SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx
-
Upload
lieslongge -
Category
Documents
-
view
54 -
download
0
Transcript of SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
STROKE
DEFENISI
Stroke adalah suatu keadaan hilangnya sebagian atau seluruh fungsi neurologis (deficit neurologic fokal atau global) yang terjadi secara mendadak,berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian,yang semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak karena berkurangnya suplai darah (stroke ischemic) atau pecahnya pembuluh darah secara spontan (stroke perdarahan).
Pembagian stroke
1. Etiologis:
Infark : Aterotrombotik, Kardioembolik, LakunarPerdarahan:perdarahan intraserebral,perdarahan subaraknoid,perdarahan intracranial et causa AVM.
2. Lokasi
2.1. Sistim carotis
2.2. Sistim vertebrobasiler
Dasar diagnosis
1. Anamnese dari pasien,keluarga atau pembawa pasien.
2.Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum,kesadaran(GCS), tanda vital, status generalis, status neurologis.
3.Alat bantu scoring(skala)
Siriraj sroke score (SSS),alogaritme stroke gajah mada (ASGM).
4.Pemeriksaan penunjang
Pungsi lumbal (bila neuroimejing tidak tersedia).
Neuroimejing :CT Scan,MRI,MRA,ANGIOGRAFI,DSA.
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
KRITERI DIAGNOSIS
Klinis :
Anamnesis:Deficit neurologis yang terjadi secara tiba-tiba,saat aktifitas atau istirahat,kesadaran baik atau terganggu,nyeri kepala atau tidak,muntah atau tidak,riwayat hipertensi(factor resiko lainnya) lamanya (onset),serangan pertama atau ulang.
Pemeriksaan fisik:Ada deficit neurologis,hipertensi/hipotensi/normotensi
Pemeriksaan penunjangTergantung gejala dan tanda,usia,kondisi pre dan pasca stroke,resiko pemeriksaan,biaya,kenyamanan pemeriksaan penunjang.Tujuan:Membantu menentukan diagnose,diagnose banding,factor resiko,komplikasi,prognosa dan pengobatan.LaboratoriumDilakukan pemeriksaan darah perifer lengkap (GPL),gulah darah sewaktu (GDS),fungsi ginjal(ureum,kreatinin,dan asam urat),fungsi hati (SGOT dan SGPT),protein darah (ALBUMIN,GLOBULIN),hemostasis,profil lipid(KOLESTEROL,TRIGLISERIDA,HDL,LDL),homosistein,analisa gas darah,dan elektrolit.jika perlu pemeriksaan cairan serebrospinal.Radiologis
Pemeriksaan rongen dada untuk melihat ada tidaknya infeksi paru maupun kelainan jantung.
Brain CT scan tanpa kontras (Golden standar) MRI kepala
Pemeriksaan penunjang lain:
EKG Echocardiography ( TTE dan atau TEE) Carotid Doppler ( USG Carotis ) Transcarnial Doppler (TCD)
Golden Standard/ Buku Emas
CT Scan kepala tanpa kontas
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
DIAGNOSIS BANDING
1. Ensefalopati toksi atau metabolic2. Kelainan non neurologis/ fungsioal ( contoh: kelainan jiwa)3. Bangkitan epilepsy yang disertai paresis Todd’s4. Migren hemiplegic5. Lesi structural intracranial ( hematoma subdural, tumor otak, AVM)6. Infeksi ensefalitis, Abses otak7. Trauma kepala8. Ensefalopati hipertensif9. Sklerosis multiple
PENATALAKSAAN / TERAPI
Penatalaksaan umum
1. Umum:Ditujukan terhadap fungsi Vital: paru-paru, jantung,ginjal, keseimbangan elektrolit dan cairan, gizi, hygiene.
2. Khusus:Pencegahan dan pengobatan komlikasiRehabilitasiPencegahan stroke: tindakan promitif, primer dan skunder
Penatalaksanaan khusus:
1. Stroke Iskemik/Infark: Anti Agregasi platelet: Aspirin 325 mg/hari, tiklopidin 2x250 mg, klopidogrel
1x75 mg, cilostazol 2x50-100 mg. Trombolitik: r-tPA ( harus memenuhi criteria inklusi ) Antikoagulan: heparin, LMWH, heparinoid ( untuk stroke emboli)
(Guidelines Stroke 2004) Neuroprotektan: pirasetam 12 gr infuse dilanjutkan 6 jam kemudian 4x3 gr selama
7 hari, CDP Cholin 750-1000 mg/24 jam dibagi dalam 2-3 dosis Hemorheologi : pentoxyfilin 15 mg/kg BB/hari selama 5 hari dilanjutkan oral
2x400 mg.2. Pendarahan subarachnoid:
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
Antivasospasme: Nimodipin 2,1 cc/jam selama 7 hari dilanjutkan oral 6x69 mg selama 3 minggu
3. Neuroprotektan: Pirasetam 3x3 gr IV, CDP Cholin 750 – 1000 mg dibagi 2-3 dosis.4. Perdarahan intraserebal
Konseravativ: Memperbaiki faal hemostasis ( bila ada gangguan faal hemostasi) Mencegah/mengatasi vasospasme otak akibat perdarahan;Nimodipin Neuroprotektan sama dengan perdarahan intraserebral.
Operatif : dilakukan pada kasus yang indikatif atau memungkinkan ;
Volume perdarahan lebih dari 30 cc atau dimeternya lebih dari 3cm pada fosa posterior.
Letak lobar dan kortikal dengan tanda-tanda peningkatan TIK akut dan ancaman herniasi otak.
Perdarahan serebelum. Hidrosefalus akibat perdarahan intrafentrikel atau serebelum. GCS >7
Terapi komplikasi:
Antiedema : larutan manitol 20% Antibiotika, antidepresan, antikonvulsan : atas indikasi Antitrombosis vena dalam emboli paru
Penatalaksanaan factor resiko Antihipertensi : fase akut stroke dengan persyaratan tertentu
(guindelines stroke 2004) Antidiabetika : fase akut stroke dengan persyaratan tertentu (guindelines stroke 2004) Antidislipidemia : atas indikasi
Terapi non farmakologi Opertif Phlebotomy Neurorestorasi (dalam fase akut) dan rehabilitasi medic Edukasi
KOMPLIKASI ATAU PENYULITFase akut:
Neurologis :
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
Stroke susulanEdema otakInfark berdarahHidrosefalus
Non neurologis :Hipertensi atau hiperglikemia reaktifEdema paruGangguan jantungInfeksiGangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
Fase lanjut : Neurologis : gangguan fungsi luhur Non neurologis
Kontraktur Dekubitus,infeksi,depresi
KONSULTASI Dokter spesialis penyakit dalam ( ginjal/hipertensi,endokrin),kardiologi bila ada
kelaainan organ terkait. Dokter spesialis bedah syaraf untuk kasus haemoragik yang perlu di operasi,
(aneurisma,AVM,evakuasi hematom) Rehabilitasi medic(setelah dilakukan prosedur neurorestorasi dalam 3 bulan pertama
pasca onset)
JENIS PELAYANAN Rawat inap :stroke korner,stroke unit atau neurologic highcare unit pada fase akut. Rawat jalan pasca fase akut
TENAGA STANDAR Stroke perdarahan, rata-rata 3-4 minggu (tergantung keadaan umum penderita) Stroke iskemik,2 minggu bila tidak ada penyulit/penyulit lain
PROGNOSISAd vitamTergantung berat stroke dan komplikasi yang timbulAd functionamPenilaian dengan parameter :Activity dayli living (barthel indeks)NIH stroke scale (NIHSS)
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
Resiko kecacatan dan ketergantungan fisik/kognitif setelah 1 tahun :20-30%.
KESADARAN MENURUN DAN COMADEFINISISadar : disebut sadar bila sdar akan diri dan lingkungannyaGangguan kesadaran : ketidakmampuan untuk berkomunikasi dengan sekitarnya ketidakmampuan :
Ringan→ berat : ada derajat / tahapan Obtundity Stupor Semi koma Koma
Obtundity : dalam keadaan biasa ingin tidur, baru terbangun dan mengikuti perintah bila ada rangsangan
Stupor : Penderita tidur terus Ada gerakan spontan Ada respon dengan rangsangan Dengan rangsangan berurutan ada waktu bebas
Semi koma : hanya dengan rangsang sakit ada respon Koma : tak ada respon dengan rasa nyeriETIOLOGI1. Lesi Struktural
a. Lesi supratentorial : − radang, trauma SOP : stroke, abses selebri status konvulsivus / epilepsy
b. Lesi infratentorial :− Radang − Trauma− SOP: Stroke, tumor, abses serebri
II. Non struktural / Metabolik
A. Primer Penyakit pada substansia grisea : pick’s disease, alzhaimer’s disease Penyakit pada substansia alba : leukodistropi
B. SekunderHipoksia penurunan kadar dan tekanan oksigen darah : penyakit paru-paru, penurunan tekanan atmosfir oksigen
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
Penurunan kadar oksigen darah namun tekanan normal : anemia, keracunan CO
iskemia
penurunan CBF karena cardiac arrest, aritmia kordis, adam stokes syndrome, infark miokard, gagal jantung kongestif penurunan CBF karena tahanan perifer dalam sirkulasi sistemik menurun : sinkop, ortostatik hipotensi, vasofagal reflex.
Penurunan CBF karena peningkatan tahanan vaskuler : encephalopati hipertensi, syndrome hiperventilasi, polisitemia, hipo / hiperglikemia, defisiensi ko-factor : defisiensi tiamin gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi hati, gangguan elektolit : K, Na, Ca, Mg, bahan toksik : alkohol, obat-obatan : barbiturate, opiate, enzyme inhibitor : logam berat, toksin : meningitis, encephalitis, kelainan regulasi suhu : hipotermia
KRITERIA DIAGNOSIS
Anamnesis / alloanamnesis
1. riwayat penyakit sebelumnya : hipertensi, diabetes, gagal ginjal, gangguan fungsi hati, pengguna obat-obat narkotik
2. keluhan sebelum terjadi gangguan kesadaran : nyeri kepala, muntah-muntah3. menggunakan obat-obat sebelum terjadi gangguan kesadaran : obat diabetic, narkotik.
Pemeriksaan fisik umum
1. vital sign : tekanan darah, nadi dan respirasi2. pemeriksaan luka terutama luka di kepala dan leher : battle sign, pendarahan hidung,
pendarahan kelopak mata, krepitasi tulang tengkorak3. pemeriksaan suhu badan dan suhu rectal4. pemeriksaan bau nafas dan badan : fetor hepatikum, bau nafas alcohol, bau nafas
faeces5. pemeriksaan warna dan turgor kulit : sianois, kepucatan, ikterik
pemeriksaan neurologi
1. pemeriksaan neurologi umum : tanda-tanda rangsang meningeal,pemeriksaan motorik,pemeriksaan fungsi luhur,pemeriksaan nervicranialis.
2. Pemeriksaan GCS :pemeriksaan bersifat kwantitatif,dan kwalitatif pada gangguan kesadaran.
3. Pemeriksaan untuk mengetahui fungsi batang otak meliputi:
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
a) Gerakan bola matab) Reflex korneac) Reflex mata boneka/reflex kalorid) Reaksi pupil terhadap cahayae) Reflex muntah/batuk
4. Pola pernapasan:a) Eupnea: diensefalaan atasb) Cheyne stokes: lesi diensefalon bawahc) Hiperventilasi neurogenic sentral lesi di mesensefalond) Ataxis Breathing: lesi di ponse) Apneutich Breathing: lesi di pons bawah/medulla oblongataf) Apnea: lesi di medulla oblongata
5. Pupil : hubungan reaksi pupil terhadap lesi:a) Pupil kecil reaktif terhadap cahaya :cortex / diensefalonb) Pupil besar normal di tengah : mesensefalonc) Pupil kecil di tengah:ponsd) Pupil sedikit melebar di tengah : tectume) Isokor
Pint point: lesi pons, overdosis morphin Kecil reaktif :ensefalopati metabolic Sedang reaktif: ensefalopati metabolic Tidak reaktif terhadap cahaya : lesi thalamus Besar/midriasis : antidepresan, ekstasi, cholinesterase inhibitor
f) Anisokor Besar / tidak reaktif : N III parese Kecil reaktif : horner syndrome
6. Kedudukan bola mata : hubungan bola mata dengan letak lesi Deviasi conjugee : lesi hemispherinum serebri besar Strabismus konvergen dan pupil kecil : thalamus Pupil kecil di tengah : lesi di pons Pupil besar ditengah kesulitan melihat kesamping : lesi di cerebellum Pupil anisokor reflex cahaya (-) : herniasi tentirial
7. Reflex sephalik batang otak termasuk disini adalah Reflex pupil Doll’s eye movement
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
Oculo auditori reflex Oculo vestibule reflex Reflex cornea Reflex muntah
8. Reaksi motorik Reaksi abduksi dan fleksi terhadap rangsangan nyeri, lesi pada hemispehrium
cerebri Reaksi abduksi dan ekstensi terhadap rangsangan nyeri, lesi pada batang otak Postur dekortikasi atau hiperekstensi ekstremitas bawah dan fleksi ekstremitas
atas, lesi di korteks cerebri Postur decerebrasi hiperekstensi ekstremitas atas dan bawah, lesi pada batang otak
9. Observasi umum lainnyaAda gerakan automatisme seperti menguap, membasahi bibir, berarti fungsi batang otak masih baik.Ada gerakan miokolonik jerk berarti ada lesi hemispehrium cerebri yang difuss
DIAGNOSIS BANDINGTidur : keadaan non patologis dimana ada penurunan kesadaran yang dengan mudah dibangunkanAkinetik mutisme : penderita dalam keadaan bangun, mata bekerja, tapi sangat lamban berespon terehadap pertanyaan yang ditujukanSindroma locked-in : penderita dengan mata terbuka / sadar dengan komunikasi terganggu, ada sedikit gerakan terutama gerakan mata melirik keatas bawahStatus katatonik: sadar penuh fungsi motorik normal tapi tidak bias berkomunikasi dengan baik.
TATA LAKSANA
Gangguan kasadaran sampai coma adalah keadaan darurat medis untuk itu penanganan yang cepat, tepat dan akurat mulai dari ruang UGD sampai keruang perawat intensif. Penanganan terbagi atas dua bagian besar yaitu :
A.suportif
Penderita kesadaran menurun dilihat / dinilai
Jalan napas
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
Pernapasan Tekanan darah Cairan tubuh ( asam bassa, elektrolit) Posisi tubuh Pasang naso gastric tube Kateter urine
1 jalan napas : Dilihat :
Agitasi : kesan hipoksemia Gerakan napas : dada Retraksi sel iga, dinding perut, sub costa klavikula
Didengar suara tambahan berupa dengkuran, kumuran, siulan, ada sumbatan Dirba :
Getaran ekspirasi Getaran di leher Fraktur mandibuler
yang menyebabkan gangguan jalan napas: lidah / epiglottis muntah darah, secret benda asing trauma mandibula / maksila
alat yang dipakai jalan napas orofaringeal jalan napas nasofaringeal jalan napas definitive
intubasipembedahan
pola pernapasan
lesi sentral
eupnea
cheyne stoke
apnea
lesi perifer
Napas intercostel
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
Napas diafragma
2 Perhatikan aliran darah
Perfusi : perifer Ginjal : produksi urine Nadi : ritme,rate, pengisisan Tekanan darah
Haemodinamik stabil (tidak naik turun) Kondisi tensi normal Dihindari: hipertensi/meninggi, shock
Jenis shock
Hipovolemic Kardiogenic Sepsis Penimbunan vena perifer
3. Cairan tubuh Cegah hidrasi berlebihan Cairan hipotonik,hipoprotein,dan lama pakai ventilator mudah terjadi hidrasi Tekanan osmotic di pertahankan dengan albumen Hindari hiponatremia
4. Gas darah dan keseimbangan asam basa
Alat bantu oximeter untuk mengetahui oksigenasi diusahakan SaO2 >95 dan PaO2>80 mg (dengan analisa gas darah)
Po2 dibuat sampai 100-150 mmhg dengan cara diberi o2 PaCO2;25-35mm dengan hiperventilasi
5. Pasang Naso Gastrik TubePengeluaran isi lambung berguna
Mencegah aspirasi,intoksikasi Nutrisi parenteral
6.Posisi
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
Hindari posisiTrandelenberg Pada koma yang lama hindari:
Dekubitus:Sering alih posisi Vena dalam thrombosis:pakai stoking
7. katheter urine− untuk memudahkan perhitungan balance cairan− mencegah kebocoran urine− berguna pada gangguan urine
B. Terapi kausatif/Spesifik Gangguan kesadaran dengan kaku kuduk dengan panas yang mulai beberapa
harisebelumnya sangat mungkin primer infeksi (meningitis, encephalitis) di otak bila gangguan kesadaran tanpa kaku kuduk sangat mungkin primer infeksi bukan di otak.
Gangguan kesadaran dengan kakuk kuduk tanpa panas sangat mungkin perdarahan subarahnoid.
Gangguan kesadaran dengan didapatkan gejala neurologis fokal (hemiparesis,
heminervicranial palsy ) penyebabnya lesi intracranial
Gangguan kesadaran disertai tanda-tanda tekanan intrakrinial meninggi (munta-munta
proyektil, prese N.III, kaku duduk, penglihatan kabur secepatnya diberi monitol.
Dexamethasol, dibuat hiperventilasi.
Gangguan kesadaran tanda disertai kaku – kuduk atau / dan gejala neurologist fokal,
bradikardil sangat mungkin penyebabnya metaboli.
Gangguan kesadaran dengan tanda herniasi intracranial (anisokor, isokormiois/ midrasis
dengan tetraparesis ) termasut gawat darurat secepatnya perlu tindakan
Gangguan kesadaran dengan penyebab yang sudah jelas, dapat ditherapi spesifik untuk
penyebab :
Hipoglikemi : glukosa
Over dosis opiate: nalokson
Over dosis benzodiazepine : flumazenil
Wernicke ensephalopaty
PENYULIT Tenaga kurang professional Peralatan kurang lengkap
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
Ruang perawatan intensif kurang memadaiKONSULTASI
Bagian bedah saraf Bagian penyakit dalam Bagian anestesi Bagian kardiologi Bagian pulmonologi
TENAGA Perawat, dokter umum, dokter spesialis saraf
JENIS PELAYANAN Jenis pelayanan termasuk keadaan darurat neurologis perlu tindakan cepat, tepat, dan akurat dan perlu dirawat di ruang pelayanan intensif.LAMA PERAWATAN
1-5 hari
CEDERA KEPALA ( CEDERA OTAK )
DEFINISICedera otak ( CO ) adalah cedera yang mengenai kepala dan otak, baik yang terjadi secara langsung ( kerusakan primer / primary effect ) maupun tidak langsung kerusakan sekunder / secondary effect ). Cedera otak yang terjadi sebagian besar adalah cedera otak tertutup, akibat kekerasan ( ruda paksa ), karena kecelakaan lalulintas, dan sebagian besar ( 84 % ) menjalani therapy konservatif dan sisanya sebanyak 16 % yang membutuhkan tindakan operatif.
KRITERIA DIAGNOSISKlinis Tergantung berat ringannya cedera otak yang terjadi, dibagi dalam :
1. Minimal = Simple Head Injury ( SHI )- Nilai Skala koma Glasgow 15 ( normal )
- Kesadaran baik
- Tidak ada amnesia2. Cedera otak ringan ( COR )
- Nilai skala koma Glasglow 14 atau
- Nilai skala koma Glasglow 15, dengan Amnesia pasca cidera < 24 jam, atau Hilang kesadaran < 10 menit
- Dapat disertai gejala klinik lainnya, misalnya : mual, muntah, sakit kepala atau vertigo
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
3. Cedera otak sedang ( COS )- Nilai skala koma Glasgow 9 – 13
- Hilang kesadaran > 10 menit tetapi kurang dari 6 jam
- Dapat atau tidak ditemukan adanya deficit neurologis
- Amnesia pasca cedera selama kurang lebih 7 hari ( bias positif atau negative )
4. Cedera otak berat ( COB )- Nilai skala coma Glasglow 5 – 8
- Hilang kesadaran >6 jam
- Ditemukan deficit neurologis
- Amnesia pasca cedera>7 hari5. Kondisi Kritis
- Nilai skala koma Glasgow 3-4
- Hilang kesadaran >6 jam
- Ditemukan deficit neurologis
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
CEDERA KEPALA(CEDERA OTAK)
DEFENISI
Cedera otak (CO) adalah cedera yang mengenai kepala dan otak,baik yang terjadi secara langsung (kerusakan primer/ primary effect) maupun tidak langsung kerusakan sekunder ( secondary effect). Cedera otak yang terjadi sebagian besar adalah cedera otak tertutup, akibat kekerasan (rudapaksa), karena kecelakaan laulintas, dan sebagian besar (84%) menjalani therapy konservatif dan sisanya sebanyak 16% yang membutuhkan tindakan operatif.
KRITERIA DIAGNOSISKlinis Tergantung berat ringannya cedera otak yang terjadi, dibagi dalam :1. Minimal = Simple Head Injury (SHI)
- Nilai skala Glasgow Coma Scale 15 (normal) - Kesadaran baik- Tidak ada amnesia
2. Cedera otak ringan ( COR)- Nilai skala Glasgow Coma Scale 14 atau- Nilai skala Glasgow Coma Scale 15, dengan Amnesia pasca cedera <24 jam, atau Hilang kesadaran <10 menit
- Dapat disertai gejala klinik lainnya, misalnya mual, muntah, sakit kepala atau vertigo.3. Cedera otak sedang (COS)
- Nilai skala Glasgow Coma Scale 9-13
- Hilang kesadaran >10 menit tetapi kurang dari 6 jam
- Dapat atau tidak ditemukan adanya deficit neurologis
- Amnesia pasca cedera selama kurang lebih 7 hari (bias positif atau negative)4. Cedera otak berat (COB)
- Nilai skala Glasgow Coma Scale 5-8
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
- Hilang kesadaran > 6jam
- Ditemukan deficit neurologis
- Amnesia pasca cedera >7hari5. Kondisi kritis
- Nilai skala Glasgow Coma Scale 3-4
- Hilang kesadaran >6 jam
- Ditemukan deficit neurologis Perdarahan epidural
- Lusid interval
- Anisokori pupil
- Hemiparesis yang terjadi kemudian
- Reflex babinsky yang terjadi kemudian Fraktur Basis Kranii
- Keluar cairan otak lewat hidung (rhinorea) atau telinga (Otorea)
- Hematoma “kacamata” (“Racoon’s eye) atau hematoma retroaurikular (“Battle Sign)
Laboratorium
- Darah perifer lengkap
- GDS
- Ureum/ Kreatinin
- AGD (ASTRUP)
- Elektrolit
Radiologi
- Foto kepala polos posisi AP/ Lateral/ Tangensial (sesuai indikasi)
- CT-scan Kepala, gambaran bisa normal, kontusio, perdarahan, edema, fraktur tulang kepala
Standar baku
- CT-scan kepala
Patologi anatomi
- Normal, tidak ada kerusakan hanya gangguan fungsional (SHI dan komosio)
- Kontusio
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
- Perdarahan
- Edema
- Iskemia
- Infark
- Fraktur tulang tengkorak
TATA LAKSANA
Tergantung derajat beratnya cedera
1. Minimal- Tirah baring, kepala ditinggikan sekitar 30 derajat
- Istirahat dirumah, diberi nasehat agar kembali ke RS bila ditemukan gejala tanda-tanda perdarahan intracranial, seperti orangnya terlihat mengantuk terus menerus (kesadaran mulai turun-gejala lucid interval), muntah proyektil, nyeri kepala terus menerus.
2. Cedera otak ringan ( Komosio serebri)- Tirah baring, kepala ditinggikan sekitar 30 derajat
- Observasi dirumah sakit selama 2 hari
- Keluhan hilang, mobilisasi
- Simptomatis : anti vertigo, anti emetic, analgetika
- Antibiotika (atas indikasi)3. Cedera otak sedang dan berat ( Kontusio serebri)
a. Terapi umumUntuk kesadaran menurun :
- Lakukan resusitasi
- Bebaskan jalan nafas (airway), jaga fungsi pernafasan (breathing), circulation (tidak terjadi hipotensi, sistolik sama dengan atau lebih dari 90mmHg), nadi, suhu (tidak boleh sampai terjadi pireksia)
- Keseimbangan cairan dan elektrolit dan nutrisi yang cukup, dengan kalori 50% lebih dari normal
- Jaga keseimbangan gas darah
- Jaga kebersihan kandung kemih, kalau perlu pasang kateter
- Jaga kebersihan dan kelancaran jalur intravena
- Rubah-rubah posisi untuk mencegah dekubitus
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
- Posisi kepala ditinggikan 30 derajat
- Pasang selang NGT pada hari kedua, kecuali kontra indikasi yaitu pada fraktur basis kranii
- Infuse cairan isotonis
- Berikan oksigen sesuai indikasib. Terapi khusus
1. Medikamentosa- Mengatasi tekanan tinggi intracranial, berikan manitol 20%
- Simptomatis : analgetik, anti emetic, antipiretik
- Antiepilepsi diberikan bila terjadi bangkitan epilepsy pasca cedera
- Antibiotika diberikan atas indikasi
- Anti stress ulcer diberikan bila ada perdarahan lambung2. Operasi bila terdapat indikasi
c. Rehabilitasi - Mobilisasi berhadap dilakukan secepatnya setelah keadaan klinik stabil
- Neurorestorasi dan neurorehabilitasi diberikan sesuai dengan kebutuhan
PENYULIT
Perawatan dan konsistensi neurorehabilitasi yang kurang cermat dapat menimbulkan gejala sisa yang sangat variatif tergantung berat dan lokasi kerusakan otak
KONSULTASI
- Bedah saraf/ bedah lainnta sesuai indikasi
JENIS PELAYANAN
- Rawat jalan
- Rawat inap
TENAGA
Perawat, Dokter umum, Dokter Spesialis Saraf, Terapis
LAMA PERAWATAN
- Tergantung beratnya, dari 2 hari sampai 1 bulan
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
- Terkadang penyembuhan tidak sempurna, ada gejala sisa dan membutuhkan perawatan khusus karena kecacatan cukup berat.
CEDERA MEDULA SPINALIS
DEFINISI
Cedera medulla spinalis (CMS) atau cedera spinal adalah cedera pada tulang belakang yang menyebabkan penekanan pada medulla spinalis sehingga menimbulkan myelopati dan merupakan keadaan darurat neurologi yang memerlukan tindakan yang cepat, tepat, dan cermat untuk mengurangi kecacatan.
Prognosis penyembuhan tergantung pada 2 faktor yaitu :
a. Beratnya deficit neurologis yang timbul danb. Lamanya deficit neurologis sebelum dilakukan tindakan dekompresi
CMS merupakan kasus emergensi neurologi dan perlu mendapat perhatian lebih, oleh karena satu kali medulla spinalis rusak, sebagian besar fungsinya tidak dapat kembali normal.
GEJALA DAN TANDA KLINIS
Cedera medulla spinalis mempunyai gambaran klinik yang berbeda tergantung letak dan luas lesi,secara garis besar dapat dibedakan sbb:
Tabel 1.sindroma mayor cedera spinal
Sindroma Kausa utama Gejala dan tanda klinisHemicord (Brown Sequard Syndrome)
Cedera tembus kompresi Gangguan sensorik kontralateral, parese, ipsilateral, gangguan propioseptif ipsilateral, rasa raba normal.
Sindroma spinalis Anterior Infark a. Spinalis anterior ‘watershed’ (T4-T6), Iskemik
Gangguan sensorik bilateral, propioseptif normal, parese
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
akut, HNP UMN dibawah lesi, disfungsi sphincter
Sindroma spinalis sentral spastisitas
Syringomyelia, hypotensi spinal cord ischemic,
Parese LMN pada lengan, parese tungkai (bervariasi tk kelumpuhannya), dan
Trauma spinal (fleksi- ekstensi)
Nyeri hebat dan hiperpat, gg sensorik pada disfungsi sphincter atau retensio urine
Tumor spinal
Sindroma Spinalis Parestesi Trauma, infark a. spinalis Gangguan propioseptif bilateral, nyeri pada leher, punggung, dan bokong
Posterior ringan Posterior Parese
Pemeriksaan penunjang
1. Laboratoriuma. Darah perifer lengkapb. Gula darah sewaktu, ureum dan kreatinin
6. Radiologia. Foto vertebra posisi AP/LAT dengan sentrasi sesuai dengan letak lesib. CT csan atau MRI jika diperlukan tindakan operasi
7. Neurofisiologi klinik-EMG, NCV, SSEP
PENATALAKSANAAN
Umum a. Jika ada fraktur atau dislokasi kolumna vertebralis servikalis, segera pasang kerah fiksasi
leher, jangan gerakkan kepala atau leherb. Jika ada fraktur kolumna vertebralis thorakalis, angkut pasien dalam keadaan tertelungkup,
lakukan fiksasi torakal (pakai korset)c. Fraktur daerah lumbal, fiksasi dengan korset lumbald. Kerusakan medulla spinalis dapat menyebabkan tonus pembuluh darah menurun karena
paralysis fungsi system saraf ortosimpatik dengan akibat menurunnya tekanan darah. Beri infuse bila mungkin plasma atau darah, dextran-40 atau eskapafusin. Sebaiknya jangan diberi cairan isotonic seperti NaCl 0,9% atau glukosa 5%. Bila perlu diberikan 0,2 mg
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
adrenalin s.c boleh diulang 1 jam kemudian. Bila denyut nadi <44x/menit, berikan sulfat atropin 0,25mg i.v.
e. Gangguan pernafasan, kalau perlu diberi bantuan dengan respirator atau cara lain. Jaga jalan nafas tetap lapang
f. Jika lesi diatas C-8, termoregulasi tidak ada, mungkin terjadi hiperhidrosis, usahakan suhu badan tetap normal
g. Jika ada gangguan miksi pasang kateter dan jika ada gangguan defekasi, berikan bisacodyl Hcl.
Medikamentosaa. Berikan Metil prednisolon 30mg/kgBB i.v perlahan-lahan selama 15 menit. 45 menit
kemudian per infuse 5mg/kgBB selama 23 jam. Kortikosteroid mencegah peroksidasi lipid dan peningkatan sekunder asam arakhidonat.
b. Bila terjadi spasisitas otot: Diazepam 3x5-10 mg/hari Baklofen 3x5 mg hingga 3x20 mg/hari
c. Bila ada rasa nyeri dapat diberikan: Analgetika Antidepresan : amitriptilin 3 x 10 mg / hari Antikonvulsan : gabapentin 3 x 300 mg / hari
Operasi
Tindakan operasi dilakukan bila :
Ada fraktur, pecahan tulang menekan medulla spinalis
Gambaran neurologist progresif memburuk
Fraktur, dislokasi yang labil
Terjadi herniasi discus intervertebratalis yang menekan medulla spinalis
PENYULIT
Tergantung beratnya dan waktu dating ke rumah sakit (lewat golden period) tidak dapat sembuh sempurna
KONSULTASI
Bedah saraf atau bedah lainnya tergantung indikasi Neuroemergensi Neurorestorasi atau neurorehabilitasi
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
JENIS PELAYANAN Rawat inap Rawat jalan
TENAGAPerawat, dokter umum, dokter spesialis saraf, terapisLAMA PERAWATAN
Sampai masa akut lewat dan selesainya tindakan yang diperlukan biasanya 7 hari sampai 1 bulan
Terkadang penyembuhan tidak sempurna ada gejala sisa dan membutuhkan perawatan khusus karena kecacaatan yang cukup berat.
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
STATUS EPILEPTIKUS
Epilepsy adalah bangkitan yang berlangsung lebih dari 30 menit atau dua atau lebih bangkitan, dimana diantara dua bangkitan tidak terdapat penurunan kesadaran.Penanganan kejang harus dimulai dalam 10 menit setelah awitan suatu kejang.
PENANGANAN STATUS EPILEPTIKUS Table
TINDAKAN 1. Operasi
Indikasi operasi: Fokal epilepsy yang intraktabet terhadap obat-obatan Sindroma epilepsy fokal dan simptomatik
Kontraindikasi:
Kontra indikasi absolute
Penyakit neurologic yang progresif (baik metabolic degenerative) Sindrom epilepsy yang benigna, dimana diharapkan terjadi remisi
dikemudian hari
Kontra indikasi relative
Ketidakpatuhan terhadap pengobatan Psikosis interiktal Mental retardasi
Jenis-jenis operasi Operasi reseksi; pada mesial temporal lobe, neokortikal Diskoneksi; korpus kalosotomi, multiple supiat transaction Hemisperhektomi
2. Stimulasi nervus vagus
PENYULIT
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
Prognosis pengobatan pada kasus-kasus baru pada umumnya baik, pada 70-80% kasus bangkitan kejang akan berhenti dalam beberapa tahun pertama. Setelah bangkitan epilepsy berhenti, kemungkinan rekuresinya rendah, dan pasien dapat menghentikan OAE.
Prognosis epilepsy akan menjadi lebih buruk bila terdapat hal-hal berikut:
Terdapat lesi structural otak Bangkitan epilepsy parsial Sindroma epilepsy berat Riwayat penyakit epilepsy dalam keluarga Frekuensi bangkitan tonik-klonik yang tinggi sebelum dimulai pengobatan Terdapat kelainan neurologis maupun psikiatri
KONSULTASI Konsultasi : (atas indikasi)
1) Bagian psikiatri2) Bagian interna3) Bagian anak4) Bagian bedah syaraf5) Bagian anestesi ( bila pasien masuk ICU)
JENIS PELAYANAN1. Rawat jalan 2. Rawat inap
Indikasi rawat : Status epileptikus Bangkitan berulang Kasus bangkitan pertama Epilepsy intraktabel
TENAGA :1) Spesialis saraf2) Electro enchephalographer3) Teknisi EEG
LAMA PERAWATAN
1) Pada kasus bukan status epileptikus : pasien dirawat sampai diagnosis dapat ditegakkan
2) Pada status epileptikus : pasien dirawat sampai kejang dapat diatasi dan pasien kembali ke keadaan sebelum status epileptikus.
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
CEREBRITI DAN ABSES OTAK
Defenisi dan etiologi Defenisi : merupakan penumpukan piogenik yang terlokalisir didalam atau diantara
parenkim otak Etiologi :
Bakteri ( yang sering) : stapilococus aureus, streptococcus anaerob, S. beta hemolitikus, E-coli, bakteroides
Jamur : N. asteroid, spesies candida, aspergillus Parasit(jarang) : E.histolitika, cystecircosis, schistosomis
Pathogenesis
Microorganisme (MO mencapai parenkim otak melalui:
− Hematogen : dari suatu tempat infeksi yang jauh− Perluasan disekitar otak : sinusitis frontalis, otitis media− Trauma tembus kepala atau operasi otak− Komplikasi dari cardiopulmonel, meningitis piogenik− 20% tak diketahui sumber infeksi
Lokasi
− Hematogen paling sering pada substanssia alba dan grisea− Perkontinutanum : daerah yang dekat dengan permukaan otak
Sifat
− Dapat soliter atau multiple. Yang multiple sering pada jantung bawaan sianotik karena ada shunt kanan ke kiri
Tahap – tahap:
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
− Awal: reaksi radang yang difus pada jaringan otak( infiltrate, leucosit, edema, perlunakan dan kongesti) kadang disertai bintik-bintik perdarahan.
− Baberapa hari sampai minggu : nekrosis dan pencaiaran pada pusat lesi, sehingga membentuk rongga abses. Astroglia, fibroblast, macrofag, mengelilingi jaringan yang nekrotik sehingga terbentuk absesyang tidak terbatas tegas
− Tahap lanjut : fibrosis yang progresif sehingga terbentuk kapsul dengan dinding yang konssentris
Stadium − Serebritis dini ( hari I-III)− Serebritis lanjut ( hari IV-IX)− Serebritis capsul dini ( hari X-XIII)− Serebritis capsul lanjut ( > XIV )
KRITERIA DIAGNOSIS
Gambaran kliniknya tidak khas, criteria terdapat tanda infeksi + TIK khas bila terdapat trias gejala infeksi + TIK + tanda neurologic fokalDarah rutin : 50-60 % didapati leukositosis 10.000 – 20.000/ cm 70-95 % LED menigkat
LP : bila tak ada kontraindikasi untuk kultur dan tes sensifitas
Pemeriksaan penunjangDarah rutin ( leukosit, LED)LP : bila tak ada kontraindikasi untuk kultur dan tes sensitifitasRontgen : foto polos kepala, CT Scan kepala tanpa kontras dan pakai kontras, atau angiografi.
DIAGNOSIS BANDING Space occupying lesion lainnya ( metastase tumor, glioblastoma)Meningitis
TATA LAKSANAPrinsipnya manghilangkan focus infeksi dan efek massaKausal:
Ampicillin 2gr/6 jam iv (200-400 mg/kgBB/hari selama 2 minggu) Kloramfenikol 1 gr/6jam iv selama 2 minggu Metronidazole 500 mg/8 jam iv selama 2 minggu
Antiedema : dexamethazone / manitolOperasi bila tindakan konservatif gagal atau abses berdiameter 2 cm
PENYULITHerniasi Hidrosephalus obstruktif
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
Koma
KONSULTASIBedah sarafTENAGA STANDARPerawat, dokter umum, dokter spesialis sarafLAMA PERAWATANMinimal 6 mingguPROGNOSISSembuh, sembuh + cacat, atau meninggalPrognosis : tergantung dari :umur penderita, lokasi abses, dan sifat absesnya
MENINGITIS TUBERKULOSA
DEFENISI
Meningitis tuberkulosa adalah reaksi peradangan yang mengenai selaput otak yang disebabkan oleh kuman tuberkulosa
KRITERIA DIAGNOSIS
Anamnesis
Didahuluinya oleh gejala prodromal berupa nyeri kepala, anoreksia, mual/muntah, demam sub febris, disertai perubahan tingkah laku dan penurunan kesadaran, onset subakut, riwayat penderita TB atau adanya focus infeksi sangat mendukung.
Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda rangsangan maningeal berupa kaku kuduk dan tanda lasegue dan kernigKelumpuhan saraf otak dapat sering dijumpai
Pemeriksaan penunjang
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
Pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan LCS ( bila tidak ada tanda-tanda peninggian tekanan intracranial), pemeriksaan darah rutin, kimia, elektrolitPemeriksaan sputum BTAPemeriksaan radiologic
Foto polos paru CT-scan kepala atau MRI dibuat sebelum dilakukan pungsi lumbal bila
dijumpai peninggian intracranialPemeriksaan penunjang lainnya:
IgG anti TB ( untuk mendapatkan antigen bakteri diperiksa counter immunoelectrophoresis, radioimmunoassay atau tekhnik ELISA).
PCRPada pemeriksaan laboratoriumPemeriksaan LCS bila tidak ada tanda-tanda peninggian tekanan intracranial
Pelikel (+) cobweb appearance (+)Pleiositosis 50-500 / mm3, dominan sel mononuclear, protein meningkat 100-200 mg%,glukosa menurun.
DIAGNOSIS BANDINGMeningoensefalitis karena virusMeningitis bacterial yang pengobatannya tidak sempurnaMeningitis oleh karena infeksi jamur/parasit (cyptococcus neoformus atau toxoplasma gondi’i), sarkoid meningitis.Tekanan selaput yang difus oleh sel ganas, termasuk karsinoma, limfoma, leukemia, glioma, melanoma, dan meduloblasma.TATA LAKSANA
Umum Therapy kausal : kombinasi OAT
INH Pyrazinamida Rifampisin Etambutol
KortikosteroidPENYULIT ATAU KOMBINASI
Hidrosephalus Kelumpuhan saraf cranialIskemi dan infark pada otak dan mielumEpilepsy SIADHRetardasi mentalAtrofi nervus opticus
KONSULTASI
Bedah saraf
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
JENIS PELAYANAN
Rawat inap
TENAGA STANDAR
Dokter spesialis saraf, dokter umum, perawat
LAMA PERAWATAN
Minimal 3 minggu, tergantung respon pengobatan
PROGNOSIS
Meningitis tuberculosis sembuh lambatdan umumnya meninggalkan sekuele neurologis bervariasi dari yang sembuh sempurna, sembuh dengan cacat, meninggal.
MENINGITIS BAKTERIAL
DEFENISI / ETIOLOGI
Meningitis bacterial ( diisebut juga meningitis piogenik akut atau meningitis purulenta) adalah suatu infeksi cairan likuor serebrospinal dengan proses peradangan yang melibatkan piameter, araknoid, ruangan subaraknoid, dan dapat meluas ke permukaan otak dan medulla spinalis
Etiologi : streptococcus pneumonie, neisseria meningitides, H. influenza, staphilococus, liseria monocytogenes, basil gram neggatif.
KRITERIA DIAGNOSIS
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
Anamnesis Gejala timbul dalam 24 jam setelah onset, dapat juga subakut antara 1-7 hari. Gejala berupa demam tinggi, menggigil, sakit kepala, fotopobia, mialgia, mual, muntah, kejang, perubahan status mental sampai penurunan kesadaran.Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda rangsangan meningeal Papil edema biasanya tampak beberapa saraf kranialis Gejala neurologis fokal berupa saraf cranialis Gejala lain : infeksi ekstrakranial misalnya sinusitis, otitis media, mastoiditis,
pneumonia, infeksi saluran kemih, arthritis pemeriksaan penunjang laboratorium
Lumbal fungsi Pemeriksaan likuor Pemeriksaan kultur likuor dan darah Pemeriksaan darah rutin Pemeriksaan kimia darah, dan elektrolit darah
Radiologis Foto polos baru CT-scan kepala
Pemeriksaan penunjang lain : pemeriksaan antigen bakteri spesifik seperti C Reactive Protein atau PCR (PolymeraseReaktion).
Pemeriksaan laboratorium diperoleh :
Lumbal pungsi : mutlak dilakukan bila tidak ada kontraindikasi.Pemeriksaan likuor : tekanan meningkat > 180 mmH20, pleiositosis lebih dari 1.000/mm³ terutama PMN, protein meningkat lebih 150mg/dL dapat > 1000mg/dL, Glukosa menurun < 40% dari GDS. Dapat ditemukan mikroorganisme dengan pengecatan gram.
Pemeriksaan darah rutin : lekositosis, LED meningkat.
Pemeriksaan penunjang lain :
Bila hasil analisis likuor serebrospinalis mendukung, tetapi pada pengecatan gram negative maka untuk menentukan bakteri penyebab dapat mempertimbangkan pemeriksaan antigen bakteri spesifik seperti C Reaktive protein atau PCR (Polymerase Chain Reaction)
DIAGNOSIS BANDING
Meningitis virus, pendarahan subarakhoid, meningitis khemikal, meningitis TB, meningitis leptospira, meningoensefalitis fungal.
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
TATALAKSANA
Perawatan umum Kausal : lama pemberian 10 – 14 hari
Usia Bakteri penyebab Antibiotika ≤ 50 tahun S. Pneumoniae
N. MeningitidisL. Moncytogenes
Cefotaxime 2 g/6 jam max. 12g/hari atau cefriaxone 2 g/12 jam+Ampiciline 2 g/4 jam/IV ( 200mg/kgBB/IV/hari)Cloramphenicol 1 g/6 jam+ Trimetoprim/sulfametoxazole 20mg/kg/BB/hariBila prevalensi S. Pneumoniae Resisten cephalosporin ≥ 2 % diberikan : Cefotaxim/ceftriaxone + vancomycin 1 g/12 jam/IV (max. 3g/hari)
≥ 50 tahun S. PneumonieH. InfluenzaePseudomonas aeroginosaN. Meningitidis
Cefotaxime 2 g/6 jam max. 12g/hari atau cefriaxone 2 g/12 jam+Ampiciline 2 g/4 jam/IV ( 200mg/kgBB/IV/hari)Bila prevalensi S. Pneumoniae Resisten cephalosporin ≥ 2 % diberikan : 1 g/12 jam/IV (max. 3 g/hari)Cefrtadizime 2 g/8 jam/IV
Bila bakteri penyebab tidak dapat diketahui, maka terapi antibiotic empiris sesuai dengan kelompok umur, harus segera dimulai.
Terapy tambahan : dianjurkan hanya pada penderita resiko tinggi, penderita dengan status metal sangat terganggu, edema otak atau TIK meninggi yaitu dengan dexamethazone 0,15 mg/kgBB/6 jam/ IV selama 4 hari dan diberikan 20 menit sebelum pemberian antibiotic.
Penanganan peningkatan TIK : − Meningginya letak kepala 30 derajat dari tempat tidur− Cairan hiperosmoler : manitol atau gliserol− Hiperventilasi untuk mempertahankan pCO2 antara 27 – 30mmHg
PENYULIT
Gangguan serebrovaskuler Edema otak Hidrosevalus Pendarahan otak
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
Shock sepsis ARDS (Adult Respiratory Distress ayndrome) Disseminated Intravasculer Coagulation Efusi subdural SIADH
KONSULTASI
Konsultasi dengan bagian lain sesuai sumber infeksi
JENIS PELAYANAN
Perawatan RS diperlukan segera.
Tenaga standar : perawat, dokter umum, dokter spesialis saraf
LAMA PERAWATAN
1 – 2 bulan diruang perawatan intermediet
PROGNOSIS
Bervariasi dari sembuh sempurna, sembuh dengan cacat, meni.
SINDROMA GUILLAIN BARRE
KRITERIA DIAGNOSIS
Klinis :
- Kelemahan ascenden dan simestris- Anggota gerak bawah terjadi lebih dulu dari anggota gerak atas. Kelemahan otot
proksimal lebih dulu terjadi dari otot distal kelemahan otot trunkal, bulbal dan otot pernafasan juga terjadi.
- Kelemahan terjadi akut dan progresif bias ringan sampai tetraplegi dan gangguan nafas.- Puncak deficit dicapai 4 minggu.
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
- Recovery biasanya dimulai 2 – 4 minggu- Gangguan sensorik biasanya parsthesi, baal atau sensasi sejenis- Gangguan N. Cranalis bias terjadi : facial drop, diplopia, disartria, disfagi- Banyak pasien mengeluh nyeri punggung dan tungkai- Gangguan otonom dari takikardi, bradikardi, Flushing paroxysmal, hipertensi ortostatik
dan anhidrosis.- Retensio urine dan ileus paralitik- Gangguan pernafasan :
Dyspnoe Nafas pendek Sulit menelan Bicara serak Gagal nafas
Pemeriksaan fisik
Kelemahan N. cranialis VII, VI, III, V, IX, X
Kelemahan ekstremitas bawah, asenden, asimetris upper extremitas, facial
Reflex : absen atau hiporefleksi
Reflex patologi –
Penunjang :
Laboratorium
LCS : - Diosiasi sitoalbulmin- Pada fase akut terjadi peningkatan protein LCS > 0,55g/L, tanpa peningkatan dari
sel < 10 lymposit/mm³- Hitung jenis dan panel metabolic tidak begitu bernilai- Peningkatan titer dari agent seperti CMV, EBV/ microplasma membantu
penegakan etiologi. Untuk manfaat epidemiologi - Antibodi glycolipid- Antibodi GMI
Ro : CT/MRI untuk mengeksklusi diagnosa lain seperti myelopati EMG
DIAGNOSA BANDING
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
- Polineuropati terutama karena defisiensi metabolic- Tetraparesis penyebab lain- Hipokalemi- Myasthenia gravis
TATALAKSANA
- Tidak ada drug of choice - Waspadai memburuknya perjalanan klinis dan gangguan pernafasan- Bila ada gangguan pernafasan rawat ICU- Roboransia saraf parenteral- Perlu NGT bila kesulitan mengunyah/ menelan- Kortikosteroid masih controversial, bila terjadi paralysis otot berat maka perlu
kortikostroid dosis tinggi.- Plasmafaresis beberapa pasien member manafaat yang besar terutama kasus akut - Plasma 200 – 250 ml/kgBB dalam 4 – 6 x pemberian sehingga waktu sehari diganti cairan
kombinasi garam + 5 % albumin- Immunoglobulin intravena (expert consensus) : IVIG direkomendasikan untuk terapy
GBS 0,4 g/kgBB/tiap hari untuk 5 hari berturut – turut ternyata sama efektifnya dengan penggantian plasma.
Expert concensus merekomendasikan IVIG sebagai pengobatan GDS
PENYULIT
- Gangguan otot pernafasan respiratory failure- Konsultasi : IPD, Anastesi, paru- Jenis pelayanan : urgent & emergency- Lama perawatan : 2 – 4 minggu
TUMOR INTRAKRANIAL
DEFINISI
Massa intracranial – baik primer maupun sekunder – yang memberikan gambaran klinis proses desak ruang dan atau gejala fokal neurologis.
KRITERIA DIAGNOSIS
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
Gejala tekanan intracranial yang meningkat : Sakit kepala kronik, tidak berkurang dengan obat analgesic Muntah tanpa penyebab gastrointestinal Papil edema (sembab papil : choked disc) Kesadaran menurun atau berubah
Gejala lokal : True location sign
False location sign Neighbouring sign
Tidak ada tanda – tanda sebelumnya Pemeriksaan neuroimaging terdapat kelainan yang menunjukkan adanya massa (SOL)
Pemeriksaan penunjang
Foto polos tengkorak Neurofisiologi : EEG, BAEP CT scanning/MRI kepala + kontras
DIAGNOSIS BANDING
Abses serebri Subdural hematom Tuberkuloma
Pseudotumor serebri
TATALAKSANA
Kausal - Operatif - Radioterapi- Kemoterapi
Obat – obat dan tindakan untuk menurunkan tekanan intracranial- Deksamethazone- Manitol- Posisi kepala ditinggikan 20 – 30 derajat
Simtomatik (bila diperlukan dapat dibicarakan) :- Antikonvulsan- Analgetik/antipiretik
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
- Sedative- Antidepresan bila perlu
Rehabilitasi medic
PENYULIT/KOMPLIKASI
Herniasi otak Perdarahan pada tumor Hirosefalus
KONSULTASI
Bedah saraf Radiologi
JENIS PELAYANAN
Perawatan rumah sakit bila :
Telah terdapat keluhan dan kelainan saraf yang berat Gangguan hormonal dan metabolic
TENAGA STANDAR
Perawat, dokter umum, dokter spesialis saraf
LAMA PERAWATAN
Minimal 2 minggu (untuk diagnostic dan persiapan operasi)
PROGNOSIS
Tergantung jenis tumor, lokalisasi, perjalanan klinis
ENSEFALITIS VIRAL
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
DEFINISI/ETIOLOGI
Suatu penyakit demam akut dengan kerusakan jaringan parenkim system saraf pusat yang menimbulkan kejang, kesadaran menurun, atau tanda – tanda neurologis fokal.
Etiologi
Virus DNA
- Poxviridae : poxvirus- Herpetoviridae : virus herpes simpleks, varicella Zoster, virus sitomegalik
Virus DNA
- Paramiksoviridae : virus parotis, virus morbili (Rubeola)- Picornaviridae : Enterovirus, virus poliomyelitis, Echovirus- Rhabdoviridae : virus rabies- Togaviridae : virus ensefalitis alpha, flavivirus ensefalitis jepang B, virus
demam kuning, virus rubi - Bunyaviridae : virus ensafilitis California- Arenaviridae : Khoriomeningitis limfositaria- Retroviridae : Virus HIV
KRITERIA DIAGNOSIS
Bentuk Asimtomatik :Gejala ringan, kadang ada nyeri kepala ringan atau demam tanpa diketahui penyebab, Diplopia, vertigo, parestesi berlangsung sepintas. Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan cairan serebrospinal.
Bentuk abortif :Nyeri kepala, demam yang tidak tinggi, kaku kuduk ringan. Umumnya terdapat infeksi saluran nafas bagian atas atau gastrointestinal.
Bentuk fulminan :Berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari yang berakhir dengan kematian. Pada stadium akut demam tinggi, nyeri kepala difus yang hebat, apatis, kaku kuduk, disorentasi, sangat gelisah dan dalam waktu singkat masuk kedalam koma dalam. Kematian bias terjadi dalam 2 – 4 jam akibat kelainan burbar atau jantung.
Bentuk khas ensefalitis :
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
Gejala awal nyeri kepala ringan, demam, gejala infeksi saluran nafas bagian atas atau gastrointestinal selama beberapa hari. Kaku kuduk, tanda kering positif, gelisah, lemah, dan sukar tidur. Deficit neurologis yang timbul tergantung tempat kerusakan. Selanjutnya kesadaran menurun sampai koma, kejang fokal atau umum, hemiparesis, gangguan koordinasi, kelainan kepribadian, disorientasi, gangguan bicara, gangguan mental.
Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan laboratorium
Fungsi lumbal (bila tak ada kontra indikasi)- Cairan serebrospinal jernih dan tekanannya dapat normal dan meningkat- Fase dini dapat dijumpai peningkatan sel PMN diikuti pleositosis
limfositik, umumnya kurang dari 1000/ul- Glukosa dan klorida normal- Protein normal atau sedikit meninggi (80 – 200mg/dl)
Pemeriksaan darah- Lekosit : normal atau lekopeni atau lekositosis ringan- Amylase serum sering meningkat pada parotitis- Fungsi hati abnormal dijumpai pada hepatitis virus dan mononucleosis
infeksiosa- Pemeriksaan antibody – antigen spesifik untuk HSV, cytomegalovirus dan
HIV
Pemeriksaan radiologik :
- Foto thoraks- CT scan- MRI
Pemeriksaan penunjang lain : bila tersedia fasilitas virus dapat dibiakkan dari cairan cerebrospinal, tinja, urine, apusan, nasofaring, darah.
DIAGNOSIS BANDING
Infeksi bakteri, mikobakteri, jamur dan protozoa Meningitis tuberkulosa, meningitis karena jamur Abses otak Lues serebral Intoksikasi timah hitam Infiltrasi neoplasma (leukemia, limfona, karsinoma)
TERAPY
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
Perawatan umumAnti udema serebri : dexamethazone dan manitol 20%Anti kejang : diazetam 10 – 20 mg iv perlahan – lahan dapat diulang sampai 3 kali dengan interval 15 -30 menit. Bila masih kejang berikan fenitoin 100 – 200mg/12 jam/hari dilarutkan dalam Nacl dengan kecepatan maksimal 50mg/menitTerapy kausal : untuk HSV : Acyclovir
PENYULIT/ KOMPLIKASI
Deficit neurologis sebagai gejala sisa Hidrosefalus Gangguan mental Epilepsy SIADH
KONSULTASI – JENIS PELAYANAN
Rawat inap, segera.
TENAGA STANDAR
Perawat, dokter umum, dokter spesialis saraf
LAMA PERAWATAN
- Satu bulan bila tidak ada sequale neurologis- Minimal 1 minggu
PROGNOSIS
Beratnya sequale tergantung pada virus penyebab.
MYASTHENIA GRAVIS
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
KRITERIA DIAGNOSIS
Klinis :
Kelemahan atau kelumpuhan otot yang tidak berhubungan dengan kelemahan secara umum.
2/3 pasien : gangguan gerak bola mata, ptosis, diplopia
1/6 pasien : kelemahan otot farings, kesulitan mengunyah, menelan dan bicara.
10 % :
- Kelemahan ekstremitas.- Kelemahan otot ringan pagi hari dan memberat jika siang, seiring aktivitas.- Kelemahan bersifat progresif- Setelah 15 – 20 tahun kelumpuhan menetap- Factor yang memperparah gejala :
Emosi, infeksi viral, hypothyreodenasi, kehamilan, panas, obat transmisi neuromuscular.- Pemeriksaan pita suara
Penunjang :
Laboratorium :
Pemeriksaan edrophonium chloride (Tensilon)Antibody terhadap acetycholin receptor (AchR)
Penunjang :
Repetitive Nerve Stimulation Simple filter EMG
Gold standar : -
Radiologis : -
DIAGNOSIS PEMBANDING
YAYASAN EFATA
RS ST. ANTONIUS JOPu
Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT
Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]
- Hysteria - Multiple sclerosis- Symptomatic myasthenia- Syndroma moebius- Cholinergic crisis
TATALAKSANA
- Cholinesterase (CHE) inhibitor menurunkan hidrolisis enzim Ach, pada sinap cholinergic ChE, kemungkinan menyembuhkan pasien miastenia gravis lebih dari yang lain. Pyrido stigmuno bromide (Mestinon) dan Neustigramin Bromide (Prostigmin) tidak ada penetapan dosis tertentu, kebutuhan CHE inhibitor sangat bervariatif.
- Thymectomy : pasien MG dianjurkan thymectomy. Respon yang diharapkan muncul 2 -5 tahun post OP. Thymectomy pada usia lebih 60 tahun jarang menunjukkan kesembuhan.
- Kortikosteroid : prednison 1,5 – 2 mg/kg/BB.