Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasi
-
Upload
sri-suwanti -
Category
Social Media
-
view
562 -
download
8
Transcript of Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasi
Sri Suwanti -PERAN LSM DAN ORMAS DALAM PENINGKATAN
KEMANDIRIAN GENERASI MUDA
SIAPAKAH PEMUDA ITU ?
Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting
pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga
puluh) tahun.(Pasal 1 Angka 1 UU No. 40/2009 Tentang Kepemudaan)
2
Peranan LSM, ORMAS, Iikut serta mewujudkan Generasi muda yang handal menghadapi arus Globalisasi
Dalam menghadapi arus globalisasi yang semakin pesat, karakter bangsa yang kuat sangat diperlukan, maka dituntut peran penting dari generasi muda, khususnya perannya sebagai character enabler, character builders dan character engineer. Tiga peran itu adalah :
Sebagai Pembangun kembali karakter bangsa (Character builder). Di tengah-tengah derasnya arus globalisasi, peran ini tentunya sangat
berat, namun esensinya adalah adanya kemauan keras dan komitmen dari generasi muda untuk menjunjung nilai-nilai moral untuk menginternalisasikannya pada aktifitas sehari-hari.
Sebagai Pemberdaya karakter (Character enabler) Peran ini juga tidak kalah beratnya, selain kemauan kuat dan kesadaran
kolektif dengan kohesivitas tinggi, masih dibutuhkan adanya kekuatan untuk terlibat dalam masyarakat maupun di tempat asing.
Sebagai perekayasa karakter (Character engineer) Peran ini menuntut generasi muda untuk terus melakukan pembelajaran,
adanya modifikasi dan rekayasa yang tepat disesuaikan dengan perkembangan jaman. Peran generasi muda dalam hal ini sangat diharapkan oleh bangsa, karena ditangan merekalah proses pembelajaran adaptif dapat berlangsung dalam kondisi yang paling produktif.
Fase Kemandirian dan kematangan
Fase Pertumbuhan dan Perkembangan yang memerlukan: Penyadaran, Pemberdayaan, dan Pengembangan
Fase yang menitikberatkan pada :Pembinaan, Pengaturan dan Pengawasan
Seluruh per-Undang Undangan yang terkait dengan Pembangunan Sumber Daya Manusia
Undang-Undang Tentang Kepemudaan
Undang-Undang Tentang Perlindungan Anak
FASE PERTUMBUHAN MANUSIA INDONESIA DALAM ASPEK SOSIOLOGIS YURIDIS
Usia 0 < 16 th
Usia 16 – 30 th
Usia 30 th keatas
Drs. H. Sakhyan Asmara, M.SP – Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda 4
Fase Kemandirian dan kematangan
Fase Pertumbuhan dan Perkembangan yang memerlukan: Penyadaran, Pemberdayaan, dan Pengembangan
Fase yang menitikberatkan pada:Pembinaan, Pengaturan dan Pengawasan
Seluruh per-Undang Undangan yang terkait dengan Pembangunan Sumber Daya Manusia
Undang-Undang Tentang Kepemudaan
Undang-Undang Tentang Perlindungan Anak
FASE PERTUMBUHAN MANUSIA INDONESIA DALAM ASPEK SOSIOLOGIS YURIDIS
Usia 30 th keatas
Drs. H. Sakhyan Asmara, M.SP – Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda 5
Usia 0 < 16 th
Usia 16 – 30 th
JUMLAH PEMUDA USIA 16 – 30 TAHUN 62.985.401(Sumber: Proyeksi Data Single Years BPS Tahun 2009)
Terdiri dari:1. Siswa SMA atau sederajat;2. Mahasiswa S1, S2, atau S3;3. Pekerja Pemula;4. Pekerja Profesional (Pegawai Pemerintah, Non
Pemerintah, Wiraswasta, Seniman dll);5. Anggota Legislatif;6. Anggota TNI/POLRI;7. Pengangguran Tidak Terdidik, Kurang Terdidik,
dan Terdidik;8. Pemuda Bermasalah (Narkoba, HIV/AIDS,
Preman, Warga Binaan, dll);9. Aktivis (LSM, Ormas, Orpol, dll).
6
REALITAS KEBERADAAN ORGANSASI KEPEMUDAAN DI INDONESIA1. Jumlahnya semakin banyak tetapi tidak diimbangi dengan
kualitas sumber daya manusia yang memadai;2. Idealisme pengurus dan anggota mulai tekikis oleh
kepentingan pragmatis;3. Lebih cenderung berorientasi kepada kepentingan politik
dari pada sosial kemasyarakatan;4. Belum mampu mandiri dan masih tergantung kepada
pihak lain;5. Belum mampu memainkan peran secara maksimal dalam
merespons persoalan sosial kemasyarakatan;6. Masih berorientasi kepada kuantitas dari pada kualitas;7. Amanat AD/ART organisasi tidak dapat dijalankan secara
konsisten, sehingga AD/ART hanya berfungsi sebagai acuan formal tapi tak mampu digunakan sebagai alat pemicu untuk mencapai tujuan organisasi.
7
PROBLEMATIKA ORGANISASI KEPEMUDAAN
1. Lemahnya manajemen kesekretariatan dan perkantoran;
2. Sumber pendanaan tidak konkrit;3. Konsolidasi organisasi tidak berjalan
dengan baik;4. Penyelenggaran program menghadapi
banyak kendala;5. Proses kaderisasi dan regenerasi umumnya
tidak berjalan secara normal, kecuali organisasi kemahasiswaan;
6. Usia pimpinan tergolong tidak muda atau banyak yang sudah tua-tua;
7. Peran strategis organisasi kepemudaan belum dapat dimanfatkan secara maksimal.
8
FAKTOR PENDUKUNG UNTUK MENCAPAI
TUJUANKOMPONEN YANG PERLU DISIAPKAN
TUJUAN
ARAH
LAN
DAS
ANPA
NCA
SILA
& U
UD
194
5AS
AS, F
UN
GSI
, TU
JUAN
DAN
KAR
AKTE
RIST
IK
Menyiapkan Prasarana dan Sarana
ARAH
Pembangunan kepemudaan bertujuan untuk terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. (UU No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan Pasal 3)
PEMUDA MAJU, BERKARAKTER, BERKAPASITAS,
DAN BERDAYA SAING
Penetapan Peran, Tanggung jawab dan
Hak Pemuda
Penetapan Tugas, Fungsi, Wewenang dan
Tanggungjawab Pemerintah dan
Pemerintah daerah
Penetapan Strategi Pelayanan
Kepemudaan
INTI PELAYANANKEPEMUDAAN
PENGEMBANGAN
PEMBERDAYAAN
PENYADARANMenguatkan
Organisasi Kepemudaan
Menyiapkan Pendanaan
Memberikan Penghargaan
Melakukan Koordinasi Kemitraan
PenguatanPeran Serta Masyarakat
9 Drs. H. Sakhyan Asmara, M.SP – Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
PERAN AKTIF PEMUDA
Pemuda berperan aktif dalam segala aspek pembangunan nasional, sebagai:1. Kekuatan Moral2. Kontrol Sosial3. Agen Perubahan
10
1. Menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas dalam bertindak pada setiap dimensi kehidupan kepemudaan;
2. Memperkuat iman dan takwa serta ketahanan mental-spiritual;
3. Meningkatkan kesadaran hukum.
11
PERAN AKTIF PEMUDA SEBAGAI KEKUATAN MORAL
1. Memperkuat wawasan kebangsaan;2. Membangkitkan kesadaran atas tanggung
jawab, hak, dan kewajiban sebagai warga negara;
3. Membangkitkan sikap kritis terhadap lingkungan dan penegakan hukum;
4. Meningkatkan partisipasi dalam perumusan kebijakan publik;
5. Menjamin transparansi dan akuntabilitas publik; Memberikan kemudahan akses informasi.
12
PERAN AKTIF PEMUDA SEBAGAI KONTROL SOSIAL
1. Pendidikan politik dan demokratisasi;2. Sumber daya ekonomi;3. Kepedulian terhadap masyarakat;4. Ilmu pengetahuan dan teknologi;5. Olahraga, seni, dan budaya;6. Kepedulian terhadap lingkungan hidup;7. Pendidikan kewirausahaan;8. Kepemimpinan dan kepeloporan
pemuda.
13
PERAN AKTIF PEMUDA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN
Tanggung jawab pemuda dalam pembangunan nasional:
1. Menjaga Pancasila sebagai ideologi negara;2. Menjaga tetap tegak dan utuhnya Negara
Kesatuan Republik Indonesia;3. Memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa;4. Melaksanakan konstitusi, demokrasi, dan tegaknya
hukum;5. Meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan
masyarakat;6. Meningkatkan ketahanan budaya nasional;
dan/atau7. Meningkatkan daya saing dan kemandirian
ekonomi bangsa.
TANGGUNG JAWAB PEMUDA
14
1. Pemuda berhak mendapatkan:a. Perlindungan, khususnya dari pengaruh destruktif;b. Pelayanan dalam penggunaan prasarana dan
sarana kepemudaan tanpa diskriminasi;c. Advokasi;d. Akses untuk pengembangan diri; dane. Kesempatan berperan serta dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, dan pengambilan keputusan strategis program kepemudaan.
2. Pemuda yang berprestasi berhak mendapatkan penghargaan.
HAK PEMUDA
15
1. Tangguh;2. Kompetitif; 3. Berakhlak mulia; 4. Bermoral; 5. Bertoleran; 6. Bergotong
royong; 7. Berjiwa
patriotik; 8. Berkembang
dinamis; 9. Berorientasi
Iptek yang semuanya dijiwai oleh IMTAQ kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila
BANGSA BERKARAKTER
BANGSA YANG BERAKHLAK
MULIA, BERMORAL, BERTETIKA, BERBUDAYA
DAN BERADAB BERDASARKAN
PANCASILA
Pembangunan Karakter Bangsa
R A N:
POLHUKAM, KESRA,
PEREKONOMIAN
PERMASALAHAN BANGSA DAN NEGARA
1. Disorientasi dalam implementasi nilai-nilai Pancasila;
2. Bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara;
3. Memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa;
4. Ancaman disintegrasi bangsa ;
5. Melemahnya kemandirian bangsa
STRATEGI:1.Sosialisasi/ Penyadaran2.Pendidikan3.Pemberdayaan4.Pembudayaan5.Kerjasama
1. Pancasila2. UUD 453. Bhinneka Tunggal Ika4. NKRI
KONSENSUS NASIONALLINGKUNGAN
STRATEGISGlobal,
Regional, Nasional
Alur Pikir Pembangunan Karakter Bangsa
+
FITRAH MANUSIA DICIPTAKAN SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL YANG BERHARKAT DAN BERMARTABAT
16
17
Mengembangkan karakter bangsa
agar mampu mewujudkan nilai-
nilai luhur Pancasila “Pendidikan
karakter sebagai pilar kebangkitan
bangsa, raih prestasi junjung
tinggi budi pekerti” (Hardiknas, 20 Mei
2011)
Mengembangkan potensi dasar, agar “berhati baik, berpikiran baik & berperilaku baik”
Memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur (memperkuat perilaku yang sudah baik)
Meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia (Penyaring budaya yang kurang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila)
TUJUAN:
FUNGSI:
Keluarga; satuan pendidikan; masyarakat sipil; masyarakat politik; pemerintah; dunia usaha; media massa
MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER
Tujuan, Fungsi, Media Pendidikan Karakter
OLAH HATI
OLAH PIKIR
OLAH RASA/-KARSA
OLAH RAGA
Pertimbangan: dimulai dari sedikit, yang
esensial, yang sederhana, yang mudah dilaksanakan sesuai
dengan kondisi masing-masing sekolah/wilayah.
CERDAS, PEDULI, TANGGUH, JUJUR,
LINGKUNGAN (BERSIH, RAPIH, NYAMAN), DISIPLIN, SOPAN-
SANTUN
18
Nilai-nilai
19
NILAI DESKRIPSI
1. RELIGIUS
SIKAP DAN PERILAKU YANG PATUH DALAM MELAKSANAKAN AJARAN AGAMA YANG DIANUTNYA, TOLERAN TERHADAP PELAKSANAAN IBADAH AGAMA LAIN, SERTA HIDUP RUKUN DENGAN PEMELUK AGAMA LAIN
2. JUJUR
PERILAKU YANG DIDASARKAN PADA UPAYA MENJADIKAN DIRINYA SEBAGAI ORANG YANG SELALU DAPAT DIPERCAYA DALAM PERKATAAN, TINDAKAN, DAN PEKERJAAN
3. TOLERANSI
SIKAP DAN TINDAKAN YANG MENGHARGAI PERBEDAAN AGAMA, SUKU, ETNIS,PENDAPAT, SIKAP DAN TINDAKAN ORANG LAIN YANG BERBEDA DARI DIRINYA
4. DISIPLIN
TINDAKAN YANG MENUNJUKKAN PERILAKU TERTIB DAN PATUH PADA BERBAGAI KETENTUAN DAN PERATURAN
Lanjutan…
20
NILAI DESKRIPSI
5. KERJA KERAS
PERILAKU YANG MENUNJUKKAN UPAYA SUNGGUH-SUNGGUH DALAM MENGATASI BERBAGAI HABATAN BELAJAR DAN TUGAS SERTA MENYELESAIKAN TUGAS DENGAN SEBAIK-BAIKNYA
6. KREATIF
BERPIKIR DAN MELAKUKAN SESUATU UNTUK MENGHASILKAN CARA ATAU HASIL BARU DARI APA YANG TELAH DIMILIKI
7. MANDIRI
SIKAP DAN PRILAKU YANG TIDAK MUDAH TERGANTUNG PADA ORANG LAIN DALAM MENYELESAIKAN TUGAS-TUGAS
8. DEMOKRATIS
CARA BERFIKIR, BERSIKAP DAN BERTINDAK YANG MENILAI SAMA HAK DAN KEWAJIBAN DIRINYA DAN ORANG LAIN
9. RASA INGIN TAHU
SIKAP DAN TINDAKAN YANG SELALU BERUPAYA UNTUK MENGETAHUI LEBIH MENDALAM DAN MELUAS DARI APA YANG DIPELAJARINYA, DILIHAT, DAN DIDENGAR
NILAI DESKRIPSI
10. SEMANGAT KEBANGSAAN
CARA BERPIKIR, BERTINDAK, DAN WAWASAN YANG MENEMPATKAN KEPENTINGAN BANGSA DAN NEGARA DI ATAS KEPENTINGAN DIRI DAN KELOMPOKNYA
11. CINTA TANAH
AIR
CARA BERFIKIR, BERSIKAP DAN BERBUAT YANG MENUNJUKKAN KESETIAAN, KEPEDULIAN, DAN PENGHARGAAN YANG TINGGI TERHADAP BAHASA, LINGKUNGAN FISIK, SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, DAN POLITIK BANGSANYA
12. MENGHARGAI PRESTASI
SIKAP DAN TINDAKAN YANG MENDORONG DIRINYA UNTUK MENGHASILKAN SESUATU YANG BERGUNA BAGI MASYARAKAT, DAN MENGAKUI DAN MENGHORMATI KEBERHASILAN ORANG LAIN
13. BERSAHABAT/
KOMUNIKATIF
TINDAKAN YANG MEMPERLIHATKAN RASA SENANG BERBICARA, BERGAUL, DAN BEKERJA SAMA DENGAN ORANG LAIN
Lanjutan…
21
NILAI DESKRIPSI14. CINTA DAMAI
SIKAP, PERKATAAN DAN TINDAKAN YANG MENYEBABKAN ORANG LAIN MERASA SENANG DAN AMAN ATAS KEHADIRAN DIRINYA
15. GEMAR MEMBACA
KEBIASAAN MENYEDIAKAN WAKTU UNTUK MEMBACA BERBAGAI BACAAN YANG MEMBERIKAN KEBAJIKAN BAGI DIRINYA
16. PEDULI LINGKUNGAN
SIKAP DAN TINDAKAN YANG SELALU BERUPAYA MENCEGAH KERUSAKAN PADA LINGKUNGAN ALAM DI SEKITARNYA, DAN MENGEMBANGKAN UPAYA-UPAYA UNTUK MEMPERBAIKI KERUSAKAN ALAM YANG SUDAH TERJADI
17. PEDULI SOSIAL
SIKAP DAN TINDAKAN YANG SELALU INGIN MEMBERI BANTUAN BAGI ORANG LAIN DAN MASYARAKAT YANG MEMBUTUHKAN
18. TANGGUNG JAWAB
SIKAP DAN PERILAKU SESEORANG DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DAN KEWAJIBANNYA TERHADAP DIRI SENDIRI, MASYARAKAT, LINGKUNGAN (ALAM, SOSIAL DAN BUDAYA), NEGARA DAN TUHAN YME
Lanjutan…
22
CARA BERWIRAUSAHA ?
Wirausaha dapat dijalankan seorang atau sekelompok orang.
Jenis usaha yg dijalankan dapat bersifat komersial dan sosial atau kedua-duanya
Memiliki modal sekaligus menjadi pengelola;Menyetor modal dan pengelolaan
ditanganioleh pihak mitra;Dalam bentuk saham sebagai bukti
kepemilikan.
ETIKA WIRAUSAHA
Suatu kegiatan usaha haruslah dilakukan dng etika atau norma-norma yg berlaku di masyarakat bisnis;
Etika atau norma-norma itu digunakan agar para pengusaha tidak melanggar aturan yg telah ditetapkan dan usahanya dijalankan dgn memperoleh simpati dari berbagai pihak.
PENUTUPParang patah jangan dicelaElok disepuh dibara apiHang tuah bijak pernah berkataTak pernah pemuda menyerah di bumi
Untuk apa memeras kelapaKalau tidak banyak santannyaUntuk apa jadi pemudaKalau tak bisa membangun bangsa
Walau debur ombak menerpa
Tak kan perahu berhenti laju
Walau hancur dihantam gempa
Pemuda Indonesia tetap bersatu 25