IWAN KURNIAWAN Awal karier “A - ftp.unpad.ac.id · Meski bercokol dalam urutan 15 besar, ia ......

1
IWAN KURNIAWAN “A IR sangat dibutuh- kan setiap orang, na- mun masih banyak masyarakat kita yang berkekurangan air bersih. Saya kira bu- tuh pemanfaatan secara maksimal untuk mencapai hidup sehat.” Sejurus mantan Putri Indonesia 2004 Artika Sari Devi hanya tersenyum. Ia tampak begitu semangat dan segar saat berbincang-bincang mengenai manfaat air bersih bagi kesehatan masyarakat di daerah minim air bersih. “Saya melihat masih banyak daerah di Indonesia yang kekurangan air ber- sih. NTT misalnya, masih perlu men- dapatkan perhatian lebih,” ujarnya saat ditemui di salah satu kawasan perbe- lanjaan elite di Jakarta, pertengahan pekan ini. Dari balik jendela, hujan yang menggu- yur Ibu Kota belum juga reda. Jalan- jalan utama becek dengan genangan air kecokelat-cokelatan. Sederet antrean kendaraan roda dua dan empat pun tampak padat merayap. Kendati demikian, pertemuan Media Indonesia dengan Tika, sapaan Artika, berjalan mengasyikkan. Ia terlihat semangat membicarakan tentang kegiatan sosial yang tengah di- geluti. Menurut Tika, pemanfaatan mata air dengan menggunakan teknologi tepat guna seharusnya bisa segera diterapkan agar dapat menunjang kebutuhan air masyarakat. “Namun, sebagian daerah belum mendapatkan air yang layak,” ujarnya, diplomatis. Di tengah kesibuhan sehari-harinya di dunia peran, model dan bintang iklan, Tika mulai melibatkan diri untuk turut mengampa- nyekan penggunaan air bersih bagi kesehatan masyarakat, terutama di daerah tertinggal. Bagi perempuan kelahiran Pangkal Pinang, 29 September 1979, ini, melalui kegiatan sosial, banyak hal yang bisa dipetik. Salah satunya adalah ikut menjaga kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya. “Air putih (mineral) sangat penting bagi tubuh. Sayang sekali, masih banyak masyarakat yang belum mengonsumsi se- cara cukup. Ini yang membuat saya termo- tivasi untuk terlibat bersama masyarakat,” tuturnya, santai. Awal karier Memiliki tubuh dan wajah yang ideal dan wawasan yang luas membuat perem- puan dengan tinggi badan 168 cm dan berat 47 kg itu didaulat mewakili Bangka Belitung dalam ajang pemilihan Putri In- donesia, pada 2004 silam. Melalui proses penyeleksian yang ketat dan perjuangan yang panjang, ia berhasil meraih takhta tertinggi sebagai Putri Indo- nesia saat berusia 25 tahun. “Sebenarnya saat itu tidak kepikiran untuk terpilih, namun saya yakin bisa memberikan yang terbaik bagi daerah saya,” tuturnya, seraya mengingat kembali perjuangan di ajang pemilihan ratu se-Tanah Air, itu. Tika remaja juga sempat dipandang miris segelintir orang saat ia mengikuti ajang Miss Universe 2005 di Thailand. Meski bercokol dalam urutan 15 besar, ia membuktikan perempuan Indonesia layak tampil di panggung kaliber internasional. Tika juga mampu memberikan sinyal bahwa perempuan Indonesia memiliki kualitas yang sejajar dengan sederet perem- puan di negara-negara Asia lainnya. “Bu- tuh kejelian dan keterampilan untuk bisa membawa nama bangsa,” kenangnya. Setelah mengemban tugas sebagai Putri Indonesia, Istri Ibrahim Imran (Baim)itu aktif di dunia hiburan. Berbagai proyek un- tuk menjadi model iklan, presenter, maupun main film, ia geluti secara serius. Awal terjun ke dunia layar lebar, ia rintis dengan turut andil dalam Opera Jawa pada 2006, dan Planet Mars (2008). Meski sebagai pendatang baru saat itu, Tika menunjukkan diri sebagai sesosok profesional dengan meraih gelar sebagai kategori aktris terbaik pada Festival Film 3 Benua di Nantes, Prancis. Melalui Opera Jawa pula ia meraih peng- hargaan sebagai kategori aktris terbaik pada Festival International Film Indepen- dent Bruxelles ke-35 di Brussel, Belgia, pada 2008. “Untuk dunia perfilman saya tetap akan eksis, namun sekarang masih ingin fokus juga ke kegiatan sosial. Ini yang mem- buat hidup saya semakin bermanfaat,” ucapnya. Kini lingkungan lain butuh ia perhati- kan. Banyaknya limbah kiriman negara- negara tetangga di perairan Kepulauan Riau, seperti Batam dan Pangkal Pinang, misalnya, membuat Tika berang. Ia pun menyarankan agar pemerin- tah ataupun swasta dapat memperketat penjagaan perairan Indonesia melalui sustainable development (pembangunan ber- kelanjutan) yang lebih intensif. “Dampak kerusakan lingkungan laut tidak boleh disepelekan. Ya, tentu saja masyarakat juga perlu dilibatkan,” tutur alumnus Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, itu. Kepedulian terhadap kawasan yang minim air bersih membuat Tika terus aktif melalui kegiatan sosial. Ia juga terus mengampanyekan agar masyarakat ikut menjaga mata air yang ada di sekitar ling- kungan masing-masing. “Saya juga membuka literatur-literatur untuk melihat potensi setiap daerah. Alam kita sangat kaya sehingga lingkungan perlu dijaga. Ini berguna agar anak cucu kita bisa ikut menikmati lingkungan yang hijau,” paparnya. Kesibukan di dunia sosial, membuat ibu muda ini juga tetap fokus dalam memberi perhatian khusus kepada putrinya semata wayangnya, Sarah Ebiela Ibrahim yang kini menginjak usia 1 tahun 4 bulan. Bagi Tika, anak adalah karunia Tuhan yang sangat berharga. “Di tengah kesibuk- an, saya juga memerhatikan anak karena masih dalam masa pertumbuhan. Sarah perlu mendapatkan perhatian lebih.” Kini, Tika masih memiliki cita-cita untuk mengembangkan karier keprofesionalan- nya. Ia juga sudah ditawari untuk mem- bintangi salah satu film layar lebar yang tengah disiapkan salah satu produser ternama. Baginya, semua kegiatan harus memberi- kan dampak positif. Untuk itu, menggeluti dunia hiburan hingga kegiatan sosial se- perti mendukung hidup sehat masyarakat pelosok menjadi tantangan tersendiri yang menyenangkan. Dengan dukungan sang suami, Tika semakin percaya diri dalam mengarungi rutinitas sehari-harinya. “Saya ingin lebih fokus untuk ikut terlibat dalam kegiatan sosial. Masyarakat kita masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan. Ini yang membuat hati saya tergerak,” pungkasnya mengakhiri perbincangan. (M-1) [email protected] Pemanfaatan sumber daya air perlu dioptimalkan untuk menunjang kebutuhan masyarakat daerah minim air bersih. Semua pihak harus bertanggung jawab. DOK. GATRA MI/M IRFAN MI/M SOLEH 27 S O SOK ARTIKA SARI DEVI AIR BAGI DAERAH TERTINGGAL JUMAT, 18 MARET 2011 BELAKANGAN ini artis Elma Theana disibukkan dengan persiapan kongres Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) yang rencananya digelar awal Mei mendatang. Maklum, ia sebagai salah seorang panitia gelaran artis film se-Indonesia itu. Menurut artis senior tersebut, kongres kali ini mempunyai peran krusial untuk membangkitkan lagi organisasi yang me- wadahi insan film Indonesia. Keterpurukan film nasional beberapa tahun lalu menurut- nya berimbas pada lembaga yang mewa- dahinya. “Kini saat gairah film membaik, Parfi mencoba siuman dari pingsannya,” ujar pemilik paras manis ini. Ia pun maklum, bila belakangan ini ke- beradaan organisasi artis itu sering dibilang ‘melempem’ karena tak banyak kegiatan. Berminat jadi calon ketua umum meng- gantikan Jenny Rachman (Ketua Parfi seka- rang)? Elma memberi jawaban menggeleng. “Saya hanya support saja. Bahkan ia membeberkan beberapa nama yang sudah mengajukan diri. “Salah satunya guru saya, Aa Gatot (Bradjamusti). Yah saya mendukung guru saya saja,” katanya. Elma berharap Parfi yang selama ini dikenal hanya se- bagai wadah artis-artis senior, kini lebih membuka diri untuk para junior. “Sekarang yang maju itu yang muda-muda. Jadi, Parfi memang akan lebih membuka diri dengan meng- undang artis-artis muda yang kini sedang aktif di belantika film nasional. Kita sama-sama bangkitkan Parfi,” ungkap perempuan kelahiran 3 Oktober 1974 ini.(Eri/M-1) Elma Theana Bangkitkan Parfi RAPPER Iwa K sedang menggarap proyek baru. Ia cukup sibuk de- ngan live crew yang baru dibentuk sekitar empat bulan lalu. Live crew ini beda dengan band. Kita hanya menggunakan sedikit instrumen. Ada drum bareng sama Eno Netral. Terus, DJ-nya Schizo. Ada juga Gading Marten. Dia ngerap dan nyanyi. Namanya Son of Beats (SOB),” kata Iwa ke- tika ditemui Media Indonesia seusai mengisi acara di Metro TV, Jakarta, Rabu (16/3). Lintas genre tak membuat grup ini kelabakan. Ketukan nada mem- buat sinkronisasi menjadi lebih mudah. Maka itu, nama SOB menjadi pas. Grup ini juga lebih mengedepankan tampil di ha- dapan massa daripada terburu- buru masuk ke dapur rekaman. Tujuannya agar chemistry lebih terbangun. “Kita lebih banyak manggung setelah itu baru rekaman. Sekarang masuk bulan keempat, baru kita buat rekaman. Lagi pilih materi lagu. Sudah ada tiga, tapi kita masih nyari lagi untuk satu lagu yang dijadikan single,” sahut suami dari pedangdut Selvi KDI ini. Pemilik nama lengkap Iwa Kusuma ini optimistis dengan keberadaan SOB-nya. Bahkan, Sampoerna Foundation sudah menggandeng mereka sebagai role model bagi anak-anak putus sekolah. “Kita nanti akan keliling ke 80 sekolah SMA,” tukas lelaki kelahiran Bandung, 25 Oktober 1970 ini.(Din/M-1) Iwa K Garap Proyek Son of Beats

Transcript of IWAN KURNIAWAN Awal karier “A - ftp.unpad.ac.id · Meski bercokol dalam urutan 15 besar, ia ......

Page 1: IWAN KURNIAWAN Awal karier “A - ftp.unpad.ac.id · Meski bercokol dalam urutan 15 besar, ia ... gelaran artis fi lm se-Indonesia itu. Menurut artis senior ... ke 80 sekolah SMA,”

IWAN KURNIAWAN

“AIR sangat dibutuh-kan setiap orang, na-mun masih banyak masyarakat kita yang

ber kekurangan air bersih. Saya kira bu-tuh pemanfaatan secara maksimal untuk mencapai hidup sehat.”

Sejurus mantan Putri Indonesia 2004 Artika Sari Devi hanya tersenyum. Ia

tampak begitu semangat dan segar saat berbincang-bincang mengenai manfaat air bersih bagi kesehatan masyarakat di daerah minim air bersih.

“Saya melihat masih banyak daerah di Indonesia yang kekurangan air ber-sih. NTT misalnya, masih perlu men-dapatkan perhatian lebih,” ujarnya saat ditemui di salah satu kawasan perbe-lanjaan elite di Jakarta, pertengahan pekan ini.

Dari balik jendela, hujan yang menggu-yur Ibu Kota belum juga reda. Jalan-jalan utama becek dengan genangan air kecokelat-cokelatan.

Sederet antrean kendaraan roda dua dan empat pun tampak padat merayap. Kendati demikian, pertemuan Media Indonesia dengan Tika, sapaan Artika, berjalan mengasyikkan.

Ia terlihat semangat membicarakan tentang kegiatan sosial yang tengah di-

geluti. Menurut Tika, pemanfaatan mata air dengan menggunakan teknologi tepat guna seharusnya bisa segera diterapkan agar dapat menunjang kebutuhan air masyarakat. “Namun, sebagian daerah belum mendapatkan air yang layak,” ujarnya, diplomatis.

Di tengah kesibuhan sehari-harinya di dunia peran, model dan bintang

iklan, Tika mulai melibatkan diri untuk turut mengampa-nyekan penggunaan air bersih bagi kesehatan masyarakat, terutama

di daerah tertinggal.Bagi perempuan kelahiran

Pangkal Pinang, 29 September 1979, ini, melalui kegiatan sosial, banyak hal yang bisa dipetik. Salah satunya adalah ikut menjaga kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya.

“Air putih (mineral) sangat penting bagi tubuh. Sayang sekali, masih banyak masyarakat yang belum mengonsumsi se-cara cukup. Ini yang membuat saya termo-tivasi untuk terlibat bersama masyarakat,” tuturnya, santai.

Awal karierMemiliki tubuh dan wajah yang ideal

dan wawasan yang luas membuat perem-puan dengan tinggi badan 168 cm dan berat 47 kg itu didaulat mewakili Bangka Belitung dalam ajang pemilihan Putri In-donesia, pada 2004 silam.

Melalui proses penyeleksian yang ketat dan perjuangan yang panjang, ia berhasil meraih takhta tertinggi sebagai Putri Indo-nesia saat berusia 25 tahun. “Sebenarnya saat itu tidak kepikiran untuk terpilih, namun saya yakin bisa memberikan yang terbaik bagi daerah saya,” tuturnya, seraya mengingat kembali perjuangan di ajang pemilihan ratu se-Tanah Air, itu.

Tika remaja juga sempat dipandang miris segelintir orang saat ia mengikuti ajang Miss Universe 2005 di Thailand. Meski bercokol dalam urutan 15 besar, ia membuktikan perempuan Indonesia layak tampil di panggung kaliber internasional.

Tika juga mampu memberikan sinyal bahwa perempuan Indonesia memiliki kualitas yang sejajar dengan sederet perem-puan di negara-negara Asia lainnya. “Bu-tuh kejelian dan keterampilan untuk bisa membawa nama bangsa,” kenangnya.

Setelah mengemban tugas sebagai Putri Indonesia, Istri Ibrahim Imran (Baim)itu aktif di dunia hiburan. Berbagai proyek un-tuk menjadi model iklan, presenter, maupun main fi lm, ia geluti secara serius.

Awal terjun ke dunia layar lebar, ia rintis dengan turut andil dalam Opera Jawa pada 2006, dan Planet Mars (2008). Meski sebagai pendatang baru saat itu, Tika menunjukkan diri sebagai sesosok profesional dengan meraih gelar sebagai kategori aktris terbaik pada Festival Film 3 Benua di Nantes, Prancis.

Melalui Opera Jawa pula ia meraih peng-hargaan sebagai kategori aktris terbaik pada Festival International Film Indepen-dent Bruxelles ke-35 di Brussel, Belgia, pada 2008.

“Untuk dunia perfi lman saya tetap akan eksis, namun sekarang masih ingin fokus juga ke kegiatan sosial. Ini yang mem-

buat hidup saya semakin bermanfaat,” ucapnya.

Kini lingkungan lain butuh ia perhati-kan. Banyaknya limbah kiriman negara-negara tetangga di perairan Kepulauan Riau, seperti Batam dan Pangkal Pinang, misalnya, membuat Tika berang.

Ia pun menyarankan agar pemerin-tah ataupun swasta dapat memperketat penjagaan perairan Indonesia melalui sustainable development (pembangunan ber-kelanjutan) yang lebih intensif.

“Dampak kerusakan lingkungan laut tidak boleh disepelekan. Ya, tentu saja masyarakat juga perlu dilibatkan,” tutur alumnus Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, itu.

Kepedulian terhadap kawasan yang minim air bersih membuat Tika terus aktif melalui kegiatan sosial. Ia juga terus mengampanyekan agar masyarakat ikut menjaga mata air yang ada di sekitar ling-kungan masing-masing.

“Saya juga membuka literatur-literatur untuk melihat potensi setiap daerah. Alam kita sangat kaya sehingga lingkungan perlu dijaga. Ini berguna agar anak cucu kita bisa ikut menikmati lingkungan yang hijau,” paparnya.

Kesibukan di dunia sosial, membuat ibu muda ini juga tetap fokus dalam memberi perhatian khusus kepada putrinya semata wayangnya, Sarah Ebiela Ibrahim yang kini menginjak usia 1 tahun 4 bulan.

Bagi Tika, anak adalah karunia Tuhan yang sangat berharga. “Di tengah kesibuk-an, saya juga memerhatikan anak karena masih dalam masa pertumbuhan. Sarah perlu mendapatkan perhatian lebih.”

Kini, Tika masih memiliki cita-cita untuk mengembangkan karier keprofesionalan-nya. Ia juga sudah ditawari untuk mem-bintangi salah satu fi lm layar lebar yang tengah disiapkan salah satu produser ternama.

Baginya, semua kegiatan harus memberi-kan dampak positif. Untuk itu, menggeluti dunia hiburan hingga kegiatan sosial se-perti mendukung hidup sehat masyarakat pelosok menjadi tantangan tersendiri yang menyenangkan.

Dengan dukungan sang suami, Tika semakin percaya diri dalam mengarungi rutinitas sehari-harinya. “Saya ingin lebih fokus untuk ikut terlibat dalam kegiatan sosial. Masyarakat kita masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan. Ini yang membuat hati saya tergerak,” pungkasnya mengakhiri perbincangan. (M-1)

[email protected]

Pemanfaatan sumber daya air perlu dioptimalkan untuk menunjang kebutuhan masyarakat daerah minim air bersih. Semua pihak harus bertanggung jawab.

DOK. GATRAMI/M IRFAN

MI/M SOLEH

27SOSOK

A R T I K A S A R I D E V I

AIR BAGI DAERAH TERTINGGAL

JUMAT, 18 MARET 2011

BELAKANGAN ini artis Elma Theana disibukkan dengan persiapan kongres Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi ) yang rencananya digelar awal Mei mendatang. Maklum, ia sebagai salah seorang panitia gelaran artis fi lm se-Indonesia itu.

Menurut artis senior tersebut, kongres kali ini mempunyai peran krusial untuk membangkitkan lagi organisasi yang me-wadahi insan fi lm Indonesia. Keterpurukan fi lm nasional beberapa tahun lalu menurut-nya berimbas pada lembaga yang mewa-dahinya. “Kini saat gairah fi lm membaik, Parfi mencoba siuman dari pingsannya,” ujar pemilik paras manis ini.

Ia pun maklum, bila belakangan ini ke-beradaan organisasi artis itu sering dibilang ‘melempem’ karena tak banyak kegiatan. Berminat jadi calon ketua umum meng-gantikan Jenny Rachman (Ketua Parfi seka-rang)? Elma memberi jawaban menggeleng.

“Saya hanya support saja.Bahkan ia membeberkan beberapa

nama yang sudah mengajukan diri. “Salah satunya guru saya, Aa Gatot (Bradjamusti). Yah saya mendukung guru saya saja,” katanya.

Elma berharap Parfi yang selama ini dikenal hanya se-bagai wadah artis-artis senior, kini lebih membuka diri untuk para junior. “Sekarang yang maju itu yang muda-muda. Jadi, Parfi memang akan lebih membuka diri dengan meng-undang artis-artis muda yang kini sedang aktif di belantika fi lm nasional. Kita sama-sama bangkitkan Parfi,” ungkap perempuan kelahiran 3 Oktober 1974 ini.(Eri/M-1)

Elma Theana

Bangkitkan ParfiRAPPER Iwa K sedang meng garap proyek baru. Ia cukup sibuk de-ngan live crew yang ba ru dibentuk sekitar empat bulan lalu.

“Live crew ini beda dengan band. Kita hanya menggunakan sedikit instrumen. Ada drum bareng sama Eno Netral. Terus, DJ-nya Schizo. Ada juga Gading Marten. Dia ngerap dan nyanyi. Namanya Son of Beats (SOB),” kata Iwa ke-tika ditemui Media Indonesia seusai mengisi acara di Metro TV, Jakarta, Rabu (16/3).

Lintas genre tak membuat grup ini kelabakan. Ketukan nada mem-buat sinkronisasi menjadi le bih mudah. Maka itu, nama SOB men jadi pas. Grup ini juga lebih menge depankan tampil di ha-dap an massa daripada terburu-

buru masuk ke dapur rekaman. Tujuannya agar chemistry lebih terbangun.

“Kita lebih banyak manggung setelah itu baru rekaman. Sekarang masuk bulan keempat, baru kita buat rekaman. Lagi pilih materi lagu. Sudah ada tiga, tapi kita masih nyari lagi untuk satu lagu yang dijadikan single,” sahut suami dari pedangdut Selvi KDI ini.

Pemilik nama lengkap Iwa Ku suma ini optimistis dengan ke ber adaan SOB-nya. Bahkan, Sam poerna Foundation sudah meng gandeng mereka sebagai role model bagi anak-anak putus sekolah. “Kita nanti akan keliling ke 80 sekolah SMA,” tukas lelaki kelahiran Bandung, 25 Oktober 1970 ini.(Din/M-1)

Iwa K

Garap Proyek Son of Beats