Steril Word

3
Banyak hal yang harus dipersiapkan untuk membuat produk steril. Tidak hanya proses pembuatan yang harus steril, ruangan, bahan, peralatan, dan pakaian serta perlengkapan lainnya pun harus diperhatikan sterilitasnya. Dan hal ini salah satu hal yang paling bikin ribet kalau mau praktikum steril. Wadah-wadah dan peralatan lainnya (seperti batang pengaduk, kaca arloji, spatula, pipet tetes, dan lain-lain) yang digunakan untuk membuat sediaan steril haruslah steril. Oleh karena itu, setidaknya sehari sebelum praktikum dilaksanakan, kami harus melakukan sterilisasi alat. Metode sterilisasi disesuaikan dengan karakteristik masing-masing alat, ada yang disterilisasi dengan metode panas lembab (menggunakan autoklaf), panas kering (menggunakan oven), atau dengan menggunakan etanol 70%. Pembuatan produk steril harus dilakukan di ruangan khusus. Ada beberapa kelas ruangan di laboratorium steril yaitu kelas A (di bawah Laminar Air Flow (LAF)), kelas B (yang menjadi backgroundkelas A), dan kelas C (seperti ruang pencampuran). Kelas A, B, dan C sering disebut dengan white area. Selain itu ada pula kelas D ( grey area ) yang meliputi antara lain ruang penimbangan, ruang sterilisasi akhir, dan ruang evaluasi. Kelas-kelas ruangan ini menunjukkan tingkatan kontaminasi partikel di ruangan tersebut. Ruangan steril juga dilengkapi dengan passbox yang merupakan tempat untuk transfer bahan atau alat, sementara untuk keluar masuk orang dilakukan melalui pintu yang menerapkan sistem airlock dimana ketika pintu yang satu dibuka, pintu yang lainnya tidak dapat dibuka. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kontaminasi antar ruang.

description

steril

Transcript of Steril Word

Page 1: Steril Word

Banyak hal yang harus dipersiapkan untuk membuat produk steril. Tidak

hanya proses pembuatan yang harus steril, ruangan, bahan, peralatan,

dan pakaian serta perlengkapan lainnya pun harus diperhatikan

sterilitasnya. Dan hal ini salah satu hal yang paling bikin ribet kalau mau

praktikum steril.

Wadah-wadah dan peralatan lainnya (seperti batang pengaduk, kaca

arloji, spatula, pipet tetes, dan lain-lain) yang digunakan untuk membuat

sediaan steril haruslah steril. Oleh karena itu, setidaknya sehari sebelum

praktikum dilaksanakan, kami harus melakukan sterilisasi alat. Metode

sterilisasi disesuaikan dengan karakteristik masing-masing alat, ada yang

disterilisasi dengan metode panas lembab (menggunakan autoklaf),

panas kering (menggunakan oven), atau dengan menggunakan etanol

70%.

Pembuatan produk steril harus dilakukan di ruangan khusus. Ada

beberapa kelas ruangan di laboratorium steril yaitu kelas A (di bawah

Laminar Air Flow (LAF)), kelas B (yang menjadi backgroundkelas A), dan

kelas C (seperti ruang pencampuran). Kelas A, B, dan C sering disebut

dengan white area. Selain itu ada pula kelas D (grey area) yang meliputi

antara lain ruang penimbangan, ruang sterilisasi akhir, dan ruang

evaluasi. Kelas-kelas ruangan ini menunjukkan tingkatan kontaminasi

partikel di ruangan tersebut. Ruangan steril juga dilengkapi

dengan passbox yang merupakan tempat untuk transfer bahan atau alat,

sementara untuk keluar masuk orang dilakukan melalui pintu yang

menerapkan sistem airlock dimana ketika pintu yang satu dibuka, pintu

yang lainnya tidak dapat dibuka. Hal ini bertujuan untuk mencegah

terjadinya kontaminasi antar ruang.

Page 2: Steril Word

Di samping itu, salah satu hal yang membedakan antara praktikum steril

dengan praktikum lainnya adalah pakaian yang digunakan. Kami harus

menggunakan pakaian steril, pakaian khusus yang menutupi seluruh

badan kami dan terbuat dari bahan khusus (bahan yang tidak

melepaskan partikel serat). Selain itu, kami juga harus menggunakan

sarung tangan dan masker. Hal ini semua bertujuan untuk mencegah

terjadinya kontaminasi dari praktikan. Pakaian steril ini digunakan

selama praktikan berada di white area. Ketika berada di grey area, kami

cukup menggunakan jaslab biasa. Proses penggantian baju pun harus

dilakukan di ruangan khusus dan ketika memasuki white area, kami

harus melewati blower terlebih dahulu untuk menghilangkan partikel

yang mungkin menempel pada pakaian yang kita kenakan.

Proses pembuatan produk steril dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

dengan sterilisasi awal bahan diikuti proses pembuatan secara aseptis,

atau dengan cara sterilisasi akhir. Hal ini disesuaikan dan sangat

Page 3: Steril Word

tergantung dengan sifat bahan yang digunakan. Alur proses pembuatan

produk dengan teknik aseptik dan sterilisasi akhir pun berbeda. Oleh

karena itu diperlukan perencanaan yang matang sebelum praktikum dan

kerjasama tiap anggota kelompok agar proses praktikum berjalan lancar.

Karena pakaian steril hanya dapat digunakan sekali selama berada

di white area, hal ini mengakibatkan orang yang telah keluar dari white

area tidak mungkin dapat masuk kembali ke white area. Oleh karena itu,

biasanya kami membagi tugas antara siapa saja yang bertugas di white

area dan di grey area agar ketika ada hal-hal yang tidak diinginkan,

masalah tersebut dapat segera teratasi, misalnya jika ada alat atau bahan

yang tertinggal, orang yang bertugas di grey area dapat segera

menaruhnya di passbox dan diambil oleh orang yang berada di white

area