STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan...

53
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT INSPEKTORAT PENGAWASAN DAERAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) tentang VERIFIKASI ITWASDA POLDA NTB Nomor: SOP- 24 /III/2014/Itwasda BAB I PENDAHULUAN 1. Umum a. bahwa secara faktual kinerja anggota Polri sudah dilaksanakan dengan baik, namun masih perlu adanya suatu sistem pemandu dalam pelaksanaannya sehingga arah prioritas dan sasaran tugas dalam pelaksanaan operasional senantiasa berorientasi pada kinerja dan pelaksanaan tugas pokok Polri; b. untuk menumbuhkan dinamika pelaksanaan tugas, Itwasda Polda NTB telah merumuskan sebuah konsep pemikiran tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) yang merupakan fallow up dari PP Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistim Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP); c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan sebagai alat penilaian kinerja berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada Itwasda Polda NTB; d. Itwasda merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan yang berada di bawah Kepala Kepolisian Daerah NUSA TENGGARA BARAT, bertugas menyelenggarakan pengawasan internal, pemeriksaan umum, perbendaharaan, dan akuntabilitas serta pemeriksaan dengan tujuan tertentu, penelahaan ulang (reviu) laporan keuangan Kepolisian Daerah NUSA TENGGARA BARAT serta memfasilitasi lembaga pengawasan eksternal di lingkungan Kepolisian Daerah NUSA TENGGARA BARAT; e. untuk mewujudkan pelaksanaan tugas Itwasda Polda NTB yang efektif, efisien, dan tepat sasaran, diperlukan piranti lunak yang mengatur hubungan dan tata cara kerja sebagai SOP; f. SOP diharapkan dapat meningkatkan dan memperlancar kinerja masing- masing di lingkungan Itwasda Polda NTB dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional dan proporsional dengan hasil yang optimal; 2. Dasar… 2. Dasar

Transcript of STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan...

Page 1: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIADAERAH NUSA TENGGARA BARAT

INSPEKTORAT PENGAWASAN DAERAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)tentang

VERIFIKASI ITWASDA POLDA NTBNomor: SOP- 24 /III/2014/Itwasda

BAB IPENDAHULUAN

1. Umum

a. bahwa secara faktual kinerja anggota Polri sudah dilaksanakan dengan baik,namun masih perlu adanya suatu sistem pemandu dalam pelaksanaannyasehingga arah prioritas dan sasaran tugas dalam pelaksanaan operasionalsenantiasa berorientasi pada kinerja dan pelaksanaan tugas pokok Polri;

b. untuk menumbuhkan dinamika pelaksanaan tugas, Itwasda Polda NTB telahmerumuskan sebuah konsep pemikiran tentang Standar OperasionalProsedur (SOP) yang merupakan fallow up dari PP Nomor 60 tahun 2008tentang Sistim Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);

c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakanpekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikansebagai alat penilaian kinerja berdasarkan indikator-indikator teknis,administratif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dansistem kerja pada Itwasda Polda NTB;

d. Itwasda merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan yang berada dibawah Kepala Kepolisian Daerah NUSA TENGGARA BARAT, bertugasmenyelenggarakan pengawasan internal, pemeriksaan umum,perbendaharaan, dan akuntabilitas serta pemeriksaan dengan tujuan tertentu,penelahaan ulang (reviu) laporan keuangan Kepolisian Daerah NUSATENGGARA BARAT serta memfasilitasi lembaga pengawasan eksternal dilingkungan Kepolisian Daerah NUSA TENGGARA BARAT;

e. untuk mewujudkan pelaksanaan tugas Itwasda Polda NTB yang efektif,efisien, dan tepat sasaran, diperlukan piranti lunak yang mengatur hubungandan tata cara kerja sebagai SOP;

f. SOP diharapkan dapat meningkatkan dan memperlancar kinerja masing-masing di lingkungan Itwasda Polda NTB dalam melaksanakan tugas dantanggung jawabnya secara profesional dan proporsional dengan hasil yangoptimal;

2. Dasar…

2. Dasar

Page 2: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

2

a. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RepublikIndonesia;

b. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tanggal 28 Agustus 2008tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);

c. Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentangOTK pada tingkat Polda dan Perkap Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 30September 2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja pada tingkatPolres dan Polsek;

d. Peraturan Kapolri Nomor 2 Tahun 2009 tentang Tata Cara PelaksanaanVerifikasi di lingkungan Polri;

e. Keputusan Kapolda NTB Nomor : Kep/ /III /2014 tanggal Maret 2014tentang Penyelenggaraan SPIP di lingkungan Polda NTB.

3. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Maksud penyusunan SOP Inspektorat pengawasan daerah Polda NTB ini,dimaksudkan untuk dapat dijadikan sebagai pedoman kerja dan akandijadikan sebagai alat penilaian kinerja sehingga di harapkan pelaksanaantugas dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien serta memperoleh hasilsesuai dengan target yang telah dirumuskan.

b. Tujuan

Tujuan penyusunan SOP verifikasi ini adalah untuk mengukur kinerjaKasatker di lingkungan Polda dan jajarannya agar tercipta keseragaman danpersamaan persepsi serta komitmen dalam menilai dan mengelola programkegiatan, penggunaan anggaran dan pengelolaan sarana dan prasaranauntuk pencapaian sasaran yang telah ditetapkan

4. Ruang LingkupAdapun ruang lingkup dari pada Standar Operasional Prosedur (SOP) ini meliputitata cara pelaksanaan verifikasi.

5. Pengertian

Dalam SOP ini yang dimaksud dengan :

a. Standar Operasional Prosedur (SOP)

1) sebuah standar/prosedur tetap dalam pelaksanaan pekerjaan;2) cara yang dispesifikasikan untuk melaksanakan aktifitas/suatu proses;3) pedoman, acuan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan

fungsi;4) suatu…..

Page 3: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

3

4) suatu set instruksi yang memiliki kekuatan sebagai petunjuk atauDirektif;

5) pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuaidengan fungsi dan alat penilaian kinerja instasi pemerintahberdasarkan indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuaidengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerjayang bersangkutan.

b. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

Adalah sebuah Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang diselenggara-kan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintahdaerah.

c. Verifikasi

Verifikasi adalah kegiatan pengawasan dan pemeriksaan yang dilakukan olehaparat pengawas internal Polri dalam hal ini Inspektorat Pengawasan Umum(Itwasum) Polri dalam lingkup jajaran Polri dan Inspektorat PengawasanDaerah (Itwasda) lingkup jajaran Kepolisian Daerah (Polda) terhadapkegiatan serah terima jabatan para Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) atauKepala Satuan Kerja (Kasatker) yang mengemban program, subkegiatanserta anggaran Polri dalam lingkup tugas jabatannya sebagaipertanggungjawaban yang bersangkutan sebelum melaksanakan serahterima jabatan.

6. SISTIMATIKA

BAB I PENDAHULUAN

1. Umum2. Dasar3. Maksud dan Tujuan4. Ruang Lingkup5. Pengertian6. Sistimatika

BAB II RENCANA PELAKSANAAN VERIFIKASI1. Verifikasi dilaksanakan2. Periode dan obyek3. Manajemen perencanaan

BAB III TATA CARA PELAKSANAAN VERIFIKASI

1. Methoda Verifikasi2. Pelaksanaan Verfikasi3. Pengawasan dan Pengendalian

BAB IV ADMINISTRASI

Kelengkapan Administrasi

BAB V PENUTUP

BAB II .....

Page 4: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

4

BAB IIRENCANA PELAKSANAAN

7. Verifikasi dilaksanakan untuk memperoleh data mengenai:

a. pencapaian kinerja program dan kegiatan satker, sebagaimana yangditetapkan dalam dokumen DIPA/RKA-KL, dokumen anggaran lain yangdisamakan dengan DIPA, serta yang ditetapkan dalam penetapan kinerjasatker pada tahun anggaran berjalan;

b. pencapaian kinerja program dan kegiatan satker yang berkaitan denganadanya tambahan dukungan anggaran operasi kepolisian terpusat/operasikepolisian kewilayahan kendali pusat, sebagaimana yang tertera dalamdokumen anggaran yang disamakan dengan DIPA/Surat Keputusan OtorisasiKapolri (SKOK)/Surat Perintah Pembayaran Dana (SP2D)/dokumenanggaran yang berasal dari pihak kedua, serta realisasi pengelolaananggarannya;

c. realisasi penyerapan anggaran per program, per kegiatan, per sub kegiatan,serta pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara oleh BendaharaSatuan Kerja (Bensatker), baik dari DIPA/RKA-KL maupun tambahandukungan anggaran dari:

1) operasi kepolisian terpusat/operasi kepolisian kewilayahan kendalipusat;

2) Dana Perawatan Kesehatan (DPK);3) dana Satuan Bersama Satu Atap (Samsat);4) dana yang berasal dari pihak kedua dan pihak ketiga yang tidak

mengikat;5) inventarisasi permasalahan strategis pada Satker yang belum dapat

diselesaikan/dipertanggungjawabkan;6) konfirmasi/klarifikasi data personel, materiil logistik, dan fasilitas Polri

sebagaimana yang tertuang dalam buku/naskah laporan kesatuanserah terima pejabat Kasatker.

8. Periode dan obyek :

a. periode waktu verifikasi dihitung sejak pejabat Kasatker di lingkungan Poldadan jajarannya yang lama mengemban tugasnya sampai dengan terbitnyaSurat Keputusan Kapolri tentang pemberhentian dari dan pengangkatandalam jabatan di lingkungan Polri pada tahun anggaran berjalan.

b. setelah verifikasi selesai dilaksanakan, pejabat lama tidak dibenarkanmembuat kebijakan di bidang personel, materiil logistik, fasilitas kepolisian,dan keuangan;

c. yang .....

Page 5: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

5

c. yang menjadi objek verifikasi, meliputi Sertijab Kasatker di lingkungan Poldadan jajarannya.

d. dalam pelaksanaan verifikasi sasaran pemeriksaan, meliputi bidang:

1) operasional;2) sumber daya manusia;3) anggaran dan keuangan;4) materiil logistik.

9. Manajemen Perencanaan Verifikasi meliputi :

a. perencanaan berupa rencana verifikasi disiapkan oleh staf Subbagremin ItwasdaPolda NTB;

b. pengorganisasian verifikasi (susunan tim verifikasi Itwasda Polda NTB) :

1) tingkat kewilayahan (Itwasda Polda NTB) :

a) penanggungjawab sekaligus pengendali dan pengawas tim dijabatIrwasda Polda NTB;

b) ketua tim dijabat Irbid dan atau Parik yang ditunjuk.

c) sekretaris tim : Parik/Auditor dan Perwira yang ditunjuk;

d) anggota tim : Parik/Auditor dan atau Perwira yang ditunjuk.

2) tugas dan tanggung jawab.

a) pengendali dan pengawas

(1) bertanggung jawab pelaksanaan verifikasi kepada Kapolda NTB;

(2) memberikan pengarahan/brifing (APP) secara umum padakesempatan pertama sebelum tim verifikasi berangkat danpenekanan serta mengawasi/mengendalikan/mengarahkankegiatan tim;

(3) memberikan petunjuk kepada tim apabila ada hal-hal dari materitemuan verifikasi yang memerlukan pembahasan intensif gunamemecahkan permasalahan yang menjadi kendala/hambatan diobyek verifikasi dalam melaksanakan tupoksinya;

(4) memberi petunjuk dan pengarahan, bila terdapat permasalahandalam perumusan temuan-temuan verifikasi secara khusus;

(5) melaporkan kepada Kapolda NTB terhadap kegiatan tim besertatemuan-temuan yang menonjol;

c) ketua …..

Page 6: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

6

c) ketua tim

(1) menyusun rencana kegiatan verifikasi;

(2) menyusun pembagian waktu dan penugasan anggota tim;

(2) meneliti daftar pertanyaan/cheklist yang disusun oleh Parik/Auditor;

(3) memimpin pelaksanaan verifikasi di lapangan;

(4) menghimpun dan meneliti temuan-temuan hasil verifikasi yangdisampaikan dari para Parik/Auditor guna dianalisa dandievaluasi;

(5) mengkoordinasikan penyusunan laporan hasil verifikasi;

d) sekretaris tim

berkoordinasi dengan staf Subbagremin untuk mempersiapkan :

(1) penyusunan rencana verifikasi;

(2) membuat surat perintah pelaksanaan verifikasi;

(3) membuat telegram pemberitahuan ke obyek verifikasi;

(4) membuat SPPD tim verifikasi;

(5) mengkoordinasikan jadwal kegiatan dan acara yang akandilaksanakan;

(6) menyelenggarakan administrasi seluruh kegiatan verifikasi;

(7) menghimpun/meneliti dan mengkoordinasikan temuan-temuanverifikasi dari para Parik/Auditor untuk disusun laporan hasilpelaksanaan tugas;

e) anggota tim

(1) menyiapkan daftar pertanyaan/check list materi sasaran verifikasisesuai bidang masing-masing;

(2) melaksanakan kegiatan di obyek verifikasi sesuai jadwal yangtelah ditetapkan;

(3) menyusun dan membuat hasil pemeriksaan yang telahdilaksanakan pada setiap obyek verifikasi;

(4) memberi masukan dalam penyusunan naskah pertanyaan hasilpemeriksaan dibidangnya masing-masing;

BAB III .....

Page 7: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

7

BAB IIITATA CARA PELAKSANAAN VERIFIKASI

10. Verifikasi dilaksanakan dengan prinsip sebagai berikut:

a. transparansi, yaitu verifikasi dilaksanakan untuk menjamin keterbukaandalam kegiatan pemeriksaan;

b. akuntabel, yaitu pelaksanaan verifikasi dapat dipertanggungjawabkan;c. nesesitas, yaitu verifikasi dilaksanakan untuk kepentingan kinerja organisasi

di lingkungan Polri;d. terpadu, yaitu verifikasi dilaksanakan dengan melibatkan berbagai satker di

lingkungan Polri.

Metode dan Periode Verifikasi

11. Metode verifikasi yang digunakan meliputi:a. inspeksi, yaitu pemeriksaan dengan saksama terhadap sasaran dan objek;b. observasi, yaitu pengamatan atas suatu objek secara teliti selama kurun

waktu tertentu;c. permintaan informasi (inquiry), yaitu menggali informasi tertentu dari berbagai

pihak yang berkompeten, dengan mengajukan pertanyaan secara lisanmaupun tertulis;

d. inventarisasi, yaitu kegiatan untuk melakukan pendataan personel, materillogistik, anggaran dan keuangan;

e. trasir, yaitu kegiatan penelusuran bukti transaksi/kejadian (voucher) dalamsuatu dokumen dengan mengikuti ketentuan/prosedur yang berlaku dari awalmenuju hasil akhir suatu kegiatan;

f. vouching, yaitu kegiatan penulusuran suatu informasi/data dalam dokumenmengikuti ketentuan/prosedur yang berlaku dari hasil menuju awal kegiatan;

g. konfirmasi, yaitu kegiatan untuk memperoleh bukti guna meyakinkan Auditor,dengan cara meminta informasi yang sah dari pihak yang berkompeten,umumnya pihak di luar auditan;

h. perbandingan, yaitu kegiatan untuk membandingkan data dari satu unit kerjadengan unit kerja yang lain, atas hal yang sama dan periode yang sama atauhal yang sama dari periode yang berbeda, kemudian diambil kesimpulan;

i. klarifikasi (checking), yaitu kegiatan untuk menguji kebenaran ataukeberadaan sesuatu;

j. pengujian atau tes, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menguji hal–hal yangbersifat esensial;

k. footing, yaitu kegiatan untuk menguji kebenaran melalui penjumlahan subtotal dan total dari atas ke bawah;

l. cross footing, yaitu kegiatan untuk menguji kebenaran tentang penjumlahansub total dan total dari kiri ke kanan;

m. scanning .....

Page 8: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

8

m. scanning, yaitu kegiatan untuk menelaah secara umum, dengan cepat danteliti untuk menemukan hal-hal yang tidak lazim atas suatu informasi/data;

n. analisis, yaitu kegiatan untuk mengurai unsur–unsur yang lebih kecil ataubagian-bagian dari data dan informsi sehingga dapat diketahui polahubungan antara unsur yang satu dengan unsur yang lain; dan

o. evaluasi, yaitu kegiatan untuk memperoleh suatu kesimpulan danpandangan/penilaian dengan mencari pola hubungan yang terkait denganberbagai informasi yang diperoleh.

12. pelaksanaan verifikasi meliputi empat tahap :

a. verifikasi dilaksanakan sebelum serah terima jabatan (sertijab) dan dalamkeadaan tertentu, atas perintah Kapolda verifikasi dapat dilaksanakan setelahsertijab.

b. tahap persiapan

1) membuat/menyiapkan surat perintah Kapolda NTB untukmelaksanakan verifikasi dengan didahului kegiatan buril (bukti materiil)yang berkaitan dengan serah terima jabatan Kasatker;

2) membuat/menyiapkan surat perintah perjalanan dinas (SPPD) KapoldaNTB untuk masing-masing tim pelaksana verifikasi;

3) membuat surat telegram sebagai pemberitahuan kepada obyektentang rencana kegiatan verifikasi;

4) pembekalan Irwasda Polda NTB selaku pengendali/pengawas dalamrangka memberikan arahan kepada tim Wasops sebagai upayapengendalian dalam kegiatan verifikasi dan sehari-hari dilaksanakanIrbidops/Irbidbin.

b. tahap pelaksanaan.

tahap pelaksanaan merupakan kegiatan tim Verifikasi di lapangan meliputi :

1) laporan kedatangan tim kepada pimpinan/Kasatker;

2) pendalaman, merupakan kegiatan dari tim verifikasi yang dilaksana-kan oleh masing-masing anggota tim sebagai pemeriksa sesuaidengan bidang tugasnya, terhadap para staf/ pelaksana Verifikasi;

3) melaksanakan pendalaman ke beberapa subsatker/fungsi sebagaipelaksana.

c. tahap pelaporan.

tahap pelaporan merupakan tahapan penyampaian hasil kegiatan timverifikasi berupa laporan hasil pemeriksaan kepada Irwasda dan disaring inti-intinya untuk di informasikan kepada obrik verifikasi maupun kepada KapoldaNTB dengan tahapan sebagai berikut :

1) melaporkan .....

Page 9: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

9

1) melaporkan secara lisan kepada Kasatker tentang hal-hal yangmenonjol yang perlu segera di tindak lanjuti untuk perbaikannya;

2) membuat laporan hasil pemeriksaan verifikasi kepada Kapolda NTBsebagai penanggung jawab tentang temuan-temuan tim secaralengkap;

3) membuat laporan atensi yang merupakan laporan pertanggungjawaban kepada Kapolda NTB atas penyelenggaraan verifikasi yangtelah dilaksanakan dengan tembusan kepada para pembina fungsiyang terkait dengan temuan menonjol.

13. pengawasan dan pengendalian.

pengawasan dan pengendalian sebagai upaya pencapaian target dan kelancarankegiatan verifikasi yang dilakukan oleh Irwasda melalui kegiatan-kegiatan:

a. pembekalan awal sampai dengan akhir sebelum tim verifikasi berangkat dansebagai penyampaian arahan serta penekanan pimpinan dalam kesiapan tim;

b pelaporan tim verifikasi kepada Irbid dan Irwasda sebagai sarana monitoringterhadap kegiatan tim beserta temuan-temuan yang menonjol setiap harinya;

c. penyusunan laporan oleh ketua tim verifikasi kepada Irwasda selakupengendali dan pengawas tim paling lambat 4 (empat) hari setelahpelaksanaan kegiatan.

BAB IVAdministrasi

14. Kelengkapan administrasi verifikasi yang diperlukan sebagai berikut:

a. surat perintah Kapolda tentang kegiatan verifikasi;b. surat perintah jalan;c. surat pemberitahuan awal mengenai kegiatan verifikasi kepada objek

verifikasi;d. produk lain yang mendukung kegiatan verifikasi, antara lain:

1) RKA-KL/DIPA dan penetapan kinerja satker objek verifikasi;2) checklist/daftar pertanyaan kepada objek verifikasi atas pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi Satker; dan3) buku kertas kerja pemeriksaan;

e. naskah laporan hasil verifikasi.f. produk laporan hasil verifikasi dibuat dan dipertanggungjawabkan oleh Ketua

Tim Pemeriksa verifikasi kepada Kapolda.

BAB V .....

Page 10: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

10

BAB VPENUTUP

Demikian pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang merupakan fallow updari PP Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistim Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP),untuk dapatnya dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas.

Ditetapkan di : Matarampada tanggal : Maret 2014

INSPEKTUR PENGAWASAN DAERAH POLDA NTB

Drs. ANANG SIDANU .S.H..M.SiKOMBES POL NRP 57081024

Page 11: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

11

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIADAERAH NUSA TENGGARA BARATINSPEKTORAT PENGAWASAN DAERAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)tentang

PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN KHUSUSDI LINGKUNGAN KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

Nomor: SOP/ 244 /III2014/Itwasda

BAB I

PENDAHULUAN

1. Umum

a. untuk lebih mengefektifkan pelaksanaan tugas pengawasan dan pemeriksaan khususoleh pengawas internal diperlukan alat kontrol terhadap kinerja dan aktivitas satuankerja sesuai tugas pokok dan rencana kerja yang telah ditetapkan dalam rangkamencapai tujuan organisasi.

b. untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan sistem pengendalian intern pemerintah disetiap satker/unit kerja melalui fungsi pengawasan dan pemeriksaan, sesuai ketentuanperaturan perundang-undangan.

c. berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlumerumuskan sebuah konsep pemikiran tentang Standar Operasional Prosedur (SOP)yang merupakan fallow up dari PP No 60 Tahun 2008 tentang Sistim PengendalianIntern Pemerintah (SPIP).

2. Dasar

a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4168)

b. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian InternPemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890);

c. Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang SusunanOrganisai dan Tata Kerja Kepolisian Daerah.

3. Maksud dan tujuan.....

Page 12: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

12

3. Maksud dan Tujuan

a. Maksud :

Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) ini, dimaksudkan untuk dapatdijadikan sebagai pedoman kerja bagi para Auditor dan Parik dalam pelaksanaan tugasWasrikKhususdi Satker Mapolda maupun Polres Jajaran.

b. Tujuan

Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) ini, bertujuan agar terwujudnya SPIdan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan bidangoperasional, sumber daya manusia, sarana prasarana, dan anggaran keuangan.

4. Ruang Lingkup

Penulisan Standar Operasional Prosedur (SOP)adalah pengawasan dan pemeriksaankhusus terhadap penyelenggaraan SPIP di lingkungan Polri dankegiatan atau perbuatanketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan bidangoperasional, sumber daya manusia, sarana prasarana, dan anggaran keuanganyang dapatmengakibatkan kerugian keuangan Negara.

5. Sistimatika

I.PENDAHULUAN

II. KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN WASRIKSUS

III. PERENCANAAN

IV. PENGORGANISASIAN

V. PELAKSANAAN

VI. PENGENDALIAN

VII. PENUTUP

BAB II

KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN WASRIKSUS

6. Pengertian - Pengertian

a. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri adalah alatnegara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanankepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.

b. Standar Operasional Prosedur (SOP)

b.Standar.....

Page 13: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

13

1) Sebuah standar / prosedur tetap dalam pelaksanaan pekerjaan;2) cara yang dispesifikasikan untuk melaksanakan aktifitas / suatu proses;3) pedoman, acuan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan fungsi;4) suatu set Instruksi yang memiliki kekuatan sebagai petunjuk atau Direktif;5) pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi

dan alat penilaian kinerja instasi pemerintah berdasarkan indikator- indikatorteknis, administrasif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dansistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.

c. Sistem Pengendalian Intern yang selanjutnya disingkat SPI adalah proses yang integralpada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan danseluruh anggota untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuanorganisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

d. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Polri yang selanjutnya disingkatSPIP Polri adalah sistem pengendalian intern yang diselenggarakan secara menyeluruhpada satuan kerja (satker) di lingkungan Markas Besar Polri dan kewilayahan.

e. pengawasan intern adalah seluruh proses kegiatan Wasriksus, reviu, evaluasi,pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas danfungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatantelah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif danefisien untuk kepentingan Polri.

f. lingkungan pengendalian adalah kondisi dalam institusi Polri yang mempengaruhi efektivitaspengendalian intern.

g. penilaian risiko adalah kegiatan penilaian atas kemungkinan kejadian yang mengancampencapaian tujuan dan sasaran Polri.

h. kegiatan pengendalian adalah tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko sertapenetapan dan pelaksanaan kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa tindakanmengatasi risiko telah dilaksanakan secara efektif.

i. informasi adalah data yang telah diolah dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusandalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi Polri.

j. pemantauan pengendalian intern adalah proses penilaian atas mutu kinerja SPI dan prosesyang memberikan keyakinan bahwa temuan audit/pemeriksaan dan evaluasi lainnyasegera ditindaklanjuti.

k. pengawasan dan pemeriksaan khususyang selanjutnya disebut Wasriksus adalahproses identifikasi masalah, analisis dan evaluasi yang dilakukan secara independen,objektif dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai kebenaran,kecermatan, kredibilitas dan keandalan informasi mengenai pengelolaan danpertanggungjawaban Kasatker/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) terhadappelaksanaan program Polri dan keuangan negara.

l. kertas kerja pemeriksaan yang selanjutnya disingkat KKP adalah catatan (dokumentasi)yang dibuat oleh auditor mengenai bukti-bukti yang dikumpulkan, berbagai teknik danprosedur yang diterapkan, serta simpulan-simpulan yang dibuat selama malakukanaudit/pemeriksaan.

m. subjek wasriksus adalah aparat pengawas intern Polri yang melakukan tugaspengawasan dan pemeriksaan pada satker di lingkungan Polri

I. kertas.....

Page 14: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

14

n. objek wasriksus yang selanjutnya disebut obrik adalah orang atau pejabat pada satkerdi lingkungan Polri yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan pengelolaanbidang operasional, sumber daya manusia, sarana prasarana, dan anggaran keuangan.

o. bukti wasriksus adalah semua media informasi yang digunakan oleh pemeriksa untukmendukung argumentasi, pendapat atau kesimpulan dan rekomendasi dalammeyakinkan tingkat kesesuaian antara kondisi/informasi kuantitatif dengan kriteria,syarat relevan, kompeten, cukup material dan serba guna.

p. dokumen sumber adalah data, catatan, dan/atau keterangan yang berkaitan denganpengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, baik tertulis di atas kertas atausarana lain maupun terekam dalam bentuk/corak apapun sebagai sumber atau buktiuntuk menghasilkan data pelaksanaan pengawasan pemeriksaan.

q. temuan adalah hasil pemeriksaan dan pengawasan yang dilakukan oleh pemeriksayang memuat data, catatan tentang kekurangan, kesalahan, kekeliruan dengandilengkapi rekomendasi/saran tindak lanjut perbaikannya.

r.rekomendasi adalah saran dari pemeriksa berdasarkan hasil pemeriksaannya, yangditujukan kepada orang dan/atau satuan kerja yang berwenang untuk melakukantindakan dan/atau perbaikan.

s. laporan wasrik khusus, adalah laporan tertulis yang dibuat oleh subjek Wasriksus atashasil temuan pengawasan pemeriksaan yang dilaporkan kepada pimpinan.

7. Prinsip-prinsip wasriksus :

a. legalitas, yaitu wasrikkhusus oleh inspektorat pengawasan dilaksanakan sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan;

b. prosedural, yaitu wasrikkhusus dilaksanakan sesuai mekanisme, tata cara danketentuan yang ditetapkan;

c. profesional, yaitu petugas pelaksana wasriksusmemiliki kemampuan sebagai auditor,serta kompetensi auditing;

d. legitimasi, yaitu proses dan hasil wasrikmendapat pernyataan pengakuan ataupengesahan dari objek wasriksus berdasarkan kriteria temuan;

e. akuntabilitas,yaitu setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatanwasriksusharus dapatdipertanggungjawabkan kepada institusi Polri;

f. transparan, yaitu wasrikkhususharus dilaksanakan secara terprogram, jelas, dan terbuka;

g. objektivitas, yaitu pelaksanaan wasrikkhusus berdasarkan fakta dan kriteria temuanyang ada, bukan persepsi atau analisa sendiri dari auditor; dan

h. independen, yaitu petugas pelaksana wasrikkhusus bersifat mandiri, dan tidakterpengaruh oleh pihak lain.

BAB IIIPERENCANAAN

8. menyusun rencana pengawasan (Renwas), mengidentifikasi permasalahan, serta menyusunProgram Kerja Audit (PKA);

h. independen.....

Page 15: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

15

9. menyiapkan Administrasi penyelenggaraan Wasriksussus, meliputi:

a. penyususnan tim dengan surat perintah Kapolda tentang penyelenggaraanWasrikkhusus;

b. surat perintah perjalanan dinas dilengkapi dengan rincian biaya perjalanan dinas;

c. surat telegram pemberitahuan tentang kegiatan Wasriksussus kepada objek Wasriksus;

d. menyusun rencana kebutuhan dukungan anggaran dan jangka waktu pelaksanaanWasriksus;

BAB IVPENGORGANISASIAN

10. Tugas:

a. penanggung jawab bertugas

1) mengarahkan pelaksanaan kegiatan wasriksus;

2) menerima laporan pelaksanaan wasriksus;

3) memantau kegiatan wasriksus; dan

4) menetapkan tindaklanjut temuan wasriksus melalui pendalaman khusus sesuailaporan hasil wasriksus.

b. koordinator dan pengendali bertugas :

a. mengarahkan pelaksanaan kegiatan tim wasriksus;

b. memantau kegiatan harian pelaksanaan tim wasriksus;

c. menerima laporan dalam bentuk KKP;

d. mengendalikan mutu hasil temuan wasriksus; dan

c. pengawas tim bertugas :1) mengawasi dan mengendalikan jadwal kegiatan tim;

2) mengarahkan tim bila ditemukan permasalahan pada obrik;

3) mereviu dan mengesahkan laporan khusus hasil pemeriksaan dan mensahkanpengantar kepada pimpinan;

4) mewakili tugas penanggung jawab/koordinator dan pengendali dalam rangkamenyampaikan laporan yang berkaitan dengan pelaksanaan wasriksus.

d. ketua tim merangkap anggota tim bertugas

1) menyusun rencana pengawasan berisi penetapan sasaran, ruang lingkup,metodelogi dan alokasi sumber daya, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagaiberikut:

3) mereviu....

Page 16: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

16

a) laporan pengaduan masyarakan, pengembangan temuan informasi publikpermintaan pihak lain;

b) sasaran audit/pemeriksaan dan pengujian yang diperlukan dan

c) SPI auditi, dan aspek-aspek penting lingkungan tempat beroperasinya auditi.

2) mengarahkan tim wasriksus sesuai bidang tugas yang akan dilaksanakan;

3) mengkoordinasikan jadwal wasriksus kepada obrik;

4) menyusun dan menyerahkan laporan harian kegiatan tim kepada koordinator danpengendali atau pengawas wasriksus;

5) menyusun LHP sesuai hasil temuan tim;

6) menyusun laporan khusus temuan bila ada untuk diajukan kepada penanggungjawab; dan

7) mewakili tugas penanggung jawab/koordinator dan pengendali/pengawas tim, bilaberhalangan.

e. sekretaris tim merangkap anggota tim bertugas :

1) membantu menyusun rencana pengawasan berdasarkan penilaian risiko gunamenetapkan obrik yang akan diperiksa;

2) membantu ketua tim mengkoordinasikan jadwal Wasriksus kepada objek wasriksusyang bersangkutan;

3) memeriksa objek wasriksus sesuai arahan ketua tim dan dituangkan dalam kertaskerja pemeriksaan;

4) membantu mengkoordinasikan kepada obrik tentang jadwal objek wasriksus;

5) membantu menyusun dan menyerahkan laporan harian kegiatan tim kepadakoordinator dan pengendali atau pengawas wasriksus;

6) membantu menyusun LHP sesuai hasil temuan tim;

f. anggota tim bertugas :

1) memeriksa objek Wasriksus sesuai arahan ketua tim dan dituangkan dalam KKP;

2) melaksanakan kegiatan Wasriksus pada objek Wasriksus;

3) melaporkan temuan khusus yang perlu mendapat perhatian di tingkat Mabes Polridan sebagai bahan masukan naskah LHP; dan

4) membantu ketua tim dalam rangka penyusunan laporan berkaitan denganWasriksus.

11. Kewajiban

a. kewajibab subjek wasriksus :

1) meminta keterangan dan/atau dokumen asli/fotokopi dari objek wasriksus denganadministrasi pengelolaan anggaran keuangan, sarana prasarana, sumber dayamanusia, dan operasional;

2) melaksanakan.....

Page 17: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

17

2) melakukan pemeriksaan di tempat-tempat penyimpanan, pelaksanaan kegiatan,pembukuan, dan tata usaha yang berkaitan dengan pengelolaan anggarankeuangan, sarana prasarana, sumber daya manusia, dan operasional;

3) memeriksa dan meneliti dokumen perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,pengawasan dan pengendalian, yang berkaitan dengan pertanggungjawabanpengelolaan anggaran keuangan, sarana prasarana, sumber daya manusia, danoperasional;

4) menetapkan jenis dokumen yang dijadikan bukti temuan wasriksus berupa data daninformasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab yang berkaitan denganpengelolaan kegiatan anggaran keuangan, sarana prasarana, sumber dayamanusia, dan operasional;

5) menetapkan/menilai penyimpangan terhadap manajemen penyelenggaraananggaran keuangan, sarana prasarana, sumber daya manusia, dan operasionalyang bertentangan dengan ketentuanperaturan perundang-undangan; dan

6) menilai dan menetapkan temuan wasrik yang bersifat menonjol yang dilakukan olehobjek wasrik.

b. kewajiban obrik, meliputi:

1) memberikan penjelasan dan jawaban dengan benar dan jujur kepada tim wasriksus;

2) menyerahkan bukti-bukti dokumen, informasi dan data yang diminta oleh subjek timwasriksus;

3) menindaklanjuti rekomendasi tim wasrik dan;

4) melaporkan hasil tindak lanjut kepada pimpinan dan tim wasrik.

BAB IVPELAKSANAAN

12. pelaksanaan, terdiri dari:

a. pengawasan dan pemeriksaan khusus dilaksanakan setelah diketahui adanyaketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan meliputi kecurangan danketidakpatutan (abuse) oleh obrik dalam penyelenggaraan program dan kegiatan dari :

1) pengaduan masyarakat

2) pengembangan temuan

3) informasi publik

b. pelaksanaan wasriksus, meliputi:

1) pelaksanaan wasriksus sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan;

2) pendalaman wasriksus di satker yang menjadi obrik;

3) penyampaian temuan kepada pimpinan.

BAB .....

Page 18: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

18

c. klasifikasi terhadap kecurangan dan ketidakpatuhan dalam penyelenggaraan programdan kegiatan bila:

1) menimbulkan kerugian negara;

2) merupakan perbuatan melawan hukum;

3) tidak dilaksanakan pencatatan administrasi sesuai dengan ketentuan;

4) tidak efektif, tidak efisien dan tidak ekonomis; dan

5) tidak punya nilai manfaat, tidak tepat guna, tidak tepat jumlah, tidak tepat tujuanpenggunaan, tidak tepat waktu, tidak tepat mutu, dan tidak tepat kebutuhan

13. Teknik pelaksanaan wasriksus:

a. terhadap bukti fisik melalui:

1) observasi atau pengamatan, dengan melakukan kegiatan peninjauan danpengamatan atas suatu objek secara hati-hati, ilmiah, dan kontinyu selama kurunwaktu tertentu untuk membuktikan suatu keadaan atau masalah;

2) inventarisasi, dengan melakukan kegiatan pemeriksaan fisik melalui penghitunganfisik barang berikut penilaian kondisinya; dan

3) inspeksi, dengan melakukan kegiatan penelitian secara langsung ke tempatkejadian (on the spot), yang dilakukan secara rinci dan teliti, dilakukan secaramendadak dan tidak dituangkan dalam berita acara (BA).

b. terhadap bukti dokumen, meliputi:

1) verifikasi, dengan melakukan pengujian secara rinci dan teliti tentang kebenaran,ketelitian, perhitungan, kesahihan, pembukuan, pemilikan dan eksistensi dari suatudokumen, untuk mendukung teknik audit atau pemeriksaan lain dalammengumpulkan dan mengevaluasi bukti dokumen;

2) cek, dengan melakukan pengujian kebenaran atau keberadaan sesuatu denganteliti, seperti merk yang diterima sesuai pesanan;

3) uji atau tes, dalam rangka meyakinkan hal-hal yang esensial untuk mengetahuikeadaan yang sebenarnya;

4) footing, guna menguji kebenaran penjumlahan sub total dan total dari atas ke bawah(vertikal);

5) cross footing, dengan melakukan pengujian kebenaran penjumlahan sub total dantotal dari kiri ke kanan (horizontal);

6) vouching, dengan melakukan kegiatan:

a) penelusuran suatu informasi atau data dalam dokumen ke pencatatan buktipendukungnya (voucher); atau

b) menelusuri ketentuan atau prosedur yang berlaku dari hasil menuju awalkegiatan, untuk mengecek adanya bukti (voucher) dan belum meneliti isinya(substantif) atau melihat laporan baru ke bukti.

2) cek.....

Page 19: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

19

7) trasir atau telusuri, dengan melakukan penelusuran suatu bukti transaksi (voucher)menuju ke penyajian atau informasi dalam suatu dokumen, atau menelusuri,mengikuti ketentuan atau prosedur yang berlaku dari awal menuju hasil akhir suatukegiatan, untuk melihat bukti baru ke laporan;

8) scanning, dengan melakukan penelaahan secara umum, cepat dan teliti untukmenemukan hal-hal yang tidak lazim atas suatu informasi atau data;

9) rekonsiliasi, dengan melakukan pencocokan dua data yang terpisah, mengenai halyang sama yang dikerjakan oleh instansi/unit/bagian yang berbeda.

c. terhadap bukti keterangan, meliputi:

1) konfirmasi, guna memperoleh bukti sebagai pendukung bagi Auditor, denganmendapatkan atau meminta informasi yang sah dari pihak yang relevan; dan

2) permintaan keterangan atau Informasi (inquiry), dilakukan untuk menggali informasitertentu dari berbagai pihak yang berkompeten.

d. terhadap bukti analisis, meliputi:

1) analisis, dengan kegiatan memecah, mengurai data atau informasi ke dalamunsur-unsur yang lebih kecil atau bagian-bagian, guna mengetahui pola hubunganantar unsur atau unsur penting yang tersembunyi;

2) evaluasi, dilakukan untuk memperoleh suatu simpulan dan pandangan ataupenilaian dengan mencari pola hubungan atau menghubungkan atau merakitberbagai informasi yang telah diperoleh;

3) investigasi, upaya untuk mengupas secara intensif suatu permasalahan melaluipenjabaran, menguraikan, atau meneliti secara mendalam, merupakan prosespendalaman dari verifikasi setelah adanya indikasi; dan

4) pembandingan, dilakukan dengan membandingkan data dari suatu unit kerja dengandata dari unit kerja yang lain, atas hal yang sama dan periode yang sama atau halyang sama dari periode yang berbeda, untuk ditarik kesimpulan;

e. terhadap bukti keterangan, meliputi:

1) konfirmasi, guna memperoleh bukti sebagai pendukung bagi Auditor, denganmendapatkan atau meminta informasi yang sah dari pihak yang relevan; dan

2) permintaan keterangan atau Informasi (inquiry), dilakukan untuk menggali informasitertentu dari berbagai pihak yang berkompeten.

BAB VPENGENDALIAN

14. Pengendalian dilaksanakan melalui:

a) menyusun laporan harian

b) laporan harian disusun oleh pelaksana dikirim kepada Kapolda melalui Irwasda PoldaNTB

c) laporan tentang temuan yang berindikasi adanya penyimpangan yang menjadi atensikhusus;

e. terhadap.....

Page 20: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

20

d) menyusun laporan akhir hasil pelaksanaan Wasrik sus kepada Pimpinan.

e) surat teguran;

f)membuat berita acara pernyataan, bila Obrik tidak memberikan jawaban atau keterangansecara lisan maupun tertulis, atau tidak bersedia memberikan dokumen sumber.

15. Selesai Pelaksanan Wasriksus, Itwasda memaparkan hasil temuan Wasriksus di hadapanKapolda dan/atau Wakapolda pada kesempatan pertama setelah selesai melaksanakanWasriksus.

BAB VIPENUTUP

Demikian pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang merupakan fallow up dari PP No60 Tahun 2008 Tentang Sistim Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), untuk dapatnyadijadikanpedoman dalam pelaksanaan tugas.

Ditetapkan di : Matarampada tanggal : Maret2014

INSPEKTUR PENGAWASAN DAERAH POLDA NTB

Drs. ANANG SIDANU .S.H..M.SiKOMBES POL NRP 57081024

Page 21: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

21

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIADAERAH NUSA TENGGARA BARAT

INSPEKTORAT PENGAWASAN DAERAH

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )

tentang

PELAKSANAAN REVIU POLDA NTB

Nomor: R /SOP- 242 /III/2014/Itwasda

I. PENDAHULUAN

1. Umum

a. bahwa tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah daerah,menyatakan aparat pengawasan intern pemerintah daerah melakukan reviu ataslaporan keuangan dan kinerja dalam rangka meyakinkan keandalan informasiyang disajikan sebelum disampaikan kepada kesatuan atas;

Page 22: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

22

b. untuk menjamin reviu atas laporan keuangan pemerintah daerah oleh InspektoratPengawas daerah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku, perlu disusunpedoman pelaksanaan reviu atas laporan keuangan pemerintah daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, hurufdan huruf b, perlu menetapkan Peraturan tentang Pedoman Pelaksanaan ReviuAtas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah;

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Pembuatan Standar Operation Procedure (SOP) ini dimaksudkan sebagaipedoman dasar bagi pelaksana Reviu laporan keuangan.

b. Tujuan

Tujuan Pembuatan Standar Operation Procedure (SOP) ini sebagai acuanpelaksanaan tugas bagi pelaksana Reviu guna mendapatkan persamaanpersepsi, kesatuan tindak dan keseragaman dalam pelaksanaan Reviu.

3. Dasar

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara(LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2003, Tamba han Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4206);

b. Undang......

b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan danTanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4400);

d. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar AkuntansiPemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2005,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);

e. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan danPengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 165 Tahun 2005, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4593);

f. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan danKinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 25Tahun 2006, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

Page 23: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

23

g. Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentangSusunan Organisasi dan Tata Kerja pada tingkat Polda.

4. Ruang Lingkup dan Tata Urut

Adapun ruang lingkup dari pada Standar Operation Procedure (SOP) ini meliputi tatacara pelaksanaan Reviu.

5. Pengertian-pengertian

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :

a. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah adalah pertanggungjawaban pelaksanaanAnggaran Pendapatan Belanja Daerah.

b. Laporan Realisasi Anggaran adalah laporan yang menyajikan informasi realisasipendapatan, belanja, dan pembiayaan pemerintah daerah dalam suatu periodetertentu.

c. Neraca adalah Laporan yang menyajikan informasi tentang posisi keuanganpemerintah daerah yaitu aset, utang, dan ekuitas dana pada suatu tanggaltertentu.

d. Laporan Arus Kas adalah laporan yang menggambarkan arus kas masuk dankeluar selama suatu periode, serta posisi kas pada tanggal pelaporan.

e. Catatan.....

e. Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tak terpisahkan dari laporankeuangan yang menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporankeuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai.

f. Entitas Pelaporan adalah unit/satuan kerja perangkat daerah yang menurutketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporanpertanggungjawaban berupa laporan keuangan.

g. Inspektorat Pengawas daerah adalah aparat pengawas yang berada di bawahdan bertanggungjawab kepada Kepala Kepolisian Daerah.

h. Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah adalah prosedur penelusuranangka-angka, permintaan keterangan dan analitis yang harus menjadi dasarmemadai bagi Inspektorat untuk memberi keyakinan terbatas atas laporankeuangan bahwa tidak ada modifikasi material yang harus dilakukan atas laporankeuangan agar laporan keuangan tersebut disajikan berdasarkan SistemPengendalian Intern (SPI) yang memadai dan sesuai dengan Standar AkuntansiPemerintahan (SAP).

i. Sistem Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dipengaruhi olehmanajemen yang diciptakan untuk memberikan keyakinan yang memadai dalampencapaian efektivitas, efisiensi, ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan keandalan penyajian laporan keuangan.

Page 24: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

24

j. Sistem Akuntansi Pemerintahan adalah serangkaian prosedur manual maupunyang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisarandan pelaporan posisi keuangan serta operasi keuangan Pemerintah.

k. Standar Akuntansi Pemerintahan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkandalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.

l. Kebijakan Akuntansi adalah prinsip-prinsip akuntansi yang telah dipilihberdasarkan standar akuntansi pemerintahan untuk diterapkan dalampenyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah.

m. Prosedur Analitis adalah prosedur untuk mengidentifikasi adanya hubungan antarakun dan kejadian yang tidak biasa serta tidak sesuai SAP.

n. Pernyataan Telah Direviu adalah tempat penuangan hasil reviu dalam bentukpernyataan yang dibuat oleh Inspektorat pengawas daerah.

o. Pernyataan Tanggung Jawab adalah pernyataan atau asersi yang menyatakanbahwa laporan keuangan telah disusun berdasarkan sistem pengendalian internyang memadai dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan.

II.PELAKSANAAN.....

II. PELAKSANAAN

1. Penyusunan LRA

a. Anggaran Pendapatan dan Belanja

Untuk memastikan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja di LRA Satkersudah sesuai dengan DIPA dan revisinya.

1) Langkah Kerja:

a) Bandingkan angka Anggaran Pendapatan dan Belanja di LRA denganDIPA dan revisinya.

b) Jika masih belum sesuai petugas UAKPA harus menelusuriperbedaan tersebut dan melakukan koreksi.

c) Kemungkinan perbedaan tersebut antara lain:

(1) Belum seluruhnya dilakukan proses posting. Agar dapatdisajikan di LRA, setelah dilakukan perekaman dokumensumber di aplikasi SAK, maka harus dilakukan proses posting,posting harus dilakukan minimal setiap bulan. Jika adaperbedaan data anggaran di LRA dan DIPA, maka lakukanposting ulang untuk setiap bulan dari Januari hingga Desember.

(2) Ada data anggaran yang belum direkam di aplikasi SAK.

Jika setelah dilakukan proses posting ulang masih ditemukanselisih, perintahkan petugas UAKPA untuk mencetak RegisterTransaksi Harian (RTH) DIPA dari Aplikasi SAK, selanjutnyaperintahkan agar dibandingkan dengan DIPA.

d) Cetak kembali LRA yang sudah dikoreksi dan bandingkan kembalidengan DIPA dan revisinya.

Page 25: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

25

e) Jika masih belum sesuai, petugas UAKPA harus mengecek kembaliuntuk menelusuri lagi sehingga diperoleh angka yang benar.

b. Realisasi Pendapatan dan Belanja

Untuk memastikan bahwa seluruh realisasi pendapatan dan belanja sudah dicatatdengan dengan benar.

a. Langkah Kerja:

a) Peroleh Berita Acara Rekonsiliasi dengan KPPN dari bulan Januarihingga Desember.

b) Analisa Berita Acara Rekonsiliasi, jika terdapat selisih, petugasUAKPA harus melakukan koreksi.

c ) Cetak.....

c) Cetak RTH Realisasi Pendapatan dan Belanja

d) Petugas UAKPA harus melakukan Verifikasi RTH dengan DokumenSumber (SPM/SP2D/SSBP)

e) Jika terdapat perbedaan, petugas UAKPA harus melakukan koreksi.

2. Penyusunan Neraca

Untuk memastikan bahwa seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas dana yang ada padatanggal neraca sudah tersaji dalam neraca. Validitas neraca pada tingkat satuan kerjamenentukan validitas neraca pada level di atasnya.

a. Langkah Kerja:

1) Peroleh data-data awal untuk penyusunan neraca, antara lain:

a) Neraca komparatif posisi terakhir, Neraca merupakan hasil cetakanaplikasi SAK. Pencetakan dari aplikasi SAK melalui menu pilihan“Tahunan”. Sebelum dicetak, sebaiknya dilakukan posting ulang untukseluruh bulan terlebih dahulu. Untuk meyakinkan seluruh DokumenSumber yang telah direkam tersaji di neraca;

b) Laporan Posisi BMN di Neraca posisi terakhir. Laporan BMN tersebutmerupakan cetakan dari aplikasi SIMAK BMN.

c) Berita Acara Rekonsiliasi dengan KPPNL

d) Hasil Inventarisasi oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (jikaada).

2) Lakukan analisa terhadap akun-akun Neraca

a) Kas di Bendahara Pengeluaran dan Penerimaan

Peroleh Laporan Pertanggungjawaban BendaharaPengeluaran/Penerimaan, atau Laporan Posisi Kas, atau BKUBendaharawan, lalu bandingkan dengan dengan Saldo Kas diBendahara Pengeluaran dan Kas di Bendahara Penerimaan. Jikaterdapat selisih, petugas harus SAK untuk menelusuri perbedaantersebut untuk dilakukan koreksi saldo yang sesungguhnya.

Page 26: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

26

b) Beberapa penyebab jika terjadi perbedaan, antara lain :

(1) Nilai Kas Minus (kurang) di Neraca disebabkan karena adaSPM/SP2D Uang Persediaan DU/TU yang belum rekam.

(2) Nilai yang terlalu besar pada akhir periode akuntansi,disebabkan karena ada SPM GU Nilih yang belum direkam atauada SSBP berupa pengembalian Uang Persediaan belumdirekam di aplikasi SAK.

(3) Salah…..(3) Salah satu kejadian yang sering terjadi adalah belum

direkamnya SSBP pengembalian Uang Persediaan tahunsebelumnya (Saldo Awal Uang Persediaan) maupun tahunberjalan.

(4) Misalnya dalam Neraca per 31 Desember terdapat Saldo Kas DiBendahara Pengeluaran sebesar Rp 50 juta, pada tanggal 5Januari Uang Persediaan tersebut telah disetorkan ke KasNegara. SSBP tersebut hingga akhir tahun belum direkam kedalam aplikasi SAK, sehingga Saldo Kas di Neraca terlalu tinggi.

b. Persediaan

Sering terjadi tidak ada nilai persediaan pada Neraca baik pada laporansemester maupun akhir tahun.

1) Langkah kerja:a) Lakukan wawancara kepada petugas UAKPA dan dan UAKPB untuk

memastikan apakah satker memiliki persediaan dan seluruhnya telahdibukukan di neraca

c) Jika memiliki persediaan tetapi belum dibukukan lakukan langkahberikut:

(1) Peroleh kartu persediaan atau Berita Acara Inventarisasi FisikPersediaan per 31 Desember.

(2) Jika belum ada, petugas UAKPB harus melakukan inventarisasipersediaan.

(3) Jika data-data tersebut sudah tersedia, petugasUAKPB/UAKPA harus merekam di aplikasi Persediaan

c. Bagian Lancar TGR/TPA

1) TGR/TPA biasanya mencakup masa pelunasan lebih dari satu tahunanggaran.

2) Jika pada akhir tahun masih terdapat saldo, dilakukan reklasifikasi untukmenentukan Bagian Lancar (yang jatuh tempo pada tahun depan)

3) Jumlah Bagian Lancar TGR/TPA ini dimasukkan ke kelompok aset lancer,sedangkan sisanya (TPA/TGR) disajikan dalam kelompok Aset Lainnya.

3. <nama aset tetap> Sebelum Disesuaikan

a. Periksa apakah masih ada akun “<nama Aset Tetap> Sebelum Disesuaikan”

b. Jika akun ini masih muncul dapat disebabkan oleh:

1) Perolehan Aset Tetap melalui Belanja Modal Belum dibukukan di SIMAKBMN

Page 27: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

27

2) Penerimaan.....

2) Penerimaan ADK dari Aplikasi SABMN belum dilakukan,

3) Penerimaan ADK dari SA BMN sudah dilakukan tetapi terdapat aset berikutSPM/SP2D yang belum direkam atau masih terdapat BMN yang berupaKonstruiksi Dalam Pengerjaan.

4) Pemeliharaan dianggarkan sebagai Belanja Modal

5) Jika masih terdapat akun ‘<nama Aset Tetap> Sebelum Disesuaikan,petugas UAKPA dan UAKPB harus menelusuri hal tersebut.

6) Apabila terdapat Pembelian Aset yang belum direkam di SIMAK BMN,petugas UAKPB harus merekam SPM/SP2D Belanja modal di aplikasiSIMAK BMN, dan selanjutnya mengirimkan ADK BMN ke petugas UAKPA(aplikasi SAK) untuk dilakukan proses penggabungan aset tetap.

7) Apabila timbulnya akun tersebut karena kesalahan penganggaran (Kegiatanpemeliharaan atau Barang untuk diserahkan ke masyarakat dianggarkandalam Belanja Modal,), petugas SAK harus melakukan jurnal aset di aplikasiSAK

4. Aset Tetap

a. Melalui menu aplikasi SAK teliti apakah Saldo Aset Tetap menurut neraca sudahsama dengan menurut SIMAK BMN (Rekonsiliasi Internal).

b. Jika masih selisih petugas satker harus menelusuri dan memperbaikinya.

5. Aset Lainnya

a. Lakukan reklasifikasi pada akhir tahun untuk TPA/TGR yang akan jatuh tempopada tahun berikutnya.

b. Yakinkan bahwa nilai TPA/TGR yang terdapat pada neraca akhir tahun adalah nilaisetelah dikurangai bagian lancar-nya.

c. Total Aset Lainnya = Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya.

6. Utang

a. Identifikasi apakah terdapat hutang belanja (akrual) yang timbul di akhir tahun,yakni berasal dari tunggakan listrik, perawatan tahanan, dan gaji/ tunjangan yangbelum dibayar

b. Jika ada, teliti apakah sudah disajikan di Neraca

7. Saldo Awal

a. Bandingkan saldo neraca per 31 Desember dari neraca komparatif denganHardcopy Laporan Keuangan Satker tahun sebelumnya.

b. Apabila.....

b. Apabila terdapat selisih, petugas UAKPA/SAK harus mencari penyebab terjadinyaselisih tersebut, dan perbaiki LK atau jika tidak bisa, ungkapkan perbedaantersebut di CALK

Page 28: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

28

8. Penyusunan laporan bmnUntuk memastikan UAKPB telah menyusun Laporan BMN sesuai ketentuan.

a. Langkah Kerja:

(catatan: Langkah kerja Penyusunan Laporan BMN, terkait dengan langkah kerja

penyusunan neraca untuk akun aset tetap)

1) Petugas UAKPB meyakinkan, apakah satker memiliki Aset tetap dan

seluruhnya telah direkam di aplikasi SIMAK BMN.

2) Apabila masih ada aset tetap dari tahun-tahun sebelumnya yang belum

dicatat di SIMAK BMN, petugas UAKPB harus mencatat aset tersebut di

SIMAK BMN.

3) Perekaman dilakukan melalui Menu Saldo pada periode berjalan ( misalnya

terdapat Kendaraan yang diperoleh pada tahun 2007, tetapi belum

dibukukan/direkam di SIMAK BMN, maka perekaman/pencatatan dilakukan

melalui Menu Saldo Awal pada periode Desember)

4) Setelah semua semua direkam, lakukan proses penggabungan data SIMAK

BMN ke aplikasi SAK, melalui menu “Kirim” dari aplikasi SIMAK BMN dan

digabung melalui menu “Terima dari UAKPB” di aplikasi SAK.

9. Penyusunan CALK

a. CaLK adalah unsur LK pokok dan wajib, bukan tambahan.

b. CaLK bagian tak terpisahkan dari LK

c. Setiap entitas wajib menyajikan CaLK

d. Fungsi CaLK: menjelaskan unsur dlm LK yang lain

e. Jika belum membuat CaLK, agar menyusun CaLK sesuai contoh di SE DirekturJenderal Perbendaharaan No 51 tahun 2008.

f. Crtical Poin dalam CALK Satker Polda umumnya :

1) Tidak seluruh dana hibah, bantuan ataupun dana lainnya yang diterimaSatker diungkapkan dalam CALK, untuk itu disarankan agar Satkermemperbaiki CALK dengan mengungkapkan seluruh dana hibah padaPenjelasan Dana Hibah serta dana lainnya (misalnya dana parkir, danaoperasi tertentu misalnya operasi ketupat dll) diungkapkan dalam CALKpada penjelasan / poin PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA

2) Pengungkapan pos laporan keuangan maupun pengungkapan lainnya agarmempedomani Kebijakan Akuntansi yang ada (yang sudah ada / diuraikandalam CALK tersebut)

3) Untuk Satker yang memperoleh penerimaan antara lain Rumah Sakit, harusmengungkapkan secara lengkap menyeluruh seluruh aspek keuangan yangdikelola rumah sakit, dan untuk Rumah Sakit yang sudah BLU agarmelampirkan Laporan Keuangan BLU

10. CATATAN TAMBAHAN :

2) Pengungkapan.....

Page 29: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

29

Agara cermati hal-hal sebagai berikut :

a. Apakah telah dilakukan opname kas per 31 Desember dan mintakan salinan R/Kbank per 31 Desember

b. Apakah sudah dilakukan stock opname terhadap pos Persediaan dan Aset Tetapdan mintakan berita acara stock opnamenya.

c. Apakah aplikasi persediaan sudah sama dengan hasil stock opnamed. Apakah aset tetap hasil hibah telah dilengkapi dengan Berita Acarae. Apakah aset tetap rusak sudah direklas ke aktiva lain-lainf. Apakah saldo awal AT sudah sama dengan aplikasi SIMAK BMNg. Penjelasan pos neraca untuk untuk aset tetap kurang memadaih. Apakah seluruh akun aset telah disesuaikani. Pendapatan hibah (apabila ada) belum disajikan dalam CALK

III. PENUTUP

Demikian Standard Operation Procedure (SOP) dibuat untuk dapat digunakan sebagaipedoman petugas Pelaksana Reviu.

Ditetapkan di : Mataram

pada tanggal : Maret 2014

INSPEKTUR PENGAWASAN DAERAH POLDA NTB

Drs. ANANG SIDANU .S.H..M.Si

KOMBES POL NRP 57081024

Page 30: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

30

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

ITWASDA

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

tentang

PENGAWASAN OPERASI (WASOPS)

NOMOR: SOP- 234 /III/2014/ITWASDA

I. PENDAHULUAN

1. Umum

a. bahwa dalam rangka melaksanakan operasi Kepolisian perlu dilakukanpengawasan dengan sasaran bidang manajemen Operasi Kepolisiandiperlukan perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan pengawasan danpengendalian;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut diatas perlu kiranyadisusun tentang Standart Operasional Prosedur (SOP) tentang pengawasanoperasi sebagai acuan dan pedoman bagi personel pengawas internal,sehingga dalam melaksanakan kegiatan mendapatkan hasil yang lebih optimal.

2. Dasar

a. Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentangsusunan OTK pada tingkat Polda dan Perkap Nomor 23 tahun 2010 tanggal 30September 2010 tentang susunan OTK pada tingkat Polres dan Polsek;

b. Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2012 tanggal 22 Juni 2012 tentangMenejemen Operasional Kepolisian Negara Republik Indonesia;

c. Peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2009 tanggal 3 Maret 2009 tentang SistemOperasional Kepolisian Negara Republik Indonesia;

d. Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep/760/X/2005 tanggal 21 Oktober 2005tentang Petunjuk Wasops di lingkungan Polri;

3. Pengertian

Page 31: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

31

a. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri adalahalat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertibanmasyarakat, menegakkan hukum serta memberikan perlindungan,pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanyakeamanan dalam negeri;

b. Manajemen Operasi Kepolisian adalah suatu proses penyusunanperencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian dalam rangkamelaksanakan operasi kepolisian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkansecara efektif dan efisien;

c. Rencana Operasi yang selanjutnya disingkat Renops adalah suatu produkperencanaan yang akan dijadikan pedoman dalam melakukan operasikepolisian yang berisi situasi, tugas pokok, pelaksanaan, pengendalian,administrasi, personel, sarana prasarana dan anggaran;

d. Operasi Kepolisian adalah serangkaian tindakan Polri dalam rangkapencegahan, penanggulangan, penindakan terhadap gangguan keamanan danketertiban masyarakat (Kamtibmas), serta penanganan bencana yangdiselenggarakan dalam kurun waktu, sasaran, cara bertindak (CB), pelibatankekuatan dan dukungan sumber daya tertentu oleh beberapa fungsi kepolisiandalam bentuk satuan tugas (Satgas);

e. Sasaran Operasi Kepolisian adalah bentuk potensi gangguan, ambanggangguan dan gangguan nyata tertentu yang ditanggulangi dengan operasikepolisian;

f. Target Operasi yang selanjutnya disingkat TO adalah sasaran yang dipertajamberdasarkan skala prioritas dan dapat diukur untuk ditangani, dicapai dalampenyelenggaraan operasi Kepolisian;

g. Kontinjensi adalah suatu kejadian yang muncul secara tiba-tiba yang tidakdapat diprediksikan (unpredictable), dapat menimbulkan gangguan Kamtibmasyang disebabkan oleh faktor alam, manusia dan hewan;

h. Kuratif adalah CB yang dilakukan dalam operasi Kepolisian berbentukpertolongan dan penyelamatan;

i. Direktif adalah persetujuan, petunjuk dan arahan dari penanggung jawabkebijakan operasi mengenai bentuk operasi, sandi operasi, waktu operasi dansumber anggaran yang akan digunakan untuk menyelenggarakan operasikepolisian;

j. Perintah Operasi yang selanjutnya disingkat PO adalah dokumen administrasioperasi kepolisian yang berisikan jenis, sandi dan waktu dimulainya operasikepolisian;

k. Surat perintah pelaksanaan operasi yang selanjutnya disingkat Sprinlakopsadalah perintah kepada para petugas yang dilibatkan dalam operasi Kepolisianuntuk melaksanakan operasi Kepolisian dengan sandi, waktu dan rincian tugastertentu;

b. Manajemen .....

Page 32: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

32

l. Latihan Praoperasi yang selanjutnya disingkat Latpraops adalah pelatihanyang berupa teori dan praktek dalam rangka kesiapan sebelum pelaksanaanoperasi kepolisian.

4. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Standart Operasional Prosedur (SOP) ini dibuat untuk dijadikan sebagai acuandalam pelaksanaan wasops secara transparan dan akuntabel.

b. Tujuan

Standart Operasional Prosedur (SOP) sebagai pedoman bagi pejabat ataupetugas pelaksana, guna mendapatkan persamaan persepsi, kesatuan tindakdan keseragaman dalam pelaksanaan wasops.

5. Ruang Lingkup

Materi yang tertuang dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) Wasops inimeliputi aspek manajemen operasional (perencanaan, pengorganisasian,pelaksanaan dan pengendalian) terhadap pelaksanaan operasi baik dari aspekpelibatan kekuatan personel dan sarana prasarana maupun dukungan anggaran.

6. Tata Urut

I. PENDAHULUAN

II. PERSIAPAN

III. PELAKSANAAN

IV.PELAPORAN

V. PENUTUP

II. PERSIAPAN

4. Maksud .....

Page 33: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

33

7. Personel pelaksana

a. menyusun/membuat renwas operasi;b. menyiapkan Surat perintah petugas yang ditunjuk;c. surat Perintah Perjalanan Dinas;d. menyiapkan sarana tranportasi;e. menyiapkan kertas kerja;f. membuat Surat Telegram pemberitahuan kepada obyek Wasops;g. menyusun pembagian waktu dalam penugasan anggota tim;h. menyusun daftar pertanyaan/checklist sesuai sasaran Wasops;i. koordinasi dengan Roops Polda NTB atau Satker yang dikedepankan, terkait

dengan produk Renops, dan referensi lainya sesuai sasaran operasi.

j. menghimpun dan meneliti temuan – temuan hasil Wasops guna dianalisa dandievaluasi;

k. menyusun laporan kepada Kapolda NTB sebagai pertanggungjawaban tugasakhir.

8. Obyek pengawasan operasi bidang Manajemen Operasional yang meliputi :

a. perencanaan;b. pengorganisasian;c. pelaksanaan;d. pengendalian;

e. dukungan sarana dan prasara

f. dukungan anggaran dan keuangan.

9. Metode dan tehnik Wasops

a. tanya Jawab/ konfirmasi;b. observasi/pengamatan;c. peninjauan Posko Operasi;d. pencocokan data;e. penghimpun pilun dan data;f. evaluasi;g. pengarahan.

III. PELAKSANAAN

10. Pelaksanaan persiapan terhadap obyek Wasops

j. Menghimpun .....

Page 34: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

34

a. Perencanaan

1) Inventarisir produk administrasi operasi antara lain :

a) Rencana Operasi (Renops) dengan meteri sandi operasi, waktu(lamanya operasi) sasaran operasi, cara bertindak (CB), targetoperasi (TO) jumlah personel yang dilibatkan serta dukungananggaran (APBN non APBN );

b) apakah Renops satuan atas (Mabes Polri dan Polda NTB palinglambat H-7 sudah diterima oleh satuan bawah;

c) Kirsus Intelejen apakah sudah disusun dengan sasaran dan carabertindak yang lebih spesifik serta dijadikan sebagai acuanpembuatan rencana operasi (Renops);

d) apabila ada perubahan target operasi (TO) apakah Kirpat sudahdisusun oleh DitIntelkam Polda dan/atau Satintelkam Polres;

e) surat perintah pelaksanaan operasi (Sprinlakops) yaitu jumlahpersonel yang ditunjuk sesuai kebutuhan dan pembagian masing-masing Satgas sesuai sasaran operasi;

f) Perintah Operasi (PO) dari satuan atas dan jawaban mengerti sertasiap melaksanakan;

g) apakah sudah menyusun Surat Perintah (Sprin) penunjukanpersonel setiap pentahapan operasi dan jumlah kekuatan;

h) apakah sudah menyusun jadwal/tahapan operasi;

i) apakah sudah menyusun rencana Teknologi Informasi (TI) untukpenggelaran alkom;

j) apakah sudah menyusun rencana Latpraops sesuai dengansasaran dan jenis operasi;

k) apakah sudah melaksanakan rapat koordinasi dengan Instansilintas sektoral terkait, serta komponen masyarakat lainnya;

l) apakah sudah penyusunan HTCK operasi antar pejabat dalamSatgas;

m) apakah sudah menjawab mengerti dan siap melaksanakan perintahoperasi;

n) penyiapan ruang posko operasi yang berisi piranti lunak, pirantikeras dan panel data dalam bentuk digital, serta perangkat lainnyadalam satu ruangan

o) apakah sudah menyiapkan format dan/atau belangko dan dokumenlain yang diperlukan guna mengirimkan laporan harian;

p) apakah sudah menyiapkan tanda pengenal operasi;

q) perencanaan kebutuhan anggaran dan keuangan;

d) Apabila .....

Page 35: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

35

r) apakah sudah disusun rencana penyaluran anggaran kepada yangberhak sesuai daftar nama-nama personel yang terlibat operasi;

s) apakah sudah menyusun rencana penggeseran pasukan sesuaitahapan operasi minimal H-2 dan termasuk dukungan anggara.

b. Pengorganisasian

1) Apakah sudah menyusun Surat Perintah Operasi (Sprinlakops) :a) Tingkat Polda :

(1) Kaopsda dijabat oleh Kapolda;

(2) Wakaopsda dijabat oleh Wakapolda;

(3) Karendalopsda dijabat oleh Karoops Polda;

(4) Kasetopsda, Kapusdataopsda dan Kasatgasda, Pa Anev danPa Posko dijabat oleh perwira yang ditunjuk.

b) Tingkat Polres:

(1) Kaopsres dijabat oleh Kapolres;

(2) Wakaopsres dijabat oleh Wakapolres;

(3) Karendalopsres dijabat oleh Kabagopsres;

(4) Kepala sekertaris operasi (Kasetops) dijabat olehKasubbagbinops Polres dan dibantu oleh Perwira Anev;

(5) Kepala pusat data operasi (Kapusdataops) dijabat olehKasubagdalops Polres dan dibantu oleh Perwira Posko:

(6) Kepala Satuan Tugas (Kasatgas).

c) Penjabaran tugas :

(1) Kaops

(a) menetapkan arah kebijakan operasi kepolisian;

(b) memberikan direktif penyelenggaraan operasikepolisian.

(2) Wakaops bertugas

(a) membantu tugas penanggung jawab kebijakan operasidalam penetapan arah kebijakan operasi kepolisian;

(b) memberikan saran pertimbangan dan membantupelaksanaan tugas penanggung jawab kebijakanoperasi;

(4) Kasetopsda .....

Page 36: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

36

(c) mewakili tugas penanggung jawab kebijakan operasiapabila berhalangan dan melaporkan hasilnya padakesempatan pertama.

(3) Karendalops bertugas

(a) menerima arahan atau petunjuk dari Kaops untukditeruskan kepada pelaksana operasi;

(b) melaksanakan rapat koordinasi dengan fungsi yangdilibatkan/instansi terkait;

(c) menyusun Renops berdasarkan kirsusintel denganlampiran TI, renbut Matlog dan dukungan anggaran;

(d) menyusun Sprinlakops sesuai dengan kebutuhanoperasi;

(d) menyusun Renlat dan menyelenggarakan Latpraops;

(e) menyiapkan format dan/atau belangko dan dokumenlain yang diperlukan;

(f) menyusun HTCK antara pejabat dan Satgas operasiserta instansi lain sesuai sasaran dan jenis operasi;

(g) menyiapkan tanda pengenal / pita operasi;

(h) menyalurkan anggaran kepada yang berhak sesuaiketentuan yang berlaku;

(i) melaksanakan pengecekan akhir dan pembagiandukungan sarana prasarana operasi kepolisian sesuaikebutuhan;

(j) melaksanakan supervisi dan/atau asistensi ke Pospammaupun kesiapan satgas dilapangan;

(k) memantau setiap pentahapan operasi dan hasil yangdicapai setiap perkembangan kepada Kaops/Wakaops;

(l) memberikan petunjuk dan arahan secara langsung,melalui lisan dan tertulis kepada Kasatgas dan petugaspelaksana;

(m) melakukan konsolidasi sebelum, sewaktu dan sesudahoperasi;

(n) pada standar keberhasilan operasi kepolisian; dan

(o) melaporkan hasil kepada penanggung jawab kebijakanoperasi/ Kaops sesuai struktur organisasi.

(4) Kasetops bertugas

(a) menyelenggarakan administrasi operasi;

(b) menyusun Rengiat harian dan mingguan Kaops;

(c) menghimpun Rengiat harian dan mingguan Kasatgas;dan

(d) membuat laporan Anev harian/mingguan dan laporanakhir hasil operasi kepada satuan atas;

(e) Menyusun .....

Page 37: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

37

(e) dalam pertelaan tugasnya di bantu oleh Perwira Anev.

(5) Kapusdataops bertugas

(a) menyiapkan posko dan perlengkapannya;

(b) menghimpun dan mencatat laporan harian dari paraKasatgas;

(c) menyiapkan akses komunikasi (voice datavideo/teleconference, internet, faximile, handy talkydan telepon);

(d) Kapusdataops bertanggung jawab kepada Kaops;

(e) pertelaan tugasnya dibantu oleh Perwira Posko.

(6) Satuan tugas (Satgas) menyusun rengiat harian danmingguan hasil evaluasi kegiatan sebelumnya, sertamelaporkan hasil operasi antara lain :

(a) Satgas deteksi :

Tingkat Polda dijabat oleh Dirintelkam, sedangkan ditingkat Polres dijabat oleh Kasatintelkam denganpenjabaran tugas melaksanakan penyelidikan,pengamanan dan penggalangan dengan langkah-langkah deteksi dan identifikasi;

(b) Satgas Preemtif :

Tingkat Polda dijabat oleh Dirbinmas, sedangkan ditingkat Polres dijabat oleh Kasabinmas denganpenjabaran tugas melaksanakan kegiatan pembinaanmasyarakat;

(c) Satgas Preventif :

Tingkat Polda dijabat oleh Dirsabhara, sedangkandi tingkat Polres dijabat oleh Kasatsabharadengan penjabaran tugas melaksanakan kegiatanpencegahan meliputi kegiatan penjagaanpengawalan dan patroli;

(d) Satgas Kamseltibcar LantasTingkat Polda dijabat oleh Dirlantas, sedangkan ditingkat Polres dijabat oleh Kasatlantas denganpenjabaran tugas melaksanakan kegiatanpengaturan dan pengendalian dan kelancaranarus lalu lintas;

(e) Satgas Tindak

(c) Menyiapkan .....

Page 38: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

38

Tingkat Polda maupun Polres dijabat oleh Perwirayang ditunjuk, dengan penjabaran tugasmembantu melaksanakan kegiatan penindakanterhadap terjadinya Tindak Pidana yang terjadiselama berlangsungnya operasi;

(f) Satgas GakkumduTingkat Polda dijabat oleh Dirreskrimumsedangkan di tingkat Polres dijabat olehKasareskrim dengan penjabaran tugasmelaksanakan kegiatan penyelidikan dan penyidikanterhadap tindak pidana diproses secara tuntas,secara profesional, proposional, prosedural yangterjadi selama operasi dengan melibatkan InstansiKejaksaan dan Pengadilan;

(g) Satgas Banops.Tingkat Polda dijabat oleh Dansatbrimobsedangkan di Polres dijabat oleh Perwira yangditunjuk, dengan penjabaran tugas mempersiapkankegiatan bantuan dan back up Operasi :(1) melaksanakan pengawasan terjadinya

penyimpangan yang dilakukan oleh personeloperasi;

(2) menggelar jaring komunikasi dalam rangkamendukung kegiatan operasi;

(3) melaksanakan kegiatan penerangan (Humas)kepada masyarakat;

(4) melaksanakan kegiatan medis dan kesehatan;

(5) penggelaran sarana / prasarana, kendaraandan tindakan pertolongan cepat di bidangkedokteran/kesehatan serta evakuasi.

(h) Sprinlakops agar melibatkan unsur Sitipol,Urddokkes Humas dan Sarpras sebagai Satkgasbantuan operasi, sedangkan unsur Propam danSiwas sebagai unsur pengawas agar dibuatkanSprin tersendiri.

c. Pelaksanaan

1. Bidang operasional

(f) Satgas .....

Page 39: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

39

a) sebelum pelaksanaan operasi supaya menyelenggarakan latihanteori maupun praktek/peragaan dengan melibatkan semuapersonel operasi, sedangkan materi menyesuaikan sasaranoperasi serta melaporkan hasilnya ke Biroops Polda NTB;

b) melakukan gelar pasukan, rapat koordinasi dan memaparkanrencana kegiatan sebelum dilakukan operasi dengan melibatkanunsur terkait, disesuaikan dengan sasaran dan jenis operasi, sertamelaporkan hasilnya ke Biroops Polda NTB;

c) dalam rangka operasi Mantab Praja atau pemilukada supayamembuat MOU dengan Pemprop/Pemkab/Pemkot dan KPU, yangterkait dengan fakta kesepahaman penerimaan dana Hibahmaupun penyelenggaraan pengamanan;

d) menggelar panel data dinamika operasi (PDDO) secara transparanmaupun digital dengan kelengkapan administrasi berupa formatatau belangko, dan dokumen lain yang diperlukan gunamengirimkan laporan dan Anev harian;

e) menyiapkan pos pengamanan (pospam) sesuai kebutuhan operasi,yang ditempatkan pada lokasi berdasarkan kerawanan wilayah,kekuatan personel dan dukungan anggaran;

f) setiap hari selama operasi Kaopres membuat rencana kegiatantermasuk masing-masing Satgas, berdasarkan hasil evaluasikegiatan sebelumnya, untuk menentukan sasaran, cara bertindakdan penanganan target operasi yang lebih efektip dan efisien;

g) Kasetops selaku Kaanev setiap hari membuat laporan anev harian,mingguan dan bulanan yang dilaporkan kepada Kaopsres, gunamengevaluasi pelaksanaan operasi;

h) Satgas Deteksi membuat perkiraan cepat (Kirpat) apabila terjadiperubahan TO, yang diikuti perubahan CB dan pelibatan kekuatanbila diperlukan;

i) supervisi/asistensi yang dilakukan Biroops Polda NTB selakupembina fungsi lebih awal, sehingga pada saat Wasops dariItwasda Polda NTB tidak terdapat kesalahan;

2 Bidang sumber daya manusia

a) personel yang dilibatkan dalam Sprinlakops harus dibebaskan darikegiatan harian/ tugas rutin;

b) dalam hal kotijensi yang memerlukan backup penambahanpersonel Brimob atau Sabhara, agar Satwil mengajuanpermohonan secara lisan dan tertulis, kepada Kapolda NTB,tembusan Karoops Polda NTB;

b) Melakukan .....

Page 40: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

40

3. Bidang sarana prasarana

a) Karendalops supaya membuat rencana kebutuhan sarana danprasarana guna mendukung operasi berupa alkom, ranmor roda 6,roda 4 dan roda 2, senpi panjang dan pendek, borgol, tongkat, dansebagainya, sesuai sasaran dan kebutuhan operasi;

b) dukungan sarana prasarana telah ditempatkan pada pos-pos yangtelah ditentukan dan telah siap operasional, jika sewaktu-waktudibutuhkan;

c) Subagsarpras agar membuat rencana pendistribusian (rendis)bahan bakar minyak (BBM) dari dukungan rutin selama operasi,kecuali ada dukungan BBM secara khusus diluar rutin;

4. Bidang anggaran dan keuangan

a) dukungan anggaran berasal dari DIPA/RKA-KL Satker BiroopsPolda NTB;

b) dukungan dana hibah uang/barang/jasa dari Pemprop, Pemkabdan Pemkot, supaya dilengkapi administrasi antara lain :

(1) perjanjian hibah (MoU);

(2) berita acara serah terima hibah;

(3) surat pernyataan telah menerima hibah yang ditandatanganioleh Kasatker dan diberi cap basah;

(4) dicatat dalam pembukuan tersendiri (diluar buku KU-1);

(5) dimasukan ke rekening penampungan penerimaan hibah,apabila sudah ada dengan menjelaskan nomor rekening,atasnama rekening, dan Bank yang digunakan, kalau belumsupaya membuka rekening dengan mengajukan permohonanmelalui Kabidkeu dan diteruskan ke Kapuskeu Polri;

(6) satker tidak diijinkan menampung dana hibah pada rekeningbendahara pengeluaran/penerimaan atau rekening pribadi;

(7) apabila masih ada saldo, agar disetor ke kas Negara, kecualiditentukan lain dalam perjanjian hibah;

(8) satker dapat langsung menggunakan uang yang berasal darihibah tanpa menunggu terbitnya persetujuan pembukaanrekening hibah;

3. Bidang .....

Page 41: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

41

(9) mengajukan revisi DIPA ke Kanwil Ditjen Perbendaharaansetempat (dengan mempedomani Perdirjen Perbendaharaannomor: PER-15/PB/2012 tentang tata cara revisi DIPA);

(10) satker yang menerima hibah dan tidak mengajukan registrasidan atau pengesahan akan diberikan sangsi administrasi;

(11) penerimaan dana hibah agar dicatat dalam CaLKberdasarkan T.A.

c) mempedomani Keputusan Kapolri Nomor: Kep/415/VII/2012tanggal 20 Juli 2012 tentang Norma Indeks di lingkungan Polri T.A.2014:

Dukungan Operasi / Logistik 72.000,-

Uang saku OH Rp. 17.000,- Dana Satuan OH Rp. 3.000,- Jasa Angkutan OH Rp. 5.000,- Kodal OH Rp. 2.000,- Makan Operasi OH Rp. 42.000,- Bek Kes OH Rp. 3.000,-

Latpraops Rp. 132.000,-

Uang Makan OH Rp. 34.000,- Snack & Drink OH Rp. 15.000,- Alins/Alongins OH Rp. 10.000,- Minlat OH Rp. 3.000,- Honor Instruktur O/JP Rp. 70.000,-

(d) menyususun rencana kebutuhan anggaran untuk didistribusikankepada personel yang terlibat operasi sesuai dengan jumlah dantahapannya dengan indek pada poin (d) batas maksimal;

(e) (H-3) uang saku, makan dan bekkes sudah diterimakan kepadapersonel yang terlibat operasi, dengan melengkapi daftar nominatifdan ditanda tangani;

(f) membuat perwabku seluruh anggaran yang diterima dengankoordinasi dengan pembina fungsi keuangan;

d. Bidang pengawasan dan pengendalian

1. Kaops melakukan pemantauan setiap pentahapan operasi dan hasil yangdicapai serta mengevaluasi guna menentukan cara bertindak yang lebihefektip;

(10) Satker .....

Page 42: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

42

2. Kaops dan Karendalops supaya melakukan supervis/asistensi kepadasatuan bawah dan petugas pelaksana;

3. konsulidasi personel yang terlibat operasi mulai dari sebelum, sewaktudan purna operasi;

4. menyusun hasil akhir operasi kepada Kapolda NTB dalam waktu palinglambat 14 (empat belas) hari setelah operasi berakhir

IV. PELAPORAN

pelaporan hasil akhir operasi kepolisian kepada penanggung jawab operasi melaluiKarendalops dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari setelah operasi berakhir,dengan melampirkan perwabku, sedangkan laporan memuat :

I. PENDAHULUAN

1. Umum

2. Dasar

3. Maksud dan tujuan

4. Ruang lingkup

5. Tata urut

II. PELAKSANAAN

6. Tahap persiapan

7. Tahap pelaksanaan

8. Tahap pengakhiran

III. HASIL YANG DICAPAI

9. Hasil yang dicapai (target operasi yang berhasil dicapai atau diungkap).

10. Penyerapan dan sisa anggaran operasi

11. Kendala

12. Analisa dan evaluasi

IV. PENUTUP

13. Kesimpulan

14. Saran.

IV. PELAPORAN .....

Page 43: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

43

V. PENUTUP

Demikianlah Standar Operasional Prosedur (SOP) ini disusun untuk dijadikan pedomandalam pelaksanaan tugas pengawasan operasi.

Ditetapkan di : Mataram

pada tanggal : Maret 2014

INSPEKTUR PENGAWASAN DAERAH POLDA NTB

Drs. ANANG SIDANU .S.H..M.Si

KOMBES POL NRP 57081024

Page 44: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

44

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIADAERAH NUSA TENGGARA BARAT

INSPEKTORAT PENGAWASAN DAERAH

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )

tentang

PENGAWASAN PROYEK (WASYEK)

JAJARAN POLDA NTB

Nomor: R /SOP- 243 /III/2014/Itwasda

II. PENDAHULUAN

6. Umum

a. sesuai DIPA / RKA-KL satker jajaran Polda NTB T.A. 2014 yang tertuangdidalamnya terdapat pembangunan mapolsek dan renovasi gedung;

b. pengawasan pembangunan polsek dan renovasi gedung adalah merupakanbagian integral dari pengawasan fungsional Internal Polri untuk menjaminterselenggaranya suatu pembangunan polsek dan renovasi sesuai perencanaan

Page 45: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

45

yang telah diajukan dan didukung anggaran yang tersedia serta norma yangberlaku;

c. pengawasan pembangunan polsek dan renovasi gedung kewilayahan di jajaranPolda NTB adalah guna mengetahui sejauhmana kemajuan fisik pembangunanmapolsek dan renovasi gedung yang telah dijadwalkan dan direncanakan sesuaiSPP kontraknya;

d. agar pengawasan operasi pembangunan mapolsek dapat berjalan secaraefektif, efisien dan ekonomis, maka perlu disusun rencana pengawasan operasiproyek sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas di lapangan.

7. Maksud dan Tujuan

c. Maksud

sebagai kontrol untuk memperoleh hasil pekerjaan proyek pembangunanmapolsek dan renovasi gedung pada jajaran Polda NTB yang sesuaistandar dan spektek yang dapat dipertanggungjawabkan (akuntabel)

d. Tujuan

agar diperoleh kesamaan persepsi dan memudahkan pelaksanaanpengawasan proyek (Wasyek) pembangunan mapolsek dan renovasiyang tertuang dalam DIPA/ RKA-KL satker T.A. 2014

3. Perkap …..

2

8. Dasar

a. Perkap Nomor 23 tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentangsusunan OTK pada tingkat Polres dan Polsek;

b. Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep/760/X/2005 tanggal 21Oktober 2005 tentang Petunjuk pengawasan di lingkungan Polri;

c. Rencana Pengawasan Tahunan Itwasda Polda NTB Nomor :Renwas/03/I/2014/Itwasda tanggal Maret 2013 tentang rencanapengawasan tahunan Itwasda Polda NTB T.A. 2014.

9. Ruang Lingkup dan Tata Urut

Kegiatan Wasyek melaksanakan pengawasan pembangunan Mapolsek meliputi aspekpembuatan administrasi, dukungan anggaran dan kemajuan phisik perjenis pekerjaansesuai dengan spesifikasi tehnik/gambar yang ditentukan

5. Tata urut.

Page 46: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

46

I. PENDAHULUAN.II. PENGGOLONGAN.III. PELAKSANAAN.IV. ADMINISTRASI DAN DUKUNGAN LOGISTIK.V. KOMANDO DAN PENGENDALIAN.VI. PENUTUP.

II. PENGGOLONGAN

6. Penggolongan pengawasan pembangunan mapolsek dapat diketahui, dipantau,arah/gerak dinamika pelaksanaan pembangunan melalui :

a. pengecekan terhadap dokumen lelang yang telah lulus dan disepakati antaraKPA/PPK dengan penyedia jasa;

b. pengecekan langsung dilapangan sesuai sasaran pengawasan proyekpembangunan mapolsek dan renovasi gedung yang tercantum dalam DIPA/RKA-KL T.A. 2014

III. PELAKSANAAN

7. Manajemen pengawasan proyek pembangunan Mapolsek, meliputi :

a. pengawasan terhadap administrasi/dokumen pelaksanaan Proyek yang terdiri dari :

1) pelimpahan .....

3

1) pelimpahan wewenang dari KPA

Page 47: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

47

a). skep Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

b). sprin panitia lelang dan pengawas.

2) dokumen prakualifikasi

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

3) produk konsultan (dok lelang)

a) rencana kerja dan syarat-syarat

b) Harga Perkiraan Sendiri (HPS)

c) Bill of Quantity (BQ)

c) Gambar Rencana (Shop Drawing)

4) proses lelang (pasca kwalifikasi)

a) pengumuman melalui LPSE Mabes Polri dan Papan pengumuman

b) pendaftaran calon penyedia

c) undangan penyedia

d) penjelasan (anwizing)

e) pemasukan dokumen penawaran

f) pembukaan dokumen penawaran

g) evaluasi administrasi

h) evaluasi tehnik

i) evaluasi penawaran harga

j) penetapan pemenang oleh Kepala Unit Layanan Pengadaan(KULP)

k) pengumuman calon pemenang oleh Kepala Unit LayananPengadaan (KULP)

l) penunjukan pemenang oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

5) dokumen kontrak

a) Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

b) penandatanganan kontrak oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Page 48: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

48

c) Penyerahan Garansi Bank

b. pengawasan pisik di lapangan terdiri dari :

1) pengawasan terhadap gambar proyek

pada proyek bangunan, gambar memegang peranan yang sangatpenting, ide dan perencanaan semuanya dituangkan dalam sebuahgambar teknik. Dari gambar inilah dipecahkan metode pelaksanaanpekerjaan hingga suatu bangunan dapat terelisasi.

4

Adapun beberapa jenis gambar teknik pada suatu proyek bangunanadalah sebagai berikut:.

a). gambar tender

gambar tender adalah gambar yang dimiliki pemilik (owner) yangdibuat untuk menganalisa dan membuat Rencana AnggaranBiaya (RAB) pada suatu proyek yang akan dikerjakan.

b). gambar shop drawing

gambar shop drawing adalah gambar yang dibuatoleh kontraktor yang digunakan sebagai pedoman atau dasarpelaksanaan pekerjaan di lapangan.

c). gambar as built drawing (gambar purna laksana)

(1) gambar as built drawing adalah gambar aktualpelaksanaan setelah proses pekerjaan lapangan selesaidikerjakan;

(2) pengawasan terhadap gambar memegang peranan yangtidak kalah pentingnya, dimana setiap pekerjaanlapangan harus sesui dengan spesifikasi gambar;

(3) setiap proses pembuatan gambar juga harus melaluiproses pemeriksaan;

(4) pembuatan shop drawing dilakukan oleh kontraktorpelaksana, kemudian dilakukan pemeriksaan yangdilakukan oleh konsultan pengawas pada pengawasan.

2) pengawasan terhadap persiapan proyek

a) gambar .....

Page 49: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

49

pengawasan terhadap persiapan perlu dilakukan karena untuk mengetahuiproyek yang akan dikerjakan apakah sudah siap lahan dan pembuatanrumah tempat menyimpan material/bahan maupun tempat istirahat parapekerja (tukang) serta pemasangan boplang.

3) pengawasan terhadap urugan tanah

pengawasan terhadap kepadatan tanah urug yang dipergunakan untukberdirinya suatu proyek bangunan yang akan dikerjakan

4) pengawasan .....

Page 50: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

50

5

4) pengawasan terhadap pasangan dan pondasi

pengawasan ini dititik beratkan pada kedalaman galian pondasi/stros sertaukuran aduan antara semen dan pasir untuk pasangan pondasi dimaksud

5) pengaawasan terhadap pekerjaan struktur

pentingnya pengawasan terhadap pekerjaan struktur karena pekerjaan iniyang akan memberikan bentuk pekerjaan pembesian dan pekerjaan beton.Sehingga pekerjaan struktur harus dilaksanakan sesuai dengan spesifikasishop drawing (gambar).

6) pengawasan terhadap pekerjaan rangka atap/plafon

pengawasan ini dititik beratkan pada susunan rangka atap dan tebalnyagalvalum bila menggunakan galvalum bila menggunakan rangka Kayu lihatjenis kayunya dan diameter kayu yang harus dipasang sesuai spektekgambar yang telah disepakati

7) pengawasan pekerjaan besi ( trailis dll)

pengawasan ini khususnya pengawasan besi trails pada ruang tahananbaik yang menempel jadi satu dengan dinding maupun yang berada diatasruang tahanan, apakah diameter besi trailis yang dipasang sudah sesuaidengan Spektek dan gambar yang telah disepakati

8) pengawasan terhadap pekerjaan pasangan, plesteran, dan acian dinding

selama masa pelaksanaan pekerjaan finishing arsitektur juga sangat perlupengawasan yang tinggi, seperti pada pekerjaan pasangan dinding mulaidari mutu adukan, air yang digunakan, kelurusan dan kerapihan pasangan,sebab apabila terjadi kesalahan akan membuang waktu dan biaya.Selanjutnya pekerjaan plesteran dan acian, apabila pekerjaan pasanganlurus dan rapi maka ketebalan plesteran menjadi efisien karena ketebalanplesteran rata-rata sama.

9) pengawasan terhadap pekerjaan pasangan lantai (keramik)

pekerjaan terhadap pekerjaan finishing lantai keramik juga sangat pentinguntuk menjaga kualitas pemasangan dalam hal ini kerataan pemasangandan adukan perekat keramik agar apabila pasangan keramik sudah keringtidak keropos. Disisi lain kualitas material keramik itu sendiri juga sangatberpengaruh dalam kerapian pemasangan lantai keramik.

6

10) pengawasan .....

Page 51: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

51

10). pengawasan terhadap pekerjaan pengecatan

pengawasan pekerjaan ini perlu diperketat dalam hal pencampuran catdengan pengencer cat dan tentunya material cat itu sendiri jangan sampaiberubah dari spesifikasi yang telah ditentukan. Untuk mengaplikasikannyabiasanya cat harus menutupi warna acian dinding hingga tidak adabayangan warna acian yang ditimpa oleh cat itu sendiri. Untuk pengecetandinding luar dilapisi lagi dengan sealer alkali guna melindungi cat daripanas dan hujan agar cat tidak mudah pudar.

11) pengawasan terhadap pekerjaan sanitair

pekerjaan ini perlu pengawasan yang mana jangan sampai penempatanpembuangn air kotor / Wc berdekatan dengan sumur yang akan dipakaiuntuk mandi dll sehingga perlu penataan yang bagus sesuai denganspektek yang ada

12) pengawasan terhadap pekerjaan mekanikal dan elektrical

pekerjaan seperti ini pelu adanya pengawasan yang mana jangnan sampaipemasangan lampu yang ada pada ruang tahanan akan berakibbat padakesempatan untuk buh diri dan pemasnagan pelistrikan lainnya agardisesuaikan penampangnya dengan spektek

13) pengawasan terhadap pekerjaan finishing lainnya

seperti halnya pengawasan terhadap pekerjaan di atas, jadi semuapekerjaan seharusnya memerlukan pengawasan agar terkontrol, karenaapabila terjadi kesalahan segera terdeteksi. Dalam hal ini seperti padapekerjaan pembuatan dan pemasangan kusen pintu dan jendela,pemasangan asesoris lainnya, juga saluran air bersih dan kotor.

IV. ADMINISTRASI DAN DUKUNGAN LOGISTIK

8. Biaya pelaksanaan Wasyek didukung anggaran DIPA/ RKA-KL Itwasda Polda NTBT.A. 2014.

9. Besarnya dukungan anggaran disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku;

10. Angkutan yang dipergunakan disesuaikan dengan keadaan/situasi setempat;

11. Laporan hasil Wasyek dibuat sesuai dengan petunjuk yang berlaku;

V. KOMANDO .....

Page 52: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

52

7

V. KOMANDO DAN PENGENDALIAN.

12. Posko Wasyek Itwasda Polda NTB bertempat di ruang rapat Itwasda;

13. Penyelenggaraan Wasyek dipimpin oleh Irwasda Polda NTB selaku Kawasyeksebagai penanggung jawab dan sehari-hari dikoordinir dan dikendalikan sertadiawasi Irbid Bin/Ops;

14. Tim Wasyek terdiri 2 orang Parik/Auditor Itwasda dan satu tenaaga ahli proyek dariBPKP Nusa tenggara barat serta masing-masing pelaksanaan tugasnya dipimpinKetua Tim yang bertanggung jawab kepada Kawasyek dan sehari-haridikoordinasikan dengan Irbid Bin/Ops;

15. Penyampaian hasil pemeriksaan Wasyek atau rekap tabulasi yang dibuat oleh Timdiajukan/diserahkan kepada Kapolda NTB melalui Irwasda dan Kasatker selakuObyek Wasyek.

VI. PENUTUP

16. Penutup

Demikian Standard Operation Procedure (SOP) Pengawasan Proyek inidibuat, untuk dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbanganbagi pimpinan maupun sebagai pedoman untuk kesiapan pelaksanaanPengaawasan Proyek pembangunan Mapolsek dan Renovasi .bangunangedung pada jajaran Polda NTB

Ditetapkan di : Mataram

pada tanggal : Maret 2014

Page 53: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S OP) tentang ......c. SOP Itwasda Polda NTB adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan yang membidangi bidang tugas pemeriksaan dan dijadikan

53

INSPEKTUR PENGAWASAN DAERAH POLDA NTB

Drs. ANANG SIDANU .S.H..M.Si

KOMBES POL NRP 57081024