Sri Wiwoho Mudjonarko, ST., MT.

download Sri Wiwoho Mudjonarko, ST., MT.

of 12

Transcript of Sri Wiwoho Mudjonarko, ST., MT.

  • 7/28/2019 Sri Wiwoho Mudjonarko, ST., MT.

    1/12

    Pemanfaatan Metode Log Pearson III dan Mononobe Untuk 1Jaringan Drainase Perumahan Puri Edelweis Probolinggo

    APLIKASI METODE NAKAYASU GUNA PREDIKSI DEBIT

    DAN PENCEGAHAN BENCANA BANJIR

    DI KALI BATAN PURWOASRI KEDIRI

    Sri Wiwoho Mudjonarko, ST., MT.

    ABSTRAK

    Tujuan penelitian ini yaitu melakukan analisa perhitungan debit banjir dengan

    menggunakan metode Nakayasu dan upaya upaya penanggulangan banjir di kali

    Batan (Purwoasri) Kediri.

    Berdasarkan hasil analisa data skunder didapatkan adanya lahan kosong menjadi

    permukiman sehingga daya resap air hujan berkurang sehingga terjadinya banjir dan

    erosi tanah. Disamping itu menurunya kapasitas aliran sungai karena sediment di bagian

    muara Kali Batan.Menurut perhitungan kami debit banjir maksimal (Q10) tahun adalah 156.8608

    m3/dtk dan debit tampung 156.86 m3/dtk yang berarti sudah memenuhi. Juga perlu

    adanya kesadaran dari masyarakat sekitar untuk menjaga kebersihan dan memelihara

    saluran drinase agar tidak terjadi penumpukan sedimen dan mengakibatkan banjir.

    Kata kunci: Nakayasu, debit, banjir.

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Akibat pesatnya laju pembangunan di sekitar daerah aliran, maka kapasitas

    sungai ini sudah tidak memadai lagi fungsinya sebagai saluran drainase. Hal ini

    merupakan salah satu penyebab timbulnya banjir di beberapa kecamatan/wilayah padawaktu musim hujan. Disamping itu menurunnya kapasitas aliran sungai karena proses

    sedimentasi terutama dibagian muara Kali Batan. Adanya banjir di awal tahun 2006 lalu

    mengakibatkan kerusakan pada beberapa bagian bangunan sungai. Oleh karena itu

    diperlukan penelitian mengenai debit banjir rencana pada 10 tahun yang akan datang

    dan upaya-upaya penanggulangan banjir di Kali Batan tersebut.

    Permasalahan

    (1) Berapakah debit banjir rencana maximal 10 tahun (Q10) di Kali Batan

    Purwoasri Kediri ?

    (2) Bagaimanakah upaya upaya penanggulangan banjir di Kali Batan

    Purwoasri Kediri ?

    Batasan Penelitian

    Pada penelitian ini permasalahan yang akan dibahas meliputi pengolahan data

    curah hujan, perhitungan distribusi normal, uji distribusi frekuensi, perhitungan hujan

    rencana dan distribusi hujan jam jaman, perhitungan debit rencana 10 tahun (Q 10) serta

    beupaya mengajukan usulan penanggulangan banjir di Kali Batan Kab. Kediri.

    TINJAUAN PUSTAKA

    Sistem Drainase

    Drainase adalah sistem penyaluran air hujan atau pengaliran air hujan melalui

    saluran, guna mematuskan daerah dan lahan terhadap kelebihan air di permukaan akibat

    genangan air sehingga dapat mencegah akan bahaya banjir. Fungsi drainase terhadap

  • 7/28/2019 Sri Wiwoho Mudjonarko, ST., MT.

    2/12

    2 NEUTRON, VOL.9, NO.1, FEBRUARI 2009 : 20-31

    aliran sungai antara lain mengendalikan banjir dengan memperhatikan debit patusannya

    dan mengendalikan gangguan dan kerusakan terhadap fasilitas kota

    Sistem Pengaliran

    Beberapa kaidah kaidah pengaliran yang harus diperhatikan : Menghambat limpasan air hujan dari awal saluran selama masih

    belum berbahaya, agar dapat mengurangi debit limpasan dan berfungsi sebagai

    konservasi air tanah pada suatu daerah.

    Kecepatan air tidak boleh terlalu besar.

    Profil saluran mampu menampung debit maksimum dari daerah

    pengaliran sesuai PUH (Periode Ulang Hujan) yang telah ditentukan.

    Curah Hujan

    Curah hujan rata-rata

    Cara perhitungan curah hujan dari pengamatan hujan di beberapa titik adalah

    sebagai berikut :a. Poligon Thiessen

    Biasanya cara ini cocok untuk daerah datar dengan luas 500-5000 km2,

    dan jumlah pos penakar hujan terbatas dibandingkan luasnya.

    Cara perhitungan sebagai berikut :

    =

    ==

    +++

    +++=

    n

    i

    n

    i

    Ai

    AiRi

    R

    AnAA

    AnRnARARR

    1

    1

    *

    ...21

    *...2*21*1

    Sumber : Harto BR (1998)

    Keterangan :

    R : tinggi hujan rata-rata daerah aliran

    ( mm )

    n : banyaknya stasiun pengamatan hujan

    R1 : tinggi hujan masing masing stasiun (mm)

    A : luas DAS

    b. Menentukan Curah Hujan Harian Maksimum dan Rata rata

    Cara menentukannya dengan melihat data curah hujan maksimum setiap

    bulan dalam satu tahun.

    Periode Ulang (Return Periode)Periode ulang adalah periode (dalam tahun) dimana suatu hujan dengan tinggi

    intensitas yang sama, kemungkinan dapat berulang kembali kejadiannya satu kali,

    dalam periode waktu tertentu. Misal 2, 5, 10, 25, 50 tahun sekali.

    Curah Hujan Rencana

    Setiap jenis distribusi atau sebaran mempunyai parameter statistik yaitu yang

    terdiri dari nilai rata-rata (= x), deviasi standart ( )s= , koefisien variasi (Cv),koefisien kemencengan (Cs) dan koefisien ketajaman (Ck) yang masing-masing dicari

    berdasarkan rumus :

    Nilai rata-rata (Mean)

  • 7/28/2019 Sri Wiwoho Mudjonarko, ST., MT.

    3/12

    Pemanfaatan Metode Log Pearson III dan Mononobe Untuk 3Jaringan Drainase Perumahan Puri Edelweis Probolinggo

    n

    Xx

    =1

    Deviasi standar :

    Sd( )

    1

    2

    1

    =

    n

    XX

    Koefisien Variasi :

    X

    SC

    d

    v =

    Koefisien kemencengan :( )

    ( )( ) 321

    3

    1

    d

    s

    Snn

    XXnC

    =

    Koefisien ketajaman :( )

    ( ) ( ) ( )

    4

    4

    1

    321 dk

    Snnn

    XXnC

    =

    Sumber : Harto BR (1998 )Dimana :

    Xi : data dalamsample

    X : nilai rata-rata hitung

    n : jumlah pengamatan

    Dari hasil diatas kita dapat melihat parameter karakteristik yang memenuhi

    syarat yang ada dibawah ini :

    Distribusi Gumbel tipe I, mempunyai harga Cs = 1,139

    dan Ck= 5,402.

    Distribusi Harpers, mempunyai harga Cs dan Ckyang

    fleksibel

    Distribusi normal, mempunyai harga Cs = 0 dan harga Ck

    = 0

    Distribusi log normal, mempunyai harga Cs < 0 dan Ck> 0

    Distribusi log person tipe III, mempunyai harga Cs=0 s/d

    0,9

    Uji Kesesuaian Distribusi Frekuensi Curah Hujan

    Metode Smirnov- Kolmogorov

    Tahapan plotting data sebagai berikut :

    [a]. Data curah hujan maksimum harian rata rata tiap tahun disusun dari kecil ke besar[b]. Hitung probabilitasnya dengan menggunakan rumus Weibull

    1001x

    n

    mP

    += (%);

    Sumber : Harto BR (1998)

    Dimana :

    P = Probabilitas (%);

    m = Nomor urut dari data yang telah diurutkan;

    n = Banyaknya data.

    [c]. Ploting data hujan (Xi) dengan probabilitas (P)

    [d].Tarik garis durasi dengan mengambil titik titik.

    Uji Smirnov Kolmogorov

  • 7/28/2019 Sri Wiwoho Mudjonarko, ST., MT.

    4/12

    4 NEUTRON, VOL.9, NO.1, FEBRUARI 2009 : 20-31

    Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan probibilitas untuk tiap data, yaitu

    distribusi empiris dan distribusi teoritis yang disebut max.max = [Pe Pt]Sumber : Harto BR (1998)

    Dimana :max = Selisih antara peluang teoritis dan peluang empiris.

    cr = Simpangan kritis ( dari tabel )

    Pe = Peluang empiris

    Pt = Peluang teoritis.

    Kemudian dibandingkan antara max dengan cr. Bila max < cr, maka pemilihan

    distribusi tersebut dapat diterapkan pada data tersebut.

    Uji Chi Kuadrat

    Uji chi kuadrat dimaksudkan untuk menentukan apakah persamaan peluang

    (metode yang digunakan untuk mencari hujan rencana) dapat mewakili dari distribusi

    sample data yang dianalisis. Parameter 2 dapat dihitung dengan rumus :

    =Ei

    EiOih

    22 )(

    Sumber : Harto BR (1998)

    Dimana :2

    h = parameter Chi Kuadrat terhitung

    G = jumlah sub kelompok

    Oi = jumlah nilai pengamatan pada subkelompok ke-i

    Ei = jumlah nilai teoritis pada subkelompok ke-i

    Parameter 2 h merupakan variabel acak. Peluang untuk mencapai 2 h sama atau

    lebih besar daripada nilai Chi Kuadrat yang sebenarnya (

    2

    ) dapat dilihat pada tabel.Prosedur uji Chi Kuadrat :

    1. Urutkan data pengamatan (dari yang besar ke kecil atau sebaliknya).

    2. Kelompokkan data menjadi G subgrup, tiap-tiap subgrup minimal 4 data

    pengamatan.

    3. Jumlahkan data pengamatan sebesar Oi tiap-tiap subgrup.

    4. Jumlahkan data dari persamaan distribusi yang digunakan sebesar Ei.

    5. Jumlah seluruh G subgrup nilaiEi

    EiOi2)(

    untuk menetukan nilai chi

    kuadrat hitung.

    6. Tentukan derajat kebebasan dk = G R 1 (nilai R = 2, untuk distribusi

    normal dan binomial, dan nilai R = 1, untuk distribusi poison).Interpretasi hasilnya adalah:

    Apabila peluang lebih dari 5% maka persamaan distribusi teoritis

    yang digunakan dapat diterima. Tiaptiap subgrup dihitung nilai (Oi Ei )2

    danEi

    EiOi2)(

    .

    Apabila peluang lebih kecil 1% maka persamaan distribusi

    teoritis tidak dapat diterima.

    Apabila peluang berada diantara 1% - 5% adalah tidak mungkin

    mengambil keputusan, misal harus menambah data.

    Perhitungan Hujan Jam Jaman

  • 7/28/2019 Sri Wiwoho Mudjonarko, ST., MT.

    5/12

    Pemanfaatan Metode Log Pearson III dan Mononobe Untuk 5Jaringan Drainase Perumahan Puri Edelweis Probolinggo

    Berdasarkan pengamatan di sekitar stasiun hujan, lamanya durasi curah hujan

    yang sering terjadi di Pulau Jawa diperkirakan selama 4 jam/hari. Dalam analisa data

    pengamatan sebaran hujan jam jaman ini perhitungannya menggunakan rumussebagai

    berikut :3/2

    24

    =t

    Tcx

    Tc

    RR

    T

    Sumber: Sholeh (2000)

    Dimana :

    RT = Rata-rata hujan pada jam ke- n (mm)

    R24 = Curah hujan efektif dalam 1 hari (mm)

    Tc = Waktu konsentrasi hujan (jam)

    t = Waktu hujan (jam)

    Cara Penentuan Jaringan Drainase

    Dalam menentukan arah jalur saluran air hujan yang direncanakan terdapat

    batasan batasan sebagai berikut :

    Arah pengaliran dalam saluran mengikuti garis ketinggian yang ada

    sehngga diharapkan pengaliran secara gravitasi.

    Tetapan memanfaatkan saluran alamiah sebagai saluran utama (saluran

    primer)

    Pemanfaatan sungai atau anak sungai sebagai badan air penerima dari

    outfallyang direncanakan.

    Pada setiap pertemuan saluran, bagian down stream salurannya tidak boleh

    lebih kecil dari bagian upstream. Menghindari banyaknya perlintasan saluran pada jalan, sehingga

    mengurangi penggunaan gorong gorong.

    Sistem saluran merupakan sistem pohon atau cabang, yang jaringannya

    mengumpul pada saluran utama.

    Koefisien Pengaliran

    Faktor faktor yang mempengaruhi harga koefisien pengaliran adalah infiltrasi

    dan tampungan air hujan pada tanah, sehingga dapat mempengaruhi jumlah air hujan

    yang mengalir.

    Rumus :

    A

    AiCiCr

    =

    .

    Sumber : Soewarno (1991)

    Dimana :

    Cr = harga rata rata koefisien pengaliran

    Ci = nilai koefisien pengaliran pada masing masing daerah

    Ai = luas masing masing bagian daerah pengaliran (ha)

    A = luas daerah pengaliran total (ha)

    Perhitungan Dimensi Saluran

    Debit pada saluran langkah untuk menghitung dimensi saluran, dimana

    perhitungannya menggunakan rurmus Manning dan koefisien kekasaran Manning.

    Kecepatan Aliran Dalam Saluran

  • 7/28/2019 Sri Wiwoho Mudjonarko, ST., MT.

    6/12

    6 NEUTRON, VOL.9, NO.1, FEBRUARI 2009 : 20-31

    Untuk saluran yang tahan erosi berdasarkan kecepatan minimum yang

    diperbolehkan. Sebagaimana dianjurkan dalam Ven The Chow yaitu antara 0.06 0.9

    m/dt. Kecepatan maksimum yang tidak akan menyebabkan erosi dipermukaan saluran

    untuk pasangan + 2.5 -3.5 m/dt, sedangkan untuk saluran alami tidak lebih dari 2.0

    m/dt.Perencanaan Tanggul

    Tinggi Jagaan

    Yang dimaksud dengan tinggi jagaan adalah jarak vertikal dari permukaan air

    sungai sampai puncak tanggul pada kondisi perencanaan, jarak tersebut harus

    sedemikian rupa sehingga dapat mencegah peluapan air akibat gelombang serta

    fluktuasi permukaan air pada sungai.

    Lebar Tanggul

    Lebar tanggul yang dimaksud adalah lebar mercu tanggul.Untuk perhitungan

    lebar mercu tanggul. Untuk perhitungan lebar mercu tanggul dipakai rumus:

    105 +=

    Zd

    Sumber : Sosrodarsono & Takeda (1981)Dimana:

    d = Lebar mercu tanggul (feet)

    Z = tinggi mercu tanggul dari dasar saluran (fe)

    Tabel 1: Tinggi Jagaan

    Sumber : Volcanic sabo Technical center (1985)Aliran Balik (Back Water)

    Pada pertemuan saluran, baik saluran kecil dengan saluran yang lebih besar,

    saluran pembuang primer dengan badan air penerima seperti sungai, laut, danau, dsb

    bilamana terjadi pasang air laut, selalu terjadi aliran balik / back water, karena elevasi

    muka air tertinggi pintu air lebih tinggi dari elevasi muka air di saluan / sungai yang

    bermuara dipintu air tersebut.

    Agar saluran tetap berfungsi dan dapat mengalirkan air dengan baik dan sesuai

    dengan perencanaan, maka pengaruh adanya back water tersebut harus diperhitungkan

    dan dipakai sebagai dasar penentuan bangunan bangunan pelengkap (bangunan

    pertolongan) yakni tanggul.

    Debit Banjir Rencana

    ( m3/dt )

    Jagaan (m)

    0 200

    200 500

    500 20002000 5000

    5000 10000

    > 10000

    0.60

    0.80

    1.001.20

    1.50

    2.00

  • 7/28/2019 Sri Wiwoho Mudjonarko, ST., MT.

    7/12

    Pemanfaatan Metode Log Pearson III dan Mononobe Untuk 7Jaringan Drainase Perumahan Puri Edelweis Probolinggo

    METODOLOGI PENELITIANPersiapan

    Mengkaji Hasil Studi Terdahulu

    Survey Lokasi.Pengumpulan Data

    Data Primer : Peta Topografi, Data curah hujan, Peta lokasi.

    Data Sekunder : Master plan

    Analisis Data

    Kajian Hidrologi.

    a. Analisa Hujan: 1. Poligon Thiesen

    b. Hujan Rencana

    Metode yang digunakan : Metode Normal dan Metode Haspers

    c. Uji Kesesuaian Distribusi Frekuensi Curah Hujan: Metode Smirnov-Kolmogorov dan

    Uji Chi Kuadrat

    d. Debit Hujan Rencana: Metode Nakayasu (Sumber : Soemarto,1987)e. Kajian Hidrolika: Perecanaan dimensi saluran dan Perencanaan tanggul

    ANALISA DATAAnalisa Hidrologi

    Data curah hujan

    Data curah hujan di wilayah Kediri khususnya daerah pengaliran Kali Batan

    terdapat stasiun hujan yang mempunyai pengaruh terhadap Kali Batan yaitu Stasiun

    Papar, Balong, Jeruk, Woromarto dan Bogo Kidul. Data curah hujan dikumpulkan

    mulai tahun 1996 s/d 2005 dari PU Pengairan Kota Kediri.

    Perhitungan Distribusi Normal

    Deviasi Standart ( Sd) = 10,88

    Koefisien Variasi = 0,45

    Koefisien Kemencengan / Skewness = 1,102

    Koefisien Ketajaman / Kurtosis = 0,877

    Uji Distribusi Frekuensi menggunakan Uji Smirnov Kolmogorov

    D max = 0,1124, Karena nilai D max < Do, maka persamaan distribusi yang digunakan

    dapat diterima.

    Uji Chi Kuadrat

    Berdasarkan tabel nilai kritis uji Chi Kuadrat pada derajat kepercayaan () = 5%

    diperoleh X2 = 0,41. Nilai X2 < 2 h sehingga persamaan Distribusi Normal dapat

    digunakan.

    Perhitungan Hujan Rencana menggunakan Metode Normal

  • 7/28/2019 Sri Wiwoho Mudjonarko, ST., MT.

    8/12

    8 NEUTRON, VOL.9, NO.1, FEBRUARI 2009 : 20-31

    Gambar 1: Grafik Curah Hujan Rencana

    Distribusi Hujan Jam-Jaman menggunakan rumus MononobeTabel 2: Nilai Hidrograf Maksimum Untuk R2

    Q2th Q5th Q7th Q9th Q10th

    28.1082 35.8623 39.6084 39.7357 40.9844

    Grafik Hujan Rencana

    0.0000

    5.0000

    10.0000

    15.0000

    20.0000

    25.0000

    30.0000

    35.0000

    40.0000

    45.0000

    1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25

    t (jam)

    nilaiQ(m

    3/dtk)

    2 TAHUN

    5 TAHUN

    8 TAHUN

    9 TAHUN

    10 TAHUN

    Gambar 2: Grafik Hujan Rencana R2

    Tabel 3: Nilai Hidrograf Maksimum Untuk R3

    Q2th Q5th Q7th Q9th Q10th

    39.9672 50.9863 56.3098 58.0843 59.8588

  • 7/28/2019 Sri Wiwoho Mudjonarko, ST., MT.

    9/12

    Pemanfaatan Metode Log Pearson III dan Mononobe Untuk 9Jaringan Drainase Perumahan Puri Edelweis Probolinggo

    Grafik Hujan Rencana

    0.0000

    10.0000

    20.0000

    30.0000

    40.0000

    50.0000

    60.0000

    70.0000

    1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25

    t (jam)

    nilaiQ

    (m3/dtk)

    2 TAHUN

    5 TAHUN

    8 TAHUN

    9 TAHUN

    10 TAHUN

    Gambar 3: Grafik Hujan Rencana R3

    Tabel 4: Nilai Hidrograf Maksimum Untuk R4

    Q2th Q5th Q7th Q9th Q10th

    51.6082 65.8368 72.7108 75.0022 77.2935

    Grafik Hujan Rencana

    0.0000

    10.0000

    20.0000

    30.0000

    40.0000

    50.0000

    60.0000

    70.0000

    80.0000

    90.0000

    1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25

    t (jam)

    nilaiQ

    (m

    3/dtk)

    2 TAHUN

    5 TAHUN

    8 TAHUN

    9 TAHUN

    10 TAHUN

    Gambar 4: Grafik Hujan Rencana R4

    Tabel 5: Nilai Hidrograf Maksimum Untuk R5

    Q2th Q5th Q7th Q9th Q10th89.6979 114.4843 126.4591 130.4507 134.4422

  • 7/28/2019 Sri Wiwoho Mudjonarko, ST., MT.

    10/12

    10 NEUTRON, VOL.9, NO.1, FEBRUARI 2009 : 20-31

    Grafik Hujan Rencana

    0.0000

    20.0000

    40.0000

    60.0000

    80.0000

    100.0000

    120.0000

    140.0000

    160.0000

    1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25

    t (jam)

    nilaiQ

    (m3/dtk)

    2 TAHUN

    5 TAHUN

    8 TAHUN

    9 TAHUN

    10 TAHUN

    Gambar 5: Grafik Hujan Rencana R5

    Tabel 6: Nilai Hidrograf Maksimum Untuk R6

    Q2th Q5th Q7th Q9th Q10th

    104.6663 133.5798 147.5484 152.2046 156.8608

    Grafik Hujan Rencana

    0.0000

    20.0000

    40.0000

    60.0000

    80.0000

    100.0000

    120.0000

    140.0000

    160.0000

    180.0000

    1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25

    t (jam)

    nilaiQ

    (m3/dtk)

    Q 2TAHUN

    Q 5TAHUN

    Q 8TAHUN

    Q 9TAHUN

    Q 10TAHUN

    Gambar 6: Grafik Hujan Rencana R6

    Perencanaan Tanggul

    Tinggi jagaan

    Tinggi jagaan adalah jarak vertikal dari permukaan air sungai sampai puncak

    tanggul pada kondisi perencanaan, jarak tersebut harus sedemikian rupa sehingga dapat

    mencegah peluapan air akibat gelombang serta fluktuasi permukaan air pada sungai.

    Lebar Tanggul

    Lebar tanggul yang dimaksud adalah lebar mercu tanggul. Untuk perhitungan

    lebar mercu tanggul. Untuk perhitungan lebar mercu tanggul dipakai rumus:

    105+=

    Zd

    Dimana:

    d = Lebar mercu tanggul (feet)

    Z = tinggi mercu tanggul dari dasar saluran (feet)

  • 7/28/2019 Sri Wiwoho Mudjonarko, ST., MT.

    11/12

    Pemanfaatan Metode Log Pearson III dan Mononobe Untuk 11Jaringan Drainase Perumahan Puri Edelweis Probolinggo

    Perhitungan Mercu Tanggul

    Untuk/ debit 157 m/dt

    1feet= 0.3048 m

    Diketahui : h = 4.0 m = 13.12 feetW= 0.6 m = 0.183 feet

    _____________________________ +

    Z = 13.303 feet

    d = 13.303 + 10

    5

    d = 12.67 ft = 3.86 m

    = 4 m

    KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan

    1. Dari analisa hidrologi telah diperoleh kesimpulanbahwa debit banjir maximal 10 (Q10) tahun adalah 156.8608 m3/dt dan debit

    tampung 10 tahun adalah 156.86 m3/dt berarti sudah memenuhi. Oleh karena itu

    dengan debit tampung 156,86 m3/dt dengan ketinggian muka air (h) 1 - 4 m, tinggi

    jagaan 0,6 m, dan lebar (b) antara 10 - 30 m untuk menormalisasikan kali tersebut.

    2. Upaya upaya penanggulangan banjir di kali batan Purwoasri Kediri ?

    Untuk menjaga agar tidak terjadi banjir disekitar saluran perlu adanya

    kesadaran dari masyarakat sekitar untuk menjaga kebersihan dan memelihara

    saluran disekitarnya.

    Adanya koordinasi antara masyarakat sekitar dengan instansi terkait

    dalam menjaga dan memelihara saluran drainase.

    Saran Menormalisasikan kali Batan agar tidak terjadi banjir perlu di lakukan

    pengangkutan sediment dan pembersihan sampah.

    Pembuatan payung hukum / Undang Undang yang lebih tegas tentang

    kebersihan lingkungan yang di sahkan oleh Pemda, supaya di jalankan oleh

    masyarakat setempat. Seandainya ada masyarakat yang membuang sampah

    sembarangan agar di beri sanksi yang tegas.

    Perbaikan siklus hidrologi dengan di adakan membuka lahan kosong

    dalam arti Reboisasi, gunanya untuk resapan air hujan, mencegah air limpasan di

    permukaan, dan erosi tanah. Supaya meminimalkan terjadinya sediment di kali

    Batan tersebut Apabila tanggul tidak bisa dibangun karena keterbatasan lahan maka bisa

    dibangunparafetdengan spesifikasi sebagai berikut

    0.6 m

    1 m

  • 7/28/2019 Sri Wiwoho Mudjonarko, ST., MT.

    12/12

    12 NEUTRON, VOL.9, NO.1, FEBRUARI 2009 : 20-31

    4 mDAFTAR PUSTAKA

    Anonim (1986), Kriteria Perencanaan Irigasi bagian Penunjang, Jakarta:

    Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia

    Anonim (1986), KP-01, Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia

    Anonim (1986), KP-02, Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia

    Anonim (1986), KP-04, Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia

    Harto BR, Sri (1989), Analisis Hidrologi, Yogyakarta: Pusat Antar Universitas Ilmu

    Teknik Universitas Gajah Mada

    Mc Mahon, Thomas A. & Mein, Russel G. (1978), Reservoir Capacity and Yield,

    Elsevier Scientific publishing Company Amsterdam Oxford New York.

    Sosrodarsono, Suyono & Takeda, Kensaku (2005), Bendungan Type Urugan, Jakarta:Penerbit Pradnya Paramita

    Kodoatie, Robert J. (1995), Analisis Ekonomi Teknik, Yogyakarta: Penerbit ANDI