Komunikasi Persuasif Dalam Bisnis
-
Upload
brian-donovan -
Category
Documents
-
view
432 -
download
30
description
Transcript of Komunikasi Persuasif Dalam Bisnis
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan sebuah proses mengirim dan menerima pesan.
Komunikasi hanya akan efektif ketika pesan yang disampaikan tersebut dapat dipahami
dan ketika pesan tersebut memicu sebuah tindakan atau mendorong penerima pesan
untuk berpikir dalam cara yang baru. Sedangkan bisnis dapat diartikan sebagai seluruh
kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang
perniagaan (produsen, pedagang, konsumen, dan industri dimana perusahaan berada)
dalam rangka memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka.
Persuasif merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan
audiens untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasif yang efektif adalah
kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan dengan cara yang membuat audiens
(pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuatnya mereka setuju.
Di dalam suatu organisasi, pesan-pesan persuasif dimaksudkan untuk menjual
ide/gagasan kepada orang lain, memberi saran agar prosedur operasional lebih efisien,
mengumpulkan suatu dukungan untuk kegiatan tertentu, dan untuk meminta bantuan
dana bagi pembiayaan suatu proyek tertentu. Penyampaian pesan-pesan persuasif juga
digunakan untuk kepentingan eksternal, misalnya permintaan atau informasi yang
bersifat menyenangkan, atau kegiatan untuk mendapatkan dana dan kerja sama.
1.2 Tujuan Belajar
Tujuan pembelajaran komunikasi persuasif dalam bisnis ini adalah :
1. Memahami istilah persuasif.
2. Menjelaskan unsur-unsur dalam komunikasi persuasif.
3. Mengidentifikasi tujuan dari bicara persuasif.
4. Menerapkan tiga langkah proses menulis pesan-pesan persuasif.
5. Mengidentifikasikan tujuh cara membangun kredibilitas pesan persuasif.
6. Menjelaskan model AIDA untuk pesan persuasif.
7. Membedakan antara penampilan emosional dan logika dan mendiskusikan
bagaimana menyeimbangkan keduanya.
-
2
8. Mendiskusikan pendekatan efektif dalam mengidentifikasikan poin penjualan dan
manfaat audiens.
9. Mengidentifikasi langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk menghindari
lompatan dalam pesan-pesan pemasaran dan penjualan.
-
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Persuasif
Persuasive is a symbolic process in which communicators try to convince other
people to change their attitudes or bevahiors regarding as issue through the
transmission of a message in atmosphere of free choices (Perloff, 2010:12), dalam
bukunya Perloff mengatakan bahwa persuasif adalah proses simbolik dimana
komunikator berusaha meyakinkan orang lain untuk sikap dan perilaku atas suatu isu
melalui transmisi pesan di lingkungan bebas memilih.
Persuasif merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan
audiens untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasi yang efektif adalah
kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan dengan cara yang membuat audiens
(pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuatnya mereka setuju.
2.2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif
Menurut Aristoteles dalam buku Komunikasi Persuasif (Soemirat, 2004)
komunikasi dibangun oleh tiga unsur yang fundamental, yaitu orang yang berbicara,
materi pembicaraan yang dihasilkannya, dan orang yang mendengarkannya. Aspek
yang pertama disebut komunikator atau persuader, yang merupakan sumber
komunikasi, aspek yang kedua disebut pesan, dan aspek yang ketiga disebut komunikan
atau persuadee, yang merupakan penerima komunikasi.
Pesan adalah segala sesuatu yang memberikan pengertian kepada penerima.
Pesan bisa berbentuk verbal dan non verbal. Pesan verbal terdiri dari pesan verbal yang
disengaja dan tidak disengaja. Pesan non verbal terdiri atas pesan non verbal disengaja
dan tidak disengaja.
Saluran merupakan perantara, di antara orang-orang yang berkomunikasi.
Bentuk saluran tergantung pada jenis komunikasi yang dilakukan. Feedback adalah
balasan atas perilaku yang diperbuat, feedback bisa berbentuk internal dan eksternal.
Feedback internal adalah reaksi persuader atas pesan yang disampaikannya. Feedback
eksternal adalah reaksi penerima (persuadee) atas pesan yang disampaikannya.
-
4
2.3 Tujuan Bicara Persuasif
Menurut Devito (2009:410), tujuan dari bicara persuasif antara lain:
1. Untuk memperkuat/memperlemah perilaku, kepercayaan, dan nilai. Persuasif
digunakan untuk memperkuat suatu pandangan dari audiens seperti pada inovasi
baru tertentu yang tejadi dalam perusahaan, sedangkan persuasif juga digunakan
untuk memperlemah point of view seseorang bahwa tidak semua yang mereka
percaya itu benar.
2. Untuk merubah perilaku, kepercayaan, dan nilai. Terkadang kita ingin mengubah
bagaimana yang audiens rasakan terhadap sesuatu.
3. Untuk memotivasi untuk mengambil tindakan. Pada dasarnya tujuan melakukan
persuasif adalah memotivasi orang untuk melakukan suatu tindakan.
2.4 Langkah Dalam Proses Menulis Pesan-Pesan Persuasif
Bisnis yang berhasil bersandar pada pesan-pesan persuasif dalam komunikasi.
Anda membutuhkan keterampilan persuasif yang baik untuk maju dalam karir.
Persuasif bukanlah suatu tipuan, melainkan persuasif membiarkan audiens tahu bahwa
audiens mempunyai pilihan dan membantu audiens memilih agar setuju dengan Anda.
Tiga langkah proses menulis membuat pesan persuasif lebih baik adalah :
2.4.1 Rencanakan Pesan Anda
Untuk menciptakan pesan-pesan persuasif yang berhasil dalam situasi
yang penuh tantangan ini menuntut perhatian penuh, terutama atas keempat
tugas dalam langkah perencanaan berikut :
1. Menganalisis situasi Anda
Pesan-pesan persuasif yang terbaik adalah selalu berhubungan baik
dengan kebutuhan dan minat audiens. Pertimbangkan pertanyaan penting
berikut:
Siapa audiens saya?
Apa saja kebutuhan mereka?
Saya ingin mereka melakukan apa?
Bagaimana cara mereka menolak?
Apakah ada posisi alternatif yang perlu saya periksa?
Apa yang merupakan isu paling penting menurut pengambil keputusan?
Bagaimana budaya organisasi mempengaruhi strategi saya?
-
5
Beberapa ahli percaya bahwa beberapa kebutuhan mempunyai
prioritas. Gambar 2.1 menggambarkan hirarki kebutuhan dari psikolog
Abraham Maslows, dimana kebutuhan paling dasar muncul pada tingkat
bawah dari hirarki tersebut. Maslow menyatakan bahwa setelah kebutuhan
tingkat bawah terpenuhi, maka seseorang akan mencari pemenuhan
kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi.
Gambar 2.1
Hierarki Kebutuhan Maslow
2. Mengumpulkan Informasi
Setelah analisis situasi selesai, kumpulkan informasi yang
dibutuhkan untuk mencari tahu apa yang audiens ketahui, percayai, atau
rasakan saat ini dengan apa yang Anda inginkan untuk mereka ketahui,
percayai, atau rasakan sebagai akibat mereka menerima pesan Anda.
Hampir semua pesan persuasif adalah kombinasi dari faktor-faktor logikal
dan emosional, tetapi rasio antara kedua faktor ini sangat bervariasi dari satu
pesan ke pesan lainnya.
Contoh : variasi dengan membandingkan situs-situs web American
Fastener Technology Corporation (industrial fastener worldwide), Chrysler
(vehicles), dan Lancome (beauty products).
-
6
American Fastener Technology Corporation
American Fastener terutama bersandar pada produk-produk informasi
untuk meyakinkan para pembeli.
Gambar 2.2
Tampilan website American Fastener Technology Corporation
(www.americanfastener.com)
Chrysler
Chrysler memberikan banyak fakta dan angka tentang mobil-mobil yang
dibuatnya tetapi juga memasukkan pesan-pesan emosional yang kuat
tentang kegembiraan mengemudi.
Gambar 2.3
Tampilan website Chrysler (www.chrysler.com)
-
7
Lancome
Lancome mencoba membangkitkan respons yang lebih emosional
melalui imajinasi verbal dan visual.
Gambar 2.4
Tampilan website Lancome Paris (www.lancome.com)
Dengan mengidentifikasikan faktor-faktor campuran yang paling
membujuk audiens, Anda akan mengetahui informasi apa yang perlu
dikumpulkan.
3. Memilih Medium yang Tepat
Sebuah medium adalah suatu bentuk yang dipilih untuk
mengomunikasikan pesan Anda. Anda dapat memilih untuk berbicara
dengan seseorang langsung bertatap muka, menulis surat, mengirimkan
e-mail, atau meninggalkan pesan voice-maildan masih banyak lagi media
lain yang dapat dipilih.
Bila Anda tidak yakin bahwa Anda dapat menjangkau semua atau
hampir semua audiens Anda dengan satu medium, Anda akan memerlukan
dua atau lebih medium, seperti menindaklanjuti e-mail yang berisi promosi
(iklan) dengan surat tertulis.
4. Mengatur Informasi Anda
Pastikan Anda memberi perhatian pada keempat aspek tentang
mengatur informasi Anda mendefinisikan ide utama, membatasi ruang
-
8
lingkup, memilih pendekatan langsung atau tidak langsung, dan
mengelompokkan poin yang ingin disampaikan dengan cara yang mudah
dipahami.
Ide-ide utama yang paling efektif dalam pesan-pesan persuasif
mempunyai satu persamaan: ide-ide tersebut adalah tentang penerima pesan
bukan tentang pengirim pesan.
Ambil contoh perusahaan Nike: Iklan perusahaan Nike ini tidak
pernah menampilkan tentang perusahaan dan seringkali bukan tentang
produk mereka; iklan Nike ini menjelaskan tentang pengalaman pelanggan
ketika memakai produk-produk Nike.
Karena sifat alami dari pesan persuasif adalah meyakinkan audiens
untuk mengubah sikap, kepercayaan, atau tindakan mereka, pesan yang
paling persuasif menggunakan pendekatan tidak langsung. Hal ini berarti
Anda harus menjelaskan alasan-alasan dan membangkitkan minat sebelum
meminta audiens mengambil keputusan atau tindakan atau bahkan sebelum
mengemukakan tujuan Anda.
Pertimbangkan untuk menggunakan pendekatan langsung kapan
pun Anda tahu bahwa audiens sudah siap untuk mendengarkan proposal
Anda. Bila bos Anda ingin mengubah perusahaan pengiriman yang ia
gunakan dan meminta rekomendasi Anda, barangkali Anda ingin
membukanya dengan mengemukakan pilihan, kemudian memberikan
alasan sebagai pendukung.
-
9
Gambar 2.5
Pesan E-mail yang Efektif tentang Menyampaikan Ide ke Atasan
-
10
Pilihan Anda antara pendekatan langsung atau tidak langsung juga
dipengaruhi oleh sejauh mana otoritas, keahlian, kekuasaan dalam
organisasi. Anda perlu memikirkan matang-matang tentang budaya
perusahaan dan apa yang diharapkan oleh audiens sebelum Anda memilih
pendekatan.
2.4.2 Tulis Pesan Anda
Bahasa positif biasanya digunakan secara alami dengan pesan persuasif
karena Anda sedang mempromosikan ide atau produk yang Anda percayai.
Pemahaman Anda dan rasa hormat atas perbedaan budaya akan membantu
memuaskan kebutuhan audiens dan akan membantu audiens menghormati
Anda.
Ketika mencoba untuk membujuk audiens yang skeptis atau audiens
yang tidak bersahabat, Anda harus meyakinkan orang tersebut bahwa Anda tahu
apa yang sedang dibicarakan dan Anda tidak sedang mencoba membuat mereka
salah arah. Tanpa kredibilitas, usaha Anda untuk membujuk paling baik hanya
akan menjadi tidak efektif dan paling buruk akan menjadi manipulatif.
Membangun kredibilitas Anda dalam pesan persuasif membutuhkan
waktu. Daftar karakteristik yang paling penting untuk membangun dan
mempertahankan kredibilitas Anda, termasuk di dalamnya adalah kejujuran,
sikap objektif, sadar akan kebutuhan audiens, pengetahuan dan keahlian,
pengakuan, performa, dan gaya komunikasi.
Cara membangun kredibilitas pesan persuasif
Untuk membangun kredibilitas dalam pesan-pesan persuasif, coba untuk
mencari lebih jauh dari karakteristik tersebut dengan cara :
Gunakan bahasa sederhana
Dalam hampir semua situasi persuasif, audiens Anda akan sangat hati-hati,
mencari tuntutan luar biasa, deskripsi yang mendukung, dan manipulasi
emosi. Jadi, bicara apa adanya dan dengan bahasa sederhana.
-
11
Dukung pesan Anda dengan fakta
Dokumen-dokumen, angka statistik, hasil riset, dan pengakuan (dari orang
yang telah mengambil keputusan seperti yang Anda sarankan) semua
memberikan bukti objektif tentang apa yang harus Anda katakan, yang akan
menambah kredibilitas Anda. Semakin spesifik dan semakin relevan bukti
yang Anda miliki, semakin baik.
Sebutkan sumber Anda
Mengatakan pada audiens Anda dari mana informasi yang Anda peroleh dan
siapa yang setuju dengan Anda selalu membuat kredibilitas lebih baik,
terutama jika sumber Anda adalah orang yang dihormati oleh audiens.
Menjadi seorang ahli (cari orang lain yang ahli untuk mendukung
pesan Anda)
Pengetahuan Anda tentang subjek area pesan (atau bahkan tentang area lain)
membantu Anda dalam memberi audiens informasi yang berkualitas yang
perlu untuk membuat keputusan. Bila Anda bukan orang yang ahli dalam
subjek tersebut, coba untuk memperoleh dukungan dari orang yang ahli.
Membangun landasan berpikir yang sama
Hal-hal seperti kepercayaan, sikap, dan latar belakang pengalaman Anda
yang sama dengan anggota audiens akan membantu mereka
mengidentifikasi Anda.
Menjadi orang yang objektif
Kemampuan Anda untuk memahami dan mengetahui semua sisi dari suatu
isu membantu Anda menghadirkan argumentasi yang adil dan logis dalam
pesan persuasif.
Menampilkan niat baik Anda
Tunjukkan pada audiens perhatian tulus, niat baik, dan sifat jujur Anda.
Biarkan mereka melihat bagaimana Anda memfokuskan diri pada
kebutuhan. Keinginan Anda untuk terus mengutamakan kepentingan terbaik
audiens di hati membantu Anda menciptakan pesan persuasif yang bukan
hanya lebih efektif, tetapi juga lebih etis.
-
12
2.4.3 Selesaikan Pesan Anda
Sebuah pesan perlu ditelaah lebih lanjut sebelum pesan tersebut
dimunculkan ke publik. Situs iklan dan komersial seringkali diuji coba secara
ekstensif oleh wakil penerima untuk memastikan audiens yang dituju
memahami informasi sesuai yang diinginkan oleh pengirim pesan.
Ketika mengevaluasi isi pesan Anda, cobalah untuk menilai argumen
Anda secara objektif. Ketika merevisi agar pesan Anda lebih jelas dan padat,
secara hati-hati cocokkan tujuan dan atur pesan tersebut sesuai kebutuhan
audiens Anda. Bila memungkinkan, bertanyalah pada kolega yang lebih
berpengalaman, lebih disukai bila ia seseorang yang tahu tentang audiens Anda
dengan baik, untuk memeriksa dengan singkat konsep pesan yang Anda buat.
Selain itu, koreksi yang sangat teliti akan mengidentifikasikan setiap
kesalahan ejaan atau mekanik yang akan memperlemah posisi persuasif pesan
Anda. Pastikan metode distribusi Anda cocok dengan harapan audiens Anda
dan juga cocok dengan tujuan Anda. Jangan memulai usaha persuasif dengan
cara yang salah, yaitu mengganggu audiens Anda dengan metode pengiriman
yang tidak dapat diterima.
2.5 Pesan Persuasif Bisnis
Tujuan pesan persuasif bisnis Anda adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa
permintaan atau ide Anda adalah masuk akal dan bahwa hal tersebut akan memberi
manfaat pada pembaca. Dalam konteks proses tiga langkah, persuasif yang efektif
melibatkan empat strategi penting: membuat kerangka argumen, menyeimbangkan
daya tarik emosional dan logikal, menguatkan posisi, dan mengantisipasi penolakan.
2.5.1 Membuat Kerangka Argumen Anda
Pembukaan dalam pesan persuasif didesain untuk menarik perhatian
audiens. Demikian pula, bagian penjelasan bekerja lebih banyak dari hanya
sekadar memberikan alasan, dan ia diperpanjang menjadi dua bagian.
Bagian pertama memunculkan minat audiens Anda.
Bagian kedua mencoba untuk mengubah sikap audiens Anda.
Akhirnya, bagian penutupan pesan Anda bekerja lebih banyak dari
sekadar penutup pada pesan positif; bagian tersebut menekankan pada manfaat
bagi pembaca dan memotivasi pembaca untuk mengambil tindakan spesifik.
-
13
Pendekatan persuasif ini disebut AIDA model, mengatur presentasi Anda dalam
empat fase:
1. Attention (perhatian)
Pada fase ini, Anda harus dapat meyakinkan audiens segera di
bagian permulaan bahwa Anda mempunyai sesuatu yang berguna untuk
Anda sampaikan. Perkenalkan kepada audiens Anda dengan suatu masalah
atau ide yang membuat mereka mau mendengar pesan-pesan yang akan
Anda sampaikan (Purwanto, 2011)
2. Interest (minat)
Pada fase ini, Anda menjelaskan relevansi pesan-pesan Anda dengan
audiens. Kembangkan pernyataan yang telah disampaikan pada fase
pertama dengan agak rinci. Tujuan Anda adalah bagaimana audiens Anda
mampu berpikir. Hubungkan atau kaitkan pesan-pesan yang akan Anda
sampaikan dengan manfaat secara spesifik yang dapat dinikmati oleh
audiens (Purwanto, 2011)
3. Desire (keinginan)
Pada fase ini, Anda membuat audiens untuk mengubah
keinginannya dengan menjelaskan bagaimana perubahan yang dilakukan
dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi audiens. Jika ide/gagasan
Anda sangat kompleks, cobalah mengimplementasikannya. Yang lebih
penting lagi, pastikan bahwa apapun bukti yang Anda gunakan untuk
membuktikan gagasan Anda secara langsung relevan dengan pokok
pembahasannya (Purwanto, 2011)
4. Action (tindakan)
Pada fase ini, Anda menyarankan tindakan spesifik yang Anda
inginkan terhadap audiens Anda. Selanjutnya, perlu diingatkan kembali
bagaimana audiens Anda akan memperoleh manfaat dari tindakan yang
akan dilakukan tersebut. Yang lebih penting adalah bagaimana
mempermudah audiens untuk tindakan tersebut (Purwanto, 2011)
-
14
Rencana dengan AIDA dibuat khusus untuk penggunaan pendekatan
tidak langsung, hal ini memungkinkan Anda menabung ide utama untuk fase
tindakan. Namun, AIDA juga dapat digunakan untuk pendekatan langsung,
dimana Anda menggunakan ide utama sebagai faktor penarik perhatian, bangun
minat dengan argumen Anda, ciptakan keinginan dengan bukti yang Anda
miliki, dan beri tekanan ide utama Anda di fase tindakan dengan tindakan
spesifik dari audien yang sesuai dengan keinginan Anda.
Bila pesan AIDA menggunakan pendekatan tidak langsung dan
diatarkan lewat memo atau e-mail, ingat bahwa hal pertama yang menarik mata
pembaca adalah lini subjek pesan Anda. Tantangan yang Anda hadapi adalah
membuatnya menjadi lebih menarik minat dan cukup relevan untuk menangkap
perhatian pembaca tanpa perlu mengungkapkan ide utama Anda. Bila Anda
menulis permohonan di lini subjek pesan, kemungkinan Anda akan segera
menjawab tidak sebelum Anda punya kesempatan untuk menyampaikan
argumen Anda.
2.5.2 Menyeimbangkan Daya Tarik Emosional dan Logikal
Beberapa daya tarik persuasif adalah murni logis atau murni emosional.
Contoh : American Fastener Technology Corporation mendukung presentasi
situs webnya yang penuh fakta dengan gambar visual tentang kekuatan kualitas-
industri, seperti jembatan-jembatan besar, helikopter-helikopter militer, dan
patung Liberty. Situs web tersebut sudah menjelaskan bisnisnya sendiri, tanpa
perlu memberitahukannya, bahwa para karyawan digambarkan sebagai orang-
orang yang dapat diandalkan saat Anda membutuhkannya.
Sebaliknya, walaupun situs web Lancome dipadati oleh imajinasi emosi,
presentasi produk-produknya dihiasi fakta dan saran, dari kandungan vitamin
dari produk lipstik berlembap sampai dengan teknik aplikasi untuk berbagai
produk makeup.
Bayangkan Anda sedang duduk di panel pengawas, dengan tombol
bertuliskan logika dan tombol lain bertuliskan emosi. Saat Anda sedang
menyiapkan pesan persuasif, Anda dengan hati-hati menyesuaikan setiap
tombol, menyetel pesan tersebut agar memberi dampak maksimum. Terlalu
sedikit emosi dan audiens Anda mungkin tidak cukup peduli untuk merespons.
Terlalu banyak emosi dan audiens Anda berpikir bahwa Anda tidak berpikir dari
-
15
sudut pandang pertanyaan bisnis yang sulit. Membuat pesan persuasif sebagian
seni dan sebagian sains, dan semakin banyak pesan yang Anda ukir, semakin
Anda percaya diri dalam penyesuaian.
Untuk menemukan keseimbangan optimal, perhatikan empat faktor
berikut: (1) tindakan yang Anda harapkan, (2) harapan audiens Anda, (3) tingkat
penolakan yang harus Anda atasi, dan (4) seberapa jauh Anda mampu menjual
ide/gagasan Anda tersebut kepada audiens.
Saat Anda membujuk seseorang untuk menerima ide yang rumit,
mengambil langkah yang serius, atau membuat keputusan yang besar dan
penting: bersandarlah pada logika dan buatlah daya tarik emosional tampak
samar. Namun, bila Anda membujuk orang untuk membeli sebuah produk,
Anda mungkin dapat bersandar agar lebih banyak pada daya tarik emosi.
Daya Tarik Emosional
Untuk melakukan persuasi terhadap audiens, Anda dapat
memanfaatkan emosi yang dilandasi dengan suatu argumentasi atau dalam
bentuk simpati kepada audiens selama daya tarik emosional tersebut sangat
kuat. Dalam hal ini, Anda dapat menggunakan atau memilih kata-kata yang
sangat berpengaruh pada emosi seseorang, misalnya kebebasan, merdeka,
keberhasilan, nilai, penghargaan, kenyamanan, dan keamanan. Gunakan
kata-kata yang dapat membantu Anda melakukan persuasi kepada audiens
Anda (Purwanto, 2011).
Daya Tarik Logis
Dalam berbagai alasan, Anda dapat menggunakannya untuk
melakukan persuasi audiens, seperti membuat pengaduan (claim) dan
selanjutnya mmemberikan dukungan atas pengaduan tersebut dengan
memberikan alaan dan bukti-bukti yang ada (Purwanto, 2011).
Ketika Anda memikat logika audiens, gunakanlah salah satu dari
tiga jenis alasan berikut ini :
1. Analogi
Analogi adalah menggunakan suatu alasan dari bukti-bukti
spesifik menuju bukti-bukti spesifik pula. Untuk melakukan persuasi
kepada karyawan agar mau menghadiri sesi perencanaan, Anda dapat
-
16
menggunakan suatu analogi pertemuan komunitas, dengan
membandingkan perusahaan Anda dengan komunitas kecil tempat
karyawan Anda memberikan nilai bagi anggota komunitas tersebut.
2. Induksi
Induksi (induction) adalah memberikan alasan dari bukti-bukti spesifik
menuju kesimpulan umum. Untuk meyakinkan pelanggan potensial
bahwa produk Anda adalah yang terbaik, Anda dapat melaporkan hasil
tes pasar yang memperlihatkan bahwa orang lebih menyenangi produk
Anda dibanding yang lain.
3. Deduksi
Deduksi (deduction) adalah pemberian alasan dari yang bersifat
umum untuk kesimpulan yang spesifik. Untuk melakukan persuasi
kepada pimpinan Anda dalam merekrut karyawan baru, Anda dapat
menjelaskan dari proyeksi industri yang dapat meningkatkan produk
dalam empat bulan ke depan. Oleh karena itu, Anda memerlukan
beberapa karyawan baru untuk dapat meningkatkan produk tersebut.
2.5.3 Mengantisipasi Penolakan
Cara terbaik untuk menghadapi penolakan audiens adalah dengan
mengantisipasi sebanyak mungkin penolakan yang Anda dapat dan
menjawabnya dalam pesan awal, bahkan sebelum audiens menanyakannya.
Antisipasi ini penting, terutama dalam pesan tertulis, saat Anda tidak
mempunyai peluang untuk mendeteksi dan menanggapi penolakan dengan
segera.
Sebagai contoh, bila Anda tahu bahwa proposal tentang beralih ke bahan
baku yang lebih murah akan memunculkan keprihatinan akan kualitas produk
dan kepuasan konsumen, sampaikan isu tersebut langsung di pesan Anda. Bila
Anda menunggu sampai orang-orang mengungkapkan kekhawatirannya setelah
mereka membaca pesan Anda, kemungkinan mereka telah memutuskan tidak
sebelum Anda mempunyai kesempatan untuk menjawab kekhawatiran mereka.
-
17
2.5.4 Mempertahankan Standar Etik, Keluhan Hukum, dan Etiket yang Tinggi
Kata persuasif mempunyai konotasi negatif untuk beberapa orang,
terutama dalam konteks pemasaran atau penjualan. Mereka mengajak audiens
membeli produk yang tidak dibutuhkan. Pebisnis yang beretika akan
menginformasikan audiens tentang manfaat suatu ide, organisasi, produk,
donasi, atau tindakan sehingga audiens terebut dapat mengenali sebaik apa ide,
organisasi, produk, donasi, atau tindakan tersebut akan memuaskan kebutuhan
yang audiens perlukan.
Untuk mempertahankan standar etik bisnis yang tinggi, buatlah setiap
usaha untuk membujuk tanpa perlu memanipulasi. Pilih kata-kata yang tidak
akan disalahartikan. Langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk
menghindari kesalahan etika dalam pesan pemasaran dan penjualan:
Pesan promosi harus jujur dan tidak menipu.
Suatu pesan dianggap sebagai pesan yang menipu bila pesan
memaukkan pernyataan yang mungkin akan menyesatkan pelanggan. Tidak
memasukkan informasi yang penting juga dianggap menipu.
Anda harus mendukung pernyataan Anda dengan bukti.
Mengawarkan garansi uang kembali atau memberikan surat dari
pelanggan yang puas tidaklah cukup, Anda tetap harus mendukung
pernyataan Anda dengan bukti objektif seperti survei atau studi ilmiah. Bila
Anda menyatakan bahwa produk makanan Anda mengandung kolesterol
yang rendah, Anda harus mempunyai bukti ilmiah yang mendukung
pernyataan Anda.
Pesan promosi dianggap kontrak mengikat di banyak negara bagian.
Bila Anda membuat implikasi atas tawaran dan kemudian di akhir
tawaran Anda tidak dapat memenuhinya, Anda dapat dituntut karena
melanggar kontrak.
Hampir dalam semua kasus, Anda tidak dapat menggunakan nama
orang, foto, atau identitas lain tanpa meminta izin terlebih dahulu.
Apabila kita menggunakan nama, foto, atau identitas lain tanpa
meminta izin terlebih dahulu, maka kita dianggap mengganggu privasi
orang yang bersangkutan Oleh karena itu, kita wajib izin kepadanya apabila
orang tersebut hendak dijadikan contoh dalam memasarkan sesuatu.
-
18
BAB III
KESIMPULAN
1. Persuasif merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan audiens
untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasif yang efektif adalah
kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan dengan cara yang membuat audiens
(pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuatnya mereka setuju.
2. Tiga unsur dalam komunikasi persuasif yaitu orang yang berbicara, materi pembicaraan
yang dihasilkannya, dan orang yang mendengarkannya. Aspek yang pertama disebut
komunikator atau persuader, yang merupakan sumber komunikasi, aspek yang kedua
disebut pesan, dan aspek yang ketiga disebut komunikan atau persuadee, yang
merupakan penerima komunikasi.
3. Tujuan dari bicara persuasif yaitu memperkuat/memperlemah perilaku, kepercayaanm
dan nilai; merubah perilaku, kepercayaan dan nilai; memotivasi untuk mengambil
tindakan.
4. Langkah dalam proses menulis pesan-pesan persuasif yaitu rencanakan pesan Anda
dengan cara menganalisis situasi Anda, mengumpulkan informasi, memilih medium
yang tepat, dan mengatur informasi Anda; kemudian tulis pesan Anda; dan terakhir yaitu
selesaikan pesan Anda.
5. Tujuh cara membangun kredibilitas pesan persuasif yaitu gunakan bahasa sederhana,
dukung pesan Anda dengan fakta, sebutkan sumber Anda, menjadi seorang ahli (cari
orang lain yang ahli untuk mendukung pesan Anda), membangun landasan berpikir yang
sama, menjadi orang yang objektif, dan menampilkan niat baik Anda.
6. Model AIDA untuk pesan persuasif meliputi :
a. Attention (perhatian) yang harus dapat meyakinkan audiens segera di bagian
permulaan bahwa Anda mempunyai sesuatu yang berguna untuk Anda
sampaikan.
b. Interest (minat) yang menjelaskan relevansi pesan-pesan Anda dengan audiens.
Disini Anda perlu mengembangkan pernyataan yang telah Anda sampaikan
pada fase pertama dengan agak rinci.
c. Desire (keinginan) yang membuat audiens untuk mengubah keinginannya
dengan menjelaskan bagaimana perubahan yang dilakukan dapat memberikan
manfaat yang lebih baik bagi audiens.
-
19
d. Action (tindakan) yang menyarankan tindakan spesifik yang Anda inginkan
terhadap audiens Anda dengan mengingatkan kembali bagaimana audiens Anda
akan memperoleh manfaat dari tidnakan yang akan dilakukan.
7. Daya tarik emosi menarik perasaan seseorang dengan menggunakan argumen-argumen
yang didasarkan pada kebutuhan atau simpati audiens. Namun, daya tarik emosi tersebut
tidak efektif bila berdiri sendiri. Daya tarik logika menarik daya pikir seseorang (apakah
menggunakan analogi, induksi, atau deduksi). Bila Anda berhati-hati menghindari logika
yang keliru, Anda dapat menggunakan logika bersama-sama dengan emosi, dengan
demikian memasok dukungan rasional untuk suatu ide yang telah dimiliki audiens secara
emosional. Secara umum, logika merupakan daya tarik terkuat Anda, hanya dengan
sedikit emosi. Namun, ketika membujuk seseorang untuk: membeli produk, bergabung,
membuat donasi, Anda dapat meningkatkan sedikit daya tarik emosional.
8. Mengidentifikasi poin yang dijual dan manfaat audiens dimulai dengan memutuskan
manfaat dan fitur produk atau jasa Anda yang perlu disoroti, termasuk memprioritaskan
hal-hal yang ingin Anda diskusikan pertama kali. Pastikan juga untuk membedakan
antara fitur produk, poin yang dijual, dan manfaat yang ditawarkan fitur tersebut ke
pelanggan.
9. Para komunikator persuasif yang efektif dan beretika akan fokus pada menggabungkan
minat mereka dengan minat audiens. Mereka membantu para audiens memahami
bagaimana proposal mereka akan memberikan manfaat bagi audiens, dengan
menggunakan bahasa yang membujuk tanpa menjadi manipulatif. Mereka memilih kata-
kata yang sejauh mungkin tidak disalahartikan.
-
20
DAFTAR PUSTAKA
Bovee, Courtland L., Thill, John V. (2007). Komunikasi Bisnis, Edisi kedelapan. Penerbit
Indeks, Jakarta.
Purwanto, Djoko. (2011). Komunikasi Bisnis. Edisi keempat. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Perloff, Richard M. (2010). The Dynamics of Persuasion: Communication and Attitudes
in the 21st Century, Edisi kempat. Taylor & Francis Publisher.