STADIUM ANESTESI.ppt

10
STADIUM ANESTESI

Transcript of STADIUM ANESTESI.ppt

Page 1: STADIUM ANESTESI.ppt

STADIUM ANESTESI

Page 2: STADIUM ANESTESI.ppt

Stadium 1 (stadium analgesik).

• Pada stadium ini, pasien diberi zat anestetik hingga kesadarannya hilang.

• Sampai menghilangnya refleks bulu mata

Page 3: STADIUM ANESTESI.ppt

Stadium 2 (stadium eksitasi/delirium)

• kesadaran pasien hilang sampai dengan pernapasan teratur.

• depresi pada gangglia basalis yang menyebabkan reaksi berlebihan terhadap stimulasi tertentu (seperti cahaya, raba, nyeri, dan rasa).

Page 4: STADIUM ANESTESI.ppt

Stadium 3 (stadium pembedahan)

• pernapasan masih teratur, namun pernapasan spontan hilang.

• terbagi menjadi empat plana yaitu:

Page 5: STADIUM ANESTESI.ppt

Stadium 3 Plana 1

• ventilasi teratur (torako-abdominal), • pupil terfiksasi (miosis), • refleks cahaya (+), • hiperlakrimasi,• refleks faring dan muntah (-), • tonus otot mulai menurun

Page 6: STADIUM ANESTESI.ppt

Stadium 3 Plana 2

• ventilasi teratur (abdominaltorakal), • volume tidal berkurang, • respiratory rate meningkat, • pupil terfiksasi ditengah (midriasis), • refleks cahaya menurun, • refleks kornea tidak ada

Page 7: STADIUM ANESTESI.ppt

Stadium 3 Plana 3

• ventilasi teratur (abdominal dengan kelumpuhan saraf interkostal),

• lakrimasi (-), • pupil melebar dan sentral, • refleks laring dan peritoneum tidak ada, • tonus otot menurun.

Page 8: STADIUM ANESTESI.ppt

Stadium 3 Plana 4

• ventilasi tidak teratur dan tidak adekuat oleh karena otot-otot diafragma lumpuh/menurun (tonus otot tidak sesuai volume tidal),

• tonus otot sangat menurun, • pupil midriasis, • refleks sfingter ani dan kelenjar lakrimalis

tidak ada.

Page 9: STADIUM ANESTESI.ppt

Stadium 4 (stadium paralisis medula oblongata/stadium overdoses)

• kelemahan pada pernapasan perut • henti napas sampai henti jantung

Page 10: STADIUM ANESTESI.ppt