STRATEGI KEMENANGAN ARTIS DALAM PEMILIHAN UMUM …€¦ · 4. Dr. Iding R Hasan, M.Si selaku dosen...
Transcript of STRATEGI KEMENANGAN ARTIS DALAM PEMILIHAN UMUM …€¦ · 4. Dr. Iding R Hasan, M.Si selaku dosen...
STRATEGI KEMENANGAN ARTIS DALAM PEMILIHAN
UMUM LEGISLATIF 2014
(Studi Tentang Lucky Hakim dan Kemenangannya di Dapil Jawa Barat VI Kota
Depok dan Kota Bekasi)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Muhammad Riyadh Fadhli
NIM: 1111112000029
PROGRAM STUDI ILMU POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
i
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Muhammad Riyadh Fadhli
Strategi Kemenangan Artis dalam Pemilihan Umum Legislatif 2014, Studi Tentang
Lucky Hakim dan Kemenangannya di Dapil Jawa Barat VI Kota Depok dan Kota
Bekasi
Skripsi ini membahas tentang selebritis yang mencgajukkan diri sebagai calon
anggota legislatif pada tahun 2014. Selebritis yang dibahas dalam penelitian ini
adalah Lucky Hakim yang berprofesi sebagai artis yang mencalonkan diri menjadi
anggota legislatif dari Partai Amanat Nasional. Inti penelitian ini adalah strategi yang
dilakukan Lucky Hakim untuk memperoleh kemenangan dalam Pemilu Legislatif
2014. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi yang
dilakukan Lucky Hakim dalam kemenangannya di pemilu legislatif 2014. Penelitian
ini merupakan penelitian kualitatif yang memperoleh data melalui cara wawancara
mendalam serta artikel-artikel yang membahas tentang Lucky Hakim. Narasumber
dalam penelitian ini berasal dari Lucky Hakim sebagai tokoh utama dalam penelitian
ini serta Salman Alfarisi selaku Staf ahli Lucky Hakim dan juga menjabat sebagai
Tim Sukses Ring 1 Lucky Hakim.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lucky Hakim sebagai salah satu
selebritis yang lolos di Pemilu Legislatif 2014 untuk pertama kali. Faktor popularitas
yang cukup tinggi menjadikan modal utama Lucky Hakim dalam meraih suara rakyat
khususnya ibu-ibu serta pemilih awam. Strategi yang digunakan oleh Lucky Hakim
diantaranya sistem door to door yang menjadi senjata utama Lucky Hakim dalam
berkampanye Kemudian strategi berkampanye dengan menggunakan pamflet serta
banner bergambar unik ini menjadi daya tarik sendiri di mata masyarakat. Lucky
Hakim membuat ide dengan menggunakan foto-foto action figure atau tokoh super
hero dan juga foto hewan sebagai gambar di pamflet yang ditempel atau disebar ke
masyarakat Kota Bekasi dan Kota Depok, serta berkampanye di media sosial seperti
Facebook, Twitter, Instagram dan media sosial yang lain cukup berkontribusi dalam
mearih suara anak-anak muda yang sangat aktif di media sosial.
Kata Kunci: Selebritis, Strategi, Pemilu Legislatif dan door to d
vi
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan berbagai
macam nikmat serta rahmat dan hidayah-NYA sehingga dapat menyelesaikan skripsi
ini. Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan yang harus ditempuh dalam
menyelesaikan program study Strata Satu (S1) Ilmu Politik Universitas Islam Negeri
Syaraif Hidayatullah Jakarta.
Dalam proses pembuatan Skripsi ini tentu banyak pihak yang telah
membimbing dan membantu dalam proses pembuatan skripsi ini. Pada kata pengantar
ini penulis mengucapkan banyak terima kasih dan rasa hormat kepada:
1. Kedua orang tua serta kakak saya yang telah mendoakan, memberikan
motivasi serta selalu memberikan semangat untuk dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
2. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syaraif Hidayatullah
Jakarta.
3. Prof. Dr. Zulkifli, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(FISIP) UIN Syaraif Hidayatullah Jakarta.
4. Dr. Iding R Hasan, M.Si selaku dosen pembimbing dan selaku Ketua
Program Studi Ilmu Politik UIN Syaraif Hidayatullah Jakarta.
5. Idris Thaha, M.Si selaku dosen penguji 1
6. Afifuddin, M.Si selaku dosen penguji 2
vii
7. Seluruh dosen dan staf pengajar di Program Studi Ilmu Politik UIN
Syaraif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu selama di
perkuliahan.
8. Siti Nurul Afiyah penyemangat, pendukung setia, dan mendoakan saya
dalam seluruh kegiatan yang saya lakukan.
9. Teman-teman Prodi Ilmu Politik angkatan 2011, Sony Ajie, Abimanyu,
Zulzihni, Wisnu, Derio, Fauzi, Iskandar, Hendra, Iceng, Afdal dan seluruh
teman-teman di kelas yang selalu mensuport.
10. Teman-teman UKM Futsal UIN Jakarta dan teman main dirumah.
11. Lucky Hakim dan Salman Alfarisi sebagai narasumber pada skripsi ini.
12. Seluruh pihak yang turut memberikan bantuan serta dukungan untuk
penyelesaian skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca.
Semoga skripsi ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan pengetahuan bagi
pembaca.
Depok, 1 Juni 2016
Muhammad Riyadh Fadhli
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ........................................................... iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ........................................................ iv
ABSTRAK ............................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Pertanyaan Masalah ........................................................................ 11
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 11
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 11
E. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 12
F. Metode Penelitian ........................................................................... 20
G. Sistematika Penulisan ..................................................................... 22
BAB II KERANGKA TEORITIS
A. Strategi ............................................................................................. 22
1. Pengertian Strategi ..................................................................... 22
2. 5 Faktor Menyusun Strategi ...................................................... 23
B. Kampanye ........................................................................................ 24
1. Pengertian Kampanye ................................................................ 24
2. 3 Tahapan dalam Kampanye ..................................................... 25
3. 4 Jenis Strategi dalam Kampanye .............................................. 26
C. Selebriti Politik ................................................................................ 28
1. Pengertian Selebriti ................................................................... 28
ix
D. Marketing Politik ............................................................................. 29
1. Pengertian Marketing Politik ..................................................... 29
2. 4 Jenis Tipe Pemilih .................................................................. 31
3. Strategi Marketing Politik 4Ps ................................................... 33
4. 9 Elemen Marketing Politik ....................................................... 35
E. Kerangka Berfikir ............................................................................ 40
BAB III GAMBARAN UMUM STRATEGI KEMENANGAN LUCKY HAKIM
A. Lucky Hakim ................................................................................... 41
1. Biografi Lucky Hakim ............................................................... 41
B. Awal Mula Lucky Hakim Masuk Politik ........................................ 42
1. Tabel Tanda Terima Berkas Lucky Hakim ............................... 44
C. Partai Amanat Nasional (PAN) ....................................................... 45
1. Gambar Daftar Calon Tetap Anggota DPRI 2014 dari PAN
Daerah Pemilihan Jawa Barat VI............................................... 46
2. Tabel Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan
Dana Kampanye Periode 11 Januari 2013 S/D 27
Desember 2013 Partai Amanat Nasional (Lucky Hakim) ......... 47
3. Tabel Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan
Dana Kampanye Periode 28 Desember 2013 S/D 2 Maret 2014
Partai Amanat Nasional (Lucky Hakim) ................................... 48
BAB IV ANALISIS STRATEGI KEMENANGAN LUCKY HAKIM PADA
PEMILU 2014
A. Strategi Marketing Politik Lucky Hakim ........................................ 50
1. 9 Elemen Marketing Politik Adman Nursal .............................. 51
B. Faktor yang Mempengaruhi Lucky Hakim ..................................... 59
C. Analisis dan Pembahasan ................................................................ 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 66
B. Saran ................................................................................................ 69
1. Saran Akademik ........................................................................ 69
2. Saran Praktis .............................................................................. 69
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 70
x
DAFTAR TABEL
Tabel I. A. 1.1 Daftar Caleg Selebritis Tahun 2004................................................. 5
Tabel I. A. 1.2 Daftar Caleg Selebritis Tahun 2009................................................. 5
Tabel I. A. 1.3 Daftar Caleg Selebritis Tahun 2014................................................. 6
Tabel I. E. 1.4 Daftar Perbedaan Tinjauan Pustaka ............................................... 16
Tabel III. B. 3.1.1 Tabel Tanda Terima Berkas Pendaftaran Calon Legislatif ...... 44
Tabel III. B. 3.1.2 Tabel Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye
Periode 11 Januari 2013 S/D 27 Desember 2013..……………………………….47
Tabel III. B. 3.13 Tabel Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye
Periode 28 Desember 2013 S/D 2 Maret
2014………………………………………………………………………………48
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar II. E. 2.1 Bagan Kerangka Berfikir .......................................................... 40
Gambar III. C. 3.1.1 Daftar Calon Tetap Anggota DPR RI Pemilu 2014 ............. 46
Gambar IV. A. 4.1.1 Lucky Hakim kampanye di Kota Depok .............................. 54
Gambar IV. A. 4.1.2 Poster Lucky Hakim saat Kampanye Politik 2014………..55
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pernyataan Masalah
Demokrasi yang diterapkan tanpa adanya pemilihan umum bukanlah arti
demokrasi yang sesungguhnya. Kemudian kita juga mengetahui bahwa
penyelenggaraan pemilihan umum membutuhkan biaya yang sangat mahal dan juga
sangatlah berat. Walaupun pemilihan umum sangatlah mahal dan juga rumit,
pemilihan umum itulah yang menjadi pelaksanaan kedaulatan rakyat dan juga pesta
demokrasi Indonesia. Dalam pemilihan umum, semua masyarakat mempunyai hak
yang sama tanpa memandang status pekerjaan, kekayaan dan yang lainnya. Hak
tersebut adalah setiap satu orang berhak memilih satu pilihannya atau yang biasa
disebut “One Man One Vote” (Marbun, 2012: 1).
Hal inilah yang menjadikan pemilihan umum lebih menarik dan akan selalu
ditunggu-tunggu oleh setiap masyarakat. Apabila disuatu negara pemilihan umum
tersebut sudah menjadi pilihan dalam melaksanakan demokrasi, maka di negara
tersebut dapat menjadikan pemilihan umum tersebut sebagai rutinitas dan bahkan bisa
dilakukan secara teratur seperti pemilihan umum dalam waktu lima tahun sekali
(Marbun, 2012: 2).
Sejarah terjadi pada tahun 2004 di mana rakyat dapat langsung memilih
orang-orang yang akan menjabat di legislatif baik itu di DPR, DPD dan juga DPRD,
2
kemudian rakyatpun dapat memilih presiden secara langsung juga pada saat itu. Dan
pada saat itulah Indonesia mulai perlahan mendekati pilar-pilar demokrasi yang
diamanatkan oleh gerakan reformasi yang ada di dalam UUD 1945 yang telah
diamandemen sebanyak 4 kali. Meskipun kita ketahui masih banyak kekurangan
dalam pelaksanaan pemilihan umum secara langsung untuk memilih anggota
legislatif, presiden dan juga wakil presiden, pelaksanaan pemilihan umum ini bisa
dikatakan sebagai prestasi buat bangsa Indonesia sendiri. Pelaksanaan pemilihan
umum ini menjadi media yang efektif bagi pendidikan khususnya dalam pendidikan
ilmu politik di Indonesia kedepannya (Hanafie dan Suryani, 2011: 185).
Zaman ini adalah di mana artis tidak lagi sekedar menjadi penghias kampanye
seperti massa orde baru. Selebritis beramai-ramai menjadi calon anggota legislatif
yang telah didaftarkan oleh partai politik. Menurut partai politik, para caleg dari
kalangan selebritis ini berpotensi untuk mendulang suara. Awalnya artis mencalonkan
diri menjadi caleg bukan karena niatan dari artis tersebut melainkan dari pihak partai
politik. partai politik merayu sejumlah artis untuk menjadi caleg karena
popularitasnya yang sangat layak untuk di jual ke masyarakat. Partai politik
berpendapat bahwa dengan mengusung selebritis sebagai caleg sangat
menguntungkan partai politik, sebab popularitas artis bisa menjadi modal untuk
memperbesar potensi raihan suara dalam pemilihan legislatif tersebut (Ahmad, 2015).
Sistem demokrasi yang diterapkan di Indonesia ini membuat setiap orang
berhak untuk mencalonkan dirinya sebagai anggota legislatif. Dari berbagai kalangan
3
dapat berpartisipasi dalam dunia politik ini, contohnya adalah dari kalangan selebritis.
Awal mula masuknya selebritis masuk dalam dunia politik adalah sebagai vote gatter
atau pendulang suara. Terdapat pro dan kontra dalam masyarakat mengenai
masuknya selebritis dalam dunia politik, karena terdapat perbedaan yang jelas antara
dunia keartisan dengan dunia politik.
Terdapat pro dan kontra masyarakat terhadap kalangan artis yang memasuki
dunia perpolitikan di Indonesia. Masyarakat menilai bahwa dunia keartisan dan
dunia perpolitikan sangatlah jauh berbeda. Masyarakat khawatir akan kapasitas
pengetahuan para artis dalam hal berpolitik. Hal ini menjadi penilaian tersendiri bagi
masyarakat , apakah artis pantas berada didunia politik atau tidak. Namun, tidak
semua masyarakat tidak setuju terhadap fenomena artis yang terjun ke dunia politik.
Sebagian masyarakat pun menilai bahwa, para artis terjun ke dalam ranah politik
bukan karena niat mereka untuk terjun langsung ke dunia politik melainkan ajakan
dan rayuan dari partai politik. Para artis dinilai sebagai pendulang suara untuk partai
tersebut dikarena popularitasnya. Hal ini sangat menguntungkan partai politik dalam
pemilihan umum. Masyarakat awam akan sangat tertarik unutk memilih karena calon
yang akan dipilih tersebut seorang yang ia kenal. Sebab itulah partai politik
berlomba-lomba menarik para artis untuk menjadi anggotanya.
Fenomena masuknya artis dengan hanya mengandalkan popularitasnya, akan
berdampak pada rusaknya kualitas dunia perpolitikan dan demokrasi di Indonesia.
Hal ini dikarenakan para artis yang masuk ke dunia politik ini mayoritasnya adalah
4
kurang memahami apa arti politik sesungguhnya. Kurangnya pengetahuan artis
terhdapa politik tersebut pada akhirnya akan berakibat pada pengambilan dan
pembuatan kebijakan yang salah, sehingga akan berujung dengan memburuknya
kondisi perpolitikan Indonesia (Ahmad, 2015)
Keberadaan calon legislatif dari kalangan artis sangat dibutuhkan dalam
pendulangan suara atau vote getter. Popularitas dan juga ketenaran menjadi nilai lebih
untuk memikat para hati masyarakat awam. Partai Amanat Nasional sering
diplesetkan menjadi Partai Artis Nasional karena banyak menggunakan jasa artis
pada saat pemilihan umum. Sejak pemilu 1999 dan 2004 partai yang didirikan oleh
Amien Rais ini sudah mulai cukup banyak menggunakan jasa dari kalangan artis
untuk menjadi caleg (Fadil, 2013).
Di politik, kekuatan seorang selebritis atau public figure sangatlah
menentukan terpilihnya dalam sebuah pemilihan. Faktor popularitas membuat para
selebritis selangkah lebih maju dibandngkan dengan calon-calon lain diluar public
figure (Hakim, 2010: 20). Beberapa nama-nama selebritis yang berasal dari kalangan
artis di antaranya adalah Eko Patrio, Rieke Diah Pitaloka, Primus, Tantowi Yahya,
Anang Hermansyah dan salah satunya adalah Lucky hakim.
Berikut adalah tabel daftar calon legislatif yang berasal dari artis dari berbagai
partai politik :
5
Tabel I.1 Daftar Caleg Selebritis Tahun 2004 :
Golkar PDIP PKB Demokrat
Nurul Arifin
(Lolos)
Rae Sita Supit
Renny Jayusman
Ruhut Sitompul
(Lolos)
Puput Novel
Guruh Soekarno
putra (Lolos)
Marissa Haque
Deddy Sutomo
Ray Sahetapy
Rieke Diah P
Gusti Randa
Kaharuddin Sjah
Adjie Massaid
(Lolos)
Anna Tairas
Sumber dari: Enda Nasution. 2014: http://pemilu2004.goblogmedia.com/astaga-pemilu.html
Tabel I.2 Daftar Caleg Selebritis 2009
No Nama Selebritis No Nama Selebritis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Eko Patrio, PAN (Lolos)
Ikang Fauzi, PAN
Derry Drajat, PAN
Andrian Maulana, PAN
H. Mandra Y. S, PAN
Tito Sumarsono, PAN
Henidar Amru, PAN
Irene Librawati, PAN
Cahyono, PAN
Maylaffazza Wiguna, PAN
Ita Mustafa, PAN
Mara Karma, PAN
Raslina Rasidin, PAN
Poppy Maretha, PAN
Eka Sapta, PAN
Primus Yustisio, PAN (Lolos)
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
Gusti Randa SH, Hanura
Evi Tamala, PPP
Bangkit Sanjaya, Golkar
Imam G Manik, PMB
Tere, P.Demokrat (Lolos)
Andreas Taulany, PDK
Ana Tairas, Gerindra
Ronny Waluya, Hanura
Hendra Cipta, P.R.Nusantara
Nurul Arifin, GOLKAR (Lolos)
Jamal Mirdad, Gerindra (Lolos)
Rachel Maryam, Gerindra (Lolos)
Erna Santoso, PDK
Tantowi Yahya, Golkar (Lolos)
Ruhut Sitompul SH, P.Demokrat
(Lolos)
PAN PKPB Partai PP Berbagai Partai
Paquita Widjaya
Dede Yusuf
Nia Daniaty
Leysus Winarso
Hengky Tarnando
Marini
Pepeng (PKS)
Dana Iswara (Partai PIB)
Mark Sungkar (PBR)
Muchsin Alatas (Partai
PDK)
Slamet Raharjo (PNBK)
Usi Karundeng (Partai
PIB)
Nindy Elise (PDS)
6
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Marini K.S, PAN
Wulan Guritno, PAN
Nurul Komar, P.Demokrat
(Lolos)
Mutiara Sani, Hanura
Jeremy Thomas, Golkar
Emilia Contessa, PPP
Jane Shalimar, P.Demokrat
Adji Massaid, P.Demokrat
(Lolos)
Dwi Yanus, P Patriot
H. Anwar Fuady, Hanura
A. Sondakh, P.Demokrat
(Lolos) DemokratDenada, PPP
Venna Melinda, P Demokrat
(Lolos)
Marissa Haque, PPP
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
Okky Asokawati, PPP (Lolos) Edo Kondologit, PDIP
Inggrid Kansil, P.Demokrat (Lolos)
Dedi Gumelar, PDIP (Lolos)
Rico Tampatty, P. Patriot
Rieke Diah Pitaloka, PDIP (Lolos)
Guruh Soekarno, PDIP (Lolos)
Ratih Sanggarwati, PPP
Rahman Yacob, PPP
Leily Sagita, PPPI
Steve Imanuel, Gerindra
Wieke Widowati, Hanura
Tengku Firmansyah, PKB
HJ, Tetty Kadi, Golkar (Lolos)
Sony Tulung, PDIP
Sumber: finunu.wordpress.com, 2008: https://finunu.wordpress.com/2008/10/26/61-artis-caleg-
sementara-dalam-pemilu-2009/
Tabel I.3 Daftar Caleg Selebritis tahun 2014
No Nama Selebritis No Nama Selebritis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Angel Lelga, PPP
Okky Asokawati, PPP (Lolos)
Nasrullah “mat solar”, PPP
Lyra Virna, PPP
Emilia Contesa, PPP
Dede Yusuf, Demokrat (Lolos)
Vena Melinda, Demokrat
(Lolos)
Inggrid Kansil, Demokrat
Nurul Qomar, Demokrat
Anwar Fuadi, Demokrat
Ruhut Sitompul, Demokrat
(Lolos)
Nurul Arifin, Golkar
Charles Bonar, Golkar
Tantowi Yahya, Golkar (Lolos)
Meutya Hafid, Golkar (Lolos)
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
Manuhutu, Nasdem
Doni Damara, Nasdem
Jane Shalimar, Nasdem
Mel Shandy, Nasdem
Ricky Subagia, Nasdem
Niel Maizar, Nasdem
Primus Yustisio, PAN (Lolos)
Eko Patrio, PAN (Lolos)
Ikang Fauzi, PAN
Marissa Haque, PAN
Lucky Hakim, PAN (Lolos)
Dwiki Dharmawan, PAN
Desy Ratnasari, PAN (Lolos)
Anang Hermansyah, PAN (Lolos)
Jeremy Thomas, PAN
Ayu Azhari, PAN
7
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Irwansyah, Gerindra
Jamal Mirdad, Gerindra
(Lolos)
Rachel Maryam, Gerindra
(Lolos)
Bella Saphira, Gerindra
Iis Sugianto, Gerindra
Bonda Winarno, Gerindra
Rahayu Saraswati, Gerindra
Moreno suprapto, Gerindra
(Lolos)
Purnomo, Gerindra
Kridayanti, Hanura
Gusti Randa, Hanura
David Chalik, Hanura
Andre Hehanusa, Hanura
Teti Kadi, Hanura
Melly, Nasdem
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
Yayuk Basuki, PAN (Lolos)
Rieke Dyah P, PDIP (Lolos)
Yessy Gusman, PDIP
Edo Kondologit, PDIP
Sony Tulung, PDIP
Nico Siahaan, PDIP (Lolos)
Dedi Gumelar, PDIP
Utut Adianto, PDIP (Lolos)
Ridho Irama, PKB
Arzetti Bilbina, PKB
Said (bajaj bajuri), PKB
Mandala Shoji, PKB
Iyeth Bustami, PKB
Akri Patrio, PKB
Cinta Penelope, PKB
Tommy Kurniawan, PKB
Krinas Mukti, PKB (Lolos)
Ressa Herlambang, PKB Sumber:modifikasi.com, 2013: http://www.modifikasi.com/showthread.php/422974-Inilah-Daftar-
Lengkap-Artis-yang-Ikut-Caleg-2014
Tabel tersebut menunjukkan bahwa dari tahun 2004 sampai dengan 2014
cukup banyak selebritis yang mencalonkan diri di pemilu legislatif. Pada tahun 2004,
kurang lebih 27 selebritis mencalonkan diri dan 4 selebritis yang berhasil lolos.
Kemudian di tahun 2009 selebritis yang mencalonkan diri cukup meningkat yaitu
kurang lebih sebanyak 60 selebritis dan 18 selebritis yang berhasil lolos. Pada tahun
2014 selebritis yang mencalonkan diri sebanyak 64 orang dengan 19 selebritis yang
lolos termasuk Lucky Hakim.
Pemilihan Umum 2014 telah dilaksanakan dan telah ditetapkannya Joko
Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode
2014-2019. Pemilihan Umum sendiri diartikan sebagai proses memilih seseorang
8
yang telah di calonkan untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu seperti Presiden,
DPR, Kepala Daerah dan lain-lain. Calon-calon tersebut adalah seorang yang
dinyatakan mampu untuk menjabat bagian-bagian di politik tersebut karena kualitas
kinerjanya. Calon tersebut harus mampu menarik perhatian masyarakat agar
bersimpati terhadapnya dan memilihnya pada pemilihin umum. Strategi politiklah
yang harus dilakukan para calon untuk mendapatkan hati para masyarakat agar dapat
memilihnya.
Politik dipandang sebagai sebuah instrumen untuk dapat memperoleh,
mempertahankan kekuasan dan untuk mempengaruhi banyak orang atau publik.
Masyarakat mempunyai hak atas berpolitik, karena itu dalam setiap masyarakat
mempunyai hak perorangan untuk dapat mencalonkan dirinya sendiri untuk
pembangunan masyarakat, baik dari segala bidang dan aspek. Sebagaimana hal ini
yang tercantum dalam UUD 1945 pada pasal 28 yang menyebutkan “kemerdekaan
berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang” (Jaelani, 2014).
Fenomena artis pada beberapa sesi pemilihan umum di Indonesia
menimbulkan sensasi yang cukup mengejutkan bagi para rakyat Indonesia. Artis yang
dikenal sebagai penghibur masyarakat melalui media televisi kini sebagaian beralih
ke dunia politik. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah para artis tersebut yang
notabennya bukan berasal dari kalangan politikus mampu mengemban jabatannya
tersebut dengan baik dan benar?, Pertanyaan ini akan selalu muncul karena
9
masyarakat menggangap artis yang masuk di perpolitikan Indonesia adalah untuk
mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dari pekerjaan sebelumnya. Namun
tidak semua masyarakat beranggapan seperti itu, banyak masyarakat menilai artis
yang terjun ke dunia politik dan berhasil masuk dalam anggota legislatif mempunyai
kapasitas yang mempuni pada dirinya seperti artis yang akan saya bahas pada
penilitian ini yaitu Lucky Hakim dari Partai Amanat Nasional.
Banyak selebritis yang mencoba peruntungan ke dalam dunia politik dengan
mencalonkan dirinya dalam pemilihan umum legislatif. Ada yang berasal dari
penyanyi, artis film, olahragawan dan lain-lain. Tidak semua selebritis yang
mencalonkan dirinya untuk pertama kali di dunia politik langsung terpilih. Banyak
artis yang baru pertama kali mencalonkan dirinya sebagai anggota legislatif tidak
dipilih oleh masyarakat. Namun adapula artis yang baru pertama kali mencalonkan
dirinya sebagai anggota legislatif langsung terpilih seperti Lucky Hakim artis sinetron
yang berasal dari Partai Amanat Nasional. Lucky Hakim baru pertama kalinya
mencalonkan sebagai anggota legislatif di tahun 2014 pada dapil Kota Bekasi dan
Kota Depok.
Pada Pemilu Legislatif 2014 yang lalu telah di ketahui banyak calon yang
berasal dari selebritis atau yang biasa disebut dengan artis. Salah satu artis tersebut
adalah Lucky Hakim yang berasal dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang berhasil
terpilih sebagai anggota dewan untuk daerah pemilihan Kota Bekasi dan Kota Depok.
Seorang pemain sinetron yang mampu terpilih sebagai anggota dewan pada
10
Pemilihan Legislatif 2014 periode 2014-2019. Lucky Hakim dilahirkan di Cilacap
pada 12 Januari 1980 ini merupakan sorang aktor, penulis, desain produksi, eksekutif
produser, investor perkebunan dan peternakan serta politikus berkebangsaan
Indonesia. Karir politik Lucky Hakim ini pertama kali diutus langsung oleh Hatta
Rajasa sebagai kandidat calon wakil walikota Bekasi dengan berpasangan dengan
Dadang Mulyadi dengan nomer urut 3. Untuk Pemilu Legislatif 2014, Lucky Hakim
mencalonkan dirinya sebagai caleg DPR RI lewat Partai Amanat Nasional dapil Jawa
Barat VI dengan nomer urut 3 dan berhasil lolos ke senayan dan menjadi anggota
DPR periode 2014-2019 dengan perolehan suara 57.891 suara (id.wikipedia.org,
2015).
Terpilihnya Lucky Hakim menjadi anggota dewan dari Partai Amanat
Nasional (PAN) untuk daerah pemilihan Bekasi dan Kota Depok bersumber dari
raihan suara yang cukup banyak untuk menjadikan dirinya sebagai calon legislatif
dengan perolehan suara tertinggi dibanding calon legislatif lainnya.
(showbiz.liputan6.com, 2015). Lucky Hakim telah dilantik menjadi anggota DPR RI
periode 2014-2019, dia menginginkan bisa berada di komisi V di mana di komisi V
tersebut dirinya membidangi pekerjaan umum, telekomunikasi, prumahan rakyat dan
pembangunan pedesaan dan kawasan tertinggal.
Pada posisi tersebut Lucky Hakim ingin sekali memajukan sarana dan
prasarana transportasi pada wilayah yang tertinggal. Menurut Lucky Hakim, dirinya
tidak mempermasalahkan stigma artis berada di dunia politik ini. Dirinya percaya
11
bahwa ia akan sanggup dan mampu bekerja dengan baik bukan hanya sekedar
pencitraan saja (showbiz.liputan6.com, 2015).
B. Pertanyaan Masalah
Berangkat dari latar belakang yang telah disinggung di atas, maka penulis
merumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi politik Lucky Hakim sebagai seorang selebriti dalam
proses pemenangan calon anggota legislatif periode 2014-2019?
2. Apa faktor yang menyebabkan Lucky hakim lolos sebagai anggota legislatif
di Pemilu 2014?
C. Tujuan Penelitian
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi politik yang
dilakukan oleh Lucky Hakim dalam mendulang suara di pemilu legislatif
2014.
2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadikan modal utama Lucky
Hakim dalam mendulang suara pada pemilihan umum legislatif 2014.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat akademik dari penelitian ini adalah lebih memahami dari penelitian-
penelitian sebelumnya tentang strategi kemenangan pada pemilihan umum.
12
2. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa penting
strategi yang dilakukan selebritis untuk memenangkan sebuah pemilihan
umum.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam penelusuran kepustakaan, penulis menemukan sumber yang berkaitan
dengan tema yang penulis ambil, yaitu:
Pertama skripsi karya Rika Rubiyanti mahasiswi Universitas Sumatera Utara
Medan (2009), yang berjudul “Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih
Pemula, Fenomena Masuknya Artis dalam Politik, Study Kasus Mahasiswa
Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU”. Skripsi tersebut meneliti tentang apakah
popularitas para artis mampu manarik simpati para pemilih pemula dalam pemilihan
umum. Dari hasil penelitian popularitas memang dapat mempengaruhi pilihan dari
pemilih pemula. Dengan nilainya yang positif, maka semakin tinggi popularitas suatu
objek maka kecenderungan pemilih pemula untuk memilihnya akan semakin tinggi
pula. Namun tingkat pengaruhnya di sini adalah pada tataran cukup, artinya tidaklah
terlalu berpengaruh. Karena masih banyak faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi perilaku dari seorang pemilih.
Jika dilihat mengenai alasan utama seseorang dalam menjatuhkan pilihan
terhadap suatau calon kandidat, maka visi dan misi lebih mendapat perhatian daripada
13
partai politik yang mengusung. Oleh karena itu dapat diambil kesimpulan, dalam
menjatuhan pilihan pemilih pemula merupakan pemilih yang melihat sosok daripada
partai. Dengan kata lain, mereka tidak perlu melihat partai apa yang mengusung
kandidat tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, partai politik tidak begitu
berperan dalam pemenangan suatu calon dimata seorang pemilih pemula, namun
sebenarnya yang menentukan kemenangan dari calon kandidat itu adalah pribadi
dirinya sendiri.
Kedua tesis karya Muhammad Rosit mahasiswa Universitas Indonesia (2011),
yang berjudul “Strategi Komunikasi Politik dalam Pilkada (Studi Kasus Pemenangan
Pasangan Kandidat Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno Pada Pilkada Banten
2011)”. Tesis tersebut meneliti pembentukan tim sukses yang bertujuan agar
pemilihan kepala daerah secara langsung memperoleh kemenangan. Pembentukan tim
sukses memiliki peran besar terhadap pemenangan pasangan calon. Karena dari tim
sukses yang selalu mengadakan rapat secara intensif dan terencana, maka melahirkan
berbagai macam gagasan pemenangan untuk psangan calon yang diusungnya.
Kemudian penelitian ini membahas juga tentang koalisi partai yang mendukung
pencalonan pasangan Ratu Atut dan Rano Karno pada Pilkada Banten 2011, guna
untuk menyatukan visi dan misi dari masing-masing partai politik.oleh karena itu,
terbentuknya tim sukses pemenangan calon tersebut adalah upaya-upaya yang
dilakukan oleh partai-partai yang telah menyatukan tujuannya dalam rangka
pemenangan Pilkada Banten 2011.
14
Strategi komunikasi tersebut dimulai dari mengamati persoalan yaitu berperan
dalam merumuskan tentang visi dan misi calon tersebut, kemudian perencanaan dan
program yaitu dengan melihat isu-isu yang ada dalam masyarkat untuk
diimplementasikan. Selanjutnya setelah mengambil tindakan komunikasi, peran ini
banyak dilakukan oleh tim sukses koalisi partai dan tim relawan dari calon tersebut
dan evaluasi program kerja, yaitu berperan mengevaluasi keefektifan seluruh rencana
dan program kerja pemenangan. Melakukan wawancara mendalam ke pihak-pihak
yang terkait yang menjadi alat pemenangan dari calon tersebut. Metode wawancara
ini lebih memperjelas kefektifan startegi komunikasi politik yang telah dijalankan
oleh seluruh tim sukses gabungan partai dan tim sukses dari tim relawan calon
tersebut.
Ketiga skripsi karya Rifqi Hakim mahasiswa dari Universitas Islam Negri
Syarif Hidayatullah Jakarta (2010) yang berjudul “Partisipasi Artis dalam Politik
pada Pemilu Legislatif 2009”. Skripsi ini berisi tentang fenomena partisipasi dalam
politik dalam pemilu 2009 buka merupakan hal yang baru dalam dunia politik di
Indonesia pada masa orde baru fenomena ini sempat terjadi walau tidak banyak
jumlahnya. Partai politik yang melibatkan artis sebagai calon anggota legislatif
bertujuan sebagai pendulang suara (vote getter) pada pemilu legislatif 2009. Faktor
kemenangan artis lebih disebabkan oleh kepopuleran artis tersebut dibandingkan
kapabilitas seorang artis tersebut. Kapasitas artis yang lebih dikenal oleh masyarakat
menjadi alasan utama partai politik melibatkan mereka baik sebagai kader partai atau
15
dimasukkan dalam kepengurusan partai semata-mata bertujuan untuk meraih simpati
masyarakat dalam penyelengaraan pemilu
Keempat skripsi karya Dewi Pratiwi Putri Aji mahasiswi dari Universitas
Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta (2014) yang berjudul “Pengunaan Media
Sosial Dalam Pemenangan Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama Pada Pilkada
DKI Jakarta 2012 (Studi Atas Marketing Politik di Facebook dan Twitter)”. Skripsi
tersebut berisi tentang Marketing politik yang menggunakan media sosial ini
dilakukan oleh pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama sebagai sebuah
strategi baru dalam dunia politik. Digunakannya media sosial seperti facebook dan
twitter yang dipilih oleh pasangan ini pada Pilkada DKI Jakarta 2012 mendapat
respond dan berdampak positif. Penggunaan media sosial yang tepat dengan sedang
naiknya perkembangan media sosial menjadi modal kuat pasangan ini dalam
mencapai kursi kemenangannya
Kemudian media sosial seperti facebook dan twitter yang dimiliki oleh
pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama sanagat mempengaruhi
pemengan kedua pasangan ini. Dapat dilihat bahwa pasangan ini tidak ingin
mengeluarkan dan berlebih dalam marketing politik pada pilkada kemarin.
Penggunaan media massa yang sangat minimum dibandingkan dengan media sosial.
Sehingga penggunaan media sosial menjadi utama untuk menyampaikan program
kerja yang mereka jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
16
Tabel I.4 Daftar Perbedaan Tinjauan Pustaka
NO PENELITI JUDUL
PENELITIAN
TUJUAN
PENELITIAN
METODOLOGI
DAN TEORI
KETERANGAN
1. Rika
Rubiyamti,
Mahasiswi
Universitas
Sumatra
Utara
Medan
2009, Jenis:
Skripsi
Pengaruh
Popularitas
Terhadap Pilihan
Pemilih Pemula,
Fenomena Artis
dalam Politik,
Study Kasus
Mahasiswa
Departemen Ilmu
Politik, Fisip,
USU.
Untuk mengetahui
tingkat pengaruh
popularitas terhadap
pilihan pemilih
pemula, untuk
mengetahui dan
mengidentifikasi
masalah pilihan
pemula dikalangan
mahasiswa
Departemen Ilmu
Politik, Sebagai
kegiatan awal dalam
mendalami masalah
pemilih pemula
Metodologi:
Kuantitatif
Dianalisis dengan
perhitungan
statistic
Lebih memfokuskan masalah
pada pemilih pemula dalam
Pemilu, popilaritas
mempengaruhi pilihan
pemula
2. Muhammad
Rosit,
Mahasiswa
Universitas
Indonesia
20011,
Jenis: Tesis
Strategi
Komunikasi
Politik dalam
Pilkada, Studi
Kasus
Pemenangan
Pasangan
Kandidat Ratu
Atut Choisyah
dan Rano Karno
Untuk mengetahui
dan menganalisa
strategi komunikasi
politik yang
dilakukan partai
pengusung dan
partai pendukung
yang terwadahi
dalam tim sukses
koalisi partai dan tim
Metodologi:
Kualitatif,
Metode
penelitiannya studi
kasus, sifat
penelitian
deskriptif,
Pengambilan data
primer dan
sekunder
Skripsi ini lebih menfokuskan
bagaimana strategi yang
dilakukan tim sukses dan
partai pendukung dalam
pemenangan Ratu Atut dan
Rano Karno
17
Pada Pilkada
Banten 2011.
relawan dalam
proses pemenangan
Ratu Atut dan Rano
Karno
Teori yang
digunakan Teori
Komunikasi Politik
3. Rifqi
Hakim,
Mahasiswa
dari
Universitas
Islam Negri
Jakarta.
Jenis:
Skripsi
Partisipasi Artis
dalam Politik
pada Pemilu
Legislatif 2009
Skripsi ini berisi
tentang fenomena
partisipasi dalam
politik dalam pemilu
2009 buka
merupakan hal yang
baru dalam dunia
politik di Indonesia
pada masa orde baru
fenomena ini sempat
terjadi walau tidak
banyak jumlahnya.
Partai politik yang
melibatkan artis
sebagai calon
anggota legislatif
bertujuan sebagai
pendulang suara
(vote getter) pada
pemilu legislatif
2009. Faktor
kemenangan artis
lebih disebabkan
Metodologi:
Kualitatif, dengan
metode penelitian
lapangan yaitu
dengan
mengumpulkan
data dengan
wawancara yang
bersumber dari
artis dan anggota
partai
Skripsi ini memfokuskan
tentang fenomena artis yang
mengikuti proses pemilihan
di pemilu legislatif 2009
18
oleh kepopuleran
artis tersebut
dibandingkan
kapabilitas seorang
artis tersebut
4. Dewi
Pratiwi,
Mahasiswi
dari
Universitas
Islam Negri
Syarif
Hidayatullah
Jakarta
2014, Jenis:
Skripsi
Penggunaan
Media Sosial
dalam
Pemenangan Joko
Widodo-Basuki
Tjahaja Purnama
Pada Pilkada DKI
Jakarta 2012,
Study Atas
Marketing Politik
di Facebook dan
Twitter.
Mengetahui
bagaimana jokowi-
ahok memanfaatkan
media sosial
facebook dan twitter
dalam marketing
politik, mengetahui
sebarapa jauh peran
media sosial seperti
facebook dan twitter
dalam kemenangan
Jokowi-Ahok
Metodologi:
Kualitatif
Teori Marketing
Politik
Skripsi ini lebih menfokuskan
marketing politik dalam
lingkupan media sosial
facebook dan twitter
19
F. Metodologi Penelitian
1. Metode Pendekatan
Agar dapat mengumpulkan data-data peneliti melakukan wawancara sebagai
sumber informasi yang valid untuk menyelesaikan laporan hasil penelitian ini.
Peneliti akan mewawancarai langsung terhadap orang yang akan diteliti dalam skripsi
ini. Peneliti mewanwancarai Lucky Hakim sebagai sumber yang terkait, kemudian
peneliti akan mencari informasi tentang Lucky Hakim melalui Partai PAN, Karena
Partai PAN sebagai Partai yang mencalonkan Lucky Hakim sebagai calon anggota
legislatif dan juga peneliti akan mewawancarai tim sukses yang telah mendukung
Lucky Hakim dalam pemenangannya di Pemilu 2014.
2. Teknik Pengumpulan data
a. Dokumentasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil dokumentasi sebagai sumber
yang valid untuk data skripsi ini.
b. Wawancara
Peneliti menggunakan teknik wawancara terhadap narasumber yaitu
Lucky Hakim sebagai seorang selebritis yang menjadi tema pada skripsi ini
dan wawancara Salam Alfarisi yang menjabat sebagai tenaga ahli Lucky
Hakim di DPR dan juga sebagai ketua tim sukses pemenangan Lucky Hakim.
20
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif untuk mendapatkan data data
deskriptif di mana si peneliti menggunakan teknik wawancara sebagai sumber
informasi data untuk melengkapi informasi-informasi yang akan dimuat di laporan
hasil penelitian ini. Peneliti akan mewawancarai artis tersebut beserta tim
pemenangnya pada saat pemilu serta bukti dokumentasi.
c. Teknik Analisis data
Untuk mengelola data yang telah terkumpul peneliti menggunakan metode
deskriptif analitis karena metode penelitian deskriptis ini telah digunakan secara luas.
Artinya metode ini telah digunakan secara luas dan dapat meliputi lebih banyak segi
disbanding dengan metode-metode lain. Metode ini banyak memberikan sumbangan
informasi keadaan yang lebih real dan membantu peneliti dalam mengidentifikasi
faktor-faktor yang dapat berguna bagi penelitian ini (Tuwu dan Syah, 2006: h.72-73).
21
G. Sistematika Penulisan
Bab 1:
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan
penelitian dan manfaat penelitian.
Bab 2:
Bab ini berisi tentang fenomena artis dalam dunia politik Indonesia,
popularitas artis dalam dunia perpolitikan Indonesia dan pandangan
masyarakat tentang artis di dunia politik.
Bab 3:
Bab ini berisi tentang biografi Lucky Hakim, riwayat hidup, pendidikan, serta
tujuannya masuk ke dalam dunia politik
Bab 4:
Bab ini berisi tentang strategi-strategi politik yang dilakukan oleh Lucky
Hakim untuk pemenangan pileg 2014, faktor-faktor yang menjadi kunci sukses
Lucky Hakim dalam kemenangannya pada Pileg 2014.Serta apakah faktor
popularitas merupakan kunci kesuksesan Lucky Hakim.
Bab 5:
Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian, serta kritik dan saran dalam
laporan hasil penelitian.
22
BAB II
KERANGKA TEORITIS
A. Srategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan sebagai “the art
of the general” atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam
peperangan. Karl von Clausewtz (1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah
pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan,
sedangkan perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari politik. Dalam abad modern
sekarang ini penggunaan kata strategi tidak lagi terbatas pada konsep atau seni
seorang panglima dalam peperangan, tetapi sudah digunakan secara luas, termasuk
dalam ilmu ekonomi maupun bidang olahraga. Dalam pengertian umum, strategi
adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau pencapaian tujuan (Sumarsono,
dkk, 2006: 139).
Dengan demikian, strategi tidak hanya monopoli para jendral atau dalam
bidang militer, tetapi telah meluas ke segala bidang kehidupan. Strategi pada
dasarnya merupakan seni dan ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan
(ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya dan hukum) untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
23
Di dalam melaksanakan startegi, terdapat 5 faktor yang diperlukan dalam
menyusun strategi (Menurut Syarif Usman seperti dikutip Zulfikar, 2010: 24), yaitu:
1. Tujuan
Tujuan yang dimaksud di sini adalah di mana tujuan ini dibentuk untuk
jangka panjang atau jangka pendek.
2. Ilmu medan
Dalam penyusunan strategi harus memahami medan yang akan dilalui,
situasi serta kondisinya pun harus diketahui terlebih dahulu.
3. Kekuatan-kekuatan
Strategi yang kuat akan menentukan hasil yang lebih maksimal.
4. Kebijaksanaan pemimpin
Kebijaksanaan pemimpin dalam menerima masukan-masukan tentang
konsep strategi sangatlah penting.Jika semua berpendapat dan pendapat
tersebut bisa memenangkan strategi tersebut maka pemimpin harus
dengan bijaksana menerima pendapata tersebut.
5. Pemimpin
Dengan pemimpin yang tepat dan strategi yang terencana dengan
matang maka hasilnya juga akan baik nantinya.
24
Menurut Din Syamsudin (2000: 127), strategi mempunyai arti seni dalam
menyiasati pelaksanaan rencana atau program untuk mencapai tujuan. Sebuah
penyesuaian terhadap lingkungan untuk menampilkan fungsi dan peran penting dalam
keberhasilan. Strategi juga mempunyai arti sebagai suatu perencanaan dari
manajemen untuk mencapai tujuan tertentu dalam praktik operasionalnya (Ruslan,
2007: 37).
Dalam memenangkan sebuah kompetisi harus menggunakan strategi yang
benar. Semua strategi harus dipikirkan matang-matang oleh para anggota atau para
pelaksana kompetisi agar dapat berjalan dengan lancar. Melakukan musyawarah
untuk menentukan strategi apa yang akan digunakan sangatlah penting. Setiap orang
berhak mengeluarkan pendapat strategi apa yang cocok untuk dilakukan agar
memenangkan sebuah kompetisi. Strategi akan berjalan dengan benar jika semua
anggota saling bekerja sama satu sama lain untuk menjalankan strategi tersebut.
B. Kampanye
Menurut Rice dan Paisley (Rumanti, 2002: 136), kampanye merupakan
sebuah keinginan seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi
kepercayaan dan tingkahlaku orang lain dengan daya tarik yang komunikatif. Tujuan
kampanye itu sendiri adalah untuk menciptakan suatu perubahan atau suatu perbaikan
di dalam masyarakat. Rice dan Paisley berpendapat bahwa bila alam suatu
lingkungan sosial terjadi perubahan atau perkemabangan, kemungkinan besar
25
kampanye telah dilaksanakan di lingkungan tersebut. Jadi, maksud dari kampanye
tersebut adalah selain untuk mempromosikan dirinya kepada halayak banyak, namun
kampanye juga dilakukan untuk sebuah kegiatan yang menuju perubahan untuk
menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Terdapat tiga tahapan dalam kampanye (Rumanti, 2002: 137), yaitu:
1. Pendidikan. Kampanye diarahkan untuk mendidik masyarakat agar
masyarakat mendapatkan pengetahuan yang lebih luas, karena banyak
masyarakat yang masih sepenuhnya tidak mendapatkan pendidikan
yang cukup dan di sinilah fungsi kampanye untuk mendidik masyarakat
banyak.
2. Perencanaan. Dalam hal ini kampanye dilaksanakan secara detail,
maksudnya adalah kampanye harus dilakukan dengan sebaik mungkin
dan setepat mungkin. Dengan kampanye yang direncanakan dengan
baik dan benar maka hasilnyapun akan maksimal.
3. Pelaksanaan. Dalam hal pelaksanaan ini menyangkut tentang mengatur
sanksi bagi para pelanggar peraturan yang telah ditetapkan. Hal ini
harus ditindak tegas agar kampanye tetap berjalan bersih dan benar.
Bagi para pelanggar harus ditindak tegas.
Menurut Gun Gun Heryanto (2011: 33) kampanye adalah sebuah proses yang
diatur secara sadar, bertahap dan juga berkelanjutan yang dilaksanakan pada waktu
26
yang telah ditentukan dengan tujuan untuk mempengaruhi masyarakat yang telah
ditetapkan.
Pentingnya menjalankan kampanye bagi setiap calon yang mendaftarkan
dirinya pada pemilihan umum agar setiap masyarakat dapat mengetahui apa saja visi
dan misi calon tersebut. Kampanye tersebut berlangsung pada saat berlangsungnya
masa kampanye sebelum waktu pemilu. Setiap calon berhak melakukan kampanye
apa saja asalkan kampanye tersebut tertib, jujur, tidak ada kecurangan atau yang biasa
disebut sebagai kampanye gelap.
Penerapan strategi kampanye sangatlah vital, bahkan dengan kampanye yang
baik dan benar bisa menjadi pemikat hati para masyarakat agar memilihnya. Namun
sebaliknya jika strategi tersebut tidak berjalan dengan baik dan benar maka usaha
kampanye calon tersebut akan sia-sia karena masyarakat tidak ada yang bersimpati
pada calon tersebut.
Menurut Hafied Cangara (2009: 234), terdapat empat jenis strategi dalam
melaksanakan kampanye yaitu:
1. Penetapan Komunikator
Dalam hal ini, juru strategi kampanye harus memilih seorang
komikator yang handal dan juga berwawasan luas, terampil dalam
berkomunikasi dan sekereatif mungkin agar para masyarakat yang
menyaksikan kampanye tersebut mampu memahami apa yang
dikatakan oleh komunikator tersebut.
27
2. Menetapkan target sasaran
Memahami sebuah masyarakat sangatlah penting untuk dilakukan.
Sebesar apapun biaya, tenaga dan waktu yang dikeluarkan untuk
berkampanye masyarakatlah yang akan menentukan berhasil atau
tidaknya suatu kampanye. Segala aktifitas kampanye ditujukan hanya
untuk masyarakat. Jadi pemahaman target sasaran sangat diperlukan
dalam berkampanye.
3. Menyusun pesan-pesan kampanye
Dalam hal ini, penyusunan pesan-pesan dalam berkampanye harus
dibuat dengan benar. Dalam penyusunan pesan-pesan tersebut harus
memperhatikan hal-hal tersebut, yaitu harus menguasai pesan-pesan
yang akan disampaikan, kemudian mampu menyampaikan secara logis
berdasarkan fakta, komunikator harus memiliki intonasi bahasa serta
gerakan-gerakan yang menarik perhatian masyarakat, dan memiliki
kemampuan menyelipkan humor-humor untuk menghibur para
masyarakat.
4. Pemilihan media
Media yang digunakan dalam berkampanye bisa melalui media
cetak, media elektrik, media sosial dan saluran tatap muka langsung
dengan masyarakat banyak.
28
C. Selebritis Politik
Selebritis atau yang biasa disingkat menjadi seleb, berasal dari kata Celebrity
yang artiya adalah terkenal, lebih keren lagi disebut ngetop. Pengertian seleb ini jika
di Indonesia identik dengan artis. Pengertian awamnya artis itu selebritis dan
selebritis itu adalah artis (Handry TM, 2005: 39).
Selebritis adalah sebutan buat mereka yang terkenal dalam bidang keartisan,
ilmuwan, atlet dan sebagainya. Produk atau merek dapat menonjol dalam periklanan,
salah satunya menggunakan daya tarik para figure masyarakat. Figure masyarakat
tersebut dapat seorang tokoh, bintang TV, aktor, aktris, atlet, ilmuwan dan
sebagainya. Selebritis adalah pribadi (tokoh, aktor, aktris, entertainer, atlet) yang
dikenal masyarakat untuk mendukung suatu produk. Selebritis merupakan juru bicara
produk (Suyanto, 2007: 158).
Di politik, kekuatan seorang selebritis atau public figure sangatlah
menentukan terpilihnya dalam sebuah pemilihan. Faktor popularitas membuat para
selebritis selangkah lebih maju dibandngkan dengan calon-calon lain diluar public
figure (Hakim, 2010: 20).
Jadi, pengertian selebritis di sini bukan hanya seorang artis yang berada di
layarkaca saja tetapi tokoh-tokoh terkenal, para atlit olahraga juga bisa disebut
sebagai selebritis. Kemunculan artis dalam dunia politik sudah terjadi sejak lama saat
berlangsungnya orde baru. Saat itu artis hanya sebagai pajangan dan penghias serta
penghibur dalam pemilihan umum. Keadaan tersebut berubah saat rezim Soeharto
jatuh pada tahun 1998, kalangan artis merubah pola pikirnya dari seorang penghibur
29
di dunia politik menjadi aktor politik untuk peran yang lebih mendalam. Fenomena
artis masuk ke dalam politik ini terjadi saat pemilu 2004. Saat itu artis bersama-sama
mesuk kedalam berbagai partai politik untuk mendapatkan tempat di parlemen.
Keberhasilan para artis masuk dalam politik serta mendapatkan tempat menjadi
pemicu untuk para artis lainnya mengikuti jejak para artis lainnya yang sudah terlebih
dahulu masuk ke dunia politik.
Terpilihnya selebritis ke ranah politik baik di dalam negeri maupun di luar
negri, menandakan bahwa kekuatan para akttris mampu menggalang suara para
masyarakat untuk memilihnya dalam dunia politik. Para selebritis ini dijadikan
sebagai produk politik untuk ditawarkan bagi pasar pemilih melalui strategi
marketing politik. Dengan kakuatan popularitas serta ketenaram para selebritis
tersebut diharapkan menjadi daya tarik para masyarakat untuk memilihnya (Pratama,
2013).
D. Marketing Politik
Menurut Bagozzi dalam Firmanzah (2006: 137) yaitu marketing merupakan
proses yang memungkinkan adanya pertukaran (exchange) antara dua pihak atau
lebih. Jadi, aktifitas marketing akan selalu kita jumpai dalam proses pertukaran. Di
dalam sebuah pertukaran terdapat proses hubungan (relation) yang menimbulkan
interaksi, di mana disetiap prosesnya masing-masing pihak berusaha untuk
memaksimalkan dan menjamin bahwa kepentingannya akan senantiasa terpenuhi.
Dalam sebuah interaksi terdapat proses tukar-menukar. Di dalam proses tersebut satu
30
pihak akan bersedia memberikan sesuatu untuk ditukar dengan yang lain. Proses
tersebut melibatkan negoisasi dan tawar menanwar yang merupakan mekanisme
untuk mendapatkan hasil maksimal dalam kepentingan masing-masing pihak yang
terkait. Jadi, marketing adalah hubungan dan pertukaran.
Marketing Politik adalah upaya sebuah partai politik dalam mengenalkan
produknya atau programnya kepada masyarakat agar masyarakat dapat mengetahui
apa-apa yang diajukan oleh sebuah partai politik dan masyarakat dapat memilihnya.
Dalam buku marketing politik Firmanzah (2006: 136), marketing sebagai aktivitas
sosial yang berkembang dan mengikuti perkembangan proses produksi yang
menghasilkan penemuan-penemuan penting bagi manusia. Kemajuan teknologi ini
membuat proses terhadap proses produksi akan menjadi lebih efektif dan efisien dan
menghasilkan produk yang lebih banyak pula.
Ilmu marketing memegang peranan yang sangat penting dalam aktivitas yang
dilakukan oleh sebuah Institusi-institusi politik. Ilmu marketing dalam politik itu
sendiri bertujuan untuk membantu partai politik untuk menjadi lebih baik lagi dalam
mengenal masyarakat luas yang diwakili atau yang menjadi target, kemudian
mengembangkan suatu program kerja atau isu politik sesuai aspirasi mereka dan
dapat berkomunikasi secara efektif dengan masyarakat luas pada umumya. Marketing
itu sendiri tidak bertujuan untuk dapat masuk ke wilayah politik, dalam arti menjadi
pendistribusian kekuasaan untuk menentukan keputusan politik. Masalah bagi
marketing dalam politik adalah bagaimana mengkomunikasikan kepada masyarakat
31
luas. Di luar masalah tersebut, marketing dapat berkontribusi dalam dunia politik,
terutama bagi teknik marketing untuk pengumpulan informasi penting tentang semua
hal yang menyangkut pada isu dan masalah politik (Firmanzah, 2006: 15).
Menurut O’Shaughnessy dalam buku Firmanzah :
“Politik berbeda dengan produk retail, sehingga akan berbeda pula muatan yang ada diantara
keduanya. Politik terkait erat dengan pernyataan sebuah nilai (value).Jadi, isu politik bukan
sekedar produk yang diperdagangkan, melainkan menyangkut pula keterikatan symbol dan
nilai yang menghubungkan individu-individu.Dalam hal ini politik lebih dilihat sebagai
aktivitas sosial untuk menegaskan identitas masyarakat.”
Menurut Bagozzi dalam buku Firmanzah:
“Marketing merupakan proses yang memungkinkan adanya pertukaran antara dua pihak atau
lebih. Aktivitas marketing ini akan selalu ditemui dalam proses pertukaran. Dalam pertukaran
ini terdapat proses hubungan (relation) yang memungkinkan interaksi, di mana pada prosesnya
masing-masing pihak yang ingin memaksimalkan dan menjamin bahwa kepetingannya sendiri
akan terpenuhi.”
Dalam bukunya Firmanzah terdapat empat jenis tipe pemilih menurut
Firmanzah (Firmanzah, 2006: 120) yaitu
1. Pemilih Rasional
Pada pemilih jenis ini pemilih rasional memiliki ciri khas yang tidak
mementingkan keterikatan ideologi pada suatu partai politik atau calon
32
kontestan. Faktor paham, asal-usul, nilai tradisional, budaya dan agama
memang dapat dipertimbangkan juga, namun bukan hal yang menentukan.
2. Pemilih Kritis
Pada pemilih jenis ini pemilih yang kritis akan selalu menganalisis kaitan
antar ideologi dengan kebijakan yang telah dibuat. Pemilih mempunyai
keinginan dan kemampuan untuk dapat memperbaiki kinerja suatu partai,
Namun kemungkinan kekecewaan yang akan terjadi bisa berakhir ke frustasi
dan akan menimbulkan pembuatan partai politik tandingan yang besar.
3. Pemilih Tradisional
Pada pemilih jenis ini pemilih yang dapat diatur saat masa kampanye,
loyalitas tinggi pada pemilih tradisional ini merupakan ciri khas yang paling
kelihatan untuk pemilih jenis ini. Perkataan yang dibilang oleh seorang leader
politik merupakan sebuah kebenaran dan mungkin tidak dapat dibantah.
Ideologi dianggap sebagai suatu acuan dalam membuat sebuah keputusan
serta tindakan, namun terkadang kebenarannya tidak bisa diganggu gugat lagi
4. Pemilih Skeptis
Pada pemilih ini pemilih skeptis tidak memiliki rasa orientasi ideology yang
cukup tinggi dengan sebuah partai politik atau calon kontestan, pemilih
skeptis juga tidak mampu menjadikan kebijakan sebagai suatu hal yang
penting. Keinginan untuk dapat terlibat dalam partai politik pada pemilih
skeptis sangat kurang dikarena adanya ikatan ieologis mereka yang dibilang
33
cukup rendah sekali. Mereka juga kurang peduli dengan kebijakan sebuah
partai politik. Pemilih jenis ini mendominasi kalangan Pemilih Golput
(Golongan Putih).
Kemudian terdapat Startegi Marketing Politik yang dilakukan oleh seluruh
calon anggota legislatif mencakup 4Ps (Firmanzah, 2006: 200), yaitu:
1. Produk (Product)
Produk dalam politik ini mempunyai arti sebagai sebuah produk politik yang
tidak hanya ditentukan oleh karakteristik produk itu sendiri. Produk utama
pada sebuah institusi politik adalah platform sebuah partai di mana sebuah
partai tersebut berisikan konsep, identitas ideologi dan program kerja. Di sini
memberikan penjelasan kepada masyarakat program kerja apa saja yang akan
nanti ia lakukan jika terpilih dan konsep-konsep yang telah ia pikirkan jika
nanti ia terpilih.
2. Promosi (Promotion)
Promosi dalam politik ini membahas tentang cara sebuah institusi politik
dalama melakukan promosi ide, platform partai dan ideology selama
kampanye pemilu. Di sini calon anggota legislatif dan Partai Politik bekerja
sama dengan agen periklanan untuk mempromosikan dirinya melalui media
cetak seperti majalah, koran, spanduk, stiker-stiker dan lain sebagainya
bahkan melalui media sosial seperti facebook dan twitter untuk
mempromosikan dirinya di mana sebagian besar remaja pemilih awam lebih
34
tertarik membaca berita melalui media sosial. Di sini dimaksudkan agar
masyarakat luas mengetahui dirinya sebagai calon legislatif pada masa
kampanye berlangsung
3. Harga (Price)
Harga dalam politik ini mencakup banyak hal, seperti mencakup hal ekonomi,
psikologis sampai ke citra nasional. Harga ekonomi meliputi biaya yang
dikeluarkan isntitusi politik selama kampanye, kemudian harga psikologis
mengacu pada harga persepsi psikologis apakah pemilih akan merasa nyaman
dengan latar belakang, agama pendidikan dan lainnya (Firmanzah, 2006: 205).
Calon anggota legislatif mengatur strategi pengeluaran bajet yang efektif. Di
mana pengeluaran yang tidak terlalu besar namun bisa mengambil hati para
masyarakat luas.
4. Tempat (Place)
Tempat dalam politik ini berkaitan dengan cara hadir atau distribusi sebuah
institusi politik dan kemampuannya dalam nerkomunikasi dengan para
pemilih atau calon pemilih (Firmanzah, 2006: 207). Calon anggota lesgislatif
harus pintar-pintar mencari titik tempat lokasi di mana masyarakatnya akan
memilih dirinya. Di sini mereka harus mempelajari struktur serta karakteristik
tempat ia melakukan kampanye di daerah tersebut agar dapat mengambil hati
seluruh masyarakat dan memilihnya pada pemilu legislatif 2014.
35
Dalam marketing politik terdapat 9 elemen yang di usung oleh Adman Nursal
(2004: 245), 9 elemen tersebut adalah :
a. Positioning
Positioning adalah sebuah tindakan menempatkan diri pada posisi
yang tepat agar dapat diterima oleh masyarakat luas. Tindakan ini bertujuan
untuk memberikan kesan dibenak para pemilih agar tawaran produk tersebut
dapat diterima oleh masyarakat luas.
Dalam persaingan untuk mendapatkan tempat tertinggi, partai politik
harus mampu menempatkan produk politik dan image politik dalam hati
masyarakat. Untuk membedakan dengan yang lain, produk serta image harus
memiliki sesuatu yang beda dengan yang lain agar tertanam dalam hati
masyarakat.
b. Policy (kebijakan)
Policy adalah program kerja yang ditawarkan oleh calon kandidat
ketika nanti terpilih. Menawarkan solusi terhadap masalah-masalah yang ada
serta membuat program kerja yang dapat diterima oleh masyarakat banyak.
Policy merupakan solusi yang akan dilaksanakan untuk menjawab
masalah masyarakat berdasarkan isu-isu yang dianggap penting bagi pemilih.
Policy ini meliputi berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, hukum,
pendidikan, sosial, budaya dan lainnya.
36
c. Person (figur)
Person (Figur) adalah Calon kandidat yang akan dipilih nanti saat
pemilihan umum. Person atau Figur ini merupakan hal penting untuk
menentukkan keputusan pilihan. Kandidat yang akan dipilih di sini disebut
person. Person berisi tentang bagaimana penampilan kepribadian sehari-hari
kandidat tersebut atau bagaimana karakteristik kandidat tersebut pada saat
berkampanye serta bagaimana kemampuan kandidat untuk menarik hati para
masyarakat.
d. Party (Partai)
Party (Partai) di sini adalah sebagai penggerak sistem politik dengan
membuat agenda kegiatan politik. Tujuan Partai Politik adalah memperoleh
kekuasaan atau ikut mengendalikan kekuasaan. Dengan policy dan person
yang diusung oleh sebuah partai politik diharapkan mampu menarik simpati
masyarakat untuk memilih.
e. Presentation (Presentasi)
Persentation (Presentasi) adalah cara figure menyampaikan
pendapatnya di depan masyarakat luas saat berkampanye. Persentasi di sini
guna untuk mempromosikan produk politik serta pesan-pesan politik.
Persentasi yang baik akan cepat sampai kehati para pemilih. Persentasi juga
merupakan bagian dari produk politik di mana jika persentasi yang berbeda
maka akan menghasilkan makna politik yang berbeda juga.
f. Pull Marketing
37
Pull Marketing adalah penyampaian produk politik yang disampaikan
melalui media massa dan juga media elektronik. Pull Marketing inimerupakan
penyampain produk politik melalui media elektronik, media massa, media
cetak, website dan media luar ruang. Media yang dikembangkan kebanyakan
adalah media luar ruang, seperti poster, spanduk, baliho, pamflet, bendera dan
lain-lain. Kemudian dizaman modern seperti juga juga banyak yang
mempromosikan melalui media elektronik khususnya media jejaring sosial
seperti, facebook, twitter, instagram dan lain-lain. Media sosial seperti ini
cukup banyak masyarakat yang melihat. Startegi media sosial cukup jitu
dizaman modern ini. Strategi ini menitik beratkan pada hal-hal positif produk
partai tersebut.
g. Pass Marketing
Pass Marketing adalah penyampaian produk politik melalui sebuah
kelompok yang dibentuk untuk membantu calon kandidat dalam strategi
kemenangannya. Strategi Pass Marketing ini menggunakan kelompok atau
individu-individu yang dapat mempengaruhi opini pemilih atau yang biasa
disebut dengan influencer. Sukses atau tidaknya penggalangan massa akan
sangat ditentukan oleh para influencer ini.
h. Push Marketing
Push Marketing adalah penyampaian produk politik secara langsung
kepada para pemilih. Strategi Push Marketing ini juga mempunyai
keunggulan dalam sentuhan secara personal. Di sini para politisi dapat
38
menyampaikan produk-produk politik dengan memilih substansi dan cara
menyampaikan persentasi mana yang cocok untuk para pemilih agar mudah
dipahami. Cara ini dinilai efektif dengan melalui event-event khusus seperti
rapat umum, hiburan, kontes, seminar dan lain-lain.
I. Polling dan Survey
Strategi Polling dan Survey ini bermaksud untuk melihat apa yang
dibutuhkan oleh masyarakat luas. Strategi ini ini sangat penting digunakan
karena dengan Polling dan Survey ini produk yang ditawarkan bisa diterima
oleh masyarakat atau tidak, produk tersebut harus dirubah atau tidak dan
produk tersebut dapat dilanjutkan atau tidak.
Politik pemasaran menurut Lees Marshment ialah pemanfaatan teknik
pemasaran kemorsial kedalam konsep politik. Beliau lebih memfokuskan pada
pemasaran yang dilakukan oleh partai politik dan mengelompokkan kedalam 3 bagian
pemasaran yaitu MOP, SOP dan POP (Marshment, 2010: 4-9).
MOP (Market Oriented Party) adalah partai yang berorientasi berdasarkan
kebutuhan pasar. Partai harus mengidentifikasi dan memahami terlebih dahulu apa
yang menjadi prioritas, perhatian dan tuntutan publik. MOP menawarkan apa yang
diinginkan oleh publik (Azwar, 2009: 35).
SOP (Sales Oriented Party) adalah partai yang memfokuskan diri pada upaya
menjual argumennya pada pemilih. SOP mempertahankan produk yang sudah di
39
desain sebelumnya, namun mereka sadar bahwa ada kemungkinan pemilih tidak
menginginkan produk tersebut. SOP membuat survey pasar untuk mempelajari
bagaimana respons pasar terhadap sikap partai. Selanjutnya, memakai iklan dan
teknik komunikasi lainnya untuk mempersuasi pasar agar secara bertahap bisa
menerima ide tersebut ( 2009: 35).
POP (Product Oriented Party) adalah partai yang berupaya sepenuhnya pada
realisasi apa yang menjadi keyakinannya. POP berasumsi bahwa pemilih akan
meyakini bahwa apa yang ditawarkannya bisa memilih partai tersebut. POP menolak
untuk mengubah ide-idenya atau produk politik yang ditawarkannya meskipun itu
berisiko kalah dalam pemilu ( 2009: 34).
40
E. Kerangka Berfikir
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir
Lucky Hakim
4Ps
Produk, Promosi,
Harga dan Tempat
Strategi Kemenangan yang dilakukan oleh Lucky
Hakim, serta faktor-faktor kemenangan pada pemilu
legislatif 2014 di Dapil Jawa Barat VI Kota Depok dan
Kota Bekasi
Marketing Politik 9 Elemen Marketing
Politik
41
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG STRATEGI KEMENANGAN LUCKY
HAKIM
A. Biografi Lucky Hakim
Lucky Hakim lahir di Cilacap pada 12 Januari 1980, mengawali karir politik
dengan aktif berorganisasi di sayap pemuda dari Partai Amanat Nasional, Garda
Muda Nasional. Lucky Hakim sempat menjadi sebagai Ketua Badan di Garda Muda
Nasional DPP PAN pada periode 2011-2013 (Hakim, Wawancar, 2016). Pada 2012
Ir. Hatta Rajasa selaku ketua DPP Partai Amanat Nasional mengutus langsung Lucky
Hakim untuk menjadi calon kandidat wakil walikota Bekasi berpasangan dengan
H.Dadang Mulyadi pada Pilkada 2012 namun tidak berhasil (WikiDPR.org, 2016).
Lucky Hakim pernah menempuh pendidikan di sekolah dasar Al Irsyad Al
Islamiyah pada tahun 1985-1991, kemudian Lucky Hakim melanjutkan
pendidikannya di sekolah menengah pertama Al Irsyad pada tahun 1991-1994 dan
pendidikan terakhir Lucky Hakim bersekolah di SMAN 2 Cilacap jurusan IPS pada
tahun 1994-1997 (dpr.go.id, 2016). Lucky Hakim sempat berkuliah di Perbanas
dalam Ekonomi namun pindah saat kuliah memasuki semester 7 akhir. Kemudian ia
melanjutkan di salah satu Universitas di Bekasi (Alfarisi, Wawancara, 26 Maret
2016).
42
Lucky Hakim yang lebih dikenal sebagai seorang pemain sinetron dan film,
memulai karir pertamanya sebagai model di salah satu iklan televisi di Indonesia pada
tahun 2001. Kemudian setelah menjadi model iklan Lucky Hakim membintangi
berbagai judul sinetron dan juga beberapa film layar lebar. Selain menjadi aktris di
Indonesia, Lucky Hakim juga berinvestasi di bidang peternakan dan perkebunan di
daerah Sukabumi. Lucky Hakim terpilih sebagai Anggota DPR-RI dari Partai PAN
yang berada pada dapil Jawa Barat VI setelah memperoleh 57.891 suara (Alfarisi,
Wawancara, 2016). Pada awalnya Lucky Hakim duduk di Komisi VII yang
membidangi energy sumber daya mineral dan lingkungan hiudp untuk periode 2014-
2019. Namun pada saat sidang pertama tahun 2015-2016 Lucky Hakim dipindahkan
ke Komisi X (WikiDPR, 2016).
B. Awal mula Lucky Hakim masuk ke Politik
Lucky Hakim masuk ke dunia politik pertama kali pada tahun 2011 awal atau
pada tepatnya pada saat 2010 akhir. Pada di tahun 2011 Lucky Hakim menjadi
anggota Partai Amanat Nasional. Lucky Hakim aktif di sayap partai yaitu di Garda
Muda Nasional Partai PAN. Pada tahun 2011 selain sibuk dalam dunia keartisannya,
Lucky Hakim juga aktif dalam kegiatan-kegiatan politik (Hakim, Wawancara, 3
Maret 2016).
Awal mula Lucky Hakim masuk kedunia politik adalah karena dia berpikir
bahwa tujuan hidup dari manusia adalah hidup bahagia kemudian mati masuk surga.
43
Untuk bisa hidup bahagia tersebut menurut Lucky Hakim adalah dengan hidup lebih
bermanfaat untuk orang banyak. Menurut Lucky Hakim, hidupnya dalam dunia
keartisan hanya mampu menghibur banyak masyarakat namun belum bermanfaat bagi
masyarakat. Dengan dirinya masuk ke dunia politik, menurutnya bisa lebih
bermanfaat dengan kebijakan-kebijakan yang dia dapat jika nanti terpilih. Dorongan
dari segala pihak membuat dirinya bertekat untuk terus aktif dalam dunia politik
tersebut (Hakim, Wawancara, 3 Maret 2016).
Pada Pemilu Legislatif 2014 yang lalu, Lucky Hakim mencalonkan dirinya
menjadi calon anggota legislatif dari Partai Amanat Nasional di Jawa Barat VI Kota
Bekasi dan Kota Depok. Lucky Hakim mampu mendapatkan jumlah suara yang
cukup banyak yaitu 57.891 suara. Sekitar 80% suara masuk dari Kota Bekasi dan
sisanya sekitar 20% suara berasal dari Kota Depok (Alfarisi, Wawancara, 26 Maret
2016). Dengan hasil suara tersebut Lucky Hakim lolos menjadi anggota DPR RI di
Komisi X.
Berikut adalah tabel tanda terima berkas pendaftaran Calon Anggota
Legislatif Partai Amanat Nasional Daerah Pemilih : Jawa Barat VI (Lucky Hakim) :
44
Tabel III.1.1 Tanda Terima Berkas Pendaftaran Calon Legislatif
Partai Amanat Nasional Daerah Pemilih : Jawa Barat VI (Lucky Hakim)
Sumber : Kpu.go.id
45
Tabel tersebut merupakan tanda terima bekas pendaftaran calon legislatif
Lucky Hakim dari Partai Amanat Nasional di dapil Jawa Barat VI pada pemilihan
umum legislatif 2014.
C. Partai Amanat Nasional (PAN)
Partai Amanat Nasional merupakan partai politik yang memperjuangkan
kedaulatan rakyat, berdemokrasi, kemajuan dan keadilan sosial. Cita-cita Partai
Amanat Nasional adalah berakar pada moral agama, kemanusiaan serta
kemajemukan. Partai Amanat Nasional bericita-cita menjadikan masyarakat
Indonesia yang demokratis, berkeadilan sosial, otonom dan mandiri. Pada Partai
Amanat Nasional ini menginginkan sebuah tatanan yang berusaha mewujudkan
setiap manusia dapat mengembangkan kepribadian politik, ekonomi, budaya dan
berperan serta dalam berusaha mengembangkan suatu unsure kemanusiaan (Najib,
1999: 149).
Pada pemilu 2014 terdapat beberapa artis yang menjadi caleg dari Partai
Amanat Nasional dengan nomer urut yang cukup strategis. Artis-artis tersebut
seperti Anang Hermansyah di nomor urut 1 di dapil Jatim IV, kemudian Desi
Ratnasari nomor 2 di Jabar IV, Lucky Hakim dengan nomor urut 3 di dapil Jabar
VI dan lain sebagainya (news.detik.com, 2016).
46
Gambar III.1.1 Daftar Calon Tetap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia Pemilihan Umum Tahun 2014
Partai Amanat Nasional
Provinsi : Jawa Barat
Daerah Pemilihan : Jawa Barat VI
Sumber: kpu.go.id
Gambar diatas merupakan daftar Calon tetap anggota DPR RI dari Partai
Amanat Nasional Provinsi Jawa Barat daerah pemilihan Jawa Barat VI di Pemilu
Legislatif 2014 Lucky Hakim berada di nomer urut ke 3.
47
Tabel III.1.2 Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye
Periode
11 Januari 2013 SD 27 Desember 2013
Partai Amanat Nasional (Lucky Hakim)
Sumber: Kpu.go.id
Tabel di atas merupakan daftar laporan penerimaan sumbangan dana
kampanye periode 11 Januari 2013 sampai dengan 27 Desember 2013 di Partai
Amanat Nasional. Lucky Hakim memberi sumbangan kampanye sebesar Rp.
250.000.000 selama periode 11 Januari 2013 sampai dengan 27 Desember 2013.
48
Tabel III.1.3 Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye
Periode
28 Desember 2013 SD 2 Maret 2014
Partai Amanat Nasional (Lucky Hakim)
Sumber: Kpu.go.id
Tabel di atas merupakan daftar laporan penerimaan sumbangan dana
kampanye periode 28 Desember 2013 sampai dengan 2 Maret 2014 di Partai
Amanat Nasional. Lucky Hakim memberi sumbangan kampanye sebesar Rp.
264.000.000 selama periode 28 Desember 2013 sampai dengan 2 Maret 2014.
Tujuan dari pelaporan dana sumbangan tersebut adalah agar seluruh aliran
dana kampanye khususnya calon legislatif dapat di telusuri dan di audit untuk
49
meminimalkan masuknya dana kampanye yang berasal dari sumber yang tidak
jelas (Nugroho, 2014).
50
BAB IV
ANALISIS STRATEGI KEMENANGAN LUCKY HAKIM PADA PEMILU
LEGISLATIF 2014
A. Strategi Marketing Politik Lucky Hakim
Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapatkan
kemenangan atau pencapaian tujuan (Sumarsono, dkk, 2006: 139). Strategi
merupakan langkah awal untuk memenangkan suatu kegiatan yang dilakukan.
Pada ranah politik strategi umumnya dilakukan oleh sebuah partai dan kandidat-
kandidat yang mencalonkan dirinya di bandan legislatif.
Dengan strategi yang positif dan benar, Partai atau calon kandidat akan
memperoleh simpati dari masyarakat yang akan memilihnya pada pemilihan
umum. Strategi ini juga dilakukan oleh Lucky Hakim sebagai calon anggota
legislatif pada tahun 2014. Menurut Adman Nursal (2004: 245), terdapat 9 elemen
yang harus dilakukan calon kandidat untuk memperoleh kemenangannya di
pemilihan umum. 9 elemen tersebut adalah yang segmentasi, positioning, policy,
person, party, presentation, pull marketing, pass marketing dan push marketing.
Strategi marketing politik yang dijelaskan oleh Adman Nursal ini juga dilakukan
oleh Lucky Hakim pada strateginya di masa kampanye sebelum pemilihan umum
2014. Beberapa strategi marketing politik Adman Nursal yang dipakai oleh Lucky
Hakim adalah :
51
1. Positioning
Positioning memiliki arti sebagai penempatan posisi yang tepat di ruang
lingkung masyarakat untuk mendapatkan simapati dari masyarakat luas.Dalam
persaingan untuk mendapatkan tempat tertinggi, calon kandidat harus mampu
menempatkan produk politik dan image politik dalam hati masyarakat. Untuk
membedakan dengan yang lain, produk serta image harus memiliki sesuatu yang
beda dengan yang lain agar tertanam dalam hati masyarakat.
Lucky Hakim mampu menempatkan diri di masyarakat dengan cara
seringnya bersilahturahmi dengan masyarakat di dapilnya, kemudian mengikuti
acara-acara keagamaan dan mendatangi rumah-rumah warga untuk melihat
keadaan masyarakat di dapilnya. (Alfarisi, Wawancara, 26 Maret 2016).
2. Policy (kebijakan)
Policy merupakan solusi yang akan dilaksanakan untuk menjawab
masalah masyarakat berdasarkan isu-isu yang dianggap penting bagi pemilih.
Policy ini meliputi berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, hukum,
pendidikan, sosial, budaya dan lainnya.
Salah satu program kerja Lucky Hakim adalah Indonesia Pintar, Lucky
Hakim membuat program bantuan materi untuk biaya sekolah tiap semester di SD
sejumlah 400ribu rupiah, SMP sejumlah 750ribu rupiah serta SMK dan SMA
sejumlah 1 Juta Rupiah. Kegiatan ini diberikan pada masyarakat dalam bidang
pendidikan yang layak bagi yang tidak mampu dengan memasukkannya ke
sekolah-sekolah dekat tempat tinggalnya dan juga dimasukkan ke pesantren.
52
Kemudian dalam bidang kesehatan Lucky Hakim membantu dalam hal materi
untuk pembayaran kartu BPJS untuk yang tidak mampu pada 1 tahun pertama
(Hakim, Wawancara, 3 Maret 2016).
3. Person (figur)
Figur merupakan hal penting untuk menentukkan keputusan pilihan.
Kandidat yang akan dipilih di sini disebut person. Person berisi tentang
bagaimana penampilan kepribadian sehari-hari kandidat tersebut atau bagaimana
karakteristik kandidat tersebut pada saat berkampanye serta bagaimana
kemampuan kandidat untuk menarik hati para masyarakat.
Kehidupan selebritis yang tidak negatif membuat popularitas Lucky
Hakim ini sangatlah baik dimata masyarakat. Faktor popularitas Lucky Hakim
membuat masyarakat tertarik memilihnya dalam pemilu. Selain faktor popularitas,
interaksi yang dilakukan Lucky Hakim serta tim suksesnya sangatlah baik.
Dengan cara berinteraksi door to door yang dijalankan Lucky Hakim membuat
penilaian lebih buat masyarakat. Lucky Hakim mempunyai pandangan bahwa
agar dia terpilih nantinya dia harus mendengarkan apa yang diinginkan dan
dibutuhkan oleh masyarakat agar jika nanti terpilih keinginan dan kebutuhan
masyarakat bisa dipenuhi dengan kebijakan-kebijakan yang Lucky Hakim
dapatkan saat menjadi anggota legislatif (Alfarisi, Wawancara, 26 Maret 2016).
4. Presentation (Presentasi)
Persentasi bertujuan untuk mempromosikan produk politik serta pesan-
pesan politik. Persentasi yang baik akan cepat sampai kehati para pemilih.
53
Persentasi juga merupakan bagian dari produk politik di mana jika persentasi yang
berbeda maka akan menghasilkan makna politik yang berbeda juga.
Lucky Hakim mempunyai strategi sendiri dalam hal persentasi
kegiatannya di kampanyenya. Strategi tersebut lebih mendengarkan apa yang
masyarakat inginkan dan butuhkan dibanding mengeluarkan janji-janji yang
belum tentu dapat dia laksanakan kelak. Dengan mendengarkan suara hati
masyarakat dan tidak memberikan janji untuk dapat memenuhi semua kebutuhan
dan keinginan masyarakat merupak kunci strategi yang Lucky Hakim pakai saat
kampanyenya. Cara berpersentasi yang baik dan benar, serta memberikan waktu
berbicara untuk masyarakat dapat mengeluarkan pendapatnya adalah salah satu
kunci suksesnya Lucky Hakim mendapatkan simpati dari masyarakat khususnya
Kota Bekasi dan juga Kota Depok (Hakim, Wawancara, 3 Maret 2016).
54
Gambar IV.1.1 Lucky Hakim Melaksanakan Aksi Kampanye di Lapangan
Pusaka, Bojongsari, Kota Depok
Sumber : Pemilu.tempo.co, 2014
Gambar diatas adalah salah satu bentukcara Lucky Hakim sebagai calon
anggota legislatif untuk memperoleh suara dari masyarakat. Dengan
memanfaatkan popularitas yang dimilikinya tersebut, Lucky Hakim dengan
mudah mendulang suara dari ibu-ibu di daerah pemilihannya di Kota Depok.
5. Pull Marketing
Pull Marketing merupakan penyampain produk politik melalui media
elektronik, media massa, media cetak, website dan media luar ruang. Media yang
dikembangkan kebanyakan adalah media luar ruang, seperti poster, spanduk,
baliho, pamflet, bendera dan lain-lain. Kemudian dizaman modern seperti
sekarang juga banyak yang mempromosikan melalui media elektronik khususnya
media jejaring sosial seperti, facebook, twitter, instagram dan lain-lain. Media
sosial seperti ini cukup banyak masyarakat yang melihat. Startegi media sosial
55
cukup jitu dizaman modern ini. Strategi ini menitik beratkan pada hal-hal positif
produk partai tersebut.
Gambar IV.1.2 Pamflet Lucky Hakim Saat Kampanye Politik 2014
56
Sumber : kaskus.co.id, 2014
Gambar diatas adalah strategi unik yang dilakukan oleh Lucky Hakim
dalam menarik perhatian masyarakat dengan menggunakan gambar-gambar
kartun dan juga hewan. Strategi unik ini digunakan Lucky Hakim pada saat
57
kampanye, menurutnya gambar foto muka serta berpakaian formal sudah sangat
sering digunakan oleh para calon lain. Strategi ini dimaksudkan untuk menarik
perhatian warga khususnya pada gambar hewan langka seperti gorilla agar
masyarakat peduli dengan kelestarian hewan langka tersebut. Pada gambar
superhero atau kartun disini untuk menarik perhatian anak-anak muda, agar para
pemilih awam tersebut tidak bosan dengan gambar yang sudah ada dan dengan
gambar unik tersebut akan lebih mudah di ingat.
Saat berkampanye Lucky Hakim banyak menggunakan media seperti
media elektronik (media sosial), media massa serta media cetak. Banyaknya fans
atau penggemar Lucky Hakim membuatnya dengan mudah mempromosikan
dirinya melalui jejaring sosial seperti facebook, twitter, instagram dan media
sosial lainnya. Dengan melihat banyaknya masyarakat yang menggunakan media
sosial ini memberikan peluang besar untuk mempromosikan dirinya dalam
berkampanye. Bukan hanya media sosial, media cetak seperti banner, pamflet,
poster bahkan spanduk juga ikut digunakan Lucky Hakim dalam hal
mempromosikan dirinya. Namun ada hal yang menarik dalam media cetak yang
digunakan oleh Lucky Hakim. Lucky Hakim tidak ingin cara berkampanyenya
sama dengan calon-calon lain yaitu gambar yang berisikan foto calon tersebut
yang menggunakan baju formal. Lucky Hakim menggunakan foto-foto action
hero atau kartun superhero dan juga hewan peliharaannya, namun tidak lupa
dibawah foto tersebut meletakkan namanya dan cara mencobolosnya. Selain foto-
foto hewan peliharaannya, Lucky Hakim juga mendesain gambar pemandangan
dengan kata-kata mutiara. Hal ini dimaksudkan agar para masyarakat tidak bosan
58
dengan cara berkampanye yang selalu begitu saja. Strategi ini cukup menarik
perhatian masyarakat pada umumnya (Hakim, Wawancara. 2016).
6. Pass Marketing
Strategi Pass Marketing ini menggunakan kelompok atau individu-
individu yang dapat mempengaruhi opini pemilih atau yang biasa disebut dengan
influencer. Sukses atau tidaknya penggalangan massa akan sangat ditentukan oleh
para influencer ini.
Tim sukses yang dibuat oleh Lucky Hakim ini sangat berperan besar
dalam kemengannya di pemilu legislatif 2014. Tim Sukses yang dibuat Lucky
Hakim ini tidak terlalu resmi dan terstruktur namun dengan sistem kekeluargaan.
Tim Sukses inilah yang membantu Lucky Hakim membuat ide-ide cemerlang
untuk strategi yang digunakan dalam berkampanye (Hakim, Wawancara, 3 Maret
2016).
7. Push Marketing
Strategi Push Marketing ini juga mempunyai keunggulan dalam sentuhan
secara personal. Para politisi dapat menyampaikan produk-produk politik dengan
memilih substansi dan cara menyampaikan persentasi mana yang cocok untuk
para pemilih agar mudah dipahami. Cara ini dinilai efektif dengan melalui event-
event khusus seperti rapat umum, hiburan, kontes, seminar dan lain-lain.
Dalam strategi ini yang Lucky Hakim lakukan adalah sering mengikuti
acara-acara yang diselenggarakan oleh masyarakat disekitaran wilayah dapilnya.
59
Acara tersebut seperti musyawarah warga, sholat subuh berjamaah serta kegiatan
lainnya. Dengan seringnya Lucky Hakim mengikuti acara-acara yang
diselenggarakan di daerah dapilnya ini adalah untuk bersilahturahmi dengan para
masyarakat. Silahturahmi ini bertujuan untuk keakraban yang diajalin anatara
Lucky hakim dengan masyarakat sekitar. Seringnya Lucky Hakim berinteraksi
dengan warga, ia mampu membaca karakteristik masyarakat di dapilnya tersebut.
Membaca karakteristik sangat penting untuk dapat mengambil simpati masyarakat
tersebut. Lucky Hakim meminta kerja sama kepada masyarakat jika terpilih
nantinya untuk membangun Indonesia menjadi lebih maju lagi khusunya Kota
Bekasi dan Kota Depok (Alfarisi, Wawancara, 26 Maret 2016).
B. Faktor yang Mempengaruhi Lucky Hakim dalam Kemenangannya
Popularitas merupakan suatu ketenaran yang dimiliki seseorang atas
kepintaran, kecerdasan, ketampanan, kecapakan dan lain sebagainya yang tidak
dimiliki banyak orang misalnya seperti artis, tokoh agama, atlit dan lain-lain.
Popularitas yang dimaksud adalah lebih banyak dikenal oleh orang banyak karena
seringnya tampil di depan umum, seperti atlit yang bertanding mewakili
Indonesia, tokoh agama yang berceramahan didepan banyak orang, artis yang
sering masuk televisi dan lain-lain.
Dalam dunia politik, faktor popularitas sangatlah penting untuk
pendulangan suara. Contohnya seperti selebritis yang beralih profesi sebagai
politikus mempunyai keunggulan sendiri dalam hal ketenaran dibanding dengan
orang dari kalangan umum. Namun bukan berarti popularitas ini sangat membantu
terpilihnya seseorang dalam pemilihan umum. Banyak juga artis yang popular
60
tidak terpilih dalam pemilu. Popularitas yang positif serta elektabilitas yang
tinggilah yang memungkinkan selebrtisi atau artis tersebut dapat menang dalam
perolehan suara di pemilu (Hakim, Wawancara, 3 Maret 2016). Jika seseorang
memiliki popularitas yang kuat di ranah politik, maka mesin politik akan dengan
mudah dibangun. Bahkan dengan mudah juga seseorang tersebut bisa mengangkat
partai politik yang tengah dibangunnya. Itulah pentingnya popularitas politik
(Artha, 2009: h.84).
Menurut Lucky Hakim, faktor popularitas sangatlah membantu dalam
kelolosannya pada pemilu legislatif 2014 yang lalu. Popularitas sangatlah
membantu seseorang dalam pencalonan dalam segala bidang. Sebagian besar
masyarakat hanya akan memilih calon yang mereka kenal. Sebagian besar artis
yang sering berada di TV dan mencalonkan dirinya di politik membuat daya tarik
sendiri pada masyarakat awam. Namun banyak juga selebritis yang mencalonkan
dirinya namun gagal dalam pemilihan umum. Hal ini disebabkan karena
kepopuleran itu harus seimbang dengan elektabilitas yang tinggi. Jika hanya
popular saja namun tidak memiliki elektabilitas yang tinggi belum tentu dapat
lolos pada pemilihan umum (Hakim, Wawancara, 3 Maret 2016). Jadi menurut
Lucky Hakim, selebritis yang mencalonkan dirinya dalam pemilihan legislatif itu
memiliki satu langkah lebih maju dibandingkan dengan calon-calon yang lainnya.
Faktor popularitaslah yang membedakan selebritis dengan calon-calon dari
kalangan masyarakat pada umumnya.
Faktor terpenting lainnya adalah dengan strategi pada gambar poster yang
di gunakan pada saat kampanye. Strategi unik ini digunakan Lucky Hakim pada
61
saat kampanye, menurutnya gambar foto muka serta berpakaian formal sudah
sangat sering digunakan oleh para calon lain. Strategi ini dimaksudkan untuk
menarik perhatian warga khususnya pada gambar hewan langka seperti gorilla
agar masyarakat peduli dengan kelestarian hewan langka tersebut. Pada gambar
superhero atau kartun disini untuk menarik perhatian anak-anak muda, agar para
pemilih awam tersebut tidak bosan dengan gambar yang sudah ada dan dengan
gambar unik tersebut akan lebih mudah di ingat.
Selain faktor popularitas, faktor nomor urut 3 pada daftar calon tetap juga
sangat menentukkan keberhasilan Lucky Hakim dalam meraih suara. Semakin
atas nomor urut setiap calon terkadang sangat menentukkan perolehan suara pada
saat pemilihan (Hakim, Wawancara, 3 Maret 2016).
C. Analisis dan Pembahasan
Strategi yang dilakukan oleh Lucky Hakim dalam kemenangannya di
Pemilu Legislatif 2014 adalah dengan cara bersosialisasi mendatangi rumah-
rumah warga atau yang biasa disebut dengan door to door. Dengan datangnya
Lucky Hakim kerumah-rumah masyarakat di wilayah dapilnya, Lucky Hakim
mampu mengetahui apa keluhan ataupun keinginan dari pada masyarakat.
Menjalani profesi sebagai selebritis membuat Lucky Hakim mampu langsung
beradaptasi dengan masyarakat dapilnya karena sebagian besar masyarakat kenal
dan sering melihatnya di televisi. Strategi door to door ini sangatlah membantu
proses penarikan massa karena selain dirinya sudah popular dikalangan
62
masyarakat, Lucky Hakim juga bisa menyaksikan langsung keadaan masyarakat
dan lebih dekat dengan masyarakat.
Dalam hal promosi, Lucky Hakim menggunakan media sosial seperti
Facebook, Twitter, dan juga Instagram. Dengan banyaknya followers atau
pengikut Lucky Hakim di media sosial, Lucky Hakim dapat dengan mudah
mempromosikan dirinya di akun media sosial miliknya. Dia mengetahui bahwa
pengguna media sosial di Indonesia sangatlah banyak khususnya anak-anak
remaja. Promosi yang dilakukan sangatlah menarik dengan tujuan untuk menarik
massa pemilih pemula yang sering menggunakan media sosial di kegiatannya
sehari-hari.
Tidak hanya dari media sosial Lucky Hakim mempromosikan dirinya pada
kampanyenya, Lucky Hakim juga menggunakan media cetak seperti spanduk,
banner dan juga stiker. Dia media cetak ini Lucky Hakim mempunyai strategi
yang cukup menarik yaitu dengan cara yang berbeda dengan kebanyakan calon-
calon lainnya. Banyak calon-calon yang memasang foto dirinya sendiri
menggunakan jas, peci bahkan menggunakan baju daerahnya,
Lucky Hakim sendiri menggunakan foto-foto hewan. Inspirasi
menggunakan foto-foto hewan tersebut karena banyaknya foto-foto calon lainnya
yang sangatlah membosankan dan bahkan tidak menarik.Menurut Lucky Hakim
dengan memasang foto hewan tersebut masyarakat mampu terhibur dan juga mau
untuk melihatnya. Tidak hanya foto hewan, Lucky Hakim juga menggunakan
kata-kata mutiara pada media cetaknya. Bukan berarti tidak ada unsur
63
mempromosikan dirinya sendiri, terdapat nama Lucky Hakim dan tata cara
mencoblos dalam media cetak yang dia buat tersebut. Dengan hal berbeda ini,
Lucky Hakim berharap media cetak yang dia gunakan dalam hal mempromosikan
dirinya tersebut mampu membekas di hati masyarakat tanpa bosan untuk
melihatnya dan juga mampu menarik perhatian bagi banyak masyarakat untuk
memilihnya.
Strategi yang banyak dilakukan oleh Lucky Hakim adalah tatap muka
langsung dengan tokoh masyarakat serta masyarakat di wilayah yang saya
datangi. Berkumpul dan bersilahturahmi membahas keadaan wilayah tersebut,
keluh dan kesah masyarakat. Strategi mendengarkan seperti ini yang sangat sering
dilakukan oleh Lucky Hakim. Lucky Hakim berpendapat bahwa dengan
mendengarkan langsung apa yang masyarakat butuhkan dan inginkan tanpa
mengumbar janji-janji yang berlebihan akan lebih mampu memikat hati para
masyarakat. Lucky Hakim tidak inigin seperti calon-calon yang lain dengan
berbicara banyak, mengumbar janji yang belum tentu bisa dilakukan. Lucky
Hakim tau bahwa, jika dia seperti itu dan jika nanti terpilih tanpa bisa menepati
janji-janji yang telah diberikan saat kampanye akan menimbulkan kekecewaan
bagi para masyarakat yang memilihnya.
Strategi berikutnya yang dilakukan oleh Lucky Hakim adalah membantu
bagi masyarakat yang membutuhkan. Misalnya adalah anak-anak yatim yang
harus dibantu dalam soal pendidikannya. Lucky Hakim memberikan bantuan
kepada anak-anak tersebut untuk bersekolah di pondok pesantren. Dalam bidang
kesehatan, Lucky Hakim membantu masyarakat dalam pembuatan BPJS. Tidak
64
tanggung-tanggung memberikan bantuan, Lucky Hakim memberikan bantuan
pembayaran BPJS di kelas 2 bahkan di kelas 1. Selain dalam bidang pendidikan
dan kesehatan, Lucky Hakim juga membantu masyarakat yang masih belum
mempunyai pekerjaaan seperti pemberian motor bagi yang membutuhkan untuk
mengojek, kemudian memberikan uang muka pembelian angkot untuk yang ingin
menjadi supir angkot dan banyak bantuan-bantuan lainnya yang Lucky Hakim
lakukan.
Lucky Hakim tidak bergerak sendiri, selain dari pihak Partai yang
menaunginya Lucky Hakim dibantu oleh teman-teman dekatnya atau bisa disebut
dengan tim suksesnya. Tim sukses Lucky Hakim ini tidak sespesifik tim sukses
calon lainnya melainkan lebih ke sistem kekeluargaan. Musyawarah tentang apa-
apa saja yang akan dilaksanakan saat kampanye agar masyarakat berpihak ke
Lucky Hakim. Tim Sukses inilah yang sangat membantu majunya Lucky Hakim
ke DPR RI. Tanpa tim sukses ini Lucky Hakim belum tentu dapat lolos ke DPR
RI di pemilu legislatif 2014 (Alfarisi, Wawancara, 26 Maret 2016).
Walaupun terpilih dengan angka yang cukup besar, kendala yang dihadapi
Lucky Hakim lumayan cukup berat. Banyak pihak-pihak yang tidak suka dengan
dirinya dan ingin melengserkan posisinya tersebut. Salah satu kendala yang ia
hadapi adalah masalah tentang berita pemalsuan ijasah yang yang dituduhkan ke
Lucky Hakim. Terdapat oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab memfitnah
Lucky Hakim memberikan ijasah palsu saat masuk dalam DPR RI. Setelah
diklarifikasi berita-berita tersebut tidaklah benar. Ijasah yang diberikan Lucky
65
Hakim adalah benar-benar ijasah SMAnya sewaktu bersekolah di Cilacap
(Alfarisi, Wawancara, 26 Maret 2016).
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Awal mula Lucky Hakim masuk kedunia politik adalah karena dia berpikir
bahwa tujuan hidup dari manusia adalah hidup bahagia kemudia mati masuk
surga. Untuk bisa hidup bahagia tersebut menurut Lucky Hakim adalah dengan
hidup lebih bermanfaat untuk orang banyak. Menurut Lucky Hakim, hidupnya
dalam dunia keartisan hanya mampu menghibur banyak masyarakat namun belum
bermanfaat bagi masyarakat. Dengan dirinya masuk ke dunia politik, menurutnya
bisa lebih bermanfaat dengan kebijakan-kebijakan yang dia dapat jika nanti
terpilih. Dorongan dari segala pihak membuat dirinya bertekat untuk terus aktif
dalam dunia politik tersebut
Strategi yang dilakukan oleh Lucky Hakim dalam kemenangannya di
Pemilu Legislatif 2014 adalah dengan cara bersosialisasi mendatangi kerumah-
rumah warga atau yang biasa disebut dengan door to door. Dengan datangnya
Lucky Hakim kerumah-rumah masyarakat di wilayah dapilnya, Lucky Hakim
mampu mengetahui apa keluhan ataupun keinginan dari pada masyarakat.
Menjalani profesi sebagai selebritis membuat Lucky Hakim mampu langsung
beradaptasi dengan masyarakat dapilnya karena sebagian besar masyarakat kenal
dan sering melihatnya di televisi. Strategi door to door ini sangatlah membantu
proses penarikan massa karena selain dirinya sudah popular dikalangan
67
masyarakat, Lucky Hakim juga bisa menyaksikan langsung keadaan masyarakat
dan lebih dekat dengan masyarakat.
Dalam hal promosi, Lucky Hakim menggunakan media sosial seperti
Facebook, Twitter, dan juga Instagram. Dengan banyaknya followers atau
pengikut Lucky Hakim di media sosial, Lucky Hakim dapat dengan mudah
mempromosikan dirinya di akun media sosial miliknya. Dia mengetahui bahwa
pengguna media sosial di Indonesia sangatlah banyak khusunya anak-anak
remaja. Promosi yang dilakukan sangatlah menarik dengan tujuan untuk menarik
masa pemilih pemula yang sering menggunakan media sosial di kegiatannya
sehari-hari.
Tidak hanyak dari media sosial Lucky Hakim mempromosikan dirinya
pada kampanyenya, Lucky Hakim juga menggunakan media cetak seperti
spanduk, banner dan juga stiker. Dia media cetak ini Lucky Hakim mempunyai
strategi yang cukup menarik yaitu dengan cara yang berbeda dengan kebanyakan
calon-calon lainnya. Banyak calon-calon yang memasang foto dirinya sendiri
menggunakan jas, peci bahkan menggunakan baju daerahnya,
Lucky Hakim sendiri menggunakan foto-foto hewan. Inspirasi
menggunakan foto-foto hewan tersebut karena banyaknya foto-foto calon lainnya
yang sangatlah membosankan dan bahkan tidak menarik. Menurut Lucky Hakim
dengan memasang foto hewan tersebut masyarakat mampu terhibur dan juga mau
untuk melihatnya. Tidak hanya foto hewan, Lucky Hakim juga menggunakan
kata-kata mutiara pada media cetaknya. Bukan berarti tidak ada unsure
68
mempromosikan dirinya sendiri, terdapat nama Lucky Hakim dan tata cara
mencoblos dalam media cetak yang dia buat tersebut. Dengan hal berbeda ini,
Lucky Hakim berharap media cetak yang dia gunakan dalam hal mempromosikan
dirinya tersebut mampu membekas di hati masyarakat tanpa bosan untuk
melihatnya dan juga mampu menarik perhatian bagi banyak masyarakat untuk
memilihnya.
Salah satu strategi yang banyak dilakukan oleh Lucky Hakim adalah tatap
muka langsung dengan tokoh masyarakat serta masyarakat di wilayah yang saya
datangi. Berkumpul dan bersilahturahmi membahas keadaan wilayah tersebut,
keluh dan kesah masyarakat. Strategi mendengarkan seperti ini yang sangat sering
dilakukan oleh Lucky Hakim. Lucky Hakim berpendapat bahwa dengan
mendengarkan langsung apa yang masyarakat butuhkan dan inginkan tanpa
mengumbar janji-janji yang berlebihan akan lebih mampu memikat hati para
masyarakat. Lucky Hakim tidak ingin seperti calon-calon yang lain dengan
berbicara banyak, mengumbar janji yang belum tentu bisa dilakukan. Lucky
Hakim tau bahwa, jika dia seperti itu dan jika nanti terpilih tanpa bisa menepati
janji-janji yang telah diberikan saat kampanye akan menimbulkan kekecewaan
bagi para masyarakat yang memilihnya.
Faktor terpenting lainnya adalah dengan strategi pada gambar poster yang
di gunakan pada saat kampanye. Strategi unik ini digunakan Lucky Hakim pada
saat kampanye, menurutnya gambar foto muka serta berpakaian formal sudah
sangat sering digunakan oleh para calon lain. Strategi ini dimaksudkan untuk
menarik perhatian warga khususnya pada gambar hewan langka seperti gorilla
69
agar masyarakat peduli dengan kelestarian hewan langka tersebut. Pada gambar
superhero atau kartun disini untuk menarik perhatian anak-anak muda, agar para
pemilih awam tersebut tidak bosan dengan gambar yang sudah ada dan dengan
gambar unik tersebut akan lebih mudah di ingat.
B. SARAN
Dari kesimpulan yang telah dijabarkan diatas, penulis perlu untuk
menyampaikan saran akademik untuk peneliti berikutnya mengenai topik startegi
kemenangan selebritis dalam pemilu legislatif 2014. Dari banyaknya selebritis
yang masuk ke dunia politik perlu disampaikan lebih dari 1 selebritis yang lolos
pada pemilu legislatif 2014, kemudian melakukan perbandingan antar selebritis
yang lolos pada pemilu legislatif 2014 karena dengan membandingkan strategi
yang dilakukan kita akan lebih mengetahui apa keunggulan masing-masing dari
selebritis tersebut, serta terus melanjutkan penelitian terkait startegi pemenangan
selebritis, karena banyaknya selebriti yang masuk dalam partai politik akan
menarik untuk diteliti lebih jauh mengenai strategi yang mereka gunakan. Karena
setiap artis atau selebritis tetu memeiliki startegi bermacam-macam untuk
kemenangannya.
Kemudian penulis juga menyampaikan saran praktis agar selebritis tidak
hanya menggunakan popularitasnya demi mendongkrak suara mereka dalam
pemilu ataupun pilkada, tetapi juga harus menggunakan popularitasnya sebagai
kendaraan untuk menyuarakan kebijakan-kebijakan yang mementingkan rakyat
banyak, bukan hanya sekedar janji-janji palsu yang mereka buat.
70
Daftar Pustaka
Azwar, Rully Chairul. 2009. Politik Komunikasi Partai Golkar di Tiga Era.
Grasindo. Jakarta.
Cangara, Hafied. 2009. Komunikasi Politik Konsep, Teori dan Strategi. Raja
Grafindo. Jakarta.
Firmanzah. 2006. Marketing Politik Antara Pemahaman dan Realitas. Yayasan
Obor Indonesia. Jakarta.
Hanafie, Haniah dan Suryani. 2011. Politik Indonesia. Lembaga Penelitian UIN
Syarif Hidyataullah Jakarta. Ciputat.
Heryanto, Gun Gun dan Ade Rina Farida. 2011. Komunikasi Politik. Lembaga
Penelitian UIN Syaraif Hidayatullah Jakarta. Jakarta
Lees Marshment, Jennifer dkk. 2010. Global Political Marketing. Routledge. New
York
Marbun, B.N. 2012. Bagaimana Memenangkan Pemilu. PT Pustaka Sinar
Harapan. Jakarta.
Nursal, Adman. 2004. Political marketing (Strategi memenangkan Pemilu). PT
Gramedia. Jakarta.
Ruslan, Rosady. 2007. Kiat dan Strategi Public Relations. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta
71
Sumarsono, S, dkk. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Suyanto, M. 2007. Marketing Strategi Top Brand Indonesia. C.V Andi Offset.
Yugyakarta.
Syamsudin, Din. 2000. Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani.
Logos. Jakarta.
TM, Handry. 2005. Mau Jadi Artis Gampang Loh!. Laba2 Publisher. Jakarta.
Tuti Artha, Arwan. 2009. Dunia Religius SBY. Best Publisher. Yogyakarta.
Tuwu, Alimuddin dan Alam Syah. 2006. Pengantar Metode Penelitian.
Universitas Indonesia. Jakarta
Karya Ilmiah
Hakim, Rifqi. 2010. Partisipasi Artis dalam Politik pada Pemilu Legislatif 2009.
Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negri
Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Pratiwi, Dewi Putri Aji. 2014. Penggunaan Media Sosial Dalam Pemenangan
Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama Pada Pilkada DKI Jakarta 2012
(Studi Atas Marketing Politik di Facebook dan Twitter). Skirpsi S1
Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
72
Rubiyanti, Rika. 2009. Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula,
Fenomena Masuknya Artis dalam Politik, Study Kasus Mahasiswa
Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU. Skripsi S1 Program Studi Ilmu
Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Mahasiswi Universitas
Sumatera Utara. Medan.
Rosit, Muhammad. 2012. Strategi Komunikasi Politik Dalam Pilkada (Studi
Kasus Pemenangan Pasangan Kandidat Ratu Atut Choisyah dan Rano
Karno Pada Pilkada Banten 2011). Tesis S2 Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Jakarta.
Internet
Ahmad, Hilmi Muhyidin. 2015. Sorotan Pelaksanaan Politik di Indonesia Artis
dan Dunia Politik. http://hilmimuhyidin.web.unej.ac.id/2015/05/31/4/. 21
Juni 2016
Dpr.go.id. 2016. Dewan Perwakilan rakyat Republik Indonesia.
http://www.dpr.go.id/blog/profil/id/1419. 16 Februari 2016.
Fadil, Iqbal. 2013. PAN Pertahankan Gelar „Partai Artis Nasional’.
http://www.merdeka.com/pemilu-2014/pan-pertahankan-gelar-039partai-
artis-nasional039.html. 29 Juni 2015
73
Finunu.wordpress.com. 2008. 61 Artis Caleg Sementara dalam Pemilu 2009.
https://finunu.wordpress.com/2008/10/26/61-artis-caleg-sementara-dalam-
pemilu-2009/. 20 Maret 2016.
Jaelani, Aprian. 2014. Fenomena Sosial (Artis Terjun Dalam Ranah Dunia
Peepolitikan). https://aprianjaelani.wordpress.com/2014/10/08/fenomena-
sosial-artis-terjun-dalam-ranah-dunia-perpolitikan/. 28 Oktober 2015.
Kaskus.co.id. 2014. Poster Caleg Mantan Artis yang Kreatif.
http://www.kaskus.co.id/thread/5339328438cb1771098b45b6/poster-
caleg-mantan-artis-yg-kreatip/. 9 April 2016.
Kpu.go.id. 2016. Komisi Pemilihan Umum. http://kpu.go.id/. 16 Februari 2016
Liputan6. 2014. Aktor Naik Kasta, Lucky Hakim Siap Duduki Komisi V DPR.
http://showbiz.liputan6.com/read/2112503/aktor-naik-kasta-lucky-hakim-
siap-duduki-komisi-v-dpr. 31 Desember 2015.
Liputan6. 2014 Dari Sinetron, Lucky Hakim Menjadi Anggota DPR.
http://showbiz.liputan6.com/read/2112713/dari-sinetron-lucky-hakim-jadi-
anggota-dpr. 31 Desember 2015..
Modifikasi.com. 2013. Inilah Daftar Lengkap Artis yang Ikut Caleg 2014.
http://www.modifikasi.com/showthread.php/422974-Inilah-Daftar-
Lengkap-Artis-yang-Ikut-Caleg-2014. 20 Maret 2016.
74
Nasution, Enda. 2004. Blog Pemilu 2004, Astaga! Pemilu.
http://pemilu2004.goblogmedia.com/astaga-pemilu.html. 20 maret 2016
Nugroho, Joko. 2014. Parpol Wajib Laporkan Penerimaan Sumbangan
Kampanye. Jqsq.antarasumbar.com/berita/78124/parpol-wajib-laporkan-
penerimaan-sumbangan-kampanye.html. 22 Juni 2016
Pemilu.tempo.co. 2014. Aktor Lucky Hakim Ramaikan Kampanye PAN.
http://pemilu.tempo.co/read/beritafoto/15324/Aktor-Lucky-Hakim-
Ramaikan-Kampanye-PAN. 9 April 2016.
Pratama, Agam. 2013. Pragmatisme dalam Fenomena Selebriti menjadi Politisi.
https://www.academia.edu/3430712/Pragmatisme_Dalam_Fenomena_Sele
briti_Menjadi_Politisi. 18 februari 2016.
WikiDPR.org. 2016. Lucky Hakim.
http://wikidpr.org/anggota/5403631742b53eac2f8ef862. 16 februari 2016.
Wikipedia. Lucky Hakim. 2015. http://id.wikipedia.org/wiki/Lucky_Hakim. 7
Desember 2015.
Wawancara
Hakim, Lucky. Wawancara. 2016. Tokoh Selebritis, Anggota DPR RI Komisi X. 3
Maret 2016.
75
Alfarisi, Salman. Wawancara. 2016. Staf Ahli Lucky Hakim, Ketua Tim Sukses
Lucky Hakim. 26 Maret 2016.