SPO Pemantauan Pelaksanaan Penanganan Limbah Berbahaya

4
Akreditasi Puskesmas dan Klinik .12/13 Pedoman Dokumen. Puskesmas Berbah PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN PROSEDUR PENANGANAN LIMBAH BERBAHAYA SPO No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Berbah drg. Dwi Prastowo S 19630326 200003 1 002 Terbitan :01 No. Revisi : 0 Tgl. Mulai Berlaku : Halaman : 1- 2 1. Penge rtian Setiap kegiatan yang berkaitan dengan penanganan limbah berbahaya oleh semua personil. 2. Tujua n Untuk memastikan pelaksanaan dan penanganan limbah berbahaya tidak menimbulkan pencemaran dan membahayakan lingkungan sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan akan dapat ditelusuri penyebabnya. 3. Kebij akan 1. Pemantauan dilakukan oleh tenaga pelaksana. 2.Pemantauan penanganan limbah berbahaya dapat dilakukan secara harian, mingguan atau bulanan. 4. Refer ensi 5. Prose dur Mengidentifikasi Limbah Berbahaya 1. Sanitarian dan Petugas terkait 1.1 Masing-masing penghasil Limbah berbahaya mengidentifikasi jenis dan jumlah limbah berbahaya yang secara periodik dihasilkan oleh unit tersebut. 1.2 Identifikasi tersebut ditulis dalam buku inventaris oleh masing-masing unit penanggung jawab. Pengumpulan Limbah Berbahaya 2. Petugas Laboratorium 2.1 Masing-masing penghasil limbah berbahaya mengidentifikasi jenis dan jumlah limbah berbahaya yang secara periodik dihasilkan oleh unit tersebut. 2.2 Masing-masing unit melaporkan hasil limbah berbahaya kepada sanitarian tentang jenis dan jumlah limbah yang akan diserahkan dengan mengisi laporan bulanan limbah berbahaya. 2.3 Penghasil limbah berbahaya mengangkut limbah

description

Pemantauan

Transcript of SPO Pemantauan Pelaksanaan Penanganan Limbah Berbahaya

Disetujui oleh:

Akreditasi Puskesmas dan Klinik .12/13Pedoman Dokumen.

Puskesmas BerbahPEMANTAUAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN PROSEDUR PENANGANAN LIMBAH BERBAHAYA

SPONo. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Berbahdrg. Dwi Prastowo S19630326 200003 1 002

Terbitan :01

No. Revisi : 0

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman : 1- 2

Akreditasi Puskesmas dan Klinik .12/13Pedoman Dokumen.

Puskesmas BerbahPEMANTAUAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN PROSEDUR PENANGANAN LIMBAH BERBAHAYA

SPONo. Kode :

Terbitan :01

No. Revisi : 0

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman : 2- 2

1. PengertianSetiap kegiatan yang berkaitan dengan penanganan limbah berbahaya oleh semua personil.

2. TujuanUntuk memastikan pelaksanaan dan penanganan limbah berbahaya tidak menimbulkan pencemaran dan membahayakan lingkungan sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan akan dapat ditelusuri penyebabnya.

3. Kebijakan1. Pemantauan dilakukan oleh tenaga pelaksana.

2. Pemantauan penanganan limbah berbahaya dapat dilakukan secara harian, mingguan atau bulanan.

4. Referensi

5. ProsedurMengidentifikasi Limbah Berbahaya

1. Sanitarian dan Petugas terkait

1.1 Masing-masing penghasil Limbah berbahaya mengidentifikasi jenis dan jumlah limbah berbahaya yang secara periodik dihasilkan oleh unit tersebut.

1.2 Identifikasi tersebut ditulis dalam buku inventaris oleh masing-masing unit penanggung jawab.

Pengumpulan Limbah Berbahaya

2. Petugas Laboratorium2.1 Masing-masing penghasil limbah berbahaya mengidentifikasi jenis dan jumlah limbah berbahaya yang secara periodik dihasilkan oleh unit tersebut.

2.2 Masing-masing unit melaporkan hasil limbah berbahaya kepada sanitarian tentang jenis dan jumlah limbah yang akan diserahkan dengan mengisi laporan bulanan limbah berbahaya.

2.3 Penghasil limbah berbahaya mengangkut limbah berbahaya ke gudang penyimpanan sementara limbah berbahaya.

2.4 Limbah dari masing-masing unit di tempat sampah dan jerigen berwarna BIRU, apabila sudah penuh maka sanitarian mengkoordinir penganggkutannya.

2.5 Petugas sanitarian memverifikasi jenis dan jumlah limbah berbahaya yang dihasilkan.

2.6 Limbah berbahaya lainnya disimpan di dalam gudang penyimpanan sementara limbah berbahaya, dipisahkan menurut sifat/karakteristik limbah berbahaya (mudah terbakar, mudah meledak, korosif dan reaktif, beracun.

2.7 Petugas sanitarian bersama petugas terkait memberikan simbol dan label.

2.8 Masa Simpan dalam gudang TPS limbah berbahaya maksimal 90 hari sesuai persyaratan yang ditetapkan atau apabila limbah berbahaya lebih dari 50 Kg/ hari.

2.9 Petugas terkait mengisi inventori limbah berbahaya yang ada di tempat penampungan/penyimpanan serta penimbunan menggunakan ceklist inventory limbah berbahaya.

2.10 Petugas terkait mengisi neraca limbah berdasarkan inventarisasi Gudang limbah berbahaya sementara.

3. Pengelolaan limbah berbahaya oleh Pihak Ketiga.

Setelah limbah mencukupi di tempat penampungan mencukupi, limbah berbahaya tersebut selanjutnya diserahkan kepada pihak ketiga :

3.1 Pihak ketiga sebagai pengumpul/pengelola limbah berbahaya harus mempunyai ijin dari Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.

3.2 Pihak transportir harus mempunyai ijin dari Dirjen Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan RI dan mendapat rekomendasi dari Kementerian LHRI. Ijin sesuai dengan jalur transportasi yang akan dilalui limbah berbahaya.

3.3 Sanitarian mengusulkan surat penunjukan pengelola limbah berbahaya kepada Kepala Puskesmas.

3.4 Pihak ketiga yang ditunjuk(pengumpul/ pengelola/ transportir) mengisi Berita acara pemeriksaan Limbah berbahaya bersama petugas terkait. Berita acara serah terima limbah berbahaya diisi oleh pihak ke 3 yang ditunjuk dan kepala puskesmas.

3.5 Pihak ketiga yang ditunjuk berkewajiban memberikan Dokumen limbah berbahaya yang sudah ditandatangani oleh penghasil dan transportir/pengangkut.

6. DistribusiPetugas SanitarianPetugas Laboratorium

Koodinator Unit

7. Dokumen TerkaitChecklist Identifikasi limbah berbahaya.

Formulir Serah Terima Bulanan

Formulir neraca Bulanan

Buku Inventaris Limbah

Formulir Berita acara pemeriksaan limbah berbahaya

Formulir Berita Acara Serah Terima Limbah berbahaya

Formulir Dokumen Limbah

Checklist verifikasi perijinan pihak ketiga.