Statistika S2 Biologi 2012

17
Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Hasil Analisis Dskriptif a. Prestasi Belajar Biologi Statistics 30 30 0 0 70,00 87,7000 70,00 87,5000 65 70,00 a 9,913 15,36712 98,276 236,148 ,028 ,056 ,427 ,427 -,620 -1,428 ,833 ,833 40 45,00 50 65,00 90 110,00 Valid Missing N Mean Median Mode Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Range Minimum Maximum Prestasi Motivasi Multiple modes exist. The smallest value is shown a. Rerata skor (mean) adalah 70 dari skor ideal 100 dengan standar deviasi 9,913. Hal ini menunjukkan bahwa daya serap siswa secara kelasikal mencapai 70% dan berada di atas KKM yang ditetapkan di sekolah sebesar 65. Rerata skor sama besarnya dengan skor median sebesar 70 dan tidak terlalu jauh berbeda dengan skor modusnya sebesar 65. Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran data prestasi belajar siswa dengan standar deviasi 9,913 sangat bagus, sehingga penggunaan ukuran pemusatan data apa saja (mean, modus, atau median) memberikan kesimpulan yang sama. Koefisien kemiringan (skewness) sebesar 0,028 adalah miring positif yang berarti hanya sedikit siswa yang memperoleh nilai di atas rerata dan sangat dekat ke nol menunjukkan bahwa rerata, median dan modus hampir sama. Hasil analisis data hasil belajar biologi pada penelitian ini menunjukkan bahwa rerata sama dengan median dan median lebih besar dari pada modus. Koefisien kecembungan K = -0,620 < 3 yang berarti penyebaran data cenderung platikurtik (mendatar) artinya frekuensi modus tidak jauh berbeda dengan frekuensi skor di sekitarnya. Catatan:

description

Statistik

Transcript of Statistika S2 Biologi 2012

Page 1: Statistika S2 Biologi 2012

Bab IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN1. Hasil Analisis Dskriptif

a. Prestasi Belajar Biologi

Statistics

30 30

0 0

70,00 87,7000

70,00 87,5000

65 70,00a

9,913 15,36712

98,276 236,148

,028 ,056

,427 ,427

-,620 -1,428

,833 ,833

40 45,00

50 65,00

90 110,00

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Std. Deviation

Variance

Skewness

Std. Error of Skewness

Kurtosis

Std. Error of Kurtosis

Range

Minimum

Maximum

Prestasi Motivasi

Multiple modes exist. The smallest value is showna.

Rerata skor (mean) adalah 70 dari skor ideal 100 dengan standar deviasi 9,913. Hal ini menunjukkan bahwa daya serap siswa secara kelasikal mencapai 70% dan berada di atas KKM yang ditetapkan di sekolah sebesar 65. Rerata skor sama besarnya dengan skor median sebesar 70 dan tidak terlalu jauh berbeda dengan skor modusnya sebesar 65. Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran data prestasi belajar siswa dengan standar deviasi 9,913 sangat bagus, sehingga penggunaan ukuran pemusatan data apa saja (mean, modus, atau median) memberikan kesimpulan yang sama.

Koefisien kemiringan (skewness) sebesar 0,028 adalah miring positif yang berarti hanya sedikit siswa yang memperoleh nilai di atas rerata dan sangat dekat ke nol menunjukkan bahwa rerata, median dan modus hampir sama. Hasil analisis data hasil belajar biologi pada penelitian ini menunjukkan bahwa rerata sama dengan median dan median lebih besar dari pada modus. Koefisien kecembungan K = -0,620 < 3 yang berarti penyebaran data cenderung platikurtik (mendatar) artinya frekuensi modus tidak jauh berbeda dengan frekuensi skor di sekitarnya.

Catatan:Median merupakan ukuran statistik yang lebih stabil dari rerata dan modus karena median tidak dipengaruhi oleh data (nilai) ekstrim. Tetapi rerata sampel relatif lebih stabil daripada median sampel dalam hal pengabungan data.

Tabel Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Biologi

No. Interval Frekuensi Kategori

1 0 - 34 0 S. Rendah

Page 2: Statistika S2 Biologi 2012

2 35-54 1 Rendah

3 55-64 6 sedang

4 65-79 15 Tinggi

5 80-100 8 S. Tinggi

30

Prestasi

1 3,3 3,3 3,3

2 6,7 6,7 10,0

4 13,3 13,3 23,3

6 20,0 20,0 43,3

5 16,7 16,7 60,0

4 13,3 13,3 73,3

5 16,7 16,7 90,0

2 6,7 6,7 96,7

1 3,3 3,3 100,0

30 100,0 100,0

50

55

60

65

70

75

80

85

90

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Contoh :

908580757065605550

Prestasi

Page 3: Statistika S2 Biologi 2012

b. Motivasi Belajar Biologi

Statistics

30 30

0 0

70,00 87,7000

70,00 87,5000

65 70,00a

9,913 15,36712

98,276 236,148

,028 ,056

,427 ,427

-,620 -1,428

,833 ,833

40 45,00

50 65,00

90 110,00

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Std. Deviation

Variance

Skewness

Std. Error of Skewness

Kurtosis

Std. Error of Kurtosis

Range

Minimum

Maximum

Prestasi Motivasi

Multiple modes exist. The smallest value is showna.

Distribusi Frekuensi Data Motivasi belajar Biologi.

No. Interval Frekuensi Kategori

1 1-14 0 (0%) S. Rendah

2 14-44 0 (0%) Rendah

3 45-74 7 (...%) sedang

4 75-104 17 (....%) Tinggi

5 105-120 6 (....%) S. Tinggi

30 (100%)

Page 4: Statistika S2 Biologi 2012

1. Hasil Anaisis inferensial

Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Masalah uji-t sampel berpasanganHasil uji-t sampel berpasangan untuk menguji hipotesis “Terjadi peningkatan hasil belajar matematika setelah dilaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa kelas VII SMP XYZ” adalah sebagai berikut.

Paired Samples Statistics

70.3125 32 9.41323 1.66404

28.4375 32 7.66617 1.35520

post_test

pre_test

Pair1

Mean N Std. DeviationStd. Error

Mean

Paired Samples Correlations

32 .711 .000post_test & pre_testPair 1N Correlation Sig.

Paired Samples Test

41.87500 6.69015 1.18266 39.46294 44.28706 35.407 31 .000post_test - pre_testMean Std. Deviation

Std. ErrorMean Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Buatlah hipotesis kerja/statistik satu pihak untuk menguji hipotesis penelitian di atas, kemudian lakukan uji hipotesis dengan “uji-t sampel berpasangan” dan berikan kesimpulannya.

Jawab:

Hipotesis Kerja: Ho : µ2 - µ1 = 0 versus H1: µ2 - µ1 > 0

Keterangan: µ1 = rerata skor hasil belajar matematika siswa sebelum pembelajaran kooperatif tipe Jig Saw.µ2 = rerata skor hasil belajar matematika siswa setelah pembelajaran kooperatif tipe Jig Saw.

Pengujian: Karena nilai p = 0,0001 < α = 0,05 maka Ho ditolak atau H1 diterima

Kesimpulan:Terjadi peningkatan secara signifikan hasil belajar matematika siswa setelah diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Page 5: Statistika S2 Biologi 2012

2. Masalah 2: Uji-t sample independent Hasil perhitungan SPSS tentang Uji-t sample independent untuk menguji hipotesis “hasil belajar

matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan model pengajaran langsung di kelas X SMA Beta ” adalah sebagai berikut.

Group Statistics

32 70.3125 9.41323 1.66404

30 65.6667 9.62516 1.75731

kategori1.00

2.00

post_testN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

Independent Samples Test

.085 .771 1.921 60 .059 4.64583 2.41839 -.19166 9.48333

1.920 59.540 .060 4.64583 2.42015 -.19597 9.48763

Equal variancesassumed

Equal variancesnot assumed

post_testF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Pertanyaan:a. Buatlah hipotesis kerja/statistik untuk menguji kesamaan varians dan gunakan “Uji Levene” untuk

mengujinya dan berikan kesimpulan.b. Buatlah hipotesis kerja/statistik satu pihak tentang perbandingan hasil belajar matematika untuk kedua

kelompok siswa, kemudian uji hipotesisnya dengan “uji-t sample independent” dan berikan kesimpulan.

Jawab:

a. Uji kesamaan Varians

Hipotesis Kerja: Ho : 1

2 = 22 versus H1: 1

2 ≠ 22

Keterangan: 1

2 = Varians data hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran koop.2

2 = Varians data hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pengajaran langsung.

Pengujian: Karena nilai p = 0,771 > 1/2α = 0,025 maka Ho diterima atau H1 ditolak

Kesimpulan:Data hasil belajar matematika kedua kelompok memiliki varians yang sama (homogen)

b.Uji hipotesis

Hipotesis Kerja: Ho : µ1 = µ2 versus H1: µ1 > µ2

Keterangan:µ1 = rerata skor hasil belajar matematika siswa setelah dilaksanakan pembelajaran kooperatifµ2 = rerata skor hasil belajar matematika siswa setelah dilaksanakan pengajaran langsung

Page 6: Statistika S2 Biologi 2012

Pengujian: Karena nilai p = 0,059 > α = 0,05 maka Ho diterima atau H1 ditolak

Kesimpulan:Tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika secara signifikan antara siswa yang diajar dengan menggunkan model pembelajaran kooperatif dengan siswa yang diajar dengan menggunakan model penajaran langsung.

3. Masalah 3:Hasil pengujian hipotesis: “rerata hasil belajar matematika siswa diajar dengan pendekatan CTL lebih besar dari KKM = 65” adalah sebagai berikut.

One-Sample Statistics

124 69,1129 9,64931 ,86653PrestasiN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

One-Sample Test

4,746 123 ,000 4,11290 2,3977 5,8282Prestasit df Sig. (2-tailed)

MeanDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Test Value = 65

Buatlah hipotesis kerja/statistik satu pihak untuk menguji hipotesis penelitian di atas, kemudian lakukan uji hipotesis dengan “uji-t satu sampel” dan berikan kesimpulannya.

Jawab:

Hipotesis Kerja: Ho : µ = 65 versus H1: µ > 65

Keterangan: µ = rerata skor hasil belajar matematika siswa setelah penerapan pendekatan pembelajaran CTL.

Pengujian: Karena nilai p = 0,0001 < α = 0,05 maka Ho ditolak atau H1 diterima

Kesimpulan:rerata hasil belajar matematika siswa diajar dengan pendekatan CTL secara signifikan lebih besar dari 65

Page 7: Statistika S2 Biologi 2012

4. Masalah 4: Uji Multi ComparissonHasil analisis varians satu jalur untuk membandingkan hasil belajar matematika siswa dari tiga kelas, yaitu kelas akselerasi, kelas unggulan, dan kelas reguler, adalah sebagai berikut:

Test of Homogeneity of Variances

Prestasi

,589 2 89 ,557

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

ANOVA

Prestasi

1884,133 2 942,066 15,049 ,000

5571,302 89 62,599

7455,435 91

Between Groups

Within Groups

Total

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Prestasi

Scheffe

6,83333* 2,04286 ,005 1,7476 11,9191

10,94792* 2,01068 ,000 5,9423 15,9536

-6,83333* 2,04286 ,005 -11,9191 -1,7476

4,11458 2,01068 ,129 -,8911 9,1202

-10,94792* 2,01068 ,000 -15,9536 -5,9423

-4,11458 2,01068 ,129 -9,1202 ,8911

(J) Kelompok2

3

1

3

1

2

(I) Kelompok1

2

3

MeanDifference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

a. Uji Homogenitas

Hipotesis Kerja: Ho : 1

2 = 22 = 3

2 versus H1: 12 ≠ 2

2 atau 12 ≠ 3

2 atau 22 ≠ 3

2

Keterangan: 1

2 = Varians data hasil belajar matematika siswa kelas akselerasi2

2 = Varians data hasil belajar matematika siswa kelas unggulan2

2 = Varians data hasil belajar matematika siswa kelas reguler

Pengujian: Karena nilai p = 0,557 > 1/2α = 0,025 maka Ho diterima atau H1 ditolak

Kesimpulan:Data hasil belajar matematika ketiga kelompok memiliki varians yang sama (homogen)

Page 8: Statistika S2 Biologi 2012

b. Uji Hipotesis Perbandingan ketiga kelompok sekaligusHipotesis Kerja: Ho : µ1 = µ2 = = µ3 versus H1: µ1 ≠ µ2 atau µ1 ≠ µ3 atau µ2 ≠ µ3

Keterangan:µ1 = rerata skor hasil belajar matematika siswa kelas akselerasiµ2 = rerata skor hasil belajar matematika siswa kelas unggulanµ3 = rerata skor hasil belajar matematika siswa kelas reguler

Pengujian: Karena nilai p = 0,0001 < ½ α = 0,025 maka Ho ditolak atau H1 diterima

Kesimpulan:Terdapat perbedaan secara signifikan hasil belajar matematika siswa dari ketiga kelas.

c. Uji lanjut (Scheefe) karena H1 yang diterima

1. Membandingkan kelas akselerasi dgn kelas unggulun

Hipotesis kerja:

Ho: µ1 = µ2 Versua H1: µ1 > µ2

atau

Ho: Rerata hasil belajar kedua kelompok sama

H1: Rerata hasil belajar siswa kelas akselerasi lebih baik darpada kelas unggulan.

Pengujiannya:

Karena nilai p = 0,005 < α = 0,05, maka Ho ditolak atau H1 diterima.

Kesimpulannya:

Rerata hasil belajar siswa kelas akselerasi secara signifikan lebih baik daripada kelas unggulan

2. Membandingkan kelas akselerasi dengan reguler

Hipotesis kerja:

Ho: µ1 = µ3 Versua H1: µ1 > µ3

Ho: Rerata hasil belajar kedua kelompok sama

H1: Rerata hasil belajar siswa kelas akselerasi lebih baik daripada kelas reguler.

Pengujiannya:

Karena nilai p = 0,0001 < α = 0,05, maka Ho ditolak atau H1 diterima.

Kesimpulannya:

Rerata hasil belajar siswa kelas akselerasi secara signifikan lebih baik daripada kelas reguler

Page 9: Statistika S2 Biologi 2012

3. Membandingkan kelas unggulan dengan kelas regular

Hipotesis kerja:

Ho: µ2 = µ3 Versus H1: µ2 > µ3

Ho: Rerata hasil belajar kedua kelompok sama

H1: Rerata hasil belajar siswa kelas unggulan lebih baik daripada kelas reguler.

Pengujiannya:

Karena nilai p = 0,129 > α = 0,05, maka Ho diterima atau H1 ditolak.

Kesimpulannya:

Rerata hasil belajar siswa kelas unggulan secara signifikan sama dengan kelas reguler.

Page 10: Statistika S2 Biologi 2012

5. Hasil analisis korelasi antar variable-variabel hasil belajar Bahasa Indonesia, motivasi belajar Bahasa Indonesia dan cara belajar Bahasa Indonesia siswa Kelas X MAN 1 Makassar adalah sebagai berikut.

Correlations

1 .890** .243

.000 .180

32 32 32

.890** 1 .221

.000 .224

32 32 32

.243 .221 1

.180 .224

32 32 32

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Has_Bel

Motivasi

cara_bel

Has_Bel Motivasi cara_bel

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Uji Hipotesis

a. Korelasi antara hasil belajar Bahasa Indonesia dengan motivasi belajar

Hipotesis kerja Ho : 1 = 0 versus H1 : 1 > 0

Ho: Tidak ada korelasi antara hasil belajar BI dengan Motivasi belajar BIH1: ada korelasi positif antara hasil belajar BI dengan Motivasi belajar BI

Keterangan:1 = parameter korelasi antara hasil belajar BI dengan Motivasi belajar BI

Pengujian: Karena nilai p = 0,0001 < α = 0,05 maka Ho ditolak atau H1 diterima

Kesimpulannya:Terdapat korelasi positif yang signifikan antara hasil belajar Bahasa Indonesia dengan motivasi belajar siswa kelas X MAN 1 Makassar

Koefisien korelasi r = 0,890Koefisien determinasi = r2 = 0,7921, artinya 79,21% variasi skor hasil belajar ditentukan oleh variabel Motivasi belajar dan sebaliknya.

b. Korelasi antara hasil belajar Bahasa Indonesia dengan cara belajar

Hipotesis kerja Ho : 2 = 0 versus H1 : 2 > 0

Ho: Tidak ada korelasi antara hasil belajar BI dengan cara belajar BIH1: ada korelasi positif antara hasil belajar BI dengan cara belajar BI

Pengujian: Karena nilai p = 0,180 > α = 0,05 maka Ho diterima atau H1 ditolak

Kesimpulannya:Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara hasil belajar Bahasa Indonesia dengan cara belajar siswa kelas X MAN 1 Makassar

Page 11: Statistika S2 Biologi 2012

c. Korelasi antara motivasi belajar dengan cara belajar

Hipotesis kerja Ho : 3 = 0 versus H1 : 3 > 0

Pengujian: Karena nilai p = 0,224 > α = 0,05 maka Ho diterima atau H1 ditolak

Kesimpulannya:Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara motivasi belajar dengan cara belajar siswa kelas X MAN 1 Makassar

4. Hasil perhitungan SPSS tentang “Analisis Regresi Linier Ganda” untuk menguji “Pengaruh motivasi belajar dan kecemasan belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Majene” adalah sbb:

Model Summary

.927a .860 .857 .65511Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), kecem, motbela.

ANOVAb

203.273 2 101.636 236.824 .000a

33.046 77 .429

236.319 79

Regression

Residual

Total

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), kecem, motbela.

Dependent Variable: hasbelb.

Coefficientsa

3.825 .773 4.948 .000

.245 .027 .587 9.121 .000

-.142 .023 -.402 -6.238 .000

(Constant)

motbel

kecem

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: hasbela.

Uji Hipotesis

Hipotesis kerja untuk kecocokan model:Ho: Model Regresi Linier Ganda tidak cocok untuk menganalisis pengaruh motivasi belajar dan

kecemasan belajar terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas X SMA Negeri 1 Majene.H1: Model Regresi Linier Ganda cocok untuk menganalisis pengaruh motivasi belajar dan kecemasan

belajar terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas X SMA Negeri 1 Majene.

Pengujian:Karena nilai p = 0.0001 < α = 0,05 maka Ho ditolak atau H1 diterima

Page 12: Statistika S2 Biologi 2012

Kesimpulan:Model regresi linier ganda cocok untuk menguji pengaruh motivasi belajar dan kecemasan belajar terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas X SMA Negeri 1 Majene.

b. Hipotesis kerja untuk pengaruh bersama-sama

Ho: Tidak ada pengaruh bersama-sama motivasi belajar dan cara belajar terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas X SMA Negeri 1 Majene

H1: Ada pengaruh bersama-sama motivasi belajar dan cara belajar terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas X SMA Negeri 1 Majene

Pengujian:Karena nilai p = 0.0001 < α = 0,05 maka Ho ditolak atau H1 diterima

Kesimpulan:Terdapat pengaruh bersama-sama secara signifikan, motivasi belajar dan kecemasan belajar terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas X SMA Negeri 1 Majene.

c. Koefisien determinasinya adalah r2 = 0, 860 (86%) artinya 86% variasi data hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas X SMA Negeri 1 Majene ditentukan oleh variabel motivasi belajar dan kecemasan belajarnya.

d. Pengujian hipotesis tentang pengaruh masing-masing

1) Pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia

Hipotesis kerja:

Ho : 1 = 0 versus H1 : 1 > 0

atau Ho: Tidak ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas X SMA

Negeri 1 Majene setelah memperhatikan kecemasan belajar.H1: Ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas X

SMA Negeri 1 Majene setelah memperhatikan kecemasan belajar.

Pengujian:Karena nilai p = 0,0001 < α = 0,05 dan nilai t = 9,121 > 0 (positif) maka Ho ditolak atau H1 diterima

Kesimpulan:Terdapat pengaruh positif secara signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas X SMA Negeri 1 Majene setelah memperhatikan kecemasan belajar.

2) Pengaruh kecemasan belajar terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia

Hipotesis kerja:Ho : 2 = 0 versus H1 : 2 < 0

Ho: Tidak ada pengaruh kecemasan belajar terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia setelah memperhatikan motivasi belajar.

H1: Ada pengaruh negatif kecemasan belajar terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia setelah memperhatikan motivasi belajar

Page 13: Statistika S2 Biologi 2012

Pengujian:Karena nilai p = 0,0001 < α = 0,05 dan t = -6,238 < 0 maka Ho ditolak atau H1 diterima

Kesimpulan:Terdapat pengaruh negatif secara signifikan kecemasan belajar terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas X SMA Negeri 1 Majene setelah memperhatikan motivasi belajar.

Persamaan regresi (fungsi taksiran):

Y = 3,825 + 0,245 X1 – 0,142 X2

Contoh: X1 = 100 dan X2= 10 maka Y = 3,825 +24,5 -1,42 = 25,9...