SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

25
Pengertian Perbandingan Perbandingan adalah perbuatan menyejajarkan sesuatu atau beberapa obyek dengan alat pembanding. Perbandingan dari kata banding, artinya timbang yaitu menentukan bobot dari sesuatu obyek atau beberapa obyek. Perbandingan =pertimbangan yaitu perbuatan menentukan bobot sesuatu atau beberapa obyek dimana untuk keperluan tersebut obyek atau obyek-obyek disejajarkan dengan alat pembandingnya.

Transcript of SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Page 1: SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Pengertian PerbandinganPerbandingan adalah perbuatan menyejajarkan

sesuatu atau beberapa obyek dengan alat pembanding.

Perbandingan dari kata banding, artinya timbang yaitu menentukan bobot dari sesuatu obyek atau beberapa obyek.

Perbandingan =pertimbangan yaitu perbuatan menentukan bobot sesuatu atau beberapa obyek dimana untuk keperluan tersebut obyek atau obyek-obyek disejajarkan dengan alat pembandingnya.

Page 2: SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Pengertian PemerintahSamuel Edward Finer (S.E. Finer)

menyatakan bahwa istilah government, paling sedikit mempunyai empat arti :

1. Menunjukan kegiatan atau proses memerintah, yaitu melaksanakan kontrol atas pihak lain;

2. Menunjukan masalah-masalah (hal ikhwal) negara, dimana kegiatan atau proses-proses di atas dijumpai;

3. menunjukkan orang-orang (maksudnya pejabat-pejabat) yang dibebani tugas-tugas untuk memerintah;

4. menunjukan cara, metode atau sistem masyarakat tertentu diperoleh

Page 3: SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Lanjutan pengertian pemerintahan

J.A Corry seperti yang dikutip Muchtar Affandi (1982),

menyatakan bahwa pemerintah merupakan pengejawantahan yang kongkret dari negara yang terdiri dari badan-badan dan orang-orang yang melaksanakan tujuan –tujuan negara.

C.F Strong dalam bukunyaModern Political Constitution, menyatakan pemerintah(an)

adalah organisasi tertinggi, Pemerintah(an) dalam arti luas merupakan sesuatu yang lebih besar daripada suatu badan atau kementrian-kementrian, suatu arti yang biasa kita pakai dalam pembicaraan pada dewasa ini. Pemerintah(an), dalam arti luas, diberi tanggung jawab pemeliharaan perdamaian dan keamanan negara, di dalam maupun diluar.

Page 4: SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Lanjutan pengertian pemerintahanPemerintah (an) harus memiliki, kekuasaan militer atau

pengawasan atas angkatan bersenjata; kekuasaan legislatif atau sarana pembuatan hukum; kekuasaan keuangan yaitu kesanggupan memungut uang yang cukup untuk membayar biaya untuk mepertahankan negara dan menegakan hukum yang dibuatnya atas nama negara.

Pemerintahan mempunyai kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif, kekuasaan kehakiman

Muchtar Efendi menyatakan bahwa di dalam gerombolan yang primitif, pemegang kekuasaan itu berwujud pimpinan yang nyata oleh seseorang yang diangggap oleh seluruh gerombolan itu sebagai primus inter pares (orang nomor satu), ada authority/gezag

Page 5: SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Menurut Corry (dalam Affandi, 1986;109) dalam arti umum yang menyeluruh, pemerintahan menunjukan keseluruhan rangkaian lembaga-lembaga yang dipakai segolongan orang untuk memerintah dan yang menyebabkan orang-orang lainnya tunduk.

Pemerintah dalam arti luas adalah kekuasaan Eksekutif, legislatif dan yudikatif (ajaran montesque)

Pemerintahan dalam arti sempit adalah aktifitas kekuasaan eksekutif.

Page 6: SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Pengertian Perbandingan Pemerintahanpengertian perbandingan pemerintahan

adalah menyejajarkan unsur-unsur pemerintahan baik dalam arti luas maupun dalam arti sempit untuk mendapatkan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan dari objek atau objek-objek tadi dengan alat perbandingannya.

Page 7: SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Lanjutan…Ilmu perbandingan politik/pemerintahan

berkaitan dalam hal teori dan metodeMaurice Duverger (1964) menawarkan tiga hal dalam mengatasi

masalah teori dan metode yaitu; 1. menggali gagasan dasar ilmu sosial, dan melacak

perkembangan historis ilmu-ilmu sosial tersebut.2. menguraikan dan membahas teknik-teknik observasi yang

berkaitan dengan kajian terhadap dokumen-dokumen tertulis. 3. menelaah penggunaan teori dan hipotesis dan juga klasifikasi

serta konseptualisasi dalam penelitian

Duverger di dukung Frohock

Page 8: SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Meyer dan MeehanMeyer berusaha menegaskan keilmiahan

ilmu politik pertama-tama melalui tinjauannya terhadap landasan empiris ilmu pengetahuan, penjelasan dan daya prediksi dari ilmu, hukum-hukum, generalisasi dan teori-teori politik. (fokus perhatian atau penekanan utama dari studi perbandingan )

Page 9: SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Ruang Lingkup P.Pemerintahan

Pemerintahan dapat dibedakan dalam tiga fase: 1. Fase konstitusionalisme yang terjadi hingga kira-

kira PD II. Konstitusi-konstitusi secara berangsusr-angsur diperkenalkan di Eropa dan Amerika Latin. Mereka yang memiliki konstitusi dianggap sebagai sistem politik yang berkarakter “modern” bahkan jika mereka melakukan penyimpangan.

2. Fase Behavioralisme, terutama selama tahun 1940-an hingga tahun 1960an.

Page 10: SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Behavioralisme awalnya berhasil dalam studi politik nasional, khususnya di Amerika Serikat. Hal tersebut didasarkan kepada pengakuan bahwa apa yang penting untuk dipelajari adalah yang kerja di dalam kenyataan, bahkan yang dinyatakan secara formal (yang tertulis secara formal). Pendekatan tersebut secara alamiah diterapkan pada perbandingan pemerintahan, dimana banyak konstitusi tidak diterapkan lagi dan kediktatoran sering terjadi.

3. Fase Neo-Institusionalisme, yang dimulai tahun 1970-an dengan pengakuan bahwa tidak setiap hal dapat dimengerti/dipahami melalui studi perilaku, namun struktur-struktur juga penting.

Page 11: SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Lanjutan ruang lingkup…Suprastruktur politik meliputi :1. Legislatif3. Yudikatif2. EksekutifInfrastruktur politik meliputi :a. Partai politik (political party ),b. kelompok kepentingan (interst group),c. kelompok penekan (pressure group),d. media komunikasi politik  (political

communication media) dane. tokoh politik (political figure).

Page 12: SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Bahasan Perbandingan Pemerintahan

KonstitusiBentuk negaraStruktur PemerintahanSuprastruktur politikBirokrasi PemerintahanKelompok kepentinganTata hubungan antar lembaga

Page 13: SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Tujuan Perbandingan PemerintahanMenurut Drs. Pamudji, MPA, tujuan studi

perbandingan pemerintahan ialah mencoba memahami latar belakang, asas-asas yang melandasi, kelemahan-kelemahan dan keuntungan-keuntungan dari masing-masing sistem pemerintahan.

Page 14: SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Manfaat Perbandingan PemerintahanManfaat studi / ilmu Perbandingan Pemerintahan

adalah melalui studi / ilmu ini dapat dikembangkan dan dibina suatu sistem pemerintahan yang sesuai benar dengan waktu, ruang, dan lingkungan yang ada di sekitar kita, dan lebih khusus lagi sesuai dengan kepribadian kita.

Studi suatu negara tidak memberikan contoh-contoh yang cukup bagi pembentukan kesimpulan, dan dalam ilmu sosial lebih khusus ilmu politik, untuk mendapat suatu kesimpulan harus ada peristiwa berulang-ulang dapat dilihat keteraturan dan regulitasnya sehingga memenuhi syarat keilmuan untuk diambil sebagai kesimpulan.

Page 15: SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Modul 2 Pendekatan dalam Ppem dan Kebudayaan Politik

Page 16: SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Pendekatan Kelembagaan/Institusional/Tradisional (1920-1930)Pendekatan tradisional umumnya dipergunakan pada

masa sebelum Perang dunia ke IImembahas kekuasaan serta wewenang yang dimiliki

seperti tertuang dalam naskah-naskah (Undang-Undang Dasar, undang-undang, atau peraturan tata tertib); hubungan formal dengan badan eksekutif; struktur organisasi.

Bercirikan deduktif induktif, legal formal dan historical comparative

Berfokus pada struktur-struktur formal (institusi dan pemerintah)

Pengkritik : David Easton dan Macridis.Penganut Eric Voegelin, Leo Strauss, dan John Hallowell

Page 17: SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Pendekatan Behavioral

Sebab munculnya :1.Sikap deskriptif ilmu politik2.Ilmu politik dianggap tidak realistis3.Ilmu politik tidak mampu menjelaskan

komunisme da fasisme4.Kekhawatiran jika ilmu politik tidak berkembang

seperti ilmu yang lain5. Keraguan pemerintah AS akan kemampuan para

sarjana ilmu politik

Page 18: SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Lanjutan Pendekatan behavioral…..Meneliti tentang bagaimana pola pemberian

suaranya (voting behavior) terhadap rancangan undang-undang tertentu (apakah pro atau anti dan mengapa demikian), pidato-pidatonya, giat tidaknya memprakarsai rancangan undang-undang, bagaimana berinteraksi dengan teman sejawat, kegiatan lobbying,latar belakang sosialnya.

Umumnya meneliti tidak hanya tingkah laku dan kegiatan-kegiatannya (action), melainkan juga orientasi terhadap kegiatan tertentu seperti sikap, motivasi, persepsi, evaluasi, tuntutan, harapan.

Page 19: SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Lanjutan Pendekatan Behavioral …..

Satuan analisis bergeser dari lembaga ke manusia atau pelaku (aktor), dan dari struktur ke proses.

Sehingga muncul penelitian rekrutmen politik, kepemimpinan, masalah perwakilan (representation), sosialisasi politik, struktur kekuasaan dalam suatu komunitas, kebudayaan politik, konsensus, konflik dan komposisi sosial, serta elite politik.

Page 20: SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Lanjutan Pendekatan Behavioral…..

ciri khas pendekatan perilaku ini ialah pandangan bahwa masyarakat dapat dilihat sebagai suatu sistem sosial dan negara sebagai suatu sistem politik yang menjadi subsistem dari sistem sosial

Tokoh Almond dan Verba

Page 21: SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Perbandingan pendekatan tradisional-behavioral

saling mengaitkan fakta dan nilai

Perspektif dan normatifKualitatifBerkaitan dengan

ketidakteraturan dan keteraturan

Konfiguratif dan non komparatif, berfokus pada negara-negara individual

Etnosentris, secara khusus berfokus pada ‘demokrasi-demokrasi’ Eropa Barat

Deskriftif; sempit dan statis

Memisahkan fakta dari nilai Nonperspektif, objektif dan empiris Kuantitatif Berkaitan dengan keseragaman

dan keteraturan Komparatif; berfokus pada beberapa negara Etnosentris; secara khusus

berkaitan dengan model Anglo-Amerika

Abstrak; beridiologi konservatif dan statis

Berfokus pada struktur-struktur dan fungsi-fungsi (kelompok)

Formal dan informal

Page 22: SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Pendekatan Pascabehavioral

Tokoh a.l Herbert Marcuse dan Jean-Paul Sartre,

David Easton (tokoh behavioral pendukung pasca behavioral)

Page 23: SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Lanjutan pendekatan pasca…..

Fakta dan nilai diikat pada tindakan dan relevansiBersifat humanistik dan berorientasi masalah;NormatifKualitatif dan kuantitatifBerkaitan dengan keteraturan dan

ketidakteraturan Komparatif; Berfokus pada beberapa negaraSecara khusus berorientasi pada dunia ketigaTeoreitis, radikal dan berorientasi hasilBerfokus pada hubungan dan konflik kelas serta

kelompok

Page 24: SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Kebudayaan politik

Adalah cara pandang yang mendasari tindakan suatu masyarakat terhadap sesuatu politik.

Skala F = suatu teori penghitungan dalam research yang dapat digunakan untuk mengukur kecenderungan otoriter individu

Kurva J = alat ukur untuk menggambarkan kondisi kecenderungan ke arah kekerasan yang mengakibatkan revolusi/menggambarkan suatu sindrom / pola revolusioner.

Page 25: SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Lanjutan….

Ambang pintu toleransi (tolerance threshold): suatu teori dalam masyarakat dimana kebudayaan warganya adalah demokratis, maka konflik lebih dapat ditengahi maka akan diketahui tingkat ambang pintu toleransi.

Variabel tolerance threshold yaitu jangkauan individualisasi, penswastaan dan atomisasi.

Kerugian relatif : kesenjangan antara aspirasi dan realisasi