SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi...

119
18 STUDI ANALISIS MUSIKAL DAN TEKSTUAL PEMBACAAN KITAB SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA PARKAS DIHARA MASYARAKAT SIKH DI GURDWARA SHREE GURU GRANTH SAHIB DARBAR KOTA TEBING TINGGI SKRIPSI SARJANA OLEH RINA GUSTRIANI SIMANJUNTAK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 201

Transcript of SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi...

Page 1: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

18

STUDI ANALISIS MUSIKAL DAN TEKSTUAL PEMBACAAN KITAB

SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA PARKAS

DIHARA MASYARAKAT SIKH DI GURDWARA SHREE GURU GRANTH

SAHIB DARBAR KOTA TEBING TINGGI

SKRIPSI SARJANA

OLEH

RINA GUSTRIANI SIMANJUNTAK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI

MEDAN

201

Page 2: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Wilayah Sumatera Utara khususnya Medan merupakan sebuah kota yang

tumbuh pesat sejak pertengahan abad ke-19 sebagai sebuah kota berpenduduk

majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan

Asia seperti Cina, India, Arab, dan imigran dari kawasan Asia Tenggara. Sudah

luas diketahui bahwa kota Medan dan Tanah Deli (Sumatera Timur) pada

umumnya yang pernah dijuluki sebagai “Het Dollar Land” berkembang sangat

cepat sejak pertengahan abad ke-19 seiring dengan perkembangan industri

perkebunan (mulanya perkebunan tembakau) yang dirintis oleh Jacobus Nienhys

sejak 1863. Buruh-buruh dari Cina, India, dan Pulau Jawa ketika itu didatangkan

dalam jumlah besar oleh pengusaha-pengusaha perkebunan untuk memenuhi

kebutuhan tenaga kerja. Selain mereka yang didatangkan sebagai kuli, migran lain

pun terus berdatangan ke kota ini untuk tujuan berdagang dan mengisi berbagai

lowongan pekerjaan yang tersedia10.

Salah satu suku bangsa11 India yang ada di Sumatera Utara adalah suku

bangsa Punjabi yang mayoritas penganut Sikh12. Tengku Luckman Sinar

10 Sebuah artikel yang berjudul “Kajian Awal tentang Komunitas Tamil dan Punjabi di

Medan: Adaptasi dan Jaringan Sosial” oleh Zulkifli B. Lubis dalam Jurnal Antropologi Sosial Budaya ETNOVISI • Vol. 1 • No.3 • Desember 2005.

11 Konsep yang tercakup dalam istilah “suku bangsa” adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan “kesatuan budaya”, sedangkan kesadaran dan identitas tadi seringkali (tetapi tidak selalu) dikuatkan oleh kesatuan bahasa juga (Koentjaraningrat 1980: 264).

12 Sikh merupakan agama yang berasal dari daerah Punjab di India pada abad ke-16 dan ke-17. Di Indonesia agama ini belum diakui, sehingga identitas penganut Sikh yang ada di Indonesia dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah Hindu-Sikh.

Page 3: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

20

(1991:77) menyatakan bahwa dalam tahun 1930 sudah lebih dari 5000 masyarakat

Sikh tersebar di Sumatera Utara. Suku bangsa Punjabi ini tersebar di beberapa

wilayah di Sumatera Utara, antara lain Medan, Binjai, Lubuk Pakam, Kisaran,

Pematang Siantar, Perbaungan, Tebing Tinggi, dan lain-lain. Seperti yang

dikemukakan oleh Koentjaraningrat (1980: 203-204), bahwa setiap suku bangsa

memliki unsur-unsur kebudayaan. Demikian juga suku bangsa Punjabi yang ada

di Sumatera Utara ini mempunyai unsur-unsur kebudayaan, antara lain: bahasa,

sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi,

sistem mata pencaharian hidup, sistem religi dan kesenian.

Salah satu keunikan masyarakat Sikh yang ada di Sumatera Utara adalah

adanya kekerabatan atau hubungan yang erat antara satu Gurdwara13 dengan yang

lainnya, yaitu dengan saling berbagi upacara-upacara keagamaan mereka antara

lain: setiap tanggal lahir dan tanggal meninggal kesepuluh Guru14, hari lahir

agama Sikh, dan lain-lain. Upacara Pahila Parkas Dihara ini merupakan bagian

dari Gurdwara Shree Guru Granth Sahib Darbar di Kota Tebing Tinggi.

Sehingga Gurdwara Shree Guru Granth Sahib Darbar Tebing Tinggi inilah yang

merayakannya. Dengan demikian semua masyarakat Sikh di luar Tebing Tinggi

juga datang dan berpartisipasi dalam melaksanakan upacara Pahila Parkas

Dihara tersebut.

Menurut Koentjaraningrat, dalam melaksanakan aktivitas yang

berhubungan dengan religi, manusia didorong oleh suatu getaran jiwa, yang

biasanya disebut dengan emosi keagamaan (religious emotion), yang mendorong

13 Gurdwara merupakan tempat beribadah umat Sikh. 14 Ada sepuluh guru yang berwujud manusia dalam ajaran Sikh, yaitu: (1) Sri Guru Nanak

Dev Ji, (2) Sri Guru Anggad Dev Ji, (3) Sri Guru Amardas Ji, (4) Sri Guru Raamdas Ji, (5) Sri Guru Arjan Dev Ji, (6) Sri Guru Hargobind Sahib Ji, (7) Sri Guru Har Rai Ji, (8) Sri Guru Har Krishan Sahib Ji, (9) Sri Guru Tegh Bahadur Sahib Ji, (10) Sri Guru Gobind Singh Ji.

Page 4: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

21

orang melakukan tindakan-tindakan yang bersifat religi (ibid: 376-378). Emosi

keagamaan yang mendorong tindakan-tindakan yang bersifat religi ini tampak

pada upacara Pahila Parkas Dihara dalam pembacaan Kitab Sri Guru Granth

Sahib Ji yang dilantunkan secara musikal atau yang mengandung kombinasi nada,

ritem dan dinamika yang dilakukan masyarakat Sikh di Gurdwara Shree Guru

Granth Sahib Darbar Tebing Tinggi.

Sistem religi juga mempunyai tiga unsur penting lain, yaitu: (1) sistem

keyakinan, (2) sistem upacara keagamaan, dan (3) suatu umat yang menganut

religi atau komunitasnya. Setidaknya ada dua belas15 unsur atau kegiatan yang

dilakukan dalam upacara, walaupun tidak semua agama menganggap ada yang

penting sekali untuk dilakukan dalam unsur upacara tersebut.

Upacara Pahila Parkas Dihara merupakan upacara penobatan Kitab Sri

Guru Granth Sahib Ji sebagai Guru terakhir bagi umat Sikh, setelah guru

kesepuluh Sri Guru Gobind Singh Ji menyatakan bahwa tidak ada lagi guru yang

datang dalam bentuk manusia. Di dalam upacara ini dilakukan pembacaan atau

pengajian Kitab Sri Guru Granth Sahib Ji. Kitab Sri Guru Granth Sahib Ji

merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang ajaran-ajaran Guru

masyarakat Sikh.

Upacara Pahila Parkas Dihara diawali dengan pembacaan Jetshri Mahala

Panjwa halaman 701-702 yang merupakan hymne atau nyanyian pujian kepada

Waheguru (Tuhan) yang diambil dan dipilih dari Kitab yang mempunyai makna

15 (1) bersaji, (2) berkorban, (3) berdoa, (4) makan bersama makanan yang telah disucikan

dengan doa, (5) menari tarian suci, (6) menyanyi nyanyian suci, (7) berprosesi atau berpawai, (8) memainkan seni drama suci, (9) berpuasa, (10) intoksikasi atau mengaburkan pikiran dengan makan obat bius untuk mencapai trance, mabuk, (11) bertapa, (12) bersemedi (Koentjaraningrat 1980: 378).

Page 5: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

22

untuk pembukaan suatu upacara (wawancara dengan Bhai Dalip Singh, 14 Maret

2011).

Setelah itu berdoa untuk meminta keselamatan dan kesehatan seluruh

umat. Meminta izin kepada Tuhan untuk kelancaran dalam membaca Kitab atau

pengajian dan dijauhkan dari segala halangan yang dapat menggangu kelancaran

seluruh upacara.

Setelah doa dilakukan, barulah dimulai pembacaan atau pengajian Kitab.

Di dalam pembacaan ini, lima orang Bhai Sahib (Pendeta) yang telah ditentukan

atau orang yang bisa membaca aksara Punjabi membacakan Kitab sampai dengan

selesai atau khatam16. Kitab yang akan dibacakan sampai selesai ini berisi 1430

halaman, yang menghabiskan waktu tiga hari dua malam untuk

menyelesaikannya. Pembacaan ini tidak boleh dilakukan dengan putus-putus,

tetapi harus dibacakan secara berkelanjutan. Masing-masing Pendeta membacakan

Kitab dua jam per orang, begitu seterusnya sampai dengan selesai.

Setelah pembacaan atau pengajian Kitab diselesaikan, dilanjutkan dengan

nyanyian puji-pujian yang dilantunkan oleh siapa saja yang ingin bernyanyi.

Nyanyian puji-pujian ini diiringi oleh alat musik seperti harmonium, tabla, dholak

dan rebana. Dalam upacara Pahila Parkas Dihara ini, setiap alat musik yang ada

tidak boleh dimainkan saat pembacaan Kitab karena pembacaan Kitab dianggap

suci dan tidak ada yang boleh mengganggu konsentrasi Pendeta yang

membacakan maupun jemaat yang ada. Selain itu, agar setiap ajaran-ajaran Guru

bisa didengar semua jemaat yang hadir. Semua kegiatan bernyanyi boleh

dilakukan setelah Kitab benar-benar selesai dibacakan. Dan kegiatan menyanyi ini

juga membawakan ayat-ayat yang berasal dari Kitab tersebut.

16 Istilah ini biasanya dipakai untuk menyebutkan pembacaan Alquran sampai tamat atau selesai, yaitu “khatam Quran”.

Page 6: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

23

Setelah kegiatan bernyanyi selesai dilakukan, maka selanjutnya adalah doa

penutupan. Doa ini berisi tentang permohonan maaf kepada Tuhan, apabila

selama upacara berlangsung ada kesalahan-kesalahan yang terjadi. Selain itu, juga

berisi tentang penutupan seluruh rangkaian acara yang telah dilaksanakan dari

awal sampai pada akhirnya.

Upacara ini dilakukan setiap tahunnya pada bulan Agustus atau September

berdasarkan penanggalan agama Sikh sendiri yang disebut dengan jantri. Upacara

yang dibahas dalam tulisan ini dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus, 1 dan 2

September 2010. Tempat upacara dilaksanakan di Gurdwara Shree Guru Granth

Sahib Darbar Tebing Tinggi. Benda dan peralatan upacara Pahila Parkas Dihara

terdiri dari: pendupaan, Kitab, sound system, peralatan musik (harmonium, tabla,

dholak dan rebana) dan lain sebagainya. Pelaku dan pemimpin ialah Bhai Sahib

(Pendeta).

Berdasarkan wawancara dengan Bhai Dalip Singh, melodi yang

dilantunkan setiap Pendeta memiliki ciri khas masing-masing atau tidak sama satu

dengan lainnya. Melodi yang dilantunkan berasal dari perasaan atau pembawaan

masing-masing pribadi, sehingga tidak ada suatu ketentuan khusus dalam

melantunkannya. Pada umumnya melodi yang dimainkan tetap atau berulang-

ulang, sedangkan teksnya berubah. Ini disebut juga dengan pola strophic. Atau

dengan kata lain, pembacaan Kitab ini adalah nyanyian yang lebih mementingkan

kata-kata daripada melodi atau disebut dengan logogenic. Hal ini dapat dilihat dari

kata-kata yang terus berubah tetapi dengan melodi yang berulang-ulang.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan yang dituturkan di atas, maka penulis

tertarik untuk meneliti lebih dalam tentang upacara Pahila Parkas Dihara ini

beserta komponen-komponen pendukung upacara yang akan difokuskan pada

Page 7: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

24

pembacaan Kitab dalam upacara Pahila Parkas Dihara masyarakat Sikh di

Gurdwara Shree Guru Granth Sahib Darbar Tebing Tinggi. Penelitian ini akan

dibuat ke dalam karya tulis ilmiah dengan judul: Studi Analisis Musikal dan

Tekstual Pembacaan Kitab Sri Guru Granth Sahib Ji pada Upacara Pahila

Parkas Dihara Masyarakat Sikh di Gurdwara Shree Guru Granth Sahib

Darbar Kota Tebing Tinggi.

1.2 Pokok Permasalahan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis membuat batasan masalah untuk

menghindari ruang lingkup pembahasan yang meluas. Selain itu, batasan masalah

juga berguna untuk memfokuskan pokok pembahasan dalam tulisan ini.

Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam tulisan ini adalah:

1. Bagaimana deskripsi atau gambaran jalannya upacara Pahila Parkas Dihara

dan komponen-komponen upacara Pahila Parkas Dihara pada masyarakat

Sikh di Gurdwara Shree Guru Granth Sahib Darbar Tebing Tinggi?

2. Bagaimana analisis musikal dan tekstual pembacaan Kitab yang disajikan

pada upacara Pahila Parkas Dihara masyarakat Sikh di Gurdwara Shree

Guru Granth Sahib Darbar Tebing Tinggi?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan skripsi adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh deskripsi jalannya upacara Pahila Parkas Dihara pada

masyarakat Sikh di Gurdwara Shree Guru Granth Sahib Darbar Tebing

Tinggi.

Page 8: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

25

2. Memperoleh analisis musikal dan tekstual pembacaan Kitab pada upacara

Pahila Parkas Dihara pada masyarakat Sikh di Gurdwara Shree Guru Granth

Sahib Darbar Tebing Tinggi.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat penelitian ini adalah:

1. Memberikan informasi tentang jalannya upacara Pahila Parkas Dihara pada

masyarakat Sikh di Gurdwara Shree Guru Granth Sahib Darbar Tebing

Tinggi.

2. Sebagai salah satu referensi ilmiah yang dapat memberikan suatu kajian

musikologis suatu upacara religi yang mengandung unsur-unsur musikal

kepada disiplin ilmu Etnomusikologi khususnya, dan ilmu pengetahuan pada

umumnya.

3. Sebagai salah satu bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang

memiliki keterkaitan dengan topik penelitian.

4. Memperluas pengetahuan dan wawasan penulis dalam mengaplikasikan ilmu

yang diperoleh selama masa studi di jurusan Etnomusikologi.

1.4 Konsep dan Teori

1.4.1 Konsep

Menurut Melly G. Tan (dalam Koentjaraningrat 1990: 21), konsep

merupakan defenisi dari apa yang kita amati, konsep menentukan antara variabel-

variabel mana yang kita inginkan untuk menentukan hubungan empiris. Maka dari

itu, penulis akan memaparkan beberapa konsep yang berhubungan dengan tulisan

ini.

Page 9: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

26

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1995: 37), analisis

adalah penguraian suatu pokok permasalahan atas berbagai bagiannya dan

penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh

pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Dengan demikian, kata

analisis dalam penulisan ini berarti hasil analisa objek penelitian. Adapun yang

menjadi objek penelitian yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah upacara

Pahila Parkas Dihara pada masyarakat Sikh dan pokok pembahasan difokuskan

pada pembacaan Kitab yang disajikan secara musikal serta makna teks yang

terdapat di dalamnya.

Musik adalah kejadian bunyi atau suara dapat dipandang dan dipelajari

jika mempunyai kombinasi nada, ritem dan dinamika sebagai komunikasi secara

emosi estetika atau fungsional dalam suatu kebiasaan atau tidak berhubungan

dengan bahasa (Malm dalam terjemahan Takari 1993: 817). Dari pengertian musik

tersebut, dapat dipahami bahwa musikal merupakan hal yang berkenaan atau

mengandung unsur musik.

Pembacaan Kitab yang dilantunkan secara musikal dalam istilah

Etnomusikologi adalah chanting. Dalam masyarakat Sikh pembacaan Kitab secara

musikal ini dikenal dengan kirtan. Kirtan pada upacara Pahila Parkas Dihara ini,

dapat penulis nyatakan sebagai bahan kajian etnomusikologi karena dalam

pembacaannya mengandung unsur musikal atau dapat dikategorikan sebagai

nyanyian yang di dalamnya terdapat kombinasi yang mengandung unsur nada,

ritem dan dinamika.

17 Music Culture of the Pasific, the Near East and Asia karya William P. Malm tahun

1977 yang dialihbahasakan menjadi Kebudayaan Musik Pasifik, Timur Tengah dan Asia oleh Muhammad Takari, Jurusan Etnomusikologi, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara pada tahun 1993.

Page 10: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

27

Teks adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang, kutipan dari

Kitab suci untuk pangkal ajaran atau alasan, bahan tertulis untuk dasar

memberikan pelajaran, berpidato dan sebagainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia

edisi kedua 1995: 1024). Dari pengertian teks tersebut, maka tekstual merupakan

hal yang berhubungan atau berkaitan dengan teks. Sesuai dengan tulisan ini, maka

pengertian teks yang dipakai adalah kutipan dari Kitab suci untuk pangkal ajaran

atau alasan yang kemudian akan dianalisa makna yang terkandung dalam teks

tersebut.

Pengertian masyarakat (society dalam Bahasa Inggris) dalam Oxford

Advanced Learner’s Dictionary sixth edition (2000: 1226) adalah:

“(1) people in general, living together in communities; (2) a particular community of people who share the same customs, laws, etc; (3) a group of people who join together for a particular purpose; (4) the group of people in a country who are fashionable, rich and powerful; (5) the state of being with other people”

(orang-orang yang secara umum hidup bersama dalam komunitas; sebuah

komunitas khusus oleh orang-orang yang berbagi dalam adat istiadat yang sama,

norma-norma yang sama dan sebagainya; sekelompok orang-orang yang saling

terikat untuk tujuan khusus; sekelompok orang-orang dalam satu negara yang

modern, kaya dan berkuasa; tempat di mana tinggal dengan orang lain).

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat

adalah sekelompok orang-orang yang tergabung dalam satu komunitas yang

mempunyai kebiasaan atau adat istiadat yang sama, norma-norma yang sama,

kepentingan atau tujuan yang sama, dan banyak persamaan lain yang saling terikat

satu dengan yang lain.

Page 11: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

28

Kata Sikh yang dalam bahasa Punjabi: ਿਸੱਖ, berasal dari bahasa Sansekerta

yaitu śiṣya yang berarti “murid, mahasiswa” atau śikṣa yang berarti “pelajaran”.

Menurut pasal I dari “Rehat Maryada“ (norma dan ketentuan tingkah laku dalam

Sikh), seorang Sikh didefinisikan sebagai “setiap manusia yang setia percaya pada

Yang Kekal; Kesepuluh Guru, dari Sri Guru Nanak Dev sampai Sri Guru Gobind

Singh; Sri Guru Granth Sahib, ucapan-ucapan dan ajaran dari sepuluh Guru dan

baptisan yang diwariskan oleh Guru kesepuluh, dan yang tidak berutang setia

kepada agama lain”. Di antara perpindahan atau migrasi orang-orang Sikh, ada

perbedaan pendapat yang meningkat tentang apa arti menjadi seorang Sikh

terutama dalam pengertian sebuah bangsa, dan kelompok etnis-agama

(www.wikipedia.com).

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bhai Dalip Singh (27 Juli 2010),

kata Sikh berarti “belajar terus-menerus”, hidup dalam kesederhanaan dan percaya

hanya kepada satu Tuhan yang disebut dengan Waheguru.

Pahila Parkas Dihara adalah upacara penobatan Kitab sebagai Guru

terakhir bagi umat Sikh, setelah guru kesepuluh Sri Guru Gobind Singh Ji

menyatakan bahwa tidak ada lagi guru yang datang dalam bentuk manusia. Maka

dari itu, untuk datang menyembah kepada Tuhan, umat Sikh melakukan

sembahyang dengan menggunakan guru terakhir yaitu Kitab yang berisi tentang

ajaran-ajaran guru terdahulu. Di dalam upacara ini dilakukan pembacaan atau

pengajian Kitab sampai selesai atau tamat.

1.4.2 Teori

Page 12: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

29

Teori adalah sarana pokok untuk menyatakan hubungan sistematik dalam

gejala sosial maupun natura yang ingin diteliti. Teori merupakan abstraksi dari

pengertian atau hubungan dari proporsi atau dalil. Menurut Kerlinger (1973) teori

adalah sebuah set konsep atau construct yang berhubungan satu dengan lainnya,

suatu set dari proporsi yang mengandung suatu pandangan sistematis dari

fenomena (Moh. Nazir 1988: 21). Untuk itu, penulis menggunakan teori sebagai

landasan untuk membahas dan menjawab pokok permasalahan yang ada.

Untuk menganalisa struktur musik dalam pembacaan Kitab yang

dilantunkan secara musikal, penulis menggunakan teori weighted scale (bobot

tangga nada) yang dikemukakan oleh William P. Malm. Hal-hal yang harus

diperhatikan dalam mendeskripsikan melodi, yaitu (1) tangga nada, (2) nada dasar

(pitch center), (3) wilayah nada, (4) jumlah nada, (5) jumlah interval, (6) pola

kadensa, (7) formula melodik, dan (8) kontur (Malm dalam terjemahan Takari

1993: 13).

Dalam menganalisa teks-teks dalam pembacaan Kitab, penulis

menggunakan teori William P. Malm. Ia menyatakan bahwa dalam musik vokal,

hal sangat penting diperhatikan adalah hubungan antara musik dengan teksnya.

Apabila setiap nada dipakai untuk setiap silabel atau suku kata, gaya ini disebut

silabis. Sebaliknya bila satu suku kata dinyanyikan dengan beberapa nada disebut

melismatik. Studi tentang teks juga memberikan kesempatan untuk menemukan

hugungan antara aksen dalam bahasa dengan aksen pada musik, serta sangat

membantu melihat reaksi musikal bagi sebuah kata yang dianggap penting dan

pewarnaan kata-kata dalam puisi (Malm dalam terjemahan Takari 1993: 15).

Transkripsi dalam Etnomusikologi merupakan suatu proses penotasian

bunyi menjadi simbol-simbol yang dapat dilihat atau diamati, dan simbol-simbol

Page 13: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

30

tersebut disebut dengan notasi. Dalam melakukan transkripsi, penulis berpedoman

pada teori yang dinyatakan oleh Charles Seeger tentang notasi perskriptif dan

notasi deskriptif yang didapat penulis selama mengikuti perkuliahan di

Etnomusikologi. (1) notasi perskriptif adalah notasi yang bertujuan sebagai

petunjuk atau suatu alat untuk membantu mengingat bagi seorang penyaji

bagaimana ia harus menyajikan sebuah komposisi musik, (2) notasi deskriptif

adalah notasi yang dimaksudkan untuk menyampaikan kepada pembaca tentang

ciri-ciri atau detail-detail komposisi musik yang belum diketahui oleh pembaca18.

Sesuai dengan tulisan ini, maka penulis akan menggunakan notasi deskriptif

sebagai notasi yang dipakai untuk menyampaikan pesan yang terdapat dalam

upacara Pahila Parkas Dihara.

1.5 Metode Penelitian

Metode ilmiah adalah segala jalan atau cara dalam rangka ilmu tersebut,

untuk sampai kepada kesatuan pengetahuan (Koentjaraningrat 1980: 41).

Sedangkan penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari

fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan

sesuatu (menurut kamus Webster’s New International dalam Moh. Nazir 1988:

13). Jadi, metode penelitian adalah cara kerja yang dipakai untuk menyelidiki

fakta atau kenyataan yang ada dalam rangka memahami objek penelitian yang

bersangkutan.

Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan metode pendekatan

kualitatif yang mengutamakan kualitas data. Teknik pengumpulan data yang

dipakai dalam penelitian ini adalah:

18 Materi kuliah dalam mata kuliah Transkripsi/ Analisa I pada tanggal 29 Januari 2009.

Page 14: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

31

1.5.1 Studi Kepustakaan

Hal pertama yang penulis lakukan adalah melakukan studi kepustakaan

dengan cara mempelajari tulisan-tulisan yang berhubungan dengan objek

pembahasan. Penulis mencari dan mengumpulkan informasi dan referensi dari

skripsi yang ada di Departemen Etnomusikologi maupun dari Departemen

Antropologi. Selain mempelajari bahan-bahan yang diperoleh dari skripsi yang

telah ada, penulis juga mempelajari bahan lain seperti buku dan artikel.

Penulis juga sangat terbantu dengan adanya kemajuan internet yang sangat

cepat saat ini, yang bisa menyediakan banyak informasi apa saja yang kita

inginkan dalam waktu singkat. Dengan melakukan penelusuran data online di

situs www.google.com, penulis mendapat banyak anjuran-anjuran situs lain

seperti www.wikipedia.com, repository USU, dokumen PDF, dan lain-lain.

Semua informasi dan data yang didapat baik melalui skripsi, buku, artikel dan

internet membantu penulis untuk mempelajari dan membandingkannya demi

kesempurnaan penulisan skripsi ini.

1.5.2 Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan adalah semua kegiatan yang dilakukan penulis

berkaitan dengan pengumpulan data di lapangan yang terdiri dari observasi,

wawancara dan perekaman.

1. Observasi

Pengumpulan data dengan cara observasi adalah metode pengumpulan

data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan

penginderaan. Metode observasi menggunakan kerja pancaindera mata sebagai

Page 15: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

32

alat bantu utamanya selain pancaindera lainnya seperti telinga, penciuman, mulut

dan kulit (Burhan Bungin 2007: 115).

Observasi yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk mengetahui

langsung detail upacara Pahila Parkas Dihara serta mengetahui pembacaan Kitab

dalam upacara Pahila Parkas Dihara masyarakat Sikh di Gurdwara Shree Guru

Granth Sahib Darbar Tebing Tinggi. Selain melakukan pengamatan langsung

dalam upacara Pahila Parkas Dihara, penulis juga menjalin komunikasi dan

persahabatan dengan pelaku upacara lainnya yang adalah masyarakat Sikh itu

sendiri.

2. Wawancara

Wawancara adalah salah satu metode yang dipakai untuk memperoleh data

yang tidak didapat melalui observasi.

“Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide atau panduan wawancara (Moh. Nazir 1988: 234). “

Lebih lanjut M. Sitorus (2003: 32-33) menjelaskan tentang bentuk-bentuk

wawancara.

“Format pertanyaan yang digunakan pada pedoman wawancara pada dasarnya sama dengan format pertanyaan kuesioner, yaitu berstruktur, tidak berstruktur, atau kombinasi keduanya. Bila ditinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara berstruktur disebut juga wawancara terpimpin karena pewawancara telah membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci. Sebaliknya, wawancara tidak berstuktur disebut wawancara bebas karena pewawancaranya bebas menanyakan apa saja. Selain itu dikenal wawancara bebas terpimpin yaitu kombinasi antara wawancara bebas dan terpimpin. Di sini, pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal yang akan ditanyakan.”

Metode wawancara yang digunakan penulis dalam pengumpulan data

adalah wawancara berstruktur, tidak berstruktur, dan kombinasi keduanya.

Langkah awal yang penulis lakukan adalah menyiapkan dan menyusun sejumlah

pertanyaan yang terperinci sebelum bertemu dengan informan. Kenyataan di

Page 16: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

33

lapangan yang dihadapi penulis adalah sering kali pertanyaan-pertanyaan lain juga

muncul selain dari pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya akibat dari

percakapan yang berkembang dari pertanyaan yang sudah disediakan dan rasa

ingin tahu yang tinggi. Dalam wawancara selanjutnya, penulis menggunakan

wawancara kombinasi dengan menyiapkan pedoman yang merupakan garis besar

tentang hal yang akan ditanyakan.

Dalam penelitian ini penulis menentukan Bhai Dalip Singh sebagai

informan kunci karena beliau adalah pemimpin upacara Pahila Parkas Dihara

sekaligus pendeta di Gurdwara Shree Guru Granth Sahib Darbar. Penulis juga

menentukan Bapak Mahadip Singh selaku Sekretaris Gurdwara Shree Guru

Granth Sahib Darbar sebagai informan pangkal yang memberikan informasi

tentang informan kunci. Selain itu penulis juga mewawancarai pemain musik, dan

beberapa jemaat yang hadir.

Penulis menyadari keterbatasan untuk mengingat setiap percakapan

dengan para informan yang ditemui, untuk itu penulis memakai alat rekam MP4

player merk ADVANCE DIGITALS untuk merekam percakapan yang terjadi

antara penulis dan informan.

3. Perekaman atau dokumentasi

Untuk mendokumentasikan data yang berhubungan dengan upacara Pahila

Parkas Dihara dan pembacaan Kitab, penulis menggunakan kamera digital dan

handycam sebagai media rekam. Adapun spesifikasi kamera digital yang

digunakan adalah merk Canon PowerShot A1100 IS, sedangkan spesifikasi

handycam yang digunakan adalah merk Sony Handycam CMOS Carl Zeiss Vario-

Sonnar T* dengan menggunakan kaset Sony Mini DVD.

Page 17: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

34

1.5.3 Kerja Laboratorium

Keseluruhan informasi dan bahan yang dikumpulkan dan diperoleh dari

studi kepustakaan dan hasil penelitian lapangan kemudian diolah, diseleksi, dan

disaring dalam kerja laboratorium untuk dijadikan data sesuai dengan objek

penelitian untuk penulisan skripsi. Data yang dipergunakan untuk penulisan

skripsi ini adalah data-data yang sesuai dengan kriteria disiplin ilmu

Etnomusikologi.

Setelah data dikumpulkan, proses selanjutnya adalah menganalisis data.

Menurut Burhan Bungin (2007: 153), ada dua hal yang ingin dicapai dalam

analisis data kualitatif, yaitu: (1) menganalisis proses berlangsungnya suatu

fenomena sosial dan memperoleh suatu gambaran yang tuntas terhadap proses

tersebut; dan (2) menganalisis makna yang ada dibalik informasi, data, dan proses

suatu fenomena sosial tersebut. Dengan menggunakan cara analisis ini, hasil

penelitian akan diungkapkan secara deskriptif berdasarkan data-data yang

diperoleh. Analisis kualitatif yang digunakan oleh penulis, dipakai untuk

membahas komponen pendukung upacara Pahila Parkas Dihara pada masyarakat

Sikh di Gurdwara Shree Guru Granth Sahib Darbar. Komponen pendukung

tersebut adalah pemimpin upacara Pahila Parkas Dihara, pembacaan Kitab secara

musikal saat upacara berlangsung, dan masyarakat Sikh yang ada di Gurdwara

Shree Guru Granth Sahib Darbar Tebing Tinggi.

Secara Etnomusikologis, penulis juga akan mentranskripsikan dan

menganalisis struktur pembacaan Kitab Sri Guru Granth Sahib Ji dengan

menggunakan teori weighted scale.

1.6 Lokasi Penelitian

Page 18: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

35

Lokasi penelitian terletak di Gurdwara Shree Guru Granth Sahib Darbar

Jalan Tuanku Imam Bonjol No. 18 Tebing Tinggi. Alasan memilih lokasi tersebut

karena semua Gurdwara yang ada di Sumatera Utara saling berbagi upacara atau

hari raya keagamaan masyarakat Sikh. Jadi, Gurdwara Shree Guru Granth Sahib

Darbar Tebing Tinggi mendapat bagian menjalankan upacara Pahila Parkas

Dihara yang diadakan setiap tahunnya.

Page 19: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

36

BAB II

IDENTIFIKASI MASYARAKAT SIKH DI TEBING TINGGI

2.1 Gambaran Umum Kota Tebing Tinggi

2.1.1 Letak Geografis Kota Tebing Tinggi

Kota Tebing Tinggi adalah salah satu dari delapan kota yang ada di

Provinsi Sumatera Utara dengan ibukota Tebing Tinggi. Secara geografis Kota

Tebing Tinggi terletak antara 3°19’-3°21’ Lintang Utara dan 98°11’-98°21’ Bujur

Timur. Di sebelah Utara, Tebing Tinggi berbatasan dengan PTPN III Kebun

Rambutan. Di sebelah Selatan berbatasan dengan PTPN IV Kebun Pabatu dan

Perkebunan Paya Pinang. Di sebelah Timur berbatasan dengan PT. Socfindo

Tanah Besi dan PTPN III Kebun Rambutan. Dan di sebelah Barat berbatasan

dengan PTPN III Kebun Gunung Pamela. Kota ini memiliki keunikan karena

berada di bagian tengah Kabupaten Serdang Bedagai, dengan kata lain seluruh

wilayahnya dikelilingi atau berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai.

2.1.2 Iklim

Kota Tebing Tinggi mempunyai iklim tropis. Wilayahnya memiliki

ketinggian antara 26-34 meter di atas permukaan laut. Temperatur di daerah ini

berkisar antara 25°-27° Celsius. Tebing Tinggi mengalami dua musim, yaitu

musim kemarau dan penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juni

sampai September, dan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan November

sampai Maret. Kedua musim tersebut dikelilingi oleh musim pancaroba19.

19 Pancaroba adalah peralihan musim (ditandai oleh keadaan udara tidak menentu, banyak angin besar, dan sebagainya); peralihan antara musim kemarau dan musim hujan (KBBI 1995: 721).

Page 20: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

37

2.1.3 Luas Wilayah

Luas wilayah Kota Tebing Tinggi adalah 3.843,8 hektar atau 38,438 km2

yang dilintasi oleh empat aliran sungai besar dan kecil, yaitu Sungai Padang,

Bahilang, Kalembah dan Sibarau.

Berdasarkan BPS Kota Tebing Tinggi tahun 2007 bahwa sebagian besar

wilayah Kota Tebing Tinggi digunakan untuk permukiman (35,80%), lahan

pertanian (51,10%), dan sarana sosial ekonomi dan budaya (6,22%), dan

selebihnya dipergunakan untuk industri, semak belukar dan lainnya.

2.1.4 Demografi

Jumlah penduduk Kota Tebing Tinggi tahun 2010 berdasarkan Hasil

Sensus Penduduk adalah sebanyak 145.180 jiwa. Terdiri dari 71.845 laki-laki dan

73.335 perempuan. Dari hasil sensus tersebut, dapat disimpulkan persentase

penduduk berdasarkan tingkat kecamatan sebagai berikut: Kecamatan Bajenis

sebesar 22,79%, Kecamatan Rambutan sebesar 21,62%, Kecamatan Padang Hilir

sebesar 20,62%, Kecamatan Padang Hulu sebesar 18,43%, dan Kecamatan Tebing

Tinggi Kota sebesar 16,54%.

Agama Jumlah Persentase Islam 96.824 jiwa 77,47% Katholik 2.228 jiwa 1,78% Protestan 14.328 jiwa 11,46% Hindu 261 jiwa 0,21% Buddha 11.213 jiwa 8,97% Lainnya 125 jiwa 0,10% Total 124.979 jiwa 100%

Sumber: BPS Tebing Tinggi Tabel 2.1 Jumlah dan Persentase Penduduk

Berdasarkan Agama

Page 21: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

38

Kecamatan Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan Sex Ratio Padang Hulu 13,180% 13,582% 26,762% 97% Tebing Tinggi Kota 11,717% 12,303% 24,020% 95% Rambutan 15,442% 15,939% 31,381% 97% Bajenis 16,467% 16,620% 33,087% 99% Padang Hilir 15,039% 14,891% 29,930% 101% Total 71,845% 73,335% 145,180% 98%

Sumber: BPS Tebing Tinggi Tabel 2.2 Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan dan

Jenis Kelamin Tahun 2010

2.1.5 Wilayah Administrasi Pemerintahan

Secara administratif Kota Tebing Tinggi dibagi menjadi lima kecamatan

dengan tiga puluh lima kelurahan.

No Kecamatan Luas Wilayah (ha) Kelurahan

1 Rambutan 593,50

1. Rantau Laban 2. Sri Padang 3. Karya Jaya 4. Lalang 5. Tanjung Marulak 6. Tanjung Marulak

Hilir 7. Mekar Sentosa

2 Padang Hulu 851,10

1. Pabatu 2. Lubuk Baru 3. Persiakan 4. Bandarsono 5. Tualang 6. Lubuk Raya 7. Padang Merbau

3 Padang Hilir 1.144,10

1. Bagelen 2. Tebing Tinggi 3. Tambangan 4. Satria 5. Deblod Sundoro 6. Damar Sari 7. Tambangan Hulu

4 Bajenis 907,80

1. Bulian 2. Pelita 3. Durian 4. Bandar Saku 5. Teluk Karang 6. Pinang Mancung 7. Berohol

5 Tebing Tinggi Kota 347,30 1. Mandailing

Page 22: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

39

2. Pasar Gambir 3. Rambung 4. Tebing Tinggi Lama 5. Pasar Baru 6. Badak Bejuang 7. Bandar Utama

Total 3.843,80 35 Sumber: BPS Tebing Tinggi

Tabel 2.3 Kecamatan Berdasarkan Luas dan Jumlah Kelurahan 2.2 Asal Usul Lahirnya Agama Sikh

Setelah agama Buddha mengalami kemerosotan di India, status Buddha

dan Budhisattvas menjadi sangat biasa. Saat agama Buddha keluar dari India,

masyarakat Hindu membuat dewa dan dewi mereka sendiri dan mulai menyembah

patung-patung mereka. Pendeta Hindu sudah berabad-abad membuat diri sendiri

menjadi penjaga agama dan ajarannya, telah mengurangi agama menjadi sebuah

ejekan dengan melakukan upacara dan ritual dan upacara takhayul tanpa arti dan

makna.

Kemudian terjadi penolakan yang dilakukan masyarakat Hindu akibat

sistem kasta yang berlaku tidak adil. Kasta Brahmana yang menjadi kasta tertinggi

mendapat hak istimewa karena hanya kasta tersebutlah yang bisa mengerti buku-

buku keagamaan yang kebanyakan ditulis dalam bahasa Sansekerta dan bahasa

tersebut tidak dipakai masyarakat umum.

Kondisi Hindu India seperti itu ketika penyerbu Muslim mulai masuk

dalam jumlah besar satu demi satu. Untuk penyerbu Muslim, dari Mahmood

Gazni pada abad kesebelas sampai ke Moghul pada abad keenambelas (bersamaan

dengan Guru Nanak), Punjab selalu menjadi pintu gerbang India. Semua penyerbu

Muslim membunuh pria, wanita dan anak-anak tanpa belas kasihan, menjarah

Page 23: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

40

rumah mereka, menodai dan menghancurkan kuil mereka dan merampok

kekayaan kuilnya. Orang-orang Hindu masuk agama Islam dalam keadaan hampir

terbunuh. Para bangsawan, pelajar, sufi, penyair dan ahli filsafat yang juga datang

bersama penyerbu ini, menetap di berbagai bagian di India, dan mereka

meletakkan fondasi budaya Indo-Muslim di negara ini.

Masa ini disebut dengan Kalyug yang berarti masa kegelapan atau masa

kepalsuan. Orang-orang menjadi bodoh bukan dalam posisi membedakan antara

kebenaran dan kepalsuan. Mereka yang mengaku sebagai dermawan melakukan

penimbunan kekayaan dengan cara penipuan. Cinta antara pria dan wanita

didasarkan pada uang, mereka bertemu dalam kesenangan dan berangkat dalam

keinginan. Hal ini dipercaya bahwa kapan pun Kebenaran menghilang dari dunia

ini dan Kepalsuan menggantikannya, ada panggilan dari surga untuk

mengembalikan perdamaian dan keadilan di bumi. Untunglah urga mendengarkan

tangisan dan doa-doa yang tertindas dan muncullah Penyelamat Kemanusiaan,

Nabi Kedamaian, Sumber Cinta Kasih Surga dan Lautan Kebaikan dalam nama

Guru Nanak, penemu agama Sikh.

Pada tahun 1469, Guru Nanak lahir dari pasangan Mehta Kalu dan Mata

Tripta. Semasa kecilnya, Guru Nanak sudah menunjukkan bahwa dia berbeda dari

anak-anak lainnya. Pada umur tujuh tahun, Guru Nanak sudah bisa menuliskan

arti setiap huruf dari alphabet. Ini merupakan Pesan Ilahi yang dikirim melalui

Guru Nanak. Ini merupakan penjelasan kebenaran lebih dalam tentang manusia

dan Tuhan dan cara untuk menyadari Tuhan dalam pengertian dari alphabet (Sikh

Religion 1990: 14). Hal itu terus berlangsung sampai dia menjadi dewasa.

Page 24: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

41

Pada abad keenambelas di Punjab, agama Sikh muncul dan berkembang

yang dipelopori oleh Guru Nanak. Pada saat itu keadaan dunia sangat kacau dan

di India sendiri terjadi kekacauan yang dikenal dengan masa Kalyug. Guru Nanak

yang sejak kecil mendapatkan ilham dari Tuhan membentuk satu kepercayaan

baru yang bertolak belakang dengan keadaan dunia saat itu. Agama Sikh percaya

hanya kepada satu Tuhan saja yang disebut Waheguru dan kepercayaan kepada

satu Tuhan ini nampak jelas dalam kalimat pembuka Sri Guru Granth Sahib Ji

yaitu: ੴ (Ik Onkar) yang artinya Satu Tuhan. Agama Sikh juga menganggap

tidak ada perbedaan antara satu manusia dengan manusia lainnya, semuanya

adalah sama atau dengan kata lain agama Sikh tidak mengenal pembagian kasta.

Kemudian pada tahun 1699, Guru kesepuluh yaitu Guru Gobind Singh Ji

mengumpulkan ratusan orang di Anandpur Sahib dan membentuk Khalsa. Dan

peristiwa inilah yang dijadikan sebagai hari Vaisakhi bagi masyarakat Sikh.

Vaisakhi ini merupakan peringatan sebagai hari lahir atau hari jadi agama Sikh

yang diperingati pada bulan April sekitar tanggal tiga belas.

Gambar 2.2 Peta Daerah Punjab

Page 25: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

42

2.2 Kedatangan Agama Sikh di Tebing Tinggi

Telah diketahui bahwa sejak perkebunan tembakau dibuka (1863) di

Sumatera Utara oleh Jacobus Nienhys, buruh dari Cina, India, dan Pulau Jawa

didatangkan dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di

berbagai wilayah di Sumatera Utara. Orang-orang Sikh yang bekerja di

perkebunan pada umumnya bekerja sebagai pengawas dan pengantar surat di

perkebunan, serta memelihara ternak sapi. Selain mereka yang didatangkan

sebagai kuli, migran lain pun terus berdatangan untuk tujuan berdagang dan

mengisi berbagai lowongan pekerjaan yang tersedia (Zulkifli Lubis 2005).

Gelombang kedatangan buruh perkebunan inilah yang membawa

masyarakat Sikh, agama dan kebudayaannya masuk ke daerah Tanah Deli yang

salah satunya adalah Tebing Tinggi.

Gelombang selanjutnya datang ketika tentara Sekutu dari divisi ke-26

masuk ke wilayah Sumatera Utara pada tanggal 10 Oktober sampai 5 November

1945 melalui Belawan. Mereka datang untuk mengadakan perlawanan kepada

laskar-laskar rakyat Indonesia di front Medan Area. Divisi itu sepenuhnya terdiri

dari bangsa India dan pada 5 Januari 1946 ditambah lagi beberapa resimen yang

didatangkan langsung dari India (Tengku Luckman Sinar 2008: 13).

Dan berdasarkan wawancara dengan Bhai Dalip Singh, menyebutkan

bahwa orang-orang Sikh yang bergabung dengan tentara Sekutu tiba di Tebing

Tinggi. Kemudian mereka berinisiatif mendirikan tempat beribadah yang dekat

dengan stasiun kereta api yang menjadi jalur transportasi mereka. Sehingga

tentara-tentara lain yang terus berdatangan dapat melakukan ibadah di Gurdwara

tersebut.

Page 26: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

43

Setelah perang dan perlawanan usai, sebagian orang Sikh kembali ke India

dan sebagian lagi memilih untuk menetap dan menjadi warga negara Indonesia.

Mereka menyebar dan mencari nafkah di berbagai tempat.

2.4 Keberadaan Agama Sikh di Tebing Tinggi

2.4.1 Populasi Masyarakat Penganut Sikh

Menurut A. Mani (1980) dalam tulisan Zulkifli Lubis menyatakan bahwa

orang-orang Sikh sudah ada di Sumatera Utara sejak awal perkebunan tembakau

dibuka. Mereka biasanya datang ke Deli untuk beberapa tahun dan kembali ke

India untuk menikah, lalu kembali lagi ke Sumatera Utara membawa serta

istrinya. Dan Tengku Luckman Sinar (1991:77) menyatakan bahwa dalam tahun

1930 sudah lebih dari 5000 masyarakat Sikh tersebar di Sumatera Utara.

Menurut Bhai Dalip Singh, populasi atau jumlah penganut Sikh di Tebing

Tinggi saat ini adalah sebanyak tujuh keluarga. Pada mulanya kedatangan orang-

orang Sikh ke Tebing Tinggi berjumlah banyak, hal ini dibuktikan dengan

didirikannya Gurdwara di Tebing Tinggi dan adanya gambar yang menunjukkan

populasi mereka yang banyak. Tetapi karena banyak yang tidak menetap tinggal

atau kembali ke India dan ada juga yang pindah ke tempat lain, menyebabkan

populasi mereka saat ini menjadi berkurang.

Page 27: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

44

Sumber: Gurdwara Tebing Tinggi

Gambar 2.3 Orang-orang Sikh pada Permulaan Kedatangan

2.4.2 Sistem Kekerabatan

Masyarakat Sikh menganut sistem kekerabatan patrilineal, yang artinya

garis keturunan ditentukan melalui seorang laki-laki atau seorang ayah. Misalnya

seorang laki-laki bermarga Sandhu menikah seorang perempuan bermarga

Dhillon, maka anaknya laki-laki atau perempuan akan memiliki marga ayahnya

yaitu Sandhu. Untuk lebih jelasnya, lihat skema berikut:

♂ ♀ (A. Sandhu) (B. Dhillon)

♂ ♀ ♂ (C. Sandhu) (D. Sandhu) (E. Sandhu)

Skema 2.1 Sistem Keturunan Patrilineal Sikh

Page 28: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

45

Masyarakat Sikh dapat dikenali dari ciri khas namanya. Setiap laki-laki,

diberi gelar ‘Singh’ di belakang namanya, contoh: X. Singh Sandhu. Dan untuk

perempuan diberi gelar ‘Kaur’ di belakang namanya, contoh: X. Kaur Dhillon.

Berikut merupakan beberapa contoh marga yang ada pada masyarakat Sikh:

Sandhu, Gill, Dhillon, Siwia, Senggah, Sidhu, Sekhon, Maan, Dieol, Sran, dan

lain-lain.

2.4.3 Sistem Mata Pencaharian

Sejak awal perkebunan dibuka oleh kolonial Belanda, orang-orang Sikh

pada umumnya bekerja sebagai pengawas dan pengantar surat di perkebunan,

sebagai petugas jaga malam, pengawal dan memelihara ternak sapi.

Pada masa saat ini, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,

masyarakat Sikh di berbagai tempat secara umum memiliki mata pencaharian

yang hampir sama. Sistem mata pencaharian masyarakat Sikh dikenal dengan

sebutan ‘S4’, yaitu: sekolah, susu, sport, dan supir. Sekolah artinya menjadi

seorang guru dengan menempuh pendidikan yang tinggi, kebanyakan dari mereka

menjadi guru Bahasa Inggris. Susu artinya menjadi seorang peternak sapi atau

lembu yang sejak dulu susu perahannya sudah dikenal banyak orang. Sport artinya

membuka toko sport yang menjual semua peralatan olahraga. Supir artinya

menjadi seorang supir (Wawancara dengan Bhai Dalip Singh).

2.4.4 Sistem Bahasa

Bahasa yang dipakai oleh masyrakat Sikh adalah bahasa Punjabi dan

memakai aksara atau alphabet Gurmukhi. Kata ‘Gurmukhi’ secara harafiah berarti

dari mulut Guru. Gurmukhi memiliki beberapa persamaan dengan tulisan India

lama, tetapi Gurmukhi memiliki tiga puluh lima huruf dan modifikasi huruf vokal

yang dibakukan oleh Guru Anggad. Daripada menggunakan huruf Hindu yaitu

Page 29: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

46

Sansekerta, Guru Anggad memilih untuk membuat huruf baru untuk standar Sikh.

Sansekerta hanya terbatas untuk kelas pendeta Hindu saja, tetapi Guru Anggad

tidak percaya kalau hal itu hanya untuk kalangan atas atau terkemuka saja. Guru

Anggad menghabiskan masa hidupnya mengajarkan tulisan Gurmukhi kepada

orang biasa di Punjab. Gurmukhi tidak hanya dipakai oleh orang Sikh tetapi juga

Hindu dan Muslim yang hidup di Punjab untuk mengatur ulang pengucapan

bahasa umum, yaitu Punjabi. Seorang Sikh diharapkan membuat suatu usaha

mempelajari tulisan Gurmukhi dan mengajarkannya kepada anak-anak mereka

supaya dapat membaca Sri Guru Granth Sahib Ji dalam bentuk asli penulisannya

(www.sikhs.org).

Masyarakat Sikh ini sangat menjaga kelestarian budaya mereka, termasuk

bahasa yang mereka pakai. Mereka terbiasa memakai bahasa Punjabi dalam

kehidupan sehari-hari ketika berkomunikasi dengan sesama mereka. Hal ini

menggambarkan ‘kekuatan dan kesatuan’ masyarakat Sikh walaupun mereka

berada jauh dari negara asal dan budaya asli mereka. Hal ini juga didukung oleh

kegiatan keagamaan yang dilakukan di Gurdwara, yaitu keseluruhan upacaranya

selalu menggunakan bahasa Punjabi dan tulisan Gurmukhi. Hasil dari ketaatan

mereka menjalankan semua perintah Guru ini adalah kebudayaan dan kegiatan

keagamaan yang terpelihara dengan baik.

2.4.5 Gurdwara Shree Guru Granth Sahib Darbar

2.4.5.1 Sejarah Gurdwara

Sejarah terbentuknya Gurdwara atau tempat beribadah orang Sikh sudah

ada pada waktu permulaan Guru, tempat beribadah Sikh adalah dharamsala. Itu

merupakan tempat bagi orang Sikh untuk berkumpul mendengarkan Guru

mengajar atau menyanyikan pujian. Karena pertumbuhan populasi Sikh yang

Page 30: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

47

bertambah, Guru Hargobind memperkenalkan kata Gurdwara yang berarti jalan

masuk untuk dapat mencapai Guru. Setelah itu semua tempat beribadah Sikh

dikenal sebagai Gurdwara. Ada tempat di mana Sri Guru Granth Sahib Ji

ditempatkan dan diperlakukan dengan hormat yang disebut dengan Gurdwara,

apakah itu sebuah ruangan dalam satu rumah yang terpisah dari bangunan. Tiga

fungsi utama tersedia dalam semua Gurdwara secara umum. Pertama adalah

Kirtan yang berarti nyanyian pujian dari Sri Guru Granth Sahib Ji. Kedua adalah

Katha yang berarti membaca Sri Guru Granth Sahib Ji dan menjelaskannya.

Fungsi utama ketiga adalah tersedianya di setiap Gurdwara sebuah Langar, yaitu

sebuah komunitas dapur bebas untuk semua pengunjung dari semua agama.

Bersama dengan fungsi-fungsi utama ini, Gurdwara di seluruh dunia juga

melayani komunitas Sikh dalam banyak cara lain diantaranya, perpustakaan

kesusasteraan Sikh, sekolah untuk mengajarkan anak-anak tentang Gurmukhi dan

Kitab Sikh dan bekerja murah hati dalam komunitas atas nama Sikh

(www.sikh.org).

Ketika memasuki Gurdwara, satu yang diharapkan adalah melepaskan

sepatu dan menutupi kepala sebagai tanda penghormatan kepada kedaulatan Sri

Guru Granth Sahib Ji. Tangan dan kaki dicuci. Untuk mendekat ke Sri Guru

Granth Sahib Ji, seseorang diharapkan membungkukkan diri dan menyentuh

lantai sebagai tanda penghormatan selanjutnya kepada Guru Sikh yang abadi.

Memberikan uang persembahan merupakan hal yang biasa dilakukan pada saat

membungkuk untuk membantu memikul pengeluaran-pengeluaran demi

kelangsungan Gurdwara, dan komunitas bekerja untuk menyediakan kepentingan

Gurdwara. Persembahan ini merupakan sukarela bukan kewajiban. Semua orang

mengabaikan status mereka dengan duduk di lantai sebagai tanda persamaan hak

Page 31: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

48

dan Sri Guru Granth Sahib Ji ditempatkan pada tingkat yang lebih tinggi.

Seseorang dapat masuk atau meninggalkan jemaat kapan pun. Laki-laki dan

perempuan tidak biasa duduk bersama-sama tetapi pada bagian yang terpisah dari

ruangan, keduanya berada pada jarak yang sama dari Sri Guru Granth Sahib Ji.

Semua orang diharapkan berdiri menghadap kepada Sri Guru Granth Sahib Ji

ketika Ardas (doa) dibacakan. Gurdwara terbuka untuk semua orang dari semua

agama dan biasanya terbuka dua puluh empat jam sehari. Beberapa Gurdwara

juga menyediakan akomodasi sementara untuk pengunjung atau pendatang. Di

dalam Langar semua makanan dimasak dan dilayani oleh sukarelawan, makanan

ini tersedia setiap waktu. Hanya makanan vegetarian yang tersedia sehingga tidak

ada seorang pun yang mungkin terganggu. Dan semua orang dari semua agama

dapat duduk bersama-sama untuk berbagi makanan bersama terlepas dari batasan

makanan (www.sikh.org).

Sedangkan sejarah terbentuknya Gurdwara yang ada di Tebing Tinggi

seperti yang sudah dijelaskan sebelumya bahwa masuknya orang Sikh ke

Sumatera Utara khususnya Tebing Tinggi pada permulaan pembukaan

perkebunan dalam jangka waktu panjang, membuat mereka berinisiatif untuk

mendirikan tempat beribadahnya.

Hasrat kuat untuk dapat beribadah seperti apa yang mereka lakukan di

negara mereka ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat. Ia

mengatakan bahwa dalam melaksanakan aktivitas yang berhubungan dengan

religi atau keagamaan, manusia didorong oleh suatu getaran jiwa, yang biasanya

disebut dengan emosi keagamaan (religious emotion), yang mendorong orang

melakukan tindakan-tindakan yang bersifat religi (1980: 376-378).

Page 32: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

49

Dengan berdirinya Gurdwara di Tebing Tinggi ini menunjukkan bahwa

tidak ada yang dapat membatasi dan melarang masyarakat Sikh untuk melakukan

kegiatan keagamaannya sekalipun mereka berada jauh dari negara asalnya, India.

2.4.5.2 Komponen-Komponen dan Denah Gurdwara

Semua Gurdwara di mana pun letaknya, mempunyai komponen atau

bagian-bagian di dalam Gurdwara yang sama. Untuk di ruangan dalam Gurdwara

terdiri dari The Guru's Throne (Mahkota Guru) yang terdiri dari: chanani, manji

sahib, palki sahib, rumalla dan bantal kecil, chaur sahib, golak dan nishan sahib.

1. Chanai adalah kanopi dengan dekorasi megah yang menutupi Kitab

selama digunakan yang ditandai dengan rasa hormat. Chanai terbuat dari

kain mahal dan yang terpasang dari atas Kitab.

Page 33: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

50

2. Manji adalah tempat tidur kecil dan sahib berarti untuk menunjukkan rasa

hormat untuk benda yang digambarkan dalam kata. Jadi manji sahib

adalah tempat tidur kecil untuk meletakkan Kitab.

3. Rumalla adalah kain persegi panjang yang terbuat dari sutera atau bahan

lainnya untuk menutupi Kitab di dalam Gurdwara saat tidak dibaca.

4. Palki adalah tempat Kitab diletakkan saat Kitab diletakkan dari satu

tempat ke tempat yang lain.

5. Nishan sahib adalah bendera Sikh berwarna kuning yang dikibarkan siang

dan malam di Gurdwara.

Page 34: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

51

6. Golak adalah sistem manajemen keuangan yang ada di setiap Gurdwara

untuk membantu pengeluaran, memberikan sumbangan dana dan lain-lain.

7. Chaur sahib

Page 35: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

34

Utara

Jl. Tuanku Im

am B

onjol

Kamar Pendeta

Langgar

Ruang M

asakSach K

hand

Gurdwara

Tempat Cuci Kaki

Park

ir

Tiang BenderaR

el Kereta A

pi

Toilet

DENAH GURDWARA SHREE GURU GRANTH SAHIB DARBAR TEBING TINGGI

Gambar 2.4 Denah Gurdwara Shree Guru Granth Sahib Darbar Tebing Tinggi

Page 36: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

0

BAB III

KONSEP RELIGI AGAMA SIKH

3.1 Garis Besar Pokok Ajaran Agama Sikh

Konsep religi agama Sikh ini diambil langsung dari buku Sikh Religion

yang diterjemahkan secara bebas oleh penulis. Tujuan penulis mengambil

langsung bahan tulisan ini karena buku tersebut diterbitkan oleh Sikh Missionary

Center yang ada di Detroit, Michigan. Jadi, tujuan penulis adalah supaya tidak

terjadi kesalahan dalam menjabarkan konsep religi agama Sikh itu sendiri. Bahan

ini diambil dari Sikh Religion dari halaman 252-290. Pada tulisan ini dimulai dari

halaman 35-77.

3.1.1 Tujuan Hidup

Menurut Guru, kehidupan moral bukanlah masalah dari beberapa perintah

atau kode atau ritual, tetapi buah dari kehidupan yang diarahkan untuk melakukan

pencarian spiritual yang melibatkan disiplin sangat keras. Kebanyakan orang

umumnya percaya untuk menikmati hidup materialistis sampai sepuas-puasnya.

Jadi, kehidupan terus berlanjut sampai seseorang akhirnya menemukan dirinya

secara fisik menghabiskan banyak tenaga dan secara rohani mengalami

kebangkrutan. Terpikat oleh pesona keberhasilan dalam dunia materialistik, salah

memberikan sedikit pemikiran atau tidak ada nilai-nilai abadi kehidupan.

Page 37: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

1

Menurut agama-agama Timur11, ada delapan koma empat juta kehidupan

di dunia, setengah berada di dalam air dan setengah lainnya berada di darat dan

udara. Semua kehidupan bersifat sementara. Bergerak pada dan melalui roda

transmigrasi sesuai dengan 'karma' atau tindakan baik atau buruk. Jiwa manusia

dicapai setelah berpindah melalui berbagai spesies yang lebih rendah seperti yang

dijelaskan Gurbani (Firman Tuhan) sebagai berikut:

"Dalam berapa banyak kelahiran kau adalah seekor cacing atau serangga! Dalam berapa banyak kelahiran kau adalah seekor gajah, ikan, atau rusa! Dalam berapa banyak kelahiran kau adalah seekor burung atau ular! Dalam berapa banyak kelahiran kau adalah seekor kuda atau lembu!

Menyongsong Tuhan di dunia, ini adalah waktu untuk bertemu dengan-Nya Setelah periode waktu yang panjang kau mencapai tubuh manusia. " (Gauri Guareri Mohalla 5, halaman-176)

Para Gurmat (ajaran Guru) mendefinisikan tujuan hidup sebagai berikut:

"Kali ini harus lahir sebagai manusia Ini giliran mu untuk bertemu dengan Tuhan yang Agung. Kegiatan mu yang lain akan menjadi sia-sia pada akhirnya, Bergabunglah dengan perkumpulan orang suci Dan hanya merenungkan Tuhan. Menetapkan pikiranmu untuk menyeberangi lautan kehidupan, Untuk kehidupan yang telah terbuang Dalam mengejar kesenangan dunia. " (Asa Mohalla 5, halaman-12)

Jiwa manusia adalah pintu untuk pembebasan, namun terpesona oleh dunia

materialistik, yang kehilangan kesempatan yang sangat berharga dalam hidup:

"Hai manusia, kau datang untuk mendapatkan pahala (rohani) Tapi bagaimana bisa sia-sia engkau terlibat Sementara malam kehidupan telah pergi. " (Sri Rag Mohalla 5, halaman-43) "Tidur terus-menerus, manusia menyia-nyiakan malam, Makan, dia menyia-nyiakan hari Dan sesungguhnya, kehidupan manusia seperti permata berharga yang ditukar untuk hal yang biasa. " (Gauri Bairagan Mohalla 1, halaman-156)

11 Agama Timur yang dimaksud adalah Hindu dan Buddha

Page 38: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

2

"Setelah melalui delapan koma empat juta kelahiran Kau telah memperoleh kehidupan manusia yang sangat berharga, Nanak, ingatlah akan Nam, nama Tuhan Karena hari Tuhan semakin dekat. " (Sri Rag Mohalla 5, halaman-50) "Tanpa nama Tuhan, lahir ke dunia ini sia-sia, Tanpa Nam orang makan racun, berbicara jahat, mati tanpa pahala dan reinkarnasi. " (Bhairo Mohalla 1, halaman-1127) "Ya Tuhan, ibu-ibu mereka yang tetap tidak menyimpan nama Tuhan dalam hati mereka harus menjadi tandus, Bagi mereka yang menyimpang tanpa nama Tuhan, merana dan mati dalam penderitaan. " (Jaitsari Mohalla 4, halaman-697)

Tujuan hidup manusia dalam ajaran Sikh tidak untuk mencapai surga atau

Swarga dari konsep Hindu populer, tapi untuk mencari Tuhan, dan bersatu

dengan-Nya. Tujuan akhir dari agama Sikh adalah bergabung dengan Sang Jiwa

Agung dan kemudian menikmati kebahagiaan yang tidak terputus untuk

selamanya. Agama Sikh bercita-cita untuk mencapai kesatuan spiritual dengan

Tuhan, suatu keadaan yang bahagia. Kehidupan manusia adalah kesempatan

untuk mencapai tujuan itu, jika hal itu terlewatkan, orang itu akan jatuh kembali

dalam siklus kelahiran dan kelahiran kembali (reinkarnasi).

3.1.2 Konsep Ketuhanan dalam Agama Sikh

Definisi Tuhan diberikan dalam kalimat pembuka dari Sri Guru Granth

Sahib Ji, yang disebut Mool-Mantar (Pembukaan Japji):

Ada tetapi satu Tuhan Dia adalah Kebenaran Abadi Sang Pencipta, meliputi segala roh Ilahi Tidak menakutkan, tanpa benci dan permusuhan Keberadaan yang abadi, tidak lahir, keberadaan diri, dan Dia diwujudkan dengan Anugerah- Nya sendiri.

Page 39: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

3

Merenungkan Siapa yang benar sebelum Penciptaan Siapa yang benar pada awal Penciptaan Siapa yang benar sekarang, dan O Nanak, siapakah yang akan menjadi benar untuk selamanya.

Sebagai fakta, seluruh isi Sri Guru Granth Sahib Ji adalah penjelasan dari definisi

di atas. Guru menguraikan konsep Tuhan dalam Rag Sorath:

Yang tidak terlihat, tidak terbatas, tidak bisa dicapai, Tuhan yang tidak dapat dipahami yang tidak tunduk pada kematian atau takdir. Dia tidak mempunyai kasta, tidak lahir, keberadaan diri, tanpa takut atau keraguan. Saya seorang korban kepada yang paling benar dari kebenaran. Dia tidak memiliki bentuk, atau warna, atau garis besar; Dia bahkan menjadi nyata oleh Firman yang benar. Dia tidak mempunyai ibu, ayah, anak, atau kerabat; Dia tidak merasakan nafsu, dan tidak mempunyai istri Atau keluarga; Dia murni, tanpa akhir, dan tak terbatas, kepunyaanmulah semua cahaya, ya Tuhan. Tuhan tersembunyi dalam setiap hati; terang-Nya dalam setiap hati. Dia pintu pengertian yang tidak berubah yang terbuka oleh instruksi Guru, menyediakan pandangannya pada Yang Tak Kenal Takut. Tuhan telah menciptakan binatang membuat mereka tunduk pada kematian, dan mempertahankan semua penemuan-penemuan dalam kekuasaan-Nya sendiri. Dia yang melayani Guru Sejati mendapatkan keuntungan yang nyata, dan disampaikan dengan mengulangi Firman. Kebenaran yang terkandung dalam pembuluh murni; beberapa ada yang bertindak murni. Dengan mencari perlindungan-Mu, firman Nanak, jiwa bercampur dengan Sang Jiwa Agung. (Sorath Mohalla 1, halaman-597)

Tuhan adalah Impersonal (Nirgun) dan Pribadi (Sargun). Tuhan

Impersonal tak berbentuk dan di luar jangkauan manusia. Ketika Dia

mengungkapkan diriNya melalui ciptaan-Nya, Ia menjadi terkait dan pribadi. Ini

adalah seperti sinar yang keluar dari matahari. Sumbernya tak berbentuk, dan

alam semesta adalah bentuk pribadi-Nya. Tidak ada bentuk seunik apapun yang

bisa, itu adalah kebebasan-Nya. Tidak terbatas dapat bermanifestasi ke dalam

jumlah yang tak terbatas dari yang terbatas, namun ada sejumlah yang terbatas,

sendiri atau bersama-sama, tidak dapat disamakan dengan Yang Tak Terbatas.

Page 40: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

4

Jadi apapun bentuk yang terbatas tidak dapat disembah sebagai Tuhan, siapa Yang

Tak Terbatas dan Tak Berbentuk:

"Tuhan tidak berbentuk, tidak berwarna, tidak memiliki ciri-ciri, Dia tidak mempunyai kasta, tanpa kelas, tidak mempunyai kepercayaan, Bentuknya, warna, kondisi dan pakaian Tidak dapat dijelaskan oleh siapa pun, Dia adalah Roh Keabadian, Pancaran diri, Dia bersinar di kemegahan- Nya. " (Guru Gobind Singh)

Tuhan tidak mengalami kelahiran juga kematiaan:

"Terbakarlah lidah yang mengatakan Tuhan mengambil kelahiran dan mengalami kematian. " (Bhairon Mohalla 5, halaman-1136)

Guru memperingatkan bahwa ia bukan Tuhan, dan mereka yang memanggilnya

Tuhan, harus jatuh ke dalam neraka:

"Barang siapa yang memanggil aku Allah Bisa jatuh ke dalam neraka. " (Guru Gobind Singh)

i) Tuhan melindungi orang-orang kudus dan penggemar-Nya dari bahaya,

kecuali jika Dia menghendaki penderitaan dan mati martir yang harus melayani

tujuan yang lebih tinggi. Untuk melindungi orang benar adalah Karakteristik

Kekuasaan-Nya (Birdh). Dalam menghadapi beberapa bahaya akut, orang-orang

kudus berdoa untuk bantuan dan campur tangan Tuhan untuk membantu mereka

dalam kesulitan. Allah datang untuk membantu mereka dan melindungi mereka

dengan cara yang ajaib. Kisah Prahlad, Dhru dan lainnya, dan pernyataan-

pernyataan yang berhubungan dengan autobiograpi Namdev dan Kabir dalam Sri

Guru Granth Sahib Ji, menunjukkan kekuatan kekuasaan-Nya untuk melindungi

orang benar. Mukjizat tersebut merupakan bagian dari doktrin takdir Tuhan dan

pemeliharaan-Nya. Ini mukjizat supernatural Tuhan yang harus dibedakan dari

Page 41: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

5

mukjizat manusia yang dilakukan oleh kekuatan gaib mereka, yang dalam agama

Sikh dianggap berbahaya dan tidak pantas.

ii) ‘Seperti apa yang kau tabur, itulah yang kau tuai’, mengarah ke teori

‘Karma’, tindakan, baik atau buruk, di mana seseorang dihargai untuk perbuatan

baik dan dihukum karena perbuatan buruknya. Oleh karena itu, menurut teori

Karma, orang berdosa akan selalu menderita yang terburuk untuk perbuatannya

dan tidak pernah dapat mencapai keselamatan. Guru Nanak telah menolak ini dan

menyatakan bahwa mengampuni bahkan orang berdosa yang terburuk adalah

Karakteristik Kekuasaan (Birdh) Tuhan:

"Patat pavan prabh birdh tumaro." (Bilawal Mohalla 5, halaman-829)

'Menebus orang berdosa yang bertobat, adalah Karakteristik-Mu. " (Terjemahan di atas)

Guru menekankan bahwa orang berdosa yang tubuhnya tidak seorangpun

memberikan perlindungan di seluruh dunia, jika dia berserah diri di hadapan Yang

Mahakuasa, menjadi murni, bahwa dia diberkati oleh Anugerah-Nya:

"Jis papi Kau milai na dhoee Saran aawai Nirmal hoee ta." (Bhairon Mohalla 5, halaman-1141)

'Orang berdosa yang tidak dilindungi di dunia, ketika berserah diri di hadapan Tuhan, mendapatkan pembebasan. " (Terjemahan di atas)

Guru menegaskan kembali bahwa untuk menyelamatkan orang-orang kudus,

untuk melindungi orang benar, dan bahkan untuk menebus para pendosa yang

bertobat adalah Karakteristik Tuhan yang tertinggi.

3.1.3 Konsep NAM (Nama Ilahi)

Menurut Gurmat (ajaran Guru), sebelum penciptaan, Tuhan hidup

sepenuhnya sendiri, tidak berbentuk. Ketika Dia membuat diri-Nya nyata atau

bermanifestasi, Dia pertama kali dibentuk oleh diri-Nya sendiri ke dalam NAM

Page 42: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

6

(Nama Ilahi) dan kemudian menciptakan alam. Setelah menciptakan alam, Dia

tidak pergi jauh dari itu, Dia meneruskam ciptaan-Nya dengan kehadiran-Nya

sendiri ke dalamnya, dan merasa senang.

"Aapinai aap sajio aapinai rachio Nao Dui kudrat sajiai kar Asan ditho chao. " (Asa Mohalla 1 - Pauri 1, halaman-463) "Tuhan menciptakan diri-Nya sendiri dan mengambil Nama Hal kedua selain diri-Nya, Dia menciptakan Alam Duduk di Alam Dia mengamati dengan gembira apa yang Dia ciptakan. " (Terjemahan di atas)

1) NAM (Nama Ilahi) dan Tuhan bukanlah dua keberadaan yang berbeda.

Nam hanya aspek lain dari Yang Maha Kuasa, tetap Yang Tidak Berbentuk. Nam

adalah ekspresi total dari semua keberadaan Tuhan. Nam menopang segalanya:

"Nam menopang dan mengendalikan semua makhluk Nam mendukung alam semesta dan daerahnya. " (Gauri Sukhmani Mohalla 5, 16-5, halaman-284)

2) Nam tidak dinyatakan sebagai kata benda belaka dan itu tidak berarti

bahwa ada nama khusus untuk Tuhan dan yang dengan mempesona sehingga

orang akan menemui-Nya. Dia adalah Yang Tidak Terbatas dan dapat disebut

dengan nama yang tidak terbatas, tetapi siapa yang bisa menghitung nama-nama-

Nya yang tidak terbatas? Mendapatkan pencerahan dan diberkatilah orang yang

mengingat-Nya melalui atribut-atribut-Nya:

"Tav sarb nam kathai kavan Karm nam barnat sumat. " (Guru Gobind Singh- Jap Sahib)

Page 43: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

7

3) Tuhan dapat disebut dengan nama yang tak terhitung oleh para penggemar,

yang membuat nama-nama ini sesuai dengan atribut-atribut Ketuhanan mereka,

tetapi yang pertama dan yang terutama nama Tuhan jelas digambarkan sebagai

"SAT" (Kebenaran Abadi) yang menunjukkan pernah-keberadaan Tuhan:

"Kirtam nam kathai terei jihba Satnam tera pra purbla. " (Maru Mohalla 5, halaman-1083)

4) Kata NAM adalah sebuah kata mistik yang digunakan dalam kehidupan

beragama praktis dan disiplin meditasi. Tuhan diingat dengan atributif nama-Nya.

Ada aspek lain dari itu yang disebut Nama sejati yang berasal dari pengalaman

pribadi seorang nabi. Hal ini muncul dari sebuah penglihatan bahwa Nabi

memiliki Ke-Ilahian. Seperti sebuah kata mistik dalam agama Sikh yang disebut

'Waheguru' atau Tuhan Yang Luar Biasa atau 'Engkau Luar Biasa'. Nama sejati

bukanlah kata yang kita gambarkan dalam sebuah objek, tetapi kekuatan penuh,

kualitas dan karakter dari Realitas. Melalui kata 'Waheguru' nabi telah mencoba

untuk meringkas kekuatan batin dan pengalaman dari kehadiran-Nya di sekeliling.

Nabi telah memberi kita Nama-nama Ilahi dari Tuhan yang tak bernama, yang

mencerminkan kehadiran-Nya dalam kesadaran kita. Perenungan atau meditasi

pada Nama sejati (Waheguru) disebut mempraktekkan kehadiran Tuhan dalam

kesadaran seseorang.

5) Gurbani (Firman Tuhan) itu sendiri adalah NAM.

a) Gurbani itu sendiri adalah Nam:

"Gurmukh bani hai nam, nam vasaie ridai." (Sarang Var ki-Pauri, halaman-1239)

Page 44: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

8

b) Istilah 'Nam Japo' berarti untuk mengingat Tuhan dan kehadiran-Nya

dalam kesadaran seseorang. Semua model meditasi membawa penggemar

ke hadirat Tuhan, tetapi menurut Gurbani, Hari Kirtan, pembacaan

Gurbani secara musikal, adalah bentuk super meditasi. Hal ini memanggil

kesadaran seseorang ke tingkat maksimum, ke dalam hadirat Tuhan:

"Har kirat utam Nam hai vich kaljug karni sar." (Kanre ki Var Mohalla 4, halaman-1314)

c) Gurmat menjelaskan bahwa pembacaan kata 'Har Har ..' adalah Nam Japna:

"Har har ha ha nam hai gurmukh pavai Koei." (Kanre kai Var Mohalla 4, halaman-1313)

d) Keselamatan tidak dapat dicapai tanpa Nam. Dalam kata lain apa pun yang

memberikan keselamatan adalah Nam. Sejak Gurbani memberikan

keselamatan, oleh karena itu, Gurbani adalah Nam:

"Sachi Bani mithi amritdhar Jin piti mokhdwar tis. " (Malar Mohalla 1, halaman-1275) ' Bani sejati adalah nektar manis Barang siapa yang dikhususkan untuk itu, mencapai keselamatan. " (Terjemahan di atas) "Sachi bani sion dhare piyar Tako pavai mokhdwar. " (Dhanasari Mohalla 1, halaman-661) 'Barang siapa dikhususkan untuk Bani Abadi Akan mendapatkan pembebasan. " (Terjemahan di atas)

Oleh karena itu, sangat jelas dan nyata bahwa segala bentuk pembacaan Gurbani,

mungkin membaca sederhana dengan perhatian dan pengabdian atau meditasi

pada setiap Sabad dari Gurbani atau Kirtan dari Gurbani, sepenuhnya dianggap

sebagai Nam Japna (meditasi dalam Nam), yang untuk memohon kehadiran

Tuhan dalam kesadaran seseorang.

Page 45: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

9

Dapat disebutkan di sini bahwa ada sekte-sekte kecil yang menyesatkan

Sikh yang tidak bersalah pada subjek Gurbani dan Nam. Para pemimpin sekte

dengan tegas berkata kepada Sikh yang tidak bersalah, "Gurbani berkata bahwa

seseorang harus bermeditasi pada Nam, namun Gurbani bukanlah Nam. Ayo,

kami akan memberikan Anda Nam". Kemudian mereka berbisik di telinga mereka

beberapa patah kalimat dari Gurbani yang mereka sebut Nam, dan

memperingatkan mereka untuk tidak memberitahu siapa pun; jika pernah mereka

mengungkapkan Nam ini kepada siapa pun, kutukan akan jatuh pada mereka.

Dengan cara ini mereka menjalankan pemujaan mereka. Jadi, Sikh yang tidak

bersalah dan orang lain terpikat dan disesatkan ke gulungan mereka. Sikh harus,

karena itu, menjadi sangat berhati-hati dari sekte tersebut. Mereka yang mencoba

untuk mengatakan bahwa Gurbani bukanlah Nam, mereka adalah sesat atau

menipu. Menurut Gurmat (ajaran Guru), Gurbani adalah segalanya:

Gurbani adalah Nam: "Bani Gurmukh Nam hai .." (Sarang Var ki-Pauri, halaman-1239) Gurbani adalah Guru: "Bani Guru Guru Hai Bani .." (Nat Mohalla 4, halaman-982) Gurbani adalah Nirankar: "Wauh wauh hai bani nirankar Tis jiwad avar na koi." (Slok Mohalla 3, halaman-515) 'Wauh wauh Bani adalah Satu tak berbentuk Tidak ada yang besar sebagai Dia." (Terjemahan di atas) Gurbani adalah setiap Nad dan Ved: "Sabh nad beid Gurbani Man rata sarang pani." (Ramkli Mohalla 1, halaman-879)

Oleh karena itu, Nam yang pada akhirnya mengarahkan seseorang untuk

Kebahagiaan Abadi. Untuk kesadaran akan Tuhan, seseorang harus datang dalam

Page 46: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

10

hubungan dengan Nam, tetapi tanpa Guru seseorang tidak dapat mencapai Nam

dan akan mengembara jauh di kegelapan.

"Apakah seratus bulan untuk muncul Apakah seribu matahari bersinarl Masih akan ada kegelapan Jika tidak ada Guru." (Asa di Var, Mohalla 2, halaman-463) "Jangan ada seorang pun di dunia tetap dalam keraguan Yang mungkin bisa untuk diselamatkan tanpa Guru. " (Gaund Mohalla 5, halaman-864) Dalam usia ini kepalsuan, Nam berdusta tersembunyi Meskipun Tuhan mengisi semua hati, Permata Nam menjadi nyata hanya dalam hati mereka yang jadi tempat beistirahat untuk perlindungan Guru ." (Parbhati Mohalla 3, halaman-1334) " Semua mengulangi Nama Tuhan, namun Dia tidak akan tercapai Tapi ketika melalui karunia Guru Tuhan datang untuk tinggal di dalam pikiran Yang hanya terjadi kemudian hidup seseorang menjadi berbuah." (Gujri Mohalla 3, halaman-491)

3.1.4 Konsep Guru

Seorang yogi bertanya kepada Guru Nanak siapa gurunya dulu? Dia

menjawab, "Firman itu adalah Guru." Tuhan mengurapi Guru Nanak dengan

Firman-Nya, Kebijaksanaan-Nya (Logos), dan kepribadian seluruh Guru adalah

Firman yang diwujudkan. Guru membuatnya sangat jelas bahwa tubuh

manusianya bukan Guru, dan pandangan luar dari Guru hanya sekilas saja, atau

keluar pernyataan iman dalamnya, tidak bisa membawa murid dekat dengan Guru.

Cahaya Firman dalam hatinya adalah Guru yang nyata dan murid harus

mendekatinya dengan pikiran yang mau menerima untuk mendapat cahaya-Nya.

Page 47: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

11

3.1.5 Baptisan dalam Agama Sikh

Nam adalah keseluruhan sumber yang mengambil kembali seseorang ke

dalam Yang Tak Berwujud. Guru adalah saluran tunggal kepada Nam. Gurmat

memberitahu kita bahwa Permata Nam menjadi nyata hanya dalam hati mereka

yang jadi tempat beristirahat untuk perlindungan Guru.

Bagaimana kita jadi tempat beristirahat untuk perlindungan Guru?

Ketika kita pergi kepada Guru, ia memberi kita Nam dan kemudian kita

bermeditasi pada Guru diberikan Nam yang pada gilirannya membawa kita

kembali ke tujuan kita, Yang Mahakuasa.

Bagaimana kita pergi ke Guru?

Dalam agama Sikh, satu dan satu-satunya cara untuk pergi kepada Guru

adalah melalui Baptisan. Seorang Sikh telah mengambil Pauhal atau Amrit, dari

Lima Yang Terkasih (Panj Pyare), maka ia menjadi seorang Guru atau Guruwala.

Tanpa baptisan, seorang Sikh tetap tanpa Guru atau Nigura.

"Nigure ka hai Nau Bura." (Rag Asa Mohalla 3 Pati, halaman-435)

Semua orang mengulangi nama Tuhan, tetapi hanya mengulanginya Dia

tidak tercapai. Ketika melalui karunia Guru, Nam menegaskan pikiran, hanya

kemudian usaha seseorang dari meditasi menjadi berbuah. Tanpa karunia Guru,

Sikh tidak dapat mencapai tujuan keselamatan-Nya. Dalam rangka mencari berkah

Guru, kita harus pergi ke Guru dan yang hanya dilakukan melalui baptisan.

"Ram Ram sabh ko kahiai kahiai ram na hoi Ram Gurparsadi pria vasai ta FAL pavai koi. " (Gujri Mohalla 3, halaman-491)

Page 48: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

12

' Semua mengulangi nama Tuhan, namun Dia tidak akan tercapai Tapi ketika melalui karunia Guru Allah datang untuk tinggal di dalam pikiran Yang hanya terjadi kemudian hidup seseorang menjadi berbuah. " (Terjemahan di atas)

Timbul pertanyaan, apakah ada cara lain bagi seorang Sikh untuk mencapai tujuan

keselamatan-Nya?

Tidak, kata Gurmat, tidak ada cara lain. Dunia ini adalah lautan Maya

yang luas dan tangguh (materialisme). Seorang Sikh telah menyeberangi samudera

ini untuk bertemu dengan Tuhan Kekasih-Nya. Laut tampaknya tak berujung dan

ada penghalang yang tak terhitung jumlahnya di jalan. Dalam rangka untuk dapat

melalui laut berbahaya dan tangguh ini, membutuhkan sebuah kapal yang kuat

dan kapal itu hanyalah Guru, Cahaya Ilahi. Dalam rangka untuk masuk ke kapal

Guru, seorang Sikh membutuhkan paspor, dan paspor itu adalah baptisan.

"Bhavjal bikham dravno na kandhi na par Na beri na tulha na tis vanj malar Satgur bhai ka boihtha nadri par utar. " (Sri Rag Mohalla 1, halaman-59) 'Samudra dunia yang menakutkan adalah berbahaya dan tangguh, melainkan telah ada pantai atau batas, Tidak ada perahu, tidak ada rakit, tidak ada tiang, dan tidak ada tukang perahu; Namun Guru sejati telah mempersiapkan kapal untuk laut yang mengerikan, dan kapal bagi siapa yang memandang dengan nikmat. " (Terjemahan di atas)

Upacara baptisan dimulai oleh Guru pertama. Orang-orang yang menjadi

Guru Sikh, dibaptis oleh Guru. Dengan hanya menghadiri pertemuan Guru,

seseorang tidak otomatis menjadi Guru Sikh. Dari Guru pertama sampai Guru

kesepuluh, upacara baptisan terdiri dari mengambil Charanpauhal yaitu kaki Guru

yang dicelupkan dalam air yang kemudian diberikan kepada pengikutnya untuk

diminum dan juga Gurmantar (nasehat) yang diberikan oleh Guru. Setelah

Page 49: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

13

penciptaan Khalsa, Guru kesepuluh merubah tradisi dan mempercayakan upacara

ini kepada Lima Yang Terkasih. Setelah itu mereka yang menerima agama Guru

(agama Sikh), dibaptis dan mereka disebut Khalsa (kata Sikh dan Khalsa menjadi

sinonim). Guru mengeluarkan instruksi kepada semua supaya mendapatkan

baptisan dan bergabung dengan golongan Khalsa. Guru Gobind Singh adalah

yang pertama mendapatkan baptisan oleh Lima Yang Terkasih. Karena itu,

menjadi sangat jelas untuk setiap seorang Sikh bahwa untuk masuk ke gulungan

Guru dan mencari karunia Guru, seseorang akan diharuskan mendapatkan

baptisan oleh Lima Yang Terkasih. Hanya karena upaya seseorang mencapai

tingkat spiritual akan menghasilkan buah. Dari Guru Nanak sampai Guru Gobind

Singh, mereka yang menyebut diri mereka Guru Sikh, selalu dibaptis oleh Guru.

Ini adalah perintah Guru untuk setiap seorang Sikh untuk mendapatkan baptisan

dan oleh karena itu setelah menaati perintahnya seseorang dapat diterima oleh

Guru:

"Hukam maniai howai parvan ta khasmai ka mahal paisi." (Asa di Var pauri 15, halaman-471) "Dengan menaati perintah-Nya, seseorang diterima Dan kemudian akan mencapai kerajaan Tuannya. " (Terjemahan di atas)

Baptisan hanyalah titik awal menuju pencapaian tujuan rohani. Hidup

berbudi luhur dan religius sesuai dengan Guru Rahit Maryada (Kode Etik) adalah

tujuan pengembangan dalam kehidupan praktis sehari-hari. Kode etik meliputi

kebangkitan spiritual, kesungguhan pelaksanaan kewajiban seseorang, kerendahan

hati, kesederhanaan dan amal. Iman lahiriah semata tanpa kepatuhan praktis untuk

kode etik, tidak akan memimpin murid menuju tujuan spiritual. Setelah

pembaptisan, melalui pengabdian yang konstan dan cinta tulus kepada perintah

Page 50: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

14

Guru di setiap jalan kehidupan, murid meminta rahmat Guru. Melalui kepatuhan

dan menyerah tanpa syarat sebelum Guru, para pengikut terlahir kembali dalam

semangat Guru, dan hanya pada tahap itu seorang murid benar-benar disebut

seorang Sikh:

"Guru Sikh, Sikh guru hai eko gur updes chalai Ram nam mant hirdai devai Nanak milan subhai. " (Asa Mohalla 4, halaman-444) "Guru adalah seorang Sikh, orang Sikh adalah seorang guru, mereka berdua satu, tetapi itu adalah Guru yang memberikan petunjuk Dia meletakkan Nama Tuhan dalam hati, O Nanak, dan kemudian Tuhan mudah diperoleh. " (Terjemahan di atas)

3.1.6 Haumai (Egoisme – Ke-Aku-an)

Tuhan ada dimana-mana dan dalam diri kita juga, tapi selubung ego

memisahkan kita dari-Nya, menyembunyikan Kebenaran dari kita:

"Tuhan, Yang Tidak Dapat Dipahami, adalah dalam diri kita tetapi tidak dianggap Untuk layar 'ego' melekat di antara keduanya. " (Rag Sorath Mohalla 5, halaman-624)

Semua lima keburukan yaitu nafsu, kemarahan, keserakahan, keterikatan

dan ego, adalah penghalang di jalan spiritual, tapi egoisme adalah yang terbesar

dari semuanya. Dalam nasehat-nasehat Guru salah satu istilah kunci yang paling

sering muncul adalah Haumai (ke-aku-an) yang dianggap sebagai persamaan

dengan kejahatan paling berbahaya. Egoisme adalah kejahatan moral yang

merupakan akar penyebab segala perbuatan sakit. Egoisme ini adalah konsekuensi

dari ilusi, memandang bahwa individu (diri sendiri) sebagai yang sangat penting.

Semua aktivitasnya secara eksklusif ditujukan terhadap dirinya sendiri.

"Dalam ego dia terlahir dan dalam ego dia mati" (Asa Mohalla 1, halaman-466)

Page 51: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

15

Ini merusak buah dari penebusan dosa yang besar. Selubung ego saat turun pada

Yogi yang besar membuatnya lepas beberapa saat, apa pun yang telah dia

diperoleh melalui penyiksaan diri yang dikerjakan selama bertahun-tahun.

Egoisme ini adalah penyakit dan hambatan dalam cara peningkatan spiritual

seseorang. Tujuan pusat-pusat kehidupan dalam penyelamatan spiritual

manusia melalui pemujaan kepada Ilahi dan menyerap sifat Ilahi sedang

dalam proses. Dibutakan oleh ego seseorang tidak dapat melihat kemuliaan

Tuhan. Oleh karena itu, Nam tidak akan berada dalam pikiran selama ego ada di

sana. Nam dan ego adalah dua unsur yang berlawanan:

"Haumai nawai nal virodh doai hai na vasai ek thai." (Wadhans Mohalla 3, halaman-560)

Pikiran egois tidak bisa mewujudkan 'moral' yang telah ditetapkan oleh Guru,

sehingga mengakibatkan jiwa tertekan yang meraba-raba dalam gelap, tidak

pernah menyadari tujuannya. Egoisme ada pada saat hasrat pencapaian rohani

diinginkan. Guru menyebuut manusia egois sebagai 'Manmukh'. Dengan rahmat

Guru, ego hanya dibakar melalui Sabad:

"Gur kai Sabad parjaliai ta eh vicho jai." (Bilawal ki var, Mohalla 3, halaman-853)

3.1.7 Keselamatan – Jalan Menuju kepada Tuhan

Tubuh mati tanpa kehidupan dan kehidupan itu sendiri mati tanpa

Nam. Nam adalah obat yang mujarab bagi kehidupan yang mana tanpa kehidupan

akan menjadi tidak berarti dan pengumpulan yang sisa-sia. Melupakan Nam

menyiksa jiwa. Tidak ada kebangkitan spiritual, tidak ada kedamaian pikiran,

Page 52: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

16

tidak ada sukacita dan tidak ada kebahagiaan tanpa Nam. Pencapaian Nam adalah

kondisi penting untuk hidup benar dan berbuah.

"Lidah yang tidak mengulangNama-Nya Lebih baik dipotong sedikit demi sedikit. " (Funhe Mohalla 5, halaman-1363)

Gurmat menolak semua puasa, upacara dan ritual sebagai sarana untuk

mencapai keselamatan. Gurmat menolak klaim yoga, pembekuan tubuh,

penyiksaan diri dan penebusan dosa atau penolakan. Gurmat tidak percaya dalam

penyembahan dewa dan dewi, batu, patung, kuburan, kremasi, Samadhies, berhala

dan gambar. Gurmat melarang menyembah apapun dari ciptaan sebagai sarana

untuk mencapai keselamatan. Hanya satu Tuhan, Yang Tak Berbentuk, Pencipta

dunia ini yang akan menerima Kemuliaan.

Jalan yang menuju kepada Tuhan adalah yang paling sulit dan kompleks.

Guru Nanak telah membuat jalan ini sederhana dan sejelas kristal dengan

menunjukkan pendekatan teknis. Guru menjelaskan bahwa sejak kehidupan

manusia dicapai setelah melewati berbagai kehidupan, sehingga telah

mengumpulkan kenajisan sepanjang jalan dari setiap kehidupan yang telah

dilewati. Pikiran manusia telah menjadi hitam yang dinodai dengan kenajisan:

"Ketidakmurnian pada banyak kelahiran telah melekat pada pikiran manusia, dan itu telah menjadi sangat hitam." (Slok Mohalla 3, halaman-651)

Selama pikiran manusia tetap tidak murni, dia tidak akan bergabung dengan Dia

Yang Mutlak Murni. Ketika pikiran menjadi murni, jiwa akan bergabung dengan

Jiwa Yang Agung. Bagaimana pikiran menjadi murni?

"Maen te dhokha ta lahai ja sifat kari ardas." (Rag Wadhans Mohalla 1, halaman-557)

Page 53: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

17

"Pujian dan doa (kepada Allah) membuat pikiran murni." (Terjemahan di atas)

Mereka yang telah melakukannya, telah menyeberangi lautan Maya dan

bergabung dengan-Nya:

"Tu sacha sahib sifat sualio jin kiti so par piya." (Slok Mohalla 1, halaman-469) 'Engkaulah Tuhan Sejati, Keindahan adalah pujian-Mu; Dia yang mengucapkan itu, diselamatkan. " (Terjemahan di atas)

Penjelasan: Jika gelas penuh air kotor, tuangkan air bersih terus ke

dalamnya. Dengan tetap menuangkan air bersih ke dalam

gelas, akan membuang air kotor dari gelas dan akhirnya

gelas itu sendiri akan penuh dengan air bersih

Dengan cara yang sama doa yang terus-menerus dan memuji Tuhan, akan

membersihkan pikiran yang tidak bersih. Pikiran manusia dalam keadaan kacau.

Hal ini penuh dengan lima keburukan yaitu nafsu, kemarahan, keterikatan

keserakahan, dan kebanggaan atau ego. Ini adalah penghalang dalam realisasi

Nam. Kemurnian pikiran diperlukan untuk meningkatkan rohani. Tidak ada

manusia atau bhikkhu yang dapat mencapai keselamatan tanpa mendisiplinkan

dunia kekacauan batin. Mendisiplinkan kekacauan batin dengan membuang lima

keburukan dari pikiran, merupakan prasyarat untuk keunggulan spiritual yang

diperintahkan oleh Guru. Menyanyikan Kemuliaan Tuhan, Raja Perkasa, akan

membantu membersihkan pikirannya yang tidak murni. Dengan memuliakan

Yang Ilahi, pikiran manusia menyerap kualitas Ilahi yang sedang dalam proses.

Akibatnya ketika semua pikiran yang tidak murni hilang, Nam akan

mengabadikan pikiran yang murni. Hal ini akan menyebabkan kondisi mental

Page 54: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

18

yang mulia dari keadaan kacau. Evolusi spiritual akan terjadi sehingga

mendapatkan Kebahagiaan Surgawi:

"Doa dan pujian kepada Tuhan, akan menimbulkan Nam dalamnya." (Ramkali Mohalla 3-Anand, halaman-917)

Gurmat lebih lanjut menyatakan bahwa ketika tangan berlumuran dengan

kotoran biasa, air biasa akan mencucinya pergi. Jika urin membuat kain kotor, air

biasa tidak bisa mencucinya, hanya sabun yang akan membersihkannya. Demikian

pula bila pikiran kita penuh kotoran (dosa), perlu beberapa deterjen yang kuat dan

deterjen itu adalah Nam:

"Seperti tangan atau kaki ternoda dengan lendir, Air akan mencucnya sampaii putih; Seperti pakaian gelap dengan kotoran, Dibilas dengan sabun akan membuatnya bersih; Jadi saat dosa menggantung jiwa, dengan berdoa akan membuat murni" (Japji-pauri 20, halaman-4)

Pengaruh doa dan pujian adalah, pertama semua pikiran yang tidak murni

dibersihkan dan akan menjadi murni, kedua sebagai hasilnya ketika pikiran

menjadi murni, maka nektar Nam akan menegaskan pikiran:

"Doa dan pujian kepada Yang Maha Kuasa membuang ketidakmurnian pikiran Dan makanan Nam akan memenuhi pikiran. " (Gauri Sukhmani Mohalla 5, 1-4, halaman-263)

Itu adalah tahap pemujaan sejati yang dirindukan. Dengan doa dan pujian,

pikiran seseorang berhubungan dengan Nam dan menjadi terang. Sebuah pikiran

yang terang muncul dan seseorang terlahir kembali dalam semangat Guru dan dia

mulai membuat kemajuan rohani perlahan-lahan. Nam terdaftar dalam kesadaran

dan menembus ke dalam jiwa dan pikiran manusia. Transformasi yang mulia atau

metamorfosis membantu mengatasi jiwa manusia kepada Kebahagiaan Yang

Mutlak. Ini adalah perubahan seseorang yang terjadi dalam pribadinya dari satu

bentuk ke bentuk lainnya. Aspek nyata dari Tuhan mengubah dan mengangkat

Page 55: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

19

pengikut dari Pribadi ke Impersonal. Semua batas-batas, keterbatasan dan

hambatan yang rusak dan jiwa individu mulai menyatu dengan Sang Jiwa Agung,

seperti campuran air dengan air, cahaya menyatu dengan Cahaya Ilahi:

"Jiwa dan tubuhnya dicelup dalam Nama Tuhan Yang Maha Esa Harus pernah patuh kepada Sang Jiwa Agung. Seperti air bercampur dengan air, Jadi cahaya bercampur dengan cahaya. Transmigrasi berakhir dan sisanya diperoleh- Nanak adalah hamba-Mu yang berkorban kepada Tuhan. " (Gauri Sukhmani Mohalla 5, 11-8, halaman-278)

3.1.8 Merenungkan atau Bagaimana Melakukan Pujian dan Doa

Seorang Sikh hanya menyembah Satu Tuhan dan tidak ada yang lain. Tapi

Tuhan tidak berbentuk, lalu apa yang harus direnungkan? Selama berdialog

dengan Sidhas, seorang Yogi disebut Charpat tanya Guru, "O Guru, Anda

mengatakan bahwa seseorang tidak harus meninggalkan dunia bukan hidup di

dalamnya namun unsur Maya (materialisme) begitu kuat, bagaimana kita bisa

mengatasinya dan menjadi satu dengan Tuhan ketika tinggal dalam Maya itu

sendiri? Tolong jelaskan pemikiranmu tentang itu. "

"Lautan besar kehidupan sulit untuk diseberangi, tolong beritahu kami bagaimana caranya supaya aman di atasnya." (Sidh Gosht-Charpat, halaman-938)

Guru Nanak memberikan dua contoh:

Sebuah bunga teratai selalu mengapung di atas permukaan air. Hal ini

tidak bisa terjadi tanpa air, namun tetap tidak terpengaruh oleh ombak, selalu naik

di atas permukaan air. Seekor bebek berenang dalam air tetapi tidak pernah

membiarkan sayapnya basah. Jika sayapnya basah, maka akan menenggelamkan

dan bebek tahu akan hal itu. Meskipun bebek tidak bisa hidup tanpa air, namun

tidak membiarkan dirinya mati lemas di situ.

Page 56: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

20

Dengan cara yang sama seseorang tidak bisa hidup tanpa Maya

(materialisme) di dunia, namun ketika tinggal di dalamnya, kita hidup di atas

Maya. Kebutuhan material diperlukan dan diinginkan untuk mempertahankan

fungsi yang sangat vital dalam kehidupan. Oleh karena itu, sebagai sebuah bunga

teratai dan seekor bebek tidak tenggelam dalam air saat tinggal di dalamnya,

seseorang harus tetap terpisah dan tidak tertarik dengan Maya, tidak melupakan

Tuhan. Hal itu dapat dilakukan melalui pujian dan doa. Persekutuan dengan Sabad

(Firman Tuhan) akan menekan unsur Maya dan akan mengabadikan Nam dalam

diri seseorang yang mana pada gilirannya akan menuntun seseorang kembali

kepadaYang Tidak Bermanifestasi:

"Sebagai bunga teratai tetap tidak terpengaruh di dalam air Seperti juga bebek berenang di dalamnya dan tidak basah kuyup oleh air Jadi dengan maksud tetap pada Sabad mewujudkan Nam O Nanak, samudra dunia mengerikan diseberangi dengan aman. " (Ramkali Mohalla 1, Sidh Gosht.5, halaman-938)

Untuk mencapai sebuah tujuan dalam kehidupan, perhatian dan dedikasi

yang lengkap diperlukan. Kemurnian pikiran dan ketulusan tujuan adalah syarat

untuk mendapatkan tujuan tersebut. Tugas ini menjadi lebih dan lebih sulit ketika

tujuannya adalah Tuhan Yang Tak Berbentuk. Ketika kita membaca Gurbani, dan

jika kita tidak tahu arti dari Sabad yang sedang dibacakan, meditasi kita menjadi

seperti mesin, formalitas dan karena itu menjadi sia-sia. Hasilnya tidak dapat

menjadi positif. Kedua, bahkan jika kita tahu arti dari Sabad, tetapi pikiran kita

tidak dalam Sabad dan itu terus mengembara jauh sementara kita membaca Sabad

tersebut, hasilnya tidak akan berarti. Seseorang harus, karena itu, ingatlah bahwa

Doa dengan pikiran kosong tidak akan berbuah dan dengan demikian tidak dapat

diterima oleh Tuhan ('Ardas hazuri di manzoor hundi hai'). Penuh perhatian,

pikiran waspada dan benar-benar murni diperlukan untuk meditasi. Jadi setiap kali

Page 57: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

21

kita membaca, mendengar atau menyanyikan Gurbani (Sabad), kita harus

menempatkan seluruh PERHATIAN kita DALAM MAKNA SABAD, yang

sedang dibaca, didengar atau dinyanyikan. Selama perhatian pikiran kita dan

Sabad menjadi satu, pikiran kita mulai mengambil dampak dari semangat Sabad

dan hasilnya PERSEKUTUAN adalah KEBAHAGIAAN, PERDAMAIAN dan

sukacita yang abadi. Dalam persekutuan ini satu pengalaman tidak dapat

dijelaskan dan disebut dengan Obat Mujarab dari Surgawi (Hari Ras):

"Hai manusia, semua 'Rasas' yang lain (kenikmatan) engkau cicipi Tidak memuaskan hausmu bahkan untuk sesaat. Tetapi jika kamu pernah mencicipir Obat Mujarab dari Surgawi (Hari Ras) Engkau hanya akan bertanya-tanya dan keheranan. " (Gauri Guareri Mohalla 5, halaman-180)

Ketika persekutuan pikiran dengan Sabad didirikan, seorang murid

terlahir kembali dalam Roh Guru. Dia kemudian menyatu dengan Firman

(Sabad), dan tidak pernah menghadapi kematian setelah kelahiran kembali secara

rohani:

"Dia yang meninggal dalam Firman, tidak pernah mati lagi Dan pengabdiannya bahkan menjadi berbuah. " (Rag Sorath, Slok Mohalla 3, halaman-649)

Mereka yang membangun persekutuan dengan Sabad (Gurbani – Firman

Tuhan), pasti akan mengalami Kebahagiaan yang tidak terganggu:

"Dia akan menjadi kudus, kudus, kudus, tidak diragukan lagi akan menjadi kudus O Nanak, yang memanjatkan Nam dengan cinta sepenuh hati. " (Gauri Sukhmani Mohalla 5, 12-8, halaman-279)

3.1.9 Beberapa Sabad Pujian dan Doa

"Engkau Tuhan, aku membuat permohonan ini kepada-Mu; Jiwa dan tubuh semua karunia-Mu. Engkau Tuhan ibu dan ayah, kami adalah anak-Mu; Dengan rahmatmu kami memperoleh banyak kenyamanan. Tidak ada yang tahu batas-Mu;

Page 58: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

22

Ya Tuhan, Engkau Yang Tertinggi dari yang tinggi. Seluruh ciptaan ini tergantung pada kehendak-Mu; Dan harus mematuhi perintah yang Engkau nyatakan. Hanya Engkau yang tahu kondis -Mu dan batasan-Mu; Nanak, hamba-Mu, yang pernah berkorban kepada-Mu. " (Gauri Sukhmani Mohalla 5, IV-8, halaman-268) "O Abadi, O Tak Terbatas, Kekekalan, Penghancur dosa; O Kompeten, O semua yang menyebar, Penghancur penderitaan, Lautan Kebajikan. O Teman, O Yang Tak Berbentuk, O Yang Tak Bertubuh, Tiang dari semua; O Pencipta Dunia, O Harta Karun, di istana-Mu selalu ada keadilan. O Yang Tak Dapat Dimengerti, Penghancur dosa, Engkau yang paling jauh, dahulu, dan engkau akan; O Yang Tetap Mendampingi orang suci, Dukungan dari yang tidak ada dukungan. Ya Tuhan! Aku hamba-Mu, aku tidak memiliki kebaikan, aku tidak memiliki manfaat; Firman Nanak, berilah aku karunia-Mu Nam bahwa aku mungkin mengukirnya dalam hatiku." (Gauri Bavan Akhri Mohalla 5, 55, halaman-261) "Engkau ayahku, Engkau ibuku, Engkau keluargaku, Engkau saudaraku, Engkaulah pelindungku di mana-mana, lalu mengapa saya harus merasa takut O pikiranku Dengan rahmatmu aku mengenali-Mu; Engkaulah tempat perlindunganku, Engkau kehormatanku. Selain Engkau tidak ada yang lain, seluruh dunia adalah arena bermain-Mu. Manusia dan hewan yang lebih rendah semua Engkau ciptakan; Engkau mengangkat mereka untuk tugas apa pun yang Engkau kehendaki. Segala sesuatu terjadi sesuai dengan kehendak-Mu, tidak ada kehendak kami. Aku telah mendapatkan kenyamanan yang besar dengan bermeditasi dalam nama-Mu; Dan pikiranku disegarkan dengan menyanyikan pujian-Mu. Guru yang sempurna telah mengucapkan selamat kepada saya; Nanak telah melewati kesulitan-kesulitannya." (Majh Mohalla 5, halaman-103) "Lautan rahmat, tinggal selamanya dalam hatiku; Jadi terangilah pemahamakun bahwa aku dapat mengasihi-Mu, ya Tuhan. Mungkin aku mendapatkan debu kaki orang-orang kudus-Mu dan berlaku untuk dahiku; Dari menjadi pendosa besar mungkin aku akan dimurnikan dengan menyanyikan pujian bagi-Mu. Kiranya perintah-Mu menjadi manis kepadaku, dan Engkau mempersilahkanku; Kiranya apa yang Engkau berikan, memuaskanku, dan aku dapat berjalan setelah tidak ada yang lain. Ya Tuhan, mungkin aku pernah tahu Engkau dekat kepadaku, dan mungkin aku tetap debu kaki semua orang itu; Kiranya aku dapat bersekutu dengan orang kudus sehingga aku dapat memperoleh-Mu.

Page 59: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

23

Kami adalah anak-anak - Mu; Engkau, ya Tuhan, Tuan kami; Nanak adalah anak-Mu, Tuhan atas ibu dan ayah: menempatkan Nam dalam mulutku." (Todi Mohalla 5, halaman-712) "Ya Tuhan, Pemberi Pengampunan, O penuh kasih kepada orang miskin, O Yang Baik kepada orang-orang kudus dan Maha Penyayang. O Penyokong dari yang tidak tersokong, Pelindung dunia, Pemelihara dunia, Engkau merawat semua makhluk. O Yang Terbaik, Pencipta dunia, Engkau dukungan dari jiwa para pengikut-Mu. Ia akan menjadi murni, siapa saja yang menyebutkan Nama-Mu, Dengan pengabdian, kasih sayang dan cinta sepenuh hati. Kami tidak memiliki kebajikan, rendah dan bodoh, Nanak mencari perlindungan-Mu wahai Maha Daya. " (Gauri Sukhmani Mohalla 5, 20-7, halaman-290)

3.1.10 Ziarah – Mandi di Tempat Suci

Penekanan besar pada upacara telah menjadi cara hidup bagi kehidupan

religius India untuk jutaan orang sebelum Guru Nanak muncul. Kemanapun Guru

Nanak pergi, ia mencoba untuk membebaskan massa dari belenggu takhayul dan

kebodohan, dan menanamkan iman kepada Satu Tuhan yang meliputi segala

sesuatu dan Yang Tak Berbentuk. Pada waktu itu orang percaya bahwa mandi di

sungai Gangga dan tempat-tempat suci lain akan melepaskan mereka dari dosa-

dosa mereka. Guru menegaskan bahwa mandi tempat-tempat suci, tidak akan

membersihkan pikiran dari ketidakmurnian egoisme.

"Tirath bharmas biadh na Jawai Nam bina kaise Sukh pawai. " (Ramkali Mohalla 1, halaman-906) 'Berkelana melalui tempat-tempat ziarah, Seseorang tidak disingkirkan dari penyakitnya. Tidak ada kedamaian tanpa Nam. " (Terjemahan di atas)

Guru menekankan bahwa tidak ada kedamaian abadi yang dapat dicapai tanpa

merenungkan Nama Ilahi. Meditasi dalam Nam-lah satu-satunya ziarah yang

benar:

Page 60: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

24

"Tirath nahvan Jao tirath hai manusia Tirath sabad vichar unter gian hai. " (Dhanasri Mohalla 1, halaman-687) 'Apakah kita pergi untuk mandi di tempat-tempat ziarah? Tidak. Namlah satu-satunya ziarah yang benar. Ziarah adalah perenungan pada Firman Yang memberikan terang rohani batin. " (Terjemahan di atas)

Guru menekankan kesia-siaan pergi ke tempat-tempat mandi suci untuk

penebusan dosa. Guru Nanak menyatakan dalam Japji bahwa ia akan mandi di

tempat yang dianggap keramat, jika bisa menyenangkan Tuhan. Maksudnya

adalah bahwa upacara tersebut dengan sendirinya tidak akan diterima Tuhan,

tanpa menumbuhkan kehidupan moral:

"Jika dikehendaki Tuhan Aku akan mandi di tempat-tempat suci. Jika dikehendaki-Nya ziarah itu tidak ada gunanya. Aku melihat di seluruh dunia sekitar Tidak ada yang dapat diperoleh tanpa tindakan yang benar. " (Japji, Pauri-6)

Di tempat lain, Guru telah dibandingkan mereka yang mandi di tempat-tempat

suci untuk mencapai prestasi, dengan stoples penuh racun, yang dicuci hanya dari

luar. Ini berarti bahwa kejahatan di dalam diri seorang manusia, tidak dapat

dihapus meskipun menampilkan pertunjukan ritual.

3.1.11 Sistem Kasta dan Persamaan Sosial

3.1.11.1 Sistem Kasta

Di zaman ketika perbedaan kelas sangat kaku dan ketika ikatan sistem

kasta di India berlaku ketat yang membagi rakyat, Guru Nanak mengajarkan

kesetaraan dan persaudaraan. Guru bangkit melawan atas upacara dan ritual, atas

keyakinan dan adat kebiasaan, atas semua pemujaan yang bersifat nasional dan

semua pemujaan oleh ras, kepada visi dari perbuatan kasih. Dia mengajarkan

Page 61: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

25

agama cinta, pengorbanan dan pelayanan. Kesetaraan yang menyeluruh antara

laki-laki dinyatakan oleh Guru-guru Sikh yang menjadi prinsip moral yang

mendasar yang dibutuhkan untuk mengatur hubungan sosial dan komunikasi.

Guru menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang mendasar antara laki-

laki dari kasta yang berbeda dalam badan perundang-undangan. Dalam sebuah

diskusi polemik dengan Brahmana, Kabir bertanya:

"Bagaimana kabar Anda Brahman dan saya berasal dari kasta rendah? Apakah saya memiliki darah dalam pembuluh saya dan Anda punya susu? " (Gauri Kabir halaman-324)

Ini menunjukkan kemustahilan dari setiap pertengkaran atau klaim oleh orang-

orang kasta tinggi bahwa ada perbedaan fisik antara laki-laki dari kasta yang

berbeda.

Guru menunjukkan bahwa hukum alam tidak melakukan reaksi secara

berbeda kepada laki-laki dari kasta yang lebih tinggi. Sejak alam tidak membuat

diskriminasi dalam mendukung laki-laki dari kasta yang lebih tinggi dengan

mengakui keunggulan mereka dengan cara apapun, mitos keunggulan kasta jelas

dilihat sebagai buatan manusia. Guru menyatakan:

"Apa kelebihan dalam kasta? Kebenaran yang nyata adalah bahwa orang yang menicipi racun akan mati. " (Var Majh, Mohalla 1, halaman-142)

Guru secara keras menganggap kasta sebagai kesesatan dan kelainan sosial ketika

ia mengatakan:

"Setiap orang mengatakan ada empat kasta, tetapi ini berasal dari Tuhan bahwa setiap datang; Hal yang sama adalah tanah liat menjadi mode seluruh dunia; Lima elemen membentuk bentuk tubuh, dan siapa yang bisa mengatakan siapa yang memiliki kurang dari ini atau siapa yang memiliki lebih? " (Rag Bhairon Mohalla 3, halaman-1128)

Page 62: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

26

Guru menyangkal bahwa perbedaan kasta manusia itu lazim sejak awal. Dalam

pernyataan zaman purba:

"Tidak ada orang dari kasta atau kelahiran yang dapat dilihat ... Tidak ada perbedaan warna atau mantel atau dari Brahman atau Kashatriya ......" (Maru Mohalla 1, halaman-1035-36)

Klaim bahwa orang-orang dari kasta yang berbeda berasal dari bagian yang

berbeda dari manusia purba juga ditolak oleh Guru:

"Kasta Nya adalah tidak mempunyai kasta. Dia tidak menjelma, Dia adalah keberadaan diri-Nya .... Semua hati diterangi oleh cahaya Tuhan ....." (Sorath Mohalla 1, 1-2 dari 6, halaman-597)

Guru, dengan demikian, menolak untuk mengakui lembaga kasta dalam etika

sosial dan lanjut menyangkal Tuhan memiliki beberapa kesenangan dengan

membawa mereka keluar dari bagian-bagian yang lebih tinggi dari tubuh-Nya. (Ini

adalah beberapa argumen dari kaum Brahmana untuk memiliki keunggulan dari

kelahiran kasta rendah).

Akhirnya hal ini dipegang oleh Guru bahwa kasta adalah tidak memiliki

pertimbangan dalam kesadaran spiritual, bahwa laki-laki dari kasta rendah tidak

perlu menunggu untuk dilahirkan kembali di kelas berikutnya yang lebih tinggi

untuk mencapai pembebasan:

"Tumra Jan jat avijata har japio patat pavichhe." (Mohalla Basant 4, halaman-1178) "Barang siapa merenungkan Tuhan, ada kasta atau tidak ada kasta, ia menjadi pemuja yang diberkati Tuhan. " (Terjemahan di atas)

Guru kesepuluh, Guru Gobind Singh, menyatakan kasta adalah sesuatu yang tabu

dalam perintah Khalsa. Dalam Akal Ustat, ia menyatakan, "Tidak ada

pertimbangan kasta atau keanggotaan varna." Dia lebih lanjut menulis, "Saya

Page 63: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

27

tidak akan mengadopsi kebiasaan kepercayaan apa pun, tetapi akan menabur

benih kasih Tuhan yang murni." (Vachitar Natak, bab 6, ayat 34). Yang pertama

bagian dari Sikh adalah baptisan dalam perintah Khalsa milik kasta yang berbeda.

Teori tugas terpisah untuk kasta yang berbeda digantikan oleh tugas etis dan

agama yang sama untuk semua orang. Oleh karena itu, kesamaan pokok dari

semua orang dipastikan dengan tiket masuk gratis dan sukarela dalam perintah

Khalsa.

3.1.11.2 Persamaan Sosial

Kekayaan juga menjadi penentu kelas sosial sebagai lawan terhadap

kelahiran dalam kasus sistem kasta. Dalam ajaran Sikh hubungan antara kelas

berdasarkan sumber-sumber ekonomi adalah pertimbangan dalam hal kesetaraan.

Hal itu menolak gagasan lebih tinggi secara kehidupan ekonomi lebih baik

ditempatkan di atas orang lain. Guru berkata:

"Orang yang mengetahui Tuhan melihat kepada semua orang sebagai orang yang sama, Seperti angin bertiup pada orang biasa dan raja adalah sama. " (Gauri Sukhmani Mohalla 5, 8-1, halaman-272)

Jadi dalam ajaran Sikh kelas yang lebih tinggi tidak diatur oleh kode etik yang

terpisah, tetapi semua orang, kaya atau miskin, berhak untuk kesetaraan penilaian,

nilai dan sosial yang sama. Karena kematian adalah penyamarataan, Guru

menyoroti gagasan ini:

"Seseorang hidup tidak untuk selamanya di dunia; Baik raja maupun pengemis akan tetap, mereka semua datang dan pergi. " (Ramkali Mohalla 1, 11, halaman-931)

Oleh karena pertimbangan yang tidak tepat dari keunggulan peringkat didasarkan

pada konsepsi yang salah dari sifat dunia. Kebutuhan untuk pengakuan martabat

Page 64: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

28

manusia, terlepas dari kelas ekonomi, juga ditekankan dalam anekdot dari biografi

Guru Nanak disebut kisah Bhai Lalo dan Malik Bhago. Dalam insiden itu Guru

Nanak menolak makan malam yang agak mewah dari Malik Bhago untuk roti

biasa dari butir kasar Bhai Lalo. Moral ditarik bahwa kaum miskin tidak

seharusnya diperlakukan dengan rendah, semua harus diperlakukan dengan sama

terlepas dari sumber daya material mereka.

3.1.12 Status Wanita

Posisi wanita dalam masyarakat di India, belum selalu sama. Sementara

pada waktu ia telah diberikan status yang sangat tinggi, ada juga kasus sejarah dan

contoh kitab suci ketika berada di bawah beberapa pengaruh, dia telah diturunkan

ke posisi yang lebih rendah. Pada awal ajaran Sikh status perempuan sangat

rendah dalam masyarakat India.

Dalam ajaran Sikh dianggap masuk akal untuk menganggap wanita

seorang 'penggoda wanita' atau 'penggoda' atau 'najis'. Guru tidak menganggap

'perempuan' sebagai halangan dalam perjalanan ke tujuan akhir dari Kebahagiaan

Abadi. Dengan demikian, Guru menolak pertapaan atau penolakan sebagai jalur

yang diharuskan, dan menganggap rumah pemegang kehidupan jika dipimpin

dengan cara yang benar, lebih tinggi dari seorang pertapa. Dengan menekankan

jenis visi ini untuk rakyat, Guru menekankan bahwa perempuan harus diberi

status terhormat dalam setiap segmen sosial masyarakat. Guru Nanak menegaskan

bahwa perempuan sama sekali tidak kalah dengan laki-laki:

"Dari wanitalah kelahiran kita, dalam rahim wanita kita terbentuk; Kepada wanita kita tunangan, untuk wanita kita menikah; Wanita itu adalah teman kita dan dari wanitalah keluarga; Jika seorang wanita meninggal, kita mencari yang lain,

Page 65: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

29

melalui wanitalah terjadi ikatan dunia; Mengapa memanggil wanita jahat yang melahirkan raja-raja? Dari wanita itu datang wanita, tanpa wanita tidak ada apa-apa; O Nanak, Tuhan sendiri adalah satu-satunya Yang bebas dari wanita (karena Dia tidak lahir). " (Var Asa Mohalla 1, 2-19, halaman-473)

Deklarasi ini menunjukkan dengan tegas penghargaan yang tinggi di mana status

wanita dianggap dalam ajaran Sikh. Wanita ‘ibu dari pahlawan perkasa’ terangkat

ke posisi tertinggi dalam hirarki makhluk.

Dalam kode moral Sikh sejumlah besar dari kesepakatan perintah dengan

penolakan praktek tidak etis seperti-(i) pembunuhan bayi perempuan, (ii)

pengorbanan sang janda (Sati) dengan almarhum suami, dan (iii) memakai cadar.

Dalam periode kuno di India, dinyatakan sesuai dengan kewenangan spiritual

bahwa membakar diri pada kayu pembakaran jenazah suaminya merupakan satu-

satunya jasa bahwa seorang wanita yang saleh bisa mengikuti, tidak hanya akan

seorang wanita menikmati kebahagiaan abadi di surga bersama dengan suaminya,

tetapi tindakan itu akan menebus dosa-dosa dari tiga generasi keluarga suaminya

baik pada ayahnya dan juga ibunya.

Guru Amar Das, Guru ketiga, melakukan kampanye besar-besaran

melawan praktek Sati, dan dengan demikian dia membebaskan wanita dari

penindasan sosial dan kekejaman agama. Guru menyatakan bahwa:

"Sati adalah orang yang hidup puas dan menghiasi dirinya dengan perilaku yang baik, dan menghargai Tuhan dan panggilan-Nya." (Rag Suhi, Slok Mohalla 3, 2-6, halaman-787)

Salah satu perbaikan sosial yang paling terkenal adalah emansipasi wanita.

Banyak wanita menemukan keselamatan melalui ajaran Guru. Dalam pernikahan

kembali seorang janda dalam ajaran Sikh juga diizinkan dimana janda bisa

direhabilitasi jika dia begitu menginginkannya.

Page 66: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

30

3.1.13 Lembaga Sangat dan Pangat

3.1.13.1 Sangat – Lembaga Suci

Sangat berarti perkumpulan atau jemaat, tetapi dalam ajaran Sikh Sangat

biasanya disebut Sat Sangat (jemaat suci) yang dapat didefinisikan sebagai

Rumah Kebenaran di mana orang mengasihi Tuhan dan belajar untuk hidup di

dalam Dia:

"Sat Sangat kaisi janiai jithai eko vakhaniai nam." (Sri Rag Mohalla 1, halaman-72) 'Bagaimana kita harus tahu Sat Sangat? Di mana pecinta Kebenaran terus bersekutu dengan Satu Tuhan saja. " (Terjemahan di atas)

Sekali lagi Guru keempat memberikan definisi Sangat:

"Sat Sangat adalah sekolah Guru Sejati, Di sana kita belajar untuk mengasihi Tuhan dan menghargai kebesaran-Nya. " (Var Kanra Mohalla 4, halaman-1313)

Guru Nanak memberikan hal yang sangat penting untuk mengatur Sangat, majelis

kudus, dan dimanapun dia pergi, dia mencoba untuk membangun mereka. Firman

Tuhan (Gurbani) dan Sat Sangat adalah hanya dua yang berarti bahwa Guru

menggunakannya untuk menyingkirkan orang-orang egois dan bernafsu jahat, dan

akhirnya untuk keselamatan mereka dan untuk menyatukan mereka dengan

Tuhan:

"Sat Sangat adalah perbendaharaan Nama Ilahi; Di sana kita bertemu dengan Tuhan; Melalui karunia Guru, Seseorang menerima Terang dan semua kegelapan terhalau. " (Sarang ki Var, Mohalla 1, halaman-1244)

Ini adalah fakta yang diakui bahwa kemajuan spiritual tidak dapat dicapai tanpa

adanya Kesucian. Masyarakat yang kudus adalah sarana untuk menghancurkan

egoisme dan membantu seseorang dalam membebaskan diri dari nafsu jahat:

Page 67: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

31

"Kekotoran egoisme yang terus-menerus telah mengotori jiwa, Akan dihapus hanya dalam Masyarakat Suci. Sama seperti besi mengapung kemudian yang diikat dengan kayu Jadi seseorang akan menyeberangi lautan hidup dengan mengikuti Firman Guru dalam kesatuan orang-orang kudus. " (Kanra Mohalla 4, halaman-1309) "O teman, katakan padaku bagaimana aku bisa menyeberang Melalui sulinyat laut Maya; Jika Tuhan dalam rahmat-Nya memberikan persekutuan yang benar Nanak, Maya tidak akan datang bahkan mendekat. " (Bavan Akhri Mohalla 5, (7), halaman-251)

Kemana pun Guru Nanak pergi, penganut Sikh membangun Gurdwara

(rumah Guru) dan bertemu di sana setiap hari dan dibentuk menjadi Sangat yang

tetap. Sejak masa Guru ketiga, Guru Amar Das, sudah terasa bahwa orang-orang

Sikh harus memiliki kedudukan sendiri sebagai agama. Ia mendirikan kota Chak

Ram Das yang sekarang dinamai, Amritsar, dan dia mendapat Bawli (sebuah

sumur dengan tangga mencapai ke permukaan air) yang dibangun di Goindwal.

Guru keempat dan kelima juga menunjukkan minat besar dalam membangun

pusat-pusat keagamaan baru untuk pengikut mereka seperti Amritsar, Kartarpur

dan lain-lain. Pusat-pusat keagamaan membentuk kesatuan yang erat demi

meningkatkan komunitas Sikh. Para Sikh Sangat yang dari jauh dan dekat biasa

mengunjungi pusat-pusat dan memiliki kesempatan tidak hanya bertemu Guru

Kudus dan memiliki berkat-berkatnya, tetapi juga untuk mendekatkan diri satu

sama lain. Selama berkunjung mereka diberi akomodasi gratis dan makanan

gratis. Simron (partisipasi dalam ibadah harian) dan seva (partisipasi dalam

proyek-proyek komunitas dan Guru ka Langgar, dapur) adalah dua unsur utama

dari rutinitas sehari-hari kunjungan para Sikh. Kedekatan ini membentuk dasar

sebuah organisasi masyarakat Sikh yang baik dan utuh.

Page 68: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

32

Proses penggabungan Sikh berangkat dari tangan ke tangan dengan tujuan

pembesaran kedudukannya. Selama masa Guru ketiga, ada dua puluh dua manjis

dan lima puluh dua piris, yang semua pusat besar dan kecil untuk penyebaran

agama Sikh di negara ini. Guru Ram Das, Guru keempat, membentuk sebuah

perintah baru dari misionaris yang disebut Masands. Perintah baru ini diatur ulang

dan diuraikan oleh Guru kelima. Karena jumlah Sikh Sangat yang baru tumbuh

lebih pesat di negeri ini, cara inisiasi calon Sikh melalui upacara Charanpauhal

(Charanamrit) diizinkan untuk semua misionaris yang berwenang. Meskipun

Charanamrit yang ideal adalah yang dikelola oleh Guru sendiri, karena tidak

mungkin bagi Guru untuk hadir secara fisik di mana-mana, otoritas inisiasi

dilimpahkan kepada misionaris lokal. Sebagian besar orang-orang yang datang ke

pangkuan Sikh sebagai hasil dari upaya di atas, turun dari kelas komersil yang

sebagian besar tinggal di kota-kota. Selama periode Guru kelima, kegerakan

menjadi populer di negara tetangga juga, dengan hasil bahwa sejumlah besar

Majha Jat memeluk ajaran Sikh.

Keuangan juga paling diperlukan untuk keberhasilan gerakan apapun.

Pada awalnya, persembahan sukarela dari para pemuja mencukupi. Ketika proyek-

proyek besar telah dilakukan, kenyataan yang ditemukan tidak memadai. Dalam

rangka memenuhi situasi, masands diminta tidak hanya berkonsentrasi pada

penyebaran ajaran-ajaran Sikh, tetapi juga untuk mengumpulkan persembahan

sukarela dari umat beriman dan untuk membawa mereka ke markas besar Guru.

Pada permulaan Sikh Sangat hanyalah sebuah pertemuan keagamaan umat,

lebih kurang berfungsi dalam isolasi. Secara bertahap ada peningkatan dalam

fungsinya. Persiapan salinan kitab suci, dalam membangun pusat agama tertentu,

Page 69: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

33

lembaga Manjis dan Masands sebagai lembaga kepemimpinan pusat dan

penegasan prinsip supremasi Guru, semua faktor ini umumnya berhubungan

dalam menyatukan satu dengan lainnya. Oleh karena itu, isolasi satu dari yang

lain berkurang. Gerakan ini terus berlanjut sampai mencapai puncaknya dalam

penciptaan Khalsa bertujuan untuk keseimbangan kombinasi dari cita-cita Bhakti

dan Shakti, keunggulan moral dan spiritual dan keberanian militan atau

kepahlawanan dari perintah tertinggi. Sehari sebelum ia meninggalkan dunia ini,

Guru Gobind Singh membuat pengumuman bersejarah menghapuskan garis

kepribadian Guru dan menganugerahkan kekuasaan musyawarah pada Khalsa.

Dengan dasar Khalsa, jaringan semi terpadu Sangat sepenuhnya terbuka. Para

investasi dari Khalsa dengan kekuasaan tertinggi, menandai selesainya proses

panjang sekitar dua setengah abad.

Setiap orang terlepas dari kasta, keyakinan dan kemerosotan bisa menjadi

anggota Sangat. Semua layanan dapat dilakukan oleh umat Sikh dan non-Sikh

kecuali fungsi baptisan yang hanya dapat dilakukan oleh Khalsa yang hidup

sampai baik. Sangat tidak hanya pertemuan jamaah saja juga bukan hanya sebuah

forum untuk mencari keselamatan pribadi dan berkat, tetapi telah berdiri selama

orientasi ulang kehidupan individu dan masyarakat terhadap keberadaan tujuan

kreatif. Sangat dianggap begitu penting sehingga bahkan Guru biasa tunduk pada

keputusan itu. Guru Arjan tidak menikahkan anaknya dengan putri Chandu karena

Sangat telah memutuskan melawan itu. Sangat bisa menjadi unit kecil tetapi

dalam Totalitas, itu disebut Panth-Jalan Kudus Kehidupan.

Page 70: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

34

3.1.13.2 Pangat – Dapur Bebas Guru yang Dikenal dengan Langgar

Lembaga lain, yaitu Pangat atau Langgar (ruang makan umum gratis),

yang diselenggarakan hampir bersamaan dengan Sangat. Ini dimulai oleh Guru

Nanak dan hal ini digabung dan diperluas oleh pengaruh Guru ketiga. Aturan

Langgar mewajibkan semua harus duduk di baris yang sama dan mengambil

bagian dari makanan yang sama tanpa ada perbedaan tinggi atau rendah, kaya atau

miskin, dan raja atau petani. Itu adalah perintah Guru Amar Das bahwa tidak ada

yang bisa melihat kehadirannya kecuali kalau dia makan di Langgar tersebut.

Ketika Raja atau Haripur atau bahkan Sultan Akbar, datang untuk melihat Guru,

mereka harus duduk dengan orang umum lainnya dan makan bersama-sama

dengan mereka sebelum Guru memberikan persetujuan untuk melihat mereka.

Dengan cara ini orang-orang dibuat untuk meninggalkan prasangka sosial mereka.

Dapur umum juga menjabat sebagai media integrasi sosial.

Lembaga Pangat memberikan ukuran sekuler lembaga Sangat. Yang

paling penting adalah menerjemahkan prinsip kesetaraan dalam praktek, dan juga

melayani seperti suatu kekuatan yang erat antara pengikut Sikh. Lembaga ini

memberikan perlindungan terhadap praktek sosial yang tak bermoral yang

merupakan hasil dari sistem kasta.

Lembaga ini dijalankan dengan bantuan dan kontribusi dari semua dan

tidak dilakukan oleh satu orang tertentu atau kelas seseorang. Dapur gratis di

mana raja dan petani bisa sama-sama berantakan, memupuk semangat amal dalam

skala besar dan juga menjadi kekuatan yang mengikat dengan sangat kuat.

Page 71: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

35

3.1.14 Persaudaraan yang Mendunia

Cita-cita persamaan sosial bukan tujuan akhir dari etika ajaran Sikh.

Kesetaraan ini dapat dipertahankan tanpa merasa perasaan sayang atau

memperhatikan satu sama lain, tetapi kenyataan kesetaraan seperti itu tidak akan

cukup karena tidak sesuai dengan cita-cita moral kemanusiaan. Oleh karena itu

dalam rangka untuk membuat utuh, harus dipenuhi dengan ide kesatuan spiritual

umat manusia. Guru menyatakan:

"Selama keluar dari satu api, jutaan percikan api muncul, muncul dalam pemisahan tapi datang bersama-sama lagi ketika mereka jatuh kembali dalam api. Seperti dari tumpukan debu, butiran menyapu debu dan mengisi udara, dan jatuh mengisi di tumpukan debu. Seperti keluar dari satu aliran, gelombang yang tak terhitung bangkit dan menjadi air, jatuh kembali dalam air lagi. Jadi dari bentuknya Tuhan muncul hal-hal yang hidup dan mati dan karena mereka muncul dari-Nya, mereka akan jatuh lagi kepada-Nya. " (Guru Gobind Singh-Akal Ustat)

Ini berarti bahwa setiap manusia berhak diperlakukan sebagai anggota dari

persaudaraan manusia yang sama. Sesama manusia bukanlah sesuatu 'yang lain'.

Guru berkata:

"Bertemu dengan Guru, aku telah dibebaskan dari rasa perbedaan itu." (Bhiro Mohalla 5, 1-29-42, halaman-1148)

Yang lainnya sebenarnya bukanlah sesuatu 'yang lain', tetapi rekan pengikut dari

sumber emanasi yang sama dan bagian dari tatanan rohani yang sama. Rasa

persaudaraan kemanusiaan, dengan demikian, dihubungkan oleh ikatan yang lebih

daripada keluarga, sosial atau persamaan secara nasional. Persaudaraan umat

manusia ini dalam pengertian Tuhan menjadi ayah bersama adalah penekanan

oleh Guru:

"Engkau adalah ayah dari kami semua.....semua adalah teman, Tidak asing bagi Engkau. " (Majh Mohalla 5, halaman-97)

Page 72: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

36

Guru menekankan kepada ikatan bersama dari keberadaan di dunia:

"Udara adalah Guru, air adalah ayah, ibu adalah bumi yang besar; Dalam putaran dua perawat, siang dan malam, seluruh dunia dibesarkan. " (Japji, Slok, halaman-8)

Menurut Guru, persaudaraan itu adalah kenyataan tetapi tersembunyi dari kita

oleh selubung haumai (ke-aku-an atau individualitas). Haumai adalah kotoran atas

pikiran kita yang telah dikumpulkan selama proses transmigrasi. Setelah kotoran

atas pikiran kita dihapus dan selubung haumai (ke-aku-an) ditebang, hubungan

yang melintasi pertalian manusia menjadi kenyataan yang jelas. Selama pikiran

kita tetap di balik tirai ke-aku-an, pemahaman kita akan terus menjadi hampa dan

jauh dari kenyataan. Bagaimana kita membersihkan pikiran kita?

Seperti disebutkan sebelumnya bahwa Guru memberikan arah bagaimana

untuk membersihkan pikiran:

"Hanya melalui pujian dan doa kepada Tuhan Pikiran akan menjadi murni. " (Wadhans Mohalla 1, halaman-557)

Setelah pikiran menjadi murni, itu mencapai puncak rohani di mana

kenyataan membuka dan semua kebodohan hilang dan kemudian rasa

persaudaraan universal berlaku:

"Ada satu Ayah dari kita semua Dan kita adalah anak-anak dari Ayah yang sama. " (Sorath Mohalla 5, halaman-611) "Aku bukan seorang Hindu atau seorang Muslim; Jiwa dan tubuh milik Tuhan apakah Dia disebut Allah atau Ram. " (Bhairo Mohalla 5, halaman-1136) "Wahai mataku, Tuhan menanamkan cahaya kepadamu, tak melihat sesuatu pun kecuali Tuhan; Tak melihat sesuatu pun kecuali Tuhan; melihat-Nya dengan saksama. Semua di dunia ini yang kau lihat adalah gambar Tuhan; gambar Tuhan kelihatan di dalamnya. Ketika oleh kasih karunia Guru aku menerima pemahaman, Aku melihat bahwa Tuhan adalah Satu, dan bahwa tidak ada yang lain.

Page 73: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

37

Firman Nanak, mata ini buta, tetapi ketika bertemu Guru sejati mereka memperoleh cahaya ilahi. " (Ramkali Mohalla 3, Anand-36, halaman-922)

Setelah dengan rahmat Guru, hati kita dipenuhi dengan cahaya ilahi, maka

tidak ada 'yang lain', tidak ada permusuhan, tidak ada kebencian, tetapi semua

mementingkan kepentingan orang lain dan pelayanan untuk persaudaraan umat

manusia. Dalam pengalaman praktis kita menemukan contoh Bhai Ghanaya. Di

medan perang Bhai Ghanaya bertugas untuk memberikan air kepada yang haus.

Dia ditemukan memberikan air untuk orang-orang Sikh serta Hindu dan Muslim.

Sikh mengeluh kepada Guru bahwa Bhai Ghanaya memberikan air untuk tentara

musuh yang setelah mendapatkan air, menjadi segar dan berperang lagi melawan

mereka. Guru memanggilnya dan bertanya apa yang dikeluhkan umat Sikh. Bhai

Ghanaya menjawab, "Wahai raja yang benar, saya tidak melihat siapa teman dan

siapa musuh. Aku melihat gambar Anda di setiap dari mereka adalah sama. Saya

melihat bahwa mereka semua orang Sikh dan tidak ada yang lain dan saya

memberikan air untuk setiap seorang dari mereka."

Ini adalah tahap mental yang diinginkan dan diperintahkan oleh Guru

ketika pikiran seseorang terangkat di atas garis agama, ras, warna kulit, atau badan

nasional; dan rasa persaudaraan universal yang sesungguhnya lahir:

"Ttidak ada musuh, tidak ada 'yang lain', Rasa persaudaraan universal telah datang kepadaku. " (Kanra Mohalla 5, halaman-1299)

Sikh percaya di dalamnya, berdiri teguh untuk itu dan mengambil langkah-

langkah praktis untuk menyadarinya. Ada banyak contoh dalam sejarah Sikh

untuk menekankan fakta ini.

Page 74: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

38

Guru Nanak melakukan perjalanan selama empat belas tahun dengan kaki

dan ia menutupi area dari Pegunungan Assam di India timur sejauh Iran dan Irak

di barat; dari Tibet di Utara sampai Sri Lanka di selatan. Selama perjalanan

panjang ini ia pergi ke berbagai kuil Hindu yang terkenal dan pusat belajar

mereka, Matematika dari Sidhas, dan berbagai pusat Mohammad termasuk

Mekah, dan menyampaikan pesan Ilahi (persaudaraan umat manusia dan

Kebapaan Tuhan) yang mana dia datang ke dunia ini . Tidak pernah dia meminta

siapa pun untuk menjadi murid nya untuk pergi ke surga. Dia lebih memegang

jaminan untuk seluruh umat manusia bahwa jika seseorang, terlepas dari ras,

warna kulit, kasta, keyakinan, jenis kelamin, agama atau kebangsaan, bermeditasi

pada Tuhan, Yang Tak Berbentuk, akan mendapatkan pembebasan:

"Jo jo japai sehingga Hoai Punit Bhagat bhai lavai manhit. " (Gauri Sukhmani Mohalla 5, 20-7, halaman-290) "Ia akan menjadi murni, siapa yang mengulangNama-Nya Dengan pengabdian, kasih sayang dan cinta sepenuh hati. " (Terjemahan di atas)

Sikh sepenuhnya berpegang teguh untuk persaudaraan universal dalam

perkataan dan dalam roh. Setiap Sikh tinggal di setiap sudut dunia ketika dia

berdoa di pagi hari dan di malam hari, mengakhiri doanya dengan mengatakan:

"Dengan Rahmat-Mu, kiranya setiap orang diberkati di dunia."

3.1.15 Gambar Para Guru

Beberapa seniman telah melukis gambar imajinasi dari semua sepuluh

Guru. Apakah seniman ini pernah melihat Guru? Seseorang dapat menemukan

gambar-gambar tergantung di hampir semua Gurdwara dan di sebagian besar

rumah umat Sikh. Ironi nasib adalah bahwa banyak kaum Sikh menempatkan

Page 75: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

39

karangan bunga pada gambar-gambar dan juga membakar dupa di depan gambar

mereka. Bukankah berhala menyembah (gambar)? Bagaimana bisa kita menyebut

ini Gurmat? Dalam Zafarnama yang mana Guru Gobind Singh menulis surat

kepada Kaisar Aurangzeb, ia menyebutkan tentang puncak Raja-Raja "Mereka

menyembah berhala, dan aku merupakan pemutus penyembahan berhala.."

Karena Guru merupakan pemutus penyembahan berhala, dia menyebut Sikh

sekarang telah menjadi penyembah berhala (gambar)!

Dari Guru Nanak sampai Guru Gobind Singh, penekanan diletakkan untuk

menyembah hanya satu Tuhan, Yang Tak Berbentuk, dan mereka sangat melarang

penyembahan berhala, kremasi, Samadhies, makam dan lain-lain. Penyembah

gambar ini mengutip ayat-ayat berikut dari Gurbani dalam mendukung aksi

mereka :

"Gur Ki Murat meh Dhyan pria." (Gaund Mohalla 5, halaman-864) 'Menyembah gambar Guru dalam pikiran. " (Terjemahan di atas) 'Satgur ki murat hirdai vasai. " (Dhanasri Mohalla 1, halaman-661)

Apa GURU dan apa MURAT Guru (gambar)?

Menurut gurbani, Guru bukanlah tubuh (deh), Guru adalah Jot (Cahaya Ilahi) dan

Murat Guru (gambar) adalah Firman Tuhan (Gurbani):

"Menuliskan Roop aap har gur Nanak kahaio." (Swayas Bhattan, halaman-1408)

Para Gurmat (ajaran Guru) menjelaskan bahwa Guru sejati bukanlah tubuh

fisik dan oleh karena itu tubuh tidak dianggap layak untuk disembah:

Page 76: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

40

"Satgur Niranjan soi Manukh Roop ka na kar Januari " (Ramkali Mohalla 5, halaman-895)

Oleh karena itu, arti "Gur ki murat man meh dhayan" jelas tidak

menyembah gambar Guru tapi untuk menempatkan perhatian dalam pengertian

Sabad (Firman). Gurbani menegaskan bahwa dengan melihat tubuh fisik Guru,

keselamatan tidak dapat dicapai:

"Satgur ada sabh ko vekhda Jeta jagat Sansar Didhai mukat na hovai jichar sabad na kare vichar. " (Slok Mohalla 3, halaman-594)

Jika dengan melihat tubuh Guru seseorang bisa mendapatkan keselamatan,

maka Mehta Kaluji tidak akan menampar putranya, Guru Nanak. Karena ayah

telah melihat Guru, ia harus sudah mencapai keselamatan. Sebaliknya sejarah

telah mencatat bahwa Mehta Kaluji tidak bisa melihat Cahaya Ilahi dalam

anaknya dan terus menampar dia. Jika dengan melihat tubuh Guru seseorang bisa

mendapatkan keselamatan, kedua putranya, Sri Chanad dan Lakhmi Das, tidak

akan mendurhakai Guru, ayah mereka. Algojo yang menuangkan pasir panas di

atas tubuh telanjang Guru Arjan, tidak akan melakukan itu, karena ia telah melihat

Guru dan harus mendapatkan keselamatan. Algojo tidak akan memenggal kepala

Guru Tegh Bahadur, karena ia telah melihat Guru. Karena itu, ketika Guru berada

dalam tubuh manusia bahkan kemudian hanya dengan melihat tubuh fisik Guru

tidak memberikan keselamatan kepada siapa pun, bagaimana mungkin Foto Palsu

ini dapat meyelamatkan kita? Mereka hanya dapat menggelincirkan kita dari jalan

benar yang ditentukan Gurmat.

Dalam Tavparsad Swayas, Guru menjelaskan bahwa mereka yang

menyembah berhala adalah 'Pas' (seperti binatang):

Page 77: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

41

"Kou butan pujat hai ko 'pas' kou butan ko pujan dhayo."

Yang artinya:

"Beberapa menyembah batu yang menempatkannya di kepala mereka, Beberapa lingam yang menggantung dari leher mereka; Beberapa melihat Tuhan di selatan, Beberapa kepala busur mereka ke barat; Beberapa orang-orang bodoh menyembahberhala, orang lain sibuk sendiri dengan menyembah orang mati; Seluruh dunia terjerat dalam upacara palsu yang tidak menemukan rahasia Tuhan. " (Guru Gobind Singh-Tavparsad Swayas)

Beberapa umat Sikh juga mengenakan kalung dengan gambar Guru di

leher mereka. Apakah Gurmat? Ini benar-benar manmat, ini adalah kebusukan.

Guru bukanlah berhala. Guru bukanlah gambar. Guru bukan tubuh manusia.

Setelah ia menghembuskan nafas terakhir, tidak ada yang bisa menemukan mayat

Guru Nanak. Oleh karena itu Guru adalah Jot. Guru adalah Cahaya Ilahi. Guru

adalah semua yang melingkupi Roh Ilahi. Guru adalah Firman Tuhan (Gurbani).

Untuk karangan bunga untuk gambar palsu dan gambar imajinasi Gurus benar-

benar anti Gurmat. Bagaimana kita bisa memiliki berkat Guru ketika kita

bertindak sangat melawan ucapan Guru?

Impersonal Mutlak tidak dapat ditempatkan sebagai gambar. Dia tidak

memiliki bentuk dan, dengan demikian, tidak dapat dijelaskan melalui simbol-

simbol. Tindakan tersebut dalam diri mereka tidak akan memenangkan

persetujuan Guru. Tanpa kesetiaan total pada perintah Guru, iman Sikh akan

terkubur di bawah tumpukan dogma yang tidak masuk akal, ritual yang tak berarti

dan kegiatan seremonial.

Sikh bukanlah dogma tapi cara hidup menurut Guru Rahit Maryada (kode

etik). Seorang Sikh harus memegang firman gurunya sebagai yang tertinggi dalam

Page 78: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

42

keberadaan sehari-hari. Tanpa memuliakan kehadiran-Nya dalam keberadaan

seseorang, hidup akan terkontaminasi dan tercemar dan akan berada dalam

keadaan menyedihkan yang akan menyebabkan kemerosotan rohani. Perenungan

yang mendalam dan berkesinambungan dalam Nam diperlukan dan sangat

diperlukan untuk peninggian karakter Sikh. Nam bukanlah filsafat juga bukan

pengetahuan yang bisa diperoleh dari buku. Ini tinggal di dalam dan diwujudkan

dari dalam melalui rahmat Guru yang benar (Gurbani – Firman Tuhan). Biarlah

dengan mengikuti berikut akan menjadi doa kita sehari-hari:

"Wahai temanku, Guru yangIlahi! Terangilah pikiran saya dengan Nama Ilahi! Biarlah Nama mengungkapkan k epadaku oleh Guru akan jadi pendamping hidupku; Dan bernyanyi untuk Kemuliaan-Mu menjadi rutinitasku sehari-hari." (Rag Gujri Mohalla 4, halaman-10)

3.1.16 Benda-benda Kepercayaan Jasmaniah

3.1.16.1 Kesh

Kesh adalah rambut panjang yang tidak dipangkas. Ini merupakan sebuah

simbol keagamaan. Kesh mengingatkan Khalsa supaya menjadi seperti Guru. Hal

ini sebagai tanda pengabdian dan kesadaran kelompok, menunjukkan keinginan

Khalsa kepada kemauan Tuhan. Rambut panjang telah lama menjadi bagian dari

banyak nabi dari berbagai agama seperti Yesus, Musa dan Buddha. Menurut Bhai

Dalip Singh, rambut harus dipelihara dengan baik dengan cara diikat dan disisir

setiap hari.

Page 79: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

43

3.1.16.2 Dastar

Dastar adalah sorban atau ikat kepala. Ini merupakan simbol dari kerajaan

dan martabat. Menurut sejarah sorban telah diselenggarakan sebagai penghargaan

tinggi dalam budaya Timur dan Timur Tengah. Guru Gobind Singh megubah

simbol budaya ini menjadi syarat keagamaan supaya Khalsa selalu memilki harga

diri yang tinggi. Hal inilah yang membedakan agama Sikh dari pemeluk agama

lainnya yang memelihara rambut panjang tetapi memakai penutup kepala atau

membiarkan rambutnya kusut tidak teratur. Sorban tidak bisa ditutupi dengan

perlengkapan kepala lainnya atau digantikan dengan penutup atau topi. Memakai

sorban merupakan sebuah perintah bagi pria Sikh dan sebuah pilihan bagi wanita

Sikh.

Gambar 3.1 Dastar atau sorban

3.1.16.3 Kangha

Kangha adalah sebuah sisir. Ini merupakan sebuah simbol kesehatan dan

disiplin sebagai kebalikan dari rambut kusut yang tidak dirawat. Khalsa

diharapkan secara teratur menyuci dan menyisir rambut mereka sebagaimana yang

seharusnya seorang murid.

Page 80: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

44

Gambar 3.2 Kangha atau sisir

3.1.16.4 Kara

Kara adalah sebuah gelang besi. Ini merupakan sebuah simbol untuk

mengingatkan para penggunanya akan pengekangan aksi mereka dan ingatan

kepada Tuhan setiap waktu.

Gambar 3.3 Kara atau gelang besi

3.1.16.5 Kachha

Kachha atau kachera adalah sebuah celana panjang dalam. Ini merupakan

sebuah simbol yang menandakan pengendalian diri dan kesederhanaan.

Gambar 3.4 Kachha atau celana panjang dalam

Page 81: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

45

3.1.16.6 Kirpan

Kirpan adalah sebuah pedang atau pisau formalitas. Ini merupakan sebuah

simbol martabat dan perjuangan Sikh melawan ketidakadilan. Kirpan murni

dipakai sebagai simbol keagamaan dan bukan sebagai senjata.

Gambar 3.5 Kirpan atau pisau

Secara keseluruhan, barang-barang ini dipakai oleh seorang Sikh.

Gambar 3.6 Pemakaian barang-barang kepercayaan jasmani secara keseluruhan

3.1.17 Hidup Benar

3.1.17.1 Naam Japna

Mengingat nama Tuhan dengan cara menyebutkan nama-Nya melalui

sembahyang atau beribadah. Beribadah dilakukan dua kali setiap hari, yaitu pagi

dan sore. Untuk sembahyang pagi dilakukan pada jam tiga pagi dan membacakan

Japji Sahib, Jap Sahib dan Anand Sahib. Sedangkan sembahyang sore dilakukan

pada jam dua sore dan membacakan Raheras Sahib dan Kirtan Suhela.

Page 82: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

46

3.1.17.2 Kirt Temai

Memperoleh penghasilan atau uang dengan bekerja keras, kreatif,

produktif dan jujur.

3.1.17.3 Wand Chekna

Berbagi penghasilan atau uang yang ada dengan cara membagi-bagikan

makanan dan makan bersama-sama.

3.2 Hari Besar Agama Sikh

Menurut Bhai Dalip Singh, hari besar agama Sikh adalah setiap hari lahir

dan meninggalnya semua Guru, tahun baru Sikh dan juga hari Vaisakhi atau hari

jadi agama Sikh (1699).

Peringatan hari besar agama Sikh ini berdasarkan pada penanggalan

kalender Sikh. Kalender ini berdasarkan pada tahun matahari tropis, sebagai

pengganti perputaran bulan, yang berarti bahwa tanggal tidak akan berubah dari

tahun ke tahun seperti yang sebelumnya dilakukan berdasarkan kalender bulan

lama.

Page 83: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

47

Bulan Sikh Tanggal Awal Bulan Masehi Chet 14 Maret Vaisakh 14 April Jeth 15 Mei Harh 15 Juni Sawan 16 Juli Bhadon 16 Agustus Asu 15 September Katik 15 Oktober Maghar 14 November Poh 14 Desember Magh 13 Januari Phagan 12 Februari

Tabel 3.1 Penanggalan kalender Sikh

No Peristiwa / Nama Guru Tanggal Peringatan Kelahiran Kematian

1 Tahun Baru Sikh Tanggal 1 Bulan Cet atau 14 Maret 2 Vaisakhi 13 April 3 Guru Nanak Dev 15 April 1469 22 September 1539 4 Guru Angad Dev 31 Maret 1504 29 Maret 1552 5 Guru Amar Das 5 Mei 1479 1 September 1574 6 Guru Ram Das 24 September 1534 1 September 1581 7 Guru Arjan Dev 15 April 1563 30 Mei 1606 8 Guru Har Gobind 19 Juni 1595 3 Maret 1644 9 Guru Har Rai 26 Februari 1630 6 Oktober 1661 10 Guru Har Krishan 7 Juli 1656 30 Maret 1664 11 Guru Tegh Bahadur 1 April 1621 11 November 1675 12 Guru Gobind Singh 22 Desember 1666 7 Oktober 1708

Tabel 3.2 Hari Besar Agama Sikh

Page 84: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

48

BAB IV

DESKRIPSI UPACARA PAHILA PARKAS DIHARA

4.1 Pengertian Pahila Parkas Dihara

Secara harafiah, pengertian Pahila adalah pertama, Parkas adalah

pembukaan atau kelahiran dan Dihara adalah hari. Jadi upacara Pahila Parkas

Dihara adalah hari penyerahan atau penobatan Sri Guru Granth Sahib Ji sebagai

Guru terakhir masyarakat Sikh. Jadi setelah guru kesepuluh meninggal, tidak akan

datang lagi guru dalam rupa manusia. Jika ada yang mengaku sebagai guru, maka

itu tidak benar. Kitab Suci inilah yang menjadi guru yang terakhir bagi

masyarakat Sikh (Wawancara dengan Bhai Dalip Singh).

4.2 Latar Belakang Upacara Pahila Parkas Dihara

Sri Guru Arjun Dev Ji, guru kelima menetapkan sebuah pusat tempat

beribadah Sikh di Sri Harmandir Sahib di Amritsar, Punjab, India pada tahun

1604. Apa yang diinginkan Guru Arjun Dev sekarang adalah sebuah kitab untuk

Sikh. Jadi Guru Arjun Dev mengumpulkan pujian-pujian tiga guru sebelumnya

dan beberapa Bhagat dari Bhai Mohan, anak dari guru ketiga, Guru Amar Das Ji

dan ditambah Gurbani (pujian) ayah Guru Arjun Dev dan pujian-pujiannya

sendiri.

Guru Arjun Dev Ji memperoleh Sri Guru Granth Sahib Ji yang ditulis oleh

Bhai Gurdas Ji. Guru Arjun Dev Ji mendapatkan salinannya untuk dijilid. Bhai

Bano Ji membawa Sri Guru Granth Sahib Ji untuk dijilid di Lahore dan dalam

Page 85: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

49

perjalanan menyiapkan salinan. Ini dikenal sebagai salinan Bhai Bano. Guru

Arjun Dev Ji mendapatkan yang asli setelah selesai dijilid. Setelah itu penobatan

Sri Guru Granth Sahib Ji dilakukan di Harmandir Sahib tahun 1604. Baba

Buddha ditetapkan sebagai Granthi atau penjaga pertama.

Guru Arjun Dev Ji duduk di bawah loteng Bhai Mohan merayu dengan

musik memakai tambura. Mohan tergugah mendengar nyanyian itu. Bhai Mohan

turun dengan membawa Sri Guru Granth Sahib Ji dan mempersembahkannya

kepada Guru Arjun Dev. Seperti yang dikatakan Gurbilas, Sri Guru Granth Sahib

ditempatkan dalam tandu yang dihiasi batu mulia. Umat Sikh mengangkat dengan

meletakkan di pundak mereka dan Guru Arjun Dev berjalan di samping dengan

kaki telanjang. Guru Arjun Dev menolak mengendarai kudanya, ia mengatakan

bahwa Sri Guru Granth Sahib merupakan jiwa keempat guru pendahulunya.

Iring-iringan memutuskan perjalanan melalui Khadur Sahib untuk

membuat tempat suci untuk penghormatan kepada Guru Anggad Dev Ji. Dua kos

dari Amritsar, mereka disambut oleh Hargobind, anak paling kecil Guru Arjun,

dan disertai oleh sejumlah besar masyarakat Sikh. Dia menunduk di kaki ayahnya

dan dihujani bunga di depan pothi. Guru Arjun Dev Ji, Guru Hargobind Sahib,

Bhai Gurdas dan Baba Buddha Ji sekarang memikul tandu di pundak mereka dan

berbaris berjalan ke Amritsar, diiringi pemain musik dengan seruling dan

gendang.

Di Amritsar, Guru Arjun Dev Ji pertama sekali pergi ke Harimandir Sahib

memanjatkan karahprasad dengan penuh rasa terimakasih. Mengutip Gurbilas

lagi, sebuah tempat menarik di tengah hutan di daerah pinggiran Amritsar ditandai

Page 86: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

50

Guru Arjun. Begitu padatnya dedaunan yang bahkan doa tidak bisa membuat sinar

bulan masuk ke dalamnya. Itu seperti Panchbati itu sendiri, damai dan indah.

Sebuah tenda digerek masuk ke dalam lingkungan idilis ini. Di sini, Guru Arjun

dan Bhai Gurdas memulai kerja menjilid dalam kesucian.

Guru Arjun Dev Ji memerintahkan bahwa pada waktu siang hari Sri Guru

Granth Sahib Ji harus dibawa ke ruangannya sendiri. Saat malam tiba dijaga oleh

dua pengawas, Bhai Buddha membacakan Sohila dan membuat kesimpulan ardas

atau permohonan. Sri Guru Granth Sahib Ji ditutup dan dibungkus di dalam

sutera. Bhai Buddha memegangnya di kepalanya dan berjalan ke kamar yang

ditentukan Guru Arjun Dev Ji dan Guru memimpin pujian Sangat.

Sri Guru Granth Sahib Ji di tempatkan di tempat yang ditetapkan, dan

Guru Arjun tidur di lantai di samping Sri Guru Granth Sahib Ji. Setiap hari, pagi-

pagi buta saat bintang masih bersinar di bawah genangan air, Sri Guru Granth

Sahib Ji dikeluarkan dari tempatnya ke Harmandir Sahib dan dibawa kembali

pada malam hari untuk beristirahat dalam kamar yang ditentukan Guru Arjun Dev

Ji. Dan kegiatan ini terus berlanjut sampai sekarang. Tetapi jilidannya tidak sama.

Salinan yang asli diletakkan di Kartapur ketika penerus Guru Arjun, Guru

Hargobind Sahib meninggalkan Amritsar pada tahun 1634

(www.digitalworld.com).

Page 87: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

51

Jadi, upacara Pahila Parkas Dihara ini adalah hari untuk memperingati

bagaimana perjalanan Guru Arjun Dev Ji menempatkan Sri Guru Granth Sahib Ji

atau yang disebut juga Adi Granth12 ke Golden Temple (Kuil Emas) di Amritsar.

Gambar 4.1 Guru Arjun Dev Ji Menyembah Sri Guru Granth Sahib Ji

4.3 Komponen Upacara Pahila Parkas Dihara

4.3.1 Pendukung Upacara

Pendukung upacara pada upacara Pahila Parkas Dihara ini adalah pelaku

upacara, yaitu: pemimpin upacara dan peserta upacara. Upacara Pahila Parkas

Dihara ini dipimpin oleh seorang pendeta yang disebut dengan Bhai. Pendeta

yang memimpin upacara ini adalah Bhai Dalip Singh. Bhai Dalip Singh ini juga

merupakan pendeta di Gurdwara Tebing Tinggi. Bhai bertugas memimpin

upacara, yaitu mengarahkan pelaku upacara yang lain dalam melaksanakan

upacara Pahila Parkas Dihara ini. Bhai juga bertugas dalam membuka sekaligus

menutup upacara tersebut.

12 Adi Granth adalah edisi pertama dari Sri Guru Granth Sahib Ji yang disusun oleh Guru Arjun Dev Ji pada tahun 1604.

Page 88: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

52

Sedangkan peserta upacara Pahila Parkas Dihara ini adalah umat Sikh

yang ada di Sumatera Utara yang datang dari berbagai tempat yaitu Medan,

Perbaungan, P. Siantar dan lain-lain. Peserta upacara ini tidak dibatasi secara latar

belakang, usia, pekerjaan, asal tempat tinggal dan lain-lain. Mereka terdiri dari

segala usia, mulai dari anak-anak, remaja, dan orangtua.

4.3.2 Tempat Upacara

Tempat pelaksaan upacara Pahila Parkas Dihara yang diteliti ini,

dilaksanakan di Gurdwara Shree Guru Granth Sahib Darbar di Jalan Tuanku

Imam Bonjol no. 18 Tebing Tinggi.

Gambar 4.2 Pamplet Gurdwara Tebing Tinggi

4.3.3 Waktu Upacara

Waktu pelaksanaan upacara Pahila Parkas Dihara dilaksanakan

berdasarkan kalender agama Sikh yang bernama jantri pada tanggal 17 bulan

Bhadon. Dan pelaksanaan upacara yang diteliti oleh penulis ini dilaksanakan pada

tanggal 30 Agustus sampai 1 September 2010 atau dilaksanakan mulai hari senin,

selasa dan rabu. Upacara dimulai pada pukul 10.00 WIB hari pertama tanggal 30

Agustus dan puncak acaranya pada hari ketiga tanggal 1 September 2010.

Page 89: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

53

4.3.4 Benda dan Alat Upacara

Benda-benda dan alat-alat (perlengkapan) upacara yang digunakan dalam

upacara Pahila Parkas Dihara ini adalah:

1) Seperangkat sound system yang terdiri dari microphone dan pengeras

suara.

2) Kitab Suci Sri Guru Granth Sahib Ji yang dibacakan dari awal sampai

akhir.

Gambar 4.3 Kitab Sri Guru Granth Sahib Ji

3) Pedupaan yang dibakar untuk memberikan wewangian di dalam Gurdwara

selama upacara dilaksanakan. Jika dupa yang dibakar habis, maka dibakar

lagi yang baru sehingga ruangan Gurdwara tetap wangi.

Page 90: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

54

Gambar 4.4 Pedupaan

4) Peralatan musik yang terdiri dari harmonuim, dholak dan juga tabla. Alat

musik ini tidak dimainkan selama pembacaan Sri Guru Granth Sahib Ji

berlangsung. Tetapi boleh dimainkan apabila sebelum dan sesudah Kitab

Suci dibacakan. Musik boleh dimainkan oleh siapa saja yang rindu untuk

memberikan puji-pujian kepada Tuhan baik yang berasal dari Kitab Suci

sendiri maupun lagu-lagu rohani yang sudah ada.

Gambar 4.5 Peralatan Musik

5) Peralatan Mahkota guru yang terdiri dari chanani, manji sahib, palki

sahib, rumalla dan bantal kecil, chaur sahib, golak, nishan sahib.

Page 91: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

55

Gambar 4.6 Peralatan Mahkota Guru

6) Bunga tabur yang akan ditaburi di atas Kitab Sri Guru Granth Sahib Ji dan

di atas tiang bendera.

Gambar 4.7 Bunga Tabur di atas Kitab dan Tiang Bendera

7) Susu lembu untuk mencuci tiang bendera.

Gambar 4.8 Susu untuk Mencuci Tiang Bendera

Page 92: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

56

8) Bendera agama Sikh yang akan dinaikkan pada akhir upacara.

Gambar 4.9 Bendera yang akan Dinaikkan

4.4 Kronologis Upacara Pahila Parkas Dihara

Sebelum upacara dimulai pada pukul 10.00 WIB, semua jemaat Sikh sudah

tiba dan berkumpul di Gurdwara. Dan bagi jemaat yang ingin bernyanyi diberi

kesempatan untuk menyanyikan lagu-lagu rohani dan memainkan alat musik.

Setelah itu Bhai Dalip Singh langsung memimpin upacara pembukaan yang di

awali dengan doa meminta restu dan kekuatan dari Tuhan. Doanya berisi tentang

permohonan supaya upacara Pahila Parkas Dihara yang akan berlangsung

berjalan lancar dan dijauhkan dari segala halangan.

Sesudah berdoa, Bhai melanjutkan dengan menyanyikan puji-pujian yang

diambil langsung dari Kitab Sri Guru Granth Sahib Ji yang berisi tentang pujian

dan sekaligus maknanya untuk membuka suatu upacara yang diambil dari

halaman 701 sampai 702 yaitu Jetshri Mahala Panjwa. Bagi jemaat yang hapal

dengan ayat ini juga ikut melantukannya bersama dengan Bhai. Isi teks pujian

Page 93: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

57

Jetshri Mahala Panjwa berikut berdasarkan apa yang dapat didengar oleh penulis,

yaitu:

jetshri mahala panjwa pahne pahne Sri Guru Arjun Dev Sahib Ji oh. pohi jane haseo dire jore jane baham baham sapratena dite khan at ho re, rahao. pohi jane haseo dire jore jane baham baham sapratena dite khan at ho re, rahao. manthan he pare ka tekia ho hasence senasen jore ya ka senahe mate neho teke erva te maha dikya te tore. ai ho syane kupenjene cekoho tumari yo re apperva sedane sindren soakhi ho rabe Nanak bantene core. ai ho syane kupenjene cekoho tumari yo re apperva sedane sindren soakhi ho rabe Nanak bantene core.

Kemudian Kitab Sri Guru Granth Sahib Ji dibuka dari awal untuk

dibacakan sampai halaman terakhir yang dibawakan secara musikal (mengandung

unsur nada, ritem dan dinamika). Selama Bhai membacakan Kitab tersebut jemaat

yang ingin keluar atau masuk diperbolehkan, tetapi tidak boleh mengganggu

selama Bhai membacakannya. Pembacaan Kitab secara musikal ini dinamakan

Kirtan. Kirtan Sri Guru Granth Sahib Ji ini dilakukan bersambung atau tidak

boleh putus-putus. Kitab ini dibacakan selama tiga hari dua malam sebanyak 1430

halaman. Karena tidak mungkin satu orang saja yang membawakannya, untuk itu

Bhai dibantu oleh empat orang yang secara bergantian membacakannya. Masing-

masing orang sudah dibuat jadwalnya sehingga yang lain dapat beristirahat dan

makan dan minum. Masing-masing orang membacakannya selama dua jam dan

begitu seterusnya sampai orang yang terakhir. Dan orang-orang yang membantu

Bhai membacakan Kitab tersebut adalah orang-orang yang bisa membaca dalam

alphabet Gurmukhi atau tulisan asli yang berasal dari kesepuluh Guru. Menurut

Page 94: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

58

Bhai Dalip Singh, isi dari keseluruhan Kitab Sri Guru Granth Sahib Ji merupakan

pedoman bagi umat Sikh di seluruh dunia untuk beribadah kepada Tuhan.

Bhai Dalip Singh mendapat giliran terakhir yaitu pada hari ketiga yang

sekaligus menjadi pemimpin yang menutup upacara secara keseluruhan. Sebelum

keseluruhan upacara ditutup di dalam Gurdwara dengan doa, jemaat yang isi

mengisi acara diperbolehkan untuk menyanyikan pujian menggunakan musik.

Selama sekelompok jemaat bernyanyi, disediakan sebuak wadah bagi jemaat lain

yang ingin menyumbangkan uang.

Gambar 4.10 Sekelompok Jemaat yang Menaikkan Pujian

Bersamaan dengan sekelompok jemaat yang bernyanyi, jemaat lain bergiliran

menaburkan bunga ke atas Kitab Sri Guru Granth Sahib Ji.

Page 95: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

59

Gambar 4.11 Jemaat Secara Bergantian Menaburkan

Bunga di atas Sri Guru Granth Sahib Ji

Bersamaan dengan lagu yang terakhir, Bhai Dalip Singh dengan dibantu

beberapa orang memasang rumalla (kain penutup Kitab Sri Guru Granth Sahib

Ji). Rumalla-rumalla yang dipasang pada Kitab tersebut berasal dari jemaat yang

dengan sukarela memberikan kepada Gurdwara.

Gambar 4.12 Bhai Dalip Singh Memasang Rumalla

Setelah selesai memasang rumalla-rumalla tersebut, Bhai Dalip Singh

memimpin doa penutupan dengan cara menghadap ke arah Kitab tersebut yang

dilakukan di dalam Gurdwara dan seluruh jemaat berdiri. Bhai juga mendoakan

jemaat-jemaat yang mau didoakan.

Page 96: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

60

Gambar 4.13 Bhai Dalip Singh Memimpin Doa Penutupan

dengan Menghadap ke Arah Kitab

Kemudian Bhai Dalip Singh kembali membuka Kitab Sri Guru Granth

Sahib Ji dan membacakan “ayat yang terbuka”13 yang bertujuan untuk

memanjatkan pujian penutup yang berasal dari Kitab kepada Tuhan.

Setelah itu semua jemaat berkumpul di halaman Gurdwara untuk

mengikuti upacara selanjutnya yaitu menaikkan bendera sebagai lambang cara

hidup jemaat Sikh. Bendera yang lama diturunkan dan digantikan dengan bendera

yang baru. Bendera baru yang akan dinaikkan ini juga berasal dari jemaat yang

secara sukarela memberikan kepada Gurdwara. Penaikkan bendera ini diiringi

oleh nyanyian puji-pujian yang dibawakan para pemuda dan pemudi Sikh.

13 Ayat yang terbuka yang dimaksud adalah ayat yang secara acak dibuka (tidak dipilih=pilih) oleh Bhai .

Page 97: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

61

Gambar 4.14 Bendera Dinaikkan dengan Diiringi Nyanyian

yang Dibawakan Pemuda Pemudi

Setelah bendera dinaikkan, selanjutnya yang dilakukan adalah

membersihkan tiang bendera dengan air dan susu yang dilakukan oleh kaum

bapak. Susu dipakai karena melambangkan kesucian. Sesudah dibersihkan,

kembali Bhai Dalip Singh memimpin doa dan penutupan keseluruhan acara.

Setelah selesai berdoa, jemaat mendatangi tiang bendera yang sudah dibersihkan

tadi untuk disentuh. Dan setelah itu bunga ditaburkan di atasnya.

Gambar 4.15 Kaum Bapak Membersihkan Tiang Bendera

Memakai Susu

Page 98: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

62

Gambar 4.16 Bhai Dalip Singh Memimpin Doa Penutup

di Halaman Gurdwara

Gambar 4.17 Jemaat Menyentuh Tiang Bendera

yang Sudah Dibersihkan

Upacara Pahila Parkas Dihara secara keseluruhan selesai, bagi jemaat

yang masih ingin kembali ke dalam Gurdwara atau masuk ke dalam Langar untuk

makan atau yang mau pulang diperbolehkan.

Page 99: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

63

BAB V

ANALISIS MUSIKAL DAN TEKSTUAL

5.1 Proses dan Tahapan Transkripsi

Untuk mengalisa sebuah musik, diperlukan transkripsi untuk

menggambarkan atau memvisualisasikan bunyi yang diteliti ke dalam tulisan yang

menggunakan simbol-simbol yang dapat dilihat untuk dipahami.

Proses awal dalam transkripsi ini adalah perekaman langsung kirtan dalam

upacara Pahila Parkas Dihara dengan menggunakan handycam merk Sony

Handycam CMOS Carl Zeiss Vario-Sonnar T* yang menggunakan kaset Sony

Mini DVD dan memakai alat rekam MP4 player merk ADVANCE DIGITALS.

Setelah hasil rekaman didapat, selanjutnya penulis mendengarkan kirtan

dan menentukan mana saja yang akan ditranskripsikan. Kemudian penulis

menentukan Jetshri Mahala Panjwa halaman 701-702 yang sebagai pujian

pembuka, pembacaan atau kirtan Sri Guru Granth Sahib Ji dan nyanyian jemaat

untuk ditanskripsikan.

Untuk transkripsi pembacaan atau kirtan Sri Guru Granth Sahib Ji,

penulis hanya mengambil sampel dari halaman satu saja karena kirtan Sri Guru

Granth Sahib Ji itu mengandung pola stropic atau melodi yang dimainkan tetap

atau berulang-ulang, sedangkan teksnya berubah. Dengan kata lain, kirtan Sri

Guru Granth Sahib Ji ini adalah nyanyian yang lebih mementingkan kata-kata

daripada melodi atau disebut dengan logogenic. Dan karena yang dibacakan

Page 100: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

64

sebanyak 1430 halaman, sehingga penulis menentukan untuk mengambil sampel

saja.

Untuk transkripsi pujian atau lagu-lagu yang dimainkan jemaat, penulis

menentukan lagu untuk mengiringi pemasangan bendera saja untuk ditranskripsi.

Lagu ini juga tidak keseluruhan ditranskripsi karena hanya mengandung pola

melodi yang sama dan dinyanyikan berulang-ulang. Sehingga penulis

mentranskripsikan pola dasar untuk melihat perjalanan melodi lagu tersebut.

Setelah menentukan apa saja yang akan ditranskripsikan, tahap selanjutnya

adalah mendengarkan ketiga nyanyian yang akan ditranskripsikan. Kemudian

penulis mencari nada-nada apa saja yang terkandung di dalam nyanyian tersebut

dan menentukan nada dasar dengan menggunakan keyboard. Setelah mendapatkan

nada apa saja yang ada dalam nyanyian, penulis menuliskannya ke dalam garis

para nada yang menggunakan notasi Barat atau notasi balok. Penulis memakai

notasi Barat karena notasi tersebut paling umum digunakan dan dikenal dalam

informasi sebuah musik.

5.2 Simbol dalam Notasi

Dalam transkripsi ketiga lagu yang menggunakan notasi Barat, ada

beberapa simbol yang digunakan, yaitu:

1. = Merupakan garis paranada yang memiliki lima buah garis

paranada dan empat buah spasi dengan tanda kunci G.

2. = Merupakan birama 4/4 dalam kunci G.

Page 101: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

65

3. = Merupakan dua buah not 1/8 yang digabung menjadi satu

ketuk.

4. = Merupakan empat buah not 1/16 yang di gabung menjadi

satu ketuk.

5. = Merupakan sebuah not 1/8 dan tanda diam 1/8 digabung

menjadi satu ketuk.

6. = Merupakan dua buah not 1/16 dan sebuah not 1/8

digabung menjadi satu ketuk.

7. = Merupakan tanda mol (flat) yang berarti nada yang

diturunkan ½ dari nada sebelumnya.

8. = Merupakan tanda kres (sharp) yang berarti nada yang

dinaikkan ½ dari nada sebelumnya.

9. = Merupakan tanda pugar (natural) yang berfungi untuk

mengembalikan atau menaturalkan nada yang dinaikkan

atau diturunkan ½ dari nada sebelumnya.

Simbol-simbol di atas merupakan simbol-simbol yang terdapat dalam

lampiran partitur yang perlu diketahui agar pembaca memahami makna-

maknanya.

Di bawah ini adalah hasil transkripsi dari pujian Jetshri Mahala Panjwa halaman

701-702, Kirtan Sri Guru Granth Sahib Ji halaman 1 dan juga melodi nyanyian

jemaat untuk mengiringi pemasangan bendera.

Page 102: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

66

Page 103: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

67

Page 104: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

68

5.3 Analisis Musikal

Dalam menganalisis ketiga nyanyian tersebut, penulis berpedoman kepada

teori yang dikemukakan oleh William P. Malm yang dikenal dengan teori

weighted scale dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam mendeskripsikan

melodi, yaitu (1) tangga nada (scale), (2) nada dasar (pitch center), (3) wilayah

nada (range), (4) jumlah nada (frequency of note), (5) jumlah interval, (6) pola

kadensa (cadence patterns), (7) formula melodik (melody formula), dan (8) kontur

(contour) (Malm dalam terjemahan Takari 1993: 13).

5.3.1 Tangga Nada (Scale)

Dalam mendeskripsikan tangga nada, penulis akan mengurutkan nada-

nada yang terdapat dalam melodi ketiga nyanyian tersebut yang dimulai dari nada

terendah sampai nada yang tertinggi.

5.3.1.1 Tangga Nada Jetshri Mahala Panjwa Halaman 701-702

Penulis mengurutkan nada-nada yang terdapat dalam Jetshri Mahala

Panjwa halaman 701-702 dari nada terendah sampai nada tertinggi. Terdiri dari

empat nada dengan nada terendah Es dan nada tertinggi As.

5.3.1.2 Tangga Nada Kirtan Sri Guru Granth Sahib Ji Halaman 1

Penulis mengurutkan nada-nada yang terdapat dalam Kirtan Sri Guru

Granth Sahib Ji dari nada terendah sampai nada tertinggi. Terdiri dari empat nada

dengan nada terendah Cis dan nada tertinggi Fis.

Page 105: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

69

5.3.1.3 Tangga Nada Nyanyian Jemaat

Penulis mengurutkan nada-nada yang terdapat dalam Nyanyian Jemaat

dari nada terendah sampai nada tertinggi. Terdiri dari empat nada dengan nada

terendah D dan nada tertinggi G.

5.3.2 Nada Dasar (Pitch Center)

Dalam menentukkan nada dasar ketiga nyanyian ini, penulis beracuan

pada hasil rekaman video maupun audio yang penulis dapatkan saat pelaksaan

upacara yang telah ditranskripsikan ke dalam notasi Barat. Maka hasil yang

didapatkan adalah: untuk Jetshri Mahala Panjwa halaman 701-702 nada dasarnya

F Mayor, Kirtan Sri Guru Granth Sahib Ji nada dasarnya Es Mayor dan nyanyian

jemaat nada dasarnya D Mayor.

5.3.3 Wilayah Nada (Range)

Wilayah nada adalah jarak antara nada yang terendah dengan nada yang

tertinggi.

5.3.3.1 Wilayah Nada Jetshri Mahala Panjwa Halaman 701-702

Wilayah nada Jetshri Mahala Panjwa halaman 701-702 yang diurutkan

dari nada terendah sampai tertinggi adalah:

Page 106: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

70

5.3.3.2 Wilayah Nada Kirtan Sri Guru Granth Sahib Ji Halaman 1

Wilayah nada Kirtan Sri Guru Granth Sahib Ji halaman 1 yang diurutkan

dari nada terendah sampai tertinggi adalah:

5.3.3.3 Wilayah Nada Nyanyian Jemaat

Wilayah nada Nyanyian Jemaat yang dipakai untuk mengiringi

pemasangan bendera dan telah diurutkan dari nada terendah sampai tertinggi

adalah:

5.3.4 Jumlah Nada (Frequency of Note)

Jumlah nada adalah banyaknya nada yang dipakai dalam suatu musik atau

nyanyian .

5.3.4.1 Jumlah Nada Jetshri Mahala Panjwa Halaman 701-702

Banyaknya jumlah nada yang terdapat dalam Jetshri Mahala Panjwa

halaman 701-702 dapat dilihat dari garis paranada di bawah ini:

Page 107: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

71

Dari gambaran di atas terlihat bahwa jumlah nada terbanyak adalah nada F

dengan jumlah 93 buah nada, dan jumlah nada yang paling sedikit adalah nada As

dengan jumlah 12 buah nada.

5.3.4.2 Jumlah Nada Kirtan Sri Guru Granth Sahib Ji Halaman 1

Banyaknya jumlah nada yang terdapat dalam Kirtan Sri Guru Granth

Sahib Ji halaman 1 dapat dilihat dari garis paranada di bawah ini:

Dari gambaran di atas terlihat bahwa jumlah nada terbanyak adalah nada

Es dengan jumlah 72 buah nada, dan jumlah nada yang paling sedikit adalah nada

Fis dengan jumlah 2 buah nada.

5.3.4.3 Jumlah Nada Nyanyian Jemaat

Banyaknya jumlah nada yang terdapat dalam Nyanyian Jemaat dapat

dilihat dari garis paranada di bawah ini:

Page 108: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

72

Dari gambaran garis paranada di atas terlihat bahwa jumlah nada

terbanyak adalah nada Fis dengan jumlah 16 buah nada, dan nada yang jumlahnya

paling sedikit adalah nada G dengan jumlah nada sebanyak 6 buah nada.

5.3.5 Jumlah Interval

5.3.5.1 Jumlah Interval Jetshri Mahala Panjwa Halaman 701-702

Interval adalah jarak antara satu nada dengan nada yang lain yang terdiri

dari interval naik maupun turun. Berikut adalah interval dari Jetshri Mahala

Panjwa halaman 701-702:

Interval Posisi Jumlah Total 1P - 56 56

1dim ↑ 19

40 ↓ 21

2M ↑ 17

35 ↓ 18

2Aug ↑ 12

19 ↓ 7

3m ↑ 1

3 ↓ 2

Dari tabel di atas dapat diketahui interval yang paling sering muncul

adalah interval Prime Murni (1P), yang muncul sebanyak 56 kali, diikuti dengan

interval 1dim sebanyak 40 kali baik yang naik maupun turun. Interval yang jarang

digunakan adalah interval 3m dengan jumlah penggunaan sebanyak 3 kali.

Dari analisis interval Jetshri Mahala Panjwa halaman 701-702 ini dapat

dilihat bahwa penggunaan interval berangsur-angsur semakin sedikit

pemakaiannya mulai dari interval yang berjarak terkecil ke interval yang berjarak

terbesar.

Page 109: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

73

5.3.5.2 Jumlah Interval Kirtan Sri Guru Granth Sahib Ji Halaman 1

Interval pada Kirtan Sri Guru Granth Sahib Ji ini dapat dilihat dari tabel

di bawah ini:

Interval Posisi Jumlah Total 1P - 49 49

1dim ↑ 11

24 ↓ 13

2M ↑ 13

27 ↓ 14

2m ↑ 1

2 ↓ 1

3m ↑ 3 4 ↓ 1

Dari hasil tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa interval yang paling

sering muncul adalah interval 1P sebanyak 49 kali, selanjutnya diikuti dengan

interval 2M dengan jumlah pemakaian sebanyak 27 kali. Dan interval yang jarang

muncul atau dipakai dalam kirtan ini adalah interval 2m dengan jumlah 2 kali

pemakaian.

Page 110: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

74

5.3.5.3 Jumlah Interval Nyanyian Jemaat

Untuk mengetahui interval apa saja yang terdapat dalam nyanyian jemaat

ini, dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Interval Posisi Jumlah Total 1P - 22 22

2dim ↑ -

1 ↓ 1

2M ↑ 8

15 ↓ 7

3m ↑ 1

1 ↓ -

Dengan melihat tabel di atas, maka dapat disimpulkan interval yang sering

muncul adalah interval 1P dengan jumlah sebanyak 22 kali. Interval kedua yang

sering muncul adalah interval 2M dengan jumlah 15 kali pemakaian. Sedangkan

yang jarang muncul adalah interval 2dim dan 3m dengan masing-masing

pemakaian sebanyak 1 kali saja.

5.3.6 Pola Kadensa (Cadence Patterns)

Kadensa adalah nada akhir dari satu bagian musik atau lagu. Pola kadensa

yang dijabarkan penulis dalam tulisan ini adalah 4 nada terakhir dari tiap bentuk.

5.3.6.1 Pola Kadensa Jetshri Mahala Panjwa Halaman 701-702

A= B=

B’= C=

Page 111: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

75

C’= D=

E= E’=

5.3.6.2 Pola Kadensa Kirtan Sri Guru Granth Sahib Ji Halaman 1

A= B=

C= C’=

D= E=

E’=

5.3.6.3 Pola Kadensa Nyanyian Jemaat

A= B=

B’= C=

5.3.7 Formula Melodik (Melody Formula)

Formula melodik yang akan dibahas tulisan ini meliputi bentuk, frasa dan

motif. Bentuk adalah gabungan dari beberapa frasa yang terjalin menjadi satu pola

Page 112: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

76

melodi. Frasa adalah bagian-bagian kecil dari melodi. Dan motif adalah ide

melodi sebagai dasar pembentukkan melodi.

William P. Malm mengemukakan bahwa ada beberapa istilah dalam

menganalisis bentuk, yaitu:

1. Repetitive yaitu bentuk nyanyian yang diulang-ulang.

2. Ireratif yaitu bentuk nyanyian yang memakai formula melodi yang kecil

dengan kecenderungan pengulangan-pengulangan di dalam keseluruhan

nyanyian.

3. Stropic yaitu bentuk nyanyian yang diulang tetapi menggunakan teks

nyanyian yang baru atau berbeda.

4. Reverting yaitu bentuk yang apabila dalam nyanyian terjadi pengulangan

pada frasa pertama setelah terjadi penyimpangan-penyimpangan melodi.

5. Progresive yaitu bentuk nyanyian yang terus berubah dengan

menggunakan materi melodi yang selalu baru.

Melihat kepada apa yang dikemukakan Malm mengenai bentuk nyanyian,

maka penulis mengambil kesimpulan bahwa ketiga nyanyian yang dibahas dalam

tulisan ini memiliki bentuk stropic pada nyanyian Jetshri Mahala Panjwa

halaman 701-702 dan Kirtan Sri Guru Granth Sahib Ji halaman 1. Dan pada

nyanyian jemaat yang mengiringi pemasangan bendera adalah repetitive.

Nyanyian Jetshri Mahala Panjwa halaman 701-702 dan Kirtan Sri Guru

Granth Sahib Ji halaman 1 dalam tulisan ini bersifat free meter sehingga

biramanya tidak dapat ditentukan. Untuk itu penulis berpedoman dengan

pendapat Nettle yang mengungkapkan: dalam menentukan bentuk dari suatu

Page 113: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

77

komposisi yang harus diperhatikan adalah pengulangan frasa, tanda diam, pola

ritem, transposisi dan kesatuan teks yang terdapat dalam musik vokal (Nettle

dalam Irawan Zulhidayat 1997: 76).

5.3.7.1 Analisis Bentuk, Frasa dan Motif pada Jetshri Mahala Panjwa

Halaman 701-702

Secara garis besar, bentuk frasa dan motif yang terdapat dalam Jetshri

Mahala Panjwa halaman 701-702 adalah sebagai berikut:

1. Bentuk pada Jetshri Mahala Panjwa halaman 701-702 memiliki 5 bentuk

yang terdiri dari bentuk A, B, C, D dan E. Bentuk B mengalami satu kali

pengembangan yaitu B’, bentuk C juga mengalami satu kali

pengembangan menjadi C’ dan bentuk E mengalami satu kali

pengembangan menjadi E’. Jadi secara keseluruhan menjadi 8 bentuk,

yaitu: A, B, B’, C, C’, D, E, dan E’.

2. Frasa pada Jetshri Mahala Panjwa halaman 701-702

3.

5.3.7.2 Analisis Bentuk, Frasa dan Motif pada Kirtan Sri Guru Granth Sahib

Ji Halaman 1

1. Bentuk pada Kirtan Sri Guru Granth Sahib Ji halaman 1 memiliki 5 bentuk

yang terdiri dari bentuk A, B, C, D, dan E. Bentuk C mengalami satu kali

pengembangan menjadi C’, dan bentuk E juga mengalami pengembangan

menjadi E’. Jadi secara keseluruhan menjadi 7 bentuk, yaitu: A, B, C, C’,

D, E dan E’.

2. Frasa pada Kirtan Sri Guru Granth Sahib Ji halaman 1

Page 114: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

78

3.

5.3.7.3 Analisis Bentuk, Frasa dan Motif pada Nyanyian Jemaat

1. Bentuk pada Nyanyian Jemaat untuk mengiringi pemasangan bendera

memiliki 3 bentuk yang terdiri dari bentuk A, B dan C. Dalam nyanyian

jemaat ini, hanya bentuk B yang mengalami pengembangan sebanyak satu

kali menjadi B’. Sehingga secara keseluruhan jumlahnya menjadi 4

bentuk, yaitu: A, B, B’ dan C.

2. Frasa dalam nyanyian jemaat ini adalah

3. Motif

5.3.8 Kontur (Contour)

Kontur adalah garis melodi dalam sebuah lagu. Malm (dalam Irawan

1997: 85) membedakan beberapa jenis kontur, yaitu:

1. Ascending yaitu garis melodi yang bergerak dengan bentuk naik dari nada

yang lebih rendah ke nada yang lebih tinggi.

2. Descending yaitu garis melodi yang bergerak dengan bentuk turun dari

nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah.

3. Pendulous yaitu garis melodi yang bentuk gerakannya melengkung dari

nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah, kemudian kembali lagi

ke nada yang lebih tinggi atau sebaliknya.

4. Conjuct yaitu garis melodi yang sifatnya bergerak melangkah dari satu

nada ke nada yang lain baik naik maupun turun.

Page 115: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

79

5. Terraced yaitu garis melodi yang bergerak berjenjang baik dari nada yang

lebih tinggi ke nada yang lebih rendah atau dimulai dari nada yang lebih

rendah ke nada yang lebih tinggi.

6. Disjuct yaitu garis melodi yang bergerak melompat dari satu nada ke nada

yang lainnya, dan biasanya intervalnya di atas sekonde baik mayor

maupun minor.

7. Statis yaitu garis melodi yang bentuknya tetap yang jaraknya mempunyai

batas-batasan.

Garis kantur yang terdapat pada ketiga nyanyian dalam tulisan ini pada

umumnya adalah conjuct dan juga statis.

5.3.8.1 Kontur Jetshri Mahala Panjwa Halaman 701-702

Mengacu pada jenis-jenis kontur yang sudah dijelaskan diatar, maka

penulis berpendapat bahwa kontur Jetshri Mahala Pajwa halaman 701-702 adalah

conjuct. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari gambar di bawah ini:

Garis kantur bentuk A Garis kantur bentuk B 5.3.8.2 Kontur Kirtan Sri Guru Granth Sahib Ji Halaman 1

Garis kantur bentuk A Garis kantur bentuk B

Page 116: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

80

5.3.8.3 Kontur Nyanyian Jemaat

Garis kantur bentuk A Garis kantur bentuk B

5.4 Analisis Tekstual

5.4.4 Terjemahan Teks Jetshri Mahala Panjwa Halaman 701-702

ਜੈਤਸਰੀ ਮਹਲਾ ੫ Hanya dengan seseorang yang dapat menyatukan aku dengan Tuhan. ਕੋਈ ਜਨੁ ਹਿਰ ਿਸਉ ਦੇਵੈ ਜੋਿਰ Aku akan memegang kakinya dan dari mulutku akan keluar kata-kata yang manis, dan aku akan membuat nafas kehidupanku diterimanya. ਚਰਨ ਗਹਉ ਬਕਉ ਸੁਭ ਰਸਨਾ ਦੀਜਿਹ ਪਾਨ ਅਕੋਿਰ Aku akan membuat tubuh dan pikiranku menjadi murni seperti taman kecil. dan mengairinya dengan keindahan dan keagunganNya. ਮਨੁ ਤਨੁ ਿਨਰਮਲ ਕਰਤ ਿਕਆਰੋ ਹਿਰ ਿਸੰਚੈ ਸੁਧਾ ਸੰਜੋਿਰ Aku mau berikan hidupku kepada Tuhan sesuai dengan apa yang Ia mau dan menjauhkan dari segala kejahatan. ਇਆ ਰਸ ਮਿਹ ਮਗਨੁ ਹੋਤ ਿਕਰਪਾ ਤੇ ਮਹਾ ਿਬਿਖਆ ਤੇ ਤੋਿਰ Ya Tuhan aku benar-benar datang kepadaMu dan tidak akan bermain-main lagi. ਆਇਓ ਸਰਿਣ ਦੀਨ ਦੁਖ ਭੰਜਨ ਿਚਤਵਉ ਤੁਮਹਰੀ ਓਿਰ Ya Tuhan, beribadah kepadaMu memberikan martabat bagiku. Jadi berikanlah selalu kepadaku supaya aku bebas dari kejahatan atau dosa-dosa.

Page 117: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

81

5.4.4.1 Makna Teks Jetshri MahalaPanjwa Halaman 701-702

Jetshri Mahala Panjwa ini merupakan salah satu bagian Sri Guru Granth

Sahib Ji yang dipilih untuk dibawakan dalam pembukaan upacara yang sesuai

dengan isinya. Jetshri Mahala Panjwa diambil dari halaman 701-702 pada Sri

Guru Granth Sahib Ji.

Menurut Bhai Dalip Singh, makna teks Jetshri Mahala Panjwa ini dapat

dipergunakan sebagai puji-pujian atau doa untuk memulai suatu upacara. Atau

dengan kata lain dapat dipergunakan sebagai pembukaan upacara-upacara yang

dilaksanakan agama Sikh.

5.4.5 Terjemahan Teks Kirtan Sri Guru Granth Sahib Ji Halaman 1

ੴ (Ik Ongkar)

Tuhan adalah satu. ਸਿਤ ਨਾਮੁ (Sat Nam) Nama Tuhan benar dan suci. ਕਰਤਾ ਪੁਰਖੁ (Karta Purakh) Pencipta dunia. ਿਨਰਭਉ (Nirbhao) Tuhan tidak takut dengan siapa-siapa. ਿਨਰਵੈਰੁ (Nirwaer) Tuhan tidak mempunyai musuh. ਅਕਾਲ ਮੂਰਿਤ (Akal Murat) Dia adalah gambaran yang tidak bisa mati. ਅਜੂਨੀ (Ajuni)

Dia tidak menjelma.

Page 118: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

82

ਸੈਭੰ (Se Bhang) Dia ada di mana-mana. ਗੁਰ ਪਸਾਿਦ (Gur Pasaad) Dengan rahmat Guru. ਆਿਦ ਸਚੁ ਜੁਗਾਿਦ ਸਚ ੁ(Aad sach jugad sach)

Tuhan benar adanya sejak permulaan, Dia benar di seluruh zaman. ਹੈ ਭੀ ਸਚੁ ਨਾਨਕ ਹੋਸੀ ਭੀ ਸਚੁ (He Bhi Sach Nanak Ho Si Bi Sach)

Dia benar pada saat ini, O Nanak sampai selamanya.

5.4.5.1 Makna Teks Kirtan Sri Guru Granth Sahib Ji Halaman 1

Sampel teks Kirtan Sri Guru Granth Sahib Ji ini disebut juga dengan Mool

Mantar. Mool mantar adalah komposisi yang paling penting yang terkandung

dalam Sri Guru Granth Sahib Ji yang merupakan dasar agama Sikh. Kata “mool”

berarti “utama”, “akar” atau “kepala” dan “mantar” berarti “mantra ajaib” atau

“bagian ajaib”. Kedua kata “mool mantar” berarti “mantra utama” atau “ayat

akar”. Mool mantar adalah komposisi yang paling singkat meliputi seluruh teologi

universal dari iman Sikh. Mool mantar meliputi agama, sosial, politik, logis,

perang dan pengertian abadi bagi keberadaan manusia. Konsep yang benar-benar

kemanusiaan dan kekuasaan global tertinggi untuk semua dalam memahami dan

menghargai.

Page 119: SRI GURU GRANTH SAHIB JI PADA UPACARA PAHILA … · majemuk, baik dari kalangan penduduk pribumi maupun imigran dari kawasan ... merupakan Kitab suci masyarakat Sikh yang berisi tentang

83