Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan...

69
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Laporan Tahunan 2017 i

Transcript of Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan...

Page 1: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 i

Page 2: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan

hidayahNya , Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Bandung Tahun 2017 dapat tersusun dengan baik dan lancar. Laporan

Tahunan ini menggambarkan bentuk pertanggung jawaban atas kinerja

kegiatan yang telah dilaksanakan dengan anggaran sesuai Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Tahun 2017.

Sebagai unit kerja yang memberikan pelayanan, SKP Kelas I Bandung

berupaya untuk melakukan peningkatan kinerja yang lebih terukur secara

berkesinambungan sehingga pelayanan kepada publik dapat lebih

optimal. Berbagai hambatan dan rintangan yang muncul menjadikan

tantangan untuk selalu meningkatkan kinerja sesuai dengan target yang

telah ditetapkan guna mencapai Visi dan Misi.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih perlu disempurnakan, oleh

karena itu saran dan masukan demi perbaikan laporan ini dari semua

pihak sangat kami harapkan, dalam upaya memberikan

pertanggungjawaban pemanfaatan anggaran yang lebih akuntabel dimasa

mendatang.

Pada akhirnya kami berharap penyajian laporan ini dapat bermanfaat

sebagai bahan masukan bagi pengelolaan, penataan serta peningkatan

kinerja penyelenggaraan pemerintah khususnya Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Bandung. Amin.

Bandung, Januari 2018 Ir. Iyus Hidayat, MP NIP. 196505031994031001

Page 3: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 ii

DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Daftar Tabel iv

Daftar Grafik v

Daftar Gambar vi

BAB I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Visi dan Misi 3

C. Tujuan 4

D. Keadaan Umum SKP Kelas I Bandung 4

1. Struktur Organisasi 4

2. Sumber Daya (SDM, Sarana/Prasarana dan

Anggaran)

6

3. Wilayah Kerja 9

BAB II KEGIATAN UMUM 10

A. Perencanaan dan Keuangan 10

1. Pengelolaan Anggaran Tahun 2017 10

2. Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) 15

B. Kepegawaian dan Tata Usaha 16

C. Perlengkapan Sarana dan Prasarana 20

BAB III. KEGIATAN PELAYANAN OPERASIONAL 22

A. Standar Pelayanan Publik (SPP)

B. Tindakan Karantina Hewan

22

28

1. Tindakan Karantina Ekspor-Impor 30

2. Tindakan Karantina Antar Area Domestik Keluar 30

3. Tindakan Karantina Antar Area Domestik Masuk 31

4. Penilaian Instalasi Karantina Hewan 31

5. Pemantauan Hama Penyakit Hewan Karantina 32

C. Tindakan Karantina Tumbuhan 35

1. Tindakan Karantina Ekspor 37

Page 4: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 iii

2. Tindakan Karantina Impor 37

3. Tindakan Karantina Antar Area 38

4. Pemantauan Organisme Pengganggu Tumbuhan

Karantina

38

D. Pemusnahan Media Pembawa 46

BAB IV. KEGIATAN UPAYA KHUSUS SWASEMBADA PADI,

JAGUNG DAN KEDELAI DI PROPINSI JAWA BARAT

49

1. Padi 53

2. Jagung 55

3. Kedelai 56

BAB V. PENUTUP 59

A. Kesimpulan 59

B. Saran 60

Lampiran

Page 5: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 iv

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Perbandingan Realisasi Anggaran TA 2016 dan TA 2017 11

Tabel 2. Realisasi Anggaran Belanja DIPA TA 2017 12

Tabel 3. Perbandingan Realisasi Pendapatan Tahun 2017 dan

Tahun 2016

15

Tabel 4. Target dan Realisasi PNBP di SKP Kelas I Bandung 16

Tabel 5. Status dan situasi HPHK di daerah sebar tahun 2017 32

Tabel 6. Target Pemantauan OPTK Tahun 2017 40

Tabel 7. Data Primer (Hasil pengujian di laboratorium) 42

Tabel 8. Daftar OPTK A2 yang terdeteksi positif, tanaman inang

dan lokasinya

43

Tabel 9. Realisasi Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Padi

Tahun 2017 di Propinsi Jawa Barat

53

Tabel 10. Perbandingan Realisasi Luas Panen, Produktivitas, dan

Produksi Padi 5 Tahun Terakhir (2013-2017) di Propinsi

Jawa Barat

54

Tabel 11. Realisasi Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi

Jagung Tahun 2017 di Propinsi Jawa Barat

55

Tabel 12. Realisasi Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi

Jagung 5 Tahun Terakhir (2012-2016) di Propinsi Jawa

Barat

56

Tabel 13. Realisasi Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi

Kedelai Tahun 2017 di Propinsi Jawa Barat

57

Tabel 14. Realisasi Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi

Kedelai 5 Tahun Terakhir (2013-2017) di Propinsi Jawa

Barat

58

Page 6: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 v

DAFTAR GRAFIK

Hal

Grafik 1. Komposisi Pagu dan Realisasi Anggaran Belanja DIPA

TA 2017

12

Grafik 2. Realisasi Belanja Pegawai TA 2017 13

Grafik 3. Realisasi Belanja BarangTA 2017 14

Grafik 4. Realisasi Belanja Modal TA 2017 14

Grafik 5. Target dan Realisasi PNBP di SKP Kelas I Bandung 16

Grafik 6. Pemakaian Dokumen Utama Karantina Hewan 28

Grafik 7. Frekuensi Sertifikasi Karantina Hewan tahun 2017 29

Grafik 8. Frekuensi Ekspor, Impor, dan Antar Area 29

Grafik 9. HPHK Yang Perlu Diwaspadai 33

Grafik 10. Pemakaian Dokumen Utama Karantina Tumbuhan 36

Grafik 11. Frekuensi sertifikasi Karantina Tumbuhan tahun 2017 36

Grafik 12. Frekuensi impor, ekspor dan antar area Karantina

Tumbuhan

37

Page 7: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 vi

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. Struktur organisasi SKP Kelas I Bandung 5

Gambar 2. Peta HPHK di daerah sebar 35

Gambar 3. Pemusnahan media pembawa HPHK dan OPTK 48

Gambar 4. Rapat Koordinasi Upsus Jawa Barat Dengan Instansi

Terkait

50

Gambar 5. Konsolidasi dengan Bupati Ciamis, Dinas Pertanian

Kabupaten Ciamis Dalam Rangka Persiapan Panen

Raya di Kabupaten Ciamis

51

Gambar 6. Kunjungan Kerja Menteri Pertanian dalam rangka

panen raya dan percepatan tanam pajale di Kabupaten

Ciamis

52

Gambar 7. Kunjungan Kerja Menteri Pertanian dalam rangka

panen raya, pemberian bantuan, dan temu petani

muda di Kabupaten Bandung

52

Gambar 8. Kunjungan Kerja Menteri Pertanian dalam rangka

panen raya dan percepatan tanam padi, jagung dan

kedelai di Kabupaten Indramayu

54

Page 8: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemerintah telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 yang menetapkan

sektor pertanian sebagai sektor penting dalam pembangunan ekonomi

nasional. Sektor pertanian berkontribusi nyata dalam penyediaan

bahan pangan dan bahan baku industri kecil dan menengah,

penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB), penghasil devisa negara,

menyerap tenaga kerja, sumber pendapatan rumah tangga pedesaan,

penyediaan bahan pakan dan bioenergi serta berperan dalam upaya

penurunan emisi gas rumah kaca (GRK).

Sedangkan sasaran strategis pembangunan pertanian yang

dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan

ketahanan atau kedaulatan pangan, 2) peningkatan nilai tambah, daya

saing, ekspor dan subtitusi impor, 3) penyediaan dan peningkatan

bahan baku bioindustri dan bioenergi, 4) peningkatan kesejahteraan

petani.

Badan Karantina Pertanian (Barantan) merupakan instansi

pemerintah di bawah Kementerian Pertanian yang melaksanakan

amanat dari Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina

Hewan, Ikan dan Tumbuhan. Barantan bertugas dalam menjaga

kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan melalui

penyelenggaran perkarantinaan.

Salah satu fungsi utama Kementerian Pertanian yang

diperankan oleh Barantan adalah berkaitan dengan penyediaan

sumberdaya pertanian yang berkelanjutan guna menjamin keamanan

pangan.

Pembangunan perkarantinaan pertanian dilakukan dengan

tujuan untuk mendukung tercapainya swasembada, swasembada

Page 9: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 2

berkelanjutan serta mewujudkan pelestarian sumberdaya hayati nabati

dan hayati hewani. Terkait dengan upaya tersebut diatas, maka

karantina pertanian berperan sebagai garda terdepan dalam

mencegah masuk dan tersebarnya hama penyakit hewan karantina

(HPHK) dan organisme penggangu tumbuhan karantina (OPTK), ke

dalam/dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan

penyebarannya dari satu area ke area lain.

Sesuai dengan Renstra Badan Karantina Pertanian Tahun

2015-2019, saat ini ancaman yang dapat mengganggu kelestarian

sumberdaya alam, ketentraman dan kesehatan masayarakat,

kesehatan pangan, gangguan terhadap produksi sektor pertanian

serta lingkungan telah didefinisikan sebagai ancaman yang perlu

dicegah masuk dan penyebarannya. Ancaman yang secara global

telah diidentifikasi dapat dikendalikan secara efektif melalui

penyelenggaraan perkarantinaan, antara lain yaitu :1) ancaman

terhadap kesehatan hewan dan tumbuhan, 2) jenis asing invansif

(invansive species), 3) penyakit zoonosis, 4) bioterorism, 5) pangan

yang tidak sehat, 6) keanekaragaman hayati, 7) hambatan teknis

perdagangan, dan 8) ancaman terhadap kestabilan perekonomian

nasional.

Oleh karena itu, dalam upaya mendukung program

pembangunan pertanian di Indonesia pada umumnya dan di Provinsi

Jawa Barat pada khususnya, maka ditempatkan Stasiun Karantina

Pertanian (SKP) Kelas I Bandung, yang senantiasa terus melakukan

pembenahan secara internal maupun ekternal dalam rangka

tercapainya tugas dan fungsinya.

Adapun capaian kinerja yang telah dilacapai oleh SKP Kelas I

Bandung pada tahun anggaran 2017 adalah sebagai berikut :

1. Capaian serapan anggaran sebesar 98,42%

2. Capaian pendapatan negara bukan pajak (PNBP) tahun 2017

sebesar Rp.1.761.540.289 (146,80%) dari target sebesar Rp.

Page 10: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 3

1.200.000.000 yang terdiri dari pendapatan sensor/ karantina,

pengawasan/ pemeriksaan sebesar Rp.1.706.884.790 dan

pendapatan lain-lain sebesar Rp. 54.655.499

3. Terselenggaanya pelaksanaan kegiatan pelayanan karantina

pertanian dan keamanan hayati dengan rincian sebagai berikut :

a. Pelayanan sertifikasi karantina hewan sebanyak 4.480

permohonan, dengan rincian ekspor sebanyak 174 set (3,88%),

impor sebanyak 10 set (0,22%), antar area keluar sebanyak

2.196 set (49,02%) dan antar area masuk sebanyak 2.100 set

(46,88%).

b. Pelayanan sertifikasi karantina tumbuhan sebanyak 28.346

permohonan, dengan rincian ekspor sebanyak 7.734 set

(27,5%), impor sebanyak 316 set (1,1%), antar area keluar

sebanyak 19.785 set (70,2%) dan antar area masuk sebanyak

331 st (1,2%).

4. Mendapat nilai predikat Sangat Baik mengenai Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) dari pengguna jasa sebesar 82,65.

B. VISI DAN MISI

Visi

Menjadi UPT Karantina yang Tangguh dan Terpercaya dalam

Perlindungan Kelestarian Sumberdaya Alam Hayati Hewan dan

Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati serta

Keamanan Pangan di Propinsi Jawa Barat dan wilayah sekitarnya.

Misi

1. Melindungi kelestarian sumber daya alam hayati hewan dan

tumbuhan dari serangan hama dan penyakit hewan karantina

(HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) di

Propinsi Jawa Barat dan wilayah sekitarnya;

2. Mendukung terwujudnya keamanan pangan di Propinsi Jawa Barat

dan wilayah sekitarnya;

Page 11: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 4

3. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan

meningkatkan akses pasar komoditas pertanian Propinsi Jawa

Barat dan wilayah sekitarnya;

4. Memperkuat kemitraan perkarantinaan di Propinsi Jawa Barat dan

wilayah sekitarnya;

5. Meningkatkan citra dan kualitas layanan publik

C. TUJUAN

Penyusunan Laporan Tahunan Tahun Anggaran 2017

bertujuan sebagai laporan pertanggungjawaban atas kinerja yang

telah dicapai dan sebagai bahan evaluasi serta bahan informasi

kegiatan di SKP Kelas I Bandung yang telah dilaksanakan selama

Tahun 2017

D. KEADAAN UMUM SKP KELAS I BANDUNG

1. Struktur Organisasi

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung merupakan Unit

Pelaksana Teknis (UPT) dari Badan Karantina Pertanian-

Kementerian Pertanian. Dalam pelaksanaan Kegiatan operasional

teknis maupun administrasi pertanggungjawabannya dilaporkan

kepada Badan Karantina Pertanian.

SKP Kelas I Bandung dipimpin oleh Ir. Iyus Hidayat, MP selaku

Kepala Unit Pelayanan Teknis dengan dibantu dua jabatan

struktural di bawahnya yaitu Kepala Urusan Tata Usaha oleh R.

Murtini, SE yang menangani operasional 3M dan Kepala Sub

Seksi Pelayanan Operasional yaitu Drh. Lussy Silvianingrum yang

menangani kegiatan operasional teknis karantina hewan

tumbuhan, dan keamanan pangan hayati hewani dan nabati.

Page 12: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 5

Gambar 1. Struktur Organisasi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

SKP Kelas I Bandung mempunyai tugas pokok melaksanakan

kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta

pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati.

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, SKP Kelas I

Bandung menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan

2. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan,

perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, dan

pembebasan media pembawa hama penyakit hewan

karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan

karantina (OPTK) tanaman pangan, hortikultura dan

perkebunan

3. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK

tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan

4. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK

5. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan

nabati

6. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina

hewan dan tumbuhan

Kepala Urusan Tata Usaha

Kepala Sub Seksi Pelayanan Operasional

Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu

Kepala Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Bandung

Page 13: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 6

7. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan

keamanan hayati hewani dan nabati

8. Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi, dan sarana teknik

karantina hewan dan tumbuhan

9. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran

peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan,

karantina tumbuhan dan keamanan hayati hewani dan nabati

10. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga

2. Sumberdaya (SDM, Sarana/Prasarana dan Anggaran)

a) Sumber Daya Manusia

Sampai dengan akhir tahun 2017 sumber daya manusia di

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung berjumlah 50

orang yang tersebar di kantor induk dan 4 wilayah kerja,

dengan komposisi sebagai berikut :

b. Berdasarkan Jabatan :

- Pejabat struktural : 3 orang

- Medik/Paremedik Veteriner : 11 orang

- POPT : 22 orang

- Fungsional Umum : 14 orang

c. Berdasarkan Pendidikan :

- Strata-2 (S2) : 4 orang

- Strata-1 (S1) : 22 orang

- Diploma 3 (D3) : 7 orang

- SLTA : 16 orang

- SLTP : 1 orang

d. Berdasarkan Golongan/Ruang :

- Pembina Tk I/ IV b : 1 orang

- Pembina/IV a : 3 orang

- Penata Tingkat I/III d : 10 orang

- Penata/III c : 8 orang

- Penata Muda Tingkat I/III b : 6 orang

- Penata Muda/ III a : 1 orang

Page 14: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 7

- Pengatur Tingkat I/II d : 9 orang

- Pengatur /II c : 1 orang

- Pengatur Muda Tingkat I/II b : 6 orang

- Pengatur Muda / II a : 4 orang

- Juru Tingkat I/I d : 1 orang

e. Berdasarkan Gender

- Pria : 25 orang - Wanita : 25 orang

b) Sarana dan Prasarana

SKP Kelas I Bandung telah dilengkapi dengan 1 (satu) unit

gedung kantor dengan status hak milik di Jalan Soekarno

Hatta nomor 725 C Bandung, dengan luas tanah 840 m2,

dengan bangunan kantor seluas 600 m2 terdiri dari 3 lantai.

Lantai I dengan ruangan yang ada yaitu ruang pelayanan,

ruang laboratorium Karantina Tumbuhan dan Karantina

Hewan, ruang POPT, ruang laktasi, lantai 2 dipergunakan

untuk ruang pimpinan beserta staf, mushollah dan Lantai 3

dipergunakan untuk ruang rapat, ruang arsip, dan ruang

server, ruang gudang persediaan dan ruang koleksi karantina

tumbuhan.

Kantor Wilker Pelabuhan Laut Cirebon menempati bangunan

milik ex.Kantor Stasiun Karantina Tumbuhan Kelas I Cirebon

di atas tanah seluas 446 m2 milik PT. Pelabuhan Indonesia II

Cabang Cirebon dengan status sewa. Pada lantai I terdapat

ruang pelayanan, ruang penanggung jawab wilker, ruang

administrasi pegawai, mushollah, dapur dan gudang. Pada

lantai II meliputi ruang rapat, ruang laboratorium, ruang arsip.

Kemudian ada pula ruang screen house untuk penahanan

atau sample komidi karantina tumbuhan.

Page 15: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 8

Kantor Wilker Terminal Peti Kemas Gedebage Bandung

ditempatkan menjadi satu dengan kantor induk. Sebelumnya

menempati bangunan seluas 50 m2 milik ex wilker BKT

Tanjung Priok yang berada ditanah milik PT. KAI (Kereta Api

Indonesia) dengan status difasilitasi.

Wilker Bandara Husein Sastranegara Bandung menempati

bangunan seluas 42 m2 status sewa dari Primer Koperasi

Angkatan Udara, dengan kondisi ruangan kurang nyaman

untuk pelayanan masyarakat yang tidak sesuai dengan

standar pelayanan publik, ruangan yang tesedia yaitu untuk

ruang pelayanan, ruang pegawai karena terbatasnya ruangan

terasa sesak sebagai kantor pelayanan.

Kantor Wilker Kantor Pos MPC Bandung berlokasi di Jl.

Soekarno Hatta No 558 Bandung menempati bangunan milik

PT. Pos Indonesia dengan status difasilitasi.

Untuk mendukung mobiltas pelaksanaan kegiatan di SKP

Kelas I Bandung, baik di kantor induk maupun kantor wilker

telah dilengkapi dengan 4 (empat) unit kendaraan dinas roda

4 (empat), yaitu :

- Toyota Kijang LGX tahun 2000, untuk kegiatan

operasional;

- Toyota Kijang LGX tahun 2002, untuk kegiatan

operasional; dan

- Toyota Kijang Innova tahun 2014 untuk kendaraan dinas

Kepala UPT

- Mitshubisi Triton Tahun 2016 untuk kendaraan dinas

operasional

Kendaraan dinas roda 2 (dua) sebanyak 11 (sebelas) unit

yang telah dipegang oleh masing-masing penanggungjawab.

Page 16: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 9

c) Anggaran

Perolehan pagu anggaran pada kurun waktu lima tahun

terakhir, secara umum mengalami kencerungan yang

meningkat. Hal ini merupakan sesuatu yang logis mengingat

adanya perubahan dasar perhitungan harga satuan yang terus

mengalami peningkatan seiring dengan semakin

meningkatnya harga barang dan jasa, bertambahnya sarana

dan prasarana sehingga biaya pemeliharaan juga mengalami

peningkatan, serta meningkatnya kegiatan pelayanan

operasional dan tindakan karantina pertanian.

3. Wilayah Kerja

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

22/Permentan/Ot.140/4/2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja

Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, SKP Kelas I Bandung

mempunyai wilayah kerja meliputi :

1) Wilayah Kerja Bandara Husein Sastranegara Bandung

2) Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Cirebon

3) Wilayah Kerja TPK Gedebage Bandung

4) Wilayah Kerja Kantor Pos Besar MPC Bandung

Masing-masing wilayah kerja karantina pertanian dipimpin oleh

seorang Penanggungjawab Wilayah Kerja. Penanggungjawab

Wilayah Kerja diangkat dan ditetapkan oleh Kepala Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Bandung, termasuk di dalamnya

mengenai uraian kerja yang harus dilaksanakan.

Page 17: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 10

BAB II

KEGIATAN UMUM

B. PERENCANAAN DAN KEUANGAN

1. Pengelolaan Anggaran Tahun 2017

Laporan keuangan SKP Kelas I Bandung Tahun 2017 merupakan

laporan yang menyajikan seluruh aspek keuangan di SKP Kelas I

Bandung yang didukung oleh ketersediaan anggaran yang

tertuang dalam DIPA Tahun 2017.

Dalam perencanaan anggaran dilakukan dengan menjaga setiap

kegiatan di masing-masing bagian yaitu di sub seksi pelayanan

operasional dan sub bagian tata usaha dapat berjalan

sebagaimana yang direncanakan sesuai dengan anggaran DIPA

TA 2017. Setiap perencanaan kegiatan disertai dengan adanya

Kerangka Acuan Kegiatan (Term of Reference) dan Rencana

Operasional Kegiatan (ROK).

SKP Kelas I Bandung pada tahun 2017 memperoleh anggaran

sebesar Rp. 6.867.445,000. Jika dibandingkan dengan pagu

anggaran TA 2016 sebesar Rp. 8.015.550.000 maka anggaran

TA 2017 mengalami penurunan Rp 1.148.105.000. Selama

Tahun 2017, DIPA mengalami revisi yang mengubah anggaran

dari Rp 9.302.878.000 menjadi Rp 6.867.445.000. DIPA tersebut

mengalami 6 (enam) kali revisi karena terjadinya penghematan,

penambahan dan realokasi anggaran, yaitu :

1) Revisi 1 DIPA, tanggal 20 April 2017 adanya pengoptimalan

belanja modal berupa penambahan 1 unit layanan berupa

oven sterilisasi glassware dan sewa bandara

2) Revisi 2 DIPA, tanggal 22 Mei 2017 adanya

pengurangan/pengambilan anggaran belanja modal tanah

dan penambahan belanja modal berupa rehab gedung dan

bangunan dari Rp 9.302.878.000,00 menjadi Rp

6.352.798.000;

Page 18: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 11

3) Revisi 3 DIPA, tanggal 3 Agustus 2017 adanya perubahan

pejabat perbendaharaan, pergeseran antar keluaran satu

kegiatan satu satker, pergeseran antar jenis belanja (antar

akun), ralat renkas dalam hal III DIPA serta pengalihan

belanja perjalanan dinas (531111) pengadaan tanah dalam

belanja modal yang sudah terealisasi ke belanja perjalanan

dinas (524111)

4) Revisi 4 DIPA, tanggal 31 Oktober 2017 adanya

penambahan anggaran untuk pembayaran kekurangan gaji,

dan revisi pagu PNBP (bertambah Rp.300.000.000,00)

sehingga anggaran DIPA menjadi Rp 6.867.445.000,00;

5) Revisi 5 DIPA, tanggal 14 November 2017 dilakukan untuk

optimalisasi sisa anggaran

6) Revisi 6 DIPA, tanggal 28 Desember 2017 merupakan Revisi

terakhir untuk mentiadakan pagu minus dan memaksimalkan

realisasi

Realisasi belanja TA 2017 mencapai Rp. 6.758.659.767 (98,42%)

dari pagu anggaran Rp. 6.867.445.000 dengan rincian : belanja

pegawai dengan pagu Rp. 2.900.433.000 realisasi sebesar Rp.

2.887.665.949 atau (99,56%), belanja barang dengan pagu Rp.

3.043.252.000 realisasi sebesar Rp. 2.957.326.199 atau (97,8%),

dan belanja modal dengan pagu sebesar Rp. 923.760.000

realisasi sebesar Rp. 913.667.619 atau (98,91%).

Tabel 1. Perbandingan Realisasi Anggaran TA 2016 dan TA 2017

No Uraian TA 2016 TA 2017

1 Belanja Pegawai 2.948.264.828 2.887.665.949

2 Belanja Barang 3.006.318.765 2.957.326.199

3 Belanja Modal 587.838.360 913.667.619

Jumlah 6.542.421.953 6.758.659.767

Page 19: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 12

Tabel 2. Realisasi Anggaran Belanja DIPA SKP Kelas I Bandung TA 2017

No Uraian Pagu Realisasi %

1 Belanja Pegawai 2.900.433.000 2.887.665.949 99,56

2 Belanja Barang 3.043.252.000 2.957.326.199 97,18

3 Belanja Modal 923.760.000 913.667.619 98,91

Jumlah 6.867.445.000 6.758.659.767 98,42

Grafik 1. Komposisi Pagu dan Realisasi Anggaran Belanja

SKP Kelas I Bandung TA 2017

a. Belanja Pegawai

Anggaran Tahun 2017 untuk belanja pegawai di SKP Kelas I

Bandung, terealisasi sebesar Rp. 2.887.665.949 atau sebesar

99,56% dari pagu anggaran sebesar Rp. 2.900.433.000, yang

terdiri dari pagu belanja gaji dan tunjangan PNS serta belanja

lembur. Realisasi belanja pegawai dapat dilihat dapat dilihat

dalam grafik dibawah ini.

0

500.000.000

1.000.000.000

1.500.000.000

2.000.000.000

2.500.000.000

3.000.000.000

3.500.000.000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Pagu 2.900.433.000 3.043.252.000 923.760.000

Realisasi 2.887.665.949 2.957.326.199 913.667.619

Page 20: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 13

Grafik 2. Realisasi Belanja Pegawai TA 2017

b. Belanja Barang

Anggaran Tahun 2017 untuk belanja barang, dari pagu

anggaran sebesar Rp. 3.043.252.000 terealisasi sebesar Rp.

2.957.326.199 (97,8%), dengan rincian sebagai berikut :

belanja barang operasional terealisasi Rp.818.250.700,

belanja barang non operasional terealisasi Rp. 49.141.425,

belanja barang persediaan terealisasi sebesar Rp.

444.006.535, belanja jasa terealisasi Rp. 590.590.700, biaya

pemeliharaan terealisasi Rp. 535.234.300, biaya perjalanan

dalam negeri terealisasi Rp. 520.102.539. Realisasi belanja

barang dapat dilihat dapat dilihat dalam grafik dibawah ini.

Pagu Realisasi

Belanja Lembur 32.064.000 31.940.000

Belanja gaji dan Tunjangan PNS

2.868.369.000 2.855.725.949

-

500.000.000

1.000.000.000

1.500.000.000

2.000.000.000

2.500.000.000

3.000.000.000

3.500.000.000

Page 21: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 14

Grafik 3. Realisasi Belanja Barang TA 2017

c. Belanja Modal

Belanja modal TA 2017 di SKP Kelas I Bandung dari pagu

anggaran Rp. 923.760.000 terealisasi sebesar Rp.

913.667.619 (98,91%). Belanja modal dialokasikan untuk

belanja modal peralatan dan mesin, belanja modal gedung

dan bangunan serta belanja modal jaringan. Realisasi belanja

modal dapat dilihat dapat dilihat dalam grafik dibawah ini.

Grafik 4. Realisasi Belanja Modal TA 2017

-

100.000.000

200.000.000

300.000.000

400.000.000

500.000.000

600.000.000

700.000.000

800.000.000

900.000.000

Belanja Barang

Operasional

Belanja Barang

Non Operasio

nal

Belanja Barang

Persediaan

Belanja Jasa

Belanja Pemelihar

aan

Belanja perjalanan dalam negeri

Pagu 821.129.00 55.523.000 448.823.00 593.272.00 564.884.00 559.621.00

Realisasi 818.250.70 49.141.425 444.006.53 590.590.70 535.234.30 520.102.53

-

100.000.000

200.000.000

300.000.000

400.000.000

500.000.000

600.000.000

Belanja Modal Peralatan dan

Mesin

Belanja Modal Gedung dan Bangunan

Belanja Modal Jaringan

Pagu 500.600.000 373.160.000 50.000.000

Realisasi 493.544.619 370.348.000 49.775.000

Page 22: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 15

2. Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

SKP Kelas I Bandung merupakan salah satu Satuan Kerja Badan

Karantina Pertanian yang memungut Penerimaan Negara Bukan

Pajak (PNBP). PNBP) merupakan penerimaan Pemerintah yang

tidak berasal dari penerimaan perpajakan. Berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2014 yang diperbaharui

dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2016,

SKP Kelas I Bandung memungut PNBP jasa tindakan karantina

hewan dan karantina tumbuhan.

Realisasi PNBP sampai dengan 31 Desember 2017 adalah

sebesar Rp. 1.761.540.289 atau mencapai 146,80% dari estimasi

pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp.1.200.000.000. Rincian

perbandingan realisasi pendapatan pada SKP Kelas I Bandung

adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Perbandingan Realisasi Pendapatan Tahun 2017 dan Tahun 2016

Uraian Tahun 2016 Tahun 2017

Pendapatan Jasa 1.048.760.431 1.706.884.790

Pendapatan Lain-lain 3.299.075 54.655.499

Jumlah 1.052.059.506 1.761.540.289

Peningkatan pendapatan PNBP pada tahun 2017 disebabkan

antara lain :

a. Berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2016

tentang Tarif dan Jenis PNBP pada Kementerian Pertanian

atas pendapatan jasa atas pendapatan sensor/karantina,

pengawasan/pemeriksaan (423215) meningkat dari tahun

sebelumnya;

b. Meningkatnya kegiatan belanja online komoditas tumbuhan

melalui Wilker Kantor Pos MPC Bandung

c. Meningkatnya jumlah sertifikasi melalui wilker Bandara

Husein Sastranegara terutama komoditas tumbuhan

Page 23: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 16

Data selengkapnya mengenai target dan realisasi PNBP di SKP

kelas I Bandung selama 6 tahun terakhir seperti terlihat pada

tabel 4 dan grafik 4 di bawah ini.

Tabel 4. Target dan realisasi PNBP di SKP Kelas I Bandung

No Uraian Target Realisasi %

1 TA 2012 210.004.000 363.511.984 173,10

2 TA 2013 299.350.000 426.973.168 142,63

3 TA 2014 350.000.000 544.348.376 155,53

4 TA 2015 470.591.000 861.093.132 182,98

5 TA 2016 528.966.365 1.052.059.506 198,89

6 TA 2017 1.200.000.000 1.761.540.289 146,80

Grafik 5. Target dan realisasi PNBP di SKP Kelas I Bandung

C. KEPEGAWAIAN DAN TATA USAHA

1. Komposisi Jumlah Pegawai

Pegawai di SKP Kelas I Bandung sampai dengan akhir tahun

anggaran 2017 berjumlah 50 (lima puluh) orang Pegawai Negeri

Sipil (PNS) yang ditempatkan di kantor induk dan 4 wilayah kerja.

0

200.000.000

400.000.000

600.000.000

800.000.000

1.000.000.000

1.200.000.000

TA 2012 TA 2013 TA 2014 TA 2015 TA 2016

Target 210.004.000 299.350.000 350.000.000 470.591.000 528.966.365

Realisasi 363.511.984 426.973.168 544.348.376 861.093.132 1.052.059.506

Page 24: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 17

Komposisi pegawai menurut golongan di SKP kelas I Bandung

yaitu : Golongan IV ada 4 orang, Golongan III ada 25 orang,

Golongan II ada 20 orang, dan Golongan I ada 1 orang.

Komposisi pegawai menurut jabatan (struktural dan fungsional ) di

SKP kelas I Bandung yaitu : Pejabat Eselon IV sejumlah 1 orang,

Pejabat Eselon V sejumlah 2 orang, Pejabat Fungsional

Medik/Paramedik Veteriner/ Calon Fungsional Medik/Paramedik

Veteriner sebanyak 11 orang, Pejabat fungsional POPT sebanyak

22 orang, dan Fungsional Umum sebanyak 14 orang.

2. Daftar Urutan Kepangkatan (DUK)

Keadaan pegawai SKP Kelas I Bandung pada tahun 2017

menurut Daftar Urutan kepangkatan (DUK) dapat dilihat pada

lampiran 1.

3. Pendidikan Formal/ Pelatihan Teknis/ Administrasi

a. Pendidikan Formal

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di SKP

Kelas I Bandung terus dilakukan melalui pendidikan formal

dan non formal. Di Tahun 2017, ada 1 (satu) orang pegawai

yang melaksanakan Tugas Belajar S2, yaitu di Institut

Pertanian Bogor (IPB)

b. Pendidikan Non Formal

Pendidikan Non Formal yang telah diikuti oleh para pegawai di

SKP kelas I Bandung meliputi kegiatan pelatihan /magang di

lingkup Badan Karantina Pertanian atau instansi lain.

Pelatihan yang diikuti pegawai pada tahun 2017 meliputi

pelatihan yang bersifat teknis maupun administrasi. Secara

garis besar pelatihan/magang yang telah diikuti oleh pegawai

adalah :

1) Pelatihan yang bersifat teknis antara lain mengikuti Bimtek

dan desiminasi tindakan karantina terhadap hewan

pembawa rabies dan pemantauan hama penyakit hewan

Page 25: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 18

karantina, diklat dasar fungsional, pelatihan teknis dasar

perkarantinaan, bimtek IKT, bimtek dan desiminasi

penilaian tempat pemrosesanrumah walet ke negara RRT

dan TKH terhadap unggas, AROPT, training of biosecurity

treatment system in Indonesia, bimtek dan desiminasi

tindakan karantina terhadap bahan pakan asal hewan,

serta diklat manajemen intelejen pola 60 JP.

2) Pelatihan yang bersifat administrasi antara lain pelatihan

calon bendahara pengeluaran dan pelatihan calon

bendahara penerimaan.

4. Kenaikan Pangkat

Pada tahun 2017, kenaikan pangkat pegawai SKP I Bandung

sebanyak 12 (dua belas) orang. Data lengkap terlampir.

5. Pegawai Purna Tugas (Pensiun)

Pada Tahun 2017 di SKP Kelas I Bandung terdapat 1 (satu)

orang pegawai yang purna tugas, yaitu atas nama Syaefudin

(Paramedik Veteriner).

6. Mutasi Pegawai

Pada tahun 2017, terdapat pegawai yang mutasi keluar 1 orang,

atas nama Choirul Anam, SP.MM (kepala SKP I Bandung)

Sedangkan mutasi yang masuk sebanyak 6 orang, yang terdiri

dari Kepala yaitu Ir. Iyus Hidayat, MP, POPT sebanyak 4 orang

(Ir. Yanni Purbani Pandji, Asep Husni Saleh, MP, Deden Syaeful

Hidayah, dan Yoga Rahman Herdiana) serta 1 orang Calon

Medik Veteriner (drh. Laeli Zuhroida).

7. Tenaga outsourching

Pada Tahun 2017 terdapat 14 orang tenaga outsourching di SKP

Kelas I Bandung, yang terdiri dari tenaga kebersihan sebanyak 8

orang, dan tenaga keamanan sebanyak 6 orang yang

ditempatkan di kantor induk dan kantor wilker

Page 26: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 19

8. Penghargaan/Tanda Jasa/Hukuman/Sanksi

Pada tahun 2017, SKP Kelas I Bandung telah menjatuhkan

hukuman disiplin kepada 10 orang pegawai, dengan jenis

hukuman peringatan lisan (berita acara wawancara) dan

pembinaan. Data terlampir.

Sebagai upaya untuk meningkatkan disiplin pegawai dan

motivasi kerja, maka pada tahun 2017 telah dilakukan langkah-

langkah antara lain :

a. Meningkatkan pengawasan kehadiran pegawai dengan

menerapkan absen finger print dan manual

b. Pemasangan CCTV Online seluruh ruangan kantor induk

dan wilayah kerja.

9. Jabatan Fungsional

a. Jumlah Pegawai Fungsional

Pada Tahun 2017, pejabat Fungsional POPT yang ada di

SKP Kelas I Bandung sebanyak 22 (dua puluh dua) orang

dan pejabat fungsional medik/paramedik veteriner sebanyak

11 orang

b. Pegawai Yang Mengajukan DUPAK

Tahun 2017, seluruh pejabat fungsional telah mengajukan

berkas Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) ke

pusat (Badan Karantina Pertanian) untuk pejabat fungsional

Medik/Paramedik Veteriner dan POPT.

10. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Penilaian indeks kepuasan masyarakat (IKM) atas kinerja SKP

Kelas I Bandung mengalami kemajuan yang sangat berarti. Hal

ini dapat dilihat dari peningkatan kesadaran masyarakat akan

pentingnya karantina dalam ikut menjaga produk-produk

pertanian yang akan dilalulintaskan. Penilaian IKM dilakukan

untuk mengukur unsur pelayanan, diantaranya prosedur dan

persyaratan pelayanan, kejelasan petugas pelayanan,

Page 27: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 20

kedisiplinan, tanggung jawab, kemampuan, kecepatan, keadilan,

kesopanan, keramahan, kewajaran, kepastian, keamanan, serta

kenyamanan dalam memberikan pelayanan jasa maupun tarif

karantina yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Nilai IKM

SKP Kelas I Bandung semester I sebesar 82,56 dan semester II

sebesar 82,65, sehingga rata-rata nilai IKM Tahun 2017 adalah

sebesar 82,60. Nilai rata-rata tertinggi adalah untuk unsur

kepastian biaya pelayanan dan kepastian jadwal pelayanan.

11. Ketatausahaan (Surat menyurat, agenda/disposisi dan arsip)

Pelaksanaan surat-menyurat dilaksanakan dengan mengacu dan

berpedoman pada Tata Naskah Dinas yang dikeluarkan oleh

Badan Karantina Pertanian maupun Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanian. Sedangkan pelaksaaan pengagendaan

dan pendisposisian surat masih dilakukan dengan

mencantumkan dalam agenda surat masuk dan surat keluar.

Jumlah surat masuk sebanyak 862 surat, sedangkan surat keluar

sebanyak 2.155 surat. Pengarsipan surat masih dilakukan

secara manual, arsip dipisahkan menjadi arsip aktif dan in aktif.

D. Perlengkapan Sarana dan Prasarana

1. Kondisi Sarana dan Prasarana

Kondisi sarana dan prasarana yang ada di SKP Kelas I Bandung

pada tahun 2017, pada umumnya dalam kondisi baik serta dapat

digunakan untuk mendukung kegiatan pelaksanaan tindakan

operasional perkarantinaan dan administrasi perkantoran,

meskipun terdapat beberapa jenis sarana dan prasarana yang

harus diperbaiki dan direnovasi untuk memperbaiki/meningkatkan

fungsinya.

SKP Kelas I Bandung memiliki beberapa sarana gedung

penunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, yaitu bangunan

gedung kantor, laboratorium karantina hewan, laboratorium

karantina tumbuhan.

Page 28: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 21

Sarana penunjang lainnya yaitu kendaraan roda 4 sejumlah 4 unit

dan kendaraan roda 2 sejumlah 11 unit

2. Pengadaan Sarana dan Prasarana

Pada tahun anggaran 2017, telah dilakukan pengadaan sarana

dan prasarana yang bersumber dari anggaran DIPA TA 2017

SKP Kelas I Bandung sebesar Rp 913.667.619 yang

direalisasikan dalam :

a. Pengadaan alat pengolah data, yaitu tripod, server, rak

server, UPS, Laptop, PC Unit, Printer dot matrix dan laser

jet, infocus, camcoder

b. Pengadaan alat komunikasi, yaitu HT, TV LCD dan mesin

fax

c. Pengadaan peralatan dan mesin, yatu oven strerilisasi

glassware, hotplate stirer, vortex, PH Meter,

Themohygrometer, Thermometer Couple, UPS 20 KVA,

lemari laboratorium, alat sterilisasi ruangan

d. Belanja Modal jaringan, yaitu IP Pabx

e. Pembangunan/rehab/renovasi gedung dan bangunan, yaitu :

renovasi atap gedung wilker Pelabuhan Laut Cirebon (407

m2), perbaikan kamar mandi kantor induk (30 m²), perbaikan

toilet Wilker Pelabuhan Laut Cirebon (12 m²), perbaikan

tempat parkir (30 m²), penataan interior Wilker Pelabuhan

Laut Cirebon (30 m²) dan renovasi rumah jaga Wilker

Pelabuhan Laut Cirebon (22 m²).

Page 29: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 22

BAB III

KEGIATAN PELAYANAN OPERASIONAL

Kegiatan pelayanan operasional Stasiun Karantina Pertanian Kelas

I Bandung mencakup kegiatan Tindakan Karantina Hewan dan kegiatan

Karantina Tumbuhan yang dilaksanakan di tempat-tempat pemasukan

dan pengeluaran yang terdapat di Wilayah Kerja Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Bandung. Selain kegiatan pelayanan operasional

tersebut pada tahun 2017 juga, SKP I Bandung mendukung dan

melaksanakan program pemerintah terkait Upaya Khusus peningkatan

produksi Padi, Jagung dan Kedelai (UPSUS Pajale) di Provinsi Jawa

Barat.

A. Standar Pelayanan Publik (SPP)

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam

rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas

barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan pubik (Undang-undang nomor 25 tahun

2009).

Dalam rangka menerapkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009

tentang Pelayanan Publik dan Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun

2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009

tentang Pelayanan Publik, maka SKP Kelas I Bandung sebagai salah

satu intansi pelayanan publik wajib meningkatkan kinerjanya.

Standar pelayanan merupakan pedoman bagi pelaksana pelayanan di

lingkungan SKP Kelas I Bandung dalam melaksanakan tugas

pelayanan dan sebagai informasi bagi masyarakat pengguna

pelayanan di lingkungan SKP Kelas I Bandung dan/atau diluar SKP

Kelas I Bandung, baik berasal dari instansi terkait maupun masyarakat

luas.

Page 30: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 23

Sebagai upaya untuk meningkatkan pencegahan masuk dan

tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme

Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dari luar negeri dan dari

suatu area ke area lainnya di dalam serta keluarnya dari wilayah

Republik Indonesia dan pengawasan terhadap keamanan hayati, SKP

Kelas I Bandung, menetapkan dan mengimplementasikan Standar

Pelayanan Publik (SPP) dalam memberikan pelayanan secara cepat,

tepat, transparan dan akuntabel sesuai kebutuhan dan harapan

pelanggan.

Pelayanan yang diberikan SKP Kelas I Bandung berupa tindakan

karantina terhadap hewan dan produk hewan atau tindakan karantina

terhadap benih/bibit tumbuhan atau tindakan terhadap hasil tumbuhan

atau pengawasan keamanan hayati dan penerbitan sertifikat

kesehatan hewan atau tumbuhan serta laporan hasil uji laboratorium.

Sebagai salah satu upaya menerapkan standar pelayanan publik

(SPP), maka SKP Kelas I Bandung telah melaksanakan kegiatan

public hearing standar pelayanan publik sebanyak 2 kali, yaitu :

1. Public Hearing pertama

Public hearing standar pelayanan publik yang pertama

dilaksanakan pada tanggal 25 Nopember 2014. Kegiatan

dilaksanakan dengan membahas penyusunan standar pelayanan

publik pada SKP Kelas I Bandung, yang dihadiri oleh

masyarakat/pengguna jasa, asosiasi, akademisi, Kepala Badan

Karantina Pertanian, Ombudsman dan pejabat serta pegawai

lingkup SKP Kelas I Bandung.

Pada kegiatan ini dihasilkan beberapa hasil sebagai berikut :

a. Maklumat pelayanan : “Kami akan memberikan pelayanan

sesuai prosedur dan siap menerima sanksi apabila tidak

sesuai dengan janji layanan kami”

Page 31: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 24

b. Jam layanan :

No Tempat Pelayanan

Jam Pelayanan Jam Istirahat

1 Kantor Induk SKP Kelas I Bandung

08.00 – 15.00 WIB

12.00 – 13.00 WIB (pelayanan oleh petugas piket)

2 Wilker Kantor Pos MPC Bandung

07.30 – 14.30 WIB

12.00 – 13.00 WIB (pelayanan oleh petugas piket)

3 Wilker TPK Gedebage

08.00 -15.30 WIB

12.00 – 13.00 WIB (pelayanan oleh petugas piket)

4 Wilker Bandara Husein Sastranegara

08.00 – 18.00 WIB

12.00 – 13.00 WIB (pelayanan oleh petugas piket)

5 Wilker Pelabuhan Laut Cirebon

08.00 – 15.30 WIB

12.00 – 13.00 WIB (pelayanan oleh petugas piket)

Keterangan : Hari libur (Sabtu, minggu dan hari libur nasional) tidak melakukan aktivitas pelayanan kecuali Wilker Bandara Husein Sastranegara

c. Standar waktu pelayanan:

Layanan Karantina Hewan

No Jenis MP Gol Resiko Kode HS SLA Range Wkt Pelayanan

Perubahan kesepakatan

waktu layanan

Resiko Tinggi

1 HPR (anjing, kucing, dsb) A Tinggi 0106.19.00.00 21 hari 1-21 hari 21 hari

2 HPAI (ayam, burung, DOC, dll)

A Tinggi 0105.94.00.00 21 hari 1-21 hari 21 hari

3 Sarang burung walet A Tinggi 0410.00.10.00 21 hari 1-21 hari 21 hari

4 Vaksin A Tinggi 3002.30.00.00 14 hari 1-14 hari 14 hari

Resiko Sedang

1 Daging hewan B Sedang 0207.13.00.00 3 hari 1-3 hari 3 hari

2 Daging unggas B Sedang 0207.13.00.00 3 hari 1-3 hari 3 hari

Resiko Rendah

1 Bakso C Rendah 1602.50.00.00 3 hari 1-3 hari 3 hari

2 Tepung daging ular C Rendah 1603.00.00.00 3 hari 1-3 hari 3 hari

3 Kulit jadi C Rendah 4105.00.00.00 3 hari 1-3 hari 3 hari

4 Wool C Rendah 4106.00.00.00 3 hari 1-3 hari 3 hari

Page 32: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 25

Layanan Karantina Tumbuhan

No Jenis MP Gol Resiko Kode HS SLA Range Wkt Pelayanan

Perubahan kesepakatan

waktu layanan

Resiko Tinggi

1 Benih sayuran A Tinggi 1209.10.90.00 21 hari 1-21 hari 21 hari

2 Benih kentang A Tinggi 0701.10.00.00 21 hari 1-21 hari 21 hari

3 Bonsai A Tinggi 4403.10.90.00 21 hari 1-21 hari 21 hari

4 Tanaman air A Tinggi 0604.20.90.00 21 hari 1-21 hari 21 hari

Resiko Sedang

1 Tanaman hias B Sedang 0910.11.00.00 3 hari 1-3 hari 3 hari

2 Jahe B Sedang 1401.20.19.10 3 hari 1-3 hari 3 hari

3 Rotan furniture B Sedang 1901.12.10.00 3 hari 1-3 hari 3 hari

4 Kopi arabica B Sedang 0603.19.00.00 3 hari 1-3 hari 3 hari

5 Bunga melati B Sedang 3 hari 1-3 hari 3 hari

6 Wood palet B Sedang 3 hari 1-3 hari 3 hari

7 Buah strawberry B Sedang 2 hari 1-2 hari 3 hari

8 Anggrek B Sedang 2 hari 1-2 hari 3 hari

9 Sayuran segar B Sedang 2 hari 1-2 hari 3 hari

Resiko Rendah

1 Kapas C Rendah 6305.20.00.00 2 hari 1-2 hari 2 hari

2 Kayu olahan C Rendah 1401.20.19.00 2 hari 1-2 hari 2 hari

3 Food stuff C Rendah 1105.10.00.00 2 hari 1-2 hari 2 hari

4 Ijuk (arange fibre) C Rendah 9603.10.20.00 2 hari 1-2 hari 2 hari

5 Bunga potong C Rendah 2 hari 1-2 hari 2 hari

Keterangan : 1. Sumber SK Kepala Badan Nomor : 1953/Kpts/OT.160/L/10/2012 2. Untuk media pembawa tertentu yang melalui tindakan karantina pengasingan dan pengamatan

waktu layanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku 3. Untuk media pembawa tertentu yang melalui tindakan perlakuan (fumigasi) waktu layanan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku

2. Public hearing kedua

Publik Hearing Standar Pelayanan Publik (SPP) SKP Kelas I

Bandung kedua telah dilaksanakan pada tanggal 23 November 2016.

Publik Hearing ini dilaksanakan karena adanya beberapa agenda

perubahan bentuk pelayanan.

Kegiatan dihadiri oleh Ombudsman RI Wilayah Jawa Barat, Dinas

Peternakan Propinsi Jawa Barat, Dinas Pertanian dan Ketahanan

Pangan Kota Bandung, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten

Bandung Barat, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten

Page 33: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 26

Bandung, PT. Angkasa Pura II Husein Sastranegara, Kantor Pos

MPC Bandung, BIB Lembang dan pengguna jasa.

Pada kegiatan ini dihasilkan beberapa kesepakatan, yaitu :

1) Pelayanan di Kantor Wilker Gedebage dipindahkan ke Counter

Pelayanan di Kantor Induk SKP Kelas I Bandung dikarenakan

adanya permasalahan dalam penyediaan jaringan internet,

efisiensi petugas fungsional tertentu dan jarak yang cukup dekat

antara TPK Gedebage dengan kantor induk. Alasan terakhir ini

juga yang sudah dilakukan oleh instansi lainnya antara lain

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya

Bandung dan Kantor Dinas Perhubungan Kota Bandung.

2) Perubahan jam layanan di kantor Wilker Husein Sastranegara

yang semula dari jam 06.00-16.00 WIB diubah menjadi 3

kategori yaitu jam 08.00-16.00 WIB untuk pelayanan outgoing

kargo, jam 05.00- 20.00 WIB untuk hand carry outgoing dan

05.00-21.00 WIB untuk incoming.

3) Penambahan jenis media pembawa baru yang ditangani oleh

petugas karantina antara lain pemasukan Sapi Potong ke Wilker

pelabuhan Laut Cirebon dan Pemasukan Lilium ke Wilker Kantor

Pos MPC Bandung.

Layanan Karantina Hewan

No Jenis MP Gol Resiko Kode HS SLA Range Wkt Pelayanan

Perubahan kesepakatan

waktu layanan

Resiko Tinggi

1 HPR (anjing, kucing, dsb) A Tinggi 0106.19.00.00 21 hari 1-21 hari 21 hari

2 HPAI (ayam, burung, DOC, dll)

A Tinggi 0105.94.00.00 21 hari 1-21 hari 21 hari

Resiko Sedang

1 Daging hewan B Sedang 0207.13.00.00 3 hari 1-3 hari 3 hari

2 Daging unggas B Sedang 0207.13.00.00 3 hari 1-3 hari 3 hari

3 Sarang burung walet B Sedang 0410.00.10.00 3 hari 1-3 hari 3 hari

4 Bakso B Sedang 1602.50.00.00 3 hari 1-3 hari 3 hari

5 Tepung daging ular B Sedang 1603.00.00.00 3 hari 1-3 hari 3 hari

6 Kulit jadi B Sedang 4105.00.00.00 3 hari 1-3 hari 3 hari

7 Wool B Sedang 4106.00.00.00 3 hari 1-3 hari 3 hari

Resiko Rendah

1 Vaksin C Rendah 3002.30.00.00 3 hari 1-3 hari 1 hari

Page 34: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 27

Layanan Karantina Tumbuhan

No Jenis MP Gol Resiko Kode HS SLA Range Wkt Pelayanan

Perubahan kesepakatan

waktu layanan

Resiko Tinggi

1 Benih sayuran A Tinggi 1209.10.90.00 14 hari 1-14 hari 14 hari

2 Umbi bunga lilium A Tinggi 14 hari 1-14 hari 14 hari

3 Benih kentang A Tinggi 0701.10.00.00 14 hari 1-14 hari 14 hari

3 Bonsai A Tinggi 4403.10.90.00 14 hari 1-14 hari 14 hari

4 Tanaman air A Tinggi 0604.20.90.00 14 hari 1-14 hari 14 hari

Resiko Sedang

1 Tanaman hias B Sedang 0602.10.90.00 3 hari 1-3 hari 3 hari

2 Jahe B Sedang 0910.11.00.00 3 hari 1-3 hari 3 hari

3 Rotan furniture B Sedang 1401.20.19.10 3 hari 1-3 hari 3 hari

4 Kopi arabica B Sedang 1901.12.10.00 3 hari 1-3 hari 3 hari

5 Bunga melati B Sedang 0603.19.00.00 3 hari 1-3 hari 3 hari

6 Wood palet B Sedang 3 hari 1-2 hari 2 hari

7 Buah strawberry B Sedang 2 hari 1-2 hari 2 hari

8 Anggrek B Sedang 2 hari 1-2 hari 2 hari

9 Sayuran segar B Sedang 2 hari 1-2 hari 2 hari

Resiko Rendah

1 Kapas C Rendah 6305.20.00.00 2 hari 1-2 hari 2 hari

2 Kayu olahan C Rendah 1401.20.19.00 2 hari 1-2 hari 2 hari

3 Food stuff C Rendah 1105.10.00.00 2 hari 1-2 hari 2 hari

4 Ijuk (arange fibre) C Rendah 9603.10.20.00 2 hari 1-2 hari 2 hari

5 Bunga potong C Rendah 2 hari 1-2 hari 2 hari

Keterangan : 1. Sumber SK Kepala Badan Nomor : 1953/Kpts/OT.160/L/10/2012 2. Untuk media pembawa tertentu yang melalui tindakan karantina pengasingan dan pengamatan

waktu layanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku 3. Untuk media pembawa tertentu yang melalui tindakan perlakuan (fumigasi) waktu layanan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku

Dengan telah dilaksanakannya kegiatan public hearing tersebut diatas,

maka didapatkan hasil yang positif dalam penerapan standar pelayanan

publik di SKP Kelas I Bandung. Beberapa hasil tersebut antara lain :

1. Terbentuknya komitmen SKP kelas I Bandung dalam menjalankan

Undang- Undang nomor 25 tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah

nomor 96 tahun 2012 tentang Pelayanan Publik

2. Terselenggaranya pelayanan publik di bidang perkarantinaan yang

tepat waktu dan tepat biaya

3. Adanya pengawasan dan pencegahan gratifikasi dan pungutan liar

yang dilakukan secara bersama antara pengawas eksternal dengan

internal melalui komunikasi dan koordinasi dalam bentuk pengelolaan

pengaduan yang diawasi oleh Ombudsman RI Wilayah Jawa Barat

Page 35: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 28

4. Tersedianya data/informasi tentang pelayanan karantina, antara lain

persyaratan, mekanisme pelayanan, waktu pelayanan, produk

layanan, serta tarif yang transparan bagi masyarakat pengguna jasa

5. Meningkatnya kesadaran masyarakat yang akan melalulintaskan

media pembawa untuk melaporkannya ke karantina pertanian

6. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) tahun 2017 sebesar 82,60

yang termasuk kategori A (sangat baik). Nilai IKM ini merupakan

penilaian dari masyarakat pengguna jasa terhadap pelayanan dari

SKP Kelas I Bandung

7. Menurunnya tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat

yang akan melalulintaskan media pembawa melalui tempat

pemasukan/pengeluaran di lingkungan SKP Kelas I Bandung

B. Tindakan Karantina Hewan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung telah memberikan

pelayanan sertifikasi karantina hewan sebanyak 4.480 permohonan pada

tahun 2017. Pelayanan sertifikasi karantina hewan terdiri dari sertifikat

kesehatan hewan (KH-9) sebanyak 1.379 set, sertifikat sanitasi produk

hewan (KH-10) sebanyak 853 set, surat keterangan untuk benda lain (KH-

11) sebanyak 148 set dan sertifikat pelepasan (KH-12) sebanyak 2.100

set.

1379

853

148

2100

GRAFIK 6. PEMAKAIAN DOKUMEN UTAMA KHKH 9 KH 10 KH 11 KH 12

Page 36: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 29

Pelayanan sertifikasi karantina hewan dilihat dari wilayah kerja yaitu

Bandara Husein Sastranegara yaitu sebesar 4.270 set (95,31%), Terminal

Peti Kemas Gede Bage sebesar 99 set (2,21%), Pelabuhan Laut Cirebon

sebesar 26 set (0,58 %) dan Kantor Pos MPC Bandung sebesar 85 set

(1,90%).

Pelayanan sertifikasi karantina hewan dilihat dari jenis pelayanannya

yaitu ekspor sebanyak 174 kali (3,88%), impor sebanyak 10 kali (0,22%),

antar area keluar sebanyak 2.196 kali (49,02%) dan antar area masuk

sebanyak 2.100 kali (46,88%).

99

4270

85 26

GRAFIK 7. FREKUENSI SERTIFIKASI KH TAHUN 2017

TPK Gede Bage Bandara Husein Sastranegara

Kantor POS MPC Bandung Pelabuhan Laut Cirebon

13 125

2375

2090

GRAFIK 8. FREKUENSI IMPOR, EKSPOR DAN ANTAR AREA

Impor Ekspor Antar Area Masuk Antar Area Keluar

Page 37: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 30

1. Tindakan Karantina Ekspor - Impor

Ekspor sebanyak 125 kali terdiri dari Bakso Sapi, Madu, Nuget

Ayam, Sarang Burung Walet, Susu Kambing SkimTelur bebek, Abon

Sapi, Sosis Sapi, Tanduk, Daging Ular Kering. Negara tujuan ekspor

Malaysia, Vietnam, China, Hong Kong, Singapore, Jepang, Swedia,

Thailand, USA.

Impor sebanyak 13 kali terdiri dari ofsetan kupu-kupu, tarantula,

daging sapi, Tepung Kroto berasal dari negara India, Australia, Malaysia,

Hungary dan Polandia.

Pemeriksaan terhadap media pembawa yang diekspor oleh

petugas karantina hewan sudah sesuai dengan standar pelayanan publik

yang ditetapkan. Pelayanan terhadap sertifikasi HBAH di atas rata-rata

dilayani dalam 1-2 hari ditempat pengeluaran yang sudah ditetapkan

2. Tindakan Karantina Antar Area Domestik Keluar

Domestik keluar sebanyak 2.090 kali terdiri dari Anjing, Ayam,

Burung, Hamster, Iguana, Kelinci, Kucing, Landak Mini, Marmut , Mencit,

Musang Akar, Sugar Glider, Tikus, Tokek, Buntut Sapi, Daging Ayam,

Daging Babi, Daging Bebek, Daging Domba, Daging Kambing, Daging

Kelinci, Daging Sapi, Kulit Ayam, Sarang Burung Walet, Semen Beku

(Sperma Sapi), Telur Ayam Kampung, Tenderloin, Abon Sapi, Bakso

Sapi, Cingur Sapi, Daging Ayam Olahan, Daging Bebek Olahan, Daging

Burger, Daging Puyuh, Olahan Daging Sapi, Olahan Hemato Burger,

Kebab Ayam, K e j u, Kikil Sapi, Kue Keju, Kulit Ayam, Kulit Domba Jadi,

Nuget Ayam, Rendang, Smoke Beef, Sosis Ayam, Sosis Sapi, Susu

kambing, Cacing Tanah, Cacing Sawah Beku, Kroto, Obat Hewan, Pakan

Hewan, Vaksin, Vitamin.

Daerah tujuan meliputi Batam, Makassar, Medan, Padang,

Palangkaraya, Pekanbaru, Pontianak, Banjarmasin, Palembang,

Denpasar, Belitung, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Surabaya, Jambi,

Banda Aceh.

Page 38: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 31

Pengujian laboratorium dilakukan terhadap Media Pembawa HPHK

BAH dan HBAH yaitu daging, bakso, sosis, susu dan produk olahan.

Pengujian terhadap BAH dan HBAH dengan pemeriksaan TPC.

3. Tindakan Karantina Antar Area Domestik Masuk

Domestik masuk sebanyak 2.375 kali terdiri dari Anjing, Ayam,

Burung, Doc Ayam Arab, Hamster, Kelinci, Kucing, Kura sulcata, Musang

Akar, Reptil, Sugar Glider, Ular Phyton, Daging Ayam, Daging Ayam,

Beku Daging Ayam Olahan, Daging Babi, Daging Babi Beku, Daging Babi

Olahan, Daging Kerbau, Daging Sapi, Daging Sapi Olahan, Madu, Sarang

Burung, Bakso Sapi, Daging Ayam Olahan, Daging Babi Olahan, Daging

Bebek Olahan, Daging Sapi Olahan, Daging Unggas Olahan, Sosis Babi,

Sosis Sapi, Cacing Nipah, Kroto, Obat Hewan, Vaksin.

Media Pembawa itu berasal dari daerah Medan, Pekanbaru, Jambi,

Padang, Palembang, Pontianak, Balikpapan, Palangkaraya, Banjarmasin,

Makasar, Manado, Denpasar, Kupang.

4. Penilaian Instalasi Karantina Hewan

Pada tahun 2017 SKP I Bandung melaksanakan kegiatan Penilaian

Instalasi Karantina Hewan (IKH) dan Evaluasi penilaian kelayakan IKH

terhadap IKH untuk Hewan Hidup dan IKH untuk produk hewan.

Penilaian IKH dan evaluasi penilaian kelayakan IKH dilaksanakan

berdasarkan penugasan khusus dari Badan Karantina Pertanian. Petugas

tim penilai terdiri dari medik veteriner dan paramedik veteriner yang

dibekali quisioner dan petunjuk teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan

Karantina Pertanian.

Penilaian IKH dilaksanakan terhadap beberapa perusahaan terdiri

dari IKH Ruminansia, IKH DOC, IKH Tikus Transgenik , IKH Ferret

Transgenik, IKH Unggas Kesayangan, IKH Telur Tetas, IKH HBAH untuk

Pakan dan IKH Daging Jeroan.

Page 39: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 32

5. Pemantauan Hama Penyakit Hewan Karantina

Pemantauan daerah sebar HPHK dilaksanakan berpedoman pada

Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No.

1531/Kpts/KR.110/K/10/2016 tentang pedoman Pemantauan Daerah

Sebar HPHK Tahun Anggaran 2017 dan Surat Keputusan Kepala Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Bandung No. 241.a/KR.110/K.47.D/2/2017

perihal Tim Pelaksana Pemantauan Daerah Sebar HPHK Tahun

Anggaran 2017.

Hasil pengamatan status dan situasi HPHK diperoleh dari 13 dinas

yang membidangi fungsi keswan, sedangkan 5 dinas belum menyerahkan

kuisioner. Data status dan situasi HPHK disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 5. Status dan Situasi HPHK yang di Daerah Sebar Tahun 2017.

No. Daerah Sebar Jenis HPHK Status/Situasi

HPHK

Jumlah Hasil

Uji Positif

1. Kab. Sumedang Avian influenza

Bovine Viral Dearrhea

Infectious Bovine Diarrhea

New Castle Disease

Pullorum

Rabies

Tertular

Tertular

Tertular

Tertular

Tertular

Tertular

HA HI 57

PCR 4

Elisa 48

Elisa 38

HA HI 57

HE Staining 1

Aglutinasi 108

Elisa 227

2. Kab. Cirebon Avian influenza

Theileriosis

Tertular

Tertular

HA HI 46

PCR 1

Ulas darah 2

3. Kota Cirebon Nihil nihil Nihil

4. Kab.

Tasikmalaya

Avian influenza Tertular PCR 1

5. Kab. Ciamis Brucellosis

Bovine Viral Dearrhea

Bovine TB

Infectious Bovine Diarrhea

Para TB

Pullorum

Tertular

Tertular

Tertular

Tertular

Tertular

Tertular

CFT 4

Elisa 8

Elisa 8

Elisa 53

Elisa 1

Aglutinasi 98

6. Kota Bandung Nihil nihil Nihil

7. Kab. Cianjur Brucellosis Tertular CFT 10

8. Kab. Kuningan Avian influenza

Brucellosis

Infectious Bovine Diarrhea

Tertular

Tertular

Tertular

PCR 15

Elisa 7

Elisa 2

Sumber; Data Kuisioner dari dinas yang membidangi fungsi keswan.

Page 40: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 33

Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa belum semua metode pengujian yang

digunakan merupakan gold standart untuk mengidentifikasi agen HPHK.

Oleh karena itu belum dapat digunakan untuk menyatakan bahwa status

daerah sebar tersebut bebas, tertular atau wabah.

Walaupun data – data di atas belum bisa memastikan adanya agen

HPHK tertentu, namun kewasdapaan terhadap HPHK tersebut harus tetap

menjadi perhatian baik bagi petugas karantina maupun dari dinas yang

membidangi fungsi keswan di daerah sebar. HPHK yang perlu diwaspadai

berdasarkan pengumpulan informasi data status dan situasi di daerah

sebar disajikan dalam grafik 9.

Grafik 9. HPHK Yang Perlu Diwaspadai

Berdasarkan grafik 9 di atas, Rabies menjadi HPHK utama yang perlu

diwaspadai bagi petugas karantina Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Bandung. Kesadaran untuk melakukan vaksinasi rabies maupun

penanganan Hewan Penular Rabies liar masih perlu ditingkatkan.

Meskipun hasil positif Elisa rabies tersebut merupakan hasil pengujian

Avian influenza16%

Brucellosis3% Infectious

Bovine Diarrhea

12%

Bovine Viral Dearrhea

7%

Bovine TB1%

Para TB0%

Rabies28%

Theileriosis0%

Pullorum26%

New Castle

Disease7%

HPHK YANG PERLU DIWASPADAI

Page 41: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 34

sampel dari pengambilan darah post vaksinasi, bukan dari infeksi alam.

Penerapan pengujian antibodi terhadap rabies tentunya akan lebih

meyakinkan dalam penerbitan sertifikat kesehatan hewan.

Penyakit yang menyerang unggas ditemukan antara lain Pullorum,

Avian Influenza (AI) dan New Castle Disease (ND) di Propinsi Jawa Barat.

Pullorum ditemukan hanya pada dua peternakan di 2 (dua) kabupaten,

Sumedang dan Ciamis. Sampai saat ini uji pullorum (Rapid Whole Blood

Test) merupakan deteksi dini untuk mendapatkan reaktor pullorum.

Pencegahan penyakit hanyalah dengan manajemen yang baik. Penularan

penyakit terjadi melalui telur tetas yang berasal dari induk yang sakit. Di

dalam tubuh induk yang sakit, sebagian bakteri tinggal di dalam alat

reproduksi, yaitu ovarium dan oviduk. Pada ayam jantan, berada pada

testes. Sebagian kecil bakteri Salmonella pullorum tinggal di dalam

saluran pencernakan.

Kerugian ekonomi akibat penyakit pullorum terutama bersifat tidak

langsung sehubungan dengan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan

pemeriksaan laboratorium pada breeder untuk memastikan bahwa

breeder bebas terhadap infeksi Salmonella. Kadang-kadang terjadi infeksi

saluran pencernaan pada manusia akibat mengkonsumsi makanan yang

tercemar oleh Salmonella pullorum dalam jumlah yang besar (Tabbu,

2000).

AI berada diurutan ketiga setelah Pullorum. Pemasukan unggas dari

luar daerah maupun biosekuriti yg kurang serta musim penghujan bisa

menjadi pemicu munculnya penyakit ini . Pengujian menggunakan PCR

untuk hewan yang akan dilalu lintaskan diharapkan mampu mengurangi

penyebaran AI. Penyakit ini jika dibandingkan dengan ND, AI relatif lebih

aktif bermutasi dengan munculnya strain virus AI yang baru. Meskipun

demikian penyakit ND masih perlu diwaspadai karena tingkat kematian

akibat serangan ND bervariasi dari yang ringan (1%) sampai 100%. Selain

itu, infeksi virus ND juga dapat menurunkan bahkan menghentikan

produksi telur

Page 42: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 35

Sementara itu, pada Ruminansia ditemukan kasus Bovine Viral

Diarrhea, Bovine Tb, Brucellosis, Infectious Bovine Diarrhea, Para Tb

dan Theileriosis. Kasus Brucellosis di Propinsi Jawa Barat juga masih

tinggi terutama pada hewan sapi perah. Pengawasan di tempat – tempat

pengeluaran yang memungkinkan sapi bisa keluar antar area seperti

Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Tanjung Priok juga harus ditingkatkan.

Secara umum, HPHK di daerah sebar yang terdata adalah Avian

influenza, Bovine Viral Diarrhea, Bovine Tb, Brucellosis, Infectious Bovine

Diarrhea, New Castle Disease, Para Tb, Pullorum, Rabies dan

Theileriosis. Distribusi HPHK tersebut disajikan dalam bentuk peta HPHK

yang disajikan dalam Gambar 2.

Gambar 2. Peta HPHK di Daerah Sebar

C. Tindakan Karantina Tumbuhan

SKP Kelas I Bandung telah memberikan pelayanan sertifikasi

karantina Tumbuhan sebanyak 28.346 permohonan pada tahun 2017.

Pelayanan sertifikasi karantina tumbuhan terdiri dari Sertifikat Sanitasi

AI &

Theilerriosis

AI,IBR &

Brucellosis

BVD, Brucellosis,

IBR, ParaTB,

Pullorum & Bovine

TB

Brucellos

is

AI, ND,

BVD,

Pullorum,

IBR &

Rabies

AI

Page 43: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 36

Pelepasan Karantina Tumbuhan/PSAT (KT- 9) sebanyak 647 set,

Phytosanitary Certificate (KT-10) sebanyak 7.734 set, Sertifikat

Kesehatan Tumbuhan Antar Area (KT-12) sebanyak 19.785 set.

Dokumen utama KT ada yang batal dikarenakan kesalahan dalam

pengetikan ataupun saat print dokumen sebanyak 180 set.

Pelayanan sertifikasi karantina tumbuhan dilihat dari wilayah kerja

terdiri dari Bandara Husein Sastranegara yaitu sebesar 20.645 set

(73,3%), Terminal Peti Kemas Gede Bage sebesar 3.285 set (11,7%),

Pelabuhan Laut sebesar 1.617 set (5,7%) dan Kantor Pos MPC Bandung

sebesar 2.619 set (9,3%).

Pelayanan sertifikasi karantina tumbuhan dilihat dari jenis

pelayanannya terdiri dari ekspor sebanyak 7.734 kali (27,5%), impor

sebanyak 316 kali (1,1%), antar area keluar sebanyak 19.785 kali (70,2%)

dan antar area masuk sebanyak 331 kali (1,2%).

2198

10329

14031

GRAFIK 10. PEMAKAIAN DOKUMEN UTAMA KT KT 9 KT 10 KT 12

3183

11492

33731457

GRAFIK 11. FREKUENSI SERTIFIKASI KT TAHUN 2017TPK Gede Bage Bandara Husein SastranegaraKantor POS MPC Bandung Pelabuhan Laut Cirebon

Page 44: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 37

Selain melaksanakan kegiatan sertifikasi impor, ekspor dan antar

area, SKP I Bandung juga melaksanakan kegiatan pengawasan perlakuan

dan pemantauan OPTK. Pengawasan perlakuan yaitu pengawasan

tindakan membebaskan media pembawa OPT/OPTK. Pengawasan pada

perlakuan ini dilakukan oleh pihak ketiga, antara lain pengawasan

fumigasi, pelakuan panas dan penetapan instalasi karantina.

1. Tindakan Karantina Ekspor

Kegiatan ekspor tahun 2017, merupakan pelayanan sertifikasi yang

dilakukan empat wilayah kerja lingkup SKP I Bandung yaitu Wilker

Pelabuhan Laut Cirebon, Wilker Terminal Peti Kemas Gedebage, Wilker

Bandara Husein Sastranegara dan Wilker Kantor Pos MPC Bandung

serta di SKP I Bandung. Media Pembawa OPTK yang banyak di ekspor

sebanyak 7.734 kali adalah perabot rotan, kakao bubuk, kayu albasia,

kakao pasta, bibit tanaman hias, bibit kaktus, kopra, bawang merah, buah

manggis, buah jambu, pakcoy, sayuran buncis, biji kopi dll. Negara tujuan

ekspor yaitu Singapura, Malaysia, Vietnam, Philipina, Jepang, India,

Thailand, Taiwan, China, Hongkong, Pakistan, Libanon, Mesir, Lybia, Arab

Saudi, Spanyol, Hongkong, Belanda, Inggris, Brazil, Jerman, New

Zealand, Australia, Amerika, Yunani, Norwegia, Prancis, Aprika, Arab, dll.

2. Tindakan Karantina Impor

Kegiatan impor SKP Kelas I Bandung sebanyak 316 kali melalui

SKP I Bandung dan wilker Pelabuhan Laut Cirebon, wilker Terminal Peti

Kemas Gede Bage, wilker Kantor Pos MPC Bandung dengan komoditi

260

7109

217

11919

GRAFIK 12. FREKUENSI IMPOR, EKSPOR DAN ANTAR AREA KT 2016

Impor Ekspor Antar Area Masuk Antar Area Keluar

Page 45: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 38

kapas serat, bawang merah, lilium, baby pakcoy, jamu-jamuan, benih

kubis. Negara yang mengimpor adalah Australia, Malaysia, Brazil, India,

Belanda, Singapura, Burkino Faso, USA, Inggris.

3. Tindakan Karantina Antar Area

Kegiatan operasional antar area dilakukan empat wilayah kerja

lingkup SKP I Bandung yaitu Wilker Pelabuhan Laut Cirebon, Wilker

Terminal Peti Kemas Gedebage, Wilker Bandara Husein Sastranegara

dan Wilker Kantor Pos MPC Bandung serta di SKP I Bandung, terdiri dari

domestik masuk dan domestik keluar.

Kegiatan domestik masuk sebanyak 331 kali yaitu tepung sagu, buah

durian, paprika, buah salak, buah duku berasal dari Riau, Selat Panjang,

Padang, Medan, Bali, Batam, Pekanbaru, Palembang dan Lampung.

Kegiatan domestik keluar sebanyak 19.785 kali yaitu benih semangka,

benih paria, benih kubis, bibit kentang, baby pakcoy, buah strawberry,

bibit tanaman hias, bunga mawar, sayuran segar , bibit anggrek oncidium,

bibit mangga, sayuran brokoli, paprika, bibit anggrek dan bibit kaktus.

Adapun daerah tujuannya meliputi wilayah Jawa, Bali, Lombok, Sumatra,

Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,

Kupang, Ambon, Papua.

4. Pemantauan Daerah Sebar OPTK

Wilayah Pemantauan daerah sebar Organisme Pengganggu Tumbuhan

pada Balai dan Stasiun Karantina Pertanian telah diatur dalam Surat

Kepala Badan karantina Pertanian No. 204/Kpts/OT.140/07/2009, tentang

wilayah pemantauan hama penyakit hewan dan Organisme Pengganggu

Tumbuhan Karantina (HPHK/OPTK) pada Balai Besar, Balai dan Stasiun

Karantiuna Pertanian.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung mempunyai wilayah

pemantauan 17 kabupaten/kota, sedangkan yang terakomodir di dalam

DIPA 2017 hanya 4 kabupaten. Keputusan Menteri Pertanian Nomor :

51/Permentan/KR.010/9/2015 tentang perubahan atas Peraturan Menteri

Page 46: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 39

Pertanian Nomer 93/Permentan/OT.140/12/2011 jenis-jenis OPTK.

Pedoman Pemantauan OPT/OPTK tahun 2017 berdasarkan Surat Kepala

Badan Karantina Pertanian Nomor 225/ KR.010/K/1/2017 tentang Arahan

Pemantauan OPT/OPTK tahun 2017. Pemantauan Organisme

Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) tahun anggaran 2017, dengan

arahan sebagai berikut :

1. Selaras Program Kementan maka Pemantauan OPTK tahun 2017

dilakukan terhadap tanaman padi, jagung, kedelai, cabai, bawang

merah, tebu, tanaman ex-impor serta tanaman unggulan daerah

berorientasi ekspor.

2. Pemantauan merujuk juga pada dugaan temuan OPTK pada tahun

sebelumnya sebagaimana tercantum dalam lampiran Surat Kepala

Badan Karantina Pertanian Nomor 225/ KR.010/K/1/2017.

Tujuan Pemantauan

Tujuan pemantauan yaitu untuk memperoleh atau mengetahui data

perkembangan Organisme Pengganggu Tumbuhan/Organisme

Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPT/OPTK) golongan I dan II,

kategori A1 dan A2.

Tempat Pelaksanaan Pemantauan

Lokasi pemantauan disesuaikan dengan target OPTK yang akan dipantau;

Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Kab. Majalengka, dan Garut.

Waktu Pelaksanaan Pemantauan

Pelaksanaan kegiatan pemantauan daerah sebar Organisme Pengganggu

Tumbuhan/Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPT/OPTK)

dilaksanakan bulan Maret - April 2017.

Pelaksana Pemantauan

Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Bandung Nomor 241/KR.010/L.47.D/02/2017 Tanggal 13 Februari

2017 tentang Penunjukan Tim Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan

Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) Stasiun Karantina

Page 47: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 40

Pertanian Kelas I Bandung tahun 2017, yaitu Petugas Pengendali

Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) yang ada di Stasiun karantina

Pertanian Kelas I Bandung.

Sasaran dan Target Pemantauan

Berdasarkan Surat Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor 225/

KR.010/K/1/2017, mengenai target OPTK, dipilih target komoditi dan

OPTK disesuaikan dengan komoditi unggulan daerah pemantauan yang

akan dipantau dan ketersediaan anggaran.

Tabel 6. Target Pemantauan OPTK Tahun 2017

No. Komoditi Target OPTK Status OPTK

1 Padi Aphelenchoides besseyi OPTK A2

2 Padi Meloidogyne graminicola OPTK A2

3 Padi Balansia oryzae OPTK A2

4 Padi Burkholderia glumae OPTK A2

5 Padi Pantoea ananatis OPTK A2

6 Padi, Jagung, Cabai, Terung

Pseudomonas syringae pv. Syringae OPTK A1

7 Padi Paraeucosmetus pallicornis OPTK A2

8 Jagung Maize Dwarf Mosaic Potyvirus (MDMV) OPTK A2

9 Jagung Pantoea stewartii subsp. Stewartii OPTK A2

10 Jagung Peronosclerospora sorghi OPTK A1

11 Jagung Peronosclerospora phillipinensis OPTK A1

12 Jagung Fusarium avenaceum OPTK A2

13 Kedelai Peronospora manshurica OPTK A1

14 Cabai Brevipalpus californicus, Calacarus carinatus

OPTK A2

15 Cabai, Terung, Tomat Clavibacter michiganensis subsp. michiganensis

OPTK A2

16 Kentang Pectobacterium atrocepticum OPTK A1

17 Kentang Clavibacter michiganensis subsp. sepedonicus

OPTK A1

18 Kentang Helminthosporium solani OPTK A2

19 Kentang Globodera rostochiensis, G. pallida

20 Karet Mycrocyclus ulei OPTK A1

21 Mangga Sternochetus mangiferae, S. frigidus OPTK A2

22 Sengon Uromycladium tepperianum OPTK A2

23 Semangka, Mentimun CGMMV OPTK A2

24 Mentimun Pseudomonas syringae pv. lachryman OPTK A2

25 Strawberry Rhodococcus fascians OPTK A1

26 Tebu Ustilago scitaminea OPTK A2

27 Tebu Stagonospora sacharry OPTK A2

28 Lalat buah Bactrocera occipitalis, B. bryoniae, B. tryoni

OPTK A2

Page 48: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 41

Metode

Metode yang digunakan dalam pemantauan daerah sebar Organisme

Pengganggu Tumbuhan / Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina

(OPT/OPTK) yaitu dengan pengambilan data sekunder dan data primer.

Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dengan menghubungi instansi terkait diantaranya

perihal waktu tanam dan sentra produksi tanaman target pemantauan. Hal

tersebut penting untuk mementukan kabupaten/kota mana yang akan

dipantau berdasarkan ketersedian tanaman (sentra produksi) daerah

tersebut, serta mengetahui kapan sebaiknya pemantauan dilakukan terkait

fase tanam yang sedang berlangsung di lapangan yang dikaitkan dengan

target OPTK yang akan dipantau. Instansi yang dihubungi diantaranya

dinas pertanian kab. Bandung, Bandung Barat, Garut, Majalengka dan

perusahaan pengimpor kentang.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, komoditi padi, jagung, tomat, cabe,

terung dan sengon tersebar di setiap kabupaten. Namun untuk komoditi

tertentu tidak semua kabupaten memiliki sentra pertanamannya. Target

pemantauan pada tanaman tebu, kedelai dan mangga dapat dilakukan di

kab. Majalengka sedangkan tanaman hias seperti lilium dan strawberry

dapat dipantau di kab. Bandung dan Bandung Barat. Adapun tanaman

Kentang dapat dipantau pada fase generatif pada bulan Maret dan April di

kab. Bandung, Bandung Barat, Garut dan Majalengka. Pemantauan tahun

2016, SKP Bandung mendeteksi adanya OPTK A1 dari kentang

(Clavibacter michiganensis subsp. sepedonicus dan Pectobacterium

atrosepticum), sehingga pada tahun 2017 tanaman kentang merupakan

prioritas untuk dipantau kembali untuk memastikan keberadaan OPTK

tersebut. Komoditi lain yang tidak penting yaitu karet. Hal tersebut

dikarenakan adanya target OPTK A1 Microcyclus ulei yang sangat ditakuti

oleh negara kita sebagai penghasil karet dunia, berdasarkan data

sekunder tanaman karet ini ada di kabupaten Bandung Barat.

Page 49: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 42

Tabel 7. Data Primer (Hasil pengujian di laboratorium)

No. Target OPTK Hasil uji lab

1 Aphelenchoides besseyi Negatif

2 Meloidogyne graminicola Negatif

3 Balansia oryzae Positif

4 Burkholderia glumae Positif

5 Pantoea ananatis Negatif

6 Pseudomonas syringae pv. syringae Negatif*

7 Paraeucosmetus pallicornis Negatif

8 Maize Dwarf Mosaic Potyvirus (MDMV) Negatif

9 Pantoea stewartii subsp. Stewartii Negatif

10 Peronosclerospora sorghi Negatif

11 Peronosclerospora phillipinensis Negatif

12 Fusarium avenaceum Negatif

13 Peronospora manshurica Negatif

14 Brevipalpus californicus, Calacarus carinatus Negatif

15 Clavibacter michiganensis subsp. michiganensis Positif

16 Pectobacterium atrocepticum Negatif*

17 Clavibacter michiganensis subsp. sepedonicus Negatif*

18 Helminthosporium solani Positif

19 Globodera rostochiensis, G. pallida Negatif

20 Mycrocyclus ulei Negatif

21 Sternochetus mangiferae, S. frigidus Negatif

22 Uromycladium tepperianum Positif

23 CGMMV Negatif

24 Pseudomonas syringae pv. lachryman Positif

25 Rhodococcus fascians Negatif

26 Ustilago scitaminea Positif

27 Stagonospora sacharry Negatif

28 Bactrocera occipitalis, B. bryoniae, B. tryoni Negatif Keterangan : * Pengujian dengan ELISA di SKP Bandung POSITIF tapi NEGATIF setelah uji

konfirmasi ke BBUSKP dengan metode PCR.

Pembahasan

Target OPTK A1

Hasil pemeriksaan sampel dari lapangan yang diduga terserang OPTK A1

di laboratorium SKP kelas I Bandung ada yang menunjukkan hasil positif

yaitu Clavibacter michiganensis subsp sepedonicus dan Pectobacterium

atrosepticum pada tanaman kentang dan Pseudomonas syringae pv.

syringae pada tanaman padi. Ketiga target tersebut POSITIF saat diuji

Page 50: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 43

dengan metode ELISA, namun kemudian dilakukan uji konfirmasi dengan

metode PCR ke BBUSKP dan hasilnya negatif.

Hal tersebut diatas dibahas di seminar Nasional dengan beberapa

kemungkinan diantaranya; adanya cross reaksi, yaitu antisera bakteri

target mendeteksi bakteri lain yang memiliki kemiripan; kemungkinan

proses pengiriman dari SKP Bandung ke BBUSKP perlu dikaji ulang,

disarankan SKP Bandung membeli kit ekstraksi PCR untuk memastikan

sampel yang dikirim ke BBUSKP tidak rusak; kemungkinan adanya zat

yang menghalangi proses PCR, karena walaupun PCR lebih akurat

namun lebih banyak hal yang perlu diperhatikan sehingga target dapat

terdeteksi. Disarankan untuk dipantau kembali tahun depan dengan

memperhatikan hal-hal tersebut diatas.

Target OPTK A2

Target OPTK A2 yang ditemukan dari golongan bakteri yaitu Clavibacter

michiganensis subsp. michigenensis, Burkholderia glumae, Pseudomonas

syringae pv. lachryman dan cendawan yaitu Balansia oryzae,

Helminthosporium solani, Ustilago scitaminea dan Uromycladium

tepperianum.

Ketiga target bakteri diuji dengan metode ELISA dan cendawan secara

morfologi. Adapun lokasi temuan OPTK A2 tersebut sebagai berikut :

Tabel 8. Daftar OPTK A2 yang terdeteksi positif, tanaman inang dan lokasinya.

No. OPTK Target Tanaman

inang Lokasi

1. Clavibacter michiganensis subsp. Michigenensis

Cabe 1. Kab. Garut, kec. Wanaraja, ds. Wanamekar (-7.181639 107.985972).

2. Kab. Garut, kec. Malangbong, ds. Barudua (-7.108083 108.072583).

3. Kab. Majalengka, kec. Argapura, ds. Argalingga (-6.903472 108.342028).

4. Kab. Majalengka, kec. Kertajati, ds. Sukamulya (-6.644111 108.148861).

5. Kab. Majalengka, Kec. Maja, ds. Maja Selatan

Page 51: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 44

2. Clavibacter michiganensis subsp. Michigenensis

Tomat 6. Kab. Majalengka, kec. Argapura, ds. Argalingga (-6.903472 108.342917)

7. Kab. Majalengka, kec. Argapura, ds. Argalingga (-6.888972 108.342917)

8. Kab. Garut, kec. Wanaraja, ds. Wanamekar (-7.181639 107.985972).

9. Kab. Garut, kec. Malangbong, ds. Barudua (-7.108083 108.072583).

10. Kab. Bandung, kec. Pangalengan, ds. Pulosari (-7.188250 107.560278)

11. Kab. Bandung Barat, kec. Cisarua ds. Tugu Mukti (-6.812194 107.541417)

12. Kab. Bandung Barat, kec. Lembang, ds. Cikidang (-6.811167 107.624639)

13. Kab. Bandung Barat, kec. Lembang, ds. Cikadung (-6.808806 107.670778)

3. Clavibacter michiganensis subsp. Michigenensis

Terong 14. Kab. Majalengka, kec. Kertajati, ds. Sukamulya (-6.640750 108.149556).

15. Kab. Majalengka, kec. Kertajati, ds. Pasir Ipis (-6.641472 108.189139).

16. Kab. Garut, kec. Wanaraja, ds. Wanamekar (-7.180694 107.986306).

17. Kab. Bandung Barat, kec. Lembang, ds. Cikadung (-7.188917 107.560500)

18. Kab. Bandung Barat, kec. Cipatat, ds. Cirawamekar (-6.808556 107.435306).

4. Burkholderia glumae

Padi 19. Kab. Garut, kec. Bayongbong, ds. Mekarsari (-7.108417 108.072917)

20. Kab. Garut, kec. Bayongbong, ds. Mekarsari (-7.259861 107.825194)

21. Kab. Garut, kec. Malangbong, ds. Barudua (-7.107389 108.079750)

22. Kab. Bandung, kec. Soreang, ds. Soreang (-7.031389 107.528194)

23. Kab. Bandung, kec. Banjaran, ds. Kamasan (-7.046278 107.573111)

24. Kab. Bandung Barat, kec. Cipendeuy, ds. Sukahaji (-6.737222 107.372778)

25. Kab. Majalengka, kec. Maja, ds. Maja Selatan (-6.899972 108.313056)

5. Pseudomonas syringae pv. Lachryman

Mentimun 26. Kab. Garut, kec. Wanaraja, ds. Sindangratu (-7.178917 107.992639)

27. Kab.Bandung, kec. Soreang, ds. Sadu (-7.031417 107.511028)

28. Kab. Bandung, kec. Kutawaringin, ds. Kopo (-6.991833 107.533194)

Page 52: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 45

6. Balansia oryzae syn. Ephelis oryzae

Padi 29. Kab. Garut, kec. Bayongbong ds. Mekarsari (-7.259861 107.825194)

30. Kab. Majalengka, kec. Maja, ds. Maja Selatan (-6.899972 108.313056)

31. Kab. Bandung, kec. Soreang, ds. Soreang (-7.031389 107.528194)

32. Kab. Bandung Barat, kec. Cipeundeuy, ds. Sukahaji (-6.737222 107.372778)

7. Ustilago scitaminea

Tebu 33. Kab. Majalengka, kec. Kertajati, ds. Pasir Ipis (-6.641306 108.181667)

34. Kab. Majalengka, kec. Jati tujuh, ds. Jati raga (-6.615528 108.242833)

35. Kab. Majalengka, kec. Jati tujuh, ds. Sumber (-6.613611 108.248083)

8. Helminthosporium solani

Kentang 36. Kab. Majalengka, kec. Argalingga ds. Argapura (-6.897528 108.354917)

9. Uromycladium tepperianum

Sengon/Albasia

37. Kab. Bandung Barat, kec. Cipatat, ds. Cirawamekar (-6.808444 107.435472)

Kesimpulan :

1. Ditemukan 3 OPTK A2 Bakteri; Clavibacter michiganensis subsp.

michiganensis (cabe, tomat dan terung) Burkholdera glumae (padi),

Pseudomonas syringae pv. lachryman (mentimun) dengan uji ELISA.

2. Ditemukan 4 OPTK A2 Cendawan Balansia oryzae (padi),

Helminthosporium solani (kentang), Ustilago scitaminea (tebu),

Uromycladium tepperianum (albasia), dengan identifikasi secara

morfologi di 4*) kabupaten yang dipantau (*Tabel 4.2).

3. Ditemukan POSITIF 3 OPTK A1 (Kentang (Clavibacter michiganensis

subsp. sepedonicus, Pectobacterium atrospeticum) dan Padi

(Pseudomonas syringae pv. syringae) dengan metode ELISA namun

NEGATIF setelah dikonfirmasi ke BBUSKP dengan metode PCR.

Saran :

1. Perlu penambahan wilayah pemantauan daerah sebar opt/optk yang

akan dipantau tahun yang akan datang mengingat banyaknya wilayah

pemantauan SKP Bandung, sementara yang dapat diakomodir setiap

tahunnya baru 4 kabupaten.

2. Keberhasilan pemantauan sangat ditunjang oleh kemampuan POPT

dalam mendeteksi target/gejala OPTK di lapangan, keterampilan

Page 53: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 46

mengemas sampel dan pengujian di laboratorium. Dengan demikian

Desiminasi Pemantauan daerah sebar OPTK perlu dilakukan setiap

tahunnya untuk mempertahankan dan meningkatkan SDM pelaksana

pemantauan sehingga pemantauan di seluruh UPT dapat dilakukan

secara efektif, tepat sasaran dan hasilnya dapat

dipertanggungjawabkan.

D. PEMUSNAHAN MEDIA PEMBAWA

Pada tahun 2017, telah dilaksanakan tindakan pemusnahan terhadap

media pembawa organisme pengganggu tumbuhan karantina/ hama

penyakit hewan karantina (MP OPTK/HPHK) yang tidak memenuhi

persyaratan karena melanggar Undang-undang Nomor 16 Tahun

1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, PP Nomor 14

Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan serta PP Nomor 82 Tahun

2000 tentang Karantina Hewan.

Tindakan pemusnahan dilaksanakan sebanyak 4 kali, yaitu :

1. Tanggal 21 April 2017

Kegiatan pemusnahan dilakukan terhadap media pembawa OPTK

dan media pembawa HPHK yang tidak memenuhi persyaratan

pemasukan ke wilayah Republik Indonesia dari wilayah kerja

Kantor Pos MPC Bandung dan Bandara Husein Sastranegara.

Media pembawa ini kemudian dimusnahkan di incerator SKP

Kelas I Bandung

Media pembawa OPTK yang dimusnahkan berupa benih, bibit

tanaman dan bunga impor sebanyak 55 paket, yang berasal dari

Israel, Ceko, Thailand, Malaysia, Jerman, China, Singapura,

Hongkong, USA, Brasil, Polandia, Hungaria, dan Bosnia.

Sedangkan media pembawa HPHK yang dimusnahkan berupa

BAH dan HBAH, antara lain daging ayam, daging sapi, daging

babi, keju, sosis ayam, kaki sapi dan itik kering yang berasal dari

Singapura dan Kualalumpur.

Page 54: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 47

2. Tanggal 29 September 2017

Kegiatan pemusnahan dilakukan terhadap media pembawa

OPTK yang tidak memenuhi persyaratan pemasukan ke wilayah

Republik Indonesia dari wilayah kerja Kantor Terminal Peti

Kemas Gedebage Bandung.

Media pembawa OPTK yang dimusnahkan berupa umbi lilium

varietas Concador, Corvara, Deep Impact dan La Manca yang

positif terinfestasi OPTK A1 Rhodococcus fasians, setelah

dilakukan serangkaian uji laboratorium.

Media pembawa yang berasal dari Belanda sebanyak 751 cases

ini kemudian dimusnahkan di tempat pemilik di Kecamatan

Pangalengan, Kabupaten Bandung.

3. Tanggal 9 November 2017

Kegiatan pemusnahan dilakukan terhadap media pembawa

OPTK yang tidak memenuhi persyaratan pemasukan ke wilayah

Republik Indonesia dari wilayah kerja Kantor Terminal Peti

Kemas Gedebage Bandung.

Media pembawa OPTK yang dimusnahkan berupa umbi lilium

varietas sorbone sebanyak 75 cases yang positif terinfestasi

OPTK A1 Rhodococcus fasians, setelah dilakukan serangkaian

uji laboratorium.

Media pembawa yang berasal dari Belanda ini kemudian

dimusnahkan di tempat pemilik di Kecamatan Cikajang

Kabupaten Garut.

4. Tanggal 8 Desember 2017

Kegiatan pemusnahan dilakukan terhadap media pembawa

OPTK yang tidak memenuhi persyaratan pemasukan ke wilayah

Republik Indonesia dari wilayah kerja Kantor Pos MPC Bandung.

Media pembawa OPTK yang dimusnahkan sebanyak 61 paket,

yang berasal dari Thailand, China, Inggris, Turki, Amerika

Page 55: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 48

Serikat, Malaysia, Australia, Spanyol, Canada, Jerman, Ukraina

dan Israel. Sedangkan media pembawa HPHK yang

dimusnahkan sebanyak 1 paket yang berupa telur tetes ayam

dari Taipei

Media pembawa ini kemudian dimusnahkan di incerator SKP

Kelas I Bandung

Page 56: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 49

BAB IV KEGIATAN UPAYA KHUSUS SWASEMBADA PADI, JAGUNG DAN

KEDELAI DI PROPINSI JAWA BARAT

Pembangunan pertanian menjadi perhatian serius pemerintah dalam

setiap tahapan pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam rangka

menuntaskan kompleksnya permasalahan, tantangan dan peluang yang

dihadapi. Sasaran program dan kebijakan pengembangan sektor tanaman

pangan merupakan salah satu strategi kunci dalam memacu pertumbuhan

ekonomi pada masa yang akan datang. Selain berperan sebagai sumber

penghasil devisa yang besar, juga merupakan sumber kehidupan bagi

sebagian besar penduduk Indonesia.

Komoditi tanaman pangan memiliki peranan pokok sebagai pemenuh

kebutuhan pangan, pakan dan industri dalam negeri yang setiap tahunnya

cenderung meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan

berkembangnya industri pangan dan pakan sehingga dari sisi ketahanan

pangan nasional fungsinya menjadi amat penting dan strategis.

Provinsi Jawa Barat berperan penting dalam pangan nasional, baik

sebagai produsen terbesar maupun konsumen terbesar. Jumlah

penduduk di Jawa Barat merupakan yang terbesar nasional sebanyak 46

juta jiwa. Di sisi lain, kontribusi produksi padi yang dihasilkan adalah yang

terbesar di tingkat nasional (peringkat ke-2 setelah Provinsi Jawa Timur)

sebanyak ±16%.

Pembangunan pertanian difokuskan pada 3 (tiga) komoditas yaitu

melalui program Upaya khusus padi, jagung, dan kedelai (Upsus Pajale).

Pada kegiatan Upsus pajale, strategi dan upaya dilakukan untuk

peningkatan luas tanam dan produktivitas di daerah-daerah sentra

produksi pangan. Operasioanalisasi pencapaian target di lapangan

dilaksanakan secara all in untuk mensukseskan program yaitu dengan

penyediaan anggaran, tenaga, perbaikan jaringan irigasi yang rusak,

bantuan pupuk, ketersedian benih unggul yang tepat (jenis/varietas,

Page 57: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 50

jumlah, tempat, waktu, mutu, harga), bantuan traktor dan alsintan lainnya

untuk mendukung persiapan, panen dan pasca panen termasuk kepastian

pemasarannya.

Upsus pajale dilaksanakan serentak di hampir seluruh provinsi

antara lain Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat,

Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Jawa Tengah, Jawa Barat dan

Jawa Timur.

Pendampingan/pengawalan Upsus merupakan faktor penting

dalam pencapaian target produksi yaitu dengan mengerahkan sumber

daya yang tersedia di Kementerian Pertanian. Setiap eselon di

Kementerian mendapat tugas untuk mengawal pelaksanaan Upsus di

Kabupaten sentra produksi pajale. Dukungan dari TNI Angkatan Darat

juga diperoleh dengan ditandatanganinya MOU antara Menteri Pertanian

RI dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) bahwa seluruh Babinsa

akan membantu petani agar program swasembada pangan ini dapat

terwujud pada tahun 2017. Dukungan dari jajaran TNI ini telah diwujudkan

sejak persiapan pertanaman sampai pengawalan benih dan pupuk. Selain

itu, dukungan dari Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam melakukan

penyerapan hasil panen para petani sangat mendukung suksesnya

program ini.

Gambar.4. Rapat Koordinasi Upsus Jawa Barat Dengan Instansi Terkait

Stasiun Karantina Pertanian (SKP) Kelas I Bandung merupakan

salah satu Unit Pelaksana Teknis lingkup Badan Karantina Pertanian yang

mendapat tugas mendukung peningkatan produksi pangan khususnya

padi, jagung dan kedelai di Jawa Barat. Kepala Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Bandung merupakan salah satu anggota Tim kegiatan

Page 58: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 51

UPSUS Pajale wilayah Jawa Barat, dimana ketua Tim adalah Kepala

Badan Karantina Pertanian. Tugas yang diberikan kepada Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Bandung antara lain membantu

operasionalisasi, konsolidasi dan koordinasi Tim Upsus Pajale Jawa Barat

yang antara lain dalam meningkatkan percepatan pencapaian target luas

tambah tanam, mempercepat pencapaian serapan gabah oleh Bulog,

mengatasi kendala di pertanaman maupun penyediaan bantuan-bantuan,

mobilisasi alsintan, gerakan-gerakan tanam dan panen raya untuk

memberi semangat para insan pertanian dan mengkaunter berita - berita

yang merugikan upaya upsus pajale dan juga membantu mengendalikan

serangan hama maupun OPT yang relevan dengan tugas-tugas POPT

yang dimiliki Karantina Pertanian Bandung.

Anggaran Upsus Tahun 2017 sebesar Rp.31.500.000,-

dialokasikan untuk kegiatan konsolidasi yaitu menghadiri rapat koordinasi

antar instansi terkait dan pusat dalam kegiatan mengumpulkan data

serapan gabah (padi), jagung dan kedelai, menghadiri kegiatan gerakan

percepatan luas tambah tanam (LTT) dan kegiatan kunjungan kerja

Presiden atau Menteri Pertanian dalam rangka konsolidasi, kegiatan

gerakan panen raya padi, jagung, dan kedelai.

Gambar 5. Konsolidasi dengan Bupati Ciamis, Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis Dalam Rangka Persiapan Panen Raya di Kabupaten Ciamis

Page 59: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 52

Gambar 6. Kunjungan Kerja Menteri Pertanian dalam rangka panen raya dan percepatan tanam pajale di Kabupaten Ciamis

Gambar 7. Kunjungan Kerja Menteri Pertanian dalam rangka panen raya,

pemberian bantuan, dan temu petani muda di Kabupaten Bandung

Page 60: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 53

I. Padi

Pada tahun 2017, dengan adanya program Upsus Pajale telah

berhasil diperoleh produksi padi di Jawa Barat sebesar 12.517.736 ton

GKG dari luas tanam seluas 2.122.781 hektar. Secara rinci pencapaian

produksi padi di Jawa Barat pada tahun 2017 sebagaimana tabel 9 di

bawah ini.

Tabel 9. Realisasi Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Padi Tahun 2017 di Propinsi Jawa Barat

Kabupaten/Kota Jan-Des

Luas Panen Produktivitas Produksi (ha) (ku/ha) (ton)

JAWA BARAT 2.122.781 58,97 12.517.736

Kab. Bogor 96.631 61,38 593.165

Kab. Sukabumi 162.304 52,95 859.470

Kab. Cianjur 157.454 53,90 848.599

Kab. Bandung 102.805 58,97 606.288

Kab. Garut 158.586 63,56 1.008.010

Kab. Tasikmalaya 137.468 66,81 918.445

Kab. Ciamis 77.718 59,11 459.400

Kab. Kuningan 64.612 61,57 397.785

Kab. Cirebon 88.979 56,83 505.624

Kab. Majalengka 124.109 59,83 742.565

Kab. Sumedang 97.279 60,76 591.102

Kab. Indramayu 235.461 59,30 1.396.259

Kab. Subang 201.237 59,79 1.203.208

Kab. Purwakarta 41.737 56,90 237.490

Kab. Karawang 186.530 58,78 1.096.478

Kab. Bekasi 85.370 51,72 441.570 Kab. Bandung Barat 46.395 60,78 281.964

Kab. Pangandaran 31.075 56,25 174.787

Kota Bogor 772 56,12 4.330

Kota Sukabumi 3.702 61,67 22.827

Kota Bandung 1.644 61,60 10.124

Kota Cirebon 422 42,53 1.793

Kota Bekasi 503 56,01 2.816

Kota Depok 153 54,74 838

Kota Cimahi 283 56,90 1.612

Kota Tasikmalaya 13.077 55,06 71.998

Kota Banjar 6.479 60,49 39.189

Ket : Berdasarkan angka ramalan (ARAM) II BPS Tahun 2017

Page 61: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 54

Sedangkan apabila dibandingkan dengan tahun 2016, capaian luas

panen, produktivitas dan produksi tanaman padi di Jawa Barat adalah

seperti pada tabel 10 di bawah ini.

Tabel 10. Perbandingan Realisasi Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Padi 5 Tahun Terakhir (2013-2017) di Propinsi Jawa Barat

No Tahun Luas Panen Produktivitas Produksi

(Ha) (Ku/Ha) (Ton GKG)

1 2013 2.029.891,00 59,53 12.083.162

2 2014 1.979.799,00 58,82 11.644.899

3 2015 1.857.612,00 61,22 11.373.144

4 2016 2.073.202,50 60,49 12.540.550

5 2017 2.122.781.00 58,97 12.517.736

6 Rerata 5 tahun 2.012.657,10 59,81 12.031.898

Berdasarkan tabel 10, dapat diketahui bahwa luas panen tahun 2017

lebih luas 49.578,50 ha apabila dibandingkan dengan luas panen tahun

2016 dan luas panen rerata lima tahun. Ini merupakan salah satu bukti

kesuksesan program Upaya Khusus (Upsus) yang telah dilakukan tahun

2017 ini.

Gambar 8. Kunjungan Kerja Menteri Pertanian dalam rangka panen raya dan percepatan tanam padi, jagung dan kedelai di Kabupaten Indramayu

Keberhasilan pencapaian kinerja tahun 2017 merupakan bukti nyata

suksesnya kinerja Kementerian Pertanian secara umum. Keberhasilan

kinerja tersebut merupakan buah kerja keras seluruh tim yang terlibat

dalam Tim Upsus Pajale.

Page 62: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 55

II. Jagung

Sama seperti komoditas padi, pada tahun 2017 telah dicapai

produksi jagung sebesar 1.431.486 ton GKG. Data rinci dapat dilihat pada

tabel 11 di bawah ini.

Tabel 11. Realisasi Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Jagung Tahun 2017 di Propinsi Jawa Barat

Kabupaten/Kota

Jan-Des

Luas Panen Produktivitas Produksi (ha) (ku/ha) (ton)

Kab. Bogor 277 44,91 1.244

Kab. Sukabumi 10.133 52,62 53.322

Kab. Cianjur 7.477 63,09 47.176

Kab. Bandung 14.467 80,25 116.102

Kab. Garut 81.797 88,35 722.679

Kab. Tasikmalaya 14.054 67,19 94.436

Kab. Ciamis 4.058 66,65 27.046

Kab. Kuningan 3.541 66,26 23.463

Kab. Cirebon 1.627 72,59 11.812

Kab. Majalengka 19.828 85,88 170.281

Kab. Sumedang 11.526 81,63 94.086

Kab. Indramayu 2.648 68,86 18.233

Kab. Subang 125 49,60 619

Kab. Purwakarta 469 63,79 2.990

Kab. Karawang 342 69,70 2.385

Kab. Bekasi 1 50,00 5

Kab. Bandung Barat 4.184 64,91 27.158

Kab. Pangandaran 2.158 74,11 15.993

Kota Bogor 0 0,00 0

Kota Sukabumi 31 79,29 245

Kota Bandung 0 0,00 0

Kota Cirebon 0 0,00 0

Kota Bekasi 21 41,90 88

Kota Depok 9 53,33 48

Kota Cimahi 12 50,83 61

Kota Tasikmalaya 20 55,50 111

Kota Banjar 361 52,71 1.903

JAWA BARAT 179.167 79,90 1.431.486

Ket : Berdasarkan angka ramalan (ARAM) II BPS Tahun 2017

Page 63: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 56

Sedangkan capaian luas panen, produktivitas dan produksi tanaman

jagung 5 tahun terakhir adalah seperti pada tabel 12 di bawah ini.

Tabel 12. Realisasi Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Jagung 5 Tahun Terakhir (2012-2016) di Propinsi Jawa Barat

Tahun Luas Panen Produktivitas Produksi

(Ha) (Ku/Ha) (Ton GKG)

2013 152.923 72,06 1.101.998

2014 142.964 73,24 1.047.077

2015 126.828 75,69 959.933

2016 187.701 81,76 1.534.612

2017 179.167 79,90 1.431.486 Rerata 5

tahun 157.917 76,53 929.104,60

Berdasarkan tabel 12, dapat diketahui bahwa luas panen tahun 2017

lebih rendah 8.534 ha apabila dibandingkan dengan luas panen tahun

2016, akan tetapi masih lebih tinggi apabila dibandingkan dengan rerata 5

tahun.

III. Kedelai

Kedelai merupakan komoditas utama ketiga setelah padi dan jagung

karena perannya yang penting sebagai pemenuh kebutuhan pangan

pokok masyarakat. Komoditas ini meskipun bukan sebagai bahan

makanan pokok, akan tetapi merupakan bahan makanan pendamping,

seperti: tempe, tahu, kecap, dan lain-lain, tingkat permintaan pasarnya

sangat tinggi setiap tahunnya.

Tingginya permintaan pasar, sejalan dengan bertambahnya jumlah

penduduk dan tingkat pendidikan masyarakat, sehingga bahan pangan

yang diperlukan semakin beragam.

Produksi kedelai di Jawa Barat lima tahun terakhir mengalami

fluktuasi, dan mencapai nilai produksi tertinggi pada tahun 2014. Untuk

mengatasi hal ini, pemerintah telah berupaya untuk memenuhi kebutuhan

kedelai dengan beberapa kebijakan, diantaranya dengan upaya

Page 64: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 57

peningkatan produktivitas dan produksi maupun dengan menjaga

stabilitas harga dengan menerbitkan harga pembelian pemerintah (HPP).

Tabel 13. Realisasi Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Kedelai Tahun 2017 di Propinsi Jawa Barat

Kabupaten/Kota Jan-Des

Luas Panen Produktivitas Produksi

(ha) (ku/ha) (ton)

Kab. Bogor 289 0,00 356

Kab. Sukabumi 3.589 16,72 6.001

Kab. Cianjur 3.941 17,24 6.794

Kab. Bandung 437 18,38 803

Kab. Garut 6.194 18,39 11.391

Kab. Tasikmalaya 4.629 16,46 7.620

Kab. Ciamis 1.546 18,23 2.819

Kab. Kuningan 236 16,66 393

Kab. Cirebon 173 0,00 189

Kab. Majalengka 704 18,86 1.327

Kab. Sumedang 863 16,53 1.427

Kab. Indramayu 6.574 17,93 11.784

Kab. Subang 241 13,98 337

Kab. Purwakarta 70 17,71 124

Kab. Karawang 797 20,18 1.609

Kab. Bekasi 0 0,00 0

Kab. Bandung Barat 692 17,61 1.219

Kab. Pangandaran 981 16,72 1.640

Kota Bogor 0 0,00 0

Kota Sukabumi 0 0,00 0

Kota Bandung 0 0,00 0

Kota Cirebon 0 0,00 0

Kota Bekasi 1 10,00 1

Kota Depok 0 0,00 0

Kota Cimahi 0 0,00 0

Kota Tasikmalaya 452 13,58 614

Kota Banjar 220 16,32 359

JAWA BARAT 32.628 17,41 56.807

Pada tahun 2017, luas panen kedelai tahun 2017 seluas 32.628 ha.

Secara rinci pencapaian produksi kedelai di Propinsi Jawa Barat dalam 5

(lima) tahun terakhir (2013-2017) sebagaimana tercantum pada tabel 14 di

bawah ini.

Page 65: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 58

Tabel 14. Realisasi Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Kedelai 5

Tahun Terakhir (2013-2017) di Propinsi Jawa Barat

No Tahun Luas Panen Produktivitas Produksi

(Ha) (Ku/Ha) (Ton GKG)

1 2013 32.813 14,82 48.636

2 2014 70.719 16,3 115.261

3 2015 60.172 16,44 98.938

4 2016 54.679 16,81 91.908

5 2017 32.628 17,41 56.807

6 Rerata 5 tahun 50.202,20 16,36 82.310,00

Berdasarkan tabel 14, dapat diketahui bahwa Produktivitas kedelai

tahun 2017 lebih besar dibandingkan tahun 2016 dan rerata lima tahun.

Produksi kedelai yang belum maksimal ini dipengaruhi oleh

beberapa faktor, diantaranya kondisi iklim sepanjang tahun 2017 yang

tidak mendukung upaya budidaya kedelai.

Berdasar data pada tabel 10, dapat diketahui bahwa luas panen

tanaman padi pada tahun 2017 di Propinsi Jawa Barat sudah melampaui

target. Wilayah Jawa Barat sudah dapat dikatakan berhasil melaksanakan

sebagian swasembada pangan utamanya padi. Beberapa indikator

membuktikan bahwa Indonesia pada tahun 2017 tidak melakukan impor

beras, padahal sebelumnya Indonesia selalu impor beras

Pada tahun 2017 juga, Jawa Barat telah berhasil melakukan ekspor

beras ke beberapa negara serta adanya pendistribusian beras ke luar

Provinsi Jawa Barat yang pengeluarannya melalui pemeriksaan Karantina

Pertanian di Pelabuhan Laut Cirebon antara lain ke Provinsi Sumatera

Selatan.

Page 66: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 59

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pelaksanaan kegiatan SKP Kelas I Bandung yang telah

dipaparkan dan disajikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Selama Tahun 2017, kegiatan operasional dan administrasi di

SKP Kelas I Bandung secara umum telah berjalan dengan baik

dan banyak mengalami kemajuan.

2. Sampai akhir tahun 2017, jumlah pegawai SKP Kelas I Bandung,

sebanyak 50 orang. Jumlah pegawai tersebut,masih belum cukup

memenuhi beban kerja,sehingga masih terjadi perangkapan

tugas.

3. SKP Kelas I Bandung mengelola anggaran DIPA TA 2017 sebesar

Rp. 6.867.445 dengan realisasi sebesar Rp. 6.758.659.767 atau

sebesar 98,42%.

4. Realisasi PNBP sampai dengan 31 Desember 2017 adalah

sebesar Rp. 1.761.540.289 atau mencapai 146,8% dari estimasi

pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp.1.200.000.000.

5. Pada tahun 2017, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

telah memberikan pelayanan sertifikasi karantina hewan sebanyak

4.603 permohonan. Pelayanan sertifikasi karantina hewan terdiri

dari sertifikat kesehatan hewan (KH-9) sebanyak 1.346 set,

sertifikat sanitasi produk hewan (KH-10) sebanyak 743 set, surat

keterangan untuk benda lain (KH-11) sebanyak 156 set dan

sertifikat pelepasan (KH-12) sebanyak 2.407 set.

6. Pada tahun 2017, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

telah memberikan pelayanan sertifikasi karantina tumbuhan

sebanyak 19.505 permohonan. Pelayanan sertifikasi karantina

tumbuhan terdiri dari Sertifikat Sanitasi Pelepasan Karantina

Page 67: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 60

Tumbuhan/PSAT (KT-9) sebanyak 647 set, Phytosanitary

Certificate (KT-10) sebanyak 7.734 set, Sertifikat Kesehatan

Tumbuhan Antar Area (KT-12) sebanyak 19.785 set. Dokumen

utama KT yang batal dikarenakan kesalahan pengetikan atau saat

print dokumen sebanyak 180 set.

7. Dalam rangka mendukung peningkatan produksi pangan

khususnya padi, jagung dan kedelai yang menjadi prioritas utama

swasembada pangan nasional, SKP I Bandung telah ikut

melaksanakan kegiatan UPSUS Pajale yang kegiatannya antara

lain berupa operasionalisasi, konsolidasi dan koordinasi Tim

Upsus Pajale Jawa Barat dalam upaya meningkatkan percepatan

pencapaian target luas tambah tanam, mempercepat pencapaian

serapan gabah oleh Bulog, mengatasi kendala di pertanaman

maupun penyediaan bantuan-bantuan, mobilisasi alsintan,

gerakan-gerakan tanam dan panen raya untuk memberi semangat

para insan pertanian dan mengkaunter berita - berita yang

merugikan upaya upsus pajale dan juga membantu

mengendalikan serangan hama maupun OPT yang relevan

dengan tugas-tugas POPT yang dimiliki Karantina Pertanian

Bandung.

B. SARAN

1. Perlunya penambahan jumlah pelatihan/magang/in house

training untuk pegawai teknis dan non teknis sehingga

kemampuan mendiagnosa/ mengidentifikasi hama dan penyakit

tumbuhan/hewan menjadi lebih akurat dan pelatihan administrasi

yang berkesinambungan dalam upaya mencapai kinerja yang

optimal.

2. Perlunya peningkatan peran serta masyarakat pengguna jasa

karantina dan kerjasama yang baik dengan instansi terkait dalam

Page 68: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 61

rangka kegiatan akreditasi laboratorium serta untuk menghindari

terjadinya pelanggaran pada komoditi yang dilalulintaskan.

3. Perlunya penambahan SDM fungsional tertentu (POPT, Medik

Veteriner dan Paramedik Veteriner) sebagai benteng terdepan

cegah tangkal Hama Penyakit Hewan dan Tumbuhan (HPHK dan

OPTK).

4. Perlunya penambahan sarana prasarana untuk menunjang

peningkatan pelayanan publik.

Page 69: Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandungskp.bdg.ppid.pertanian.go.id/doc/130/Laporan Tahunan/Laptah 2017.pdf · dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah 1) peningkatan ... 4.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Laporan Tahunan 2017 62