Spesifikasi Teknik Irigasi
-
Upload
jaydenl670 -
Category
Documents
-
view
261 -
download
3
Transcript of Spesifikasi Teknik Irigasi
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
1/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 1
SPESIFIKASI
SPESIFIKASI UMUM
1. UMUM
1.1. Lokasi Pekerjaan
Lokasi paket ini dapat dilihat pada album gambar-gambar.
1.2. Ruang Lingkup Kontrak
Lingkup pekerjaan konstruksi seperti tertuang dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
1.3. Jalan Masuk ke Daerah Kerja
Jalan masuk ke dan melalui daerah kerja ialah menggunakan jalan-jalan setempat yang ada
yang berhubungan dengan jalan raya yang berdekatan dengan daerah proyek. Kontraktor
hendaknya berpegang pada semua peraturan dan ketentuan hukum yang berhubungan pengguna
arah angkutan umum dan bertanggung jawab terhadap kerusakan akibat penggunaan jalan
tersebut. Kontraktor dapat mengggunakan tanah yang sudah dibebaskan oleh pemberi tugas
untuk keperluan jalan masuk ke daerah kerja, apabila Kontraktor membutuhkan tambahan jalan
masuk demi kemajuan pekerjaan.
Dalam hal ini Kontraktor diminta membuat permohonan tertulis kepada Direksi jauh
sebelumnya, sehingga tambahan pembebasan dapat dilakukan. Pemberi tugas tidak bertanggung
jawab terhadap pemeliharaan jalan masuk atau bangunan yang digunakan oleh Kontraktor
selama pelaksanaan pekerjaan.
Apabila Kontraktor membutuhkan jalan lain yang tidak ditentukan oleh Direksi harus
dikerjakan oleh kontraktor atas bebannya sendiri, dan harga untuk semua pekerjaan tersebut
sudah termasuk dalam harga kontrak.
1.4. Gambar
gambar yang dimiliki Kontraktor1.4.1. Gambar gambar Pekerjaan Tetap
a. Umum
Semua gambar gambar yang disiapkan oleh Kontraktor haruslah gambar
gambar yang sudah ditandatangani oleh Direksi, dan apabila ada perubahan harus
diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum program
pelaksanaan dimulai.
Perubahan perubahan tersebut harus sesuai dengan pasal 42 (Perubahan,
Penambahan, Pengurangan Pekerjaan) dalam Syarat syarat Umum (Jilid II).
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
2/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 2
b. Gambar gambar Pelaksanaan
Kontraktor harus menggunakan gambar gambar kontrak sebagai dasar untuk
mempersiapkan gambar gambar pelaksanaan. Gambar gambar itu dibuat
lebih detail untuk pekerjaan tetap dan di mana mungkin dapat memperlihatkan
penampang melintang dan memanjang beton, pengaturan batang pembesian
termasuk rencana pembengkokan, pemotongan dan daftar besi beton, tipe bahan
yang digunakan, mutu, tempat dan ukuran yang tepat.
c. Gambar gambar bengkel / gedung
Gambar gambar bengkel atau gedung disiapkan oleh Kontraktor untuk
keperluan penyimpanan peralatan dan bahan bahan milik kontraktor.
d. Kontraktor harus menyediakan 1 ( satu ) set gambar lengkap di lapangan.
Apabila ada pekerjaan dilaksanakan sebelum ada persetujuan Direksi adalah
menjadi resiko Kontraktor. Persetujuan Direksi terhadap gambar gambar
tersebut tidak akan meringankan tanggung jawab Kontraktor atas kebenaran
gambar gambar tersebut.
1.4.2. Gambar gambar pekerjaan sementara
a. Umum
Semua gambar yang disiapkan oleh Kontraktor harus terperinci, dan diserahkan
kepada Direksi sebelum tanggal program pelaksanaan atau dalam waktu yang
telah ditentukan dalam kontrak.
Gambar-gambar harus menunjukkan detail dari pekerjaan sementara, pengalihan
aliran dan sebagainya.
Gambar gambar yang diusulkan Kontraktor yang dipakai dalam pelaksanaan
konstruksi juga harus diserahkan kepada Direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap.
b. Gambar gambar untuk pekerjaan sementara yang ditinggalkan.
Kontraktor hendaknya mengusulkan pekerjaan sementara yang berkaitan dengan
pekerjaan tetap, secara lebih mendetail dan diserahkan kepada Direksi untuk
mengubah dan mendapat persetujuan sebelun tanggal dimulainya pelaksanaan.1.4.3. Gambar gambar yang sebenarnya terbangun / terpasang (as built drawing)
Selama masa pelaksanaan, kontraktor harus memelihara satu set gambar yang
dilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap pekerjaan. Pada gambar yang
memperlihatkan perubahan yang sudah dikerjakan sesuai dengan kontrak, sejauh
gambar tersebut sudah dilaksanakan dengan benar kemu dian dicap sudah
dilaksanakan .
Gambar-gambar yang dilaksanakan akan diperiksa tiap bulan dilapangan oleh
Direksi dan tiap hari oleh pengawas Lapangan, dan apabila diketemukan hal-hal yang
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
3/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 3
tidak memuaskan dan tidak dilaksanakan, paling lambat harus diperiksa kembali
selama 6 ( enam ) hari kerja.
1.5. Standar
Semua bahan dan mutu untuk pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari
Normalisasi Standar Indonesia.
Bila ada pasal-pasal pekerjaan yang tidak ada Standar Indonesia, maka dapat dipakai British
Standard yang sesuai dengan spesifikasi ini.
Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya diperinci disini atau tidak dicakup
oleh Standar Nasional haruslah bahan dan mutu pekerjaan kelas utama.
1.6. Program Pelaksanaan dan Pelaporan
1.6.1. Program Pelaksanaan
Kontraktor harus melaksanakan Program Pelaksanaan Sesuai dengan Syarat
syarat kontrak dengan menggunakan CPM network. Program tersebut harus dibuat
dalam dua bentuk yaitu bar-chart dan daftar yang memperlihatkan setiap kegiatan :
Mulai tanggal paling awal
Mulai tanggal paling akhir
Waktu yang diperlukan
Waktu float
Sumber tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan
Aktivitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan pekerjaan
sementara dan tetap, kelonggaran waktu yang diperlukan untuk persiapan dan
persetujuan gambar gambar, pengiriman peralatan dan bahan kelapangan dan juga
kelonggaran dengan adanya hari libur umum maupun keagamaan.
1.6.2. Laporan kemajuan pelaksanaan
Sebelum tanggal sepuluh tiap bulan atau pada suatu waktu yang ditentukan Direksi.
Kontraktor harus menyerahkan 5 ( lima ) salinan laporan kemajuan Bulanan dalam
bentuk yang bisa diterima oleh Direksi, yang menggambarkan secara detail kemajuan
pekerjaan selama selama bulan yang terdahulu, Laporan sekurang-kurangnya harusberisi hal-hal sebagai berikut :
a. Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai pada bulan
laporan maupun prosentase rencana yang diprogramkan pada bulan berikutnya.
b. Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan maupun prosentase
rencana yang diprogramkan harus sesuai dengan kemajuan pekerjaan yang dicapai
pada bulan laporan.
c. Rencana kegiatan dalam waktu dua bulan berturut-turut dengan ramalan tanggal
permulaan dan penyelesaian.d. Daftar tenaga buruh setempat
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
4/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 4
e. Daftar perlengkapan konstruksi, peralatan dan bahan dilapangan yang digunakan
untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk yang sudah datang dan dipindahkan dari
lapangan.
f. Jumlah volume pekerjaan yang merupakan bagian pekerjaan tetap harus diuraikan
sebagai berikut :
Jumlah volume untuk berbagai pekerjaan beton
Jumlah volume dari berbagai pekerjaan galian dan timbunan
Jumlah volume dari pekerjaan pasangan batu yang diselesaikan
Jumlah banyaknya bangunan, dll
g. Uraian pokok pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama masa laporan.
h. Daftar besarnya pembayaran terakhir yang diterima dan kebutuhan pembayaran
yang diperlukan pada bulan berikutnya.
i. Hal hal lain yang diminta sesuai dengan kontrak, dan masalah yang timbul atau
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan selama bulan laporan.
1.6.3. Rencana kerja harian, mingguan dan bulanan
Kontraktor harus menyerahkan 2 ( dua ) rangkap Rencana Mingguan yang sudah
disetujui oleh Direksi setiap akhir Minggu dan untuk minggu minggu berikutnya.
Rencana tersebut harus sudah termasuk pekerjaan tanah, pekerjaan konstruksi lainnya
yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, pengadaan bahan pengangkutan
bahan dan peralatan dan lain lain yang dimiliki Direksi.
Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) rangkap rencana kerja harian secara
tertulis semua kemajuan yang sudah disetujui oleh Direksi setiap hari maupun untuk
hari hari berikutnya. Rencana kerja harus mencakup pekerjaan tanah, pekerjaan
beton dan kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Kontraktor harus menyediakan Rencana Kerja Bulanan dalam sistem bar-chart
pada akhir bulan dan untuk bulan-bulan berikutnya. Rencana kerja ini harus
memperlihatkan tenggang waktu dari mulai sampai akhir kegiatan umum dengan
volume pekerjaan. Rencana Kerja ini harus diserahkan kepada Direksi pada hariketiga tiap bulan untuk perbaikan dan perubahan.
1.6.4. Rapat bersama untuk membicarakan kemajuan pekerjaan
Rapat tetap antara Direksi dan Kontraktor diadakan seminggu sekali pada waktu yang
telah disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud dari rapat ini membicarakan kemajuan
pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan yang diusulkan untuk minggu
selanjutnya dan membahas permasalahan yang timbul agar dapat segera diselesaikan.
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
5/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 5
1.7. Bahan dan Perlengkapan yang Harus Disediakan oleh Kontraktor
1.7.1. Umum
Kontraktor harus menyediakan semua bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk
penyelesaian pekerjaan kecuali yang tercantum dalam kontrak, semua bahan dan
perlengkapan yang merupakan bagian dari pekerjaan harus baru dan sesuai dengan
standar yang diberikan dalam Spesifikasi atau standar dalam Spesifikasi Umum.
Bila Kontraktor dalam mengusulkan penyediaan bahan dan perlengkapan tidak sesuai
dengan suatu standar seperti tersebut diatas, Kontraktor harus segera memberitahukan
kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi.
1.7.2. Perlengkapan konstruksi
Kontraktor harus segera menyediakan semua perlengkapan konstruksi yang
diperlukan dalam pelaksanaan dalam jumlah yang cukup. Apabila Direksi
memandang belum sesuai dengan Kontrak, maka Kontraktor harus segera memenuhi
kekurangannya. Dalam penyediaan semua perlengkapan dan peralatan harus lengkap
dengan spare parts yang cukup dan memeliharanya agar pekerjaan dapat dikerjakan
dengan sempurna.
1.7.3. Pemeriksaan bahan dan perlengkapan
Perlengkapan dan bahan yang disediakan oleh Kontraktor akan dilakukan
pemeriksaan sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak pada salah satu atau lebih tepat
yang telah ditentukan Direksi.
a. Tempat produksi dan pembuatan
b. Tempat pengapalan
c. Lapangan
Kontraktor supaya menyerahkan penjelasan yang menyangkut perlengkapan dan
bahan kepada Pemberi Tugas sesuai yang diminta untuk tujuan pemeriksaan, tetapi
bagaimanapun juga tidak meringankan Kontraktor dari tanggung jawabnya untuk
menyediakan perlengkapan dari bahan sesuai dengan Spesifikasi.
1.7.4. Spesifikasi, brosur dan data yang harus disediakan oleh KontraktorKontraktor supaya menyerahkan Direksi tiga set spesifikasi yang lengkap, brosur dan
data bahan dan perlengkapan untuk mendapatkan persetujuan, dan harus disediakan
sesuai dengan kontrak dalam waktu 30 ( tiga puluh ) hari dari sejak Surat Perintah
Kerja. Persetujuan dari Spesifikasi, brosur dan data bangunannya juga tidak
meringankan Kontrak dari tanggung jawabnya dalam hubungannya dengan Kontrak.
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
6/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 6
1.8. Survey Pengukuran Pekerjaan
1.8.1. Bench Mark
Tanda dasar untuk proyek merupakan Bench Mark yang terletak berdekatan
dengan Saluran Induk seperti terlihat pada Gambar. Ketinggian dari Bench Mark ini
adalah didasarkan pada titik tetap utama.
Bench Mark yang lain dan titik referensi yang terlihat pada gambar yang
diberikan kepada Kontraktor sebagai Referensi. Sebelum menggunakan suatu Bench
Mark dan titik referensi kecuali Bench Mark dasar untuk setting out pekerjaan,
Kontraktor perlu melakukan pengukuran pemeriksaan untuk kepuasan ia sendiri atas
ketelitiannya. Pemberi tugas tidak akan bertanggung jawab atas ketelitian Bench
Mark yang lain begitu juga dengan titik referensinya.
Kontraktor perlu mendirikan Bench Mark tambahan sementara untuk
kemudahannya, tetapi setiap Bench Mark sementara yang didirikan merupakan
rencana dan tempatnya setujui oleh Direksi dan akan merupakan ketelitian yang
berhubungan dengan Bench Mark yang didirikan oleh Direksi.
1.8.2. Permukaan tanah asli untuk tujuan pengukuran
Muka tanah yang terlihat pada gambar akan dianggap betul sesuai dengan
Kontrak. Apabila terjadi keraguan dari Kontraktor kebenaran dari muka tanah,
sekurang kurangnya 30 ( tiga puluh ) hari sebelum mulai kerja Kontraktor
memberitahukan kepada Direksi secara tertulis untuk menyesuaikan dan
melaksanakan pengukuran kembali ketinggian muka tanah tersebut.
Dalam segala hal sebelum memulai melaksanakan pekerjaan tanah Kontraktor
akan mengukur dan mengambil ketinggian terhadap daerah yang diduduki pekerjaan,
dengan menggunakan Bench Mark atau titik referensi yang disetujui Direksi secara
tertulis untuk menyesuaikan dan melaksanakan pengukuran kembali ketinggian muka
tanah tersebut.
Dalam segala hal sebelum memulai melaksanakan pekerjaan tanah Kontraktor
akan mengukur dan mengambil ketinggian daerah yang diduduki pekerjaan, denganmenggunakan Bench Mark atau titik referensi yang disetujui Direksi pada saat wakil
Direksi berada. Ketinggian muka tanah yang ditentukan perlu mendapat persetujuan
Direksi. Pengukuran volume yang dikerjakan dibuat berdasarkan ketinggian yang
disetujui.
1.8.3. Bantuan Pengukuran Staf Direksi
Kontraktor bekerja sama Direksi dalam pemeriksaan setting out dan dalam
melaksanakan pengukuran nuntuk mengetahui secara pasti kemajuan pekerjaan yang
diperlukan dalam proses pembayaran. Dalam pemasangan patok yang cukup, tiang,pinggir yang lurus, penyangga, cetakan profil dan lain lain yang perlu untuk
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
7/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 7
pemeriksaan setting out dan pengukuran kemajuan pekerjaan harus sesuai dengan
petunjuk Direksi. Semua biaya untuk bahan dan buruh untuk maksud tersebut diatas
merupakan benda Kontraktor. Dan biaya tersebut sudah termasuk dalam harga satuan
di dalam pekerjaan lain lain pada daftar volume pekerjaan.
1.9. Pekerjaan Sementara
1.9.1. Umum
Kontraktor akan bertanggung jawab terhadap perencanaan, spesifikasi, pelaksanaan
dan berikut pemindahan semua pekerjaan sementara untuk melaksanakan pekerjaan
sebaik baiknya. Detail dari pekerjaan sementara dimana Kontraktor bermaksud
untuk melaksanakan dilapangan, pertama tama diserahkan kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan sesuai dengan prosedur dalam Spesifikasi Umum. Apabila
Kontraktor bermaksud mengajukan alternatif untuk pekerjaan sementara diluar daerah
lapangan seperti terlihat pada gambar, semua biaya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan termasuk pembebasan tanah, sewa tanah dan sebagainya, ditanggung
oleh Kontraktor dan biayanya sudah termasuk pada uraian pekerjaan pada daftar
volume pekerjaan. Keterlambatan tidak akan meringankan Kontraktor terhadap
tanggung jawab untuk memenuhi ketentuan dalam Kontrak. Dalam hal tersebut tidak
diberikan perpanjangan waktu bila terjadi keterlambatan.
1.9.2. Lapangan kerja
Lapangan kerja seperti terlihat pada gambar yang digunakan untuk melaksanakan
pekerjaan, dijamin oleh pemberi tugas dan bebas dari biaya pembebasan tanah.
Kontraktor sedapat mungkin melaksanakan pekerjaan sementara pada tanah tadi
seperti terlihat pada gambar atau seperti petunjuk Direksi. Kontraktor hendaknya
membatasi kegiatan peralatan dan anak buahnya pada tanah yang sudah dibebaskan
termasuk arah jalan masuk yang disetujui Direksi sehingga mengurangi kerusakan
tanaman / pemilikan dan kerusakan tanah. Bekas yang dilalui kendaraan agar
diperbaiki. Sebelum diterimanya pekerjaan oleh pemberi tugas, tanah harus
dikembalikan ke keadaan semula.Kontraktor bertanggung jawab langsung kepada pemberi tugas untuk semua
kerusakan, misalnya kerusakan tanaman atau tanah hasil galian baik milik pemberi
tugas atau orang lain. Kontraktor mengganti terhadap semua kehilangan dan tuntutan
karena kerusakan tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak.
1.9.3. Kantor, Kontraktor, Perkampungan, Gudang, Bengkel, Pemondokan Buruh dsb.
Kontraktor harus menyediakan, memelihara, mengerjakan dan memindahkan
bangunan sementara seperti kantor Kontraktor, Perkampungan stafnya, gudang,
pemondokan buruh dan bangunan sementara lainnya setelah selesai pekerjaan, supayadiserahkan kepada pemberi tugas.
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
8/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 8
Kontraktor supaya menyerahkan rancangan tempat kerja dan bangunan sementara
secara umum kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan pada waktu yang
ditetapkan. Pelaksanaan pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum mendapat persetujuan
Direksi.
Perkampungan staf Kontraktor dan pemondokan buruh harus dilengkapi dengan
semua pelayanan yang perlu seperti, saluran pembuangan, penerangan jalan, jalan
gang, tempat parkir, pemagaran, kesehatan, ruang masak, pencegahan kebakaran dan
peralatan pencegahan api sesuai dengan batas yang ditentukan dalam Kontrak.
Kontraktor supaya juga melengkapi keperluan air bersih dan penerangan yang cukup
untuk kantor Kontraktor, perkampungan stafnya, pemondokan buruh, bengkel, dan
tempat lainnya di daerah kerja.
1.9.4. Perlengkapan kantor Direksi
Kontraktor harus menyediakan sebuah bangunan sekurang kurangnya 45 m
dari lantai yang terdiri dari 3 kantor 15 m dilengkapi satu toilet dan kamar mandi
luas 4 m.
Kantor Direksi tersebut harus dibangun dengan baik, tahan dan dilengkapi
dengan jendela untuk memberikan penerangan yang cukup untuk setiap kantor dan
dilindungi oleh terali besi dan kerai, air minum, alat penerangan, pembuangan dan
alat komunikasi. Semua biaya untuk keperluan tersebut ditanggung Kontraktor.
Kantor Direksi harus dilengkapi dengan barang barang sebagai berikut :
a) 3 meja dengan 6 kursi dan 1 set meja tamu
b) 2 almari / rak
c) Penerangan lampu secukupnya
d) 3 lampu sudut
e) Papan untuk menentukan gambar pelaksanaan
f) Toilet dan kamar mandi dilengkapi dengan 1 wc jongkok, 1 bak mandi dan 1
lampu.
1.9.5. Pekerjaan pengeringan selama pelaksanaanPembuangan air dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan seperti cofferdam,
saluran, drainase dan genangan atau bangunan sementara yang lain pada saat
pembuangan air dilaksanakan. Kontraktor harus memasang, mengerjakan,
memelihara semua pipa dan peralatan lain yang diperlukan untuk pembuangan air
dari bermacam macam pekerjaan dan untuk pemeliharaan pondasi serta bagian
pekerjaan yang lain agar bebas dari air dan pekerjaan konstruksi sesuai dengan syarat
syarat. Kontraktor bertanggung jawab untuk memperbaiki kerusakan akibat banjir
atau kegagalan pembuangan air atau pekerjaan pengaman atas biaya Kontraktor.
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
9/47
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
10/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 10
1.2. Pekerjaan Tanah
Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan menurut ukuran dan
ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar atau menurut ukuran dan ketinggian lainnya, yang
mungkin akan diperintahkan oleh Direksi. Ukuran berdasarkan atau berhubungan dengan
ketinggian tanah, atau jarak terusan harus ditunjukkan kepada Direksi lebih dahulu, sebelum
memulai pekerjaan tanah pada setiap tempat. Yang dimaksud dengan ketinggian tanah dalam
spesifikasi adalah tinggi permukaan tanah sesudah pembersihan lapangan dan sebelum
pekerjaan tanah dimulai.
1.3. Jalan Masuk
Pemborong harus memanfaatkan dan memelihara jaringan jalan masuk yang sudah ada
beserta bangunan perlengkapan yang dilalui selama pelaksana.
1.4. Luasnya Penggalian
Luasnya penggalian harus sekecil mungkin menurut petunjuk Direksi untuk pekerjaan
bangunan. Penggalian dimulai dari muka tanah dengan harus mengambil lebar yang cukup
sesuai gambar atau ditentukan lain oleh Direksi.
Perbaikan/Pembangunan Saluran Terbuka dan Saluran Tertutup (Pipa) harus dibatasi
Panjangnya dan harus mendapat persetujuan Direksi terlebih dahulu secara tertulis, kecuali
persetujuan secara tertulis dari Direksi, Pekerjaan pada setipa panjang yang disetujui harus
diselesaikan sampai memuaskan Direksi, sebelum pekerjaan selanjutnya dimulai.
1.5. Tanah Pinjaman ( Borrow Area )
Dimana disebutkan atau diperintahkan oleh Direksi, Bahan timbunan yang diperlukan untuk
pekerjaan harus diambilkan dari daerah pinjaman (Borrow Area) yang disetujui setelah diuji
untuk mengetahui kecocokan bahan.
Sebelum penggalian pada tanah tersebut, permukaannya harus dikupas dari tanaman-tanaman
termasuk akar-akarnya. Apabila diperintahkan Direksi, tanah harus dikupas sampai
kedalaman 0,25 M untuk sementara ditimbun dan ditempatkan disekitarnya.
Setelah selesai penggalian pemborong harus meninggalkan daerah kerja dalam keadaan rapi
sampai memuaskan Direksi termasuk semua pekerjaan tanah yang diperlukan untuk mencegah penggenangan air didaerah tersebut.
Pemborong harus menggali, memuat, mengangkut, membuang, membentuk dan memadatkan
bahan-bahan pengguna tersebut seperti yang diharuskan pada pasal 1.07 atau 2.02 sesuai
dengan ukuran yang tercantum dalam gambar.
1.6. Percobaan Pendahuluan Untuk Bahan Timbunan.
Bila diperintahkan oleh Direksi, bahan-bahan yang diusulkan sebagai bahan timbunan harus
diuji ditempat menurut ketentuan didalam BS 1377 guna mendapatkan karekteristik dan sifat-
sifatnya.
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
11/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 11
1.7. Pemadatan Khusus Pada Timbunan
Pemadatan timbunan khusus harus terdiri dari bahan bahan yang telah disetujui dihampar
dalam tiap tiap lapisan dasar dengan ketebalan merata dengan kemiringan luar, dan
kemudian dipadatkan sehingga tebal setelah padat tidak lebih dari 0,15 m, kandungan air dari
tanah timbunan harus dijaga sedemikian baik secara pengeringan alami atau dengan
pembasahan memakai alat semprot. Pemadatan harus menggunakan mesin giling, alat
pemadat, penggetar atau peralatan lainnya yang disetujui sehingga menghasilkan kepadatan
tidak kurangdari 95 % dari pemadatan kering yang dilaksanakan menurut BS 1377 Test 11.
Apabila menurut pemadatan Direksi hasil pemadatan kering yang dilaksanakan sesuai dengan
keadaan lapangan lebih kecil dari 95 % dari pemadatan kering yang dilaksanakan menurut BS
1377 sekalipun Pemborong telah mengikuti semua lengkap yang tercantum dalam spesifikasi,
maka Direksi maksimum dan pemadatan khusus pada timbunan ini. pengujian kemadatan
menurut BS 1377 akan sering dilaksanakan oleh Direksi selama pemadatan berlangsung.
1.8. Penggalian Tanah Jelek
Jika suatu bahan yang jelek terdapat di tempat pondasi, Pemborong harus memindahkan dan
membuangnya ke tempat yang disetujui oleh Direksi. Jika tidak ada perintah lain dari Direksi,
pemborong harus mengisi lubang dalam pondasi tersebut dengan pasangan batu untuk
bangunan, dengan bahan timbunan tanggul untuk tanggul dan dengan bahan berbutir yang
dibenarkan untuk jalan, saluran, pipa, pasangan tegak dan lapis lindung tebing.
Jika pemborong menjumpai suatu bahan yang menurut pendapatnya mungkin tidak baik, dia
harus segera memberitahukan secara tertulis kepada Direksi, yang akan memberi petunjuk
kepada pemborong apakah bahan tersebut akan ditentukan sebagai bahan jelek atau baik.
Biaya yang berhubungan dengan bahan yang jelek itu harus dipikul oleh pemborong. Jika
menurut pendapat Direksi ketidakbaikan itu disebabkan oleh kegagalan pemborong untuk
memenuhi spesifikasi, termasuk menjaga agar galian bebas dari air.
Persetujuan Direksi untuk hal- hal diatas tidak dapat dipakai untuk menghilangkan tanggung
jawab pemborong apabila terdapat kegagalan didalam melaksanakan bangunan pada tanah
jelek.1.9. Penyiapan Tanah
Sebelum mengerjakan timbunan, permukaan dari tanah yang akan ditimbun harus disiapkan.
Permukaan tanah tersebut diatas harus dibersihkan dari segala tumbuh tumbuhan termasuk
akar akarnya.
Sebelum mulai menimbun, permukaan tanahnya harus digeruk sampai kedalaman yang lebih
besar dari retak retak tanah yang ada dan paling tidak sampai kedalaman 0,15 m, dan kadar
air dari tanah yang digeruk harus dijaga baik secara pengeringan alami atau pembasahan
dengan alat semprot.
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
12/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 12
1.10. Tambahan untuk Penurunan Tanah pada Tanggul
Pemborong harus memperhitungkan tambahan pengisian untuk pemadatan sendiri, dan
penurunan dari tanggul, baik disebutkan atau tidak, muka tinggi, lebar dan ukuran permukaan
yang telah selesai, pada akhir masa pemeliharaan harus sesuai dengan tinggi, dan ukuran yang
ditunjukkan dalam gambar gambar.
2. SALURAN
Semua pasal yang termasuk di dalam pekerjaan tanah secara umum yaitu dari pasal 1 10
berlaku untuk bagian saluran saluran kecil apabila kedua pasal bertentangan, maka bagian
dari pasal dibawah ini yang berlaku.
2.1. penggalian dan Pembuangan
Tanah galian dari saluran saluran pengairan atau pembuangan harus dibuang diluar tanggul
atau disuatu tempat yang ditentukan oleh Direksi.
Tanah dari galian tersebut dapat digunakan kalau menurut pertimbangan Direksi dapat
dipertanggung jawabkan secara teknis. Pemborong harus menyiapkan rencana pelaksanaan
pekerjaan tanah untuk setiap bagian dari pekerjaan pada suatu saat, dengan detail lokasi dan
program penggalian dari saluran dan membuang tanahnya sebagai timbunan.
Pemborong harus mengajukan usul karena pelaksanaan pekerjaan selambat lambatnya 14
hari sebelum tanggal yang dimaksudkannya untuk dimulai pekerjaan tanah dari tiap tiap
bagian pekerjaan, sebagai pemberitahuan kepada Direksi. Rencana itu harus berisi keterangan
keterangan tentang penilaian pemborong terhadap tanah kelebihan yang harus ditempatkantanggul pembuangan terpisah.
2.2. Tanggul
Tanggul untuk saluran pembawa, saluran pembuangan, jalan dan lain lainnya, apabila tidak
dinyatakan lain harus dibentuk dari tanah hasil galian dari saluran pembawa atau saluran
pembuang itu, bila memungkinkan.
Bila bahan untuk tanggul itu tidak memungkinkan atau kurang bila diambil dari hasil galian
saluran pembawa atau pembuang, maka kekurangan bahan diatas harus diambil dari tanah
pinjaman seperti yang diisyaratkan dalam pasal 1.5.Tanggul untuk saluran dengan ketinggian melebihi muka tanah asli dibuat rapat air, dan tidak
boleh ada tanda tanda rembesan sesudah diisi dengan debit maksimum dalam waktu
panjang.
Tanggul yang dipakai sebagai jalan inspeksi atau jalan masuk harus dibentuk seperti yang
diuraikan berikut atau dibuat dengan cara lain yang disetujui Direksi. Bahan timbunan
dihampar horisontal dengan ketebalan merata secara lebih dari 0,25 m.
Pemadatan harus dilaksanakan dengan mesin penggilas, mesin pemadat, mesin penggetar atau
cara lain yang disetujui sehingga hasil pemadatan mencapai tidak kurang 90% dari pemadatan
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
13/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 13
kering yang dilaksanakan menurut BS 1377 test 11. Pengujian kepadatan menurut BS 1377
akan sering dilakukan oleh Direksi selama pelaksanaan pemadatan berlangsung.
Timbunan diatas tanah asli di belakang ( backfilling ) bangunan baru, terkecuali yang telah
disebutkan dalam pasal 1.7, harus dipadatkan seperti yang diuraikan diatas untuk tanggul
tanggul yang dipakai untuk jalan inspeksi. Apabila tidak ditentukan lain dalam gambar atau
atas perintah Direksi maka semua tanggul harus mempunyai kemiringan (slope) 1:4 ke arah
luar. Tanggul yang merupakan jalan inspeksi atau jalan masuk harus dibuat dengan arah dan
ketinggian sedemikian rupa sehingga dapat dilalui dengan aman dan mudah.
2.3. Ketelitian dalam Pekerjaan Tanah
Ketelitian mengenai tinggi dan ukuran dapat diijinkan sebagai diterangkan dibawah ini,
apabila luas rata penampang basah saluran untuk panjang 500m, seperti yang tertera pada
gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi.
Dasar saluran : + 0,05 m atau 0,10 m tegak
Level puncak timbunan : + 0,10 m tegak
Dasar kemiringan timbunan : + 0,05 m mendatar
Puncak kemiringan timbunan : + 0,10 m mendatar
Garis sumbu dari saluran, tanggul dan jalan harus diletakan dengan teliti dan tidak boleh
dipengaruhi oleh toleransi tersebut diatas. Semua permukaan harus diselesaikan dengan rapi
dan halus.
2.4. Peralihan
Pada setiap perubahan tampang lintang peralihan harus dibuat pada dasar dan talud saluran
dibuat sedemikian rupa sehingga perubahan pada arah tegak atau mendatar tidak lebih dari 1 :
10.
2.5. Celah celah Pada Tanggul
Dimana perlu pada tempat bangunan atau pada tempat yang diperintahkan, pemborong harus
meninggalkan atau membuat celah celah pada tanggul kemudian membangun kembali
seperti semula setelah selesai bangunan tersebut.
2.6. Longsoran di TaludPemborong harus mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mencegah
terjadinya longsoran dari talud galian dan tanggul. Dalam hal terjadinya longsoran,
pemborong harus memperbaiki semua pekerjaan dan kerusakan yang bersangkutan dan
melaksanakan setiap perubahan yang diperlukan sampai memuaskan Direksi.
2.7. Kelebihan Penggalian dan Tanah tanah Longsor
Jika saluran digali atau tanggul dibuat tidak sesuai dari yang disebutkan, pemborong harus
membangunnya kembali seperti ditentukan menurut petunjuk Direksi.
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
14/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 14
3. BANGUNAN
3.1. Pekerjaan Pengeringan
Pemborong harus berusaha agar galian bebas dari air selama masa pembangunan. Cara
menjaga galian bebas dari air pengeringan dan pembuangan air harus dilaksanakan dengan
cara yang dapat disetujui oleh Direksi. Pemborong harus menjamin setiap waktu adanya
peralatan yang baik dan cukup di lapangan guna menghindari terputusnya pekerjaan
pengeringan.
3.2. Cara Penggalian
Pemborong harus menyampaikan usulnya mengenai cara cara penggalian termasuk detail
dari konstruksi penahan yang mungkin diperlukan guna mendapat persetujuan Direksi secara
tertulis sekurang kurangnya 14 hari sebelum dimulainya pekerjaan sehingga keamanan
penggaliannya terjamin.
3.3. Penggalian pada Bangunan
Penggalian harus dilaksanakan sedemikian hingga masih memungkinkan dikerjakan
pengeringan cukup dapat membuat penyokong bagi tebing galian dan masih cukup ruangan
untuk pembuatan pemadatannya dan lain lain kegiatan pekerjaan lainnya.
3.4. Penggalian Untuk Pipa
Dasar galian untuk pipa/bis beton akhirnya harus dirapikan dengan tangan atau metode lain
yang disetujui atau diperintahkan oleh Direksi, secepatnya sebelum pipa diletakan.
3.5. Kelebihan PenggalianPenggalian yang melebihi batas yang ditentukan pada gambar atau yang diperintahkan
menurut pasal 3.3 harus diisi kembali oleh pemborong dengan tanah yang dipadatkan
sebagaimana yang dikehendaki Direksi.
3.6. Perapian Permukaan Galian Dengan Tangan
Dasar galian yang akan menerima beton pasangan batu atau isian yang dipadatkan 0,15m
yang terakhir dari galian harus dirapikan oleh Direksi. Hal ini dilakukan setelah pembersihan
semua lumpur pada waktu akan menempatkan beton, pasangan batu atau isian.
3.7. Pemilihan dan Pemadatan Tanah IsianDimana pengisian kembali dibawah muka tanahdan dekat dengan bangunan diperlukan bahan
yang akan dipakai harus disetujui oleh Direksi dan dipadatkan sesuai pasal 1.7.
5. JALAN INSPEKSI
5.1. Umum
Sepanjang tepi saluran pada umumnya dibuat jalan inspeksi. Jalan inspeksi ini biasanya
ditempatkan diatas salah satu tanggul dari saluran tetapi kadang-kadang pada jalur jalan yang sudah
ada dan dekat dengan saluran.
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
15/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 15
5.2. Pekerjaan Tanah
Dimana jalan terletak pada salah satu tanggul dari saluran, cara penyiapan tanah sama untuk tiga
macam lapis atas jalan tersebut diatas. Pekerjaan tanah untuk jalan inspeksi dikerjakan sama dengan
untuk pekerjaan saluran. Tubuh jalan dibentuk dengan kemiringan 1:40 keluar dari sisi saluran.
Apabila konstruksi jalan tidak dikerjakan sesudah pekerjaan tanah selesai, maka muka tanah harus
digaruk dan dipadatkan kembali secepatnya sebelum jalan di pasang.
5.3. Jalan Inspeksi Pada Jalan Yang Telah Ada
Dimana jalur jalan inspeksi diatas jalur dari jalan krikil/batu atau jalan tanah yang telah ada, bila
diperintahkan jalan itu harus ditingkatkan atau dibangun kembali secukupnya sampai sesuai dengan
pasal 5.3 samapi 5.9.
Dimana jalur jalan inspeksi berada diatas jalur jalan lapis macadam, batas pekerjaan adalah oprit
dari jalan macadam sampai jalan inspeksi yang baru. Tanjakan harus dikerjakan sesuai dengan pasal
5.1 sampai 5.9 diatas diikuti dengan lapisan campuran aspal pasir setebal 0,05 sejauh 10 m dari jalan
yang ada. Kemiringan tanjakan tidak boleh lebih curam dari 1 : 20.
BETON
1. BAHAN BAHAN
1.1. Semen
Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan harus Portland cement, harus produksi dalam negeri
dan sesuai dengan PBI 1971, NI 2. Pemborong harus menyediakan tempat semen apabila diminta
oleh Direksi, keduanya yaitu contoh dari gudang pemborong di lapangan dan dari pihak pabrik, ataupemborong harus menguhi semen menurut PBI 1971 (NI 2).
Portland cement yang disimpan dalam gudang lapangan harus memenuhi persyaratan teknis
penyimpanan bilamana Portland cement telah mengeras, maka tidak boleh dipakai untuk campuran.
1.2. Bahan Batuan
Bahan batuan untuk beton dan adukan harus memenuhi pasar standart Nasional Indonesi SNI-2.
Pasir harus diambil dari sungai atau tambang pasir. Penambahan bahan lain seperti
pasir dan batu pecah akan diijinkan, apabila menurut pendapat Direksi pasir yang
tidak memenuhi gradasinya. Kandungan maksimum terhadap lembung lanau dandebu tidak boleh lebih dari 3% perbandingan berat.
Bahan batuan (krikil) harus memenuhi persyaratan dan bergradasi baik dengan
diameter maksimum tergantung dari kelas betonnya.
Apabila kelas dari beton menghendaki perlawanan abrasi yang baik, maka bahan
batuan harus diambil dari lokasi setempat yang menurut penilaian Direksi adalah
yang terbaik.
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
16/47
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
17/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 17
2. ACUAN DAN PEKERJAAN PENYELESAIAN
1.1. Acuan
Acuan harus dibuat untuk tetap kaku selama pengecoran dan pengerasan dari beton dan untuk
memperoleh bentuk permukaan yang diperlukan. Pemborong harus menyerahkan rencana rencana
dan penjelasan tentang acuan dan harus membuat contoh contoh acuan untuk mendapat pengesahan
Direksi.
Acuan harus dipasang sempurna, sesuai dengan bentuk bentuk dan ukuran yang benar dari
pekerjaan beton yang ditunjukkan dalam gambar. Cara pendukungan yang akan menghasilkan lubang-
lubang atau tali kawat yang membentang pada seluruh lebar dari permukaan ke permukaan beton
tidak dibenarkan. Acuan penutup harus dibuat pada permukaan beton, dimana kemiringannya lebih
kurang dari 1:3 (1 atas 3).
Acuan untuk permukaan beton harus sedemikian rupa untuk mencegah hilangnya bahan bahan
dari beton dan menghasilkan permukaan beton yang padat. Jika dibutuhkan oleh Direksi acuan untuk
permukaan beton yang kelihatan harus sedemikian rupa sehingga menghasilkan yang halus tanpa
adanya garis atau kelihatan terputus. Tiap kali sebelum pembetonan dimulai, acuan harus diperiksa
dengan teliti dan dibersihkan.
Pembetonan hanya boleh dimulai apabila Direksi sudah memeriksa dan memberi persetujuan
terhadap acuan yang telah dibangun. Untuk pembetonan dicuaca panas atau kering, pemborong harus
membuat rencana acuan dan membukanya, sehingga permukaan permukaan beton dapat terlihat
untuk dimulai perawatan sesegera mungkin.Acuan hanya boleh dibuka hanya dengan izin Direksi dan pekerjaan pembukaan setelah mendapat
izin harus dilaksanakan dibawah pengawasan seorang mandor yang berwenang. Harus diberi
perhatian yang besar pada waktu pembukaan acuan untuk menghindari kegoncangan atau pembalikan
tegangan beton.
Dalam hal mana Direksi berpendapat bahwa usul pemborong untuk membuka acuan belum pada
waktunya baik berdasarkan perhitungan cuaca atau dengan alasan lainnya maka ia boleh
memerintahkan pemborong untuk menunda pembukaan acuan dan pemborong tidak boleh menuntut
kerugian atas penundaan tersebut.Untuk beton semen Portland biasa pada waktu paling sedikit untuk pembukaan acuan harus
menurut pada daftar dibawah ini :
Muka sisi balok, lantai dan dinding 1 hari
Bagian bawah 21 hari
1.2. Perancah
Tiang tiang perancah harus dipasang diatas papan kayu yang kokoh harus mudah disetel dengan
baji. Tiang perancah boleh mempunyai paling banyak satu sambungan yang tidak sokong kearah
samping. Bambu tidak boleh digunakan untuk tiang perancah, stabilitas perlu dipikirkan terutama
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
18/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 18
terhadap berat sendiri beton, serta beban lain yang timbul selama pengecoran, seperti akibat getaran
alat penggetar, berat pekerja dan lain lain.
1.3. Pekerjaan Permukaan
Untuk menyelesaikan permukaan beton dibedakan dua jenis, sebagaimana diuraikan berikut :
Penyelesaian kasar
Penyelesaian kasar dari beton adalah penyelesaian yang dihasilkan oleh cor yang
menggunakan cetakan dari kayu yang bergergaji baik dan disambung sambung dengan
tajam dan siku siku.
Permukaan beton yang diacu dengan penyelesaian kasar harus teratur bebas dari tonjolan
tapi tetap agak kasar dan dengan tanda tanda dari sambungan, mata mata kayu sampai
tampak.
Permukaan beton yang tanpa acuan dan ditentukan dengan penyelesaian kasar, harus
digaruk rata dengan kayu lis tetapi dengan mutu yang sama dengan muka beton yang diacu
dengan penyelesaian kasar.
Penyelesaian halus
Penyelesaian halus adalah penyelesaian yang dihasilkan oleh pemakaian papan kayu rata
Plywood atau plat baja untuk acuan. Maka beton yang diacu dan diselesaikan dengan halus
harus bebas dari tanda tanda kayu, lekuk lekuk dan lain lain kesalahan pemotongan.
Pola dari papan cetakan harus teratur, muka beton yang acu dengan penyelesaian halus harus
digaruk kemudian digosok halus dengan penggosok kayu atau baja sampai rata dengan mutu
yang sama seperti yang diacu.
Kecuali ditentukan lain maka penyelesaian halus harus dituntut untuk permukaan beton
yang tetap kelihatan. Muka beton yang terluka, kedap air harus digosok halus dengan baja
sampai halus. Muka beton yang tampak lainnya harus digosok dengan penggosok/lepa kayu
sampai halus.
Pekerjaan menggosok harus dilakukan setelah beton cukup keras agar tidak terjadi
timbulnya air dengan butiran halus dipermukaan. Muka beton tidak boleh diperbaiki tanpa ijin
Direksi sesudah dibongkar cetakannya. Kecuali ditunjuk pada gambar, maka sudut suduttajam harus dibuat tumpul dengan ukuran 2 cm x 2 cm.
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
19/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 19
3. KELAS BETON DAN MUTU PEKERJAAN
3.1. Kelas kelas Beton
Kelas kelas beton yang dipergunakan dalam pekerjaan dan batasan dari bahan bahan pokok
untuk tiap kelas, harus sesuai dengan Standart Nasional Indonesia PBI 1971, NI 2 dan sifat
sifatnya yang terpenting diberikan dalam table berikut :
Kelas
UkuranMaxdari
Krikil(mm)
BeratMin
dari PCTiap m
beton(kg)
BeratMaxdariAir
TiapKg PC
(kg)
Pemakaian TingkatPengawasan
K 300 20 350 0,40 Beton Presstes Pratekan Ketat
Tiang tiang beton bertulang Bagian beton bertulangpracetak Lapisan beton tahan abrasi/aus
K 225 20 330 0,50 Beton bertulang untuk konstruksibesar utama, dan pelat betonpracetak
Ketat
K 175 40 275 0,55 Beton bertulang Ketat Beton masa Pipa
K 125 40 250 0,60 Beton masa KetatBO Lantai kerja Ringan
Bila dipandang perlu oleh Direksi pekerjaan, perbandingan campuran beton akan
ditentukan/diperbaikan selama pekerjaan berlangsung, pemborong tidak boleh merubah perbandingan
campuran beton atau sumber dan bahan bahan tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Direksi.
3.2. Perbandingan campuran
Pemborong harus menentukan perbandingan bahan untuk beton sesuai dengan kelasnya sampaimendapat persetujuan Direksi. Penentuan perbandingan diatas harus sesuai dengan petunjuk Standart
Nasional Indonesia PBI 71 NI-2, kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
Pemborong tidak boleh merubah perbandingan atau sumber bahan yang sudah disetujui tanpa
persetujuan dari Direksi terlebih dahulu.
Persetujuan dari Direksi tentang campuran yang diusulkan tidak akan diberikan sebelum
pemborong mengadakan percobaan campuran dengan pengujiannya untuk tiap kelas beton dan telah
menyerahkan keterangan lengkap hasil percobaannya tentang mutu pekerjaan (faktor keadaan dan
slump), kekuatan dan berat jenis kepada Direksi untuk persetujuan. Pemborong tidak boleh mulaidengan pekerjaan sebelum usul campuran tersebut disetujui.
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
20/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 20
3.3. Campuran Percobaan (Trial mixes)
Pemborong harus membuat campuran percobaan untuk setiap kelas beton dengan memakai alat
alat yang sama yang akan dipakai dipekerjaan. Campuran pemborong akan diizonkan bila kekuatan
dari uji kubus yang diambil dari setiap kelas beton memenuhi syarat syarat spesifikasi untuk
masing-masing kelas beton.
Pembuatan contoh dan pengujian harus memenuhi standart Nasional Indonesia NI-2, PBI tahun
1971.
3.4. Pengujian Beton
Pemborong harus melaksanakan pengujian beton menurut prosedur yang digariskan dalam
Standart Nasional Indonesia, NI-2, PBI 1971.
Pemborong harus mengambil contoh beton untuk tes kubus dari campuran percobaan dan dari
tempat penuangan beton pada pekerjaan kemudian dirawat seperlunya dan menyerahkan kepada
laboratorium yang disetujui untuk diadakan pengujian sesuai diperintahkan.
Kubus kubus harus dibuat dalam cetakan 15 cm x 15 cm x 15 cm seperti diisyaratkan dalam
Standart Nasional Indonesia, NI-2, PBI 1971.
Pemborong harus menjaga untuk menghindari kerusakan pada kubus kubus uji sepanjang tahap
pengujian. Selama pengecoran pemborong harus selalu melakukan Slump Test pada saat memulai
pengecoran. Test test itu harus dilakukan berdasarkan Standart Nasional Indonesia, NI-2, PBI 1971
kecuali ditentukan lain maka hasil test harus sesuai dengan Tabel 4.4.1 dari Standart Nasional
Indonesia NI-2, PBI 1971.
Pemborong harus pasti bahwa untuk tiap test dibuat laporan yang menjelaskan hasil hasil
tersebut dalam satuan mentrik. Pemborong diwajibkan membuat laporan itu dengan format yang
disetujui direkening dan penyerahannya diserahkan dalam rangkap tiga tidak boleh lebih dari 3 hari
setelah test dilaksanakan.
Pemborong harus juga menyerahkan laporan tekanan udara, temperature beton dan bahan bahan
beton untuk mendapatkan persetujuan Direksi. Pemborong harus menyediakan peralatan dan tenaga
lapangan untuk melaksanakan percobaan kubus, slump dan juga alat pencatat temperatur.
3.5. Mengawasi dan Mencampur BetonPemborong harus mencampur dengan hati hati bahan bahan dari tiap kelas beton dengan
perbandingan berdasarkan ukuran voleme. Air harus ditambahkan pada bahan batuan, pasir dan
semen di dalam mesian pengaduk mekanis, banyaknya harus menurut jumlah paling kecil yang
diperlukan untuk memperolah pemadatan penuh. Alat pengukur air harus menunjukan banyaknya air
yang diperlukan dan direncana agar secara otomatis berhenti bila jumlah air tersebut sudah dialirkan
kedalam campuran. Dan kemudian bahan bahan beton seluruhnya harus benar benar tercampur.
Beton pra campur boleh digunakan dengan mendapat persetujuan Direksi lebuh dahulu. Apabila
pencampuran beton kelas K 125 diijinkan dilakukan dengan tenaga manusia maka semen, batuan danpasir harus dicampur diatas lantai kayu yang rapat. Bahan bahan harus diaduk paling sedikit dua kali
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
21/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 21
dalam keadaan kering dan paling sedikit 3x sesudah air dicampurkan, sampai campuran beton
mencapai warna dan kekentalan yang sama/merata.
3.6. Mengangkut, Menempatkan dan Memadatkan Beton
Beton harus diangkut sedemikian rupa sehingga sampai di tempat penuangan, beton masih
mempunyai mutu yang ditentukan dan kekentalan yang memenuhi, dan terjadi penambahan atau
pengurangan apapun sejak meninggalkan tempat adukan. Pemborong harus mendapat persetujuan
Direksi atas pengaturan yang direncanakan, sebelum pekerjaan pembetonan dimulai. Beton tidak
diperbolehkan untuk dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,5 m, ketebelan beton dalam tuangan tidak
boleh lebih dari 1,0 untuk satu kali pengecoran. Pengecoran harus dilaksanakan terus menerus sampai
ketempat sambungan cor yang rencana sebelumnnya. Pemborong harus mengingat pemadatan dari
beton adalah pekerjaan yang penting dengan tujuan yang menghasilkan beton rapat air dengan
kepadatan maximum. Pemadatan harus dibantu dengan pemakaian mesin penggetar dari jenis
tenggelam, tetapi tidak mengakibatkan bergetarnya tulangan dan acuan. Jumlah dan jenis alat getar
yang tersedia untuk dipakai dan setiap masa pembetonan, harus dengan persetujuan Direksi.
3.7. Sambungan Cor
Penjelasan dari kedudukan tempat sambungan sambungan cor harus diserahkan kepada Direksi
untuk mendapat persetujuan sebelum mulai dengan pengecoran.
Penjelasan sambungan harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga pengaruh dari penyusutan
dan suhu sangat diperkecil, dimana pekerjaan beton panjang atau luas menurut Direksi
pelaksanaannya lebih praktis., maka pemborong harus mengatur rencana pelaksanaan sedemikian
rupa, sehingga sebelum beton baru dicorkan menyambung yang lama, beton sudah berumur 4 minggu.
Hubungan cor harus rapat air, dan harus dibentuk dalam garis garis lurus dengan acuan yang
kaku tegak lurus pada garis tegangan pokok dan sejauh mungkin dapat dilaksanakan pada tempat gaya
lintang/geser yang terkecil. Sambungan itu merupakan jenis pertemuan biasa, kecuali jika jenis lain
dikehendaki Direksi. Sebelum beton yang baru dicor disamping beton yang mengeras, beton lama
harus dibersihkan dari batuan diatas seluruh penampangnya dan meninggalkan permukaan kasar yang
bersih dan serta bebas dari buih semen. Ukuran vertikal dari beton yang dituangkan pada satu kali
pengecoran harus tidak lebih dari 7m, meskipun tanpa adanya persetujuan lebih dahulu dari Direksi.3.8. Beton Pracetak
Beton Pracetak harus memenuhi semua ketentuan spesifikasi sejauh itu memungkinkan. Setiap
unit pracetak harus segera ditandai dengan cetakan yang tak bisa hilang dan setelah acuan dibuka
maka setelah 28 hari tidak boleh ada gangguan terhadap beton.
3.9. Pembetonan Diatas Permukaan Yang Tidak Kedap Air
Pemborong tidak boleh melaksanakan pengecoran pada permukaan yang tidak kedap air sebelum
permukaan itu ditutup dengan kulit/membran kedap air atau bahan kedap lainnya yang disetujui oleh
Direksi.
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
22/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 22
3.10. Pembetonan Dalam Cuaca Yang Tidak Menguntungkan
Pemborong tidak boleh mengecor beton pada waktu hujan deras tanpa perlindungan, pemborong
harus menyiapkan alat pelindung beton terhadap hujan dan terik matahari sebelum pengecoran.
Apabila suhu udara melebihi 35 C pemborong tidak boleh mengecor tanpa persetujuan Direksi
dan tanpa mengambil tindakan pencegahan seperlunya untuk menjaga supaya suhu beton pada waktu
pencampuran dan penuangan kurang dari 35 C misalnya dengan menjaga bahan bahan beton dan
acuan agar terlindung dari matahari, atau menyemprot air pada bahan batuan dan acuan.
3.11. Melindungi dan Merawat Beton
Sampai beton mengeras seluruhnya dalam waktu tidak dari 7 (tujuh) hari, pemborong harus
melindungi beton dari pengaruh jelek dari dingin, matahari, suhu tinggi atau rendah pergantian atau
pembalikan derajat suhu, pembebanan sebelum waktunya, lendutan atau tumpukan dan air tanah yang
rusak.
Jika tidak ditentukan oleh Direksi, permukaan beton yang kelihatan agar harus dijaga supaya terus
basah sesudah dicor, tidak kurang dari 7 hari untuk beton dengan semen Portland atau 3 hari untuk
beton semen yang cepat mengeras. Permukaan seperti itu segera dibuka acuannya maka harus segera
ditutupi dengan karung goni yang dibasahkan atau pasir atau lain lain bahan yang mungkin disetujui
Direksi. Pemborong harus membuat perlengkapan khusus atau permintaan Direksi untuk perawatan
dan pembahasan yang dimaksud sepanjang masa dari 6 sampai 24 jam sesudah pengecoran beton
dengan semen yang cepat mengeras.
4. TULANGAN BAJA4.1. Daftar Bengkokan
Pemborong harus memahami sendiri semua penjelasan yang diberikan dalam gambar dan
spesifikasi, kebutuhan akan tulangan baja yang tepat untuk dipakai dalam pekerjaan. Daftar bongkar
yang mungkin diberikan oleh Direksi kepada pemborong harus diperiksa dan diteliti.
Tulangan baja harus dipotong dari baja yang lurus, yang bebas dari belitan dan bengkokan dalam
keadaan dingin oleh tukang yang berpengalaman batang dengan garis tengah 20 mm atau lebih lurus
dibengkokan dengan mesin pembengkokan yang direncanakan untuk itu dan disetujui oleh Direksi.
Ukuran pembengkokan harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia NI-2, PBI 1971 kecuali jikaditentukan lain, atau perintah oleh Direksi. Bentuk bentuk tulangan baja harus dipotong sesuai
dengan gambar, tidak boleh menyambung tulangan tanpa persetujuan Direksi.
4.2. Pemasangan
Pemborong harus menempatkan dan memasang tulangan baja dengan tepat pada tempat
kedudukan yang ditunjukkan dalam gambar dan harus ada jaminan bahwa tulangan itu akan tetap
pada kedudukan itu pada waktu pengecoran beton, pengelasan temple dengan adanya persetujuan
Direksi lebih dahulu dapat diijinkan untuk menyambung tulangan tulangan yang saling menyilang
dengan sudut tegak lurus, tetapi cara pengelasan lain tidak akan dibolehkan menggunakan ganjal, alat
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
23/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 23
perenggang dan kawat harus mendapat persetujuan dari Direksi. Perenggangan dari beton harus dibuat
dari beton dengan mutu yang sama seperti mutu yang akan dicor. Perenggangan tulangan dari besi
beton dan kawat harus sepadan dengan bahan tulangannya. Selimut beton yang ditentukan harus
dipelihara.
Batang utama dari tulangan anyam ex-pabrik yang berdampingan harus disambunga dengan
overlap 300 mm dan batang melintang dengan overlap 150 mm. pemborong tidak boleh mengecor
beton menutup tulangan, sebelum Direksi memeriksa dan menyetujui.
4.3. Selimut Beton
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, tulangan baja harus dipasang sedemikian, hingga terdapat
selimut atau penutup minimum sampai permukaan penyelesaian beton sebagai berikut :
KelasBeton
Jenis Pekerjaan SelimutMinimum
( mm )
K 300 Beton presstes tiang beton bertulang bagian bagian beton pracetak 25K 300 Bidang yang terkena gesekan/atau pada air laut 50K 225 Pekerjaan pekerjaan umumnya 40K 225 Alat beton pracetak pipa beton 25K 175 Beton bertulang umumnya 40
D. PASANGAN BATU
1. BAHAN BAHAN
1.1.Batu
Dipakai pada pekerjaan yang ditunjukkan dalam gambar- gambar seperti pasangan atau lapisan
lindung batu, haruslah batu yang bersih dan keras, tahan lama dan sejenis menurut persetujuan Direksi
dan bersih dari campuran besi, noda-noda, lubang-lubang, pasir, cacat atau ketidaksempurnaan
lainnya. Batu tersebut harus diambil dari sumber yang disetujui Direksi.
1.2. Bata
Semua bata harus memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-10 baru dan bermutu paling baik dari
masing masing jenis, bata harus keras, utuh dan dibakar dengan baik, sama ukurannya, kuat lurus
dan tajam sudut sudutnya, harus diperoleh dari pabrik yang disetujui oleh Direksi.
Contoh dari bata harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan. Tiap-tiap kiriman
yang diantar ke tempat kerja harus sama mutunya dengan contoh yang sudah disetujui dan disimpan
oleh Direksi. Bata yang diantar ke tempat kerja harus dibongkar dari kendaraan dengan tangan dan
dijaga supaya tidak patah, tumpukan batas maksimum tingginya 1 meter supaya tidak pecah-pecah
akibat berat sendiri.
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
24/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 24
1.3. Adukan
Jika tidak ditentukan lain, adukan pasangan pekerjaan harus dibuat dari semen Portland dan pasir
dengan perbandingan isi 1:3 atau seperti ditentukan dalam gambar untuk tiap jenis pekerjaan.
Jika tidak ditentukan lain adukan dipakai untuk pekerjaan pasangan dibuat perbandingan 1 PC : 3
Ps, untuk pasangan kedap air (selanjutnya dipakai PC untuk singkatan Semen Portland, Ps untuk
Pasir, Kr untuk Krikil dalam perbandingan suatu adukan).
Pasir harus sama dengan yang diisyaratkan untuk pekerjaan beton pasal 3.1.2. Pasir haruslah
mempunyai gradasi yang baik dan kasaran yang memungkinkan untuk menghasilkan adukan yang
baik. Semen haruslah Portland Cement seperti yang dimaksud pasal 3.1.1. Air yang dipakai untuk
membuat adukan haruslah memenuhi pasal 3.1.3. Dari spesifikasi ini, air harus diberikan dalam
jumlah cukup/sesuai untuk menghasilkan adukan yang baik.
Cara alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikian rupa sehingga jumlah dari setiap
bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai persetujuan Direksi. Apabila mesin
aduk yang dipakai, bahan adukan kecuali air harus dicampur lebih dahulu di dalam mesin selama
paling tidak 2 menit.
Bila pengadukan dilakukan dengan tangan, bahan adukan harus dicampurkan didalam semacam
kotak diaduk 2 kali secara kering dan akhirnya 3x setelah diberikan samapi aduan sewarna semua dan
merata. Adukan harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai, dan adukan yang tidak
dipakai selama 30 menit harus dibuang. Pemakaian kembali adukan tersebut tidak diperkenankan.
Kotak untuk mengaduk harus dibersihkan setiap akhir hari kerja.
1.4. Penyimpanan Dari Bahan Bahan
Semen dan pasir untuk adukan harus disimpan seperti yang diisyaratkan pada pasal 3.1.6 dan juga
harus dilindungi dengan atap atau penutup lain yang tahan air.
2. PEKERJAAN BATA
2.1. Pasangan
Kecuali ditentukan lain, pekerjaan bata harus dipasang menurut ikatan teknis yang disetujui
Direksi. Bata harus dipasang menurut garis garis dengan arah mendatar tegak dan ukuran sesuai
yang diperlihatkan dalam gambar. Sesaat sebelum dipasang, bata dicelupkan terlebih dahulu ke dalamair dan sebelum meneruskan sisa pakerjaan yang belum selesai, permukaan sambungan yang kelihatan
juga harus disiram air. Umumnya tebal sambungan siar mendatar tidak boleh lebih dari 0,6 cm dan
tegak 1 cm atau dengan ukuran lainnya yang disetujui oleh Direksi dan seluruh sambungan harus
penuh diisi dengan adukan.
Jika tidak ditentukan lain, adukan yang dipakai menurut perbandingan isi 1 PC : 3 Ps untuk
pasangan kedap air dan 1 PC : 4 Ps untuk pasangan biasa atau yang lainnya yang diperintahkan
Direksi.
Pekerjaan bata harus diselenggarakan secara teratur lapis demi lapis dan tidak ada lapisan yang 1meter lebih tinggi terhadap yang lainnya, bagian akhir sementara harus bertangga (bukan bergigi).
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
25/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 25
Pemasangan dan perlindungan pekerjaan bata harus dilakukan dengan hati hati pada waktu cuaca
panas dan cara perawatan pekerjaan yang telah selesai, sama dengan yang ditentukan untuk pekerjaan
beton.
2.2. Penyelesaian Sambungan
Kecuali ditentukan lain, sambungan dengan adukan 1 PC : 3 Ps yang kelihatan harus disiar rata
dan halus, pada waktu pekerjaan sedang berlangsung harus dijaga supaya ada keseragaman warna.
Semua sambungan yang tidak kelihatan harus diisi rata dengan adukan.
3. PASANGAN BATU
3.1. Ukuran Batu
Pasangan batu harus terdiri dari batu yang dipecahkan dengan palu secara kasar dan berukuran
sembarangan, sehingga kalau dipasang bisa saling menutup. Setiap batu harus mempunyai berat
antara 6 kg sampai 25 kg, akan tetapi batu yang lebih kecil akan dipakai atas persetujuan Direksi.
Ukuran maksimum harus memperhatikan tebal dinding, tetapi harus memperhatikan batasan berat
seperti diatas. Sebagai contoh : sebuah batu berukuran 0,20 x 0,20 x 0,25 m akan mempunyai berat
kira kira 25 kg.
3.2. Alas dan Sambungan
Tiap batu untuk pasangan harus seluruhnya dibasahi lebih dahulu sebelum dipasang dan harus
diletakan dengan alasnya tegak lurus kepada arah tegangan patok. Setiap batu harus diberi alas
adukan, semua adukan diisi padat dengan adukan pada waktu pekerjaan berlangsung. Tebal tebal
adukan tidak lebih dari 50 mm lebarnya, serta tidak boleh ada batu berimpit satu sama lainnya. Batupasak tidak boleh disisipkan sesudah semua batu selesai pasang.
3.3. Pasangan Batu Muka
Pada pasangan batu yang terlihat dibuat pasangan batu muka, batu muka harus mempunyai bentuk
seragam dan bersudut dengan ukuran minimal 15 cm, kecuali ada permintaan lain dari Direksi.
Permukaan batu muka harus ada setelah dipasang. Pasangan batu muka harus bersatu dengan batu -
batu belah yang dipasang di dalamnya dan paling sedikit ada batu pengikat (pengunci) untuk tiap-tiap
meter persegi.
Pasangan batu muka harus dikerjakan secara bersama sama dengan pasangan batu inti agarpengikat dapat dipasangan dengan sebaik-baiknya.
Batu harus dipilih dan diletakan dengan hati-hati sehingga tebal adukan tidak kurang dari pada
rata-rata 1 cm. semua pekerjaan batu muka yang kelihatan harus disiar, adukan untuk siram harus
campuran 1 PC : 2 Ps, kecuali ditentukan lain oleh Direksi. Sebelum pekerjaan siar dimulai bidang
sambungan diantara batu muka harus dikorek sebelum adukan mengeras (atau dibetel untuk pasangan
lama).
Pekerjaan siar dapat dibagi atas :
a. Siar tenggelam (masuk ke dalam + 1 cm dari permukaan batu)b. Siar rata (rata dengan permukaan batu)
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
26/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 26
c. Siar timbul (timbul 1 cm lebar tidak kurang 2 cm)
Kecuali ditentukan lain semua pekerjaan siar harus tenggelam.
3.4. Pipa Peresapan (suling suling)
Tembok tembok penahan, pasangan miring dan tembok-tembok kepala harus dilengkapi dengan
suling suling harus dibuat dari pipa PVC dengan diameter 50 mm dan paling tidak satu buah untuk
setiap 2 m luas permukaan. Setiap ujung pemasangan suling-suling harus dilengkapi dengan
saringan. Suling suling dipasang bersamaan dengan pasangan batu dan sisakan 0,20 m keluar sisi
belakang pasangan batu guna pemasangan saringan sebelum diurug. Pada pasangan miring saringan
kerikil juga dibuat bersamaan dengan pasangan batu. Saringan terdiri atas lapisan ijuk yang
dipasangan pada ujung pipa menonjol keluar pasangan, dibungkus dengan krikil atau batu pecah
sekeliling pipa setebal 15 cm. saringan kerikil tersebut dibungkus lagi dengan ijuk untuk membatasi
saringan dari tanah asli atau tanah urug.
3.5. Sambungan Gerak Sederhana
Apabila diperintahkan atau tertera dalam gambar, perlu diadakan sambungan gerak sederhana
pada bagian pasangan batu yang tidak direncanakan untuk menahan air. Umumnya sambungan gerak
sederhana dibutuhkan bilamana terdapat suatu penyambung dengan bangunan lama dan bangunan
baru serta bangunan lama akan mempunyai nilai penurunan (settlement) yang berbeda.
Sambungan gerak sederhana dapat dibentuk dengan memasangan susunan batuan yang terdiri dari
batuan bergradasi (saringan kerikil atau filter) dibelakang pasangan batu pada bagian sambungan
setinggi sambungan tadi. Saringan ini harus terdiri dari batu dan kerikil terpilih dengan baik. Untuk
menahan longsornya saringan ini harus diberi lapisan penutup ijuk setebal 3 cm atau geotextie
membrane.
3.6. Contoh Pekerjaan
Untuk pekerjaan pasangan batu yang besar seperti pekerjaan lining yang panjang, pemborong
harus membangun contoh tampang tembok, sehingga mutu dan wujudnya disetujui oleh Direksi.
Semua pekerjaan berikutnya harus sederajat dengan atau lebih baik dari contoh yang disetujui.
3.7. Perlindungan dan Perawatan
Dalam membangun pekerjaan batu dalam cuaca yang tidak menguntungkan dan dalammelindungi dan merawat pekerjaan yang telah selesai, pemborong harus memenuhi persyaratan yang
sama seperti yang ditentukan untuk beton. Pekerjaan pasangan tidak boleh dilaksanakan pada hujan
deras atau pada hujan yang cukup lama yang dapat mengakibatkan adukan larut. Adukan yang telah
dipasang dan larut karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan pasangan selanjutnya
diteruskan. Pekerjaan tidak boleh berdiri di atas pasangan batu atau pasangan batu kosong yang belum
mantap.
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
27/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 27
3.8. Urugan kembali
Sebelum melaksanakan Urugan Kembali pada muka pasangan batu yang tak kelihatan,
pasangan batunya harus diplester kasar dengan adukan 1 PC : Ps setebal 2 cm (berapen).
Urugan tidak oleh dilaksanakan sebelum mendapat persetujuan Direksi dan bahan urugan harus
pasir yang kasar dan mudah dilalui air. Kerikil yang teratur ukurannya sehingga dapat mencegah
kehilangan pasir harus dipasang pada akhir lubang pembuang air.
4. PEKERJAAN PERLINDUNGAN
4.1. Penyiapan Permukaan Tanah untuk Lantai Kerja
Pemborong harus menyiapkan permukaan galian tanah untuk pondasi dengan lapisan lantai kerja
menurut ukuran yang ditentukan. Kemudian penyaringan kerikil seperti ditentukan, ditekankan
ditempatkan diatas permukaan tanah tersebut dengan ketebalan sesuai dengan gambar untuk membuat
permukaan yang rata dan sejajar dengan permukaan yang direncanakan untuk lantai kerja.
4.2. Lantai Kerja Blok Beton
Dimana ditunjukkan dalam gambar-gambar, pemborong harus menyediakan dan meratakan lantai
kerja blok beton diatas muka tanah galian untuk pondasi yang disiapkan sesuai ukuran yang
ditentukan. Blok beton harus disiapkan sampai ukuran yang disetujui oleh Direksi.
Blok-blok harus diletakan dan dialasi dengan seksama untuk membuat permukaan yang benar-
benar rata dengan sambungan terbuka sejajar lebar 1 cm antara tiap-tiap blok. Semua itu harus dibuat
dari beton kelas K 125.
4.3. Lantai Kerja Batu KosongDimana ditunjukkan dalam gambar-gambar, pemborong harus menyediakan dan meletakan lantai
kerja batu kosong, terdiri dari batu pecah kasar sedemikian sehingga semuanya cocok satu sama lain.
Tiap batu mempunyai panjang dan lebar yang tidak kurang dari 20 cm dan tebal yang tidak kurang
dari yang tertera dalam gambar. Batu harus diberi landasan pasir dan diletakan pada dasar alamiah
sedemikian, sehingga permukaan yang telah selesai merupakan bidang yang benar-benar rata.
4.4. Lantai Kerja Pasangan Batu
Dimana ditunjukkan dalam gambar-gambar, pemborong harus menyediakan dan meletakan lantai
kerja pasangan batu diatas dasar yang telah ditetapkan. Batu-batu harus seperti yang ditentukan untuk lantai kerja batu kosong, tetapi semuanya harus didasari dan disambung dengan adukan semen dan
pasir seperti yang telah ditentukan dalam pasal D.3.2 dan D.3.3 tentang alas, sambungan dan
pasangan batu muka.
4.5. Drain dari Batu
Dimana ditunjukkan dalam gambar-gambar, pemborong harus membuat drain dari batu yang
dibungkus dengan ijuk menurut ukuran yang ditentukan. Drain harus terdiri dari parit parit yang
digali dan diisi kembali dengan batu belah dan dibungkus dengan ijuk. Batu belah harus terdiri dari
batu seperti ditentukan dalam pasal D.1.1 yang akan tertinggal diatas ayakan 40 mm.
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
28/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 28
4.6.Batu Kosong (Rip Rap)
Batu untuk rip-rap harus keras, padat dan tahan lama dengan berat jenis tidak kurang dari 2,4.
Tiap-tiap batu harus mempunyai ukuran bentuk kira-kira sama dengan ukuran 20-30 cm. untuk sloope
protection minimal 40 cm. untuk penahan gerusan pada bending dan pengerjaan sungai lainnya.
Pekerjaan lindungan dengan rip-rap termasuk pula penyediaan lapisan filter kerikil pasir seperti
ditunjukkan dalam gambar.
4.7. Pekerjaan Plesteran
Apabila dipermukaan dinding dan lantai dari pasangan batu kali yang ada maupun yang baru
harus diplester dengan adukan 1 PC : 3 Ps. Adukan untuk pekerjaan plesteran harus memenuhi
persyaratan pasal D.1.3 untuk bahan dan campuran. Pekerjaan plesteran dikerjakan secara dua lapis
sampai ketebalan 2 cm. apabila tidak diperintahkan lain pasangan harus diplester pada bagian atas dari
dinding, ujung-ujung saluran pasangan, dan untuk 0,10 m di bawah tepi atas dinding atau sesuai
dengan yang setara dalam gambar.
Tempat kedudukan pintu, temboknya harus diplester licin penuh dari batas lengkung depan
sampai hilir pada jembatan pelayanan (looplank).
Pertemuan pasangan (plesteran sudut) selebar 8-10 cm untuk bangunan kecil dan 15 cm untuk
bangunan besar sedang pada samping kusen pintu-pintu sorong, diplester tegak sebesar 20 cm
plesteran juga dilakukan pada alur skot balok. Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan maka bidang
dasar harus dibuat kasar dan bersih. Pekerjaan plesteran harus rata, lurus, rapi dan halus. Setelah
pekerjaan plesteran cukup kering kemudian harus dipelihara dengan siraman air secara rutin.
5. LINING
5.1. Lining Pasangan Batu
Pekerjaan lining pada saluran harus dikerjakan sesuai dengan penjelasan pada gambar. Bahan
yang dipakai dan mutu pekerjaan harus memenuhi pasal D.3.8 dari spesifikasi.
5.2. Lining Beton Pra Cetak
Bahan dan pekerjaan beton pra cetak harus memenuhi ketentuan pasal C.1.1 sampai pasal C.3.11
dari spesifikasi beton yang dipakai untuk pembuatan plat beton K 175 dengan ukuran krikilmaksimum 2 cm. ukuran plet, panjang saluran yang akan dipasang lining serta batas-batas
ketinggiannya harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam gambar atau menurut petunjuk
Direksi.
5.3. Percetakan Plat
Percetakan plat beton pra cetak harus dikerjakan ditempat yang sudah dipilh dengan persetujuan
Direksi sebelumnya.
Plat harus dicetak diatas dasaran yang sudah dipersiapkan khusus untuk itu, harus diperhatikan
pencegahan terjadinya perubahan bentuk dari cetakan selama dan sesudah pengecoran. Disarankanagar lantai dasar benar benar rata dan keras.
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
29/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 29
Bila plat dicetak diatas tanah asli permukaannya harus dilapisi dengan plywood atau dengan
bahan lain untuk mendapatkan dasar yang rata dan air semen yang tidak meresap kedalam tanah.
Tempat percetakan harus ditutup dengan atap sementara, sehingga plat yang baru dicetak
terlindung dari sinar matahari dan hujan. Perlindungan dari matahari dan hujan tidak boleh di bawah
pohon-pohon yang rindang.
Cetakan untuk membuat plat beton dapat berupa unit tunggal atau ganda dan dapat dibuat dari
kayu, plat besi atau bahan lain yang sesuai, dengan syarat cukup kuat, rapat air dan tahan terhadap
pengerjaan beton. Bila dipakai cetakan kayu maka disarankan untuk melapisi bagian dalam dengan
plat seng atau bahan lainnya. Cetakan harus dibuat sedemikian rupa hingga dapat dibuka dengan
mudah tanpa merusak sisi-sisinya dan sudut-sudut plat. Membuka cetakan dikerjakan tanpa memukul
waktu membuka harus dengan persetujuan Direksi, meskipun ini tidak akan membebaskan
pemborong dari kewajiban untuk membuat plat beton yang mutu dan bentuknya memenuhi standar.
Untuk tiap-tiap percetakan plat harus ada jumlah cetakan yang cukup. Sesaat sebelum pengecoran
dimulai bagian dalam dari cetakan harus disapu/disemir dengan minyak cetak yang disetujui Direksi.
Pemakaian minyak disel mineral atau minyak mesin tidak diperkenan.
Bila cetakan sudah dibuka, maka sisi dalam terutama sudut-sudutnya dibersihkan kemudian
diminyaki lagi untuk percetakan berikutnya.
Beton harus dicor dalam lapis lapis dan dipadatkan sebaik baiknya, harus dijaga agar beton
dapat memenuhi ruang cetak seluruhnya. Permukaan atasnya kemudian digosok sampai halus. Plat
kemudian ditaruh dalam suasana lembab dan dingin dengan ditutup goni basah atau lainnya sampai
cukup keras sampai tindak selanjutnya.
Plat kemudian disimpan ditempat yang teduh dan dirawat lebih lanjut untuk paling sedikit 7 hari.
Pemborong harus menjaga jangan sampai plat-plat itu terkena oleh tanah atau menjadi kotor atau
pecah.
Tumpukan tidak boleh lebih dari sepuluh plat agar yang bagian bawah tidak rusak. Setelah selesai
perawatan, maka plat diangkut ke lokasi pemasangan. Waktu memuat dan membongkar plat tidak
boleh dilemparkan tetapi harus dilakukan dengan hati-hati. Plat ditimbun diatas tumpukan plat lama
atau memakai ganjal kayu agar tidak kotor sebelum dipasang.5.4. Pemasangan Plat
Lapisan dasar harus dipadatkan, diratakan, dibersihkan dan dibasahi sebelum plat-plat
ditempatkan dalam posisi masing- masing bila permukaan dasarnya terlalu dalam maka harus diurug
terlebih dahulu dengan bahan yang sesuai dan dipadatkan kembali sampai mendapat persetujuan
Direksi.
Ditempat tertentu seperti tertera dalam gambar diperlukan lapisan lapis, ini harus dikerjakan
dengan dipadatkan sesuai dengan gambar atau petunjuk Direksi.
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
30/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 30
Bila ternyata diperlukan urugan pada dasar agar plat dapat dipasang sesuai dengan batas-batas dan
ketinggian yang ditetapkan, maka harus diurug dengan bahan yang disetujui dan dipadatkan dengan
alat yang sepadan sambil dibasahi sampai disetujui Direksi.
Plat harus dipasang demikian hingga batas atas dan bawah menjadi simetris sambungan harus
selebar 2 cm dan harus disiar denga hati-hati dengan spesi 1 PC : 2 Ps secara rata. Tebal siar sama
denga plat.
Sebelum disiar sambungan harus dibersihkan secara menyeluruh, dicuci dan disikat dengan sikat
baja. Permukaan yang sudah selesai harus dirawat selama paling sedikit 7 hari dengan cara yang
disetujui Direksi. Sesuai dengan ketentuan dalam pasal D.3.4 maka bila diperlukan plat juga
dipasangan pipa-pipa peresapan.
E. BAHAN BAHAN DAN MUTU PEKERJAAN
1.1. Spesifikasi Standar
Kecuali ditentukan lain semua bahan dan mutu pekerjaan harus memenuhi standar Nasional
Indonesia yang berlaku. Spesifikasi standar yang sama sebagai pengganti dapat ditambahkan sesuai
dikehendaki Direksi.
Semua bahan yang belum termasuk dalam spesifikasi diatas haruslah macam bahan kelas satu.
Bila pemborong mengajukan bahan yang berbeda dengan standar di atas, ia harus menyertakan
penjelasan dari standarnya di dalam penawaran.
1.2. Pengadaan Pintu Air
Dimensi dari pintu air yang diperlukan ditunjukkkan pada gambar. Untuk pintu besi, dipakai tipestandar, sebagai yang ditunjukkan pada Gambar Standar Pintu Pengatur Air dari Direktorat Jendral
Pengairan Dep. Pu 1988, seperti ikhtisar pada tabel di halaman berikut.
Pintu air direncanakan, diproduksi dan dilaksanakan pemasangannya hanya boleh suatu pabrik
yang sudah disetujui dan namanya tercantum dalam daftar prakualifikasi pemborong DPU untuk
membuat pintu-pintu. Pembuatan dan pengadaan pintu harus dilaksanakan atas dasar sub kontrak oleh
pemborong utama, yang harus bertanggung jawab atas pemesanan dan administrasinya. Pemborong
harus memberikan salinan dari semua surat menyurat yang menyangkut sub kontrak tersebut kepada
Direksi.1.3. Pengadaan Pekerjaan Logam dan Kayu oleh Sub-Kontrak
Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi daftar semua pekerjaan logam dan kayu yang
diusulkan untuk di sub-kontrakkan. Sebelum melakukan pesanan harus didapatkan persetujuan tertulis
lebih dahulu perihal sub-kontraktor yang akan ditugaskan. Pemborong harus bertanggung jawab
dalam pemesanan pekerjaan logam dan kayu kepada sub-kontraktor dan semua administrasinya.
Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi tembusan semua surat suratnya.
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
31/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 31
Jenis Pintu Digunakan TipeUlir
TipeRodaGigi
Batasan Standar Dimensi
Lebar Pintu(5 mm)
Tinggi Pintu(f mm)
TinggiRangka(Lf mm)
Sorong 1A Saluran, rangkaPendek Tunggal A 400 600 Maks 800
Maks2000
Sorong 2A Saluran, rangkaPendek
Tunggal A 600 800 Maks 1000 Maks3000
Sorong 3A Saluran, rangkaPendek
Tunggal B 800 1000 Maks 1500 Maks3400Sorong 4A Saluran, rangka
Pendek Tunggal C 1000 1200 Maks 2000 Maks4300
Sorong 5A Saluran, rangkaPendek
Ganda B+D 1200 1500 750 900 Maks2620
Sorong 6A Saluran, rangkaPendek
Ganda (B/C)+D1600 2000 950 1300
Maks3020
Sorong 7A Saluran, rangkaPendek Ganda C+D
2100 2500 1350 1700 Maks3820
Sorong 1B Gorong , rangkaPendek Tunggal A 400 600 400 600
Maks3500
Sorong 2B Gorong , rangkaPendek Tunggal B 600 800 600 800
Maks3700
Sorong 3B Gorong , rangkaPendek Tunggal B 800 1000 800 1000
Maks3800
Sorong 4B Gorong , rangkaPendek Tunggal C 1000 1200 1000 1200
Maks4000
Sorong 2C Saluran/dinding,penahan rangka
panjang
Tunggal B 400 600 Maks 1000 Maks3500
Sorong 3C Saluran/dinding,penahan rangka
panjang
Tunggal B 600 800 Maks 1200 Maks5700
Sorong 4C Saluran/dinding,penahan rangka
panjang
Tunggal C 800 1000 Maks 1500Maks6000
Romijin I Saluran, qmaks160 lt/dt Tunggal A 500 Bervariasi Bervariasi
Romijin II Saluran, qmaks160 lt/dt Tunggal A 500 Bervariasi Bervariasi
Romijin III Saluran, qmaks160 lt/dt Tunggal A 750 Bervariasi Bervariasi
Romijin IV Saluran, qmaks160 lt/dt Tunggal A 1000 Bervariasi Bervariasi
Romijin V Saluran, qmaks160 lt/dt Ganda A 1250 Bervariasi Bervariasi
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
32/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 32
Romijin VI Saluran, qmaks160 lt/dt Ganda B+D 1500 Bervariasi Bervariasi
Crump deG.1 Saluran Tunggal A 500 Bervariasi Bervariasi
Crump de
G.1Saluran Tunggal A 750 Bervariasi Bervariasi
Crump deG.1 Saluran Tunggal C 1000 Bervariasi Bervariasi
Crump deG.1 Saluran Ganda B+D 1250 Bervariasi Bervariasi
Crump deG.1 Saluran Ganda B+D 1500 Bervariasi Bervariasi
1.4. Rencana, Perhitungan dan Gambar
Gambar-gambar pemborongan dan spesifikasi dan menunjukkan macam logam yang
dibutuhkan dan ukuran-ukuran pokoknya. Sub-kontraktor harus merencanakan semua bangunan-
bangunan dan pintu-pintu dan dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan perhitungan dan gambar-
gambar dari pabrik dan diserahkan kepada Direksi dari semua peralatan yang akan didatangkan
sebelum pabrik melaksanakannya.
Gambar rangkap tiga harus dibuat dan setiap perubahan yang dilakukan oleh Direksi harus dibuat
tanpa pembayaran ekstra.
Pabrik dilarang memulai pelaksanaan pembuatan sebelum menerima persetujuan Direksi secara
tertulis dengan telah member tanda pada setiap set gambar (satu untuk Direksi, satu untuk pemborong,
dan satu untuk sub-kontraktor). Sub-kontraktor juga harus menyediakan gambar kerja yang
menunjukkan usulan dari metode yang akan digunakan dan gambar-gambar harus mendapat
34persetujuan seperti gambar-gambar yang akan dikerjakan pabrik di atas, sebelum pemborong
memulai pelaksanaan pekerjaannya pada bangunan-bangunan yang bersangkutan.
Apabila ukuran dan ketebalan dari bagian- bagian pintu tercantum di dalam gambar bestek,
ukuran dan ketebalan di atas dianggap sebagai ukuran dan ketebalan minimum yang diperkenankan
yaitu : 1. Pintu di bendung .
- Rangka menggunakan besi siku dengan ukuran 80.80.8 dan besi kanal
100. 100.100.8 dan tebal plat untuk daun pintu 8 mm serta batang ulir
dengan ukuran 40 mm ( dalam ) dan 46 mm ( luar ). Baut dengan
ukuran 18 mm.
2. Pintu di bangunan.
Rangka menggunakan besi siku dengan ukuran 50.50.5 dan besi kanal
100.50.50.6 dan tebal plat untuk daun pintu 6 mm serta batang ulir dengan
ukuran 30 mm ( dalam ) dan 34 mm ( luar ). Baut dengan ukuran 16
mm.
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
33/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 33
1.5. Pengelasan
Semua pengelasan harus pengelasan busur nyala logam (metel are welding) yang bersinggungan
terus dan pemborong harus menyediakan contoh untuk pemeriksaan atau pengujian, sesuai spesifikasi,
bila diperlukan oleh Direksi.
1.6. Pelapisan Seng (pelapisan Galvani)
Bilamana baja atau besi tempat ditempatkan harus dilapisi seng, pelapisan itu harus dilaksanakan
sesudah semua pembuatan di pabrik selesai. Barang-barang itu harus dibersihkan dan dip roses sesuai
dengan Standar Nasional Indonesia PUBI 1982.
1.7. Pipa Lapisan Galvani Untuk Sandaran
Pipa besi galvanisir harus memenuhi Standar BS 1387. Sambungan-sambungan harus sambungan
ulir sesuai dengan BS 21 dan dipasang menurut persetujuan Direksi. Sambungan ulir harus besi tulang
yang digalvanisir sesuai BS 143.
Setelah semua penyambungan dan pemasangan dari standar lengkap dan bangunan yang
berhubungan selesai, besi sandaran tersebut harus dibersihkan dari sisa-sisa beton, dan di cat menurut
syarat F.2.4 dari spesifikasi kecuali penyemprotan dengan pasir besi (blasting) atau pembersihan
dengan sikat kawat.
1.8. Sambungan Baut dan Paku Keling (Botled and Reveted Joints)
Pemborong harus menyediakan semua paku keling, baut, mur dan sebagainya yang diperlukan
untuk memasang pekerjaan baja, disamping sebagai cadangan, sambungan baut yang menahan
getaran harus terpasang kokoh. Semua lubang paku keling dan baut harus dibor dan bagian ujung luar
yang kasar harus dihaluskan.
Paku keling harus tepat memenuhi lubangnya sewaktu dimasukkan dan menurut ukuran sesuai
Standar Nasional Indonesia PUBI 1982 atau seperti yang berlaku untuk pekerjaan kelas utama.
Sebelum di kirim ke tempat pekerjaan semua baut hitam kecuali baut lewis dan baut-baut yang
digalvanis harus dipanaskan dan dicelup kedalam minyak pelumas (linseed) cairan serupa yang
disetujui. Di dalam penyimpanannya harus berhati-hati untuk menjamin ulirnya tidak rusak dan tetap
bersih.1.9. Perapat (seals)
Dalam gambar mungkin ditunjukkan pemakaian karet atau pemakaian bahan lain untuk perapat
pada pintu-pintu. Bahan yang dipakai sesuai yang ditunjukkan dalam gambar atau bahan-bahan lain
yang diijinkan sesuai dengan maksudnya, berdaya guna sebagai perapat, tahan lama dalam kondisi
iklim di Indonesia, terendam terus-menerus dalam air dan terhadap pengaruh sinar matahari.
Pemakaian karet sintesis atau plastic dapat dipertimbangkan. Bahan perapat di atas harus sedemikian
sehingga mudah dipasang atau diganti dan baut-baut yang dipakai harus tahan terhadap korosi.
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
34/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 34
1.10. Kayu
Kayu yang dipakai untuk pintu-pintu air harus kayu kelas 1 yang telah diawetkan sesuai Standar
Nasional Indonesia PUBI - 1982.
1.11. Penyambungan di Tempat Pekerjaan
Kayu yang dipakai sedapat mungkin harus sambungan dengan baut, apabila tidak memungkinkan
bisa dipakai sambungan dengan las, dengan syarat penyiapan permukaan yang akan dilas dikerjakan
di pabrik dan dijaga agar tetap bersih sewaktu pengirimannya ke tempat pekerjaan.
2. PENGECATAN
2.1. Bidang bidang Yang Tidak Dicat
Roda gigi kuningan, bidang-bidang baja yang dikerjakan halus dan bidang-bidang baja yang
setelah pemasangan lokasi akan bersetuhan secara putar atau geser, dan juga tali-tali kawat tidak akan
di cat.
Setelah pembersihan selesai, maka demikian bidang-bidang demikian harus dilapisi dengan
lembaran plastik untuk menjaga terhadap kerusakan kecil dan korosi selama pengangkutan dan
penyimpanan di lokasi. Selimut plastik harus dilepas, sebelum peralatan dipasang.
2.2. Bahan Cat
Jika tidak ditentukan lain bahan cat harus memenuhi Standar Nasional Indonesia PUBI 1982.
Semua bahan harus diperoleh dari pabrik yang disetujui oleh Direksi dan contoh dari tiap-tiap cat dan
bahan campurannya yang diusulkan untuk dipakai, harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang harus dikirim ke tempat pekerjaan dalam kaleng atau drum
dengan segel yang masih utuh. Cat yang telah kadaluarsa seperti yang dituliskan pada kalengnya tidak
boleh dipakai, bahan cat seperti itu harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan. Cat harus
seluruhnya diaduk dibawah pengawasan seorang mandor yang berwenang dengan cara yang
dibenarkan oleh Direksi dan tak boleh diberikan kepada tukang cat sebelum cat dan bidang yang akan
dicat selesai dan corak seperti yang diperintahkan oleh Direksi dan jika diperlukan, pemborong harus
membuat variasi warna dari tiap-tiap lapisan cat.
2.3. Membersihkan dan Mempersiapkan Pekerjaan BajaKecuali ditentukan lain permukaan baja yang akan dicat harus dibersihkan dengan sikat kawat.
2.4. Mencat Pekerjaan Kawat
Sebelum pemasangan di pabrik, semua permukaan dari pekerjaan baja yang akan selalu
bersetuhan atau tidak kelihatan setelah pemasangan di pabrik harus dibersihkan dan dicat
dengan satu lapis cat dasar kecuali permukaan yang akan dicat.
Sebelum pengiriman dari pabrik, permukaan harus dibersihkan dan dikerjakan atau dicat
sebagai berikut :
a) Yang dikerjakan dengan mesin, satu lapisan cat campuran timah putih dan lilinatau dengan vernis tahan karat atau cat plastic yang disetujui.
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
35/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 35
b) Yang bersetuhan dengan pekerjaan baja lainnya ketika pemasangan di lapangan,
dua lapis cat dasar, kecuali ditentukan lain.
c) Yang akan bersentuhan dengan beton, aspal,ter maka dam atau bitumen penahan
air tidak perlu pengerjaan apa-apa atau pengecatan.
d) Yang akan bersentuhan dengan pekerjaan bata, satu lapis cat dasar.
e) Semua permukaan lainnya jika tidak ditentukan lainsatu lapisan cat dasar
sesudah diadakan pemeriksaan di pabrik oleh Direksi.
Sebelum pemasangan permukaan yang diterangkan dalam B (b) di atas, harus
dibersihkan dan dilapisi dengan satu lapis cat dasar, segera sebelum dilaksanakan
penyambungannya.
Sesudah pemasangan di lapangan, permukaan harus dibersihkan sampai mendapat
persetujuan Direksi dan kemudian dikerjakan sebagai berikut :
a) Bila untuk bagian-bagian mekanik, dibersihkan dengan larutan dan kemudian
dibersihkan dan digosok mengkilat.
b) Bila kontak dengan beton, dibersihkan dengan cara dikerok dan disikat dengan
sikat baja, sesaat sebelum diselubungi beton.
c) Bila kontak dengan aspal, ter, maka dam atau pengendapan air dari bitumen,
dibersihkan dan dilapisi dengan bitumen panas.
d) Bila kontak dengan pasangan bata, pasangan batu atau bila tertutup dengan
beton setebal kurang dari 4 cm, dicat satu kali dengan cat bitumen.
e) Bila kontak dengan kayu, dibersihkan dan dicat dengan dua lapis cat dasar dan
dua lapis campuran bitumen : lapisan terakhir harus segera dicatkan sebelum
kayu terpasang.
f) Bagi permukaan-permukaan tersebut dalam B (c) di atas yang sebelumnya
sudah diberi cat dasar dan menjadi rusak karena pemasangan, maka harus
diperbaiki dengan cara membersihkan bagian-bagian yang rusak sampai
disetujui Direksi. Bila perlu sampai mencapai mogamnya. Kemudian tepi dari
cat yang masih utuh digosok dengan amplas dan dicat dengan cat dasar 1x.Tiap lapisan penambahan harus melampaui cat yang semula dan tidak rusak
selebar minimum 5 cm. Kecuali ditentukan lain, maka semua permukaan yang
sudah diberi cat dasar, akan dilapisi cat dasar lagi dan kemudian dengan dua
lapis cat penutup.
2.5. Tata Cara Pengecatan Pekerjaan Baja
Kecuali disyaratkan dalam pasal E.2.2 maka pekerjaan baja konstruksi dan alat-alat pengatur air
dan lain sebagainya harus disiapkan dan diberi cat dasar menurut ketentuan dalam pasal E.2.4 dan
E.2.5 dengan tata cara sebagai berikut :
-
8/12/2019 Spesifikasi Teknik Irigasi
36/47
Spesifikasi Teknis
CV. MITRA BARTIM 36
1. Terbuka terhadap pengaruh iklim baik terlindung atau tidak
a) Dibersihkan dengan sikat kawat baja kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
b) Dua lapis cat dasar timah meni.