Komunikasi Persuasif Dalam Bisnis

20
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan sebuah proses mengirim dan menerima pesan. Komunikasi hanya akan efektif ketika pesan yang disampaikan tersebut dapat dipahami dan ketika pesan tersebut memicu sebuah tindakan atau mendorong penerima pesan untuk berpikir dalam cara yang baru. Sedangkan bisnis dapat diartikan sebagai seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan (produsen, pedagang, konsumen, dan industri dimana perusahaan berada) dalam rangka memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka. Persuasif merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan audiens untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasif yang efektif adalah kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan dengan cara yang membuat audiens (pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuatnya mereka setuju. Di dalam suatu organisasi, pesan-pesan persuasif dimaksudkan untuk menjual ide/gagasan kepada orang lain, memberi saran agar prosedur operasional lebih efisien, mengumpulkan suatu dukungan untuk kegiatan tertentu, dan untuk meminta bantuan dana bagi pembiayaan suatu proyek tertentu. Penyampaian pesan-pesan persuasif juga digunakan untuk kepentingan eksternal, misalnya permintaan atau informasi yang bersifat menyenangkan, atau kegiatan untuk mendapatkan dana dan kerja sama. 1.2 Tujuan Belajar Tujuan pembelajaran komunikasi persuasif dalam bisnis ini adalah : 1. Memahami istilah persuasif. 2. Menjelaskan unsur-unsur dalam komunikasi persuasif. 3. Mengidentifikasi tujuan dari bicara persuasif. 4. Menerapkan tiga langkah proses menulis pesan-pesan persuasif. 5. Mengidentifikasikan tujuh cara membangun kredibilitas pesan persuasif. 6. Menjelaskan model AIDA untuk pesan persuasif. 7. Membedakan antara penampilan emosional dan logika dan mendiskusikan bagaimana menyeimbangkan keduanya.

description

Komunikasi Persuasif Dalam Bisnis

Transcript of Komunikasi Persuasif Dalam Bisnis

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Komunikasi merupakan sebuah proses mengirim dan menerima pesan.

    Komunikasi hanya akan efektif ketika pesan yang disampaikan tersebut dapat dipahami

    dan ketika pesan tersebut memicu sebuah tindakan atau mendorong penerima pesan

    untuk berpikir dalam cara yang baru. Sedangkan bisnis dapat diartikan sebagai seluruh

    kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang

    perniagaan (produsen, pedagang, konsumen, dan industri dimana perusahaan berada)

    dalam rangka memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka.

    Persuasif merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan

    audiens untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasif yang efektif adalah

    kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan dengan cara yang membuat audiens

    (pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuatnya mereka setuju.

    Di dalam suatu organisasi, pesan-pesan persuasif dimaksudkan untuk menjual

    ide/gagasan kepada orang lain, memberi saran agar prosedur operasional lebih efisien,

    mengumpulkan suatu dukungan untuk kegiatan tertentu, dan untuk meminta bantuan

    dana bagi pembiayaan suatu proyek tertentu. Penyampaian pesan-pesan persuasif juga

    digunakan untuk kepentingan eksternal, misalnya permintaan atau informasi yang

    bersifat menyenangkan, atau kegiatan untuk mendapatkan dana dan kerja sama.

    1.2 Tujuan Belajar

    Tujuan pembelajaran komunikasi persuasif dalam bisnis ini adalah :

    1. Memahami istilah persuasif.

    2. Menjelaskan unsur-unsur dalam komunikasi persuasif.

    3. Mengidentifikasi tujuan dari bicara persuasif.

    4. Menerapkan tiga langkah proses menulis pesan-pesan persuasif.

    5. Mengidentifikasikan tujuh cara membangun kredibilitas pesan persuasif.

    6. Menjelaskan model AIDA untuk pesan persuasif.

    7. Membedakan antara penampilan emosional dan logika dan mendiskusikan

    bagaimana menyeimbangkan keduanya.

  • 2

    8. Mendiskusikan pendekatan efektif dalam mengidentifikasikan poin penjualan dan

    manfaat audiens.

    9. Mengidentifikasi langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk menghindari

    lompatan dalam pesan-pesan pemasaran dan penjualan.

  • 3

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Definisi Persuasif

    Persuasive is a symbolic process in which communicators try to convince other

    people to change their attitudes or bevahiors regarding as issue through the

    transmission of a message in atmosphere of free choices (Perloff, 2010:12), dalam

    bukunya Perloff mengatakan bahwa persuasif adalah proses simbolik dimana

    komunikator berusaha meyakinkan orang lain untuk sikap dan perilaku atas suatu isu

    melalui transmisi pesan di lingkungan bebas memilih.

    Persuasif merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan

    audiens untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasi yang efektif adalah

    kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan dengan cara yang membuat audiens

    (pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuatnya mereka setuju.

    2.2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif

    Menurut Aristoteles dalam buku Komunikasi Persuasif (Soemirat, 2004)

    komunikasi dibangun oleh tiga unsur yang fundamental, yaitu orang yang berbicara,

    materi pembicaraan yang dihasilkannya, dan orang yang mendengarkannya. Aspek

    yang pertama disebut komunikator atau persuader, yang merupakan sumber

    komunikasi, aspek yang kedua disebut pesan, dan aspek yang ketiga disebut komunikan

    atau persuadee, yang merupakan penerima komunikasi.

    Pesan adalah segala sesuatu yang memberikan pengertian kepada penerima.

    Pesan bisa berbentuk verbal dan non verbal. Pesan verbal terdiri dari pesan verbal yang

    disengaja dan tidak disengaja. Pesan non verbal terdiri atas pesan non verbal disengaja

    dan tidak disengaja.

    Saluran merupakan perantara, di antara orang-orang yang berkomunikasi.

    Bentuk saluran tergantung pada jenis komunikasi yang dilakukan. Feedback adalah

    balasan atas perilaku yang diperbuat, feedback bisa berbentuk internal dan eksternal.

    Feedback internal adalah reaksi persuader atas pesan yang disampaikannya. Feedback

    eksternal adalah reaksi penerima (persuadee) atas pesan yang disampaikannya.

  • 4

    2.3 Tujuan Bicara Persuasif

    Menurut Devito (2009:410), tujuan dari bicara persuasif antara lain:

    1. Untuk memperkuat/memperlemah perilaku, kepercayaan, dan nilai. Persuasif

    digunakan untuk memperkuat suatu pandangan dari audiens seperti pada inovasi

    baru tertentu yang tejadi dalam perusahaan, sedangkan persuasif juga digunakan

    untuk memperlemah point of view seseorang bahwa tidak semua yang mereka

    percaya itu benar.

    2. Untuk merubah perilaku, kepercayaan, dan nilai. Terkadang kita ingin mengubah

    bagaimana yang audiens rasakan terhadap sesuatu.

    3. Untuk memotivasi untuk mengambil tindakan. Pada dasarnya tujuan melakukan

    persuasif adalah memotivasi orang untuk melakukan suatu tindakan.

    2.4 Langkah Dalam Proses Menulis Pesan-Pesan Persuasif

    Bisnis yang berhasil bersandar pada pesan-pesan persuasif dalam komunikasi.

    Anda membutuhkan keterampilan persuasif yang baik untuk maju dalam karir.

    Persuasif bukanlah suatu tipuan, melainkan persuasif membiarkan audiens tahu bahwa

    audiens mempunyai pilihan dan membantu audiens memilih agar setuju dengan Anda.

    Tiga langkah proses menulis membuat pesan persuasif lebih baik adalah :

    2.4.1 Rencanakan Pesan Anda

    Untuk menciptakan pesan-pesan persuasif yang berhasil dalam situasi

    yang penuh tantangan ini menuntut perhatian penuh, terutama atas keempat

    tugas dalam langkah perencanaan berikut :

    1. Menganalisis situasi Anda

    Pesan-pesan persuasif yang terbaik adalah selalu berhubungan baik

    dengan kebutuhan dan minat audiens. Pertimbangkan pertanyaan penting

    berikut:

    Siapa audiens saya?

    Apa saja kebutuhan mereka?

    Saya ingin mereka melakukan apa?

    Bagaimana cara mereka menolak?

    Apakah ada posisi alternatif yang perlu saya periksa?

    Apa yang merupakan isu paling penting menurut pengambil keputusan?

    Bagaimana budaya organisasi mempengaruhi strategi saya?

  • 5

    Beberapa ahli percaya bahwa beberapa kebutuhan mempunyai

    prioritas. Gambar 2.1 menggambarkan hirarki kebutuhan dari psikolog

    Abraham Maslows, dimana kebutuhan paling dasar muncul pada tingkat

    bawah dari hirarki tersebut. Maslow menyatakan bahwa setelah kebutuhan

    tingkat bawah terpenuhi, maka seseorang akan mencari pemenuhan

    kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi.

    Gambar 2.1

    Hierarki Kebutuhan Maslow

    2. Mengumpulkan Informasi

    Setelah analisis situasi selesai, kumpulkan informasi yang

    dibutuhkan untuk mencari tahu apa yang audiens ketahui, percayai, atau

    rasakan saat ini dengan apa yang Anda inginkan untuk mereka ketahui,

    percayai, atau rasakan sebagai akibat mereka menerima pesan Anda.

    Hampir semua pesan persuasif adalah kombinasi dari faktor-faktor logikal

    dan emosional, tetapi rasio antara kedua faktor ini sangat bervariasi dari satu

    pesan ke pesan lainnya.

    Contoh : variasi dengan membandingkan situs-situs web American

    Fastener Technology Corporation (industrial fastener worldwide), Chrysler

    (vehicles), dan Lancome (beauty products).

  • 6

    American Fastener Technology Corporation

    American Fastener terutama bersandar pada produk-produk informasi

    untuk meyakinkan para pembeli.

    Gambar 2.2

    Tampilan website American Fastener Technology Corporation

    (www.americanfastener.com)

    Chrysler

    Chrysler memberikan banyak fakta dan angka tentang mobil-mobil yang

    dibuatnya tetapi juga memasukkan pesan-pesan emosional yang kuat

    tentang kegembiraan mengemudi.

    Gambar 2.3

    Tampilan website Chrysler (www.chrysler.com)

  • 7

    Lancome

    Lancome mencoba membangkitkan respons yang lebih emosional

    melalui imajinasi verbal dan visual.

    Gambar 2.4

    Tampilan website Lancome Paris (www.lancome.com)

    Dengan mengidentifikasikan faktor-faktor campuran yang paling

    membujuk audiens, Anda akan mengetahui informasi apa yang perlu

    dikumpulkan.

    3. Memilih Medium yang Tepat

    Sebuah medium adalah suatu bentuk yang dipilih untuk

    mengomunikasikan pesan Anda. Anda dapat memilih untuk berbicara

    dengan seseorang langsung bertatap muka, menulis surat, mengirimkan

    e-mail, atau meninggalkan pesan voice-maildan masih banyak lagi media

    lain yang dapat dipilih.

    Bila Anda tidak yakin bahwa Anda dapat menjangkau semua atau

    hampir semua audiens Anda dengan satu medium, Anda akan memerlukan

    dua atau lebih medium, seperti menindaklanjuti e-mail yang berisi promosi

    (iklan) dengan surat tertulis.

    4. Mengatur Informasi Anda

    Pastikan Anda memberi perhatian pada keempat aspek tentang

    mengatur informasi Anda mendefinisikan ide utama, membatasi ruang

  • 8

    lingkup, memilih pendekatan langsung atau tidak langsung, dan

    mengelompokkan poin yang ingin disampaikan dengan cara yang mudah

    dipahami.

    Ide-ide utama yang paling efektif dalam pesan-pesan persuasif

    mempunyai satu persamaan: ide-ide tersebut adalah tentang penerima pesan

    bukan tentang pengirim pesan.

    Ambil contoh perusahaan Nike: Iklan perusahaan Nike ini tidak

    pernah menampilkan tentang perusahaan dan seringkali bukan tentang

    produk mereka; iklan Nike ini menjelaskan tentang pengalaman pelanggan

    ketika memakai produk-produk Nike.

    Karena sifat alami dari pesan persuasif adalah meyakinkan audiens

    untuk mengubah sikap, kepercayaan, atau tindakan mereka, pesan yang

    paling persuasif menggunakan pendekatan tidak langsung. Hal ini berarti

    Anda harus menjelaskan alasan-alasan dan membangkitkan minat sebelum

    meminta audiens mengambil keputusan atau tindakan atau bahkan sebelum

    mengemukakan tujuan Anda.

    Pertimbangkan untuk menggunakan pendekatan langsung kapan

    pun Anda tahu bahwa audiens sudah siap untuk mendengarkan proposal

    Anda. Bila bos Anda ingin mengubah perusahaan pengiriman yang ia

    gunakan dan meminta rekomendasi Anda, barangkali Anda ingin

    membukanya dengan mengemukakan pilihan, kemudian memberikan

    alasan sebagai pendukung.

  • 9

    Gambar 2.5

    Pesan E-mail yang Efektif tentang Menyampaikan Ide ke Atasan

  • 10

    Pilihan Anda antara pendekatan langsung atau tidak langsung juga

    dipengaruhi oleh sejauh mana otoritas, keahlian, kekuasaan dalam

    organisasi. Anda perlu memikirkan matang-matang tentang budaya

    perusahaan dan apa yang diharapkan oleh audiens sebelum Anda memilih

    pendekatan.

    2.4.2 Tulis Pesan Anda

    Bahasa positif biasanya digunakan secara alami dengan pesan persuasif

    karena Anda sedang mempromosikan ide atau produk yang Anda percayai.

    Pemahaman Anda dan rasa hormat atas perbedaan budaya akan membantu

    memuaskan kebutuhan audiens dan akan membantu audiens menghormati

    Anda.

    Ketika mencoba untuk membujuk audiens yang skeptis atau audiens

    yang tidak bersahabat, Anda harus meyakinkan orang tersebut bahwa Anda tahu

    apa yang sedang dibicarakan dan Anda tidak sedang mencoba membuat mereka

    salah arah. Tanpa kredibilitas, usaha Anda untuk membujuk paling baik hanya

    akan menjadi tidak efektif dan paling buruk akan menjadi manipulatif.

    Membangun kredibilitas Anda dalam pesan persuasif membutuhkan

    waktu. Daftar karakteristik yang paling penting untuk membangun dan

    mempertahankan kredibilitas Anda, termasuk di dalamnya adalah kejujuran,

    sikap objektif, sadar akan kebutuhan audiens, pengetahuan dan keahlian,

    pengakuan, performa, dan gaya komunikasi.

    Cara membangun kredibilitas pesan persuasif

    Untuk membangun kredibilitas dalam pesan-pesan persuasif, coba untuk

    mencari lebih jauh dari karakteristik tersebut dengan cara :

    Gunakan bahasa sederhana

    Dalam hampir semua situasi persuasif, audiens Anda akan sangat hati-hati,

    mencari tuntutan luar biasa, deskripsi yang mendukung, dan manipulasi

    emosi. Jadi, bicara apa adanya dan dengan bahasa sederhana.

  • 11

    Dukung pesan Anda dengan fakta

    Dokumen-dokumen, angka statistik, hasil riset, dan pengakuan (dari orang

    yang telah mengambil keputusan seperti yang Anda sarankan) semua

    memberikan bukti objektif tentang apa yang harus Anda katakan, yang akan

    menambah kredibilitas Anda. Semakin spesifik dan semakin relevan bukti

    yang Anda miliki, semakin baik.

    Sebutkan sumber Anda

    Mengatakan pada audiens Anda dari mana informasi yang Anda peroleh dan

    siapa yang setuju dengan Anda selalu membuat kredibilitas lebih baik,

    terutama jika sumber Anda adalah orang yang dihormati oleh audiens.

    Menjadi seorang ahli (cari orang lain yang ahli untuk mendukung

    pesan Anda)

    Pengetahuan Anda tentang subjek area pesan (atau bahkan tentang area lain)

    membantu Anda dalam memberi audiens informasi yang berkualitas yang

    perlu untuk membuat keputusan. Bila Anda bukan orang yang ahli dalam

    subjek tersebut, coba untuk memperoleh dukungan dari orang yang ahli.

    Membangun landasan berpikir yang sama

    Hal-hal seperti kepercayaan, sikap, dan latar belakang pengalaman Anda

    yang sama dengan anggota audiens akan membantu mereka

    mengidentifikasi Anda.

    Menjadi orang yang objektif

    Kemampuan Anda untuk memahami dan mengetahui semua sisi dari suatu

    isu membantu Anda menghadirkan argumentasi yang adil dan logis dalam

    pesan persuasif.

    Menampilkan niat baik Anda

    Tunjukkan pada audiens perhatian tulus, niat baik, dan sifat jujur Anda.

    Biarkan mereka melihat bagaimana Anda memfokuskan diri pada

    kebutuhan. Keinginan Anda untuk terus mengutamakan kepentingan terbaik

    audiens di hati membantu Anda menciptakan pesan persuasif yang bukan

    hanya lebih efektif, tetapi juga lebih etis.

  • 12

    2.4.3 Selesaikan Pesan Anda

    Sebuah pesan perlu ditelaah lebih lanjut sebelum pesan tersebut

    dimunculkan ke publik. Situs iklan dan komersial seringkali diuji coba secara

    ekstensif oleh wakil penerima untuk memastikan audiens yang dituju

    memahami informasi sesuai yang diinginkan oleh pengirim pesan.

    Ketika mengevaluasi isi pesan Anda, cobalah untuk menilai argumen

    Anda secara objektif. Ketika merevisi agar pesan Anda lebih jelas dan padat,

    secara hati-hati cocokkan tujuan dan atur pesan tersebut sesuai kebutuhan

    audiens Anda. Bila memungkinkan, bertanyalah pada kolega yang lebih

    berpengalaman, lebih disukai bila ia seseorang yang tahu tentang audiens Anda

    dengan baik, untuk memeriksa dengan singkat konsep pesan yang Anda buat.

    Selain itu, koreksi yang sangat teliti akan mengidentifikasikan setiap

    kesalahan ejaan atau mekanik yang akan memperlemah posisi persuasif pesan

    Anda. Pastikan metode distribusi Anda cocok dengan harapan audiens Anda

    dan juga cocok dengan tujuan Anda. Jangan memulai usaha persuasif dengan

    cara yang salah, yaitu mengganggu audiens Anda dengan metode pengiriman

    yang tidak dapat diterima.

    2.5 Pesan Persuasif Bisnis

    Tujuan pesan persuasif bisnis Anda adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa

    permintaan atau ide Anda adalah masuk akal dan bahwa hal tersebut akan memberi

    manfaat pada pembaca. Dalam konteks proses tiga langkah, persuasif yang efektif

    melibatkan empat strategi penting: membuat kerangka argumen, menyeimbangkan

    daya tarik emosional dan logikal, menguatkan posisi, dan mengantisipasi penolakan.

    2.5.1 Membuat Kerangka Argumen Anda

    Pembukaan dalam pesan persuasif didesain untuk menarik perhatian

    audiens. Demikian pula, bagian penjelasan bekerja lebih banyak dari hanya

    sekadar memberikan alasan, dan ia diperpanjang menjadi dua bagian.

    Bagian pertama memunculkan minat audiens Anda.

    Bagian kedua mencoba untuk mengubah sikap audiens Anda.

    Akhirnya, bagian penutupan pesan Anda bekerja lebih banyak dari

    sekadar penutup pada pesan positif; bagian tersebut menekankan pada manfaat

    bagi pembaca dan memotivasi pembaca untuk mengambil tindakan spesifik.

  • 13

    Pendekatan persuasif ini disebut AIDA model, mengatur presentasi Anda dalam

    empat fase:

    1. Attention (perhatian)

    Pada fase ini, Anda harus dapat meyakinkan audiens segera di

    bagian permulaan bahwa Anda mempunyai sesuatu yang berguna untuk

    Anda sampaikan. Perkenalkan kepada audiens Anda dengan suatu masalah

    atau ide yang membuat mereka mau mendengar pesan-pesan yang akan

    Anda sampaikan (Purwanto, 2011)

    2. Interest (minat)

    Pada fase ini, Anda menjelaskan relevansi pesan-pesan Anda dengan

    audiens. Kembangkan pernyataan yang telah disampaikan pada fase

    pertama dengan agak rinci. Tujuan Anda adalah bagaimana audiens Anda

    mampu berpikir. Hubungkan atau kaitkan pesan-pesan yang akan Anda

    sampaikan dengan manfaat secara spesifik yang dapat dinikmati oleh

    audiens (Purwanto, 2011)

    3. Desire (keinginan)

    Pada fase ini, Anda membuat audiens untuk mengubah

    keinginannya dengan menjelaskan bagaimana perubahan yang dilakukan

    dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi audiens. Jika ide/gagasan

    Anda sangat kompleks, cobalah mengimplementasikannya. Yang lebih

    penting lagi, pastikan bahwa apapun bukti yang Anda gunakan untuk

    membuktikan gagasan Anda secara langsung relevan dengan pokok

    pembahasannya (Purwanto, 2011)

    4. Action (tindakan)

    Pada fase ini, Anda menyarankan tindakan spesifik yang Anda

    inginkan terhadap audiens Anda. Selanjutnya, perlu diingatkan kembali

    bagaimana audiens Anda akan memperoleh manfaat dari tindakan yang

    akan dilakukan tersebut. Yang lebih penting adalah bagaimana

    mempermudah audiens untuk tindakan tersebut (Purwanto, 2011)

  • 14

    Rencana dengan AIDA dibuat khusus untuk penggunaan pendekatan

    tidak langsung, hal ini memungkinkan Anda menabung ide utama untuk fase

    tindakan. Namun, AIDA juga dapat digunakan untuk pendekatan langsung,

    dimana Anda menggunakan ide utama sebagai faktor penarik perhatian, bangun

    minat dengan argumen Anda, ciptakan keinginan dengan bukti yang Anda

    miliki, dan beri tekanan ide utama Anda di fase tindakan dengan tindakan

    spesifik dari audien yang sesuai dengan keinginan Anda.

    Bila pesan AIDA menggunakan pendekatan tidak langsung dan

    diatarkan lewat memo atau e-mail, ingat bahwa hal pertama yang menarik mata

    pembaca adalah lini subjek pesan Anda. Tantangan yang Anda hadapi adalah

    membuatnya menjadi lebih menarik minat dan cukup relevan untuk menangkap

    perhatian pembaca tanpa perlu mengungkapkan ide utama Anda. Bila Anda

    menulis permohonan di lini subjek pesan, kemungkinan Anda akan segera

    menjawab tidak sebelum Anda punya kesempatan untuk menyampaikan

    argumen Anda.

    2.5.2 Menyeimbangkan Daya Tarik Emosional dan Logikal

    Beberapa daya tarik persuasif adalah murni logis atau murni emosional.

    Contoh : American Fastener Technology Corporation mendukung presentasi

    situs webnya yang penuh fakta dengan gambar visual tentang kekuatan kualitas-

    industri, seperti jembatan-jembatan besar, helikopter-helikopter militer, dan

    patung Liberty. Situs web tersebut sudah menjelaskan bisnisnya sendiri, tanpa

    perlu memberitahukannya, bahwa para karyawan digambarkan sebagai orang-

    orang yang dapat diandalkan saat Anda membutuhkannya.

    Sebaliknya, walaupun situs web Lancome dipadati oleh imajinasi emosi,

    presentasi produk-produknya dihiasi fakta dan saran, dari kandungan vitamin

    dari produk lipstik berlembap sampai dengan teknik aplikasi untuk berbagai

    produk makeup.

    Bayangkan Anda sedang duduk di panel pengawas, dengan tombol

    bertuliskan logika dan tombol lain bertuliskan emosi. Saat Anda sedang

    menyiapkan pesan persuasif, Anda dengan hati-hati menyesuaikan setiap

    tombol, menyetel pesan tersebut agar memberi dampak maksimum. Terlalu

    sedikit emosi dan audiens Anda mungkin tidak cukup peduli untuk merespons.

    Terlalu banyak emosi dan audiens Anda berpikir bahwa Anda tidak berpikir dari

  • 15

    sudut pandang pertanyaan bisnis yang sulit. Membuat pesan persuasif sebagian

    seni dan sebagian sains, dan semakin banyak pesan yang Anda ukir, semakin

    Anda percaya diri dalam penyesuaian.

    Untuk menemukan keseimbangan optimal, perhatikan empat faktor

    berikut: (1) tindakan yang Anda harapkan, (2) harapan audiens Anda, (3) tingkat

    penolakan yang harus Anda atasi, dan (4) seberapa jauh Anda mampu menjual

    ide/gagasan Anda tersebut kepada audiens.

    Saat Anda membujuk seseorang untuk menerima ide yang rumit,

    mengambil langkah yang serius, atau membuat keputusan yang besar dan

    penting: bersandarlah pada logika dan buatlah daya tarik emosional tampak

    samar. Namun, bila Anda membujuk orang untuk membeli sebuah produk,

    Anda mungkin dapat bersandar agar lebih banyak pada daya tarik emosi.

    Daya Tarik Emosional

    Untuk melakukan persuasi terhadap audiens, Anda dapat

    memanfaatkan emosi yang dilandasi dengan suatu argumentasi atau dalam

    bentuk simpati kepada audiens selama daya tarik emosional tersebut sangat

    kuat. Dalam hal ini, Anda dapat menggunakan atau memilih kata-kata yang

    sangat berpengaruh pada emosi seseorang, misalnya kebebasan, merdeka,

    keberhasilan, nilai, penghargaan, kenyamanan, dan keamanan. Gunakan

    kata-kata yang dapat membantu Anda melakukan persuasi kepada audiens

    Anda (Purwanto, 2011).

    Daya Tarik Logis

    Dalam berbagai alasan, Anda dapat menggunakannya untuk

    melakukan persuasi audiens, seperti membuat pengaduan (claim) dan

    selanjutnya mmemberikan dukungan atas pengaduan tersebut dengan

    memberikan alaan dan bukti-bukti yang ada (Purwanto, 2011).

    Ketika Anda memikat logika audiens, gunakanlah salah satu dari

    tiga jenis alasan berikut ini :

    1. Analogi

    Analogi adalah menggunakan suatu alasan dari bukti-bukti

    spesifik menuju bukti-bukti spesifik pula. Untuk melakukan persuasi

    kepada karyawan agar mau menghadiri sesi perencanaan, Anda dapat

  • 16

    menggunakan suatu analogi pertemuan komunitas, dengan

    membandingkan perusahaan Anda dengan komunitas kecil tempat

    karyawan Anda memberikan nilai bagi anggota komunitas tersebut.

    2. Induksi

    Induksi (induction) adalah memberikan alasan dari bukti-bukti spesifik

    menuju kesimpulan umum. Untuk meyakinkan pelanggan potensial

    bahwa produk Anda adalah yang terbaik, Anda dapat melaporkan hasil

    tes pasar yang memperlihatkan bahwa orang lebih menyenangi produk

    Anda dibanding yang lain.

    3. Deduksi

    Deduksi (deduction) adalah pemberian alasan dari yang bersifat

    umum untuk kesimpulan yang spesifik. Untuk melakukan persuasi

    kepada pimpinan Anda dalam merekrut karyawan baru, Anda dapat

    menjelaskan dari proyeksi industri yang dapat meningkatkan produk

    dalam empat bulan ke depan. Oleh karena itu, Anda memerlukan

    beberapa karyawan baru untuk dapat meningkatkan produk tersebut.

    2.5.3 Mengantisipasi Penolakan

    Cara terbaik untuk menghadapi penolakan audiens adalah dengan

    mengantisipasi sebanyak mungkin penolakan yang Anda dapat dan

    menjawabnya dalam pesan awal, bahkan sebelum audiens menanyakannya.

    Antisipasi ini penting, terutama dalam pesan tertulis, saat Anda tidak

    mempunyai peluang untuk mendeteksi dan menanggapi penolakan dengan

    segera.

    Sebagai contoh, bila Anda tahu bahwa proposal tentang beralih ke bahan

    baku yang lebih murah akan memunculkan keprihatinan akan kualitas produk

    dan kepuasan konsumen, sampaikan isu tersebut langsung di pesan Anda. Bila

    Anda menunggu sampai orang-orang mengungkapkan kekhawatirannya setelah

    mereka membaca pesan Anda, kemungkinan mereka telah memutuskan tidak

    sebelum Anda mempunyai kesempatan untuk menjawab kekhawatiran mereka.

  • 17

    2.5.4 Mempertahankan Standar Etik, Keluhan Hukum, dan Etiket yang Tinggi

    Kata persuasif mempunyai konotasi negatif untuk beberapa orang,

    terutama dalam konteks pemasaran atau penjualan. Mereka mengajak audiens

    membeli produk yang tidak dibutuhkan. Pebisnis yang beretika akan

    menginformasikan audiens tentang manfaat suatu ide, organisasi, produk,

    donasi, atau tindakan sehingga audiens terebut dapat mengenali sebaik apa ide,

    organisasi, produk, donasi, atau tindakan tersebut akan memuaskan kebutuhan

    yang audiens perlukan.

    Untuk mempertahankan standar etik bisnis yang tinggi, buatlah setiap

    usaha untuk membujuk tanpa perlu memanipulasi. Pilih kata-kata yang tidak

    akan disalahartikan. Langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk

    menghindari kesalahan etika dalam pesan pemasaran dan penjualan:

    Pesan promosi harus jujur dan tidak menipu.

    Suatu pesan dianggap sebagai pesan yang menipu bila pesan

    memaukkan pernyataan yang mungkin akan menyesatkan pelanggan. Tidak

    memasukkan informasi yang penting juga dianggap menipu.

    Anda harus mendukung pernyataan Anda dengan bukti.

    Mengawarkan garansi uang kembali atau memberikan surat dari

    pelanggan yang puas tidaklah cukup, Anda tetap harus mendukung

    pernyataan Anda dengan bukti objektif seperti survei atau studi ilmiah. Bila

    Anda menyatakan bahwa produk makanan Anda mengandung kolesterol

    yang rendah, Anda harus mempunyai bukti ilmiah yang mendukung

    pernyataan Anda.

    Pesan promosi dianggap kontrak mengikat di banyak negara bagian.

    Bila Anda membuat implikasi atas tawaran dan kemudian di akhir

    tawaran Anda tidak dapat memenuhinya, Anda dapat dituntut karena

    melanggar kontrak.

    Hampir dalam semua kasus, Anda tidak dapat menggunakan nama

    orang, foto, atau identitas lain tanpa meminta izin terlebih dahulu.

    Apabila kita menggunakan nama, foto, atau identitas lain tanpa

    meminta izin terlebih dahulu, maka kita dianggap mengganggu privasi

    orang yang bersangkutan Oleh karena itu, kita wajib izin kepadanya apabila

    orang tersebut hendak dijadikan contoh dalam memasarkan sesuatu.

  • 18

    BAB III

    KESIMPULAN

    1. Persuasif merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan audiens

    untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasif yang efektif adalah

    kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan dengan cara yang membuat audiens

    (pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuatnya mereka setuju.

    2. Tiga unsur dalam komunikasi persuasif yaitu orang yang berbicara, materi pembicaraan

    yang dihasilkannya, dan orang yang mendengarkannya. Aspek yang pertama disebut

    komunikator atau persuader, yang merupakan sumber komunikasi, aspek yang kedua

    disebut pesan, dan aspek yang ketiga disebut komunikan atau persuadee, yang

    merupakan penerima komunikasi.

    3. Tujuan dari bicara persuasif yaitu memperkuat/memperlemah perilaku, kepercayaanm

    dan nilai; merubah perilaku, kepercayaan dan nilai; memotivasi untuk mengambil

    tindakan.

    4. Langkah dalam proses menulis pesan-pesan persuasif yaitu rencanakan pesan Anda

    dengan cara menganalisis situasi Anda, mengumpulkan informasi, memilih medium

    yang tepat, dan mengatur informasi Anda; kemudian tulis pesan Anda; dan terakhir yaitu

    selesaikan pesan Anda.

    5. Tujuh cara membangun kredibilitas pesan persuasif yaitu gunakan bahasa sederhana,

    dukung pesan Anda dengan fakta, sebutkan sumber Anda, menjadi seorang ahli (cari

    orang lain yang ahli untuk mendukung pesan Anda), membangun landasan berpikir yang

    sama, menjadi orang yang objektif, dan menampilkan niat baik Anda.

    6. Model AIDA untuk pesan persuasif meliputi :

    a. Attention (perhatian) yang harus dapat meyakinkan audiens segera di bagian

    permulaan bahwa Anda mempunyai sesuatu yang berguna untuk Anda

    sampaikan.

    b. Interest (minat) yang menjelaskan relevansi pesan-pesan Anda dengan audiens.

    Disini Anda perlu mengembangkan pernyataan yang telah Anda sampaikan

    pada fase pertama dengan agak rinci.

    c. Desire (keinginan) yang membuat audiens untuk mengubah keinginannya

    dengan menjelaskan bagaimana perubahan yang dilakukan dapat memberikan

    manfaat yang lebih baik bagi audiens.

  • 19

    d. Action (tindakan) yang menyarankan tindakan spesifik yang Anda inginkan

    terhadap audiens Anda dengan mengingatkan kembali bagaimana audiens Anda

    akan memperoleh manfaat dari tidnakan yang akan dilakukan.

    7. Daya tarik emosi menarik perasaan seseorang dengan menggunakan argumen-argumen

    yang didasarkan pada kebutuhan atau simpati audiens. Namun, daya tarik emosi tersebut

    tidak efektif bila berdiri sendiri. Daya tarik logika menarik daya pikir seseorang (apakah

    menggunakan analogi, induksi, atau deduksi). Bila Anda berhati-hati menghindari logika

    yang keliru, Anda dapat menggunakan logika bersama-sama dengan emosi, dengan

    demikian memasok dukungan rasional untuk suatu ide yang telah dimiliki audiens secara

    emosional. Secara umum, logika merupakan daya tarik terkuat Anda, hanya dengan

    sedikit emosi. Namun, ketika membujuk seseorang untuk: membeli produk, bergabung,

    membuat donasi, Anda dapat meningkatkan sedikit daya tarik emosional.

    8. Mengidentifikasi poin yang dijual dan manfaat audiens dimulai dengan memutuskan

    manfaat dan fitur produk atau jasa Anda yang perlu disoroti, termasuk memprioritaskan

    hal-hal yang ingin Anda diskusikan pertama kali. Pastikan juga untuk membedakan

    antara fitur produk, poin yang dijual, dan manfaat yang ditawarkan fitur tersebut ke

    pelanggan.

    9. Para komunikator persuasif yang efektif dan beretika akan fokus pada menggabungkan

    minat mereka dengan minat audiens. Mereka membantu para audiens memahami

    bagaimana proposal mereka akan memberikan manfaat bagi audiens, dengan

    menggunakan bahasa yang membujuk tanpa menjadi manipulatif. Mereka memilih kata-

    kata yang sejauh mungkin tidak disalahartikan.

  • 20

    DAFTAR PUSTAKA

    Bovee, Courtland L., Thill, John V. (2007). Komunikasi Bisnis, Edisi kedelapan. Penerbit

    Indeks, Jakarta.

    Purwanto, Djoko. (2011). Komunikasi Bisnis. Edisi keempat. Penerbit Erlangga, Jakarta.

    Perloff, Richard M. (2010). The Dynamics of Persuasion: Communication and Attitudes

    in the 21st Century, Edisi kempat. Taylor & Francis Publisher.