Strain Referensi

9
STRAIN A. DEFINISI Strain adalah “tarikan otot” akibat penggunaan berlebihan, peregangan berlebihan, atau stress yang berlebihan. Strain adalah robekan mikroskopis tidak komplit dengan perdarahan ke dalam jaringan (Smeltzer, 2000). Strain adalah trauma pada suatu otot atau tendon, biasanya terjadi ketika otot atau tendon teregang melebihi batas normalnya (Corwin, 2008). B. ETIOLOGI 1. Pada strain akut : Ketika otot keluar dan berkontraksi secara mendadak 2. Pada strain kronis : Terjadi secara berkala oleh karena penggunaaan yang berlebihan atau tekanan berulang-ulang, menghasilkan tendonitis (peradangan pada tendon). C. PATOFISIOLOGI Strain dapat mencakup robekan atau ruptur jaringan. Inflamasi terjadi pada cedera otot atau tendon yang menyebabkan nyeri dan pembengkakan jaringan (Corwin, 2008). Strain adalah kerusakan pada jaringan otot karena trauma langsung (impact) atau tidak langsung (overloading). Cedera ini terjadi akibat otot tertarik pada arah yang salah, kontraksi otot

description

muskulo

Transcript of Strain Referensi

Page 1: Strain Referensi

STRAIN

A. DEFINISI

Strain adalah “tarikan otot” akibat penggunaan berlebihan, peregangan berlebihan, atau

stress yang berlebihan. Strain adalah robekan mikroskopis tidak komplit dengan perdarahan

ke dalam jaringan (Smeltzer, 2000).

Strain adalah trauma pada suatu otot atau tendon, biasanya terjadi ketika otot atau tendon

teregang melebihi batas normalnya (Corwin, 2008).

B. ETIOLOGI

1. Pada strain akut :

Ketika otot keluar dan berkontraksi secara mendadak

2. Pada strain kronis :

Terjadi secara berkala oleh karena penggunaaan yang berlebihan atau tekanan

berulang-ulang, menghasilkan tendonitis (peradangan pada tendon).

C. PATOFISIOLOGI

Strain dapat mencakup robekan atau ruptur jaringan. Inflamasi terjadi pada cedera otot

atau tendon yang menyebabkan nyeri dan pembengkakan jaringan (Corwin, 2008).

Strain adalah kerusakan pada jaringan otot karena trauma langsung (impact) atau tidak

langsung (overloading). Cedera ini terjadi akibat otot tertarik pada arah yang salah,

kontraksi otot yang berlebihan atau ketika terjadi kontraksi, otot belum siap, terjadi pada

bagian groin muscles (otot pada kunci paha), hamstring (otot paha bagian bawah), dan

otot guadriceps. Fleksibilitas otot yang baik bisa menghindarkan daerah sekitar cedera

memar dan membengkak (Smeltzher, 2000).

D. KLASIFIKASI STRAIN

1. Derajat I / Mild Strain (Ringan)

Yaitu adanya cidera akibat penggunaan yang berlebihan pada penguluran unit

muskulotendinous yang ringan berupa stretching / kerobekan ringan pada otot atau ligament.

Page 2: Strain Referensi

a. Gejala yang timbul :

Nyeri lokal

Meningkat apabila bergerak/bila ada beban pada otot

b. Tanda-tandanya :

Adanya spasme otot ringan

Bengkak

Gangguan kekuatan otot

Fungsi yang sangat ringan

c. Komplikasi

Strain dapat berulang

Tendonitis

Perioritis

d. Perubahan patologi

Adanya inflasi ringan dan mengganggu jaringan otot dan tendon namun tanda

perdarahan yang besar.

e. Terapi

Biasanya sembuh dengan cepat dan pemberian istirahat,kompresi dan

elevasi,terapi latihan yang dapat membantu mengembalikan kekuatan otot.

2. Derajat II / Medorate Strain (Ringan)

Yaitu adanya cidera pada unit muskulotendinous akibat kontraksi/pengukur yang

berlebihan.

a. Gejala yang timbul

Nyeri local

Meningkat apabila bergerak/apabila ada tekanan otot

Spasme otot sedang

Bengkak

Tenderness

Gangguan kekuatan otot dan fungsi sedang

b. Komplikasi sama seperti pada derajat I :

Strain dapat berulang

Page 3: Strain Referensi

Tendonitis

Perioritis

c. Terapi :

Impobilisasi pada daerah cidera

Istirahat

Kompresi

Elevasi

d. Perubahan patologi :

Adanya robekan serabut otot

3. Derajat III/Strain Severe (Berat)

Yaitu adanya tekanan / penguluran mendadak yang cukup berat. Berupa robekan penuh

pada otot dan ligament yang menghasilkan ketidakstabilan sendi.

a. Gejala :

Nyeri yang berat

Adanya stabilitas

Spasme

Kuat

Bengkak

Tenderness

Gangguan fungsi otot

b. Komplikasi ;

Distabilitas yang sama

c. Perubahan patologi :

Adanya robekan/tendon dengan terpisahnya otot dengan tendon.

d. Terapi :

Imobilisasi dengan kemungkinan pembedahan untuk mengembalikan

fungsinya.

Page 4: Strain Referensi

Gambar strain 1

Gambar strain 2

Page 5: Strain Referensi

Gambar strain 3

Gambar strain 4

E. MANIFESTASI KLINIS

1. Nyeri mendadak

2. Edema

Page 6: Strain Referensi

3. Spasme otot

4. Haematoma

F. KOMPLIKASI

1. Strain yang berulang

2. Tendonitis

G. PENATALAKSANAAN

1. Istirahat

Akan mencegah cidera tambah dan mempercepat penyembuhan

2. Meninggikan bagian yang sakit, tujuannya peninggian akan mengontrol

pembengkakan.

3. Pemberian kompres dingin

Kompres dingin basah atau kering diberikan secara intermioten 20-48 jam pertama

yang akan mengurangi perdarahan edema dan ketidaknyamanan.

H. ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

a. Kajian nyeri

Apa yang dilakukan pasien sebelum dirasakan nyeri?

Apakah nyeri terlokalisasi?

Bagaimana pasien menjelaskan nyeri?

Apakah nyeri menjalar?

b. Inpeksi umumnya untuk mengetahui perkembangan edema,memantau luka

dikulit.

c. Palpasi sendi untuk mengetahui sensitifitas dan perkembangan jaringan lunak

yang banyak teraba keras

d. Observasi tingkat keterbatasan mobilitas sendi yang terserang

Page 7: Strain Referensi

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri berhubungan dengan spasme otot

Intervensi

Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring/istirahat

Tinggikan dan dukung ekstremitas yang terkena

Dorong pasien mendiskusikan masalah sehubungan dengan cidera

Lakukan dan awasi latihan rentang gerak pasif/aktif

Berikan alternative tindakan menyamankan seperti pijatan

Selidiki adanya keluhan nyeri yang tak biasa/tiba-tiba/mendadak

2. Kerusakan mobilitas fisik b/d nyeri

Intervensi

Anjurkan untuk istirahat selama masih mengalami nyeri

Anjurkan untuk membatasi aktivitas yang berlebihan,seperti mengangkat

beban yang berat

Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari

3. Kerusakan intregitas jaringan b/d adanya cedera

Intervensi

Awasi adanya edema dan perdarahan pada area yang luka

Berikan perawatan luka

Perhatikan peningkatan atau berlanjut