STRATEGI DEPARTEMEN PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN ...
Transcript of STRATEGI DEPARTEMEN PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN ...
BAB II
URAIAN TEORISTIS
2.1. Pengertian dan Tujuan Pemasaran
Aktivitas yang dilakukan oleh manusia sangatlah beragam, dimana dengan
keragaman dari aktivitas tersebut maka semakin banyak juga dibutuhkan penciptaan
media sebagai sarana penunjang aktivitas manusia tersebut. Salah satu aktivitas
manusia adalah dalam hal kunjungan dan wisata yang mana menyebabkan
dibutuhkannya jasa dari perhotelan. Untuk melengkapi kebutuhan dari aktivitas
tersebut, maka banyak hotel-hotel dibangun sebagai sarana penginapan bagi
wisatawan. Dengan demikian mengakibatkan bisnis perhotelan semakin berkembang,
tempat tujuan pariwisata dan hotel semakin banyak di berbagai daerah. Selain hotel
bisnis pelayanan jasa lainnya seperti restaurant, night club, catering, bar, pub dan
discotheque juga semakin berkembang, yang perlu mendapat perhatian sekarang
adalah bagaimana mengelola industri jasa diatas tersebut menjadi sebuah
perdagangan yang maju. Sebagai Industri yang bergerak di bidang jasa, maka setiap
pengusaha hotel akan berusaha memberikan pelayanan yang maksimal bagi para
tamunya.
Dapat dikatakan bahwa kekuatan dari bisnis ini adalah bagaimana para
pengusaha hotel menawarkan jasa yang terbaik untuk para tamunya dalam rangka
Universitas Sumatera Utara
memuaskan kebutuhan tamu. Tiap-tiap hotel akan berusaha memberikan nilai tambah
yang berbeda atas produk danjasa serta pelayanan yang diberikan kepada tamunya.
Nilai tambah ini yang membuat suatu hotel berbeda antara yang satu dengan
yang lainnya, yang pada akhirnya menyebabkan orang mempunyai alasan tersendiri
memilih suatu hotel dibandingkan dengan hotel yang lainnya.
Dengan adanya pemilihan dari tamu terhadap suatu hotel menyebabkan
timbulnya persaingan dalam bisnis perhotelan. Tidak semua hotel berhasil dalam
bersaing dan menguasai pasar sesuai dengan target yang telah ditetapkan, apalagi
dalam keadaan perekonomian sekarang ini. Untuk itu dibutuhkan suatu kebijakan dan
strategi pemasaran yang jitu dalam menghadapi persaingan yang semakin tajam.
Disinilah tugas dan peranan penting bagian pemasaran suatu hotel, yaitu
mengusahakan agar kamar-kamar yang pada waktu-waktu sepi dapat terisi, selain itu
agar dapat meningkatkan volume penjualan dari waktu ke waktu. Pemasaran
merupakan ujung tombak perusahaan. Perusahaan tidak akan mampu bersaing tanpa
itu. Strategi pemasaran tersebut adalah kiat perusahaan dalam memasarkan
produknya dengan baik untuk mencapai tingkat keuntungan yang diinginkan.
Macam-macam strategi dan taktik perlu dikembangkan oleh setiap insan pemasaran.
Tujuannya adalah agar mampu bersaing dalam setiap keadaan, dan apabila strategi
pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan dapat berjalan dengan lancar, akan dapat
meningkatkan penjualan jasa perusahaan khususnya dalam penjualn kamar.
Universitas Sumatera Utara
Sebagaiman kita ketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah berbeda dengan
penjualan, transaksi ataupun perdagangan. Pengertian pemasaran mengandung
pengertian yang lebih luas dari sekedar penjualan dan periklanan. Pemasaran
merupakan konsep kunci keberhasilan suatu bisnis dimana pemasaran dengan
memperhatikan keinginan dan kebutuhan pemenuhan pelanggan untuk tercapainya,
kepuasan memberi dampak positif bagi perusahaan, di era persaingan bisnis yang
begitu canggih dewasa ini. Pemasaran merupakan salah satu bidang fungsional yang
sangat penting dalam suatu organisasi bisnis sebagai penunjang utama, bagi
kelangsungan hidup operasional suatu dunia usaha.
Pemahaman pemasaran bagi pihak pemasar sangat penting dalam rangka
pengenalan kebutuhan dan keinginan pelanggan, penentuan pasar sasaran mana yang
dapat dilayani dengan sebaik-baiknya oleh perusahaan, serta merancang produk, jasa
dan program yang tepat untuk melayani pasar tersebut.
Menurut Prof Denny G. Riherford dari Washington State University dalam
buku Hotel Management dan Operation, Pemasaran Hotel adalah aktivitas yang
menggunakan strategi dan taktik, yang direcanakan sedemikian rupa untuk
menyampaikan cerita tentang pelayanan yang dapat diberikan suatu hotel, dengan
memberikan rangsangan yang bergairah kepada tamu untuk memilih pesan yang
disampaikan hotel untuk dibandingkan dengan pilihan lain dari hotel pesaing.
Neil Wearne and Alison Morisson (1993) menyatakan bahwa dari sudut
pandang orang-orang yang bergerak dalam bidang industri jasa, pemasaran dapat
diartikan sebagai usaha mengolah makanan, minuman, dan akomodasi hotel menjadi
Universitas Sumatera Utara
produk yang diminati orang dengan memberikan nilai tambah melalui pelayanan dan
penyajian (Yoeti, 1999, p.10).
Pemasaran menurut Sunarto, (2003:6,7) adalah proses sosial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak
lain. Selanjutnya Marius P.Angipora, (2002:4,5) mengutip pengertian pemasaran
yang dikemukakan oleh para ahli :
1. Menurut Phillip Kotler, pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran.
2. Menurut William J Stanton mendefinisikan pemasaran adalah:
a. Dalam arti Kemasyarakatan
Pemasaran adalah setiap kegiatan tukar menukar yang bertujuan memuaskan
keinginan manusia.
b. Dalam arti Bisnis
Pemasaran adalah sistem dari sebuah sistem dari kegiatan bisnis yang
direncanakan, mempromosikan, dan mendistribusikan jasa serta barang-
barang pemuas keinginan besar.
Menurut Sunarto (2002 : 2), pemasaran merupakan pemenuhan kepuasan
pelanggan demi suatu keutungan. Berdasarkan definisi diatas maka dapat
disimpulkan bahwa pemasaran merupakan usaha memenuhi kebutuhan
manusia, melalui proses pendistribusian barang dan jasa dari produsen ke
konsumen.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Pengertian Bauran Pemasaran Jasa
Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006:71), Keberhasilan suatu perusahaan
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan tergantung dari susunan strategi
perusahaan yang ada diperusahaan tersebut. Setiap perusahaan menggunakan
sejumlah alat untuk mendapat respon dari konsumen terhadap kegiatan pemasaran
yang dilakukan oleh perusahaan.
Salah satu alat yang digunakan dalam menyusun strategi pemasaran adalah dengan
menggunakan Bauran Pemasaran. Berikut adalah defenisi mengenai Bauran
Pemasaran yang penulis kutip dari para ahli:
Menurut Saladin (2003:3), mengemukakan pengertian bauran pemasaran sebagai
berikut: “Bauran Pemasaran (Marketing Mix) adalah serangkaian dari variabel
pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan dapat digunakan untuk mencapai
tujuan dalam pasar sasaran. Sedangkan menurut Dharmesta (2002:42),
mengemukakan pengertian Marketing Mix sebagai berikut: “Marketing Mix adalah
kombinasi dari dari empat variabel kegiatan yang merupakan
inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni: produk, susunan harga, kegiatan
promosi, dan sistem distribusi”.
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program yang
perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang
ditetapkan dapat berjalan sukses.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Unsur-unsur bauran pemasaran jasa
Menurut Oka A. Yoeti (1999, p.24) kunci kesuksesan para pelaku bisnis haruslah
mengembangkan strategi persaingan yang berpedoman pada pembauran pasar
(marketing mix). Marketing mix sebagai suatu konsep pertama kali dipelopori oleh
Borden di tahun 1960-an. Marketing mix terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut:
1. Produk (Product)
2. Tempat (Place)
3. Harga (Price) 4. Posisi (Positioning) 5. Promosi (Promotion)
6. Target Pasar (Target Market)
Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan
ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna
mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang
ditawarkan. Produk merupakan elemen yang paling penting, sebab dengan inilah
perusahaan berusaha untuk memenuhi " kebutuhan dan keinginan " dari konsumen,
namun keputusan itu tidak berdiri sebab produk / jasa sangat erat hubungannya
dengan target market yang dipilih. Sedangkan sifat dari produk / jasa tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Tidak berwujud
Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat, dirasa, diraba,
didengar atau dicium, sebelum ada transaksi pembelian.
Universitas Sumatera Utara
2. Tidak dapat dipisahkan
Suatu produk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu
merupakan orang atau benda. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel
tidak akan bisa terlepas dari bangunan hotel tersebut.
3. Berubah-ubah
Bidang jasa sesungguhnya sangat mudah berubah-ubah, sebab jasa ini sangat
tergantung kepada siapa yang menyajikan, kapan disajikan dan dimana disajikan.
Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah
hotel berbintang tigaberbeda dengan jasa yang diberiakan oleh hotel
berbintanglima.
4. Daya tahan Jasa tidak dapat disimpan. Seorang pelanggan yang telah memesan
sebuah kamar hotel akan dikenakan biaya sewa, walaupun pelanggan tersebut
tidak menempati kamar yang ia sewa.
2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Pemasaran Hotel:
W. Lazar dan E.J. Kelly (1996) menyebutkan tiga faktor yang diperlukan
untuk menerapkan pemasaran jasa, yaitu :
1. Instrumen produk untuk memberikan kemudahan kepada wisatawan sebagai
pemakai jasa, produk yang dijual dalam bentuk paket dengan memberikan
pelayanan terpadu (Integrated Services).
2. Instrumen Distribusi untuk memenuhi kebutuhan wisatawan, mereka tidak perlu
berhubungan langsung dengan perusahaan yang menjual jasa-jasa tersebut, tapi
hanya
Universitas Sumatera Utara
cukup membeli dari perantara seperti Tour Operator, Biro Perjalanan Wisata,
Hotel Reservation Agent, Wholesaler atau Representative Office.
3. Instrumen Promosi agar calon wisatawan dapat informasi yang lengkap dan
akurat tentang produk atau jasa yang hendak dijual, perlu ada Promotion
Materials seperti Brochures, Leaflets, Booklets, Poster atau Tourism Map,
sehingga dengan memiliki sumber informasi tersebut mereka dapat
mempersiapkan perjalanan wisata dengan baik dan memuaskan.
Menurut Agus Sulastiyo (2001, p. 262) keberhasilan pemasaran hotel tergantung dari
dua faktor, yaitu sebagai berikut:
2.4.1. Faktor yang dapat dikendalikan
Bauran Pemasaran dapat diubah dengan berbagai cara, misalnya: hotel dapat merubah
atau mengganti media yang digunakan untuk mengiklankan produknya dari
menggunakan media majalah ke media televisi, atau dari radio ke kupon promosi,
sedangkan waktu dan uang merupakan faktkor yang sifatnya terbatas.
2.4.2. Faktor yang tidak dapat dikendalikan
Faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan adalah kejadian-kejadian di luar
jangkauan Manager Pemasaran. Faktor ini kadang-kadang di sebut faktor Eksternal,
yang paling sedikit terdapat 6 (enam) faktor eksternal seperti:
1. Kompetisi
2. Regulasi dan Legalisasi
3. Lingkungan ekonomi
Universitas Sumatera Utara
4. Teknologi
5. Lingkungan
6. Sosial Budaya
Suksesnya seorang penjual suatu produk hotel tergatung dari harga atau tarif hotel
yang bersangkutan. Jika tarif kamar dianggap tinggi mungkin saja calon tamu
memilih produk hotel yang lain (substitusi).
2.5. Pengertian Pemasaran Hotel
Ada beberapa defenisi tentang Pemasaran Hotel oleh para ahli diantaranya
yaitu sebagai berikut:
Menurut Prof Denny G. Ritherford dari Washington State University dalam buku
Hotel Management dan Operation, Pemasaran Hotel adalah aktivitas yang
menggunakan strategi dan taktik, yang direncanakan sedemikian rupa untuk
menyampaikan cerita tentang pelayanan yang dapat diberikan suatu hotel, dengan
memberikan rangsangan yang bergairah pada tamu untuk mau memilih pesan yang
disampaikan hotel untuk dibandingkan dengan pilihan lain dari hotel pesaing.
Menurut Philip Kotler (1996), batasan tentang pemasaran hotel adalah ilmu
yang bertujuan untuk menyenangkan tamu dan dari kegiatan itu, hotel memperoleh
keuntungan.
Oleh karena itu Kotler menyebutnya sebagai sensitive serving and satisfying
the human needy (Yoeti, 1999, p. 10).
Universitas Sumatera Utara
Philip Kotler (1999) yang dikutip oleh Drs. H. Oeka. Yoeti (1997:10) pemasaran
hotel adalah “ilmu yang bertujuan menyenangkan tamu dan dari kegiatan itu hotel
mempeoleh keuntungan”.
Philip Kotler (1999) menyebutnya sebagai serving and satisfiying human need.
Pendapat ini didukung oleh Ronald A. Nykel (1989:7) pemasaran hotel “mempunyai
banyak maksud dan tujuan dan berhubungan dengan konsumen yang berbeda –
beda”.
2.6. Konsep Pemasaran Hotel
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi
terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan
kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para
pesaing. Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.
3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
4. Lakukanlah menurut cara anda
5. Andalah yang menentukan
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan
yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan
kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
2.6.1. Konsep Produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang
tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi
dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan
distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang
sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang
tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2.6.2. Konsep Produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen
disini adalah membuat
produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas
tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik.
2.6.3. Konsep Penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja,
organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
2.6.4. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kucsi untuk mencapai tujuan organisasi
terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan
kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para
pesaing.
Universitas Sumatera Utara
2.6.5. KonsepPemasaran Sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan
kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan
yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing
dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan
masyarakat.
2.6.6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua
faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen
strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi
keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
Pemasaran jasa hotel itu selalu terdiri dari beberapa aktivitas yang bertujuan
untuk menarik calon pelanggan dengan memberi motivasi agar tertarik untuk
membeli produk dan jasa pelayanan hotel. Pada dasarnya produk dan jasa pelayanan
hotel mulai dinikmati tamu pada saat melakukan check-in dan registrasi. Selanjutnya
ketika tamu tinggal dan menginap di kamar, makan dan minum, menikmati hiburan di
pub sampai check-out merupakan bagian dari produk hotel.
2.7. Aspek – Aspek Penting Dalam Pemasaran
Suatu hotel yang baik memang harus mempertahankan banyak aspek penting di
dalam pemasarannya. Jika hotel tersebut tidak memperhatikan aspek penting yang
menunjang keunggulannya, maka hotel tersebut tidak akan menarik bagi calon
Universitas Sumatera Utara
konsumen. Beberapa aspek penting yang merupakan konsistensi yang harus
dipertahankan di dalam memasarkan jasa khususnya kamar yaitu sebagai berikut:
2.7.1. Mutu
Di dalam perhotelan, sangat penting untuk mempertahankan mutu dari jasa yang ada.
Hal-hal seperti masakan, fasilitas tempat tidur, kenyamanan, bell boy, danlainnya
sangat berpengaruh terhadap mutu suatu hotel.
Mutu suatu hotel terdiri dari 2 macam, yaitu sebagai berikut:
2.7.1.1. Mutu Tekhnis
Mutu Tekhnis berkaitan dengan kamar tamu hotel.
2.7.1.2. Mutu Fungsional
Mutu Fungsional berkaitan dengan proses pembelian jasa dan produk
2.7.2. Reservasi
Dalam proses reservasi, peran resepsionis sangat besar untuk dapat menunjang mutu
yang baik dalam sebuah hotel. Misalkan saja seorang resepsionis menjawab
pertanyaan konsumen dengan jawaban yang tidak jelas atau memusingkan konsumen,
hal tersebut juga berpengaruh terhadap mutu hotel tersebut. Konsumen biasanya akan
malas untuk mengunjungi hotel tersebut apabila ia sudah mendapatkan jawaban atau
respon yang tidak memuaskan dirinya.
2.7.3. Ruang Kamar Hotel
Ruang kamar hotel tidak boleh dianggap remeh. Selain kebersihan, tata letak dari
setiap perabotan yang ada merupakan hal yang perlu diperhatikan. Jika tata letak
Universitas Sumatera Utara
perabotan tidak teratur, atau ruangan hotel tersebut tidak memberikan kesan menarik ,
maka konsumen akan menolak untuk menginap di hotel tersebut.
2.7.4. Fasilitas
Fasilitas adalah penyediaan perlengkapan-perlengkapan fisik untuk memberikan
kemudahan kepada para tamu dalam melakukan aktifitas-aktifitasnya sehingga
kebutuhan tamu dapat terpenuhi selama menginap di hotel, seperti kamar, kolam
renang dan sebagainya
2.7.5. Lokasi
Akses menuju lokasi perhotelan merupakan hal yang penting. Lokasi hotel yang
strategis atau keberadaan hotel yang dikelilingi oleh suasana yang alami merupakan
nilai tambah tersendiri bagi hotel tersebut.
2.7.6. Cara Pembayaran dan Pricing
Hotel yang ideal adalah hotel yang memiliki fasilitas pembayaran yang baik, seperti
mesin EDC (Electronic Data Capture). Strategi harga juga harus dibuat semenarik
mungkin agar konsumen tertarik untuk menginap di hotel tersebut.
2.7.7. Keramahan dan Etika dalam Melayani Tamu Hotel
Keramahan dan etika sangat menunjang pemasaran jasa perhotelan. Pelayanan berupa
service yang tepat waktu dan tutur kata yang baik dari petugas hotel merupakan hal
yang penting untuk diperhatikan. Terkadang kita memang sering mendapatkan
keluhan atau perlakuan yang kasar dari konsumen. Tetapi hal yang harus diperhatikan
adalah bagaimana beretika dan bertutur kata yang baik, karena hal tersebut
Universitas Sumatera Utara
merupakan salah satu poin penting dalam menunjang keberhasilan servis perhotelan.
Kita harus tetap berani mengatakan “ya bu,
ditunggu sebentar..” atau “mohon sabar ya, bu..” meskipun rasanya kita kesal bukan
main ketika kita melihat konsumen memarahi kita dengan tidak sabar. Meskipun
sepertinya mereka tidak terlalu memperdulikan tutur kata dan etika kita ketika
menjawab pertanyaan atau keinginan mereka, sebenarnya mereka justru sangat
mengingat apa yang kita katakan ketika merespon pertanyaan maupun sikap mereka.
2.7.8. Differensiasi / Keunikan.
Setiap hotel harus memiliki keunikan tersendiri. Jika suatu hotel terlihat biasa saja
dan tidak memiliki daya tarik atau keunikan khusus, maka hotel tersebut tidak akan
menarik bagi konsumen. Keunikan atau differensiasi yang dimiliki oleh suatu hotel
merupakan aset bagi suatu hotel untuk menarik konsumen dan mendapatkan
keuntungan. Misalnya, jika suatu hotel bukan hanya berupa bangunan mewah biasa,
tetapi memiliki keunggulan berupa konservasi tanaman langka dan lainnya, maka
hotel tersebut memiliki keunggulan dan daya jual tersendiri.
2.7.9. Kenyamanan dan Kebersihan
Kenyamanan dan kebersihan merupakan hal penting yang sangat perlu diperhatikan.
Suatu kondisi hotel yang kotor, tidak terawat, dan tidak memberikan kesan nyaman
akan membuat konsumen menjadi enggan untuk menginap di hotel tersebut. Hal yang
penting untuk diketahui, kenyamanan dan kebersihan merupakan salah satu dari
kesan pertama konsumen mengenai daya tarik dan mutu dari suatu Hotel.
Universitas Sumatera Utara
2.8. Struktur Organisasi Departemen Pemasaran di Hotel Danau Toba Internasional Medan
Sumber: Human Resort Department Hotel Danau Toba Internasional Medan
Universitas Sumatera Utara