Standar 14

11
Dengan penerapan penanganan pada 2 jam pertama setelah persalinan diharapakan dapat mengurangi komplikasi segera dideteksi dan dirujuk, penurunan kejadian infeksi pada ibu dan bayi baru lahir, penurunan kematian akibat perdarahan pasca persalinan primer serta pemberian ASI dapat dimulai dalam 1 jam pertama sesudah persalinan Untuk dapat menerapkan penanganan pada 2 jam pertama setelah persalinan yang sesuai standar dibutuhkan berbagai syarat yang meliputi : 1. Ibu dan bayi dijaga oleh bidan terlatih selama dua jam setelah persalinan dan jik amungkin bayi tetap bersama ibu 2. Bidan terlatih dan terampil dalam memberikan perawatan untuk ibu dan bayi segera setelah persalinan, termasuk ketrampilan pertolongan pertama pada keadaan gawat darurat 3. Ibu didukung/ dianjurkan untuk menyusui dengan ASI dan memberikan kolostrum 4. Tersedia alt perlengkapan, misalnya untuk membersihkan tangan yaitu air bersih, sabun dan handuk bersih; handuk/ kain bersih untuk menyelimuti bayi, pembalut wanita yang bersih, pakaian kering dan bersih untuk ibu, sarung atau kain kering dan bersih untuk alas ibu, kain/ selimut yang kering untuk

description

standar

Transcript of Standar 14

Dengan penerapan penanganan pada 2 jam pertama setelah persalinan diharapakan dapat mengurangi komplikasi segera dideteksi dan dirujuk, penurunan kejadian infeksi pada ibu dan bayi baru lahir, penurunan kematian akibat perdarahan pasca persalinan primer serta pemberian ASI dapat dimulai dalam 1 jam pertama sesudah persalinan

Untuk dapat menerapkan penanganan pada 2 jam pertama setelah persalinan yang sesuai standar dibutuhkan berbagai syarat yang meliputi :1. Ibu dan bayi dijaga oleh bidan terlatih selama dua jam setelah persalinan dan jik amungkin bayi tetap bersama ibu2. Bidan terlatih dan terampil dalam memberikan perawatan untuk ibu dan bayi segera setelah persalinan, termasuk ketrampilan pertolongan pertama pada keadaan gawat darurat3. Ibu didukung/ dianjurkan untuk menyusui dengan ASI dan memberikan kolostrum4. Tersedia alt perlengkapan, misalnya untuk membersihkan tangan yaitu air bersih, sabun dan handuk bersih; handuk/ kain bersih untuk menyelimuti bayi, pembalut wanita yang bersih, pakaian kering dan bersih untuk ibu, sarung atau kain kering dan bersih untuk alas ibu, kain/ selimut yang kering untuk menyelimuti ibu, sarung tangan DTT, tensimeter air raksa, stetoskop dan thermometer5. Tersedianya obat-obatan oksitosika, obat lain yan diperlukan dan tempat penyimpanan yang memadai6. Adanya sarana pencatatn : partograf, kartu ibu, kartu bayi, buku KIA7. Sistem rujukan untuk perawatan kegawatdaruratan obstetric dan kegawatdaruratan bayi baru lahir yang efektif

Berikut tahapan yang harus ditempuh tenaga kesehatan dalam melakukan penanganan pada 2 jam pertama setelah persalinan, yakni :1. Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah memberikan perawatan pada ibu dan bayi baru lahir. Menggunakan sarung tangan bersih pada saat melakukan kontak dengan darah atau cairan tubuh2. Mendiskusikan semua pelayanan yang diberikan untuk ibu dan bayi dengan ibu, suami, dan keluarganya3. Segera setelah lahir, nilai keadaan bayi, letakkan di perut ibu, dan segera keringkan bayi dengan handuk bersih yang hangat. Setelah bayi kering, selimuti bayi dengan handuk baru yang bersih dan hangat. Bila bayi bernafas/ menangis tanpa kesulitan, dukung ibu untuk memeluk bayinya ( lihat standar 13 ). Jika bayi mengalami kesulitan bernafas ( lihat standar 24 )4. Sangat penting untuk menilai keadaan ibu beberapa kali selama dua jam pertama setelah persalinan. Berada bersama ibu da melakukan setiap pemeriksaan ini jangan pernah meninggalkan ibu sendirian sampai paling sedikit 2 jam setelah persalinan dan kondisi ib stabil. Lakukan penatalaksanaan yang tepat dan persiapkan rujukan jika diperlukan. melakukan penilaian dan masase fundus uteri setiap 15 menitt selama satu jam pertama persalinan, kemudian setiap 30 menit selama satu jam kedua setelah persalinan. Pada saat melakukan masase uterus, perhatikan berapa banyak darah yang keluar dari vagina. Jika fundus tidak teraba keras, terus lakukan masase daerah fundus agar uterus berkontraksi. Periksa jumlah perdarahan yang keluar dari vagina. Periksa perineum ibu apakah membengkak, hematoma, dan berdarah dari tempat perlukaan yang sudah dijahit setiap kali memeriksa perdarahan fundus dan vagina jika terjadi perdarahan, segera lakukan tindakan sesuai dengan standar 21. Berbahaya jika terlambat bertindak periksa tekanan darah dan nadi ibu setiap 15 menit selama satu jam pertama setelah persalinan, dan setiap 30 menit selama satu jam kedua setelah persalinan (jika tekanan darah ibu naik, lihat standar 17) lakukan palpasi kandung kemih ibu setiap 15 menit selama satu jam pertama setelah persalinan dan kemudian setiap 30 menit selasa satu jam kedua setelah persalinan. Bila kandung kemih penuh dan meregang, mintalah ibu untuk b.a.k, jangan memasang kateter kecuali ibu tidak bisa melakukannya sendiri. ( retensi urine dapat mengakibtkan perdarahan uterus ). Mintalah ibu untuk b.a.k dalam dua jam sesudah melahirkan. Periksa suhu tubuh ibu beberapa saat setelah persalinan dan sekali lagi satu jam setelah persalinan. Jika suhu tubuh ibu > 38 C, minta ibu untuk minum 1L cairan, jika suhunya tetap 38 C segera rujuk ibu ke pusat rujukan terdekat (jika mungkin mulai berikan IV RL dan berikan ibu 1gr amoksilin dan ampisilin oral)5. Secepatnya bantu ibu agar dapat menyusui ( lihat standar 10 & 13 ). Atur posisi bayi agar dapat melekat dan mengisap dengan benar. ( semua ibu membutuhkan pertolongan untuk mengatur posisi bayi, baik untuk ibu yang baru pertama kali menyusui maupun ibu yang sudah pernah menyusui )6. Penggunaan gurita atau stagen harus diunda hingga 2 jam setelah melahirkan. Kontraksi uterus dan jumlah perdarahan harus dinilai, dan jika ibu mengenakan gurita atau stgen hal ini sulit dilakukan7. Lihat standar 13 untuk perawatan bayi baru lahir8. Bila bayi tidak memperlihatkan tanda-tanda kehidupan setelah dlakukan resusitasi, maka beritahu orangtua bayi apa yang terjadi. Berikan penjelasan secara jujur dan sederhana. Biarkan mereka melihat atau memeluk bayi mereka. Berlakulah bijaksana dan penuh perhatian. Biarkan orangtua melakukan upacara untuk bayi yang meninggal sesuai dengan adat istiadat atau kepercayaan mereka. Setelah orangtua bayi mulai tenang, bantulah mereka dan perlakukan bayi dengan baik dan penuh pengertian terhadap kesedihan mereka9. Bantu ibu membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaian, ingatkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan tubh dan mengganti kain pembalut secara teratur, berikan penjelasan perubahan-perubahan yang terjadi pasca persalinan10. Catat semua temuan dan tindakan dengan lengkap dan seksama pada partograf, kartu ibu, dan kartu bayi11. Sebelum meninggalkan biu, bahaslah semua bahaya potential dan tanda-tandanya dengan suami dan keluarga. Bahaya potensial dan tanda-tandanya : ibu mengalami perdarahan hebat mengeluarkan gumpalan darah pusing lemas yang berlebihan suhu tubuh ibu >38 C suhu tubuh bayi < 36 C atau > 37,5 C bayi tidak mau menyusu bayi tidak mengeluarkan urine atau meconium dala 24 jam pertama12. pastikan bahwa ibu dan keluarganya mengetahui bagaimana dan kapan harus memminta pertolongan13. jangan meninggalkan ibu dan bayi sampai mereka dalam keadaan baik dan semua catatan lengkap. Jika ada hal yang mengkhawatirkan ibu atau janin, lakukan rujukan ke puskesmas atau rumah sakit STANDAR 15 : PELAYANAN BAGI IBU DAN BAYI PADA MASA NIFASTUJUANMemberikan pelayanan pada ibu dan bayi sampai 42 hari setelah persalinan dan memberikan penyuluhan ASI eksklusifPERNYATAAN STANDARBidan memberiakn pelayanan selama masa nifas di puskesmas dan rumah sakit atau melalui kunjungan ke rumah pada hai ketig, minggu kedua, dan mingu keenam setelah persalinan untuk membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui penatalaksanaan tali pusat yang benar, penemuan dini, penatalaksanaan atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan tentang kesehatan secara umum, kebersihan perorangan, makan bergizi, asuhan bayi baru lahir, pemberian ASI, imunisasi, dan KBHASIL Komplikasi pada masa nifas segera dideteksi dan dirujuk pada saat yang tepat Mendukung dan menganjurkan pemberian ASI eksklusif Mendukung penggunaan cara tradisional yang berguna dan menganjurkan untuk menghindari kebiasaan yang merugikan Menurunkan kejadian infeksi pada ibu dan bayi Masyarakat semakin menyadari pentingnya keluarga berencana/ penjarangan kelahiran Meningkatnya imunisasi pada bayiPRASYARAT1. System yang berjalan dengan baik agar ibu dan bayi mendapatkan pelayanan pasca persalinan dari bidan terlatih sampai dengan 6 minggu setelah persalinan, baik di rumah, puskesmas, atau rumah sakit2. Bidan telah terlatih dan terampil dalam :2.1 perawatan nifas, termasuk pemeriksaan ibu dan bayi dengan cara yang benar2.2 membantu ibu untuk memberikan ASI2.3 mengetahui komplikasi yang dapat terjadi pada ibu dan bayi pada masa nifas2.4 penyuluhan dan pelayanan KB/ penjarangan kelahiran3. bidan dapat memberikan pelayanan imunisasi atau bekerja sama dengan juur imunisasi di puskesmas atau fasilitas kesehatan masyarakat4. tersedia vaksin, alat suntik, tempat penyimpanan vaksin dan tempat pembuangan benda tajam yang memadai5. tersedianya tablet besi dan asam folat6. terseida alt/ perlengkapan, misalnya untuk membersihkan tangan, yaitu sabun, air bersih dan handuk bersih, sarung tanagn bersih/ DTT7. Tersedia kartu pencatatan, kartu ibu, kartu bayi, buku KIA8. Sistem rujukan untuk perawatan komplikasi kegawatdaruratan ibu dan bayi abru lahri yang berjalaan dengan baikPROSESBidan harus :1. Pada kunjungan rumah, sapalah ibu dan suami/ keuarganya dengan ramah2. Tanyakan pada ibu dan suami/ keluarganya jika ada masalah atau kekhawatiran tentang ibu atau bayinya3. Cuci tangan sebelum dan sesudah memeriksa ibu dan bayi 4. Pakai sarung tangan DTT/ bersih bila melakukan kontak dengan darah atau cairan tubuh5. Periksa tanda-tanda vital ibu ( suhu tubuh, nadi, dan tekanan darah ). Periksa payudara ibu, amati bila puting retak, dan tanda-tanda atau gejala-gejala saluran ASI tersumbat atau infeksi payudara. Periksa involusi uterus ( oengecilan uterus sektar 2 cm/ hari selama 8 hari pertama ). Periksa lochia, yang pada hari ketiga seharusnya mulai berkurang dan berwarna coklat, dan pada hari ke- 8 10 menjadi sedikit dan berwarna merah muda. Jika ada kelainan segera rujuk ( lihat daftar tanda-tanda bahaya dan tanda-tandanya di akhir satndar ini ). Jika dicurigai sepsis puerperalis gunakan ( standar 23 ). Untuk penanganan perdarahan pasca persalinan gunakan standar 22 )6. Tanyakan apakah ibu meminum tablet sesuai ketentuan ( sampai 42 hari setelah melahirkan ), dan apakah persediaannya cukup7. Bila ibu menderita anemia semasa hamil atau mengalami perdarahan berat selama proses persalinan, periksa Hb pada hari ketiga. Nasehati ibu supaya makan makanan bergizi dan berikan tablet tambah darah8. Berikan penyuluhan kepada ibu tentang pentingnya menjaga kebersihan diri, memakai pembalut yang bersih, makanan bergizi, istirahat cukup dan cara merawat bayi9. Cucilah tangan, lalu periksalah bayi. Periksalah tali pusat pada setiap kali kunjungan. ( paling sedikit sampa hari ketiga, minggu kedua, dan mingg ukeenam ). Tali pusat harus tetap kering. Ibu perlu diberitahu bahayanya membubuhkan sesuatu pada tali pusat bayi, misalnya minyak atau bahan lain. Jika ada kemerahan pada tali pusat, perdarahan atau tercium bau busuk, bayi segera dirujuk 10. Perhatikan kondisi umum bayi, tanyakan pada ibu pemberian ASI, misalnya bayi tidak mau menyusu, waktu jaga, cara bayi menangis, berapa kali b.a.k, dan bentuk fesesnya11. Perhatikan warna kuit bayi, apakah ada icterus atau tidak. Ikterus pada hari ketiga postpartum adalah icterus fisiologis yang tidak memerlukan pengobatan. Namun, bila icterus terjadi sesudah hari ketiga/ kapan saja, dan bayi mala untuk menyusu dan tampak mengantuk, maka bayi harus segera dirujuk ke rumah sakit12. Bicarakan pemberian ASI, dan bila mungkin perhatikan apakah bayi menyusu dengan baik ( amati apakah ada kesulitan atau masalah )13. Nasehati ibu tentan gpentingnya pemberian ASI eksklusif sediki 4 sampai 6 bulan. Bicarakan bahaya pemberian unsur tambahan ( susu formula, air, atau makanan lain ) sebelum bayi berumur 4 bulan14. Bicarakan tentang KB dan kapan senggama dapat dimulai. Sebaiknya hal ini didiskusikan dengan kehadiran suaminya15. Catat dengan tepat semua yang ditemukan16. Jika ada hal-hal yang tidak normal, segeralah merujuk ibu dan/ atau bayi ke puskesmas/ rumah sakit17. Jika ibu atau bayi meninggal, penyebab kematian harus diketahui sesuai dengan standar kabupaten/ propinsi/nasionalDiposkan oleh retno wulan di Selasa, April 08, 2014 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke PinterestTidak ada komentar:Poskan KomentarPosting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) Translate