STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. ·...

184

Transcript of STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. ·...

Page 1: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 2: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 3: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 4: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 5: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

i

ABSTRAK

Sabrina Insani (15060024), Hubungan Antara Empati dengan Perilaku Prososial Peserta Didik SMA Tamansiswa Padang, Skripsi, Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang, 2019

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya peserta didik yang hanya peduli pada kelompoknya saja, saat berkumpul bersama ada peserta didik yang kurang dalam hal berbagi dengan teman, seperti berbagi makanan, saat ada temannya yang meminta tolong peserta didik hanya diam saja tidak suka menolong teman di kelasnnya. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan: 1) Empati peserta didik SMA Tamansiswa Padang. 2) Perilaku prososial peserta didik SMA Tamansiswa Padang. 3) Hubungan empati dengan perilaku prososial peserta SMA Tamansiswa Padang.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan analisis korelasi. Populasi penelitian adalah 67 peserta didik yang dipilih dengan teknik total sampling dengan 67 partisipan. Instrumen yang digunakan yaitu angket. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan antara empati dengan perilaku prososial peserta didik SMA Tamansiswa Padang dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Gambaran empati peserta didik SMA Tamansiswa Padang berada pada kategori cukup baik. 2) Gambaran perilaku prososial peserta didik SMA Tamansiswa Padang cukup baik. 3) Terdapat hubungan anatara empati dengan perilaku prososial peserta didik SMA Tamansiswa Padang dengan korelasi cukup kuat. Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan kepada guru bimbingan dan konseling untuk lebih memperhatikan sikap empati dan perilaku prososial peserta didik di sekolah dan di lingkungan sekitar agar dapat memiliki sikap empati yang tinggi dan perilaku prososial yang tinggi .

Page 6: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

ii

KATA PENGANTAR

Pertama sekali peneliti mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah

SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dengan rahmat

dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi yang sesuai

dengan apa yang peneliti harapkan. Shalawat dan salam kita ucapkan kepada

junjungan umat Islam yakni Nabi Besar Muhammad S.A.W. Berkat dua buah

peninggalan pustaka yatitu Al-Quran dan sunnah Rasul sebagai pedoman hidup

bagi umat islam, niscaya apabila selalu berpegang teguh pada keduanya tidak

akan tersesat di dalam kehidupan dunia dan akhirat nantinya. Skripsi ini ditulis

berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan judul

“Hubungan Antara Empati dengan Perilaku Prososial Peserta Didik SMA

Tamansiswa Padang.”

Penelitian skripsi ini bertujuan untuk melengkapi syarat mencapai gelar

sarjana pendidikan pada Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah

Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat. Ucapan

terimakasih peneliti sampaikan kepada yang teristimewa Ayahanda dan Ibunda

tercinta, juga yang telah merawat Ananda dari Ananda kecil sampai sekarang,

yang selalu mencurahkan cinta kasihnya yang tulus. Semoga Ayah dan Ibu selalu

diberikan kesehatan, dan umur yang panjang, yang mana semuanya telah

menghadiri tawa hingga saya menjadi lebih bersemangat dalam menyelesaikan

skripsi ini. Dalam pelaksanaan penulisan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak.

Page 7: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

iii

Untuk itu peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI

Sumatera Barat Ibu Dr. Zusmelia, M.Si, Wakil Ketua I Bidang Akademik

STKIP PGRI Sumatera Barat Ibu Sri Imelwaty, M.Pd.,Ph.D., Wakil Ketua

II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan STKIP PGRI Sumatera

Barat Ibu Liza Husnita M. Pd., Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan

Bapak Jarudin, MA.,Ph.D., yang telah memberikan kesempatan kepada

peneliti untuk dapat menuntut ilmu di STKIP PGRI Sumatera Barat.

2. Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling di STKIP PGRI Sumatera

Barat Bapak Ahmad Zaini, S.Ag., M.Pd, sekaligus dosen penguji I yang

telah memberikan motivasi kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi

ini dengan baik. Semoga Allah SWT senantiasa membalas jasa Bapak dan

selalu dalam keadaan sehat walafiat.

3. Sekretaris Ibu Rahma Wira Nita, M.Pd., Kons., yang telah memberikan

bimbingan, arahan dan motivasi kepada peneliti dalam menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

4. Dosen Pembimbing I Bapak Rici Kardo, M.Pd., Kons. yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan masukan dan

memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini

dengan penuh pengertian dan kesabaran dari awal sampai akhir penelitian

ini.

5. Dosen Pembimbing II Ibu Besti Nora Dwi Putri, M.Pd. Kons. yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan masukan dan

Page 8: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

iv

memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini

dengan penuh pengertian dan kesabaran dari awal sampai akhir penelitian

ini.

6. Dosen Penguji II Ibu Rila Rahma Mulyani, M,Psi.,Psikolog yang telah

memberikan masukan dan arahan serta saran yang membangun kepada

peneliti demi perbaikan dalam penyusunan skripsi ini serta meluangkan

waktu untuk memberikan penilaian (judge) tahap instrumen peneliti.

7. Dosen Penguji III Ibu Citra Imelda Usman, M.Pd., Kons., yang telah

memberikan masukan dan arahan serta saran yang membangun kepada

peneliti demi perbaikan dalam penyusunan skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu dosen serta staf Program Studi Bimbingan dan Konseling

STKIP PGRI Sumatera Barat yang telah mendidik peneliti selama

menjalani pendidikan di Program Studi Bimbingan dan Konseling.

9. Ibu Sri Puspa Sari sebagai Admin Program Studi Bimbingan dan

Konseling yang telah membantu dalam urusan administrasi.

10. Kepala Sekolah SMA Taman Siswa Padang serta Majelis Guru, peserta

didik, serta staf Tata Usaha SMA Tamansiswa Padang yang turut

membantu dalam kelancaran penelitian.

11. Terimakasih kepada kedua orang tua saya yang sudah tiada, semua ini

karna mereka, karena keiinginan ayah saya dan umi saya, saya bisa berada

di titik ini. Terimakasih kepada unang dan kakak saya yang ikut

membiayai kuliah saya, dan kepada abang saya yang juga ikut membiayai

tanggungan uang kuliah saya sampai saat ini.

Page 9: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

v

12. Rekan-rekan Mahasiswa BK 2015/A dan Rekan-rekan Mahasiswa BK

2015, yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya kepada Allah SWT peneliti berdo’a semoga jasa baik dari semua

pihak, dibalas oleh Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda dan dinilai

sebagai amal jariah disisi-Nya. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak

kekurangan, baik dalam penulisan maupun isinya untuk itu peneliti sangat

mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Akhir kata peneliti ucapkan

terimakasih.

Padang, Agustus 2019

Sabrina Insani NPM 15060024

Page 10: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 6

C. Batasan Masalah........................................................................................ 7

D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 8

BAB II. KAJIAN TEORI

A. Empati .................................................................................................... 10

1. Pengertian Empati ............................................................................ 10

2. Aspek-aspek Empati ......................................................................... 11

3. Faktor Mempengaruhi Empati ......................................................... 12

B. Prilaku Prososial ...................................................................................... 14

1. Pengertian Perilaku Prososial ........................................................... 14

2. Aspek-aspek Perilaku Prososial ....................................................... 16

3. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Prososial ............................... 18

C. Hubungan Empati dengan Perilaku Prososial ......................................... 24

D. Penelitian Relevan ................................................................................... 25

E. Kerangka Pikir ......................................................................................... 26

F. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 28

B. Jenis Penelitian ........................................................................................ 28

Page 11: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

vii

C. Desain Penelitian ..................................................................................... 29

D. Defenisi Operasional .............................................................................. 29

E. Populasi dan Sampel ............................................................................... 30

F. Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 32

G. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 33

H. Teknik Analisi Data ................................................................................ 43

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 47

A. Deskripsi Hasil Penelitian ....................................................................... 47

B. Rekapitulasi Hasil Penelitian .................................................................. 68

C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 68

BAB V : PENUTUP .......................................................................................... 73

A. Kesimpulan ............................................................................................. 73

B. Saran ........................................................................................................ 74

KEPUSTAKAAN ..............................................................................................75

LAMPIRAN .......................................................................................................76

Page 12: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

viii

DAFTAR TABEL

1. Populasi Penelitian ......................................................................................... 31

2. Sampel Penelitian ........................................................................................... 32

3. Alternatif Jawaban Angket............................................................................. 35

4. Uji Validitas Empati ...................................................................................... 39

5. Uji Validitas Perilaku Prososial ..................................................................... 41

6. Interpretasi Koefesien Nilai r ......................................................................... 46

7. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Empati .................................................. 47

8. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Empati Peserta Didik

Dilihat dari Pengambilan Perspektif Peserta Didik ............................................ 49

9. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Empati Peserta Didik

Dilihat dari Fantasi Peserta Didik ...................................................................... 51

10. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Empati Peserta Didik

Dilihat dari Perhatian Empatik Peserta Didik ..................................................... 52

11. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Empati Peserta Didik

Dilihat dari Distres Pribadi Peserta Didik ........................................................... 54

12. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Perilaku Prososial

Peserta Didik ................................................................................................. 55

13. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Perilaku Prososial

Peserta Didik dilihat dari Perilaku Berbagi Peserta Didik .................................... 57

14. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Perilaku Prososial

Peserta Didik dilihat dari Perilaku Menolong Peserta Didik ................................. 59

15. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Perilaku Prososial

Peserta Didik dilihat dari Kerjasama Peserta Didik ............................................. 60

16. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Perilaku Prososial

Peserta Didik dilihat dari Bertindak Jujur Peserta Didik ...................................... 62

17. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Perilaku Prososial

18. Peserta Didik dilihat dari Perilaku Menyumbang Peserta Didik ............................ 62

19. Uji Normalitas .................................................................................................. 65

20. Uji Linearlitas .................................................................................................. 66

Page 13: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

ix

21. Hasil Korelasi Empati dan Perilaku Prososial ..................................................... 67

22. Rekapitulasi Hasil Penelitian ......................................................................... 68

23. Rekapitulasi Hasil Korelasi ............................................................................... 68

Page 14: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

x

DAFTAR GAMBAR

1. Kerangka Pikir ............................................................................................. 27

2. Desain Penelitian ......................................................................................... 29

3. Grafik Empati................................................................................................... 49

4. Grafik Empati Peserta Didik dilihat dari Pengambilan

Perspektif Peserta Didik .................................................................................. 51

5. Grafik Empati Peserta Didik dilihat dari Fantasi Peserta Didik ............................. 51

6. Grafik Empati Peserta Didik dilihat dari

Perhatian Empatik Peserta Didik ....................................................................... 53

7. Grafik Empati Peserta Didik dilihat dari Distres

Pribadi Peserta Didik ....................................................................................... 55

8. Grafik Perilaku Prososial Peserta Didik ......................................................... 57

9. Grafik Perilaku Prososial Peserta Didik dilihat dari

Perilaku Berbagi Peserta Didik ......................................................................... 58

10. Grafik Perilaku Prososial Peserta Didik dilihat dari

Perilaku Menolong Peserta Didik ...................................................................... 60

11. Perilaku Prososial Peserta Didik dilihat dari

Kerjasama Peserta Didik ................................................................................... 62

12. Grafik Perilaku Prososial Peserta Didik dilihat dari

Bertindak Jujur Peserta Didik ............................................................................ 64

13. Grafik Perilaku Prososial Peserta Didik dilihat dari

Perilaku Menyumbang Peserta Didik ................................................................. 66

Page 15: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rekapitulasi Judge Angket...........................................................................79

2. Uji Validitas dan Reliabelitas ......................................................................80

3. Pengolahan Data Penelitian .........................................................................81

4. Surat Izin Uji Coba dan Penelitian ...............................................................82

Page 16: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peserta didik tumbuh dan berkembang untuk mencapai kondisi

fisik dan sosial psikologi yang sempurna. Dalam masa ini remaja belajar

memahami dirinya sendiri dan orang lain serta memahami lingkungan

masyarakat, dalam hal ini peserta didik sedang mempersiapkan diri untuk

menjadi bagian dari masyarakat sehingga peserta didik mampu untuk

mencapai peranan sosial yang matang. Mencapai perilaku sosial yang

bertanggung jawab serta memperoleh prangkat nilai dan sistem etis,

sebagai pegangan untuk berperilaku dalam masyarakat.

Pada kemajuan zaman yang serba moderen seperti sekarang ini,

dampak positif maupun negatif dapat berkembang dan mempengaruhi

nilai-nilai dan budaya yang ada di dalam masyarakat terutama bagi peserta

didik yang masih usia remaja, Frey(Aridhona, 2018:21). Masa remaja

merupakan masa yang terjadi perubahan sangat pesat dalam dimensi fisik,

mental dan sosial remaja. Masa ini juga merupakan periode pencarian

identitas diri sehingga remaja sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan.

Manusia merupakan makhluk sosial di ciptakan untuk hidup

berdampingan dengan manusia lainnya, untuk dapat hidup berdampingan,

individu dapat saling mendukung satu sama lain misalnya dengan saling

memberikan pertolongan. Namun pada kenyataannya seiring dengan

berkembang zaman dan kemajuan teknologi. Masyarakat justru semakin

tumbuh menjadi individualistik dan suka mementingkan diri sendiri.

1

Page 17: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

2

Nilai-nilai perilaku prososial yang ada di masyarakat semakin

menunjukan kemunduran. Perilaku prososial memiliki beberapa faktor

yang mempengaruhi seseorang dalam perilaku prososial salah satunya

adalah empati. Menurut Sears dkk (Yuli dkk, 2010 :35)Empati diartikan

sebagai perasaan simpati dan perhatian terhadap orang lain, khususnya

untuk berbagi pengalaman atau secara tidak langsung merasakan

penderitaan orang lain.

Menurut Hoffman (Umayah dkk, 2017:75) Empati seseorang dapat

berkembang jika di pengaruhi oleh beberapa faktor, seperti mood dan

feeling yang akan mempengaruhi sebuah respon yang muncul ketika

berinteraksi dengan orang lain. Empati adalah sebuah keadaan emosi tetapi

memiliki komponen kognitif, kemampuan untuk melihat keadaan

psikologis dalam diri orang lain, Santrock (Istiana, 2016:7).

Menurut Baron & Bryne 2005 (Istiana, 2016:7) “Empati

merupakan respon afektif dan kognitif yang kompleks pada distress

emosional orang lain, empati termasuk kemampuan untuk merasakan

keadaan emosional orang lain, merasa simpatik dan mencoba

menyelesaikan masalah dan mengambil perspektif orang lain”.Menurut

Sarwono,(Anna,dkk 2018:87)Empati merupakan kemampuan untuk

merasakan perasaan orang lain mencoba untuk menyelesaikan masalah

dengan sikap yang tepat secara emosional.

Page 18: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

3

Ciri-ciri empati menurut Goelman (Anna,dkk2018:88) menyatakan

ciri-ciri orang yang mempunyai empati tinggi yaitu:

1. Mempunyai kemampuan untuk memahami, mengerti perasaan orang lain, sehingga dapat merasakan apa yang dialami oleh orang lain.

2. Mampu memahami diri sendiri sebelum memahami orang lain maka kita harus memahami diri sendiri terlebih dahulu.

3. Emosi seseorang dapat dilihat dari bahasa isyarat, oleh sebab itu kita harus memahami bahasa isyarat.

4. Orang yang mempunyai empati dapat dilihat dari peran yang dilakukan oleh seseorang, karena empati akan mewujudkan suatu tindakan.

5. Orang yang mempunyai empati bukan berarti larut dalam masalah yang dialami oleh orang lain.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa empati

merupakan kemampuan dimiliki individu, untuk mengerti dan menghargai

perasaan orang lain, dengan cara memahami perasaan dan emosi orang

lain, serta memandang situasi dari sudut pandang orang lain.

Menurut Hoffmann (Seras, 1994:69) beberapa penelitian

memperlihatkan bahwa empati meningkatkan perilaku prososial.

MenurutRobert & Strayer (Yuli dkk,2010:88)Empati nampaknya

berhubungan dengan perilaku prososial individu. Dengan adanya empati

membuat peserta didik dapat merasakan perasaan seseorang yang

membutuhkan pertolongan sehingga lebih memotivasinya untuk menolong

orang lain dan memunculkan perilaku prososial.

Menurut Baron dan Byrne 2005 (Istiana, 2016:5), “Perilaku

prososial adalah suatu tindakan menolong yang menguntungkan orang

lain, tanpa harus menyediakan suatu keuntungan langsung pada orang

Page 19: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

4

yang melakukan tindakan tersebut dan mungkin bahkan melibatkan suatu

reisiko bagi si penolong”.

Perilaku prososial merupakan salah satu bentuk perilaku yang

muncul dalam kontak sosial, sehingga perilaku prososial adalah tindakan

yang dilakukan atau direncanakan untuk menolong orang lain, tanpa

mempedulikan motif si penolong. Tindakan menolong sepenuhnya

dimotivasi oleh kepentingan sendiri tanpa mengharapkan sesuatu untuk

dirinya. Gusti & Margaretha (Istiana, 2016:5) Menyatakan tindakan

prososial lebih menuntut pada pengorbanan tinggi dari si pelaku, bersifat

sukarela atau lebih ditunjukkan untuk menguntungkan orang lain dari pada

untuk mendapatkan imbalan materi maupun sosial.

Menurut Sears (Istiana, 2016:5)Perilaku prososial adalah segala

bentuk tindakan, dilakukan atau direncanakan untuk menolong orang lain.

Menurut Chaplin 1995 (Yuli dkk., 2010:34)memberikan pengertian

Perilaku sebagai segala sesuatu yang dialami oleh individu meliputi reaksi

yang diamati. Watson 1984 (Yuli dkk., 2010:34) menyatakan bahwa

“Perilaku prososial adalah suatu tindakan yang memiliki konsekuensi

positif bagi orang lain tindakan menolong sepenuhnya dimotivasi oleh

kepentingan sendiri tanpa mengharapkan sesuatu untuk dirinya”. Perilaku

menolong merupakan bagian dari perilaku prososial. Clarke 2003

(Rahman,2013:220).

Page 20: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

5

Menurut Mc.Guire (Rahman, 2013:223) jenis-jenis perilaku

menolong, yaitu :

1. Casual helping, yaitu membrikan pertolongan yang sifatnya biasa atau umum seperti meminjamkan pulpen kepada teman.

2. Substantial, personal helping,yaitu pertolongan yang membutuhkan usaha yang dapat menguntungkan orang lain, seperti membantu teman pindah rumah.

3. Emotional helping, yaitu pertolongan dengan memberikan dukungan emosional atau sosial seperti mendengarkan cerita teman tentang masalah pribadinya.

4. Emergency helping,yaitu pertolongan bersifat darurat seperti memberikan pertolongan pada orang asing yang terkena serangan jantung atau kecelakaan lalu lintas.

Dapat disimpulkan sikap prososial merupakan bentuk tindakan

yang positif, dimotivasi oleh kepentingan sendiri tanpa adanya paksaaan

dari pihak luar, dilakukan semata-mata hanya untuk membantu dan

menolong orang lain anpa mengharapkan suatu imbalan.

Berdasarkan hasil observasi pada 18 Februari 2019 di SMA

Taman Siswa, terdapat perilaku prososial peserta didik yang menurun.

Peserta didik yang hanya peduli pada kelompoknya saja, Saat berkumpul

bersama ada peserta didik yang kurang dalam hal berbagi dengan teman,

seperti berbagi makanan, saat ada temannya yang meminta tolong peserta

didik hanya diam saja tidak suka menolong teman di kelasnnya, dalam

bekerja sama kelompok peserta ddik tudak suka bekerja sama dengan

teman kelompoknya, selanjutnya hasil wawancara dengan guru mata

pelajaran disana, saat ada teman sekelompok meminjam catatan peserta

didik cenderung tidak mau meminjamkan catatan dan membantu

menjelaskan materi yang tidak dipahami, guru mengetahui terkadang ada

Page 21: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

6

peserta didik yang tidak bertindak jujur, adanya peserta didik yang tidak

terlalu hangat dalam bergaul dengan teman di kelasnnya, Banyaknya

peserta didik yang cenderung tidak mau menyumbang dalam hal agama,

seperti bersedekah.

Berdasarkan permasalahan yang peneliti paparkan diatas dari

penelitian sebelumnya, maka dapat dijelaskan bahwa sangat penting bagi

makluk sosial lebih tepatnya peserta didik sekarang untuk membangun

rasa empatinya yang baik sehingga ia akan memberikan kemampuan yang

terbaik untuk mencapai tujuannya, yaitu membantu sesama manusia yang

membutuhkan. Maka dari itu permasalahan dalam penelitian ini adalah:

“Hubungan Antara Empati dengan Perilaku Prososial Peserta Didik

SMATamansiswa Padang”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi

beberapa masalah sebagai berikut:

1. Peserta didik ada yang tidak peduli dengan teman sekelompoknya.

2. Saat berkumpul bersama ada peserta didik yang kurang dalam hal

berbagi dengan teman,seperti berbagi makanan.

3. Adanya peserta didik yang tidak mau menolong teman sekelompuknya.

4. Adanya peserta didik yang kurang dalam bekerja sama dengan

temannya.

5. Banyaknya peserta didik yang cenedrung tidak mau menyumbang

dalam hal agama, seperti bersedekah.

Page 22: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

7

6. Terkadang ada peserta didik yang tidak bertindak jujur.

7. Adanya peserta didik yang tidak hangat dalam bergaul dengan teman

yang lain.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dan identifikasi masalah,

maka batasan masalah adalah sebagai berikut:

1. Gambaran empati peserta didik SMA Tamansiswa Padang.

2. Gambaran perilaku prososial peserta didik SMA Tamansiswa Padang.

3. Hubungan empati dengan perilaku prososial peserta SMA

Tamansiswa Padang.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar bekalakang di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana Hubungan Empati

Dengan Perilaku Prososial di SMA Tamansiswa Padang” ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dalam penelitian ini

adalah untuk mendeskripsikan:

1. Empati Peserta didik di SMA Tamansiswa Padang.

2. Perilaku Prososial Pesrta didik SMA Tamansiswa Padang.

3. Hubungan Empati dengan Perilaku prososial peserta didik SMA

Tamansiswa Padang.

Page 23: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

8

F. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, maka

penelitian ini bermanfaat bagi:

1. Peserta didik

Peserta didik dapat mengetahui sikap empati dan perilaku

prososial yang baik dan menerapkannya di lingkungan sekolah dan

masyarakat .

2. Guru Bk

Guru BK dapat menerapkan sikap empati dan perilaku prososial

dalam lingkungan dan peserta didik bisa lebih memiliki empati yang

tinggi pada teman lainnya.

3. Guru mata pelajaran

Guru mampu untuk memberikan contoh perilaku prososial, supaya

peserta didik selalu tergerak untuk melakukan tindakan prososial

dilingkungan sekolah dan masyarakat.

4. Kepala sekolah

Kepala sekolah bisa mempertahankan dan memunculakan perilaku

prososial pada siswa dengan mengadakan kegiatan-kegiatan sosial

sehingga peserta didik dapat mengaplikasikan perilaku prososial

dalam kehidupan sehari-hari.

Page 24: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

9

5. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling

Mempersiapkan lulusan guru Bimbingan Konseling yang

profesional dan sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan

wawasan tentang hubunga empati dengan perilaku prososial.

6. Peneliti

Peneliti mengetahui hubungan perilaku prososial dengan empati pada

peserta didk yang menjadi objek penelitian.

Page 25: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

10

BAB II KAJIAN TEORI

A. Empati

1. Pengertian Empati

Hurlock (Yuli Dkk.2010:34) empati adalah kemampuan seseorang

untuk mengerti tentang perasaan dan emosi orang lain serta kemampuan

untuk membayangkan diri sendiri di tempat orang lain. Sears (1994: 65),

Empati adalah perasaan simpati dan perhatian terhadap orang lain,

khususnya untuk berbagi pengalaman, secara tidak langsung merasakan

penderitaan orang lain.

Menurut goleman (Veronicha, 2017:31) merasakan empati adalah

kemampuan untuk memahami perasaan dan masalah orang lain, berpikir

pada sudut pandang mereka serta menghargai perbedaan perasaan orang

lain tentang berbagai hal. Empati adalah sebuah keadaan emosi, tetapi

memiliki komponen kognitif kemampuan untuk melihat keadaan

psikologis dalam diri orang lain. Santrock (Istiana, 2016:7).

Empati (empathy) merupakan perasaan simpati dan perhatian

terhadap orang lain, empati terjadi ketika individu berfokus pada

kebutuhan dan emosi dari seseorang yang akan ditolong. Empati mampu

memotivasi individu untuk menolong, karena tujuan empati adalah

memperbaiki keadaan orang lain, merupakan motif dari tindakan altruistik,

Taylor et.al, (Mar’atus, 1945: 2).

Menurut Stein & Book (Nuralifah, 2015:13).empati adalah suatu

kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk mampu menyadari,

10

Page 26: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

11

menghargai dan memahami perasaan serta pikiran individu yang lain.

Empati merupakan kemampuan menyelaraskan diri atau peka terhadap

bagaimana dan apa yang melatar belakangi pikiran dan perasaan individu

yang lain, sebagaimana individu tersebut memikirkan dan merasakannya.

Individu yang bersikap empati berarti individu tersebut memiliki

kepedulian terhadap individu yang lain dan memperlihatkan adanya minat

dan perhatian terhadapnya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa empati

adalah aktivitas utuk memahami apa yang sedang dirasakan oleh orang

lain tampa kehilangan identitas diri tersebut.

2. Aspek-aspek Empati

Aspek-aspek Empati menurut Batson & Coke (Nuralifah, 2015 :4)

berikut:

1. Kehangatan, suatu perasaan yang dimiliki oleh individu untuk mampu bersikap hangat kepada individu yang lain.

2. Kelembutan, individu memiliki perasaan untuk mampu bersikap dan tutur kata dengan lemah lembut terhadap individu yang lain.

3. Peduli, individu memiliki sikap untuk bersedia memberikan perhatian kepada individu yang lain maupun terhadap lingkungan sekitarnya.

4. Kasihan, individu memiliki perasaan untuk bersikap belas kasihan atau merasa iba kepada individu yang lain

Aspek – aspek empati menurut Baron dan Byrne 2005, (Nuralifah,

2015:14) meliputi

1. Kognitif, kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk mampu memahami apa dirasakan oleh orang lain, dan memahami mengapa orang tersebut dapat mengalami hal itu,

2. Afektif, kemampuan individu untuk mampu merasakan apa yang sedang orang lain rasakan.

Page 27: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

12

Aspek-aspek empati menurut Davis (Istiana, 2016:7)ada 4 yaitu:

a. Perspective taking (pengambilan prespektif) kecenderungan untuk memahami pandangan- pandangan orang lain dalam kehidupan sehari-hari.

b. Emphatic concern (perhatian empatik) kecenderungan terhadap pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan kehangatan, rasa iba dan perhatian terhadap kemalangan orang lain.

c. Personal distress (distres pribadi) seseorang merasa tidak nyaman dengan perasaannya sendiri ketika melihat ketidaknyamanan pada emosi orang lain.

d. Fantasy (fantasi) kecenderungan untuk menempatkan diri sendiri ke dalam perasaan dan perilaku- perilaku dari karakter-karakter yang ada di dalam buku-buku cerita, novel, film, game, dan situasi-situasi fiksi lainnya. Berdasarkan urainan di atas empati terbagi kedalam beberapa

aspek yang kognitif dapat memahami apa yang orang lain rasakan dan

afektif dapat memahami apa yang orang lain rasakan, serta meliputi

kehangatan, peduli,dan kasihan dan fantasi,distres pribadi,perhatian

empatik dan pengambilan prespektif.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Empati

Menurut Taufik (Istiana, 2016:8) faktor-faktor yang mempengaruhi

ketepatan empati antara lain:

a. Gender

Perempuan dikenal mudah merasakan kondisi emosional orang lain

dibandingkan dengan laki-laki. Menurut Ickes, dkk (Istiana, 2016:10)

dalam temuan penelitian mereka tentang hubungan gender dengan

akurasi empati, hasil penelitian menunjukan bahwa akurasi empati

perempuan lebih baik dari pada laki-laki tetapi ini hanya dalam kondaisi-

Page 28: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

13

kondisi tertentu. Mereka membuat catatan bahwa akurasi empati

perempuan tinggi ketika partisipan sadar bahwa empati mereka diukur

ketika stereotip gender ditonjolkan, yaitu akurasi empati partisipan

perempuan lebih tinggi terhadap target empati berjenis.

b. Faktor kognitif

Keakuratan empati berkaitan dengan kecerdasan verbal (bahasa)

orang lain yang memiliki kecerdasan verbal tinggi dapat berempati secara

akurat, dibandigkan dengan orang yang rendah tingka kecerdasan

verbalnya.

c. Faktor sosial

Individu-individu lebih memungkinkan untuk mengarahkan

perhatian mereka terhadap isyarat-isyarat interaksi sosial, termasuk

dalam memahami karakteristik vocal, maka empati yang dilakukan

secara akurat dapat memelihara hubungan sosial.

d. Status sosial ekonomi

Hasil penelitian menunjukan bahwa orang-orang dengan status

sosial ekonomi rendah lebih efektif dalam menerjemahkan emosi-emosi

yang sedaang dirasakan oleh orang lain, dibandingkan dengan orang-

orang dengan status sosial ekonomi rendah lebih efektif dalam

menerjemahkan emosi-emosi yang sedang drasakan orang lain,

dibandingkan dengan orang-orang dengan status sosial ekonomi tinggi.

Pada orang-orang berstatus sosial ekonomi rendah kehidupan mereka

dipengaruhi oleh karakteristik konteks lainnya, seperti tingkat

Page 29: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

14

dukungan yang telah mereka terima. Olah karna itu, orang-orang

dengan status sosial rendah memungkinkan untuk mengubah perhatikan

mereka dari pengalaman-pengalam dan pikiran-pikiran personal kepada

kondisi lingkungan sekitar.

e. Hubungan dekat (Close Relationship)

Telah banyak penelitian mengenai penyesuaian pernikahan yang

telah mendokumentasikan hubungan positif antara penyesuaian

pernikahan dan pemahaman pada sikap harapan-harapan dan persepsi

diri pada suatu pasangan. Bukti tambahan lainn untuk hubungan positif

antara penyesuaian dalam pernikahan dengan pemahaman telah

dilaporkan oleh banyak penelitian.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulakan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi ketetapan empati adalah gender, faktor kognitif,

faktor sosial, status sosial, ekonomi, dan hubungan dekat (Close

relationship).

B. Perilaku Prososial

1. Pengertian Perilaku Prososial

Menurut Baron, Byrne dan Branscombe (Anna,2018 :89) “Perilaku

prososial adalah suatu tindakan menolong untuk menguntungkan orang

lain tanpa harus menyediakan suatu keuntungan langsung pada orang yang

melakukan tindakan tersebut, dan mungkin bahkan melibatkan suatu

resiko bagi orang yang menolong”.Menurut Taylor 2009 (Mar’atus, 1945:

3)Setiap tindakan membantu atau menolong dirancang untuk meringankan

Page 30: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

15

beban orang lain , terlepas dari motif penolongnya disebut dengan perilaku

prososial.

Tindakan menolong sepenuhnya dimotivasi oleh kepentingan

sendiri tanpa mengharapkan sesuatu untuk dirinya. Tindakan prososial

lebih menuntut pada pengorbanan tinggi dari penolong dan bersifat

sukarela atau lebih ditunjukkan untuk menguntungkan orang lain daripada

untuk mendapatkan imbalan materi maupun sosial.

Menurut Watson (Yuli dkk., 2010 :34) “Perilaku prososial adalah

suatu tindakan yang memiliki konsekuensi positif bagi orang tersebut,

tindakan menolong sepenuhnya yang dimotivasi oleh kepentingan sendiri

tanpa mengharapkan sesuatu untuk dirinya”.

Perilaku prososial dapat memberikan pengaruh bagaimana

individu melakukan interaksi sosial, dengan masyarakat sekitar.Menurut

William (Istiana, 2016 :2) “Perilaku prososial secara lebih rinci sebagai

perilaku yang memiliki intensi untuk mengubah keadaan fisik atau

psikologis penerima bantuan dari kurang baik menjadi lebih baik, dalam arti

secara material maupun psikologis”.

Kartono (Anna, 2018 :87) menyatakan bahwa “Perilaku prososial

adalah suatu perilaku sosial yang menguntungkan di dalamnya terdapat

unsur kebersamaan, kerjasama, kooperatif, dan altruisme”. Perilaku

prososial banyak melibatkan altruisme adalah suatu minat untuk menolong

orang lain dan tidak memikirkan diri sendiri.

Page 31: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

16

Menurut Dayakisni & Hudaniah dkk (Elisa & Kartika 2016)Perilaku

prososial adalah segala bentuk perilaku yang dapat membantu,

menguntungkan, dan memberikan konsekuensi positif bagi individu atau

kelompok yang menerima bantuan, baik itu bantuan dalam bentuk materi,

fisik, maupun psikologis. Menurut Eisenberg, Fabes, & Morris, (Elisa dan

Kartika, 2016) Perilaku prososial lebih banyak dilakukan di masa remaja

dibandingkan masa kanak-kanak.

Perilaku prososial adalah tindakan yang menguntungkan orang lain

atau masyarakat secara umum, sikap prososial merupakan bentuk tindakan

yang positif yang dilakukan dengan sukarela atas inisiatif sendiri tanpa

adanya paksaaan dari pihak luar, dilakukan semata-mata hanya untuk

membantu dan menolong orang lain tanpa mengharapkan suatu imbalan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku

prososial adalah bentuk pertolongan yang di berikan pada orang lain baik

dalam bentuk materi, fisik, maupun psikologis yang dapat memberikan

keuntungan positif pada orang lain.

2. Aspek-aspek Perilaku Prososial

Beberapa aspek perilaku prososial Menurut Eisenberg & Mussen

(Matondang, 2016:37) :

a. Berbagi (Sharing), dimana individu bersedia untuk berbagi perasaan

dengan orang yang lain, baik dalam keadaan senang dan susah.

b. Menolong (Helping),individu bersedia untuk memberikan pertolongan

dan bantuannya kepada orang lain yang memang membutuhkan

Page 32: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

17

dikarenakan mendapatkan kesusahan, baik dalam bentuk moril

mampun materiil, yang meliputi pemberian bantuan kepada orang

lain, maupun menawarkan memberikan suatu yang berguna untuk

meningkatkan keberlangsungnya kegiatan orang tersebut.

c. Kerjasama (Coorperating), individu memiliki kesediaan untuk

melakukan kerja sama bersama orang lain, guna untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Biasanya kerja sama yang terjadi saling

memberikan keuntungan, saling memberikan pertolongan dan saling

memberikan ketenangan.

d. Bertindak jujur (Honesty), berperilaku jujur, individu mempunyai

kesediaan melakukan suatu hal dengan apa adanya, tanpa ada yang

disembunyikan dan tidak curang kepada orang lain.

e. Menyumbang (Donating), individu bersedia untuk memberikan

sebagian miliknya secara suka rela kepada orang yang betul – betul

membutuhkan.

Sedangkan menurut Bringham (Yuli,dkk.,2010:35) Aspek-aspek dari

perilaku prososial adalah:

a. Persahabatan

Kesediaan untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan orang lain.

b. Kerjasama

Kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain demi tercapai suatu

tujuan.

Page 33: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

18

c. Bertindak jujur

Kesediaan untuk melakukan sesuatu seperti apa adanya tidak berbuat

curang.

d. Berderma

Kesediaan memberikan sukarela sebagian barang miliknya kepada

orang yang membutuhkan.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek-

aspek perilaku prososial adalah berbagi, berkerjasama, berderma, dan

bertindak jujur. Ada juga yang mengatakan Sharing, Helping,

Coorperating, Honestyatau, Donating,

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prilaku Prososial

Menurut Campbell (Seras, 1994: 50) “faktor sosial dapat

menentukan perilaku prososial individu, perkembangan sejarah dan

kebudayaan atau perbedaan manusia dapat menjelaskan perilaku prososial

dasar sampai perilaku prososial tinggi”. Norma yang penting dalam perilaku

prososial adalah tanggung jawab sosial, norma timbal balik, dan keadilan

sosial.

Terdapat faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku prososial di

dalam masyarakat, antara lain seperti yang diungkap, Seras (1994: 61) oleh

bahwa faktor yang mempengaruhi tingkah laku prososial, yaitu :

Page 34: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

19

a. Faktor situasi, meliputi :

1) Kehadiran orang lain

Kehadiran orang lain kadang–kadang dapat menghambat usaha

untuk menolong, karena kehadiran orang yang begitu banyak

menyebabkan terjadinya penyebaran tanggung jawab.

2) Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan juga mempengaruhi kesediaan untuk membantu.

Keadaan lingkungan fisik ini meliputi : cuaca, ukuran kota dan

derajat kebising

3) Tekanan waktu

kadang–kadang seseorang berada dalam keadaan tergesa untuk

menolong. Keadaan ini menekan subyek untuk tidak melakukan

tindakan menolong, karena memperhatikan keuntungan dan

kerugian.

b. Faktor karakteristik penolong, meliputi :

1) Kepribadian

Kepribadian tiap individu berbeda–beda, ada yang mempunyai

kebutuhan tinggi untuk dapat diakui oleh lingkungannya, dan ada

yang mempunyai kebutuhan untuk menjadi pengasuh.

2) Suasana hati

Suasana hati yang buruk menyebabkan seseorang memusatkan

perhatian pada diri sendiri dan kebutuhan diri sendiri, maka

Page 35: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

20

keadaan itu akan mengurangi kemungkinan untuk membantu orang

lain.

3) Rasa bersalah

Rasa bersalah merupakan perasaan gelisah yang timbul bila

seseorang melakukan sesuatu yang di anggap salah

4) Distress diri dan rasa empatik

Distress diri adalah reaksi pribadi seseorang terhadap penderitaan

orang lain, perasaan cemas, prihatin, tidak berdaya, atau perasaan

apapun yang di alami.

Empatik adalah perasaan simpati dan perhatian terhadap orang

lain, khususnya untuk berbagai pengalaman atau secara tidak

langsung merasakan penderitaan orang lain.

c. Faktor orang yang membutuhkan pertolongan, meliputi :

1) Menolong orang yang disukai

Sebenarnya rasa suka individu terhadap orang lain dipengaruhi

oleh beberapa factor seperti daya tarik fisik dan kesamaan.

2) Menolong orang yang pantas ditolong

Individu lebih cenderung menolong orang lain bila individu yakin

bahwa penyebab timbulnya masalah berbeda diluar kendali orang

tersebut.

Jadi faktor yang mempengaruhi perilaku prososial ada tiga,

yaitu faktor situasi, faktor karakteristik penolong, dan faktor orang

yang membutuhkan pertolongan.

Page 36: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

21

a. Pengaruh faktor situasional

1) Bystander

Orang–orang yang berada di sekitar kejadian mempunyai peran

sangat besar dalam memengaruhi seseorang saat memutuskan

antara menolong atau tidak, ketika dihadapkan pada keadaan

darurat.

2) Daya tarik

Seseorang mengevaluasi korban secara positif, akan

memengaruhi kesediaan orang untuk memberikan bantuan.

3) Atribusi terhadap korban

Seseorang akan termotivasi memberikan bantuan pada orang

lain bila ia mengasumsikan bahwa ke tidak beruntungan korban

adalah di luar kendalinya.

4) Ada model

Adanya model yang melakukan tingkah laku menolong dapat

mendorong seseorang untuk memberikan pertolongan pada

orang lain

5) Desakan waktu

Orang yang sibuk dan tergesa–gesa cenderung tidak menolong,

sedangkan orang yang punya waktu luang lebih besar

kemungkinannya untuk memberikan pertolongan kepada yang

memerlukannya.

Page 37: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

22

6) Sifat kebutuhan korban

Kesediaan untuk menolong dipengaruhi oleh kejelasan bahwa

korban benar–benar membutuhkan pertolongan, korban memang

layak mendapatkan bantuan yang dibutuhkan, dan bukanlah

tanggung jawab korban sehingga ia memerlukan bantuan dari

orang lain

a. Pengaruh Faktor dalam Diri

1) Suasana hati

Emosi seseorang dapat mempengaruhi

kecenderungannya untuk menolong. Emosi positif

secara umum dapat meningkatkan tingkah laku

menolong, dan sebaliknya emosi negative atau

seseorang yang sedang sedih kemungkinan menolong

lebih kecil.

2) Sifat Karakteristik

seseorang dapat mempengaruhi kecenderungan

menolong orang lain. Beberapa penelitian membuktikan

terdapat hubungan antara karakteristik seseorang dengan

kecenderungan untuk menolong.

3) Jenis kelamin/gender

Peranan gender (jenis kelamin) terhadap kecenderungan

seseorang untuk menolong sangat bergantung pada

situasi dan bentuk pertolongan yang dibutuhkan. Laki-

Page 38: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

23

laki cenderung terlibat untuk menolong dalam situasi

yang membahayakan, misalnya menolong kebakaran.

Sedangkan perempuan cenderung menolong pada situasi

yang bersifat memberi dukungan emosi, merawat, dan

mengasuh. Jadi, laki–laki dan perempuan mempunyai

kecenderungan masing-masing untuk memberikan

pertolongan terhadap korban.

4) Tempat tinggal

Orang yang tinggal di daerah pedesaan cenderung lebih

penolong daripada orang yang tinggal di daerah

perkotaan.

5) Pola asuh Pola asuh yang demokratis secara signifikan

memfasilitasi adanya kecenderungan anak untuk

tumbuh menjadi seorang yang mau menolong.

Faktor yang mempengaruhi perilaku prososial, menurut Dayakisni

dan Hudaniah 2003 (Nuralifah, 2015:12) di antaranya yaitu:

1. Self-gain, merupakan harapan yang dimiliki oleh individu untuk

mendapatkan dan menghindari akan hilangnya sesuatu, seperti misalnya

keinginan untuk memperoleh penghargaan, pujian, pengakuan serta

ketakutan akan di kucilkan.

2. Personal values and norms, adanya seperangkat norma sosial dan nilai

yang telah diinternalisasikan oleh individu selama bersosialisasi, dan

sebagain dari nilai–nilai dan norma tersebut ada hubungannya dengan

Page 39: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

24

perilaku prososial, seperti misalnya adanya kewajiban untuk

menegakkan kebenaran dan keadilan, juga adanya norma timbal balik.

3. Emphati, merupakan kemampuan individu untuk ikut merasakan apa

yang dirasakan oleh rang lain. Empati mempunyai kaitan yang erat

dengan pengambilalihan peran. Syarat yang harus ada untuk dapat

melaksanakan perilaku prososial adalah individu harus mempunyai

kemmapuan untuk mengambil alih peran.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulakan bahwa factor

yang mempengaruhi perilaku prososial terdapat Faktor situasi dan faktor

karakteristik selain itu juga terdapat beberapa faktor lainnya yaitu faktor

self-gain ,personal values and norms, emphati

C. Hubungan Empati dengan Perilaku Prososial

Menurut Batson (Istiana, 2016:9) adanya “Hubungan antara empati

dengan tingkah laku menolong serta menjelaskan bahwa empati adalah sumber

dari motivasi altruistik, beberapa tingkah laku prososial hanya dimotivasi oleh

keinginan tidak egois untuk menolong seseorang yang membutuhkan

pertolongan”. Menurut Hoffmann, (Seras,David O, 1994) Beberapa penelitian

memperlihatkan bahwa empati meningkatkan perilaku Prososial.

Menurut Iannotti,(Mar’atus, 1945) empati disebut sebagai motif dasar

bagi seseorang untuk bertindak prososial, banyak penelitian tidak ditunjukkan

hubungan langsung antara empati dengan prososial dalam arti perilakunya,

penelitian lebih menekankan hubungan empati dengan motif prososial.

Page 40: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

25

Berdasarkan hasil penelitian-penelitian yang telah

dilakukan maka empati memiliki hubungan dengan perilaku prososial pada

peserta didik. Peserta didik yang memiliki empati yang tinggi cenderung

berperilaku prososial yang tinggi pula. Sedangkan Peserta didik yang

memiliki empati yang rendah memiliki perilaku prososial yang rendah.

D. Penelitian Relevan

Dibawah ini dikemukakan hasil studi yang relevan atau hasil penelitian

sebelumnya harus hampir sama yaitu: Meydian (2018) yang berjudul

“Hubungan Empati dengan Perilaku Agresif pada Suporter Sepakbola

Panser Biru Banyumanik Semarang” pada tahun 2018. Adapun jenis

penelitian ini yaitu metode kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasi.

Populasi dalam penelitian ini suporter sepakbola panser biru banyumanik

Semarang yang berjumlah 297 orang dan sampel penelitian berjumlah 166

orang dan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Convenience

sampling. Adapun hasil penelitian ini variabel empati berhubungan dengan

perilaku agresif Peserta didik sebesar 21,9%. Ini menunjukan bahwa dalam

penelitian ini dapat diterima.

Dibawah ini dikemukakan hasil studi yang relefan atau hasil penelitian

sebelumnya hampir sama yaitu penelitian Istiana, ( 2016) yang berjudul

“Hubungan Empati dengan Perilaku Prososial pada Relawan KSR PMI

Kota Padang” pada tahun 2016. Adapun penelitian ini menggunakan metode

kuantitatif, menggunakan korelasi, populasi dalam penelitian ini adalah

relawan KSR PMI Kota Medan yang berjumlah sekitar 117 orang. Sedangkan

Page 41: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

26

yang menjadi sampel adalah 60 orang dengan teknik proposif sampling.

Instrumen yang digunakan adalah angket. Adapun besar hubungaan empati

dengan perilaku prososial pada relawan KSR PMI kota padang ini adalah

10,8%.

E. Kerangka Pikir

Adapun kerangka pikir yang mendasar pada penelitian ini yaitu :

“hubungan empati dengan perilaku prososial Peserta didik SMA Tamansiswa

Padang” Dapat digambarkan kerangka pikir sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pikir Hubungan Empati dengan Perilaku Prososial Peserta didik SMA Taman Siswa Padang.

Dalam Variabel X (Empati) terdapat beberapa aspek yaitu aspek

Perspectivetaking (pengambilan prespektif), Emphati cconcern (perhatian

Empati Perilaku Prososial

1. Berbagi 2. Menolong 3. Kerjasama 4. Bertindak jujur 5. Menyumbang

1. Perspectivetaking

(pengambilan prespektif)

2. Emphaticconcern(perhatian

empatik)

3. Personal distress (distres

pribadi)

4. Fantasy (fantasi)

5. 6. Peduli 7. kasihan

Peserta didik

Page 42: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

27

empatik), Personal distress (distres pribadi), Fantasy (fantasi)dan dalam Variabel

Y (Perilaku Prososial) terdapat beberapa aspek yaitu berbagi, menolong,

kerjasama, bertindak jujur, menyumbang. Di dalam kerangka pikir ini terdapat

beberapa aspek empati dan perilaku prososial yang berkaitan dengan ada

hubungan antara keduannya, dan akan di dapatkan hasilnya setelah beberapa

aspek ini menjadi indikator dalam sebuah angket yang akan diberikan kepada

peserta didk.

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis penelitian pada

penelitian ini adalah :

Ha: Adanya hubungan yang signifikan antara empati dengan prilaku

prososial peserta didik SMA Tamansiswa Padang

Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara empati dengan prilaku

prososial peserta didik SMA Tamansiswa Padang

Page 43: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

28

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2019 tempat atau

lokasi untuk melaksanakan penelitian adalah di SMA Tamansiswa

Padang.Alasan peneliti memilih tempat ini karena masalah yang akan diteliti

dalam penelitian ini peneliti temukan di SMA Tamansiswa Padang sehingga

peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian disini.

B. Jenis Penelitian

Berdasarkan batasan masalah dan tujuan penelitian yang dirumuskan,

maka penelitian ini berjenis penelitian deskriptif kuantitatif.

Sugiyono ( 2015: 8) mengemukakan bahwa :

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.” Pengertian metode deskriptif menurut Menurut Arikunto,

(Darmaji.dkk, 2017) Adalah :Penelitian deskriptif merupakan penelitan yang

dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala

yang ada, keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.

Dengan demikian, penelitian ini berusaha menggambarkan tentang hubungan

empati dengan perilaku prososial di SMA Tamansiswa Padang.

28

Page 44: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

29

C. Desain Penelitian

Agar penelitian ini terarah dengan tujuan penelitian maka peneliti

mencoba untuk membuat desain penelitian sebagai berikut ini:

Gambar 2. Desain Penelitian

Berdasarkan desain penelitian di atas dapat peneliti simpulkan bahwa

penelitian ini mengungkap Empati sebagai variabel (X) dengan Perilaku

Prososial variabel (Y) pada peserta didik di SMA Tamansiswa Padang.

Desain penelitian ini dapat membatu mengarahkan peneliti menghubungkan

dua variabel tersebut (X) dan (Y).

D. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

hubungan empati dengan perilaku prososial pada peserta didik, maka terdapat

dua variabel yaitu:

1. Empati

Empati adalah kemampuan seseorang untuk mengerti tentang

perasaan dan emosi orang lain serta kemampuan untuk membayangkan

diri sendiri di tempat orang lain. Empati seharusnya sudah dimiliki

oleh remaja, karena kemampuan berempati sudah mulai muncul pada

masa kanak-kanak awal. Aspek-aspek yang ada dalam Empati adalah:

(1) Perspective Taking (pengambilan perspektif), (2) Fantasy (fantasi),

Empati

(X)

Perilaku Prososial

(Y)

Page 45: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

30

(3) Emphatic Concern (perhatian empatik). (4) Personal Didtres

(distress pribadi) .

2. Perilaku Prososial

Perilaku prososial adalah perilaku menolong yang

menguntungkan bagi orang lain baik dari segi fisik maupun psiksis

tanpa mengharapkan reward apapun dan dilakukan dengan sukarela

dengan tujuan untuk meningkatkan kebahagiaan orang lain dengan

konsekuensi yang lebih positif. Ada 5 aspek yang menjelaskan

perilaku prososial yaitu (1) Berbagi, (2) Menolong, (3) Kerjasama, (4)

Bertindak jujur, (5) Menyumbang.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Arikunto (2010:173) “Populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam

wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Studi atau penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Sugiyono

(2015:117) mengatakan “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Arikunto (2010:174) “ menyatakan populasi adalah

keseluruhan subyek yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan,

tumbuhan, gejala-gejala yang terjadi sebagai sumber”.

Page 46: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

31

Tabel 1. Populasi Penelitian No Jurusan Jumlah Peserta didik 1. X.IIS 15 2. XI.MIA 30 3. XII.IIS 22

Total 67 Sumber: TU SMA Tamansiswa Padang

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa populasi penelitian

dalam penelitian ini yaitu 67 orang peserta didik SMA Tamansiswa

Padang. Pertimbangan dalam penentuan jumlah populasi di atas

berdasarkan dari hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan

dengan 1 orang guru BK dan 2 orang guru mata pelajaran.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto

(2010:174) menyebutkan sampel penelitian adalah sebagian yang diambil

dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap

seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan teknik tertentu.

Sugiyono, (Darmaji dkk,2017: 28) menyebutkan “Sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila

populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada

pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu,

maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu”.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total

sampling. Menurut Sugiyono (2015:11) total sampling adalah teknik

pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Alasan

mengambil total sampling karena Menurut Sugiyono (2015:11) jumlah

Page 47: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

32

populasi kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian

semuanya. Sampel yang diambil dari penelitian ini adalah 67 orang.

Jumlah sampel dalam penelitian ini datanya dapat dilihat dari tabel berikut

ini:

Tabel 2. Sampel Penelitian No Jurusan Jumlah Peserta didik 1. X.IIS 15 2. XI.MIA 30 3. XII.IIS 22

Total 67

Alasan pengambilan sampel penelitian ini berdasarkan dari hasil

observasi dan wawancara,ditemukan adanya ciri-ciri empati dan perilaku

prososial pada peserta didik SMA Tamansiswa Padang Sebanyak 67

Sampel.

F. Jenis Data Dan Sumber Data

1. Jenis Data

Dalam peneltian ini penulis menggunakan penelitian kuantitatif,

karena penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori

tertentu dnegan dengan cara meneliti hubungan antar variabel, Thoifah,

(Diah, 2018:9) . variabel–variabel ini diukur sehingga data yang terdiri

dari angka-angka dapat dianalis berdasarkan prosedur statistik. Penelitian

ini ini terdiri atas dua variabel, yaitu variabel bebas dan terikat.

2. Sumber Data

Menurut Arikunto (2010:174) “Sumber data dalam penelitian adalah

subyek dari mana data diperoleh”. Berdasarkan tujuan penelitian maka

data yang diperlukan adalah data primer dan data sekunder.

Page 48: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

33

a. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sampel

yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil angket empati dan

perilaku prososial yang akan diberikan kepada peserta didik.

b. Data Sekunder

Data sekunder dimana data lengkap yang diperoleh dari orang

yang mengetahui tentang masalah penelitian. Dalam hal ini data

sekunder diperoleh dari guru BK.

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa sumber

data adalah orang atau subjek yang digunakan untuk mendapatkan

informasi data yang akan dibutuhkan dengan permasalahan yang akan

diungkapkan oleh peneliti. Sumber data yang dipakai adalah data

primer yang diperoleh secara langsung dengan melakukan observasi

dan wawancara. Adapun data yang akan diungkapkan oleh peneliti

adalah 67 orang jumlah keseluruhan Peserta didik.

G. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian

ini berupa angket atau kuesioner. Menurut Arikunto (2010:175)“Kuesioner

adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal

yang dia ketahui”. Berdasarkan pendapat ahli di atas kuesioner adalah

sejumlah peryataan yang diberikan kepada responden guna untuk

mendapatkan informasi-informasi terkait dengan responden.Alat

Page 49: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

34

pengumpulan data disusun dengan cara menjabarkan variabel, kemudian

dijabarkan menjadi indikator. Berdasarkan indikator tersebut, dibuat

pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan tujuan penelitian.Angket ini

dibuat untuk mengetahuiempati dan perilaku prososial peserta didik.

Angket ini diberikan secara langsung kepada responden yang telah

ditetapkan sebagai sampel yakni 67 peserta didik tentang empati dan perilaku

prososial. Angket yang dipakai pada penelitian ini merupakan angket bentuk

skala yakni serangkaian tingkatan, level atau nilai yang mendeskripsikan

variasi derajat sesuatu. Pada penelitian ini, peneliti telah menetapkan secara

spesifik variabel penelitian.

Menurut Riduwan (2012:138) variabel dijadikan sebagai indikator

yang dapat di ukur dengan 5 alternatif jawaban yaitu: Selalu (SL), Sering

(SR), Jarang (JR), Kadang-kadang (KD), dan Tidak Pernah (TP). Pernyataan

disusun secara sistematis, kemudian diberikan kepada responden untuk diisi

oleh responden.Setiap pernyataan diberikan tanda checklist (√) salah satu

jawaban yang telah disediakan, dan responden memilih salah satu alternatif

jawaban, berupa pernyataan positif dan pernyataan negatif. Masing-masing

skor jawaban positif responden adalah 5,4,3,2,1 dan untuk skor item negatif

jawaban responden adalah 1,2,3,4,5. Adapun pilihan jawaban yang

disediakan sebagai berikut:

Page 50: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

35

Tabel 3. Alternatif Jawaban Angket

Pernyataan Sikap Sifat pernyataan

Positif Negatif Selalu (SL) 5 1 Sering (SR) 4 2 Jarang (JR)) 3 3 Kadang-kadang (KD) 2 4 TidakPernah(TP) 1 5

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahawa untuk

mendapatkan informasi mengenai pendapat yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti. Bentuk kuesioner yang dibuat adalah kuesioner

berstruktur, dimana materi menyangkut hubungan empati dengan perilaku

prososial terhadap peserta didik.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam mengembangkan

angket sebagai berikut:

1. Peneliti membaca berbagai sumber untuk menguatkan kajian teori dalam

penelitian ini, sehingga dapat memudahkan peneliti dalam

mengembangkan instrumen penelitian.

2. Membuat kisi-kisi angket yang berhubungan dengan objek yang akan

diteliti, adapun dalam pembuatan kisi-kisi angket ini terdapat beberapa

perbaikan.

3. Penyusunan kisi-kisi angket, terlebih dahulu ditetapkan variabel,

kemudian menjadi sub variabel, setelah itu menjadi beberapa indikator.

Kisi-kisi angket tersebut diturunkan menjadi butir-butir pernyataan.

4. Untuk menguji dan mengetahui validitas alat pengumpul data atau

instrumen, maka dilakukan judge oleh 3 (tiga) orang dosen penguji 1) Ibu

Page 51: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

36

Ahmad Zaini.,S.Ag.,M.Pd, 2) Ibu Rila Rahma Mulyani.,M.Psi.,Psikolog,

3)Ibu Citra Imelda Usman,M.Pd,.Kons

5. Setelah di judge ada beberapa hal yang mungkin perlu diperbaiki,

kemudian angket diperbaiki dan dikonsultasikan kembali kepada dosen

pembimbing, lalu angket diuji cobakan terlebih dahulu untuk mencari

validitas dan reliabilitas.

Uji validitas instrumen dapat dilakukan untuk melihat apakah

instrumen dapat mengukur variabel hubungan empati dengan perilaku

prososial.

1. Uji Validitas Instrumen

Menurut Arikunto (2010: 175)uji validitas adalah keadaan yang

menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur

apa yang akan diukur. Uji validitas intrumen dilakukan untuk melihat

apakah instruemn mampu mengukur hubungan Empati dengan perilaku

prososial pada peserta didik SMA Taman Siswa Padang. Untuk menguji

validitas instrumen penelitian digunakan korelasi product moment atau

metode pearsondengan rumus:

Page 52: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

37

∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +

Keterangan:

rx =Koefisien korelasi antara X dan Y

N =Jumlah subjek

∑xy =Jumlah perkalian antara skor X dan skor Y

x =Jumlah total skor X

y =Jumlah total skor Y

x2 =Jumlah dari kuadrat X

y2 =Jumlah dari kuadrat Y

Kriteria pengujiannya adalah bila r hitung> r tabel maka item angket

dikatakan valid. Sesuai dengan cara pengujian validitas yang peneliti

rencanakan, peneliti menggunakan rumus product moment atau metode

pearson. Pada angket empati dicontohkan pada item nomor 1 :

Page 53: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

38

Tabel 4. Uji Validitas Empati

∑ (Y) X XY X2 Y2

151 5 755 25 22801 282 4 1128 16 79524 260 5 1300 25 67600 182 1 182 1 33124 289 5 1445 25 83521 233 5 1165 25 54289 289 4 1156 16 83521 276 3 828 9 76176 275 4 1100 16 75625 278 4 1112 16 77284 304 3 912 9 92416 232 3 696 9 53824 259 3 777 9 67081 224 1 224 1 50176 303 4 1212 16 91809 245 3 735 9 60025 280 3 840 9 78400 268 4 1072 16 71824 232 3 696 9 53824 161 1 161 1 25921 276 4 1104 16 76176 271 5 1355 25 73441 235 3 705 9 55225 315 4 1260 16 99225 295 5 1475 25 87025 309 4 1236 16 95481 266 4 1064 16 70756 298 5 1490 25 88804 289 5 1445 25 83521 163 1 163 1 26569

7740 108 28793 436 2054988

Page 54: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

39

Maka diperoleh r

( ∑ ) (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ )+(* ∑ (∑ )+

( ) ( )

√*( ) +*( )

=

( )( )

=

=

=

Dapat dilihat dari hasil pencarian di atas diperoleh rhitung bahwa

nilai item no 1 yaitu 0,561 artinya > rtabel yaitu 0,561> 0,361 dapat

diartikan bahwa item no 1 dinyatakan valid. Dari 73 item 59 dinyatakan

valid dan 14 item sisanya drop yaitu5, 8, 12, 24, 25, 31, 33, 38, 41, 45, 53,

58, 62 . Kisi-kisi dan item dijilid terpisah dari skripsi ini.

Selanjutnya uji validitas angket perilaku prososial dicontohkan

pada item nomor 1 :

Page 55: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

40

Tabel 5. Uji Validitas Perilaku Prososial

∑ (Y) X XY X2 Y2

97 1 97 1 9409 265 3 795 9 70225 239 2 478 4 57121 199 1 199 1 39601 232 2 464 4 53824 269 5 1345 25 72361 268 3 804 9 71824 229 2 458 4 52441 248 3 744 9 61504 246 4 984 16 60516 287 3 861 9 82369 233 3 699 9 54289 243 3 729 9 59049 190 4 760 16 36100 223 4 892 16 49729 213 4 852 16 45369 284 5 1420 25 80656 248 3 744 9 61504 168 3 504 9 28224 151 1 151 1 22801 264 4 1056 16 69696 254 3 762 9 64516 249 3 747 9 62001 247 4 988 16 61009 225 3 675 9 50625 279 5 1395 25 77841 205 4 820 16 42025 260 4 1040 16 67600 257 4 1028 16 66049 193 4 772 16 37249

6965 97 23263 349 1667527

Page 56: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

41

Maka diperoleh r

( ∑ ) (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ )+(* ∑ (∑ )+

( ) ( )

√*( ) +*( )

=

( )( )

=

=

=

Dapat dilihat dari hasil pencarian di atas diperoleh rhitung bahwa

nilai item no 1 yaitu 0,496 artinya > rtabel yaitu 0,496> 0,361 dapat

diartikan bahwa item no 1 dinyatakan valid. Dari 66 item 58 dinyatakan

valid dan 8 item sisanya drop yaitu 5, 7, 14, 28, 33, 38, 55 dan 62. Kisi-

kisi dan item dijilid terpisah dari skripsi ini.

a. Uji Reliabilitas

Menurut Umar (2011:58) reliabilitas adalah derajat ketepatan,

ketelitian atau keakuratan yang ditunjukan oleh instrumen pengukuran.

Pengujiannya dapat dilakukan secara internal, yaitu pengujian dengan

menganalisis konsistensi butir-butir yang ada. Sedangkan secara

eksternal, yaitu dengan melakukan test-retest.

Pengukuran reliabilitas menunjukkan stabilitas dan konsistensi

instrumen pengukuran dalam mengukur konsep. Cara yang digunakan

Page 57: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

42

untuk uji reliabilitas adalah dengan menggunakan metode cronbatch

alpha sebagai berikut:

Keterangan:

Ykk = Reliabilitas instrumen

k = Banyak butir soal atau butir pernyataan

∑Si² = Jumlah varians item

St² = Varians total

Kriteria pengujiannya adalah bilarhitung> , maka item angket

dikatakan reliabel. Sesuai dengan cara pengujian validitas yang peneliti

rencamakam, peneliti menggunakan rumus metode Alpha. Berikut

dikemukakan satu contoh penghitungannya.

Berikut reliabelitas instrumen dengan menggunakan Koefisien Alfa

dari Cronbach dengan kriteria : rhiung > rtabel maka perangkat dinyatakan

reliabel. Dimana Besar rtabel yaitu 0,361

Uji reliabelitas empati:

Dapat dilihat dari temuan di atas bahwa hasil dari ykk 0,976lebih

besar dari 0,361 yang artinya angket tersebut reliabel.

2

2

- 1 1 - t

i

S

S

k

k

Page 58: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

43

Uji reliabelitas perilaku prososial:

Dapat dilihat dari temuan di atas bahwa hasil dari ykk 0,973lebih

besar dari 0,361 yang artinya angket tersebut reliabel.

H. Teknik Analisis Data

Menurut Iskandar (2009:178) teknik analisi data merupakan kegiatan

yang dilakukan oleh peneliti setelah data terkumpul. Analisis data penelitian

kuantitatif adalah menggunakan anilisisstatistik. Menurut Sugiyono (2015:

12)teknik analisis data merupakan cara menganalisis data penelitian, termasuk

alat-alat statistik yang relevan untuk digunakan dalam penelitian.

Berdasarkan paparan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa teknik

analisis data adalah teknik yang menggunakan analisis statistik yang relevan

untuk digunakan dalam penelitian. Untuk mencari hubungan atau korelasi dari

variabel empati dengan perilaku prososial dengan langkah-langkah sebagai

berikut ini:

1. Statistik Deskriptif

Penelitian menggunakan analisis data dengan menggunakan

bantuan Microsoft Excel 2007 dan SPSS 22 (Statistical Program For

Social Science). Teknik analisis data yang digunakan adalah persentase

untuk mengungkapkan aspek yang diteliti.

Page 59: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

44

Data yang terkumpul melalui angket diolah dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Memeriksa dan menyeleksi kelengkapan dan pengisian angket yang

dilakukan oleh peserta didik identitas maupun jawabannya.

2. Menskor dan menghitung jawaban dan memasukkannya dalam tabel

pengolahan Microsoft excel 2007. Data yang dimasukkan untuk diolah

kemudian diskor dengan masing-masing kategori yang telah ditetapkan.

3. Mencari dan menghitung data mentah ke dalam software IBM

Statistical Package for the Social Sciences version 22 for windows

(IBM SPSS Versi 22.0) dan melakukan analisis statistik deskriptif.

4. Setelah didapatkan hasil dari pengolahan data dicari interval skor.

Menurut Yusuf (2007:195) mencari interval skor sebagai berikut:

Interval = Skor Ideal Maksimal - Skor Ideal Minimal Alternatif Jawaban

5. Setelah ditemukan interval skor dicari pengkategorian dengan mean

hipotetik:

Berikut ini gambaran analisis data dengan menggunakan rumus

di atas, yaitu untuk mengetahui empati peserta didik.

248 - 295 : Sangat Baik

201 - 247 : Baik

153 - 200 : Cukup Baik

106 - 152 : Kurang Baik

59 - 105 : Sangat Kurang Baik

Page 60: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

45

Sedangkan dengan perilaku prososial skor atau kriteria

penilaiannya yaitu sebagai berikut :

244 - 290 : Sangat Baik

197 - 243 : Baik

151 - 196 : Cukup Baik

104 - 150 : Kurang Baik

58 - 103 : Sangat Kurang Baik

2. Uji Asumsi Statistik

Adapun dalam pencarian korelasi menggunakan rumus Corelation

product moment atau metode person harus memenuhi syarat sebagai

berikut ini:

a. Uji normalitas

Uji normalitas merupakan uji untuk mengukur apakah data

memiliki distribusi sehingga dapat dipakai dalam statistik parametik.

Data berdistribusi normal adalah data yang memusatkan pada nilai

rata-rata atau median. Uji normalitas penelitian diolah dengan

menggunakan program uji statistik deskriptif data penelitian diolah

dengan menggunakan program SPSS.

b. Uji Linieritas

Apabila antara variabel X dan Variabel Y dikatakan sudah

memiliki hubungan linier, berarti bisa dikatakan variabel X

berpengaruh terhadap variabel Y. Hali ini tidak diperlukan secara

khusus tersendiri uji berpengaruh.

Page 61: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

46

Langkah uji linieritas dapat diuraikan sebagai berikut:

H1 :β ≠ 0 (persamaan adalah linier atau ada relasi X dan Y)

H0 :β = 0 (persamaan adalah tidak linier atau tidak ada relasi antara X

dan Y)

Uji linieritas data penelitian diolah dengan menggunakan

program SPSS.

c. Uji korelasi

Untuk dapat menjawab pertanyaan 3 (tiga) yaitu hubungan

Empati dengan perilaku prososial dapat menggunakan uji korelasi,

diamana analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui tinggi

rendahnya hubungan Empati dengan perilaku prososial yang

digunakan adalah metode korelasi person product moment Riduwan

(2012:138). Kreteria penguji hipotesis yaitu: jika

r hitung ≥ r tabel maka H1 diterima atau variabel bebas

berhubungan dengan variabel terikat (signifikan). Jik r hitung ≤ r tabel

maka H1 ditolak atau variabel bebas tidak berhubungan dengan

variabel terikat dengan bantuan program SPSS.

Menurut Riduwan (2010:138) interprestasi koefesien korelasi nilai r.

Tabel 8. Interprestasi Koefesien Korelasi Nilai r Interval Koefesien Tingkat Hubungan

0, 80 – 1,000 Sangat Kuat 0,60 – 0,799 Kuat 0, 40 –0,599 Cukup Kuat 0, 20 – 0,399 Lemah 0, 00 – 0,199 Sangat Lemah

Page 62: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

47

Analisa korelasi dilakukan untuk mengukur tinggi

rendahnya hubungan antar variabel yang dianalisa. Analisa korelasi

yang menggunakan metode korelasi person product

momentRiduwan( 2012:138) Teknik analisa korelasi ini termasuk

teknik satisti parametik yang menggunakan data interval. Untuk

melihat hubungan atau korelasi yang signifikan masing-masing

variabel X dan Variabel Y dengan ketentuan nilai r dari angka (-1

≤ r ≥ 1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasi negatif sempurna, r= 0

artinya tidak ada korelasi, dan r=1 berarti memiliki hubungan

korelasi sangat kuat.

Page 63: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi HasilPenelitian

Sesuai dengan variabel penelitian, dalam deskripsi data hasil

penelitian ini dideskripsikan data tentang hubungan antara empati dengan

perilaku prososial peserta didik di SMA Tamansiswa Padang adalah sebagai

berikut:

1. Deskripsi Empati Peserta Didik

Sesuai dengan variabel penelitian, dalam deskripsi data hasil

penelitian ini dideskripsikan data tentang empati peserta didik .

Menggunakan item yang valid sebanyak 59 item dengan 4 sub variabel.

Setiap item jawaban responden diberi skor 5 sampai 1 untuk pernyataan

positif (+) dan 1 sampai 5 untuk item pernyataan negatif (-). Berdasarkan

jawaban responden maka deskripsi empati peserta didik bisa dilihat dari

tabel berikut.

Tabel 7. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Empati Peserta Didik

Klasifikasi Kategori F % 248 - 295 Sangat Baik 3 4,48 201 - 247 Baik 9 13,43 153 - 200 Cukup Baik 35 52,24 106 - 152 Kurang Baik 17 25,37 59 – 105 Sangat kurang Baik 3 4,48

Σ 67 100

Pada tabel 7 di atas, menunjukkan bahwa empati peserta didik

terdapat 3 orang peserta didik (4,48%) berada pada kategori yang sangat

baik, lalu 9 orang peserta didik (13,43%) yang memiliki empati yang baik,

47

Page 64: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

49

sebanyak 35 orang peserta didik (52,24%) yang memiliki empati yang

cukup baik, sebanyak 17 orang peserta didik (25,37%) yang memiliki

empati yang kurang baik, dan 3 orang peserta didik (4,48%) memiliki

empati yang sangat kurang baik, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

grafik berikut:

Gambar 3. Grafik Empati Peserta Didik

Jadi, empati peserta didik di SMA Tamansiswa Padang berada pada

kategori cukup baik dengan persentase 52,24%. Artinya sebagian besar

peserta didik memiliki empati yang cukup baik.

Selanjutnya akan dibahas persubvariabel:

a. Deskripsi Empati Peserta Didik Dilihat dari Pengambilan Perspektif Peserta Didik

Sesuai dengan variabel penelitian, dalam deskripsi data hasil

penelitian ini dideskripsikan data tentang empati peserta didik dilihat

dari pengambilan perspektif. Menggunakan item yang valid sebanyak

19 item. Setiap item jawaban responden diberi skor 5 sampai 1 untuk

pernyataan positif (+) dan 1 sampai 5 untuk item pernyataan negatif (-).

Berdasarkan jawaban responden maka deskripsi pengambilan perspektif

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

SangatKurang

Baik

KurangBaik

CukupBaik

Baik SangatBaik

4,48

25,37

52,24

13,43 4,48

Page 65: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

50

peserta didik bisa dilihat dari tabel berikut.

Tabel 8. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Empati Dilihat dari Pengambilan Perspektif Peserta Didik

Klasifikasi Kategori F % 80 - 95 Sangat Baik 0 0,00 65 - 79 Baik 14 20,90 49 - 64 Cukup Baik 27 40,30 34 - 48 Kurang Baik 21 31,34 19 - 33 Sangat Kurang Baik 5 7,46

Σ 67 100

Pada tabel 8 di atas, menunjukkan bahwa empati peserta didik

dilihat dari pengambilan perspektif tidak ada peserta didik berada pada

kategori yang sangat baik, lalu 14 orang peserta didik (20,90%) yang

memiliki pengambilan perspektif yang baik, sebanyak 27 orang peserta

didik (40,30%) yang memiliki pengambilan perspektif yang cukup

baik,sebanyak 21 orang peserta didik (31,34%) yang memiliki

pengambilan perspektif yang Kurang baik, dan 5 orang peserta didik

(7,46%) pengambilan perspektif yang sangat Kurang baik. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 4. Grafik Empati Dilihat dari Pengambilan Perspektif

Peserta Didik

Jadi, empati dilihat dari pengambilan perspektif peserta didik di

SMATamansiswa Padang berada pada kategori cukup baik dengan

0,00

20,00

40,00

60,00

SangatKurang

Baik

KurangBaik

CukupBaik

Baik SangatBaik

7,46

31,34 40,30

20,90

0,00

Page 66: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

51

persentase 40,30%. Artinya sebagian besar peserta didik memiliki

pengambilan perspektif yang cukup baik.

b. Deskripsi Empati Peserta Didik Dilihat dari Fantasi Peserta Didik

Sesuai dengan variabel penelitian, dalam deskripsi data hasil

penelitian ini dideskripsikan data tentang empati peserta didik dilihat

dari fantasi. Menggunakan item yang valid sebanyak 6 item. Setiap item

jawaban responden diberi skor 5 sampai 1 untuk pernyataan positif (+)

dan 1 sampai 5 untuk item pernyataan negatif (-). Berdasarkan jawaban

responden maka deskripsi fantasi peserta didik bisa dilihat dari

tabelberikut:

Tabel 9. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Empati Dilihat dari Fantasi Peserta Didik

Klasifikasi Kategori F % 25 – 30 Sangat Baik 8 11,94 20 – 24 Baik 22 32,84 16 – 19 Cukup Baik 17 25,37 11 – 15 Kurang Baik 15 22,39 6 – 10 Sangat Kurang Baik 5 7,46

Σ 67 100

Pada tabel 9di atas, menunjukkan bahwa empati peserta didik

dilihat dari fantasi 8 orang peserta didik (11,94%)berada pada kategori

yang sangat baik, lalu 22 orang peserta didik (32,84%) yang memiliki

fantasi yang baik, sebanyak 17 orang peserta didik (25,37%) yang

memiliki fantasi yang cukup baik, sebanyak 15 orang peserta didik

(22,39%) yang memiliki fantasi yang kurang baik, dan 5 orang

peserta didik (7,46%) fantasi yang sangat kurang baik. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Page 67: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

52

Gambar 5. Grafik Empati Dilihat dari Fantasi Peserta Didik

Jadi, empati dilihat dari fantasi peserta didik di SMA

Tamansiswa Padang berada pada kategori baik dengan persentase

32,84%. Artinya sebagian besar peserta didik memiliki fantasi yang

baik.

c. Deskripsi Empati Peserta Didik Dilihat dari Perhatian Empatik Peserta Didik

Sesuai dengan variabel penelitian, dalam deskripsi data hasil

penelitian ini dideskripsikan data tentang empati peserta didik dilihat

dari perhatian empatik. Menggunakan item yang valid sebanyak 21

item. Setiap item jawaban responden diberi skor 5 sampai 1 untuk

pernyataan positif (+) dan 1 sampai 5 untuk item pernyataan negatif (-).

Berdasarkan jawaban responden maka deskripsi perhatian empatik

peserta didik bisa dilihat dari tabelberikut.

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

SangatKurang

Baik

KurangBaik

Cukup Baik Baik SangatBaik

7,46

22,39 25,37

32,84

11,94

Page 68: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

53

Tabel 10. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Empati Dilihat dari Perhatian Empatik Peserta Didik

Klasifikasi Kategori F % 88 – 105 Sangat Baik 6 8,96 71 – 87 Baik 18 26,87 55 – 70 Cukup Baik 25 37,31 38 – 54 Kurang Baik 12 17,91 21 – 37 Sangat Kurang Baik 6 8,96

Σ 67 100

Pada tabel 10 di atas, menunjukkan bahwa empati peserta didik

dilihat dari perhatian empatik terdapat 6 orang peserta didik

(8,96)berada pada kategori yang sangat baik, lalu 18 orang peserta didik

(37,31%) yang memiliki perhatian empatik yang baik, sebanyak 25

orang peserta didik (37,31%) yang memiliki perhatian empatik yang

cukup baik, sebanyak 12 orang peserta didik (17,91%) yang

memiliki perhatian empatik yang kurang baik, dan 6 orang peserta didik

(8,96%) perhatian empatik yang sangat kurang baik. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 6. Grafik Empati Dilihat dari Perhatian Empatik Peserta

Didik

Jadi, empati dilihat dari perhatian empatik peserta didik di SMA

Tamansiswa Padang berada pada kategori cukup baik dengan

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

SangatKurang

Baik

KurangBaik

Cukup Baik Baik SangatBaik

8,96

17,91

37,31

26,87

8,96

Page 69: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

54

persentase 37,31%. Artinya sebagian besar peserta didik memiliki

perhatian empatik yang cukup baik.

d. Deskripsi Empati Peserta Didik Dilihat dari Distres Pribadi Peserta Didik

Sesuai dengan variabel penelitian, dalam deskripsi data hasil

penelitian ini dideskripsikan data tentang empati peserta didik dilihat

dari distres pribadi. Menggunakan item yang valid sebanyak 13 item.

Setiap item jawaban responden diberi skor 5 sampai 1 untuk pernyataan

positif (+) dan 1 sampai 5 untuk item pernyataan negatif (-).

Berdasarkan jawaban responden maka deskripsi distres pribadi peserta

didik bisa dilihat dari tabelberikut.

Tabel 11. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Empati Dilihat dari Distres pribadi Peserta Didik

Klasifikasi Kategori F % 55 - 65 Sangat Baik 5 7,46 44 - 54 Baik 10 14,93 34 - 43 Cukup Baik 26 38,81 23 - 33 Kurang Baik 20 29,85 13 - 22 Sangat Kurang Baik 6 8,96

Σ 67 100

Pada tabel 11di atas, menunjukkan bahwa empati peserta didik

dilihat dari distres pribaditerdapat 5 orang peserta didik(7,46%)

berada pada kategori yang sangat baik, lalu 10 orang peserta didik

(14,93%) yang memiliki distres pribadi yang baik, sebanyak 26 orang

peserta didik (38,81%) yang memiliki distres pribadi yang cukup baik,

sebanyak 20 orang peserta didik (29,85%) yang memiliki distres

pribadi yang kurang baik, dan 6 orang peserta didik (8,96%) distres

Page 70: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

55

pribadi yang sangat Kurang baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada grafik berikut.

Gambar 7. Grafik Empati Dilihat dari Distres Pribadi Peserta Didik

Jadi, empati dilihat dari distres pribadi peserta didik di SMA

Tamansiswa Padang berada pada kategori cukup baik dengan

persentase 52,24%. Artinya sebagian besar peserta didik memiliki

distres pribadi yang cukup baik.

2. Deskripsi Perilaku Prososial Peserta Didik

Sesuai dengan variabel penelitian, dalam deskripsi data hasil

penelitian ini dideskripsikan data tentang perilaku prososial peserta didik .

Menggunakan item yang valid sebanyak 58 item dengan 5 sub variabel.

Setiap item jawaban responden diberi skor 5 sampai 1 untuk pernyataan

positif (+) dan 1 sampai 5 untuk item pernyataan negatif (-). Berdasarkan

jawaban responden maka deskripsi perilaku prososial peserta didik bisa

dilihat dari tabel berikut.

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

SangatKurang

Baik

KurangBaik

CukupBaik

Baik SangatBaik

8,96

29,85

38,81

14,93

7,46

Page 71: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

56

Tabel 12. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Perilaku Prososial Peserta Didik

Klasifikasi Kategori F % 244 - 290 Sangat Baik 3 4,48 197 - 243 Baik 19 28,36 151 - 196 Cukup Baik 32 47,76 104 - 150 Kurang Baik 11 16,42 58 - 103 Sangat Kurang Baik 2 2,99

Σ 67 100

Pada tabel 12 di atas, menunjukkan bahwa perilaku prososial

peserta didik terdapat 3 orang peserta didik (4,48%) berada pada kategori

yang sangat baik, lalu 19 orang peserta didik (28,36%) yang memiliki

perilaku prososial yang baik, sebanyak 32 orang peserta didik (47,76%)

yang memiliki perilaku prososial yang cukup baik, sebanyak 11 orang

peserta didik (16,42%) yang memiliki perilaku prososial yang kurang baik,

dan 2 orang peserta didik (2,99%) memiliki perilaku prososial yang sangat

kurang baik, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut :

Gambar 8. Grafik Perilaku Prososial Peserta Didik

Jadi, perilaku prososial peserta didik di SMA Tamansiswa Padang

berada pada kategori cukup baik dengan persentase 47,76%. Artinya

sebagian besar peserta didik memiliki perilaku prososial yang cukup baik.

0,0010,0020,0030,0040,0050,00

SangatKurang

Baik

KurangBaik

Cukup Baik Baik SangatBaik

2,99

16,42

47,76

28,36

4,48

Page 72: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

57

Selanjutnya akan dibahas persubvariabel:

a. Deskripsi Perilaku Prososial Peserta Didik Dilihat dari Perilaku Berbagi Peserta Didik

Sesuai dengan variabel penelitian, dalam deskripsi data hasil

penelitian ini dideskripsikan data tentang perilaku prososial peserta

didik dilihat dari perilaku berbagi. Menggunakan item yang valid

sebanyak 11 item. Setiap item jawaban responden diberi skor 5 sampai

1 untuk pernyataan positif (+) dan 1 sampai 5 untuk item pernyataan

negatif (-). Berdasarkan jawaban responden maka deskripsi perilaku

berbagi peserta didik bisa dilihat dari tabel berikut.

Tabel 13. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Perilaku Prososial Dilihat dari Perilaku berbagi Peserta Didik

Klasifikasi Kategori F % 46– 55 Sangat Baik 7 10,45 37 – 45 Baik 12 17,91 28– 36 Cukup Baik 20 29,85 20 – 27 Kurang Baik 24 35,82 11 – 19 Sangat Kurang Baik 4 5,97

Σ 67 100

Pada tabel 13di atas, menunjukkan bahwa perilaku prososial

peserta didik dilihat dari perilaku berbagiterdapat 7 orang peserta

didik(10 ,45%) berada pada kategori yang sangat baik, lalu 12 orang

peserta didik (17,91%) yang memiliki perilaku berbagi yang baik,

sebanyak 20 orang peserta didik (29,85%) yang memiliki perilaku

berbagi yang cukup baik, sebanyak 24 orang peserta didik (35,82%)

yang memiliki perilaku berbagi yang kurang baik, dan 4 orang peserta

didik (5,97%) perilaku berbagi yang sangat kurang baik. Untuk lebih

Page 73: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

58

jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 9. Grafik Perilaku Prososial Dilihat dari Perilaku Berbagi

Peserta Didik

Jadi, perilaku prososial dilihat dari perilaku berbagi peserta didik

di SMA Tamansiswa Padang berada pada kategori tidak baik dengan

persentase 35,82%. Artinya sebagian besar peserta didik memiliki

perilaku berbagi yang tidak baik.

b. Deskripsi Perilaku Prososial Peserta Didik Dilihat dari Perilaku Menolong Peserta Didik

Sesuai dengan variabel penelitian, dalam deskripsi data hasil

penelitian ini dideskripsikan data tentang perilaku prososial peserta

didik dilihat dari perilaku menolong. Menggunakan item yang valid

sebanyak 13 item. Setiap item jawaban responden diberi skor 5 sampai

1 untuk pernyataan positif (+) dan 1 sampai 5 untuk item pernyataan

negatif (-). Berdasarkan jawaban responden maka deskripsi perilaku

menolong peserta didik bisa dilihat dari tabelberikut.

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

SangatKurang

Baik

KurangBaik

CukupBaik

Baik SangatBaik

5,97

35,82

29,85

17,91

10,45

Page 74: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

59

Tabel 14. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Perilaku Prososial Dilihat dari Perilaku menolong Peserta Didik

Klasifikasi Kategori F % 55 – 65 Sangat Baik 2 2,99 44 – 54 Baik 18 26,87 34 – 43 Cukup Baik 31 46,27 23 – 33 Kurang Baik 15 22,39 13 – 22 Sangat Kurang Baik 1 1,49

Σ 67 100

Pada tabel 14 di atas, menunjukkan bahwa perilaku prososial

peserta didik dilihat dari perilaku menolongterdapat 2 orang peserta

didik(2,99%) berada pada kategori yang sangat baik, lalu 18 orang

peserta didik (26,87%) yang memiliki perilaku menolong yang baik,

sebanyak 31 orang peserta didik (46,27%) yang memiliki perilaku

menolong yang cukup baik, sebanyak 15 orang peserta didik

(22,39%) yang memiliki perilaku menolong yang kurang baik, dan 1

orang peserta didik (1,49%) perilaku menolong yang sangat kurang

baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 9. Grafik Perilaku Prososial Dilihat dari Perilaku

Menolong Peserta Didik

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

SangatKurang

Baik

KurangBaik

CukupBaik

Baik SangatBaik

1,49

22,39

46,27

26,87

2,99

Page 75: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

60

Jadi, perilaku prososial dilihat dari perilaku menolong peserta

didik di SMA Tamansiswa Padang berada pada kategori cukup baik

dengan persentase 46,27%. Artinya sebagian besar peserta didik

memiliki perilaku menolong yang cukup baik.

c. Deskripsi Perilaku Prososial Peserta Didik Dilihat dari Kerjasama Peserta Didik

Sesuai dengan variabel penelitian, dalam deskripsi data hasil

penelitian ini dideskripsikan data tentang perilaku prososial peserta

didik dilihat dari kerjasama. Menggunakan item yang valid sebanyak 11

item. Setiap item jawaban responden diberi skor 5 sampai 1 untuk

pernyataan positif (+) dan 1 sampai 5 untuk item pernyataan negatif (-).

Berdasarkan jawaban responden maka deskripsi kerjasama peserta didik

bisa dilihat dari tabelberikut.

Tabel 15. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Perilaku Prososial Dilihat dari Kerjasama Peserta Didik

Klasifikasi Kategori F % 42 – 55 Sangat Baik 2 2,99 37 – 45 Baik 22 32,84 29 – 36 Cukup Baik 26 38,81 20 – 28 Kurang Baik 17 25,37 11 – 19 Sangat Kurang Baik 0 0,00

Σ 67 100

Pada tabel 15 di atas, menunjukkan bahwa perilaku prososial

peserta didik dilihat dari kerjasama terdapat 2 orang peserta didik

(2 ,99%) berada pada kategori yang sangat baik, lalu 22 orang peserta

didik (32,84%) yang memiliki kerjasama yang baik, sebanyak 26

orang peserta didik (38,81%) yang memiliki kerjasama yang cukup

Page 76: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

61

baik, sebanyak 17 orang peserta didik (25,37%) yang memiliki

kerjasama yang kurang baik, dan tidak ada peserta didik yang memiliki

kerjasama yang sangat kurang baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada grafik berikut.

Gambar 10. Grafik Perilaku Prososial Dilihat dari Kerjasama

Peserta Didik

Jadi, perilaku prososial dilihat dari kerjasama peserta didik di

SMA Tamansiswa Padang berada pada kategori cukup baik dengan

persentase 38,81%. Artinya sebagian besar peserta didik memiliki

kerjasama yang cukup baik.

d. Deskripsi Perilaku Prososial Peserta Didik dilihat dari Bertindak Jujur Peserta Didik

Sesuai dengan variabel penelitian, dalam deskripsi data hasil

penelitian ini dideskripsikan data tentang perilaku prososial peserta

didik dilihat dari bertindak jujur. Menggunakan item yang valid

sebanyak 11 item. Setiap item jawaban responden diberi skor 5 sampai

1 untuk pernyataan positif (+) dan 1 sampai 5 untuk item pernyataan

negatif (-). Berdasarkan jawaban responden maka deskripsi bertindak

jujur peserta didik bisa dilihat dari tabelberikut.

0,005,00

10,0015,0020,0025,0030,0035,0040,00

SangatKurang

Baik

KurangBaik

Cukup Baik Baik SangatBaik

0,00

25,37

38,81

32,84

2,99

Page 77: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

62

Tabel 16. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Perilaku Prososial Dilihat dari Bertindak Jujur Peserta Didik

Klasifikasi Kategori F % 46 – 55 Sangat Baik 12 17,91 37 – 45 Baik 35 52,24 29 – 36 Cukup Baik 9 13,43 20 – 28 Kurang Baik 7 10,45 11 – 19 Sangat Kurang Baik 4 5,97

Σ 67 100

Pada tabel 16 di atas, menunjukkan bahwa perilaku prososial

peserta didik dilihat dari bertindak jujur terdapat 12 orang peserta didik

(17,91%) berada pada kategori yang sangat baik, lalu 35 orang peserta

didik (52,24%) bertindak jujur yang baik, sebanyak 9 orang peserta

didik (13,43%) bertindak jujur yang cukup baik, sebanyak 7 orang

peserta didik (10,45%) bertindak jujur yang Kurang baik, dan 4 orang

peserta didik (5,97%) bertindak jujur yang sangat Kurang baik. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 11. Grafik Perilaku Prososial Dilihat dari Bertindak Jujur

Peserta Didik

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

SangatKurang

Baik

KurangBaik

Cukup Baik Baik Sangat Baik

5,97 10,45 13,43

52,24

17,91

Page 78: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

63

Jadi, perilaku prososial dilihat dari bertindak jujur peserta didik

di SMA Tamansiswa Padang berada pada kategori baik dengan

persentase 52,24%. Artinya sebagian besar peserta didik bertindak jujur

yang baik.

e. Deskripsi Perilaku Prososial Peserta Didik Dilihat dari Perilaku Menyumbang Peserta Didik

Sesuai dengan variabel penelitian, dalam deskripsi data hasil

penelitian ini dideskripsikan data tentang perilaku prososial peserta

didik dilihat dari perilaku menyumbang. Menggunakan item yang valid

sebanyak 12 item. Setiap item jawaban responden diberi skor 5 sampai

1 untuk pernyataan positif (+) dan 1 sampai 5 untuk item pernyataan

negatif (-). Berdasarkan jawaban responden maka deskripsi perilaku

menyumbang peserta didik bisa dilihat dari tabelberikut.

Tabel 17. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Perilaku Prososial Dilihat dari Perilaku Menyumbang Peserta Didik

Klasifikasi Kategori F % 50 – 60 Sangat Baik 4 5,97 41 – 49 Baik 28 41,79 31 – 40 Cukup Baik 19 28,36 22 – 30 Kurang Baik 14 20,90 12 – 21 Sangat Kurang Baik 2 2,99

Σ 67 100

Pada tabel 17 di atas, menunjukkan bahwa perilaku prososial

peserta didik dilihat dari perilaku menyumbang terdapat 4 orang peserta

didik (5,97%) berada pada kategori yang sangat baik, lalu 28 orang

peserta didik (42,79%) yang memiliki perilaku menyumbang yang

baik, sebanyak 19 orang peserta didik (28,36%) yang memiliki perilaku

Page 79: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

64

menyumbang yang cukup baik, sebanyak 14 orang peserta didik

(20,90%) yang memiliki perilaku menyumbang yang kurang baik,

dan 2 orang peserta didik (2,99%) perilaku menyumbang yang sangat

kurang baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 12. Grafik Perilaku Prososial Dilihat dari Perilaku

Menyumbang Peserta Didik

Jadi, perilaku prososial dilihat dari perilaku menyumbang

peserta didik di SMA Tamansiswa Padang berada pada kategori baik

dengan persentase 41,79%. Artinya sebagian besar peserta didik

memiliki perilaku menyumbang yang baik.

3. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis adalah uji data penelitian untuk menetapkan

jenis analisis statistik parametrik untuk mengetahui apakah data penelitian

berdistribusi normal. Uji prasyarat dalam penelitian ini menggunakan uji

sebagai berikut.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji untuk mengukur apakah data

memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

SangatKurang

Baik

KurangBaik

CukupBaik

Baik SangatBaik

2,99

20,90 28,36

41,79

5,97

Page 80: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

65

parametrik. Data yang berdistribusi normal adalah data yang memusat

pada nilai rata-rata atau median. Untuk menguji normalitas dilakukan

dengan pengolahan data dengan menggunakan program SPSS Versi

22.0 hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 18. Uji Normalitas Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig.

Empati .087 67 .200*

Prososial .087 67 .200*

Syarat data terdistribusi normal jika nilai signifikansi

Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05. Berdasarkan tabel 18 di atas nilai

signifikansi empati dan perilaku prososial adalah 0,200, maka dapat

disimpulkan bahwa nilai pada kedua variabel yang diperoleh dari data

yang ada terdistribusi normal, karena nilai signifikansi Kolmogorov-

Smirnov ≥0,05.

b. Uji Linearlitas

Pengujian linearitas dilakukan dengan program SPSS versi 22.0.

Pedoman yang digunakan jika sig < Ha maka H0 ditolak yang artinya

ada hubungan yang linear antara empati dan perilaku prososial.

Tabel 19. Uji Linearlitas ANOVA Table

Sum of Squares Df

Mean Square F Sig.

Prososial * Empati

Between Groups

(Combined)

57838.924

46 1257.368 .980 .541

Linearity 8979.626 1 8979.626 7.002 .015

Page 81: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

66

Deviation from Linearity

48859.298

45 1085.762 .847 .687

Within Groups 25649.583

20 1282.479

Total 83488.507

66

Berdasarkan tabel 19 diperoleh nilai sig yaitu 0,015 yang artinya

kecil dari 0,05 (0,015< 0,05) dapat disimpulkan terdapat hubungan

yang linier antara empati dan perilaku prososial peserta didik.

4. Korelasi Empati dengan Perilaku Prososial Peserta Didik

Sebagaimana yang telah dikemukakan dalam BAB II, hipotesis

yang dikemukakan adalah:

Ha: Adanya hubungan yang signifikan antara empati dengan prilaku

prososial peserta didik SMA Tamansiswa Padang

Ho: tidak adanya hubungan yang signifikan antara empati dengan prilaku

prososial peserta didik SMA Tamansiswa Padang

Dari hasil uji hipotesis dengan menggunakan SPSS versi 22.0 yang

hasilnya dapat dilihat korelasi Empati terhadap Perilaku Prososial peserta

didik pada tabel sebagai berikut:

Tabel 20. Hasil Korelasi Empati dan Perilaku Prososial Correlations

Empati Prososial

Empati Pearson Correlation 1 .411**

Sig. (2-tailed) .001

N 67 67

Prososial Pearson Correlation .411** 1

Sig. (2-tailed) .001

N 67 67

Page 82: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

67

Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan program

statistik SPSS versi 22 dan menggunakan teknik pearson maka pada tabel 20

diperoleh korelasi atau r hitung sebesar 0,411 dan rtabel sebesar 0,240 df 65

pada taraf signifikansi 0,05 atau tingkat kepercayaan (95 percent). rhitung

≥ rtabel selanjutnya barulah dilihat dengan ketentuan nilair berarti -

1≤0,411≤1 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kerja (Ha) dapat

diterima dan terdapat hubungan yang signifikan yang dengan koefisien

korelasi cukup kuat. Artinya, semakin baik empati maka semakin baik pula

perilaku prososial peserta didik, sebaliknya semakin tidak baik empati

peserta didik, maka semakin tidak baik pula perilaku prososial peserta didik.

B. Rekapitulasi Hasil Penelitian

Rekapitulasi deskripsi hasil penelitian tentang hubungan empati

terhadap perilaku prososial di SMA Tamansiswa Padang diuraikan dalam

tabel berikut :

Page 83: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

68

Tabel 21. Hasil Rekapitulasi Penelitian

No Variabel/ Indikator

Jumlah Persentase (%)

Sangat Baik

Baik Cukup Baik

Kurang Baik

Sangat Kurang

Baik 1. Empati 4,48 13,43 52,24 25,37 4,48 Pengambilan

Perspektif 7,46 20,90 40,30 31,34 7,46

Fantasi 11,94 32,84 25,37 22,39 7,46 Perhatian

Empatik 8,96 26,87 37,31 17,91 8,96

Distress Pribadi

7,46 14,93 38,81 29,85 8,96

2. Perilaku Prososial

4,48 28,36 47,76 16,42 2,99

Berbagi 10,45 17,91 29,85 35,82 5,97

Menolong 2,99 26,87 46,27 22,39 1,49 Berkerjasama 0,00 2,99 32,84 38,81 25,37 Bertindak Jujur 17,91 52,24 13,43 10,45 5,97 Menyumbang 5,97 41,79 28,36 20,90 2,99

Tabel 22. Rekapitulasi Hasil Korelasi Secara Umum

Hubungan Variabel/Sub Variabel Nilai Korelasi Df Rtabel

Tingkat Hubungan

Empati dan Perilaku Prososial

0,411

64

0,240

Cukup Kuat

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian ini akan dikemukakan pembahasan berdasarkan analisis,

penafsiran, temuan penelitian mengenai hubungan empati terhadap perilaku

prososial di SMA Tamansiswa Padang. Pada variabel empati dikategorikan

cukup baik dengan jumlah presentase tertinggi 52,24%. Pada indikator

pengambilan perspektif dikategorikan cukup baik dengan jumlah presentase

tertinggi 40,30%. Pada indikator Fantasi dikategorikan baik dengan jumlah

presentase tertinggi 32,84%. Pada indikator Perhatian Empatik dikategorikan

Page 84: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

69

cukup baik dengan jumlah presentase tertinggi 37,31%. Pada indikator

Distres Pribadi dikategorikan cukup baik dengan jumlah presentase tertinggi

38,81%.

Pada variabel Perilaku Prososial dikategorikan cukup baik dengan

jumlah presentase tertinggi 47,76%. Pada indikator Berbagi dikategorikan

tidak baik dengan jumlah presentase tertinggi 35,82%. Pada indikator

Menolong dikategorikan baik dengan jumlah presentase tertinggi 46,27%.

Pada indikator Bekerjasama dikategorikan tidak baik dengan jumlah

presentase tertinggi 38,81%. Pada indikator Bertindak jujur dikategorikan

baik dengan jumlah presentase tertinggi 52,24%. Pada indikator

Menyumbang dikategorikan baik dengan jumlah presentase tertinggi

41,79%. Dapat digambarkan hasil dari penelitian empati dengan perilaku

prososial di SMA Tamansiswa padang dalam kategori cukup baik besar

kemungkinan bisa menjadi baik dan sangat baik apabila peserta didik dapat

menimbulkan rasa empati dan perilaku prososial di lingkungan sosial.

Dari penelitian ini juga diketahui aspek empati mempunyai hubungan

yang signifikan dengan timbulnya perilaku prososial pada peserta didik SMA

Tamansiswa Padang. Dari koefisien determinasi empati terhadap perilaku

prososial ditunjukkan dengan r hitung sebesar 0,411 dan rtabel sebesar 0,240 df

65 pada taraf signifikansi 0,05 atau tingkat kepercayaan (95 percent).

Artinya semakin tinggi empati individu maka akan semakin tinggi perilaku

prososialnya, dan sebaliknya semakin rendah empati maka semakin rendah

perilaku prososialnya. Berdasarkan hasil analisis ini maka hipotesis yang

Page 85: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

70

diajukan dalam penelitian ini dinyatakan diterima.

Hasil penelitian ini menunjukkan perilaku prososial peserta didik

SMA Tamansiswa Padang, Peserta didik memberikan bantuan kepada orang

lain tanpa mengharapkan imbalan, peserta didik juga melakukan beberapa

tindakan yang menimbulkan perilaku prososial dalam dirinya, ada beberapa

indikator di dalam perilaku prososial yang terbilang kurang baik yaitu dalam

hal berbagi dan bekerja sama.

1. Empati

Setelah dilakukan pengolahan hasil penelitian menunjukkan bahwa

empati peserta didik terdapat 2 orang peserta didik (4,48%) berada pada

kategori yang sangat baik, lalu 9 orang peserta didik (13,43%) yang

memiliki empati yang baik, sebanyak 35 orang peserta didik (52,24%)

yang memiliki empati yang cukup baik, sebanyak 17 orang peserta didik

(25,37%) yang memiliki empati yang tidak baik, dan 3 orang peserta didik

(4,48%) memiliki empati yang sangat tidak baik Jadi, empati peserta didik

di SMA Tamansiswa Padang berada pada kategori cukup baik dengan

persentase 52,24%. Artinya sebagian besar peserta didik memiliki empati

yang cukup baik. Menurut Rogers (Silfiasari, 2017:132) empati adalah

perasaan memahami orang lain, ikut serta dalam perasaan emosional orang

lain, dan dapat menempatkan diri sendiri bagaimana ketika berada di

posisi orang tersebut. Empati memungkinkan seseorang untuk memotivasi

orang lain sehingga dapat bekerja dengan baik. Sikap empati inilah yang

akan mendorong seseorang untuk melakukan pertolongan terhadap orang

Page 86: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

71

lain. Ketika individu memiliki empati terhadap orang lain maka perilaku

menolong pun akan muncul pada diri individu tersebut.

2. Perilaku Prososial

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku

prososial peserta didik terdapat 3 orang peserta didik (4,48%) berada pada

kategori yang sangat baik, lalu 19 orang peserta didik (28,36%) yang

memiliki perilaku prososial yang baik, sebanyak 32 orang peserta didik

(47,76%) yang memiliki perilaku prososial yang cukup baik, sebanyak 11

orang peserta didik (16,42%) yang memiliki perilaku prososial yang tidak

baik, dan 2 orang peserta didik (2,99%) memiliki perilaku prososial yang

sangat tidak baik.Jadi, perilaku propososial peserta didik di SMA

Tamansiswa Padang berada pada kategori cukup baik dengan persentase

47,76%. Artinya sebagian besar peserta didik memiliki perilaku prososial

yang cukup baik. Menurut Greener (Wigati dan Rahajeng, 2018: 125)

menyatakan bahwa perilaku prososial pada anak dan remaja memiliki

karakter yang berbeda dibandingkan dengan perilaku prososial pada orang

dewasa. Perilaku Prososial ini muncul apabila telah ada sikap empati dari

remaja tersebut, empati yang tinggi akan menimbulkan perilaku prososial

yang tinggi.

3. Korelasi Empati dengan Perilaku Prososial

Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan program

statistik SPSS versi 22 dan menggunakan teknik pearson maka pada tabel

21 diperoleh korelasi atau r hitung sebesar 0,411 dan rtabel sebesar 0,240df

Page 87: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

72

65 pada taraf signifikansi 0,05 atau tingkat kepercayaan (95 percent).

rhitung ≥ rtabel selanjutnya barulah dilihat dengan ketentuan nilai r berarti-

1≤0,411≤1 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kerja (Ha) dapat

diterima dan terdapat hubungan yang signifikan yang menunjukkan arah

hubungan yang positif dengan koefisien korelasi cukup kuat. Artinya,

semakin baik empati maka semakin baik pula perilaku prososial peserta

didik, sebaliknya semakin tidak baik empati peserta didik, maka semakin

tidak baik pula perilaku prososial peserta didik. Dengan demikian dapat

diberikan beberapa layanan seperti layanan bimbingan kelompok untuk

meningkatkan kerjasama peserta didik kearah yang lebih baik hal ini

terdapat pada indikator perilaku prososial bahwa kerjasama berada pada

kategori kurang baik. Serta dalam hal berbagi pada indicator perilaku

prososial terdapat kurang baik, disinilah gunanya guru bk untuk

membentuk layanan bimbingan kelompok dengan tema berbagi dan

peserta didik dapat menerapkan berbagi di linkungan sekolah dan

lingkungan masyarakat. Agar mendapatkan empati dan perilaku prososial

yang sangat baik maka peserta didik harus memiliki sifat berbagi,

bekerjasama, menolong, menyumbang, fantasi, perhatian empati, distress

pribadi yang sangat baik melalui bimbingan kelompok yang dilakukan

oleh gruru bk.

Page 88: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

73

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdsarkan hasil penelitian tentang hubungan empati terhadap perilaku

prososial di SMA Tamansiswa Padang dapat di ambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Empati prososial di SMA Tamansiswa Padang berada pada kategori

cukup baik.

2. Perilaku prososial di SMA Tamansiswa Padang berada pada cukup

baik

3. Terdapat hubungan antara empati dengan perilaku prososial di SMA

Tamansiswa Padang dengan korelasi cukup kuat.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian maka penulis merekomendasikan

beberapa saran-saran sebagai berikut:

1. Peserta Didik

Peserta didik mampu meningkatkan empati dan perilaku prososial

sehingga dapat memiliki perilaku yang baik di lingkungan sekolah, rumah

dan masyarakat, dan bisa memiliki sikap empati yang baik sehingga

tingkat empati dan perilaku prososial yang cukup baik tersebut akan bisa

menjadi sangat baik dan peserta didik juga harus melakukan beberapa

layanan kelompok untuk meningkatkan tingkat berbagi dan bekerjasama

peserta didik dalam kelompok tersebut.

73

Page 89: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

74

2. Guru BK

Kepada Guru BK agar melatih empati dan perilaku prososial peserta

didik melalui layanan bimbingan kelompok untuk menerapkan sikap

berbagi dan bekerjasama dalam sebuah kelompok contohnya seperti jika

diadakan sebuah permainan dalam satu kelompok yang bias meningkatkan

kerjasama antar peserta didik, jadi dari perilaku prososial dan empati yang

cukup baik biasa di bangun menjadi sangat baik .

3. Kepala Sekolah

Kepala sekolah diharapakan agar menyediakan sarana dan prasaran

yang menunjang layanan dari guru BK yang ada.

4. Program Studi Bimbingan dan Konseling

Program studi bimbingan dan konseling diharapkan dapat member

masukan untuk sekolah-sekolah melalui penyuluhan agar dapat menjadi

bahan untuk membantu guru BK dalam meningkatkan kemampuan peserta

didik salah satunya perilaki prososial dan empati peserta didik.

5. Peneliti Selanjutnya

Peneliti merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk

meneliti tentang pengaruh lingkungan terhadap perilaku prososial peserta

didik.

Page 90: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

75

KEPUSTKAAN

Anna, D. (2018). Faktor -faktor yang Mempengaruhi Sikap Empati Terhadap Prilaku Prososial Pada Anak Sekolah Dasar (pp. 86–90).Jurnal Pendidikan Semarang

Aridhona, J. (2018). Hubungan Perilaku Prososial dan Religiusitas dengan Moral pada Remaja, 7(1), 21–25.Jurnal Psikologi

Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Darmaji.dkk. (2017). Faktor -faktor yang Mendorong Siswa MIA SMA Mengikuti Bimbingan Belajar Luar Sekolah. Jurnal Edufisika, 02(01).

Diah, dkk. (2018). Hubungan Dukungan Sosial Orang Tua dengan Perilaku Prososial The Correlation Between Parenting Social Support With Prosocial Behavior.7/1. Jurnal Psikologi.

Elisa dan Kartika. (2016). Hubungan Antara Perilaku Prososial Dengan Psychological Well-Being pada Remaja Elisa Megawati dan Yohanes Kartika Herdiyanto.Jurnal Psikologi Udayana, 3(1), 132–141.

Iskandar. (2009). Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press.

Istiana. (2016). Hubungan Empati dengan Perilaku Prososial pada Relawan KSR PMI Kota Padang. Jurnal Diversita, 2(2), 1–13.

Mar’atus, S. (1945). Empati dan Religiusitas dengan Perilaku Prososial pada Volunteer Pemerhatian Anak Jalanan,1531600018, 1–11.

Matondang, E. S. (2016). Perilaku Prososial (Prosocial Behavior) Anak Usia Dini dan Pengelolaan Kelas Melalui Pengelompokan Usia Rangkap (Multiage Grouping) Elvrida. Jurnal Pendidikan Dasar, 8(1), 34–47.

Meydian, I. (2018). Hubungan Antara Empati dengan Perilaku Agresif pada Suporter Sepakbola Panser Biru Banyumanik Semarang. Jurnal Empati, 7(Nomor 3), 140–150.

Nuralifah, I. P. (2015). Perilaku Prososial pada Siswa SMP Islam Plus Assalamah Ungaran Semarang Ditinjau dari Empati dan Dukungan Sosial Teman Sebaya, 10(1), 7–19Jurnal Pendidikan.

Rahman, A. A. (2013). Psikologi Sosial. Jakarta: Rajawali Pers.

Page 91: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah

76

Riduwan. (2012). Metode Dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Seras,David O, D. (1994). Psikologi Sosial Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Silfiasari, susanti. (2017). Empati dan Pemaafan dalam Hubungan Pertemanan Siswa Reguler Kepada Siswa Khusus Abk. Jurnal IImu Psikologi Terapanerapan, 05(01), 126–143.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R &D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian.Metode Penelitian.Bandung: Alfabeta.

Umayah, D. (2017).Pengaruh Empati Emosional terhadap Perlaku Prosiosial yang Dimoderasi Oleh Jenis Kelamin Pada Mahasiswa.Jurnal Psikologi Sosial, 15(02), 72–83.

Veronicha, D. (2017). Kemampuan Empati Anak Usia Dini. Jurnal PAUD Agapedia, 1(1), 30–39.

Wigati dan Rahajeng. (2018). Perilaku Prososial Sebagai Prediktor Status Teman Sebaya pada Remaja.Jurnal Psikologi Teori Dan Terapan, 8(2), 124–132.

Yuli dkk. (2010). Perilaku Prososial Ditinjau dari Empati dan Kematangan Emosi. I(1), 33–42.Jurnal Psikologi,

Yusuf, M. A. (2007). Metodologi Penelitian. Padang: UNP press.

Page 92: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 93: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 94: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 95: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 96: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 97: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 98: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 99: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 100: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 101: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 102: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 103: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 104: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 105: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 106: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 107: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 108: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 109: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 110: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 111: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 112: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 113: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 114: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 115: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 116: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 117: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 118: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 119: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 120: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 121: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 122: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 123: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 124: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 125: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 126: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 127: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 128: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 129: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 130: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 131: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 132: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 133: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 134: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 135: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 136: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 137: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 138: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 139: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 140: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 141: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 142: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 143: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 144: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 145: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 146: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 147: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 148: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 149: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 150: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 151: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 152: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 153: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 154: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 155: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 156: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 157: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 158: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 159: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 160: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 161: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 162: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 163: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 164: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 165: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 166: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 167: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 168: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 169: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 170: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 171: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 172: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 173: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 174: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 175: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 176: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 177: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 178: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 179: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 180: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 181: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 182: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 183: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah
Page 184: STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/8429/1/2.full... · 2020. 4. 30. · memberikan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ... 10. Kepala Sekolah