Strategi Forex Trading: Menempatkan Stop-Loss Dengan ATR
-
Upload
bartolomeus-romana -
Category
Business
-
view
61 -
download
2
Transcript of Strategi Forex Trading: Menempatkan Stop-Loss Dengan ATR
http://www.foreximf.com/strategi-forex/strategi-forex-trading-menempatkan-stop-loss-dengan-atr/
Strategi Forex Trading: Menempatkan Stop-Loss Dengan ATR
Seringkali trader mengalami kesulitan dalam menentukan di mana seharusnya menempatkan
stop loss. Pertanyaan ini terutama sering terlontar dari para pemula. Namun cukup
mengejutkan ketika pertanyaan tersebut datang dari trader yang telah beberapa bulan aktif
melakukan trading. Padahal, dalam menjalankan strategi forex trading, seorang trader
mutlak harus menerapkan manajemen resiko.
Menempatkan stop-loss dengan benar
Penempatan stop-loss yang terlalu dekat seringkali berakhir dengan “tragis”, yaitu ketika
harga menyentuh level stop-loss – benar-benar hanya menyentuh, tidak tembus – lalu
kemudian tanpa basa-basi langsung berbalik arah, justru sesuai dengan arah posisi transaksi
sebelumnya. Pengalaman yang menyakitkan, sehingga seringkali menggiring mindset para
trader untuk tidak memasang stop-loss sama sekali. Padahal ini berbahaya.
Ada banyak cara menentukan level stop-loss. Dengan cara yang klasik, misalnya, Anda bisa
mempergunakan level-level support dan resistance. Untuk menentukan support dan resistance
pun ada berbagai macam cara. Anda bisa memanfaatkan area puncak (top) atau lembah
(trough/bottom) dari chart yang Anda lihat. Untuk mempelajari lebih detil mengenai dasar-
dasar support dan resistance, Anda bisa mengunjungi laman belajar forex kami.
Selain memanfaatkan support dan resistance, Anda juga bisa mempergunakan perhitungan
pivot, Fibonacci retracement, dan lain-lain. Nah, di antara sekian banyak metode yang bisa
dipergunakan untuk menentukan stop-loss, ada satu indikator teknikal yang bisa Anda
manfaatkan, yaitu Average True Range (ATR). Strategi ini memang belum seterkenal pivot
atau Fibonacci, yang memang telah populer di jagad forex trading, namun tidak ada
salahnya Anda mengetahui metode ATR ini. Siapa tahu cocok dengan style trading Anda.
Apa itu ATR?
ATR adalah indikator yang bisa berfungsi untuk “mengukur” volatilitas pasar. Indikator ini
pertama kali diperkenalkan oleh Welles Wilder di bukunya yang berjudul “New Concepts in
Technical Trading Systems”. Sejak saat itu, indikator ini dipergunakan sebagai komponen
dari beberapa indikator lain dan sistem trading.
ATR seringkali bisa mencapai nilai yang tinggi di saat harga sedang berada di “bottom”
setelah terjadinya kejatuhan yang tajam pasca “panic selling”. Jika indikator tersebut secara
konstan memperlihatkan nilai yang rendah, biasanya pasar berada dalam keadaan yang
sideway. Jika ATR memperlihatkan kenaikan yang signifikan, bisa jadi itu merupakan
pertanda bahwa volatilitas (kemungkinan) akan semakin tinggi.
http://www.foreximf.com/strategi-forex/strategi-forex-trading-menempatkan-stop-loss-dengan-atr/
Strategi manajemen resiko untuk forex trading
Telah disebutkan sebelumnya bahwa ATR bisa kita manfaatkan untuk menentukan berapa
besar stop-loss yang harus kita pasang. Sebelum kita bahas tentang hal tersebut, mari kita
lihat tampilan ATR di chart. Silakan perhatikan gambar berikut ini:
Indikator yang berada di bawah chart itulah ATR. Jika Anda lihat di bagian yang dilingkari
pada gambar di atas, Anda akan melihat angka 0.0027. Itulah nilai ATR pada saat itu. Angka
inilah yang kita jadikan acuan untuk menentukan level stop-loss, bahkan juga bisa
dipergunakan untuk menentukan level take-profit.
Angka 0.0027 berarti bahwa range harga rata-rata adalah 270 pips (quote harga 5 desimal).
Dengan kata lain, jika ATR kita plot di chart 1 jam-an (H1/hourly) dengan periode 14, itu
artinya range rata-rata dalam 14 jam terakhir adalah sekitar 270 pips. Tentu saja perhitungan
rata-ratanya tidak sederhana, melainkan melalui rumus tertentu. Aturan-aturan yang
diterapkan dalam pemrograman indikator ATR secara sederhana adalah sebagai berikut:
- Perbedaan antara harga tertinggi dan terendah periode tertentu;
- Perbedaan antara harga penutupan sebelumnya dan harga tertinggi saat itu;
- Perbedaan antara harga penutupan sebelumnya dengan harga terendah saat itu.
Sebagai trader, Anda tidak perlu lagi dipusingkan dengan perhitungan seperti di atas. Anda
tinggal melihat nilai ATR terakhir. Seperti contoh di atas, nilai ATR adalah 0.0027. Untuk
menentukan di level berapa stop-loss harus kita tempatkan, Anda tinggal mengalikan nilai
tersebut dengan dua. Artinya, dengan pembacaan nilai ATR seperti di atas, level stop-loss
bisa Anda tempatkan sejauh 2x270, yaitu 540 pips (quote harga dengan 5 desimal).
http://www.foreximf.com/strategi-forex/strategi-forex-trading-menempatkan-stop-loss-dengan-atr/
Misalnya: Anda membuka posisi SELL GBP/USD di harga 1.50794, maka berdasarkan ATR
Anda bisa menempatkan level stop-loss sejauh 540 pips di atas 1.50794, yaitu di level
1.51334.
Lalu di mana sebaiknya level take-profit Anda tempatkan?
Perhitungannya sama, tinggal kalikan nilai ATR dengan dua. Dengan demikian, Anda bisa
menempatkan level take-profit sejauh 540 pips di bawah 1.50794, yaitu di level 1.50254.
Dengan mempergunakan strategi ini, berarti risk-reward-ratio yang Anda terapkan dalam
trading forex Anda adalah 1:1. Nah, jika Anda ingin menerapkan reward yang lebih besar
daripada risk, Anda bisa memperbesar faktor pengali untuk menetapkan take-profit, misalnya
2,5 kali nilai ATR.
Ada juga beberapa trader yang lebih agresif, misalnya para scalper. Jika Anda adalah scalper
dan ingin mempergunakan ATR untuk menentukan level stop-loss dan take-profit, Anda
masih bisa mempergunakan ATR dengan cara membagi nilai ATR dengan dua. Jika nilai
ATR adalah 0.0027, maka stop-loss dan take-profit ditempatkan sejauh 135 pips di atas dan
di bawah level open position Anda.
Selamat mencoba.