Strategi e-Commerce
description
Transcript of Strategi e-Commerce
1
Strategi e-CommercePertemuan 8
2
1. Proses pengembangan strategi2. Dampak e-commerce (EC) pada proses
pengembangan strategi3. Perancangan, justifikasi, dan prioritasi
aplikasi-aplikasi EC4. Penyebab kegagalan EC dan pelajaran
dari keberhasilannya
Sasaran
Strategi: Formulasi umum tentang bagaimana perusahaan dapat bersaing, tujuan-tujuannya, dan rencana serta kebijakan apa yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan tsb.
Strategi sering juga menetapkan apa saja yang tidak akan dilakukan oleh perusahaan.
Strategi Organisasi
Strategi terpusat pada aspek-aspek:◦ Kesesuaian/kemampuan organisasi◦ Kelebihan dan kekurangan◦ Profitabilitas◦ Nilai
Profitabilitas dan nilai ekonomis ditentukan oleh kemampuan untuk memberikan proposisi nilai yang unik
Strategi Organisasi (lanjut)
Strategi e-Commerce (e-strategi): Formulasi dan eksekusi visi tentang bagaimana suatu perusahaan baru (atau yang sudah ada) akan membuka saluran usaha elektronik (e-channel)
Strategi Organisasi (lanjut)
Proses pengembangan strategi:1. Inisiasi2. Perumusan3. Implementasi4. Pengukuran
Proses Pengembangan Strategi
MKOM - UBL 7
Proses pengembangan strategi◦ Inisiasi Strategi: Fase awal dalam
pengembangan strategi dimana organisasi mengevaluasi dirinya sendiri dan lingkungannya
◦ Proposisi Nilai: Manfaat yang diberikan oleh produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen; atau, kebutuhan konsumen yang dipenuhinya
Gasal 2004-2005
Proses Pengembangan Strategi (lanjut)
MKOM - UBL 8
Hasil dari fase inisiasi strategi◦ Analisis perusahaan (terutama proposisi
nilai)◦ Kemampuan/keunggulan inti perusahaan
(core competencies)◦ Peramalan pasar◦ Analisis pesaing (sektor industri)
Gasal 2004-2005
Proses Pengembangan Strategi (lanjut)
Formulasi Strategi: Perumusan strategi untuk memanfaatkan peluang dan mengelola tantangan dalam lingkungan usaha berdasarkan kekuatan dan kelemahan perusahaan
Proses Pengembangan Strategi (lanjut)
Aktivitas dan hasil fase formulasi strategi:◦ Peluang bisnis◦ Analisis biaya-keuntungan◦ Analisis, estimasi, dan manajemen resiko
Proses Pengembangan Strategi (lanjut)
MKOM - UBL 11
Impementasi Strategi: Pengembangan rencana-rencana rinci jangka-pendek untuk melaksanakan proyek-proyek yang disepakati dalam formulasi strategi
Gasal 2004-2005
Proses Pengembangan Strategi (lanjut)
Aktivitas dan hasil fase implementasi strategi:◦ Rencana/rancangan bisnis◦ Alokasi sumber daya◦ Manajemen proyek
Proses Pengembangan Strategi (lanjut)
Pengukuran Strategi: Evaluasi secara terus menerus akan perkembangan pencapaian tujuan-tujuan strategis organisasi, yang menghasilkan langkah-langkah perbaikan dan ― jika perlu― reformulasi strategi◦ Ukuran-ukuran khusus (metrics) sering
dipakai untuk mengukur keberhasilan strategi
Proses Pengembangan Strategi (lanjut)
Alat-alat bantu pengembangan strategi◦ Analisis SWOT: Mensurvei peluang-peluang
serta tantangan eksternal; dalam kaitannya dengan kekuatan dan kelemahan internal organisasi
◦ Grid analisis persaingan: Memetakan aspek-aspek diferensiasi antara para pesaing dan perusahaan dalam sektor industri
◦ Perencanaan skenario: Mempertimbangkan berbagai alternatif skenario masa depan perusahaan untuk memberi gambaran bagi pengambil keputusan tentang langkah-langkah yang dapat diambil sekarang untuk menjamin sukses di masa depan
Proses Pengembangan Strategi (lanjut)
◦ Analisis ROI (Return on investment): Mengukur ratio antara biaya yang dibutuhkan dengan perkiraan keuntungan yang akan didapat dari proyek atau aplikasi
◦ Balanced scorecard: Pengukuran tingkat pencapaian tujuan-tujuan strategis perusahaan dengan mengukur kinerja pada aspek-aspek: finansial, konsumen, proses bisnis, dan pengembangan kemampuan
Proses Pengembangan Strategi (lanjut)
Competitive factors◦ Biaya pencarian produk/jasa bagi pembeli lebih
rendah◦ Kemudahan memperbandingkan barang/jasa◦ Diferensiasi dan Personalisasi
Diferensiasi: Menyediakan produk atau jasa yang unikPersonalisasi: Kemampuan untuk merakit produk, jasa, atau informasi (content) sesuai dengan kebutuhan spesifik masing-masing pembeli
◦ Harga lebih rendah◦ Layanan konsumen lebih bernilai
Kompetisi di Era Ekonomi Digital
MKOM - UBL 17
Menuju kompetisi sempurna, karakteristiknya:◦ Semua pembeli dan penjual dapat masuk ke
pasar dengan biaya masuk minimal atau nol◦ Pembeli atau penjual kuat/besar tidak dapat
mempengaruhi pasar secara monopoli◦ Produk-produk bersifat homogen (tidak ada
diferensiasi) ◦ Pembeli maupun penjual memiliki informasi
lengkap tentang produk-produk, permintaan, penawaran dan kondisi pasar
Gasal 2004-2005
Kompetisi di Era Eknonomi Digital (lanjut)
Model Competitive Forces Porter: ◦ Mengatakan bahwa lima kekuatan utama
dalam persaingan menentukan struktur industri dan bagaimana distribusi nilai ekonomis diantara pemain-pemain dalam sektor industri tsb.
◦ Dengan menganalisa kekuatan-kekuatan tsb perusahaan dapat mengembangan strategi bersaingnya
Kompetisi di Era Eknonomi Digital (lanjut)
Dampak Internet pada Struktur Industri: Porter’s Competitive Forces Model
Dampak EC bagi pasar◦ Reach (jangkauan pasar) & Richness
(kekayaan nilai tambah) ◦ Hambatan masuk pasar (barriers to entry)
turun◦ Menjamurnya rekanan virtual
Biaya interaksi rendah: Waktu dan uang yang dikeluarkan bagi orang atau perusahaan untuk bertukar barang, jasa, dan ide
◦ Ceruk (niche) pasar banyak sekali
Strategi EC: Konsep-konsep
Isu dalam inisiasi e-strategi◦ Menjadi pioneer (first mover) atau pengikut
(follower)? Besarnya peluang Produk-produk berstatus komoditi Menjadi yang terbaik (best mover)
◦ Menjadi pemain Global? Masalah kultur Masalah peraturan, perundangan, perpajakan Masalah kesiapan infrastruktur
Inisiasi Strategi EC
◦ Menciptakan perusahaan online terpisah? Keuntungan pemisahan bisnis online
Menghindari atau mengurangi konflik internal Memberi kebebasan bagi manajemen perusahaan
online dalam soal penentuan harga, periklanan, dsb. Kemudahan untuk membangun merk (brand) baru
dengan cepat Peluang untuk membangun sistem informasi baru
yang efisien tanpa harus dibebani dengan sistem-sistem kuno yang dimiliki perusahaan lama
Sumber pendanaan luar- jika idenya didukung pasar dan IPO sahamnya laku
Isu Insisasi Strategi EC
Kelemahan memisahkan bisnis online Mungkin sangat mahal dan riskan Keahlian yang masih dibutuhkan
perusahaan lama mungkin banyak terserap ke perusahaan baru
Perusahaan baru tidak dapat memanfaatkan keahlian dan kapasitas berlebih di bagian-bagian perusahaan lama (kecuali melalui kolaborasi formal).
Isu Insisasi Strategi EC (lanjut)
◦ Menciptakan merk (brand) online baru? Perusahaan dengan merk internasional yang
kuat dan mapan sebaiknya memakai dan mempromosikan merknya tsb secara online
Perusahaan dengan merk yang lemah atau yang tidak mencerminkan semangat usaha online mungkin akan lebih baik menciptakan merk baru/terpisah.
Isu Insisasi Strategi EC (lanjut)
Kesalahan umum dalam memilih proyek EC:
1. Mengembangkan dan membiayai banyak proyek tanpa prioritas dan seleksi
2. Menumpukan segalanya pada satu inisiatif (proyek) EC
3. Trend-surfing—ikut-ikutan dengan ide yang sedang menjadi trend
4. Bermotifkan rasa takut atau kerakusan—terburu-buru masuk dunia EC untuk cepat kaya
Perumusan Strategi EC
◦Kemapanan model bisnis EC Mengevaluasi proyek-proyek online dalam
konteks kriteria-kriteria bisnis umum Dirancang untuk mendorong perusahaan
berpikir apa yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan solusi e-bisnis
Kemapanan Model Bisnis EC
Menentukan portfolio aplikasi EC yang sesuai
Internet portfolio map—disusun berdasarkan kesesuaian dengan perusahaan (company fit) dan kelaikan proyek (project viability)
Kemapanan Model Bisnis EC (lanjut)
◦ Kelaikan diukur berdasarkan: Potensi nilai pasar Waktu untuk mencapai impas (break even) Waktu untuk implementasi Kebutuhan pendanaan
◦ Kesesuaian diukur dengan: Keselarasan dengan kemampuan inti Keselarasan dengan inisiatif-inisiatif lain
perusahaan Kesesuaian dengan struktur organisasi perusahaan Kemudahan (kompleksitas) implementasi teknis
Kemapanan Model Bisnis EC (lanjut)
◦ Jika kelaikan maupun kesesuaian rendah—proyek ditolak
◦ Jika keduanya tinggi—proyek dilaksanakan◦ Jika kesesuaian tinggi tapi kelaikan rendah—
proyek harus dirancang ulang◦ Jika kesesuaian rendah tetapi kelaikan
tinggi—proyek (ide) dijual
Kemapanan Model Bisnis EC (lanjut)
Kemapanan Model Bisnis EC (lanjut)
Justifikasi bisnisBusiness case: Dokumen tertulis yang disajikan oleh manajemen untuk memperoleh pendanaan bagi suatu aplikasi atau proyek dengan memberikan justifikasi dari investasi yang akan ditanamkan
Justifikasi Model Bisnis EC
Analisa Biaya-Keuntungan◦ Alat bantu dalam mengembangkan
ukuran-ukuran yang apat digunakan untuk mengevaluasi strategi
◦ Sebagian besar biaya suatu proyek EC dapat diidentifikasi dan diperkirakan
Biaya hardware, software, staf baru, dan fasilitas-fasilitas fisik
Analisa Cost-Benefit
◦ Keuntungan suatu proyek EC umumnya sangat intangible—sulit diperkirakan: Peningkatan penjualan dengan perluasan jangkauan
pasar (basis konsumen) Penghematan dari prosedur pembelian yang lebih
ramping Biaya telekomunikasi berkurang
Analisa Cost-Benefit (lanjut)
◦ Salah satu faktor paling sulit dalam memperkirakan keuntungan, terutama untuk perusahaan baru, adalah pembuatan model pendapatan (revenue model) Pendapatan dari pemasang iklan mungkin tidak
terlalu besar Model pendapatan berbasis penjualan (transaksi)
sangat tergantung pada kemampuan mendapatkan konsumen dalam jumlah besar dengan cepat
Analisa Cost-Benefit (lanjut)
Analisis dan manajemen resiko◦ Resiko e-commerce: Kemungkinan bahwa
kerugian akan terjadi dalam rangka mengembangkan dan mengoperasikan strategi EC
◦ Langkah pertama dalam mengukur resiko adalah analisis resiko—identifikasi dan evaluasi sumber-sumber resiko
Analisa Resiko
Empat sumber resiko bisnis dalam strategi e-commerce:
1. Resiko Persaingan2. Resiko Transisi3. Resiko dari Relasi dengan Konsumen4. Resiko dari ketergantungan dengan
Rekanan Usaha
Analisa Resiko (lanjut)
◦ Langkah selanjutnya adalah manajemen resiko—pembuatan rencana untuk mengurangi ancaman yang ditimbulkan oleh resiko
◦ Mengambil langkah-langkah untuk: Memperkecil probabilitas munculnya ancaman Minimasi akibat/konsekuensi jika ancaman itu
muncul Keduanya
Analisa Resiko (lanjut)
Isu dalam formulasi strategi◦ Bagaimana menangani konflik antar
channel Menyerahkan penanganan pemesanan online
kepada distributor yang sudah ada Menyediakan layanan online untuk pada
intermediator (broker) Menjual beberapa produk online, sisanya
mungkin diiklankan secara online tetapi hanya dijual secara off-line
Tidak menjual secara online
Isu Perumusan Strategi
◦ Bagaimana menangani konflik antara bisnis online dan off-line Perbedaan alokasi sumber daya antara
aktivitas off-line dan online dapat menimbulkan masalah
Sangat penting bahwa manajemen puncak mendukung keduanya Adanya strategi yang jelas tentang “apa dan
bagaimana” masing-masing unit beroperasi sangat penting
Isu Perumusan Strategi (lanjut)
◦ Strategi Penentuan Harga Perbandingan harga sangat mudah dilakukan
secara online Pembeli sering yang menentukan harga Harga produk online dan off-line lain Penetapan harga secara terdiferensiasi dapat
menjadi strategi harga Versioning: Menjual barang yang sama, tetapi
dengan pilihan/variasi dan karakteristik penyampaian yang berbeda
Isu Perumusan Strategi (lanjut)
Kegagalan E-commerce◦ Pada tingkat Ekonomi Makro: Revolusi
teknologi sebagai dampak Internet harus diperlakukan sebagaimana industri mobil dan kereta-api: akan melalui siklus boom-bust-consolidation (naik-turun-dan-konsolidasi)
Kunci Kegagalan EC
◦ Pada tingkat ekonomi menengah, pecahnya “gelembung” dot-com di pertengahan 2000-an konsisten dengan pergerakan turun ekonomi yang terjadi pada sektor properti, logam mulia, mata uang, dan pasar modal.
Kunci Kegagalan EC (lanjut)
◦ Pada tingkat ekonomi mikro, trend “Web rush” mencerminkan alokasi sumber daya langka yang berlebih-lebihan, yaitu: Modal ventura SDM teknis Ke dalam model-model bisnis yang bertumpu pada
periklanan
Kunci Kegagalan EC (lanjut)
Alasan finansial kegagalan EC adalah ketidak-cukupan pendanaan dan model pendapatan yang salah◦ Kekurangan dana◦ Revenue model yang salah
Kunci Kegagalan EC (lanjut)
Keberhasilan e-commerce◦ Perusahaan Brick & Mortar menambahkan
channel online dengan memanfaatkan pengetahuan, merk, infrastruktur, dan aset strategis lain yang telah dimiliki perusahaan
◦ Peningkatan standar mutu (tuntutan) konsumen
◦ Terjadi transformasi produk atau jasa pada pasar yang telah ada
◦ Kehadiran off-line dari perusahaan-perusahaan online
Kunci Keberhasilan EC
CSF: ◦ Pilih model bisnis yang kokoh◦ Pahami prospek masa depan EC◦ Pupuk semangat e-inovasi◦ Evaluasi strategi spin-off secara hati-hati◦ Lakukan co-branding◦ Rekrut staf eks dot-com
Kunci Keberhasilan EC (lanjut)
Tiga faktor paling utama keberhasilan B2C:◦ Manajemen pemasaran yang efektif◦ Situs Web yang menarik◦ Menciptakan hubungan baik dengan
konsumen
Kunci Keberhasilan EC (lanjut)
Tiga faktor paling utama keberhasilan B2B:◦ Kesiapan rekanan usaha◦ Integrasi informasi dalam perusahaan
(internal) maupun antar perusahaan yang terlibat dalam rantai pasokan
◦ Kelengkapan aplikasi
Kunci Keberhasilan EC (lanjut)
Tiga faktor keberhasilan paling utama e-business secara umum: ◦ Model bisnis yang tepat◦ Kesiapan porusahaan untuk menjadi
organisasi e-bisnis◦ Integrasi internal proses-proses bisnis
perusahaan
Kunci Keberhasilan EC (lanjut)