SPLANCHNOCRANIUM.ppt

51
splanchnocranium splanchnocranium LESTARI LESTARI

Transcript of SPLANCHNOCRANIUM.ppt

Page 1: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

splanchnocraniumsplanchnocranium

LESTARILESTARI

Page 2: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

SPLASPLANCHNOCRANIUMNCHNOCRANIUM

Page 3: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

SPLANCHNOCRANIUMSPLANCHNOCRANIUM• Os nasale 2• Os maxilla 2• Os lacrimale 2• Os zygomaticum 2• Os palatinum 2• Os vomer 1• Os chonca nasalis inferior 2• Os mandibula 1• Os ethmoidale 1 (sebagian

besar

Page 4: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

SPLANCHNOCRANIUMSPLANCHNOCRANIUM

Page 5: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

Os nasaleOs nasale• Jumlahnya 2, kiri dan kanan dihub. sutura internasalis,

• os nasale berbatasan :

Cranial , pars nasalis ossis frontalis mell. sutura

nasofrontalis

Lateral , processus frontalis ossismaxillae mell.

sutura nasomaxillaris

Caudal melekat pada cartilage nasalis lateralis

• Os nasale ini ikut membatasi aperture piriformis dan merupakan bagian dari dinding ventral cavum nasi.

Page 6: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

Os nasaleOs nasale

Page 7: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

Os maxillaOs maxilla

Terdiri dari bagianCorpusProcessus frontalisProcessus zygomaticusProcessus palatinesProcessus alveolaris

Page 8: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

Os maxillaOs maxilla

Page 9: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

Maksila dan Os PalatinusMaksila dan Os Palatinus

Maksila Os Palatinus

Mandibula

Page 10: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

0S 0S MAXILLAMAXILLA• Corpus maxilla

Berbentuk kubus,

di dalamnya terdapat rongga sinus maxillaries (anthrum Highmori)

lubang masuk ke dalam sinus maxillaries disebut hiatus maxillaris.

Sisi cranial dari corpus maxillae = facies orbitalis (dasar cavum orbitae)

cranial corpus maxilla yang berbatasan dengan cavum orbita adalah margo infraorbitale,

caudal dari margo infraorbital terdapat foramen infraorbitale, lebih caudal lagi dari foramen infraorbital ini terletak fossa canina.

Page 11: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

• Ke arah lateral, corpus maxilla menjadi processus zygomaticus.• Bagian dorsal dari corpus maxilla yang menonjol disebut

sebagai tuber maxilla dan terdapat lubang-lubang kecil disebut foramen alveolaris.

• Corpus maxilla dan ala magna facies caudalis membatasi fissure orbitalis inferior.

• Ventro-medial, corpus maxilla mempunyai cekungan disebut incisura nasalis yang membentuk sebagian dari aperture piriformis.

Page 12: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

• Processus alveolaris maxillae• ditempati oleh dentes.• Tepi bawah dari lubang-lubang yang ditempati dentes

dikelilingi oleh limbus alveolaris. • Lubang-lubang gigi disebut alveolus dentis,• antara alveolus dentis terdapat septum interalveolaris• bagian yang menggelembung (oleh karena adanya radix

dentis) di bagian luar disebut juga alveolaris. • Processus alveolaris di bagian ventral menggabung menjadi

sutura intermaxillaris , lanjutan dari sutura palatina mediana.

• Ke arah cranial dari sutura intermaxillaris terletak crista nasalis,

• crista ini ke arah ventral menjadi spina nasalis anterior.

Page 13: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

Processus palatines maxillaeProcessus palatines maxillaedandan

Processus alveolaris maxillaeProcessus alveolaris maxillae

Page 14: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

• Processus palatines maxillae• bagian os maxilla yang membentuk palatum durum• sebelah ventral kedua processus palatinus bertemu di garis

tengah pada sutura palatine mediana,• kearah cranial processus palatinus membentuk crista nasalis

yg merupakan tempat melekatnya vomer.• ventral sutura palatina mediana sebelah terdapat foramen

incisivum ke cranial akan meneruskan diri ke canalis incisivus, • Bagian dorsal dari processus palatinus bertemu dengan pars

horizontalis ossis palatini pada sutura palatine transversa.• Facies caudalis processus palatine mempunyai permukaan

yang tidak rata oleh karena adanya sulci palatine dan spinae palatinae.

Page 15: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

Os mandibulaOs mandibula

Tidak berpasangan , terdiri dari:• Corpus mandibula• Rami mandibula

Page 16: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

Os mandibulaOs mandibula

Page 17: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

Corpus mandibula,

• sebetulnya terdiri dari 2 bagian, yang telah menjadi satu pada bidang medio-sagital. Penyatuan terjadi pada umur 1-2 tahun. Tempat penyatuan ditandai cekungan.

• Batas bawah corpus mandibula menebal disebut basis mandibula

• cranial di atas basis mandibula terletak pars alveolaris mandibula.

• bagian terdepan basis mandibula terdapat tonjolan tulang = protuberantia mentalis.

• Sebelah kiri dan kanan protuberentia terdapat tuberculum mentale.

• Agak ke lateral terdapat foramen mentale. Mulai dari foramen mentale ke arah dorso-cranial berjalan linea oblique sampai ke permulaan ramus mandibula.

Page 18: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

Pars alveolaris adalah tempat dari dentes,• cranial dari lubang gigi ini dibatasi oleh limbus alveolaris.• lubang-lubang gigi disebut alveoli dentales, jumlahnya ada 16,

dipisahkan satu sama lain oleh septa interalveolaris. • Pada permukaan luar mandibula, alveoli dentales menonjol ke

luar dan disebut juga alveolaris.• Pada permukaan dalam dari mandibula dekat pada bidang

medio-sagital terdapat 1 atau 2 tonjolan : spina mentalis,• sebelah caudal dan lateral masing-masing terdapat fossa

digastrica, sebelah cranialnya berjalan linea mylohyoidea berupa lingir berbentuk S.

• Cranial dari linea mylohyoidea terdapat fovea sublingualis, • caudal dari linea mylohyoidea sebelah lateral terletak fovea

submaxillaris.

Page 19: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

• Mulai dari foramen mandibulare kea rah caudo-ventral terdapat sulcus mylohyoideus.

Page 20: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

Ramus mandibulae,• lebar dan pipih, • Ujung cranialnya dibagi 2 oleh adanya incisura mandibula menjadi

processus coronoideus (muscularis) di sebelah ventral dan processus articularis (condyloideus) pada sebelah dorsal.

• Processus articularis mempunyai tonjolan yang disebut capitulum mandibulae,

• caudal dari capitulum mengecil dan disebut collum mandibula. • Pada permukaan medial dari collum mandibula ini terdapat suatu

cekungan = fovea pterygoidea• Pada angulus mandibula sebelah luar terdapat tuberositas masseterica, • permukaan dalam dari angulus mandibula terdapat tuberositas

pterygoidea. • Crista buccinatoria berjalan sesuai dengan jalannya linea oblique, tetapi

letaknya pada permukaan medial dari ramus mandibula• Permukaan medial ramus mandibula di tengah-tengahnya terdapat

foramen mandibulare yang meneruskan diri ke dalam canalis mandibulare dan akhirnya keluar pada foramen mentale.

• .

•  

Page 21: SPLANCHNOCRANIUM.ppt
Page 22: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

• Mulai dari foramen mandibula kea rah caudo-ventral terdapat sulcus mylohyoideus

• Sebelah medial dari foramen mandibula dibatasi oleh tonjolan tulang = lingual mandibula.

• Dorsal dari gigi molar 3 terdapat trigonum retromandibulare.• Pada permukaan dalam dari mandibula dekat pada bidang

medio-sagital terdapat 1 atau 2 spina mentalis,• sebelah caudal dan lateral masing-masing terdapat fossa

digastrica.

Page 23: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

Os lacrimaleOs lacrimaleJumlahnya ada 2, membatasi dinding medial dari cavum orbita.

Berbatasan :

Cranial : dengan pars orbitalis ossis frontalis

Caudal : dengan facies orbitalis corpus maxillae dan processus lacrimalis , conchae nasalis inferior

Ventral : dengan margo lacrimalis processus frontalis

maxillae

Dorsal : dengan lamina papyracea ossis ethmoidalis.

• Pada facies lateralis os lacrimale berjalan crista lacrimalis posterior dan ventral dari crista ini terdapat sulcus lacrimalis yang bersama-sama dengan sulcus lacrimalis processus frontalis maxilla membentuk fossa sacci lacrimalis.

Page 24: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

Os lacrimaleOs lacrimale

Page 25: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

Os zygomaticumOs zygomaticumJumlahnya 2, kiri dan kanan, terletak lateral dari

splanchnocranium , mempunyai 3 permukaan:

Facies malaris

Facies orbitalis

Facies temporalis• Facies malaris os zygomaticum berada di sisi lateral, licin

permukaannya, convex dan mempunyai foramen zygomatico-facial. • Facies orbitalis os zygomaticum berada di sisi medio-ventral,

concav, membatasi dinding lateral dan caudal dari cavum orbita. • Facies orbitalis ini ikut membentuk margo infra-orbitalis bagian

lateral dan membentuk batas lateral dari aditus orbitae.• Facies temporalis os zygomaticum mengarah ke caudal dan medial,

konkav, membatasi fossa temporalis di sebelah ventral. • Pada facies temporalis ini terdapat foramen zygomatico-temporale.

Page 26: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

• Facies temporalis berbatasan dengan processus zygomaticus corporis maxillae pada sutura zygomatico-maxillaris.

• Dari sudut dorsal facies malaris ke luar processus temporalis yang bergabung dengan processus zygomaticus ossis temporalis pada sutura zygomatico-temporalis dan kedua processus tersebut membentuk arcus zygomaticus.

Page 27: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

Os palatinumOs palatinum

Page 28: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

Os palatinumOs palatinum• Terdiri dari

Pars horizontalis

Pars perpendicularis• Os palatinum terletak sebelah dorsal cavum nasi dan salah satu

bagiannya menjadi bagian dari palatum durum.• Pars horizontalis ossis palatine membentuk bagian dorsal dari

palatum durum, bersama-sama dengan bagian dari os maxilla, membentuk sutura palatina transversa.

• Pada facies caudalis pars horizontalis ini terdapat 2 foramina : foramen palatines majus dan foramen palatines minus..

• Pars perpendicularis ossis palatine ikut membentuk bagian medial dari fissure orbitalis inferior.

Page 29: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

Os palatinumOs palatinum

Page 30: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

Os vomerOs vomer• Tidak berpasangan, • terletak pada bidang mediosagittal, membentuk bagian posterior

dari septum nasi osseum.• Batas cranialnya, pecah jadi 2 dan membentuk alae vomeris yang

melekat pada processus vaginalis dari processus pterigoideus ossis sphenoidalis, dan pada processus sphenoidalis pars perpendicularis ossis palatini.

• Batas posteriornya licin, tipis dan bebas• Batas caudalnya tajam, berbatasan dengan crista nasalis• Batas ventro-cranialnya berbatasan dengan lamina perpendicularis

ossis ethmoidalis• Batas ventralnya berbatasan dengan pars cartilagines septum nasi

Page 31: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

Os vomerOs vomer

Page 32: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

Os choncOs chonchha nasalis inferiora nasalis inferior• Jumlahnya 2, terletak pada dinding lateral dari cavum nasi.

Bagian cranial sebelah ventral melekat pada crista conchalis maxilla dan pada perbatasan ini membentuk processus lacrimalis.

• Processus lacrimalis ini bergabung dengan os lacrimale dan gabungan ini bersama-sama dengan sulcus lacrimalis maxillae membentk canalis naso-lacrimalis.

Page 33: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

Os ethmoidaleOs ethmoidale• Terdiri dari:

Lamina cribrosa

Lamina perpendicularis

Labyrinthus ethmoidalis

• Lamina cribrosa

membentuk fossa cranii anterior

di tengah-tengahnya pada sebelah ventral membentuk tonjolan disebut crista galli

Crista galli ke arah lateral kanan dan kiri menjadi processus alaris yang membatasi foramen caecum.

Lamina cribrosa facies caudalis menjadi batas cranial dari cavum nasi.

Page 34: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

• Lamina perpendicularis

Terletak di tengah-tengah, antara labyrinthus ethmoidalis

pada bagian:

Cranial, melekat pada lamina cribrosa ossis ethmoidalis dan spina frontalis ossis frontalis

Dorsal, melekaat pada crista sphenoidalis

Caudal, melekat pada vomer

Ventra,l melekat pada pars cartilagines septum nasi

• Labyrinthus ethmoidalis • Adalah bagian lateral dari os ethmoidale dan dihubungkan oleh

lamina cribrosa pada sisi cranial dan medialnya. Di dalam labyrinthus ethmoidalis terdapat banyak tulang-tulang tipis yang membentuk ruangan-ruangan disebut cellulae ethmoidalis

• Cellulae ethmoidalis terdiri dari bagian anterior yaitu sinus ethmoidalis anterior (ada 2) dan bagian posterior yaitu sinus ethmoidalis posterior (ada 2)

Page 35: SPLANCHNOCRANIUM.ppt

• Cellulae ethmoidalis ini dibatasi oleh:

Ventral : pars nasalis ossis frontalis dan processus frontalis maxillae

Dorsal : processus orbitalis ossis palatine

corpus ossis sphenoidalis

concha sphenoidalis

Lateral : os lacrimale dan corpus maxillae

Cranial : pars orbitalis ossis frontalis

Page 36: SPLANCHNOCRANIUM.ppt
Page 37: SPLANCHNOCRANIUM.ppt
Page 38: SPLANCHNOCRANIUM.ppt
Page 39: SPLANCHNOCRANIUM.ppt
Page 40: SPLANCHNOCRANIUM.ppt
Page 41: SPLANCHNOCRANIUM.ppt
Page 42: SPLANCHNOCRANIUM.ppt
Page 43: SPLANCHNOCRANIUM.ppt
Page 44: SPLANCHNOCRANIUM.ppt
Page 45: SPLANCHNOCRANIUM.ppt
Page 46: SPLANCHNOCRANIUM.ppt
Page 47: SPLANCHNOCRANIUM.ppt
Page 48: SPLANCHNOCRANIUM.ppt
Page 49: SPLANCHNOCRANIUM.ppt
Page 50: SPLANCHNOCRANIUM.ppt
Page 51: SPLANCHNOCRANIUM.ppt