Steward Box Co.

16
LATAR BELAKANG Setiap organisasi baik kecil maupun besar mempunyai manajer. Harus ada orang yang bertanggung jawab untuk membuat perencanaan mengelola sumber daya, mengarahkan karyawan, dan mengendalikan operasi. Hal tersebut dilkaukan untuk mengindikasikan berbagai alternative yang tersedia dan selanjutnya memilih alternative yang terbaik untuk memenuhi tujuan organisasi. Manajemne puncak akan melihat volume penjualan, margin keuntungan dan biaya lainnya dalam mengambil keputusan untuk keberlangsungan perusahaan. Manajer memiliki peran yang besar dalam membentuk organisasi yang di kelolanya. Bagaimana produk yang dihasilkan, bagaimana produk itu dijual dan menetapkan strategi – strategi bisnis. Menentukan harga jual produk menjadi sebuah prioritas di dalam perusahaan karena jika harga ditentukan lebih tinggi, konsumen akan menghindari pembelian produk perusahaan. Jika harga ditentukan lebih rendah, biaya perusahaan mungkin tidak dapat ditutupi. Harga jual merupakan alat komersial yang digunakan oleh Perusahaan untuk memasarkan produknya pada konsumen. Harga jual ini menentukan segmen pasar dan target pasar yang dibidik. Harga produk telah menjadi salah satu alat perusahaan untuk bisa mencapai salah satu tujuan utama perusahaan, yaitu memperoleh laba yang optimal. Penentuan harga jual merupakan salah satu kebijakan yang penting dalam perusahaan karena dengan

description

SPM

Transcript of Steward Box Co.

LATAR BELAKANG

Setiap organisasi baik kecil maupun besar mempunyai manajer. Harus ada orang yang bertanggung jawab untuk membuat perencanaan mengelola sumber daya, mengarahkan karyawan, dan mengendalikan operasi. Hal tersebut dilkaukan untuk mengindikasikan berbagai alternative yang tersedia dan selanjutnya memilih alternative yang terbaik untuk memenuhi tujuan organisasi. Manajemne puncak akan melihat volume penjualan, margin keuntungan dan biaya lainnya dalam mengambil keputusan untuk keberlangsungan perusahaan. Manajer memiliki peran yang besar dalam membentuk organisasi yang di kelolanya. Bagaimana produk yang dihasilkan, bagaimana produk itu dijual dan menetapkan strategi strategi bisnis. Menentukan harga jual produk menjadi sebuah prioritas di dalam perusahaan karena jika harga ditentukan lebih tinggi, konsumen akan menghindari pembelian produk perusahaan. Jika harga ditentukan lebih rendah, biaya perusahaan mungkin tidak dapat ditutupi. Harga jual merupakan alat komersial yang digunakan oleh Perusahaan untuk memasarkan produknya pada konsumen.Harga jual ini menentukan segmen pasar dan target pasar yang dibidik. Harga produk telah menjadi salah satu alat perusahaan untuk bisa mencapai salah satu tujuan utama perusahaan, yaitu memperoleh laba yang optimal.Penentuan harga jual merupakan salah satu kebijakan yang penting dalam perusahaan karena dengan penetapan harga jual yang benar akan dapat mempengaruhi volume penjualan dan laba yang di dapat perusahaan. Dalam penentuan harga jual harus mempertimbangkan tujuan yang hendak dicapai dan faktor-faktor yang sulit diramalkan yang mempengaruhi pembentukan harga jual dan jasa. Faktor-faktor tersebut antara lain permintaan konsumen atas suatu produk dan jasa, selera konsumen, jumlah pesaing yang ada di pasaran dan harga jual yang ditentukan oleh pesaing. Di dalam harga, terkandung biaya produksi, laba, dan juga sebuah persepsi orang terhadap produk and apabila kesalahan menentukan harga jual terjadi, maka dapat dipastikan bahwa Perusahaan membidik segmen pasar yang kurang tepat yang akan mengakibatkan di laporan keuangan dan produktivitas perusahaannya di masa mendatang. Menurut Garrison (2011) jika perusahaan menaikkan harga produk, unit penjualan akan turun. Karena itu, harga jual merupakan penyeimbang yang sensitive dimana keuntungan dari pendapatan per unit yang lebih tinggi dilakukan dengan mengorbankan volume yang lebih rendah karena membebankan harga yang lebih tinggi. Sensitivitas unit penjualan untuk mengubah harga disebut elastisitas harga permintaan. Elastisitas harga produk sebaiknya menjadi elemen kunci dalam penetapan harga. Harga yang kurang pantas atas sebuah produk akan mengakibatkan laba yang kurang baik, maka diperlukan sebuah analisis untuk menentukan berapa biaya, volume dan laba yang ditargetkan untuk kelangsungan usaha. Analisis ini disebut analisis biaya volume laba. Dengan metode ini, akan meberikan proporsi komposisi yang baik pada perusahaan agar dapat menyesuaikan produksi, pemasaran, dan keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, dalam kasus ini melihat dari sudut pandang akuntansi manajerial yang spesifikasinya dalam analisis biaya volume laba dan penentuan harga jual untuk mengoreksi dan membantu apa yang telah dan harus perusahaan lakukan untuk kedepannya.

KAJIAN TEORIA. HUBUNGAN ANALISIS BIAYA , VOLUME DAN LABAMenurut Garrison (2011) , Analisis Biaya Volume Laba adalah satu dari beberapa alat yang sangat berguna bagi manajer dalam memberikan perintah. Alat ini membantu mereka memahami hubungan timbale balik antara biaya, volume, dan laba dalam organisasi dengan memfokuskan pada interaksi antarlima elemen : Harga Produk Volume atau tingkat aktivitas Biaya Variabel per unit Total Biaya Tetap Bauran Produk yang dijual B. DASAR-DASAR ANALISIS BIAYA VOLUME LABAMenurut Garrison (2011), Dasar-Dasar Analisis Biaya Volume Laba antara lain : Margin KontribusiMargin kontribusi adalah jumlah yang tersisa dari pendapatan dikurangi beban variable. Jadi ini adalah jumlah yang tersedia untuk menutup beban tetap dan kemudian menjadi laba untuk periode tersebut. Rasio Margin KontribusiRasio yang digunakan dalam perhitungan laba. Rumusnya margin kontribusi dibagi penjualan. Rasio CM sangatlah berguna karena ia menunjukkan bagaimana margin kontribusi akan terpengaruh oleh perubahan dalam total penjualan. Terdapat beberapa manfaat Analisis Biaya-Volume-Laba . Analisis biaya-volume-laba dapat digunakan untuk Bustami dan Nurlela (2006:207): (1) Mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus diperahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugiaan. (2) Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh tingkat keuntungan tertentu. (3) Mengetahui seberapa jauh berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi. (4) Mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan. (5) Menentukan bauran produk yang diperlukan untuk mencapai jumlah laba yang ditargetkanC. PERHITUNGAN TITIK IMPASMenurut Garrison (2011), titik impas dapat dihitung dengan menggunakan metode persamaan atau metode margin kontribusi. Dua metode akan memberikan hasil yang sama. Metode persamaan memusatkan pada pendekatan kontribusi hingga laporan laba rugi. Rumus : penjualan = beban variable + beban tetap dan laba.Metode margin kontribusi memusatkan pada ide yang telah didiskusikan sebelumnya, bahwa setiap unit yang terjual memberikan sejumlah margin kontribusi yang akan menuntut biaya tetap. Rumusnya = beban tetap : margin kontribusi per unit.D. MARGIN KEAMANANMenurut Garrison (2011), margin keamana adalah kelebihan dari penjualan yang dianggarkan diatas titik impas volume penjualan.margin keamana menjelaskan jumlah dmana penjualan dapat menurun sebelum kerugian dapat terjadi. Semakin tinggi margin keamanan, semakin rendah resiko untuk tidak balik modal.formula perhitungannya adalah sebagai berikut : margin keamanan = total penjualan yang dikurangkan penjualan titik impas.E. PENETAPAN HARGA JUALMenurut Garrison (2011), Pendekatan yang umum untuk menetukan harga adalah markup biaya. Markup produk adalah perbedaan antara harga jual dan biayanya. Markup itu biasanya dianyatakan sebagai persentase dari baiayanya. Rumusnya : harga jual = biaya + (petrsentase markup x biaya). Pendekatan ini disebut perhitungan biaya plus karena persentase markup yang ditentukan sebelumnya diterapkan pada dasar biaya untuk menentukan harga jual.F. ELASTISITAS PERMINTAAN Menurut Garrison (2011), elastisitas harga permintaan mengukur tingkat unit penjualan produk atau jasa yang dipengaruhi oleh perubahan harga. Permintaan produk dikatakan tidak elastis jika perubahan harga mempunyai pengaruh kecil terhadap jumlah unit terjual. Disisi lain permintaan produk dikatakan elastik jika perubahan harga mempunya pengaruh besar terhadap volume unit terjual.G. DEFINISI BAURAN PENJUALAN Menurut Garrison (2011), bauran penjualan mengaku pada proporsi relative dimana produk perusahaan dijual. Kebanyakan perusahaan memiliki banyak produk dan sering kali produk tersebut tidak mencetak laba yang sama. Jadi laba akan bergantung pada bauran perusahaan.H. PENGARUH PERUBAHAN VARIABEL-VARIABEL DALAM ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT TERHADAP TINGKAT LABA YANG DIRENCANAKAN Menurut Simamora (1999), dengan menggunakan analisis cost-volume-profit, akuntan dapat menentukan bagaimana perubahan-perubahan harga, volume penjualan, biaya variabel, atau biaya tetap mempengaruhi laba operasi perusahaan. 1. Dampak Perubahan Harga Jual. Kenaikan harga jual per unit akan menurunkan titik impas penjualan, sedangkan penurunan harga jual per unit akan menaikkan titik impas penjualan. Dengan memakai analisis cost-volume-profit, manajer dapat menentukan besarnya volume penjualan yang mesti berubah setelah melakukan perubahan harga supaya dapat mencapai laba sasaran yang ditetapkan.2. Dampak Perubahan Biaya Variabel. Kenaikan biaya variabel akan menaikkan titik impas, sedangkan penurunan biaya variabel akan menurunkan titik impas penjualan. Untuk memprediksi impas pemangkasan biaya ini, manajer dapat memakai analisis cost-volume-profit. 3. Dampak Perubahan Biaya Tetap. Biaya tetap biasanya diharapkan tidak berubah sepanjang tahun, atau paling tidak sepanjang kisaran relevan. Setiap kenaikan atau penurunan biaya tetap akan mengubah titik impas dan volume penjualan yang diperlukan untuk meraih laba sasaran. Kenaikan biaya tetap akan mengatrol titik impas penjualan, sedangkan penurunan biaya tetap akan menurunkan titik impas penjualan. 4. Dampak Perubahan Simultan Harga dan Biaya. Dalam praktik di lapangan, harga dan biaya kerap berubah secara simultan. Biaya variabel sering berubah dan perusahaan bereaksi dengan mengganti harga-harga produknya. Kenaikan biaya tetap per unit dan kenaikan harga jual akan menurunkan titik impas, selain itu banyaknya unit yang mesti dijual oleh perusahaan agar bisa mencapai laba sasaran juga dapat menurun.

I. PENDEKATAN DALAM PENETAPAN HARGA

1. METODE PENETAPAN HARGA IMPASMerupakan metode penetapan harga yang berorientasi pada biaya (harga ditentukan dengan penambahan persentase tetap kepada biaya atau harga barang dagangan) . Komponen utama margin laba bersih adalah % margin laba kotor (margin kotor + penjualan bersih) Harga ditetapkan dengan cara menambah biaya perolehan produk (harga pokok produk) per unitnya dengan semua biaya operasional dan besaran laba yang diinginkan2. METODE PENETAPAN HARGA YANG BERORIENTASI PADA PERMINTAAN Didasarkan pada perkiraan kemauan pelanggan untuk membayar. Metode ini digunakan bersama dengan metode berorientasi biaya. Fokusnya adalah pada struktur laba dan dampak perubahan harga terhadap penjualan. Dilakukan dengan melihat pola perubahan perilaku belanja pelanggan pada kondisi harga yang berbeda, kemudian dipilih harga yang merujuk pada tingkat belanja yang ingin dicapai retail.3. METODE PENETAPAN HARGA YANG BERORIENTASI PADA PERSAINGANDidasarkan pada harga pesaing, dimana harga ditetapkan di bawah,di atas, ataupun sama dengan pesaing. Dalam kondisi dan situasi tertentu retail dapat mengurangi persaingan harga dengan strategi EDLP atau strategi penetapan merek (branding)

PEMBAHASAN DAN ANALISISUnsur biaya Penetapan harga merupakan unsur yang penting dalam praktik pemasaran perusahaan tersebut. Harga-harga dipersiapkan oleh estimator-estimator perusahan untuk masing-masing permintaan berdasarkan spesifikasi-spesifikasi penjualan dan unsur biaya standar yang ditampilkan dalam tabel yang disusun oleh perusahaan untuk tujuan ini. Untuk mencapai jumlah terhitung dari total biaya pabrik, juga ditambahkan pengisian-pengisian untuk biaya penjualan dan administratif, komisi-komisi penjualan diskon kas dan margin keuntungan. Pengisian-pengisian ini ditunjukkan dalam persentase, dan didasarkan pada anggaran. Dalam perusahaan tersebut, penetapan harga jual ditetapkan berdasarkan permintaan. Harga yang dihitung dalam estimasi sering kali disesuaikan untuk tujuan penerapan. Bisa jadi untuk menghadapi kondisi kompetitif atau mungkin meningkat karena pengerjaan rancangan untuk rancangan yang dinilai baik atau alasan lainnya. Kadang-kdang perusahan menyimpang dari praktek normal penetapan harganya. Ini biasanya terjadi jika permintaan karton tidak dalam jumlah yang sesuai untuk membuat pabrik kertas bekerja sesuai dengan kapasitasnya. Pada saat tersebut perusahaan, melayani permintaan untuk kertas dibawah harga penuh guna menjaga pabrik kertas tetap sibuk.Dari kasus diatas kita mendapatkan informasi bahwa :a. Penetapan harga itu merupakan unsur yang pentingb. Harga produk perusahaan disiapkan berdasarkan spesifikasic. Menentukan harga jual = total biaya pabrik + penyisihan untuk biaya penjualan dan administrative + komisi-komisi penjualan +diskon + margin keunutungand. Ketika permintaan tidak tinggi maka perusahaan berani menurunkan harga dibawah harga penuh guna menjaga pabrik kertas tetap sibukANALISISa. Penetapan harga itu merupakan unsur yang pentingPenetapan harga menjadi sangat penting karena jika harga ditentukan terlalu tinggi, pembeli akan menghindari pembelian produk perusahaan, dan bila harga ditentukan terlalu rendah makan biaya perusahaan mungkin tidak tertutupi. Harga yang menentukan bagaiamana perusahaan dapat mengelola biaya dan margin keuntungan dengan baik. Harga jual menjadi poin yang penting karena menjadi sebuah identitas dan karakteristik produk yang dijual agar dapat menentukan segmentasi pasar yang benar. Penentuan harga jual menjadi poin kritis atas keberlangsungan usaha yang dijalankan.b. Harga Produk berdasarkan spesifikasiBanyak hal yang dapat ditentukan dalam menentukan harga jual,antara lain : Ditentukan oleh biaya yang dikeluarkanBerapa biaya yang dikeluarkan baik variable maupun tetap dalam membuat produk tersebut sehingga , perusahaan dapat menentukan berapa titik impas yang seharusnya dihitung atau tertutupi. Persentase labaMargin keuntungan atau laba menjadi poin yang penting karena dapat menentukan kaba atas satu produk yang terjual Elastisitas harga PermintaaanPada perusahaan ini, produk yang dijual dapatdikatakan elatis karena bukan bahan pokok sehari hari sehingga pengaruh harga dapat menaikkan atau menurunkan jumlah permintaan meskipun banyak faktor lain yang mempengaruhi. PersainganPasar yang kompetitif membuat perusahaan seharusnya mempertimbangkan dan meminimalkan biaya secara efisien sehingga dalam kondisi yang ketat, laba tetap diperoleh tanpa varian varian yang akan mengurangi penjualan.c. Menentukan harga jual = total biaya pabrik + penyisihan untuk biaya penjualan dan administrative + komisi-komisi penjualan +diskon + margin keuntunganDalam menentukan harga jual, ditentukan pada berapa besar biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi suatu produk, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Selain itu juga ditambahkan dengan besarnya biaya untuk penjualan dan administrasi, komisi-komisi penjualan, penetapan diskon, dan margin keuntungannya. Penetapan diskon dalam menentukan harga jual digunakan untuk meningkatkan penjualan agar produk yang dijual berdasakan pesanan dapat meningkat. Sedangkan margin keuntungan digunakan dalam menetapkan harga jual untuk mengetahui berapa besar prosentase keuntungan oleh perusahaan agar mendapatkan laba yang diinginkan.d. Ketika permintaan tidak tinggi maka perusahaan berani menurunkan harga dibawah harga penuh guna menjaga pabrik kertas tetap sibukPenentuan harga jual di perusahaan ini sangat dipengaruhi oleh permintaan dan lebih menekankan pada operasional pabrik supaya tetap sibuk. Sehingga, perusahaan berani mengambil resiko untuk tetap menurunkan harga meskipun tidak mendapatkan laba agar pabriknya tetap bekerja. Operasional menjadi menumpuk dan tidak efisien.Dari permasalahan dan poin-poin yang penulis temukan dalam penentuan harga jual, ada beberapa hal yang perlu dikaji ulang mengenai bagaimana perusahaan menetapkan harga jual dan laba yang diinginkan. Metode penentuan harga jual menurut Garrison (2011) bahwa cost push pricing menjadi metode umum yang lebih menekankan pada biaya dan markup laba yang diinginkan. Manajer harus menetapkan markup yang lebih tinggi diatas biaya untuk pemebeli yang relative tidak sensitive terhadap harga dan markup yang lebih rendah bagi pembeli yang relative sensitif terhadap harga. Meskipun optimalisasi harga dengan melakukan markup terhadap biaya variable sesuai dengan elastisitas permintaan, survey secara konsisten mengungkapkan bahwa sebagian besar menajer menyelesaikan masalah penentuan harga jual dari perspektif yang sangat berbeda. Mereka lebih suka menggunakan markup biaya tetap, bukan variable dan markup didasarkan pada laba yang diinginkan dan bukan pada faktor yang berkaitan dengan permintaan. Penentuan harga jual menggunakan cost plus pricing menjadi salah satu metode yang tepat dalam menentukan harga jual.Analisis Biaya Volume Laba menjadi metode direkomendasikan. Perusahaan ini sering merasa kelimpungan ketika pasar yang kompetitif dan perencanaan analisis ini dengan baik untuk dapat menentukan berapa volume penjualan yang diharapkan dengan biaya yang optimal sehingga menghasilkan laba yang diinginkan. Perusahaan ini belum menentukan estimasi bagaimana komposisi yang baik untuk analisis volume biaya laba untuk setiap kondisi yang biasa atau luar biasa dalam artian pasar yang ketat. Ketika estimator dapat mengestimas penjualan yang baik, maka manajer dapat mengoptimalkan kerja departemen pemasaran dan penjualan untuk mencapai target tersebut, dengan biaya produksi yang optimal sesuai target sehingga laba yang dihasilkan optimal.SIMPULANUnsur biaya Penetapan harga merupakan unsur yang penting dalam praktik pemasaran perusahaan ini. Jika harga ditentukan terlalu tinggi, pembeli akan menghindari pembelian produk perusahaan, dan bila harga ditentukan terlalu rendah makan biaya perusahaan mungkin tidak tertutupi. Harga jual menjadi sebuah identitas dan karakteristik produk yang dijual agar dapat menentukan segmentasi pasar yang benar. Dalam menentukan harga jual, antara lain yaitu ditentukan oleh biaya yang dikeluarkan, persentase laba, elastisitas harga permintaaan, persaingan. Perusahaan lebih menekankan pada permintaan dan kondisi pasar (eksternal) tanpa melihat kondisi internal yang terkadang menanggung rugi. Penentuan harga jual sangat dipengaruhi oleh permintaan dan lebih menekankan pada operasional pabrik supaya tetap sibuk. Perusahaan berani mengambil resiko untuk tetap menurunkan harga meskipun tidak mendapatkan laba agar pabriknya tetap bekerja. Analisis Biaya Volume Laba menjadi metode direkomendasikan, karena perusahaan ini sering merasa kelimpungan ketika pasar yang kompetitif dan perencanaan analisis ini dengan baik untuk dapat menentukan berapa volume penjualan yang diharapkan dengan biaya yang optimal sehingga menghasilkan laba yang diinginkan.

DAFTAR PUSTAKAGarrison.2011.Managerial accounting.Jakarta : Salemba EmpatAnthony,Robert dan Vijay Govindarajan.2005.Control Management System. Jakarta :Salemba empatMartusa,Riky dan Venny Wijaya.2011. Peranan analisis cost-volume-profit dalam upaya merencanakan laba perusahaan. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi Nomor 04 Tahun ke-2 Januari-April 2011