STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui...

56
i STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN FITOBIOTIK EKSTRAK KUNYIT DAN BAWANG PUTIH DENGAN INFEKSI BAKTERI Salmonella sp. SKRIPSI Oleh HASRULLAH I111 13 015 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Transcript of STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui...

Page 1: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

i

STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN

FITOBIOTIK EKSTRAK KUNYIT DAN BAWANG PUTIH

DENGAN INFEKSI BAKTERI Salmonella sp.

SKRIPSI

Oleh

HASRULLAH

I111 13 015

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2017

Page 2: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

ii

STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN

FITOBIOTIK EKSTRAK KUNYIT DAN BAWANG PUTIH

DENGAN INFEKSI BAKTERI Salmonella Sp.

SKRIPSI

Oleh

HASRULAH

I111 13 015

Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Peternakan

pada Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2017

Page 3: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

1. Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Hasrullah

NIM : I111 13 015

menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

a. Karya Skripsi yang saya tulis adalah asli.

b. Apabila sebagian atau seluruhnya dari karya skripsi ini, terutama dalam Bab Hasil

dan Pembahasan, tidak asli atau plagiasi maka bersedia dibatalkan dan dikenakan

sanksi akademik yang berlaku.

2. Demikian pernyataan keaslian ini dibuat untuk dapat digunakan seperlunya.

Makassar, Agustus 2017

Hasrullah

I111 13 015

Page 4: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : Status Hematologis Broiler dengan Penambahan

Fitobiotik Ekstrak Kunyit dan Bawang Putih

dengan Infeksi Bakteri Salmonella sp.

Nama : Hasrullah

Nomor Induk Mahasiswa: I111 13 015

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh:

Dr. Sri Purwanti, S. Pt., M.Si. Pembimbing Utama

Prof. Dr. Ir. Laily Agustina, MS.

Pembimbing Anggota

Prof. Dr. Ir. H. Sudirman Baco, M. Sc.

Dekan Fakultas peternakan

Prof. Dr. drh. Hj. Ratmawati Malaka, M. Sc.

Ketua Program Studi Peternakan

Page 5: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, puji syukur senantiasa penulis panjatkan

kepada ALLAH SWT, karena dengan segala berkah, kehendak, rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian hingga penyusunan

tugas akhir yang berjudul “Status Hematologis Broiler dengan Penambahan

Fitobiotik Ekstrak Kunyit dan Bawang Putih dengan Infeksi Bakteri Salmonella sp.”,

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Peternakan

Universitas Hasanuddin. Shalawat dan salam tak lupa penulis haturkan pada

Nabiyullah Muhammad SAW sebagai suri tauladan ummat manusia.

Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua Orang tua, Ayahanda

Nyingkiri dan Almh. Marabintang yang telah memberikan kasih sayang,

dukungan dan lantunan doa kesuksesan di setiap shalatnya. Dukungan baik

spiritual maupun materil, keikhlasan dalam merawat dan mendidik penulis

sampai saat ini. Saudariku Hastuti atas perhatian, doa dan dukungan yang

diberikan selama ini. Semoga kita dapat membahagiakan kedua orang tua dan

dikumpulkan sekeluarga oleh Allah SWT dalam kebaikan dan ketaatan-Nya.

Penulisan tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan, petunjuk, arahan, dan

masukan yang berharga dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan

hati, penulis ingin menyampaikan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada :

1. Ibu Dr. Sri Purwanti, S.Pt., M.Si. selaku pembimbing utama dan Ibu Prof.

Dr. Ir. Laily Agustina. M.S. sebagai pembimbing anggota yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan mulai

Page 6: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

vi

dari awal penelitian hingga selesainya penulisan tugas akhir ini. Terima

kasih atas kesempatan untuk ikut serta dalam Hibah Penelitian Unhas 2016

2. Bapak Ir. Zain Mide, MS., Ibu Dr. Jamila, S.Pt., M.Si., dan Ibu Dr. Ir.

Sayhriani Syahrir., M.Si. sebagai pembahas yang telah memberikan

masukan dalam proses perbaikan tugas akhir ini.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Sudirman Baco, M.Sc selaku penasehat akademik

yang senantiasa memberikan arahan dan motivasi kepada penulis selama

berada di bangku perkuliahan.

4. Ibu Rektor UNHAS, Bapak Dekan, Pembantu Dekan I, II dan III dan

seluruh Bapak Ibu Dosen yang telah melimpahkan ilmunya kepada

penulis, Bapak Ibu Staf Pegawai dan seluruh civitas akademika Fakultas

Peternakan Universitas Hasanuddin.

5. Asfar Syafar, Aan Ardiansyah dan Rizky D. Putra selaku teman penelitian

yang telah banyak memberikan bantuan, kerjasama dan pengertian

selama penelitian berlangsung.

6. Teman-teman Larva 13 terkhusus untuk Kelas Ganjil. Terima kasih

atas canda tawa serta kebahagiaan selama penulis menjalani perkuliahan.

Teruntuk Putra Astaman, Syafii Yusuf, Arisman, Ikram Muing, Ofir

Tangkelangi, Aan Ardiansyah, Husni, Ardiansyah, terima kasih atas

bantuan.

7. Teman-teman KKN Dikti 2016, terkhusus posko 1 : Imran, Iksan, Ersan,

Syahrir, Nia, Inri, Linda, Wiwi dan Rista terima kasih atas pengalaman tak

terlupakan dan derita “yang tak dibagi” bersama.

Page 7: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

vii

8. Semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak

langsung dalam penyelesaian tugas akhir ini yang tidak dapat penulis

sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan

meski telah berusaha melakukan yang terbaik. Oleh karena itu, dengan segala

kerendahan hati penulis mengharapkan saran ataupun kritikan yang bersifat

konstruktif dari pembaca demi penyempurnaan karya tulis ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat-Nya kepada kita,

dan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan.

Makassar, Agustus 2017

Penulis

Page 8: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

viii

ABSTRAK

HASRULLAH. I111 13 015. Status Hematologis Broiler dengan Penambahan

Fitobiotik Ekstrak Kunyit dan Bawang Putih dengan Infeksi Bakteri Salmonella

sp. Di bawah bimbingan: Sri Purwanti sebagai pembimbing utama dan

Laily Agustina sebagai pembimbing anggota

Penggunaan antibiotik sebagai feed additive dapat menimbulkan residu pangan dan resistensi bakteri-bakteri. Senyawa fitobiotik dapat mengganti fungsi dari antibiotik sintetik sebagai antibakteri.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian fitobiotik Ekstrak Air Kunyit (EAK), Ekstrak Air Bawang Putih (EABP) dan kombinasi Ekstrak Air Kunyit dan Bawang Putih (EAKBP) sebagai feed additive terhadap status hematogis broiler yang diinfeksi Salmonella pullorum. Sebanyak 100 ekor d.o.c dipelihara secara intensif selama 38 hari dan dibagi ke dalam lima perlakuan dan empat ulangan yang setiap perlakuan terdiri atas lima ekor. Bahan baku ransum disusun dengan kandungan energi metabolis (EM) 3.011,25 kkal/kg dan Protein Kasar (PK) 20,62%. Ransum perlakuan R0 (Ransum basal tanpa fitobiotik dan antibiotik/kontrol negatif), R1 (Ransum basal + tetracycline 0,015% + infeksi Salmonella pullorum/kontrol positif), R2 (Ransum basal + EAK 2,50% + infeksi Salmonella pullorum), R3 (Ransum basal + EABP 2,00% + infeksi Salmonella pullorum), R4 (Ransum basal + EAKBP 2,50% + infeksi Salmonella pullorum). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan fitibiotik dalam ransum berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap jumlah eritrosit, hematokrit, dan leukosit tetapi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar hemaglobin. Disimpulkan bahwa penambahan fitiobiotik ekstrak air kunyit dan bawang putih dalam pakan mampu mempertahankan status hematologis broiler ditinjau dari meningkatnya jumlah kadar hemoglobin broiler yang diinfeksi bakteri Salmonella pullorum.

Kata kunci: Broiler, kunyit, bawang putih, hematologis, Salmonella

pullorum

Page 9: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

ix

ABSTRACT

HASRULLAH. I11113015. Broiler Haematological Status with Supplementation

of Phytobiotic Turmeric and Garlic Extrac which infected by Salmonella pullorum.

Supervised by: Sri Purwanti as main supervisor and Laily Agustina as co-

supervisor.

Antibiotok employment as feed additive induces resistance of noxious bakteria.

Pytobiotic replaces the function of syntetic antibiotic as antibakteria. This study was

conducted to determine the effects of Turmeric Extract (TE), Garlic Extract (GE)

and the combination of Turmeric and Garlic Extract (TGE) as a feed additive towards

the Haematological of broiler in which infected by Salmonella pullorum. One

hundred d.o.c were reared intensively for 38 days and divided into five treatments

and four replications, with five chicks in each replicate. The raw diets material

was formulated with 3011.25 kcal metabolizable energy (ME)/kg and 20.62% crude

protein (CP). The treatments were R0 (basal diet without phytobiotic nor

antibiotic as a negative control), R1 (basal diet + 0.015% tetracycline +

Salmonella pullorum infection as a positive control), R2 (basal diet + 2.5% TE +

Salmonella pullorum infection), R3 (basal diet + 2.0% GE + Salmonella pullorum

infection) and R4 (basal diet + 2.5% TGE + Salmonella pullorum infection). The

result shows that Supplementation of Phytobiotic has no significat effect (P>0.05)

and the amount of erythrocytes, hematocrit, and leukocyte but has significat effect

(P<0.05) on the hemoglobin levels. As the concluded that phytobiotic of turmeric

and garlic extract haematological status of which is indicated by the increasing

hemoglobin levels.

Keywords: broiler, turmeric, garlic, Haematological, Salmonella pullorum

Page 10: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. ii

PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................ v

ABSTRAK ............................................................................................. viii

ABSTRACT ................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii

PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 4

FitobiotikSebagai feed Additif .................................................................. 4

Tinjauan Umum Broiler ......................................................................... 5

Gambaran Umum Kunyit (Curcuma Domestica) ................................... 5

Gambaran Umum Bawang Putih (Allium Sativum) ................................... 7

Penggunaan Ekstrak Kunyit dan Ekstrak Bawang Putih Sebagai Feed

Additive PadaUnggas ................................................................................. 8

Tinjauan Umum Salmonella …................................................................. 9

Profil Darah Ayam Ras Pedaging ............................................................. 10

Hipotesis..................................................................................................... 14

Page 11: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

xi

METODE PENELITIAN ...........................................................................

15

Waktu dan Tempat ..................................................................................

15

Materi Penelitian ......................................................................................

15

Prosedur Penelitian ...................................................................................

15

Rancangan Percobaan................................................................................

19

Parameter Penelitian ..................................................................................

19

Analisis Data .............................................................................................

22

HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................

23

Pengaruh Perlakuan Terhadap Status Hematologis ....................................

23

Jumlah Eritrosit ........................................................................................

24

Kadar Hemaglobin.....................................................................................

25

Kadar Hematokrit ......................................................................................

27

Jumlah Leukosit..........................................................................................

28

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................

30

Kesimpulan ..............................................................................................

30

Saran .........................................................................................................

30

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

31

LAMPIRAN .................................................................................................

36

Page 12: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

xii

DAFTAR TABEL No. Halaman

1. Komposisi Kimia Kunyit dan Nutrien Kunyit............................................. 6

2. Nilai Normal Darah Pada Ayam Ras Pedaging Umur 35 Hari .............. 11

3. Komposisi Ransum Penelitian (1-38 Hari) ............................................. 18

4. Status Hematologis Broiler Umur 38 Hari yang diinfeksi Salmonella

pullorum dengan pemberian EAK, EABP, dan EAKBP .................... 23

Page 13: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

xiii

DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman

1. Tabel Anova Jumlah Eritrosit ................................................................ 36

2. Tabel Anova Kadar Hemaglobin............................................................ 37

3. Tabel Anova Jumlah Hematokrit ............................................................ 40

4. Tabel Anova Jumlah Leukosit ............................................................... 40

5. Dokumentasi Penelitian .......................................................................... 41

6. Riwayat Hidup ....................................................................................... 42

Page 14: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Antibiotik merupakan salah satu jenis feed additive yang digunakan dalam

campuran pakan atau air minum. Tujuan penggunaannya untuk meningkatkan

produktivitas, kesehatan, dan keadaan gizi ternak. Penggunaan antibiotik dapat

menyebabkan residu bahan kimia berbahaya dalam produk yang dihasilkan dan

menyebabkan resistensi bakteri-bakteri berbahaya yang terdapat di dalam tubuh ayam.

Bakteri Salmonella adalah bakteri yang sangat merugikan peternak, khususnya

peternak ayam. Bakteri ini mengkontaminasi ternak baik mulai dari penetasan sampai

dengan pascapanen. Bakteri tersebut berdampak pada ternak dan juga pada manusia

yang mengkonsumsinya karena bakteri ini akan mengkontaminasi produk daging atau

telur yang akan dikonsumsi oleh manusia.

Produktivitas ternak dapat berlangsung dengan optimal jika kondisi fisiologis suatu

ternak berjalan dengan baik. Kondisi fisiologis yang baik erat kaitannya dengan kondisi

kesehatan suatu ternak. Kondisi fisiologis pada ternak sangat kuat dipengaruhi oleh

lingkungan, manajemen, nutrisi pakan dan iklim. Perubahan iklim yang terjadi sekarang

di dunia termasuk Indonesia merupakan hasil dari dampak terjadinya pemanasan global

yang dapat mengakibatkan kegagalan dalam produksi ternak unggas dikarenakan stres

dan penyakit. Darah memiliki peranan yang sangat kompleks untuk terjadinya proses

fisiologis yang berjalan dengan baik, sehingga produktivitas ternak dapat berjalan dengan

optimal (Ismoyowati et al., 2006). Gambaran profil darah (hematologis) dapat dijadikan

sebagai screening test (model pengujian) untuk melihat kondisi fisiologis suatu ternak

yang nantinya dihubungkan dengan status kesehatannya untuk meningkatkan

produktivitas.

Page 15: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

2

Kandungan senyawa aktif di dalam kunyit terdapat kurkumin dan umbi bawang

putih yaitu allisin, alliin, antihemolytic factor, Alliin inilah yang mampu menggantikan

fungsi dari antibiotik sintetik di dalam tubuh ayam broiler. Kandungan senyawa-senyawa

aktif ini mampu memperbaiki konversi ransum, meningkatkan kesehatan dan

produktivitas ayam broiler serta mampu mengurangi kadar lemak yang terkandung di

dalam daging ayam broiler. Berdasarkan potensi yang dimiliki oleh kunyit dan bawang

putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air

kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak air kunyit dan bawang putih terhadap

peningkatan status kesehatan ayam pedaging khususnya ayam broiler ditinjau dari status

hematologis dengan uji tantang bakteri Salmonella sp..

Rumusan Masalah

Ayam broiler merupakan salah satu sumber protein hewani yang mempunyai

peluang besar untuk dikembangkan, akan tetapi saat ini masalah yang hadapi peternak

unggas adalah biaya pakan dan obat-obatan yang tinggi serta kematian akibat penyakit

dengan kematian mencapai 50-100%. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang

efektivitas EAK, EABP dan EAKBP sebagai feed additive dengan uji tantang bakteri

Salmonella sp. terhadap status hematologis.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan EAK,

EABP, dan EAKBP dalam pakan ayam broiler melalui kajian status hematologis dengan

menginfeksi bakteri Salmonella sp..

Page 16: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

3

Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sumber informasi ilmiah bagi

akademisi dan peneliti serta dasar pengetahuan bagi peternak/pelaku industri, untuk

mengetahui bagaimana status hematologis ayam broiler yang diberikan EAK, EABP, dan

EAKBP yang terinfeksi bakteri Salmonella sp..

Page 17: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

4

TINJAUAN PUSTAKA

Fitobiotik sebagai Feed Additive

Fitogenik atau fitobiotik adalah senyawa asal tanaman yang digunakan dalam

pakan ternak untuk meningkatkan penampilan produksi ternak (Yulianti, 2015).

Sedangkan menurut Windisch dan Kroismayr (2007) fitobiotik merupakan aditif ransum

yang berasal dari tanaman (tumbuh-tumbuhan) murni yang dapat meningkatkan

performa ternak. Fitobiotik dapat dimanfaatkan sebagai growth promotors seperti asam

organik dan probiotik yang dapat dipopulerkan dalam nutrisi ternak. Fitobiotik mulai

banyak dikembangkan selama beberapa tahun terakhir, khususnya dikembangkan untuk

ternak unggas dan babi. Gerakan penggunaan fitobiotik sebagai feed additive semakin

berkembang semenjak negara-negara Eropa menentang penggunaan antibiotik karena

menimbulkan efek resisten pada mikroorganisme patogen.

Budidaya ternak secara intensif membutuhkan upaya untuk memaksimalkan

efisiensi pakan. Hal tersebut berkaitan dengan saluran pencernaan pada unggas.

Berdasarkan data penelitian Apajalahti (1999) bahwa pada saluran pencernaan unggas

terdapat kurang lebih 1011

/g mikroorganisme. Aktivitas mikroorganisme tersebut

mempengaruhi kecernaan pakan, pemanfaatan energi yang terkandung dalam bahan

pakan yang selanjutnya akan berdampak terhadap kesehatan dan pertumbuhan ternak

(Jamroz et al., 2006). Populasi mikroorganisme tersebut sangat sensitif terhadap

perubahan lingkungan dan kondisi pada saluran pencernaan yang meliputi: komposisi

pakan, keberadaan faktor penghambat kecernaan, dan kekebalan tubuh. Kondisi yang

tidak kondusif pada saluran pencernaan akan mengakibatkan meningkatnya populasi

mikroorganisme patogen yang berakibat timbulnya penyakit dan menurunnya

pertumbuhan (Venho, 2000).

Page 18: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

5

Tinjauan Umum Ayam Broiler

Umumnya di Indonesia ayam broiler sudah di pasarkan pada umur 5-6 minggu

dengan berat 1,3 - 1,6 walaupun laju pertumbuhan belum maksimun, karena ayam broiler

yang sudah berat susah dijual (Rasyaf, 2008).

Broiler merupakan hasil rekayasa genetika dengan cara menyilangkan strain.

Kebanyakan induknya (parent stock) diambil dari Amerika prosesnya sendiri diawali

dengan mengawinkan sekelompok ayam dalam satu keluarga, kemudian dipilihlah

turunan yang tumbuh paling cepat. Diantara mereka disilangkan kembali. Keturunannya

diseleksi lagi, yang cepat tumbuh kemudian dikawinkan dengan sesamanya. Ayam

ini mampu membentuk 1 kg daging atau lebih dalam tempo 30 hari, dan bisa mencapai

1,5 kg dalam waktu 40 hari (Indro, 2004).

Persyaratan mutu bibit ayam broiler atau DOC menurut Standar Nasional

Indonesia (2005), yaitu berat DOC per ekor minimal 37 g dengan kondisi fisik sehat, kaki

normal, dapat berdiri tegak, tampak segar dan aktif, tidak dehidrasi, tidak ditemukan

kelainan bentuk dan cacat fisik, sekitar pusar dan dubur kering.

Gambaran Umum Kunyit (Curcuma domestica)

Kunyit merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai aditif pakan

golongan fitobiotik pada ayam broiler. Kunyit diketahui memiliki efek

imunomodulator sehingga dapat membantu mengoptimalkan kondisi kesehatan ayam

broiler. Kandungan minyak atsiri tanaman kunyit juga diketahui memiliki aktivitas

antibakteri sehingga membantu meningkatkan daya tahan tubuh ternak terhadap

serangan bakteri patogen (Chattopadhyay et al., 2004). Kunyit merupakan salah satu

tanaman obat potensial, selain sebagai bahan baku obat juga dipakai sebagai bumbu

dapur dan zat pewarna alami (Rahardjo dan Rostiana, 2005). Komposisi kimia dan

nutrient kunyit tertera pada Tabel 1.

Page 19: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

6

Tabel 1. Komposisi Kimia dan Nutrien Kunyit

Parameter Nilai (%)

Komposisi Proksimat

Air 8,92±0,02

Bahan Kering 91,00±0,01

Abu 2,85±0,02

Serat Kasar 4,60±0,01

Protein Kasar 9,40±0,01

Lemak 6,85±0,00

Karbohidrat 67,38±0,01

Komposisi Fitokimia

Alkaloid 0,76±0,01

Saponin 0,45±0,00

Tannin 1,08±0,02

Sterol 0,03±0,01

Hidrogen Sianida 0,82±0,00

Flavenoid 0,40±0,01

Fenol 0,08±0,03

Komposisi Vitamin dan Mineral

Riboflavin 0,59±0,02

Tiamin 0,16±0,00

Niacin 2,30±0,00

Kalsium 0,21±0,01

Posfor 0,63±0,02

Potasium 0,46±0,03

Besi 0,045±0,02

Sumber: Ikpeama et al. (2014)

Kunyit memiliki banyak kandungan nutrien dan kaya akan antioksidan (Tabel 1).

Selain itu, kunyit memiliki senyawa bioaktif lain yaitu kurkumin dan minyak atsiri.

Kandungan kurkumin dalam kunyit sebesar 8,6% dan minyak atsiri 6,18% (Agustina et

al,. 2009). Kurkumin adalah komponen yellow bioactive utama yang memiliki sebuah

spektrum luas akan aktivitas biologis termasuk antioksidan, antibakteri, antifungi,

antiprotozoal, antiviral, anti-inflamasi, antihipertensi dan aktivitas hipokolesteremik

(Chattopadhyay et al., 2004). Kandungan minyak atsiri dalam kunyit diyakini memiliki

khasiat kolagoga yang mampu meningkatkan produksi dan sekresi empedu, bila masuk ke

dalam duodenum dan banyak ekskresi empedu, maka kolesterol keluar melalui feses.

Kandungan kimia minyak atsiri kunyit terdiri dari ar-tumeron, a dan ß-tumeron, tumerol,

a-atlanton,ß-kariofilen, linalol, 1,8 sineol (Rahardjo dan Rostiana, 2005).

Page 20: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

7

Bagian terpenting dalam pemanfaatan kunyit adalah rimpangnya. Rimpang

kunyit mengandung berbagai zat aktif diantaranya minyak atsiri yang terdiri atas

monoterpen dan seskuiterpen dan kurkuminoid, protein, fosfor, kalium, besi dan

vitamin C (Himma, 2010).

Walaupun kaya dengan kandungan bahan yang bagus untuk dijadikan feed

additive, penggunaan kunyit dalam jumlah besar juga perlu diperhatikan dikarenakan

kunyit seperti halnya tanaman lainnya memiliki kandungan anti-nutrisi. Beberapa

senyawa kimia anti-nutrisi dikenal pula dengan sebutan „secondary metabolite’ yang

menunjukkan aktivitas biologis yang tinggi. Menurut Gemede and Ratta (2014), zat anti-

nutrisi yang umum dijumpai pada tanaman antara lain: tannin, phytate, oxalate, saponin,

lectin, alkaloid, protease inhibitor dan cyanogenic glycocides. Anti nutrisi pada tanaman

dapat mengurangi ketersedian nutrien dan menyebabkan penghambatan pertumbuhan.

Akan tetapi, ketika digunakan dengan dosis rendah, phytate, lectin, tannin, amylase

inhibitor dan saponin dapat memperlihatkan pengurangan glukosa darah dan respon

insulin terhadap makanan yang mengandung tepung dan juga menurunkan plasma

kolesterol dan trigliserida. Sebagai tambahan, phytate, tannin, saponin, protease

inhibitor, goestrogen dan oxalate mengurangi resiko kanker.

Gambaran Umum Bawang Putih (Allium sativum)

Bawang putih (Allium sativum Linn.) adalah herbal semusim berumpun memiliki

ketinggian sekitar 60 cm. Bawang putih mengandung minyak atsiri aliin dan alisin yang

berkaitan dengan daya antibakteri. Akhir-akhir ini para peneliti lebih memfokuskan pada

komponen bawang putih mengandung sulfur disebut alisin. Komponen ini dibedakan

menjadi dua yaitu bagian larut dalam minyak dan bagian larut dalam air. Komponen larut

dalam minyak antara lain sulfida, seperti dialil sulfida (DAS), dialil disulfida (DADS),

dialil trisulfida dan alil metil trisulfida, dithiins, dan ajoene. Komponen yang larut dalam

Page 21: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

8

air merupakan turunan sistein, seperti S–alilsistein (SAC), S–alil merkaptosistein (SAMC)

dan S-metilsistein, dan turunan gamma–glutamil sistein. Komponen larut dalam air lebih

stabil dibanding komponen larut dalam minyak (Amagase et al., 2001).

Keusgen (2002) menjelaskan bahwa bawang putih juga memiliki kandungan

saponin, sterol, mineral dan selenium, vitamin C, thiamin, riboflavin, niacin, asam

pantotenat dan vitamin E serta flavonoid dan fenol dalam konsentrasi yang rendah.

Penggunaan Ekstrak Kunyit dan Ekstrak Bawang Putih Sebagai Feed Additive

pada Unggas

Rimpang kunyit telah lama digunakan oleh masyarakat Asia terkhusus Indonesia

sebagai tanaman obat. Pemakaian kunyit sebagai feed additive pada unggas telah

beberapa kali diteliti dengan harapan dapat menggantikan peranan antibiotik sintetis dan

memberikan manfaat. Kunyit telah diketahui mempunyai khasiat yang aman, alami dan

fitobiotik yang bebas residu. World Health Organization memberikan pernyataan bahwa

kunyit dan kurkumin (colouring agent) aman digunakan pada makanan manusia dan

ternak (Anonymous, 1987). Studi lebih jauh pada manusia dan ternak, kunyit betul-betul

memiliki tingkat toksik yang rendah (Alia et al., 2006) oleh karena itu, penambahan

kunyit aman dan cocok untuk unggas (Dono, 2012).

Penelitian Yamin dkk. (2009) menunjukkan bahwa penambahan tepung kunyit

dalam ransum sebanyak 0,04% dapat meningkatkan konsumsi pakan dan produktivitas

broiler. Kunyit merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai aditif pakan golongan

fitobiotik pada ayam broiler. Kunyit diketahui memiliki efek imunomodulator sehingga

dapat membantu mengoptimalkan kondisi kesehatan ayam broiler (Napirah, 2013).

Maryam dkk. (2003) melaporkan bahwa pemberian ekstrak bawang putih

sebanyak 4% pada ransum ayam petelur yang mengandung aflaktosin 0,4 mg AFB 1

atau 2 dapat meningkatkan bobot badan dan produksi telur serta dapat mengurangi kadar

Page 22: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

9

residu aflaktosin pada telur yang dihasilkan. Adanya beberapa kandungan senyawa

aktif ini membuat bawang putih potensial untuk digunakan sebagai “feed

additive” pengganti antibiotik sintetik pada ternak ayam. Hal ini disebabkan karena

adanya senyawa allicin pada bawang putih (Bidura dkk., 2000). Safithri (2004)

mengemukakan bahwa ekstrak air dan ekstrak etanol bawang putih dapat menghambat

pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactie, Staphylococcus aureus, dan Eschericia

coli.

Tinjauan Umum Bakteri Salmonella

Salmonella sp. merupakan bakteri Gram negatif yang bergerak (motil) dengan

menggunakan flagela, bersifat anaerob fakultatif, katalase positif dan oksidase negatif.

Terdapat lebih dari 2500 serotypes berbeda yang diketahui dan tersebar pada hewan

terutama unggas dan babi. Salmonella sp. juga bersumber pada lingkungan termasuk air,

tanah, serangga dan kotoran hewan. Bakteri ini tumbuh pada suhu dalam kisaran 7 sampai

470 ºC dan pH antara 4,0-9,5. Nilai minimum aktivitas air untuk tumbuh adalah 0,96 dan

dapat bertahan dalam waktu yang lama pada bahan makanan yang mengandung lemak

dan mempunyai aktivitas air yang rendah.

Spesies yang menyebabkan penyakit pada unggas adalah Salmonella pullorum,

infeksi pada ayam dapat menyebabkan penyakit menular yang dikenal dengan nama

berak putih atau berak kapur (Bacilary White Diarrhea = BWD). Penyakit ini

menimbulkan mortalitas yang sangat tinggi pada anak ayam umur 1 -10 hari. Selain

ayam, penyakit ini juga menyerang unggas lain seperti kalkun, puyuh, merpati, beberapa

burung liar (Wawun, 2008).

Infeksi Salmonella sp. terjadi melalui 3 cara yaitu kongenital, oral dan aerogen

(Ressang, 1984). Secara kongenital yaitu penularan melalui telur, sehingga anak

ayam yang menetas melalui telur tersebut akan terinfeksi Salmonella sp.. Infeksi

Page 23: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

10

secara oral terjadi melalui pakan dan air minum yang tercemari Salmonella sp.. Sedang

aerogen adalah infeksi yang terjadi di dalam mesin penetas telur dimana masa tunas

penyakit berkisar antara 1 minggu. Penularan melalui vektor juga lazim terjadi,

penyebaran ini terjadi melalui hewan- hewan kecil seperti tikus, lalat, burung liar dan

peralatan yang mengandung bakteri Salmonella sp. yang digunakan di dalam

kandang (Cox et al., 1996).

Profil Darah Ayam Ras pedaging

Darah merupakan jaringan cair yang berfungsi sebagai transportasi berbagai

bahan antara sel dan lingkungan eksternal atau antara sel-sel itu sendiri (Lestari, 2008).

Darah unggas terdiri atas plasma darah dan sel darah. Plasma darah terdiri atas protein

(albumin, globulin, dan fibrinogen), lemak darah bentuk kolesterol, fosfolipid, lemak

netral, asam lemak, dan mineral anorganik terutama kalsium, potassium, dan iodium.

Sel darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), trombosit, dan leukosit (heterofil,

eosinofil, basofil, limfosit, dan monosit) (Yuwanta, 2004).

Peran utama darah adalah sebagai media transportasi untuk membawa

oksigen dari paru-paru ke sel-sel jaringan tubuh dan CO2 ke paru-paru, membawa bahan

makanan dari usus ke sel-sel tubuh, mengangkut zat-zat yang tidak terpakai sebagai

hasil metabolisme untuk di keluarkan dari tubuh, mentransfer enzim-enzim dan

hormon, mengatur suhu tubuh, keseimbangan cairan asam-basa, dan untuk

pertahanan tubuh terhadap infiltrasi benda-benda asing dan mikroorganisme (Suwandi,

2002).

Tubuh hewan yang mengalami gangguan fisiologis akan memberi perubahan

pada gambaran profil darah. Adanya perubahan profil darah tersebut dapat

disebabkan oleh faktor internal, dan eksternal. Faktor internal misalnya kesehatan,

stres, status gizi, suhu tubuh, sedangkan faktor eksternal misalnya akibat perubahan

Page 24: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

11

suhu lingkungan, dan infeksi kuman (Ginting, 2008). Ayam ras pedaging yang sehat

memiliki gambaran darah yang normal terdapat pada Tabel 2.

Tabel 2. Nilai Normal Komponen Darah Pada Ayam Ras Pedaging Umur 35 hari

Komponen Darah Nilai

PCV (Hematokrit)(%) 31,0-33,1

RBC (Eritrosit)(106/mm

3) 2,17-2,86

Hb (Hemoglobin) (g/100 ml) 13,3-13,52

WBC (Leukosit)(103/mm

3) 23,38-24,07

Heterofil (103/mm

3) 5,67-6,52

Sumber : Talebi et al., 2005

- Sel Darah Merah (Eritrosit)

Sebagian besar eritrosit bersirkulasi dalam waktu yang terbatas dengan

kisaran bervariasi dari 2-5 bulan pada hewan domestikasi dan tergantung spesies (Meyer

and Harvey, 2004). Eritrosit di dalam aliran darah mamalia merupakan sel-sel yang

tidak berinti dan bergerak (Theml dkk., 2004) sedangkan eritrosit pada unggas

intinya terletak ditengah dan berbentuk oval (Rosmalawati, 2008). Di dalam eritrosit

terdapat hemoglobin (Hb) yang mempunyai fungsi penting dalam mengangkut oksigen

dari paru-paru ke berbagai jaringan tubuh. Produksi eritrosit dipengaruhi oleh tinggi

rendahnya kandungan oksigen dimana protein penginduksi akan menginduksi

pertumbuhan dan diferensiasi sehingga produksi eritrosit akan meningkat.

Hemoglobin merupakan komponen dari eritrosit (Sturkie, 1998).

Fungsi utama eritrosit adalah mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh

jaringan tubuh. Selain mengandung hemoglobin, eritrosit juga mempunyai fungsi lain

yaitu mengandung banyak karbon anhydrase yang mengatalis reaksi antara

karbondioksida dan air, sehingga meningkatkan reaksi bolak-balik ini beberapa ribu kali

lipat. Cepatnya reaksi ini membuat air dalam darah dapat bereaksi dengan banyak sekali

karbondioksida dan dengan demikian mengangkutnya dari jaringan menuju paru-paru

dalam bentuk ion bikarbonat (Guyton and Hall, 2006).

Page 25: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

12

- Hemoglobin (Hb)

Hemoglobin adalah komponen penting dari eritrosit karena memiliki

kemampuan untuk mengangkut oksigen (Theml et al., 2004). Kadar hemoglobin

dipengaruhi oleh kadar oksigen dan jumlah eritrosit, sehingga ada kecenderungan jika

jumlah eritrosit rendah, maka kadar hemoglobin akan rendah dan jika oksigen dalam

darah rendah, maka tubuh terangsang meningkatkan produksi eritrosit dan hemoglobin

(Schalm, 2010).

Jain (1993) menyatakan bahwa kadar normal hemoglobin ayam yaitu 7,0-

13,0 g/dl. Hemoglobin sangat penting untuk kelangsungan hidup karena membawa dan

mengantarkan okigen ke jaringan. Hemoglobin memiliki dua fungsi pengangkutan

penting dalam tubuh, yaitu pengangkutan oksigen dari organ respirasi ke jaringan

perifer dan pengakutan karbondioksida dan berbagai proton dari jaringan perifer ke organ

respirasi untuk selanjutnya diekskresikan keluar (Murray et al., 2003).

Hemoglobin merupakan petunjuk kecukupan oksigen yang diangkut. Kandungan

oksigen dalam darah yang rendah menyebabkan peningkatan produksi hemoglobin

dan jumlah eritrosit. Penurunan kadar hemoglobin terjadi karena adanya gangguan

pembentukan eritrosit (eritropoesis) (Frandson, 1992).

- Hematokrit/Packed Cell Volume (PCV)

Nilai hematokrit atau packed cell volume (PCV) adalah suatu istilah yang artinya

persentase (berdasar volume) dari darah yang terdiri atas sel darah merah (Frandson et al.,

2009). Nilai hematokrit adalah volume semua eritrosit dalam 100 ml darah dan disebut

dengan persentase dari volume darah itu. Peningkatan atau penurunan hematokrit di

dalam darah mempengaruhi viskositas darah. Nilai hematokrit juga dipengaruhi oleh

temperatur lingkungan yang dapat bertambah jika keadaan hipoksia atau polisitemia

Page 26: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

13

(jumlah sel-sel merah dalam tubuh meningkat) sehingga jumlah eritrosit lebih banyak

dibandingkan dengan jumlah normal (Guyton and Hall, 2006).

- Sel Darah Putih (Leukosit)

Leukosit adalah sel darah yang berinti dengan ukuran sel lebih besar dan

yang lebih sedikit dibandingkan dengan eritrosit (Bacha dan Bacha, 2000). Leukosit

merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan tubuh dengan menyediakan

pertahanan yang cepat dan kuat terhadap setiap agen infeksi. Leukosit dibagi

menjadi dua kelompok yaitu granulosit yang terdiri dari heterofil, eosinofil, basofil dan

kelompok agranulosit terdiri dari monosit dan limfosit (Cahyaningsih dkk., 2007).

Leukosit mempunyai peranan dalam pertahanan seluler dan humoral

organisme terhadap zat-zat asing (Effendi, 2003). Fungsi leukosit adalah untuk

pertahanan tubuh suatu organisme. Pertahanan ini dilakukan dengan cara

menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis atau dengan

pembentukkan antibodi (Guyton and Hall, 1997). Sistem pertahanan ini sebagian

terbentuk di dalam sumsum tulang dan sebagian lagi di dalam organ limfosit

termasuk kelenjar limfe, timus, tonsil dan sel-sel limfoid lain. Leukosit yang telah

dibentuk akan diangkut dalam darah menuju ke bagian tubuh untuk digunakan.

Jumlah leukosit pada unggas lebih banyak dibandingkan dengan leukosit

pada mamalia, yaitu berkisar antara 20.000-30.000/mm (Swenson, 1984). Jumlah sel

leukosit normal pada ayam adalah antara 12.000-30.000/μL (Julendra dkk., 2010).

Jumlah leukosit pada tiap-tiap unggas berbeda-beda dan mempunyai fluktuasi yang

tinggi, keadaan ini bisa terjadi pada kondisi stress, aktivitas biologis yang tinggi,

gizi, dan umur. Faktor lain yang turut berpengaruh adalah jenis kelamin, lingkungan, efek

hormon, obat-obatan serta sinar ultraviolet atau sinar radiasi (Hodges, 1977).

Page 27: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

14

Hipotesis

Diduga bahwa zat bioaktif yang terkandung dalam fitobiotik Ekstrak Air Kunyit

(EAK), Ekstrak Air Bawang Putih (EABP) dan kombinasi Ekstrak Air Kunyit dan

Bawang Putih (EAKBP) mampu mempertahankan eritrosit, hemaglobin, hematokrit dan

leukosit broiler yang terinfeksi Salmonella pullorum.

Page 28: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

15

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November – Desember 2016, Perumahan

Dosen Tamalanrea Blog AB.5, Makassar dan pemeriksaan hematologis di Laboratorium

Fisiologi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin.

Materi Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan antara lain: ayam ras, ekstrak air kunyit, ekstrak air

bawang putih, tetracyclin, filler, biakan bakteri Salmonella pullorum, ransum basal, air

minum, kertas koran, sekam padi, plastik, larutan Hayem dan Turk, wax, antikoagulan

EDTA (Ethylene Diamine Tetraacetic Acid), alkohol 70%, HCl 0,1 N, NaCl fisiologis,

larutan CCL4, aquabides, aquades, larutan TCA 10%, pereaksi TBA, kertas label, kertas

saring, cover glass, dan kapas.

Alat yang digunakan antara lain: kandang percobaan, tempat pakan dan tempat

minum, timbangan elektrik, lampu pijar, timbangan, sekop, baskom, tirai, sarung tangan,

alat tulis, wadah penyimpanan, spoit 5 ml, tabung reaksi vakum, pipet tetes, tabung sahli,

mikrohematokrit, mikrocentrifuge, mikroskop, haemocytometer dan microcapillary

hematocryt reader.

Prosedur Penelitian

1. Persiapan Kandang

Kandang yang digunakan adalah kandang sistem litter dengan ukuran per unit

sebesar 80 cm x 75 cm x 50 cm (panjang x lebar x tinggi) dengan alas litter kandang

berasal dari sekam padi setebal ± 5 cm. Masing-masing petakan kandang telah dilengkapi

dengan tempat makan dan tempat minum. Sebelum ternak dimasukkan ke dalam kandang

terlebih dahulu dilakukan desinfektan untuk mematikan mikroorganisme patogen. Proses

desinfeksi menggunakan larutan formalin yang dicampurkan dengan air bersih dengan

Page 29: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

16

perbandingan 25 ml formalin : 15 liter air, kemudian larutan tersebut disemprotkan

keseluruh bagian kandang. Setelah kering, dilakukan pengapuran secara merata pada

dinding dan lantai kandang. Peralatan kandang tempat makan dan air minum sebelumnya

dicuci menggunakan sabun, kemudian dibilas menggunakan air desinfektan. Pemanasan

kandang dilakukan dengan menggunakan lampu pijar 60 watt yang dipasang pada tiap

petak kandang.

2. Pembuatan EAK, EABP, dan EAKBP

Ekstrak kunyit dan bawang putih diproduksi oleh CV. Lansida, Yogyakarta. Ekstrat

kunyit dan bawang putih diperoleh melalui serangkaian proses, mula-mula dilakukan

pencucian kunyit segar hingga bersih dari tanah yang menempel dan ditiriskan kemudian

diiris-iris tipis, sedangkan bawang putih dilakukan pengupasan kulit luar lalu diiris-iris

tipis. Selanjutnya masing-masing bawang putih dan kunyit secara terpisah dicampurkan

dengan air (perbandingan 1:5) kemudian diblender dan diaduk dengan menggunakan

ultra turax. Selanjutnya larutan kunyit maupun bawang putih difiltrasi dan kemudian

dievaporasi. Ekstrak air kunyit dan bawang putih siap digunakan dan dicampur sesuai

level pada perlakuan.

3. Pembuatan Biakan Bakteri Salmonella sp.

Pembiakan Bakteri Salmonella dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin. Biakan bakteri Salmonella diambil koloni 1 loop

dan ditanam pada media kaldu brain heart infusion (BHI) dan diinkubasikan pada suhu

37°C selama 18-24 jam (Alisantosa dkk., 2000; Desmidt et al., 1997). Kemudian

disentrifus (500g, 10 menit) sehingga terbentuk pelet. Untuk memperoleh dosis inokulum,

pelet diencerkan dengan larutan NaCl fisiologis steril dan kekeruhannya disamakan

dengan standar McFarland no.1 yang setara dengan 108

colony forming unit (CFU)/ml

(Miyamoto dkk., 1998).

Page 30: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

17

4. Perlakuan Ransum

Ransum perlakuan diberikan pada ayam broiler mulai d.o.c (day old chicken)

sampai umur 5 minggu setelah melalui pengacakan. Bahan penyusun ransum terdiri dari

jagung kuning halus, dedak padi, Meat and Bone Meal (MBM), minyak nabati, Chicken

Feather Meal (CFM), bungkil kedelai, CaCO3, Dicalcium Phospate (DCP), premiks,

garam (NaCl), L-lysin, dan DL- methionin. Ransum perlakuan terdiri dari ransum basal

ditambah dengan EAK, EABP dan EAKBP sebagai feed additive. Susunan ransum

penelitian disajikan pada Tabel 3.

5. Pemeliharaan dan Perlakuan Penelitian

Ayam broiler dibagi secara acak ke dalam 5 perlakuan dan 4 ulangan sehingga

terdapat 20 unit kandang, dipelihara selama 38 hari. Ternak ayam broiler dipelihara

dalam kandang koloni selama 5 minggu yang sebelumnya ada periode adaptasi. Pakan

dan air minum diberikan secara ad libitum. Vita stress diberikan sebelum dan setelah

dilakukan vaksinasi. Vaksinasi Newcastle Disease (ND) pada umur 4 hari melalui tetes

mata dan vaksin ND/AI pada umur 3 hari. Ayam broiler ditimbang untuk mengetahui

pertambahan berat badan setiap seminggu sekali, dan penimbangan pakan sisa untuk

mengetahui pakan yang dikonsumsi. Pada saat ayam berumur 3 minggu diinfeksi dengan

Salmonella pullorum secara peroral dengan dosis 108 CFU/ml (Alisantosa et al., 2000;

Desmidt et al., 1997). Pada akhir penelitian dilakukan pengambilan sampel darah

sebanyak 1 ekor dari masing-masing unit perlakuan melalui vena bracialis dengan

menggunakan spoit. Darah ditampung dalam tabung reaksi yang berisi antikoagulan

EDTA. Peubah yang diamati dalam penelitian ini meliputi nilai hematoktrit, jumlah sel

darah merah, kadar hemaglobin dan jumlah sel darah putih.

Page 31: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

18

Tabel 3. Komposisi Ransum Penelitian (1−38 Hari)

Jenis Pakan Perlakuan Pakan

R0 R1 R2 R3 R4

Jagung Kuning Halus (%) 59,00 59,00 59,00 59,00 59,00

Dedak (%) 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00

MBM (%) 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00

Minyak (%) 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00

CFM (%) 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00

Bungkil Kedelai (%) 13,25 13,25 13,25 13,25 13,25

CaCO3 (%) 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

DCP (%) 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30

Premiks)* 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50

Garam 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25

Lysin (%) 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10

Methionin (%) 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10

Total Basal 97,50 97,50 97,50 97,50 97,50

Filler (%) 2,50 2,485 0 0,50 0

Tetracyclin (%) 0 0,015 0 0 0

Ekstrak Air Kunyit (%) 0 0 2,50 0 0

Ekstrak Air Bawang Putih

(%) 0 0 0 2,00

0

Ekstrak Air Kunyit Bawang

Putih (%) (1:3) 0 0 0 0

2,50

Total Ransum (%) 100 100 100 100 100

Kandungan Nutrisi Pakan Berdasarkan Perhitungan

Energi Metabolis (ME)

(kkal/kg) 3011,25 3011,25 3011,25 3011,25 3011,25

Protein kasar (%) 20,62 20,62 20,62 20,62 20,62

Serat kasar (%) 3,017 3,017 3,017 3,017 3,017

Lemak kasar (%) 4,07 4,07 4,07 4,07 4,07

Kalsium (%) 1,71 1,71 1,71 1,71 1,71

Lysin (%) 0,85 0,85 0,85 0,85 0,85

Methionin (%) 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28

P (%) 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40

*Keterangan: Komposisi premiks Per Kilogram; Vitamin A; 1.250.000 UI, Vitamin D; 250.000 UI, Vitamin E; 750 IU, Vitamin K; 200 mg, Vitamin C. 5000 mg,Vitamin B; 250 mg, Vitamin B2; 400 mg, Vitamin B6; 100 mg, Vitamin B12; 1,2 mg,Biotin; 20 mg, Folic Acaid; 50 mg, Nicotinic Acaid; 3.000 mg, Calcium-D-Pantothenate; 400 Mg, Choline Chloride; 1.500 mg, Copper; 500 Mg,Iron; 2.500 mg, Iodine; 20 mg, Manganese; 6.000 mg, Selenium; 20 mg, Methionine; 5.000 mg, Threonine; 4.000 mg, dan Antioksidan; 800 mg. R0 (Ransum basal tanpa fitobiotik dan antibiotik dan tanpa infeksi Salmonella pullorum +

filler 2,5%/kontrol negatif); R1 (Ransum basal + tetracycline 0,015% + filler 2,485% + infeksi Salmonella

pullorum/kontrol positif); R2 (Ransum basal + EAK 2,50% + infeksi Salmonella pullorum); R3 (Ransum basal +

EABP 2,00% + filler 0,50% + infeksi Salmonella pullorum); R4 (Ransum basal + EAKBP 2,50% + infeksi Salmonella

pullorum)

Page 32: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

19

Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan

Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Setiap unit percobaan terdiri

dari 5 ekor ayam, sehingga jumlah keseluruhan adalah 100 ekor ayam broiler. Susunan

perlakuan terdiri atas 5 macam ransum, yaitu :

R0 = Ransum basal tanpa fitobiotik, antibiotik dan tanpa infeksi Salmonella sp. (kontrol

negatif)

R1 = Ransum basal + Tetracyclyn 0,015% + filler 2,485% + infeksi Salmonella sp.

(kontrol positif)

R2 = Ransum basal + EAK 2,50% + infeksi Salmonella sp.

R3 = Ransum basal + EABP 2,00% + filler 0,50% + infeksi Salmonella sp.

R4 = Ransum basal + EAKBP 2,50% + infeksi Salmonella sp.

Parameter Penelitian

1. Nilai Hematokrit

Nilai hematokrit ditentukan dengan metode mikrohematokrit (Ebenebe et al., 2012;

Sonjaya, 2015). Darah dari tabung ditempelkan dengan ujung mikrokapiler yang bertanda

(merah atau biru). Darah dibiarkan mengalir sampai 4/5 bagian pipa kapiler terisi

kemudian ujung pipa kapiler disumbat dengan wax (penyumbat). Pipa kapiler tersebut

ditempatkan di microcentrifuge kemudian disetel dengan kecepatan 2500-4000 rpm

selama ±15 menit, kemudian terbentuk lapisan plasma, lapisan putih abu, dan lapisan

merah. Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur % volume eritrosit (lapisan merah)

dari darah dengan menggunakan alat baca mikrohematokrit (microcapillary hematokrit

reader).

Page 33: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

20

2. Jumlah Sel Darah Merah

Jumlah sel darah merah dapat diketahui dengan menggunakan haemocytometer

(Ebenebe et. al.2012; Sonjaya, 2015). Pengambilan darah dari tabung menggunakan

pipet eritrosit (pipet sel darah merah) dengan bantuan alat pengisap (aspirator) sampai

batas angka 0,5. Ujung pipet dibersihkan dengan tisu. Larutan pengencer Hayem diisap

sampai tanda 101 yang tertera pada pipet eritrosit, kemudian pipa aspirator dilepaskan.

Kedua ujung pipet ditutup dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kanan, kemudian isi

pipet dikocok dengan membentuk gerakan angka 8, dan cairan yang tidak ikut terkocok

dibuang. Setetes cairan dimasukkan kedalam kamar hitung dan biarkan butir-butir dalam

kamar hitung mengendap. Butir darah merah dihitung dengan mikroskop pada

pembesaran 40 kali. Jumlah eritrosit dihitung pada 5 kotak dengan perbesaran 40 kali di

bawah mikroskop. Hasil dari perhitungan eritrosit dikalikan 10.000 (mm3).

3. Kadar Hemoglobin

Kadar hemoglobin dihitung dengan menggunakan metode Sahli. Tabung Sahli diisi

dengan larutan HCl 0,1 N sampai angka 10. Darah diisap sampai batas 20 cm (0,02 ml)

dengan pipet Sahli dan aspirator. Darah dimasukkan ke dalam tabung Sahli dan

diletakkan diantara kedua bagian standar warna dalam alat hemoglobinometer, kemudian

dibiarkan selama 5-10 menit sampai terbentuk asam hematin berwarna coklat.

Ditambahkan setetes demi setetes aquadestilata dengan pipet sambil diaduk, sampai

warna larutan darah sama dengan warna standar. Perhitungan kadar hemoglobin

dilakukan dengan membaca tinggi permukaan cairan pada tabung Sahli, dengan melihat

skala g % yang berarti banyaknya hemoglobin dalam gram per 100 ml darah

(Rosmalawati, 2008; Sonjaya, 2015).

Page 34: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

21

3. Jumlah Sel Darah Putih

Jumlah sel darah putih dapat diketahui dengan menggunakan haemocytometer

(Ebenebe et. al., 2012; Sonjaya, 2015). Pengambilan darah dilakukan menggunakan pipet

leukosit (pipet sel darah putih) dengan bantuan alat pengisap (aspirator) sampai batas

angka 0,5. Ujung pipet dibersihkan dengan tissu. Larutan pengencer Turk diisap sampai

tanda 11 yang tertera pada pipet eritrosit, kemudian pipa aspirator dilepaskan. Kedua

ujung pipet ditutup dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kanan, isi pipet dikocok

dengan membentuk gerakan angka 8, dan cairan yang tidak ikut terkocok dibuang.

Setetes cairan dimasukkan ke dalam kamar hitung dan dibiarkan butir-butir yang ada di

dalam kamar hitung mengendap. Butir darah putih dihitung dengan mikroskop pada

pembesaran 10 kali. Menghitung leukosit di empat bidang besar dari kiri atas ke kanan,

ke bawah lalu ke kiri, ke bawah lalu ke kiri dan seterusnya. Untuk sel-sel pada garis, yang

dihitung adalah pada garis kiri dan atas. Jumlah eritrosit dihitung pada 4 kotak dengan

perbesaran 10 kali di bawah mikroskop. Hasil dari perhitungan eritrosit dikalikan 50

(mm3).

Page 35: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

22

Analisis Data

Data yang diperoleh diolah menggunakan sidik ragam dengan Rancangan Acak

Lengkap (RAL) dengan model matematika sebagai berikut:

Yij = μ + τi + єj

i= 1, 2, 3, 4, 5

j= 1, 2, 3, 4

Keterangan:

Yij= Hasil pengamatan dari peubah pada penggunaan ekstrak kunyit dan bawang

putih ke-i dengan ulangan ke-j

μ = Rata-rata pengamatan

τi= Pengaruh perlakuan ekstrak kunyit dan bawang putih

є= Pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i(i= 1, 2, 3, 4, 5) dan ulangan

ke-j(j= 1, 2, 3, 4)

Pengaruh diantara perlakuan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

(Gaspersz,1991).

Page 36: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

23

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Perlakuan Terhadap Status Hematologis.

Hasil pengamatan terhadap eritrosit, hemaglobin, hematokrit dan leukosit pada

broiler yang diinfeksi bakteri Salmonella pullorum dengan pemberian fitobiotik Ekstrak

Air Kunyit (EAK), Ekstrak Air Bawang Putih (EABP) dan kombinasi Ekstrak Air

Kunyit dan Bawang Putih (EAKBP) dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Status Hematologis Broiler Umur 38 Hari yang Diinfeksi Salmonella pullorum dengan Pemberian EAK, EABP, dan EAKBP

Perlakuan

Parameter

Eritrosit

(106/mm

3)

Hemoglobin

(g/dl)

Hematokrit

(%)

Leukosit

(103/mm

3)

R0 3,83 ± 0,89 12,38 a ±1,84

29 ±3,60 60,08 ±14,14

R1 3,40 ± 0,35 12,35 a ±0,60

25,25±3,50 80,29 ± 15,83

R2 3,55 ± 0,44 8,92 b ±0,29

25,50±2,38 91,05±12,29

R3 3,66 ±0,11 9,90 b ±1,29

29,25±2,22 92,02±12,70

R4 3,50 ±0,48 11,90 a ±0,41

27,25±1,50 78,41±11,98

a,b

: Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang signifikan pada P<0,05

R0 (Ransum basal tanpa fitobiotik dan antibiotik dan tanpa infeksi Salmonella pullorum + filler 2,5%/kontrol

negatif); R1 (Ransum basal + tetracycline 0,015% + filler 2,485% + infeksi Salmonella pullorum/kontrol positif); R2

(Ransum basal + EAK 2,50% + infeksi Salmonella pullorum); R3 (Ransum basal + EABP 2,00% + filler 0,50% +

infeksi Salmonella pullorum); R4 (Ransum basal + EAKBP 2,50% + infeksi Salmonella pullorum)

Respon broiler dalam berbagai situasi fisiologi dapat diketahui dengan cara

mengamati perubahan pada parameter hematologis. Peranan hematologis penting

dalam menentukan status kesehatan ayam. Ayam yang dipelihara pada sistem

manajemen yang berbeda akan memiliki karakteristik hematologis yang berbeda pula.

Hasil analisis statistik menyatakan bahwa penambahan EAK dan EABP dalam pakan

dengan menginfeksikan Salmonella pullorum memperlihatkan pengaruh yang nyata

(P<0,05) terhadap hemoglobin dan berada pada kisaran normal namun tidak

berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap eritrosit, hematokrit, leukosit.

Page 37: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

24

Jumlah Eritrosit

Berdasarkan hasil sidik ragam diketahui bahwa pemberian EAK, EABP dan

EAKBP pada ransum broler tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap jumlah eritrosit

yang diinfeksi Salmonella pullorum. Hal ini terjadi karena infeksi bakteri Salmonella

pullorum pada broiler sangat mengganggu jumlah eritrosit yang berpengaruh terhadap

kesehatan, hal ini terbukti karena ada gejala yang muncul. Contoh penyakit yang

disebabkan oleh Salmonella sp. adalah berak putih. Penyakit Salmonella sp. adalah

penyakit unggas yang ditularkan melalui feses, terutama pada ayam dan kalkun yang

ditandai dengan berak putih dan kematian tinggi pada unggas muda. Unggas dewasa

bertindak sebagai karier. Penyakit ini terutama menyerang ayam dan kalkun umur di

bawah satu bulan serta unggas lain. Selain itu penyakit berak putih berdampak terhadap

kerugian ekonomi yang besar karena menyebabkan produksi turun, kematian embrio

tinggi, kadang-kadang ayam dewasa juga dapat mati (Shivaprasad, 1997).

Menurut Talebi et. al. (2005) jumlah eritrosit normal pada ayam ras pedaging

umur 35 hari berkisar antara 2,17-2,86x106/mm

3. Nilai eritrosit pada Tabel 4

menunjukkan bahwa kontrol negatif 3,83x106/mm

3, kontrol positif 3,40x106/mm

3,

penambahan EAK 3,55x106/mm

3, penambahan EABP 3,66x106/mm

3, dan penambahan

EAKBP 3,07x106/mm

3. Dari hasil data yang ada telah memperlihatkan nilai yang lebih

baik yaitu penambahan EAKBP sebanyak 3,07x106/mm

3. Perlakuan penambahan

EAKBP mendekati nilai normal eritrosit pada ayam ras pedaging, ini dapat terjadi karena

EAK dan EABP berperan sebagai agen bakteri. Hal ini didukung Purwanti et al.

(2014) menyatakan bahwa kombinasi fitobiotik ekstrak air kunyit dan bawang putih

mampu berperan sebagai agen antibakteri terhadap Salmonella sp., Lactobacillus sp. dan

Escherichia coli pada level 2,5 persen.

Page 38: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

25

Kunyit merupakan tanaman obat yang juga mempunyai pengaruh positif terhadap

sistem kekebalan tubuh karena efek relakasi dan kemampuannya dalam menstimulasi

sistem saraf pusat, mempertahankan permukaan epitel, meningkatkan fungsi liver, ginjal,

meningkatkan produksi sel darah putih, dan menghambat replikasi virus. Adanya

komponen anti stress dan immunomodulatory activity juga membantu ternak lebih

toleran terhadap stress (Ulfah, 2006). Bawang putih juga memiliki kandungan saponin,

sterol, mineral dan selenium, vitamin C, thiamin, riboflavin, niacin, asam pantotenat dan

vitamin E serta flavonoid dan fenol dalam konsentrasi yang rendah (Keusgen, 2002).

Penambahan kombinasi EAKBP pada pakan mampu menekan pertumbuhan

bakteri sehingga jumlah eritrosit tidak jauh dengan kondisi normal. Bahan aktif yang

terkandung pada kunyit yaitu kurkumin dan bawang mengandung minyak atsiri yang

berperan sebagai antibakteri.

Kadar Hemoglobin

Berdasarkan hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan ransum

berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar hemaglobin broiler yang diinfeksi

Salmonella pullorum. Kadar hemoglobin pada Tabel 4 menunjukkan nilai kontrol

negatif sebanyak 12,38 g/dL, kontrol positif 12,35 g/dL, penambahan EAK 8,92 g/dL,

penambahan EABP 9,90 g/dL, penambahan EAKBP 11,90 g/dL. Dari tiga perlakuan

terakhir yang paling baik yaitu kombinasi EAKBP karena memiliki nilai hemoglobin

yang tinggi dan berada pada kisaran normal.

Dari data yang ada diketahui bahwa Perlakuan Ro (12,38 g/dL) tidak berbeda

dengan perlakuan R1 (12,35 g/dL) dan P4 (11,90 g/dL), tetapi Ro berbeda nyata

dibandingkan R2 (8,92 g/dL) dan R3 (9,90 g/dL). Nilai hemoglobin berkisar antara 8,92-

12,38 g/dL. Nilai hemoglobin pada tiap perlakuan berada pada kisaran normal (7-13

g/dL).

Page 39: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

26

Hemoglobin di dalam eritrosit memungkinkan timbulnya kemampuan untuk

mengangkut oksigen, serta menjadi penyebab timbulnya warna merah pada darah

(Frandson, 1992). Kurkumin dari kunyit memiliki aktifitas antioksidan yang dapat

melindungi hemoglobin dari oksidasi (Chattopaday et.al.,2004).

Senyawa kurkumin pada kunyit merupakan senyawa polifenol yang terkandung

pada EAK dan EAKBP diduga memiliki mekanisme anti-bakteri dengan mendenaturasi

protein membran, menipiskan dan mengubah fluiditas membrane (Hung et al., 2008).

Selain itu kandungan alliin, diallysulfida, dan allisin pada bawang putih yang terkandung

pada EABP dan EAKBP dapat berfungsi sebagai anti-bakteri, antifungal, antiphrastic,

antiviral, antioksidan dan antirombotik (Puvaca et al., 2014).

Napirah (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa jumlah eritrosit, nilai

hematokrit (PCV), dan kandungan Hb normal menunjukkan bahwa kunyit tidak

mengandung zat-zat toksik yang dapat menyebabkan lisisnya sel eritrosit ataupun

mengganggu proses pembentukan sel darah merah.

Penambahan kombinasi EAKBP pakan dapat menekan pertumbuhan bakteri

sehingga kadar hemaglobin pada broiler dapat dipertahankan. Hal ini terjadi karena

kurkumin dari kunyit memiliki aktivitas antioksidan terhadap hemaglobin dan bawang

putih berperan sebagai anti bakteri dan antioksidan.

Page 40: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

2727

Kadar Hematokrit

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian EAK, EABP, dan EAKBP

dalam pakan yang diinfeksi Salmonella pullorum tidak berpengaruh nyata (P>0,05)

terhadap nilai hematokrit ayam ras pedaging. Nilai hematokrit pada Tabel 4 menunjukkan

bahwa nilai kontrol negatif 29%, kontrol positif 25,25%, penambahan EAK 25,50%,

penambahan EABP 29,25%, dan penambahan EAKBP 27,25%. Dari hasil data yang ada

dapat dilihat bahwa perlakuan penambahan EAK, EABP, EAKBP dalam pakan yang

diinfeksi Salmonella dapat meningkatkan nilai hematokrit menuju kisaran normal.

Peningkatan nilai hematokrit mungkin dipengaruhi oleh tingginya kadar Hb, yang mampu

meningkatkan volume eritrosit. Penambahan EABP 2% dapat menghasilkan nilai

hematokrit yang lebih baik dari pada penambahan EAK dan EAKBP hingga 2,5% karena

memiliki nilai yang lebih tinggi dan berada pada kisaran normal.

Nilai hematokrit adalah suatu hasil pengukuran persentase eritrosit dalam darah

sehingga tingginya nilai hematokrit yang diperoleh disebabkan oleh jumlah eritrosit.

Eritrosit merupakan sel terbesar yang terdapat dalam darah sehingga nilai hematokrit

sangat bergantung pada jumlah eritrosit (Virden et al., 2008). Menurut Rosmalawati

(2008), nilai hematokrit dapat mengalami perubahan akibat peningkatan air plasma

(hemodilution) atau penurunan air plasma (hemoconcentration) tanpa mempengaruhi

jumlah sel sepenuhnya.

Peningkatan atau penurunan nilai hematokrit dalam darah akan berdampak

terhadap viskositas (kekentalan) darah. Hematokrit yang tinggi akan meningkatkan

viskositas darah sehingga memperlambat aliran darah dalam pembuluh darah dan

mempercepat kinerja jantung (Cunningham, 2002).

Pemberian tepung kunyit pada pakan puyuh tidak menyebabkan defisien nutrien

yang berkaitan dengan proses pembentukan sel darah merah (Napirah et.al., 2013).

Page 41: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

2828

Piliang et.al. (2009) menyatakan bahwa hematokrit (PCV), Hb, dan butir darah merah

yang normal menunjukkan puyuh tidak kekurangan protein dan asam amino yang

diperlukan untuk proses metabolisme tubuhnya.

Penambahan EABP mampu memberikan nilai hematokrit yang tinggi dan berada

pada kondisi normal. Hal ini dapat disebabkan karena bawang putih mengandung asam

amino dan multivitamin sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan mencegah mortalitas.

Leukosit

Berdasarkan hasi analisis ragam diketahui bahwa pemberian EAK, EABP dan

EAKBP pada ransum broler tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap jumlah leukosit

yang diinfeksi Salmonella pullorum. Jumlah leukosit Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai

kontrol negatif 60,08x103/mm

3, kontrol positif 80,29x10

3/mm

3, penambahan EAK 91,05

x103/mm

3. Penambahan EABP 92,02x10

3/mm

3, dan penambahan EAKBP 78,62x10

3/mm

3.

Dari data tersebut diketahui bahwa jumlah leukosit ayam ras pedaging yang diperoleh

berkisar 60,08-92,02 (103/mm

3). Menurut Smith dan Mangkoewidjojo (1988) berkisar

16,0-40,0 (103/mm

3). Dari data yang ada diketahui bahwa penambahan EAKBP 2,5%

lebih baik dari pada penambahan EAK 2,5% dan EABP 2% karena lebih mendekati nilai

normal. Hal ini dapat disebabkan karena kombinasi EAKBP dapat menghambat bakteri

patogen.

Jumlah sel darah putih mengalami peningkatan pada kontrol positif dan perlakuan

pada penambahan EAK, EABP, dan EAKBP yang berada pada kondisi tidak normal karena

diinfeksi Salmonella pullorum. Penambahan EAK, EABP, dan EAKBP pada pakan broiler

yang diinfeksi Salmonella pullorum menghasilkan sel darah putih yang tinggi melewati

batas normal. Nilai sel darah putih yang tinggi biasanya dikaitkan dengan infeksi mikroba

dalam sistem sirkulasi (Oyawoye and Ogunkunle, 1998).

Page 42: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

2929

Leukosit merupakan sel yang berperan aktif dalam sistem pertahanan tubuh suatu

organisme. Kunyit memiliki efek imunomodulator yaitu bahan yang dapat

mengembalikan ketidakseimbangan sistem imun (Napirah, 2013). Chattopaday et.al.

(2004) dalam tulisannya mengemukakan bahwa kurkumin memiliki aktifitas antibakteri,

antifungal, dan antivirus. Kurkumin dan minyak atsiri menekan pertumbuhan beberapa

bakteri seperti Streptococcus, Staphylococcus, dan Lactobacillus. Safithri (2004)

mengemukakan bahwa ekstrak air dan ekstrak etanol bawang putih dapat menghambat

pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactie, Staphylococcus aureus, dan Eschericia

coli. Hal ini didukung oleh Purwanti (2015) bahwa secara in vitro penambahan ekstrak

kunyit dan bawang putih pada ransum broiler memiliki sifat anti-bakteri terhadap bakteri

Lactobacillus, Salmonella, dan E. coli serta mampu memperbaiki histomorfologi

duodenum dengan meningkatkan absorbsi nutrien dan aktivitas enzim pada pankreas.

Lebih jauh Purwanti (2014) menjelaskan bahwa konsentrasi 2,5% kombinasi EAKBP

(1EAK:3EABP) secara in vitro menunjukkan daya hambat tertinggi terhadap bakteri

patogen seperti Salmonella dan E. coli namun tidak menunjukkan zona hambatan pada

bakteri baik seperti Lactobacillus.

Penambahan EAKBP mampu menurunkan jumlah leukosit yang terinfeksi bakteri,

karena tingginya jumlah leukosit biasa dikaitkan dengan infeksi bakteri maupun mikroba.

Kunyit memiliki efek imunomodulator yaitu bahan yang dapat mengembalikan

ketidakseimbangan sistem imun.

Page 43: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

3030

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penambahan fitobiotik Ekstrak Air Kunyit (EAK), Ekstrak Air Bawang Putih

(EABP) dan kombinasi Ekstrak Air Kunyit dan Bawang Putih (EAKBP) sebagai feed

additive pada ransum mampu mempertahankan nilai hemoglobin dan hematocrit pada

kondisi normal namun pada eritrosit dan leukosit tidak berada pada kondisi normal

disebabkan karena infeksi bakteri.

Saran

Penggunaan EAK, EABP dan EAKBP dapat dimanfaatkan sebagai feed additive

alami dan anti-bakteri pada broiler yang terinfeksi Salmonella pullorum, khususnya dalam

status hematologi.

Page 44: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

3131

DAFTAR PUSTAKA

Alia, B. H., H. Marrif, S. A. Noureldayemc, A. O. Bakheitd and G. Blunden. 2006.

Biologicalproperties of curcumin: A review. NPC Natural Product

Communications1:509-521..

Alisantosa, B., H. L. Shivaprasad, A. S. Dhillon, O. Schaberg and D. Bandli. 2000.

Pathogenicity of Salmonella enteritidis phage types 4, 8 and 23 in specific

pathogen free chicks. Avian Path.. 29: 583-592.

Amagase H., B.L. Petesch, H. Matsuura, S Kasuga, Y. Itakura. 2001. Intake of garlic and

its bioactive components. J Nutr 131:955S-962S.

Anonymous. 1987. Principles for the safety assessment of food additives and

contaminants in food. World Health Organization. International Programme on

Chemical Safety (IPCS). Geneva, Switzerland.

Apajalahti, J. 1999. Improved bird performance by feeding its microflora. WorldPoult.

15(2): 20-23.

Bacha L.M and W.J. Bacha. 2000. Color Atlas of Veterinary Histology. 2th ed. Newyork (US): Lippincot Williams and Wilkins.

Bidura, I G. N. G., D.P.M.A. Candrawati, dan N.L.G. Sumardani. 2000. Pengaruh

Penggunaan Daun Katuk (Saurupus Androgynus) dan Daun Bawang Putih

(Allium Sativum ) dalam Ransum terhadap Penampilan Ayam Broiler. Jurusan

Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana. Jurusan

Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana.

Cahyaningsih U, Malichatin H, dan Hedianto YE. 2007. Diferensial Leukosit pada

Ayam setelah diinfeksi Eimeria tenella dan Pemberian Serbuk Kunyit

(Curcuma domestica) Dosis Bertingkat. Seminar Nasional Teknologi

Peternakan dan Veteriner. IPB: Bogor.

Chattopadhyay, I., K. Biswas, U. Bandyopadhyay and R. K. Banerjee. 2004. Turmeric

and curcumin: Biological actions and medical applications (review). Curr. Sci.,

87(1):44-53.

Cox, N. A., J.S. Bailey and M. E. Berrang. 1996. Alternatives routes for Salmonella

intestinal tract colonization of chicks. J. Appl. Poult. Sci. 5:282-288

Page 45: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

32

Cunningham, J. G. 2002. Texbook of Veterinary Physiology. Saunders Company, USA

Desmidt, M., R. Ducatelle, and F. Haesebrouck. 1997. Pathogenesis of Salmonella

enteritidis phage type four after ecperimental infection of young chickens.

Vet Microbiol 56: 99-109.

Dono, N. D. 2012. Nutritional strategies to improve enteric health and growth

performance of poultry in the post antibiotic era. Thesis. University of

Glasgow. Scotland.

Ebenebe C. I., C. O. Umegechi, Aniebo, and B. O. Nweze. 2012. Comparison of

haematological paramters and weight changes of broiler chicks fed different

levels of Moringa oleifera diet. Inter J Agri Biosci. 1(1):23-25.

Effendi, 2003. Peranan Leukosit sebagai Antiinflamasi Alergik dalam Tubuh. Bagian

Histologi Fakultas Kedokteran. USU: Medan

Frandson R. D., W.L. Wilke dan A.D. Fails. 2009. Anatomy and Physiology of

Farm Animal 7th Ed. Iowa (US): Willey-Blackwell

Frandson, R.D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Edise ke-4. Terjemahan: B.

Srigandono dan K. Praseno: Gajah Mada University Press.Yogyakarta

Gaspersz, 1991. Teknik Analisis dalam Penelitian Percobaan. Tarsito: Bandung

Gemede, H. F. and N. Ratta. 2014. Antinutritional factors in plant foods: Potential health

benefits and adverse effects. Int. J. Nutr. Food Sci., 3(4):284-289.

Ginting dan A. Indri. 2008. Profil darah ayam broiler yang diberi ransum

mengandung tepung daun jarak pagar (Jatropha curcas L.). Skripsi. IPB:

Bogor.

Guyton, A. C. and J. E. Hall. 2006. Textbook of Medical Physiology. 11th Ed. Elsevier

Saunders, Philadelpia

Guyton, A.C. dan J.E. Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran. Terjemahan: Irawati, Ken

Ariata Tengadi dan Alex Santoso. EGC: Jakarta (ID).

Hodges, R.D. 1977. Normal Avian Haematology. Comparative Clinical

Haematolgy. Blackwell Scientific: Oxford

Hung, W.C. F.Y. Chen, C.C. Lee, Y. Sun and H.W. Huang. 2008. Membrane thinning

effect of curcumin. J. Biophys. 94: 4331 4338.

Page 46: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

33

Ikpeama, Ahamefula, Onwunka, G. I. Nwankwo and Chibuzo. 2014. Nutritional

composition of turmeric (Curcuma longa) and its antimicrobial properties. Int.

J. Sci. Eng. Res., 5(10): 1085-1089

Indro, 2004. Serba-serbi Ayam Broiler.www. Republik_on Line ( 3 Maret 2012).

Ismawati. 2009. Kelebihan Rantai A pada Talasemia β. JILK. 3(1):1-5

Ismoyowati., T. Yuwanta, J. H. P. Sidadolog dan S. Keman. 2006. Performans

reproduksi itik Tegal berdasarkan status hematologis. Anim. Prod., 8(2):88 93.

Jain, N.C. 1993. Essential of Veterinary Hematology. Lea and Febiger: Philadelpia

Jamroz, D., T. Wertelecki., M. Houszka and C. Kamel. 2006. Influence of diet type on

the inclusion of plant origin active substances on morphological and

histochemical characteristics of the stomach and jejunal walls in chicken. J.

Anim. Physiol. Anim. Nutr. 90: 255-260.

Keusgen, M. 2002. Health and Alliums. CABI. New York. USA. Hlm 365 - 366.

Maryam, R., Y. Sani, S. Juariah, R. Firmansyah dan Miharja. 2003. Efektivitas ekstrak

bawang putih (Allium sativum Linn) dalam Penanggulangan aflatoksikosis

pada ayam petelur. JITV 8(4): 239-246.

Miyamoto, Y., A. Ikemoto, A. Wakabayashi, J. Pitt, T. Hirano, H. Nishio and S.

Tawara. 1998. Antibacterial activity of cefixime against Salmonella typhi and

applicability of Etest. Med. J. of Indonesia.70: 189-193.

Murray R.K., D.K. Granner dan V.W. Rodwell VW. 2003. Biokimia Harper. Edisi ke-

25. Jakarta: EGC

Napirah, A., Supadmo, dan Zuprizal. 2013. Pengaruh penambahan tepung kunyit

(Curcuma domestica Valet) dalam pakan terhadap parameter hematologi darah

puyuh (Coturnix-coturnix japonica) pedaging. Buletin Peternakan. 37(2): 114-

119.

Oyawoye, E.O., and M. Ogunkunle. 1998. Physiological and biochemical effects of raw

Jack beans on broilers. Proc. Ann. Conf. Nig. Soc. Anim. Prod., 23:141-142.

Piliang, W. G., D. A. Astuti, dan W. Hermana. 2009. Pengkayaan produk puyuh

melalui pemanfaatan pakan lokal yang mengandung antioksidan dan mineral

sebagai alternatif penyediaan protein hewani bergizi tinggi. Prosiding

seminar hasil-hasil penelitian IPB Bogor 2009. Hal: 27-39.

Page 47: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

34

Purwanti, S., Zuprizal, T. Yuwanta and Supadmo. 2014. Duodenum histomorphology

and performance as influenced by dietary supplementation of turmeric

(Curcuma longa), garlic (Allium sativum) and its combination as a feed

additive in broilers. Int. J. Poult. Sci. 13(1): 36-41.

Purwanti, S. 2015. Efektivitas pemanfaatan fitobiotik ekstrak air kunyit dan bawang

putih sebagai feed additive untuk meningkatkan kualitas gastrointestinal.

kinerja produksi, dan kualitas daging broiler. Disertasi. Program

Pascasarjana. Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Puvaca, N., L. Kostadinovic, D. Ljubojevic, D. Lukac, S. Ppopovic, B. Dokmanovc and

V.S. Stanacev. 2014. Effects of dietary garlic addition on productive

performance and blood lipid profile of broiler chickens. Biotechnology in

Animal Husbandry 30(4), p 669-676

Rahardjo, M dan O. Rostiana. 2005. Budidaya Tanaman Kunyit. Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian. Balai Penelitian Tanaman Obat Dan Aromatika.

Sirkuler No. 11.

Rasyaf, M. 2008. Panduan Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta.

Ressang, A.A. 1984. Patologi Khusus Veteriner. Ed ke-2. Percetakan Bali. Bali.

Rosmalawati N. 2008. Pengaruh Penggunaan Tepung Daun Sembung (Blumen

Blamifera) dalam Ransum terhadap Profil Darah Ayam Broiler Periode

Finisher. Skripsi. IPB: Bogor.

Safithri M. 2004. Aktivitas antibakteri bawang putih (Allium sativum) terhadap bakteri

mastitis subklinis secara in vitro dan in vivo pada ambing tikus putih (Rattus

norvegicus). Tesis. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Schalm. 2010. Schalm‟s Veterinary Hematology. 6th Ed. Editor: Douglas, J., K. Weiss,

W. Jane. Blackwell Publishing Ltd, Oxford.

Shivaprasad, H.L. 1997. Pullorum Disease and Fowl Thyphoid. In Disease of Poultry.

Calnek, B.W., H.J. Barnes, G.W. Beard, L.R. McDonald, and Y.M. Saif

(Eds.). 10th ed. Iowa, State Universty Prees, Ames, Iowa, USA.

Smith, J. B, dan S. Mangkooewidjojo. 1988. Pemeliharaan, Pembiakan dan Penggunaan

Hewan Percobaan di Daerah Tropis. Universitas Indonesia: Jakarta.

Sonjaya, H. 2015. Penuntun Praktikum Dasar Fisiologi Ternak. Fakultas Peternakan.

Universitas Hasanuddin: Makassar

Sturkie and D. Paul. 1998. Avian Physiology. 5th Ed. Spinger Verleg. New York

Page 48: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

35

Swenson, M.J. 1984. Physiological Properties and Cellular and Chemical

Constituents of Blood In Swenson, M.J. Duke;s Physiology of Domestic

Animal. 10th Ed. Cornell University Press, Ithaca and London.

Syamsiah, I.S., Tajudin.2003. Khasiat dan manfaat bawang putih raja antibiotik alami.

Agromedia Pustaka. Jakarta.

Talebi, A., S. A. Rezaei, R. R. Chai and R. Sahraei. 2005. Comparative studies on

haematological value of broiler strains. Int. J. Poult. Sci., 4(8):573-579.

Theml H, Diem H, dan Haferlach T. 2004. Color Atlas of Hematology. Thieme. 2nd

Revised Edition. New York.

Ulfah, M. 2006. Potensi tumbuhan obat sebagai fitobiotik multi fungsi untuk

meningkatkan penampilan dan kesehatan satwa di penangkaran. Media

Konservasi Vol. XI, No.3 Desember 2006 : 109-114.

Virden, W. S., M. S. Lilburn, J. P. Thaxton, A. Corzo, D. Hoehler and M. T. Kidd. 2008. The effect of corticosterone-induced stress on amino acid

digestibility in Ross broilers. Poult. Sci., 86:338-342. Wawun. 2008. Berak kapur atau Pullorum pada unggas. Komunitas Dokter Hewan.

Diakses pada 7 September 2016.

Wibowo, S., 1989. Budidaya Bawang Putih. Swadaya. Jakarta

Windisch, W. and A. Kroismayr. 2007. Natural phytobiotics for health of young piglets

and poultry: Mechanisms and application. J. Dairy Sci. 90: 643.

Yulianti, D. 2015. Buku Ajar Ilmu Nutrisi Unggas. Fakultas Peternakan,

Universitas Kanjuruhan. Malang.

Yuwanta . 2004. Dasar Ternak Unggas. Kanisius. Yogyakarta .

Page 49: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

36

Lampiran 1. Tabel Anova Jumlah Eritrosit

ANOVA

eritrosit

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1.315 4 .329 1.548 .239

Within Groups 3.185 15 .212

Total 4.499 19

Page 50: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

37

Lampiran 2. Tabel Kadar Hemoglobin

ANOVA

Hemoglobin

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 38.323 4 9.581 9.856 .001

Within Groups 13.609 14 .972

Total 51.932 18

Page 51: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

38

Multiple Comparisons Dependent Variable:Hemoglobin

(I)

Perlaku

an

(J)

Perlaku

an

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

LSD R0 R1 .0333 .75303 .965 -1.5817 1.6484

R2 3.4583* .75303 .000 1.8433 5.0734

R3 2.4833* .75303 .005 .8683 4.0984

R4 .4833 .75303 .531 -1.1317 2.0984

R1 R0 -.0333 .75303 .965 -1.6484 1.5817

R2 3.4250* .69717 .000 1.9297 4.9203

R3 2.4500* .69717 .003 .9547 3.9453

R4 .4500 .69717 .529 -1.0453 1.9453

R2 R0 -3.4583* .75303 .000 -5.0734 -1.8433

R1 -3.4250* .69717 .000 -4.9203 -1.9297

R3 -.9750 .69717 .184 -2.4703 .5203

R4 -2.9750* .69717 .001 -4.4703 -1.4797

R3 R0 -2.4833* .75303 .005 -4.0984 -.8683

R1 -2.4500* .69717 .003 -3.9453 -.9547

R2 .9750 .69717 .184 -.5203 2.4703

R4 -2.0000* .69717 .012 -3.4953 -.5047

R4 R0 -.4833 .75303 .531 -2.0984 1.1317

R1 -.4500 .69717 .529 -1.9453 1.0453

R2 2.9750* .69717 .001 1.4797 4.4703

R3 2.0000* .69717 .012 .5047 3.4953

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = .972.

Page 52: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

39

Hemoglobin

Perlaku

an N

Subset

1 2

Duncana R2 4 8.9250

R3 4 9.9000

R4 4 11.9000

R1 4 12.3500

R0 3 12.3833

Sig. .197 .535

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = .972.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.750.

Page 53: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

40

Lampiran 3. Tabel Anova Jumlah Hematokrit

ANOVA

Hematokrit

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 53.276 4 13.319 1.842 .177

Within Groups 101.250 14 7.232

Total 154.526 18

Lampiran 4. Tabel Anova Jumlah Leukosit

ANOVA

Leukosit

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 2657.693 4 664.423 3.663 .028

Within Groups 2720.902 15 181.393

Total 5378.595 19

Page 54: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

41

Lampiran 5. Dokumentasi

Persiapan Kandang Pencampuran pakan

Ekstrak air kunyit dan bawang putih Bentuk fisik Ekstrak kunyit dan bawang putih

Pengambilan Sampel Darah Pencekokan Salmonella Pullorum

Page 55: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

42

RIWAYAT HIDUP

Hasrullah, lahir di Po‟rong, Kabupaten Gowa pada tanggal 20

Juni 1994, sebagai anak ke empat dari empat bersaudara, buah

hati dari pasangan Bapak Nyingkiri dan Ibu Almh. Marabintang

Jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh adalah sebagai

murid akademik di SDI Po‟rong. Kemudian setelah lulus tahun

2007, melanjutkan studi di SMP Negeri 2 Manuju, lulus tahun 2010 dan melanjutkan

di Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Parangloe, lulus pada tahun 2013.

Setelah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas, pada tahun yang sama

penulis diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur Undangan Seleksi

Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Fakultas Peternakan,

Universitas Hasanuddin, Makasssar. Selama berada di bangku perkuliahan, selain

penulis sempat aktif sebagai asisten laboratorium di Laboratorium Produksi Ternak

Unggas, penulis juga sempat menjadi pengurus di Lembaga Dakwah An-Nahl SEMA

Fapet Universitas Hasanuddin.

Page 56: STATUS HEMATOLOGIS BROILER DENGAN PENAMBAHAN … · putih, dilakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian penggunaan fitobiotik ekstrak air kunyit, bawang putih, kombinasi ekstrak

43