standar akreditasi pelayanan perinatal resiko tinggi

24
PELAYANAN PERINATAL RESIKO TINGGI MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN MUTU DAN AKREDITASI RUMAH SAKIT DISUSUN OLEH INDAH TRIKURNIAWATI NUGRAHENI 1105033013 TEKNIK KARDIOVASKULER FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF DR HAMKA JAKARTA 2013

description

pelayanan perinatal resiko tinggi

Transcript of standar akreditasi pelayanan perinatal resiko tinggi

Page 1: standar akreditasi pelayanan perinatal resiko tinggi

PELAYANAN PERINATAL RESIKO TINGGI

MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI UJIAN AKHIR SEMESTER MATA

KULIAH MANAJEMEN MUTU DAN AKREDITASI RUMAH SAKIT

DISUSUN OLEH

INDAH TRIKURNIAWATI NUGRAHENI

1105033013

TEKNIK KARDIOVASKULER

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF DR HAMKA

JAKARTA

2013

Page 2: standar akreditasi pelayanan perinatal resiko tinggi

PELAYANAN PERINATAL RESIKO TINGGI

1. Falsafah dan tujuan

Pelayanan Perinatal Resiko tinggi adalah pelayanan yang menciptakan kondisi

bagi ibu dan Janin atau bayinya yang mempunyai resiko tinggi agar dapat menjamin

pertumbuhan dan perkembangan yang optimal serta terhindar dari morbiditas dan

mortalitas. Unit Pelayanan Perinatal resiko tinggi merupakan unit yang mempunyai sifat

pelayanan gawat darurat berlaku bagi pelayanan perinatal resiko tinggi.

1.1 Pelayanan Perinatal ditujukan untuk menghindarkan morbiditas ibu

hamil dan bayi baru lahir.

Skor :

0 = Tidak ada Falsafah dan Tujuan yang ditetapkan tertulis sebagai dasar

menyelenggarakan pelayanan Perinatal ;

1 = Tidak ada Falsafah dan Tujuan yang ditetapkan tertulis; Ada

pelayanan Perinatal dengan kegiatan terbatas ;

2 = Ada Falsafah dan Tujuan yang ditetapkan sendiri secara tertulis oleh

unit penyelenggara pelayanan Perinatal; Ada pelayanan Perinatal

dengan kegiatan terbatas ;

3 = Ada Falsafah dan Tujuan yang ditetapkan tertulis oleh pimpinan rumah

sakit; Ada pelayanan Perinatal dengan kegiatan terbatas ;

4 = Ada Falsafah dan Tujuan yang ditetapkan tertulis oleh pimpinan rumah

sakit ; Ada pelayanan Perinatal dengan kegiatan cukup luas ;

5 = Ada Falsafah dan Tujuan yang ditetapkan tertulis oleh pimpinan rumah

sakit ; Ada pelayanan Perinatal dengan kegiatan cukup luas disertai

evaluasi terhadap pelayanan, laporan tertulis dan tindak lanjutnya.

D O : (1). Komite Medis perlu merumuskan Falsafah, Tujuan dan

Cakupan Kegiatan yang harus diselenggarakan oleh

penyelenggara pelayanan perinatal.

Page 3: standar akreditasi pelayanan perinatal resiko tinggi

(2). Yang dimaksud dengan kegiatan cukup luas adalah pelayanan

yang mencakup pecegahan, pengobatan dan rehabilitasi ibu hamil

dan bayi baru lahir yang mempunyai risiko tinggi (Pedoman

Pelayanan perinatal Pada Rumah Sakit umum Kelas C dan D,

Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Dep.Kes. RI., dan

Perkumpulan Perinatologi Indonesia, Jakarta 1991, Edisi

Pertama).

(3). Yang dimaksud dengan penyelenggara adalah tempat

penyelenggaraan pelayanan dalam struktur organisasi rumah sakit

yang ditetapkan tertulis dengan keputusan pimpinan rumah sakit

dengan fungsi dan tugas pokok menyelenggarakan pelayanan

perinatal risiko tinggi.

2. Administrasi dan Pengelolaan

Pelayanan perinatal resiko tinggi harus mampu untuk memenuhi kebutuhan

pasien serta diatur dan di dan di integrasikan dengan unit kerja terkait.

2.1 Penyelenggaraan pelayanan Perinatal harus dilengkapi dengan

Juklak/Protap/SOP/Protokol.

Skor :

0 = Tidak ada penyelenggara pelayanan Perinatal ;

1 = Ada penyelenggara pelayanan Perinatal tanpa disertai Juklak/

Protap/SOP/Protokol ;

2 = Ada penyelenggara pelayanan Perinatal disertai Juklak/ Protap/

SOP/Protokol tidak lengkap dan ditetapkan sendiri;

3 = Ada penyelenggara pelayanan Perinatal disertai Juklak/ Protap/

SOP/Protokol tidak lengkap dan ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit;

4 = Ada penyelenggara pelayanan Perinatal disertai Juklak/ Protap/

SOP/Protokol lengkap dan ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit ;

Page 4: standar akreditasi pelayanan perinatal resiko tinggi

5 = Ada penyelenggara pelayanan Perinatal disertai Juklak/ Protap/

SOP/Protokol lengkap dan ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit serta

dilakukan evaluasi terhadap Juklak/Protap/SOP/Protokol.

D O : (1). Juklak/Protap/SOP/Protokol lengkap harus paling sedikit meliputi:

a. pencegahan kehamilan risiko tinggi

b. seleksi dan perawatan risiko tinggi

c. penanggulangan persalinan risiko tinggi

d. penanganan neonatus risiko tinggi

e. pelayanan antenatal dan postnatal

f. pengaturan jadwal dokter ; tenaga keperawatan dan tenaga

penunjang lainnya

g. pelayanan kebutuhan darah, obat dan cairan bagi pasien

h. pelayanan penunjang laboratorium dan radiologi

i. pelayanan rujukan.

j. Promosi/ penyuluhan kesehatan

3. Staf dan Pimpinan

Unit Perinatal Resiko Tinggi di pimpin oleh seorang dokter dan staf yang terdiri

dari tenaga medis, paramedic keperawatan , paramedic non perawatan, dan tenaga

non medis yang berkualifikasi untuk menjamin dilaksanakannya pelayanan yang telah

di tentukan.

3.1 Ada dokter yang ditetapkan sebagai penanggung jawab pelayanan

Perinatal.

Skor :

0 = Tidak ada dokter sebagai penanggung jawab pelayanan ;

1 = Ada dokter, belum terlatih, sebagai penanggung jawab pelayanan,

bekerja paruh waktu ;

2 = Ada dokter, belum terlatih, sebagai penanggung jawab pelayanan,

bekerja purna waktu ;

Page 5: standar akreditasi pelayanan perinatal resiko tinggi

3 = Ada dokter, sudah terlatih, sebagai penanggung jawab pelayanan,

bekerja paruh waktu ;

4 = Ada dokter sebagai penanggung jawab pelayanan bekerja purna

waktu dan sudah terlatih ;

5 = Ada dokter ahli sebagai penanggung jawab pelayanan bekerja purna

waktu.

D O : (1). Dokter Ahli adalah dokter spesialis Kebidanan dan Penyakit

Kandungan, Spesialis Anak. Dokter adalah dokter umum dengan

masa kerja paling sedikit 3 (tiga) tahun di unit kebidanan/kesehatan

anak rumah sakit.

(2). Yang dimaksud dengan “Terlatih” adalah pernah mengikuti salah

satu atau lebih dari pelatihan tehnik resusitasi neonatus,

manajemen laktasi, kegawatan darurat maternal-neonatal.

3.2 Kualifikasi dan jumlah tenaga dokter yang bertugas di unit

penyelenggara pelayanan Perinatal memenuhi syarat.

Skor :

0 = Tidak tersedia dokter memberikan pelayanan Perinatal ;

1 = Tersedia dokter memberikan pelayanan Perinatal tetapi kualifikasi dan

jumlahnya belum memenuhi syarat ;

2 = Tersedia dokter memberikan pelayanan Perinatal, jumlah memenuhi

syarat tetapi kualifikasinya belum memenuhi syarat ;

3 = Tersedia dokter memberikan pelayanan Perinatal, jumlah belum

memenuhi syarat tetapi kualifikasinya memenuhi syarat ;

4 = Tersedia dokter memberikan pelayanan Perinatal, kualifikasi dan jumlah

memenuhi syarat ;

5 = Tersedia dokter memberikan pelayanan Perinatal, kualifikasi dan jumlah

memenuhi syarat ; Sudah ada dokter ahli ditetapkan pimpinan rumah sakit

sebagai penanggung jawab pelayanan Perinatal.

Page 6: standar akreditasi pelayanan perinatal resiko tinggi

D O : Pengertian unit penyelenggaraan dapat dibaca pada DO Standar 1,

Parameter 1.

Pengertian dokter ahli dapat dibaca pada DO Standar 3, Parameter 1.

Jumlah kebutuhan dokter yang menjadi persyaratan ditetapkan oleh

masing-masing pimpinan rumah sakit.

Persyaratan kualifikasi adalah mereka yang sudah selesai mengikuti

pelatihan tehnik resusitasi neonatus, manajemen laktasi dan kegawat

darurat maternal-neonatal.

3.3 Kualifikasi dan jumlah tenaga keperawatan yang bertugas di tempat penyelenggara pelayanan Perinatal memenuhi syarat.

Skor :

0 = Kualifikasi dan jumlah tenaga keperawatan tidak memenuhi syarat ;

1 = Kualifikasi tenaga keperawatan belum memenuhi syarat tetapi jumlah perawat sudah memenuhi syarat ;

2 = Kualifikasi tenaga keperawatan memenuhi syarat tetapi jumlah tenaga

keperawatan belum memenuhi syarat ;

3 = Kualifikasi dan jumlah tenaga keperawatan memenuhi syarat

4 = Kualifikasi dan jumlah tenaga keperawatan memenuhi syarat ; Sudah ada penanggung jawab keperawatan ditetapkan pimpinan rumah sakit;

5 = Kualifikasi dan jumlah memenuhi syarat ; Sudah ada penanggung jawab keperawatan ditetapkan pimpinan rumah sakit dan memenuhi syarat kualifikasi.

D O :

(1). Tenaga Keperawatan terdiri dari perawat atau bidan ;(2). Kualifikasi tenaga adalah mereka yang sudah mengikuti pelatihan dan

memperoleh sertifikat pelatihan tehnik resusitasi neonatus, manajemen laktasi dan kegawatan darurat maternal-neonatal.

Page 7: standar akreditasi pelayanan perinatal resiko tinggi

(3). Kualifikasi penanggung jawab keperawatan adalah paling sedikit lulus D3 Keperawatan atau D3 Kebidanan dan memenuhi syarat kualifikasi melalui pelatihan.

(4). Persyaratan jumlah adalah berdasarkan pola ketenagaan yang ditetapkan oleh masing-masing pimpinan rumah sakit.

4. Fasilitas dan peralatan

Untuk menjamin pelayanan yang baik, desain fasilitas dan perlengkapan harus

baik dan harus ada program pelatihan dan penggunaan serta pemeliharaan alat.

1. Desain ruang perawatan antenatal harus sedemikian rupa sehingga mampu

melayani kasus resiko tinggi

2. Fasilitas harus memiliki kelengkapan: Unit diagnostic Antenatal (pemeriksaan

kardiografi, ultrasonografi); Kamar bersalin ( kamar Kala 1, kamar bersalin

yang berdekatan dengan kamar operasi, kamar isolasi, kamar eklamsi,

kamar kala 4, kamar pulih); Unit perawatan neonatus intensif, Laboratorium,

Radiologi, dan penunjang lainnya.

4.1 Lokasi, desain dan fungsi ruangan serta kelengkapan kamar bersalin

memenuhi kebutuhan pasien.

Skor :

0 = Tidak memenuhi syarat ;

1 = Memenuhi hanya 1 (satu) syarat ;

2 = Memenuhi 2 (dua) syarat ;

3 = Memenuhi 3 (tiga) syarat ;

4 = Memenuhi syarat 4 (empat) ;

5 = Memenuhi semua 5 (lima) syarat.

D O : 1. Syarat yang harus dipenuhi terdiri dari :

(1). Akses langsung bagi pasien agar dapat cepat dan mudah

menuju lokasi kamar bersalin ;

(2). Lokasi kamar bersalin berdekatan dengan kamar operasi ;

(3). Ada fasilitas isolasi bagi ibu atau bayi yang terkena infeksi ;

Page 8: standar akreditasi pelayanan perinatal resiko tinggi

(4). Ada ruang bagi keluarga penunggu pasien ;

(5). Tersedia peralatan lengkap.

2. Kelengkapan peralatan adalah antara lain, resusitasi neonatus,

inkubator, perawatan intensif, persalinan, anestesi, operasi sedang

dan besar. Peralatan resusitasi neonatus adalah anatara lain,

resusitor bayi (kantung dan sungkup), laryngoscope dengan daun

lurus nomor 0 daun Miller, oksigen, tabung endotracheal No. 2, 2 ½,

3 ½, oropharyngeal airway No. 00 dan 01 dan penghisap lendir.

4.2 Tersedia ruangan dan kelengkapan peralatan untuk mendukung

pelayanan antenatal dan postnatal.

Skor :

0 = Tidak tersedia pelayanan ante/post natal, ruangan dan kelengkapan

peralatan ;

1 = Ada pelayanan antenatal; ruangan dan kelengkapan tidak memenuhi

kebutuhan;

2 = Ada pelayanan antenatal dan postnatal; ruangan dan kelengkapan

tidak memenuhi kebutuhan ;

3 = Ada pelayanan antenatal dan postnatal; ruangan memenuhi kebutuhan

tetapi kelengkapan peralatan belum memenuhi kebutuhan ;

4 = Ada pelayanan antenatal dan postnatal; ruangan dan kelengkapan

peralatan memenuhi kebutuhan ;

5 = Ada pelayanan antenatal dan postnatal; ruangan dan kelengkapan

peralatan memenuhi kebutuhan disertai adanya pelayanan kunjungan

rumah (home visits) sebagai tindak lanjut pelayanan.

D O : Kelengkapan pendukung peralatan terdiri, antara lain, kardiografi,

sonografi, peralatan penyuluhan, timbangan badan, alat pengukur

tekanan darah, stetoskop, peraga jenis makanan (Pedoman

Pelayanan Perinatal Pada Rumah Sakit Umum Kelas C dan D,

Page 9: standar akreditasi pelayanan perinatal resiko tinggi

Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Dep.Kes. RI., dan Perkumpulan

Perinatologi Indonesia, Jakarta 1991, Edisi Pertama ).

5. Kebijakan dan Prosedur

Perlu di buat kebijakan tertulis mengenai prosedur pada setiap jenis kegiatan.

5.1 Ada kebijakan/ketentuan tertulis tentang tingkat pelayanan Perinatal

yang mampu diberikan di rumah sakit disertai prosedur lengkap

Skor :

0 = Tidak ada kebijakan/ketentuan tertulis ;

1 = Ada kebijakan/ketentuan tidak tertulis ditetapkan sendiri oleh unit

penyelenggara pelayanan Perinatal ;

2 = Ada kebijakan/ketentuan tertulis ditetapkan sendiri oleh unit

penyelenggara pelayanan Perinatal ;

3 = Ada kebijakan/ketentuan tertulis ditetapkan sendiri oleh unit

penyelenggara pelayanan Perinatal disertai Juklak/Juknis/SOP ;

4 = Ada kebijakan/ketentuan tertulis ditetapkan pimpinan rumah sakit

disertai Juklak/Juknis/SOP;

5 = Ada kebijakan/ketentuan tertulis ditetapkan pimpinan rumah sakit

disertai Juklak/Juknis/SOP; Evaluasi dilakukan berkala terhadap

kebijakan/ketentuan, dibuat laporan tertulis, rekomendasi dan

dilaksanakan tindak lanjutnya.

D O : Yang dimaksud dengan tingkat pelayanan adalah penggolongan

tingkat kemampuan perawatan di rumah sakit yang terdiri dari :

a. Perawatan Perinatal Tingkat I adalah perawatan dasar terhadap ibu

dan bayi baru lahir normal dan dengan komplikasi ringan harus

dilaksanakan rawat gabung ;

b. Perawatan Perinatal Tingkat II adalah pelayanan Perinatal risiko

tinggi dan mampu menerima rujukan dari perawatan Perinatal

tingkat I ;

Page 10: standar akreditasi pelayanan perinatal resiko tinggi

c. Perawatan Perinatal Tingkat III adalah pelayanan Perinatal risiko

tinggi dengan fasilitas perawatan neonatal insentif.

5.2 Ada kebijakan/ketentuan tertulis tentang pelayanan rawat gabung

disertai prosedur lengkap.

Skor :

0 = Tidak ada pelayanan rawat gabung dan kebijakan/ketentuan tertulis ;

1 = Ada pelayanan rawat gabung; tidak ada kebijakan/ketentuan tertulis

tentang rawat gabung ;

2 = Ada pelayanan rawat gabung; ada kebijakan/ketentuan tertulis tentang

rawat gabung ditetapkan sendiri oleh unit penyelenggara ;

3 = Ada pelayanan rawat gabung; Ada kebijakan/ketentuan tertulis tentang

rawat gabung ditetapkan pimpinan rumah sakit ;

4 = Ada pelayanan rawat gabung; ada kebijakan/ketentuan tertulis

tentang rawat gabung ditetapkan pimpinan rumah sakit disertai Juklak/

Juknis/SOP;

5 = Ada pelayanan rawat gabung; ada kebijakan/ketentuan tertulis tentang

rawat gabung ditetapkan pimpinan rumah sakit disertai Juklak/

Juknis/SOP; Ada evaluasi terhadap kebijakan/ketentuan secara

berkala, dibuat laporan tertulis, rekomendasi serta dilaksanakan tindak

lanjutnya.

D O : Pelayanan Rawat Gabung dilaksanakan berdasarkan pedoman dari.

Departemen Kesehatan ( Pedoman Pelayanan Rawat Gabung Di

Rumah Sakit, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Dep.Kes. RI., dan

Perkumpulan Perinatologi Indonesia, Jakarta 1991, Edisi Pertama ).

Page 11: standar akreditasi pelayanan perinatal resiko tinggi

5.3 Ada kebijakan/ketentuan tertulis tentang pelayanan perinatal lanjutan.

Skor :

0 = Tidak ada kebijakan/ketentuan tertulis ;

1 = Ada kebijakan/ketentuan tertulis dibuat sendiri oleh unit penyelenggara

tanpa prosedur pelaksanaannya ;

2 = Ada kebijakan/ketentuan tertulis dibuat sendiri oleh unit penyelenggara

pelayanan disertai prosedur pelaksanaannya ;

3 = Ada kebijakan/ketentuan tertulis ditetapkan pimpinan rumah sakit

tanpa prosedur pelaksanaannya ;

4 = Ada kebijakan/ketentuan tertulis ditetapkan pimpinan rumah sakit

disertai prosedur pelaksanaannya ;

5 = Ada kebijakan/ketentuan tertulis ditetapkan pimpinan rumah sakit

disertai prosedur pelaksanaannya; Terhadap kebijakan/ketentuan, dan

prosedur pelaksanaannya telah dilakukan evaluasi dan tindak

lanjutnya.

D O : Pelayanan Perinatal Lanjutan adalah pelayanan follow-up diluar rumah

sakit (home-visits) dan pelayanan rujukan didalam maupun keluar

rumah sakit.

5.4 Penyuluhan dan sarana pendukungnya disediakan bagi ibu dalam masa

antenatal, persalinan dan postnatal.

Skor :

0 = Tidak ada program penyuluhan ;

1 = Ada program penyuluhan ditetapkan sendiri oleh unit penyelenggara

pelayanan dengan kegiatan terbatas tanpa sarana pendukungnya ;

2 = Ada program penyuluhan ditetapkan sendiri oleh unit penyelenggara

pelayanan dengan kegiatan terbatas disertai sarana pendukungnya

terbatas ;

3 = Ada program penyuluhan ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit

dengan kegiatan cukup luas disertai sarana pendukungnya lengkap ;

Page 12: standar akreditasi pelayanan perinatal resiko tinggi

4 = Ada program penyuluhan ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit

dengan kegiatan luas disertai sarana pendukungnya lengkap ;

5 = Ada program penyuluhan ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit

dengan kegiatan luas disertai sarana pendukungnya lengkap; Sudah

ada evaluasi terhadap program, laporan, rekomendasi dan tindak

lanjutnya.

D O : (1). Yang dimaksud dengan kegiatan penyuluhan terbatas adalah jika

penyuluhan dilaksanakan melalui satu bentuk kegiatan; Kegiatan

penyuluhan cukup luas adalah jika penyuluhan dilaksanakan

melalui 3 (tiga) bentuk kegiatan; Kegiatan penyuluhan luas adalah

jika penyuluhan dilaksanakan melalui lebih dari 3 (tiga) bentuk

kegiatan yang terintegrasi dengan program lain yang terkait,

misalnya program Sayang Ibu, program Sayang Bayi, program

Imunisasi Nasional. Program penyuluhan yang dilaksanakan harus

disertai kerangka acuan (TOR), jadwal kegiatan dan pelaporannya.

(2). Sebagai acuan menyusun program penyuluhan digunakan Petunjuk

Teknis Dan Modul Pelatihan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

Rumah Sakit (Buku Panduan Penyuluhan Kesehatan RS, 1999).

(3). Sarana pendukung yang dimaksudkan adalah ruangan, peralatan

penyuluhan, media penyuluhan dan tenaga. Sarana pendukung

lengkap adalah jika tersedia semua kebutuhan sesuai dengan

program dan TOR.

5.5 Ada ketentuan tertulis tentang operasi Sesar.

Skor :

0 = Tidak ada ketentuan tentang operasi sesar ;

1 = Ada ketentuan tidak tertulis ;

2 = Ada ketentuan tertulis ditetapkan sendiri oleh unit penyelenggara

pelayanan ;

3 = Ada ketentuan tertulis ditetapkan pimpinan rumah sakit ;

Page 13: standar akreditasi pelayanan perinatal resiko tinggi

4 = Ada ketentuan tertulis ditetapkan pimpinan rumah sakit disertai

evaluasi terhadap pelaksanaan operasi Sesar ;

5 = Ada ketentuan tertulis ditetapkan pimpinan rumah sakit disertai

evaluasi terhadap pelaksanaan operasi Sesar, dibuat laporan tertulis

hasil evaluasi, diajukan rekomendasi dan dilaksanakan tindak

lanjutnya.

D O : Yang dimaksudkan dengan ketentuan tertulis adalah berbentuk

kebijakan rumah sakit, protokol operasi, standar peralatan, SOP,

kualifikasi operator dan asisten dan ruangan operasi.

Evaluasi pelaksanaan operasi Sesar harus memuat laporan tentang

jumlah operasi, hasil operasi, indikasi operasi, tingkat infeksi pasca

operasi, kematian.

Komite Medis harus berperan aktif dalam menyusun ketentuan tertulis

dan cara evaluasi yang dilakukan.

6. Pengembangan staf dan Program Pendidikan

Pendidikan berkelanjutan harus dikembangkan untuk tenaga yang ada, agar

dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam memberikan

pelayanan.

6.1 Ada program orientasi bagi pegawai baru.

Skor :

0 = Tidak ada program ;

1 = Ada program yang ditetapkan tidak tertulis oleh penyelenggara

pelayanan;

2 = Ada program yang ditetapkan tertulis oleh penyelenggara pelayanan ;

3 = Ada program yang ditetapkan tertulis oleh pimpinan rumah sakit ;

4 = Ada program yang tertulis oleh pimpinan rumah sakit dan dilaksanakan

secara teratur ;

Page 14: standar akreditasi pelayanan perinatal resiko tinggi

5 = Ada program tertulis yang ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit dan

dilaksanakan secara teratur disertai evaluasi program, laporan,

rekomendasi dan tindak lanjutnya.

D O : Program tertulis harus disertai dengan kerangka acuan dan memuat

orientasi umum tentang organisasi rumah sakit, tugas pokok, uraian

tugas, uraian pekerjaan, falsafah dan tujuan rumah sakit serta orientasi

khusus tentang pelayanan perinatal resiko tinggi.

Keteraturan pelaksanaan adalah jika program dilaksanakan menurut

jadwal tertentu, materi baku dan terstruktur

6.2 Ada program pendidikan dan pelatihan bagi semua petugas untuk

meningkatkan ketrampilan, pengetahuan dan kemampuannya.

Skor :

0 = Tidak ada program ;

1 = Ada program tertulis ditetapkan oleh unit penyelenggara pelayanan

tetapi belum ada kegiatan diklat ;

2 = Ada program tertulis ditetapkan oleh unit penyelenggara pelayanan

dengan kegiatan tidak teratur ;

3 = Ada program tertulis ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit dengan

kegiatan tidak teratur ;

4 = Ada program tertulis ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit dengan

kegiatan teratur ;

5 = Ada program tertulis ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit dengan

kegiatan teratur disertai evaluasi pelaksanaan diklat, laporan,

rekomendasi dan tindak lanjutnya.

D O : Program tertulis harus disertai dengan kerangka acuan; Keteraturan

program ialah apabila program dilaksanakan menurut jadwal tertentu

secara tetap dan terstruktur.

Page 15: standar akreditasi pelayanan perinatal resiko tinggi

7. Evaluasi dan Pengendalian Mutu

Ada penanggungjawab unit kegiatan bertanggungjawab atas evaluasi yang

meliputi:

1. Evaluasi Konduite staf

2. Pemanfaatan unit

3. Laporan Kecelakaan dan masalah

4. Menentukan kegiatan pemecahan masalah

5. membuat Dokumen Kegiatan Pelayanan.

7.2 Ada program peningkatan mutu yang dievaluasi dan diperbaharui

secara teratur sesuai perkembangan ilmu.

Skor :

0 = Tidak ada program peningkatan mutu ;

1 = Program peningkatan mutu sedang disusun ;

2 = Ada program peningkatan mutu ditetapkan oleh unit penyelenggara

pelayanan;

3 = Ada program peningkatan mutu ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit;

program belum lengkap ;

4 = Ada program peningkatan mutu ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit;

program lengkap dilaksanakan dengan baik disertai evaluasi ;

5 = Ada program peningkatan mutu ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit;

program lengkap dilaksanakan dengan disertai evaluasi, laporan dan

tindak lanjutnya.

D O : (1). Program peningkatan mutu lengkap memuat kegiatan :

a. monitoring dan evaluasi terhadap utilisasi unit penyelenggara

pelayanan ;

b. melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kekurangan atau

kelemahan pelayanan serta monitoring terhadap kecelakaan yang

terjadi dan upaya pecegahannya ;

c. evaluasi berkala terhadap prestasi kerja staf.

Page 16: standar akreditasi pelayanan perinatal resiko tinggi

(2). Salah satu program harus mulai dikembangkan dalam lingkungan

rumah sakit sendiri adalah monitoring terhadap Clinical Indicator

Pelayanan Ibu Bersalin dan Bayi yang dimuat di Buku Petunjuk

Pelaksanaan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit, World Health

Organization/Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Departemen

Kesehatan RI, Tahun 1998.

7.2 Harus ada data untuk melakukan analisa dan evaluasi pelayanan

Perinatal.

Skor :

0 = Tidak ada data tentang kegiatan pelayanan ;

1 = Ada data tidak lengkap; tidak ada petugas melakukan pencatatan,

pengolahan dan analisa data ;

2 = Ada data tidak lengkap; ada petugas melakukan pencatatan,

pengolahan dan analisa data ;

3 = Ada data lengkap; ada petugas melakukan pencatatan, pengolahan

dan analisa data ;

4 = Ada data lengkap; ada petugas melakukan pencatatan, pengolahan dan

analisa data; Hasil analisa telah diedarkan ke unit-unit pelayanan terkait

di rumah sakit ;

5 = Ada data lengkap; ada petugas melakukan pencatatan, pengolahan

dan analisa data; Hasil analisa telah diedarkan ke unit-unit pelayanan

terkait di rumah sakit dan instalasi di luar rumah sakit.

D O : Data lengkap adalah paling sedikit memuat jumlah persalinan, kelahiran,

kematian ibu karena eklampsia/ perdarahan/ sepsis, kematian Perinatal,

kematian bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2000 gram, angka

perpanjangan waktu rawat inap ibu melahirkan, jumlah operasi Sesar,

induksi persalinan, persalinan dengan forsep/ vakum, tindakan anestesi,

kegiatan penyuluhan.

Page 17: standar akreditasi pelayanan perinatal resiko tinggi

DAFTAR PUSTAKA

http://www.docstoc.com/docs/72427436/SELF-ASSESMENT-POKJA-PELAYANAN-PERINATAL-RESIKO-TINGGI diunduh tanggal 21 mei 2013 pukul 10.15

http://semaranganjawa.blogspot.com/2009/09/pelayanan-perinatal-resiko-tinggi.html diunduh tanggal 21 mei 2013 pukul 10.27

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:o_IG0Au-xp4J:kars.or.id/index.php%3Foption%3Dcom_docman%26task%3Ddoc_download%26gid%3D46%26Itemid%3D58+&cd=1&hl=id&ct=clnk diunduh tanggal 21 mei 2013 pukul 11.04

http://wohlersaputra.wordpress.com/2009/06/21/hello-world/ diunduh tanggal 21 mei 2013 pukul 11.32