Status Pasien Anak DHF Dr. Sedyo Sp. A
-
Upload
voltvoltics -
Category
Documents
-
view
207 -
download
5
Transcript of Status Pasien Anak DHF Dr. Sedyo Sp. A
KEPANITERAAN KLINIKSTATUS ILMU KESEHATAN ANAKFAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
PRESENTASI KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE DERAJAT II RUMAH SAKIT PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG
Nama : Andreas Dhymas D. M. K Tanda TanganNIM : 11-2011-245 ..........................
Dr. Pembimbing : dr. Sedyo Wahyudi Sp. A ..........................
§
IDENTITAS PASIEN
Pasien
Nama Lengkap : An. Y
Tanggal lahir (umur) : 20 Januari 2006 (6 tahun)
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Jl. Sawah Besar XI RT. 02/06, Semarang
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Tanggal Masuk RS : 27 Juli 2012
Tanggal Keluar RS : 2 Agustus 2012
Orang Tua
Ayah
Nama Lengkap : Tn. S
Umur : 34 tahun
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Jl. Sawah Besar XI RT.
02/06, Semarang
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan
Penghasilan : Rp. 1.500.000 / bulan
Ibu
Nama Lengkap : Ny. SR
Umur : 32 tahun
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Jl. Sawah Besar XI RT.
02/06, Semarang
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Penghasilan :-
Andreas Dhymas Dhyna Martha Kelana (11-2011-245) 1
Hubungan dengan orang tua : Anak kandung/ angkat/ tiri/ asuh
ANAMNESIS
Alloanamnesis terhadap ibu pasien pada tanggal 27 Juli 2012 pukul 10.00 WIB
KELUHAN UTAMA
Demam sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
KELUHAN TAMBAHAN
Mual dan muntah sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
Sejak dua hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengalami demam yang tinggi
dan timbul mendadak. Demam tidak kunjung turun dan terus menerus demam sepanjang
hari. Oleh orang tua pasien di bawa ke klinik 24 jam dan diberikan obat penurun panas dan
antibiotik (ibu pasien lupa nama obatnya). Berdasarkan ibu pasien, pasien mengeluhkan
rasa pusing pada kepala. Tidak ada mimisan, tidak ada perdarahan gusi, tidak ada nyeri ulu
hati, tidak ada mual dan muntah, makan dan minum baik, BAB dan BAK dalam batas
normal.
Satu hari sebelum masuk rumah sakit demam pasien tidak kunjung sembuh dan tetap
tinggi terus menerus sepanjang hari. Oleh ibu pasien hanya diberikan obat penurun panas
dan antibiotik yang diberikan oleh dokter klinik 24 jam. Ibu pasien mengaku pasien mual dan
muntah. Muntah sebanyak 2 kali, berisi makanan dan air, sebanyak 1 gelas akua, tidak ada
darah. Pasien juga mengeluhkan sakit perut pada bagian atas. Tidak ada mimisan, tidak ada
perdarahan gusi, makan dan minum berkurang, BAB dan BAK dalam batas normal.
Beberapa jam sebelum masuk rumah sakit demam pasien masih belum turun dan
tetap tinggi. Pasien mual dan muntah sebanyak satu kali, berisi makanan dan air, darah
tidak ada, sakit perut bagian atas. Karena tidak membaik dengan obat penurun panas,
orang tua membawa pasien ke poli anak Rumah Sakit Panti Wilasa dr. Cipto Semarang.
Tidak ada mimisan, tidak ada perdarahan gusi, makan dan minum berkurang, BAB dan BAK
dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah dirawat di RS dengan keluhan yang
sama.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Andreas Dhymas Dhyna Martha Kelana (11-2011-245) 2
Keluarga tidak ada yang mengalami sakit seperti pasien. Di lingkungan sekitar tidak
ada yang menderita sakit seperti pasien.
RIWAYAT KEHAMILAN/KELAHIRAN
KEHAMILAN Perawatan antenatal Teratur oleh dokter kandungan
Penyakit kehamilan Tidak ada
KELAHIRAN Tempat kelahiran Rumah Sakit
Penolong persalinan Dokter kandungan
Cara persalinan Operasi sesar
Masa gestasi Cukup bulan
Keadaan bayi Berat lahir : 2.700 gram
Panjang badan : 42 cm
Langsung menangis
Bayi berwarna merah
Kelainan bawaan tidak ada
Kesan : Neonatus cukup bulan, sesuai masa kehamilan.
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Pertumbuhan gigi I: usia 8bulan (Normal : 5-9 bulan)
Psikomotor
Tengkurap : usia 4 bulan (Normal : 3-4 bulan)
Duduk : usia 6 bulan (Normal : 6 bulan)
Berdiri : usia 9 bulan (Normal : 9-12 bulan)
Berjalan : usia 12 bulan (Normal : 13 bulan)
Bicara : usia 10 bulan (Normal : 9-12 bulan)
Perkembangan pubertas:
Rambut pubis : Belum ada
Perubahan suara : Belum ada
Kesan : Pertumbuhan dan perkembangan tidak ada gangguan
RIWAYAT IMUNISASI
Vaksin Dasar (umur) Ulangan (umur)BCG Ketika lahir DPT / DT 2 bulan 4 bulan 6 bulanPOLIO 2 bulan 4 bulan 6 bulan 18 bulan CAMPAK 9 bulanHEPATITIS B Lahir 1 bulan 6 bulanMMR
Andreas Dhymas Dhyna Martha Kelana (11-2011-245) 3
TIPA
Kesimpulan : Imunisasi dasar lengkap
Kesan : Imunisasi dasar sesuai dengan usia, booster dan imunisasi ulang tidak
dilakukan karena ibu pasien tidak tahu.
RIWAYAT MAKAN
Umur ASI/PASI Buah/Biskuit Bubur Susu Nasi Tim
0-2 bln ASI
2-4 bln ASI
4-6 bln ASI
6-8 bln ASI
8-10 bln ASI
10-12 bln ASI
Umur > 1 thn : Nasi 3x sehari @ ½ gelas
Daging/ikan 2x seminggu, 1x sehari @ 1 potong
Telur setiap hari, 1x sehari @ ½ butir
Tahu/tempe setiap hari, 2x sehari @ 1 potong
Sayur 3 x seminggu, 2x sehari, @ 2 sdm
Susu Dancow 240 ml. Setiap hari, @ 3x sehari @ 3 sendok takar
Kesan : Kualitas dan kuantitas pemberian makanan cukup baik
DATA PERUMAHAN
Kepemilikan rumah : Rumah Pribadi
Keadaan rumah : Berukuran 12 x 7 m, terdapat kamar mandi di dalamnya dan
menggunakan air PAM sebagai sumber air minum, terdapat 3
buah jendela dan sinar matahari dapat masuk ke ruangan.
Keadaan lingkungan : Saluran air di sekitar lingkungan lancar, tidak berbau dan
sering dibersihkan. Tidak terdapat tumpukan sampah di
daerah pemukiman.
Kesan : keadaan rumah baik, keadaan lingkungan baik.
PEMERIKSAAN FISIK
Andreas Dhymas Dhyna Martha Kelana (11-2011-245) 4
Dilakukan pada tanggal 27 Juli 2012 Jam 10.00 WIB
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : tampak sakit sedang, lemah
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital : Frekuensi Nadi : 108 kali per menit
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Frekuensi Napas : 28 kali per menit
Suhu : 39,4 °C
Data antropometri
Berat Badan : 19 kg
Panjang Badan : 110 cm
Berdasarkan tabel Z-score, perbandingan panjang badan dengan berat badan, anak ini
berada diantara >-2 SD dan <-1 SD (> 80% - < 90% median) → gizi baik.
Pemeriksaan Sistematis
Kepala : normosefali, rambut hitam tidak mudah dicabut, distribusi merata, tidak
ada sikatriks.
Mata : pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung dan refleks cahaya tidak
langsung +/+ , konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, palpebra
superior et inferior dalam batas normal.
Hidung : bentuk normal, nafas cuping hidung tidak ada, tidak terdapat sekret
pada kedua rongga hidung, tidak ada septum deviasi.
Telinga : normotia, tidak terdapat serumen di kedua liang telinga.
Bibir : tidak ada kelainan anatomis, mukosa hiperemis, kering ( + ), tidak
sianotik
Mulut : Sianosis perioral (-), caries (-), tonsil T1-T1 tidak hiperemis, faring tidak
hiperemis, lidah ukuran normal dan tidak kotor, kering ( + ).
Leher : Bentuk normal, KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak teraba
membesar, trakea letak normal, kaku kuduk tidak ada.
Toraks
Paru
Inspeksi : simetris toraks kanan – kiri, pernapasan abdominothorakal,
sela iga normal, tidak terdapat pulsasi abnormal
Palpasi : gerak nafas simetris
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak terdapat rhonki, tidak terdapat
wheezing
Andreas Dhymas Dhyna Martha Kelana (11-2011-245) 5
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba pada ics V medial garis midklavikularis kiri
Perkusi : redup
Auskultasi : SISII reguler, tidak terdapat murmur dan irama derap (gallop).
Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising usus positif normal
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium, nyeri tekan hipocondrium,
hepar teraba dua cm bawah arcus costae, satu cm di bawah
proc. Xyphoideus, permukaan rata, tepi tumpul, konsistensi
kenyal, lien tidak teraba membesar.
Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
Ekstremitas
Atas : akral hangat, sianosis (-), edema (-), deformitas (-) petekie (-), capilarry
refill < 2 detik, Rumple leed (+)
Bawah : akral hangat, sianosis (-), edema (-), deformitas(-) petekie (+), capilarry
refill < 2 detik
Tlg. Belakang : Tidak ada kelainan
Susunan Saraf : Tanda rangsang meningeal (-)
Refleks fisiologis (+)
Refleks patologis tidak dilakukan
Kulit : turgor dan elastisitas normal, warna kulit coklat, kelembaban normal,
tidak ada edema, petekie (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM Tanggal 27 Juli 2012
HEMATOLOGI
Paket Darah Lengkap
Hemoglobin : 12,2 g/dL (10,8-12,8)
Leukosit : 3,3 x 10^3/uL (6,0-17,0)
DIFF COUNT
Eosinofil : 0 % (2,00-4,00) L
Basofil : 0,3 % (0-1)
Netrofil : 74,4 % (50-70) H
Limfosit : 18,8 % (25-40) L
Andreas Dhymas Dhyna Martha Kelana (11-2011-245) 6
Monosit : 6,5 % (2-8)
Hematokrit : 36 % (35-43)
Eritrosit : 4,7 x 10^6/uL (3,60-5,20)
Trombosit : 138 x 10^3/uL (150-400) L
MCV : 77 fL (73-101)
MCH : 26 pg (23-31)
MCHC : 34 g/dL (26-34)
LED 1 JAM : 15 mm/Jam (0-20)
LED 2 JAM : 31 mm/Jam (0-20) L
Golongan Darah : B
Urin
MAKROSKOPIS
Warna Kuning
Kejernihan Agak Keruh
pH/ Keasaman 6
BJ 1,02
KIMIA
Protein Urin -
Glukosa Urin -
Bilirubin Urin -
Urobilin -
Keton +
SEDIMEN
Eritrosit 174,4 /ul
Leukosit 13,1 /ul
Epitel 8 /ul
Silinder 0,13 /ul
Bakteri 13 /ul
Kristal 0,4 /ul
Jamur 0,0 /ul
Epitel Tubelus 5,9 /ul
Silinder Patologi 0,1 /ul
Mucus 0 /ul
Sperma 0 /ul
Konduktivitas 10,5 /ul
Andreas Dhymas Dhyna Martha Kelana (11-2011-245) 7
Sero-Imunologi
Tubex-TF 4
RESUME
Pasien seorang anak laki-laki umur 6 tahun 7 bulan dengan berat badan 19 kg datang
dengan keluhan demam mendadak tinggi sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam
tidak kunjung turun dan terus menerus demam sepanjang hari. 1 hari sebelum masuk rumah
sakit demam tidak kunjung turun. Demam disertai rasa mual dan muntah. Muntah sebanyak
2 kali berisi makanan dan air, sebanyak 1 gelas akua, tidak ada darah. Pasien juga
mengeluhkan sakit perut pada bagian atas. Demam tidak disertai kejang, tidak ada mimisan,
tidak ada perdarahan gusi, makan dan minum berkurang, BAB dan BAK dalam batas
normal. Pada pemeriksaan fisik ditemukan : keadaan umum: tampak sakit sedang,
kesadaran: compos mentis. Tanda vital : HR 108x/menit, RR 28x/menit, TD 110/70 mmHg,
S 39,4 °C. Abdomen : Nyeri tekan pada epigastrium dan hipokondrium, hepar teraba 2 cm
bawah arcus costae dan 1 cm bawah proc xyphoideus. Akral hangat, petekie (+). Pada
pemeriksaan penunjang didapatkan : Hb 12,2 g/dl, HT 36 %, leukosit 3300/uL, trombosit
138.000/uL, netrofil 74,4%.
DIAGNOSIS KERJA
Demam Berdarah Dengue Derajat II
DIAGNOSIS BANDING
A. Demam Tifoid
B. Demam Dengue
C. Demam Cikungunya
ANJURAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hb, Ht, leukosit, trombosit
2. Dengue Blot
3. HI test
4. NS 1
5. Foto Thorax PA
PENATALAKSANAAN
A. Nonmedikamentosa
1. Bed rest
2. Diet Lunak
Andreas Dhymas Dhyna Martha Kelana (11-2011-245) 8
3. Banyak minum air putih, jus buah, sirop, susu, teh manis, larutan oralit.
B. Medikamentosa
IVFD Ringer Laktat 10 tetes/menit
Sanmol syr 3x 5cc (250mg/5ml)
Inpepsa 3x 2,5cc, (40-80mg/kg/hari dibagi 6 jam atau 0,5-1 gram sehari)
Injeksi Ulsikur 1x 100 mg
C. Edukasi
1. Anjurkan anak tirah baring selama masih demam.
2. Bila perlu, anjurkan kompres air hangat.
Andreas Dhymas Dhyna Martha Kelana (11-2011-245) 9
3. Perbanyak asupan cairan per oral: air putih, ASI, cairan elektrolit, jus buah, atau sup.
Tidak ada larangan konsumsi makanan tertentu.
4. Monitor keadaan dan suhu anak dirumah, terutama selama 2 hari saat suhu turun.
Pada fase demam, kita sulit membedakan antara DD dan DBD, sehingga orang tua
perlu waspada.
5. Segera bawa anak ke rumah sakit bila : anak gelisah, lemas, muntah terus menerus,
tidak sadar, tangan/kaki teraba dingin, atau timbul perdarahan.
PENCEGAHAN
Primer :
Adalah upaya pencegahan yang dilakukan saat proses penyakit belum mulai (pada
periode pre-patogenesis) dengan tujuan agar tidak terjadi proses penyakit.
a. Lingkungan
Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan
pemberantasan sarang nyamuk (PSM), Pengelolaan sampah padat, modifikasi
tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan
perbaikan desain rumah. Sebagai contoh:
Menguras Bak Mandi/ penampungan air, sekurang-kurangnya sekali
seminggu.
Mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali.
Menutup dengan rapat tempat penampungan air.
Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas, dan ban bekas di sekiter rumah,
dsb.
b. Biologis
Pengendalian Biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik
(ikan adu/ikan cupang) dan bakteri (Bt.H-14).
c. Kimiawi
Cara pengendalian ini antara lain dengan: Pengasapan (dengan menggunakan
malathion dan Vention), berguna untuk mengurangi kemungkinan penularan
sampai batas waktu tertentu. Memberikan bubuk abate (Temetphos) pada
tempat-tempat penampungan air seperti, Gentong air, vas bunga, kolam, dsb.
Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD adalanh dngan
Mengkombinasikan cara-cara diatas, yang disebut dengan ‘3M Plus’, yaitu
menutup, menguras, menimbun. Selain itu, juga melakukan beberapa plus
seperti memelihara ikan pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan
kelambu pada waktu tidur, memasang kasa, menyemprot dengan insektisida,
Andreas Dhymas Dhyna Martha Kelana (11-2011-245) 10
menggunakan repellent, memasang obat nyamuk, memeriksa jentik berkala, dan
lain-lain sesuai dengan kondisi setempat.
Sekunder :
Adalah upaya pencegahan yang dilakukan saat proses penyakit berlangsung namun
belum timbul tanda/ gejala sakit (Patogenesis awal) dengan tujuan proses penyakit
tidak berlanjut.
Diagnosis dini dan pengobatan segera
Diagnosa demam berdarah dengue adalah Diagnosa ditegakkan dari gejala klinis
dan hasil pemeriksaan darah :
a. Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus
selama 2-7 hari.
b. Terdapat manifestasi perdarahan
c. Pembesaran organ
d. Syok
e. Trombositopeni, jumlah trombosit kurang dari 100.000 sel/ mm3
f. Hemokonsentrasi, jumlah hematokrit meningkat paling sedikit 20% diatas
rata-rata.
Tersier
Adalah pencegahan yang dilakukan saat proses penyakit sudah lanjut (akhir periode
patogenesis) dengan tujuan untuk mencegah cacat dan mengembalikan penderita ke
status sehat.
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
FOLLOW UP PASIEN28 Juli 2012 29 Juli 2012 30 Juli 2012
KELUHAN Panas, mual, muntah dan lemas.
Panas, mual, muntah 1x dan lemas.
Panas, mual, muntah 1x, lemas dan sedikit sesak
KESADARAN CM CM CM
TTV TD : 110/70 TD : 110/80 TD : 110/70
Andreas Dhymas Dhyna Martha Kelana (11-2011-245) 11
Nadi : 116 x/mnt
Suhu : 37,6 oc
RR : 24 x/mnt
Nadi : 82 x/mnt
Suhu : 38,8 oc
RR : 24 x/mnt
Nadi : 84 x/mnt
Suhu : 38 oc
RR : 20 x/mnt
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Hb : 12
Ht : 36
L : 2000
T: 100.000
Hb : 14
Ht : 42
L : 3100
T: 38.000
Hb : 14,9
Ht : 43
L : 3800
T: 33.000
Hb : 13,9
Ht : 42
L : 6400
T: 18.000
Foto Thorax PA/RLD
Hb : 14,4
Ht : 43
L : 7300
T: 41.000
PENATA-
LAKSANAAN
IVFD RL 3 L/24jam
Diet lunak
Inpepsa 3x ½
Sanmol 3x1
Inj. Ulcikur 2x100
IVFD RL 3 L/24jam
Diet lunak
Inpepsa 3x ½
Sanmol 3x 1
Inj. Ulcikur 2x100
IVFD RD 10 tpm
Diet lunak
Inpepsa 3x ½
Sanmol 3x 1
Inj. Ulcikur 2x100
31 Juli 2012 1 Agustus 2012 2 Agustus 2012
KELUHAN Pasien sudah tidak panas, mual, muntah 1x, sesak berkurang dan lemas.
Pasien sudah tidak mual dan muntah, pasien lemah
Pasien sudah tidak mual dan tidak muntah.
KESADARAN CM CM CM
TTVTD : 100/70
Nadi : 100 x/mnt
Suhu : 36,8 oc
RR : 20x/mnt
TD : 100/70
Nadi : 76 x/mnt
Suhu : 36,4 oc
RR : 22x/mnt
TD : 110/70
Nadi : 84 x/mnt
Suhu : 36 oc
RR : 20 x/mnt
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Hb : 13,3
Ht : 40
L : 62000
Hb : 12,5
Ht : 37
L : 6200
Hb : 12,1
Ht : 35
L : 6400
Andreas Dhymas Dhyna Martha Kelana (11-2011-245) 12
T: 31.000 T: 31.000 T: 91.000
PENATA-
LAKSANAAN
IVFD RD 10 tpm
Diet lunak
Inpepsa 3x ½
Sanmol 3x 1
Inj. Ulcikur 2x100
IVFD RD 10 tpm
Diet lunak
Inpepsa 3x ½
Sanmol 3x 1
Inj. Ulcikur 2x100
IVFD RD 10 tpm
Diet lunak
Inpepsa 3x ½
Sanmol 3x 1
Inj. Ulcikur 2x100
HASIL FOTO RONTGEN THORAX PA/RLD
Hasil :
Jantung : Dalam batas normal
Paru : Parakardial kanan suram berbercak
Corakan bronkovaskuler kasar
Hilus tidak melebar
Pada RLD tampak jelas ada perselubungan di lateral kanan
Sinus kostofrenikus dan diafragma kanan kiri pada foto PA baik
Kesan :
BRONKOPNEMONIA DENGAN EFUSI PLEURA KANAN
INDEKS EFUSI PLEURA = 28/83 X 100= 33
Andreas Dhymas Dhyna Martha Kelana (11-2011-245) 13