SPK UTS Revisi

4
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Pemilihan Bibit Unggul Sugar Glider Untuk Peternakan Program Studi Sistem Informasi NAMA KELOMPOK “ SURYA ” Anggota Kelompok: - Corhepaticha hayuranistya (12.41010.0010) - I putu narario sastra (11.41010.0020) - Wahyudi rachmanto (11.41010.0077) - Ramadhan lutfi arfandiansyah (11.41010.0172)

description

pemilihan bibit unggul sugar glider berdasarkan jenis

Transcript of SPK UTS Revisi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Pemilihan Bibit Unggul Sugar Glider Untuk Peternakan

Program Studi

Sistem Informasi

NAMA KELOMPOK SURYA Anggota Kelompok:

Corhepaticha hayuranistya (12.41010.0010)

I putu narario sastra

(11.41010.0020)

Wahyudi rachmanto

(11.41010.0077)

Ramadhan lutfi arfandiansyah (11.41010.0172)

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA

2015

Latar belakang masalahKemampuan mengambil keputusan yang cepat dan cermat akan menjadi kunci keberhasilan dalam persaingan global di waktu mendatang. Memiliki banyak informasi saja tidak akan cukup, bila tidak mampu meramunya dengan cepat menjadi alternatif-alternatif terbaik untuk pengambilan keputusan.

Dalam dunia peternakan tidak menutup kemungkinan membutuhkan kemampuan mengambil keputusan dalam bersaing antar peternak untuk mendapat keuntungan yang besar. Meski kini peternakan di Indonesia hanya menggunakan cara tradisional dalam memilih bibit unggul hewan ternak. Hal itu dirasakan oleh peternak-peternak yang ada di Surabaya. Termasuk peternak Sugar Glider, dalam memilih bibit unggul untuk di ternakan. Hal biasa yang dilakukan oleh peternak Sugar Glider untuk memilih bibit unggul adalah dengan cara pengamatan hewan tersebut. Pemilihan bibit unggul dilakukan untuk menentukan kelayakan Sugar Glider ternak atau penangkaran untuk mendapatkan bibit baru yang lebih berkualitas untuk dijual.Untuk membantu peternak dalam mengambil keputusan menentukan kebijakan secara tepat, efisien dan efektif diperlukan suatu model pengambilan keputusan yang dikenal dengan sebutan Sistem Pendukung Keputusan. Alat bantu pengolahan data disertai perangkat lunaknya bisa memperbesar kemampusan pembuatan keputusan, meningkatkan ketelitian, dan mempercepat prosesnya. Dan selain itu juga menjadi sangat ekonomis.

Berdasarkan permasalahan diatas maka diperlukan sebuah sistem pendukung keputusan dengan metode AHP yang merupakan perpaduan antara manusia dan perangkat elektronik. Pendekatan utama dari AHP ini adalah sebuah hierarki fungsional dimana input utamanya adalah presepsi manusia. Dengan hierarki, suatu masalah yang kompleks dan tidak terstruktur dipecahkan ke dalam kelompok-kelompoknya. Kemudia kelompok-kelompok tersebut diatur menjadi suatu bagian hierarki (Permadi, 1992). Aplikasi sistem pendukung keputusan dengan metode AHP ini nantinya dapat memberikan bantuan untuk memecahkan masalah dengan memadukan unsur presepsi manusia dan perangkat elektronik untuk mengambil keputusan yang paling sesuai.