Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan...

36
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Kenerja Tahun 2017 i

Transcript of Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan...

Page 1: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 i

Page 2: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan

hidayahNya , Laporan Kinerja (LAKIN) Stasiun Karantina Pertanian Kelas

I Bandung Tahun 2017 dapat tersusun dengan baik dan lancar. Laporan

Kinerja (LAKIN) menggambarkan bentuk pertanggung jawaban atas

kinerja kegiatan yang telah dilaksanakan dengan anggaran sesuai Daftar

Isian Pelaksanaan Anggaran Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Bandung Tahun 2017. LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Bandung berisikan realisasi target dari penetapan kinerja dan analisis

akuntabilitas kinerjanya.

Sebagai unit kerja yang memberikan pelayanan, SKP Kelas I Bandung

berupaya untuk melakukan peningkatan kinerja yang lebih terukur secara

berkesinambungan sehingga pelayanan kepada publik dapat lebih

optimal. Berbagai hambatan dan rintangan yang muncul menjadikan

tantangan untuk selalu meningkatkan kinerja sesuai dengan target yang

telah ditetapkan guna mencapai Visi dan Misi.

Kami menyadari bahwa LAKIN Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Bandung ini masih perlu disempurnakan, oleh karena itu saran dan

masukan demi perbaikan laporan ini dari semua pihak sangat kami

harapkan, dalam upaya memberikan pertanggungjawaban pemanfaatan

anggaran yang lebih akuntabel dimasa mendatang.

Pada akhirnya kami berharap penyajian LAKIN Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan

masukan bagi pengelolaan, penataan serta peningkatan kinerja

penyelenggaraan pemerintah khususnya Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Bandung. Amin.

Bandung, Januari 2018 Kepala, Ir. Iyus Hidayat, MP NIP. 196505031994031001

Page 3: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 ii

DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Daftar Tabel iii

Ikhtisar Eksekutif iv

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Dasar Hukum 1

1.2. Latar Belakang 2

1.3. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi 3

1.4. Susunan Organisasi 5

1.5. Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas 6

1.6. Sumber Daya Manusia 6

1.7. Dukungan Anggaran 7

BAB II PERENCANAAN KINERJA 9

2.1. Rencana Strategis 9

2.2. Rencana Kinerja Tahun 2017 11

2.3. Indikator Kinerja Utama (IKU) 12

2.4. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 12

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 15

3.1. Capaian Kinerja Organisasi 15

3.2. Evaluasi dan Analisis Kinerja Tahun 2017 17

3.3. Akuntabilitas Keuangan 22

3.4. Outcome 24

3.5. Hambatan dan Kendala 25

3.6. Upaya dan Tindak Lanjut 25

BAB IV. PENUTUP 27

Lampiran

Page 4: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 iii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Total Komposisi SDM Tahun 2017 6

Tabel 2. Komposisi Pegawai Menurut Golongan, Pendidikan

Akhir, dan Jenis Kelamin Tahun 2017

7

Tabel 3. Perjanjian Kinerja SKP I Bandung Tahun 2017 14

Tabel 4. Capaian Indikator Kinerja SKP Kelas I Bandung Tahun

2017

16

Tabel 5. Capaian Indikator Kinerja Presentase sertifikasi media

pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat

pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

18

Tabel 6. Capaian Indikator Kinerja Presentase deteksi HPHK dan

OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan

melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah

ditetapkan

19

Tabel 7. Capaian Indikator Kinerja Nilai IKM 20

Tabel 8. Capaian Indikator Kinerja Presentase sarana dan

prasarana yang sesuai kebutuhan dan memadai

22

Tabel 9. Rincian Pagu dan Realisasi Anggaran SKP I Bandung

Tahun 2017

22

Tabel 10. Akuntabilitas Keuangan terhadap Pencapaian Sasaran

Kegiatan Tahun 2017

23

Tabel 11. Rincian Pagu dan Realisasi Anggaran serta Target dan

Realisasi PNBP SKP Kelas I Bandung Tahun 2012-

2016

24

Page 5: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 iv

IKHTISAR EKSEKUTIF

SKP Kelas I Bandung sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Badan Karantina Pertanian melaksanakan program peningkatan kualitas

perkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan hayati yang ikut

mendukung pencapaian target Kementerian Pertanian dalam menjaga

ketahanan pangan yang bebas dari ancaman hama penyakit hewan dan

tumbuhan karantina serta masuknya produk pertanian impor yang tidak

dikehendaki melalui pengawasan yang efektif di pintu-pintu/pelabuhan-

pelabuhan pemasukan dan pengeluaran.

Sesuai dengan RPJMN 2015-2019, sasaran pembangunan pertanian ke

depan adalah untuk mewujudkan kedaulatan pangan, dimana seluruh

kebutuhan pangan pokok akan diupayakan untuk dipenuhi dari produksi

dalam negeri. Untuk mencapai target tersebut, terdapat banyak tantangan

dan permasalahan yang dihadapi, diantaranya perubahan iklim,

peningkatan jumlah penduduk, perekonomian global yang melemah,

gejolak harga pangan global, lahan, infrastrukur, sarana produksi, regulasi

kelembagaan, sumberdaya manusia dan permodalan, dan lain-lain.

LAKIN ini menyajikan gambaran capaian kinerja yang telah berhasil

dilaksanakan oleh SKP Kelas I Bandung Tahun 2017 dalam bidang

pelayanan operasional karantina pertanian dan pengawasan keamanan

hayati. Keberhasilan ini dapat dicapai berkat kerja keras dari seluruh

pegawai dan adanya dukungan seluruh pemangku kepentingan

(stakeholder).

SKP Kelas I Bandung memiliki komitmen dalam melaksanakan Renstra

Tahun 2015-2019, yang diwujudkan dalam penetapan Perjanjian Kinerja

Tahun 2017, yang dilaksanakan antara Kepala SKP Kelas I Bandung

dengan Kepala Badan Karantina Pertanian. Secara umum hasil

pengukuran terhadap 2 (dua) sasaran strategis dengan 4 (empat)

indikator kinerja memperlihatkan bahwa sasaran kinerja telah berhasil

dicapai.

Page 6: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 v

Indikator kinerja yang sangat berhasil dicapai yaitu : (1) Sertifikasi media

pembawa yang dilalulintaskan melalui tepat pemasukan dan pengeluaran

yang telah ditetapkan mencapai 32.826 sertifikat dari target sejumlah

24.067 sertifikat (136,39%), (2) Nilai IKM mencapai 82,60 dari target

sejumlah 79 (104,56%).

Sedangkan indikator kinerja yang berhasil dicapai yaitu : (1) Deteksi HPHK

dan OPTK pada media pembawa yang di lalulintaskan melalui tempat

pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan mencapai 583 sampel

uji (100%) dari target 100% sampel uji; (2) Sarana dan prasarana, yang

sesuai kebutuhan dan memadai mencapai 100% atau sebanyak 577

layanan dari target sebesar 100% (577 layanan).

Secara keseluruhan pelaksanaan anggaran dan kegiatan di SKP Kelas I

Bandung pada Tahun Anggaran 2017 dengan pagu anggaran revisi

terakhir sebesar Rp. 6.867.445.000 telah terealisasi sebesar Rp.

6.758.659.767 (98,42%). Sedangkan realisasi PNBP tahun 2017 sebesar

1.761.540.289 (146,8%) dari target sebesar 1.200.000.000.

Page 7: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 1

I. P E N D A H U L U A N

1.1. Dasar Hukum

Perbaikan pemerintahan dan sistem manajemen merupakan agenda

penting dalam reformasi pemerintahan yang sedang dijalankan oleh

pemerintahan. Terselenggaranya Good Governance merupakan

prasyarat utama bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan

negara. Diperlukan pengembangan dan penerapan sistem

pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate

sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat

berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan

bertanggung jawab serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Sistem manajemen pemerintahan yang berfokus pada peningkatan

akuntabilitas dan sekaligus peningkatan kinerja berorientasi pada

hasil (outcome) dikenal sebagai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP).

Dasar hukum akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, yaitu :

1. Tap MPR Nomor XI/MPR/1998 dan Undang-undang Nomor 28

Tahun 1999, pada Bab Penjelasan, dijelaskan bahwa akuntabilitas

sebagai salah satu asas umum dalam penyelenggaraan negara

yang merupakan prinsip dasar dari good governance and clean

government

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, pada bab penjelasan,

dijelaskan azas dalam pengelolaan keuangan negara adalah

akuntabilitas berorientasi pada hasil

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004, pasal 55 ayat 5, dijelaskan

pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah diatur

dengan peraturan pemerintah

4. PP Nomor 8 Tahun 2006, pasal 20, dijelaskan kewajiban

melaporkan akuntabiltas keuangan dan kinerja instansi

pemerintah

Page 8: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 2

5. Perpres Nomor 29 Tahun 2014, pasal 29, dijelaskan

pengintegrasian sistem manajemen keuangan dan kinerja

6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, pasal 76 dan 77,

dijelaskan dasar perjanjian kinerja, pemberian tunjangan dan

pengembangan kompetensi

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi

dan Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, yang merupakan petunjuk

teknis kinerja, pelaporan kinerja dan reviu laporan kinerja instansi

pemeritah

Berdasarkan dasar hukum akuntabilitas kinerja tersebut diatas, telah

disusun Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50 Tahun 2016 tentang

pedoman pengelolaan sakip di Kementerian Pertanian yang menjadi

pedoman pengelolaan sakip semua unit instansi di lingkup

Kementerian Pertanian.

1.2. Latar Belakang

Pelaksanaan pembangunan perkarantinaan dilakukan sebagai upaya

melindungi pertanian Indonesia untuk mewujudkan pelestarian

ketahanan dan keamanan pangan serta sumber daya hayati. Oleh

karena itu, peran karantina meliputi aspek pengamanan pelestarian

sumber daya hayati, pencegahan masuk/tersebarnya HPHK/OPTK,

kelestarian lingkungan, keamanan pangan yang sehat, utuh, dan

halal.

Stasiun Karantina Pertanian (SKP) Kelas I Bandung sebagai Unit

Pelaksana Teknis pelayanan publik di bidang karantina hewan dan

tumbuhan dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian. Tugas yang diemban

UPT Karantina Pertanian adalah melaksanakan kegiatan operasional

perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan

hayati, hewani dan nabati.

Page 9: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 3

Sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka SKP Kelas I

Bandung sebagai Instansi Pemerintah dan unsur Penyelenggara

Negara diwajibkan menetapkan Target Kinerja dan melakukan

Pengukuran Kinerja yang telah dicapai serta menyampaikan Laporan

Kinerja.

Laporan Kinerja merupakan penyampaian akuntabilitas instansi

pemerintah yang disusun dengan berpedoman pada Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan

Kinerja.

Penyusunan Laporan Kinerja SKP Kelas I Bandung Tahun Anggaran

2016 dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas

pelaksanaan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,

serta sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja SKP I Bandung

pada tahun mendatang. Pelaporan kinerja juga dimaksudkan

sebagai media untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja SKP

Kelas I Bandung dalam satu tahun anggaran kepada masyarakat

dan pemangku kepentingan lainnya. Oleh karena itu, substansi

penyusunan Laporan Kinerja didasarkan pada hasil capaian indikator

kinerja pada masing-masing unit satuan kerja yang ada di lingkungan

SKP Kelas I Bandung.

1.3. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/

OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana

Teknis Karantina Pertanian menyatakan bahwa kedudukan, tugas

dan fungsi SKP Kelas I Bandung adalah sebagai berikut :

Page 10: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 4

Kedudukan

SKP Kelas I Bandung merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Karantina Pertanian di Lingkungan Badan Karantina Pertanian, yang

bertanggung jawab kepada Kepala Badan Karantina Pertanian. SKP

Kelas I Bandung dipimpin oleh seorang Kepala.

Tugas

SKP Kelas I Bandung mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta

pengawasan keamanan hayati, hewani dan nabati.

Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, SKP Kelas I Bandung

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1) Penyusunan rencana, evaluasi dan laporan;

2) Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan,

perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, dan

pembebasan media pembawa hama penyakit hewan karantina

(HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina

(OPTK);

3) Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK;

4) Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK;

5) Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;

6) Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan

dan tumbuhan;

7) Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan

keamanan hayati hewani dan nabati;

8) Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknik

karantina hewan dan tumbuhan;

9) Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran

peraturan perundang-undangan dibidang karantina hewan,

karantina tumbuhan dan keamanan hayati hewani dan nabati;

10) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Page 11: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 5

1.4. Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta kegiatan

perkarantinaan, Kepala SKP Kelas I Bandung juga didukung oleh :

1) Urusan Tata Usaha

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan

rencana dan pelaporan, keuangan, urusan tata usaha dan rumah

tangga, perlengkapan dan kehumasan.

2) Subseksi Pelayanan Operasional

Subseksi pelayanan operasional mempunyai tugas melakukan

pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan

karantina tumbuhan, pengawasan keamanan hayati hewani dan

nabati, dan sarana teknik, serta pengelolaan sistem informasi

dan dokumentasi, serta pengawasan dan penindakan

pelanggaran peraturan perundang-undangan dibidang karantina

hewan dan karantina tumbuhan serta keamanan hayati hewani

dan nabati.

3) Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari Jabatan Fungsional

Medik Veteriner, Jabatan Fungsional Paramedik Veteriner, dan

Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu

Tumbuhan, serta Jabatan Fungsional Umum. Kelompok Jabatan

Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai

dengan jenjang jabatan fungsional masing-masing berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sebagai upaya meningkatkan kegiatan karantina hewan, tumbuhan

dan keamanan hayati, SKP Kelas I Bandung memiliki 4 (empat)

Wilayah Kerja (Wilker) yaitu :

1. Wilayah Kerja Bandara Husein Sastranegara Bandung

2. Wilayah Kerja Terminal Peti Kemas Gede Bage Bandung

3. Wilayah Kerja Kantor Pos Mail Processing Centre Bandung

4. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Cirebon

Page 12: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 6

Keempat Wilayah Kerja tersebut sangat potensial karena merupakan

pintu pemasukan/ pengeluaran komoditi pertanian baik tumbuhan

dan hewan, baik antar area di wilayah Jawa Barat maupun antar

provinsi. Struktur organisasi SKP Kelas I Bandung dapat dilihat pada

Lampiran 1.

1.5. Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas

- Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 No. 75, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3851)

- Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan,

Ikan dan Tumbuhan

- PP Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan

- PP Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan

- PP Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi

Pangan

1.6. Sumber Daya Manusia

SKP Kelas I Bandung didukung oleh 50 orang sumber daya manusia

(SDM) yang terdiri dari struktural dan fungsional. Perangkat

struktural terdiri atas 1 (satu) orang eselon IVa dan 2 (dua) orang

eselon Va. Perangkat fungsional terdiri dari kelompok Jabatan

Fungsional Medik Veteriner, Pengendali Organisme Pengganggu

Tumbuhan, dan Paramedik Veteriner serta Fungsional Umum.

Tabel 1. Total Komposisi SDM Tahun 2017

No Jabatan Jumlah (orang)

1 Struktural 3

2 Fungsional Tertentu:

1.Medik/Paramedik Veteriner 11

2.Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan 22

3 Fungsional Umum 14

Total 50

Page 13: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 7

Tabel 2. Komposisi Pegawai Menurut Golongan, Pendidikan Akhir, dan Jenis Kelamin Tahun 2017

No Gol

Pendidikan Akhir dan Jenis Kelamin

Jmlh S2 S1 D3 SLTA SMP

L P L P L P L P L P

1 Gol. I - - - - - - - - 1 - 1

2 Gol. II - - - - 2 5 9 5 - - 21

3 Gol. III - 3 9 10 - - 2 - - - 24

4 Gol. IV 1 - 1 2 - - - - - - 4

Jumlah 1 3 10 12 2 5 11 5 1 0 50

1.7. Dukungan Anggaran

Pagu awal anggaran yang dialokasikan dalam Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA) SKP Kelas I Bandung Tahun

Anggaran 2017 Nomor : DIPA-018.12.2.499434/ 2017 Tanggal 30

November 2016 sebesar Rp 9.302.878.000,00 (sembilan milyar tiga

ratus dua juta delapan ratus tujuh puluh delapan ribu rupiah),

mengalami perubahan menjadi Rp 6.867.445.000,00 (enam milyar

delapan ratus enam puluh tujuh juta empat ratus empat puluh lima

ribu rupiah). Jika dibandingkan dengan pagu anggaran TA 2016

sebesar Rp. 8.015.550.000 maka anggaran TA 2017 mengalami

penurunan Rp 1.148.105.000. DIPA tersebut mengalami 6 (enam)

kali revisi karena terjadinya penghematan, penambahan dan

realokasi anggaran, yaitu :

1) Revisi 1 DIPA, tanggal 20 April 2017 adanya pengoptimalan

belanja modal berupa penambahan 1 unit layanan berupa oven

sterilisasi glassware dan sewa bandara;

2) Revisi 2 DIPA, tanggal 22 Mei 2017 adanya

pengurangan/pengambilan anggaran belanja modal tanah dan

penambahan belanja modal berupa rehab gedung dan bangunan

dari Rp 9.302.878.000,00 menjadi Rp 6.352.798.000;

3) Revisi 3 DIPA, tanggal 3 Agustus 2017 adanya perubahan

pejabat perbendaharaan, pergeseran antar keluaran satu

kegiatan satu satker, pergeseran antar jenis belanja (antar akun),

Page 14: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 8

ralat renkas dalam hal III DIPA serta pengalihan belanja

perjalanan dinas (531111) pengadaan tanah dalam belanja

modal yang sudah terealisasi ke belanja perjalanan dinas

(524111);

4) Revisi 4 DIPA, tanggal 31 Oktober 2017 adanya penambahan

anggaran untuk pembayaran kekurangan gaji, dan revisi pagu

PNBP (bertambah Rp.300.000.000,00) sehingga anggaran DIPA

menjadi Rp 6.867.445.000,00;

5) Revisi 5 DIPA, tanggal 14 November 2017 dilakukan untuk

optimalisasi sisa anggaran.

6) Revisi 6 DIPA, tanggal 28 Desember 2017 merupakan Revisi

terakhir untuk mentiadakan pagu minus dan memaksimalkan

realisasi

Rincian pagu dan realisasi anggaran di SKP Kelas I Bandung TA

2017 dapat dilihat pada Lampiran 2.

Page 15: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 9

II. PERENCANAAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis

Arah Kebijakan SKP Kelas I Bandung dalam mengemban tugas dan

fungsinya yaitu mendukung kebijakan Badan Karantina Pertanian-

Kementerian Pertanian dalam rangka pencapaian program prioritas

nasional terutama dalam pencapaian Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, untuk

mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, berkualitas dan

berkelanjutan dilaksanakan dengan cara meningkatkan upaya

perlindungan terhadap kelestarian sumber daya alam hayati hewan

dan tumbuhan, lingkungan dan keanekaragaman hayati, serta

keamanan pangan.

Salah satu fungsi utama Badan Karantina Pertanian yang ditopang

oleh semua Unit Pelaksana Teknis (UPT) termasuk SKP Kelas I

Bandung adalah berkaitan dengan penyediaan sumberdaya

pertanian yang berkelanjutan guna menjamin keamanan pangan.

Pelaksanaan fungsi tersebut dilakukan melalui kegiatan pengawasan

dan sertifikasi impor dan ekspor, verifikasi dan audit kesesuaian

persyaratan teknis, serta penetapan kawasan/area dan sertifikasi

karantina antar area dalam rangka mewujudkan daya saing pasar

internasional.

Untuk mewujudkan akuntabilitas kinerja, suatu organisasi

mempunyai kewajiban untuk menyusun perencanaan strategis yang

merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja

instansi pemerintah. Didalam suatu Perencanaan Strategis terdapat

visi dan misi organisasi yang akan dicapai dalam suatu periode

dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, agar

efektif, efisien dan akuntabel.

Page 16: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 10

a. Visi

Menjadi Unit Pelayanan Teknis (UPT) Karantina yang Tangguh

dan Terpercaya dalam Perlindungan Kelestarian Sumberdaya

Alam Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan

Keanekaragaman Hayati serta Keamanan Pangan di Propinsi

Jawa Barat dan wilayah sekitarnya.

b. Misi

1) Melindungi kelestarian sumber daya alam hayati hewan dan

tumbuhan dari serangan hama dan penyakit hewan

karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan

karantina (OPTK) di Propinsi Jawa Barat dan wilayah

sekitarnya;

2) Mendukung terwujudnya keamanan pangan di Propinsi Jawa

Barat dan wilayah sekitarnya;

3) Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan

dan meningkatkan akses pasar komoditas pertanian Propinsi

Jawa Barat dan wilayah sekitarnya;

4) Memperkuat kemitraan perkarantinaan di Propinsi Jawa

Barat dan wilayah sekitarnya;

5) Meningkatkan citra dan kualitas layanan publik.

c. Tujuan

1) Terjaganya sumber daya alam hayati hewan dan tumbuhan

dari serangan HPHK dan OPTK;

2) Terjaminnya keamanan produk pertanian yang berasal dari

hewan dan tumbuhan;

3) Pengendalian importasi dan percepatan eksportasi melalui

pencegahan masuk keluarnya media HPHK dan OPTK

4) Memberdayakan masyarakat dalam pelaksanaan

perkarantinaan;

5) Mewujudkan pelayanan prima.

Page 17: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 11

d. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai secara nyata oleh Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Bandung sebagai dampak/hasil (outcome) dari

program/kegiatan yang mengacu pada sasaran program Badan

Karantina Pertanian. Kondisi yang diinginkan yaitu mendorong

tercapainya tugas pokok dan fungsi karantina Pertanian yang

ideal di masa yang akan datang, sekaligus mengantisipasi

dinamika dan perkembangan situasi dan kondisi dalam negeri,

lingkungan strategis dan era perdagangan bebas.

Sasaran yang ditetapkan SKP Kelas I Bandung adalah

meningkatnya tindakan karantina serta tersedianya sarana dan

prasarana perkarantinaan yang memadai.

e. Indikator Kinerja

Indikator kinerja yang ingin dicapai oleh SKP Kelas I Bandung

adalah :

1) Persentase sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan

melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah

ditetapkan

2) Persentase deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa

yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan

pengeluaran yang telah ditetapkan

3) Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

4) Persentase sarana dan prasarana yang sesuai kebutuhan

dan memadai

2.2. Rencana Kinerja Tahun 2017

Sesuai dengan Renstra Badan Karantina Pertanian, Rencana Kerja

Tahunan (RKT) merupakan target dan komitmen kinerja yang akan

diwujudkan oleh SKP Kelas I Bandung Tahun 2017 yang meliputi

sasaran strategis, indikator kinerja dan rencana tingkat capaian

(target). Kegiatan SKP Kelas I Bandung yang menunjang Program

Page 18: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 12

Badan Karantina Pertanian, yaitu Peningkatan Kualitas Pelayanan

Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati. Sasaran

kegiatan ini pelayanan karantina pertanian dan pengawasan

keamanan hayati yang efektif.

Penjabaran Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina

Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati SKP Kelas I Bandung

dituangkan dalam Rencana Kerja Tahun Anggaran 2017 yang terinci

dalam 1 tahun sehingga dapat menjelaskan peran dan kontribusinya

dalam pencapaian output sebagai tercantum dalam Lampiran 3.

2.3. Indikator Kinerja Utama (IKU)

Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan dari

suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi.

Penetapan IKU dilakukan dengan tujuan :

- Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan

dalam melakukan manajemen kinerja secara baik

- Untuk memperoleh ukuran keberhasilan yang digunakan bagi

perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja

Pengembangan IKU dilaksanakan dengan menggunakan prinsip

kehati-hatian, kecermatan, keterbukaan dan transparansi.

2.4. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017

Komitmen SKP Kelas I Bandung dalam melaksanakan Renstra SKP

Kelas I Bandung Tahun 2015-2019 diwujudkan dalam penetapan

Perjanjian Kinerja Tahun 2017, yang dilaksanakan antara Kepala

SKP Kelas I Bandung dengan Kepala Badan Karantina Pertanian.

Hal ini sejalan dengan amanah dari Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Page 19: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 13

Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, PK

merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan

instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah

untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan

indikator kinerja. Perjanjian kinerja (PK) tahun 2017 merupakan

bagian dari dokumen yang ditetapkan oleh Kepala Badan Karantina

Pertanian dan merupakan dokumen perjanjian kinerja selama satu

tahun antara Kepala SKP Kelas I Bandung dengan Kepala Badan

Karantina Pertanian. PK dibuat dalam rangka mewujudkan

manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

serta berorientasi pada hasil. Kepala SKP Kelas I Bandung sebagai

pihak pertama dan Kepala Badan Karantina Pertanian sebagai pihak

kedua telah menandatangani perjanjian penetapan kinerja tahun

2017 sebagaimana tercantum dalam Lampiran 4.

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan

dalam rangka mencapai target kinerja seperti yang telah ditetapkan

dalam lampiran perjanjian. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian

target kinerja menjadi tanggung jawab pihak pertama. Sementara itu

untuk pihak kedua akan memberikan supervisi dan melakukan

evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian tersebut dan

mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian

penghargaan dan sanksi.

Dengan adanya penetapan PK tersebut, diharapkan pelaksanaan

kegiatan instansi dapat lebih terarah dan lebih baik, sehingga

diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah.

Page 20: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 14

Tabel 3. Perjanjian Kinerja SKP I Bandung Tahun 2017

Sasaran

Kegiatan Indikator Kinerja Target

Meningkatnya

tindakan

karantina

Persentase sertifikasi media pembawa

yang dilalulintaskan melalui tempat

pemasukan dan pengeluaran yang

telah ditetapkan

100%

Persentase deteksi HPHK dan OPTK

pada media pembawa yang

dilalulintaskan melalui tempat

pemasukan dan pengeluaran yang

telah ditetapkan

100%

Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM)

79

Tersedianya

sarana dan

prasarana

perkarantinaan

yang memadai

Persentase sarana dan prasarana

yang sesuai kebutuhan dan memadai

100%

Page 21: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 15

III. AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

a. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran

Pengukuran kinerja SKP Kelas I Bandung Tahun 2017 dilakukan

dengan cara membandingkan target setiap indikator sasaran

dengan realisasinya. Keberhasilan dan ketidakberhasilan setiap

sasaran ditentukan dengan persentase pencapaian target yang

telah ditetapkan.

Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran tahun 2017

ditetapkan berdasarkan penilaian capaian melalui metode

scoring, yang mengelompokkan capaian ke dalam 4 kategori

yaitu (1). Sangat Berhasil (capaian >100%); (2). Berhasil

(capaian 80 – 100%); (3). Cukup Berhasil (capaian 60 – <80%)

dan (4). Kurang Berhasil (capaian < 60%) terhadap sasaran yang

telah ditetapkan.

b. Pencapaian Sasaran Kegiatan Tahun 2017

Akuntabilitas kinerja dilakukan untuk menentukan keberhasilan

kinerja dalam mewujudkan visi, misi yang telah ditentukan

dengan membandingkan antara target dengan realisasi masing-

masing indikator kinerja utama sebagai alat ukur keberhasilan.

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja yang

telah ditetapkan oleh SKP I Bandung dapat disimpulkan bahwa

penilaian capaian dengan kategori sangat berhasil sebanyak 2

indikator, dan kategori berhasil sebanyak 2 indikator. Pencapaian

kinerja SKP Kelas I Bandung tahun 2017 secara ringkat disajikan

pada Tabel 4.

Page 22: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 16

Tabel 4. Capaian Indikator Kinerja SKP Kelas I Bandung Tahun 2017

Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja

Target Realisasi Kategori

Meningkatnya tindakan karantina

Persentase sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

100% 136,39% Sangat Berhasil

Persentase deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

100% 100% Berhasil

Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

79 82,60 (104,56%)

Sangat Berhasil

Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang memadai

Persentase sarana dan prasarana yang sesuai kebutuhan dan memadai

100% 100% Berhasil

Berdasarkan pengukuran kinerja, pencapaian kinerja SKP Kelas

I Bandung dapat dikatakan tercapai bahkan ada yang melampaui

target yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan adanya

komitmen pimpinan serta segenap pegawai SKP Kelas I

Bandung dalam peningkatan kinerja masing-masing. Komitmen

tersebut dituangkan dalam pelaksanaan strategi dan program

kerja serta kegiatan SKP Kelas I Bandung Tahun 2017.

Page 23: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 17

3.2 . EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA TAHUN 2017

1) Sasaran kegiatan SKP Kelas I Bandung yang pertama adalah

meningkatnya tindakan karantina. Sasaran kegiatan ini memiliki

3 (tiga) indikator kinerja. Pencapaian kinerja masing-masing

indikator dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Indikator Kinerja Persentase sertifikasi media pembawa

yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan

pengeluaran yang telah ditetapkan

Sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat

pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

dilaksanakan untuk layanan kegiatan karantina hewan dan

karantina tumbuhan, baik untuk kegiatan impor, ekspor maupun

kegiatan antar area masuk dan keluar.

SKP Kelas I Bandung telah melakukan kegiatan operasional

sertifikasi karantina dan pengawasan keamanan hayati untuk

kegiatan ekspor, impor dan antar area melalui pintu-pintu

pemasukan dan pengeluaran di 4 wilayah kerja meliputi

Bandara Husein Sastranegara, TPK Gedebage, Pelabuhan

Laut Cirebon dan Kantor Pos MPC Bandung.

Layanan sertifikasi karantina pertanian dan pengawasan

keamanan hayati terealisasi sebesar 32.826 sertifikat yang

terdiri dari sertifikat karantina hewan sebanyak 4.480 sertifikat

dan sertifikat karantina tumbuhan sebanyak 28.346 sertifikat.

Realisasi sertifikasi ini lebih besar dari target sebesar 24.067

sertifikat atau tercapai sebesar 136,39%. Berdasarkan data-

data tersebut, dapat dihitung bahwa persentase sertifikasi

media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat

pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

dikategorikan sangat berhasil (136,39%) dari target sebesar

100%.

Page 24: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 18

Tabel 5. Capaian Indikator Kinerja Presentase sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Presentase sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

100% x 24.067

permohonan = 24.067 sertifikat

32.826 sertifikat

136,39%

Kegiatan sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan

melalui tempat pemasukan dan pengeluaran pada tahun 2017

mengalami peningkatan yang disebabkan meningkatnya

permohonan sertifikasi terhadap media pembawa yang akan

dilalulintaskan, baik ekspor, impor maupun domestik masuk

dan domestik keluar.

b. Indikator Kinerja Persentase deteksi HPHK dan OPTK pada

media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat

pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

Untuk mendeteksi adanya HPHK dan OPTK pada media

pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan

pengeluaran yang telah ditetapkan, maka SKP Kelas I Bandung

melaksanakan pemeriksaan karantina hewan dan karantina

tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati melalui kegiatan

di laboratorium. Pemeriksaan laboratorium merupakan salah

satu cara yang akurat untuk mendeteksi adanya HPHK dan

OPTK kategori medium risk dan high risk pada media pembawa

yang dilalulintaskan.

SKP Kelas I Bandung melakukan 2 kegiatan laboratorium yaitu:

Laboratorium Karantina Hewan dan Laboratorium Karantina

Tumbuhan. Telah dilakukan pengujian laboratorium terhadap

beberapa jenis media pembawa yang dicurigai mengandung

Page 25: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 19

HPHK/OPTK, baik media pembawa dari impor, ekspor, maupun

antar area.

Deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa yang

dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran

yang telah ditetapkan sejumlah 100% dari sampel yang masuk

ke laboratorium. Nilai ini menunjukkan bahwa secara

keseluruhan sampel uji baik dari karantina hewan dan

tumbuhan yang masuk ke laboratorium telah diuji/terdeteksi

dengan capaian 100%. Capaian indikator tersebut dapat dilihat

pada Tabel 6 dibawah ini.

Tabel 6. Capaian Indikator Kinerja Presentase deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Presentase deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan.

100% x 583 sampel uji = 583 hasil uji

583 hasil uji 100%

c. Indikator Kinerja Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Pelayanan publik merupakan hal yang tidak terlepas dari peran

aparatur Negara dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat. Seringkali pelayanan publik yang dilakukan oleh

instansi pemerintah dirasakan masih kurang maksimal oleh

masyarakat. Masih terdapat berbagai kelemahan yang harus

diselesaikan oleh pemerintah. Fungsi utama pemerintah

sebagai pelayan masyarakat harus dapat dirasakan langsung

manfaatnya oleh masyarakat dan pemerintah perlu berupaya

untuk meningkatkan kualitas berbagai pelayanan publik.

Page 26: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 20

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan

publik, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program

Pembangunan Nasional (PROPENAS), Badan Publik perlu

menyusun Indeks Kepuasan Masyarakat sebagai tolok ukur

untuk menilai tingkat kualitas pelayanan. Selain itu,

PermenPANRB Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Pedoman

Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Unit

Pelayanan Instansi Pemerintah mewajibkan K/L

menyelenggarakan Survei IKM Terhadap Unit Pelayanan

Informasi Publik.

Tingkat kepuasan masyarakat dalam pelayanan informasi

publik merupakan sesuatu yang penting yang harus diberikan

oleh petugas pelayanan informasi. Untuk mengukur tingkat

kepuasan masyarakat, SKP Kelas I Bandung melakukan Survei

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang dilakukan dua kali

setahun, semester I dan semester II.

Berdasarkan perhitungan, nilai IKM semester I sebesar 82,56

dan semester II sebesar 82,65, sehingga nilai rata-rata IKM

tahun 2017 sebesar 82,60 (104,56%).

Tabel 7. Capaian Indikator Kinerja Nilai IKM

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

79 82,60 104,56%

Nilai tertinggi terdapat pada poin kepastian biaya pelayanan,

kepastian jadwal pelayanan dan keamanan pelayanan. Hal ini

tercipta berkat kerja keras seluruh pegawai yang sudah

menerapkan prinsip kerja cepat, tepat, efektif, efisien dan

transparan.

Page 27: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 21

Sedangkan nilai terendah terdapat pada poin keadilan

mendapatkan pelayanan dan persyaratan pelayanan. Hal ini

merupakan point penting yang harus ditindaklanjuti,

diantaranya dengan memperbanyak sosialisasi tentang

perkarantinaan kepada masyarakat serta memperbanyak

informasi tentang peraturan karantina baik di media sosial,

website, dan lain-lain,

2) Sasaran kegiatan SKP Kelas I Bandung yang kedua adalah

tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang

memadai.

Sasaran kegiatan ini memiliki 1 (satu) indikator kinerja, yaitu

persentase sarana dan prasarana yang sesuai kebutuhan dan

memadai.

Indikator kinerja ini ditargetkan dilaksanakan melalui penyediaan

sarana prasarana berupa :

1) Alat pengolah data sebanyak 29 unit, yang terdiri dari tripod,

server, rak server, UPS, Laptop, PC unit, Prinetr dot matrix,

printer laser jet, infocus, layar film dan camcoder

2) Perangkat komunikasi sebanyak 7 unit, yang terdiri dari HT,

mesin fax dan TV LCD

3) Modal jaringan sebanyak 1 unit yaitu IP Pabx

4) Peralatan teknis dan laboratorium sebanyak 9 unit, yang terdiri

dari oven sterelisasi glassware, hotplate stirer, vortex, PH

Meter, Thermohygrometer, Thermometer couple, UPS 20 KVA,

lemari laboratorium, dan alat sterelisasi ruangan

5) Perbaikan/rehab/renovasi kantor pelayanan Karantina

Pertanian, seluas 531 m², berupa renovasi atap gedung Wilker

Pelabuhan Laut Cirebon, perbaikan kamar mandi kantor induk,

perbaikan toilet Wilker Pelabuhan Laut Cirebon, perbaikan

tempat parkir, penataan interior Wilker Pelabuhan Laut

Page 28: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 22

Cirebon, serta renovasi rumah jaga Wilker Pelabuhan Laut

Cirebon

Capaian kinerja indikator ini terealisasi semua, yaitu sebesar 577

layanan (100%) dari target sebesar 100% (577 layanan), sehingga

dapat dikategorikan berhasil.

Tabel 8. Capaian Indikator Kinerja Presentase sarana dan prasarana yang sesuai kebutuhan dan memadai

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Presentase sarana dan prasarana yang sesuai kebutuhan dan memadai

100%

(577 layanan)

577 layanan 100%

3.3 . AKUNTABILITAS KEUANGAN

Untuk melaksanakan kegiatan peningkatan kualitas pelayanan

karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati tahun 2017,

SKP Kelas I Bandung memperoleh alokasi pagu anggaran sebesar

Rp.6.867.445.000 yang dipergunakan untuk membiayai program

kegiatan Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan

Pengawasan Keamanan Hayati. Sampai dengan tanggal 31

Desember 2017, realisasi serapan anggaran mencapai Rp.

6.758.659.767 atau 98,42%.

Tabel 9. Rincian Pagu dan Realisasi Anggaran SKP I Bandung Tahun 2017

Uraian Tahun 2017

Pagu Realisasi %

1. PENDAPATAN

PNBP 1.200.000.000 1.761.540.289 146,8

2.BELANJA

Belanja Pegawai 2.900.433.000 2.887.665.949 99,56

Belanja Barang 3.043.252.000 2.957.326.199 97,18

Belanja Modal 923.760.000 913.667.619 98,91

Jumlah Belanja 6.867.445.000 6.758.659.767 98,42

Page 29: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 23

Akuntabilitas keuangan SKP I Bandung dinilai berhasil dalam

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pelayanan karantina pertanian

dan pengawasan keamanan hayati yang ditunjukkan dengan

realisasi keuangan yang baik.

Tabel 10. Akuntabilitas Keuangan terhadap Pencapaian Sasaran Kegiatan Tahun 2017

Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja

Target Realisasi Program

Anggaran (Rp)

Pagu Realisasi %

Meningkatnya tindakan karantina

Persentase sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

100% 136,39% Peningkatan kualitas pelayanan karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati

6.867.445.000 6.758.659.767 98,42

Persentase deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

100% 100%

Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

79 82,60

Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang memadai

Persentase sarana dan prasarana yang sesuai kebutuhan dan memadai

100% 100%

Sedangkan capaian realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak

(PNBP) Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp 1.761.540.289

dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp

1.200.000.000, yang berarti telah melampaui target yang telah

Page 30: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 24

ditetapkan sebesar 146,8%. Realisasi capaian PNBP di SKP Kelas I

Bandung terus meningkat dari tahun ke tahun, yang dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel 10. Rincian Pagu dan Realisasi Anggaran serta Target dan Realisasi PNBP SKP Kelas I Bandung Tahun 2012-2017

Tahun Anggaran PNBP

Pagu Realisasi % Target Realisasi %

2012 5.731.031.000 5.358.921.903 93,51 210.004.000 363.511.984 173,10

2013 7.188.841.000 7.044.481.462 97,99 299.350.000 426.973.168 142,63

2014 6.234.438.000 6.088.068.351 97,65 350.000.000 544.348.376 155,53

2015 7.369.590.000 6.930.729.855 94,04 470.591.000 861.093.132 182,98

2016 8.015.550.000 6.542.421.953 81,62 528.966.365 1.052.059.506 198,89

2017 6.867.445.000 6.758.659.767 98,42 1.200.000.000 1.761.540.289 146,8

3.4 . OUTCOME

SKP Kelas I Bandung melakukan tupoksi mencegah masuknya

hama dan penyakit hewan karantina, dan organisme pengganggu

tumbuhan karantina dari luar negeri ke dalam wilayah negara RI;

mencegah tersebarnya hama dan penyakit hewan karantina, dan

organisme pengganggu tumbuhan karantina dari satu area ke area

lain di dalam wilayah negara RI; mencegah keluarnya hama dan

penyakit hewan karantina dari wilayah negara RI; serta mencegah

keluarnya, dan organisme pengganggu tumbuhan karantina dari

wilayah negara RI apabila negara tujuan menghendakinya.

Penguatan system Karantina Hewan dan Tumbuhan terus dilakukan

dari tahun ke tahun guna memberikan pengaruh terhadap penurunan

importasi produk pangan. Selain itu, penguatan pintu pemasukan

guna meningkatkan efektifitas tindakan cegah tangkal introduksi

HPHK dan OPTK . Perlindungan produk tumbuhan dilakukan pula

terhadap komoditas pertanian ekspor. Kualitas produk tumbuhan

senantiasa harus terjaga, terutama terhadap kesehatan tumbuhan

guna menghindari adanya catatan tidak kesesuaian (notification of

noncompliance ) di Negara tujuan.

Page 31: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 25

3.5 . HAMBATAN DAN KENDALA

Dalam pelaksanaan kegiatan Tahun 2017 masih ditemukan

beberapa hambatan/kendala baik hambatan internal maupun

eksternal antara lain:

1) Masih banyak masyarakat yang belum mengerti mengenai

karantina dan prosedurnya, terutama masyarakat yang

membawa media pembawa tentengan (sedikit), sehingga banyak

barang yang terpaksa dilakukan penahanan dan pemusnahan.

2) Kurangnya sarana dan prasarana, alat dan bahan laboratorium,

serta kompetensi SDM sehingga beberapa pengujian sampel

masih harus dilakukan di tempat lain (Balai Besar Uji Standar

Karantina Pertanian), terutama di wilayah-wilayah kerja.

3) Masih belum maksimalnya sarana dan prasarana untuk

pelayanan publik antara lain ruang pelayanan kurang memadai.

4) Masih belum memiliki instalasi karantina tumbuhan (IKT/screen

house).

5) Belum memiliki incenerator untuk melaksanakan pemusnahan

komoditas hewan/tumbuhan.

6) Keterbatasan jumlah SDM (POPT terampil), kualitas, kompetensi

dan jumlah SDM di SKP Kelas I Bandung masih memerlukan

peningkatan keterampilan teknis operasional.

7) Belum lancarnya arus pelaporan/pengumpulan data dari masing-

masing bagian sehingga pelaporan kegiatan tidak tepat waktu.

3.7. UPAYA DAN TINDAK LANJUT

Untuk mengatasi berbagai hambatan dan masalah dalam mencapai

tujuan peningkatan SKP Kelas I Bandung, strategi yang akan

ditempuh yaitu :

1) Menambah alokasi anggaran untuk alat dan bahan laboratorium,

baik yang berada di kantor pusat maupun pada wilayah kerja,

Page 32: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 26

pengadaan incenerator dan instalasi karantina tumbuhan

(IKT/screen house).

2) Menambah alokasi SDM POPT Terampil serta memperbanyak

kegiatan yang seperti inhouse training, magang dan pelatihan-

pelatihan baik teknis maupun administrasi untuk meningkatkan

kemampuan SDM/pegawai dalam rangka mendukung tugas dan

fungsi SKP I Bandung.

3) Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan lebih

memperkenalkan tentang karantina terhadap masyarakat.

4) Mengoptimalkan pelaksanaan sistem pengendalaian intern (SPI)

dalam pelaksanaan anggaran serta untuk mengawal

pelaksanaan kegiatan dengan melakukan monitoring dan

evaluasi sehingga proses kegiatan dari mulai perencanaan,

proses maupun pelaporan dapat terlaksana dengan baik.

Page 33: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 27

IV. P E N U T U P

Peningkatan Sistem Akuntabilitas Kinerja SKP Kelas I Bandung

merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh SKP Kelas I Bandung

dalam rangka mendorong terwujudnya penguatan akuntabilitas dan

peningkatan kinerja sebagaimana amanat dalam Peraturan Presiden

Nomor 29 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Pendayaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014. Hasilnya

dituangkan dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang

merupakan salah satu pertanggungjawaban dari SKP Kelas I Bandung

kepada masyarakat (publik).

Laporan Kinerja SKP Kelas I Bandung Tahun 2017 ini memberikan

gambaran tentang berbagai capaian kinerja bidang perkarantinaan dan

pengawasan keamanan hayati. Laporan ini merupakan wujud dari

transparansi dan akuntabilitas SKP Kelas I Bandung dalam melaksanakan

berbagai kewajiban dalam rangka meningkatkan pembangunan Pertanian

dengan melakukan kontrak kinerja dengan Kepala Badan Karantina

Pertanian dalam bentuk Penetapan Kinerja TA. 2017 SKP Kelas I

Bandung.

Capaian kinerja SKP Kelas I Bandung tahun 2017 secara umum telah

menunjukkan kinerja yang baik, dilihat dari 2 (dua) sasaran strategis

dengan 2 (dua) indikator kinerja sasaran strategis yang termasuk kategori

sangat berhasil dan 2 (dua) indikator kinerja termasuk kategori berhasil.

Dari analisis capaian kinerja yang telah dilakukan, beberapa kesimpulan

yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

- Dari dua sasaran kegiatan yang terbagi dalam empat indikator kinerja

utama telah dicapai dengan sangat berhasil (2 indikator kinerja) dan

berhasil (2 indikator kinerja)

Page 34: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 28

- Indikator kinerja yang sangat berhasil yaitu persentase sertifikasi

media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan

pengeluaran yang telah ditetapkan mencapai 136,39%, dan nilai IKM

mencapai 82,65. Indikator kinerja yang berhasil yaitu (1) persentase

deteksi HPHK dan OPTK pada media pembawa yang dilalulintaskan

melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

mencapai 100%; (2) Persentase sarana dan prasarana yang sesuai

kebutuhan dan memadai mencapai 100%

- Capaian Akuntabilitas keuangan SKP I Bandung dinilai berhasil dalam

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pelayanan karantina pertanian

dan pengawasan keamanan hayati yang ditunjukkan dengan realisasi

keuangan sebesar 98,42%.

- Berbagai hambatan/kendala ditemukan dalam pelaksanaan kegiatan

Tahun 2017 baik hambatan internal yaitu kurangnya sarana dan

prasarana alat dan bahan laboratorium terutama di wilayah-wilayah

kerja, sarana dan prasarana pelayanan publik, incenerator untuk

pemusnahan, instalasi karantina tumbuhan (IKT/screen house), jumlah

dan kualitas SDM (POPT Terampil), belum lancarnya arus

pelaporan/pengumpulan data dari masing-masing bagian sehingga

pelaporan kegiatan tidak tepat waktu. Sedangkan hambatan/kendala

dari eksternal seperti masih banyak masyarakat yang belum mengerti

mengenai karantina dan prosedurnya, terutama masyarakat yang

membawa media pembawa tentengan (sedikit), sehingga banyak

barang yang terpaksa dilakukan penahanan.

- Untuk mengatasi masalah tersebut, akan dilakukan upaya-upaya

perbaikan guna meningkatkan kinerja SKP I Bandung antara lain:

menambah alokasi anggaran untuk alat dan bahan laboratorium,

peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM seperti inhouse training,

magang dan pelatihan-pelatihan baik teknis maupun administrasi,

meningkatkan kualitas pelayanan publik dan lebih memperkenalkan

Page 35: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 29

tentang karantina terhadap masyarakat, dan mengoptimalkan

pelaksanaan sistem pengendalaian intern (SPI).

Sangat disadari bahwa laporan ini masih belum sempurna, namun

diharapkan dapat memberikan gambaran kepada masyarakat dan

berbagai pihak yang berkepentingan tentang hasil pelaksanaan kegiatan

yang telah dilakukan oleh Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

pada Tahun 2017.

SKP Kelas I Bandung akan senantiasa melakukan berbagai langkah

perbaikan dan penyempurnaan laporan ini, sehingga dapat mewujudkan

prinsip transparansi dan akuntabilitas.

Page 36: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Kinerja/Lakin 2017.pdfPertanian Kelas I Bandung Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai bahan masukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Kenerja Tahun 2017 i