Spygmomanometer (tensi meter)

8
SPYGMOMANOMETER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Diah Ayu Fitriyah P27838013010

Transcript of Spygmomanometer (tensi meter)

Page 1: Spygmomanometer (tensi meter)

SPYGMOMANOMETER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

Diah Ayu FitriyahP27838013010

Page 2: Spygmomanometer (tensi meter)

Pengertian Spygmomanometer

Sebuah alat pengukur tensi darah secara digital/ elektronis. Alat kesehatan tersebut gunanya untuk mengukur tensi darah secara mudah dan langsung menunjukkan angka tensi darah dengan hasil yang akurat. Pengukur tekanan darah digital ini beroperasi dengan menggunakan tenaga Baterai, hasil pengukurannya pun dapat langsung terlihat pada layar monitor yang memunculkan angka pengukuran tekanan darah.

Page 3: Spygmomanometer (tensi meter)

Prinsip KerjaUdara akan dipompa ke manset sekitar 20 mmHg di

atas tekanan sistolik rata-rata (sekitar 120 mmHg untuk rata-rata). Setelah itu perlahan-lahan udara akan dilepaskan dari manset dengan mengendorkan knop pada tensimeter sehingga menyebabkan tekanan dalam manset akan menurun. Secara perlahan manset akan mengempes, kita akan mengukur osilasi kecil dalam tekanan udara dari manset lengan. Tekanan sistolik merupakan tekanan di mana denyut nadi mulai terjadi atau bisa dikatakan sebagai batas bawah. Kami akan menggunakan MCU  untuk mendeteksi titik di mana osilasi ini terjadi dan kemudian merekam tekanan dalam manset. Kemudian tekanan dalam manset akan menurun lebih lanjut. Tekanan diastolik akan diambil pada titik di mana osilasi mulai menghilang.

Page 5: Spygmomanometer (tensi meter)

Penjelasan Diagram Blok Pada saat menset dipasang, sensor tekanan bekerja untuk

membaca penurunan tekanan pada manset yang berupa penurunan tegangan yang diteruskan kerangkaian ADC untuk diubah kedalam digital sehingga terbaca kedalam IC Mikrokontroler.

Piezoeelektrik sebagai sensor suara, bekerja apabila mendapatkan atau menangkap suara disaat pembuangan tekanan udara pada manset yang kemudian diteruskan kerangkaian pengondisi sinyal dan dibandingkan dengan tegangan referensi oleh komparator, output komparator dihubungkan ke monostabil. Monostabil akan memberikan gelombang kotak untuk dibaca sebagai intrupsi mikrokontroler. Saat sinyal high to low pada pertama kali maka ic mikrokontroler akan dibaca sebagai systole dan apabila berlogika high to low yang terakhir akan dibaca sebagai diastole. Hasil pembacaan disimpan pada ic mikrokontroler dan jika pembacaan sudah selesai dan pembuangan tekanan darah pada manset juga selesai maka hasilnya akan ditampilkan ke display LCD

Page 6: Spygmomanometer (tensi meter)

Skematik Rangkaian

Page 7: Spygmomanometer (tensi meter)
Page 8: Spygmomanometer (tensi meter)

Pengoperasian Seperti pada tipe manual, juga harus dipastikan tidak ada udara yang tersisa di

dalam bladder pada manset.  Kecuali untuk tipe advance yang memiliki sistem menguras udara residu pemeriksaan sebelumnya.

Juga seperti tipe manual, ukuran manset juga harus sesuai dengan pemasangan yang benar. Walau pun tipe automatis/digital bila manset yang digunakan tidak tepat, maka hasil pengukurannya pun akan tidak tepat.

Bila memakai model sphygmomanometer digital yang wrist (model di pergelangan tangan), gunakanlah pergelangan tangan kiri, kecuali karena ada kondisi yang tidak memungkinkannya. 

Posisi pemasangan manset (tipe apa pun juga) harus memperhatikan artery marking (penanda posisi arteri) yang ada pada manset.

Sebelum menekan tombolnya, pastikan tingginya manset sama dengan jantung, sehingga disarankan diperiksa dalam keadaan duduk. Bila memakai model wrist, tempelkan pergelangan tangan yang diperiksa ke dada.

Tekan tombol pemompa, dan tunggulah dengan sabar sampai alat benar-benar berhenti bekerja.  Jangan bergerak, jangan bicara, dan jangan banyak bergoyang saat pemeriksaan; karena tensi meter digital terutama model wrist sangat sensitif, sehingga getaran kecil dapat membuat salah pembacaan.

Baca hasilnya pada layar dan jangan dibulatkan. Angka yang ditunjukkan merupakan angka yang biasanya sampai ke 1-an mmHg.

Bila akan dilakukan pemeriksaan kedua, berilah jarak interval setidaknya 5 menit untuk memberikan sistem peredaran darah kembali normal setelah tertekan saat pengukuran sebelumnya.  Kemudian ulangi proses dengan cara yang sama.