Spiritualitas Dalam Novel

19
SPIRITUALITAS DALAM NOVEL “DI BAWAH LANGIT” KARYA OPICK ‘TOMBO ATI’ DAN ‘I TAUFIQURRAHMAN AL – AZIZY’ PROPOSAL Nama : Agustyani Ethy Trisnawati Kelas : 6 (O) NPM : 07410671 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

description

Spiritualitas Dalam Novel

Transcript of Spiritualitas Dalam Novel

Page 1: Spiritualitas Dalam Novel

SPIRITUALITAS DALAM NOVEL “DI BAWAH LANGIT” KARYA OPICK ‘TOMBO ATI’ DAN ‘I TAUFIQURRAHMAN AL – AZIZY’

PROPOSAL

Nama : Agustyani Ethy Trisnawati

Kelas : 6 (O)

NPM : 07410671

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

IKIP PGRI SEMARANG

2010

Page 2: Spiritualitas Dalam Novel

Lembar Persetujuan

Kami selaku pembimbing I dan Pembimbing II dan mahasiswa IKIP PGRI

Semarang.

Nama : Agustiani Ethy Trisnawati

NPM : 07410671

Fak. / Jur : FPBS / Bahasa Indonesia

Judul Proposal : Spiritualitas dalam Novel “ Di Bawah Langit” karya Opick

‘Tombo Ati’ dan Attaufiqurrahman Al – Azizy

Dengan ini menyatakan bahwa proposal yang dibuat oleh mahasiswa tersebut

diatas telah selesai.

Semarang, Juni 2010

Pembimbing I pembimbing II

...................... ........................

Ketua Jurusan

Drs. Harjito M. Hum.

NPP 936501103

Page 3: Spiritualitas Dalam Novel

Daftar Isi

A. Judul ………………………………………………………………………… 1

B. Latar Belakang penelitian ………………………………………………… 2

C. Perumusan Masalah ……………………………………………………….... 3

D. Tujuan Penelitian ……………………………………………………….... 4

E. Manfaat Penelitan ……………………………………………………….... 5

F. Penjelasan Istilah ………………………………………………………… 6

G. Metode Penelitian ………………………………………………………… 7

H. Landasan teori ………………………………………………………… 8

Page 4: Spiritualitas Dalam Novel

A. Spiritulitas dalam Novel “Di Bawah Langit” karya Opick ‘Tombo Ati’ dan

Attaufiqurrahman Al – Azizy.

B. Latar Belakang Penelitian

Karya sastra adalah “sebuah karya tulis yang beda, yang dilahirkan oleh

seniman yang memiliki kemampuan yang lebih dari pada hanya seorang penyanyi

love story yang dikemas secara religi, dan mampu membawa pembaca menembus

filosoi cinta ke dalam dimensi yang lebih dalam lagi. Si penulis (Opick dan

Taufiqurrahman al – azizy) ini menerbitkan buku yang berjudul “di bawah langit”

karena beliau terinspirasi dari kisah nyata dan juga dari segi spiritual Opick ‘ Tombo

Ati’ adalah seorang penyair, penyanyi, pencipta lagu dan seorang aktor dan kalau

Taufiqurrahman al – azizy adalah seorang penulis novel Best Seller seperti Trilogi

Maksifat Cinta, kitab – kitab yusuf zulaikha, dll.

Spiritualitas memiliki arti tersendiri secara Etimologi yaitu dari kata “aspirata”

berasal dari bahasa latin dan aspiritusa yang diantaranya berarti arah. Di dalam novel

tersebut juga menceritakan tentang pngolahan cinta dan spiritualitas serta kionflik

tentang hukum dan kebenaran. Membaca novel ini, kita di ajak mendaki tanjakan

spiritual yang sangat tinggi, yaitu Al – Hubb (cinta Ilahi). Gejolak cinta yang

dihasilkan dari dorongan kimiawi tubuh terkalahkan dengan cinta ruhani yang

diturunkan ke dalam hati orang – orang yang beriman kepada Allah SWT, dan bersifat

abadi.

Ini semua terjadi pada Opick ‘Tombo Ati’ dan Attaufiqurrahman terkenal

didunia entertainment, yang sekaligus memberikan pengarahan yang baik bagi

pembacanya. Didalam masyarakat dimanapun sastra tidak pernah tunggal. Apabila

pantun bolh dipergunakan untuk mewakilinya, sastra juga boleh untuk dipergunakan

dalam menyebarluakan agama juga bisa mengungkapkan perasaan orang dewasa.

Salah satu dari bentuk karya sastra adalah novel. Didalam novel tersebut

terdapat realita yang didalamnya terdapat unsur – unsur kejadian dan perilaku yang

dialami oleh para tokoh terlibat didalamnya. Realita spiritualitas ini mengacu pada

kehadiran fenomena keagamaan yang terutama dialami oleh tokoh ketika menanggapi

tenang dirinya dan juga lingkungan sekitar. Kejadian spiritualitas yang hadir dalam

novel atau karya fiksi ini telah memiliki ilmu tentang keagamaan yang memadai.

Masyarakat dan pembaca dapat mengetahui tentang spiritualitas dalam sebuah cerita

dengan menggunakan pengetahuan filsafat ilmu.

Page 5: Spiritualitas Dalam Novel

Kejadian atau fenomena spiritualitas dalam novel merupakan gambaran

keadaan jiwa seseorang yang dialami para tokohnya. Dalam novel juga mengalami

berbagai kondisi kejiwaan seperti halnya manusia dikehidupan nyata, dalam

kehidupan manusia sering dihadapkan pilihan – pilihan hidup yang sangat sulit. Novel

tersebut juga menceritakan tentang konflik batin sehingga dapat menarik untuk diteliti

dalam sebuah penelitian, karena novel tersebut dapat dijadikan pengetahuan berbagai

terjadinya spiritualitas didalam kehidupan nyata.

Kumpulan novel Opick ‘Tombo Ati’ sebagai objek penelitian, karena dalam

kumpulan novel tersebut pengarang mencoba untuk menyikapi kondisi masyarakat

sekitar dari segi kehidupan yang sangat didominasi oleh unsur – unsur spiritualitas.

Apabila pembaca yang baru mengenalnya akan merasa tersentuh, bisa juga mereka

akan tertarik oleh novel – novel yang disajikannya.

Berdasarkan alasan tersebut diatas maka dalam penelitian ini penulis memilih judul

SPIRITUALITAS dalam novel di bawah langit dari Opick ‘Tombo Ati’ dan

Attaufiqurrahman Al – Azizy.

C. Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah spiritualitas dalam

novel “di bawah langit” dari Opick ‘Tombo Ati’ dan Attaufiqurrahman Al - Azizy?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui spiritualitas dalam kumpulan novel di bawah langit karya Opick dan

Attaufiqurrahman Al – Azizy?

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoriti

Hasil penelitian ini dapat memberikan arahan yag baik secara teori berupa

penyajian informasi bagi pengembangan ilmu sastra, terutama yang berkaitan

dengan keagamaan.

2. Manfaat Praktis

Page 6: Spiritualitas Dalam Novel

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan arahan yang berupa kajian

ilmiah yang diperlukan oleh guru, peneliti, dan pencipta buku sebagai bahan

pertimbangan dalam meneliti atau menganalisa karya sastra lain yang

berkaitan dengan dunia spiritualitas atau keagamaan.

F. Penjelasan Istilah

Untuk menghindari kesalahan terhadap judul proposal ini, maka penjelasannya

sebagai berikut:

1. Spiritualitas

Spiritualitas memiliki arti tersendiri yaitu dari kata “aspirata” berasal dari

bahasa latin dan a spiratusa yang diantaranya berarti arah.

2. Dibawah langit

Novel “dibawah langit” bertutur secara indah tentang pergoalkan cinta dan

spiritualitasnya, serta konflik tentang hukum dan kebenarannya. Didalam

novel tersebut juga menceritakan tentang spiritualitas yang sangat tinggi,

yaitu Al- HuBB (Cinta Ilahi).

3. Novel

Adalah suatu cerita yang mengisahkan tentang sebagian hidup tokoh

ceritanya, yaitu sebagian mengisahkan tentang perubahan hidup dari tokoh

yang diceritakannya. Novel juga baru dikenal dari msa Indonesia sejak

setengah abad lalu, dinegara barat masih baru kalau dibandingkan dengan

bentuk – bentuk yang lain seperti PUISI yang dikenal sejak dua ribu tahun

yang, sedangkan FIKSI itu masih baru dikenal dua ratus tahun yang lalu.

Karya fiksi yang mengungkapkan suatu konsentrasi kehidupan pada saat

yang menegangkan dan pemusatan kehidupan yang keras. Dengan begitu

pembaca tidak akan mengalami kesulitan dan dapat memahami isi dalam

novel tersebut. (Semi, 1988 : 32)

G. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara atau metode yang dipakai oleh seorang peneliti

dalam proses penelitiannya.

Metode penelitian sastra adalah cara yang dipilih oleh peneliti dengan

mempertimbangkan bentuk, isi, dan sifat sastra sebagai subjek kajian. Sampai saat ini,

Page 7: Spiritualitas Dalam Novel

tampaknya dalam penelitian sastra seringkali ada kerancuan antara penggunaan istilah

metode, tehnik dan pendekatan. Teew (Satoto, 1986:1 – 2)

Selain metode kualitatif, dalam penelitian ini juga menggunakan metode

kepustakaan, pendekatan penelitian , sasaran penelitian tehnik analisis data dan

langkah kerja penelitian akan lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut:

1. Metode kepustakaan

Didalam metode ini, dalam dunia penelitian juga dikenal pendekatan tehnik,

prosedur dan kiat prosedur. Menurut Bakker dalam Kesuma (2007 : I) metode

adalah seperangkat asumsi cara pendang terhadap sesuatu yang bersifat

aksiomatis. Data dalam penelitian dalam proposal ini ada 6 novel yang ditulis

diantaranya “dibawah langit”.

2. Pendekatan penelitian

Dalam penelitian ini dapat menggunakan metode kiat adalah cara subjektif

seorang peneliti untuk melaksanakan / memanfaatkan tehnik penelitian yang telah

dipilih.

3. Sasaran penelitian

Sasaran tempat ini adalah sekumpulan novel “dibawah langit” karya Opick

dan Attaufiqurrahman Al – Azizy sebagai berikut:

a. Trilogi Makrifat Cinta

b. Kitab cinta Yusuf Zulaikha

c. Munajat Cinta 1 dan 2

d. Jangan biarkan surau ini roboh

e. Sahara naiwa

f. Dan Rihanpun bertaubat

4. Tehnik analisis data

Tehnik analisis data ini adalah analisis naratif, analisis data ini dapat dilakukan

dengan cara menganalisis teks yang selanjutnya dapat digunakan untuk

mengetahui spritualitas dalam novel dibawah langit dari opick dan

Attaufiqurrahman Al- Azizy. Ini sesuai dengan metode analisis naratif adalah hal

– hal yang menceritakan atau mengisahkan didalam novel tersebut dan juga

menceritakan suatu keadaan yang sekarang ini.

5. Langkah kerja penelitian

Page 8: Spiritualitas Dalam Novel

Didalam langkah kerja yang akan dilakukan adanya penelitian yaitu sebagai

berikut:

a. Membaca dan memahami kumpulan novel Opick dan Attufiqurrahman dalam

dibawah langit.

b. Memilih judul, tokoh, dan penokohan yang ada didalam novel tersebut.

c. Mencari latar atau setting yang ada didalam novel yang telah dipilih tersebut.

d. Melakukan identifikasi dalam masalah novel yang terkemukan dalam 6 novel

yang telah kita pilih.

H. Landasan Teori

Teori yang kita gunakan dalam penelitian ini adalah pengertian novel, unsur –

unsur dalam novel dan spiritualnya.

1. Pengertian novel

Novel adalah suatu cerita yang mengisahkan tentang sebagian hidup tokoh

ceritanya, yaitu sebagian mengisahkan tentang perubahan hidup dari tokoh yang

diceritakannya. Novel juga baru dikenal dari masa Indonesia sejak kira – kira

setengah abad lalu, dinegara barat masih baru kalau dibandingkan dengan bentuk

– bentuk yang lain seperti puisi yang dikenal sejka dua ribu tahun yang lalu

sedangkan fiksi ini masih baru dikenal dua ratus tahun yang lalu.

Karya fiksi yang mengungkapkan suatu konsentrasi kehidupan pada suatu saat

yang tegang dan pemusatan kehidupan yang keras. Dengan begitu pembaca tidak

akan mengalami kesulitan dan dapat memahami isi dalam novel tersebut. (Semi,

1988 : 32)

Sedangkan menurut Abrams berasal dari bahasa Itali “Novella” berarti sebuah

barang baru yang kecil. Batasan – batasan mengenai novel terkadang hanya

didasarkan pada suatu aspek – aspek tertentu, sebagai batasan – batasan tersebut

masih belum mampu menapung semua akibatnya ada kemungkinan untuk di

pertanyakan.

2. Unsur – unsur novel

Unsur – unsur yang membangun karya sastra mempunyai fungsi untuk

mengetahui hal – hal yang tersirat dalam suatu karya sastra dan mempunyai

Page 9: Spiritualitas Dalam Novel

amanat yang akan disampaikan oleh pengarang melalui karyanya tersebut secara

garis besar.

Unsur yang dapat kita gunakan dalam penelitian ini yaitu, tokoh, penokohan

serta lattar atau setting. Didalam tokoh dan penokohan sangat diperlukan sebab

merupakan suatu sosok yang melakukan suatu cerita yang disertai perwatakannya,

sedangkan lattar atau setting dapat diperlukan dalam cerita yang dapat

memberikan suatu cerita yang dapat diterima dalam masyarakat.

A. Tema

Ide dari pokok cerita juga mempunyi sebuah makna karya fiksi tidak

secara sengaja dibandingkan karena justru kata inilah yang ditawarkan kepada

para pembaca dan merupakan makna keseluruhan yang didukung ceritanya

dengan sendirinya dia akan “tersembunyi” dibalik cerita yang mendukungnya.

B. Alur

Alur yaitu jalannya suatu cerita yang dapat mengetahui peristiwa yang

terjadi berdasarkan sebab akibatnya. Diawal cerita banyak tokoh – tokoh yag

diperkenalkan sehingga hubungan antar tokoh seringkali tidak

berkesinambungan sehingga terjadilah pertikaian, jika tikaian makin

memuncak disebut klimaks. Jalan cerita diatas merupakan permasalahan yang

berhubungan dengan tokoh.

Menurut urutan waktu dibedakan menjadi:

1. Alur maju

2. Alur mundur

Alur maju merupakan alur yang menceritakan tentang kejadian saat

ini, maksudnya urutan waktu.

Alur mundur yaitu jalan cerita yang urutan waktunya kembali, dalam

jalan cerita alur mundur ini mempunyai nama yang berbeda yaitu (flash

back).

C. Sudut Pandang

Menurut Sudjiman (1988:78) sudut pandang permulaan dari sudut

pandang si pencerita dan dengan kisahnya.

Sudut pandang dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Sudut pandang orang pertama, yaitu bagaimanakah si pengarang

memposisikan diri dalam pembuatan novel.

Page 10: Spiritualitas Dalam Novel

2. Sudut pandang orang ketiga bagaimana pilihan si penulis atas dasar

orang I dan II.

Dalam sudut pandang diatas dapat menjelaskan tentang pengalaman si

pengarang :

1. Tokoh utama adalah si pengarang menyampaikan kisah cerita atau

tokoh utamanya bercerita tentang tokoh utamanya.

2. Tokoh bawahan adalah si penulis bercerita tentang tokoh utamanya

dalam novel tersebut.

3. Impersonal, adalah sebagai si penulis harus serba tahu karena

seorang penulis buku harus tahu kelemahan dan kelebihan buku

tersebut.

D. Amanat

Amanat yaitu pesan dari suatu cerita yang ditulis oleh seorang penulis

buku untuk disampaikan oleh masyarakat disekitarnya. Dalam melalui

cerita tersebut si pengarang dapat diharapkan mengambil manfaat pesan –

pesan yang baik yang ada didalam buku tersebut.

E. Tokoh dan Penokohan dalam karya sastra

1. Tokoh

Didalam suatu karya sastra itu keberadaan tokohnya hal yang

paling penting sebab dari tokoh kejadian – kejadian dapat terjadi.

Tokoh biasanya berwujud benda. Tokoh yang ada didalam sastra

adalah memiliki sifat yang rekaan, tokoh tersebut hanya ada didunia

maya, apabila ada unsure kemiripan itu hanya ada unsur kesengajaan.

Menurut Abrams tokoh dan penokohan itu berbeda yakni:

a. Tokoh adalah orang – orang yang ditampilkan dalam suatu karya

sastra baik karya naratif / drama kemudian oleh pembaca

ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu

seperti mengekspresikan melalui ucapan maupun tindakan.

b. Penokohan adalah penulisan gambaran yang jelas tentang

seseorang yang ditampilkan dalm sebuah cerita, cara pengarang

menampilkan perwatakan, perangai serta perilaku tokoh dalam

sebuah cerita rekaan – rekaan.

Page 11: Spiritualitas Dalam Novel

2. Penokohan

Didalam penokohan itu sangat dibutuhkan karena itu penting dalam

cerita enokohan biasanya itu mencakup masalah siapa tokoh cerita tersebut.

Bagaimana perwatakannya dan bagaimana pelukisan tempat didalam

ceritanya. Si penulis ini juga menceritakan tentang aspek kehidupan didalam

tokohnya. Penokohan masyarakat para pembaca agar dapat memahami dalam

buku tersebut. Penokohan dapat diartikan lebih luas lagi karena disisi lain

dapat mengembangkan tokoh dalam sebuah cerita.

Penokohan biasanya bisa dijadikan suatu gambaran atau cerita yang

sangat diminati oleh pembaca maupun masyarakat sekitarnya. Penokohan dan

perwatakan itu saling berkaitan erat dan tidak bisa dipisahkan.

F. Latar Belakang

Latar atau setting yaitu landasan tumpu suatu karya sastra yang mencakup

pengertian tempat hubungan waktu dan lingkungan social dalam terjadinya

peristiwa – peristiwa / konflik – konflik batin yang diceritakan secara fiksi

maupun non fiksi.

Sebuah latar memberikan suatu cerita nyata dan jelas, hal ini untuk

menceritakan pesan dan kesan yang nyata agar para pembaca lebih yakin kalau

hal itu seolah – olah terjaid di dunia nyata. Disamping itu ada kemungkinan besar

adanya kejadian yang ada di dunia maya (tidak nyata).

Latar dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:

1. Latar tempat berhubungan dengan tempat kejadian yang diceritakan oleh

sebuah karya fiksi. Unsure – unsur tersebut mempunyai tempat – tempat

dan nama – nama tertentu.

2. Latar waktu berhubungan dengan hal – hal yang berhubungan dengan

kejadian atau peristiwa – peristiwa yang diceritakan oleh fiksi. Didalam

latar tersebut si pengarang berusaha membuat waktunya itu singkat,

karena kalau waktunya diulur – ulur secara terus – menerus pembaca

akan malas membaca buku tersebut.

3. Latar social berkaitan dengan perilaku kehidupan sosial dan masyarakat,

dimana latar tersebut benar – benar terjadi dalam masyarakat. Aturan

Page 12: Spiritualitas Dalam Novel

dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat itu dapat mencakup

masalah yang kompleks.

4. Pengertian spiritualitas

Spiritualitas adalah kegiatan yang sedang melakukan pembersihan diri

dari hawa nafsu, dan godaan – godaan yang ada didunia ini. Dengan

kegiatan spiritualitas ini kita dapat memperkuat iman kita dan taat

kepada Allah SWT. Hal ini dapat kita gunakan dalam agama, moral,

sikap dan nilai – nilai yang merupakan hasil karya manusia. Pada

dasarnya manusia adalah makhluk hidup yang harus membudayaan

dirinya sendiri.

I. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan skripsi disusun untuk memudahkan pemahaman dan

kejelasan skripsi ini, disusun menjadi beberapa bagian dan setiap bagian

terdiri dari beberapa bab seperti berikut ini:

Bab I pendahuluan yang menjelaskan tentang latar belakang masalah

penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penjelasan

istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II landasan teori yang menjelaskan tentang pengertian novel, tokoh dan

penokohannya, dan “spiritualitas”.

Bab III analisis “Spiritualitas” dalam kumpulan novel dibawah langit karya

Opick dan Attaufiqurrahman Al – Azizy.

Bab IV Penutup berisi simpulan dan saran.

Page 13: Spiritualitas Dalam Novel

Daftar Pustaka

Grafindo Khasanah Ilmu (Anggota IKAPI Jakarta)

Kompas Gramedia Building, Anggota IKAPI Jakarta 2010

Opick “Tombo Ati” dan Attaufiqurrahman Al – Azizy 2010 “Dibawah Langit”

Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Moleong Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Suharianto, S. 1982. Dasar – dasar Teori Sastra. Surakarta: Widya Duta

Amminudin, 1995. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Harapan

Mahsum. 2007. Metode Penelitian Bahasa, Tahapan Strategi dan Metode : PT

Rajagfindo Persada.

Amminudin, 1987. Sekitar Masalah Sastra: YA3

Semi, Afar. 1998. Metode Penelitian Sastra. Bandung : Angkasa.