STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID...

79
32 BENTUK- BENTUK KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID AUTISME DI SEKOLAH KHUSUS SPECTRUM CIPUTAT Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh Hidayat Riyadi NIM: 206051003907 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/ 2010 M  

Transcript of STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID...

Page 1: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

32

BENTUK- BENTUK KOMUNIKASI GURU DALAM

MENDIDIK MURID AUTISME DI SEKOLAH KHUSUS

SPECTRUM CIPUTAT

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

Hidayat Riyadi

NIM: 206051003907

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/ 2010 M

 

Page 2: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

33

BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI GURU DALAM

MENDIDIK MURID AUTISME DI SEKOLAH KHUSUS

SPECTRUM CIPUTAT

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

Hidayat Riyadi

NIM: 206051003907

Pembimbing

Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA

NIP. 1971041222000032001

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/ 2010 M

 

Page 3: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

34

ABSTRAK

HIDAYAT RIYADI Bentuk Komunikasi Guru Dalam Mendidik Murid Autisme Di Sekolah Khusus

Spectrum Ciputat

Komunikasi adalah pertukaran informasi, sehingga setiap individu yang

berinteraksi dapat dengan mudah dalam penyampaian dan penerimaan pesan. Komunikasi merupakan proses aktivitas dasar manusia karena dengan berkomunikasi

kita bisa mencurahkan isi hati begitu juga dengan orang tua atau guru bisa

memberikan kasih sayang. Oleh karena itu, dengan komunikasi semua manusia akan

mengetahui perasaan, sikap, sifat, keinginan atau tujuan setiap individu dan

menghasilkan rasa kasih sayang dalam kehidupan. Namun, berbeda bagi para penderita autisme. Mereka yang menderita autisme

memiliki keterbelakangan mental dan fisik, sehingga sulit untuk mengekspresikan

gagasan dan ide dalam peran sosial lingkungan masyarakat dalam berkomunikasi.

Anak yang menderita autisme harus diberikan bimbingan dan perhatian yang khusus.

Sekolah Khusus Spectrum inilah salah satu lembaga yang menangani anak

berkebutuhan khusus. Sekolah ini memberikan motivasi belajar pada anak yang

mempunyai minat dan bakat untuk mengembangkan intelegensi atau kemampuan

bagi anak-anak autisme.

Dalam penelitian ini ingin mengetahui bagaimana bentuk komunikasi yang

digunakan guru-guru pada Sekolah Khusus Spectrum dan sekaligus ingin

mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dan penunjang dalam

berkomunikasi dengan anak-anak autisme pada proses kegiatan belajar mengajar

(KBM). Kemudian hasilnya dapat diketahui, bentuk yang digunakan adalah

bentuk komunikasi verbal, komunikasi non verbal, dan komunikasi antar pribadi.

Dan faktor penghambatnya ialah gangguan komunikasi, gangguan tingkah laku,

dan gangguan interaksi, sedangkan faktor penunjangnya ialah perhatian orang tua,

sarana-prasarana, dan media gambar.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu memaparkan seluruh

data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara mendalam terhadap

guru yang mengajar di Sekolah Khusus Spectrum, sedangkan penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penulis ikut terjun langsung kelapangan

pada Sekolah Khusus Spectrum untuk memperoleh data-data yang diperlukan.

Berdasarkan penelitian dengan menggunakan berbagai bentuk komunikasi,

semuanya itu berhasil dilakukan oleh guru terhadap murid autisme di Sekolah

Khusus Spectrum, hasil yang diperoleh cukup baik. Sekolah Khusus Spectrum ini

cukup memberikan kontribusi terhadap kemajuan pendidikan bagi penderita

autisme dan memberikan banyak pengetahuan serta menjadi wadah bagi

masyarakat untuk menimba ilmu.

 

Page 4: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

35

KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala karunia dan

rahmat-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada

waktunya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi besar

kita Muhammad SAW, pembawa syariat islam yang menjadi pedoman umat

manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat.

Dalam menyusun skripsi ini penulis merasa berhutang budi kepada

berbagai pihak yang telah membantu baik secara material maupun moral. Karena

itu, sudah sepantasnya dalam kesempatan ini penulis hendak menyampaikan

terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Dr. Arif Subhan, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Drs. Wahidin Saputra, MA, Pembantu Dekan Bidang

Akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Drs. Mahmud

Jalal, MA, Pembantu Dekan Bidang Administrasi Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, Drs. Study Rizal LK, MA, Pembantu Dekan Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

2. Dra. Hj. Asriati Jamil, M. Hum, Koordinator Teknis Program Non Reguler

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Dra. Hj. Musfirah Nurlaily,

MA, Sekertaris Koodinator Teknis Program Non Reguler Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi sekaligus pembimbing penulis.

3. Drs. Jumroni, M.Si, Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Umi

Musyarofah, MA, Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

 

Page 5: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

36

4. Para dosen dan staf Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, berserta stafnya.

6. Sekolah Khusus Spectrum Ciputat berserta stafnya, Drs. Tuharto, Kepala

Sekolah, Supiyah Budiati, S.Pd, Wakil Kepala Sekolah, Titik Harjani,

S.Pd, Guru Kelas 4, Susi Karyanti, S.Psi, Guru Kelas 5, Sri Wuryanti,

S.Pd, Guru Kelas Talent, Iwan Satibi, S.Psi, Staf Administrasi, danEva.

Zusanti Z, Staf Maintenance, terima kasih atas bantuan dan informasinya.

7. Orang Tua tercinta Ayahanda Mujiman dan Ibunda Yayuk Sundarni yang

telah bekerja keras dalam memperjuangkan pendidikan bagi anak-

anaknya, serta dorongan yang diberikan tiada henti.

8. Keluarga tecinta, Nurdiana Zazilawati, Thalita Yasa Azaria, Heri

Patmanto, dan Hafina Arsyi yang telah memberi dukungan.

9. Kawan-kawan angakatan 2006 KPI Non Reguler dan KKN 2009, terima

kasih atas semuanya.

Akhirnya, penulis berharap semoga Allah SWT memberikan balasan yang

setimpal atas jasa dan bantuan serta pengorbanan yang telah mereka berikan.

Mudah-mudahan penelitian skirpsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya bagi

pembaca pada umumnya dalam menambah wawasan ilmu pengetahuan, Amin.

Jakarta, Juli 2010

Hidayat Riyadi

 

Page 6: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

37

DAFTAR ISI

ABSTRAK…………………………………………………………… ii

KATA PENGANTAR…………………………………………………. iii

DAFTAR ISI…………………………………………………………… v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………… 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah……………………… 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………….. 5

D. Metodologi Penelitian……………………………………… 6

E. Analisa Data ……………………………………………….. 8

F. Tinjauan Pustaka …………………………………………… 9

G. Sistematika penulisan……………………………………….. 9

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Komunikasi ………………………………………………… 11

1. Pengertian Komunikasi…………………………………. 11

2. Unsur-unsur Komunikasi……………………………….. 13

3. Bentuk-bentuk Komunikasi…………………………….. 14

4. Hambatan Komunikasi …………………………………. 25

B. Autisme ……………………………………………………… 28

 

Page 7: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

38

1. Pengert

ian Autisme ……………………………………… 28

2. Ciri-

ciri Autisme ………………………………………… 29

3. Gejala-

gejala Autisme …………………………………… 30

BAB III GAMBARAN UMUM SEKOLAH KHUSUS SPECTRUM

A. Sejarah

Berdirinya Sekolah Khusus Spectrum ………………

32

B. Tujuan

dan Prinsip-prinsip Dasar Sekolah Khusus Spectrum ..

34

C. Visi

dan Misi Sekolah Khusus Spectrum

……………………. 37

D. Sarana

dan Prasarana Sekolah Khusus Spectrum ……………

37

E. Jadwal

Thanks God Is Friday Sekolah Khusus Spectrum……

39

 

Page 8: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

39

F. Struktu

r Organisasi Sekolah Khusus Spectrum ………………

40

BAB IV ANALISA DATA

A. Benuk

Komunikasi Guru Dengan Murid Autisme …………. 41

1. Komunikasi Verbal ……………………………………….. 42

2. Komunikasi Non Verbal ………………………………….. 46

3. Komunikasi Antar Pribadi ………………………………… 49

B. Fak

tor-faktor Penghambat dan Penunjang …………………… 50

1. Faktor Penghambat Dalam Proses Komunikasi …………… 51

2. Faktor Penunjang Dalam Proses Komunikasi ……………... 55

BAB V PENUTUP

A. Kesim

pulan …………………………………………………… 60

B. Sar

an-saran ……………………………………………………. 62

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………... 63

LAMPIRAN ………………………………………………………………..

BAB I

PENDAHULUAN

 

Page 9: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

40

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia yang hidup dalam masyarakat tidak akan pernah lepas

dari komunikasi. Komunikasi merupakan proses aktivitas dasar manusia.

Komunikasi dapat terjadi apabila ada komunikator (orang yang

menyampaikan pesan atau informasi) dan komunikan (orang yang menerima

pesan atau informasi). Komunikasi pada dasarnya adalah penyampaian atau

pengiriman pesan yang berupa pikiran atau perasaan oleh seseorang

(komunikator) untuk memberitahu guna merubah sikap, pendapat dan perilaku

baik secara langsung atau tidak, dan yang terpenting dalam proses

penyampaian pesan itu harus jelas, agar tidak terjadi salah paham. Adapun

perasaan bisa keyakinan, kepastian, keraguan, kekhawatiran, kemarahan,

keberanian dan lain-lain yang timbul dari hati.1

Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting, karena dengan

berkomunikasi seorang anak bisa mencurahkan isi hatinya begitu juga dengan

orang tua bisa memberikan kasih sayang. Oleh karena itu, dengan komunikasi

semua anggota keluarga akan mengetahui perasaan, sikap, sifat, keinginan

atau tujuan setiap individu dan menghasilkan rasa kasih sayang dalam

keluarga.

Komunikasi adalah pertukaran informasi, sehingga setiap individu

yang berinteraksi dapat dengan mudah dalam penyampaian dan penerimaan

pesan. Namun, berbeda bagi para penderita autisme. Mereka yang menderita

autisme memiliki keterbelakangan mental dan fisik, sehingga sulit untuk

mengekspresikan gagasan dan ide dalam peran sosial lingkungan masyarakat.

1 Onong Ucjhana Efendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung : PT Remaja

Rosda Karya, 2005), cet. Ke-19, h. 11.

1

1

 

Page 10: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

41

Dari keterbatasan kemampuan secara fisik dan psikis, dalam keadaan yang

tidak normal yang disebabkan oleh penyakit atau akibat cacat sejak lahir dapat

membuat orang menjadi rendah diri dan tidak mempunyai kepercayaan diri.

Autisme atau gangguan autistik, adalah salah satu gangguan terparah

dimasa kanak-kanak. Autisme bersifat kronis dan berlangsung sepanjang

hidup. Kata autisme berasal dari bahasa Yunani, autos yang berarti “self”2..

Penderita autisme tidak dapat dipandang sebagai hal yang ringan, para

penyandangnya akan mengalami gangguan pada kemampuan interaksi sosial

dan perilaku yang tidak wajar.

Anak-anak yang memiliki gangguan spektrum autisme menunjukkan

respon yang tidak normal. Ketidakmampuan serta kekurangan dengan

kecacatan fisik sering kali dirinya menjadi kurang percaya diri untuk dapat

beradaptasi, berinteraksi dengan lingkungannya. Ciri-ciri autisme yang paling

menonjol adalah kesendirian yang amat sangat. Ciri autisme mencakup

bahasa, komunikasi, dan perilaku atau gerakan-gerakan yang berulang tanpa

tujuan (stereotip).3

Faktor-faktor genetik pada perkembangan spektrum autisme

merupakan disfungsi otak akibat abnormalnya struktur otak dan dalam studi

kira-kira 50% anak laki-laki menderita sindrom asperger (gangguan spektrum

autisme yang relatif ringan). 4Beberapa tahun ini masalah autisme mulai

diperhatikan oleh masyarakat, dan bisa dilihat dengan beredarnya informasi

mengenai autisme.

2 Jefrey S. Nevid, dkk, Psikologi Abnormal (Jakarta: Penerbit Erlangga), Jilid 2, h. 145. 3 Jefrey, Psikologi Abnormal, h. 146. 4 John W. Santrock, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Salemba Humanika, 2009), h. 265.

 

Page 11: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

42

Semua orang tua menginginkan yang terbaik untuk buah hatinya, pada

umumnya orang tua memberikan perhatian dan kasih sayang yang membuat

anak merasa aman. Anak yang merasa aman akan puas dan tenang dan dapat

berinteraksi sosial dengan baik. Namun, pada anak yang memiliki penderita

autis berbeda dengan anak normal lainnya, sehingga sangat sulit dalam

berkomunikasi. Anak yang menderita autisme harus diberikan bimbingan dan

perhatian yang khusus.

Melihat ketidaknormalan anak autisme terhadap perilaku yang agresif,

terlihat acuh terhadap lingkungan dan cenderung menyendiri yang amat

sangat, seakan-akan hidup dalam dunia yang berbeda. Maka diperlukan suatu

wadah untuk mengembangkan atau menyalurkan bakat-bakatnya dan

meningkatkan intelegensi pada anak.

Sekolah Khusus Spectrum merupakan wadah bagi penderita autisme,

dalam sekolah ini anak-anak penderita autisme mendapatkan kelas khusus

dalam pembelajaran yang disesuaikan dan terstruktur dengan baik. Sekolah

adalah sarana belajar, tempat penuangan pengetahuan, mengemukakan

persoalan khusus mengenai kurikulum dan mencari cara yang paling baik

untuk memindahkan berbagai materi pelajaran dari otak guru kepada anak-

anak.

Tugas guru berperan penting dalam membimbing, mengarahkan, dan

memberikan pengetahuan pada muridnya. Begitupun guru di Sekolahan

Khusus Spectrum, yang mengamati perilaku dan perkembangan sianak dalam

pembelajaran. Pada anak penderita autis di Spectrum para guru mempunyai

strategi dalam berkomunikasi, agar sianak dapat berinteraksi dengan baik.

 

Page 12: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

43

Interaksi belajar mengajar diarahkan agar aktifitas berada pada pihak

anak didik, hal ini menjadi keharusan karena anak didik merupakan orientasi

dari setiap proses atau langkah kegiatan belajar-mengajar. Peranan guru disini

sebagai pembimbing yang dapat mengarahkan murid dan memberikan

motivasi untuk mencapai hasil yang optimal.5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi

adalah suatu pemindahan informasi antara komunikan dengan komunikator

dalam penyampaian dan penerimaan pesan. Begitu pula yang diterapkan guru

kepada muridnya di Sekolah Khusus Spectrum. Maka penelitian ini berjudul

“Bentuk-Bentuk Komunikasi Guru Dalam Mendidik Murid Autisme Di

Sekolah Khusus Spectrum Ciputat”

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Banyak hal yang dapat dibahas dalam Sekolah Khusus Spectrum,

dan supaya pembahasan masalah tetap terarah dan fokus. Maka perlu

kiranya penulis membatasi ruang lingkupnya, sehingga tidak melebar

dan meluas. Maka penulis hanya membahas tentang bentuk komunikasi

antar guru dengan murid dalam mendidik di Sekolah Khusus Spectrum.

Dan penelitian ini dilakukan pada bulan April 2010 - Juni 2010.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah sebagai berikut :

5 H. Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997), Cet.

Ke-1. h. 119.

 

Page 13: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

44

1) Bagaimana bentuk komunikasi guru dalam mendidik murid autisme

di Sekolah Khusus Spectrum?

2) Apa faktor-faktor yang menjadi penghambat dan penunjang dalam

proses komunikasi di Sekolah Khusus Spectrum?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitan

1. Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui bentuk komunikasi guru dalam mendidik murid

autisme di Sekolah Khusus Spectrum.

2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penghambat dan

penunjang di Sekolah Khusus Spectrum.

2. Manfaat Penelitan

a. Segi akademis

Dengan penelitian ini diharapkan menjadi stimulus penelitian

lebih lanjut dan lebih sempurna guna memperkaya teori-teori komunikasi

yang berkaitan dengan bentuk komunikasi. Dan penelitian ini diharapkan

pada saatnya digunakan sebagai alat bantu untuk menemukan teori-teori

baru yang terdapat di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam khususnya,

dan umumnya bagi keilmuan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sehingga hasil penelitian ini diharapkan

memberikan wawasan dan bahan untuk penelitian lebih lanjut.

b. Segi Praktis

 

Page 14: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

45

Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan

kontribusi positif bagi proses kegiatan belajar mengajar (KBM) melalui

bentuk komunikasi dalam memacu dan memotivasikan pada anak.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan metode yang

digunakan adalah analisis deskriptif (gambaran) sesuai fenomena yang ada.

Metode merupakan bagian epistemology yang mengkaji perihal urutan

langkah-langkah yang ditempuh supaya pengetahuan yang diperoleh

memenuhi ciri-ciri ilmiah. 6Bagian metodologi penelitian yang digunakan

untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab masalah

penelitian, sebagai berikut:

2. Subyek dan Obyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah guru yang

berperan dalam penyampaian informasi (komunikator), dan objek

penelitiannya adalah murid autisme yang berperan sebagai penerimaan pesan

atau informasi (komunikan) di Sekolah Khusus Spectrum.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

6 P. Joko Subagyo,S.H. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 1991), Cet I, hal. 61.

 

Page 15: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

46

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Khusus Spectrum terletak di jalan

kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Tangerang (samping gerbang tol

Pondok Aren).

Dalam mendapatkan hasil penelitian yang akurat, maka penulis

membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk melakukan penelitian

langsung kelapangan (lokasi). Adapun lamanya penelitian ini, dari bulan April

2010 sampai bulan Juni 2010.

4. Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan pewujudan dari informasi dengan sengaja digali untuk

dikumpulkan guna mendeskripsikan suatu peristiwa atau kegiatan lainnya, dan

instrument yang digunakan adalah:

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja,

sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk

kemudian dilakukan pencatatan7. Teknik observasi dalam penelitian ini

dengan melakukan kunjungan dan mengamati langsung cara

berkomunikasi antara guru dengan murid autisme di Sekolah Khusus

Spectrum, dilakukan beberapa kali saja.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh kedua belah pihak,

yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan

diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan

7 Ronny Hanitijo Soemitro, Metodelogi Penelitian Hukum, Jakarta: Ghlia Indonesia,

1985, Cet II. Hal. 62.

 

Page 16: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

47

yang diajukan8. Wawancara dilakukan dengan ibu Sri Wuryanty sebagai

guru kelas Talent, ibu Titik Harjani sebagai guru kelas 4, ibu Susi Karyanti

sebagai guru kelas 5, dilaksanakan pada bulan Mei 2010 bertempat di

Sekolah Khusus Spectrum.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mengumpulkan dan mempelajari berbagai bentuk

data tertulis (buku, majalah, atau jurnal) yang terdapat diperpustakaan

maupun internet atau instansi lainnya. Dalam penelitian penulis

mengumpulkan data-data yang bersumber dari data-data, arsip, jurnal, dan

foto-foto. Yang berhubungan dengan bentuk komunikasi dapat

memperkuat data penelitian, dan data ini diperoleh dari Sekolah Khusus

Spectrum.

E. Analisa Data

Dari yang telah diperoleh kemudian ditampilkan secara deskriptif yang

menggambarkan keadaan data yang sebenarnya dan dianggap akurat serta

mengklasifikasikan data tersebut. Menampilkan secara bertahap tentang

bentuk komunikasi di Sekolah Khusus Spectrum.

Kemudian peneliti berusaha mendeskripsikan hasil temuan dalam

penelitian, dan menuangkannya kedalah tulisan sesuai dengan fakta yang

ditemukan di lapangan, data dilukiskan dengan jelas.

8 Lexi Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2002), cet. VI, hal. 135.

 

Page 17: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

48

F. Tinjauan Pustaka

Dari beberapa judul skipsi yang telah dibaca, terdapat cukup banyak

skripsi yang membahas tentang Komunikasi yang berdasarkan observasi di

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri, namun

ada dua skripsi yang membahas mengenai masalah autis yang berjudul:

1. “Analisis Perkembangan Interaksi Sosial Anak Penyandang Autis di

Sekolah Taman Kanak-Kanak Islam Nur Afifa Ciputat-Tangerang”.

Ditulis oleh Fadlah, dalam skiripsi ini membahas tentang gambaran pada

perkembangan interaksi sosial dalam berkomunikasi dengan

lingkungannya serta bagaimana cara penanganan tepat untuk

mengembangkan diri dalam pergaulan.

2. Komunikasi Intruksional Guru dan Murid Autis di Sekolah Dasar Insania

Jatiasih Bekasi. Ditulis oleh Rahmi Isnaini, skripsi ini membahas tentang

bagaimana komunikasi intruksional yang dipakai dalam proses belajar

mengajar di Sekolah Dasar Insania.

Perbedaan skripsi penulis adalah penelitian ini lebih mengarah kepada

bentuk komunikasi yang digunakan guru dalam mendidik murid autisme di

Sekolah Khusus Spectrum Ciputat baik didalam maupun diluar kelas. Serta

subjek dan objek penelitian yang berbeda dengan beberapa judul penelitian

tentang murid autisme.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini, yaitu penulis menyusun

dengan membagi menjadi lima bab:

 

Page 18: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

49

Bab I . Pendahuluan

Bab pertama membahas tentang latar belakang masalah, pembatasan dan

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian,

tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

Bab II. Landasan Teoritis

Bab kedua membahas tentang pengertian komunikasi, unsur-unsur

komunikasi, hambatan dalam komunikasi.

Bab III. Gambaran Umum Sekolah Khusus Spectrum

Bab ketiga membahas sejarah berdirinya Sekolah Khusus Spectrum,

tujuan, visi dan misi, sarana dan prasana, program kegiatan, dan struktur

organisasi.

Bab IV. Analisa Data

Bab keempat membahas mengenai penganalisaan data, baik dari hasil

wawancara, observasi dan studi dokumentasi mengenai proses bentuk

komunikasi antara guru dan murid autisme, faktor-faktor penghambat dan

penunjang dalam berkomunikasi.

Bab V. Penutup

Kesimpulan dari hasil penelitan yang dilakukan, sebagai kesimpulan

jawaban masalah yang telah dirumuskan secara singkat, kemudian

ditambah dengan saran-saran yang berkaitan dengan hasil temuan dalam

penelitian.

 

Page 19: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

50

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. KOMUNIKASI

a. Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin communis yang

artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua

orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa

latin communico yang artinya membagi (Cherry dan Stuart, 1983)9.

Komunikasi pada dasarnya adalah penyampaian pesan yang berupa pikiran

atau perasaan oleh seseorang (komunikator) untuk memberitahu guna

merubah sikap, pendapat, perilaku baik secara langsung atau tidak.

Dalam ”bahasa” komunikasi pernyataan dinamakan pesan

(message) oang yang menyampaikan pesan disebut komunikator

(communicator) sedangkan orang yang menerima pernyataan diberi nama

communicate.

Sasa Djuarsa Senjaja mengatakan, komunikasi adalah suatu proses

pembentukkan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang

9 Hafied Cangara,M. Se. Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,

2008), h. 18

 

Page 20: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

51

terjadi dalam diri seseorang dan dua orang atau lebih dengan tujuan

tertentu.10

Definisi komunikasi menurut Harold Dwight Laswell, bahwa

komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan

siapa? Mengatakan apa? Dengan saluran apa? Kepada siapa? Dengan

akibat atau hasil apa? (who says what in which channel to whom with

what effect)

Adapun pengertian selain diatas, para ahli komunikasi juga

mempunyai pendapat yang berbeda mengenai pengertian komunikasi,

diantaranya Berelson dan Steiner mendefinisikan komunikasi sebagai

penyampaian informasi ide gagasan, emosi, keterampilan, dan seterusnya

melalui penggunaan symbol kata-kata, gambar, angka, grafik dan lain-lain.

Kemudian Shanon dan weaver mengartikan komunikasi mencakup

prosedur melalui mana pikiran seseorang yang dapat mempengaruhi orang

lain.11

Begitupun yang menekankan pada unsur penyampaian atau

pengoperan bahwa komunikasi adalah proses pengoperan lambang-

lambang yang berarti antara individu-individu.

Menurut Onong Uchjana Effendi, ada beberapa sebab mengapa

manusia melakukan komunikasi, yakni untuk:

1. Mengubah sikap (to change the attitude)

2. Mengubah opini/ pendapat/ pandangan (to change opinion)

10 Sasa Djuarsa Senjaja, Pengantar Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999),

Cet. Ke-4, h. 8. 11 Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta, Ciputat Pers, 2002),

cet. Ke-1.

 

Page 21: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

52

3. Mengubah perilaku (to change the behavior)

4. Mengubah masyarakat (to change the society)12

b. Unsur-Unsur Komunikasi

1. Komunikator (Sender atau Pengirim Pesan dan Berita)

Dalam hal ini komunikator adalah seseorang atau kelompok

orang yang merupakan tempat asal pesan, sumber berita, informasi,

atau pengertian yang disampaikan atau bisa kita sebut sebagai orang

atau pihak yang mengirim atau menyampaikan berita.

2. Pesan atau Berita (Message)

Message adalah pesan atau pesan-pesan informasi atau

pengertian dari komunikator yang penyampaiannya disampaikan

kepada komunikan (Audiens atau Khalayak) melalui penggunaan

bahasa atau lambang-lambang atau simbol tersebut dapat berupa

tulisan, gambar, gerakan tubuh, lambaian tangan, kedipan mata sinar,

warna, kode morse, bunyi sirene, bunyi peluit, bunyi bedug, bendera,

dan tentunya suara atau bahasa yang diucapkan manusia.

3. Media Komunikasi

Saluran atau media komunikasi adalah sarana tempat

berlalunya simbol-simbol atau lambang-lambang yang mengandung

makna berupa pesan atau pengertian. Saluran atau media komunikasi

tersebut berupa alat atau sarana yang menyalurkan suara (audio) untuk

12 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, (Bandung, PT. Remaja

Rosda Karya, 2006), cet. Ke- 6.

 

Page 22: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

53

pendengaran, tulisan dan gambar (visual) untuk penglihatan, bau untuk

penciuman, wujud fisik untuk peradaban, dan sebagainya.

4. Komunikan (Receiver atau Penerima Pesan dan berita)

Komunikan adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai

subyek yang dituju oleh komunikator (pengirim atau penyampaian

pesan) yang menerima pesan-pesan (berita, informasi, dan

pengetahuan) berupa lambang-lambang yang mengandung arti dan

makna.

5. Efek (Effect) atau umpan balik (Feedback)

Efek adalah hasil penerimaan pesan atau informasi oleh

komunikan, pengaruh atau kesan yang timbul setelah komunikan

menerima pesan. Efek dapat berlanjut dengan memberikan respons,

tanggapan atau jawaban yang disebut umpan balik. Umpan balik atau

feedback adalah arus balik (yang berupa tanggapan atau jawaban)

dalam rangka proses komunikasi. Umpan balik ini biasanya sangat

diharapkan, dalam arti adanya feedback yang menyenangkan. Kalau

seseorang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan

komunikasi ini melakukannya dengan tujuan untuk mencapai saling

pengertian atau memperoleh kesepakatan bersama.13

c. Bentuk-Bentuk Komunikasi

13 Teuku May Rudy, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional, (Bandung:

Refika Aditama, 2005), h. 3-5

 

Page 23: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

54

Menurut Onong Uchjana Effendi dalam bukunya yang berjudul

Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Adapun beberapa bentuk

komunikasi diantaranya, yaitu komunikasi verbal dan non berbal,

komunikasi persona (Intrapersona dan Interpersona), komunikasi

kelompok (Besar dan Kecil), komunikasi massa, dan komunikasi medio.14

1. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan

simbol-simbol atau kata-kata, baik dinyatakan secara oral atau lisan

maupun tulisan. Komunikasi lisan dapat diidentifikasi sebagai proses

dimana seorang pembicara berinteraksi secara lisan dengan pendengar

untuk mempengaruhi tingkah laku penerima, komunikasi tulisan

apabila keputusan yang akan disampaikan oleh pimpinan itu

disandikan dalam simbol-simbol yang dituliskan pada kertas atau pada

tempat lain yang bisa dibaca, kemudian dikirimkan kepada karyawan

yang dimaksudkan.15

Komunikasi verbal yaitu penerima pesan dari sistem syaraf

seseorang kepada sistem syaraf orang lain, dengan maksud untuk

menghasilkan sebuah makna serupa dengan yang ada dengan pikiran si

pengirim, dengan menggunakan kata-kata yang merupakan unsur-

unsur dasar bahasa dan kata-kata16.

14 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, (Bandung, PT. Remaja

Rosda Karya, 2006), cet. Ke- 6, h. 7 15 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), Cet. Ke-4, h.

95. 16 L. Tubbes, Stewart, Moss, Sylvia. Human Communication. Prinsip-Prinsip Dasar

Pengantar; Dr. Dedi Mulyana M.A, (Bandung, P.T Remaja Rosda Karya, 2001), cet. Ke-3, h. 112.

 

Page 24: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

55

Komunikasi verbal yaitu komunikasi yang dalam

menyampaikan pesannya dengan menggunakan lisan dan tulisan17.

Adapun kode komunikasi verbal dalam pemakaiannya

menggunakan bahasa. Bahasa dapat didefinisikan seperangkat kata

yang telah disusun secara berstruktur sehingga menjadi inti kalimat

yang mengandung arti.

Menurut para ahli, ada tiga teori sehingga orang bisa memiliki

kemampuan komunikasi verbal. Teori pertama disebut Operant

Conditioning. Teori ini menekankan unsur stimulus dan respon yang

menyatakan bahwa, jika suatu organism dirangsang oleh stimuli dari

luar, orang akan cenderung memberi reaksi.

Teori kedua adalah teori kognitif. Teori ini menekankan

kompetensi bahasa pada manusia lebih dari apa yang ditampilkan.

Teori ketiga disebut teori penengah. Teori ini menekankan

bahwa manusia dalam mengembangkan kemampuannya berbahasa,

tidak saja bereaksi terhadap stimuli yang diterima dari luar, tetapi juga

dipengaruhi oleh proses internal yang terjadi dalam dirinya.

Ketiga teori ini menunjukkan ciri dan alasan masing-masing.

Namun dapat memberikan tekanan yang sama, bahwa manusia dalam

meningkatkan kemampuan berkomunikasi verbal perlu melalui proses

belajar. Tanpa komunikasi verbal manusia tidak bisa berpikir,

17 Onong Uchjana Effendi , Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung, P.T Remaja

Rosda Karya, 1998), h. 7.

 

Page 25: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

56

komunikasilah yang mempengaruhi persepsi dan pola berpikir

seseorang.18

2. Komuikasi Non Verbal

Manusia dalam berkomunikasi selain memakai kode verbal

(bahasa) juga memakai kode non verbal, yang biasa disebut bahasa

isyarat. Komunikasi non verbal merupakan tindakan yang dilakukan

seseorang kepada orang lain untuk pertukaran makna, yang selalu

dikirimkan dan diterima secara sadar, guna mencapai umpan balik atau

tujuan tertentu. Hal ini merupakan studi tersendiri untuk

menggambarkan bagaimana orang berkomunikasi melalui bahasa

isyarat. Dalam berkomunikasi hampir otomatis komunikasi non verbal

ikut terpakai, karena itu ia bersifat tetap dan selalu ada.

komunikasi non verbal sebagai proses pertukaran pikiran dan

gagasan dimana pesan yang disampaikan berupa isyarat, ekspresi

wajah, pandangan mata, gerakan tubuh, sentuhan dan diam.

Komunikasi non verbal juga dapat diartikan sebagai komunikasi tanpa

kata-kata. Definisi ini mengandung pengertian bahwa komunikasi

nonverbal disampaikan dengan tidak mempergunakan kata-kata dalam

bahasa.

3. Komunikasi Persona

komunikasi persona dibedakan atas dua kelompok, yaitu

komunikasi intrapersonal dan komunikasi interpersonal.

a) Komunikasi Intrapersona

18 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta, P.T Raja Grafindo Persada,

2003), cet. Ke-4, h. 103.

 

Page 26: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

57

Komunikasi dengan diri sendiri (Intrapersona

Communication). Komunikasi ini merupakan landasan komunikasi

antar pribadi dan komunikasi dalam konteks-konteks lainnya,

dengan kata lain komunikasi intrapersonal ini inheren dalam

komunikasi dua orang, tiga orang, dan seterusnya. Karena sebelum

berkomunikasi dengan orang lain, kita biasanya dengan diri sendiri

(mempersepsi dan mengartikan makna pesan orang lain), hanya

saja caranya sering tidak disadari keberhasilan komunikasi kita

dengan orang lain bergantung pada keefektifan komunikasi kita

dengan diri-sendiri.

Menurut Wilbur Schramm, yang dikutip oleh Phil. Astrid.

S. Susanto, bahwa manusia bila dihadapai dengan suatu pesan

untuk mengambil keputusan menerima maupun menolakknya,

akan mengadakan terlebih dahulu suatu “komunikasi dengan

dirinya” (proses berfikir) “komunikasi dengan diri” ataupun proses

berpikir dengan menimbang untung rugi usul yang diajukan oleh

komunikator, hal inilah yang oleh Scramm diberi nama komunikasi

intrapersonal.19

b) Komunikasi Interpersona

Komuikasi antar pribadi (Interpersona Communication)

adalah komunikasi antara dua orang atau lebih secara tatap muka,

yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi secara

langsung baik secara verbal maupun non-verbal.

19 Phil. Astrid. S. Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek, (Bandung: Bina Cipta,

1998), cet. Ke-3, h. 7.

 

Page 27: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

58

Menurut Effendy, yang dikutip Alo Liliweri, bahwa pada

hakikatnya komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara

seseorang komunikator dengan seorang komunikan. Jenis

komunikasi tersebut dianggap paling efektif untuk mengubah

sikap, pendapat, atau perilaku manusia berhubung prosesnya yang

dialogis.20

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam situasi interpersonal

communication tatap muka yaitu:

1) Bersikaplah empatik dan simpatik,

2) Tunjukkanlah sebagai komunikator terpercaya,

3) Bertindaklah sebagai pembimbing, bukan pendorong,

4) Kemukakan fakta dan kebenaran,

5) Bercakaplah dengan gaya yang mengajak, bukan menyuruh,

6) Jangan bersikap super,

7) Jangan mengentengkan hal-hal yang mengkhawatirkan,

8) Jangan mengkritik,

9) Jangan emosional,

10) Berbicara secara menyakinkan.21

4. Komunikasi Kelompok

Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai

tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai

tujuan bersama, mengenal satu sama lain, dan memandang mereka

20 Alo Liliweri, Komunikasi Antar Pribadi, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1997), cet. Ke-

2, h. 12. 21 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 1990), cek. Ke-5, h. 19.

 

Page 28: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

59

sebagai bagian dari kelompok tersebut22. Adapun yang dimaksud

dengan komunikasi kelompok adalah:

a) Bila mana proses komunikasi hal mana pesan-pesan yang

disampaikan oleh seorang pembicara kepada khalayak pada

dalam jumlah yang lebih besar pada tatap muka.

b) Komunikasi berlangsung kontinyu dan bisa dibedakan mana

sumber dan mana penerima.

c) Pesan yang disampaiakan terencana (dipersiapkan) dan bukan

spontanitas untuk segmen khalayak tertentu. Dalam komunikasi

kelompok kita mengenal seminar, diskusi panel, pidato, rapat

akbar, pentas seni tradisional di desa, pengarahan ceramah

dengan kata lain komunikasi sosial antara tempat, situasi, dan

sasarannya jelas.23

Komunikasi kelompok besar juga mempunyai ciri-ciri

yaitu, dalam komunikasi ini penyampaian pesan berlangsung

kontinu. Dapat diidentifikasikan siapa yang berbicara dan siapa

yang pendengarnya. Interaksi antara sumber dan penerima sangat

terbatas, dan jumlah khalayak relatif besar, sumber sering kali

tidak dapat mengidentifikasikan satu-persatu pendengarnya24.

5. Komunikasi Massa ( Mass Communication)

22 Mulyana Deddy, Ilmu Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1986), h. 7. 23 Nurdin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005), cet.

Ke-2, h. 33. 24 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. RajaGrapindo Persada,

2003), cet. Ke-4, h. 34-35.

 

Page 29: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

60

Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi

melalui media massa (media cetak dan elktronik). Sebab, awal

perkembangan saja, komunikasi massa berasal dari pengembangan

kata media of mass communication (media komunikasi massa).

Dalam hal ini kita juga perlu membedakan massa dalam arti

“umum” dengan massa dalam arti komunikasi massa. Massa dalam

arti komunikasi lebih menunjuk pada penerima pesan yang

berkaitan dengan media massa. Oleh karena itu, massa disini

menunjuk kepada khalayak, audiences, penonton, pemirsa atau

pembaca.25

Definisi yang paling sederhana tentang komunikasi massa

dirumuskan Bittner, yang dikutip oleh Jalaluddin Rakhmat, bahwa

komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui

media massa pada sejumlah besar orang “Mass communication is

messages communicated through a mass medium to a large

number people”.26

Menurut Elizabeth-Noelle Neuman, komunikasi massa

adalah komunikasi melalui media massa, yakni surat kabar,

majalah, radio, televisi, dan film. Bila sistem komunikasi massa

diperbandingkan dengan sistem komunikasi interpersonal, secara

teknis kita dapat menunjukkan empat tanda pokok dari komunikasi

massa, yaitu:

25 Nurdin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: PT. RajaGrapindo Persada, 2007), cet.

Ke-2, h. 4 26 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2005), cet. Ke-3, h. 188.

 

Page 30: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

61

1. Bersifat tidak langsung, artinya harus melewati media teknis,

2. Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-

peserta komunikasi,

3. Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak

terbatas dan anonim,

4. Mempunyai publik yang secara geografis tersebar.27

Secara ringkas komunikasi massa bisa diartikan sebagai

komunikasi dengan menggunakan media massa. Dan komunikator

dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk

menyebarkan atau memancarkan pesan cepat kepada khalayak yang

luas dan tersebar. Pesan tersebut disebarkan melalui surat kabar,

televisi, radio, film, atau gabungan diantara media tersebut.

Untuk memahami komunikasi massa lebih jauh, dan yang

membedakannya dengan komunikasi kelompok dan komunikasi

antarpribadi, ada beberapa ciri-ciri dalam komunikasi massa, yaitu:

1. Orang yang ikut berkomunikasi atau menjadi komunikan

(publik, khalayak, audiences) sangat banyak jumlahnya,

2. Audiences, khalayak, dan publik yang terlibat komunikasi itu

tersebar dimana-mana (diberbagai wilayah atau daerah),

seandainyapun berada disatu tempat, maka publik atau

audiencens ini sangat beraneka ragam,

3. Hal-hal yang disampaikan (topik yang dibicarakan) bersifat

umum dan menyangkut orang banyak,

27 Ibid, h. 189.

 

Page 31: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

62

4. Besar kemungkinan tidak terdapat minat dan kepentingan yang

sama diantara masing-masing orang dikalangan publik atau

audiences,

5. Sebagian besar atau keseluruhan dari publik atau audiences

tidak saling kenal.28

6. Komunikasi Medio

Secara harfiah kata media memetik arti “perantara” atau

“pengantar”. Education Association (NEA), mendefinisikan media

sebagai benda yang dapat dimanupulasikan, dilihat, didengar,

dibaca, atau dibicarakan berserta instrument yang dipergunakan

dengan baik dalam kegiatan belajar-mengajar.29

Rudi Bretz (1997), mengklasifikasikan ciri utama media

pada tiga unsur pokok yaitu suara, visual, dan gerak. Bentuk visual

itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar visual,

garis (linegraphic), media rekam (recording), sehingga terdapat

delapan klasifikasi media:

1. Media audio visual gerak,

2. Media audio visual diam,

3. Media audio seni gerak,

4. Media visual gerak,

5. Media visual diam,

6. Media visual seni gerak,

28 Teuku May Rudy, Komunikasi dan Hubungan Masyarakt Internasional, (Bandung:

Refika Aditama, 2005), h. 13. 29 Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta, Ciputat Pers, 2002),

cet. Ke-1, h. 11

 

Page 32: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

63

7. Media audio, dan

8. Media cetak.30

7. Komunikasi Intruksional

Pengertian komunikasi intruksional menurut Pamit. M. Yusup

mengatakan, bahwa komunikasi intruksional berarti komunikasi

dalam bidang pendidikan (pembelajaran). Istilah intruksional berasal

dari kata instruction berarti pengajaran, pembelajaran atau bahkan

perintah untuk intruksi. Maka dari kata intruksional bergabung pada

bidang konteks pembahasannya Websters Third New International

Dictionary of The English Language mencantumkan kata

intruksional (dari kata to instruct) dengan arti, “memberi

pengetahuan atau informasi khusus dengan maksud melatih dalam

berbagai bidang khusus, memberikan keahlian atau pengetahuan

dengan bebagai bidang seni atau spesialisasi tertentu atau dapat

berarti pula mendidik dalam subyek atau bidang pengetahuan

tertentu. Disini juga dicantumkan makna lain yang berkaitan dengan

komando atau perintah.31

Komunikasi intruksional mempunyai fungsi edukatif atau

tepatnya mengacu pada fungsi edukatif dari fungsi komunikasi

secara keseluruhan intruksional berasal dari kata instruction artinya

pembelajaran atau pengajaran. 32Dalam dunia pendidikan kata

30 Ibid, h. 27 31 Pamit. M. Yusup, Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Intruksional, (Bandung:

PT. Remaja Rosda Karya), h. 18. 32 Hasan Langgulung, Pendidikan dan Peradaban Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna,

1983), h. 3.

 

Page 33: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

64

intruksional tidak diartikan perintah tetapi lebih mendekati dalam

pengajaran dan pembelajaran.

d. Hambatan Komunikasi

Komunikasi atau berkomunikasi itu kelihatannya mudah, tetapi

sebenarnya tidak lepas dari berbagai kendala atau hambatan dan

pelaksanaannya. Masalah komunikasi biasanya merupakan suatu gejala

ada suatu yang tidak beres. Masalah komunikasi menunjukkan adanya

masalah yang lebih dalam. Hambatan komunikasi ada yang berasal dari

pengirim (komunikator), transmisi dan penerima (komunikan).33

Hambatan yang terjadi didalam proses komunikasi tidak sampai

menyebakan komunikasi tersebut berhenti, tetapi ia menahan

(menimbulkan kesulitan) pada aliran pesan itu. Menurut Hafied Cangara,

di dalam bukunya “Pengantar Ilmu Komunikasi”, mengatakakan bahwa

komunikasi tidak berlangsung sebagaimana harapan komunikator dan

penerima.34

Gangguan atau hambatan komunikasi pada dasarnya dapat

dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:

1. Hambatan Sosiologis-Antropologis

a) Hambatan Sosiologis

Seorang sosiologis Jerman bernama Ferdinand Tonnies

mengklasifikasikan kehidupan manusia, dalam masyarakat menjadi

33 H. A. W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, (Jakarta: PT. RIneka Cipta.

2000), cet. Ke-2, h. 100

34 Hafied Canggara, Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2007), h. 153

 

Page 34: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

65

dua jenis pergaulan yang ia namakan Genelnschaft dan

Gesellschaft. Genelnschaft adalah pergaulan hidup yang bersifat

pribadi, statsi dan tak rasional, seperti dalam kehidupan rumah

tangga, sedangkan Gesellschaft adalah pergaulan hidup yang tak

bersifat pribadi, dinamis, dan rasional, seperti pergaulan di kantor

atau dalam organisasi.

b) Hambatan Antropologis

Dalam berkomunikasi seorang komunikator tidak akan

berhasil apabila ia tidak mengenal siapa komunikan yang dijadikan

sasarannya, yang dimaksudkan dengan “siapa” disini bukan nama

yang disandang melainkan ras apa, bangsa, dan suku apa. Dengan

mengenal dirinya akan mengenal pula kebudayaannya, gaya hidup

dan norma kehidupannya, kebiasaan dan bahasanya.

c) Hambatan Psikologi.

Faktor psikologis sering kali menjadi hambatan dalam

komunikasi. Hal ini umumnya disebabkan si komunikator sebelum

melancarkan komunikasinya tidak mengkaji diri komunikan.

Komunikasi sulit untuk berhasil apabila komunikan sedang sedih,

bingung, marah, merasa kecewa, merasa iri hati, dan kondisi

psikologis lainnya.35

2. Hambatan Semantis.

35 Onong Uchjana Effendi, Dinamika Komunikasi, ( Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2008), cet. Ke-1, h. 11-12

 

Page 35: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

66

Faktor semantis menyangkut bahasa yang dipergunakan

komunikator sebagai “alat” untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya

kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasinya, seorang

komunikator harus benar-benar memperhatikan semantis ini, sebab

salah ucap atau salah tulis dapat menimbulkan salah pengertian

(misunderstanding) atau salah tafsir (misinterpretation), yang pada

gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication).

3. Hambatan Mekanis

Hambatan mekanis dijumpai pada media yang dipergunakan

dalam melancarkan komunikasi. Hambatan pada beberapa media tidak

mungkin diatasi oleh komunikator, misalnya hambatan yang dijumpai

pada surat kabar, radio, dan televisi. Tetapi pada beberapa media

komunikator dapat saja mengatasinya dengan mengambil sikap

tertentu, misalnya ketika sedang menelpon terganggu oleh krotokan,

barangkali ia dapat mengulanginya beberapa saat kemudian.36

4. Hambatan Ekologis

Hambatan ekologis terjadi disebabkan oleh gangguan

lingkungan terhadap proses berlangsungnya komunikasi, jadi

datangnya dari lingkungan. Contoh, hambatan ekologis adalah riuh

orang-orang atau kebisingan lalu lintas, suara hujan atau petir, suara

pesawat terbang lewat dan lain-lain pada saat komunikator sedang

berpidato.37.

36 Ibid, h. 14-15 37 Ibid, h. 16

 

Page 36: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

67

C. AUTISME

a. Pengertian Autisme

Autisme adalah gangguan perkembangan kompleks pada yang

ditandai dengan adanya gangguan dengan keterlambatan dalam bidang

kongnitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial.38

Autisme spectrum disorder sebelumnya dikenal dengan nama

infatik autism atau kanner’s syndrome, kondisi ini sering disebut

“classical autism”. Definisi autisme menurut Baron Cohen (1996) autisme

adalah suatu kondisi yang mengenai seseorang sejak lahir maupun sejak

balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau

komunikasi yang normal. Autisme is spectrum that encompasses awide

continu of behavior. Dengan demikian autisme didefinisikan sebagai

ketidaknormalan perkembangan yang diperlihatkan dari perilaku.39

Menurut J.P Chaplin (1999) yang dikutip Handojo, autisme adalah:

1. Cara berpikir yang dikendalikan oleh kebutuhan personal atau

lebih diri sendiri

2. Menganggapi dunia berdasarkan penglihatan dan harapan

sendiri serta menolak realitas

3. Keasyikan ekstrim dengan pikiran dan fantasi.40

Memiliki anak yang menderita autis memang berat. Anak penderita

autis seperti seorang yang kerasukan setan, maksudnya adalah anak autis

terkadang tertawa terbahak-bahak, tiba-tiba menangis dan kadang marah

38 Budiman, Spkj, Dr. Melly, Penyebab dan Penatalaksanaan Gangguan Spectrum

Autisme, Yayasan Autisme Indonesia (Jakarta, 2005 39 Handojo, Autisma, (Jakarta: Bhuana Ilmu Popular, 2003), h. 11. 40 Ibid, h. 11

 

Page 37: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

68

tak terkendali. Selain tidak mampu bersosialisasi, penderita autis tidak

dapat mengendalikan emosinya. Dia sendiri tidak mampu mengendalika

dirinya sendiri dan memiliki gerakan-gerakan aneh yang selalu diulang-

ulang, seperti mengepakan tangan berulang-ulang. Selain itu juga

mempunyai ritual sendiri yang harus dilakukannya pada saat-saat atau

kondisi tertentu.

b. Ciri-Ciri Autisme

Ciri autisme yang paling menonjol adalah kesendirian yang amat

sangat. Ciri-ciri lain mencakup masalah dalam bahasa, komunikasi, dan

perilaku ritualistic atau stereotip. Ciri utama dari autisme adalah gerakan

stereotip berulang-ulang yang tidak memiliki tujuan – berulang-ulang

memutar benda, mengepakkan tangan, berayun kedepan dan kebelakang

dengan lengan memeluk kaki. Sebagian anak autistic menyakiti diri

sendiri, bahkan saat mereka berteriak kesakitan. Mereka mungkin

membenturkan kepala, menampar wajah, menggigit tangan dan pundak,

atau menjambak rambut mereka.41

Ciri-ciri lain dari autisme adalah menolak perubahan pada

lingkungan, ciri yang diberi istilah “penjagaan kesamaan”. Bila ada objek-

objek yang dikenal dan digeser dari tempatnya, walaupun sedikit, anak

autistik dapat menjadi tantrum atau menangis terus-menerus sampai objek

tersebut dikembalikan pada objeknya.42

41 Jeffrey, dkk. Psikologi Abnormal, (Jakarta: Erlangga, 2005), Jil. 2, h. 146. 42 Ibid, h. 146

 

Page 38: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

69

c. Gejala-Gejala Autisme.

Gejala-gejala autisme antara lain:

1. Sikap anak yang menghindari tatapan mata (eye contaact)

secara langsung,

2. Melakukan gerakan atau kegiatan yang sama secara berulang-

ulang (repetitive), gerakan yang terlalu aktif atau sebaliknya

terlalu lamban,

3. Terkadang pertumbuhan fisik atau kemampuan bicara sangat

terlambat,

4. Sangat lamban dalam menguasai bahasa sehari-hari, hanya

mengulang-ulang beberapa kata saja atau mengeluarkan suara

tanpa arti,

5. Hanya suka akan mainannya sendiri dan mainan itu saja yang

dia mainkan,

6. Serasa dia mempunyai dunianya sendiri, sehingga sulit untuk

berinteraksi dengan orang lain,

7. Suka bermain air dan memperhatikan benda yang berputar,

seperti roda sepeda atau kipas angina,

8. Kadang suka melompat, mengamuk atau menangis tanpa

sebab. Anak autis sangat sulit dibujuk, bahkan menolak untuk

digendong dan dibujuk oleh siapapun,

9. Sangat sensitif terhadap cahaya, suara maupun sentuhan,

 

Page 39: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

70

10. Mengalami kesulitan mengukur ketinggian dan kedalaman,

sehingga mereka sering takut melangkah pada lantai yang

berbeda tinggi.43

43 Min-Min, Autisme,16 Agustus 2007,www. Google. Com

 

Page 40: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

71

BAB III

GAMBARAN UMUM SEKOLAH KHUSUS SPECTRUM

A. Sejarah berdirinya Sekolah Khusus Spectrum

Sekolah Khusus Spectrum merupakan salah satu lembaga yang

menangani anak-anak berkebutuhan khusus dan sekolah ini terletak di

Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Tangerang (samping gerbang tol

Pondok Aren). Sekolah Khusus Spectrum berdiri pada 1 November 2006 yang

berstatus terakreditasi A. Saat ini Sekolah Khusus Spectrum memiliki dua izin

operasional dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Yang pertama adalah izin

operasional SD umum Swasta Spectrum yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tangerang dengan Nomor

421.2/152/DIS P&K/2006 tertanggal 6 November 2006. Kedua adalah izin

operasional Talent School yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan

Provinsi Banten dengan Nomor 800/260-Dispend/2006 tertanggal 17 Juni

2006.

Sesuai dengan arti kata dasarnya Spectrum adalah cahaya yang terurai

menjadi beberapa tingkatan warna seperti pelangi. Hal ini menunjukkan

bahwa anak-anak didik Spectrum memiliki level, rentang atau tingkatan yang

berbeda-beda baik dari sisi kecerdasan, emosional dan kepribadian serta

keterbatasan fisik maupun mental. Rentang yang berbeda itu menunjukkan

banyaknya warna-warni dalam diri mereka seperti pelangi. Pelangi datang

dengan warna-warni yang berbeda namun memberikan kehangatan secara

emosional bagi siapa yang melihatnya. Hal ini dapat dianalogikan dengan

 

Page 41: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

72

anak-anak didik Spectrum yang datang dengan karakteristik yang berbeda,

namun dengan usaha dan pendidikan yang layak mereka dapat menunjukkan

warna mereka sesuai dengan potensi yang mereka miliki.44

Spectrum merupakan suatu wahana pendidikan terpadu yang

mengkombinasikan pendidikan formal dengan terapi individual bagi anak-

anak kebutuhan khusus dan anak umum. Di Spectrum kami sangat yakin

bahwa setiap anak adalah individu yang unik dengan kelebihan dan

kekurangannya, dan tugas kita adalah untuk menggali (Probing) potensi yang

mereka miliki dan menyesuaikan (Matching) agar potensi mereka dapat

teraktualisasikan secara optimal melalui latihan-latihan dan pendidikan yang

tepat baginya.

Pendidikan Spectrum berusaha memberikan fasilitas dan bimbingan

dengan kasih sayang terhadap perkembangan siswa satu persatu secara utuh,

sehingga ukuran keberhasilan siswa bukanlah keberhasilan yang merata di

bidang akademis melainkan keberhasilan sesuai dengan potensi, minat dan

kemampuan masing-masing. Selain itu, kemandirian dan life skill merupakan

target utama yang diharapkan dicapai siswa dalam dunia pendidikan

Spectrum.

Keberhasilan anak-anak Spectrum 80% tidak terlepas dari tangan

orang tua, caretakers dan orang-orang terdekat anak, sehingga kerja sama dari

pihak keluarga sangat dibutuhkan. Kita harus berpegangan tangan, memiliki

visi yang sama dan motivasi yang kuat bahwa kita mau, ikhlas dan mampu

membantu mereka.

44 Tisna Chandra, Dunia Pendidikan Spectrum, Dokumentasi Spectrum, 2007

 

Page 42: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

73

B. Tujuan dan Prinsip-Prinsip Dasar Sekolah Khusus Spectrum

1. Tujuan Sekolah Khusus Spectrum

Sebagaimana telah sama-sama kita ketahui cukup banyak anak-anak di

dunia ini, termasuk di Indonesia yang mengalami gangguan atau masalah

dalam perkembangannya. Bila hal ini tidak ditangani dengan benar dapat

menimbulkan kesulitan dalam kehidupan kelak. Anak dengan masalah atau

gangguan perkembangan sangat membutuhkan penanganan yang

komprehensif yang dilaksanakan secara professional.

Yayasan Pelangi Anak Indonesia telah berupaya untuk ikut serta

mengatasi permasalahan tersebut, dengan mendirikan Spectrum Treament and

Education Centre yang telah menangani ratusan anak dengan gangguan

perkembangan melalui berbagai kegiatan terapi. Selama ini Spectrum telah

menjalankan penanganan tersebut melalui terapi dan kelas sosialisasi, semua

ini tidaklah cukup tanpa diselenggarakannya suatu sarana pendidikan bagi

anak-anak yang diharapkan dapat mengahantarkan anak kesuatu kehidupan

mandiri dengan mempunyai keahlian yang akan menunjang kehidupan

kelak.45

Dengan suasana khusus ini maka diharapkan anak dapat memperoleh

pengetahuan yang komprehensif antara teori praktek dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari. Dengan demikian diharapkan agar anak-anak didik

Spectrum dapat diterima dan menyatu dengan masyarakat serta dapat

mengambil peran dalam kehidupan bangsa dan bernegara seperti yang akan

diharapkan oleh setiap orang.

45 Dahlia Almatsier, Spectrum Treatmen dan Education Centre, Dokumentasi Spectrum,

2007

 

Page 43: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

74

Terapi dan pendidikan merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat

dipisahkan. Pelaksanaan pendidikan terpadu Spectrum mempunyai

kekhususan tersendiri yaitu suasana pendidikan dilaksanakan secara terpeutis.

Namun disadari bahwa kegiatan terapi tersebut hanyalah merupakan langkah

awal dalam upaya menghantar anak menuju kehidupannya dalam masyarakat.

Untuk itu sangat diperlukan adanya sarana pendidikan yang khusus sebagai

tindak lanjut terapi yang telah dilaksanakan. Oleh karena itulah Yayasan

Pelangi Anak Indonesia mendirikan Sekolah Dasar Terpadu Spectrum untuk

memenuhi kebutuhan tersebut46.

2. Prinsip-Prinsip Dasar Sekolah Khusus Spectrum

Dalam dunia pendidikan Spectrum, peranan tenaga pendidik, yaitu

guru, asisten guru, caretaker, maupun seluruh staf yang berada

dilingkungan Sekolah Khusus Spectrum adalah menjadi contoh yang akan

didengar, dilihat dan ditiru oleh anak-anak didik kita.

Oleh karena itu, Spectrum mempunyai prinsip-prinsip dasar yang

menjadi acuan, patokan maupun Guidance dalam berperilaku sehari-hari.

Prinsip-prinsip dasar ini adalah panduan yang praktis dan sederhana

namun memberikan dampak yang sangat besar terhadap hubungan kita

dengan anak didik, orang tua siswa, rekan sekerja, tim professional dan

pihak lain yang terkait apabila kita menerapkannya secara konsisten.

46 Ibid, Dokumentasi Spectrum, 2007

 

Page 44: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

75

Prinsip-prinsip dasar Sekolah Khusus Spectrum terdiri dari enam, yaitu:47

1. Fokuskan pada penyelesaian masalah bukan mencari yang salah siapa.

Prinsip ini menekankan pada penyelesaian masalah atau mencari solusi

secar objektif tanpa bertujuan memojokkan seseorang atau mencari siapa

yang salah. Prinsip ini juga menekankan pada sikap keterbukaan dalam

membahas permasalahan dan sikap yang tidak defensive.

2. Membina hubungan kerja sama yang membangun (konstruktif) dengan

siswa, orang tua murid, atasan, bawahan, rekan kerja, tim professional dan

pihak terkait lainnya. Diharapkan dengan prinsip dasar ini suasana kerja

menjadi nyaman, memotivasi dan menciptakan saling kerja sama dengan

tulus.

3. Bekerja dengan hati, rasa empati, kasih saying dan care tanpa kekerasan

verbal maupun fisik. Spectrum tidak mengenal yang namanya “kekerasan

fisik maupun verbal”, bekerja dengan hati, kesabaran dan ketulusan yang

tinggi akan memberikan dampak sangat positif terhadap perkembangan

anak.

4. Membina dan menjaga kepercayaan diri dan harga diri orang lain dengan

menunjukkan sikap menghargai dan saling menghormati. Mulailah dengan

menghargai dan menghormati orang lain, maka orang lainpun akan

melakukan hal yang sama pada kita.

5. Mengambil inisiatif tanpa disuruh atau diminta untuk sesuatu yang bersifat

perbaikan atau peningkatan kualitas pelayanan STEC. Janganlah saling

tunggu, tapi berlombalah memberikan yang terbaik.

47 Sandra Talogo, Prinsip-Prinsip Dasar Manajemen, 2007

 

Page 45: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

76

6. Menjadi pemimpin dengan memberikan tauladan dan menjadi “Role

Model” jadilah contoh yang baik, contoh yang dipanuti, contoh yang

menunjukkan bahwa kita adalah seorang pemimpin yang perlu diikuti.

C. Visi dan Misi Sekolah Khusus Spectrum

1. Visi Sekolah Khusus Spectum

“Menjadi pusat pendidikan terpadu bertaraf internasional bagi

anak-anak dengan gangguan perkembangan”.

2. Misi Sekolah Khusus Spectrum

“Pendidikan Spectrum bertujuan memberikan pendidikan terpadu

terbaik yang mengutamakan keunikan dari masing-masing peserta

didiknya dan mengoptimalkan potensi-potensi dasar sehingga siswa dapat

berkembang seoptimal mungkin dan dapat hidup bermasyarakat”.

D. Sarana dan Prasana Sekolah Khusus Spectrum :

Tabel 3.1.

Sarana dan Prasarana Sekolah Khusus Spectrum

No Bangunan Jumlah

1 Gedung 1

2 Ruang Kepala Sekolah 1

3 Ruang Guru 1

4 Perpustakaan 1

5 Aula 1

6 Ruang UKS 1

 

Page 46: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

77

7 Musholla 1

8 Toilet 4

9 Meja Siswa 80

10 Meja Guru 25

11 Kursi 160

12 Lemari 6

13 Rak Buku 4

14 Whiteboard 24

15 Komputer 6

16 AC 24

17 Ruang Penjaga 1

 

Page 47: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

78

E. Jadwal Thanks God Is Friday Sekolah Khusus Spectrum Bulan April 2010

Tabel 3.2

JADWAL TGIF BULAN APRIL 2010

Kelas/

Minggu ke

Prep

A/ B

1L 2E dan 2R 3 M 41 dan 4T 5U

I

09 April 2010

Cookery

Membuat jus jambu

Cookery

Membuat es

cendol

Cookery

Membuat es

cendol

Cookery

Membuat es buah

ADL

Menyetrika kaos

Membuat

Prakarya

II

16 April 2010

Renang Renang Renang ADL

Memakai pakaian

Cookery

Menggoreng singkong

Sandwich

Crakers

III

23 April 2010

ADL

Makan nasi dan

lauk pauk

ADL Memakai

baju kemeja

ADL

Makan buah

Cookery

Membuat kacang

hijau

Renang Mencuci sandal

IV

30 April 2010

Out class

Ke Taman kota

Menonton film

edukatif

Menonton film

edukatif

Renang Out Class

Ke kantor pos

Renang

39

 

Page 48: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

79

F. Struktur Organisasi Sekolah Khusus Spectrum

 

Page 49: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

80

BAB IV

ANALISA DATA HASIL PENELITIAN

A. Bentuk Komunikasi Guru dalam Mendidik Murid Autisme di Sekolah

Khusus Spectrum Ciputat

Bentuk komunikasi guru dan murid autisme yang dikembangkan adalah

Stimulus-Respons. Yakni, strategi komunikasi yang menunjukkan komunikasi

sebagai proses aksi-reaksi yang sangat sederhana. Strategi ini mengasumsikan

bahwa kata-kata verbal, non verbal (isyarat, simbol atau gambar) dan tindakan

tertentu akan merangsang murid yang berlatar belakang mental atau cacat mental

untuk memberikan respons dengan cara tertentu.

Bentuk komunikasi antara guru dan murid autisme, yang mampu

menggunakan komunikasi verbal dibedakan dengan anak yang komunikasinya

non verbal. Untuk anak yang mampu berkomunikasi verbal dikelompokkan di

kelas ”Mainstream” dan anak yang masih menggunakan bahasa isyarat atau

lambang (non-vebal) dikelompokkan di kelas ”Talent”. Hal ini bertujuan agar

anak yang sudah berbahasa atau berkomunikasi secara verbal dalam pelajarannya

lebih mendalam, sedangkan anak yang baru bisa berkomunikasi secara non verbal,

guru harus melatihnya secara maksimal berupaya apa yang diinginkan pada kita

dapat tercapai.

Dengan keterbatasan komunikasi anak tersebut, maka perlu adanya

respons guru untuk merangsang kemampuan murid dalam proses belajar mengajar

agar berkomunikasi lebih mendalam. Dalam hal ini, guru memiliki peranan

penting sehingga dituntut memiliki penguasaan berkomunikasi yang baik dengan

48

41

 

Page 50: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

81

muridnya. komunikasi yang banyak dikembangkan adalah stimulus-respons,

komunikasi seperti ini sering terjadi pada saat orang tua mengasuh seorang bayi.

Orang tua lebih aktif dan kreatif dalam memberikan stimulus (rangsangan),

sementara bayi berusaha memberikan respons (tanggapan).

Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang penulis lakukan di

Sekolah Khusus Spectrum Ciputat, bahwa bentuk komunikasi yang banyak

digunakan oleh para guru Spectrum, yaitu :

1. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi berupa kata-kata

yang diucap secara lisan dan tulisan yang sangat umum digunakan oleh

banyak orang, hal ini karena komunikasi verbal sangat mudah dipahami

dan dimengerti. Oleh karena itu, Sekolah Khusus Spectrum

mengkomunikasikan pesan-pesan moral dan akhlak secara verbal atau

dengan lisan melalui program pembelajaran yang telah ditetapkan, seperti

pelajaran pokok yaitu membaca, menulis, dan menghitung. Selain

pelajaran pokok anak-anak juga diajarkan cara membuat prakarya,

komputer, out class (kekantor pos), menonton film edukatif, cookery,

telepon (belajar sapa atau salam). Kegiatan ini biasa disebut TGIF (Thanks

God It’s Friday) yang dilakukan pada hari Jum’at. Hal ini dinyatakan oleh

ibu Pia sebagai wakil kepala sekolah.48

Kelebihan dari komunikasi lisan ini, murid mudah mengetahui atau

mengerti pesan yang disampaikan. Kelemahannya murid menjadi cepat

lupa akan pesan yang disampaikan.

48Berdasarkan pengamatan di, Sekolah Khusus Spectrum, 10 Mei 2010.

 

Page 51: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

82

Kegiatan yang sering penulis temui di Sekolah Khusus Spectrum,

seperti pada saat guru sedang berinteraksi dengan murid untuk

menerangkan materi pelajaran membaca, menulis, menghitung, membuat

prakarya, belajar salam dalam telepon, belajar mengetik komputer. Bentuk

komunikasi ini juga terlihat dari cara guru menyikapi tingkah laku atau

sikap muridnya ketika disuruh mengerjakan soal di papan tulis, jika si

anak tidak mau melaksanakan apa yang diajarkan serta diperintahkan oleh

gurunya, maka guru tersebut mencoba melakukan pendekatan dengan kata

yang tegas.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat uraian dibawah ini:

Membaca : Dalam materi membaca yang sering dilakukan

guru di Sekolah Khusus Spectrum adalah bercerita. Bentuk

komunikasi ini cukup efektif dan membantu dalam komunikasi dua

arah antara seorang guru dan muridnya dalam upaya tranformasi

pengetahuan dalam bentuk apapun sesuai dengan tujuan dan

kapasitasnya sebagai subjek pendidikan. Namun dalam mendidik

murid autisme, guru melakukan secara berulang-ulang karena anak

autis atau cacat mental sangat berbeda dengan anak normal

lainnya.

”Menurut pengalaman yang ibu dapat selama

mengajar disekolah ini biasanya strategi komunikasi yang

dipakai dalam aktifitas belajar mengajar adalah secara

verbal atau lisan dan melihat kemampuan pada anak,

apabila pesan yang disampaikan secara verbal belum

memahami maka materi akan diulang-ulang dan disertai

dengan isyarat tangan.” 49

49 Wawancara Pribadi dengan ibu Susi Karyanti, Wali kelas 5, Sekolah Khusus Spectrum,

04 Mei 2010.

 

Page 52: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

83

Menulis : Dalam materi menulis ini anak-anak autis

diajarkan membuat kalimat subjek, predikat, dan objek (SPO)

dengan memakai alat bantu gambar atau distimulasi dengan

pertanyaan siapa, sedang apa, dan apa. Melalui gambar, anak-anak

dapat berimajinasi sehingga pesan yang disampaikan dapat

diterima dan dipahami. Strategi ini membuat mereka menjadi

senang dan tidak jenuh dalam belajar. Oleh karena itu, guru

dituntut sekreatif mungkin untuk mengembangkan intelegensi atau

kemampuan pada anak.

”Contoh materi yang mudah dipahami oleh para

murid biasanya dengan membuat suatu kalimat yang

mempunyai pola dasar SPO, atau bisa memakai alat bantu

gambar atau dengan stimulasi berupa pertanyaan siapa,

sedang apa, dan apa.” 50

Menghitung : Dari pengamatan di kelas 5 dalam belajar

menghitung, guru menciptakan permainan yaitu belajar sambil

bermain. Dimana didalam bermain bisa mengurangi ketegangan

dan rasa jenuh pada anak seperti yang dilakukan oleh guru Susi

Karyanti, ketika anak-anak disuruh maju satu-persatu untuk

mengerjakan soal dipapan tulis dan jawaban yang dikerjakan salah

pada si anak, maka anak itu dinyatakan XL (Xtra Lebay) dan kata

ini di awali dari anak-anak Spectrum.51

TGIF : Dalam kegiatan Thanks God Is Friday (TGIF) ini salah

satunya belajar telepon seperti mengangkat telepon, menekan

nomor telepon, dan salam pada saat menerima telepon. Hal ini

50 Wawancara Pribadi dengan ibu Titik Harjani, Guru kelas 4, Sekolah Khusus Spectrum,

06 Mei 2010. 51 Berdasarkan pengamatan di kelas 5, Sekolah Khusus Spectum, 13 April 2010.

 

Page 53: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

84

diterapkan untuk mengenal dunia teknologi informasi dan

pembekalan pada kehidupan luar. Melalui sarana yang

dipersiapkan oleh Spectrum maka intelegensi dapat berkembang.52

Dalam berinteraksi gunakan bahasa yang dapat dimengerti anak

dan dengan cara yang menarik misalnya disaat berbicara bahasa anak

harus dengan tingkah laku anak itu. Begitu pula jika saat menerangkan

atau menjelaskan, gunakan bahasa anak supaya murid-murid dapat

menyimak dengan baik.

”... Hal ini disebabkan karena berkomunikasi dengan anak-anak

autisme tidaklah semudah berkomunikasi dengan anak-anak

umumnya. Namun, selama ibu mengajar disini sedikit banyaknya

ibu telah mampu beradaptasi dengan anak-anak yang mempunyai

keterbelakangan mental...”53

Begitupun dalam bermain, pilih permainan yang bersifat edukatif,

kreatif yang dapat merangsang sistem motorik mereka. Permainan yang

bersifat edukatif dapat menambah pengetahuan yang sifatnya mendidik

sedangkan permainan yang sifatnya kreatif dapat memberikan

keterampilan pada anak.

Setelah penulis amati, bentuk komunikasi yang dilakukan oleh para

guru selaku komunikator dalam kegiatan belajar mengajar di Sekolah

Khusus Spectrum ialah strategi dengan menggunakan bahasa yang mudah

dipahami atau dengan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti oleh

anak-anak selaku komunikan yang memberikan ”feedback” setelah

menerima pesan dari komunikator tersebut. Dalam hal ini komunikasi

52 Berdasarkan pengamatan di kelas Talent, Sekolah Khusus Spectrum, 15 April 2010. 53 Wawancara Pribadi dengan ibu Sri Wuryanty, Koodinator Guru, Sekolah Khuus

Spectrum, 10 Mei 2010.

 

Page 54: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

85

verbal sangat penting sekali terutama komunikasi dalam pendidikan yang

dilakukan oleh para guru terhadapa anak-anak.

2. Komunikasi Non-Verbal

Manusia dalam berkomunikasi selain memakai bentuk verbal

(lisan) juga memakai komunikasi non verbal atau disebut bahasa isyarat,

atau simbol-simbol.

Pada dasarnya anak-anak autis sangat sulit untuk diatur, apalagi

dalam berkomunikasi. Hal ini disebabkan kurang adanya konsentrasi

dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, guru-guru yang berada di Sekolah

Khusus Spectrum menggunakan komunikasi non verbal untuk dapat

mengarahkan dan membimbing perilaku anak autis.

”Pada anak yang mempunyai keterbelakangan mental, kita

harus bisa ekstra sabar dan kerja keras dalam memberikan materi

agar hal-hal yang akan disampaikan bisa mereka tangkap dengan

baik. Untuk komunikasi non verbal sendiri, kita biasanya

mengajarkan mereka pada hal-hal yang sering terjadi pada

masyarakat misalnya, mengenalkan mereka pada benda-benda,

nama, alamat, dan kerajinan tangan.” 54

Berdasarkan hasil pengamatan penulis pada kelas Talent tentang

komunikasi non verbal yang digunakan ibu Sri Wuryanty seperti dalam

pelajaran kerajinan tangan. Karena anak autis pada kelas Talent baru bisa

menggunakan komunikasi non verbal, maka guru hanya memperkenalkan

dan mempraktekkan cara pembuatannya dengan menunjukkan objek

tersebut kepada mereka. Seperti dalam membuat kalung, disini guru

terlebih dahulu memperkenalkan bahan-bahannya yaitu, benang atau

senar, mutiara, dan pernik-pernik lainnya. Selain dalam membuat kalung,

54 Wawancara Pribadi dengan ibu Sri Wuryanty.

 

Page 55: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

86

anak-anak juga diajarkan cara penerimaan dan penggunaan telepon dengan

baik dan cara menyusun puzzle yang telah disediakan dari pihak Sekolah

Khusus Spectrum.55

Untuk mempermudah, maka penulis memberikan contoh dari hasil

pengamatan pada kelas Talent.

Prakarya Kalung, Pertama guru mempersiapkan bahan-bahan

yang diperlukan seperti benang atau senar, mutiara, dan pernak-

pernik lainnya. Kemudian anak-anak diperintahkan untuk

mengambil benang dan mengikatnya disatu sisi, ya walaupun

sebagian murid ada yang belum bisa mengikatnya. Langkah

selanjutnya masukkan mutiara atau pernak-pernik lainnya pada

benang, setelah semua mutiara atau pernak-pernik dimasukkan ikat

kembali senar atau benang disatu sisi yang berlawanan.

Telepon, Dalam materi ini anak-anak dilatih cara penerimaan dan

penggunaan telepon dengan baik. Sebelumnya guru mempratekkan

cara penggunaan telepon, baik dari angkat ganggang telepon

sampai dengan tutup telepon. Pertama guru mempraktekkan cara

angkat ganggang telepon yang harus disesuaikan letak posisi voice

dan speaker, setelah itu guru menekan nomor telepon yang telah

disediakan dan anak-anak mengikutinya. Hal ini dilakukan secara

berulang-ulang. Setelah selesai guru menutup kembali ganggang

telepon.

55 Berdasarkan Pengamatan, di kelas Talent.

 

Page 56: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

87

Puzzle, Permainan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan

intelegensi pada otak, oleh karena itu Sekolah Khusus Spectrum

menerapkan pada anak-anak Autisme. Seperti yang dilakukan oleh

Felix Ang, salah satu murid pada kelas Talent.

Dengan komunikasi verbal dan non verbal, anak menjadi lebih

paham dan mudah dimengerti, sehingga penyampaian pesan-pesan secara

verbal dan non verbal tampak lebih efektif untuk anak-anak.

Dalam mengkomunikasikan materi, guru-guru Sekolah Khusus

Spectrum menggunakan komunikasi verbal dan non verbal, guru juga

menggunakan bahasa isyarat atau dengan kode. Komunikasi ini dilakukan

oleh seorang guru kepada muridnya dalam menyampaikan materi.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan dengan guru-guru Sekolah

Khusus Spectrum tentang bentuk komunikasi yang digunakan dalam

proses kegiatan belajar mengajar diperoleh data bahwa kebanyakan guru

menggunakan bentuk komunikasi gabungan antara verbal dan non verbal,

bentuk komunikasi ini dilakukan sebagai upaya pencapaian materi yang

maksimal dalam proses kegiatan belajar mengajar.

3. Komunikasi Antar Pribadi

Selain komunikasi verbal dan non vebal, Sekolah Khusus Spectrum

juga dalam menyampaikan materi menggunakan komunikasi antar pribadi

 

Page 57: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

88

atau Face to Face (tatap muka), yang memungkinkan anak dapat

menangkap reaksi secara langsung, baik secara verbal maupun non verbal.

Kelebihan dari komunikasi antar pribadi ini, anak mendapatkan

stimuli (rangsangan) dari pesan yang telah disampaikan dan dapat

menimbulkan feedback pada diri anak, sedangkan kelemahannya dapat

dilihat dari sifat anak-anak yang berbeda-beda sehingga sulit untuk

diterima pada sianak.

Karena anak-anak di Sekolah Khusus Spectrum ini lebih mudah

didekati dengan cara lemah lembut daripada dengan cara memaksa

melainkan dengan rasa kasih sayang atau dengan cara pendekatan dapat

memberikan nasehat dan arahan yang baik.

Berdasarkan pengamatan yang penulis lihat, pada komunikasi antar

pribadi dalam proses belajar mengajar, yaitu:56

Menulis : Pada materi menulis ini, anak-anak autisme yang sangat

sulit menulis dengan benar diarahkan dengan cara yang baik

melalui dengan pendekatan hati, sehingga anak dapat

berkonsenstrasi dan fokus pada pelajaran. Hal ini bertujuan agar

pesan yang disampaikan dapat dipahami. Sebagai contoh, pada

kelas 4 yang diajarkan oleh ibu Titik Harjani kepada anak autisme

yang bernama Sody, ketika guru memerintahkan menulis ”nama

dan alamat”, Sody selalu menulis dengan huruf yang besar,

walaupun bukan huruf kapital melainkan huruf biasa. Dalam hal ini

56 Berdasarkan Pengamatan di kelas 4, Sekolah Khusus Spectrum, 16 April 2010.

 

Page 58: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

89

ibu Titik bertindak untuk mengarahkan Sody, hal ini berupaya agar

anak dapat menulis dengan baik dan rapih.

Komunikasi antar pribadi dapat mempengaruhi dan mengendalikan

perilaku anak melalui pendekatan psikologis. Pada diri manusia,

khususnya anak-anak terdapat unsur psikologi seperti simpati, initasi,

emosi, dan sugesti. Dalam unsur psikologis tersebut, komunikasi antara

komunikator akan mudah terjadi.

B. Faktor-Faktor Penghambat dan Penunjang Dalam Proses Komunikasi Di

Sekolah Khusus Spectrum.

Berkomunikasi itu terlihat mudah, tetapi tidak lepas dari berbagai

kendala atau hambatan dalam berkomunikasi. Dengan mengetahui atau

menyadari adanya hambatan dalam aktifitas berkomunikasi, diharapkan dapat

terhindari agar proses penyampaian pesan berlangsung dengan baik. Autisme

merupakan suatu gangguan perkembangan pada anak yang sifatnya kompleks

dan berat, biasanya telah terlihat sebelum berumur 3 tahun, tidak mampu

untuk berkomunikasi dan mengekspresikan perasaan maupun keinginannya.

Akibatnya tingkahlaku dan hubungannya dengan orang lain menjadi

terganggu, sehingga keadaan ini akan sangat mempengaruhi perkembangan

anak selanjutnya

Diantara anak berkebutuhan khusus pada anak autis tergolong

memiliki banyak hambatan dan yang utama menjadi ciri khas adalah adanya

gangguan interaksi, komunikasi, dan tingkah laku. Begitupun dalam proses

 

Page 59: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

90

pengajaran komunikasi guru terhadap murid di Sekolah Khusus Spectrum

pastinya mengalami hambatan yang harus diatasi.

Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang penulis lakukan di

Sekolah Khusus Spectrum Ciputat, bahwa faktor-faktor penghambat dan

penunjang yang terjadi dalam proses komunikasi dalam memberikan

pengajaran terhadap guru dengan murid autisme ialah :

1. Faktor Penghambat Dalam Proses Komunikasi Di Sekolah Khusus

Spectrum.

a. Gangguan komunikasi

Sebagian besar anak autis mengalami kesulitan dalam

berkomunikasi, baik berkomunikasi secara verbal maupun non-verbal.

Secara verbal misalnya membeo kalimat yang diucapkan guru atau kalimat

pada iklan di TV. Secara non verbal misalnya hilangnya kontak mata atau

ekspresi wajah yang datar.

”Biasanya faktor yang menjadi penghambat dalam proses

belajar mengajar adalah bahasa penyampaian, karena siswa dengan

keterbelakangan mental akan lebih sulit menangkap materi dengan

pembendaharaan kata yang minim. Jadi komunikasi dua arah

kurang bisa terjalin dengan baik, selain itu adalah narasi dan

deskripsi. Sedangkan faktor penunjang antara lain gambar dan alat

peraga yang bisa memudahkan pemahaman siswa akan materi.”57

Berdasarkan pengamatan pada kelas 4 penulis melihat upaya atau

saran untuk membantu pemahaman pada anak autisme seperti, instruksi

57 Wawancara Pribadi dengan ibu Susi Karyanty.

 

Page 60: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

91

verbal, memberi contoh atau sample, dan perhatian. Untuk lebih

memahami maka penulis membuat tabel dibawah ini:58

Tabel 4.2

Pemahaman dan Upaya Pada Anak Autisme

Hambatan Upaya bantuan

Instruksi

verbal

Diberikan hanya saat anak Memperhatikan, sebaiknya

singkat, tepat guna lugas, dan menggunakan kata-kata

yang dipahami anak

Memberi

contoh atau

sample

Demonstrasikan apa yang telah dimaksudkan dengan

instruksi verbal tadi, lakukan dengan cara lambat, kurangi

porsi sedikit demi sedikit, sejalan dengan penguasaan

anak.

Pehatian Arahkan tangan anak secara fisik, tunjukkan bagaimana

melakukannya, diawali dengan kita yang mengerjakan

semuanya, tetapi secara bertahap kurangi peran kita dalam

pengarahan sehingga anak sedikit demi sedikit

mengerjakan sendiri.

Gangguan proses informasi dan koneksi, sering mengakibatkan

hambatan pada anak untuk mengikuti pelajaran di sekolah umum. Anak

lebih merespon terhadap rangsang penglihatan, sehingga perintah dan

uraian lisan (apalagi jika panjang dalam bahasa rumit) akan sulit anak

pahami. Anak kesulitan untuk dapat mengerjakan 2-3 hal sekaligus pada

58 Berdasarkan Pengamatan di kelas 4,

 

Page 61: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

92

waktu yang bersamaan (menatap sambil mendengarkan, mendengarkan

sambil menulis) Cara berpikir anak yang visual membuat anak lambat

menangkap dari pada anak lain, dimana anak butuh waktu sedikit lebih

lama sebelum berespons. Anak autis mengalami kesulitan memusatkan

perhatian, terus menerus terdistraksi (mudah terpengaruh rangsang

lingkungan), apalagi dikelas terdapat lebih dari 10 anak dengan suara yang

hiruk-pikuk.

”... setiap anak autisme memiliki perbedaan karakter sehingga

membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memahami materi

yang kita sampaikan misalnya saja kondisi emosi anak yang labil,

atensi dan konsentrasi anak yang tidak bisa berpusat pada satu

titik. Juga daya tahan duduk, karena anak dengan keterbelakangan

mental akan susah berlama-lama diam disuatu tempat dengan satu

kegiatan yang monoton...”59

b. Gangguan Tingkah laku

Masalah tingkah laku yang khas seperti melompat-lompat,

mengepak-ngepak tangan, berjalan jinjit, senang pada benda yang

berputar, atau memutar-mutarkan benda, mengetuk-ngetuk benda

kebenda lain dan berbagai masalah tingkah laku lain yang tidak wajar

bagi anak seusianya.

Adanya tingkah laku yang khas seperti mengepakkan tangan,

melompat-lompat, seringkali membuat guru dan anak lain di kelas

bingung. Keadaan demikian cenderung akan mengalihkan perhatian.

Tingkah laku khas yang muncul pada anak autis ini bisa merupakan

manifestasi dari rasa frustasi anak (sulit memahami materi pelajaran, sulit

59 Wawancara Pribadi dengan ibu Titik Harjani.

 

Page 62: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

93

berkomunikasi, sulit berinteraksi) atau reaksi anak terhadap stimulasi

lingkungan yang tidak dapat mereka prediksi.

Pada anak autis terdapat dua kelompok utama masalah tingkah

laku; pertama tingkah laku tidak menurut atau tidak patuh, dimana anak

tidak mau mengikuti pengarahan atau perintah guru atau orang tua, dan

kedua tingkah laku mengganggu, biasanya dalam bentuk tantrum

(mengamuk), berteriak, memukul, menggigit dan sebagainya. Dalam

upaya membantu mengatasi masalah tingkah laku ini dapat diarahkan pada

menghilangkan tingkah laku yang tidak diinginkan dan mengembangkan

tingkah laku yang diinginkan.

c. Gangguan Interaksi

Masalah interaksi dimunculkan sebagai bentuk keengganan anak

untuk secara aktif berinteraksi dengan orang lain. Bahkan sering merasa

terganggu dengan keberadaan orang lain disekitarnya. Tidak dapat

bermain bersama anak lain, lebih senang menyendiri dan sebagainya.

Keterampilan sosial anak autis yang bermasalah, mereka tidak

mudah untuk berkomunikasi, sulit memahami aturan-aturan dalam

bergaul, akibatnya tidak memiliki banyak teman. Minat mereka terbatas

pada orang lain di sekitarnya, sangat pemilih dalam bergaul, cenderung

lebih memilih menyendiri. Mereka hanya memiliki 1-2 teman yang dapat

memberikan rasa aman dan pada umumnya mengalami kesulitan

beradaptasi dalam berbagai kelompok yang dibentuk secara acak atau

mendadak.60

60 Berdasarkan Pengamatan di kelas Talent

 

Page 63: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

94

2. Faktor Penunjang Dalam Proses Komunikasi Di Sekolah Khusus

Spectrum.

a. Perhatian Orang Tua

Tersedianya sarana, waktu, kondisi dan situasi, bahkan

kemampuan siswa memahami pelajaran akan sangat mendukung

keberhasilan belajarnya. Pendekatan pembelajaran tersebut didapat melalui

pendidikan formal dan pendidikan di rumah. Pendidikan di rumah tersebut

adalah pendidikan atau pengajaran yang diberikan secara khusus oleh

orang tua dengan metode yang berbeda sebagai bekal awal bagi anak yang

menderita autistik.

Peran orang tua sangatlah diperlukan disini, dan hendaknya

perlakuan dan kasih sayang orang tua akan memberikan efek yang sangat

baik bagi perkembangan mental anak. Peran orang tua dan guru atau

terapis dalam mengembangkan potensi anak secara menyeluruh sangatlah

besar. Dibutuhkan usaha dan kerja keras tanpa henti serta kesediaan untuk

mencoba berbagai cara untuk menggali potensi anak dan

mengembangkannya seoptimal mungkin.

Orang tua dalam sebuah keluarga mempunyai peranan yang sangat

penting dan sentral. Orang tua adalah orang yang menjadi pelindung bagi

anaknya dan juga sekaligus sebagai model atau contoh untuk bertindak

bagi anak. Dari orang tua pula anak menginginkan atau mendapatkan

perhatian yang penuh. Perhatian merupakan seuatu yang mesti diberikan

kepada anak dari orang tua dalam sebuah keluarga. Perhatian dapat juga

 

Page 64: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

95

diartikan dengan kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya

dengan pemilihan rangsang yang datang dari luar sekitar.

”Kalau bicara tentang faktor penghambat dan penunjang

tentunya banyak sekali yah.. Namun, yang biasanya menjadi

perhatian kami, para guru disekolah ini adalah kurangnya

keterlibatan langsung dari para orang tua. Biasanya orang tua

kurang bersifat kooperatif terhadap perkembangan anak-anak

disekolah. Misalnya, pelajaran yang anak-anak terima disekolah

tidak diterapkan juga dirumah, sehingga perkembangan terkesan

lambat. Padahal jika saja para orang tua mau bersikap aktif

terhadap anak-anak mereka, tentunya perkembangan anak akan

jauh lebih baik karena bagaimanapun juga, komunikasi dan

pengajaran orang tua dirumah jauh lebih efektif dibandingkan

disekolah. Lalu faktor yang menjadi penunjang bagi kemajuan

anak-anak salah satunya adalah sarana dan prasarana tidak bisa

dipungkiri lagi jika tidak ada fasilitas tentunya kami juga akan

merasa kesulitan dalam hal belajar mengajar.”61

Dalam hal ini, orang tua dapat memberikan perhatian kepada

anaknya dalam hal pendidikan atau peningkatan prestasi belajar mereka

melalui pembiasaan maupun nasehat dan dialog. Perhatian yang diberikan

oleh orang tua kepada anaknya bisa berupa melatih berbicara yang baik,

pendengaran, penglihatan, dan perabaan.

Untuk mempermudah pemahaman maka penulis membuat tabel

terapi dibawah ini:

Tabel 4.3

Tabel Terapi Pada Anak Autistik

Terapi Tujuan

Wicara Untuk melancarkan otot-otot mulut agar dapat berbicara

lebih baik.

61 Wawancara Pribadi dengan ibu Sri Wuryanty.

 

Page 65: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

96

Pendengaran untuk melatih kepekaan pendengaran anak lebih sempurna

Penglihatan Untuk melatih kontak mata dan konsentrasi.

Perabaan untuk melatih kepekaan dan kordinasi daya indra anak

autis

b. Sarana dan Prasarana

Peran sarana dan prasarana dalam suatu lembaga pendidikan sangat

diperlukan karena hal tersebut sangat penting sekali dalam tercapainya

proses kegiatan belajar mengajar yang baik dan efektif. Dari sarana dan

prasarana yang ada dalam Sekolah Khusus Spectrum dapat dikatakan

cukup baik.

Penyediaan fasilitas atau kelengkapan belajar dalam memotivasi

yang selalu diberikan merupakan wujud dari perhatian kita kepada anak

dalam meraih prestasi yang baik. Dengan perhatian yang penuh dari pihak

Sekolah Khusus Spectrum anak akan rajin belajar dan memperoleh prestasi

yang baik.

c. Media Gambar

Kegiatan belajar mengajar merupakan interaksi antara siswa (anak

autistik) yang belajar dan guru pembimbing yang mengajar. Dalam upaya

membelajarkan anak autistik tidak mudah. Guru pembimbing sebagai

model untuk anak autistik harus memiliki kepekaan, ketelatenan, kreatif

dan konsisten di dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Oleh

karena itu anak autistik pada umumnya mengalami kesulitan untuk

 

Page 66: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

97

memahami dan mengerti orang lain. Maka guru pembimbing diharuskan

untuk mampu memahami dan mengerti anak autistik.

Proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan murid di

Sekolah Khusus Spectrum merupakan dunia komunikasi sendiri. Dalam

proses belajar mengajar terjadi pertukaran informasi, ide, dan gagasan

antar keduanya yang terkadang terjadi penyimpangan-penyimpangan

sehingga komunikasi tersebut tidak berjalan dengan efektif dan efisien.

Untuk mengatasi kemungkinan hal tersebut, guru-guru dapat

menggunakan media pendidikan atau pembelajaran dalam proses kegiatan

belajar mengajar, agar terjadi keserasian dalam penerimaan informasi.

Berdasarkan pengamatan pada kelas Talent.62

Media merupakan salah satu rencana untuk meningkatkan kegiatan

belajar mengajar, salah satunya media gambar yang diterapkan di Sekolah

Khusus Spectrum. Media gambar dapat digunakan sebagai sarana

kehidupan sehari-hari, misalnya menyangkut manusia, peristiwa, benda-

benda, tempat dan sebagainya. Tidak semua ide-ide abstrak dalam materi

pelajaran dapat diterjemahkan kedalam bentuk kongkret, namun media

gambar dapat menerjemahkannya. Selain itu dipertunjukkan melalui media

gambar, seperti peredaran darah, pencernaan makanan dan sebagainya.

Dari semua kelebihan itu media gambar sangat efektif dan efisien dalam

proses belajar mengajar.

Media gambar yang digunakan tentu harus ada hubungannya

dengan pelajaran yang sedang berlangsung atau masalah yang sedang

62 Berdasarkan Pengamatan di kelas Talent.

 

Page 67: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

98

dihadapi. Guru harus dapat mengarahkan minat siswa yang sedang melihat

gambar untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang

timbul dalam pikirannya. Dari informasi media gambar yang disampaikan

dapat menghasilkan diskusi yang cerdas dan menarik. Apabila semua hal

itu bisa terlaksana, maka dapat dikatakan para siswa akan menguasai

materi pelajaran yang berimplikasi terhadap kemampuan mereka

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru dalam bentuk

tes hasil belajar.

”... Sedangkan faktor penunjang antara lain gambar dan alat

peraga yang bisa memudahkan pemahaman siswa akan

materi...” 63

Media gambar merupakan media yang paling umum digunakan

dalam kegiatan pembelajaran, karena selain praktis dan ekonomis juga

mudah didapat dan ditunjukkan kepada anak-anak. Pemberian dan

pemanfaatan media gambar pada proses belajar mengajar dapat

memberikan motivasi belajar dan mengembangkan intelegensi pada anak

sekaligus menambah keterbatasan daya indera dalam memberikan

informasi materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, untuk mencapai

hasil pembelajaran yang baik maka siswa harus diarahkan dan dibantu

oleh guru dalam proses pembelajarannya, sehingga tujuan dari pendidikan

dan proses pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

63 Wawancara Pribadi dengan ibu Susi Karyanti.

 

Page 68: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

99

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Mengacu pada beberapa pertanyaan dalam rumusan masalah diatas

yang mengarah pada bentuk komunikasi dan faktor-faktor penghambat dan

penunjang yang digunakan dalam mendidik murid autisme di Sekolah Khusus

Spectrum Ciputat, akhirnya diperoleh serangkaian kesimpulan sebagai berikut:

1. Komunikasi verbal, bentuk komunikasi berupa kata-kata yang diucapkan

secara lisan dan tulisan. Pada Sekolah Khusus Spectrum ini terdapat

materi-materi yang menggunakan komunikasi verbal, antara lain

menghitung, menulis, membaca, dan kerajinan tangan.

2. Komunikasi non verbal, selain menggunakan komunikasi verbal guru-guru

juga menggunakan komunikasi non verbal, komunikasi ini disebut bahasa

isyarat, lambang-lambang atau simbol-simbol. Guru-guru Spectrum

menggunakan komunikasi non verbal untuk dapat mengarahkan dan

mendidik perilaku anak autisme.

3. Komunikasi antar pribadi, dengan menggunakan komunikasi antar pribadi

memungkinkan anak dapat menangkap reaksi secara langsung. Karena,

komunikasi antar pribadi dapat mempengaruhi dan mengendalikan

perilaku anak melalui pendekatan psikologis.

60

 

Page 69: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

100

Adapun faktor-faktor yang menjadi penghambat dan penunjang selama

proses kegiatan belajar mengajar pada Sekolah Khusus Spectrum, yaitu:

1. Faktor penghambat, diantara anak berkebutuhan khusus pada anak autisme

tergolong memiliki banyak hambatan dan yang menjadi cirri khas adalah

adanya gangguan interaksi, komunikasi, dan tingkah laku.

2. Faktor penunjang, Dalam mendidik anak-anak autisme dibutuhkan kerja

keras dan usaha tanpa henti sekaligus menggali potensi dan perkembangan

intelegensi pada anak. Untuk keberhasilan pada anak maka dibutuhkan

perhatian orang tua dan sarana-prasana yang dapat mendukung minat

belajar semakin meningkat.

 

Page 70: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

101

B. SARAN-SARAN

Dari kesimpulan diatas, maka ada beberapa saran-saran yang dapat

disampaikan, yaitu:

1. Dalam memberikan materi kepada murid, seorang guru hendaknya

selalu menggunakan kata-kata yang lemah lembut, serta mudah

dipahami oleh murid,

2. Sebaiknya guru-guru menguasai bentuk-bentuk komunikasi lebih

mendalam dalam menyampaikan materi secara lisan maupun non lisan,

3. Peningkatan kreativitas terhadap guru dalam memberikan materi

kepada murid, agar mereka tidak jenuh dan merasa senang serta

nyaman ketika belajar,

4. Pembinaan oleh murid sebaiknya tidak hanya dilakukan oleh para guru

saja, akan tetapi juga harus dilakukan dirumah oleh orang tua masing-

masing, sehingga apa yang telah diberikan disekolah dapat diterapkan

dirumah dengan bimbingan orang tua. Dan orang tuapun harus

memberikan contoh yang baik bagi anaknya. Selain itu peran orang tua

sangat menentukan dalam kemajuan berprestasi pada anak.

 

Page 71: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

102

BERITA WAWANCARA

NAMA : Titik Harjani, S.Pd

JABATAN : Guru

PEWAWANCARA : Hidayat Riyadi

Assalamu alaikum Wr.Wb. nama saya Hidayat Riyadi, saya

Mahasiswa dari Unersitas Negeri Islam (UIN), Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Dalam proses penyusunan

skripsi saya yang berjudul “Strategi Komunikasi Guru Dalam Mendidik Murid

Autisme Di Sekolah Khusus Spectrum Ciputat”. Ingin mewawancarai bapak/ ibu

dalam beberapa pertanyaan.

Pertanyaan : Mohon ibu jelaskan, nama dan jabatan ibu di Sekolah Khusus

Spectrum ?

Jawab : Titik Harjani, jabatan sebagai guru kelas.

Pertanyaan : Berapa lama ibu mengajar di Sekolah Khusus Spectrum ?

Jawab : Saya mengajar kurang lebih 5 tahun, 10 bulan.

Pertanyaan : Menurut pengalaman ibu selama mengajar di Sekolah Khusus

Spectrum, bentuk komunikasi apa yang digunakan ketika mengajar

di kelas ?

 

Page 72: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

103

Jawab : Biasanya saya menggunakan komunikasi verbal dan komunikasi

non verbal, karena dengan komunikasi verbal atau non verbal

memudahkan saya dalam menyampaikan materi-materi.

Pertanyaan : Apakah bentuk komunikasi yang ibu gunakan selalu berhasil ?

mohon jelaskan!

Jawab : Belum tentu, melihat kemampuan anak. Apabila disampaikan

secara verbal anak belum memahami maka akan diulang-ulang dan

disertai isyarat tangan.

Pertanyaan : Bisakah ibu memberi contoh materi yang lengkap dan mudah

dipahami oleh para murid mengenai pengajaran dengan

menggunakan komunikasi verbal ?

Jawab : Contoh materi yang mudah dipamahi oleh para murid biasanya

dengan membuat suatu kalimat yang mempunyai pola dasar SPO,

atau bisa memakai alat bantu gambar atau dengan stimulasi berupa

pertanyaan siapa, sedang apa, dan apa.

Pertanyaan : Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dan penunjang

dalam proses belajar mengajar ?

Jawab : Faktor yang menjadi penghambat biasanya dari individu masing-

masing, karena setiap anak autisme memiliki perbedaan karakter

sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memahami

materi yang kita sampaikan misalnya saja kondisi emosi anak yang

labil, atensi dan konsentrasi anak yang tidak bisa berpusat pada

satu titik. Juga daya tahan duduk, karena anak dengan

keterbelakangan mental akan susah berlama-lama diam disuatu

 

Page 73: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

104

tempat dengan satu kegiatan yang monoton, sedangkan faktor

penunjang dalam proses belajar mengajar adalah melalui sarana

dan prasarana.

Pertanyaan : Apakah anak-anak cepat tanggap dalam memahami pelajaran

didalam kelas ?

Jawab : Kalau materi yang bersifat hafalan, bisa dilihat dari daya tangkap

anak terhadap materi pelajaran.

Pertanyaan : Bagaimana kemampuan anak dalam merespon yang bersifat

hafalan?

Jawab : Biasa kemampuan respon anak pada pelajaran berbeda-beda. Ini

semua tergantung dari kemampuan daya ingat anak tersebut.

.

 

Page 74: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

105

BERITA WAWANCARA

NAMA : Susi Karyanti, S.Psi

JABATAN : Guru

PEWAWANCARA : Hidayat Riyadi

Assalamu alaikum Wr.Wb. nama saya Hidayat Riyadi, saya

Mahasiswa dari Unersitas Negeri Islam (UIN), Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Dalam proses penyusunan

skripsi saya yang berjudul “Strategi Komunikasi Guru Dalam Mendidik Murid

Autisme Di Sekolah Khusus Spectrum Ciputat”. Ingin mewawancarai bapak/ ibu

dalam beberapa pertanyaan.

Pertanyaan : Mohon ibu jelaskan, nama dan jabatan ibu di Sekolah Khusus

Spectrum ?

Jawab : Baiklah, nama ibu Susi Karyanti dan jabatan itu disekolah ini

sebagai wali kelas.

Pertanyaan : Berapa lama ibu mengajar di Sekolah Khusus Spectrum ?

Jawab : Ibu mengajar disekolah ini kira-kira sekitar tiga tahun tiga bulan.

Pertanyaan : Menurut pengalaman ibu selama mengajar di Sekolah Khusus

Spectrum, bentuk komunikasi apa yang digunakan ketika mengajar

di kelas ?

Jawab : Menurut pengalaman yang ibu dapat selama mengajar disekolah

ini biasanya bentuk komunikasi yang dipakai dalam aktifitas

belajar mengajar adalah secara verbal atau lisan.

 

Page 75: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

106

Pertanyaan : Apakah bentuk komunikasi yang ibu gunakan selalu berhasil ?

mohon jelaskan!

Jawab : Hmm... tidak juga, karena biasanya berhasil atau tidaknya bentuk

komunikasi yang digunakan dalam proses belajar mengajar

tergantung dari kondisi siswa itu sendiri, apakah dia sudah

mengerti dan memahami komunikasi secara dua arah.

Pertanyaan : Bisakah ibu memberi contoh materi yang lengkap dan mudah

dipahami oleh para murid mengenai pengajaran secara verbal ?

Jawab : Biasanya, hal yang sering ibu lakukan agar siswa dengan

keterbelakangan mental bisa lebih mudah memahami materi yang

disampaikan, ibu memberikan latihan-latihan dan contoh sesuai

materi yang diberikan.

Pertanyaan : Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dan penunjang

dalam proses belajar mengajar ?

Jawab : Biasanya faktor yang menjadi penghambat dalam proses belajar

mengajar adalah bahasa penyampaian, karena siswa dengan

keterbelakangan mental akan lebih sulit menangkap materi dengan

pembendaharaan kata yang minim. Jadi komunikasi dua arah

kurang bisa terjalin dengan baik, selain itu adalah narasi dan

deskripsi. Sedangkan faktor penunjang antara lain gambar dan alat

peraga yang bisa memudahkan pemahaman siswa akan materi.

Pertanyaan : Apakah anak-anak cepat tanggap dalam memahami pelajaran

didalam kelas ?

 

Page 76: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

107

Jawab : Kalau bicara soal tanggap terhadap pelajaran tidak bisa dikatakan

cepat, tapi tidak pula diartikan lambat. Karena kemampuan berfikir

anak-anak autisme satu dengan yang lainnya tidaklah sama. Ada

yang lebih cepat tanggap terhadap pelajaran tertentu, tapi ada pula

yang tidak. Jadi, semuanya tergantung dari individu masing-

masing.

Pertanyaan : Bagaimana kemampuan anak dalam merespon yang bersifat

hafalan?

Jawab : Sama halnya dengan cara tanggap anak pada pelajaran,

kemampuan anak merespon terhadap pelajaran yang bersifat

hafalan terngantung dari siswanya.

 

Page 77: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

108

BERITA WAWANCARA

NAMA : Sri Wuryanty S.Pd

JABATAN : Guru

PEWAWANCARA : Hidayat Riyadi

Assalamu alaikum Wr.Wb. nama saya Hidayat Riyadi, saya

Mahasiswa dari Unersitas Negeri Islam (UIN), Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Dalam proses penyusunan

skripsi saya yang berjudul “Strategi Komunikasi Guru Dalam Mendidik Murid

Autisme Di Sekolah Khusus Spectrum Ciputat”. Ingin mewawancarai bapak/ ibu

dalam beberapa pertanyaan.

Pertanyaan : Mohon ibu jelaskan, nama dan jabatan ibu di Sekolah Khusus

Spectrum ?

Jawab : Nama ibu Sri Wuryanty dan jabatan ibu di Sekolah Khusus

Spectrum ini adalah sebagai koodinator guru.

Pertanyaan : Berapa lama ibu mengajar di Sekolah Khusus Spectrum ?

Jawab : Ibu mengajar disekolah ini kurang lebih sekitar lima setengah

tahun.

Pertanyaan : Menurut pengalaman ibu selama mengajar di Sekolah Khusus

Spectrum,bentuk komunikasi apa yang digunakan ketika mengajar

di kelas Talent?

 

Page 78: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

109

Jawab : Lima setengah tahun mengajar disekolah ini ibu rasa belumlah

cukup untuk bisa dijadikan tolak ukur dalam kaitannya dengan

bentuk komunikasi antar guru dan murid-murid disekolah ini. Hal

ini disebabkan karena berkomunikasi dengan anak-anak autisme

tidaklah semudah berkomunikasi dengan anak-anak umumnya.

Namun, selama ibu mengajar disini sedikit banyaknya ibu telah

mampu beradaptasi dengan anak-anak yang mempunyai

keterbelakangan mental. Biasanya bentuk komunikasi yang ibu

gunakan ada dua macam, yang pertama adalah komunikasi verbal

dan yang kedua komunikasi non verbal, berupa bahasa isyarat yang

biasanya bisa dilakukan secara spontan.

Pertanyaan : Bisakah ibu memberi contoh materi yang lengkap dan mudah

dipahami oleh para murid mengenai pengajaran secara non-

verbal ?

Jawab : Pada anak yang mempunyai keterbelakangan mental, kita harus

bisa ekstra sabar dan kerja keras dalam memberikan materi agar

hal-hal yang akan disampaikan bisa mereka tangkap dengan baik.

Untuk komunikasi non verbal sendiri, kita biasanya mengajarkan

mereka pada hal-hal yang sering terjadi pada masyarakat misalnya,

mengenalkan mereka pada benda-benda, nama, alamat, dan

kerajinan tangan.

Pertanyaan : Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dan penunjang

dalam proses belajar mengajar ?

 

Page 79: STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENDIDIK MURID …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. ... Zusanti Z,

110

Jawab : Kalau bicara tentang faktor penghambat dan penunjang tentunya

banyak sekali yah.. Namun, yang biasanya menjadi perhatian kami,

para guru disekolah ini adalah kurangnya keterlibatan langsung

dari para orang tua. Biasanya orang tua kurang bersifat kooperatif

terhadap perkembangan anak-anak disekolah. Misalnya, pelajaran

yang anak-anak terima disekolah tidak diterapkan juga dirumah,

sehingga perkembangan terkesan lambat. Padahal jika saja para

orang tua mau bersikap aktif terhadap anak-anak mereka, tentunya

perkembangan anak akan jauh lebih baik karena bagaimanapun

juga, komunikasi dan pengajaran orang tua dirumah jauh lebih

efektif dibandingkan disekolah. Lalu faktor yang menjadi

penunjang bagi kemajuan anak-anak salah satunya adalah sarana

dan prasarana tidak bisa dipungkiri lagi jika tidak ada fasilitas

tentunya kami juga akan merasa kesulitan dalam hal belajar

mengajar.

Pertanyaan : Bagaimana kemampuan anak dalam merespon yang bersifat

hafalan ?

Jawab : Kemampuan merespon setiap anak berbeda-beda. Untuk pelajaran

yang bersifat hafalan khusus untuk anak autisme yang ringan bisa

dikatakan lancar. Jadi semuanya tergantung pada kemampuan

individu anak tersebut.