STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary...

148
Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan Uang Pengganti Yang Diputus Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Disusun Oleh : B.D. Sri Marsita ; Rr. Yoeniarti Sasongko Amelya Gustina J. A. Alwahdy Imas Sholihah Fransiska Vera Fernando Irfan Fachrurrozi Ines Rachmawati P. KEJAKSAAN AGUNG PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JAKARTA 2016

Transcript of STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary...

Page 1: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

i

Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan Uang Pengganti Yang Diputus Berdasarkan

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Disusun Oleh :

B.D. Sri Marsita ; Rr. Yoeniarti SasongkoAmelya GustinaJ. A. AlwahdyImas SholihahFransiska VeraFernandoIrfan FachrurroziInes Rachmawati P.

KEJAKSAAN AGUNGPUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

JAKARTA 2016

Loqman, Loebby, Saksi Mahkota, Forum Keadilan, Nomor 11, 1995.

Mulyadi, Lilik, Implikasi Yuridis tentang ‘’Saksi Mahkota’’,diaksesdari http://www.balipost.co.id tanggal 9 Maret 2012.

Nauli, Musri, Issu “Anggie” dari Sudut Hukum Pidana, diakses darimusri-nauli.blogspot.com, tanggal 9 Maret 2012.

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor:42/PUU-VIII/2010 Tanggal 24September 2010.

Republik Indonesia, Dinas Sejarah Militer Angkatan Darat, SejarahTNI-AD, 1945-1973 : Perananan TNI-AD MenegakkanNegara Kesatuan RI, Volume 2, Jakarta : Dinas Sejarah Militer.

Setiyono,” Eksistensi Saksi Mahkota Sebagai Alat Bukti DalamPerkara Pidana”, Jurnal Hukum Lex Jurnalica, Vol 5, No. 1,Pusat Pengelola Jurnal Ilmiah Universitas Indonesia, Esa Unggul,Jakarta, Desember 2007.

Varia Peradilan No 120, September 1995.

——————, Nomor 62, Nopember, 1990.

Widodo Eddyono, Supriyadi, Catatan Kritis Terhadap Undang-Undang No 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi danKorban, Jakarta: Elsam, September 2006, diaksesdarihttp://perlindungansaksi.files.wordpress.com, tanggal 7 Juni 2012.

106

STATUS SAKSI MAHKOTASTATUS SAKSI MAHKOTASTATUS SAKSI MAHKOTASTATUS SAKSI MAHKOTASTATUS SAKSI MAHKOTADALAM PROSESDALAM PROSESDALAM PROSESDALAM PROSESDALAM PROSES

PERADILAN PIDANAPERADILAN PIDANAPERADILAN PIDANAPERADILAN PIDANAPERADILAN PIDANA

Oleh :

Drs. Nandan IskandarSiti Utari, SH.,MH.

Estiyarso, SH.Hening Hadi Condro, SH.SatriyoWibowo, SH.,LLM.

Imas Sholihah, SH.

KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIAPUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

JAKARTA 2012

Page 2: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

ii

Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan Uang Pengganti Yang Diputus Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 Tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

viii + 138 hlm. ; 21 cmISBN : 978-602-6532-02-2

anggota IKAPI

Hak Cipta Dilindungi Undang-UndangDilarang memperbanyak buku ini sebagian atau seluruhnya dalam bentuk dan dengan cara apapun juga, baik secara mekanis maupun elektronis termasuk foto copy, rekaman dan lain-lain tanpa ijin tertulis dari penerbit.

Page 3: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

iii

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh data Keuangan Kejaksaan Audit BPK Tahun 2014, dari total piutang kejaksaan sebesar 70% berasal dari tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Padahal sejak tahun 2001 kejaksaan telah melakukan upaya penyelesaian pembayaran uang pengganti tersebut. Terdapat dua permasalahan dalam penelitian ini, yaitu (1) Kendala yang dihadapi Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Kejaksaan RI dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan (2) Bagaimana menanggulangi kendala yang ada sebagai upaya optimalisasi penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Penelitian ini bersifat diskriptif analisis dengan instrumen penelitian berupa pedoman wawancara. Responden sejumlah 212 responden, berasal dari internal kejaksaan dan dari ekternal kejaksaan. Data hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan penyelesaian tunggakan uang pengganti dibagi menjadi 4 bagian yaitu: (1) Penyelesaian melalui gugatan perdata dan tidak bisa di eksekusi, (2) Penyelesaian melalui gugatan perdata dan dapat di eksekusi, (3) Penyelesaian melalui non litigasi dengan cara mencicil dan masih berjalan, serta (4) Perkara-perkara yang tidak bisa di eksekusi. Ditemukan pula kendala yuridis dan non yuridis. Upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan penyelesaian tunggakan uang pengganti adalah melalui optimalisasi legislasi/peraturan internal kejaksaan, penguatan sumber daya manusia Jaksa Pengacara Negara (JPN), penguatan dari sisi anggaran, penyempurnaan data base, dan peningkatan koordinasi. Dalam rangka optimalisasi perlu segera dilakukan revisi terhadap Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan Berdasarkan UU No 3 Tahun

Page 4: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

iv

1971, serta harmonisasi antar bidang terutama dalam penyusunan atau revisi peraturan internal kejaksaan yang berkaitan dengan penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.Kata Kunci : optimalisasi, tunggakan uang pengganti, undang-undang nomor 3 tahun 1971 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.

Abstract

This research is motivated by Indonesian Supreme Audit Institution In 2014, the prosecutor of the total receivables of 70% is derived from arrears compensation which is decided based on Law No. 3 of 1971 on Corruption Eradication. In fact, since 2001 the prosecutor’s office has made efforts to resolve the payment of the compensation. There are two problems in this study include detention and countermeasures field civil and state administration of Attorney in the optimization of a arrears compensation which is decided based on Law No. 3 of 1971. This study is a descriptive analysis of the research instruments such as interview, of 212 total respondents, comes from the internal prosecutor office and the external. Field data shows the implementation of a arrears compensation which is decided based on Law No. 3 of 1971 is divided into 4 sections and also found the juridical and non juridical constraints. Things that need to be done are: optimization legislation/internal regulations prosecutor, the strengthening of the Human Resources State Attorney, the strengthening of the budget, enhanced data base, and increased coordination. In order to optimize need immediate revision of the Attorney General Regulation No. Per-020/A/J /07/2014 as well as harmonization between fields.Keywords: optimize, arrears compensation, law number 3 of 1971 the eradication of corruption.

Page 5: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

v

KATA PENGANTAR

P uji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas karunia dan hidayah-Nya maka buku penelitian dengan judul: “Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan Uang Pengganti Yang Diputus Berdasarkan Undang-

Undang Nomor 3 Tahun 1971 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi” dapat disusun dan diterbitkan sesuai dengan jadwal telah ditentukan.

Buku penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana mengoptimalkan pengelesaian tunggakan uang penganti yang diputus berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Tunggakan uang pengganti yang dimaksud merupakan penyumbang 70% piutang Kejaksaan sebagaimana yang ada dalam laporan keuangan Kejaksaan yang telah di audit BPK Tahun 2015. Untuk menanggulangi hal tersebut, Kejaksaan sudah mengeluarkan berbagai peraturan untuk penyelesaiannya, walaupun masih ditemukan beberapa kendala dalam pelaksanaannya.

Pada kesempatan ini Pusat Litbang Kejaksaan Agung RI mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur, Kejaksaan Tinggi Nusatenggara Barat, Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, beserta jajaran Kejaksaan Negeri di wilayah hukum masing-masing Kejaksaan Tinggi yang menjadi lokasi pengambilan sampel penelitian dan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta sebagai sampel penelitian pembanding.

2. Semua pihak yang telah mendukung kelancaran pelaksanaan penelitian dan penerbitan buku penelitian ini.

Page 6: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

vi

Akhir kata, semoga buku penelitian ini bermanfaat untuk memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan serta strategi dalam upaya peningkatan kinerja Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) tentang penyelesaian tunggukan uang pengganti.

Jakarta, Desember 2016

TIM PENELITI

Page 7: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...............................................................................................

KATA PENGANTAR ...........................................................................DAFTAR ISI ..........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................A. Latar Belakang ...............................................................B. Permasalahan …..............................................................C. Ruang Lingkup Penelitian ............................................D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................E. Kerangka Pemikiran ......................................................F. Metodologi Penelitian ...................................................G. Tahap Penelitian .............................................................

BAB II PENYAJIAN DATA ............................................................A. Responden Kejaksaan ...................................................B. Responden Hakim ..........................................................C. Responden Akademisi ...................................................D. Responden BPK .............................................................

BAB III ANALISA DATA ..................................................................A. Penyelesaian Tunggakan Uang Pengganti Yang

Diputus Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi ............................................................................

B. Kendala-Kendala yang Dihadapi Kejaksaan dan Penyelesaian Tunggakan Uang Pengganti Yang Diputus Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

iiiv

vii

118889

2024

2525657888

97

97

Page 8: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

viii

Korupsi ............................................................................C. Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan Uang

Pengganti yang Diputus Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi ..................................................

BAB IV PENUTUP .............................................................................A. Kesimpulan ....................................................................B. Saran ...........................................................................C. Rekomendasi ..................................................................

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

107

119

133133134135

137

Page 9: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

1

BAB IP E N D A H U L U A N

A. Latar Belakang

Pembayaran uang pengganti sebagai pidana tambahan yang diputuskan kepada pelaku tindak pidana korupsi pada hakekatnya adalah sebagai upaya untuk mengembalikan kerugian keuangan negara yang diakibatkan oleh tindak korupsi. Mengutip pendapat Andi Hamzah bahwa uang pengganti adalah merupakan sejumlah uang yang dibebankan kepada pelaku tindak pidana korupsi dengan jumlah uang yang pernah ia korupsikan yang jumlahnya sebanyak-banyaknya sama dengan harta benda yang diperoleh dari korupsi tersebut1, maka pidana tambahan pembayaran uang pengganti perlu dituntut dan diputuskan pada setiap kasus tindak pidana korupsi sebagai salah satu upaya dari aparat penegak hukum untuk mengembalikan kerugian keuangan negara.

Upaya penegak hukum ini sejalan dengan strategi pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia yang meliputi tindakan pencegahan, penindakan serta pengembalian keuangan negara. Ketiga langkah/tahapan tersebut menurut Marwan Effendi, merupakan “condition sine qua non” bagi keberhasilan pemberantasan tindak pidana korupsi secara menyeluruh; yang tidak semata-mata hanya bertumpu pada banyaknya pelaku tindak pidana korupsi yang dipidana tetapi terfokus kepada upaya mengembalikan kerugian keuangan negara melalui penjatuhan pidana tambahan berupa pembayaran uang pengganti.2 Pengembalian kerugian keuangan negara dari tindak pidana korupsi melalui uang pengganti merupakan salah satu upaya penting dalam pemberantasan tindak pidana korupsi. Pengembalian tersebut tidaklah mudah karena tindak pidana korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

1 Andi Hamzah, Korupsi di Indonesia, Masalah dan Pemecahannya, Jakarta: Gramedia, 2000, hal 49.

2 Marwan Effendi, Kejaksaan RI Posisi dan Fungsinya dari Perspektif Hukum, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005, hal 65.

Page 10: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

2

Mengenai proses penyelesaian uang pengganti pada peraturan perundang-undangan tindak pidana korupsi juga memiliki perbedaaan. Pada ketentuan Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi telah diatur 3 (tiga) upaya yang perlu dilakukan dalam penyelesaian uang pengganti, yaitu pertama: penyitaan dan pelelangan harta benda milik terpidana dan ahli warisnya setelah putusan pengadilan mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht), kedua: melalui putusan subsider pidana penjara, dan ketiga: melalui gugatan perdata dan administrasi keuangan. Sedangkan pada Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, uang pengganti harus dibayar oleh terpidana dan apabila tidak dapat dibayar maka harus diproses lebih lanjut melalui gugatan perdata kepada ahli warisnya.3 Artinya, berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 jo Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dimungkinkan terpidana untuk mengganti dengan hukuman badan dan pilihan ini banyak dimanfaatkan/dipilih oleh para terpidana karena masa hukumannya/subsidernya yang relatif singkat (berdasarkan data hukuman subsider yang ada paling rendah adalah 1 tahun dan paling lama 6 tahun penjara).4 Lain halnya dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang tidak mengenal adanya subsider pidana penjara/pidana penjara pengganti, yang berdampak kepada tidak terselesaikannya pembayaran uang pengganti atas terpidana korupsi yang diputus berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 secara tuntas.

Permasalahan tunggakan uang pengganti perkara tindak pidana korupsi kembali mengemuka/menjadi sorotan publik pada akhir tahun 2014 setelah anggota Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho menuding Kejaksaan sebagai eksekutor lamban dan tidak transparan dalam menagih semua tunggakan uang pengganti dari para koruptor yang telah divonis pengadilan. Jumlah uang yang seharusnya

3 Biro Keuangan Kejaksaan Agung RI, Pedoman Penyelesaian Dan Kebijakan Akuntansi Atas Piutang Negara Uang Pengganti Perkara Tindak Pidana Korupsi, Lampiran, Jakarta: Kejaksaan Agung , hal 2.

4 Laporan Keuangan Kejaksaan RI Tahun 2014.

Page 11: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

3

dibayar dengan kewajiban sesuai putusan, besarnya tidak sama. Data ICW dari hasil audit BPK tahun 2013 menunjukkan bahwa jumlah uang pengganti yang harus dieksekusi Rp.8,5 triliun dan US$ 189,5 juta; yang berhasil dieksekusi Rp 2,6 triliun; jadi Rp.5,8 triliun belum tertagih. Disinyalir menurut ICW, Kejaksaan tidak menagih tunggakan uang pengganti hasil korupsi tersebut. Padahal dengan berpedoman pada Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 4 Tahun 1988 tanggal 7 Juli 1988 tentang Eksekusi Uang Pengganti, Kejaksan bisa tegas terhadap koruptor, karena SEMA ini mengatur apabila dalam pelaksanaan eksekusi uang pengganti jumlah barang yang dimiliki terpidana tidak mencukupi lagi, harus diajukan melalui gugatan perdata di pengadilan5. Tudingan ICW tersebut langsung disikapi oleh Plt Jaksa Agung RI saat itu (Andhi Nirwanto) yang menyatakan bahwa Kejaksaan Agung berupaya untuk menggugat perdata pelaku korupsi termasuk ahli warisnya dalam rangka melunasi tunggakan uang pengganti dari koruptor. Pelaksanaannya akan dilakukan oleh Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara.6

Sebelum mengemukanya permasalahan penyelesaian uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tersebut, secara internal Kejaksaan sudah melakukan upaya-upaya penyelesaian tunggakan uang pengganti dimaksud dengan mengeluarkan kebijakan berupa Surat Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) Nomor: B-119/G/Gpk.3/7/2001 tanggal 31 Juli 2001 mengenai tindak lanjut pembayaran uang pengganti dalam perkara korupsi, dinyatakan bahwa dalam hal bagian tindak pidana khusus mengalami kesulitan dalam penyelesaian pembayaran uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, maka penyelesaian penagihannya dapat diserahkan ke satuan kerja Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun). Langkah Jamdatun tersebut ditindaklanjuti oleh Jampidsus melalui Surat Jaksa Agung Muda Tindak

5 www,gresnews.com/berita/hukum/1401611-menagih-janji-kejagung-eksekusi-tunggakan-uang-pengganti-korupsi, terakhir di akses tanggal 24 Februari 2016

6 Ibid.

Page 12: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

4

Pidana Khusus (Jampidsus) Nomor: B-252/F/Fu.1/04/2004 tanggal 19 April 2004 bahwa apabila terhadap eksekusi uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 terpidananya tidak bersedia membayar secara sukarela, maka dengan mengingat Pasal 34 sub c Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971, perlu ditempuh upaya-upaya sebagai berikut:

…………1. ..........2. Sebaliknya apabila ternyata masih terdapat kekurangan, maka tetap 3. menjadi beban kewajiban yang harus dibayar oleh terpidana yang membuka peluang dilakukan gugatan perdata (tugas dan fungsi datun);Apabila ternyata langkah pelacakan/pencarian aset telah dilakukan 4. secara optimal dan tidak ditemukan aset milik terpidana dan/atau keluarganya, maka penyelesaian selanjutnya agar dilimpahkan kepada Datun.

Bahwa koordinasi penyelesaian uang pengganti antara Jampidsus dengan Jamdatun tersebut terakomodir dalam ketentuan Pasal 30 ayat (2) Undang-undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI yang menentukan bahwa di bidang perdata dan tata usaha negara Kejaksaan dapat mewakili negara atau pemerintah RI, baik di pengadilan (litigasi) maupun di luar pengadilan (non litigasi); termasuk antara lain upaya untuk menyelamatkan/mengembalikan kerugian keuangan negara melalui pengajuan gugatan perdata oleh Jaksa Pengacara Negara (JPN). Sebagaimana telah diatur dalam Pasal 3 Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: PER-040/A/JA/12/2010 tentang Pelaksanaan Tugas, Fungsi dan Wewenang Perdata dan Tata Usaha Negara, yang secara tegas menyebutkan salah satu tugas dan wewenang Jaksa Pengacara Negara (JPN) adalah Penegakan Hukum, yaitu tugas JPN untuk mengajukan gugatan atau permohonan kepada Pengadilan di bidang perdata sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan dalam rangka memelihara ketertiban umum, kepastian hukum dan melindungi

Page 13: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

5

kepentingan negara dan pemerintah serta hak-hak keperdataan masyarakat, antara lain gugatan perdata. Namun, fakta menunjukkan bahwa data tunggakan uang pengganti tahun 2013 tersebut bukannya semakin berkurang jumlahnya, tetapi justru semakin bertambah, karena mengacu pada data keuangan kejaksaan tahun 2014 yang sudah di audit BPK menyebutkan bahwa dari total Rp.14.565.312.028.774.952 piutang kejaksaan, sebanyak Rp. 9.666.836.276.102.68 adalah merupakan tunggakan dari pembayaran uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Artinya sebesar + 70 % penyumbang piutang kejaksaan adalah berasal dari tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971.7

Sebenarnya permasalahan tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi faktanya pernah menjadi kontroversi menyusul pernyataan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Anwar Nasution pada rapat dengar pendapat di DPR tahun 2005 yang mengungkapkan ada Rp. 6,67 trilyun uang pengganti kerugian negara yang belum ditagih ke Jaksa Agung RI. Sehingga pada tahun 2006 ada indikasi khusus terhadap terpidana tindak pidana korupsi yang diputus berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 yang sudah tidak mampu membayar uang pengganti karena tidak lagi mempunyai harta/jatuh miskin, dengan berpedoman pada ketentuan Pasal 32 ayat (2) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara jo Pasal 57 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Kejaksaan diminta untuk menghapus bukuan supaya tidak menjadi temuan BPK sebagai piutang.8 Dan permintaan menghapus bukuan terhadap tunggakan uang pengganti dari BPK tersebut baru ditindak lanjuti oleh Kejaksaan melalui Surat Jaksa Agung RI Nomor B-012/A/Cu.2/01/2013 tanggal 18 Januari 2013 yang ditujukan kepada Para Kepala Kejaksaan Tinggi di seluruh Indonesia tentang Pedoman Penyelesaian Kebijakan Akutansi

7 Biro KeuanganKejaksaan Agung RI, Laporan Keuangan Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited), 2014, Jakarta: Kejaksaan Agung.

8 Efi Laila Kholis, Pembayaran Uang Pengganti Dalam Perkara Korupsi, Jakarta: Solusi Publishing, 2010, hal 25.

Page 14: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

6

atas Piutang Negara Uang Pengganti Perkara Tindak Pidana Korupsi; bahwa:

Uang pengganti dapat dihapuskan secara mutlak dari neraca atau tidak diakui lagi sebagai piutang apabila:

Untuk uang .............................a.

Untuk uang pengganti dari perkara TPK yang b. inkracht berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971.

Jika telah dilakukan upaya-upaya penyelesaian uang pengganti - secara maksimal sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang telah dilengkapi dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggung jawabkan, namun tidak berhasil maka selanjutnya diterbitkan Surat Ketetapan Penghapusan Piutang oleh Jaksa Agung RI.

Sebagai tindak lanjut dari surat Jaksa Agung RI tersebut di atas, Jaksa Agung RI mengeluarkan Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: PER-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan Berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dalam peraturan ini disebutkan bahwa dalam penyelesaian uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu secara Litigasi dan Non Litigasi. Penyelesaian secara non litigasi adalah alternative penyelesaian sengketa yang dilakukan oleh Jaksa Pengacara Negara dengan cara melakukan negosiasi dan musyawarah dengan terpidana/Eks terpidana atau ahli warisnya yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan bersama sebagai suatu upaya penyelesaian uang pengganti yang belum dibayar tanpa melalui proses pengadilan. Sedangkan penyelesaian secara litigasi adalah tindakan hukum yang dilakukan oleh Jaksa Pengacara Negara dengan cara melakukan gugatan secara perdata ke Pengadilan Negeri terhadap Terpidana/eks Terpidana atau ahli warisnya yang belum membayar uang pengganti dengan tujuan untuk memperoleh kembali hak keuangan negara dan mendapat putusan

Page 15: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

7

Pengadilan. Di dalam Peraturan Jaksa Agung RI tersebut juga disebutkan mengenai penghapusan uang pengganti yaitu penghapusan secara mutlak dari neraca sebagai piutang/tagihan negara yang didahului dengan upaya penyelesaian melalui gugatan secara perdata dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Selanjutnya bila telah dilakukan upaya-upaya penyelesaian uang pengganti secara maksimal sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang telah dilengkapi dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan, namun tidak berhasil, maka selanjutnya diterbitkan Surat Ketetapan Penghapusan Piutang oleh Jaksa Agung RI.

Namun demikian, berdasarkan laporan keuangan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara per Desember 2015 mengenai tunggakan uang pengganti untuk perkara yang diputus berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dapat diketahui bahwa sebesar Rp. 7.308.064.558.737,57 + $ 189.481.614,00 + S$34.951,68 masih merupakan tunggakan dan hanya sebesar Rp. 1.228.220.631,46 yang berhasil di setor ke kas negara selama kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir. Artinya, setelah berlakunya Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, belum ada perubahan yang signifikan mengenai penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971. Dengan belum terealisasinya penyelesaian tunggakan uang pengganti secara menyeluruh, dikhawatirkan berdampak kepada posisi administrasi perkara yang menggantung dan apabila ada pemeriksaan dari BPK akan jadi temuan BPK. Berdasarkan fakta-fakta di atas, perlu dilakukan penelitian mengenai “Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan Uang Pengganti Yang Diputus Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi”.

Page 16: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

8

B. Permasalahan

Berdasarkan uraian di atas, pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:

Apa kendala yang dihadapi Bidang Datun Kejaksaan RI dalam 1. penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi?

Bagaimana menanggulangi kendala yang ada sebagai upaya 2. optimalisasi penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi?

C. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dititikberatkan kepada permasalahan/kendala yang dihadapi Bidang Datun Kejaksaan RI dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; dan upaya-upaya yang dilakukan untuk menanggulangi kendala yang dihadapi Bidang Datun sebagai upaya untuk mengoptimalkan penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan1.

Untuk mengetahui permasalahan/kendala yang dihadapi Bidang a. Datun Kejaksaan RI dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.Untuk mengetahui upaya yang harus dilakukan guna a. mengoptimalkan penyelesaian tunggakan uang pengganti yang

Page 17: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

9

diputus berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Manfaat dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi bahan 2. masukan Pimpinan untuk menyusun atau merumuskan kembali kebijakan dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

E. Kerangka Pemikiran

Kerangka Teori1.

Peran Kejaksaan/JPN Dalam Pengembalian Kerugian a. Keuangan Negara

Fungsi keperdataan sebenarnya telah dimiliki Kejaksaan sebelum diundangkannya Undang-undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI, yaitu berdasarkan Konninklijk Besluit yang dimuat dalam S.1912/522 tentang Vertegenwoordiging van den landen in rechten (wakil negara dalam hukum) dan berbagai peraturan perundang-undangan yang tersebar dalam BW, ordonansi catatan sipil dan ordonansi kepailitan. Pasal 2 Konninklijk Besluit/ KB antara lain memuat ketentuan bahwa sengketa-sengketa yang diadili menurut acara sipil (perdata) bertindak untuk Pemerintah Indonesia sebagai wakil negara dalam tingkat pertama opsir yustisi atau Jaksa atau pegawai yang menjalankan tugas Jaksa.9

Bahwa peran Kejaksaan dalam bidang perdata khususnya peran Jaksa Pengacara Negara/JPN dalam menyelamatkan/mengembalikan kerugian keuangan negarat sangatlah penting dan strategis, karena penyelesaian tunggakan uang pengganti adalah menjadi tanggung jawab Kejaksaan untuk menagihnya dengan cara menggugat perdata kepada terpidana atau ahli

9 Jamdatun, Himpunan Informasi dan Petunjuk Jamdatun Tahun 1997, Buku X Jamdatun,Jakarta, 1997, hal 207

Page 18: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

10

warisnya sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagai berikut:10

Bila penyidik menangani kasus yang secara nyata telah ada 1. kerugian keuangan negara tetapi tidak terdapat cukup bukti untuk membuktikan unsur-unsur pidana korupsi, maka penyidik menghentikan penyidikan yang dilakukan, dan menyerahkan berkas perkara hasil penyidikannya kepada JPN atau kepada instansi yang dirugikan untuk dilakukan gugatan perdata kepada tersangka yang telah merugikan keuangan negara tersebut (Pasal 32 ayat (1) UU No 31 Tahun 1999).Hakim dapat menjatuhkan putusan bebas dalam perkara 2. korupsi meskipun secara nyata telah ada kerugian negara karena unsur-unsur pidana korupsi tidak terpenuhi. Dalam hal ini JPU dapat menyerahkan putusan hakim tersebut kepada JPN atau kepada instansi yang dirugikan untuk dilakukan gugatan perdata kepada tersangka yang telah merugikan keuangan negara tersebut (Pasal 32 ayat (2) UU No 31 Tahun 1999).Dalam penyidikan perkara korupsi ada kemungkinan 3. tersangka meninggal dunia, sedangkan secara nyata telah ada kerugian keuangan negara. Penyidikan terpaksa dihentikan dan penyidik menyerahkan berkas perkara hasil penyidikannya kepada JPN atau kepada instansi yang dirugikan untuk dilakukan gugatan perdata terhadap ahli waris tersangka (Pasal 33 UU No 3 Tahun 1999).

Bila terdakwa meninggal dunia pada saat dilakukan 4. pemeriksaan di sidang pengadilan, sedangkan secara nyata telah ada kerugian keuangan negara, maka JPU akan menyerahkan salinan berkas berita acara sidang kepada

10 Tim Pengkajian,Langkah Hukum Yang Harus Ditempuh Dalam Upaya Penyelesaian Tunggakan Pembayaran Uang Pengganti, Jakarta: Puslitbang Kejaksaan Agung RI, 2008, hal 60.

Page 19: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

11

JPN atau kepada instansi yang dirugikan untuk dilakukan gugatan perdata terhadap ahli waris terdakwa (Pasal 34 UU No 31 Tahun 1999).Ada kemungkinan setelah putusan pengadilan memperoleh 5. kekuatan hukum tetap, diketahui terdapat harta benda milik terpidana yang belum dikenakan perampasan (dipersidangan terdakwa tidak dapat membuktikan harta tersebut diperoleh bukan karena korupsi), maka negara melalui JPN dapat melakukan gugatan perdata terhadap terpidana dan atau ahli warisnya (Pasal 38 C UU No 20 Tahun 2001). Dalam kasus ini instansi yang dirugikan dapat memberi kuasa kepada JPN untuk mewakilinya.

Fungsi Jaksa Pengacara Negara/JPN dalam kaitannya dengan perkara tindak pidana korupsi sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, adalah sejalan dengan fungsi JPN yang ditetapkan dalam ketentuan Pasal 30 ayat (2) Undang-undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI yaitu: “Di bidang perdata dan tata usaha negara, Kejaksaan dengan kuasa khusus dapat bertindak baik di dalam maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama negara atau pemerintah”. Fungsi JPN dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI adalah berkaitan dengan harta kekayaan terpidana dalam perkara tindak pidana korupsi.

Mengacu pada lingkup tugas dan wewenang kejaksaan dalam bidang perdata dan tata usaha negara (datun) yang dilaksanakan oleh JAMDATUN sesuai ketentuan Pasal 293 Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: PER-009/A/JA/01/2011 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan RI, dengan lingkup tugas meliputi penegakan hukum, bantuan hukum, pertimbangan hukum, pelayanan hukum dan tindakan hukum lain di bidang perdata dan tata usaha negara dalam

Page 20: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

12

upaya untuk menyelamatkan kekayaan negara dan menegakkan kewibawaan pemerintah berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang ditetapkan oleh Jaksa Agung RI; adalah merupakan penjabaran dari tugas pokok sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 30 ayat (2) Undang-undang Nomor 16 Tahun 2014 tentang Kejaksaan RI; dan teraktualisasi dalam bentuk melakukan gugatan terhadap subyek hukum dalam rangka mempertahankan/menegakkan kewibawaan negara/pemerintah dan peyelesaian pembayaran uang pengganti (PUP).

Berkaitan dengan penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, pada awalnya JPN mengacu/berpedoman pada Surat Edaran Mahkamah Agung RI (SEMA) Nomor 4 Tahun 1988 tanggal 7 Juli 1988 yang menentukan bahwa dalam penagihan pelunasan pembayaran pidana uang pengganti yang diputus berdasarkan Pasal 34C Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971, ditegaskan bahwa:11

Terhadap penjatuhan pidana pembayaran uang pengganti 1. tidak dapat ditetapkan hukuman kurungan sebagai ganti apabila uang pengganti tersebut tidak dibayar terpidana;Eksekusi atas pidana pembayaran uang pengganti apabila 2. akan dilaksanakan oleh Jaksa tidak memerlukan campur tangan pihak pengadilan, misalnya dalam bentuk ijin penyitaan yang dituangkan dalam penetapan dan lain-lain. Hal ini didasarkan pada pendapat bahwa penyitaan terhadap barang-barang terpidana adalah merupakan pelaksanaan dari apa yang sudah diputuskan oleh hakim;Dan apabila dalam pelaksanaan kali ini jumlah barang-3. barang yang dimiliki oleh terpidana sudah tidak mencukupi lagi, sisanya apabila masih akan ditagih oleh Kejaksaan

11 Tim Peneliti Puslitbang Kejaksaan Agung RI, Percepatan Pengembalian Kerugian Keuangan Negara Berupa Uang Pengganti, Jakarta: Puslitbang Kejaksaan Agung RI, 2009, hal 11-12.

Page 21: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

13

pada lain kesempatan, harus diajukan melalui gugatan perdata di pengadilan.

Instrumen perdata dalam rangka menyelamatkan keuangan negara ini dapat dilakukan dengan dua cara, baik secara Aktif maupun secara Pasif. Aktif adalah dalam hal kejaksaan menyelamatkan keuangan negara karena jabatan sehingga tidak memerlukan surat kuasa khusus, seperti misalnya kejaksaan melakukan gugatan uang pengganti atas pengadilan dalam perkara korupsi. Sedangkan Pasif adalah sebagaimana diisyaratkan pada pasal 30 ayat (2) Undang-undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI, yaitu kejaksaan baru bisa bertindak dalam bidang perdata bila mendapat surat kuasa khusus (SKK); dalam hal ini surat kuasa khusus merujuk pada penyelesaian pada jalur litigasi maupun jalur non litigasi.

b. Manajemen Penghapusan Uang Pengganti.

Penyelesaian tunggakan uang pengganti merujuk pada Fatwa Ketua Mahkamah Agung (MA) Nomor 040/KMA/III/2010 tanggal 29 Maret 2010 tentang Permohonan Fatwa Hukum mengenai penyelesain uang pengganti tersebut oleh Menteri Keuangan RI yang pada point ke 5 dari fatwa tersebut menyatakan bahwa:

“Pengertian pembayaran “Uang pengganti” sebagai pidana tambahan sekalipun tujuannya untuk memperkecil “kerugian keuangan Negara”, namun tidak identic/ atau sama dengan pengertian “kerugian Negara” sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 butir 16 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 dan Pasal 35 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 yang jumlahnya harus pasti dan ditetapkan oleh auditor Negara dari BPK; Oleh karena itu Pasal 65,66, 67 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tidak tepat untuk diterapkan karena “uang pengganti” sebagai pidana tambahan bukanlah “piutang Negara” yang harus ditagih oleh PUPN, karena

Page 22: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

14

berada dalam lingkup hukum pidana yang untuk pelaksanaan amar putusannya dilakukan oleh Jaksa/Penuntut Umum;”

Dari point 5 Fatwa Ketua MA tersebut dapat dipahami bahwa uang pengganti bukanlah termasuk piutang Negara yang bisa diselesaikan melalui mekanisme yang di atur dalam UU nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Lebih lanjut Komite Standar Akutansi Pemerintah melalui suratnya Nomor S-73/K.1/KSAP/X/2010 tanggal 6 Oktober 2010 tentang Pendapat KSAP terhadap Uang Pengganti menyatakan pada bagian akhir (point 5) menyatakan:

“Terkait penghapusan uang pengganti, mekanisme penyelesaian mengikuti UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan bukan PP Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata cara Penghapusan Piutang Negara/Daerah, sebagaimana Surat Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Nomor S-3583/KN/2010 tanggal 24 Mei 2010 tentang Penghapusan terhadap Piutang Uang Pengganti dan Suarat Ketua Mahkamah Agung Nomor 040/KMA/III/2010 tanggal 29 Maret 2010 tentang Permohonan Fatwa Hukum. Sesuai dengan UU Nomor 31 Tahun 1999, Piutang Uang Pengganti atas nama terpidana akan dihapuskan secara mutlak dari Neraca apabila:

Uang Pengganti telah dibayar lunas oleh terpidana (Pasal a. 18 ayat (1) huruf b)

Harta benda terpidana disita untuk kemudian dilelang b. (Pasal 18 ayat (2))

Terpidana telah menjalani tambahan pidana penjara c. sebagai substitusi dari kewajiban membayar uang pengganti ((subsider) Pasal 18 ayat (3))

Dalam surat tersebut tidak secara ekspilisit dan tegas menyatakan mengenai penghapusan uang pengganti secara

Page 23: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

15

mutlak dalam neraca keuangan bila diputus melalui Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Oleh karena itu, kejaksaan melalui surat Nomor B-319/C.5/Cu.2/10/2012 tanggal 15 Oktober 2012 tentang Permohonan Pendapat Terhadap Penghapusan dan Penggolongan Kualitas Piutang Uang Pengganti dan Denda Tilang Verstek kepada Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-Lain pada Kementerian Keuangan. Dalam surat tersebut Kejaksaan melalui Kepala Biro Keuangan mempertanyakan mengenai penghapusan piutang uang pengganti yang terjadi berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemeberantasan Tindak Pidana Korupsi. Apakah sama perlakuannya mengikuti ketentuan hukumnya yaitu UU Nomor 3 Tahun 1971 dan bukan PP Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Pengahapusan Piutang Negara/Daerah (Point 1 Surat Kepala Biro Keuangan).

Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-Lain pada Kementerian Keuangan menjawab surat tersebut dengan menyatakan bahwa penyelesaian piutang Kejaksaan berupa uang Pengganti, Denda dan biaya perkara tilang dan denda verstek mengikuti ketentuan pada Fatwa Ketua Mahkamah Agung (MA) Nomor 040/KMA/III/2010 tanggal 29 Maret 2010 tentang Permohonan Fatwa Hukum mengenai penyelesaian uang pengganti serta Surat Komite Standar Akutansi Pemerintah Nomor S-73/K.1/KSAP/X/2010 tanggal 6 Oktober 2010 tentang Pendapat KSAP terhadap Uang Pengganti. Mengenai teknis pelaksanaannya diperlukan peraturan Kejaksaan Agung mengenai tata cara penyelesaian dan penghapusan piutang dimaksud. Surat Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-Lain pada Kementerian Keuangan tersebut tidak memberikan rincian yang tegas mengenai penyelesaian uang pengganti yang diputus berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971 berbeda dengan uang pengganti yang diputus UU Nomor 31 Tahun 1999 jo UU Nomor 20 Tahun 2001 yang dalam

Page 24: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

16

penyelesaiannya bisa dilakukan subsider pidana badan yang tidak ada di UU Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindap Pidana Korupsi.

Untuk itu Kejaksaan mengeluarkan kebijakan berupa Lampiran Surat Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor B-012/A/Cu.2/01/2013 tanggal 18 Januari 2013 tentang Pedoman Penyelesaian dan Kebijakan Akuntansi atas Piutang Negara Uang Pengganti Perkara Tindak Pidana Korupsi disebutkan mengenai Prosedur (Tata Cara) Pencatatan/Pembukuan Uang Pengganti Berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971 yaitu:12

Dalam rangka melaksanakan Putusan Hakim yang telah 1. berkekuatan hukum tetap (inkracht), jika pembayaran uang pengganti belum dilaksanakan dan/atau mencukupi, maka Jaksa selaku eksekutor Putusan Pengadilan melakukan pencarian harta benda milik terpidana.Jika ditemukan harta benda milik terpidana segera dilakukan 2. sita eksekusi dan selanjutnya dilakukan lelang kemudian hasilnya disetorkan ke kas Negara. Apabila hasil lelang tidak mencukupi untuk membayar uang pengganti maka segera dilimpahkan ke Bidang Datun untuk ditindaklanjuti dengan melakukan upaya perdata (non litigasi/litigasi) dengan membuat Surat Pelimpahan Penagihan Uang Pengganti dari Bidang Pidsus ke Bidang Datun.Dalam hal terpidana meninggal dunia, maka Jaksa 3. melakukan penyitaan (sita eksekusi) terhadap harta benda yang ditinggalkan terpidana kepada ahli warisnya yang jumlahnya sebanyak-banyaknya sama dengan jumlah uang pengganti yang tertera dalam amar putusan pengadilan.Apabila barang-barang hasil korupsi diketahui berada dalam 4. penguasaan pihak ketiga baik sebagian atau seluruhnya, maka untuk memenuhi pembayaran uang pengganti

12 Biro Keuangan Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Himpunan Peraturan Pengelolaan Piutang Negara Kejaksaan Republik Indonesia, Jakarta: Kejaksaan Agung, 2013, hal 482.

Page 25: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

17

berdasarkan putusan hakim yang memperoleh kekuatan hukum tetap, Jaksa mengusahakan pengembalian barang-barang tersebut. Jika upaya-upaya tersebut tidak membawa hasil, maka Jaksa mengajukan gugatan perdata terhadap pihak ketiga yang beritikat tidak baik dan dengan sengaja tidak bersedia menyerahkan atau memindahtangankan barang-barang tersebut.Upaya hukum gugatan perdata yang berkaitan dengan usaha 5. pengembalian/pembayaran uang pengganti atau karena perbuatan yang merugikan keuangan negara, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.Sepanjang gugatan perdata belum diajukan ke pengadilan, 6. jika ditemukan harta benda milik terpidana maka Jaksa melakukan penyitaan (sita eksekusi) terhadap harta benda tersebut dan melelang untuk uang pengganti.Jika sudah dilakukan upaya-upaya tersebut di atas, ternyata 7. terpidana, ahli waris atau pihak ketiga karena alasan-alasan yang dapat dibenarkan menurut hukum sudah tidak mampu lagi untuk membayar uang pengganti atau menyerahkan barang-barang, maka Kejaksaan meminta petunjuk kepada Jaksa Agung yang dilakukan secara berjenjang disertai bukti-bukti pendukung yang cukup untuk diusulkan penghapusan piutang negara uang pengganti.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Jaksa Agung tersebut, maka dikeluarkanlah Peraturan Jaksa Republik Indonesia Nomor PER-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dalam ketentuan Pengertian Umum dalam peraturan tersebut menyebutkan bahwa penyelesaian uang pengganti dapat dilakukan secara Non Litigasi dan Secara Litigasi. Kemudian disebutkan juga dalam pengertian umum tersebut mengenai penghapusan uang pengganti. Penghapusan

Page 26: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

18

uang pengganti adalah penghapusan secara mutlak dari neraca sebagai piutang/tagihan negara yang didahului dengan upaya penyelesaian melalui gugatan secara perdata dilengkapi dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

c. Teori Keadilan, Kepastian dan Kemanfaatan Hukum.

Dalam era reformasi di bidang hukum, salah satu agenda yang harus dilaksanakan adalah menegakkan supremasi hukum dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Di kalangan masyarakat konotasi dari supremasi hukum seringkali dipahami dengan sebutan atau pengertian umum bahwa hukum sebagai panglima, yang intinya adalah sesuatu permasalahan (hukum) harus diselesaikan melalui prosedur hukum yang berlaku dalam pelaksanaan penegakan hukum. Tegasnya orientasi penegakan hukum diarahkan untuk mencapai tujuan hukum (kepastian dan keadilan) serta tujuan sosial (manfaat hukum terhadap masyarakat) melalui institusi penegak hukum yang berwenang, berkewajiban dan bertanggungjawab atas pelaksanaan hukum secara tegas, konsekuen dan konsisten menerapkan hukum dalam penanganan perkara pidana.

Gustav Radbruch mengatakan bahwa hukum yang baik adalah ketika hukum tersebut memuat nilai keadilan, kepastian hukum dan kegunaan. Sekalipun ketiganya merupakan nilai dasar hukum namun masing-masing nilai mempunyai tuntutan yang berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga ketiganya mempunyai potensi untuk saling bertentangan dan menyebabkan adanya ketegangan antara ketiga nilai tersebut (spannungverhaltnis)13. Hukum sebagai pengemban nilai keadilan menurut Gustav Radbruch menjadi ukuran bagi adil tidaknya tatanan hukum. Tidak hanya itu, nilai keadilan juga menjadi dasar dari hukum sebagai hukum. Dengan demikian keadilan memiliki sifat normatif sekaligus konstitutif bagi

13 Tanya Bernard, Teori Hukum Strategi Tertib Manusia Lintas Ruang dan Generasi, Yogyakarta: Genta Publishing, 2010, hal 23.

Page 27: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

19

hukum. Keadilan menjadi landasan moral hukum dan sekaligus tolok ukur sistem hukum positif. Kepada keadilanlah hukum positif berpangkal. Sedangkan konstitutif, karena keadilan harus menjadi unsur mutlak bagi hukum sebagai hukum. Tanpa keadilan, sebuah aturan tidak pantas menjadi hukum.14

Apabila dalam penegakan hukum cenderung pada nilai kepastian hukum atau dari sudut peraturannya, maka sebagai nilai ia telah menggeser nilai keadilan dan kemanfaatan. Hal ini dikarenakan di dalam kepastian hukum yang terpenting adalah peraturan itu sendiri sesuai dengan apa yang dirumuskan. Begitu juga ketika nilai kegunaan/kemanfaatan lebih diutamakan, maka nilai kemanfaatan akan menggeser nilai kepastian hukum maupun nilai keadilan karena yang terpenting bagi nilai kemanfaatan adalah kenyataan apakah hukum tersebut berguna bagi masyarakat. Juga ketika yang diperhatikan hanya nilai keadilan, maka akan menggeser nilai kepastian hukum dan nilai kemanfaatan, sehingga dalam penegakan hukum harus ada keseimbangan antara ke tiga nilai tersebut.15

Gustav Radbruch menyebut keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum sebagai tiang penyanggah penegakan hukum dan ketiga-tiganya diperlukan untuk sampai pada pengertian dan implementasi hukum yang memadai. Penegakan hukum yang berkeadilan seharusnya sarat dengan etis dan moral.16 Penegakan hukum seharusnya dapat memberi manfaat atau berdaya guna (utility) bagi masyarakat. Namun disamping itu masyarakat juga mengharapkan adanya penegakan hukum untuk mencapai keadilan. Kendatipun demikian terkadang apa yang dianggap berguna/bermanfaat belum tentu adil, begitu juga sebaliknya, apa yang dirasakan adil, belum tentu berguna/bermanfaat bagi masyarakat. Tetapi yang pasti apakah itu adil menurut masyarakat atau bermanfaat untuk masyarakat, harus

14 Ibid.15 Ibid16 Ibid

Page 28: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

20

ada kepastian hukum di dalamnya.

2. Kerangka Konsepsional

Konsepsi dalam penelitian ini adalah pembatasan dan pengertian untuk memudahkan dalam memahami topik penelitian sekaligus sebagai pedoman operasional dalam proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan konstruksi data. Adapun beberapa istilah yang perlu dijelaskan adalah:

Pengertian a. Optimalisasi dalam penelitian ini menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu proses, cara dan perbuatan untuk mengoptimalkan menjadikan paling baik, paling tinggi dan sebagainya.

Pengertian b. Tunggakan dalam penelitian ini adalah utang/kewajiban lain yang telah jatuh tempo menurut perjanjian tapi tidak / belum dibayar sepenuhnya. 17

Pengertian c. Uang Pengganti dalam penelitian ini adalah salah satu hukuman pidana tambahan dalam perkara tindak pidana korupsi yang diputus berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang harus dibayar oleh terpidana kepada negara yang jumlahnya sebanyak-banyaknya sama dengan harta benda yang diperoleh dari tindak pidana korupsi. Uang pengganti terjadi akibat adanya putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht) yang dijatuhkan kepada terpidana untuk dibayar/dikembalikan kepada negara melalui Kas Negara.18

17 www.arti-difinisi.com, diakses terakhir tanggal 13 Februari 2016.18 Kejaksaan Agung RI, Pedoman Penyelesaian dan Kebijakan Akuntansi Atas Piutang Negara

Uang Pengganti Perkara Tindak Pidana Korupsi, Jakarta: Biro Keuangan Kejaksaan Agung RI, 2013, hal 3.

Page 29: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

21

F. Metodologi Penelitian

Sifat dan Tipe Penelitian1.

Penelitian “Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan Uang Pengganti Yang Diputus Berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi”, bersifat deskriptif dengan tipe penelitian yuridis normatif dan yuridis empiris. Yuridis normatif berarti penelitian dilakukan terhadap peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang permasalahan-permasalahan yang diteliti. Yuridis empiris berarti bagaimana ketentuan itu dilaksanakan di lapangan.

Jenis Data, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data2.

Jenis Dataa. Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu data primer dan data sekunder.

Sumber Data. b. Data primer diperoleh dari penelitian lapangan (field research), dan data sekunder diperoleh dari penelitian kepustakaan (library research) berupa peraturan perundang-undangan, buku-buku dan literatur lainnya yang berkaitan dengan penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagai bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier.

Teknik Pengumpulan Datac. Data primer dikumpulkan melalui teknik wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara (interview guide). Sementara data sekunder dikumpulkan melalui penelusuran terhadap peraturan perundang-undangan serta dokumen lainnya yang berkaitan dengan topik/masalah yang diteliti.

Page 30: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

22

Tata Cara Pengambilan sampel3.

Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik non probability sampling jenis purposive sampling, yaitu sampel dipilih berdasarkan pertimbangan dan penilaian subyektif peneliti, kemudian peneliti sendiri yang menentukan responden mana yang dianggap dapat mewakili populasi.

Analisa Data4.

Data primer dan data sekunder yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian kepustakaan dan hasil penelitian lapangan akan dianalisa secara kualitatif.

5. Lokasi dan Responden Penelitian

Lokasi Penelitiana.

Lokasi yang dijadikan sampel penelitian meliputi 6 (enam) wilayah hukum Kejaksaan Tinggi yaitu :

1) Kejati Sumatera Barat.- Kejaksaan Tinggi- Kejaksaan Negeri Padang- Kejaksaan Negeri Solok- Kejaksaan Negeri Pariaman- Kejaksaan Negeri Lubuk Basung

2) Kejati Bangka Belitung - Kejaksaan Negeri Pangkal Pinang

- Kejaksaan Negeri Sungai Liat- Kejaksaan Negeri Koba- Cabang Kejari Sungai Liat di Blinyu

3) Kejati Jawa Timur - Kejaksaan Tinggi

- Kejaksaan Negeri Surabaya- Kejaksaan Negeri Gresik

Page 31: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

23

- Kejaksaan Negeri Pasuruan- Kejaksaan Negeri Jombang- Kejaksaan Negei Mojokerto

4) Kejati Kalimantan Timur - Kejaksaan Tinggi

- Kejaksaan Negeri Samarinda- Kejaksaan Negeri Balikpapan- Kejaksaan Negeri Tenggarong

5) Kejati Nusa Tenggara Barat - Kejaksaan Tinggi

- Kejaksaan Negeri Mataram- Kejaksaan Negeri Praya- Kejaksaan Negeri Selong

6) Kejati Sulawesi Utara. - Kejaksaan Tinggi

- Kejaksaan Negeri Manado- Kejaksaan Negeri Bitung- Kejaksaan Negeri Tondano

7) Sebagai data pembanding, Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

Responden Penelitianb.

Responden berjumlah 212 responden, terdiri dari :

Dari unsur Kejaksaan Tinggi :1) Kajati/Wakajati, Asdatun, Aspidsus, Koordinator Datun, Kasi Perdata dan Jaksa Pengacara Negara.

Dari unsur Kejaksaan Negeri :2) Kajari, Kasi Datun, Kasi Pidsus dan Jaksa Pengacara Negara.

Dari unsur Cabang Kejaksaan Negeri :3) Kacabjari dan Jaksa Fungsional.

Page 32: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

24

G. Tahap PenelitianPenelitian ini dilaksanakan dalam waktu 9 (sembilan) bulan,

terhitung mulai bulan April 2016 sampai dengan bulan Desember 2016 dengan melalui tahapan sebagai berikut :

1) Pembuatan research design 2 minggu2) Pembuatan Instrumen Penelitian dan Pre-Test 1 minggu3) Penjajagan 2 minggu4) Pengurusan ijin penelitian 1 minggu5) Pengumpulan data pustaka 2 minggu6) Pengumpulan data lapangan 12 minggu7) Pengolahan data 3 minggu8) Penulisan laporan sementara 2 minggu9) Diskusi laporan sementara hasil penelitian 2 minggu10) Perbaikan laporan sementara 2 minggu11) Penulisan laporan akhir dan abstraksi 4 minggu12) Penggandaan dan pendistribusian hasil penelitian 3 minggu

Jumlah 36 minggu

Page 33: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

25

BAB IIPENYAJIAN DATA

Bab II ini menyajikan data dan fakta yang diperoleh di lapangan tentang pentingnya mengoptimalkan penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pengumpulan data penelitian dilaksanakan selama periode bulan April sampai dengan bulan September 2016 di 6 (enam) wilayah hukum Kejaksaan Tinggi yang menjadi lokasi penelitian meliputi Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur, Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung, dan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, dengan melakukan wawancara kepada 212 (dua ratus dua belas) responden yang terdiri dari 156 (seratus lima puluh enam) responden Kejaksaan, 36 (tigapuluh enam) responden Hakim PN, 10 (sepuluh) responden BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dan 10 (sepuluh) responden Akademisi. Adapun hasil data yang diperoleh diolah sebagai berikut :

Responden Kejaksaan RIA.

Responden Kejaksaan berjumlah 156 (seratus lima puluh enam) terdiri dari :

1. Di lingkungan Kejaksaan Tinggi meliputi Kajati/Wakajati, Asdatun, Aspidsus, Koordinator Datun, Kasi Perdata/PPH, Jaksa Pengacara Negara/Jaksa Fungsional.

2. Di lingkungan Kejaksaan Negeri meliputi Kajari, Kasi Datun, Kasi Pidsus, Jaksa Fungsional / Jaksa Pengacara Negara.

1. Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat

Lokasi pengumpulan data penelitian di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Barat meliputi Kejati Sumatera Barat, Kejari

Page 34: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

26

Padang, Kejari Batu Sangkar, Kejari Solok, Kejari Pariaman dan Kejari Lubuk Basung. Responden keseluruhan berjumlah 27 (dua puluh tujuh) responden. Di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, tunggakan uang pengganti per saldo awal Januari 2014 berjumlah kurang lebih Rp. 1.537.578.183,- (Satu Milyar lima ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus tujuh puluh delapan ribu seratus delapan puluh tiga rupiah). Pada saldo akhir per Maret 2016, terjadi pembayaran tunggakan uang pengganti sebesar Rp.721.067.344,- (Tujuh ratus dua puluh satu juta enam puluh tujuh ribu tiga ratus empat puluh empat rupiah), sehingga sisa tunggakan menjadi Rp. 816.510.739,- (Delapan ratus enam belas juta lima ratus sepuluh ribu tujuh ratus tiga puluh sembilan rupiah). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat (saldo per-akhir Maret 2016) :

Tabel 1

Tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971 Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat

MUTASI

(Rp)

180.000.000

14.400.500

97.495.200

16.224.555

SATKER

Kejari Padang 1. (guruh PramoNo-mor, SH)

Kejari Bukittinggi 2. (Hotman)

Kejari Sijunjung 3. (Moersyid Malik, BA)

Kejari Batusangkar 4. Kejari Solok

(-) (Rp)

-

33.300.000

32.054.800

16.224.555

SALDO AWAL PER 31 Des 2014

JUMLAH UANG PENGGANTI (Rp)

180.000.000

43.250.500

125.000.000

16.224.555

KET

Gugatan perdata putusan Nomor. 30/Pdt.G/2015/PN PDG tgl. 02 Februari 2015

Masih Mencicil setiap bulan Rp.300.000,-

Masih Mencicil Setiap Bulan

Ahli waris yang bersang-kutan telah melakukan pelunasan dengan SSBP Nomor. 15/3/2015 tgl.

HUKU-MAN

JML PRKARA

1

SALDO AKHIR PER Maret 2016

(-)(Rp)

No

-

-

Page 35: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

27

-

-

865.000

150.000.000

150.000.000

214.402.344

25.000.000

-

108.901.500

5. Kejari Solok1. Rusmianto, SPd

2. Amir Syarifud-din

3. Willian Lambing

6. Kejari pariaman

1. Ir. Nasrul Syah-run, N

2. Masri Kasim, SE

3. Amran Rajo Intan

7. Kejari Padang Pan-jang (Syaukani ST)

8. Kejari Painan (as-rial Najar, BA)

9. Kejari Lubuk Basung (Kasiran)

-

-

-

-

-

-

-

21.832.250

108.901.500

-

-

-

-

-

-

-

45.619.470

452.207.564

5.140.000

150.000.000

150.000.000

214.402.344

25.000.000

21.832.250

108.901.500

10 Maret 2015 atas putusan PN Btusangkar Tgl. 18 Januari 2014 Nomor. 22/Pdt.G/2014/PN Bsk

Putusan Kasasi Nomor. 1088.K/Pid/2004 tgl. 05 Juni 2008 (terdakwa bebas)

Masih Kasasi

19 Maret 2008 Tidak Ba-yar lagi dan Grasi (belum diserahkan ke datun)

Gugatan Perdata Nomor. 26/Pdt.G/2013/PN.Prm (sudah inkracht)

Gugatan Perdata Nomor. 26/Pdt.G/2013/PN.Prm (sudah inkracht)

Belum melakukan gugatan (tidak berada di alamat semula)

Gugatan Perdata di PN Padang Panjang Nomor. 07/Pdt.G/2015/PN.Pp tgl 21 Oktober 2015

SSBP Nomor. 60 dan 63/00664/5/2013 tgl. 15 Mei 2013 (lunas)

Putusan Nomor. 27/Pdt.G/XI/2013-PN.LBBS jo 119/Pdt/2014 telah melakukan pelunasan tanggal 15 Desember 2015 dengan SSBP Nomor. 208

3

3

1

1

1

Page 36: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

28

Berdasarkan data sisa tunggakan uang pengganti di wilayah hukum Kejati Sumbar per saldo akhir Maret 2016 seperti tersebut pada tabel di atas, memberikan gambaran bahwa selama ini Kejati Sumbar telah berhasil mengembalikan tunggakan uang pengganti, walaupun belum berhasil mencapai tingkat capaian 100%. Hal ini lebih disebabkan masih ditemukan permasalahan-permasalahan yang menjadi kendala dalam pelaksanaannya, baik kendala yang bersifat teknis yuridis maupun non teknis lainnya, yaitu :

Keterbatasan anggaran Bidang Datun dalam DIPA sehingga untuk a. beaya pengajuan gugatan perdata uang pengganti tidak tersedia. Kalaupun tetap melakukan gugatan perdata, harus dengan melakukan perubahan peruntukkan DIPA, dan dikhawatirkan akan ada temuan BPK.Masih terdapat ketidak sinkronan data antara data Kejaksaan b. Tinggi dengan data yang ada di Kejaksaan Negeri terkait dengan jumlah tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971. (tertib administrasi).Pada umumnya gugatan perdata yang sudah c. inkracht tidak dapat dieksekusi/ditindaklanjuti karena domisili atau tempat tinggal/alamat terpidana atau ahli waris tidak diketahui/sulit dilacak, dan terpidana atau ahli warisnya juga sudah tidak mempunyai harta benda untuk membayar uang pengganti, dengan kata lain sudah jatuh miskin. Sehingga ada ungkapan di kalangan JPN terhadap gugatan perdata yang sudah inkracht yaitu “menang di atas kertas”.

Kendala yang dihadapi satuan kerja Kejari tersebut di atas tetap harus diatasi supaya pembayaran tunggakan uang pengganti dapat berjalan dengan lancar melalui langkah-langkah strategis, yaitu :

Menindaklanjuti Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/a. JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,

Page 37: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

29

dengan melakukan 2 (dua) cara penyelesaian, yaitu melalui jalur non litigasi yaitu melakukan negosiasi kepada terpidanadan/ahli waris terhadap kewajiban membayar uang pengganti sesuai kemampuannya/dengan cara mencicil; atau melalui jalur litigasi yaitu dengan mengajukan gugatan perdata;Melakukan inventarisasi perkara yang terkait dengan uang b. pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971;Melakukan rekonsiliasi dengan bidang pembinaan dalam c. rangka meng-update setiap perkembangan penanganan uang pengganti;Melakukan pemanggilan terhadap terpidana bekerja sama d. dengan petugas lingkungan sekitar tempat tinggal terpidana jika Surat pemanggilan tidak di respon oleh terpidana atau ahli warisnya;Melakukan pelacakan aset terhadap harta terpidana yang diduga e. hasil dari kejahatan tindak pidana korupsi bekerjasama dengan bidang intelijen (asset tracing);Menindak lanjuti Surat Jaksa Agung RI Nomor: B-012/A/f. Cu.2/01/2013 tentang Pedoman Penyelesaian Kebijakan Akuntansi atas Piutang Negara Uang Pengganti.

Sebagai pengendali kebijakan, Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat terus mendorong kepada seluruh satker/Kejari-kejari yang ada di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat untuk lebih mengoptimalkan kinerjanya dalam menyelesaikan tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 melalui:

Mengoptimalkan ketersediaan sarana dan prasarana dengan a. lebih mengefektifkan SDM pada masing-masing satuan kerja/Kejaksaan Negeri khususnya bidang Perdata dan Tata Usaha Negara; dan ketersediaan anggaran dalam DIPA, khususnya anggaran untuk penyelesaian tunggakan uang pengganti;

Mempedomani peraturan perundang-undangan maupun b.

Page 38: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

30

peraturan Jaksa Agung yang terkait dengan tata cara penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971.

Terkait dengan kendala yang dihadapi JPN di lapangan dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, secara umum responden memberikan saran /langkah-langkah penyelesaian sebagai berikut :

Dibentuk satuan tugas khusus (satgas) penyelesaian tunggakan a. uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971;

Walaupun ketersedian SDM (JPN) khususnya di Kejaksaan b. Tinggi Sumatera Barat maupun di 4 (empat) Kejaksaan Negeri yang menjadi sampel penelitian cukup memadai sesuai kebutuhan dan cukup profesional, namun untuk lebih meningkatkan kemampuannya perlu dilakukan diklat teknis khusus tentang kemampuan JPN terutama dalam kemampuan sebagai negosiator handal;

Dibentuk c. database melalui teknologi tentang data uang pengganti yang sudah diselesaikan, data uang pengganti yang masih dalam proses dan data uang pengganti yang tertunggak berikut kendala yang dihadapi.

2. Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur

Lokasi pengumpulan data penelitian di Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur meliputi Kejati Kaltim, Kejari Samarinda, Kejari Balikpapan, Kejari Tanah Grogot, dan Kejari Tenggarong. Responden berjumlah 27 (dua puluh tujuh) responden. Tunggakan uang pengganti untuk wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur (saldo per Maret 2016) yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 berjumlah kurang lebih Rp. 2.023.173.518,66,- (Dua Milyar Dua Puluh Tiga Juta Seratus tujuh Puluh tiga Ribu Lima Ratus Delapan Belas Rupiah koma Enam Puluh Enam Sen), dan berhasil

Page 39: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

31

dibayarkan/dikembalikan sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta rupiah). Terdapat sisa tunggakan sebesar Rp. 1.973.173.518,66,- (Satu Milyar Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tiga Juta Seratus tujuh Puluh tiga Ribu Lima Ratus Delapan Belas Rupiah koma Enam Puluh Enam Sen). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel tunggakan uang pengganti berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur (saldo per-akhir Maret 2016) :

Tabel 2Tunggakan Uang Pengganti Yang Diputus Berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971

Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur

SALDO AWAL PER 31 Des 2014

JUMLAH UANG PENGGANTI (Rp)

1.670.332.943,66

60.249.250,00

50.000.000,00

50.000.000,00

MUTASI

(Rp)

2.500.000,00

50.000.000,00

50.000.000,00

(-) (Rp)

1.642.182.943,66

57.749.250,00

KET

Put Nomor.75/Pid.B/K/2001 PT KT Smda, tgl 3/01/2012 blm dilakukan gugatan pdt ybs sdh tdk tingggal dialmt smulaPut Nomor.03/ 1990/Pid.B/K/PT KT Smda, tgl 21/07/2002blm dilakukan gugatan pdt ybs sdh tdk tingggal dialmt smulaPut Nomor.1150 K/Pid/1991,tgl 31/08/1991blm dilakukan gugatan pdt ybs sdh tdk tingggal dialmt smula

SATKER

Kejari Samarinda

1. Drs. Wagiyo

2. Lego Nir-woNomor

3. Yohanes Sareh R.

HUKU-MAN

JML PRKARA

7

SALDO AKHIR PER Maret 2016

(-)(Rp)

No

1

Page 40: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

32

17.000.000,00

75.477.766,66

10.000.000,00

1.429.455.927,00

40.000.000,00

30.000.000,00

17.000.000,00

40.050.000,00

1.700.000,00

5.750.000,00

30.000.000,00

1.423.705.927,00

40.000.000,00

Akn dilakukan gu-gatan pdt Ybs. Sdh meninggal dunia. Isteri terpidana selaku ahli waris menyatakan tidak mampu membayar sesuai Surat Pernyataan Tidak Mampu membayar tertanggal 16 Feb 2007 dan telah cerai sejak tahun 1993 sesuai Putu-san PA Nomor.07/Pdt.G/1993/PA Smda Tgl 9 Maret 1993.

Blm dilakukan gugatan per-data. Cicilan Ybs. Rp.15.050.000.

Blm dilakukan gugatan perdata Ybs. Tlh dibuatkan panggilan tdkwa tdk brada dialamat semula

Nomor.19/Pdt/G/ 2013/PNTG 26 feb 2014 (Inkracht) Ybs Tdk mampu mem-bayar berdasar Surat Keterangan Tidak Mampu dari Kpl Desa Gunung

4. Achmad Hidayat

5. Drs. M. Souleh Bin Gusti Nanang

6. M. Syahrir

7. Drs. Yacop Pasang Bin Hendrik Pasang

Kejari Tanah Grogot

1. PurNo-mormo Bin Sutowiry-oNomor

2

Page 41: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

33

10.000.000,00

290.990.575,00

290.990.575,00

18.442.225,00

UANG PENGGANTI 2.023.173.518,66

10.000.000,00

290.990.575,00

18.442.225,00

CICILAN 50.000.000,00

290.990.575,00

18.442.225,00

SISA UANG PENGGANTI

1.973.173.518,66

Makmur Tnh grogot Nomor.045/Gro/SK-TM/IX/2001 Tanggal 11/09/2001.

Nomor.20/Pdt/G/2013/PNTG 26 feb 2014 (inkracht) tapi Ybs sdh tdk tinggal dialamat semula

Put. Kasasi MA Nomor:48K/Pdt/2010 MeNom-orlak Kasasi dan menghukum dg membayar uang pengganti Rp. 290.990.575,00. JPN tlh bermohon ke PN Tj. Selor utk eksekusi Put MA dan tlh menyurati Pemprop Ksltara agar Ybs. Memba-yar uang pengganti kpd Kjari Tj. Selor melalui sekretaris-prop Kaltara dmna Ybs msh brstatus PNS di SKPD.Telah Melakukan Pelunasan Uang Pengganti Pada Tanggal 22 Juni 2015

2. Franklin BiraliNo-mor Bin Kamondjo BiraliNo-mor

Kejari Tanjung Selor

Ir. Abd. Latif, Msi Bin Badarudin

Kejari Redeb

JUMLAH TOTAL PADA 4 (empat) KEJARI YANG DIJADIKAN SAMPLE PER FEBRUARI 2016

1

1

PERKA-RA10

3

4

Page 42: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

34

Dari 4 Kejaksaan Negeri yang dijadikan sampel penelitian(Kejari Balikpapan, Kejari Samarinda, Kejari Tanah Grogot, dan Kejari Tenggarong), hanya 2 Kejari yang pernah/sedang menangani gugatan perdata terhadap uang pengganti yaitu Kejari Samarinda dan Kejari Tanah Grogot, padahal di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur, terdapat 3 Kejari yang sampai bulan Maret 2016 masih menangani permasalahan gugatan perdata uang pengganti yaitu Kejari Samarinda, Kejari Tanah Grogot dan Kejari Tanjung Selor. Berdasar data pada tabel di atas, memberikan petunjuk bahwa Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur belum maksimal menyelesaikan tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971. Hal ini disebabkan karena di lapangan masih banyak ditemukan permasalahan-permasalahan yang menjadi kendala dalam pelaksanaanya, baik kendala yang bersifat teknis yuridis maupun kendala non teknis, yaitu :

Masih terdapat adanya ketidak sinkronan data antara Kejaksaan a. Tinggi dengan data yang ada di Kejaksaan Negeri terkait dengan jumlah tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971;Tidak tersedianya anggaran dalam DIPA untuk pengajuan b. gugatan perdata dalam upaya menyelesaikan tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971;Terhadap gugatan perdata yang sudah c. inkracht sebagian besar tidak dapat dilakukan eksekusi karena terpidana meninggal dunia, atau terpidana dan/atau ahli waris tidak mampu membayar uang pengganti, atau alamat terpidana dan/ahli waris tidak dapat ditemukan.

Kendala-kendala tersebut di atas menjadikan tertundanya penyelesaian tunggakan uang pengganti oleh satuan kerja Kejari setempat, dan harus segera diselesaikan supaya tidak menjadikan piutang yang berkepanjangan melalui langkah-langkah strategis. Langkah Kejati Kaltim dan Kejari Samarinda serta Kejari Tanah

Page 43: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

35

Grogot untuk menyelesaikan tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 adalah :

Melakukan inventarisasi perkara yang terkait dengan uang a. pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 (melakukan update data perkembangan penyelesaian tunggakan uang pengganti).Menindaklanjuti Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/b. JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dengan menerapkan langkah-langkah :

Non litigasi1) :

Melakukan pemanggilan terhadap terpidana bekerja a) sama dengan petugas lingkungan sekitar tempat tinggal terpidana jika surat pemanggilan tidak di respon oleh terpidana dan/ ahli waris (apabila alamat terlacak);Lebih proaktif bekerjasama dengan lingkungan RT/b) RW dimana terpidana dan/ahli waris bertempat tinggal (apabila alamat terlacak);Melakukan penagihan terhadap terpidana dan/ahli c) waris;Melakukan negosiasi/kesepakatan dengan terpidana d) dan/ahli waris terhadap kesanggupan membayar uang pengganti sesuai kemampuannya sebelum mengajukan gugatan perdata;Melakukan pelacakan aset terhadap harta terpidana e) yang diduga hasil dari kejahatan tindak pidana korupsi melalui kerjasama dengan bidang intelijen kejaksaan (asset tracing) dan instansi terkait.

2). Litigasi melalui pengajuan gugatan perdata.

Terhadap perkara tunggakan uang pengganti yang tidak

Page 44: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

36

dapat diselesaikan sesuai ketentuan yang berlaku walaupun sudah melalui litigasi/gugatan perdata, penyelesaiannya adalah melalui penghapusan tunggakan uang pengganti sebagaimana disyaratkan di dalam Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Khusus terhadap upaya penghapusan tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, menurut pandangan responden Kepala Kejati Kaltim dan Wakil Kepala Kejati Kaltim, bahwa ketentuan penghapusan piutang negara/daerah/kejati selama ini mengacu pada Peraturan Pemerintah No 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Negara/Daerah. Namun dengan dikeluarkannya petunjuk teknis (juknis) internal, maka proses penghapusan tunggakan uang pengganti dimaksud saat kini mengacu pada Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Kelemahan dari Peraturan Jaksa Agung RI tersebut menurut responden adalah pertama: demi kepastian hukum maka setiap upaya penghapusan harus melalui gugatan perdata terlebih dahulu. Padahal kalau tidak melalui gugatan perdata akan terjadi penghematan dari sisi waktu, tenaga dan beaya. Kedua: setelah gugatan perdata inkracht, tetapi tidak dapat dieksekusi (menang di atas kertas). Untuk dilakukan upaya penghapusan terkendala pada persyaratan Bab V angka 9 Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, bahwa terhadap eksekusi yang tidak bisa dilaksanakan karena terpidana dan/ahli waris tidak mampu, harus ada surat penetapan hakim yang menyatakan terpidana dan/ahli waris tidak mampu (menurut responden hakim, hal ini bukan merupakan kewenangan hakim untuk menerbitkan surat penetapan

Page 45: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

37

tersebut). Mengapa juknis malah mempersulit diri sendiri? Untuk itu perlu dilakukan evaluasi terhadap Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, guna menyempurnakan persyaratan administrasi yang ditetapkan untuk sebuah proses penghapusan.

Sebagai pengendali kebijakan, Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur terus mendorong kepada seluruh satker/Kejari-kejari yang ada di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur untuk lebih mengoptimalkan kinerjanya dalam menyelesaikan tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 dengan langkah-langkah konkrit:

Mengoptimalkan ketersediaan sarana dan prasarana dengan a. lebih mengefektifkan SDM pada masing-masing satuan kerja/Kejaksaan Negeri khususnya bidang Perdata dan Tata Usaha Negara; dan ketersediaan anggaran dalam DIPA, khususnya anggaran untuk penyelesaian tunggakan uang pengganti;Mempedomani peraturan-peraturan Jaksa Agung yang terkait b. dengan penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971.

Terkait dengan kendala yang dihadapi JPN di lapangan dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, saran responden:

Melakukan evaluasi untuk merevisi Peraturan Jaksa Agung RI a. Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, khususnya ketentuan Bab V angka 9;Rasa keadilan terhadap ahli waris terpidana perlu b. dipertimbangkan;

c. Perlu terobosan dari Pimpinan/Kajati bahwa untuk melakukan

Page 46: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

38

upaya penghapusan tidak perlu melalui gugatan perdata karena akan membuang waktu, tenaga dan beaya. Cukup dengan melengkapi persyaratan administrasi keterangan dari pejabat setempat (RT, RW, Lurah dan Camat) bahwa yang bersangkutan sudah tidak mempunyai harta untuk membayar uang pengganti.

3. Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Timur

Lokasi pengumpulan data penelitian di Kejati Jawa Timur meliputi Kejati Jawa Timur, Kejari Surabaya, Kejari Mojokerto, Kejari Jombang, Kejari Pasuruan, dan Kejari Gresik, dengan responden berjumlah 27 (dua puluh tujuh) responden. Tunggakan uang pengganti untuk wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Timur yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 berdasarkan saldo per akhir Maret 2016 berjumlah Rp. 10.889.987.339,38 (sepuluh milyar delapan ratus delapan puluh sembilan juta sembilan ratus delapan puluh tujuh ribu tiga ratus tiga puluh sembilan koma tiga puluh delapan sen), dengan rincian :

Putus a. Inkracht : 8 perkara yaitu Kejari Pamekasan, Kejari Banyuwangi, Kejari Bondowoso, Kejari Situbondo, Kejari Jember, Kejari Lamongan, Kejari Ngawi dan Kejari Pasuruan;Proses banding : 1 perkara yaitu Kejari Kediri;b. Proses kasasi :1 perkara yaitu Kejari Kepanjen;c. Proses persidangan : 10 perkara yaitu Kejari Pamekasan (1 d. perkara), Kejari Ngawi (1 perkara), Kejari Kepanjen (1 perkara), Kejari Gresik (5 perkara), Kejari Surabaya (5 perkara). Jember, Kejari Lamongan, Kejari Ngawi dan Kejari Pasuruan Kejari;Diselesaikan secara e. Non Litigasi ada 10 perkara dan 2 perkara dikembalikan oleh bidang Datun ke bidang Pidsus di Kejari Bangil adalah perkara tipikor yang diputus berdasarkan UU Nomor 31 tahun 1999.

Adapun tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 di wilayah hukum Kejaksaan Negeri yang

Page 47: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

39

dijadikan sampel penelitian, yakni Kejari Surabaya, Kejari Gresik, Kejari Pasuruan, Kejari Mojokerto dan Kejari Jombang untuk saldo per akhir Maret 2016 berjumlah Rp. 4.017.909.293,63,- (empat milyar tujuh belas juta sembilan ratus sembilan ribu dua ratus sembilan puluh tiga koma enam puluh tiga rupiah). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel tunggakan uang pengganti berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 (saldo per-akhir Maret 2016) :

Tabel 3Tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971

Wilayah Hukum Kejari Surabaya, Kejari Gresik, Kejari Pasuruan, Kejari Mojokerto dan Kejari Jombang

JUMLAH UANG PENGGANTI (Rp)

2.038.391.939,00

831.000.000,00

574.000.000

208.718.873

KET

Telah dilakukan gugatan perdata Nomor.175/Pdt.G/2016/PN. Sby tgl 25/02/2016 Telah dilakukan gugatan perdata Nomor.176/Pdt.G/2016/PN. Sby tgl 25/02/2016Masih dilakukan penyusunan gugatan pdt, ybs sdh meninggal dunia

Blm dilakukan gugatan perdata. Berkas perkara hilang

Telah dilakukan gugatan perdata Nomor.57/Pdt.G/2013/PDT.G/2013 tgl 22/04/2014

Ybs sdh diputus verstek dalam gugatan perdata tanggal 05/03/2015 Nomor 19/PDT.G/2014/PN.Psr

SATKER

Kejari Surabaya

1. Delip Kumar

2. Helmi Nazar Mahmud

3. Marialdus T

Kejari Mojokerto

M. Anshor

Kejari Jombang

Drs. Abdullah Satar (Alm) dan Drs. Nur Hadi (Ter-dakwa dlm perkara lain)

Kejari Pasuruan

Joenarto

JML PRKARA

3

1

1

1

No

1

2

3

4

Page 48: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

40

365.798.481,63

39.697.250,00

36.057.770,00

80.000.000,00

18.500.000,00

16.900.000,00

174.643.461,63

UANG PENGGANTI 4.017.909.293,63

JPN melakukan negosiasi, disepakati pembayaran secara mengangsur

Dilakukan gugatan perdata Nomor.11/Pdt.G/2016/PN. GS tgl 26/01/2016

Dilakukan gugatan perdata Nomor.12/Pdt.G/2016/PN. GS tgl 26/01/2016

Dilakukan gugatan perdata Nomor.08/Pdt.G/2016/PN. GS tgl 26/01/2016

Dilakukan gugatan perdata Nomor.09/Pdt.G/2016/PN. GS tgl 26/01/2016

Dilakukan gugatan perdata Nomor.10/Pdt.G/2016/PN. GS tgl 26/01/2016

-

Kejari Gresik

Sukari1.

Muhammad Bin Sukardi2.

Achmad Irsyad3.

Sugeng Mulyadi4.

Bambang Irawan5.

Mohammad Munir, Bsc6.

JUMLAH TOTAL PADA 5 (LIMA) KEJARI YANG DI-JADIKAN SAMPLE

6

PERKARA 12

5

Berdasar tabel di atas, memberikan gambaran bahwa Kejaksaan Tinggi Jawa Timur melalui Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara (Asdatun) telah melakukan langkah-langkah a. Menginventarisasi perkara tunggakan uang pengganti yang dipu-

tus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 di wilayah hukum Kejati Jawa Timur, dengan membuat daftar kendala baik kendala yang bersifat teknis yuridis maupun kendala non teknis, yaitu :1) Terpidana meninggal dunia dan tidak ditemukan ahli

warisnya;2) Terpidana meninggal dunia dan ahli waris tidak mempunyai

aset untuk membayar uang pengganti;3) Terpidana tidak mempunyai aset untuk membayar uang

pengganti (miskin);4) Terpidana tidak diketahui tempat tinggalnya;5) Berkas penyelesaian uang pengganti yang dilimpahkan dari

bidang Pidsus ke bidang Datun untuk dilakukan gugatan secara perdata, hilang dan belum ditemukan.

Page 49: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

41

b. Terhadap berkas perkara yang hilang, akan dilakukan koordinasi dengan Pengadilan Negeri untuk mendapatkan salinan berkas, paling tidak salinan putusan. Dengan berbekal salinan putusan tersebut, akan dilakukan langkah-langkah penyelesaian secara Non litigasi atau litigasi sesuai dengan petunjuk teknis Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

c. Terhadap terpidana yang tidak diketahui tempat tinggalnya, Bidang Datun akan bekerjasama melakukan pelacakan keberadaan tempat tinggal terpidana dan/ahli waris dengan bantuan Pimpinan Daerah setempat (RT, RW, Lurah, Camat, Bupati/Walikota). Demikian halnya terhadap terpidana dan/ahli waris yang sudah tidak mempunyai aset untuk membayar uang pengganti, akan dilakukan pelacakan aset dengan bantuan Bidang Intelijen Kejaksaan untuk melakukan penelusuran aset (asset tracing). Apabila ke dua langkah tersebut tidak berhasil, maka pihak JPN akan menindaklanjuti dengan upaya penghapusan, dengan berpedoman pada petunjuk teknis Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang mensyaratkan adanya gugatan perdata (inkracht). Untuk itulah Asdatun Kejati Jawa Timur melakukan pengajuan gugatan perdata terhadap perkara tunggakan uang pengganti seperti terlihat pada tabel di atas, dan saat penelitian dilaksanakan, semua masih dalam proses.

Berdasarkan data, secara teknis responden di wilayah hukum Kejati jawa Timur sudah memahami petunjuk Pimpinan tentang kebijakan penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, sebagai salah satu solusi mengurangi piutang kejaksaan yang tidak terselesaikan dalam

Page 50: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

42

jangka cukup panjang.

Dalam hal ketersedian SDM/JPN khususnya di Kejaksaan Tinggi Jawa Timur maupun di 5 (lima) Kejaksaan Negeri yang menjadi sampel penelitian, berdasarkan data sudah sesuai dengan kebutuhan dan cukup professiona. Namun untuk lebih meningkatkan kemampuan sebagai JPN yang profesional perlu dilakukan diklat teknis khusus. Disamping kendala teknis yuridis tersebut di atas, pelaksanaan di lapangan juga menemui kendala non teknis yang digambarkan para responden berikut ini :

Terbatasnya anggaran yang terakomodir dalam DIPA, dimana a. masing-masing kejaksaan negeri hanya dialokasikan 1 perkara yang dibiayai, padahal perkara lebih dari satu;Masih terdapat adanya ketidak sinkronan data antara Kejaksaan b. Tinggi dengan Kejaksaan Negeri terkait dengan jumlah kerugian keuangan negara yang diputus berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971;Kurangnya pemahaman para Jaksa di bidang datun terhadap c. Surat Jaksa Agung RI Nomor: B-012/A/Cu.2/01/2013 tentang Pedoman Penyelesaian Kebijakan Akuntansi Atas Piutang Negara Uang Pengganti Perkara Tindak Pidana Korupsi.

Sebagai pengendali kebijakan, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur terus mendorong kepada seluruh satker/Kejari-kejari yang ada di wilayah hukum Kejaksaan Tingi Jawa Timur untuk lebih mengoptimalkan kinerjanya dalam menyelesaikan tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 dengan langkah-langkah konkrit antara lain :

Mengoptimalkan ketersediaan sarana dan prasarana; dengan a. lebih mengefektifkan SDM pada masing-masing satuan kerja/Kejaksaan Negeri khususnya bidang Perdata dan Tata Usaha Negara; dan ketersediaan anggaran dalam DIPA, khususnya anggaran untuk penyelesaian tunggakan uang pengganti;Mempedomani peraturan-peraturan Jaksa Agung yang terkait b.

Page 51: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

43

dengan tata cara penyelesaian tunggakan uang pengganti berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971;Melakukan dan membangun dinamika kelompok untuk c. melakukan kajian dalam hal mencari solusi penyelesaian atas uang pengganti yang telah inkracht, namun tidak dapat dieksekusi karena terpidana dan/ahli waris tidak diketahui alamatnya, terpidana meninggal dunia atau terpidana dan/ahli waris tidak memiliki harta untuk membayar uang pengganti. Terhadap terpidana dan/ahli waris yang sudah tidak memiliki harta untuk membayar uang pengganti maka akan dibuatkan “ Surat Keterangan Tidak Mampu Membayar” dari Kelurahan setempat.

Terkait dengan kendala yang dihadapi JPN di lapangan dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, saran responden :a. Perlu ada persamaan persepsi antara BPK dengan Kejaksaan

terhadap pemahaman makna tentang batas akhir dari gugatan perdata yang inkracht dengan pembayaran uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971;

b. Melakukan evaluasi terhadap Peraturan Jaksa Agung RI Nomo: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

4. Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung

Lokasi pengumpulan data penelitian di Kejati Bangka Belitung meliputi Kejati Bangka Belitung, Kejari Pangkal Pinang, Kejari Koba, Kejari Sungai Liat, dan Kejari Muntok. Responden berjumlah 23 (dua puluh tiga) responden. Tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 di wilayah Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung ada 3 (tiga) perkara dengan jumlah tunggakan uang pengganti per Januari 2016 sebesar Rp. 20.803.486,- (Dua Puluh

Page 52: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

44

Juta Delapan Ratus Tiga Ribu Empat Ratus Delapan Puluh Enam Rupiah), dan semua ada di wilayah hukum Kejari Pangkal Pinang. Ke 3 (tiga) perkara dimaksud adalah pertama: atas nama Oki Irawan (Rp. 3.225.000), kedua: Khairudin Bin Isnawi (Rp. 12.578.486), dan ketiga: Fanson Bin Abas (5.000.000).

Dalam perkembangannya, seiring dengan upaya untuk menyelesaikan tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 supaya tidak menjadi piutang Kejaksaan yang berkepanjangan, dengan berpedoman kepada Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, perkara Fanson Bin Abas sudah diselesaikan secara Non litigasi, dimana yang bersangkutan telah menyelesaikan pembayaran uang pengganti dengan cara mencicil; sehingga saldo Akhir per Juni 2016 adalah sebesar 15.803.486,- (Lima Belas Juta Delapan Ratus Tiga Ribu Empat Ratus Delapan Puluh Enam Rupiah). Dengan demikian untuk wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung, tunggakan uang pengganti yang berhasil dibayarkan sebesar Rp. 5.000.000,- (Lima Juta rupiah), dan masih terdapat sisa tunggakan uang pengganti sebesar Rp. 15.803.486,- (Lima Belas Juta Delapan Ratus Tiga Ribu Empat Ratus Delapan Puluh Enam Rupiah), yang merupakan sisa tunggakan uang pengganti di Kejari Pangkal Pinang.

Sedangkan 2 (dua) perkara lainnya yaitu perkara Oki Irawan dan perkara Khairudin Bin Isnawi sudah diselesaikan secara litigasi melalui gugatan perdata dan putusan sudah inkracht, tetapi JPN tidak dapat melaksanakan eksekusi karena terpidana dan/atau ahli waris tidak mempunyai harta untuk membayar tunggakan uang pengganti; atau terpidana dan/ahli waris tidak diketahui alamat tempat tinggalnya. Selengkapnya dapat dilihat dalam tabel tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung (saldo per-akhir Juni 2016) :

Page 53: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

45

Tabel 4Tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971

Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung

SALDO AWAL PER 31 Des 2014

JUMLAH UANG PENGGANTI (Rp)

18.303.486

3.225.000

12.578.486

2.500.000

0

0

0

UANG PENGGANTI 18.303.486

MUTASI

(Rp)

3.225.000

12.578.486

2.500.000

0

0

0

CICILAN 2.500.000

(-) (Rp)

15.803.486

0

0

0

0

SISA UANG PENGGANTI

15.803.486

KET

Gugat perdata

Gugat perdata

LUNAS (hukuman Uang Pengganti sebesar 5.000.00, dibayar dengan cara mencicil)

NIHIL

NIHIL

NIHIL

Sisa perkara : 2, total tunggakan

15.803.486

SATKER

Kejari Pangkal Pinang

1. Oki Irawan

2. Khairudin Bin Isnawi

3. Fanson Bin Abas

Kejari Koba

Kejari Sungai Liat

Kejari Muntok

JUMLAH TOTAL PADA 4 (empat) KEJARI YANG DI-

JADIKAN SAMPLE PER JUNI 2016

HUKU-MAN

JML PRKARA

3

0

0

0

PERKA-RA 3,

SUDAH SELESAI

1

SALDO AKHIR PER Maret 2016

(-)(Rp)

No

1

Menindaklanjuti Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, terhadap gugatan perdata yang tidak dapat dieksekusi, diperbolehkan untuk mengajukan permohonan penghapusan tunggakan uang pengganti dengan menyertakan kelengkapan administrasi yang telah ditetapkan. Data menunjukkan bahwa Kejari Pangkal Pinang berupaya untuk melakukan langkah pengajuan penghapusan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, namun terkendala

Page 54: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

46

oleh persyaratan yang diatur pada Bab V angka 9 Peraturan Jaksa Agung RI Nomor : Per-020/A/JA/07/2014, bahwa “harus ada surat penetapan hakim terhadap eksekusi yang tidak dapat dilaksanakan karena tergugat/ahli waris tidak mampu”. Bahwa Jaksa Pengacara Negara terlebih dahulu mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk menerbitkan Surat Ketetapan yang menyatakan bahwa eksekusi tidak dapat dilaksanakan karena tergugat dan/ahli waris tidak mampu/miskin. Dalam hal ini hakim tidak bersedia mengeluarkan surat penetapan tersebut karena sifatnya adalah berupa pelaksanaan putusan. Menurut hakim berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 4 Tahun 1988, jaksa memiliki kewenangan eksekutorial bahwa Eksekusi atas pidana pembayaran uang pengganti apabila akan dilaksanakan oleh Jaksa tidak memerlukan campur tangan pihak pengadilan, misalnya dalam bentuk ijin penyitaan yang dituangkan dalam penetapan dan lain-lain. Namun demikian untuk optimalisasi, sampai saat ini Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung selaku pengendali kebijakan terus melakukan langkah-langkah konkrit agar tunggakan uang pengganti sebagai piutang negara tersebut dapat diselesaikan. Langkah-langkah konkrit tersebut antara lain :

Membuat laporan bulanan atau triwulan tentang pembayaran a. uang pengganti di Kejati/Kejari;Lebih mengefektifkan SDM pada masing-masing satuan kerja/b. Kejaksaan Negeri khususnya bidang Perdata dan Tata Usaha Negara;Mengoptimalkan ketersedian sarana dan prasarana penunjang c. lainnya;Melakukan rekonsiliasi dan koordinasi antara bidang Datun, d. Pidsus, dengan bidang Intelijen dalam upaya pencarian tersangka dan dalam rangka pelacakan aset terhadap harta terpidana yang diduga hasil dari kejahatan tindak pidana korupsi.

Terkait dengan kendala yang dihadapi JPN di lapangan dalam

Page 55: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

47

penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, saran responden :

Melakukan inventarisasi perkara dan data tersangka beserta a. aset kekayaannya terkait dengan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 baik di dalam maupun di luar negeri;

Langkah-langkah penyelesaian tunggakan uang pengganti yang b. diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, ada 3 tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Untuk itu tahapannya adalah :

Dibentuk tim khusus Satuan Tugas untuk mendata ke daerah-1) daerah tentang perkara korupsi yang diputus berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971;Pendataan secara administratif putusan perkara korupsi yang 2) diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, meliputi jumlah uang pengganti yang harus dibayarkan, amar putusan, Nomor Pidana (karena mengalami perubahan);Pada tingkat pusat, memanggil pihak-pihak terkait (BPK, 3) BPKP, Departemen Keuangan, dan instansi atau pihak terkait lainnya) untuk dilaksanakan Crash Program dari Kejaksaan berupa gugatan perdata dan program lainnya, kemudian dikoordinasikan dengan pihak terkait tersebut dalam rangka percepatan penyelesaian tunggakan uang pengganti berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971;Setelah dilakukan 4) Crash Program dengan pihak-pihak terkait, maka hasilnya harus dilaksanakan secara nasional dengan stakeholder Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) melalui upaya hukum;Diterbitkan kebijakan Surat Edaran Jampidsus tentang 5) bagaimana penyelesaian upaya hukum terhadap tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971.

Page 56: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

48

Perlu revisi Ketentuan Bab V angka 9 Peraturan Jaksa Agung RI c. Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yaitu : “Terhadap putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dan tergugat/ahli waris tidak mampu membayar maka Jaksa Pengacara Negara mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk menerbitkan Surat Ketetapan yang menyatakan bahwa eksekusi tidak dapat dilaksanakan karena tergugat/ahli waris tidak mampu”. Ketentuan tersebut menghambat JPN dalam proses pengajuan permohonan penghapusan uang pengganti yang nantinya akan diserahkan secara berjenjang kepada Jaksa Agung RI;Peningkatan anggaran DIPA terutama untuk penanganan perkara d. dengan litigasi;Pemahaman mengenai uang pengganti masih beragam menurut e. pandangan masing-masing, dan pengaturan beberapa regulasi yang masih tumpang tindih dengan regulasi lainnya sehingga membutuhkan revisi;Dalam hal penyelesaian perkara secara f. Non litigasi sebaiknya dilakukan di Kejaksaan Negeri karena di Kejaksaan Tinggi hanya berdasarkan laporan administrasi saja.

5. Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat

Lokasi pelaksanaan pengumpulan data penelitian di Kejati Nusa Tenggara Barat (NTB), meliputi Kejati NTB, Kejari Mataram, Kejari Praya, dan Kejari Selong. Responden berjumlah 22 (dua puluh dua) responden. Tunggakan uang pengganti untuk wilayah hukum Kejaksaan Tinggi NTB (saldo per 30 April 2016) yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 berjumlah kurang lebih Rp. 4.294.968.052,28 (Empat Milyar Dua Ratus Sembilan Puluh Empat Juta Sembilan Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Lima Puluh Dua koma Dua PuluhDelapan Rupiah), sementara yang telah

Page 57: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

49

berhasil dibayar sebesar Rp. 280.891.476 (Dua ratus delapan puluh juta delapan ratus sembilan puluh satu ribu empat ratus tujuh puluh enam rupiah). Terdapat sisa tunggakan saldo per April 2016 sebesar Rp. 4.014.076.576 (Empat Milyar Empat Belas Juta Tujuh Puluh Enam Ribu Lima Ratus Tujuh Puluh Enam Rupiah). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel tunggakan uang pengganti berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 wilayah hukum Kejari Mataram, Kejari Praya, Kejari Selong (saldo per 30 April 2016)

Tabel 5Tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971

Wilayah Hukum Kejari Mataram, Kejari Praya, Kejari Selong

SALDO AWAL PER 31 Des 2014

JUMLAH UANG PENGGANTI (Rp)

2.623.019.927,28

70.000.000

50.000.000

7.300.642

9.000.000

MUTASI

(Rp)

34.500.000

-

25.000.000

500.000

9.000.000

(-) (Rp)

2.588.519.927

70.000.000

25.000.000

6.800.642

-

KET

Put Nomor.75/Pid.B/K/2001 PT KT Smda, tgl 3/01/2012 blm dilakukan gugatan pdt ybs sdh tdk tingggal dialmt smulaPut Nomor.03/ 1990/Pid.B/K/PT KT Smda, tgl 21/07/2002blm dilakukan gugatan pdt ybs sdh tdk tingggal dialmt smulaPut Nomor.1150 K/ Pid/1991,tgl 31/08/ 1991blm dilakukan gugatan pdt ybs sdh tdk tingggal dialmt smula

SATKER

Kejari Mataram

1. Iskandar Zulkarnain

2. I Made Puniate

3. Djamaluddin Saleh.

4. Ir. Zainal Abidin

HUKU-MAN

JML PRKARA

3

SALDO AKHIR PER Maret 2016

(-)(Rp)

No

1

Page 58: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

50

2.486.719.285

142.234.622,5

10.000.000

17.708.467

25.000.000

5.000.000

14.526.155,5

30.000.000

40.000.000

621.440.798,88

92.792.000

213.735.972,88

-

19.001.040

4.400.000

9.600.000

-

50.000

1.101.040

1.750.000

2.100.000

5.450.000,00

500.000

-

2.486.719.285

123.233.582,50

5.600.000

8.108.467

25.000.000

4.950.000

13.425.115,5

28.250.000

37.900.000

615.990.798,88

91.292.000

-

Put Nomor. 1879K/PID/991, tgl. 29 Juni 1994. Ybs telah meninggal dunia

Put Nomor.1027K/PID/1994, tgl. 29 Mei 1995. Ybs telah meninggal dunia

Put Nomor. 553/PID/1992, tgl. 18 Maret 1993. Proses sidang Perdata

Put Nomor. 207K/PID/1988, tgl. 18 Nomorvember 1991Ybs telah meninggal dunia

Put Nomor. 1995K/PID/1988, tgl. 30 September 1988. Ybs telah meninggal dunia

Put Nomor. 63/PID/ 991/PT NTB, tgl. 31 Desember 1991

Put. Nomor. 107K/PID/1994, tgl. 22 April 2004

Proses mencicil macet krn ybs tdk ada harta lg. Sekrg dlm proses pengajuan gugatan perdata

Proses pengajuan gugatan perdata krn ybs meninggal .

5. 10 Terpidana yang belum membayar uang pengganti

Kejari Praya

1. Mahsyar Abidin

2. L. Galih

3. Ir. Saodah

4. Syawaludin PurNomormo

5. H. Muksin

6. L. Gomboh

7. H. I. Ilham

Kejari Selong

1. Supardi MS

2. M. Iqbal

7

0

0

PERKA-RA 3,

SUDAH SELESAI

1

2

3

Page 59: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

51

256.208.320

45.000.000

10.000.000

750.000

9.954.500

-

251.458.326

36.000.000

10.000.000

Proses mencicil masih berlanjut.

Proses mencicil masih berlanjut

Sdh ada persetujuan unt mencicil tp blm dilaksanakan.

3. Irwan Yunardi

4. Muslimin

5. Daeng Nasru-din

Dalam perkembangannya, seiring dengan upaya untuk menyelesaikan tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 supaya tidak menjadi piutang Kejaksaan Tinggi NTB yang berkepanjangan, dengan berpedoman kepada Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dilakukan langkah-langkah penyelesaian tunggakan uang pengganti dimaksud baik secara Non litigasi maupun secara litigasi; sebagaimana telah dilakukan oleh Kejari Mataram, Kejari Selong dan Kejari Praya.

Untuk penyelesaian melalui jalur Non litigasi, langkah yang ditempuh adalah pertama: pendekatan persuasif yaitu kesepakatan untuk mencicil tunggakan uang pengganti setiap bulan sampai lunas. Dengan adanya kesepakatan penyelesaian secara mencicil tersebut, maka tidak ada permohonan pengajuan gugatan perdata, walaupun pelunasannya memakan waktu yang cukup panjang. Kedua: melalui asset tracing (pelacakan aset), biasanya diterapkan apabila terpidana meninggal dunia, ahli waris tidak mau bertanggungjawab, alamat terpidana dan/atau ahli waris tidak diketahui, terpidana dan/ahli waris sudah tidak mempunyai harta lagi. Apabila ditemukan aset terpidana dan/ahli waris, JPN mengajukan upaya litigasi dengan mengajukan gugatan perdata yang disertai dengan permohonan sita jaminan (conservatoir beslag). Tujuannya adalah supaya terpidana dan/ahli waris mau membayar sisa tunggakan uang pengganti.

Page 60: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

52

Untuk penyelesaian melalui jalur litigasi, langkah yang ditempuh adalah dengan mengajukan gugatan perdata terutama terhadap terpidana dan/ahli waris yang tidak diketahui alamatnya, dan terhadap terpidana yang meninggal dunia. Namun berdasarkan data, pergerakan upaya Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara dalam hal ini belum optimal karena yang berhasil dibayarkan/dikembalikan hanya sebesar Rp. 280.891.476 (Dua ratus delapan puluh juta delapan ratus sembilan puluh satu ribu empat ratus tujuh puluh enam rupiah), sehingga sisa tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 di Kejati NTB adalah sebesar Rp. 4.014.076.576 (Empat Milyar Empat Belas Juta Tujuh Puluh Enam Ribu Lima Ratus Tujuh Puluh Enam Rupiah). Menurut responden, kendala-kendala dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 melalui jalur litigasi tersebut di atas adalah :

Untuk pengajuan gugatan perdata diperlukan beaya cukup besar, a. padahal anggaran yang terakomodir dalam DIPA sangat terbatas atau tidak ada sama sekali sehingga berdampak kepada jumlah pengajuan gugatan perdata;

Terhadap gugatan perdata yang sudah b. inkracht, sebagian besar tidak dapat dieksekusi karena ahli waris tidak mempunyai harta yang cukup untuk membayar tunggakan uang pengganti; atau alamat rumah terpidana dan/ ahli waris tidak diketahui keberadaannya dan kondisi tersebut tidak menyelesaikan piutang Kejaksaan atas tunggakan uang pengganti.

Kalau terpidana sudah tidak mampu atau tidak mempunyai harta untuk membayar tunggakan uang pengganti, maka upaya yang bisa ditempuh adalah penghapusan pembukuan sesuai dengan petunjuk teknis Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, untuk kepastian hukum.

Page 61: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

53

Namun demikian upaya penghapusan tersebut terkendala dengan persyaratan yang tercantum pada Bab V angka 9 bahwa ”terhadap putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dan tergugat/ahli waris tidak mampu membayar, maka JPN mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk menerbitkan Surat Ketetapan yang menyatakan bahwa eksekusi tidak dapat dilaksanakan karena tergugat/ahli waris tidak mampu”. Akibatnya, pertama: putusan hakim hanya “menang di atas kertas” karena tidak dapat dieksekusi, dan kedua: tidak dapat dilakukan upaya penghapusan.

Untuk menanggulangi kendala yang dihadapi, saran responden yaitu :

Selaku pengendali kebijakan, Kejati NTB terus mendorong a. kepada seluruh satker/Kejari-kejari yang ada di wilayah hukum Kejati NTB untuk lebih mengoptimalkan kinerjanya dalam melakukan pemulihan tunggakan uang pengganti dengan langkah-langkah: pertama: Lebih mengefektifkan SDM pada masing-masing satuan kerja/Kejaksaan Negeri khususnya bidang Datun, kedua: Mempedomani peraturan- peraturan Jaksa Agung yang terkait dengan tata cara penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971; dan ketiga: Mengoptimalkan ketersedian sarana dan prasarana penunjang lainnya;

Kejaksaan perlu melakukan terobosan berkaitan dengan b. persyaratan yang tercantum pada Bab V Nomor 9 Perja Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, antara lain pertama: JPN setelah menerima putusan hakim, agar tidak menjadi tunggakan, harus mengajukan permohonan eksekusi terhadap putusan pengadilan sehingga pada saat pelaksanaan eksekusi, Ketua PN bisa mengeluarkan penetapan Non executable dengan alasan tidak ada lagi harta kekayaan yang bisa dieksekusi untuk memenuhi

Page 62: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

54

tuntutan pembayaran uang pengganti. Atau kedua: walaupun sudah diketahui oleh JPN bahwa surat penetapan hakim terkait hal di atas tidak akan berhasil, tetapi secara maksimal sebaiknya JPN tetap ajukan permohonan penetapan hakim (lihat Bab V Nomor 9), dan fotocopy surat permohonan tersebut sebagai bukti untuk dilampirkan dalam syarat penghapusan. Atau, tanpa melampirkan surat penetapan hakim tetapi melampirkan surat keterangan RT/RW/Kelurahan yang menyatakan terpidana dan/ahli waris tidak mampu membayar, alamat terpidana dan/ahli waris tidak ditemukan. Atau ketiga: bahwa pernyataan Bab V angka 9 yang mensyaratkan penetapan, sebaiknya diganti dengan putusan perdata, dimana Kajari setempat diwakili Kasi Datun mengajukan gugatan perdata ke PN tempat terpidana tinggal dengan petitum agar hakim memutus bahwa tergugat sudah tidak mampu membayar uang pengganti.

Dalam hal ketersedian SDM (JPN) khususnya di Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat maupun di 3 (tiga) Kejaksaan Negeri yang menjadi sampel penelitian, menurut data sudah sesuai kebutuhan dan cukup profesional, namun untuk lebih meningkatkan kemampuannya perlu dilakukan diklat teknis khusus tentang kemampuan JPN yang disesuaikan dengan perkembangan hukum. Namun demikian untuk optimalisasi, sampai saat ini Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat selaku pengendali kebijakan masih terus mendorong kepada seluruh satker/Kejari-kejari yang ada di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi NTB untuk lebih mengoptimalkan kinerjanya dalam melakukan pemulihan tunggakan piutang negara dimaksud dengan cara-cara atau mengambil langkah-langkah konkrit yang antara lain :

Lebih mengefektifkan SDM pada masing-masing satuan kerja/a. Kejaksaan Negeri khususnya bidang Perdata dan Tata Usaha Negara;Mempedomani peraturan-peraturan Jaksa Agung yang terkait b. dengan tata cara penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971;

Page 63: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

55

Mengoptimalkan ketersedian sarana dan prasarana penunjang c. lainnya.

6. Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara

Lokasi pengumpulan data penelitian di Kejati Sulawesi Utara, meliputi Kejati Sulawesi Utara, Kejari Manado, Kejari Tondano dan Kejari Bitung. Responden berjumlah 23 (dua puluh tiga) responden. Tunggakan uang pengganti di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara hanya 1(satu) Kejari yang memiliki tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, yakni Kejari Tondano. Perkara tersebut atas nama Terpidana Alm JIMMY E.B MUKUAN, SH dan jumlah uang pengganti berdasarkan Putusan Kasasi MA Nomor: 685K/Pid/2006 tanggal 6 Maret 2001 adalah sebesar Rp. 941.247.000,- (Sembilan ratus empat puluh satu juta dua ratus empat puluh tujuh ribu rupiah). Yang kemudian per Maret 2016 dilakukan koreksi perhitungan uang pengganti yang harus dibayarkan sehingga menjadi Rp. 941.241.000,- (Sembilan ratus empat puluh satu juta dua ratus empat puluh tujuh ribu rupiah).

Untuk penanganan tunggakan uang pengganti tersebut, Kejari Tondano pada saat ini tengah melakukan upaya gugatan melalui instrumen Perdata baik secara litigasi maupun Non litigasi, sebagai perwujudan tindak lanjut Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Kejari Tondano telah berusaha untuk menagih uang pengganti tersebut kepada ahli waris terpidana dengan cara mengundang ahli waris almarhun terpidana untuk menyelesaiakan kewajibannya. Akan tetapi tidak membuahkan hasil dikarenakan pihak ahli waris telah menyatakan tidak sanggup membayar yang dituangkan dalam surat pernyataan tertanggal 19 Februari 2016. Akan tetapi Kejari Tondano tetap berupaya menelusuri kemungkinan aset-aset yang dimiliki oleh ahli waris terpidana dengan menanyakan kepada pihak Pemerintah

Page 64: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

56

Daerah setempat (kelurahan, kecamatan hingga kabupaten), pihak BPN dan pihak Bank-Bank yang ada di Tondano, dan hasilnya ahli waris terpidana memang tidak memiliki harta bergerak maupun tidak bergerak maupun asset yang memungkinkan untuk membayar uang pengganti. Langkah yang diambil kemudian oleh Kejari Tondano adalah melakukan gugatan perdata kepada ahli waris terpidana sebagaimana petunjuk dalam Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014, pada tanggal 24 Agustus 2016.

Dalam upaya menindaklanjuti Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, kendala yang dihadapi oleh Kejari Tondano adalah :

Tidak adanya anggaran yang diperuntukkan untuk melakukan a. gugatan perdata oleh Bidang Datun di Kejari Tondano, sehingga dalam menindak lanjuti Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, bidang Datun Kejari Tondano mengeluarkan dana secara pribadi;Tidak adanya petunjuk lebih rinci mengenai skema atau bentuk b. gugatan perdata dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, membuat kebingungan para JPN;SDM (JPN) khususnya di Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara c. maupun di 3 Kejaksaan Negeri yang menjadi sampel penelitian, menurut data yang diperoleh cukup profesional, namun masih kurang memadai dan belum sesuai kebutuhan, untuk lebih meningkatkan kemampuannya perlu dilakukan diklat teknis khusus tentang kemampuan JPN karena tidak semua jaksa memiliki basic pengetahuan perdata yang mendalam;Sosialisasi peraturan belum menyeluruh disemua unit d. kerja. Sedangkan untuk website kejaksaan sendiri tidak

Page 65: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

57

menginventerisasi seluruh peraturan, sehingga untuk peraturan-peraturan khususnya penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, JPN harus mencari sendiri;Mengusulkan untuk dibentuk suatu tim khusus atau satuan e. tugas gabungan dari instansi terkait untuk mendata ke Kejati dan Kejari se-Indonesia tentang jumlah perkara dan jumlah nominal tunggakan uang pengganti berdasarkan UU No 3 Tahun 1971. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tim khusus atau satuan tugas, maka dibuat suatu klasifikasi atau kategori terhadap tunggakan uang pengganti tersebut, misalnya apakah pembayaran uang pengganti tersebut lancar, kurang lancar atau macet, untuk kemudian terhadap masing-masing klasifikasi atau kategori tersebut, oleh pimpinan di setiap instansi atau lembaga yang terkait dapat diberikan suatu arahan atau petunjuk dalam menanganinya, misalnya dituangkan dalam Surat Keputusan Bersama;Menjadi pertanyaan bagi JPN, bila sudah dilakukan gugatan f. perdata dan dinyatakan bahwa yang bersangkutan harus membayar padahal yang bersangkutan tidak memiliki harta lagi. Langkah yang harus dilakukan JPN tidak dijelaskan dengan peraturan yang ada;Perlu revisi Ketentuan Bab V angka 9 Peraturan Jaksa Agung RI g. Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yaitu : “Terhadap putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dan tergugat/ahli waris tidak mampu membayar maka Jaksa Pengacara Negara mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk menerbitkan Surat Ketetapan yang menyatakan bahwa eksekusi tidak dapat dilaksanakan karena tergugat/ahli waris tidak mampu”. Ketentuan dengan harus adanya Surat Penetapan Hakim

Page 66: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

58

menghambat JPN dalam melaksanakan eksekusi terhadap perkara yang sudah inkracht dan tidak dapat dieksekusi karena terpidana miskin berdasarkan Surat Keterangan dari RT/RW, Kepala Desa atau kelurahan setempat. Ketentuan tersebut menghambat JPN dalam proses pengajuan permohonan penghapusan uang pengganti kepada Jaksa Agung secara berjenjang.

7. Wilayah hukum Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

Wilayah hukum Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dikaitkan dengan topik penelitian kali ini adalah merupakan sample penelitian tambahan, guna melengkapi data dari 6 (enam) wilayah hukum Kejaksaan Tinggi sample penelitian. Lokasi pelaksanaan pengumpulan data penelitian di Kejati DKI Jakarta dengan responden berjumlah 7 (tujuh) responden. Adapun tunggakan uang pengganti untuk wilayah hukum Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 adalah sebesar Rp. 7.301.384.384.350,61 (Tujuh Triliun Tiga Ratus Satu Miliar Tiga Ratus Delapan Puluh Empat Juta Tiga Ratus Delapan Puluh Empat Ribu Tiga Ratus Lima Puluh Rupiah Enam Puluh koma Satu Sen) dan mata uang asing sebesar US $ 189.596.800,00 (Seratus Delapan Puluh Sembilan Juta Lima Ratus Sembilan Puluh Enam Ribu Delapan Ratus Dolar Amerika Serikat (USD)). Saldo audited per Januari 2016 adalah sebesar Rp. 7.034.346.974.195,08, (Tujuh Triliun Tiga Puluh Empat Miliar Tiga Ratus Empat Puluh Enam Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Empat Ribu Seratus Sembilan Puluh Lima Rupiah koma Delapan Sen), dan mata uang asing sebesar US $ 189.476.114,00 (Seratus Delapan Puluh Sembilan Juta Empat Ratus Tujuh Puluh Enam Ribu Seratus Empat Belas Dolar Amerika Serikat (USD)). Terdapat Mutasi Tambah (+) Sebesar Rp. 40.241.294.722,95, (Empat Puluh Miliar Duaratus Empat Puluh Satu Juta Dua Ratus Sembilan Puluh Empat Ribu Tujuh Ratus Dua Puluh Dua Rupiah koma Sembilan Puluh Lima Sen), dengan rincian mutasi tambahan dari Kejari Jakarta Barat Sebesar Rp. 2.262.789.784,76 (Dua Miliar Dua Ratus Enam Puluh Dua Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh Sembilan Ribu Tujuh Ratus

Page 67: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

59

Delapan Puluh Empat Rupiah koma Tujuh Puluh Enam Sen) dan dari Kejari Jakarta Timur Sebesar 37.978.504.938,19 (Tiga Puluh Tujuh Miliar Sembilan Ratus Tujuh Puluh Delapan Juta Lima Ratus Empat Ribu Sembilan Ratus Tiga Puluh Delapan Rupiah koma Sembilan Belas Sen) dan Mutasi Kurang (-) Sebesar Rp. 10.002.900.000,00,- (Sepuluh Miliar Dua Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah), dengan rincian mutasi kurang dari Kejari Jakarta Pusat Sebesar Rp. 2.900.000,00 ( Dua Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah) dan dari Kejari Jakarta Barat Sebesar Rp. 10.000.000.000,00 (Sepuluh Miliar Rupiah) sehingga saldo akhir audited per Juni 2016 adalah Sebesar Rp. 7.064.585.368.918,03, (Tujuh Triliun Enam Puluh Empat Miliar Lima Ratus Delapan Puluh Lima Juta Tiga Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Sembilan Ratus Delapan Belas Rupiah koma Tiga Sen), dan mata uang asing sebesar US $ 189.476.114,00 (Seratus Delapan Puluh Sembilan Juta Empat Ratus Tujuh Puluh Enam Ribu Seratus Empat Belas Dolar Amerika Serikat (USD)). Untuk Lebih jelasnya di bawah ini ditampilkan tabel tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta sebagai berikut :

Tabel 6Tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU Nomor3 Tahun

1971 Di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi DKI Jakata

SALDO AWAL PER 01 JAN 2016

JUMLAH UANG PENG-GANTI (Rp) dan Mata

Uang Asing US ($)

0

5.655.698.347.745,24

$ 189.459.314,00

1.375.653.525.449,84

2.992.201.000

(+) (Rp)

0

2.262.789.784,76

37.978.504.938,19

(-) (Rp)

2.900.000,00

10.000.000.000,00

(Rp) dan US ($)

0

5.655.698.347.745,24

$ 189.459.314,00

1.367.916.315.234,60

37.978.504.938,19

2.992.201.000,00

SATKER

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

Kejari Jakarta Pusat

Kejari Jakarta Barat

Kejari Jakarta Timur

Kejari Jakarta Utara

HUKUMAN UANG PENGGANTI(Rp) dan Mata Uang

Asing US ($)

5.810.158.282.235,08

$ 189.580.000,00

1.379.300.315.234,60

108.964.626.880,93

2.961.360.00,00

SALDO AKHIR PER Maret 2016

No

1

JML PRKARA

0

32

6

7

2

MUTASI

Page 68: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

60

$ 16.800,00

7.034.346.974.195,08

$ 189.476.114,00

40.241.294.722,95

10.002.900.000,00

$ 16.800,00

7.064.585.368.918,03

$ 189.476.114,00

Kejari Jakarta Selatan

JUMLAH TOTAL

$ 16.800,00

7.301.384.384.350,61

$ 189.596.800,00

1

48

Di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, permasalahan yang dihadapi JPN dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 adalah:

Pemegang peran (Kajari dan Kasi maupun JPN) tidak a. menguasai permasalahan, regulasi, dan upaya penanggulangan terkait penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971. Antar para Kajari tidak menguasai informasi dan bahkan para Kasi Datun pun demikian. Kurangnya koordinasi antar bidang Datun dan Pidsus pada saat pelimpahan perkara, hal ini berkaitan dengan kapabilitas dan kualitas SDM khususnya dalam pemahaman tugas pokok dan fungsi bidang Datun;Masih terdapat data yang tidak sinkron, sehingga dibutuhkan b. akurasi dan sinkronisasi data antar bidang khususnya Pidsus, Datun dan Pembinaan;Masih terdapat salah pemahaman/salah persepsi dari sebagian c. SDM JPN dalam memahami Ketentuan Bab V angka 9 Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yaitu: “Terhadap putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dan tergugat/ahli waris tidak mampu membayar maka Jaksa Pengacara Negara mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk menerbitkan Surat Ketetapan yang menyatakan bahwa eksekusi tidak dapat dilaksanakan karena tergugat/ahli waris tidak mampu”. Dengan menterjemahkan maksud dari ketentuan tersebut supaya JPN memintakan Surat Keterangan tidak mampu terhadap terpidana yang tidak dapat

Page 69: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

61

membayar, sedangkan maksud dari ketentuan tersebut adalah ditujukan kepada JPN dalam melaksanakan eksekusi terhadap perkara yang sudah inkracht dan tidak dapat dieksekusi karena terpidana miskin dan sudah ada Surat Keterangan dari RT/RW, Kepala Desa atau kelurahan setempat agar mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk menerbitkan Surat Ketetapan yang menyatakan bahwa eksekusi tidak dapat dilaksanakan karena tergugat/ahli waris tidak mampu. Bahwa yang berwenang mengeluarkan Surat Keterangan tidak mampu sebenarnya adalah Surat Keterangan dari RT/RW, Kepala Desa setempat bukan berasal dari hakim. Berkaitan dengan Ketentuan Bab V angka 9 Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014, Kejati DKI Jakarta melalui Asdatun ketika dimintakan pendapat mengenai perlu tidak-nya revisi terhadap Ketentuan Bab V angka 9 Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 bahwa berdasarkan ketentuan tersebut dan usulan dari beberapa responden Jaksa di daerah, Surat Penetapan Hakim menghambat JPN dalam melaksanakan eksekusi terhadap perkara yang sudah inkracht dan tidak dapat dieksekusi karena terpidana miskin dan menghambat JPN dalam proses pengajuan permohonan penghapusan uang pengganti kepada Jaksa Agung secara berjenjang. Untuk itu responden berpendapat perlu adanya sinkronisasi aturan antara ketentuan SEMA Nomor 4 Tahun 1988, khususnya yang mengatur bahwa eksekusi atas pidana pembayaran uang pengganti apabila akan dilaksanakan oleh Jaksa tidak lagi memerlukan campur tangan pihak pengadilan misalnya dalam bentuk izin penyitaan yang dituangkan dalam Penetapan dan lain-lain, dengan Ketentuan Bab V angka 9 Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014, dan jika memang kedepan diperlukan revisi Perja tersebut bisa dipertimbangkan.Keterbatasan anggaran di Bidang Datun, sedangkan upaya d. untuk mengatasi kendala yang dihadapi memerlukan dukungan anggaran yang memadai.

Page 70: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

62

Upaya penyelesaian yang telah ditempuh dan beberapa solusi alternatif terhadap permasalahan atau kendala dihadapi JPN dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 di wilayah hukum DKI Jakarta, antara lain :

Terhadap upaya penyelesaian yang telah ditempuh di Kejari a. Jakarta Selatan, sejak tahun 2015 sudah diupayakan beberapa langkah nyata diantaranya : Surat Petunjuk Penyelesaian Uang Pengganti dari Kejati DKI Jakarta kepada Kejari Jakarta Selatan agar dilakukan upaya penagihan kepada terpidana, menginventarisir hambatan dan upaya penanggulangan yang telah ditempuh Kejari Jakarta Selatan, dan dari pihak Kejari Jakarta Selatan merespon baik berupa administrasi persuratan maupun dalam bentuk laporan penyelesaian uang pengganti dengan melakukan penagihan Tahap 1 sampai dengan tagihan Tahap 10, kemudian sudah ada Surat Keterangan Keterangan dari RT/RW Pejaten Timur, Surat Tanda Penerimaan Pembayaran Denda oleh terpidana, namun sampai saat ini belum membayar uang pengganti, dan upaya lainnya yang perlu mendapat perhatian bahwa pihak Kejari Jakarta Selatan sudah mengajukan Surat Permohonan Pengusulan Penghapusan Uang Pengganti atas perkara tersebut kepada Kejati DKI Jakarta dan Kejati DKI Jakarta telah meneruskan pengajuan Surat Permohonan Pengusulan Penghapusan Uang Pengganti tersebut kepada Kejaksaan Agung Melalui Jamdatun. Atas Surat Permohonan Pengusulan Penghapusan Uang Pengganti dimaksud, tanggapan dari Jamdatun langsung ditujukan kepada Kejari Jakarta Selatan dan dari Kejari Jakarta Selatan memberikan tembusan kepada Kejati DKI Jakarta, bahwa petunjuk Jamdatun pada saat itu adalah “Maksimalkan Dahulu Upaya Penagihan Uang Pengganti beserta Asset Rising terpidana” tanpa menyertakan petunjuk upaya penanggulangan atau solusi berupa langkah-langkah strategis terhadap kendala yang dihadapi;

Solusi alternatif yang akan ditempuh di Kejati DKI adalah : b.

Page 71: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

63

mendatangi kejari-kejari dalam rangka menggali informasi terutama ditujukan kepada Kasi Datun masing-masing Kejari, menginventarisir data dan kendala yang dihadapi, untuk kemudian selanjutnya dilakukan pertemuan bersama dengan Kejari-Kejari di Wilayah DKI Jakarta, dengan terlebih dahulu menyamakan persepsi bahwa terkait penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 harus menjadi skala prioritas Kejari-Kejari. Selanjutnya masing-masing Kejari menyampaikan kendala yang dihadapi kemudian diinventarisir oleh Kejati DKI Jakarta, mendiskusikan dan mencari solusi berupa langkah nyata yang terukur dan konsisten terhadap permasalahan yang dihadapi masing-masing Kejari, karena permasalahan yang dihadapi masing-masing Kejari bisa berbeda. Harus ada upaya nyata terhadap permasalahan :

- Berkas Perkara tidak ada namun ada Tunggakan; - Berkas Perkara ada, namun Putusan/ salinan putusan tidak

ditemukan, hanya tecantum dalam register saja; - Berkas perkara ada namun Terpidana tidak diketahui

keberadaannya atau sudah meninggal dunia;- Berkas perkara ada dan Terpidana ada namun tidak mampu

membayar uang pengganti. Setelah ditemukan upaya nyata atau solusi alternatif terhadap kendala dan permasalahan tersebut maka pihak Kejati DKI akan melaporkan kepada pimpinan terkait permasalahan beserta usulan solusi alternatif, dimohonkan petunjuk pimpinan atas solusi tersebut. Jika koordinasi dan petujuk solusi dari pimpinan sudah didapatkan maka langkah selanjutnya adalah pelaksanaan dari solusi tersebut, berkaitan dengan pelaksanaan penyelesaian perkara uang pengganti secara mandiri dibolehkan atau tidak tergantung kebijakan dari pimpinan, dan terhadap pelaksanaan upaya penyelesaian uang pengganti tersebut diberikan batas waktu yang disesuaikan dengan bobot kendala dari perkara yang bersangkutan. Kemudian sebagai tindak lanjut dari

Page 72: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

64

langkah nyata tersebut, Kejari-Kejari di Wilayah DKI Jakarta memberikan laporan secara periodik, baik berupa laporan bulanan atau triwulan sebagai progress report kepada Kejati DKI Jakarta;

Peningkatan kualitas SDM di bidang Datun sehingga dapat c. memahami permasalahan yang dihadapi Datun, regulasi terkait, dan solusi berupa langkah-langkah yuridis dan langkah-langkah terobosan dalam upaya penanggulangan terhadap kendala yang dihadapi. Menata manajemen pada saat serah terima, terutama terkait bidang Datun baik ditingkat Kasi maupun Asisten terhadap pencapaian kinerja sebelumnya atau review pekerjaan Kasi atau Asisten sebelumnya sehingga Kasi dan Asisten yang menggantikan selanjutnya paham mengenai kondisi permasalahan yang dihadapi Datun dan siap untuk melanjutkan upaya penyelesaian terhadap kendala yang dihadapi dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 sehingga progres terhadap upaya penyelesaiannya dapat berjalan maksimal;

Peningkatan kualitas SDM Kejaksaan pada umumnya terutama d. dalam hal proses pembentukan kebijakan yang tertuang dalam aturan, sebagai contoh Ketentuan Bab V angka 9 Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 yang pada perkembangannya dan pelaksanaan praktek di lapangan menyulitkan JPN dan menghambat institusi kejaksaan sendiri terkait penyelesaian perkara uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, padahal dalam ketentuan SEMA Nomor 4 Tahun 1988, khususnya yang mengatur bahwa “eksekusi atas pidana pembayaran uang pengganti apabila akan dilaksanakan oleh Jaksa tidak lagi memerlukan campur tangan pihak pengadilan misalnya dalam bentuk izin penyitaan yang dituangkan dalam Penetapan dan lain-lain. Padahal Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 sejatinya ditujukan dalam rangka sebagai salah satu upaya penyelesaian

Page 73: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

65

perkara uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971. Sehingga perlu kiranya dipertimbangkan peningkatan kualitas SDM kejaksaan terutama dalam penyusunan peraturan;

Perlu dipertimbangkan penambahan anggaran di bidang Datun e. untuk mendukung penyelesaian perkara-perkara Datun agar dapat berjalan maksimal termasuk perkara uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971;

Dapat dipertimbangkan pemberian f. reward bagi para pelaksana maupun JPN yang dapat menyelesaikan perkara uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 sebagai bentuk apresiasi prestasi kinerja yang dapat berupa promosi jabatan, kenaikan pangkat istimewa dan lainnya;

Memohon kepada Pimpinan agar persoalan penyelesaian perkara g. uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 ditempatkan pada skala prioritas, sehingga permasalahan dimaksud selesai dan tidak berkelanjutan.

Responden HakimB.

Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat1. Dari 8 responden hakim di wilayah hukum Kejati Sumatera

Barat, 6 responden belum pernah menangani perkara gugatan perdata uang pengganti berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, dan 2 responden yang lain pernah menanganinya, yaitu hakim di PN Solok dan hakim di PN Lubuk Basung. Data dari ke 8 responden hakim tersebut adalah :

Peran JPN dalam penyelesaian gugatan perdata uang a. pengganti.

Dua responden hakim menyatakan peran JPN dalam melakukan gugatan perdata uang pengganti berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 cukup maksimal sesuai tugas pokok dan fungsinya, namun 4 responden yang lain menyatakan belum maksimal.

Page 74: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

66

Penetapan Hakim menyatakan bahwa “terdakwa sudah b. tidak mempunyai harta lagi, sehingga dinyatakan tidak sanggup untuk membayar uang pengganti”.

Dalam menyikapi permasalahan ini, 5 (lima) responden hakim sepakat bahwa hal ini tidak dapat dilakukan dengan penetapan hakim, dengan alasan, pertama: Penetapan hakim sifatnya sepihak dan tidak mengandung sengketa; kedua: Penetapan hanya bisa diajukan dengan permohonan, sementara permohonan termasuk dalam pengertian yurisdiksi voluntair, yaitu perkara yang tidak mengandung sengketa yang diperiksa secara ex parte atau sepihak. Sedangkan 3 (tiga) responden yang lain menyatakan hal ini bisa dilakukan tetapi tidak memberikan alasan pendukungnya.

Instrumen perdata baik c. litigasi maupun Non litigasi sebagai cara efektif untuk penyelesaian tunggakan uang pengganti.2 (dua) responden menyatakan bahwa jalur litigasi merupakan jalur yang cukup efektif, hal ini dimungkinkan apabila hakim sudah memutus perkara dengan putusan harta terdakwa harus dieksekusi untuk mengganti kerugian keuangan negara, maka jaksa selaku eksekutor harus melaksanakan putusan hakim tersebut, dan hal ini jelas telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Sementara itu 6 (enam) responden yang lain menyatakan jalur litigasi kurang efektif, karena pada umumnya perkara ini biasanya perkara lama yang sampai pada akhirnya JPN tidak menutup kemungkinan menemui kesulitan untuk menemukan alamat tergugat atau ahli warisnya karena sudah pindah tempat tinggal, hartanya sudah habis atau dan lain sebagainya, sehingga dimungkinkan nantinya putusan tersebut diputus secara verstek; atau seharusnya pada tingkat penyidikan hendaknya penyidik pada tingkat penyidikan telah melakukan penyitaan terhadap harta benda milik pelaku/tersangka korupsi, yang untuk selanjutnya jaksa selaku penuntut umum pada saat persidangan menuntut agar harta benda miliknya dirampas oleh majelis untuk

Page 75: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

67

direalisasikan oleh putusan Hakim berupa pembayaran kerugian keuangan negara.

Penghapus bukuan terhadap tunggakan uang pengganti d. yang sudah inkracht.Dalam hal ini, 3 responden menyatakan boleh dilakukan penghapusan dengan mengingat bahwa UU No 3 Tahun 1971 sudah tidak dijadikan lagi sebagai pedoman untuk mengusut perkara tindak pidana korupsi dan ini merupakan suatu kepastian hukum. 3 responden tidak mengemukakan pendapatnya, sementara 2 responden menyatakan bahwa terhadap hal ini tidak dapat dilakukan penghapus bukuan, walaupun UU No 3 Tahun 1971 sudah tidak dijadikan lagi sebagai pedoman untuk menyelesaikan perkara korupsi. Disamping itu kalau sudah menyangkut kerugian keuangan negara, rujukannya harus kepada ketentuan UU tipikor yang baru sebagai pengganti UU No 3 Tahun 1971, dimana dalam salah satu ketentuannya JPN atau Instansi yang berwenang dapat menggugat aset koruptor secara perdata apabila jelas terbukti adanya unsur “kerugian keuangan negara”, disamping tidak terdapat cukup bukti untuk membuktikan unsur-unsur pidana korupsi (putusan bebas tidak menghalangi upaya gugatan perdata); tersangka meninggal dunia; dan terdakwa meninggal dunia (dapat menggugat terhadap ahli warisnya).

e. Saran-saran:

Mengajukan gugatan perdata secara menyeluruh dan serius 1) sehingga tujuan penyelesaian tunggakan uang pengganti dapat maksimal.

Dapat dilakukan penghapusan terhadap tunggakan uang 2) pengganti yang perkaranya sudah inkracht, sepanjang dilakukan secara selektif dengan mengacu pada aturan atau mekanisme yang berlaku.

Page 76: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

68

Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur2. Dari 6 (enam) responden hakim di wilayah hukum Kejati

Kalimantan Timur, 3 (tiga) responden menyatakan belum pernah menangani perkara gugatan perdata yang diajukan JPN dalam perkara tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, dan 3 (tiga) responden yang lain pernah menangani perkara gugatan perdata yang diajukan JPN dalam perkara tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971. Data dari 6 (enam) responden tersebut adalah :

Peran JPN dalam penyelesaian gugatan perdata uang a. pengganti.

2 (dua) responden menyatakan peran JPN dalam melakukan gugatan perdata cukup maksimal sesuai dengan tugas dan fungsinya, sedangkan 4 (empat) responden lainnya menyatakan tidak tahu.

Penetapan Hakim berupa “penetapan yang menyatakan b. bahwa terdakwa sudah tidak mempunyai harta lagi, sehingga terdakwa dinyatakan tidak sanggup untuk membayar uang pengganti”.

Dalam menyikapi permasalahan ini, 4 (empat) responden menyatakan bahwa hal ini tidak dapat dilakukan dengan penetapan hakim, sementara 2 (dua) responden menyatakan bahwa hal ini bisa dilakukan dengan cara adanya penetapan hakim pengadilan niaga, bahwa terdakwa sudah dinyatakan pailit. Solusi agar tidak menjadi tunggakan dengan mengajukan permohonan eksekusi terhadap putusan pengadilan sehingga pada saat pelaksanaan eksekusi ketua pengadilan bisa mengeluarkan penetapan Non executable dengan alasan tidak ada lagi harta kekayaan yang bisa dieksekusi untuk memenuhi tuntutan pembayaran pidana penganti, dan solusi lain bisa juga dengan melakukan gugat perdata, maka uang pengganti sebagai pidana tambahan dalam perkara korupsi dapat diatasi.

Page 77: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

69

Instrumen perdata baik c. litigasi maupun Non litigasi sebagai cara efektif penyelesaian tunggakan pembayaran uang pengganti.

5 (lima) responden menyatakan jalur litigasi merupakan jalur yang cukup efektif, hal ini dimungkinkan apabila hakim sudah memutus perkara dengan putusan harta terdakwa harus dieksekusi untuk mengganti kerugian keuangan negara, maka jaksa selaku eksekutor harus melaksanakan putusan hakim tersebut, dan hal ini jelas telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Jalur litigasi juga dipandang lebih efektif dalam hal akan didapatkannya penetapan ketua pengadilan tentang terdakwa tidak mempunyai harta kekayaan lagi, yang bisa dijadikan dasar untuk penghapusan tunggakan pembayaran uang pengganti. Dan 1 (satu) responden yang lain berpendapat baik jalur litigasi maupun Non litigasi, kedua-duanya sama baiknya karena masing-masing memiliki dasar hukum, bergantung kepada upaya JPN untuk menyelesaikan pembayaran uang pengganti.

d. Penghapusbukuan terhadap tunggakan uang pengganti yang sudah inkracht.

6 (enam) responden menyatakan boleh dilakukan penghapusan, dengan memperhatikan hal-hal atau saran sebagai berikut :

Penerimaan uang negara yang sudah ditetapkan dalam 1) keputusan pengadilan tentang penjatuhan pidana uang pengganti tidak cukup dihapuskan hanya dengan Surat Keputusan Jaksa Agung RI, sehingga perlu adanya koordinasi yang mendalam dengan BPK untuk mencari solusi dan membuat aturan yang jelas tentang penghapusbukuan tunggakan uang pengganti;Adanya opsi penghapusbukuan bersyarat yang tidak 2) menghilangkan hak tagih negara/daerah jika kedepan terpidana memiliki harta kekayaan lagi dan mampu membayar tunggakan;

Page 78: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

70

Memohon fatwa ke Mahkamah Agung terhadap penyelesaian 3) penghapusbukuan terhadap tunggakan uang pengganti yang inkracht berdasar UU No 3 Tahun 1971.

e. Saran-saran:

Dibentuk satgas khusus yang menangani penyelesaian 1) tunggakan uang pengganti berdasar UU Nomor 3 Tahun 1971;

Upaya pengembalian kerugian keuangan negara dapat 2) dilakukan dengan cara Non litigasi, melalui pendekatan kepada terdakwa dan keluarga/ahli warisnya, apabila sudah tidak dapat dimungkinkan sama sekali, baru diajukan upaya litigasi.

3. Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Timur

6 (enam) responden hakim di wilayah hukum Kejati Jawa Timur menyatakan belum pernah menangani perkara gugatan perdata tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971. Namun demikian, kiranya dapat digali pendapatnya dalam merespon permasalahan-permasalahan terkait dengan pengembalian kerugian keuangan negara ini, permasalahan-permasalahan dimaksud antara lain :

Peran JPN dalam penyelesaian gugatan perdata uang a. pengganti.Menurut responden, JPN dalam melaksanakan gugatan perdata cukup maksimal sesuai dengan tugas dan fungsinya.

b. Penetapan Hakim berupa “penetapan yang menyatakan bahwa terdakwa sudah tidak mempunyai harta lagi, sehingga terdakwa dinyatakan tidak sanggup untuk membayar uang pengganti”.Dalam menyikapi permasalahan ini, semua responden sepakat bahwa hal ini tidak dapat dilakukan dengan penetapan hakim,

Page 79: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

71

kecuali melalui pengadilan niaga yang menetapkan bahwa terdakwa sudah dinyatakan pailit. Solusi agar tidak menjadi tunggakan dengan mengajukan permohonan eksekusi terhadap putusan pengadilan sehingga pada saat pelaksanaan eksekusi ketua pengadilan bisa mengeluarkan penetapan Non executable dengan alasan tidak ada lagi harta kekayaan yang bisa dieksekusi untuk memenuhi tuntutan pembayaran uang pengganti.

c. Instrumen perdata baik litigasi maupun Non litigasi sebagai cara efektif penyelesaian tunggakan pembayaran uang pengganti.Menurut 5 (lima) responden, jalur litigasi merupakan jalur yang cukup efektif, jaksa selaku eksekutor harus melaksanakan putusan hakim tersebut, dan hal ini jelas telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Sementara 1 (satu) responden berpendapat baik jalur litigasi maupun Non litigasi, kedua-duanya sama baiknya karena masing-masing memiliki dasar hukum, tinggal upaya keras dari JPN dalam rangka penelusuran aset yang dimiliki terdakwa.

d. Penghapusbukuan terhadap tunggakan uang pengganti yang sudah inkracht.Semua responden menyatakan boleh dilakukan penghapusan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

Penerimaan uang negara yang sudah ditetapkan dalam 1) keputusan pengadilan tentang penjatuhan pidana uang pengganti tidak cukup dihapuskan hanya dengan Surat Keputusan Jaksa Agung RI, sehingga perlu adanya koordinasi yang mendalam dengan BPK untuk mencari solusi dan membuat aturan yang jelas tentang penghapusbukuan tunggakan uang pengganti;Memohon fatwa ke Mahkamah Agung terhadap penyelesaian 2) penghapusbukuan terhadap tunggakan uang pengganti yang inkracht berdasar UU No 3 Tahun 1971.

Page 80: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

72

e. Saran-saran:

Dibentuk satgas khusus yang menangani penyelesaian 1) tunggakan uang pengganti berdasar UU Nomor 3 Tahun 1971;Upaya pengembalian kerugian keuangan negara dapat 2) dilakukan dengan cara Non litigasi, melalui pendekatan kepada terdakwa dan keluarga/ahli warisnya, apabila sudah tidak dapat dimungkinkan sama sekali, baru diajukan upaya litigasi.

4. Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung

Dari 5 (delapan) responden hakim di wilayah hukum Kejati Bangka Belitung, hanya 1 (satu) responden yang pernah menangani perkara gugatan perdata yang diajukan JPN dalam perkara tunggakan uang pengganti berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, dan yang 4 (empat) lainnya belum pernah. Data ke 5 (lima) responden sebagai berikut :

Peran JPN dalam penyelesaian gugatan perdata uang a. pengganti.Semua responden hakim baik yang belum maupun yang pernah menangani gugatan perkara tunggakan perdata uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, menyatakan bahwa peran JPN untuk melakukan gugatan perdata belum maksimal, JPN dipandang masih kurang memahami proses persidangan hukum acara perdata serta kurang maksimal dalam penguasaan materi sejak dari gugatan dan seterusnya, sehingga mengalami kendala dalam persidangan.

Penetapan Hakim berupa “penetapan yang menyatakan b. bahwa terdakwa sudah tidak mempunyai harta lagi, sehingga terdakwa dinyatakan tidak sanggup untuk membayar uang pengganti”.Semua responden menyatakan bahwa pengadilan tidak

Page 81: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

73

berwenang untuk mengeluarkan penetapan tersebut.

Instrumen perdata baik c. litigasi maupun Non litigasi sebagai cara efektif penyelesaian tunggakan pembayaran uang pengganti.Terhadap efektif tidaknya jalur litigasi dan Non itigasi dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, 2 (dua) responden menyatakan bahwa jalur litigasi merupakan jalur yang cukup efektif, karena lebih jelas dan mempunyai kekuatan hukum tetap, 1 (satu) responden berpendapat jalur Non litigasi lebih efektif karena waktu penyelesaian lebih singkat dan berbiaya ringan. Sedangkan 2 (dua) responden lainnya tidak memberikan pendapat.

Penghapusbukuan terhadap tunggakan uang pengganti d. yang sudah inkracht.Terhadap upaya kejaksaan untuk menyelesaikan tunggakan uang pengganti melalui penghapus bukuan, menurut 2 (dua) responden dapat dilaksanakan sepanjang upaya kejaksaan sudah sangat maksimal dan sepanjang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan lain yang terkait, sedangkan 3 (tiga) responden lainnya tidak memberikan pendapat.

Saran-sarane.

Inventarisir dan pelacakan asset tersangka bekerjasama 1) dengan pihak terkait agar lebih maksimal;Terlebih dahulu dipilih jalur 2) Non litigasi, melalui pendekatan kepada terdakwa dan keluarga/ahli warisnya, apabila sudah tidak dapat dimungkinkan sama sekali, baru diajukan upaya litigasi.

5. Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat

Dari 6 (enam) responden hakim di wilayah hukum Kejati NTB, 3 (tiga) responden menyatakan belum pernah menangani perkara

Page 82: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

74

gugatan perdata yang diajukan JPN untuk membayar tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, dan 3 (tiga) responden lainnya pernah menangani perkara gugatan perdata yang diajukan JPN dalam perkara tunggakan uang pengganti berdasarkan UU No 3 Tahun 1971. Data dari 6 (enam) responden tersebut adalah :

Peran JPN dalam penyelesaian gugatan perdata uang a. pengganti.4 (empat) responden menyatakan peran JPN dalam melakukan gugatan perdata sudah sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan 2 (dua) responden lainnya menyatakan belum maksimal. Permasalahan yang dihadapi, pertama: JPN karena pengajuan gugatan perdata memakan waktu yang lama maka lebih baik penyelesaiannya melalui musyawarah; contohnya terpidana menjual barang-barang miliknya baik barang bergerak maupun tidak bergerak untuk menutupi uang pengganti sehingga waktu pengembalian uang pengganti lebih cepat. Kedua: JPN berpindah-pindah tugas sehingga penanganan terhadap tugasnya kadang terkendala waktu dan belum menguasai medan. Ketiga: JPN tidak bisa melakukan eksekusi terkait harta benda milik terpidana, yang mungkin telah habis atau dialihkan kepada pihak lain atau disamarkan. Untuk itu, SEMA Nomor 4 Tahun 1988 dapat dimaksimalkan karena sampai sekarang SEMA tersebut belum dicabut oleh Mahkamah Agung.

b. Penetapan Hakim berupa “penetapan yang menyatakan bahwa terdakwa sudah tidak mempunyai harta lagi, sehingga terdakwa dinyatakan tidak sanggup untuk membayar uang pengganti”.Dalam menyikapi permasalahan ini semua responden sepakat bahwa hal ini tidak dapat dilakukan karena disamping hakim tidak mempunyai kewenangan untuk membuat penetapan yang menyatakan terdakwa tidak mempunyai harta sehingga tidak bisa membayar uang pengganti, juga tidak berdasarkan

Page 83: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

75

hukum. Permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan cara musyawarah dengan terdakwa beserta keluarganya untuk mencari solusi yang tepat dan cepat. Solusi agar tidak menjadi tunggakan menurut responden adalah Kajari setempat diwakili Kasi Datun mengajukan gugatan perdata ke PN tempat terpidana tinggal dengan petitum agar hakim memutus bahwa tergugat sudah tidak mampu membayar uang pengganti. Dengan mengajukan permohonan eksekusi terhadap putusan pengadilan sehingga pada saat pelaksanaan eksekusi ketua pengadilan bisa mengeluarkan penetapan Non executable dengan alasan tidak ada lagi harta kekayaan yang bisa dieksekusi untuk memenuhi tuntutan pembayaran pidana pengganti.

c. Instrumen perdata baik litigasi maupun Non litigasi sebagai cara efektif penyelesaian tunggakan pembayaran uang pengganti.5 (lima) responden menyatakan penyelesaian tunggakan uang pengganti akan efektif kalau diselesaikan melalui jalur litigasi, karena ada putusan hakim. Sementara itu 1 (satu) responden berpendapat bahwa sebaiknya diupayakan terlebih dahulu jalur Non litigasi namun setelah tidak ada solusinya maka baru dilakukan jalur litigasi.

d. Penghapusbukuan terhadap tunggakan uang pengganti yang sudah inkracht.Dalam menyikapi hal ini, ke 6 (enam) responden menyatakan boleh dilakukan penghapusbukuan terhadap tunggakan uang pengganti yang sudah inkracht karena hal tersebut merupakan kewenangan jaksa sebagai Eksekutor, walaupun dengan penghapusan tersebut akan mengurangi kepastian hukum dalam perkara korupsi.

e. Saran-saranAgar Kejaksaan lebih aktif menyelesaikan tunggakan uang pengganti dengan melibatkan Pemerintah Daerah dan instansi

Page 84: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

76

terkait lainnya agar kepastian hukum dapat ditegakkan baik dengan cara litigasi maupun Non litigasi.

6. Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara

Di wilayah hukum Kejati Sulawesi Utara, 2 (dua) responden menyatakan belum pernah menangani perkara gugatan perdata tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971. Namun demikian, walaupun belum pernah kiranya dapat digali pendapatnya dalam merespon permasalahan-permasalahan terkait dengan pengembalian kerugian keuangan negara ini, antara lain :

Peran JPN dalam penyelesaian gugatan perdata uang a. pengganti.2 (dua) responden menyatakan bahwa JPN sah sah saja untuk melakukan gugatan perdata dalam melaksanakan tugas sesuai tugas dan fungsinya akan tetapi dalam melakukan gugatan, JPN hendaknya turut menyertakan sita jaminan terhadap harta terpidana maupun ahli warisnya untuk memudahkan eksekusi.

Penetapan Hakim berupa “penetapan yang menyatakan b. bahwa terdakwa sudah tidak mempunyai harta lagi, sehingga terdakwa dinyatakan tidak sanggup untuk membayar uang pengganti”.2 (dua) responden berpendapat bahwa tidak ada produk hukum dari pengadilan untuk mengeluarkan penetapan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014, dan tidak ada ruang bagi Hakim untuk mengeluarkan penetapan sebagaimana diminta oleh Kejaksaan. Responden berpendapat, Kejaksaan dapat meminta Fatwa kepada Mahkamah Agung perihal penyelesaian gugatan perdata yang sudah berkekuatan hukum tetap apabila putusan tersebut tidak dapat dilaksanakan karena terpidana dan ahli warisnya sudah tidak sanggup lagi untuk membayar uang pengganti.

Page 85: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

77

Instrumen perdata baik lic. tigasi maupun Non litigasi sebagai cara efektif penyelesaian tunggakan pembayaran uang pengganti.2 (dua) responden menyatakan bahwa jalur litigasi merupakan jalur yang cukup efektif apabila Kejaksaan dalam mengajukan gugatannya turut menyertakan sita jaminan terhadap harta terpidana maupun ahli warisnya, guna memudahkan dalam melaksanakan eksekusi terhadap putusan. Berbeda dengan perkara pidana, dalam perkara perdata pelaksanaan putusan pengadilan dilakukan oleh pihak yang dikalahkan. Akan tetapi, terkadang pihak yang kalah tidak mau menjalankan putusan secara sukarela. Oleh sebab itu diperlukan upaya ekstra dari Kejaksaan untuk menelusuri harta dan aset yang dimiliki terpidana maupun ahli warisnya, supaya dapat disertakan sebagai sita jaminan dalam gugatannya.

Penghapusbukuan terhadap tunggakan uang pengganti d. yang sudah inkracht.2 (dua) responden menyatakan untuk penghapusbukuan hendaknya berkoordinasi dengan pihak Kementerian Keuangan.

Saran-sarane.

Upaya pengembalian kerugian keuangan negara dapat 1) dilakukan dengan cara Non litigasi, melalui pendekatan kepada terdakwa dan keluarga/ahli warisnya, apabila sudah tidak dapat dimungkinkan sama sekali, baru diajukan upaya litigasi;Sertakan sita jaminan terhadap harta dan aset yang dimiliki 2) terpidana maupun ahli warisnya dalam mengajukan gugatan perdata;Lebih meningkatkan kerjasama instansi atau lembaga 3) lain yang terkait, untuk mencari solusi bersama dalam penyelesaian proses penghapus bukuan uang pengganti

Page 86: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

78

dengan mengupayakan adanya aturan yang khusus mengenai hal tersebut;Untuk penyelesaian tunggakan uang pengganti yang 4) diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 reponden hakim menyarankan beberapa hal yaitu:

a). Kejaksaan dalam hal ini adalah Jaksa Agung meminta fatwa kepada Mahkamah Agung mengenai penyelesaian uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971. Namun sebelum hal itu dilakukan maka kejaksaan melakukan inventarisasi terlebih dahulu mengenai kendala-kendala dalam menyelesaian tunggakan uang pengganti berdasarkan UU No 3 Tahun 1971;

b). Perlu duduk bersama antara Kejaksaan, Kepolisian, Kehakiman, dan BKP mengenai persamaan persepsi terhadap penyelesaian uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971. Sehingga lahir suatu kebijakan yang dipahami secara bersama oleh semua pihak.

Responden AkademisiC.

Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat1.

Tidak ada responden Akademisi.

Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur2.

Substansi permasalahan yang hendak digali dari responden akademisi lebih dititikberatkan pada bagaimana pemecahan masalah dari sisi teori hukum untuk mencari solusi penyelesaian tunggakan Uang Pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971. 2 (dua) reponden memberikan analisa hukum dengan menyatakan bahwa terhadap putusan yang dijatuhkan sebelum ditetapkannya UU No 31 Tahun 1999, dasar hukum yang digunakan terkait Uang Pengganti apakah mengacu kepada UU No 3 Tahun 1971

Page 87: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

79

atau mengacu kepada UU No 31 Tahun 1999 jo UU No 20 Tahun 2001? Jika pendekatan berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, maka ada kecenderungan untuk memfokuskan eksekusi Uang Pengganti dengan melakukan upaya gugatan perdata lebih dahulu. Namun jika menggunakan pendekatan UU No 31 Tahun 1999 jo UU No 20 Tahun 2001, Uang Pengganti merupakan bagian dari hukuman tambahan yang dijatuhkan oleh hakim. Jadi tidak harus menunggu gugatan perdata terlebih dahulu, tetapi dapat dilakukan tindakan eksekusi dengan kewenangan yang ada. Terhadap upaya JPN dalam mengoptimalkan penyelesaian tunggakan Uang Pengganti, responden berpendapat bahwa tetap menjalankan penagihan terhadap terpidana maupun ahli warisnya, jika terbukti tidak mampu membayar, baru dilakukan upaya penghapusbukuan bersyarat. Sedangkan terhadap penyelesaian tunggakan Uang Pengganti melalui penghapusbukuan, responden berpendapat :

Memberikan ketidakpastian hukum, seharusnya upaya a. penghapusbukuan hanya dapat dilakukan pasca eksekusi Uang Pengganti. Untuk itu, penting menafsirkan secara konkrit makna frasa kalimat “sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku” agar tidak menimbulkan multi tafsir makna penghapusbukuan piutang negara/daerah dalam perkara korupsi. Namun dalam logika keuangan negara, piutang tidak boleh dibuat mengambang, yang terkesan dihitung setiap tahun sebagai bagian dari aset keuangan, sedangkan dilain sisi justru menimbulkan perdebatan;

Hambatan yang dialami oleh Kejaksaan dalam menyelesaikan b. tunggakan Uang Pengganti melalui penghapusbukuan dapat mengacu pada ketentuan PP Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Negara/Daerah dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 31/Pnk.07/2005 tentang Tata Cara Pengajuan Usul, Penelitian, dan Penetapan Penghapusan Piutang Perusahaan Negara/Daerah dan Piutang Negara/Daerah. Masalah pelaksanaan eksekusi pidana pembayaran Uang Pengganti pada dasarnya merupakan masalah penegakan hukum. Terkait dengan

Page 88: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

80

faktor-faktor yang menjadi kendala efektivitas pelaksanaan eksekusi pidana pembayaran Uang Pengganti dalam Tipikor, menurut Satjipto Rahardjo, ada dua fungsi yang dapat diperankan oleh hukum, yaitu sebagai social control dan sebagai social engineering. Hukum sebagai sosial control tidak saja digunakan untuk mengukuhkan pola-pola kebiasaan dan tingkah laku yang terdapat di masyarakat, melainkan juga untuk mengarahkan pada tujuan yang dikehendaki, menghapuskan kebiasaan yang dipandang tidak sesuai lagi dengan pola-pola kelakuan baru dan sebagainya. Dengan demikian, hukum dapat berfungsi untuk mengendalikan masyarakat dan bisa juga menjadi sarana untuk melakukan perubahan-perubahan dalam masyarakat selain faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagaimana yang dikemukakan oleh Soerjono Soekanto, yaitu faktor hukum itu sendiri/peraturan perundang-undangan, faktor penegakan hukum, pihak-pihak yang membentuk maupun menerapkan hukum, faktor sarana dan prasarana fasilitas pendukung penegakan hukum, faktor masyarakt, dan faktor kebudayaan. Faktor-faktor tersebut saling berkaitan dan menjadi tolak ukur efektivitas penegakan hukum.

c. Sedangkan jawaban responden terhadap efektif tidaknya penyelesaian tunggakan Uang Pengganti oleh JPN melalui jalur litigasi atau Non litigasi dalam rangka pengembalian kerugian keuangan negara adalah :1). Penyelesaian tunggakan melalui jalur litigasi lebih

efektif dan lebih memenuhi unsur kepastian hukum untuk mengembalikan kerugian keuangan negara;

2) Tidak semata-mata dipandang dari segi efektif atau tidak, namun lebih kepada aspek kewenangan mutlak dari JPN dalam melakukan eksekusi.

d. Saran responden:

Kejaksaan perlu membuka ruang partisipasi bagi publik 1)

Page 89: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

81

dalam mengawal eksekusi Uang Pengganti, misalnya dengan sistem keterbukaan informasi publik yang mudah diakses. Jadi publik bisa memberikan masukan dan kritik terhadap kendala yang dihadapi dalam upaya penyelesaian eksekusi Uang Pengganti;Perlu unit khusus di Kejaksaan yang menangani upaya 2) eksekusi Uang Pengganti, sehingga kinerja lebih fokus dan mudah dalam melakukan eksekusi;Perlu segera disahkan revisi KUHAP dan KUHP dan aturan 3) pendukung lainnya yang diharapkan dapat mengakomodir kendala-kendala Kejaksaan dalam penyelesaian tunggakan Uang Pengganti, seperti pengaturan lelang barang rampasan.

Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Timur3. .

Terhadap upaya JPN dalam mengoptimalkan penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, menurut pandangan 2 (dua) responden Akademisi, telah dilaksanakan secara maksimal yakni dengan melakukan gugatan perdata terhadap ahli waris terpidana. Hal tersebut dapat dibenarkan karena dari sisi kepastian hukum, kemanfaatan dan keadilan, kejaksaan harus melakukan gugatan terhadap ahli waris terlebih dahulu, sebelum melakukan penghapusbukuan.

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Kejaksaan misalnya pada saat penyidikan melakukan inventaris terlebih dahulu harta kekayaan yang dimiliki oleh tersangka untuk memudahkan beban uang pengganti yang nantinya dibebankan kepada terpidana.

Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung4.

Terhadap upaya JPN dalam mengoptimalkan penyelesaian tunggakan Uang Pengganti, responden berpendapat bahwa secara umum peran JPN dalam penyelesaian Uang Pengganti berdasarkan

Page 90: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

82

UU No 3 Tahun 1971 sejak dikeluarkannya Surat Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara Nomor : B-119/G/Gpk.3/7/2001 tanggal 31 Juli 2001 dan Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014, belum dapat menuntaskan tunggakan yang ada. Namun jika dilihat dari regulasi-regulasi yang diterbitkan Kejaksaan Agung melalui perangkatnya yang ditugaskan telah memperlihatkan kesungguhan dari Kejaksaan Agung untuk menyelesaikan piutang tersebut baik secara litigasi maupun Non litigasi karena memang hal tersebut merupakan satu-satunya jalan yang bisa ditempuh mengingat dalam UU No 3 Tahun 1971 belum memberlakukan ketentuan subsidair pidana tambahan bagi terpidana yang tidak mampu membayar Uang Pengganti. Hal ini dipertegas pula dengan ketentuan SEMA Nomor 4 Tahun 1988 yang menyatakan eksekusi tidak memerlukan campur tangan pengadilan bahkan bila barang-barang tidak mencukupi kekurangannya harus diajukan melalui gugatan perdata. Oleh karena itu secara regulasi sudah ada pedoman bagi JPN untuk melakukan eksekusi Uang Pengganti dan satu-satunya institusi yang memiliki otoritas adalah Kejaksaan.

Kinerja JPN walaupun sudah berupaya namun belum optimal karena terdapat kendala dalam pelaksanaannya. Adapun kendala beserta solusinya adalah sebagai berikut :

Perencanaana. Perencanaan penyelesaian tunggakan Uang Pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 belum komprehensif, maka harus dibuat perencanaan yang komprehensif, mulai dari update data dari tingkat Kejaksaan Negeri, Kejaksaan Tinggi sampai dengan Kejaksaan Agung. Kemudian dari data yang sudah di update tersebut, dibuat peringkat jumlah Uang Pengganti dari Kejaksaan Agung sampai dengan Kejaksaan Negeri.

Organisatoris (Rencana Tindak / b. Action Plan)Data yang sudah terpilah tersebut disampaikan kepada Kejaksaan seluruh Indonesia untuk ditindaklanjuti. Masing-masing

Page 91: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

83

(Kejaksaan Agung sampai dengan Kejaksaan Negeri) membuat action plan untuk penyelesaiannya.

Pelaksanaanc. Dalam pelaksanaannya ditunjuk Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) sebagai penanggungjawab secara berjenjang dengan membuat laporan rutin setiap 1 bulan sekali.

Evaluasid. Kendala evaluasi yang belum rutin, maka perlu diadakan evaluasi, misalnya dalam kurun waktu triwulan (laporan triwulaln) tentang kemajuan pelaksanaan action plan.

Sedangkan saran responden dalam hal penyelesaian tunggakan Uang Pengganti melalui penghapus bukuan adalah sebagai berikut:

Dalam lampiran surat Kejaksaan Agung RI Surat Jaksa a. Agung RI Nomor: B-012/A/Cu.2/01/2013 tentang Pedoman Penyelsaian Kebijakan Akuntansi atas Piutang Negara Uang Pengganti Perkara Tindak Pidana Korupsi dan Perkara Korupsi yang inkracht berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, angka 7, yang menyatakan “Jika sudah dilakukan upaya-upaya tersebut di atas, ternyata terpidana, ahli waris atau pihak ketiga karena alasan-alasan yang dapat dibenarkan menurut hukum sudah tidak mampu lagi untuk membayar Uang Pengganti atau menyerahkan barang-barang, maka Kejaksaan meminta petunjuk kepada Jaksa Agung yang dilakukan secaara berjenjang disertai bukti-bukti pendukung yang cukup untuk diusulkan penghapusan piutang negara Uang Pengganti”;

Selanjutnya Pasal 37 UU No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan b. Negara menyebutkan :

Piutang Negara/Daerah dihapuskan secara mutlak atau 1) bersyarat dari pembukuan, kecuali mengenai piutang Negara/Daerah yang cara penyelesaiannya diatur tersendiri

Page 92: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

84

dalam UU.

Penghapusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sepanjang 2) menyangkut piutang Pemerintah Pusat, ditetapkan oleh :

Menteri Keuangan untuk junlah sampai dengan a) Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah);

Presiden untuk jumlah lebih dari Rp. 10.000.000.000,00 b) (sepuluh milyar rupiah) sampai dengan Rp. 100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah);

Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat c) untuk jumlah lebih dari Rp. 100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah);

Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka upaya Kejaksaan yang berhubungan dengan Pasal 37 UU No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara karena sifatnya hanya berupa usulan penghapusan saja sesuai dengan jumlah Uang Pengganti yang ditangani baik secara bersyarat maupun mutlak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Negara atau Daerah, maka tidak bertentangan dengan UU No 1 Tahun 2004.

Sedangkan jawaban responden terhadap efektif tidaknya penyelesaian tunggakan Uang Pengganti oleh JPN melalui jalur litigasi atau Non itigasi adalah :

Lembaga yang menangani dan regulasi yang dibuat sudah cukup a. efektif untuk mengembalikan kerugian keuangan negara;

Tidak efektif karena dari sisi tunggakan, nominal cukup besar, b. terutama dalam hal manajemennya;

Kedua-duanya memiliki kedudukan yang darurat, bahkan c. penyelesaian melalui jalur Non litigasi lebih efektif terutama dari efektivitas waktu penyelesaiannya.

Page 93: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

85

Saran-saran responden antara lain :Membuat perencanaan yang lebih komprehensif dengan a. manajemen yang lebih baik dalam penanganan perkara tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, baik di tingkat Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi maupun Kejaksaan Negeri;Sosialisasi UU, Peraturan, maupun regulasi terkait dengan b. penagihan Uang Pengganti agar lebih dipahami oleh pihak yang diberi otoritas untuk penanganannya;Berkaitan dengan aturan harus ada penetapan hakim dalam hal c. JPN tidak bisa melaksanakan eksekusi karena terpidana tidak mampu membayar Uang Pengganti, yang dibuktikan dengan Surat Keterangan RT/RW dan Kelurahan setempat, maka perlu direvisi Ketentuan Bab V angka 9 Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang diputus Pengadilan berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, karena sesuai ketentuan SEMA Nomor 4 Tahun 1988, bahwa “eksekusi atas pidana pembayaran Uang Pengganti apabila akan dilaksanakan oleh Jaksa tidak lagi memerlukan campur tangan pihak pengadilan, misalnya dalam bentuk ijin penyitaan yang dituangkan dalam Penetapan dan lain-lain. Hal ini didasarkan pada pendapat bahwa penyitaan terhadap barang-barang milki terpidana adalah masih merupakan pelaksanaan dari apa yang sudah diputuskan oleh Hakim”.

5. Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat

Untuk wilayah hukum Kejaksaan Tinggi NTB tidak dapat terpenuhi responden dari unsur Akademisi.

6. Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara

2 (dua) responden Akademisi berpendapat bahwa terhadap upaya JPN dalam penyelesaian gugatan perdata uang pengganti

Page 94: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

86

yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 terutama dikaitkan dengan SEMA No 4 Tahun 1988 tanggal 7 Juli 1988 tentang eksekusi Uang Pengganti dimana jika eksekusi Uang Pengganti jumlah barang yang dimiliki terpidana tidak mencukupi maka harus diajukan gugatan perdata ke pengadilan, dan terhadap upaya JPN dalam mengoptimalkan penyelesaian tunggakan Uang Pengganti; responden tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut mengenai hal tersebut. Karena selama ini responden tidak pernah diikutsertakan dalam memberikan pertimbangan akademis menyangkut penyelesaian Uang Pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971.

Sedangkan pendapat responden dalam hal penyelesaian tunggakan Uang Pengganti melalui penghapusbukuan yang diatur dalam ketentuan :

Lampiran surat Kejaksaan Agung RI Surat Jaksa Agung RI a. Nomor: B-012/A/Cu.2/01/2013 tentang Pedoman Penyelesaian Kebijakan Akuntansi atas piutang negara Uang Pengganti yang incracht berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, angka 7, yang menyatakan “Jika sudah dilakukan upaya-upaya tersebut di atas, ternyata terpidana, ahli waris atau pihak ketiga karena alasan-alasan yang dapat dibenarkan menurut hukum sudah tidak mampu lagi untuk membayar Uang Pengganti atau menyerahkan barang-barang, maka Kejaksaan meminta petunjuk kepada Jaksa Agung yang dilakukan secara berjenjang disertai bukti-bukti pendukung yang cukup untuk diusulkan penghapusan piutang negara Uang Pengganti”.

Pasal 37 UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan b. Negara menyebutkan :

1) Piutang Negara/Daerah dihapuskan secara mutlak atau bersyarat dari pembukuan, kecuali mengenai piutang Negara/Daerah yang cara penyelesaiannya diatur tersendiri dalam UU.

Page 95: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

87

2) Penghapusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sepanjang menyangkut piutang Pemerintah Pusat, ditetapkan oleh :

Menteri Keuangan untuk junlah sampai dengan a) Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah);

Presiden untuk jumlah lebih dari Rp. 10.000.000.000,00 b) (sepuluh milyar rupiah) sampai dengan Rp. 100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah);

Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat c) untuk jumlah lebih dari Rp. 100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah);

Dari dua peraturan tentang penghapusbukuan tersebut di atas, Kejaksaan harus berhati-hati dalam memahami peraturan tersebut. Karena bila tidak, norma-norma hukum yang sudah ada tidak bisa diterapkan. Sebagai contoh, piutang Kejaksaan berupa Uang Pengganti yang diputus melalui UU No 3 Tahun 1971 apakah merupakan piutang Kejaksaan? Karena untuk piutang pusat nominal terendah adalah Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). Sedangkan piutang Uang Pengganti perkara yang diputus melalui UU No 3 Tahun 1971 merupakan bagian yang didapat dari seluruh Kejaksaan di Indonesia. Mendudukkan norma dan pemahaman hukum sangat penting dalam penyelesaian masalah ini.

Terhadap efektif tidaknya penyelesaian tunggakan Uang Pengganti oleh JPN melalui jalur litigasi atau non litigasi, bahwa hal tersebut lebih diketahui oleh pihak kejaksaan karena yang paling tahu mengenai kendala dan hambatan baik melalui litigasi ataupun Non litigasi adalah Kejaksaan sendiri

Saran responden antara lain :

Melakukan pengkajian terhadap aturan-aturan hukum yang a. berkaitan dengan penyelesaian tunggakan uang pengganti inkracht UU No 3 Tahun 1971, apakah selama ini efektif atau tidak. Mengkaji efektifitas suatu peraturan bisa memakai teori

Page 96: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

88

yang sudah ada yaitu efektifitas hukum Soerjono Soekanto maupun Friedman;Apabila dalam penyelesaian tunggakan tersebut ada beberapa b. kekosongan hukum, maka bisa dibuat suatu terobosan hukum dengan terlebih dahulu dilakukan kajian-kajian mendalam;Penyelesaian tunggakan melalui c. jalur litigasi lebih efektif dan lebih memenuhi unsur kapastian hukum untuk mengembalikan kerugian keuangan negara;Perlu dibentuk unit khusus di Kejaksaan yang menangani d. eksekusi uang pengganti, sehingga kinerja lebih fokus dan mudah dalam melakukan evaluasi.

Responden BPKD.

Wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat1.

Persoalan yang hendak digali dari responden BPK adalah pendapat tentang permasalahan teknis administratif mengenai tata cara penyelesaian piutang negara yang dapat dihapus baik secara mutlak atau bersyarat dari pembukuan sesuai UU No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Dari hasil wawancara dengan 2 (dua) responden BPK Perwakilan Propinsi Sumatera Barat diperoleh data bahwa, terhadap piutang Kejaksaan yang berasal dari uang pengganti yang inkracht berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 yang belum terselesaikan, sebetulnya berdasarkan aturan dapat dihapuskan; hal ini dimungkinkan dengan merujuk kepada Pasal 37 UU No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, prasa “dapat” dalam pasal tersebut mengindikasikan bahwa semua piutang negara bisa dihapuskan melalui mekanisme tersendiri, dan sepanjang tidak ada undang-undang lain yang mengaturnya. Adapun mekanisme tentang penghapusan piutang tersebut rujukannya dapat dilihat pada PP Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Negara yang melibatkan Instansi KUPN (kantor Urusan Piutang Negara), dimana dalam salah satu pasalnya ditentukan tentang

Page 97: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

89

adanya ketentuan yang menyatakan tentang adanya istilah hapus buku dan hapus tagih terhadap piutang negara/daerah.

Lebih lanjut, responden berpendapat setuju dengan adanya Surat Jaksa Agung RI Nomor: B-012/Cu.2/01/2003 tgl 18 Januari 2013 yang ditujukan kepada Para Kepala Kejaksaan Tinggi seluruh Indonesia tentang Pedoman Penyelesaian Kebijakan Akuntansi atas Piutang Negara Uang Pengganti Perkara TPK yang inkracht berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, yang sudah tidak mampu membayar uang pengganti karena tidak lagi mempunyai harta/jatuh miskin. Alasan responden bahwa hal ini dimungkinkan oleh aturan perundang-undangan yang ada, sebagaimana telah disebutkan di atas, dan yang terpenting mekanismenya harus jelas disertai dengan data dukung yang memungkinkan untuk diambil kebijakan penghapusan pembukuan, disamping alasan kemanusiaan lainnya terhadap sikoruptor yang sudah tidak mungkin lagi dipaksakan untuk mengembalikan kerugian keuangan negara.

Sehubungan dengan adanya ketidak sinkronan/perbedaan pandangan mengenai cara pandang antara BPK selaku auditor dan Kejaksaan terhadap piutang Kejaksaan yang berasal dari uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 31 Th 1999 yo UU No 20 Th 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang sampai akhirnya piutang Kejaksaan mencapai ±Rp.9.666.836.276.102.68,-, responden berpendapat bahwa hal ini dimungkinkan sebagai akibat dari payung hukum yang dijadikan dasar melaksanakan kinerjanya. Dalam hal uang pengganti salah satu yang dijadikan standar pemeriksaan adalah putusan hakim yang inkracht, kalau terjadi perbedaan jumlah angka, besar kemungkinan sikoruptor melaksanakan hukuman pengganti dengan kurungan badan, dan hal itu tidak dilaporkan, atau terjadi koordinasi terputus dengan pihak-pihak yang mempunyai kepentingan, yang dalam hal ini BPK selaku auditor. Untuk itu menurut responden pentingnya dibangun koordinasi yang intens untutk membangun kesamaan persepsi dalam memandang terhadap putusan hakim dalam memvonis koruptor, pada

Page 98: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

90

sisi lain sehubungan dengan besarnya kisaran piutang Kejaksaan, hal ini kemungkinan pihak Kejaksaan tidak melakukan treatment berupa pemisahan konkrit antara piutang yang berasal dari uang pengganti yang berbeda dasar hukumnya, karena itu pemisahan buku dimaksud dirasa sangat penting dengan mengingat bahwa piutang yang berasal dari putusan berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, tidak menutup kemungkinan dapat dihapuskan sesuai dengan kondisi dan situasinya berdasarkan alasan yang tepat serta didukung oleh data dukung yang dapat dipertanggung jawabkan sesuai mekanisme perundang-undangan yang mengaturnya.

Saran yang diberikan responden terhadap permasalahan dimaksud antara lain:

Lakukan a. treatmen berupa pemisahan adminsitratif pembukuan antara piutang yang berbeda dasar hukum yang mengaturnya;Bentuk satgas khusus untuk menangani pemulihan keuangan b. negara;Hendaknya PP Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara c. Penghapusan Piutang lebih disosialisasikan;Telusuri secara intens mengenai adanya kemungkinan harta d. benda sikoruptor ada ditangan pihak ketiga atau kemungkinan terkait money loundering.

2. Wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur.

Dari hasil wawancara dengan 2 (dua) responden BPK Perwakilan Propinsi Kalimantan Timur diperoleh data bahwa :

Prasa “dapat” bukan keharusan dilakukan tetapi bisa dilakukan a. tergantung dari kondisi;Penghapusan secara mutlak adalah dengan menghapus hak tagih b. negara/daerah;Penghapusan secara bersyarat adalah dengan menghapuskan c. piutang negara/daerah dari pembukuan pemerintah pusat/daerah tanpa menghapuskan hak tagih negara/daerah;

Page 99: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

91

Piutang negara/daerah yang cara penyelesaiannya diatur d. tersendiri dalam undang-undang.

Terhadap piutang Kejaksaan yang berasal dari uang pengganti yang diputus inkracht berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, sebetulnya berdasarkan aturan dapat dihapuskan, hal ini dimungkinkan dengan merujuk kepada Pasal 37 UU No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, prasa “dapat” dalam pasal tersebut mengindikasikan bahwa semua piutang negara bisa dihapuskan melalui mekanisme tersendiri, dan sepanjang tidak ada undang-undang lain yang mengaturnya. Sepanjang pengetahuan responden sampai saat ini belum ada perundang-undangan yang mengatur secara khusus tersendiri. Sehingga responden berkesimpulan bahwa ketentuan Pasal 37 Ayat (1) UU No 1 Tahun 2004 dapat diberlakukan dengan catatan tetap harus ada penyelesaian dari jaksa selaku eksekutor melalui putusan pengadilan. Dengan demikian responden setuju dengan adanya Surat Jaksa Agung RI Nomor: B-012/Cu.2/01/2003 tgl 18 Januari 2013 yang ditujukan kepada Para Kepala Kejaksaan Tinggi seluruh Indonesia tentang Pedoman Penyelesaian Kebijakan Akuntansi atas Piutang Negara Uang Pengganti yang inkracht berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, yang sudah tidak mampu membayar uang pengganti karena tidak lagi mempunyai harta/jatuh miskin. Alasan responden karena hal ini dimungkinkan oleh aturan perundang-undangan yang ada, sebagaimana dikatakan diatas, dan yang terpenting mekanismenya harus jelas disertai dengan data dukung yang memungkinkan untuk diambil kebijakan penghapusan pembukuan, disamping alasan kemanusiaan lainnya terhadap terpidana yang sudah tidak mungkin lagi dipaksakan untuk mengembalikan kerugian keuangan negara. Responden juga berpendapat bahwa terhadap penghapusbukuan uang pengganti tersebut tidak menghilangkan hak tagih negara, jadi hak tagih negara masih ada sepanjang dikemudian hari sipenanggung piutang mempunyai harta lagi dan dianggap mampu maka dapat ditagihkan kembali. Adapun mekanisme tentang pengahapusan piutang tersebut maka merujuk pada PP Nomormor 14 Tahun 2005

Page 100: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

92

tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Negara yang melibatkan Instansi KUPN (kantor Urusan Piutang Negara), dimana dalam salah satu pasalnya ditentukan tentang adanya ketentuan yang menyatakan tentang adanya istilah hapus buku dan hapus tagih terhadap piutang negara/daerah.

Sehubungan dengan adanya ketidak sinkronan/perbedaan pandangan mengenai cara pandang antara BPK selaku auditor dan Kejaksaan terhadap piutang Kejaksaan yang berasal dari uang pengganti yang diputus berdasarkan UU Korupsi No 31 Th 1999 tentang Pemberantasan Tipikor sebagaimana telah diubah oleh UU No 20 Th 2001, yang sampai akhirnya piutang Dinas Kejaksaan mencapai ± Rp. 9.666.836.276.102.68,- responden berpendapat bahwa apabila uang pengganti diganti dengan hukuman badan dan telah selesai dijalani oleh terpidana, maka hal tersebut dapat dinyatakan selesai menurut ranah hukum pidana. Tetapi berbeda penyelesaiannya dari ranah hukum administrasi negara. Proses penyelesaiannya adalah melalui mekanisme hukum administrasi negara yang tetap dilaksanakan oleh pejabat tata usaha negara sesuai Pasal 62 ayat (1) dan Pasal 63 ayat (1) UU No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Selain itu uang pengganti yang dijalani dengan diganti hukuman badan tidak dapat dicatat dalam daftar kerugian negara sebagai angsuran/pelunasan. Proses penagihan kerugian negara dalam penyelesaian ranah hukum administrasi negara harus tetap berjalan, apabila sama sekali tidak dapat dilaksanakan maka dapat diselesaikan melalui mekanisme penghapusan. Pelaksanaan hukuman badan sebagai pengganti hukuman uang pengganti dapat sebagai salah satu pertimbangan penyelesaian kerugian negara dalam ranah hukum administrasi negara. Terhadap kendala yang dihadapin JPN dalam penyelesaian uang pengganti yang masih menjadi temuan BPK, responden berasumsi bahwa :

Terpidana sebagai pelaku TPK, namun hasil korupsi tidak hanya a. dinikmati oleh terpidana tetapi ada orang lain yang terlibat.

Page 101: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

93

Sehingga uang pengganti yang diputuskan oleh pengadilan tidak sebanding dengan harta kekayaan yang dimiliki;Harta terpidana yang disita, karena proses pengadilan yang b. panjang sampai adanya putusan inkracht pada saat dilelang nilainya susut sangat besar dari nilai awal aset;Kesulitan dalam penyelesaian uang pengganti karena aset yang c. disita kemudian dilelang tidak terdokumentasi dengan baik;Lambatnya proses eksekusi putusan pengadilan;d. Penyalahgunaan kewenangan oleh oknum-oknum tertentu atas e. harta terpidana.

Saran responden:

Optimalisasi penyelesaian tunggakan uang pengganti dengan a. penelusuran aset-aset terpidana, apabila tidak dapat terselesaikan maka pertimbangan tidak dapat tertagih atas tunggakan uang pengganti dapat dipertanggungjawabkan kebenaran formil dan materiil sebagai dasar usulan penghapusan piutang negara;Apabila diperlukan dapat dibuat undang-undang tersendiri yang b. mengatur tentang pelaksanaan putusan pengadilan atas perkara korupsi yang di dalamnya antara lain mengatur tentang ketentuan umum dan tata cara penyelesaian uang pengganti, serta adanya pengaturan lebih lanjut atas mekanisme penyelesaian piutang uang pengganti atas perkara TPK;Ke depan c. database atas putusan hukuman uang pengganti, aset yang disita serta hasil lelang aset sitaan dapat lebih update dan mutakhir serta adanya sinkronisasi atas database tersebut.

3. Wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Timur

Dari hasil wawancara dengan responden BPK Perwakilan Propinsi Jawa Timur, diperoleh data, bahwa sebelum dikeluarkan Peraturan Jaksa Agung Nomor: Per-20/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti yang diputus

Page 102: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

94

berdasarkan UU No 3 tahun 1971, Mahkamah Agung RI pernah mengeluarkan SEMA No 4 tahun 1988 tentang eksekusi terhadap hukuman pembayaran uang pengganti yang salah satunya menyebutkan bahwa apabila seandainya dalam pelaksanaan kali ini jumlah barang-barang yang dimiliki oleh terpidana sudah tidak mencukupi lagi, sisanya apabila masih akan ditagihkan oleh kejaksaan pada lain kesempatan harus diajukan melalui gugatan perdata di pengadilan.

Namun kendala yang dihadapi oleh pihak Kejaksaan /JPN untuk dapat melaksanakan ketentuan tersebut antara lain :

Terpidana maupun ahli warisnya sudah tidak ada barang-barang a. yang dapat disita untuk membayar uang pengganti, sekalipun sudah diupayakan secara optimal;

Harta benda yang diperoleh dari korupsi oleh terpidana banyak b. yang dipindahtangankan kepada orang lain dengan maksud untuk menghindari penyitaan atau pengembalian kepada negara;

Jika ada harta benda para terpidana, kebanyakan tidak mencukupi c. jumlah uang pengganti yang harus dibayarkan kepada negara.

Sehingga hal tersebut masih menjadi tunggakan bagi kejaksaan sehubungan dengan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 tahun 1971. Untuk dapat mengatasi hal tersebut perlu adanya suatu peraturan berupa undang-undang yang mengatur secara tegas sehubungan dengan hal tersebut. Jika berdasarkan pada tujuan upaya pengembalian kerugian keuangan negara maka ketentuan tersebut memang akan dimanfaatkan oleh terpidana dengan menjalani pidana subsidairnya tanpa perlu melaksanakan kewajiban membayar uang pengganti. Namun perlu kiranya penyidik pada saat melakukan proses penyidikan untuk memaksimalkan proses penelusuran aset milik tersangka yang diperoleh sesuai dengan besarnya hasil yang dikorupsi oleh terpidana sehingga tujuan utama pengembalian kerugian keuangan negara tetap dapat dilaksanakan.

Page 103: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

95

Adapun saran responden:

Pedoman dalam pengawasan dan pelaksanaan putusan a. pembayaran uang pengganti sebaiknya diatur dalam tingkat undang-undang sehingga mempunyai dasar hukum yang jelas dan kuat;

Harus adanya pengawasan sita jaminan didalam eksekusi pidana b. pembayaran uang pengganti agar sampai ke kas negara, baik sesudah pelelangan harta benda terpidana maupun sebelum pelelangan dan kerjasama antar instansi terkait sangat diperlukan untuk menemukan aset para koruptor.

4. Wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung

Persoalan yang hendak digali adalah pendapat tentang permasalahan teknis administratif mengenai tata cara penyelesaian piutang negara yang dapat dihapus baik secara mutlak atau bersyarat dari pembukuan sesuai UU No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Namun berdasarkan Surat Resmi yang disampaikan oleh BPK Perwakilan Bangka Belitung Nomor :174/S/XVIII.PPG/8/2016, perihal Pemberitahuan Pelaksanaan Penelitian Pusat Litbang Kejaksaan Agung RI, responden dari BPK yang berjumlah dua responden tidak bersedia mengikuti kegiatan penelitian Pusat Litbang Kejaksaan Agung RI baik wawancara maupun pengisian kuesioner karena dikhawatirkan berpotensi pada adanya konflik kepentingan yang berkaitan dengan tugas BPK.

5. Wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat

Untuk wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat, tidak dapat terpenuhi unsur dari responden BPK.

6. Wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara

2 (dua) Responden BPK Perwakilan Propinsi Sulawesi Utara tidak bersedia untuk lebih spesifik berpendapat tentang temuan BPK

Page 104: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

96

Pusat perihal jumlah tunggakan PNBP Kejaksaan khususnya uang pengganti perkara-perkara yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 dan segala hal yang dikaitkan dengan hukum atau peraturan perundang-undangan, namun responden bersedia memberikan pendapatnya dari sisi akuntansi perihal permasalahan ini sesuai dengan keilmuan yang dimilikinya. Responden berpendapat bahwa penghapusan piutang memiliki 2 jenis, yakni hapus buku dan hapus tagih. Yang dimaksud dengan hapus buku adalah penghapusan piutang dari pembukuan akan tetapi apabila suatu saat di kemudian hari ditemukan kondisi yang memungkinan dari pihak tertagih untuk memenuhi kewajibannya maka dapat ditagih dan kembali dimasukan kedalam pembukuan. Hapus tagih berarti dihapuskan dari pembukuan dan tidak dapat dilakukan penagihan kembali. Menurut responden, Kejaksaan harus lebih jelas apakah piutang tersebut ingin di-hapus buku-kan atau kah di hapus tagih kan beserta alasannya.

Untuk mengoptimalkan penyelesaian tunggakan uang pengganti, responden berpendapat hendaknya pihak Kejaksaan terlebih dahulu mengidentifikasi jenis jenis permasalahan di setiap daerah, karena permasalahan di setiap daerah pasti berbeda untuk kemudian berkoordinasi dengan pihak Kementerian Keuangan perihal penyelesaian atau solusi terhadap jenis-jenis masalah tersebut.

Page 105: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

97

BAB III

ANALISA DATA

A. Penyelesaian Tunggakan Uang Pengganti Yang Diputus Berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Pada BAB II tentang Penyajian Data telah diuraikan penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi secara per-daerah sample penelitian, dan pada Sub A BAB III ini semua data per daerah sample penelitian di kelompokkan menjadi beberapa bagian untuk melihat lebih lanjut bagaimana penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi pasca diterbitkannya Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Tunggakan Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Berdasarkan data yang diperoleh di 6 (enam) wilayah sample penelitian sebagaimana telah diuraikan pada BAB II dapat disimpulkan bahwa penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi belum berhasil dilaksanakan secara maksimal oleh Bidang Datun Kejaksaan pasca diterbitkannya Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014. Penyelesaian tunggakan uang pengganti tersebut dapat dilihat berikut ini:

Page 106: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

98

Tabel 1Penyelesaian Tunggakan Uang Pengganti Yang Diputus Berdasarkan UU

Nomor 3 Tahun 1971 Melalui Gugatan Perdata dan Tidak Bisa di Eksekusi

Ket

Gugatan perdata putusan Nomor. 30/Pdt.G/2015/PN PDG tgl. 02 Februari 2015

Gugatan Perdata Nomor. 26/Pdt.G/2013/PN.Prm

Gugatan Perdata Nomor. 26/Pdt.G/2013/PN.Prm

Gugatan Perdata di PN Padang Panjang No. 07/Pdt.G/2015/PN.Pp tgl 21 Okt 2015

Gugatan Perdata Nomor.19/Pdt/G/2013/PNTG 26 feb 2014

Gugatan Perdata Nomor.20/Pdt/G/2013/PNTG 26 feb 2014

Gugatan perdata Nomor.175/Pdt.G/2016/PN.Sby tgl 25/02/2016

Gugatan perdata Nomor. 176/Pdt.G/2016/PN.Sby

Gugatan perdata Nomor.57/Pdt.G/2013/PDT.G/2013 tgl 22/04/2014

Gugatan perdata tanggal 05/03/2015 Nomor 19/PDT.G/2014/PN.Psr

Gugatan perdata Nomor.11/Pdt.G/2016/PN. GS tgl 26/01/2016

Gugatan perdata Nomor.12/Pdt.G/2016/PN. GS tgl 26/01/2016

Gugatan perdata Nomor.08/Pdt.G/2016/PN. GS tgl 26/01/2016

Jumlah UP (Rp.)

180.000.000

150.000.000

150.000.000

25.000.000

30.000.000

10.000.000

574.000.000

208.718.873

36.057.770

80.000.000

18.500.000

Perkara

Kejari Padang Guruh PramoNomor, SH

Kejari PariamanIr. Nasrul Syahrun, N

Kejari PariamanMasri Kasim, SE

Kejari Padang Panjang Syaukani ST

Kejari Tanah GrogotPurNomormo Bin SutowiryoNomorKejari Tanah GrogotFranklin BiraliNomor

Kejari SurabayaDelip Kumar

Kejari SurabayaHelmi Nazar Mahmud

Kejari JombangDrs. Abdullah Satar (Alm) dan Drs. Nur Hadi

Kejari PasuruanJoenarto

Kejari GresikMuhammad Bin Sukardi

Kejari GresikAchmad Irsyad

Kejari GresikSugeng Mulyadi

Wilayah Hukum

Kejati1. Sumatera Barat

Kejati Kalimantan 2. Timur

Kejati Jawa 3. Timur

No

Page 107: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

99

Gugatan perdata Nomor.09/Pdt.G/2016/PN. GS tgl 26/01/2016

Gugatan perdata Nomor.10/Pdt.G/2016/PN. GS tgl 26/01/2016

Gugat perdata

Gugat perdata

Gugat perdata

Sedang diajukan gugatan perdata (data ketika penelitian dilakukan)

Sedang diajukan gugatan perdata (data ketika peneli-tian dilakukan)

16.900.000

174.643.461,63

3.225.000

12.578.486

25.000.000

941.241.000

213.735.972,88

Kejari GresikBambang Irawan

Kejari GresikMohammad Munir, Bsc

Kejari Pangkal PinangOki Irawan

Kejari Pangkal PinangKhairudin Bin Isnawi

Kejari PrayaIr. Saodah

Kejari Minahasa Alm Jimmy E.B Mukuan, SH

Kejari SelongM. Iqbal

1.

2.

3.

Kejati Bangka 4. Belitung

Kejati NTB5.

Kejati Sulut6.

Kejati NTB7.

Dari tabel di atas diketahui bahwa semua wilayah sample penelitian telah melakukan upaya gugatan perdata pada beberapa perkara dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Hal ini sejalan dengan yang diamanatkan dalam Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Tunggakan Uang Pengganti yang diputus Pengadilan berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Namun perkara-perkara tersebut di atas tidak serta merta dapat di eksekusi dengan alasan terpidana dan/ahli waris tidak mempunyai harta kekayaan lagi sehingga tidak mampu membayar uang pengganti dan pengadilan tidak mau mengeluarkan ketetapan mengenai eksekusi yang tidak bisa dilaksanakan karena terpidana dan/ahli waris tidak mampu membayar. Artinya, upaya perdata yang dilakukan oleh pihak Kejaksaan hanya berupa “kemenangan di atas kertas” tanpa bisa di eksekusi, sehingga tujuan untuk penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tidak berjalan maksimal.

Page 108: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

100

Tabel 2Penyelesaian Tunggakan Uang Pengganti Yang Diputus Berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 Melalui Gugatan Perdata dan Bisa Di Eksekusi

Ket

Ahli waris yang bersangkutan telah melakukan peluna-san dengan SSBP Nomor. 15/3/2015 tgl. 10 Maret 2015 atas putusan PN Btusangkar Tgl. 18 Januari 2014 Nomor. 22/Pdt.G/2014/PN Bsk

SSBP Nomor. 60 dan 63/00664/5/2013 tgl. 15 Mei 2013 (lunas)

Putusan Nomor. 27/Pdt.G/XI/2013-PN.LBBS jo 119/Pdt/2014 telah melakukan pe-lunasan tanggal 15 Desember 2015 dengan SSBP Nomor. 208

Telah Melakukan Pelunasan Uang Pengganti Pada Tanggal 22 Juni 2015

LUNAS (hukuman Uang Pengganti sebesar 5.000.00, dibayar dengan cara mencicil)

Jumlah UP (Rp.)

16.224.555

21.832.250

108.901.500

18.442.225

5.000.000

Perkara

Kejari Batusangkar

Kejari PainanAsrial Najar, BA

Kejari Lubuk BasungKasiran

Kejari Redeb

Kejari Tanjung PinangFanson Bin Abas

Wilayah Hukum

Kejati1. Sumatera Barat

Kejati Kalimantan 2. Timur

Kejati Bangka 3. Belitung

No

Data tabel di atas menunjukkan beberapa perkara dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi bisa diselesaikan oleh Jaksa Pengacara Negara (JPN) dengan menggunakan jalur gugatan perdata/litigasi. Penyelesaian tersebut dapat dilihat dari adanya pelunasan terhadap pembayaran tunggakan uang pengganti yang selanjutnya disetorkan ke kas negara. Namun ironinya dari semua wilayah sample penelitian hanya terdapat 5 (lima) perkara yang dapat terselesaikan secara maksimal. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak perkara tunggakan uang penggganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak

Page 109: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

101

Pidana Korupsi belum dapat terselesaikan secara maksimal.

Tabel 3Penyelesaian Tunggakan Uang Pengganti Yang Diputus Berdasarkan UU No 3

Tahun 1971 Dengan Mencicil dan Masih Berjalan

Ket

Masih Mencicil setiap bulan Rp.300.000,-

Masih Mencicil Setiap Bulan

Dilakukan Cicilan Ybs. Rp.15.050.000.

Dilakukan cicilan

JPN melakukan ne-gosiasi, disepakati pembayaran secara mencicil

Masih mencicil setiap bulan

Masih mencicil setiap bulan

JPN melakukan ne-gosiasi, disepakati pembayaran secara mencicil

Jumlah UP (Rp.)

43.250.500

125.000.000

75.477.766,66

1.429.455.927

39.697.250,00

256.208.320

45.000.000

10.000.000

Mutasi

14.400.500

97.495.200

40.050.000

5.750.000

-

4.750.000

9.954.500

-

(-)

33.300.000

32.054.800

35.427.766,66

1.423.705.927

-

251.458.326

36.000.000

10.000.000

Perkara

Kejari Bukittinggi Hotman

Kejari SijunjungMoersyid Malik, BA

Kejari SamarindaDrs. M. Souleh Bin Gusti Nanang

Kejari SamarindaDrs. Yacop Pasang Bin Hendrik Pasang

Kejari GresikSukari

Kejari SelongIrwan Yunardi

Muslimin

Daeng Nasrudin

Wilayah Hukum

Kejati1. Sumatera Barat

Kejati Kaliman-2. tan Timur

Kejati Jawa 3. Timur

Kejati NTB4.

No

Data tabel di atas menunjukkan Jaksa Pengacara Negara (JPN) berhasil menyelesaikan tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi melalui jalur non litigasi. Keberhasilan upaya non litigasi itu dapat dilihat dari terciptanya

Page 110: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

102

kesepakatan antara terpidana ataupun ahli waris dengan pihak kejaksaan yang diwakilkan oleh JPN untuk mencicil tunggakan uang pengganti tersebut setiap bulannya. Dari 6 (enam) wilayah hukum Kejaksaan Tinggi yang dijadikan sample penelitian, 4 (empat) wilayah hukum Kejaksaan Tinggi dengan total 8 (delapan) perkara yang dapat terselesaikan melalui jalur non litigasi dan berjalan lancar.

Tabel 4 Tunggakan Uang Pengganti Yang Diputus Berdasarkan UU Nomor 3 Tahun

1971 Yang Tidak Bisa Diselesaikan

Ket

Belum melakukan gugatan (tidak berada di alamat semula)

Belum melakukan gugatan (tidak berada di alamat semula)

Belum melakukan gugatan (tidak berada di alamat semula)

Belum melakukan gugatan (tidak berada di alamat semula)

Akan dilakukan gu-gatan pdt Ybs. Sdh meninggal dunia. Isteri terpidana selaku ahli waris menyatakan tidak mampu membayar sesuai Surat Pernyataan Tidak Mampu membayar tertanggal 16 Feb

Jumlah UP (Rp.)

214.402.344

60.249.250

50.000.000

50.000.000

17.000.000

Mutasi

-

2.500.000

-

-

(-)

214.402.344

57.749.250

50.000.000

50.000.000

17.000.000

Perkara

Kejari Amran Rajo intan

Kejari SamarindaDrs. Wagiyo

Kejari SamarindaLego NirwoNomor

Kejari SamarindaYohanes Sareh R

Kejari SamarindaAchmad Hidayat

Wilayah Hukum

Kejati1. Sumatera Barat

Kejati Kaliman-2. tan Timur

Kejati Jawa 3. Timur

Kejati NTB4.

No

Page 111: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

103

2007 dan telah cerai sejak tahun 1993 sesuai Putu-san PA Nomor.07/Pdt.G/1993/PA Smda Tgl 9 Maret 1993

Belum melakukan gugatan (tidak berada di alamat semula)

JPN tlh bermohon ke PN Tj. Selor utk eksekusi Put MA dan tlh menyurati Pemprop Ksltara agar Ybs. Membyr uang pengganti kpd Kjari Tj. Selor mela-lui sekretarisprop Kaltara dmna Ybs msh brstatus PNS di SKPD

Masih dilakukan penyusunan gu-gatan pdt, ybs sdh meninggal dunia

Blm dilakukan gugatan perdata. Berkas perkara hilang

Belum melakukan gugatan (tidak berada di alamat semula)

Belum melakukan gugatan (tidak berada di alamat semula)

Belum melakukan gugatan (tidak

10.000.000

290.990.575

39.697.250

831.000.000

70.000.000

50.000.000

7.300.642

1.700.000

-

-

-

-

25.000.000

500.000

8.300.000

290.990.575

39.697.250

831.000.000

70.000.000

25.000.000

6.800.642

Kejari SamarindaM. Syahrir

Kejari Tanjung SelorIr. Abd. Latif, Msi Bin Badarudin

Kejari Surabaya-Marialdus T

Kejari MojokertoM. Anshor

Kejari MataramIskandar Zulkarnain

Kejari MataramI Made Puniate

Kejari MataramDjamaluddin Saleh

1. 1. 1. 1. 1. 1. 1.

2.

Kejati Jawa 3. Timur

Kejati NTB4.

Page 112: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

104

4.400.000

9.600.000

50.000

1.101.040

1.750.000

2.100.000

500.000

berada di alamat semula)

Terpidana sudah meninggal dunia

Terpidana sudah meninggal dunia

Terpidana sudah meninggal dunia

Terpidana sudah meninggal dunia

Terpidana sudah meninggal dunia

Terpidana sudah meninggal dunia

Masih dilakukan penyusunan guga-tan pdt, krn ybs tdk sanggup melanjut-kan kesepakatan mencicil krn sdh tdk mempunyai kemampuan unt membayar/menci-cil nya

10.000.000

17.708.467

5.000.000

14.526.155,5

30.000.000

40.000.000

92.792.000

5.600.000

8.108.467

4.950.000

13.425.115,5

28.250.000

37.900.000

91.292.000

Kejari PrayaMahsyar Abidin

Kejari PrayaL. Galih

Kejari Praya Syawa-ludin PurNomormo

Kejari PrayaH. Muksin

Kejari PrayaL. Gomboh

Kejari PrayaH. I. Ilham

Kejari Selong Supardi MS

1. 1. 1. 1. 1. 1. 1.

Data tabel di atas menunjukkan bahwa masih banyak permasalahan yang ditemukan di 6 (enam) daerah sample penelitian dan berdampak kepada tidak terselesaikannya tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi secara maksimal. Permasalahan tersebut adalah:

1. Terpidana tidak berada di alamat semula

Merujuk pada Lampiran peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Page 113: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

105

Korupsi tersebut pada BAB IV Angka 7 mengenai penyelesaian secara non litigasi, menyatakan dalam hal yang bersangkutan tidak berada di tempat semula maka dilakukan upaya pencarian yang melibatkan bidang intelijen kejaksaan. Namun pada kenyataannya hal tersebut belum bisa dilaksanakan oleh daerah sample penelitian secara maksimal terbukti dengan masih ada perkara tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang belum bisa terselesaikan, dengan alasan terpidana tidak ada di tempat semula. Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa ada 7 (tujuh) perkara tidak dapat diselesaikan dengan alasan terpidana tidak berada di tempat semula.

2. Tergugat dan/Ahli waris tidak mampu membayar

Merujuk pada Lampiran Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tersebut pada BAB V Angka 9 tentang Penyelesaian secara Litigasi menyatakan “Terhadap putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dan tergugat/ahli waris tidak mampu membayar maka Jaksa Pengacara Negara mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk menerbitkan Surat Ketetapan yang menyatakan bahwa eksekusi tidak dapat dilaksanakan karena tergugat/ahli waris tidak mampu”. Namun pada kenyataannya hal tersebut tidak dapat dilaksanakan oleh JPN karena hakim pada Pengadilan Negeri berpendapat penerbitan Surat Ketetapan yang menyatakan eksekusi tidak dapat dilaksanakan karena tergugat/ahli waris tidak mampu bukan merupakan kewenangannya.

3. Berkas perkara hilang

Merujuk pada Lampiran Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan Undang Undang

Page 114: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

106

Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Bab II tentang Inventarisasi dan Validasi pada angka 5, mengatur mengenai berkas perkara yang hilang. Kenyataannya aturan tersebut masih belum menjawab permasalahan di daerah menyangkut berkas perkara yang hilang. Walaupun diupayakan untuk mendapatkan copy salinan putusan melalui koordinasi dengan pihak Pengadilan Negeri setempat yang lebih banyak tidak berhasilnya, karena tidak ada jalan keluar atau petunjuk penyelesaian yang baku untuk mengatasi permasalahan berkas perkara yang hilang tersebut.

4. Terpidana sudah meninggal dunia.

Merujuk pada Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menyebutkan bahwa ahli waris bertanggung jawab terhadap pembayaran uang pengganti yang belum dibayarkan oleh tepidana. Namun apabila disimak lebih lanjut, bahwa sebelum diterbitkannya Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tersebut, ada Putusan Mahkamah Agung Nomor: 2742 K/Pdt/2012 tanggal 29 Juli 2012 yang salah satu amar putusannya menyebutkan bahwa “dengan meninggal dunianya terpidana, maka gugurlah semua kewajiban eksekusi perkara pidana yang merupakan pemidanaan atas dirinya, dengan demikian pembayaran uang pengganti tidak dapat dibebankan kepada ahli waris, karena kewajiban terpidana telah gugur.” Bahwa ada perbedaan makna antara Peraturan Jaksa Agung dengan Putusan Mahkamah Agung tentang tanggungjawab ahli waris terhadap pembayaran uang pengganti. Namun demikian pada kenyataannya hal tersebut ternyata tidak sepenuhnya mempengaruhi upaya JPN mengajukan gugatan perdata kepada ahli waris karena banyak juga yang berhasil. Artinya, tidak semua hakim Pengadilan Negeri mengetahui adanya yurisprudensi dalam bentuk Putusan Mahkamah Agung tersebut.

Page 115: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

107

Untuk perkembangan ke depan, sebaiknya Peraturan Jaksa Agung mengenai penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Uundang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi berpedoman pada yurisprudensi tersebut, mengingat putusan pengadilan merupakan yurisprudensi bagi permasalahan yang sama.

B. Kendala Yang Dihadapi Kejaksaan Dalam Penyelesaian Tunggakan Uang Pengganti Yang Diputus Berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Dari uraian Sub A pada BAB III ini diketahui bahwa dalam pelaksanaan penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menghadapi beberapa kendala. Kendala-kendala tersebut juga telah diuraikan berdasarkan data per wilayah sample penelitian pada BAB II tentang Penyajian Data. Dalam Sub B pada BAB III ini akan dibahas kendala yang dihadapi Jaksa Pengacara Negara (JPN) dengan cara melakukan pengelompokan secara menyeluruh terhadap seluruh data di 6 (enam) wilayah sample penelitian.

Kendala-kendala dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu berupa kendala yuridis dan kendala non yuridis.

1. Kendala Yuridis

Kendala yuridis adalah kendala yang berkaitan dengan peraturan perundang-undangan dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Menganalisa kendala yuridis ini penting karena dalam penelitian hukum untuk melihat terlaksananya suatu kebijakan, yang pertama kali dilihat adalah aturan hukum yang mengatur mengenai permasalahan

Page 116: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

108

tersebut. Karena kita selalu mengacu pada pendapat Lawrence Meir Friedman, bahwa efektif dan berhasil tidaknya penegakan hukum bergantung pada 3 (tiga) unsur sistem hukum, yaitu struktur hukum (structure of law), substansi hukum (substance of law) dan budaya hukum (legal of law).19 Kendala yuridis yang ditemukan dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, antara lain:

a. Peraturan yang tersedia tidak lengkap

Seperti diketahui bahwa Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi memiliki perbedaan yang sangat signifikan dibandingkan dengan Undang Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, karena tidak mengatur sanksi bagi terpidana yang tidak membayar uang pengganti dan tidak bersifat subsidair/pengganti; dan berdampak kepada tidak terselesaikannya pembayaran uang pengganti secara tuntas. Walau demikian, kenyataannya ketentuan tata laksana penyelesaian uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi ini belum diatur secara baku dalam suatu pedoman. Sebagai jalan keluar terhadap keterbatasan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tersebut, Mahkamah Agung RI mengeluarkan Surat Edaran Mahkamah Agung RI (SEMA) Nomor 4 Tahun 1988 tanggal 7 Juli 1988 sebagai petunjuk penagihan, pelunasan pembayaran pidana uang pengganti yang diputus berdasarkan Pasal 34C Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Namun SEMA tersebut tidak dapat mengakomodir secara maksimal permasalahan-permasalahan yang dihadapi Kejaksaan dalam penyelesaian uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak

19 Dikutip dr buku penelitian “Penguatan Kelembagaan Sentra Diklat Dalam Mendukung Sumber Daya Manusia Kejaksaan”, Jakarta: Pusat Litbang Kejaksaan Agung, 2015, hal. 208.

Page 117: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

109

Pidana Korupsi.

Selain itu, Fatwa Ketua Mahkamah Agung (MA) Nomor 040/KMA/III/2010 tanggal 29 Maret 2010 tentang Permohonan Fatwa Hukum mengenai penyelesain uang pengganti serta Surat Komite Standar Akutansi Pemerintah Nomor S-73/K.1/KSAP/X/2010 tanggal 6 Oktober 2010 tentang Pendapat KSAP terhadap Uang Pengganti tidak secara tegas mengatur mengenai penyelesaian uang pengganti yang diputus berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Fatwa Ketua Mahkamah Agung dan surat KSAP tersebut hanya menyebutkan pada penyelesaian uang pengganti yang di putus berdasarkan UU Nomor 31 Tahun 1999 jo UU Nomor 20 Tahun 2001 yang dalam penyelesaiannya bisa dilakukan subsider pidana badan yang tidak ada di UU Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Untuk itu, Kejaksaan sebagai eksekutor dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; berupaya mengatasinya dengan menerbitkan petunjuk teknis internal (juknis) dalam bentuk Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Namun sebagai satu peraturan yang utuh, Peraturan Jaksa Agung ini memiliki kelemahan dalam hal isi yang tidak menjelaskan secara lengkap hal-hal yang dimuat dalam Pengertian Umum. Sebagai contoh Huruf F Pengertian Umum angka 6 pada Lampiran Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014, menyebutkan “Penghapusan Uang Pengganti adalah penghapusan secara mutlak dari neraca sebagai piutang/tagihan Negara yang didahului dengan upaya penyelesaian melalui gugatan secara perdata dilengkapi dengan bukti-bukti yang dapat

Page 118: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

110

dipertanggungjawabkan”. Layaknya suatu peraturan perundang-undangan yang baik, hal-hal yang diatur dalam Pengertian Umum pada umumnya dijabarkan lebih lengkap/husus dalam pasal-pasal atau bagian-bagian berikutnya. Namun khusus untuk penghapusan uang pengganti dimaksud tidak dijabarkan secara lengkap dalam Bab Khusus mengenai syarat dan tata cara penghapusannya sehingga menimbulkan berbagai interpretasi dalam pelaksanaannya.

b. Peraturan yang tersedia tidak detail

Permasalahan lain dalam kendala yuridis adalah Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang dijadikan landasan/petunjuk teknis bagi Kejaksaan dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tidak mengatur secara detail mengenai jalan keluar dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti tersebut. Beberapa persoalan yang ditemukan di lapangan namun tidak bisa terjawab dalam peraturan, diantaranya:

1) Gugatan perdata yang sudah inkracht tidak dapat dieksekusi/ditindaklanjuti karena domisili atau tempat tinggal/alamat terpidana atau ahli waris tidak diketahui/sulit dilacak. Walaupun sudah bekerjasama dengan pihak RT, RW, Kelurahan dan Kepolisian.

2) Terpidana atau ahli waris tidak mempunyai harta benda/aset untuk membayar uang pengganti, dengan kata lain sudah jatuh miskin. Walaupun Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang

Page 119: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

111

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi memberikan solusi tentang hal ini melalui surat ketetapan hakim yang menyatakan terpidana/ahli waris tidak mampu, namun solusi tersebut tidak dapat dilaksanakan oleh JPN karena menurut responden hakim, hal ini bukan merupakan kewenangannya untuk menerbitkan surat ketetapan tersebut.

3) Terpidana meninggal dunia dan tidak ditemukan ahli warisnya

c. Peraturan yang tersedia tidak bersinergi dengan peraturan lainnya

Merujuk pada Asas Formal pembentukan peraturan perundang-undangan menurut A. Hamid S. Attamimi,20 peraturan perundang-undangan yang baik adalah peraturan yang dapat dilaksanakan. Maksud dapat dilaksanakan disini adalah suatu peraturan perundang-undangan yang dibuat tidak hanya berlaku secara formal (di atas kertas) namun dapat diaplikasikan/diterapkan dalam kenyataan/praktek. Dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, instrumen hukum yang digunakan adalah Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dalam Lampiran peraturan Jaksa Agung tersebut pada BAB V Angka 9 tentang Penyelesaian Secara Litigasi menyatakan “Terhadap putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dan tergugat/ahli waris tidak mampu membayar maka Jaksa Pengacara Negara mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk menerbitkan Surat Ketetapan yang menyatakan bahwa eksekusi tidak dapat dilaksanakan karena tergugat/

20 Maria Farida Indrati Soeprapto, Ilmu Perundang-undangan, Yogyakarta: Kanisius, 2007, hal 197.

Page 120: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

112

ahli waris tidak mampu”, berakibat tidak bisa terlaksananya secara maksimal peraturan tersebut. Hal ini dikarenakan bahwa pengadilan dalam pelaksanaan fungsinya mengeluarkan produk-produk berupa:1. Putusan2. Penetapan3. Akta Damai.

Pengadilan tidak mengenal adanya istilah “Ketetapan”, yang digunakan oleh pengadilan adalah “Penetapan”. Penetapan ini juga tidak serta merta bisa dikeluarkan bila peraturan perundang-undangan tidak mengaturnya. Seperti yang diatur dalam Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, yang mengatur mengenai penetapan ikrar talak, penetapan dalam perkara dispensasi nikah, izin nikah, wali adhal, poligami, perwalian, dan itsbat nikah. Adapun permohonan lain untuk dikeluarkannya penetapan adalah permohonan pailit yang diatur dalam Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, serta perundang-undangan lainnya yang menyebutkan secara spesifik mengenai permohonan apa yang dikeluarkan untuk penetapan.

Sampai saat ini belum ada undang-undang yang mengatur mengenai penetapan pengadilan yang menyatakan bahwa eksekusi tidak dapat dilaksanakan karena tergugat/ahli waris tidak mampu membayar tunggakan uang pengganti. Hal tersebut juga sejalan dengan pendapat para responden Hakim yang menyatakan bahwa hakim tidak mungkin mengeluarkan ketetapan ataupun penetapan yang menyatakan bahwa eksekusi tidak dapat dilaksanakan karena tergugat/ahli waris tidak mampu membayar tunggakan uang pengganti karena pertama: penetapan hakim sifatnya sepihak dan tidak mengandung sengketa, kedua: penetapan hakim hanya bisa diajukan dengan permohonan, sementara permohonan termasuk dalam pengertian yurisdiksi

Page 121: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

113

voluntair yaitu perkara yang tidak mengandung sengketa dan diperiksa secara ex parta/sepihak. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tidak mengacu pada asas formal pembentukan peraturan perundang-undangan yang baik dan dapat dilaksanakan.

2. Kendala Non Yuridis.

Kendala non yuridis yang dimaksud disini adalah kendala-kendala yang ditemukan dari hasil pengumpulan data di lapangan yang tidak terkait dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kendala-kendala tersebut antara lain:

a. Sumber Daya Manusia (SDM).

(1) Kualitas Sumber Daya Manusia

Mengacu pada Surat Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Nomor: B-252/F/Fu.1/04/2004 tanggal 19 April 2004 mengenai penyelesaian tunggakan uang pengganti yang salah satu isinya menyatakan: “Apabila ternyata langkah pelacakan/pencarian aset telah dilakukan secara optimal dan tidak ditemukan aset milik terpidana dan/atau keluarganya, maka penyelesaian selanjutnya agar dilimpahkan kepada Datun”, dan Surat Edaran Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Nomor: B-779/F/Fjp/Ft/10/2005 tanggal 11 Oktober 2005 perihal eksekusi uang pengganti yang salah satu isinya menyatakan: “Bila cara 1, 2, 3 secara optimal sudah dilakukan dan ternyata aset tidak ditemukan, maka penyelesaiannya dilimpahkan ke bidang Datun untuk diupayakan gugatan perdata”. Maka, sejak saat itu penyelesaian pembayaran uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971

Page 122: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

114

tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menjadi tugas dan wewenang Bidang Perdata dan Tata Usaha (Bidang Datun) Kejaksaan. Tugas keperdataan merupakan tugas yang sudah sejak lama menjadi bagian dari kewenangan jaksa, yakni sejak diberlakukannya Konninklijk Besluit yang dimuat dalam S.1912/522 tentang Vertegenwoordiging van den landen in rechten (lihat BAB I). Dan data penelitian menunjukkan walaupun secara umum di ke 6 (enam) daerah sample penelitian tidak terkendala dengan kemampuan/kualitas Jaksa Pengacara Negara (JPN) yang ada, namun masih ditemukan Kepala Seksi (Kasi) Datun maupun Jaksa Pengacara Negara (JPN) yang belum memiliki kemampuan/kualitas di bidang perdata secara maksimal. Kurang maksimalnya kualitas JPN di bidang Datun tersebut secara langsung ataupun tidak langsung dapat berdampak kepada keberhasilan penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Secara garis besar dapat dikemukakan penyebab kurang maksimalnya kualitas sumber daya manusia Jaksa Pengacara Negara (JPN) dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, antara lain:

a) Kurangnya pendidikan dan pelatihan (diklat) keahlian keperdataan bagi para jaksa di bidang Datun, sehingga masih dijumpai Jaksa Pengacara Negara (JPN) yang salah mengartikan atau salah persepsi dalam memahami/memaknai Ketentuan Bab V angka 9 Lampiran Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak

Page 123: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

115

Pidana Korupsi, bahwa yang dimaksud adalah “bukan minta Surat Ketetapan yang menyatakan tergugat/ahli waris tidak mampu”; tetapi “minta Surat Ketetapan yang menyatakan bahwa eksekusi tidak dapat dilaksanakan oleh JPN karena tergugat/ahli waris tidak mampu”. Artinya, JPN minta Surat Ketetapan yang menyatakan eksekusi tidak bisa dilaksanakan, bukan Surat Ketetapan yang menyatakan tergugat dan/ahli waris tidak mampu. Karena yang berwenang mengeluarkan Surat Keterangan tidak mampu adalah kepala lingkungan RT/RW dan Kepala Desa/Lurah setempat, bukan dari hakim Pengadilan Negeri.

b) Para jaksa selesai mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) keahlian keperdataan tidak secara otomatis ditempatkan di bidang Datun, sehingga terkadang ditemukan Kasi Datun atau Jaksa Pengacara Negara (JPN) di bidang Datun yang belum mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) keahlian keperdataan ditempatkan di bidang datun dan melaksanakan tugas-tugas keperdataan.

(2). Jumlah Sumber Daya Manusia

Mengacu kepada tugas dan wewenang Kejaksaan sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan Pasal 30 ayat (2) Undang Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI yang cakupannya sangat luas, karena meliputi kewenangan di bidang pidana, perdata dan tata usaha negara (datun), intelijen serta pembinaan; maka untuk terlaksananya tugas dan wewenang tersebut diperlukan ketersediaan sumber daya manusia yang seimbang baik dari sisi jumlah maupun kualitas. Kenyataannya, walaupun dari ke 6 (enam) wilayah sample penelitian, pada umumnya antara jumlah dan kualitas Jaksa Pengacara Negara (JPN)

Page 124: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

116

sudah terpenuhi, tetapi masih ditemukan di beberapa Kejaksaan Negeri adanya ketidakseimbangan antara jumlah dan kualitas sumber daya manusia jaksa, khususnya dalam fungsinya sebagai JPN yang dibutuhkan sebuah unit kerja bidang Datun. Kondisi ini secara langsung maupun tidak langsung dapat berdampak terhadap kurang optimalnya pelaksanaan penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

(3) Sebaran Sumber Daya Manusia

Selain masalah jumlah dan kualitas sumber daya manusia Jaksa Pengacara Negara (JPN), masalah lain menyangkut sumber daya manusia dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah belum meratanya penyebaran jaksa di seluruh wilayah Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri. Jaksa-Jaksa pada umumnya bertumpuk pada daerah-daerah yang sudah maju/kota-kota besar, padahal di daerah-daerah terpencil/ pelosok di wilayah timur Indonesia selalu kekurangan dalam hal sumber daya manusia. Hal ini dapat berdampak pada pelaksanaan tugas dan fungsi Kejaksaan secara maksimal. Tidak terkecuali dalam pelaksanaan penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

b. Anggaran/ Dana

Berdasarkan Lampiran Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menyatakan bahwa

Page 125: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

117

dalam penyelesaian uang pengganti yang dimaksud, harus melalui instrumen hukum perdata dalam bentuk gugatan perdata. Konsekuensi dari peraturan ini adalah adanya pengajuan gugatan perdata ke pengadilan (litigasi). Hal ini dilakukan apabila upaya secara non litigasi tidak dapat dilakukan secara maksimal. Pelaksanaan pengajuan gugatan perdata ke pengadilan tentunya memerlukan biaya/anggaran yang cukup besar baik dari segi proses maupun pelaksanaan. Namun demikian data dari 6 (enam) wilayah hukum Kejaksaan Tinggi yang dijadikan sample penelitian menunjukkan bahwa anggaran untuk melakukan gugatan perdata ke pengadilan tidak terakomodir secara maksimal di dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Bahkan ada beberapa Kejaksaan Negeri yang sama sekali tidak memiliki anggaran/biaya yang terakomodir dalam DIPA untuk melakukan gugatan perdata tersebut. Untuk terlaksananya upaya penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, beberapa Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri di daerah sample penelitian mencoba mengatasi masalah keterbatasan/ketiadaan anggaran ini dengan menggunakan anggaran pribadi, baik dari kepala satker (Kepala Kejaksaan Tinggi/Kepala Kejaksaan Negeri), Kasi Datun ataupun JPN/Jaksa Pengacara Negara. Selain itu ada juga yang melakukan perubahan peruntukkan DIPA agar bisa melakukan gugatan perdata, walaupun cara tersebut dikhawatirkan akan menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Kendala dari sisi anggaran tersebut secara langsung ataupun tidak langsung dapat berdampak kepada tidak maksimalnya pelaksanaan terhadap ketentuan Lampiran Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, utamanya upaya pemenuhan salah satu kelengkapan administrasi proses

Page 126: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

118

penghapusan tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yakni proses pengajuan gugatan perdata.

c. Hambatan Teknis

Kendala teknis yang dimaksud disini adalah kendala-kendala yang ditemukan di lapangan sehubungan dalam pelaksanaan penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus pengadilan berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang tidak termasuk dalam kategori kendala yuridis maupun kendala non yuridis. Kendala-kendala teknis tersebut diantaranya adalah:

(1) Masih terdapat adanya ketidak sinkronan data antara data di Kejaksaan Tinggi dengan data di Kejaksaan Negeri terkait dengan penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (database). Perbedaan/ tidak adanya persamaan data tentang penyelesaian tunggakan uang pengganti tersebut berdampak sampai di tingkat Pusat (Kejaksaan Agung).

(2) Beragamnya pemahaman Jaksa Penagcara Negara (JPN) terhadap Surat Jaksa Agung RI Nomor: B-012/A/Cu.2/01/2013 tentang Pedoman Penyelesaian Kebijakan Akuntansi Atas Piutang Negara Uang Pengganti Perkara Tindak Pidana Korupsi dan Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; terutama ketentuan yang mengatur tentang upaya penghapusan piutang negara uang pengganti yang inkracht berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971.

(3) Berkas perkara yang diputus berdasarkan Undang Undang

Page 127: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

119

Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang dilimpahkan dari bidang Pidsus ke bidang Datun untuk dilakukan gugatan secara perdata, hilang dan belum ditemukan.

(4) Masih kurangnya transfer informasi baik dari peraturan perundang-undangan maupun petunjuk teknis (juknis) mengenai penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sehingga untuk daerah-daerah tertentu para jaksa harus berinisiatif sendiri untuk mencari bahan-bahan peraturan tersebut.

(5) Belum ada petunjuk yang terperinci dan jelas mengenai skema atau tata cara sejenis SOP (Standar Operasional Prosedur) khusus tentang penghapusan tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

C. Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan Uang Pengganti Yang Diputus Berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Pada uraian BAB I disebutkan bahwa peran Kejaksaan dalam bidang perdata khususnya peran Jaksa Pengacara Negara /JPN dalam menyelamatkan/mengembalikan kerugian keuangan negara sebagaimana telah diamanatkan dalam ketentuan pasal 30 ayat (2) Undang Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI yo pasal 293 Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: PER-009/A/JA/01/2011 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan RI, adalah sangat penting dan strategis. Termasuk di dalamnya adalah upaya penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Namun demikian, data penelitian menunjukkan peran penting dan strategis tersebut belum

Page 128: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

120

dapat dilaksanakan secara maksimal karena masih ditemukan kendala-kendala yang dihadapi Jaksa Pengacara Negara (JPN) terutama dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi baik kendala dari sisi yuridis maupun kendala dari sisi non yuridis sebagaimana telah diuraikan di point B pada BAB ini. Terhadap kendala- kendala tersebut, perlu diupayakan penyelesaiannya melalui optimalisasi penyelesaian tunggakan uang pengganti.

1. Optimalisasi dari sisi legislasi dan peraturan internal kejaksaan

a. Mencermati Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagai peraturan internal kejaksaan yang mengatur penghapusan tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagian besar responden Jaksa di daerah berpendapat bahwa perlu kiranya dipertimbangkan revisi terhadap Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tersebut. Padahal, dengan diterbitkannya regulasi internal kejaksaan tersebut memperlihatkan kesungguhan kejaksaan untuk menyelesaikan piutang dari uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, karena merupakan satu-satunya cara untuk dapat menghapuskan piutang kejaksaan atas tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tersebut.1) Terhadap Ketentuan Bab V angka 9 Lampiran Peraturan

Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang

Page 129: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

121

Diputus Pengadilan berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang menyatakan “Terhadap putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dan tergugat/ahli waris tidak mampu membayar maka Jaksa Pengacara Negara mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk menerbitkan Surat Ketetapan yang menyatakan bahwa eksekusi tidak dapat dilaksanakan karena tergugat/ahli waris tidak mampu”, menunjukkan adanya kelemahan dari peraturan internal kejaksaan tersebut. Pertama: demi kepastian hukum maka setiap upaya penghapusan harus melalui gugatan perdata terlebih dahulu. Tetapi setelah gugatan perdata inkracht, sebagian besar tidak dapat dieksekusi karena tergugat meninggal dunia, tidak sanggup membayar, alamat tidak diketahui (“menang di atas kertas”). Kedua: dengan mensyaratkan adanya Surat Ketetapan hakim yang secara regulasi bukan merupakan kewenangan hakim untuk menerbitkannya ke dalam kelengkapan administrasi penghapusan tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, secara langsung atau tidak langsung dapat menghambat JPN dalam proses permohonan penghapusbukuan tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Data penelitian menunjukkan bahwa yang dilakukan para Jaksa Pengacara Negara (JPN) selama ini dalam menyikapi kelemahan Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, adalah dengan melakukan langkah-langkah:

Page 130: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

122

(a) Untuk penyelesaian melalui jalur non litigasi, langkah yang ditempuh Pertama: pendekatan persuasif yaitu kesepakatan untuk mencicil tunggakan uang pengganti setiap bulan sampai lunas. Dengan adanya kesepakatan tersebut, sepanjang yang bersangkutan sanggup membayar maka tidak ada permohonan gugatan perdata walaupun pelunasannya memakan waktu yang cukup panjang, melebihi yang disyaratkan Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/201, yakni paling lama 4 (empat) bulan sejak tercapainya kesepakatan. Kedua: melalui pelacakan aset (asset tracing), biasanya diterapkan apabila terpidana meninggal dunia, ahli waris tidak mau bertanggungjawab, alamat terpidana dan/atau ahli waris tidak diketahui dan terpidana dan/atau ahli waris tidak sanggup membayar. Apabila ditemukan aset terpidana dan/atau ahli waris, maka JPN akan melakukan upaya litigasi dengan mengajukan gugatan perdata yang disertai dengan permohonan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap harta benda milik tergugat/ahli waris. Tujuannya adalah supaya terpidana dan/ahli waris sanggup membayar sisa tunggakan uang pengganti.

(b) Untuk penyelesaian melalui jalur litigasi, langkah yang ditempuh adalah dengan mengajukan gugatan perdata terutama apabila alamat terpidana dan/ahli waris tidak diketahui, dan terhadap terpidana yang meninggal dunia. Dalam hal melalui jalur litigasi ini, JPN melakukan terobosan berkaitan dengan persyaratan yang tercantum dalam Bab V angka 9 Lampiran Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014, yaitu setelah menerima putusan inkracht, agar tidak menjadi tunggakan karena putusan tidak bisa dieksekusi, maka langkah JPN adalah, pertama: mengajukan penghapusan dengan tetap mengajukan permohonan penetapan hakim yang menyatakan

Page 131: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

123

bahwa eksekusi tidak dapat dilaksanakan karena tergugat/ahli waris tidak mampu, dan fotocopy surat permohonan tersebut dilampirkan sebagai bukti dalam kelengkapan administrasi penghapusan uang pengganti; kedua: mengajukan penghapusan tanpa melampirkan fotocopi surat permohonan kepada hakim tetapi dengan melampirkan surat keterangan dari pejabat lingkungan RT/RW/Kelurahan yang menyatakan terpidana dan/ahli waris tidak mampu membayar tunggakan uang pengganti dalam kelengkapan administrasi penghapudsan uang pengganti. Permasalahannya apakah ke dua upaya JPN tersebut dapat diterima atau tidak, adalah merupakan kewenangan Pimpinan. Sebagai bahan pertimbangan JPN, responden hakim memberikan solusi terhadap persyaratan yang tercantum dalam Bab V angka 9 Lampiran Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014, yaitu:

= Pada saat Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) setempat yang diwakili Kasi Datun/JPN mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri tempat terpidana tinggal, disertai dengan membuat petitum agar hakim memutus bahwa tergugat sudah tidak mampu membayar uang pengganti.

= Memaksimalkan SEMA Nomor 4 Tahun 1988 tentang Eksekusi Uang Pengganti, karena sampai saat kini SEMA tersebut belum dicabut oleh Mahkamah Agung RI.

2) Persyaratan yang mewajibkan terhadap upaya penghapusan tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi harus melalui instumen gugatan perdata, sebaiknya dihapus. Kalau kita simak kembali alasan dibentuknya Peraturan Jaksa Agung RI Nomor:

Page 132: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

124

Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, adalah merupakan tindaklanjut dari rekomendasi BPK atas audit keuangan kejaksaan tahun 2006 agar kejaksaan membuat pedoman penghapusan terhadap tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971; dengan catatan bahwa penghapusan oleh kejaksaan tersebut sudah melalui upaya maksimal dan bersifat terbuka/transparan. Pemahaman Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) terhadap upaya maksimal dan terbuka/transparan tersebut dijabarkan dalam bentuk gugatan perdata. Data tabel 1 tentang Penyelesaian Tunggakan Uang Pengganti Yang Diputus Berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 Melalui Gugatan Perdata Dan Tidak Bisa Dieksekusi, di point B pada BAB II menunjukkan bahwa upaya maksimal dan terbuka/transparan dalam bentuk gugatan perdata tersebut tidak efektif karena masih ditemukan adanya gugatan perdata inkracht tetapi tidak dapat dieksekusi karena terpidana/tergugat dan/atau ahli waris tidak mampu membayar tunggakan uang pengganti. Jadi dalam hal ini JPN hanya “menang di atas kertas” karena tidak dapat melaksanakan eksekusi. Padahal apabila tidak melalui instrumen gugatan perdata akan terjadi penghematan baik dari sisi waktu, tenaga maupun beaya.

Bahwa pelaksanaan eksekusi pidana pembayaran uang pengganti pada dasarnya merupakan masalah penegakan hukum. Terkait dengan faktor-faktor yang menjadi kendala efektivitas pelaksanaan eksekusi pidana pembayaran uang pengganti dalam tindak pidana korupsi, pendapat responden dari Akademisi merujuk pada 2 (dua) ahli hukum. Pertama: merujuk pada pendapat Satjipto Rahardjo, bahwa ada dua fungsi yang dapat diperankan

Page 133: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

125

oleh hukum, yaitu sebagai social control dan sebagai social engineering. Hukum sebagai sosial control tidak saja digunakan untuk mengukuhkan pola-pola kebiasaan dan tingkah laku yang terdapat di masyarakat, melainkan juga untuk mengarahkan pada tujuan yang dikehendaki, menghapuskan kebiasaan yang dipandang tidak sesuai lagi dengan pola-pola kelakuan baru dan sebagainya. Dengan demikian, hukum dapat berfungsi untuk mengendalikan masyarakat dan bisa juga menjadi sarana untuk melakukan perubahan-perubahan dalam masyarakat. Kedua: merujuk pada pendapat Suryono Sukanto, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas penegakan hukum adalah faktor hukum itu sendiri/peraturan perundang-undangannya, faktor penegak hukum atau pihak-pihak yang membentuk maupun menerapkan hukum, faktor sarana dan prasarana fasilitas pendukung penegakan hukum, faktor masyarakat, dan faktor kebudayaan. Merujuk pada pendapat ke dua pakar hukum tersebut, membenarkan usulan dari responden kejaksaan untuk mempertimbangkan revisi terhadap Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, karena disamping peraturan internal kejaksaan tersebut dapat berlaku efektif; juga terjadi penghematan dari sisi waktu, tenaga dan beaya.

Perlu dipahami bersama bahwa pada dasarnya penyelesaian penghapusan terhadap tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sejatinya adalah merupakan domein internal Kejaksaan tanpa harus melibatkan instansi lain seperti BPK dan Kementrian Keuangan. Mengacu pada Fatwa Mahkamah Agung RI (MARI) tanggal 29 Maret 2010 bahwa “uang

Page 134: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

126

pengganti sebagai pidana tambahan bukanlah piutang negara yang harus ditagih oleh PUPN karena berada dalam lingkup hukum pidana yang untuk pelaksanaan amar putusannya oleh Jaksa Penuntut Umum”, maka apabila piutang negara berasal dari penegakan hukum, maka tata cara penghapusannya diselesaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penegakan hukum, bukan melalui PUPN, kecuali piutang negara bukan berasal dari penegakan hukum. Artinya, sebenarnya penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tersebut adalah sederhana dan mudah karena tanpa melibatkan instansi lain. Mengacu pada Surat Jaksa Agung RI Nomor: B-012/A/Cu.2/01/2013 tentang Pedoman Penyelesaian dan Kebijakan Akuntansi atas Piutang Negara Uang Pengganti Perkara Tindak Pidana Korupsi yang di dalamnya mengatur tata cara/prosedur Pencatatan/Pembukuan Uang Pengganti Berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971, yang salah satu klausulnya menyebutkan ....”kejaksaan meminta petunjuk kepada Jaksa Agung yang dilakukan secara berjenjang diserta bukti-bukti pendukung yang cukup untuk diusulkan penghapusan piutang negara uang pengganti”, pada prinsipnya sudah menunjukkan adanya domein internal Kejaksaan karena yang menyetujui dan menetapkan adanya penghapusan uang pengganti dimaksud adalah Jaksa Agung RI. Adapun koordinasi dengan BPK bukan pada saat penyelesaian penghapusan, tetapi pada saat pengajuan laporan keuangan kejaksaan, dimana BPK akan melihat ada tidaknya perubahan jumlah piutang kejaksaan yang bersumber dari tunggakan uang pengganti. Karena merupakan domein internal kejaksaan, alangkah baiknya apabila persyaratan penghapusan tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Page 135: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

127

harus melalui instrumen gugatan perdata, sebagaimana diatur dalam Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dihapus; karena akan lebih memudahkan JPN dalam melaksanakan tugasnya.

b. Untuk adanya pemahaman yang sama antar lembaga Mahkamah Agung, Kejaksaan RI dan Kementerian Keuangan dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti khususnya yang diputus berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, maka perlu dimohonkan untuk keluarnya Fatwa Ketua Mahkamah Agung RI tentang penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemerantasan Tindak Pidana Korupsi tersebut. Hal ini dipandang penting karena selama ini Fatwa Ketua Mahkamah Agung yang ada hanya sebatas pada kedudukan uang pengganti sebagai piutang negara, tidak menyentuh pada substansi bagaimana penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971 tentang Tindak Pidana Korupsi. Ketiadaan subsidair pidana badan dalam UU Nomor 3 Tahun 1971 tentang pemeberantasan Tindak Pidana Korupsi membuat penyelesaian tunggakan uang pengganti menjadi berlarut-larut.

c. Menerapkan secara optimal Surat Jaksa Agung RI Nomor: B-012/A/Cu.2/01/2013 tentang Pedoman Penyelesaian dan Kebijakan Akuntansi atas Piutang Negara Uang Pengganti Perkara Tindak Pidana Korupsi, yang mempunyai pola /langkah akuntansi yang bisa dijadikan strategi optimalisasi penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pertimbangannya adalah:

Page 136: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

128

1) Surat Jaksa Agung RI Nomor: B-012/A/Cu.2/01/2013 telah mengatur tatacara/managemen penghapusan uang pengganti secara jelas dan sederhana tanpa mensyaratkan adanya Surat Ketetapan hakim yang menyatakan bahwa eksekusi tidak dapat dilaksanakan karena tergugat/ahli waris tidak mampu,tidak mensyaratkan harus melalui upaya gugatan perdata, lain halnya dengan klausul dalam Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 yang mensyaratkan harus melalui upaya gugatan perdata.

2) Surat Jaksa Agung RI Nomor: B-012/A/Cu.2/01/2013 membuat pola bahwa untuk mengetahui apakah terpidana dan/ahli warisnya mermpunyai kemampuan untuk membayar tunggakan uang pengganti atau tidak, adalah dengan melakukan koordinasi antara Bidang Datun dengan Bidang Intelijen untuk pelacakan aset harta benda milik terpidana dan/atau ahli warisnya (asset tracing). Bila dalam penelusuran ini ditemukan aset terpidana dan/ahli waris atau pihak ketiga, maka akan dioptimalkan penyelesaian secara non litigasi dengan cara mencicil, tetapi bila terpidana dan/ahli waris atau pihak ketiga karena alasan-alasan yang dapat dibenarkan menurut hukum sudah tidak mampu lagi untuk membayar uang pengganti, maka tanpa melalui upaya gugatan perdata dapat diusulkan penghapusan terhadap tunggakan uang pengganti dimaksud disertai bukti-bukti pendukung. Jadi pola penghapusan dalam Surat Jaksa Agung RI Nomor: B-012/A/Cu.2/01/2013 adalah dengan menggunakan skala prioritas.

d. Optimalisasi pelaksanaan Surat Keputusan Jaksa Agung RI Nomor: KEP-002/A/JA/01/2016 Tanggal 12 Januari 2016 tentang Pembentukan Tim Gabungan Penyelesaian Uang Pengganti dan Piutang Negara Lainnya, yang diantaranya mengatur penyelesaian perkara uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan

Page 137: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

129

Tindak Pidana Korupsi, merupakan kebijakan yang tepat dan efektif yang diambil oleh Kejaksaan sebagai bagian dari upaya penyelesaian tunggakan uang pengganti tersebut.

2. Penguatan Sumber Daya Manusia JPN

Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang a. datun, terutama bagi Jaksa yang akan bertindak sebagai Jaksa Pengacara Negara/JPN, diperlukan pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan bidang keperdataan secara terpadu, teratur dan intensif/mendalam. Dalam arti jumlah jam untuk mata pelajaran praktek jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah jam untu mata pelajaran teori. Untuk itu perlu ada kerjasama antara Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) dengan Badan Diklat Kejaksaan Agung untuk menyusun konsep pendidikan dan pelatihan bidang Datun secara komprehensif.

Terhadap para Jaksa yang sudah mengikuti pendidikan dan b. pelatihan (diklat) di bidang Datun sebaiknya ditempatkan di bidang Datun, dan tidak ditempatkan di luar bidang Datun. Hal ini akan mempermudah pelaksanaan tugas di lapangan karena akan dengan mudah para Jaksa yang sudah mendapatkan pendidikan dan pelatihan di bidang Datun tersebut dapat melaksanakan tugas profesinya sebagai Jaksa Pengacara Negara (JPN) secara handal dan mumpuni karena akan lebih mudah memahami tugas-tugas dan permasalahan yang dihadapi bidang Datun.

c. Menata manajemen pada saat serah terima Kepala Seksi/Kasi Datun di tingkat Kejaksaan Negeri dan Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara /Asdatun di tingkat Kejaksaan Tinggi terhadap pencapaian kinerja pejabat sebelumnya atau review pekerjaan Kasi Datun atau Asdatun sebelumnya sehingga Kasi Datun dan Asdatun yang menggantikan selanjutnya akan paham mengenai kondisi permasalahan yang dihadapi Bidang datun dan siap untuk melanjutkan upaya penyelesaian terhadap kendala yang ada,

Page 138: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

130

terutama permasalahan tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi karena memerlukan proses yang berkesinambungan sehingga progres/ hasil dari upaya penyelesaiannya dapat berjalan maksimal.

d. Dapat dipertimbangkan untuk menerapkan sistem reward atau penghargaan kepada para pelaksana Tata Usaha maupun Jaksa Pengacara Negara (JPN) yang dapat menyelesaikan secara tuntas/menyeluruh perkara tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagai bentuk apresiasi prestasi kinerja. Bisa berupa promosi jabatan atau kenaikan pangkat istimewa atau hadiah dalam bentuk finansial/sejumlah uang.

3. Penguatan dari sisi Anggaran

Untuk mengatasi keterbatasan anggaran pada Bidang Datun, dapat diupayakan dengan mempertimbangkan penambahan anggaran bidang Datun pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) melalui Biro Perencanaan; untuk mendukung penyelesaian perkara-perkara Datun terutama perkara tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, baik yang dilakukan melalui jalur litigasi (gugatan perdata) maupun melalui jalur non litigasi dalam bentuk pelacakan aset harta benda terpidana (asset tracing); sehingga semua jalur yang ditempuh dapat berjalan maksimal.

4. Penyempurnaan data base

Untuk mengoptimalkan peran Jaksa Pengacara Negara (JPN) dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, diperlukan ketersediaan data base melalui pemanfaatan teknologi informasi tentang data

Page 139: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

131

tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi: a. yang sudah diselesaikan, b. yang masih dalam proses c. yang tidak dapat diselesaikan berikut kendala yang dihadapi.

5. Peningkatan koordinasi

Melalui optimalisasi kinerja dari Tim Gabungan Penyelesaian Uang Pengganti dan Piutang Negara Lainnya yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Jaksa Agung RI Nomor: KEP-002/A/JA/01/2016 Tanggal 12 Januari 2016, beberapa langkah strategis yang dapat dilaksanakan oleh Tim ini adalah dengan melakukan pendataan secara administratif putusan dari perkara-perkara yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971, meliputi jumlah uang pengganti yang harus dibayarkan, amar putusan, Nomor Pidana (karena mengalami perubahan), mendatangi Kejaksaan Negeri di daerah dalam rangka menggali informasi terutama ditujukan kepada Kasi Datun masing-masing Kejaksaan Negeri, menginventarisir data dan kendala yang dihadapi. Untuk selanjutnya dilakukan pertemuan bersama dengan seluruh Kejaksaan Negeri di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi dengan terlebih dahulu menyamakan persepsi bahwa terkait penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi harus menjadi skala prioritas semua Kejaksdaan Negeri. Selanjutnya masing-masing Kejaksaan Negeri menyampaikan kendala yang dihadapi kemudian diinventarisir oleh Tim, mendiskusikan dan mencari solusi berupa langkah nyata yang terukur dan konsisten terhadap permasalahan yang dihadapi masing-masing Kejaksaan Negeri, karena permasalahan yang dihadapi masing-masing Kejaksaan Negeri bisa berbeda.

Page 140: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

132

Harus ada upaya nyata terhadap permasalahan, pertama: Berkas Perkara tidak ada namun ada Tunggakan; kedua: Berkas Perkara ada, tetapi putusan/ salinan putusan tidak ditemukan dan hanya tecantum dalam register saja; ketiga: Berkas Perkara ada tetapi terpidana tidak diketahui keberadaannya atau sudah meninggal dunia; keempat: Berkas Perkara ada dan terpidana ada tetapi tidak mampu membayar uang pengganti.

Setelah ditemukan upaya nyata atau solusi alternatif terhadap kendala dan permasalahan tersebut maka Tim melaporkan kepada pimpinan terkait permasalahan beserta usulan solusi alternatif, dimohonkan petunjuk pimpinan atas solusi tersebut. Jika koordinasi dan petujuk solusi dari pimpinan sudah didapatkan maka langkah selanjutnya adalah pelaksanaan dari solusi tersebut. Berkaitan dengan pelaksanaan penyelesaian perkara uang pengganti secara mandiri dibolehkan atau tidak tergantung kebijakan dari pimpinan, dan terhadap pelaksanaan upaya penyelesaian uang pengganti tersebut diberikan batas waktu yang disesuaikan dengan bobot kendala dari perkara yang bersangkutan. Kemudian sebagai tindak lanjut dari langkah nyata tersebut, semua Kejaksaan Negeri di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi memberikan laporan secara periodik, baik berupa laporan bulanan atau triwulan sebagai progress report kepada Kepala Kejaksaan Tinggi dan kepada Tim.

Page 141: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

133

BAB IVP E N U T U P

A. Kesimpulan

1. Bahwa pelaksanaan penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi oleh Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) di 6 (enam) daerah sample penelitian belum dapat dilaksanakan secara maksimal. Hal ini terlihat dari beragamnya pelaksanaan penyelesaian tunggakan uang pengganti tersebut. Data di lapangan menunjukkan bahwa pelaksanaan penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dibagi menjadi 4 (empat) bagian yaitu: (1) Penyelesaian melalui gugatan perdata dan tidak bisa di eksekusi, (2) Penyelesaian melalui gugatan perdata dan dapat di eksekusi, (3) Penyelesaian melalui non litigasi dengan cara mencicil dan masih berjalan, dan (4) Perkara-perkara yang tidak bisa di eksekusi.

Selain itu masih banyak ditemukan kendala-kendala yang menjadi penghambat kelancaran pelaksanaan optimalisasi penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Kendala-kendala tersebut dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu kendala yuridis dan kendala non yuridis. Kendala yuridis menyangkut peraturan-peraturan yang berhubungan dengan penyelesaian tunggakan uang pengganti tersebut dan dikhususkan pada penerapan Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Setelah

Page 142: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

134

dianalisa, diketahui bahwa peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tersebut tidak lengkap, tidak detail mengatur mengenai penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan tidak bersinergi dengan peraturan lainnya yang mengatur tentang hal yang sama. Kendala non yuridis secara garis besar dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu: (1) Kualitas dan Ketersediaan Sumber Daya Manusia JPN (2) Keterbatasan Anggaran, dan (3) Hambatan Teknis, yang terdiri dari:

a. Perbedaan database tentang penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971.

b. Perbedaan pemahaman terhadap peraturan internal kejaksaan yang berkaitan dengan tunggakan uang pengganti inkracht UU No 3 Tahun 1971.

c. Berkas perkara hilangd. Belum ada petunjuk/SOP tentang pengahapusan tunggakan uang

pengganti inkracht UU No 3 Tahun 1971.

2. Dalam upaya optimalisasi penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus pengadilan berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi hal-hal yang perlu dilakukan adalah: a. Optimalisasi dari sisi legislasi/peraturan internal kejaksaanb. Penguatan Sumber Daya Manusia JPNc. Penguatan dari sisi Anggaran.d. Penyempurnaan data base e. Peningkatan koordinasi

B. Saran

1. Dalam rangka optimalisasi penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang

Page 143: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

135

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, perlu segera dilakukan revisi terhadap Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; dengan menerapkan harmonisasi di antara bidang datun dengan bidang-bidang lainnya dalam setiap revisi dan/ atau penyusunan peraturan internal kejaksaan yang berkaitan dengan penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971, supaya dalam pelaksanaannya tidak tumpang tindih dan bisa lebih maksimal;

2. Perlu adanya sinkronisasi antara kebijakan Pimpinan dengan penyusunan dan realisasi anggaran melalui validasi data tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, antara data di Kejaksaan Agung dengan data dari Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan Negeri maupun Cabang Kejaksaan Negeri, dan inventarisasi permasalahan-permasalahan dalam penyelesaian tunggakan uang pengganti yang diputus berdasarkan UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

C. Rekomendasi

Perlu segera dibentuk satgas (Satuan Tugas) penyelesaian tunggakan 1. uang pengganti yang diputus berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Perlu segera dilakukan revisi terhadap Peraturan Jaksa Agung RI 2. Nomor: Per-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Uang Pengganti Yang Diputus Pengadilan berdasarkan Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Page 144: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

136

3. Perlu segera mengajukan permohonan fatwa ke Mahkamah Agung RI khusus tentang penyelesaian uang pengganti yang diputus berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dengan pertimbangan disamping perlu adanya regulasi sebagai payung hukum, juga sampai saat kini fatwa MA yang ada hanya mengakomodasi terhadap kedudukan uang pengganti baik yang diputus berdasarkan UU No 31 Tahun 1999 yo UU No 21 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagai piutang negara tidak mendetail mengenai penyelesaiannya khusus untuk yang diputus berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Page 145: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

137

DAFTAR PUSTAKA

Biro Keuangan Kejaksaan Agung RI, Pedoman Penyelesaian Dan Kebijakan Akuntansi Atas Piutang Negara Uang Pengganti Perkara Tindak Pidana Korupsi, Lampiran, Jakarta: Kejaksaan Agung.

Biro KeuanganKejaksaan Agung RI, Laporan Keuangan Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited), 2014, Jakarta: Kejaksaan Agung.

Effendi, Marwan, Kejaksaan RI Posisi dan Fungsinya dari Perspektif Hukum, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005.

Hamzah, Andi, Korupsi di Indonesia, Masalah dan Pemecahannya, Jakarta: Gramedia, 2000.

Kejaksaan Agung RI, Pedoman Penyelesaian dan Kebijakan Akuntansi Atas Piutang Negara Uang Pengganti Perkara Tindak Pidana Korupsi, Jakarta: Biro Keuangan Kejaksaan Agung RI, 2013.

Kholis, Efi Laila,Pembayaran Uang Pengganti Dalam Perkara Korupsi, Jakarta: Solusi Publishing, 2010.

Laporan Keuangan Kejaksaan RI Tahun 2014.

Maria Farida Indrati Soeprapto, Ilmu Perundang-undangan, Yogyakarta: Kanisius, 2007.

Tim Peneliti Puslitbang Kejaksaan Agung RI, Percepatan Pengembalian Kerugian Keuangan Negara Berupa Uang Pengganti, Jakarta: Puslitbang Kejaksaan Agung RI, 2009.

Tanya Bernard, Teori Hukum Strategi Tertib Manusia Lintas Ruang dan Generasi, Yogyakarta: Genta Publishing, 2010.

Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Negara Atau Daerah.

Page 146: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

138

www.arti-difinisi.com, diakses terakhir tanggal 13 Februari 2016.

www.gresnews.com/berita/hukum/1401611-menagih-janji-kejagung-eksekusi-tunggakan-uang-pengganti-korupsi, terakhir di akses tanggal 24 Februari 2016

Page 147: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

139

Page 148: STATUS SAKSI MAHKOTA Optimalisasi Penyelesaian Tunggakan ... · korupsi merupakan extra ordinary crimes yang pelakunya berasal dari kalangan intelektual dan mempunyai kedudukan penting.

140