standardisasi

download standardisasi

of 8

description

pengertian standardisasi dan manfaatnya

Transcript of standardisasi

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangStandardisasi adalah usaha bersama membentuk standar. Standar adalah sebuah aturan, biasanya digunakan untuk bimbingan tetapi dapat pula bersifat wajib (paling sedikit dalam praktik), memberi batasan spesifikasi dan penggunaan sebuah objek atau karakteristik sebuah proses dan/atau karakteristik sebuah metode.Hakiki dan tujuan standar ini dapat digambarkan melalui contoh sebagai berikut : jika seluruh dunia memproduksi kran dan pipa air dalam bentuk dan ukuran yang berbedabeda, maka tidaklah mungkin berbagai pipa saling bersambung karena masing-masing pipa tidak serasi dengan pipa lainnya. Untuk itu diperlukan adaptor. Bilamana setiap produsen pipa dan keran air boleh memproduksi pipa semaunya tanpa memperhatikan ukuran pipa produsen lain, maka hasilnya terjadi kekacauan.Masingmasing pipa tidak setara (kompatibel) dengan pipa produk lain, terjadi pembuangan uang, waktu, tenaga; pasaran akan terpecah menjadi segmensegmen kecil, masingmasing dikuasai oleh pipa ukuran tertentu. Pada akhirnya akan terjadi kemandegan. Sebaliknya bila masingmasing produsen membuat pipa dan keran air sesuai dengan ukuran dan model yang disepakati bersama (ini disebut standardisasi) maka pembakuan tersebut akan menyederhanakan produksi, memperluas pasar. produk tertukarkan dengan produk lain serta dapat disambung dengan pipa produk pabrik lain.Standardisasi dalam bidang informasi ilmu pengetahuan dan dan teknik tidaklah kalah pentingnya dengan standardisasi bidang lain ; bahkan standardisasi mutlak diperlukan karena kerjasama antara perpustakaan mutlak dilakukan. Standardisasi berdampak terhadap perlengkapan, pengolahan bahan perpustakaan serta sarana perpustakaan. Standardisasi juga menyederhanakan dan merasionalisasikan metode dan teknik perpustakaan serta mengharmoniskan produk perpustakaan. Keharmonisan produk ini memudahkan operasi dokumenter, mengurangi biaya, menurunkan waktu tunda serta memungkinkan pertukaran dokumen antar perpustakaan.

Dalam dunia perpustakaan dengan semakin banyaknya badan, media dan orang yang mengambil bagian dalam komunikasi ilmiah maka besar peluang akan terjadi kesalahpahaman bilamana masing-masing menggunakan standar. Di samping itu dalam pengolahan informasi perlu dilakukan pengolahan dokumen secara efisien dan murah sehingga dalam perpustakaan pun diperlukan standardisasi. Dengan demikian standardisasi adalah proses perumusan dan penerapan peraturan bagi ancangan teratur kepada aktivitas khusus guna manfaat dan dengan kerjasama semua pihak yang terikat, dan khususnya untuk promosi ekonomi keseluruhan yang optimum dengan mempertimbangkan kondisi fungsional dan tuntutan keselamatan.

1.2 Definisi StandarStandar berasal dari bahasa Prancis Kuno artinya titik tempat berkumpul, dalam bahasa Inggris Kuno merupakan gabungan katastandanartinya berdiri danor(juga bahasa Inggris Kuno) artinya titik. (Merriam-Webster, 2000) kemudian diserap dalam bahasa Inggris sebagai katastandard(Pengantar standardisasi, 2009). Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan consensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan dating untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya (Peraturan Pemerintah, 2000).Adapun ISO (International Organization for Standardization) membei batasan standar sebagai .a document, established by consensus and approved by a recognized body, that provides, for common and repeated use, rules, guidelines or characteristics for activities or their results, aimed at the achievement of the optimum degree of order in a given context Juga dinyatakan bahwa standar hendaknya berdasarkan artas hasil ilmu pengetahuanm teknologi dan pengalaman yang telah terkonsolidasi dan bertujuan peningkatan manfaat komunitas yang optimum ( ISO/IEC, 2004). Dari kata standar muncul kata standardisasi artinya proses merumuskan, menetapkan, menerapkan dan merevisi standar, yang dilaksanakan secara tertib melalui kerjasama dengan semua pihak yang berkepentingan (Peraturan Pemerintah, 2000).

1.3.Tujuan StandardisasiDengan memperhatikan definisi standar maka standar bertujuan:1. Mengupayakan agar pengembangan, manufaktur, dan pemasokan produk dan jasa lebih efisien, lebih aman dan lebih bersih2. Memfasilitasi perdagangan antarnegara serta lebih adil3. Menjadi pegangan teknis pemerintah untuk keselamatan kesehatan, legislasi lingkungan dan asesmen konformitas atau penyetaraan.4. Berbagi kemajuan teknologi dan praktik manajemen yang baik.5. Memencarkan, menyempurnakan dan mempercepat waktu produk masuk pasar serta jasa yang berasal dari inovasi.6. Menjaga konsumen dan pemakai secara umum, khususnya menyangkut produk dan jasa.7. Membuat hidup lebih nyaman dan lebih sederhana karena adanya pemecahan atas masalah bersama.

1.4Manfaat Standardisasi

Standar yang berlaku di sebuah negara sering disebut standar nasional, dikeluarkan oleh badan standar masing-masing negara. Contoh di Indonesia oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN),American National Standards Institute (ANSI), Deutsches Institute fur Normung (DIN),British Standard Instiutute(BSI) dll. Pada tingkat internasional dikenal International Organization for Standardization, lebih dikenal dengan singkatan ISO (periksa bagian akhir makalah ini) yang mengeluarkan standar ISO.Standar ISO memberikan manfaat teknologi, ekonomi dan masyarakat sebagai berikut :1. Untuk bisnis, pemencaran standar ISO memungkinkan pemasok dapat mengembangkan dan memberikan produk dan jasa sesuai dengan spesifikasi yang diterima di pasar internasional. Karena itu bisnis yang menggunakan standar ISO mampu bersaing di pasar dunia.2. Untuk innovator teknologi baru, standar ISO menyangkut aspek terminologi, keserasian atau kompatibilitas dan keselamatan mempercepat pemencaran inovasi dan pengembangannya dalam produk yang dapat dimanufaktur dan terpasarkan.

3. Untuk konsumen seluruh dunia, kompatibilitas teknologi sejagad akan tercapai bila produk dan jasa didasarkan pada standar ISO; dengan demikian konsumen memilihi banyak pilihan. Misalnya bilai pisau silet berbagai merek namun standarnya sama akan menguntungkan konsumen karena konsumen dapat memilih berbagai merek namun standarnya sama. Konsumen juga memperoleh keuntungan karena produsen bersaing untuk memasarkan produknya.4. Untuk pejabat bidang perdagangan, standar internasional membuat adanya lapangan permainan yang searas bagi semua competitor pada pasar yang sama, misalnya para pesaing memasarkan aki yang sesuai dnegan stanbdar internasional di semua negara. Bila ada negara atau kawasan yang menggunakan standar yang berbeda maka hal itu merupakan hambatan bagi perdagangan. Standar merupakan sarana teknis bagi penerapan kesepakatan perdagangan.5. Bagi pemerintahan, standar internasional merupakan landasan teknologi dan ilmiah yang mendukung legislasi kesehatan, keselamatan dan lingkungan. Misalnya standar pendingin udara versi Uni Eropa R2 kini diterapkan pada hampir semua kendaraan bermotor.6. Bagi negara berkembang, standar internasional yang mewakili consensus internasionakl menyangkut keadaan tyerkini merupakan sumber tahu bagaimana pengetahuan. Dengan standar internasional member batasan karakter jasa dan produk yang diharapkan memenuhi kebutuhan ekspor maka negara berkembang berpacu memenuhi standar internasional.7. Bagi konsumen, kesetaraan atau konformitas produk dan jasa dengan standar internaisonal dapat menjamin kualitas, keamananan dan keandalan produk dan jasa.8. Bagi siapa saja, standar internasional menjamin bahwa angkutan, mesin dan alat yang digunakan adalah aman.Untuk dunia, standar internasional menyangkut emisi gas dan radiasi dan aspek lingkungan produk mampu memnyumbang upaya melestariakn lingkungan.Contoh manfaat standarStandardisasi sekrup membantu ulir di kursi, sepeda dan pesawat terbang menjadi satu serta mampu mengatasi masalah pemeliharaan yang disebabkan tiadanya standardisasi. Sebelum ada standardisasi, masalah sekrup (baut merupakan masalah pabrikan maupun pemakai.Standardisasi terminologi memungkinkan transfer teknologi lebih mudah dan lebih aman. Konsensus terminologi merupakan tahap penting dalam kemajuan teknologi dan pemencaran inovasi. Misalnya terminologi MARC dipahami pustakawan sehingga transfer data lebih mudah.Standardisasi dimensi peti kemas dan bobot memudahkan perdagangan karena tanpa standar maka perdagangan akan lebih lama dan lebih mahal. Coba bayangkan bagaimana mengkonversi beras segantang menjadi kilogram, lalu bagaimana bila peti kemas tidak standar?Standardisasi dalam bidang perbankan dan telepon membuat hidup lebih nyaman. Kartu kredit memiliki dimensi yang sama di mana-mana sehingga pemakai dapat menggunakan ATM dengan nyaman. Praktik ini mulai ditiru beberapa perpustakaan dengan menggunakan kartu tanda anggota yang baku untuk memudahkan kerjasama.Bagi penyandang cacat, tanpa standardisasi mereka akan mengalami kesulitan dalam menggunakan transportasi publik atau akses ke gedung karena lebar rampa (ramp) tidak sama.Simbol dan tengara yang dibakukan mampu memberikan informasi dan peringatan melewati tapal batas linguistik, misalnya rambu lalu lintas mengenai bahaya tanah longsor dipahami di mana saja karena sudah dibakukan. Di perpustakaan tanda toilet belum dibakukan namun dasarnya selalu membedakan tanda wanita dengan lelaki.Konsensus mengenai berbagai material, memberikan rujukan bagi pemasok dan nasabah dalam transaksi bisnis. Di perpustakaan, pengertian kertas untuk buku membantu pustakawan dalam pemesanan buku. Mungkin standardisasi metric sedikit mengalami kesulitan manakala membeli baju apakah ukuran S, M, L dan XL sama? Demikian pula ukuran sepatu ada ukuran sepatu Eropa, Amerika, Jepang dan Inggris.Kesepakatan menyangkut berbagai variasi produk untuk memenuhi ketentuan aplikasi tertentu memungkinkan manfaat biaya bagi produsen maupun konsumen. Contoh standardisasi ukuran kertas, misalnya A4 memudahkan pustakawan dalam menyediakan kertas fotokopi.Standardisasi protokol komputer memungkinkan produk berbagai penjaja (vendor) berbicara dengan produk lainnya. Di perpustakaan berbagai perangkat lunak dapat berbicara dengan perangkat lain. Maka perangkat lunak semacam Slims mampu berkomunikasi dengan perangkat lain.Tanpa kesepakatan internasional yang termuat dalam standar ISO menyangkut kuantitas dan unit metric maka perdagangan akan menghadapi hambatan.

BAB IIISIA. Standardisasi Baut dan Mur

1. ISO 4032: Internasional Organization for Standardization (ISO) dengan kode 4032 ialah standardisasi yang menspesifikasaikan karakteristik tentang mur hexagonal, Tipe no 1. Dengan ukuran ulir dari M1.6 sampai M64.

2. DIN 467: Deutsches Institut Fuer Normung (DIN) dengan kode 467 ialah standardisasi ukuran tentang karakteristik Mur Knurled ( kartel ), dengan ukuran ulir dari M3-M12.

3. DIN 547: Deutsches Institut Fuer Normung (DIN) dengan kode 547 ialah standardisasi ukuran tentang karakteristik Mur dua lubang, dengan ukuran ulir dari M5-M8.

4. BN 183: Bossard Normung, ialah standardisasi menurut perusahaan pembuatnya, dalam hal ini Bossard. Yaitu tentang standar Mur Pelat.

5. BTK 20/25: Besi Tuang Kelabu, ialah bahan untuk membuat mur yang sering digunakan. Untuk kode 20/25 menunjukan kekuatan yang dapat di reduksi oleh Mur.

BAB IIIPENUTUPStandar merupakan dokumen yang dibuat berdasarkan consensus serta disetujui oleh badan yang diakui, menyediakan penggunaan bersama serta penggunaan ulang, panduan, ketentuan atau karakteristik untuk aktivitasdan hasilnya dengan tujuan mencapai mencapai tingkat pendayagunaan yang optimum dakam konteks tertentu. Standar memiliki berbagai tujuan, semuanya untuk kepentingan manusia.Badan yang bergerak dalam standar internasional adalah ISO sedangkan untuk Indonesia adalah Badan Standardisasi Nasional. Standar yang dikeluarkan selama ini baik standar nasional maupun internasional selalu diikuti JPA untuk kepentingan pemakai, memudahkan kerjasama dan kesejahteraan manusia.Pada masa dekat ini JPA akan menghadapi masalah akreditasi perpustakaan dan sertifikasi pustakawan. Untuk menghadapi hal tersebut disarankan mengikuti ketentuan selama hal itu menguntungkan JPA; juga disarankan agar pustakawan JPA menjadi anggota Masyarakat standardisasi sehingga dapat memberikan masukan manakala terjadi pemungutan suara (balloting) rancangan standar.

DAFTAR PUSTAKAwww.ganter-griff.de/web/PDF/en/467.pdf?dispositiontype=attachmenthttp://sulistyobasuki.wordpress.com/2013/10/23/standard-dan-standardisasi-sebuah-pengantar-sangat-singkat/https://www.wasishop.de/pdf_datenblatt/DIN%20547-EN.pdfhttp://www.globalfastener.com/standards/detail_224.htmlwww.hyfastener.cn/images/jsbz/4032E.PDFhttps://eshop.wuerth-industrie.com/Sheet-metal-nut-vehicle-NUT-SHT-BMW-A3A-L19-8MM-D4-8MM/05000537.sku/WuerthGroup-Wuerth.cgid/en/US/EUR/;pgid=KX.CCmlfQn6Ae_EZMCD6YJI400005mB6N0Yg;sid=OoQ6wTbU7484wWSVMv4kHDnekBfyy_9vw7Xzes_l