Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

download Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

of 38

Transcript of Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    1/38

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    2/38

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    3/38

    Statistik DaerahKota Samarinda

    2015

    No. Publikasi : 64725.15.08Katalog BPS : 110100.6472Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cmJumlah Halaman : vi + 29 halaman

    Naskah:Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

    Gambar Kulit:Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

    Diterbitkan Oleh:Badan Pusat Statistik Kota Samarinda

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    4/38

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    5/38

    Segala puji bagi Allah SWT atas terbitnya Statistik Daerah Kota Sa-

    marinda Tahun 2015. Statistik Daerah merupakan publikasi rutin ta-

    hunan BPS Kota Samarinda sebagai pelengkap ragam statistik dalam memo-

    tret kondisi wilayah Kota Samarinda.

    Publikasi ini menyajikan beberapa indikator terpilih terkait dengan

    kondisi sosial dan ekonomi Kota Samarinda. Publikasi Statistik Daerah Kota

    Samarinda juga dilengkapi dengan analisis sederhana untuk membantu

    pengguna data dalam memahami perkembangan pembangunan serta potensi

    yang ada di kota ini. Informasi yang disajikan diharapkan dapat bermanfaatbagi para pengguna data, terutama dalam proses perencanaan, monitor dan

    evaluasi pembangunan wilayah Kota Samarinda.

    Seiring dengan peningkatan kebutuhan akan informasi, publikasi

    Statistik Daerah Kota Samarinda akan terus mengalami penyempurnaan,

    baik pada aspek penyajian maupun pada aspek substansinya. Untuk itu, san-

    gat diharapkan masukan dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak un-

    tuk penyempurnaan penerbitan di masa akan datang, dan semoga publikasi

    ini mampu memenuhi kebutuhan pengguna data akan informasi statistikoleh semua kalangan dan lapisan

    masyarakat.

    Samarinda, Oktober 2015

    Kepala Badan Pusat Statistik

    Kota Samarinda

    Ir. Srie Sis Sugianto, M.Si

    Kata Pengantar

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    6/38

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    7/38

    D a f t a r I s i

    Kata Pengantar

    i

    Daftar Isi

    iii

    Bab 1.

    Geografi dan Iklim

    1

    Bab 2.

    Pemerintahan

    2

    Bab 3.

    Penduduk

    4

    Bab 4.

    Pendidikan

    6

    Bab 5.

    Ketenagakerjaan

    8

    Bab 6.

    Kesehatan

    10

    Bab 7.

    Perumahan

    12

    Bab 8.

    Pembangunan Manusia

    14

    Bab 9.

    Pertanian

    16

    Bab 10.

    Pertambangan dan Energi

    18

    Bab 11.

    Industri Pengolahan

    20

    Bab 12.

    Transportasi dan Komunikasi

    21

    Bab 13.

    Perdagangan

    22

    Bab 14.

    Perbankan dan Investasi

    23

    Bab 15.

    Harga-harga

    24

    Bab 16.

    Pengeluaran Penduduk

    25

    Bab 17.

    Pendapatan Regional

    26

    Bab 18.

    Perbandingan Regional

    28

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    8/38

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    9/38

    Kota Samarinda merupakan ibukotaProvinsi Kalimantan Timur, yang wila-yahnya dikelilingi oleh dan berbatasanlangsung dengan Kabupaten KutaiKartanegara. Berdasarkan PeraturanPemerintah No. 21 Tahun 1987, KotaSamarinda memiliki wilayah seluas 718

    km. Kota ini dilalui oleh SungaiMahakam, yang merupakan sungaiterbesar di Kalimantan Timur.

    Secara astronomis Kota Samarinda be-rada diantara 11703'00" sampaidengan 11718'14" Bujur Timur dan 0019'02" sampai dengan 0042'34" LintangSelatan. Topografi Samarinda meliputitanah datar dan berbukit di ketinggianantara 10 s.d. 200 m di atas permukaan

    laut. Fisiografi wilayah Kota Samarindamerupakan daerah bukan pesisir. Ham-pir separuh wilayah Kota Samarindaatau sekitar 41,12 persen, merupakandaerah patahan. Wilayah yang palingkecil, atau sekitar 0,30 persen, merupa-kan daerah rawa.

    Kota Samarinda memiliki iklim TropicaHumida, mengalami musim penghujandan musim kemarau secara bergantian.

    Stasiun Meteorologi di Kota Samarindamencatat bahwa suhu udara KotaSamarinda berkisar antara 24,5 sampai32,7C dengan kelembaban udara rata-rata 81,4 persen. Selain itu, rata-ratacurah hujan tercatat sebesar 199,0 mmper tahun, curah hujan tersebut lebihrendah dibandingkan tahun sebe-lumnya, yaitu 201,7 mm. Curah hujantertinggi terjadi di bulan Desember 2014

    mencapai 448,6 mm. Bulan yang samajuga merupakan bulan dengan harihujan terbanyak dibandingkan bulan-

    Kota Samarinda terletak di wilayah khatulistiwa dan memiliki iklim

    tropica humida

    11

    11GEOGRAFI DAN IKLIM

    1STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    10/38

    Kota Samarinda merupakan ibukotaProvinsi Kalimantan Timur, yang secarayuridis terbentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 27 Ta-hun 1959.

    Kota Samarinda memiliki visiTerwujudnya Kota Samarinda sebagai

    Kota metropolitan berbasis industri,perdagangan dan jasa yang maju,berwawasan lingkungan, serta mempu-nyai keunggulan daya saing untukmeningkatkan kesejahteraan masyara-kat.

    Hingga tahun 2014, kota Samarindamemiliki 10 (sepuluh) kecamatan, yaitu:Samarinda Ulu, Samarinda Utara,Samarinda Ilir, Samarinda Seberang,

    Palaran, Sungai Kunjang, Sambutan,Samarinda Kota, Loa Janan Ilir, danSungai Pinang. Samarinda Utaramerupakan kecamatan terluas, meliputi32 persen dari total luas wilayah KotaSamarinda. Jumlah kelurahan di KotaSamarinda juga masih sama dengantahun sebelumnya yaitu 53 kelurahan.Namun demikian, jumlah ini akan ber-tambah pada tahun 2015 menjadi 59

    desa.

    Saat ini Walikota Samarinda dijabatoleh H. Syaharie Jaang, SH. M.Si.berpasangan dengan Wakil Walikota Ir.H. Nusyirwan Ismail, M.Si. Pasanganini terpilih berdasarkan hasil PilkadaSamarinda pada tanggal 12 Oktober2010 yang kemudian dilantik oleh Gu-bernur Kalimantan Timur pada tanggal23 November 2010, dengan masa jab-

    atan 2010-2015.

    Pada tahun 2014 terdapat sejumlah 1.301 orang Pegawai

    Tidak Tetap/Bulanan (PTTB) di kota Samarinda

    2PEMERINTAHAN

    2 STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

    Pada tahun 2014 terdapat sejumlah 1.301 orang Pegawai TidakTetap/Bulanan (PTTB) di kota Samarinda2PEMERINTAHAN

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    11/38

    Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) diKota Samarinda pada tahun 2014sebanyak 9.832 pegawai. Dalam hal ini

    jumlah pegawai perempuan (5.170)lebih banyak dibandingkan denganpegawai laki-laki (4.662). Berdasarkangolongan, hampir 50 persen PNS meru-

    pakan pegawai golongan III, yaitusebanyak 4.592 pegawai, dan 54,32persen tingkat pendidikan pegawaiPemerintah Kota Samarinda adalah Sar-

    jana Strata I keatas.

    Perkembangan pembiayaan pem-bangunan dan pengelolaan keuanganpublik Kota Samarinda dapat dilihat me-lalui perkembangan dan struktur data

    APBD. Selama periode 2012-2014, ter-

    dapat peningkatan besaran nilai ang-garan APBD, dari 2.312 milyar rupiahpada tahun 2012 menjadi 3.022 milyarpada tahun 2014, atau meningkat rata-rata 14,3 persen per tahun. Namundemikian, realisasi anggaran tersebutmengalami penurunan dari 117,3 persenpada tahun 2012 menjadi 76,5 persenpada tahun 2014.

    Selama periode yang sama, nilai PAD,

    sebagai bagian dari komponen pen-erimaan daerah, terus mengalami pen-ingkatan, sedangkan nilai Dana Perim-bangan mengalami penurunan. Rata-rata peningkatan PAD sebesar 15,9 per-sen per tahun, sedangkan Dana Perim-bangan mengalami penurunan rata-rataminus 9,7 persen per tahun. Selain itu,terdapat penurunan kontribusi DanaPerimbangan seiring dengan pening-

    katan peranan PAD dalam PendapatanDaerah. Hal ini mengindikasikan bahwaterdapat peningkatan kemandirian keu-

    Rencana pendapatan Kota Samarinda Tahun 2014 men-capai 3,0 triliun rupiah

    1

    1

    12PEMERINTAHAN

    3STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

    Rencana pendapatan Kota Samarinda Tahun 2014 mencapai 3,0triliun rupiah

    1

    1

    12PEMERINTAHAN

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    12/38

    Dibandingkan wilayah perkotaanlainnya, Kota Samarinda memiliki

    jumlah penduduk tertinggi, bahkanmerupakan tertinggi dibandingkanwilayah kabupaten/kota lainnya di Ka-limantan Timur. Pada tahun 2014

    jumlah penduduk kota Samarinda

    sebanyak 830.676 jiwa. Angka inilebih tinggi dibandingkan tahun-tahunsebelumnya. Pada tahun 2012 jumlahpenduduk kota Samarinda adalahsebanyak 781.184 jiwa dan pada ta-hun 2013 sebanyak 805.683 jiwa, ataudengan kata lain, dalam kurun waktu 3tahun terakhir pertumbuhan penduduksamarinda rata-rata adalah 3,12 per-sen per tahun.

    Gambar piramida penduduk menun-jukkan bahwa komposisi pendudukKota Samarinda didominasi olehpenduduk muda/dewasa. Persentasependuduk tertinggi berada pada ke-lompok umur 20-24 tahun, yaitu sebe-sar 10,18 persen. Persentasependuduk terkecil adalah manuladengan umur 75 tahun keatas, yaitusebesar 0,65 persen. Berdasarkan

    jenis kelamin, jumlah penduduk laki-

    laki di Kota Samarinda lebih banyakdibandingkan perempuan. Pada tahun2014, setiap 100 pendudukperempuan terdapat sekitar 107penduduk laki-laki.

    Laju pertumbuhan penduduk di tahun2014 sebesar 3,10 persen. Besaranpertumbuhan penduduk yang cukuptinggi tersebut dipengaruhi oleh laju

    migrasi yang masuk ke Kota Samarin-da. Berdasarkan hasil SensusPenduduk 2010, jumlah migran di Ko-

    Uraian 2012 2013 2014

    Jumlah Penduduk 781.184 805.688 830.676

    Pertumbuhan Penduduk(%)

    3,38 3,42 3,10

    Kepadatan (jiwa/km2

    )

    1.088

    1.122

    1.157

    Rasio Jenis Kelamin 107,24 107,27 107,26

    Rumahtangga(RT) 193.860 206.396 205.690

    Rata-Rata ART 4,03 3,90 4,04

    % Penduduk menurut Kelompok Umur

    0-14 thn 28,4 27,29 27,30

    14-64 thn 69,4 70,28 70,26

    65+ 2,2 2,43 2,44

    Rasio Ketergantungan

    44,04

    42,28

    42,32

    Penyebaran penduduk Kota Samarinda terpusat di wilayah Keca-matan Samarinda Ulu3PENDUDUK

    Piramida Penduduk Tahun 2014

    Statistik Kependudukan

    Sumber: BPS, angka proyeksi penduduk

    umber: BPS, angka proyeksi penduduk

    4 STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    13/38

    Pada tahun 2014, penduduk KotaSamarinda terkonsentrasi di KecamatanSamarinda Ulu, yakni sebanyak 6.276

    jiwa per km2 dan di Kecamatan Sa-marinda Seberang, sebesar 5.260 jiwaper km2. Sementara kepadatan terendahberada di Kecamatan Palaran, sebesar

    253 jiwa per km2

    . Terdapat sekitar205.690 rumah tangga yang tinggal diwilayah Kota Samarinda, dengan rata-rata jumlah anggota rumah tangga men-capai 4 jiwa.

    Rasio ketergantungan menunjukkanbeban ekonomi yang ditanggung olehpenduduk usia produktif dalammenghidupi usia non produktif, yaitupenduduk usia anak-anak dan manula.

    Besaran rasio yang semakin meningkatmenunjukkan peningkatan bebanekonomi penduduk usia produktif. Hal inidapat berimplikasi pada kebijakan publikberupa peningkatan pengeluaran sosial,seperti alokasi anggaran untuk pantiwredha atau pengeluaran pendidikanusia dini. Dibandingkan tahun sebe-lumnya, rasio ketergantungan pada ta-hun 2014 meningkat, namun tidak signif-

    ikan, yaitu menjadi 42,32. Angka inimenunjukkan bahwa setiap 100 orangyang masih produktif (usia 15-64 tahun)harus menanggung beban hidup sekitar43 orang yang belum dan tidakproduktif.

    Berdasarkan status perkawinan, 57,46persen penduduk Kota Samarinda yangberumur 10 tahun keatas berstatuskawin, sedangkan yang berstatus belum

    kawin adalah sebesar 35,96 persen.Pada kelompok umur yang sama,penduduk yang berstatus cerai hidupdan matimasing-

    Mayoritas penduduk Kota Samarinda merupakan suku Jawa, Bugisdan Banjar

    1

    1

    13PENDUDUK

    5STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

    Jumlah PendudukMenurut Kecamatan Tahun 2014

    Persentase Penduduk 10 Tahun KeatasMenurut Status Perkawinan Tahun 2014

    Jumlah penduduk laki-laki di Kota Samarindalebih banyak dibanding perempuan

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    14/38

    Capaian pembangunan manusia dibidang pendidikan di Kota Samarindadapat dilihat dari angka melek huruf.

    Angka melek huruf mencerminkanpotensi perkembangan sumber dayamanusia sekaligus kontribusi terhadappembangunan daerah. Selain itu, angka

    melek huruf juga menunjukkan kemam-puan penduduk di suatu wilayah dalammenyerap informasi dari berbagai mediaserta berkomunikasi secara lisan dantertulis.

    Secara umum, pada tahun 2014 terjadipeningkatan terhadap jumlah pendudukusia 15 tahun ke atas yang mampumembaca dan menulis. Sementara itu,data rata-rata lamanya sekolahpenduduk di Kota Samarinda adalah

    10,26 tahun, yang berarti bahwa secararata-rata penduduk yang berumur 15tahun menghabiskan 10,26 tahun dudukdi bangku sekolah atau bisa dikatakanrata-rata penduduk yang berumur 15tahun bersekolah sampai dengan kelassatu SLTA. Sehingga bisa disimpulkanbahwa program wajib belajar 9 tahun diKota Samarinda dapat dikatakanberhasil.

    Angka Partisipasi Sekolah (APS) meng-gambarkan seberapa besar penduduk

    usia tertentu yang masih bersekolah.APS usia 7-12 pada tahun 2014 sebesar98,51 persen, ini berarti masih ada seki-tar 1,49 persen penduduk berusia 7sampai dengan 12 tahun yang tidaksekolah. Angka tersebut semakinmenurun untuk kelompok umur yangsemakin tinggi. APS kelompok usia 13-15 tahun sebesar 97,23 persen, se-dangkan APS kelompok usia 16

    -18 ta-

    Angka partisipasi sekolah tinggi untuk kelompok usia 7-12 tahundan 13-15 tahun, menunjukkan keberhasilan Program Wajib Bela-

    jar 9 tahun di Kota Samarinda4

    PENDIDIKAN

    6 STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    15/38

    Pada tahun 2014, terdapat penurunan pada jumlah sekolah, na-mun peningkatan pada jumlah guru dan jumlah murid

    1

    1

    14PENDIDIKAN

    7STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

    Pada tahun ajaran 2013/2014 tercatatjumlah sekolah sebanyak 467 unit, se-dangkan tahun 2014/2015 mengalamipenurunan sebanyak 13 unit menjadi454 unit. Lain halnya dengan jumlahguru dan murid, pada tahun ajaran2014/2015 mengalami kenaikan, yaitu

    masing-masing menjadi 10.155 guru

    dan 168.403 murid. Tercatat rata-rataterdapat 370 jumlah murid dalam setiapsatu sekolah. Dan rata-rata dalam satusekolah terdapat 23 guru.

    Rasio murid guru merupakan ukuranyang dapat menggambarkan tingkatketersediaan sarana pendidikan. Se-makin kecil rasio berarti keadaan fasili-tas pendidikan yang tersedia semakin

    baik. Disamping itu rasio murid guru ju-ga menggambarkan beban tugas yangdijalankan seorang guru. Seperti halnyapada rasio murid terhadap sekolah, ra-sio murid guru terbesar terjadi pada ting-kat pendidikan SD yakni rata-rata 20,85.Sedangkan rasio murid dan guru tingkatSLTP dan SLTA sebesar 14,25 dan11,24.

    Tingkat pendidikan yang ditamatkan

    berpengaruh terhadap peningkatankesejahteraan, hal ini dapat dilihat dariakses pendidikan tersebut yangmengarah kepada pekerjaan yang baik.Pada tahun 2014 dari penduduk yangberumur 10 tahun ke atas terdapat10,24 persen yang berpendidikan tinggi(akademi/universitas); 59,41 persen ber-pendidikan menengah (SLTP danSLTA); 18,38 persen berpendidikan da-sar (SD). Sementara yang tidak memilikiijazah sekitar 11,97 persen.

    Indikator Pendidikan Dasar

    Rasio Murid Guru

    Penduduk 10+ Menurut Ijazah Tertinggi

    Sumber: Dinas Pendidikan Kota Samarinda

    Sumber: Dinas Pendidikan Kota Samarinda

    Sumber: BPS, Sakernas

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    16/38

    Penduduk 15 tahun ke atas yangdikenal sebagai penduduk usia kerja,pada tahun 2014 mencapai 603 ribuorang. Dari jumlah tersebut yangtermasuk angkatan kerja sebanyak 357ribu orang. Sehingga tingkat partisipasiangkatan kerja (TPAK) yaitu

    persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang termasuk angkatan kerja ditahun 2014 ini sebesar 59,19 persen.

    TPAK Kota Samarinda relatif rendahjika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain yang ada di Kalimantan Timur.Rendahnya TPAK tersebut selainmengindikasikan penyerapan tenagakerja yang belum maksimal, juga dapatmengindikasikan fenomena positif di

    bidang pendidikan, khususnyapendidikan dasar 9 tahun. Artinya, darisegi pendidikan disinyalir pendudukusia tersebut lebih memilih bersekolah,dibandingkan bekerja.

    Menurut jam kerja, terlihat bahwasetiap 100 orang angkatan kerjaterdapat sekitar 12 sampai 13 orangyang berstatus setengah pengangguran(memiliki produk-tivitas rendah,

    pendapatan rendah dan tidak memilikijaminan sosial atas pekerja), atau yangbekerja dengan jam kerja di bawah 35

    jam seminggu tapi tidak termasuk yangsementara tidak bekerja.

    Sektor ekonomi yang paling dominandalam perekonomian Kota Samarindadan merupakan penyerap tenaga kerjaterbesar yakni sektor perdagangan,rumah makan dan jasa akomodasi

    serta sektor jasa-jasa, yakni sebesar 32

    persen dan 22 persen.

    5KETENAGAKERJAANTingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 59,19 persen.Sebagian besar pekerja (54 persen) bekerja di sektor Perdagangandan Jasa-jasa

    8 STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

    Sumber: Sakernas 2014

    Statistik Ketenagakerjaan

    Persentase Pekerja Menurut LapanganUsaha, 2014

    Sumber: Sakernas 2014

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    17/38

    Penduduk 15 tahun keatas yang bekerjamenurut status pekerjaan menunjukkanbahwa status sebagai buruh/karyawan/pegawai adalah status yang palingdominan antara tahun 2012 sampai2014, dengan persentase antara 58sampai dengan 64 persen. Proporsi

    terbesar kedua setelah buruh/karyawan/pegawai adalah pekerja dengan statusberusaha sendiri yang secara total men-capai 22,41 persen

    Indikator Tingkat PengangguranTerbuka (TPT) adalah salah satu indi-kator yang paling banyak digunakanuntuk mengukur keberhasilanketenagakerjaan. Pengangguran adalahsemua penduduk usia kerja yang ter-

    golong angkatan kerja tetapi sedangmencari pekerjaan, mempersiapkanusaha, merasa tidak mungkin bekerjaatau sudah punya pekerjaan tapi belummemulainya. TPT Kota Samarinda padatahun 2014 menurun dibanding tahunsebelumnya, dari yang semula 8,57 per-sen di tahun 2013 menurun menjadi7,56 persen di tahun 2014.

    Isu yang sedang populer terkait

    pengangguran adalah tentangpengangguran terdidik. Ternyata hal ini

    juga terjadi di Kota Samarinda. Terlihatdari persentase pengangguran yangterbesar berasal dari latar pendidikanSLTA yakni sebesar 55 persen. Sebesar17 persen berpendidikan Diploma/Sarjana. Terbatasnya lapanganpekerjaan sesuai kualifikasi pendidikanmerupakan salah satu penyebab makin

    banyaknya pengangguran terdidik.

    5KETENAGAKERJAAN

    Terdapat penurunan tingkat pengangguran (TPT), namun demikianmasih terdapat isu pengangguran terdidik di Kota Samarinda

    9STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

    22.42 22.41

    3.2 3.81

    5.01 2.92

    58.5 64.19

    7.24 3.89

    3.62 2.78

    Sumber: Sakernas 2014

    Sumber: Sakernas 2014

    Persentase Penduduk Bekerja menurut Sta-

    Persentase Penduduk 15+ yang termasukPengangguran Terbuka menurut Pendidikan

    Tertinggi yang Ditamatkan, 2014

    .

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    18/38

    Penyediaan fasilitas kesehatan merupa-kan hal penting untuk meningkatkankualitas dan pemerataan pelayanankesehatan, sebagai contoh adalahPuskesmas dan Puskesmas Pembantu.Pada tahun 2014, jumlah puskesmasmengalami peningkatan menjadi 24 unit,sedangkan puskesmas pembantu men-

    galami penurunan menjadi 41 unit. Se-dangkan jumlah dokter praktek mening-kat menjadi sebanyak 562 orang. Se-mentara, penduduk yang mengalamikeluhan kesehatan memanfaatkanpuskesmas sebagai tempat berobatsebesar 30,58 persen. Sedangkan,praktek dokter/poliklinik juga menjadirujukan penduduk berobat sebesar34,40 persen.

    Derajat kesehatan masyarakat KotaSamarinda secara umum dapat dilihatdari Angka Harapan Hidup. Pada tahun2014 Angka Harapan Hidup masyarakatKota Samarinda sebesar 73,63 tahun,meningkat dibandingkan tahun sebe-lumnya. Sedangkan Angka Kesakitanyang menunjukkan persentasependuduk yang mempunyai keluhankesehatan dan menggangu aktivitas

    sehari-

    hari meningkat menjadi 18,84persen. Ini berarti kualitas kesehatanmasyarakat kota Samarinda pada tahun2014 cenderung menurun.

    Pada tahun 2014, keluhan kesehatanyang dirasakan oleh masyarakat KotaSamarinda sebesar 29 persen menge-luhkan pilek, dan sebesar 28 persenmengeluhkan batuk. Sedangkan sisanyamengeluhkan panas, sakit kepala beru-

    lang, asma, diare, sakit gigi, danlainnya.

    Jumlah dokter praktek semakin meningkat, seiring denganmeningkatnya persentase rumahtangga yang berobat ke praktekdokter.

    6KESEHATAN

    10 STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

    Statistik Kesehatan

    Penduduk yang mempunyai KeluhanKesehatan menurut Jenis Keluhan, 2014

    Sumber: Susenas 2014

    Sumber: Dinas Kesehatan Kota Samarinda

    /

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    19/38

    Penyebab kematian ibu yang tertinggi diIndonesia adalah pada waktu persali-nan. Oleh karena itu peningkatan pela-yanan pertolongan persalinan oleh tena-ga terlatih/terdidik dapat menurunkanresiko kematian ibu pada waktu me-lahirkan. Sebagian besar persalinan ba-

    yi yang terjadi di Kota Samarinda dito-long oleh bidan/paramedis sebesar68,15 persen, setelah itu oleh dokter27,59 persen dan dukun bayi/Lainnyasebesar 3,19 persen. Banyaknya per-salinan ditolong oleh bidan dan doktermerupakan gambaran kemajuan di bi-dang kesehatan dimana hal ini jugamenunjang berkurangnya angka ke-matian ibu pada saat persalinan.

    Besarnya persentase kelahiran yangditolong oleh tenaga medis antara laindisebabkan karena sekarang lebih mu-dah akses ke tenaga medis tersebut, disamping itu biaya lebih terjangkaudengan banyaknya program pemerintahyang mendukung kesehatan masyarakatmenengah kebawah, selain itu kesela-matan yang lebih terjamin dibandingkanbila menggunakan .

    Pada tahun 2014, di Kota Samarindapenduduk wanita yang berstatus kawindan masih aktif menjadi peserta Keluar-ga Berencana atau KB tercatat sebesar58,58 persen atau sebanyak 106.135

    jiwa. Sedangkan sisanya yaknisebanyak hampir 48,9 ribu atau 26,99persen perempuan usia subur dankawin dalam kondisi tidak lagimengunakan alat/cara KB (Drop-OutKB). Dan sebesar 14,43 persen per-empuan usia subur tidak pernahmenggunakan alat KB.

    68,15 persen persalinan bayi ditolong oleh bidan/paramedis dan27,59 persen ditangani oleh dokter .

    1

    1

    16KESEHATAN

    11STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

    Persentase Penolong Kelahiran BalitaPertama, 2014

    Sumber: Susenas 2014

    Sumber: Susenas 2014

    Jumlah Wanita Peserta KB2014

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    20/38

    Kualitas perumahan di suatu wilayahmerupakan salahsatu indikator kese-

    jahteraan masyarakat. Kualitas pe-rumahan yang semakin baik menunjuk-kan kemampuan sosial ekonomi yangsemakin meningkat. Sebanyak 59,7 per-sen penduduk di Kota Samarinda sudah

    menempati rumah dengan statuskepemilikan adalah milik sendiri, 29,12persen rumah berstatus kontrak/sewa,sedangkan sisanya merupakan rumahdengan status bebas sewa milik oranglain atau orangtua/saudara dan rumahdinas.

    Berdasarkan Kementerian KesehatanRI, terdapat 7 (tujuh) kriteria rumahsehat, yaitu memiliki atap dengan pla-

    fon, dinding permanen, jenis lantaibukan tanah, terdapat jendela, ventilasiyang cukup, pencahayaan alami dantidak padat huni (minimal 8 m2 perorang). Secara umum, kualitas pe-rumahan di Kota Samarinda semakinbaik di tahun 2014. Walaupun masihterdapat rumah dengan jenis lantaitanah (0,38 persen), namun nilainyarelatif sangat kecil. Disamping itu, Di

    samping itu, terdapat peningkatan pro-porsi perumahan dengan luasan lebihdari 32 m

    2per rumah tangga atau 8 m

    2

    perkapita (lebih dari 80 persen). Se-dangkan untuk jenis dinding rumah ter-luas adalah dinding yang terbuat darikayu (51,17 persen), sedangkan jenislainnya yang cukup besar adalah tem-bok (48,38 persen). Jenis atap terluasrumah di Samarinda sebagian besaradalah jenis atap yang terbuat dari seng

    (76,24 persen). Jenis atap lain yang ju-ga cukup banyak digunakan adalah

    Secara umum, dinding rumah di Kota Samarinda sebagian berjeniskayu dan sebagian lagi tembok, sementara atap terluasnya berupaseng.

    7PERUMAHAN

    12 STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

    Kualitas Perumahan 2012 2013 2014

    Dinding Terluas (%)Tembok 50,5 48,31 48,38

    Kayu 49,11 51,41 51,17

    Lainnya 0,39 0,28 0,44

    Atap Terluas (%)

    Beton 3,76 2,13 1,84

    Genteng 17,21 10,33 10,94

    Seng 69,56 76,24 77,55

    Ijuk/Rumbia 0,3 0,45 0.00

    Lainnya

    9,17

    10,85

    9,67

    Sumber: Susenas 2014

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    21/38

    Pada tahun 2014, kondisi fasilitasperumahan di Kota Samarinda padasemakin baik. Tersisa hanya 0,19 per-sen rumahtangga yang memanfaatkansumber air minum dari sumur tak ter-lindung, mata air tak terlindung, airhujan dan air sungai. Sedangkan

    99,81 persen rumahtangga di KotaSamarinda sudah menggunakan fasili-tas air bersih. Peningkatan fasilitas inidikarenakan akses masyarakat untukmemperoleh air bersih semakin mu-dah.

    Berdasarkan cara memperoleh air mi-num, sekitar 72 persen rumahtanggadi Kota Samarinda lebih memilih un-

    tuk memperoleh air minum dengancara pembelian, yaitu dengan caramembeli air isi ulang, air kemasan, dll.Sedangkan 32 persen penduduk KotaSamarinda memperoleh air minumdengan cara langganan secara peri-odik seperti air dari PDAM, dan 6 per-sen sisanya memperoleh air minumtanpa melakukan pembelian ataupembayaran atau memperoleh

    dengan usaha sendiri.

    Terdapat peningkatan penggunaangas/elpiji sepanjang periode 2012hingga 2014. Hal ini merupakan hasildari program pemerintah untukmelakukan konversi minyak tanah kegas/elpiji. Walaupun masih terdapatrumahtangga yang menggunakan min-yak tanah sebagai alternatif (3,9 per-sen), namun sebagian besar masyara-

    kat lebih memilih menggunakan gas/elpiji sebagai bahan bakar untuk me-

    Kondisi fasilitas perumahan semakin baik. Ditunjukkan oleh ting-ginya persentase rumahtangga yang dapat mengakses fasilitas seperti

    listrik, air minum bersih dan jamban dengan tanki septik.

    11

    17PERUMAHAN

    13STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    22/38

    Indeks Pembangunan Manusia (IPM)digunakan untuk mengukur pengaruhdari kebijakan ekonomi terhadap kuali-tas hidup dalam suatu wilayah. IPMmengukur pencapaian rata-rata 3 (tiga)dimensi dasar pembangunan manusiadalam suatu wilayah, yaitu (1) hidup

    sehat dan panjang umur, yang diukurdengan angka harapan hidup; (2)pengetahuan yang dimiliki SDM, yangdiukur dengan rata-rata lama sekolahdan angka harapan lama sekolah, serta(3) standar kehidupan yang layak, yangdiukur dengan Produk Nasional Bruto(PNB), yang di-proxy dengan penge-luaran masyarakat.

    Sepanjang periode 2011-2014, IPM Ko-

    ta Samarinda memiliki tren positif. Padatahun 2011, IPM Kota Samarinda ber-nilai 77,05. Nilai tersebut terus mening-kat hingga pada tahun 2014, IPM KotaSamarinda bernilai 78,39. Dalam kurunwaktu 4 (empat) tahun terakhir tersebut,IPM Kota Samarinda selalu berada diat-as nilai IPM Provinsi Kalimantan Timur.Hal ini mengindikasikan bahwa secaraumum pembangunan manusia di wila-

    yah Kota Samarinda relatif lebih baikdibandingkan wilayah lain di ProvinsiKalimantan Timur.

    Pada tahun 2014, IPM Kota Samarindamengalami pertumbuhan sebesar 0,70persen. Nilai tersebut sedikit lebih ren-dah jika dibandingkan dengan pertum-buhan IPM Provinsi Kalimantan Timur,yang bernilai 0,83 persen. Namun, jikadibandingkan dengan wilayah perkotaan

    lainnya, yaitu Balikpapan dan Bontang,nilai besaran pertumbuhan IPM KotaSamarinda lebih tinggi. Dimana pertum-

    Selama periode 2011-2014, IPM Kota Samarinda berada diatas ra-ta-rata Provinsi.8PEMBANGUNAN MANUSIA

    14 STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

    Indeks Pembangunan Manusia

    Pertumbuhan IPM Kabupaten/Kota,Tahun 2014 (%)

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    23/38

    Sumber: Susenas, BPS

    Menurut BPS, kemiskinan adalah ketid-akmampuan memenuhi standar mini-mum kebutuhan dasar yang meliputikebutuhan makan maupun non makan.Kemiskinan oleh BPS diukur melaluipengukuran konsumsi denganmenggunakan data Susenas. Berdasar-

    kan pengolahan Susenas, dihitung be-saran garis kemiskinan sebagai ukurandalam menentukan kategori miskin.Seseorang dikategorikan miskin jikamemiliki pengeluaran kurang dari ataudibawah garis kemiskinan tersebut.

    Selama periode 2011-2013, garis kem-iskinan mengalami peningkatan. Padatahun 2011, garis kemiskinan bernilaiRp. 381.614 meningkat menjadi sebesarRp. 460.975 di tahun 2013. Peningkatantersebut salahsatunya disebabkan olehinflasi yang cukup tinggi pada tahun2013, yang mencapai 10,37 persen.

    Pergeseran garis kemiskinan juga ber-pengaruh terhadap jumlah dan persen-tase penduduk miskin di Kota Samarin-da. Walaupun sempat menurun di tahun2012, terdapat peningkatan jumahmiskin dari sebanyak 32.900 jiwa padatahun 2011, menjadi sebanyak 36.610

    jiwa pada tahun 2014. Kondisi yangsama juga ditunjukkan oleh persentasependuduk miskin di Kota Samarinda.Pada tahun 2011, persentase pendudukmiskin adalah 4,31 persen, kemudianmeningkat di tahun 2013 menjadi 4,63persen.

    Indeks kedalaman kemiskinan (P1)menunjukkan bahwa rata-rata penge-luaran penduduk miskin mengalami pen-

    ingkatan di tahun 2013, namun Indekskeparahan kemiskinan (P2) juga menun-

    jukkan bahwa kesenjangan diantara

    Uraian 2011 2012 2013

    Garis Kemiskinan(Rp/Kapita/Bulan)

    381,614 419,353 460,975

    Jumlah PendudukMiskin (000 jiwa)

    32.90 32.80 36.61

    Penduduk Miskin(%)

    4.31 4.18 4.63

    Indeks KedalamanKemiskinan (P1) (%)

    0.55 0.41 0.56

    Indeks KeparahanKemiskinan (P2) (%)

    0.11 0.08 0.10

    Terdapat peningkatan garis kemiskinan yang berdampak padapeningkatan jumlah dan persentase penduduk miskin

    Kota Samarinda.

    1

    1

    18PEMBANGUNAN MANUSIA

    15STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

    Statistik Kemiskinan

    Ilustrasi Kemiskinan

    .

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    24/38

    Secara fisiografis, sebagian besar tanahdi wilayah Kota Samarinda berjenis pod-solik. Jenis tanah tersebut dapat di-manfaatkan untuk kegiatan pertanian.Namun demikian, produktivitas lahandengan jenis tanah tersebut cukup baikhanya pada masa-masa awal kegiatan

    aktivitas pertanian, dimana unsur-unsur

    hara di permukaan masih tersediacukup bagi tanaman.

    Pada tahun 2014, produksi padi sawahdi Kota Samarinda mengalami pening-katan sebesar 13,3 persen, dariproduksi sebesar 15.149 ton pada tahun2013, menjadi sebesar 17.165 ton padatahun 2014. Sebaliknya, produksi padiladang pada tahun yang sama mengala-

    mi penurunan sebesar 39 persen, ataudari 413 ton produksi pada tahun 2013menjadi 252 ton pada tahun 2014.

    Peningkatan yang signifikan terjadi padaaktivitas pertanian tanaman jagung hing-ga produksi mencapai 5 kali lipatdibandingkan tahun 2013. Pada tahun2013, produksi jagung sebesar 12 ton,meningkat menjadi 62 ton di tahun2014. Peningkatan tersebut dipengaruhi

    oleh adanya peningkatan luas tanamyang besar di tahun 2014. Sedangkankomoditi pertanian lainnya, sepertiketela pohon dan ketela rambat, men-galami penurunan.

    Secara umum, terdapat peningkatanproduksi komoditi perkebunan, kecualikaret dan coklat. Peningkatan produksiyang signifikan terdapat pada aktivitasperkebunan lada dan kelapa sawit, yang

    mencapai hampir 100 persen dibanding-kan tahun sebelumnya. Peningkatanproduksi tersebut disebabkan oleh

    Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan dan

    Uraian 2012 2013 2014Padi Sawah

    Luas Tanam (ha) 2,173 3,503 3,878

    Produksi (ton) 11,901 15,149 17,165

    Padi Ladang

    Luas Tanam (ha) 50 190 104

    Produksi (ton) - 413 252

    JagungLuas Tanam (ha) 142 6 204

    Produksi (ton) 40 12 62

    Ketela Pohon

    Luas Tanam (ha) 68 169 96

    Produksi (ton) 1,477 2,671 1,478

    Ketela Rambat

    Luas Tanam (ha) 9 23 15

    Produksi (ton) 123 255 222

    Kacang Tanah

    Luas Tanam (ha) 12 12 12

    Produksi (ton) 11 14 18

    KedelaiLuas Tanam (ha) 2 1 3

    Produksi (ton) 3 1 1

    Kacang Hijau

    Luas Tanam (ha) 2 1 -

    Produksi (ton) 2 1 -

    Peningkatan signifikan pada produksi tanaman jagung hingga 5kali lipat, disebabkan oleh adanya peningkatan luas tanam.9PERTANIAN

    16 STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

    Statistik Tanaman Pangan

    Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat,2014

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    25/38

    Sumber: Dinas Peternakan Kota Samarinda

    Sumber: Dinas Perikanan Kota Samarinda

    Selama periode 2012-2014, populasihewan ternak di Kota Samarindadidominasi oleh ternak kambing denganproporsi lebih dari 40 persen lebih. Padatahun 2014, jumlah hewan ternak kamb-ing mengalami penurunan, dari 10.353ekor pada tahun 2013 menjadi

    sebanyak 9.760 ekor pada tahun 2014,atau menurun sebesar 5,7 persen.Jumlah hewan ternak yang meningkatadalah sapi dan babi, masing-masingmengalami peningkatan sebesar 16,5persen dan 3,5 persen.

    Pada tahun 2014, dari total hewanunggas yang diternakkan di Kota Sa-marinda, 93,5 persen merupakan ayamras pedaging atau berjumlah lebih dari 9

    juta ekor. Jumlah tersebut lebih tinggidibandingkan tahun sebelumnya, ataumengalami peningkatan sebesar 6,7persen. Jenis unggas lainnya yang diter-nakkan adalah ayam kampung, yang

    juga mengalami peningkatan sebesar4,2 persen dibandingkan tahun sebe-lumnya. Selain itu, terdapat jenis unggaslainnya, yaitu ayam ras petelur dan itik.Pada tahun 2014, jumlah dari kedua

    jenis unggas ternak tersebut mengalamipenurunan masing-masing sebesar 9,2persen dan 25,5 persen.

    Pada sektor perikanan, produksi subsektor perikanan laut paling berperandibandingkan dua sub sektor lainnya.Besaran peranan produksi sub sektor inimencapai 52,4 persen pada tahun 2014.Kontribusi produksi terkecil berasal darisub sektor budidaya ikan yaitu hanya

    sebesar 3,4 persen. Sepanjang periode2011-2014, terdapat kecenderunganpenurunan peranan perikanan laut, se-

    Uraian 2012 2013 2014

    Sapi 3,671 3,772 4,394

    Kerbau 78 68 62

    Kambing 13,440 10,353 9,760

    Domba 298 88 51

    Babi 7,498 7,942 8,220

    AyamKampung

    405,390 415,240 432,502

    Ayam RasPedaging

    8,640,860 8,881,633 9,479,800

    Ayam RasPetelur

    210,700 225,036 204,361

    Itik 45,415 32,800 24,423

    Sektor peternakan di Kota Samarinda sebagian besar menghasilkankambing dan ayam ras pedaging.

    1

    1

    19PERTANIAN

    17STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

    Statistik Peternakan dan Unggas

    Produksi Perikanan

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    26/38

    Sektor pertambangan merupakan sektoryang mempunyai peranan penting diKalimantan Timur, namun demikiansektor tersebut bukan merupakan sektordominan di wilayah Kota Samarinda.Terdapat tiga komoditi sektor per-tambangan yang dihasilkan di wilayahKota Samarinda, yaitu minyak bumi, gas

    bumi dan batubara. Luasan wilayah ek-sploitasi yang terbatas dan sifat sumberdaya yang tidak terbarukan, menyebab-kan penurunan peranan sektor tersebutbagi perekonomian Kota Samarinda dariwaktu ke waktu.

    Berdasarkan data Dinas Pertambangandan Energi Kota Samarinda, terdapatpenurunan produksi pada dua komoditipertambangan sepanjang periode 2011-

    2013. Persentase penurunan yangcukup besar dialami oleh produksi batu-bara yang pada tahun 2013 menurunhingga 36,01 persen, yang mengakibat-kan produksi batubara turun dari 13,8

    juta MT di tahun 2012 menjadi sebesar8,8 juta MT di tahun 2013. Produksi min-yak bumi mengalami penurunan sebe-sar 18,70 persen, yaitu dari 177,250 ribubarrel di tahun 2012 menjadi 144,103ribu barrel di tahun 2013. Sebaliknya,

    terdapat kenaikan pada komoditi per-tambangan gas bumi, namun besaranpeningkatan kurang signifikan yaitusebesar 0,02 persen.

    Tercatat bahwa sepanjang tahun 2011hingga 2014 terdapat penurunan peran-an sektor pertambangan terhadap pem-bentukan PDRB. Pada tahun 2011,peranan sektor pertambangan terhadaptotal PDRB adalah sebesar 29,32 per-

    sen, besaran persentase tersebutmenurun hingga menjadi sebesar 15,56persen di tahun 2014. Dengan kata lain

    Uraian 2011 2012 2013

    MinyakBumi(Ribu

    Barrel)

    193,610 177,250 144,103

    Gas Bumi(RibuMMBTU)

    3.768,00 2.700,00 2.700,67

    Batubara(MT)

    16.362.968 13.803.480 8.833.366

    Kota Samarinda ternyata jugamemiliki potensi migas berupa

    minyak mentah dan gas bumi.

    Pada tahun 2014 terdapat sejumlah 1.301 orang Pegawai

    Tidak Tetap/Bulanan (PTTB) di kota Samarinda

    10PERTAMBANGAN DAN ENERGI

    18 STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

    Produksi batubara dan minyak bumi mengalami penurunan padatahun 2014.10PERTAMBANGAN DAN ENERGI

    Statistik Pertambangan

    Kontribusi Sektor Pertambangan

    Terhadap Total PDRB (%)

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    27/38

    Listrik dan air merupakan kebutuhan

    yang tidak terpisahkan dengan aktivitas

    masyarakat sehari-hari. Selain itu,

    ketersediaan listrik dan air menjadi pent-

    ing dalam mendukung aktivitas

    perekonomian wilayah. Dukungan

    ketersediaan listrik dan air yang baik

    dapat membantu mendorong daya saingsektor-sektor produksi di suatu wilayah.

    Selama periode 2011-2014, terdapat

    tren peningkatan produksi listrik. Pada

    tahun 2011, produksi listrik di Kota Sa-

    marinda sebesar 1.049,2 juta Kwh dan

    terus meningkat hingga di tahun 2014,

    produksi listrik mencapai 1.363,5 Kwh.

    Secara rata-rata terdapat peningkatan

    listrik sebesar 29,96 persen per tahun.

    Hampir 90 persen dari produksi listrik

    tersebut dijual untuk digunakan

    masyarakat di Kota Samarinda. Seiring

    dengan peningkatan produksi listrik, ter-

    jadi pula peningkatan dari jumah listrik

    yang terjual. Pada tahun 2011, listrik

    yang terjual sebesar 933,7 juta Kwh,

    dan di tahun 2014 meningkat menjadi

    1.223,9 Kwh. Dengan kata lain,penjualan listrik mengalami peningkatan

    rata-rata 31,08 persen per tahun.

    Status perusahaan air minum di KotaSamarinda berstatus sebagai perus-ahaan milik pemerintah daerah atauPDAM. Selama tahun 2012-2014,

    jumlah air minum yang disalurkan terusmeningkat. Pada tahun 2013, jumlah airminum yang disalurkan sebesar 40,97

    juta m3. Pada tahun 2014, jumlah airyang disalurkan meningkat sebesar2,68 persen, menjadi sebesar 42,07 juta

    Rencana pendapatan Kota Samarinda Tahun 2014 men-capai 3,0 triliun rupiah

    11

    110PERTAMBANGAN DAN ENERGI

    19STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

    Tren peningkatan produksi dan permintaan atas listrik dan airsepanjang periode 2012-2014.

    11

    110PERTAMBANGAN DAN ENERGI

    Banyaknya Produksi dan Listrik TerjualPLN

    Banyaknya Air Minum yang Disalurkan(Juta M3)

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    28/38

    Berdasarkan data PDRB, selama peri-ode 2011-2014 peranan sektor industriterhadap total perekonomian Kota Sa-marinda adalah sekitar 7 hingga 8 per-sen. Menurut Disperindag Kota Sa-marinda, terdapat tiga sub sektor indus-tri yaitu agro industri dan aneka, industrilogam dan elektronika, serta sub sektor

    industri hasil hutan dan kimia. Seamaperiode tersebut, sebagian besar indus-tri, atau sekitar 40 persen, bergerak disubsector industri hasil hutan, kimia,pulp dan kertas.

    Secara umum, terdapat peningkatanjumlah industri di Kota Samarinda sela-ma tahun 2011-2014. Selama periodetersebut, pertumbuhan jumah industrirata-rata meningkat sebesar 4,7 persen

    per tahun. Pada tahun 2014, pertum-buhan jumlah unit usaha industri yangpaling cepat dialami oleh sub sektor in-dustri logam mesin yaitu sebesar 8,9persen.

    Peningkatan aktivitas pada sektor indus-tri berdampak kepada peningkatanpenyerapan tenaga kerja di sektor terse-but. Selama periode 2011-2014, jumlahtenaga kerja meningkat rata-rata 7,1

    persen per tahun. Besaran tersebutlebih besar dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan jumlah unit usaha.Hal tersebut mengindikasikan bahwapeningkatan aktivitas sektor industridapat berpotensi dalam mengurangi ma-salah pengangguran.

    Pada tahun 2014, terjadi percepatanpenyerapan tenaga kerja atau penyera-pan tenaga kerja meningkat lebih cepatdibandingkan tahun 2013. Dengan per-tumbuhan tenaga kerja sebesar 8,6

    Sumber: Dinas Perindagkop Kota Samarinda

    Sumber: Dinas Perindagkop Kota Samarinda

    Aktivitas Sektor Industri meningkat, dan diiikuti dengan pening-katan penyerapan tenaga kerja pada Sektor tersebut.11INDUSTRI PENGOLAHAN

    20 STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

    Jumlah Unit Usaha IndustriTahun 2011-2014

    Perkembangan Jumlah Unit Usaha danTenaga Kerja Industri

    Tahun 2011-2014

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    29/38

    Sumber: Dinas Perhubungan Kota Samarinda

    Secara umum, kondisi sarana dan prasa-rana jalan di Kota Samarinda cukup baik.Hal ini berpengaruh terhadap intensitaspenggunaan kendaraan bermotor di wila-yah Kota Samarinda. Pada tahun 2014,terdapat peningkatan jumlah kendaraanbermotor wajib uji sebesar 5,6 persen,atau tercatat sebanyak 52.251 unit ken-daraan bermotor di Kota Samarinda.

    Dari jumlah total kendaraan bermotor ter-sebut, sebesar 92,8 persen merupakan

    jenis kendaraan mobil barang. Proporsikendaraan mobil penumpang dari totakendaraan bermotor wajib uji adalahsebesar 3,9 persen, sedangkan jenis mo-bil bus sebesar 3,1 persen. Proporsiterkecil adalah jenis kendaraan truk gan-deng sebesar 0,2 persen.

    Pada tahun 2014, lalu lintas transportasiudara yang ditunjukkan oleh frekuensipenerbangan pesawat mengalamipenurunan dibandingkan tahun sebe-lumnya, yaitu sebesar 25,8 persen. Ter-catat masing-masing terdapat 2.778 ked-atangan dan keberangkatan pesawat diBandara Temindung. Penurunan frekuen-si kedatangan dan keberangkatanpenumpang memberikan pengaruh ter-hadap arus lalu lintas penumpang di Ban-

    dara Temindung. Pada tahun 2014, ter-dapat penurunan jumlah kedatanganpenumpang, yaitu sebesar 1,1 persen,sedangkan keberangkatan penumpangmenurun sebesar 1,5 persen.

    Kondisi sektor komunikasi di Kota Sa-marinda ditunjukkan oleh arus pengirimandan penerimaan surat serta wese. Datatahun 2014 menunjukkan bahwa terdapatpeningkatan pengiriman surat, namun ter-

    dapat penurunan pada penerimaan surat.Sementara itu, jumlah nilai rupiah pengi-riman wesel

    Uraian 2012 2013 2014

    Pesawat (Bandara Temindung)

    Datang3,107 3,746 2,778

    Berangkat3,106 3,746 2,778

    Penumpang Pesawat di Bandara Temindung

    Datang (orang)49,225 66,040 65,327

    Berangkat (orang)45,826 55,582 54,763

    Pos

    Surat kirim (buah)495,281 125,075 266,366

    Surat terima (buah)1,893,786 2,158,178 1,372,668

    Wesel kirim (Milyar Rp)432.7 410.0 358.6

    Wesel terima (Milyar Rp) 159.7 13.4 121.1

    Pada tahun 2014, aktivitas transportasi darat mengalami pening-katan, sedangkan transportasi udara mengalami penurunan.

    1

    1

    112TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI

    21STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

    Banyaknya Kendaraan Bermotor WajibUji

    Tahun 2014

    Statistik Transportasi dan Komunikasi

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    30/38

    Data PDRB Kota Samarinda menunjuk-kan bahwa pada tahun 2014, sektorperdagangan memberikan kontribusisebesar 13,01 persen terhadap totalperekonomian wilayah. Peranan sektortersebut cukup signifikan tersebutmenunjukkan kekhasan wilayahperkotaan, dimana pada umumnya

    perekonomian wilayah perkotaan lebihdidominasi oleh sektor perdagangan dan

    jasa. Perkembangan sektor perdagangandi Kota Samarinda tersebut juga sejalandengan visi Kota Samarinda, yang salah-satunya adalah mewujudkan kota yangberbasis perdagangan.

    Ditinjau dari aktivitas eksor dan impor,secara umum selama periode 2010-2014mengalami peningkatan. Ekspor men-

    galami peningkatan rata-rata 9,9 persen

    per tahun, sementara impor meningkatrata-rata 13,9 persen per tahun. Padatahun 2014, ekspor meningkat 1,2 persensedangkan impor meningkat 13,6 persen.Peningkatan impor yang lebih cepatdibandingkan ekspor, mengindikasikanterdapat ketergantungan dan keterkaitanwilayah Kota Samarinda yang cukup ting-gi dengan wilayah lain.

    Perkembangan usaha perdagangan diwilayah Kota Samarinda juga ditunjukkanoleh banyaknya penerbitan SIUP. Padatahun 2013, terdapat penurunan jumlahijin usaha perdagangan yang diterbitkan.Secara keseluruhan, terjadi penurunanpenerbitan izin sebesar 18,2 persendibandingkan tahun sebelumnya.

    Dilihat menurut klasifikasi usaha, sebagi-an besar atau 60,4 persen usaha

    perdagangan di Kota Samarinda terma-suk perdagangan skala kecil.

    Sumber: BPS Kota Samarinda

    Sumber: Disperindagkop Kota Samarinda

    Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap total PDRB sebesar 13,01persen. Jenis usaha perdagangan di Kota Samarinda sebagian besar,atau sekitar 60 persen, merupakan perdagangan skala kecil.

    13PERDAGANGAN

    22 STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

    Statistik Ekspor dan Impor Kota Samarin-da

    Jumlah SIUP yang Diterbitkan (Buah)

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    31/38

    Selama periode 2011-2014, terdapat pen-ingkatan jumlah bank dan kantor bank diKota Samarinda. Hingga tahun 2014, BankIndonesia Cabang Samarinda mencatatterdapat peningkatan jumlah bank sebesar10 persen dibandingkan tahun sebe-lumnya, sehingga pada tahun 2014 ter-dapat sejumlah 44 bank. Sementara

    jumlah kantor bank meningkat sebesar11,1 persen, menjadi sejumlah 211 kantorbank, dari semula 190 kantor bank padatahun 2013.

    Perkembangan pada jumlah bank tersebutsecara umum diikuti oleh perkembangan

    jumlah dana simpanan. Rata-rata pening-katan per tahun dana simpanan menurut

    jenis simpanan berkisar 4-7 persen. Padatahun 2014, kecuali simpanan tabungan

    yang mengalami penurunan, simpanandalam bentuk giro dan deposito mengala-mi peningkatan, masing-masing sebesar3,1 persen dan 5,5 persen. Pada tahun2014, jumlah simpanan yang terhimpundalam bentuk giro sebesar 6,2 trilyun rupi-ah, dalam bentuk deposito sebesar 10,3trilyun rupiah dan dalam bentuk tabungansebesar 13,2 trilyun rupiah.

    Pada tahun 2014, penyaluran pinjaman

    dari Bank Umum dan BPR di Kota Sa-marinda adalah sebesar 306,8 triliun rupi-ah, naik 6,4 persen dari tahun sebe-lumnya. Dana pinjaman tersebut sebagianbesar digunakan untuk kegiatan bersifatproduktif, yaitu untuk modal kerja sebesar104 triliun rupiah (37 persen) dan untukinvestasi sebesar 109,6 triliun rupiah (36persen). Penggunaan dana pinjaman un-tuk konsumsi adalah sebesar 83,9 triliun

    atau sekitar 27 persen.

    Peningkatan jumlah bank dan kantor bank diikuti oleh pening-katan dana simpanan dan penyaluran pinjaman.

    11

    114PERBANKAN DAN INVESTASI

    23STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    32/38

    Selama 2013-2014, terdapat pening-katan indeks harga konsumen juga pro-dusen. Perubahan indeks tersebut, yangdisebut sebagai inflasi, menunjukkankecepatan peningkatan harga barang-barang di wilayah Kota Samarinda. Pa-da tahun 2014, inflasi konsumenmenunjukkan angka yang moderat yaitu

    6,74 persen. Dibandingkan tahun sebe-lumnya, besaran inflasi tersebut lebihrendah, dimana pada tahun 2013 nilaiinflasi mencapai 10,37 persen.

    Di tingkat produsen, perubahan hargarelatif lebih rendah dibandingkan peru-bahan harga di tingkat konsumen, yaitu1,53 persen pada tahun 2014. Samahalnya dengan inflasi konsumen, be-saran inflasi produsen di tahun 2014tersebut lebih rendah jika dibandingkandengan tahun sebelumnya. Perubahanharga di tingkat produsen yang disebab-kan faktor-faktor penyebab infasi.sepertipenyediaan barang dan jalur distribusi,relatif lebih inelastis dibandingkan ditingkat konsumen di wilayah Kota Sa-marinda.

    Kenaikan harga konsumen sebesar 6,74persen pada tahun 2014 terutama di-pengaruhi oleh adanya kenaikan harga

    yang cukup tinggi pada komoditi ma-kanan, perumahan dan transportasi dankomunikasi. Lebih lanjut, jika dilihatsecara rinci infasi bulanan, terdapatperbedaan jenis komoditi yang mem-berikan andil secara signifikan terhadapinflasi wilayah Kota Samarinda. Padabulan Desember tahun 2014, inflasi ter-catat sebesar 2,52 persen. Komoditiyang cukup signifikan dalam mem-

    berikan andil adalah makanan jadi dantransportasi, akibat peningkatan per-

    Sumber: BPS Kota SamarindaCatatan: Indeks harga konsumen menggunakan tahun

    dasar 2007, sedangkan indeks harga pro-dusen menggunakan tahun dasar 2000

    Uraian 2013 2014

    Indeks Harga Konsumen (IHK) 112.6 120.19

    Indeks Harga Produsen (implisit) 118.2

    120.01

    Inflasi konsumen (%) 10.37 6.74

    Inflasi produsen (%) 2.35 1.53

    Inflasi moderat, yaitu 6,74 persen, pada tahun 2014.15HARGA-HARGA

    24 STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

    Statistik Harga

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    33/38

    Konsumsi atau pengeluaran pendudukmerupakan salah satu indikator kesejah-teraan masyarakat. Pengeluaranpenduduk Kota Samarinda mengalamipeningkatan pada tahun 2013, namun ditahun 2014 mengalami penurunan sebe-sar 5,8 persen. Penurunan yang lebihbesar terjadi pada komoditi non ma-kanan, yaitu sebesar 8,9 persen. Se-dangkan komoditi makanan hanya men-galami penurunan sebesar 1,5 persen.

    Secara rinci, proporsi pengeluaranpenduduk terbesar pada komoditi ma-kanan adalah untuk makanan jadi, yangmencapai 29 persen pada tahun 2014.Sedangkan pada komoditi non makana,proporsi pengeluaran terbesar adalahuntuk perumahan dengan besaran per-sentase mencapai 50 persen.

    Menurut golongan pengeluaran, hampirsebagian besar penduduk KotaSamarinda (94 persen) melakukanpengeluaran konsumsi lebih dari 500 riburupiah setiap bulannya. Sementara 4persen mengeluarkan sekitar 400 sampai499 ribu rupiah setiap bulannya dan 2persen penduduk melakukan penge-luaran konsumsi sekitar 300 sampai 399ribu rupiah setiap bulan. Sementara un-

    tuk golongan pengeluaran di bawah 250ribu rupiah sudah tidak ada lagi.

    Ketimpangan pendapatan yang terjadipada masyarakat dapat diukur oleh indi-kator distribusi pendapatan, yaitu IndeksGini. Dalam 2 tahun terakhir, terlihat tidakterdapat perubahan pada distribusi pen-dapatan masyarakat di Kota Samarinda.Hal ini terlihat dari pola penyebaran pen-dapatan masyarakat yang relatif sama di

    tahun 2013 dan 2014. Kondisi distribusipendapatan yang relatif sama tersebut

    juga ditunjukkan oleh nilai indeksKoefisien

    Konsumsi masyarakat menurun di tahun 2014, terutama untukkomoditi non makanan.

    11

    116PENGELUARAN PENDUDUK

    25STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    34/38

    Selama periode 2012-2014, perekonomi-an Kota Samarinda terus mengalami pen-ingkatan. Hal ini ditunjukkan oleh pening-katan besaran PDRB dari tahun ke tahun.PDRB Kota Samarinda atas dasar hargaberlaku pada tahun 2014 sebesar 46,98triliun rupiah. Pada tahun 2014, tercatatpertumbuhan ekonomi Kota Samarindasebesar 4,59 persen.

    Terdapat tiga sektor ekonomi yang domi-nan dalam perekonomian Kota Samarin-da. Ketiga sektor tersebut adalah sektorkonstruksi sebesar 21 persen, diikuti olehsektor pertambangan dan perdaganganmasing-masing 16 persen dan 13 persen.Peranan ketiga sektor yang cukup domi-nan tersebut menunjukkan karakteristikkhas Samarinda sebagai wilayahperkotaan yang umumnya memiliki aktivi-tas perdagangan dan kegiatan pem-bangunan fisik yang cukup tinggi. Aktivi-tas pertambangan batubara di beberapalokasi, seperti Kecamatan Palaran, jugamemberikan kontribusi yang cukup signif-ikan terhadap perekonomian daerah KotaSamarinda.

    Lebih lanjut, komposisi sektoral menun-jukkan bahwa tidak terdapat pergeseran

    struktur ekonomi di Kota Samarinda. Jikadibandingkan komposisi 6 (enam) sektordengan proporsi terbesar di tahun 2013dan 2014, terlihat bahwa keenam sektortersebut adalah sama. Namun, terdapatperubahan dalam besaran persentasekontribusi sektoral terhadap totalperekonomian, namun besaran peru-bahan tersebut tidak signikan. Secarakhusus, dari data dua tahun tersebut ter-

    lihat bahwa terdapat kecenderungan pen-

    Pertumbuhan ekonomi tahun 2014 sebesar 4,59 persen danstruktur ekonomi relatif sama dengan tahun sebelumnya.17PENDAPATAN REGIONAL

    26 STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    35/38

    Pada tahun 2014, PDRB atas dasarharga berlaku Kota Samarinda sebesar47 trilyun rupiah, angka tersebut lebihbesar dibandingkan angka tahun 2013,yaitu sebesar 44,2 trilyun rupiah.Sementara itu, PDRB atas dasar hargakonstan tahun 2014 sebesar 39,1 trilyunrupiah, lebih tinggi dibandingkan tahun2013, yaitu sebesar 37,4 trilyun rupiah.Peningkatan besaran pada nilai PDRBtersebut disebabkan beberapa sektormengalami pertumbuhan yang cukuptinggi, seperti Sektor Listrik (18,4%),Sektor Pendidikan (16,2%), Sektor RealEstate (13,4%) dan Sektor Kesehatan(12,5%).

    Sejak tahun 2010, perekonomian KotaSamarinda mengalami pertumbuhanpositif. Pada tahun 2012, perekonomianKota Samarinda mengalamiperlambatan akibat adanya penurunanproduksi pada Sektor Pertambangan.Ekonomi Kota Samarinda juga sedikitmelambat di tahun 2014, dimanabesaran pertumbuhan menjadi lebihkecil (4,59%) dibandingkan besaranpertumbuhan di tahun sebelumnya (4,82%). Hal ini disebabkan karena adanya

    perlambatan pada dua sektor yangdominan, yaitu Sektor Konstruksi danPerdagangan, serta pertumbuhannegatif pada Sektor Pertambangan.

    Sepanjang periode 2012-2014, terjadipeningkatan pada nilai PDRB per kapitadan Pendapatan per kapita. Pada tahun2014, besaran kedua indikator tersebutmengalami peningkatan sebesar 3,0persen. Nilai PDRB per kapita adalah

    sebesar 56,6 juta rupiah, sedangkan

    Terjadi sedikit perlambatan ekonomi pada tahun 2014, namunpendapatan per kapita masyarakat tetap meningkat.

    11

    117PENDAPATAN REGIONAL

    27STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    36/38

    Beberapa indikator digunakan untukmelihat posisi Kota Samarindadibandingkan dengan beberapa wilayahKabupaten/Kota di Kalimantan Timur.Secara umum, Kota Samarinda memilikiposisi yang relatif cukup baik, jika dilihatpada aspek ekonomi maupun aspeksosial, yang ditunjukkan oleh indikator

    kemiskinan dan pengangguran.

    Angka kemiskinan menunjukkan bahwapada tahun 2013, terdapat lebih dari36,6 ribu jiwa penduduk miskin di KotaSamarinda. Secara persentase, angkakemiskinan Kota Samarinda adalah 4,6persen. Jika dibandingkan dengan rata-rata Provinsi yang direpresentasikanoleh persentase kemiskinan ProvinsiKalimantan Timur, besaran tersebutlebih kecil dibandingkan angka kemiski-nan Provinsi. Hal ini mengindikasikanbahwa kinerja sosial Kota Samarindalebih baik dibandingkan dengan wilayahlain.

    Pada tahun 2014, tingkat pengangguranKota Samarinda sebesar 7,56 persen.Jika dibandingkan dengan angkapengangguran Provinsi, besaran nilaitersebut sedikit lebih tinggi, dimana ting-kat pengangguran Provinsi adalah sebe-

    sar 7,38 persen. Jumlah penganggur diKota Samarinda, merupakan 19,8 per-sen penganggur di wilayah Provinsi Kali-mantan Timur, dengan jumlah sebanyak26,4 ribu jiwa.

    Bila dibandingkan dengan nilaipengangguran perkotaan lainnya, ting-kat pengangguran Kota Samarinda sa-ma dengan Kota Balikpapan, namunmasih lebih rendah dibandingkan KotaBontang. Secara umum, jika dibanding-

    kan dengan kabupaten lainnya, nilaipengangguran tersebut cukup tinggi,mengindikasikan bahwa pengangguran

    Persentase penduduk miskin Kota Samarinda berada dibawah rata-rata Provinsi Kalimantan Timur.18PERBANDINGAN REGIONAL

    28 STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    37/38

    Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Timur

    Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Timur

    Jika dibandingkan dengan kota lainnya,yaitu Balikpapan dan Bontang, besaranPDRB Kota Samarinda lebih rendah yai-tu sebesar 46,98 triliun rupiah pada ta-hun 2014. Hal ini disebabkan terdapatperbedaan karakteristik ekonomi di wila-yah Samarinda dengan kedua kotalainnya. Perekonomian Balikpapan dan

    Bontang didominasi oleh minyak dangas dengan nilai tambah yang sangattinggi, sedangkan perekonomian KotaSamarinda didominasi olehperdagangan dan jasa.

    Pada tahun 2014, pertumbuhanekonomi Kota Samarinda sedikit lebihrendah dari Balikpapan, yaitu sebesar4,56 persen. Namun jika dibandingkandengan kabupaten lainnya, besaran per-tumbuhan tersebut masih lebih tinggi.Bahkan jika dibandingkan dengan Bon-tang yang mengalami pertumbuhannegatif, maka kinerja ekonomi Kota Sa-marinda dikatakan cukup baik.

    Kinerja sosial wilayah Kota Samarindalebih baik jika dibandingkan dengan be-berapa wilayah kabupaten atau kotalainnya. Hal ini ditunjukkan oleh besaranindikator persentase kemiskinan danindeks Gini Ratio, dimana besaran

    kedua indikator tersebut beradadibawah rata-rata Provinsi. Selain KotaSamarinda, wilayah lainnya yang jugamemiliki kinerja sosial cukup baik adalahKota Balikpapan dan Kabupaten Berau.Secara umum, ketiga wilayah tersebutmemiliki nilai Persentase Kemiskinandan Gini Ratio yang relatif rendah. Halini mengindikasikan bahwa kemakmuranmasyarakatnya didukung pula olehpemerataan pendapatan. Sedangkan

    Kota Bontang memiliki nilai persentase

    Kinerja ekonomi dan sosial Kota Samarinda cukup baik. Pertum-buhan ekonomi positif, dan nilai persentase kemiskinan serta in-

    deks Gini Ratio rendah.

    11

    118PERBANDINGAN REGIONAL

    29STATISTIK DAERAH KOTA SAMARINDA 2015

    PDRB Berlaku dan PertumbuhanEkonomi Tahun 2014

    Hubungan Penduduk Miskin dan Gini RasioTahun 2014

  • 7/25/2019 Statistik Daerah Kota Samarinda 2015

    38/38