Status Sumber Daya Alam Indonesia

28
Status Sumber Daya Alam Indonesia Batu Bara No.2 di Dunia Cacao No. 2 di dunia CPO Exportir Terbesar di dunia Medicinal Plants Keindahan alam I. PENDAHULUAN

description

Status Sumber Daya Alam Indonesia. I. PENDAHULUAN. Keindahan alam. CPO Exportir Terbesar di dunia. Batu Bara No.2 di Dunia. Medicinal Plants. Cacao No. 2 di dunia. Daya Beli. Kesejahteraan. Kesejahteraan. Rp. Rp ++. Input Produksi. Re-investasi. Re-investasi. PASAR. Infrastruktur. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Status Sumber Daya Alam Indonesia

Page 1: Status Sumber Daya Alam Indonesia

Status Sumber Daya Alam Indonesia

Batu Bara No.2 di Dunia

Cacao No. 2 di dunia

CPO ExportirTerbesar di dunia

Medicinal Plants

Keindahan alam

I. PENDAHULUAN

Page 2: Status Sumber Daya Alam Indonesia

USAHA

SDA

Naker/ SDM

Sarana Produ

ksi

Infrastruktur

Teknologi(Alat & Metode)

ProdukPRIMER

PROSESING(Value add)

ProdukSEKUNDER

PASAR

Rp

PASAR

Rp ++..

PASAR

Teknologi(Alat &

Metode)

Naker/ SDM

Naker/ SDM

ProdukTERSIER

PROSESING(Value add)

Input Produksi

Daya Beli Kesejahteraan

Re-investasi

Kesejahteraan

Re-investasi

Rp ++++..Re-investasi

KesejahteraanPRINSIP PENINGKATAN NILAI TAMBAH

Pemanfaatan

limbah

Page 3: Status Sumber Daya Alam Indonesia

Catatan:Amanat UU 4/2009 tentang

Minerba setelah 2014 tidak lagi diperbolehkan ekspor

dalam bentuk bahan baku diolah

Teknologi dan Nilai Tambah

Natural Resouces Accounting

Sumber : Menko Perekonomian

Page 4: Status Sumber Daya Alam Indonesia

TUNTUTAN PERUBAHAN PARADIGMA PEMBANGUNAN

• Tumpuan pada “melimpahnya” SDA semata vs. Semakin berbasis pengetahuan, Kreativitas-keinovasian, Kewirausahaan

• Konvensional vs. Terobosan• Sektoral – parsial vs. Sistemik - holistik• Individual - terfragmentasi vs. Terpadu – Koheren• dsb…

Kerangka kerja kolaboratif sebagai pijakan bersama (common platform) bagi koherensi dan sinergitas kebijakan dan tindakan implementasi yang pragmatis.

Page 5: Status Sumber Daya Alam Indonesia

INDONESIA’S COMPETITIVENESS PROFILE IN 2011 AND 2012 (WEF)

46 •National Competitiveness

36 •Innovation

41 •Innovation and Sophistication Factors

50 •National Competitiveness

39 •Innovation

40 •Innovation and Sophistication Factors

2011 2012

Page 6: Status Sumber Daya Alam Indonesia

6

DAYA SAING

Daya Saing diperlukan: untuk menghadapi tantangan dan persaingan global untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.

Kata kunci dalam daya saing: inovasi. Inovasi: - cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi (UU no.18 tahun 2002).

Page 7: Status Sumber Daya Alam Indonesia

• UU No. 17/2007 :• IV ARAH, TAHAPAN DAN PRIORITAS PJP 2005 – 2025• IV.1 ARAH PEMBANGUNAN JP 2005 – 2025, IV.1.2 MEWUJUDKAN

BANGSA YANG BERDAYA-SAING, Butir C Penguasaan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ) : • penguatan sistem inovasi dalam rangka mendorong

pembangunan ekonomi yang berbasis pengetahuan.

RPJPN• Perpres No. 5/2010 tentang RPJMN 2010 - 2014 :• Periode peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk

pengembangan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian.

• Buku I : Prioritas nasional (11) ~ kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi.

• Buku II Bab IV : Penguatan sistem inovasi nasional.

RPJMN• Perpres No.32/2011 tentang MP3EI• “Mengangkat Indonesia menjadi negara maju dan merupakan

kekuatan 12 besar dunia di tahun 2025 dan 8 besar dunia pada tahun 2045 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan”

• 3(tiga) strategi utama dalam MP3EI yakni :• Peningkatan potensi ekonomi wilayah melalui koridor

ekonomi,• Penguatan konektivitas nasional, dan• Penguatan kemampuan SDM dan IPTEK nasional.

MP3EI7

II. PEMBANGUNAN IPTEK

Page 8: Status Sumber Daya Alam Indonesia

8

Strategi pembangunan Iptek dilaksanakan melalui:

1. Penguatan Sistem Inovasi Nasional (SINas) yang berfungsi sebagai wahana pembangunan Iptek menuju visi pembangunan Iptek dalam jangka panjang;

2. Peningkatan Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Iptek (P3 Iptek) yang dilaksanakan sesuai dengan arah yang digariskan dalam RPJPN 2005-2024.

Strategi

Page 9: Status Sumber Daya Alam Indonesia

9

Fokus kebijakan pembangunan Iptek diarahkan untuk membangun sistem inovasi nasional (SINas) dalam rangka meningkatkan kontribusi IPTEK terhadap pembangunan nasional:

1. menciptakan ruang yang berfungsi sebagai “panggung inovasi”, agar terjadi interaksi dan kolaborasi yang baik antar aktor-aktor inovasi nasional dalam suasana yang kondusif;

2. mempercepat koordinasi dan intermediasi3. antara penyedia dan pengguna teknologi,

mendorong pemanfaatan hasil litbang guna menyelesaikan permasalahan pembangunan, meningkatkan daya saing, memberikan layanan kepada masyarakat serta mencapai kemandirian bangsa.

Fokus Kebijakan

Page 10: Status Sumber Daya Alam Indonesia

Indonesia bertekad mempercepat transformasi ekonomi, dengan menyusun MP3EI yang mengedepankan pendekatan tidak business as usual, melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan terfokus pada prioritas yang konkrit dan terukur.

Namun demikian, MP3EI tetap merupakan bagian yang integral dalam system perencanaan pembangunan nasional yang telah ada.

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)

Page 11: Status Sumber Daya Alam Indonesia

11

Tiga strategi utama pelaksanaan MP3EI adalah:

1. pengembangan potensi ekonomi pada enam koridor pembangunan, dengan cara mendorong investasi BUMN, swasta nasional, dan Foreign Direct Investment (FDI) pada 22 kegiatan ekonomi utama;

2. memperkuat konektivitas nasional melalui sinkronisasi rencana aksi untuk revitalisasi kinerja sektor riil; dan

3. pengembangan center of excellence di setiap koridor ekonomi, yang didorong melalui pengembangan SDM dan iptek yang sesuai untuk peningkatan daya saing.

Strategi Pelaksanaan MP3EI

Page 12: Status Sumber Daya Alam Indonesia

TAHAPAN INOVASI (ILUSTRASI)

Sumber : www.siks.nl/map_IO_Archi_2006/ocallaghan2.PDF

Penemuan Invensi Inovasi

Difusi

III. SISTEM INOVASI

Page 13: Status Sumber Daya Alam Indonesia

Regulasi Penguatan Sistem Inovasi

1. UU No. 18/2002 :Tujuan pengembangan Sisnas P3Iptek : Memperkuat daya dukung iptek untuk

mempercepat pencapaian tujuan negara; Meningkatkan daya saing; Meningkatkan kemandirian.

2. UU No. 32/2004 :Tujuan otonomi daerah adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan

umum, dan daya saing daerah (Pasal 2, Ayat 3); dan Kepala daerah dan wakil kepala daerah mempunyai kewajiban antara lain:

memajukan dan mengembangkan daya saing daerah(Pasal 27, Ayat 1,butir g). Lihat juga : PP No. 6/2008 tentang PEPPD (Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah).

3. UU No. 17/2007 :(IV.1 ARAH PEMBANGUNAN JP 2005 – 2025 : IV.1.2 MEWUJUDKAN BANGSA YANG

BERDAYA-SAING , Butir C Penguasaan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ) : penguatan sistem inovasi dalam rangka mendorong pembangunan ekonomi yang berbasis pengetahuan.

Peraturan Bersama Mendagri-Menristek April 2012 : Mewajibkan Pemerintah Daerah untuk Menerapkan Sistem Inovasi Daerah

Page 14: Status Sumber Daya Alam Indonesia

Agenda Pokok Penguatan SIDa

1. Kerangka Umum

2. Kapasitas Lembaga

Iptek (sumber daya)

3. Jaringan

4. Budaya Inovasi

5. Kohernsi kebijakan

6. Perkembangan

Global

Page 15: Status Sumber Daya Alam Indonesia

IMPLEMENTASI PERCONTOHAN DI DAERAH : Penguatan Sistem Inovasi Daerah

Penguatan Sistem Inovasi Daerah : sebagai wahana untuk memperkuat pilar-pilar bagi penumbuhkembangan kreativitas-keinovasian di tingkat daerah, di mana penguatan sistem inovasi daerah merupakan bagian integral dari penguatan sistem inovasi nasional.

Indikator:1. Tersusunnya dokumen-dokumen strategis pembangunan daerah (yang sudah

diwarnai isu kerangka heksagon), meliputi (tergantung kondisi daerah):a. RPJPD, b. RPJMD, c. Dokumen Strategi Inovasi Daerah (ada aspek legal)

2. Terbentuknya kelembagaan inovasi daerah :a. Dewan Riset Daerah (DRD) atau DPDS; (atau dengan nama lain yg

memiliki fungsi pengawal SID)b. Komite-Komite Teknis

3. Tersusunnya Agenda prioritas kebijakan inovasi ( kerangka heksagon) dalam bentuk program/ kegiatan yang terjadwal, jangka pendek dan jangka menengah.

4. Penataan dan penghimpunan data terkait sistem inovasi daerah.

Page 16: Status Sumber Daya Alam Indonesia

Bersaing Atas Dasar Murahnya

Tenaga Kerja dan/atau SDA di

Daerah

Pengembangan Posisi Spesifik dalam “Relung”

Ekonomi tertentu: Segmen “Antardaerah dan Nasional dan/atau

Regional/Internasional”

Perluasan Produksi dalam Sektor Lain

yang Memiliki Biaya Rendah atau

Melimpahnya SDA Daerah

Perluasan Pelayanan Pasar

Nasional, Regional (Antarnegara)

dan/atau Internasional

Menjadi “Pemain Utama” dalam Pasar Global

Menjadi “Pemain Khusus” dalam Pasar Nasional,

Regional dan/atau Internasional

Membangun Klaster-klaster

Industri Spesifik dan SID yang Kuat

Posisi Saat Kini Tahap Awal Tahap Pengembangan Tahap Ekspansi

Penghimpunan, Pemanfaatan, dan

Pengembangan Potensi Spesifik Terbaik Setempat (Sosial, Ekonomi

Budaya)

Memprakarsai Pengembangan Klaster-klaster

Industri Spesifik dan SID

Memperkuat Klaster-klaster

Industri Spesifik dan SID dalam Konteks Global

CONTOH KERANGKA STRATEGI PENTAHAPAN UMUM BAGI DAERAH

Page 17: Status Sumber Daya Alam Indonesia

– Kondisi dasar yang belum teratasi sebagai prasyarat agar upaya pengembangan/penguatan sistem inovasi dapat ditingkatkan;

– Persoalan/isu pokok yang perlu dipecahkan agar sistem inovasi berkembang dan kemajuannya dapat dipercepat;

– Rendahnya kepeloporan untuk melakukan perbaikan dalam jangka panjang; dan

– Fragmentasi kebijakan di berbagai bidang

Tantangan Sistem Inovasi Daerah

Page 18: Status Sumber Daya Alam Indonesia

1 Kabupaten Pelalawan2 Kabupaten Way Kanan3 Kota Cimahi 4 Kota Pekalongan 5 Kota Surakarta 6 Kabupaten Tegal 7 Kabupaten Banyumas8 Kota Semarang (2012)9 Kabupaten Gunungkidul

10 Kabupaten Bantul11 Kabupaten Madiun 12 Kabupaten Trenggalek13 Kabupaten Blitar14 Kabupaten Gresik15 Kabupaten Bangli16 Kabupaten Jembrana17 Desa Mlatiharjo – Kab. Demak

1 Provinsi Jateng2 Provinsi Riau (2012)3 Provinsi Jambi4 Provinsi Sumsel (T)5 Provinsi Jatim6 Provinsi Bali7 Provinsi Kalimantan

Barat8 Provinsi Sulawesi

Selatan9 Provinsi Papua

1 Kabupaten Kep. Anambas

2 Kabupaten Kapuas Hulu

Percontohan SID Provinsi Percontohan SID Kawasan Khusus Percontohan SID Otonom

Koridor Sumatera Koridor

Kalimantan

Koridor Sulawesi

Koridor JawaKoridor Bali Nusa Tenggara

Koridor Papua3

2

1

21

43

99

65

10

12

89

7

5

IMPLEMENTASI PERCONTOHAN DI DAERAH (2011)

4

6

4

11

12

1

2

7

13

13

14

16

8

15

Page 19: Status Sumber Daya Alam Indonesia

2010PDB ~ US$ 700 Milyar

Pendapatan/kap US$ 3,005

Terbesar ke-17 besar dunia

2014PDB: US$ ~ 1,2 triliun

Pendapatan/kap:

US$ ~ 4.800

Kekuatan ekonomi 14 besar dunia

2025PDB: US$ 3,8 – 4,5 Trilyun Pendapatan/kap:13.000 – 16.100 US$ (high income country)Terbesar ke-12 dunia

“... menjadi negara maju ...kekuatan 12 besar dunia di tahun 2025 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi , inklusif dan berkelanjutan”

KITA SETTING THE BENCHMARK ...

RPJMN 2010-2014Pertumbuhan Ekonomi

Rata-rata 6,3 – 6,8 persen per tahunSebelum 2014 tumbuh 7 persen, tahun 2014 berkisar 7- 7,7 persen.

Inflasi Rata-rata 4 - 6 persen pertahun

Tingkat Pengangguran 5 – 6 persen pada akhir tahun 2014

Tingkat Kemiskinan 8 – 10 persen pada akhir tahun 2014 19

Page 20: Status Sumber Daya Alam Indonesia

PROVINSI DALAM

KORIDOR

PENDUDUK 2010

PDRB 2010 IN US$

BILLION

PER CAPITA NOMINAL

2010 IN US$

PENDUDUK 2015

EXPECTED PDRB 2014

(US$ 4702 PER CAPITA)

US$ BILLION

PENDUDUK 2025

EXPECTED PDRB 2025 (US$ 14900

PER CAPITA)US$ BILLION

DKI Jakarta 9,588,198 95,6 9,969 10,273,362 48,3 11,794,074 175,7

Jabar 43,021,826 83,4 1,939 47,243,999 222,1 56,972,106 848,9

Jawa Tengah 32,380,687 49,4 1,524 32,984,179 155,1 34,225,115 509,9

Yogyakarta 3,452,390 5,0 1,465 3,632,091 17,1 4,020,039 59,9

Jawa Timur 37,476,011 86,4 2,305 38,921,911 183,0 41,983,220 625,5

KORIDOR JAWA 125,919,112 319,8 2,540 133,055,54

2 625,6 148,994,554 2,220,0

MENGAPA KOLABORASI DIBUTUHKAN OLEH SEMUAINDIKATOR INCOME PER KAPITA MASYARAKAT DALAM KORIDOR (P3EI SIMULATION)

Catatan

Angka per kapita 2010 adalah angka PDRB per capita atas harga berlaku 2010. Asumsi nillai tukar US$ = Rp. 9000

Angka PDRB Per Kapita 2015 dan 2025 menggunakan benchmark indikator MP3EI dengan asumsi nilai tukar tetap (2010).

Belum memperhitungkan dinamika P3EI 20

Page 21: Status Sumber Daya Alam Indonesia

Inisiatif Strategik:1. Revitalisasi Puspitek sebagai science and technology park2. Pengembangan industrial park3. Pembentukan klaster inovasi daerah untuk pemerataan pertumbuhan4. Pengembangan industri strategis pendukung konektivitas5. Penguatan aktor inovasi (SDM dan inovasi)

PERCEPATAN TRANSFORMASI INOVASI DALAM EKONOMI

ROAD MAP: MASTER PLAN (MP)-2025 Pengembangan modal

manusia berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi secara terencana dan sistematis

Memasukkan unsur Sistem Inovasi Nasional (SINAS) dan berbagai upaya transformasi inovasi dalam kegiatan ekonomi

Road Map Transformasi Inovasi Ekonomi

Page 22: Status Sumber Daya Alam Indonesia

22

UU No. 32/2004: Peran Litbang dalam pembinaan pengawasan sebagai dasar review seluruh kebijakan dan program pembinaan penyelenggaraan pemerintahan daerah.

UU No. 18/2002 SisNas P3 Iptek memberikan peran besar kepada Pemda dalam urusan Iptek. Tujuh pasal berkaitan dengan peran Pemda dalam Iptek: mengembangkan instrumen kebijakan iptek (Pasal 21:1), alokasi dana untuk Iptek di APBD (Pasal 27:1), mempromosikan HKI (Pasal 13:4), memberikan penghargaan kepada Inventor (Ps 24:2) membangun sarpras Iptek (Pasal 14) mendorong proses Alih Teknologi (Ps 16:1&2) membentuk DRD (Pasal 20:4)

Landasan Legal Iptek Daerah

IV. PERAN PEMDA DALAM IPTEK

Page 23: Status Sumber Daya Alam Indonesia

23

DEWAN RISET DAERAH

• Dewan Riset Daerah merupakan lembaga yang kegiatannya berkaitan dengan penyusunan kebijakan ilmu pengetahuan dan teknologi di daerah yang bersangkutan.

• Dewan Riset Daerah juga berfungsi untuk mendukung pemerintah daerah melakukan koordinasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dengan daerah-daerah lain, serta mewakili daerah di Dewan Riset Nasional.(UU no 18 tahun 2002 : penjelasan pasal 21:4)

Page 24: Status Sumber Daya Alam Indonesia

24

Hubungan DRN-DRD (UU No. 18/2002)

Pada dasarnya masing-masing lembaga bersifat independen;

Tidak merupakan hubungan “hierarkis vertikal”, melainkan hubungan “koordinatif fungsional”;

DRD merupakan “agen” pembangunan iptek di daerah, dan menjadi “penghubung” antara kebijakan iptek pusat dan kebijakan iptek daerah; share informasi dan knowledge. Sebaliknya kepentingan daerah dalam rangka pembangunan iptek nasional bisa disampaikan melalui perwakilan DRD yang menjadi anggota DRN.

Page 25: Status Sumber Daya Alam Indonesia

25

Hubungan DRD dan Pemda

Pemerintah Daerah

- Fasilitas- Dana

- Hasil monitoring & Evaluasi Iptekda- Masukan Kebijakan Pembangunan

KONSULTATIF

DRD

Kebijakan Pembangunan

Daerah

Pelaksanaan Pembangunan

DaerahMonitoring dan

Evaluasi Perencanaan

Page 26: Status Sumber Daya Alam Indonesia

26

Mekanisme Koordinasi DRN-DRD

DRN

DRDProp

DRD

DRD

DRDProp

DRDProp

DRDPropDRD

DRDProp

Regional A Regional B

Regional C

DRD Kab

DRD Kab

DRD Kab

Page 27: Status Sumber Daya Alam Indonesia

27

PENGEMBANGAN IPTEK DI DAERAH

V. LESSON LEARNED

Page 28: Status Sumber Daya Alam Indonesia

Terimakasih....