14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

download 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

of 70

Transcript of 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    1/70

    109

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

    BAGIAN I

    SPESIFIKASI UMUM

    I. PENDAHULUAN

    1. Penyedia jasa harus melindungi pejabat pembuat komitmen dari tuntutan atas paten,lisensi, serta hak cipta yang melekat pada barang, bahan, dan jasa yang digunakanatau yang disediakan penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan.

    2. Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yangdiajukan oleh penyedia jasa, penyedia jasa harus menjelaskan secara tertulis kepadadireksi pekerjaan, sekurang-kurangnya 28 (dua puluh delapan) hari sebelum

    direksi pekerjaan mentetapkan setuju atau tidak.3. Dalam hal direksi pekerjaan menetapkan bahwa standar yang diajukan penyedia

    jasa tidak menjamin secara substansial sama atau lebih tinggi dari standar yangdisyaratkan, maka penyedia jasa harus tetap memenuhi ketentuan standar yangdisyaratkan dalam dokumen lelang.

    4. Satu perangkat spesifikasi yang tepat dan jelas merupakan kebutuhan awal bagipara calon penyedia jasa untuk dapat menyusun penawaran yang realistis dankompetitif, sesuai dengan kebutuhan pejabat pembuat komitmen tanpa catatan ataupersyaratan lain dalam penawaran mereka.

    5. Kecuali ditentukan lain dalam kontrak, spesifikasi harus mensyaratkan bahwasemua barang dan bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan adalah baru,belum dipergunakan, dari type/model yang terakhir diproduksi/dikeluarkan, dan

    termasuk semua penyempurnaan yang berlaku terhadap desain dan bahan yangdigunakan.

    6. Dalam spesifikasi agar menggunakan sebanyak mungkin standar nasional (SNI, SII,SKSNI, dsb.) untuk barang, bahan dan jasa/pengerjaan/pabrikasi dari edisi ataurevisi terakhir, atau standar Internasional (ISO, dsb)/standar negara asing (ASTM,dsb) padanannya (equivalennya) yang secara substantif sama atau lebih tinggi daristandar nasional yang disyaratkan. Apabila standar nasional untuk barang, bahan,dan pengerjaan/jasa/pabrikasi tertentu belum ada, dapat digunakan standarinternasional atau standar negara asing.

    7. Standar satuan ukuran yang digunakan pada dasarnya adalah MKS (metre,kilogram, second), sedangkan penggunaan standar satuan ukuran lain, dapat

    digunakan sepanjang hal tersebut tidak dapat dielakkan.8. Spesifikasi dapat terdiri dari tetapi tidak terbatas pada :

    1). Lingkup pekerjaan, termasuk ketentuan angka 8 di atas.

    2). Pekerjaan-pekerjaan yang tidak termasuk kontrak.

    3). Spesifikasi umum:a. Peraturan Perundang-undangan terkait, misalnya:

    - UU tentang Lingkungan;- UU tentang Keselamatan Kerja;- UU/PP/SK Bersama/KPTS tentang Tenaga Kerja;- UU/PP tentang Galian C;- Perda terkait; dsb

    b. Dokumen acuan (berupa standar-standar) dengan memperhatikan

    ketentuan tersebut pada angka 6 dan 7 di atas;c. Alingnment dan survey;d. Hari kerja dan jam kerja;

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    2/70

    110

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    e. Gangguan dan keadaan darurat;f. Penyingkiran material berlebih.

    4). Spesifikasi Khusus:a. Lapangan;b. Bangunan/desain/pengerjaan spesifik;

    c.

    Bangunan-bangunan umum dan fasilitas-fasilitas publik;d. Perancah;e. Pengaturan lalu-lintas;f. Pengendalian lingkungan.

    5). Spesifikasi untuk Masing-masing Jenis Pekerjaan.a. Apabila ketentuan untuk salah satu bagian pekerjaan menggunakan dasar

    standar pengerjaan atau standar fabrikasi tertentu, dengan beberapaperubahan, maka pertama-tama harus dicantumkan ketentuan berikut:

    PERUBAHAN :

    Ketentuan ini didasarkan pada standar(satu atau lebih standar pengerjaan atau standar fabrikasi).

    Perubahan-perubahan dari ketentuan dasar tersebut dilakukan dengan carasebagai berikut :

    i). Kata-kata yang merupakan tambahan dari standar dan merupakanbagian dari spesifikasi, akan ditampilkan dalam huruf kursif/Italic.

    ii). Kata-kata yang akan dihapus dari standar dan bukan merupakan bagiandari spesifikasi, akan ditampilkan dengan huruf yang dicoret (strike out)sehingga kata-kata/kalimat asli dari standar yang digunakan masihdapat dibaca.

    b. Lingkup pekerjaan.

    c. Dokumen acuan (standar-standar) yang digunakan.

    d. Uraian ketentuan-ketentuan untuk jenis pekerjaan yang bersangkutan,apabila tidak digunakan standar tertentu.

    II. UMUM

    1. Uraian Pekerjaan

    Paket ........................................................................... ini meliputi pekerjaan............ (jenis-jenis pekerjaan utama yang akan dikerjakan).

    2. Lokasi dan Uraian Singkat Pekerjaan

    Lokasi pekerjaan dapat dilihat dalam album gambar. Uraian singkat dari

    pekerjaan diberikan pada spesifikasi khusus.

    Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh penyedia jasa dalam kontrak iniadalah :1.

    2. (dst)

    3.

    Jalan Masuk Daerah Kerja

    Jalan keluar masuk menuju lokasi kerja adalah menggunakan jalan-jalan setempatyang ada, dimana penyedia jasa bertanggung jawab terhadap kerusakan akibatpenggunaan jalan tersebut.

    Penyedia jasa harus memperbaiki jalan tersebut dan apabila penyedia jasa hendak

    membuat jalan masuk tambahan dapat menggunakan tanah yang telah dibebaskanoleh pejabat pembuat komitmen.

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    3/70

    111

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    Apabila penyedia jasa membutuhkan jalan lain yang tidak ditentukan oleh direksipekerjaan, jalan tersebut dikerjakan oleh penyedia jasa atas bebannya sendiri, danharga semua pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam harga kontrak.

    4.

    Gambar-gambar

    Gambar yang dipakai pada pelelangan tercantum dalam Bab XII dokumenpengadaan.

    Gambar-gambar yang disiapkan kontraktor antara lain.

    4.2.1. Gambar-gambar Pekerjaan Tetap.

    (1). Umum

    Semua gambar yang disiapkan oleh kontraktor seperti yang tersebut dibawah ini, harus merupakan gambar yang telah ditandatanganidireksi. Apabila ada perubahan pada gambar tersebut makaperubahan yang telah dilakukan, kembali harus diperiksa danmendapat persetujuan dari Direksi.

    (2). Gambar-gambar pelaksanaan

    Kontraktor harus menggunakan gambar kontrak sebagai dasarmempersiapkan gambar pelaksanaan. Gambar dibuat secara lebihdetail dan dapat memperlihatkan penampang melintang danmemanjang dari pekerjaan.

    4.2.2. Gambar-gambar Pekerjaan Sementara

    (1). Umum

    Semua gambar yang disiapkan oleh penyedia jasa harus terinci.Gambar-gambar yang harus disiapkan antara lain adalah letak dandetail yang diusulkan penyedia jasa untuk dilaksanakan di lapangan.

    (2). Gambar-gambar untuk pekerjaan sementara yamg ditinggalkan

    Kontraktor hendaknya mengusulkan pekerjaan sementara yangberkaitan dengan pekerjaan tetap, secara lebih mendetail dandiserahkan kepada direksi pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai.

    4.2.3. Gambar-gambar yang dilaksanakan (as built drawing) selama pelaksanaan

    Kontraktor harus memelihara satu set gambar yang dilaksanakan palingakhir untuk tiap-tiap pekerjaan. Gambar tersebut memperlihatkanperubahan yang sudah dikerjakan sesuai dengan kontrak.

    5. Program Pelaksanaan dan Laporan

    5.1. Program Pelaksanaan

    Penyedia jasa harus melaksanakan program dan jadual pelaksanaan sesuaidengan syarat-syarat dokumen lelang dengan menggunakan bar chart dankurva S.

    Aktifitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaanpekerjaan sementara dan tetap.

    5.2. Laporan Bulanan Kemajuan PelaksanaanSetiap bulannya kontraktor harus membuat dua kali laporan yaitu padapertengahan bulan dan akhir bulan, yang menggambarkan secara detailkemajuan pekerjaan. Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-halsebagai berikut:

    (a). Prosentase kemajuan pekerjaan bedasarkan kenyataan yang dicapai

    pada bulan laporan dan prosentase rencana yang diprogramkan padabulan berikutnya;

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    4/70

    112

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    (b). Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan maupunprosentase rencana pekerjaan harus sesuai dengan yang dicapai padalaporan;

    (c). Rencana kegiatan untuk bulan berikutnya.

    5.3. Laporan HarianKontraktor harus membuat laporan harian atas setiap kegiatan yangdilaksanakan, persiapan pekerjaan dan peralatan serta data-data lain yangberkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.

    5.4. Foto Kemajuan Pekerjaan

    Penyedia jasa harus menyerahkan photo kemajuan pekerjaan kepada direksipekerjaan mengenai kemajuan pekerjaan pada lokasi pekerjaan selama masakontrak.

    Foto diambil pada waktu:

    a. Sebelum pekerjaan dimulai atau pada waktu pemasangan bouwplank;

    b.

    Kemajuan pekerjaan mencapai 50 % (sedang dilaksanakan);c. Kemajuan pelaksanaan 100 %;d. Selesai masa pemeliharaan.

    6.

    Spesifikasi Dasar

    Kecuali ditentukan lain bahan dan hasil pekerjaan harus sesuai dengan ketentuanyang berlaku 30 hari sebelum tanggal pemasukan surat penawaran. Spesifikasilain dapat disubstitusikan atas ketetapan direksi pekerjaan.

    Penyedia jasa harus menyediakan sekurang-kurangnya satu salinan : StandarNasional Indonesia yang ditentukan dalam spesifikasi atau standar lainnya yangdisetujui untuk bahan yang disuply atau hasil pekerjaan yang sedang dalampelaksanaan pada pekerjaan.

    Standar tersebut harus tersedia setiap saat untuk keperluan pemeriksaan danpenggunaan oleh direksi pekerjaan.

    Bahan dan hasil pekerjaan yang tidak sepenuhnya dirinci atau tidak dicakupdalam standar nasional atau standar lain yang telah disetujui haruslah bahan danhasil pekerjaan semacam pekerjaan untuk kelas satu. Direksi pekerjaan akanmenetapkan apakah semua atau sebagian bahan yang dipesan yang akandigunakan untuk pekerjaan tersebut dapat/cocok untuk digunakan.

    7.

    Data Ketinggian

    Ketinggian yang tertera dalam gambar didasarkan pada titik tetap utama, yangletak dan angkanya terdapat pada spesifikasi khusus. Selanjutnya detail daripenjelasan tentang titik tetap tersebut dapat diperoleh dengan mengajukan

    permintaan secara tertulis kepada direksi pekerjaan.

    8. Pengukuran dan Pematokan

    Dari data ketinggian yang tercantum pada uraian di atas, kontrakor harusmemeriksa semua titik tetap lainnya yang akan dipakainya dalam pengukuranpekerjaan dan harus membuat titik tetap tambahan lainnya sehingga jarak antara2 titik tetap tidak boleh lebih dari 1 km. Titik tetap di atas dibangun pada tanahmilik proyek atas persetujuan direksi pekerjaan. penyedia jasa harus memberikankepada direksi pekerjaan, dalam rangkap dua data dalam form usulan yangmemberi detail lokasi dan elevasi tiap-tiap titik tetap yang dipakai atau dibangunoleh penyedia jasa.

    Ketinggian harus dicocokkan kembali pada titik tetap dengan ketelitian 10 VL,

    dengan penjelasan L adalah jarak dari titik-titik (circuit) yang diambilketinggiannya (dalam km).

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    5/70

    113

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    Ketelitian pengukuran harus selalu dalam batas-batas keseksamaan sebagaiberikut:

    a. Titik-titik untuk tampang lintang, boleh terletak kurang dari 20 mm dariposisi yang ditentukan, baik dalam arah vertikal maupun horizontal;

    b. Pengukuran titik tinggi harus diselesaikan pada sebuah titik tetap atau dibawakembali ke titik pertama. Kesalahan penutupan harus kurang dari 10 VL mm,dimana L adalah Panjang atau jarak circuit pengukuran (dalam Km);

    c. Patok-patok yang menunjukkan tinggi akhir dari pekerjaan tanah harusdipasang dengan tidak melewati 2,5 mm dari titik tinggi yang benar;

    d. Garis singgung dan lengkung, perbedaannya dengan yang benar haruskurang 20 mm terhadap posisi yang benar. Titik untuk bangunan harusterletak tidak lebih 2,5 mm dari kedudukan yang sebenarnya kecuali padapemasangan pekerjaan baja dan peralatannya memerlukan ketelitian yanglebih tinggi.

    9.

    Tindakan Pengamanan bagi Keselamatan

    penyedia jasa harus menyelenggarakan, membangun dan memelihara rintangan-rintangan, lampu peringatan yang sesuai dan cukup, tanda-tanda bahaya danisyarat-isyarat, serta harus mengambil tindakan pencegahan yang perlu untukperlindungan pekerjaan dan keselamatan umum.

    10. Pemberitahuan Pelaksanaan

    Penyedia jasa harus memberitahukan kepada direksi pekerjaan sebelum suatupekerjaan dimulai, untuk mengukur ketinggian tanah asal dan ukuran daribangunan-bangunan yang ada. Tidak boleh ada suatu pekerjaan baru yang bolehdimulai sebelum penyedia jasa menerima instruksi direksi pekerjaan ataspersetujuan bersama, atas semua ketinggian dan ukuran-ukuran dari dasarsaluran dan bangunan untuk ketepatan pengukuran dari pekerjaan.

    11. Pengukuran

    Pengukuran saluran/bangunan yang telah dilakukan selama periode desain akandisediakan untuk keperluan penyedia jasa dan dapat dipakai sebagai dasar untukperhitungan dan penetapan volume pekerjaan untuk pembayaran. Apabilamenurut pendapat direksi pekerjaan keadaan lapangan telah banyak berubahsejak pengukuran yang telah dilakukan, maka direksi pekerjaan dapatmemerintahkan kepada penyedia jasa untuk mengukur ulang sebagian atauseluruh saluran/bangunan yang ada.

    12.

    Jalan Umum, Listrik dan Telepon

    Pada jalan-jalan umum, air untuk kepentingan umum dan tiang-tiang listrik dan

    telepon yang memotong atau berhubungan dengan tempat pekerjaan, penyediajasa harus mendapat persetujuan secara tertulis dari yang berwenang, terhadapusulan pekerjaan sementara atau pekerjaan tetap yang akan mempengaruhipekerjaan untuk kepentingan umum tersebut.

    Bangunan kepentingan umum tersebut, baik terlihat atau tidak terlihat di dalamgambar, tetapi penyedia jasa harus bertanggung jawab demi keamanan dankelangsungan fungsi dari jalan dan tiang listrik dan telepon diatas selamapelaksanaan pekerjaan.

    13.

    Papan Nama Proyek

    a. Kontraktor wajib membuat dan memasang papan nama proyek dan

    ditempatkan pada lokas yang ditentukan oleh Direksi, selambat-lambatanya 30(tiga puluh) hari setelah terbitnya Surat Keputusan Pemenang Lelang.

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    6/70

    114

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    b. Papan nama proyek tersebut dengan ketentuan :

    Ukuran papan nama proyek 150 x 100 cm;

    Pemasangan papan nama sedemikian rupa sehingga tepi bawah papanterletak setinggi 2 m dari permukaan tanah.

    Tulisan-Tulisan dan ketentuan lain yang belum jelas harus dilaksanakansesuai petunjuk Direksi.

    c. Kontraktor wajib memelihara dan merawat papan nama serta menjaga agartetap dalam keadaan baik sampai pada masa menyerahkan perkerjaan terakhirkepada Direksi.

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    7/70

    115

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    BAGIAN - II

    SPESIFIKASI KHUSUS

    I. BAHAN-BAHAN UMUM

    1. PORTLAND CEMENT

    Semen

    Semen yang akan dipakai adalah semen portland sesuai dengan StandardIndonesia N.I.8, AST, Model C.150 atau Standard Inggris Model BS.12.

    1.2. Pengujian dan Pemeriksaan

    a. Sampling, pemeriksaan dan pengujian semen-semen bila diperlukanakan dilakukan oleh Direksi dan bahwa sampling, pengujian danpemeriksaan harus sesuai dengan Standard Indonesia N.I.8 atau ASTM,Model C.150 atau test yang equivalent dengan Standard Inggris.

    Kontraktor harus menyampaikan keterangan kepada Direksi, waktudan tempat semen dikeluarkan dari pabrik. Direksi setiap saatmempunyai wewenang untuk meneliti dan memeriksa material,laporan analisa laboratorium, dan pengambilan sample semen untukdiperiksa. Kontraktor harus mempersiapkan segala sesuatu yangdiperlukan dalam pengambilan contoh atau (sample) tersebut.

    b. Direksi dapat memeriksa semen yang disimpan dalam gudang setiapwaktu sebelum semen tersebut dipergunakan. Semen yang tidakmemenuhi syarat tidak akan dapat dipakai. Jika ternyata ada semen

    yang tidak memuaskan dan telah terpasang maka bagian yang telahmenjadi campuran beton dan grout tersebut harus dibongkar dandiganti dengan semen yang baru, dengan biaya dari Kontraktor.Pengetesan silinder, kubus beton atau campuran semen yang akandigunakan, dapat diperintahkan oleh Direksi pada setiap waktu untukmaksud keperluan testing dan Kontraktor harus melaksanakan danmempersiapkan semen dan campuran semen/beton yang dimintauntuk ditest tanpa pungutan bayaran dari pada Direksi.

    c. Semen boleh saja tidak dapat dipakai sebagai kebijaksanaan dariDireksi, seandainya tidak memenuhi syarat-syarat yang dibutuhkan.Semen dapat diterima setelah 7 (tujuh) hari hasil test sesuai dengankriteria mengenai kwalitas dari pabrik semen yang telah ditetapkan 12(dua belas) bulan atau sebagai hasil dari 28 (dua puluh delapan) haripengetesan pada nilai testing normal harus disetujui sebelumpengiriman dari pabrik.

    1.3.

    Gudang/Penyimpanan

    a. Kontraktor harus menyediakan suatu tempat menyimpan (gudang)yang memenuhi syarat untuk penyimpanan semen-semen tersebut, darisetiap waktu semen tersebut harus terlindung dari kelembaban danpembekuan. Tempat/rumah penyimpanan semen-semen tersebutbenar-benar rapat/ tertutup, mempunyai jarak di atas lantai denganukuran minimum 30 cm yang luasnya juga harus cukup untukmenyimpan semen yang didatangkan. Selain itu untuk menghindariadanya penundaan-penundaan gangguan-gangguan pekerjaan harusmempunyai suatu tempat yang luas agar dapat menampung truck yangmengangkut semen tersebut secara terpisah, sehingga masih ada jalanuntuk menarik/mengambil (sampling) semen tersebut, menghitungsemen yang akan disimpan atau-pun semen yang akan dipindahkan.Tumpukan semen pada kantong atau zak, jangan melebihi 2 m.

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    8/70

    116

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    b. Untuk menghindari penyimpanan yang terlalu lama atas semen -semen yang telah dikirim tersebut, Kontraktor harus mengaturpenggunaan semen-semen yang ada dalam zak-zak tersebut secaraberturut-turut sesuai dengan urutan waktu pengiriman (cronologicalorder) sampai di lokasi. Setiap pengiriman dari semen tersebut harus

    langsung disimpan dan dengan mudah dapat dibedakan antara zak-zakyang baru dengan yang lama, begitu juga zak-zak bekas yang sudahkosong segera dikumpulkan dan tandai sedemikian rupa ataspersetujuan Direksi, sebelum dibuang.

    c. Kontraktor harus menyediakan alat timbang yang baik, teliti dalamskala yang memenuhi syarat untuk pengetesan berat semen yangdisimpan pada setiap tempat yang berhubungan dengan pekerjaan biladiminta oleh Direksi.

    d. Kontraktor harus memperkerjakan penjaga gudang yang baik danmampu menata pergudangan (tempat penyimpanan semen tersebut),menyimpan dan mencatat dengan baik semua pengiriman danpemakaian semen. Copy/salinan dari catatan tersebut juga harus

    diberikan/ diperlihatkan kepada Direksi, bila diminta, dan jugamemperlihatkan secara detail jumlah zak semen yang telah digunakanselama pelaksanaan untuk tiap-tiap bagian pekerjaan.

    2.

    PASIR, AGREGAT DAN BAHAN-BAHAN PERKUATAN

    2.1. Ruang Lingkup KerjaSemua pasir, agregatedan bahan perkuatan yang akan dipakai untuk semuastruktur/bangunan dan pekerjaan atas dasar Dokumen Kontrak dan untuksemua hal yang ada hubungannya, yang mungkin diminta/diperlukan olehDireksi terdiri dari material, dirinci sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan.Segala ketentuan dan kebutuhan-kebutuhan harus dilaksanakan kecualisegala ketentuan dan kebutuhan-kebutuhan yang sudah dirubah olehDireksi untuk/ bagi pekerjaan tertentu.

    2.2. HandlingdanStockpiling

    a. Kontraktor harus mengangkut dan membongkar semua pasir, agregatedan bahan perkuatan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaankonstruksi dan bangunan-bangunan yang terinci. Semua cara-cara

    yang dikerjakan oleh Kontraktor seperti membongkar, memuat danmenumpuk pasir, agregate dan bahan perkuatan setiap waktu harusdisetujui oleh Direksi.

    b. Lokasi dan pengaturan semua daerah stockpille (penimbunan) harusdisetujui oleh Direksi. Kontraktor harus membersihkan dan mengaturdrainase semua tempat yang dipersiapkan untuk stockpiling dan harus

    mengatur stockpiling pasir, agregate dan bahan perkuatan sehinggaadanya kerusakan ataupun pemisahan/hilang dapat dikurangiseminimal mungkin dan stockpille material tidak akan berkontaminasidengan tanah atau bahan-bahan lain sehubungan dengan permukaanair banjir dan air tanah.

    c. Kontraktor menyediakan biaya untuk pemrosesan kembali pasir,agregate atau bahan perkuatan yang mungkin akan menjadi rusak atauberkontaminasi sehubungan dengan strockpiling yang tidakmemadai/perlindungan yang kurang baik. Kontraktor juga harusmelakukan semua pelaksanaan stock piling dengan cara menyimpanlangsung semua material pada stockpiles secara berlapis. Pasir, agregatedan bahan perkuatan jangan dipindah-pindah dari suatu tempat ketempat stockpiles yang lain kecuali pada suatu keadaan tertentu yangmemerlukan penyediaan jalan untuk truck dalam penempatan materialsecara berlapis yang cukup. Kontraktor harus dapat membuat sesuatuuntuk menghindari adanya kerusakan-kerusakan dari agregate dan

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    9/70

    117

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    bahan perkuatan yang mungkin terjadi karena operasi truck yangmelewati stockpiles.

    d. Penimbunan pada bagian sisi ujung stockpiletidak diizinkan.

    2.3. Pasir Sand)

    a. Sesuai dengan ketentuan-ketentuan type dan jenis pasir yangdibutuhkan dalam pekerjaan konstruksi adalah sebagai berikut:

    - PASIR BUATAN : (Manufacture sand) pasir yang dihasilkandari batuan-batuan).

    - PASIR ALAM : (Natural sand) pasir yang diambil darisungai-sungai ataupun pasir alam yangdidapat dari lain sumber, dan ini semuaharus telah disetujui oleh Pemberi Tugas.

    - PASIR CAMPURAN : (Blended Sand) campuran antara pasiralam dan pasir buatan yang dibuatdengan ukuran yang tepat, yangdijelaskan pada sub-clouse(g).

    b. Semua pasir alam yang diperlukan dalam pekerjaan konstruksi harusdiusahakan dan mendapatkannya dari sungai ataupun sumber alam

    yang lainnya yang telah disetujui.

    c. Apabila pasir alam itu diperoleh dari sumber-sumber yang tidakdikuasai oleh Pemerintah maka Kontraktor harus membuat suatuperaturan/pembicaraan khusus dengan pemilik usaha pasir tersebut,dan Kontraktor harus membayar semua biaya-biayanya.

    d. Persetujuan tentang pasir yang diperoleh dari sumber-sumber alamjangan ditafsirkan sebagai suatu persetujuan yang sah untuk semuamaterial yang diperoleh dari sumber-sumber alam lainnya, Kontraktorharus bertanggung jawab penuh atas semua kwalitas dari semuamaterial yang digunakan dalam pekerjaan. Kontraktor harusmenyerahkan kepada Direksi tentang persiapan dan persetujuan testdengan contoh sebanyak 15 kg sebagai sample dari pasir alam tersebut

    yang selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum pemakaianbahan-bahan tersebut.

    e. Deposit pasir alam harus dibersihkan dari vegetasi, bahan-bahan lainyang mengotori dan yang dapat menimbulkan pasir menjadi jelek.

    Deposit harus sedemikian rupa sehingga mutu tidak berkurang.Material-material tersebut harus diangin-anginkan (screened) dandicuci bila memang perlu untuk memperoleh pasir yang sesuaikebutuhan.

    f. Pasir atau agregate halus (fine agregate) harus benar-benar bersih danbebas dari clay lumps, soft, flaki particle, sckale alkali, organik matra,

    loam, mica dan injurious amounts yang menimbulkan pasir menjaditidak sesuai. Jumlah persentase dari semua material tersebut beratnyatidak akan melebihi 50%. Agregate yang baik adalah yang berbentuktajam atau sharp, cubical, keras, tebal dana tahan lama.

    g. Semua pasir yang digunakan untuk pekerjaan beton seperti yang telahditentukan harus dari pasir campuran dalam perbandingan yangsesuai. Pasir-pasir tersebut harus mempunyai modulus antara 2/3,2atau pengetesan dengan saringan sesuai dengan Standard Indonesia.Untuk beton PBI.1971 atau sebagai berikut:

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    10/70

    118

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    No Saringan

    (Screen No.)

    Persentase Bagian Yang TinggalDalam Berat

    4

    816

    30

    50

    100

    PAN

    05

    6151025

    1030

    1535

    1220

    37

    Kalau persentase yang tinggal (tertahan) dari saringan No. 16 20 %atau kurang, maka batas maksimum untuk persentase yang tertahandari saringan No. 8 boleh naik menjadi 20 %.

    h. Pasir yang digunakan untuk adukan bagi pekerjaan pasangan batu ataubatu bata untuk lining, untuk permukaan atau tubuh pekerjaan, harusberupa pasir alam dan bila ditest harus memenuhi standar sepertiberikut:

    Screen No. Passing Percent Bay Weight Screen

    8100

    10015 (max)

    Dengan nilai tersebut di atas harus dengan gradasi baik (well graded)sehingga sesuai dengan pekerjaan adukan yang diperlukan.

    i. Pasir alam dan pasir campuran dapat diminta untuk ditest oleh Direksi

    untuk menentukan apakah pasir-pasir tersebut sesuai dengan apa yangtelah ditentukan dan dibutuhkan. Kontraktor harus menyiapkan danmelaksanakan pengambilan contoh yang diperintahkan oleh Direksitanpa pungutan bayaran yang meliputi tenaga, material danoperasinya.

    2.4. Agregate Kasar

    a. Coarse agregateharus didapat dari sumber-sumber yang telah disetujuiyang terdiri dari kerikil, batu gunung atau batu pecah (crushed stone)atau campuran dari semuanya itu.

    b. Coarse agregateharus bersih bebas dari partikel lunak, satuan tebal danmemanjang, alkali, organik dan bahan lain yang tidak sesuai ini tidaklebih dari 3%.

    c. Coarse agregateharus dengan gradasi yang baik dengan ukuran butirantara 5 mm - 50 mm atau dengan ukuran yang dibatasi untukpekerjaan-pekerjaan khusus seperti yang ditentukan. Coarse agregatemempunyai modulus yang baik (fitness modules) antara 6 - 7.5 ataubila dengan pengetesan berarti sesuai dengan Standard Indonesia (PBI1971).

    d. Coarse agregateharus sesuai dengan spesifikasi yang ada. Apabila ditestoleh Direksi tidak memenuhi spesifikasi, Kontraktor harus mengayakkembali atau memproses material-material tersebut dengan biayasendiri. Kontraktor harus meningkatkan mutu produksi agregatesehingga memenuhi syarat seperti yang disetujui oleh Direksi.

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    11/70

    119

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    2.5. Bahan-bahan Perkuatan atau Batu

    a. Batu diperoleh dari suatu pengambilan yang telah disetujui. Batu-batuyang dipakai/digunakan adalah boulder atau batu gunung, mempunyaiberat jenis (spesific-gracity) minimum 2.4. Compression Strenght(tegangan kompressi) tidak boleh kurang dari 400 kg/cm2.

    b.

    Untuk penggunaan pada pekerjaan pasangan batu, pasangan batukosong dan agregate jalan maka batu-batu tersebut harus keras, kasar,padat dan tahan lama serta bebas dari retak ataupun pecah. Pasanganbatu kosong beratnya antara 10 - 25 kg/buah dan harus dibelahsedikitnya satu sisi.

    c. Batu untuk pasangan harus dibentuk/dibuat dengan ukuran sepertipada gambar atau sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Direksi.

    2.6. Bahan-bahan untuk Perkerasan

    2.6.1. Base course

    a. Material lapis dasar harus mempunyai ukuran partikel

    maksimum 4 centimeter dan harus bergradasi baik (well graded)dalam batasan-batasan berikut ini.

    Standar Saringan U.S. Persentase Berat Lolos Saringan

    25,4 mm ( 1 in.)19,1 mm (3/4 in)4,76 mm (No. 4)2,0 mm (No. 10)

    0,42 mm (No. 40)0,074 mm (No. 200)

    70 - 1006090306020501030210

    b. Bagian material yang kurang dari 0,2 millimeter (Saringan no.

    70) harus mempunyai Liquid Limit tidak lebih dari 25 dan indeksplastisitas (Plasticity Index) yang tidak lebih dari 6.

    2.6.2. Surface course

    Agregat untuk makadam penetrasi bitumen harus terdiri dari batupecah atau kerikil pecah bersiku sesuai dengan persyaratan yangditentukan pada Spesifikasi Teknis untuk agregat beton, atau sepertiketentuan berikut ini :

    a. Berat jenis dari material agregat tidak boleh kurang dari 2,65.

    b. Agregat kasar (tertahan Saringan No. 4) harus mengandung tidakkurang dari tujuh puluh lima persen (75 %) agregat yangmemiliki dua atau lebih permukaan fraktur.

    c. Material agregat harus memenuhi persyaratan gradasi sebagaiberikut :

    StandarSaringan U.S.

    Persentase Berat Lolos Saringan

    Agregat Kasar Agregat Kunci Agregat Halus

    51 mm (2 )38 mm (1)25 mm (1)

    19 mm (3/4)12 mm (1/2)9,5 mm (3/8)4,7 mm (No. 4)2,4 mm (No. 8)

    10090 sampai 10020 sampai 5510 sampai 205 sampai 100 sampai 5

    --

    --

    10090 sampai 100

    -20 sampai 550 sampai 100 sampai 5

    ----

    10085 sampai 10010 sampai 300 sampai 10

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    12/70

    120

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    d. Semua permukaan agregat harus kering ketika ditempatkan.

    e. Fraksi kasar agregat, ukuran partikel lebih dari 4,7 mm(Saringan No. 4), harus memiliki kadar air yang tidak melebihi0,4 %, dan fraksi halus di bawah 4,7 mm harus memiliki kadarair tidak melebihi 1 %.

    f.

    Agregat yang digunakan harus mempunyai sifat sedemikiansehingga apabila secara menyeluruh dilapisi material bitumen,lapisan tersebut tidak akan lepas pada keadaan kontak denganair.

    2.6.3. Aspal Bitumen

    Bituminous asphalt materials untuk lapis awal dan bahan rekatharus memenuhi persyaratan berikut ini :

    i. Lapis awal (primer) : Lapis awal aspal bitumen harus memenuhiStandar ASTM D2027-76 ; Designation MC70 : CutbackAsphalt;

    ii. Bahan rekat : Bahan rekat aspal bitumen harus memenuhiStandar ASTM D946-82 Penetration Grade Asphalt Cement forUse in Pavement Construction : penetration grade 85-100.

    Material aspal harus dikirimkan dan ditangani dengan perlakuantertentu untuk menghindari kontaminasi dari air atau materiallainnya.

    3. TULANGAN

    3.1 Bahan-Bahan dan Ukuran Tulangan

    a. Semen tulangan beton harus baru dan dari tingkatan dan ukuran yangsesuai dengan Indonesia Standard for Concrete N.I.2, PBI 1971 atauASTM Design Nation A.15 dan harus disetujui oleh Direksi.

    b. Kontraktor dapat diminta untuk menyediakan sertifikat pengetesantulangan beton terhadap adukan yang akan dipakai untuk mendapatpersetujuan Direksi.

    3.2. Pembuatan dan Pembersihan

    a. Tulangan beton, sebelum dipasang harus bebas dari kotoran-kotoran,karat, minyak, oli dan lapisan yang akan merusak atau mengurangimutu. Bilamana terdapat penundaan di dalam pengecoran beton,tulangan harus diperiksa kembali dan dibersihkan bilamana perlu.

    b. Tulangan harus dilekukkan dengan tepat menurut ukuran yangditunjukkan pada gambar-gambar yang dilampirkan atau gambar

    konstruksi yang harus diselesaikan oleh Kontraktor.

    c. Tulangan janganlah diluruskan atau dilekukkan kembali dengan carayang akan merusak bahan. Batangan dengan putaran/tekukan ataulekukan-lekukan yang tidak ditunjukkan pada gambar, janganlahdigunakan. Semua batangan harus dilekukkan dalam keadaan dingin.Pemanasan hanya diperbolehkan bila seluruh operasi disetujui olehDireksi.

    3.3. Pemasangan

    a. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan dijamin terhadappenggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip-klip

    yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan

    beton atau logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semuahal pengganjal yang cukup untuk tulangan mendatar harus digunakansehingga tidak akan ada pelenturan dari pada batangan atau ikatan.

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    13/70

    121

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    Bilamana pengganjal tersebut akan digunakan untuk permukaan licin,pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang tidak berkarat.

    b. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang denganbeton yang dicor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyaipermukaan datar dengan ukuran 5 - 7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan

    di dalam semua ukuran plat lainnya dan di dalam balok harus ditopangdengan logam.

    c. Jarak minimum antara batang yang sejajar harus sama dengan diameterbatang, tetapi jarak bersih antara batang tidak kurang dari 1.2 xdiameter maksimum dari pada agregate yang kasar. Pada permukaanpondasi, plat, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicorsecara langsung terhadap dasar, tulangan harus mempunyai lapisanpenutup beton min. 7.5 cm.

    3.4. S a m b u n g a n

    Bila diperlukan menyambung tulangan pada suatu titik selain dari yangditunjuk pada gambar, ciri sambungan harus ditentukan oleh Direksi.

    Panjang penyambungan di dalam dinding tulangan dan harus min. 30 xdiameter tulangan dan harus disetujui oleh Direksi.Setelah rencana tersebut disetujui atau diminta untuk memperbaiki olehDireksi, pekerjaan pengalihan tersebut harus dilaksanakan sesuai denganrencana yang telah disetujui. Pembayaran untuk pekerjaan sementaratersebut ditanggung dalam item Prop. Sum sesuai dengan permintaanKontraktor yang dilampiri dengan penjelasan penggunaannya secara detailsesuai dengan perintah Direksi.

    3.5. Pengukuran dan Pembayaran

    a. Harga satuan penawaran di dalam daftar kuantitas dan harga akanmeliputi harga yang tepat dimana tulangan digunakan, pembongkaran,penyimpanan, penanganan dan pemasangan di tempat-tempatpemakaian akhir di dalam konstruksi beton bertulang dan pekerjaan-pekerjaan lainnya.

    b. Tidak ada pembayaran tersendiri untuk tulangan yang tertuang, hilangatau tidak diperhitungkan sebagai akibat penanganan yang tidak tepat,serta tulangan yang digunakan sebagai pengganti tulangan beton yangrusak atau yang digunakan oleh kontraktor dengan tujuanmemungkinkan atau memudahkan pelaksanaan konstruksinya.

    c. Semua biaya penyediaan tulangan sedemikian rupa harus sudahtermasuk ke dalam harga satuan penawaran seperti di dalam DaftarKwantitas dan Harga untuk uraian yang tepat dimana tulangan akandigunakan.

    4. ALAT DUGA AIR Automatic Water Level Recording)

    4.1. Manfaat

    Untuk pengukur tinggi muka air secara otomatis real time dan data dapattersimpan dalam suatu memori. Data yang dapat direkam merupakan dataketinggian muka air dan waktu, tanggal, hari dan tahun.

    4.2. Jenis Alat

    Alat penakar tinggi muka air otomatis (Automatic Water Level Logger /AWLL) jenis pelampung dengan pulley yang dikonversikan ke dalam bentukdigital oleh sensor dan dilengkapi dengan piranti penyimpan data (memory)/ logger.

    4.3.

    Operasi Alat

    Alat akan merekam semua kejadian perubahan tinggi muka air pada badanair. Data hasil yang sudah tersimpan di data logger dapat didownload untuk

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    14/70

    122

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    ditampilkan dalam bentuk data tabular maupun grafik batang sesuai waktuyang diinginkan pengguna.

    4.4.

    Pemeliharaan

    Lingkup pemeliharaan peralatan :

    -

    Sensitifitas pulley.- Sensitifitas sensor.

    - Perawatan data logger.

    - Perawatan sumber daya (power / battery)

    - Perbaikan-perbaikan ringan

    - Kalibrasi alat (antara bacaan peilschall dengan PC interface)

    Spesifikasi Alat Duga Air

    No. Diskripsi Spektek

    1 Sensor duga air Tipe bandul

    2 Logger Mempunyai :

    Interface/fasilitas koneksi ke serial modem danGSM modem.

    Interface /fasilitas data transfer.

    Interface tampilan data

    3 Penyimpanan Memory Mempunyai :

    Kapasitas memory minimal dapat menyimpandata 8 bulan data pencatatan dengan interval

    waktu 1 jam. Fasiltas pengaturan interval waktu pencatatan

    data.

    Fasilitas rotary ( berputar menghapus data yanglama)

    Fasilitas reset data memory .

    3 Penampil / Display - Menunjukkan :

    Tanggal

    Waktu (Jam, Menit dan Detik)

    No Stasiun

    Kode Wilayah

    Ketinggian air (Cm) Tinggi muka air saat pemasangan

    Battery status- Otomatis off dalam 1 menit.

    4 Interval waktu Interval penyimpanan data dapat diset dari 1 menithingga 24 jam

    5 Power datalogger Battery / solar panel + battery.Untuk satu tahun penggunaan secara menerus.

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    15/70

    123

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    5 Kelengkapan - Tersedia tombol operasi

    - Tersedianya fasilitas proteksi data.

    - Dilengkai nomor identitas alat.

    - Dilengkapi peilschall sepanjang 5 meter.

    - Manual operasi dan pemeliharaan alat.

    5. AIR

    Semua air yang digunakan untuk pekerjaan beton, adukan dan grout harus bebasdari lumpur yang dapat mengganggu, bahan organik, alkali, garam dan hal-hallain yang tidak baik. Air yang dapat digunakan di dalam semua beton, adukan dan

    grout akan ditest oleh Direksi untuk menentukan kecocokannya terhadapkeperluan-keperluan.

    5. BAHAN-BAHAN LAIN

    5.1. Batu-bata

    Batu bata harus batu bata biasa, yang sesuai dengan Standard Indonesia

    untuk batu bata NI 10 batu bata harus digolongkan sebagai berikut:a. Batu bata klas I harus terbuat dari tanah yang baik, bekas dari deposit

    saline harus dibakar dengan baik tanpa divitrivikasi, harus teratur,seragam dalam bentuk dan ukuran dengan ujung yang tajam danpersegi, permukaan sejajar dan mempunyai warna merah menyala atautembaga;

    Batu-bata klas I harus bertekstur homogen dan menimbulkan suaragemerincing yang jelas bila dipukul dan harus bebas dari retakan,serpihan, batu dan modul batu kapur.

    b. Batu bata klas II harus dibakar sama baiknya seperti batu bata klas Iatau sedikit dibakar berlebihan tetapi tidak divitrivikasikan di dalambagian manapun dan harus memberi suara gemerin-cing yang jelas bila

    dipukul. Perbedaan yang kecil dalam ukuran bentuk dan warna akanditerima tetapi tidak sedemikian sehingga memberi bentuk yang tidakteratur atau tidak rata.

    5.2. Batu Kapur

    Batu kapur harus berupa batu kapur biasa yang sesuai dengan tuntutanStandar Indonesia untuk Kapur N.I.7.

    5.3. Tras dan Semen Merah

    Tras dan semen merah haruslah tras dan semen merah biasa sesuai dengantuntutan Standar Indonesia untuk tras dan semen merah NI. 20.

    5.4. Bahan Tambahan Admixture/additif)

    a. Kontraktor akan melengkapi dan memakai bahan tambahan campuranbeton (admixture) untuk memperbaiki mutu dan mempermudahpekerjaan beton dan mortar.Bahan tambahan lain untuk perbaikan pelaksanaan dan penyelesaianpekerjaan yang mungkin dipakai harus mendapat persetujuan Direksi.Bahan tambahan harus disertai dengan sertifikasi pabrik yang sesuaidengan spesifikasi pabrik.

    Direksi akan menolak usulan pemakaian bahan tambahan yangdiajukan kontraktor bila dianggap bahan tambahan tersebut kurangbaik dipakai untuk menghasilkan homogenitas tinggi padapekerjaan yang bersangkutan.

    Kontraktor harus siap bila Direksi menganggap perlu untukmengajukan contoh dan melakukan test untuk contoh bahan dantest tambahan setelah bahan sampai ke lokasi pekerjaan.

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    16/70

    124

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    Kontraktor harus bertanggung jawab pada kesulitan yang timbulatau kerusakan yang terjadi akibat pemilikan dan pemakaian bahantambahan, seperti penundaan, kesulitan pengecoran beton ataukerusakan beton atau kerusakan beton waktu pembukaan bekesting

    Bahan tambahan lainnya bila dipakai harus memenuhi spesikasi yangdibutuhkan seperti:

    Bahan Tambahan Spesifikasi

    Pengurangan Volume UdaraPengurangan Kadar Air

    Perlambatan Pengerasan Awal

    ASTM C260-77ASTM C 494-82, type A

    ASTM C 494-82, type B & D

    b. Kecocokan pemakaian bahan tambahan, dua macam atau lebih yangdapat dipakai pada campuran beton, harus ditest dengan cara yangdisetujui oleh Direksi.

    c. Penyimpanan cairan atau bubuk bahan tambahan untuk beton harus

    ditempatkan pada gudang tahan air. Tempat penyimpanan harusdirencanakan di tempat dimana akan digunakan bahan tersebut.

    5.5. K a y u

    Kayu harus diperoleh dari sumber yang disetujui. Kayu harus dari mutuyang baik dan harus diawetkan dengan baik. Kayu harus berteksturseragam, berserat lurus bebas dari mata kayu, lobang-lobang bor, seranganhumus, pembusukan, titik-titik, pembongkokan, belitan atau retak-retakserta kekurangan-kekurangan dan noda-noda lainnya. Semua persyaratanlain harus dipenuhi seperti kekuatan tekan, tarikan, penyimpanan,penyusunan dan kelas harus sesuai dengan tuntutan Standard Indonesiauntuk kayu NI.5 atau seperti yang ditentukan oleh Direksi.

    5.6. Kawat Bronjong Anyaman

    Kawat yang digunakan untuk bronjong atau krip atau groyne haruslahkawat baja yang digalvanisir yang mempunyai fleksibilitas yang tinggisesuai spesifikasi Standard Indonesia, dianyam dengan menggunakan mesinpenganyam/ pabrikasi atau sesuai petunjuk Direksi. Anyaman dibuatdengan melilitkan dua batang kawat sebanyak 3 (tiga) lilitan membentuksegi enam. Diameter kawat 4 mm seperti yang ditentukan oleh Direksi.

    5.7.

    Geotextile

    Geotextile sebagai separator dan stabilisasi tanah harus memenuhi syaratuntuk mencegah kontaminasi dua lapisan aggregat yang berlainan jenis

    tetapi sekaligus harus dapat meloloskan air tanpa terjadi penyumbatan.Kontraktor harus menyerahkan contoh material disertai dengan sertifikatdari pabrik yang menjelaskan kapasitas teknis dari materialgeotextile.Sifat-sifat fisikgeotextile:a. Geotextile harus dari jenis yang tidak dianyam (non-woven), yang

    terdiri dari serabut menerus dengan vahan polimer polypropyleneyangdiproduksi dengan teknik needle punched. Kualitas dari polimer yangdipakai harus bersertifikasi pabrik, tahan asam, alkaki dan zat kimiadidalam rentang pH 2-12 dan tidak mengalami hidrlisis pada kondisiiklim tropis.

    b. Geotextile harus mempunyai daya tahan terhadap pengaruh kontaklangsung dengan zat kimia yang umumnya ada di dalam tanah dan airlimbah serta memiliki daya tahan terhadap mikro biologis lainnya.

    c. Geotextil harus mempunyai kualitas filtrasi yang memadai danpermeabilitas yang tinggi, sehingga memungkinkan drainase padatanah berbutir halus dengan tingkat kejenuhan yang tinggi.

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    17/70

    125

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    d. Geotekstile harus mempunyai jaringan serabut yang stabil sehinggamemiliki ketahan terhadap kerusakan selama proses konstruksi.

    e. Geotextile yang dihasilkan dari potongan-potongan bahan fiber ataudaur ulang tidak diterima.

    f. Setiap rol geotextileyang dikirim ke lapangan harus mempunyai kode

    produksi dan pernyataan type yang tertera jelas pada pembungkus luarmaupun sepanjang lembaran denga interval tertentu untukpemerikasaan visual.

    5.7.1. Geotextile type geom embran

    Geotextile yang dipakai harus memenuhi syarat seperti yangdisebutkan berikut dengan metode pengujian yang sama.

    Sifat-sifat Persyaratan

    Metode

    Pengujian

    a. Massa Nominal (gr/m2) 400 ISO 9864

    b. Tebal (mm) 3.2 ISO 9863

    c. Ketahanan Jebol CBR (N) 4250 ISO 12236

    d. Ketahanan Jebol Metode Rod (N) 800 ASTM D4833

    e. Kuat Tarik (kN/m) 28 ISO 10319

    f. Elongasi (%) 80/40 ISO 10319

    g. Ukuran bukaan efektif (O95) (mm) 0.08 ISO 12956

    h. Performance Energy 8.4

    i. Dynamic Drop Cone Puncture 14 ISO 13433

    j. Kuat Tarik Grab (N) 1770 /1650

    ASTM D4632

    k.

    Permeabilitas vertikal (m/s) 3x10-3 ISO 11058

    l. Kapasitas Pengaliran vertikal(l/m2/s)

    - 50 mm head

    - 100 mm head

    50

    106

    ISO 11058

    m. Kapasitas pengaliran horizontal(l/m.h)

    - 20 kPa

    - 200 kPa

    20.0

    4.0

    ISO 12958

    5.7.2. Geotextile type clay-liner geo-cl

    Geotextile type ini strukturnya lebih tebal dibandingkan dengangeotextile jenis non wovendan type ini lebih cocok dipasang padatimbunan yang menggunakan tanah liat. Geotextile berfungsisebagai penyokong tanah dengan daya tegangannya dan dapatmeneruskan air rembesan pada lokasi pekerjaan timbunan jalan,timbunan tubuh bendungan dan sebagainya.

    Material ini dibentang diatas permukaan tanah yang akan ditimbunpada tanah lembek.

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    18/70

    126

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    KelasGeotextile

    FungsiKekuatantegangan

    KekuatanTekan

    BukaanRuang/Liang

    Permittivity

    1 2 3 4 5 6

    GeotextileKlas I

    Penguatan Tanah 0.71 KN 0.42 KN 0.212 mm 1.4 jam-1

    GeotextileKlas II

    Penguatan Tanahdan Rembesan

    201.4 KN/m 120 KN/m 0.6 mm 0.32 jam-1

    5.7.3. Geotextile non woven

    Bahan geotextile non woven adalah crimped polyester fiber yangdiikat dengan cara needle-punched staple fibre yang dirancangkhusus dengan ketebalan tinggi, tahan terhadap coblosan (puncture)tinggi dan kapasitas mulur (elongation) yang tinggi sehingga dapatmengikuti deformasi tanah akibat beban besar.

    Geotextile non woven harus memiliki properti seperti tertera dalamtabel berikut ini :

    Charecteristic value Test method UnitCertified

    value

    Raw material PES/PP/PA

    Mass per unit area DIN EN 965 g/m2 600

    Thickness (x-s) DIN EN 964-1 mm 5

    Tensile strength (x-s)

    Longitudinal

    Transverse

    DIN EN ISO 10319

    KN/m 11,0

    11,0

    Elongation at max. tensilestrength

    Longitudinal

    Transverse

    DIN EN ISO 10319 %

    60

    40

    Puncture force (x-s)* DIN EN ISO 12236 Nm 1200

    Elongation at staticpuncture strength

    DIN EN ISO 12236 % 35

    Effective opening size DIN E 60500 Part 6 mm 0,1

    Water permeabilitycoefficient

    at a load 2 kN/m2 Kv

    Kh

    DIN E 60500 Part 4

    DIN E 60500 Part 7

    m/s

    m/s

    8,0 x 10-3

    1,7 x 10-2

    Bonding method - - Needlepunched

    Detector tested - - Yes

    Standard roll dimension - m 5,0 x 50

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    19/70

    127

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    Geotextile Filter cloth harus memiliki properti seperti tertera dalam

    tabel berikut ini :

    Charecteristic value Test method UnitCertified

    valueRaw material PES/PP/PA

    Mass per unit area DIN EN 965 g/m2 250Thickness (x-s) DIN EN 964-1 mm 2 - 3

    Tensile strength (x-s) LongitudinalTransverse

    DIN EN ISO 10319KN/m 11,0

    11,0

    Elongation at max. tensilestrengthLongitudinalTransverse

    DIN EN ISO 10319 %6040

    Puncture force (x-s)* DIN EN ISO 12236 Nm 1200Elongation at static puncturestrength

    DIN EN ISO 12236 % 35

    Effective opening size DIN E 60500 Part 6 mm 0,1

    Water permeabilitycoefficientat a load 2 kN/m2 Kv

    Kh

    DIN E 60500 Part 4DIN E 60500 Part 7

    m/sm/s

    8,0 x 10-3

    1,7 x 10-2

    Bonding method - - Needlepunched

    Detector tested - - YesStandard roll dimension - m 5,0 x 50

    Geotextile non wovendibuat dan dihasilkan dibawah pengendalianmutu yang ketat. Pabrik telah bersertifikat ISO 9001 (2000).

    5.7.4. Geotextile sand container

    Bahan geotextilesand containeradalah geotextilenon wovenyangdibuat dengan mekanisasi interlocking polypropylene, crimpedstaple fibresmelalui sebuah proses needle punching. Material yangdihasilkan kemudian dirol di atas pipa yang dibuat khusus, tebaldinding 6 mm. Setelah proses needle punchingdan sebelum dirol,material harus dites needle patah/hancur dengan detector metaldan setiap metal yang ditemukan harus dibuang.

    Geotextile sand container harus memiliki properti seperti tertetadalam tabel berikut ini :

    Property Test Method * Unit Value

    Mass per unit area DIN EN 965 g/m 600

    Thickness DIN EN 964-1 mm 5,0Tensile strength atbreakMachine direction(md)Cross machinedirection (cmd)

    DIN EN ISO 10319

    kN/m

    25,0

    40,0

    Elongation at breakMachine direction(md)Cross machinedirection (cmd)

    DIN EN ISO 10319

    %%

    6040

    Puncture forcePuncture elongation

    DIN EN ISO 12236N%

    6.00035

    Effective opening size DIN EN ISO 12956 mm 0,1

    Permeability DIN EN ISO 11058 m/s 3,0 x 10-2

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    20/70

    128

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    * Test method dari pabrik

    Pabrik yang memproduksi harus terakreditasi dengan ISO 9001

    (2000)Geotextilesand containerharus dijahit dengan type jahitan ganda(double lock stitch) dan dengan menggunakan benang jahit

    dengan spesifikasi berikut (untuk kedua sisi kantong) :- Bahan dasarpolypropylene, single ply Z twisted

    - Warna biru

    - Guarantee UV-treated

    - Dapat di-recycle

    - Tanpa sambungan

    - Tahan terhadap air laut

    Data teknis benang adalah seperti berikut :Yield : 1.500 m/kgTwist/mt : 65Tensile strength : 360 N

    Elongation at break : 15 %Lubrication : 15 %Denier600, breaking strength : 37,5 kg

    Proses pembuatan kantong geotextileharus dengan menggunakanmesin khusus yang direkomendasi dan telah terbuktipemakaiannya (referensi proyek). Untuk benang penutup kantong

    juga harus memiliki spesifikasi khusus sebagai berikut :- Terbuat dari benang Polyester 100%

    - Type benang adalah staple spun polyester

    - Mass per unit benang adalah 300 gram / m2

    - Tahan terhadap sinar UV dan air laut

    - Ukuran benang : Nm 20/5

    -Meter per kilo : 2.350 m +/- 3%.

    - Elongation: 16% +/- 4%.

    - Strength : 95 N (+/- 3%)Mesin yang digunakan untuk menutup kantong geotextile jugaharus memiliki type double lock stitch dengan mesin yangdirekomendasi dan telah terbukti pemakaiannya (referensiproyek).

    5.8. Batu < 250 Kg, 250 Kg

    1.000 Kg dan batu > 1000 Kg

    Lokasi Pengambilan Material (Batu) dari sekitar lokasi pekerjaan sepanjangmasih memenuhi persyaratan atau pada tempat lain yang disetujui Direksi.Batu tersebut harus tahan terhadap cuaca (udara, air, panas dan dingin,

    getaran, tekanan) dan mempunyai kepadatan yang memenuhi syarat.Kontraktor harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksisebelum pengadaan material dengan menunjukkan contoh / samplematerial yang akan digunakan.Pengujian material harus memenuhi syarat standart ASTM atau standart lain

    yang diakui, dengan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan Direksi.

    Pegujian bahan batu yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :

    Abration Test (ASTM C-131-03) dengan model test diijinkan lebih kecilatau sama dengan 10% - 20% dari batu mengalami kehausan.

    Berat isi atau kepadatan bahan tidak kurang dari 2 t/m3

    5.9. Kayu Cerucuk

    Bahan kayu yang dipakai adalah jenis bahan kayu nibung/ kayu bakaudengan berdiameter antara 1015 cm. Apabila menggunakan kayu lainharus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi.

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    21/70

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    22/70

    130

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    5.13. Pintu Air

    Pintu air yang digunakan adalah harus dari pabrik atau perbengkelan pintuair yang sudah berpengalaman. Pengguna jasa dan/atau Direksi Teknisberhak menolak perbengkelan tersebut jika dipandang pengalamannyadalam pembuatan pintu air belum memenuhi syarat. Disampingberpengalaman, perbengkelan pintu air juga harus memiliki peralatansandblanstingdan coating worly, karena untuk pekerjaan pintu materialnya(besi) harus dilakukan sandblanstingdan coating worly.Penunjukan perbengkelan pintu air harus terlebih dahulu mendapatpersetujuan dari pengguna jasa dan/atau Direksi Teknis.

    5.14.Wiremesh

    Wiremesh yang digunakan merupakan hasil produksi pabrik (pabrikan)dengan spesifikasi sebagai berikut :

    - Jenis material : besi ulir dia. 5 (m5)

    Jenis material : besi ulir dia. 6 (m6)

    -Ukuran lembar : 2,1 x 5,4 m

    - Jarak kotak standar : 150 mm x 150 mm

    Wiremesh yang digunakan harus memenuhi standar SNI. 07 0663 -1995.Sebelum dilakukan pemasangan, wiremesh yang diajukan terlebih harusmendapatkan persetujuan dari pengguna jasa/atau Direksi Teknis.

    5.15.Sheet Pile Baja Type FSP

    II

    Sebelum pekerjaan sheet pile dikerjakan terlebih dahulu kontraktor harusmelakukan test tanah (sondir) setiap 5 m 30 m dengan titik sondir 3tempat test untuk dapat menentukan berapa panjang sheet pile yangdibutuhkan sesuai dengan hasil test labotorium.

    Sheet Pile yang kita gunakan produk jadi atau pabrikan dengan spesifikasi

    sebagai berikut :

    - Lebar : 400 mm

    - Tinggi : 100 mm

    - Ketebalan : 10,50 mm

    - Panjang : 12 m

    - Berat Per Unit : 48 Kg/m

    - Moment Inersia : 8.740 cm4/m

    - Modulus Elastisitas : 874 cm3/m

    Semua tiang pancang (sheet pile) baja yang dikerjakan harus sesuai denganspesifikasi yang tersebut diatas dan setiap syarat-syarat dan ketentuan-

    ketentuan lainnya dari cara pelaksanaan harus sesuai peraturan-peraturanterkait lainnya yang sudah dibakukan.

    5.16.Sheet Pile Beton RFC)

    Sebelum pekerjaan sheet pile dikerjakan terlebih dahulu kontraktor harusmelakukan test tanah (sondir) setiap 5 m 30 m dengan titik sondir 3tempat test untuk dapat menentukan berapa panjang sheet pile yangdibutuhkan sesuai dengan hasil test labotorium.

    Sheet Pile yang kita gunakan produk jadi atau pabrikan dengan spesifikasisebagai berikut :

    - Concrete Cube Compressive Strength : 350 Kgf/cm2

    -Type : W-325.A.1000

    - Length : 9 meter s/d 12 meter

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    23/70

    131

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    - Weight : 2.96 ton

    - Cross Section : 0.1315 m2

    - Dimension : H = 325 mm ; B=996 mm dan T = 110 mm

    - Craking Moment : 11,40 tf-m

    Semua tiang pancang press tress (sheet pile) beton yang dikerjakan harussesuai dengan spesifikasi yang tersebut diatas dan setiap syarat-syarat danketentuan-ketentuan lainnya dari cara pelaksanaan harus sesuai peraturan-peraturan terkait lainnya yang sudah dibakukan.

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    24/70

    132

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    BAGIAN - III

    PELAKSANAAN PEKERJAAN

    I. PEKERJAAN PERSIAPAN

    1. PEKERJAAN PEMBERSIHAN LAPANGAN

    a. Pekerjaan pembersihan adalah pada lokasi/lapangan pekerjaan maupunlokasi untuk jalan masuk peralatan agar dapat ditempuh langsung denganmudah. Semua daerah yang ditempati bangunan atau yang dilewati jalurbangunan dibersihkan sesuai petunjuk Direksi. Pembersihan meliputipembersihan pohon-pohon, sampah dan bahan lain yang mengganggupelaksanaan pekerjaan. Hasil pembersihan itu harus ditempatkan diluartempat kerja atau dibuang, kecuali ada ketentuan lain sesuai petunjuk Direksi.

    b. Pekerjaan tebas tebang dilakukan pada lokasi pekerjaan yang banyakditumbuhi pepohonan dengan diameter lebih besar 30 cm, yang bertujuan

    untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan tersebut dipotong-potong dankemudian ditumpuk pada suatu lokasi/ tempat dengan syarat tidakmenggangu lingkungan atau dibuang kelokasi lainnya sesuai denganpersetujuan Direksi

    c. Pekerjaan cabut tunggul dilaksanakan pada lokasi dimana akan dibangunsuatu bangunan tanggul yang banyak terdapat pepohonan, apabila tidakdilaksanakan pekerjaan cabut tunggul dibuang keluar lokasi pekerjaandengan syarat tidak merusak lingkungan atau dibuang kelokasi lainnya ataspersetujuan dari Direksi.

    d. Kontraktor diminta untuk memulai pekerjaan pembersihan ini sebelumpekerjaan utama dimulai.

    e. Semua kerusakan yang timbul akibat pekerjaan tersebut terhadap milik

    umum atau perseorangan yang dilaksanakan untuk kontraktor, hal tersebutharus diperbaiki atau diganti atas biaya kontraktor.

    2. PEKERJAAN UITZET/PENGUKURAN UNTUK M.C. NOL DAN PEMASANGAN

    PROFIL

    a. Untuk mendukung pelaksanaan pekerjan konstruksi, Kontraktor harusmelakukan pengukuran terlebih dahulu. Pelaksanaan pekerjaan pengukurantersebut harus disaksikan oleh pengawas/pihak Direksi yang akanmenunjukkan titik referensi.

    b. Patok-patok sementara yang terpasang dibuat dari kayu, dipasang pada setiapjarak antara 25 sampai 50 meter atau ditentukan dalam jarak lain, menurutpertimbangan teknis oleh Direksi. Patok-patok ini dipasang sedemikian rupa

    sehingga tidak mudah goyang atau hilang dan patok ini dipakai sebagai titikuitzet, dimana ketinggian patok tersebut dapat diketahui dari hasilpengukuran. Agar mudah terlihat, patok dicat warna merah.

    c. Kontraktor diwajibkan menjaga titik uitzet ini sebagai titik bantu dalampelaksanaan pekerjaan baik oleh Direksi pekerjaan ataupun oleh TimPemeriksa Serah terima Pekerjaan. Apabila patok/titik uitzet tersebuthilang/rusak maka Kontraktor diwajibkan mengganti patok baru denganpersetujuan Direksi atas biaya Kontraktor.

    d. Pengukuran M.C.-0, untuk mutual chek nol yang akan menghasilkan:

    Data Ukur

    Gambar situasi

    Gambar profil memanjang

    Construction drawing(CD)

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    25/70

    133

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    e. Setiap hasil pengukuran baik yang data ukur dan gambar harus diketahui dandiparaf dan ditandatangani oleh Pihak Kontraktor serta Pihak Direksi. Datadan gambar yang disajikan harus dibuat pada kertas reproduksi yangberkualitas baik, sehingga hasilnya dapat dibaca dengan jelas dan dijilid rapi.

    f. Kontraktor harus telah menyerahkan gambar-gambar Contruction Drawing

    (CD) dari pengukuran M.C.-Nol, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) harikalender setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja untuk diperiksaoleh Direksi sebelum dilakukan persetujuan.

    g. Setiap ada terjadi perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan harus dituangkandalam gambar dan tulisan dan boleh dilaksanakan setelah mendapatpersetujuan pihak Direksi.

    h. Segala biaya yang timbul akibat pekerjaan tersebut sudah larut dalam hargasatuan pekerjaan.

    3. PEKERJAAN MOBILISASI DAN DEMOBILISASI

    a. Sesuai persyaratan dalam Kontrak, maka Kontraktor harus mengadakanMobilisasi peralatan yang akan dipakai dalam melaksanakan pekerjaan.

    b.

    Biaya mobilisasi tersebut adalah biaya yang dibutuhkan untuk mendatangkanalat berat ke dan dari lokasi pekerjaan.

    c. Pembayaran untuk pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi dilakukan lampsump dalam 2 (dua) tahap yaitu :

    Tahap kesatu sebesar 50% (lima puluh persen) pada tahap akhir mobilisasi(mendatangkan alat), dan alat siap dioperasikan.

    Tahap kedua sebesar 50% (lima puluh persen) pada saat pekerjaankonstruksi siap 100% (seratus persen), dan alat sudah dipulangkan.

    4. DIREKSI KEET, BARAK KERJA/GUDANG DAN LAIN-LAIN

    a. Kantor Direksi Lapangan yang disiapkan oleh kontraktor adalah merupakan

    bagian dari persiapan kontraktor dalam pekerjaan sementara sesuai denganyang tertuang dalam spesifikasi umum.

    b. Barak kerja untuk pemondokan pekerja maupun bangunan gudang, bengkelsebagai penyimpanan bahan/material ataupun peralatan kerja harus sesuaidengan spesifikasi umum.

    c. Apabila tidak disebutkan dalam RAB atau dalam ketentuan lain, biaya yangtimbul akibat kegiatan ini dianggap larut dalam harga satuan pekerjaanlainnya.

    5. PEMBUATAN /PEMELIHARAAN JALAN MASUK

    a. Untuk kelancaran mendatangkan bahan/material maupun alat-alat berat kedan dari lokasi proyek, Kontraktor dapat memanfaatkan jalan desa, jalaninspeksi yang sudah ada.

    b. Apabila jalan masuk tersebut rusak yang diakibatkan lalu lalangnya alat-aatberat dan lain-lainnya ke dan dari lokasi proyek kontraktor harusmemperbaikinya.

    Biaya yang timbul akibat kegiatan ini dianggap larut dalam harga satuanpekerjaan lainnya.

    6. DEWATERING

    Pekerjaan pengeringan (Dewatering) harus dilakukan untuk pekerjaan yangmempunyai elevasi dibawah permukaan air dan dilakukan secara terus menerushingga konstruksi pasangan maupun beton bertulang sudah mengering dengansempurna. Tidak dibenarkan melakukan pasangan batu maupun beton dalamkeadaan tergenang air .

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    26/70

    134

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    6.1. Pengukuran dan Pembayaran

    Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan Dewatering (pengeringan)dilakukan menurut harga satuan lump sump, pekerjaan yang dilaksanakanmenurut kebutuhan dalam pekerjaan konstruksi seperti yang tercantumdalam Daftar kuantitas dan Harga atau sesuai yang ditentukan oleh Direksi.

    7. QUALITY CONTROL

    Kontraktor berkewajiban untuk melakukan quality control terhadap semuapekerjaan yang dilaksanakan di lapangan.

    Quality controlpekerjaan timbunan akan meliputi test-test sebagaimana berikut:

    - Water Content

    - Specific Gravity

    - Atterberg Limit

    - Gradasi dangrain size analysis

    - Test Hydrometer

    - Test Permeabilitas

    - Standart Compaction

    - Konsolidasi

    - Uncofined Compression Test

    Untuk Pekerjaan Beton dilakukan Test Sebagai Berikut :

    - Test Tekan Beton atau Schmidt Hammer

    - Slump TestBeton

    - Test Vicat

    Apabila dipandang perlu oleh Direksi, maka Kontraktor berkewajiban untukmelaksanakan test/pengujian tambahan sebagaimana diminta oleh Direksi danKontraktor tidak berhak untuk meminta biaya tambahan berkenaan dengan haltersebut. Apapun hasil test, tidak membebaskan Kontraktor terhadap kewajibandan tanggung-jawabnya terhadap keamanan dan stabilitas konstruksi.

    II. PEKERJAAN TANAH

    1. Ruang Lingkup Pekerjaan

    Semua pekerjaan tanah yang diminta untuk dilaksanakan pada dokumen-dokumenkontrak untuk semua tujuan yang bersangkutan, dan seperti yang diminta olehdireksi, akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat

    yang diajukan disini akan berlaku kecuali bila untuk suatu item pekerjaan tertentu.Tempat pengambilan dan pembuangan tanah menjadi tanggung jawab penyedia

    jasa.

    2. Pembersihan

    a. Semua tanah yang perlu dikerjakan harus diadakan pembersihan sepertiditentukan oleh direksi. Tanah harus dibersihkan dari semua pohon-pohon,semak dan bahan yang mengganggu lainnya dan bahan tersebut akan dibuangketempat yang disetujui oleh direksi.

    b. Sisa-sisa bongkaran bangunan harus dibuang ketempat sesuai persetujuandireksi.

    c. Penyedia jasa akan diminta untuk melakukan pembersihan sebelum pekerjaankonstruksi dimulai.

    d. Kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan atau bangunan masyarakat atau

    pemerintah yang disebabkan pelaksanaan kontraktor di dalam pembersihanakan diperbaiki atau diganti atas biaya kontraktor.

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    27/70

    135

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    e. Ukuran dan Pembayaran.

    Pembersihan lapangan dalam spesifikasi ini dibuat atas dasar harga satuandalam rencana anggaran biaya yang meliputi pecabutan pohon-pohon,pembersihan akar-akar pohon dan bangunan yang dibongkar (dimana tidaktermasuk pembersihan gulma, rumput dan semak) dan sayarat-syarat lain yang

    sesuai dengan spesifikasi.

    3. Galian Umum

    a. Semua galian akan dilaksanakan sesuai dengan syarat bab ini dan dengan profildan elevasi yang ditunjukkan gambar-gambar atau ditentukan oleh direksi.

    b. Selama berlangsungnya pekerjaan, mungkin perlu atau diminta oleh direksiuntuk merubah kemiringan-kemiringan ataupun dimensi-dimensi galiandengan mengadakan revisi kemiringan ataupun dimensi gambar denganspesifikasi ini.

    c. Jika galian tidak ditutup oleh konstruksi maka galian harus dibuat dengandimensi penuh yang diminta yang disempurnakan menurut profil dan elevasi

    yang diberikan. Semua tindakan yang perlu harus diambil untuk menjaga agarmaterial dibawah dan diatas profil dalam kondisi sebaik mungkin. Setiap galianyang dibuat untuk memudahkan kontraktor dengan suatu alasan atau tujuankecuali bila ditentukan lain, harus ditimbun kembali bila diminta atas biayasendiri.

    d. Penyedia jasa harus menjaga dan mengontrol kecepatan dan penambahan danpenurunan muka air terhadap galian sehingga tidak membahayakan stabilitaslereng-lereng atau bangunan-bangunan, pondasi-pondasi, konstruksi-konstruksi dan lainnya.

    e. Semua galian harus dilaksanakan sedemikian rupa untuk menjaga stabilitasjalan-jalan dan konstruksi berdekatan lainnya.

    4. Ukuran dan Pembayaran

    Galian tanah harus pada ketentuan yang ditunjukkan dalam gambar yang telahdisetujui oleh direksi, termasuk pemindahan ketentuan pembuangan ataupenimbunan apabila galian tersebut digunakan kembali. Apabila tidak ditunjukkanpada gambar, galian tanah harus diukur untuk mendapatkan gambaran pasti ataumenggunakan ketentuan lain yang paling baik tingkat dan ukurannya dan disetujuidireksi.

    5. Bahan-bahan yang Digali

    a. Semua hasil bahan galian yang cocok dengan spesifikasi yang diminta akandigunakan dan akan ditempatkan pada lokasi tertentu langsung dari tempatpenggalian, kecuali bahan galian yang akan dipakai untuk penimbunankembali sesuai dengan petunjuk direksi harus ditempatkan disekitar tempat-tempat dimana penimbunan kembali akan dilaksanakan. Bahan galian yangakan digunakan untuk penimbunan tanggul harus dipadatkan dengan kadar air

    yang optimum yang dapat diperoleh dengan penyiraman atau dengan cara lainyang cocok sebelum dan selama penggalian.

    b. Semua timbunan dan timbunan kembali disekitar bangunan pada lereng-lerengdan garis batas bangunan sampai dengan permukaan tanah asli harusdiapadatkan dengan alat pemadat, sedangkan timbunan atau timbunan kembalidiatas permukaan tanah asli harus diperlakukan sebagai pemadatan tanggul,kecuali bila ditentukan lain pada gambar.

    c. Apabila hasil galian yang cocok tidak mencukupi untuk penimbunan tanggul,kisdam, timbunan kembali pada bangunan dan pekerjaan timbunan lainnya

    yang ditunjuk dalam gambar atau sesuai perintah direksi, maka dapat dipakai

    timbunan tanah didatangkan untuk mencukupi volume pekerjaan tersebutsesuai dengan gambar rencana.

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    28/70

    136

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    d. Bahan-bahan yang berisikan kayu, akar, humus dan lainnya yang tidakberguna dan bahan galian yang tidak dibutuhkan untuk timbunan kembalipada bangunan, tanggul-tanggul dan konstrusi permanen lainnya, harusditempatkan pada tempat pembuangan yang telah ditentukan oleh direksi.

    6. Timbunan Umum

    a. Timbunan harus ditempatkan pada garis-garis dan profil-profil yangditunjukkan pada gambar atau diperintahkan oleh direksi sesuai denganspesifikasi.

    b. Semua bahan timbunan dan timbunan kembali harus terdiri dari hasil galianyang baik dan disetujui oleh direksi yang dihamparkan dalam lapisan-lapisandan dipadatkan sebagaimana ditentukan dalam syarat teknik atau sesuai atas

    garis-garis elevasi yang ditunjukkan pada gambar.

    c. Bilamana timbunan lokal yang sesuai tidak cukup, maka kekurangandidatangkan yang harus diusahakan oleh kontraktor dan dibawa kelokasi.

    7. Galian di Tempat Pengambilan Tanah

    Penyedia jasa harus memperoleh tanah yang cocok untuk pemadatan timbunan,jalan inspeksi dan pekerjaan lainnya. Daerah tempat pengambilan tanah,kedalaman dan kemiringan harus mendapat persetujuan dari direksi. Bilamanamenurut direksi bahan-bahan yang diperlukan tidak cocok, maka kontraktor tidakboleh menggunakan tanah tersebut dan mengganti dengan tanah yang lain.

    8. Pemadatan

    a. Timbunan tanah dan timbunan kembali yang direncanakan pada gambar atauoleh direksi harus dipadatkan pada suatu garis lurus (jalur), tersusun padat danberlereng seperti yang ditunjukkan pada gambar atau seperti yang ditetapkanoleh direksi.

    b. Material yang dipadatkan harus ditimbun (dikumpulkan) dalam lapisanhorizontal dengan tebal tidak boleh lebih dari 25 cm sesudah dipadatkan danpendistribusian material akan homogen dan bebas dari bentuk pengelupasanberkantong, retakan atau ketidaksempurnaan.

    c. Penggalian dan pelaksanaan pemadatan dilaksanakan sehingga material yamgdipadatkan tercampur dan dijamin pemedatannya dapat mencapai tingkatterbaik. Bila menggunaka tamping roller kaki tamping roller harus dijaga tetapbersih dari material yang merugikan keefektifan kerja dari tamping roller.

    d. Untuk beberapa bagian dari timbunan tanah atau timbunan kembali yangberdekatan dengan bangunan termasuk pipa-pipa beton dimana pemadatantimbunan tanah atau timbunan kembali dibutuhkan, dalam hal tersebut tidakmemungkinkan mencapai pemadatan yang memadai dengan pemadatanrolling, timbunan tanah atau timbunan kembali harus dipadatkan dengan

    tempers mekanis pada tingkatan yang sama pada pemadatan mendekatitimbunan tanah atau timbunan kembali dipadatkan.

    e. Pemadatan dengan tenaga manusia.

    Material yang akan dipadatkan harus dihamparkan dan lapisan-lapisanhorizontal yang tebal tidak lebih dari 15 cm. Alat stemper tangan mempunyaiberat tidak lebih dari 15 kg, dan tinggi jatuh untuk menyelesaikan pekerjaanadalah 30 cm. Material dipadatkan harus mencapai density yang dimaksud.Metode pemadatan harus disetujui oleh direksi.

    f. Dalam menempatkan alat pemadat dalam hal pekerjaan timbunan kembali atautimbunan tanah yang berhubungan dengan pipa beton, kedua sisi pipa dipukuldan dipadatkan sehingga menjadi perletakan pipa yang kuat. Materialkemudian harus ditempatkan dan dipadatkan dalam lajuran seperti yang

    ditetapkan.g. Percobaan pemadatan. Sebelum dimulai pekerjaan timbunan, penyedia jasa

    harus menunjukkan kepada direksi, peralatan dan cara-cara penempatan

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    29/70

    137

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    material timbunan dan pemadatannya paling tidak tiga lapisan percobaantimbunan.

    9. Galian Tanah Berpasir

    a. Pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan menggali tanah berpasir untukperapihan tanah asli guna meletakkan batu.

    b. Lokasi penggalian yang akan dilaksanakan adalah sepanjang jalur rencanaRevetment.

    c. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai harus terlebih dahulu dilakukanpengukuran memanjang dan melintang sehingga diperoleh titik-titik elevasidasar yang akurat. Setelah penggalian selesai harus dilakukan pengukurankembali untuk mendapatkan besarnya volume galian yang diratakan.

    d. Untuk menentukan titik-titik elevasi, dipasang patok-patok yang berjarakantara 20 meter hingga 50 meter atau sesuai arahan Direksi.

    e. Galian menggunakan Excavator.

    f. Hasil galian dibuang pada lokasi tempat pembuangan yang aman terhadap

    dampak lingkungan atas persetujuan Direksi.g. Tempat pembuangan diupayakan agar tidak berdampak terhadap lingkungan

    disekitar lokasi yaitu dengan membuat benteng atau urugan tanah sesuaipetunjuk Direksi yang biayanya sudah larut dan sudah diperhitungkan padabiaya penggalian.

    h. Volume yang dibayar adalah volume galian dihitung dalam satuan meter kubik(M3) sesuai dengan tampang hasil penggaian terakhir.

    10. Galian Tanah Mekanik)

    a. Semua galian menggunakan alat berat, galian ini harus dilakukan sesuaidengan Gambar yang ditentukan dan Syarat-Syarat Teknik ini atau sepertidiperintahkan oleh Direksi. Selama pekerjaan berlangsung Direksi mungkin

    mengubah lereng, kemiringan atau dimensi galian karena sesuatu sebab.b. Kontraktor tidak akan mendapatkan biaya tambahan akibat perubahan

    semacam itu. Galian lain yang dilakukan oleh Kontraktor untuk keperluannyasendiri seperti untuk jalan masuk atau untuk mengangkut bahan hasil galianharus mendapat persetujuan Direksi dan atas biaya Kontraktor dan tidak dapatdibebankan kepada Pimpinan Proyek.

    c. Kontraktor harus selalu berusaha agar batuan di bawah galian berada dalamkondisi tidak terganggu. Semua penggalian yang melebihi batas yangditentukan oleh Direksi dianggap tidak sah dan tidak dapat dibebankan kepadaPimpinan Proyek.

    d. Kecuali kalau Direksi memerintahkan lain, semua galian-lebih harus ditimbunkembali dengan tanah, tanah dipadatkan, beton atau bahan lain yang

    ditentukan oleh Direksi atas biaya Kontraktor. Namun demikian apabila galianlebih terjadi akibat keadaan geologi yang tidak menguntungkan dan bukankarena kelalaian Kontraktor maka Kontraktor berhak atas suatu pembayaranuntuk mengisi kembali galian-lebih tersebut.

    e. Pembayarannya berdasarkan harga satuan yang sesuai dengan bahan yangdigunakan dan harga satuannya sudah ada dalam Kontrak. Semua galian untukpondasi bangunan harus merupakan galian dalam keadaan kering. Tidak adabiaya tambahan untuk galian dalam keadaan basah.

    f. Kontraktor harus mengambil semua tindakan guna melindungi lereng galianterhadap erosi atau degradasi selama pekerjaan berlangsung. Biaya untukpekerjaan ini harus dimasukkan dalam harga satuan pekerjaan yang berkaitandengan penggalian.

    g.

    Kecuali ditentukan lain dalam Gambar atau diperintahkan oleh Direksikemiringan lereng galian harus mengikuti Tabel berikut. Selain itu untuk setiaptinggi 6 m harus dibuat berm lebar 2 m pada galian tanah.

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    30/70

    138

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    Bahan

    Kemiringan

    V:H)

    Keterangan

    Batuan 1 : 0.3

    1 : 0.2

    Untuk lereng permanen

    Untuk lereng sementara dan galian yang

    diisi kembali

    Batuan lapuk 1 : 1.0

    1 : 0.6

    Untuk lereng permanen

    Untuk lereng sementara dan galian yangdiisi kembali

    Tanah

    Tanah residual

    1 : 1.5

    1 : 1.0

    Untuk lereng permanen

    Untuk lereng sementara dan galian yangdiisi kembali

    Aluvium 1 : 2.5

    1 : 2.0

    Untuk lereng permanen

    Untuk lereng sementara dan galian yangdiisi kembali

    h.

    Golongan bahan yang digali ditentukan oleh Direksi berdasar klasifikasi yangberlaku dalam Spesifikasi Teknis ini.

    i. Sebelum pekerjaan dimulai dan segera setelah pekerjaan selesai harusdilakukan pengukuran volume galian. Kontraktor harus memasang tanda-tanda di lapangan sehingga kondisi sebelum dan setelah penggalian dapatdiketahui guna menghitung volume galian. Kemudian hasil pengukuranKontraktor akan diperiksa ulang oleh Direksi.

    j. Paling lambat 7 hari sebelum mulai pekerjaan pengukuran Kontraktor harusmenyerahkan kepada Direksi suatu rencana yang menunjukkan tata-letaksemua patok, garis referensi, profil dan rincian metode pengukuran yang akandigunakan untuk menghitung volume.

    k. Garis referensi dan patok harus dipasang di lapangan paling lambat 24 jamsebelum pengukuran dimulai dan memberitahukan hal itu kepada Direksi.

    l. Semua jenis referensi dan patok harus tetap berada di tempatnya dalam kondisibaik sampai waktu yang ditentukan oleh Direksi untuk memungkinkan Direksidapat melakukan pengukuran ulang.

    m. Semua catatan lapangan pengukuran dan penghitungan volume galian harusdiserahkan kepada Direksi.

    n. Semua pengukuran untuk menghitung volume yang akan dipakai dasar untukmengajukan pembayaran tambahan harus dilakukan dengan kehadiranDireksi. Kontraktor harus memberitahukan Direksi sebelumnya sehinggapengukuran bersama bisa dilakukan tanpa mempengaruhi kemajuan pekerjaanpenggalian.

    11. Timbunan Blanket

    a. Semua lapisan tipis (seam) lempung, retakan (crack) dan rekahan(kekar/joint) pada permukaan batuan pondasi lebih besar dari 25 mm harusdibersihkan sampai kedalaman tidak kurang dari tiga kali lebarnya padapermukaan dan diisi kembali dengan slash grout, adukan semen atau betonatau sesuai arahan oleh Direksi.

    b. Direksi dapat meminta Kontraktor untuk melakukan penanganan celah danretakan permukaan yang lebih kecil agar di-grouting khusus, sikat masukadukan semen, atau dengan aplikasi pneumatic dengan mortar, gunite ataushotcrete.

    c. Cekungan, ketidakteraturan dan lubang besar pada permukaan pondasi dan

    bekas galian sumur uji (test pit) atau investigasi bawah tanah lainnya harusdiisi kembali sesuai arahan Direksi dengan beton atau material urugan yang

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    31/70

    139

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    memenuhi spesifikasi material urugan dan dipadatkan sebagaimana diuraikanpada pasal sebelumnya.

    d. Segera sebelum penempatan lapisan zona urugan utama, permukaan pondasiharus dibersihkan dari semua material lepas atau pengganggu.

    e. Air yang tertampung di cekungan harus dibersihkan dengan tangan ataudengan alat lainnya sesuai persetujuan Direksi.

    f. Sebaliknya bila permukaan pondasi terlalu kering permukaan pondasi dapatdibasahi sesaat sebelum penempatan material urugan guna mendapatkanlekatan yang baik dengan lapisan pertama material urugan.

    g. Kontrol Kelembaban danDensityKelembaban seluruh lapisan material urugan sebelum dan selama pemadatanharus dijaga seragam. Kecuali jika ditentukan lain oleh Direksi, kadar air darimaterial urugan harus memenuhi ketentuan sesuai Standard ASTM D 2216sebagai berikut:

    Kadar air material zona urugan sebelum, selama dan sesaat setelahpemadatan harus dalam kisaran minus satu persen (-1%) sampai plus tigapersen (+3%) dari kadar air optimum (OMC) sebagaimana didapat dari ujipemadatan yang dilakukan berdasarkan Standard ASTM D 698; dengancatatan bahwa rata-rata kadar air material harus dalam kisaran OMCsampai plus dua persen (+2%) OMC.

    Pengkondisian kadar air material urugan harus dilakukan sebelumpengangkutan ke lokasi konstruksi yaitu pada lokasi sumber material atautempat penimbunan sementara (stockpile).

    Metode untuk mendapatkan kadar air yang ditentukan dari material uruganadalah merupakan tanggung jawab Kontraktor dengan mendapatkanpersetujuan Direksi. Tambahan kelembaban mungkin dapat diberikan padaurugan jika secara spesifik diarahkan dan disetujui Direksi dan tambahankelembaban tersebut harus dilaksanakan dengan menggunakan kendaraanpenyemprot (sprinkle) atau sejenisnya sesuai persetujuan Direksi.

    Density kering material urugan sesaat setelah pemadatan tidak boleh kurangdari 98% dari Density Kering Maksimum (DKM) sebagaimana didapat dariuji pemadatan standard yang dilakukan berdasarkan prosedur standarASTM; dengan catatan bahwa rata-rata density kering material tidak bolehkurang seratus persen (100%) density kering maksimum.

    Kadar air dan density saat penempatan, dan kadar air optimum dan densitaskering maksimum material urugan akan ditentukan oleh Direksi secaraberkala dengan uji lapangan dan laboratorium berdasarkan sampel acaksesuai dengan pasal sebelumnya pada bab ini.

    Jika kadar air atau density pada saat penempatan sebagaimana ditentukandalam uji kontrol tidak dapat dipenuhi maka Direksi akan meminta

    Kontraktor untuk mengganti material atau untuk mengolah materialsedemikian sehingga kadar air dan densitynya dapat diperbaiki sesuaiketentuan. Hal ini perlu diperiksa dengan pengujian berikutnya.

    Direksi mempunyai hak untuk mengubah kadar air yang diijinkan setiapsaat, berdasarkan informasi yang didapat dari uji pengisian selamakonstruksi. Untuk perubahan semacam itu tidak diperbolehkan adanyaperubahan harga satuan pekerjaan.

    h. Penempatan material

    Pemilihan, penempatan dan penyebaran material urugan harus sedemikiansehingga distribusi dan gradasi material terpasang bebas dari kelainantekstur, gradasi, kadar air atau densitas dari material di sekitarnya.

    Bila material berbeda karakternya maka material yang lebih halus dan lebihurugan harus ditempatkan pada lokasi yang lebih ke tengah zona.

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    32/70

    140

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    Penghamparan dan penyebaran material harus sedemikian sehinggamemperkecil kemungkinan segregasi. Batu dengan diameter lebih dari 10cm tidak boleh ada pada material urugan. Bila ditemukan kumpulan pasir,kerikil atau kerakal di sekitar struktur, batas zona, area kontrak, makaharus dibuang untuk menghindari pemipaan sepanjang permukaan kontak

    tersebut.Jika Direksi berpendapat bahwa permukaan pondasi yang disiapkan atau

    permukaan pemadatan lapisan urugan dianggap terlalu kering atau terlaluhalus untuk pelekatan yang baik dengan lapisan urugan berikutnya, makapermukaan tersebut harus dibasahi dan atau dikasarkan denganmenggunakan alat yang disetujui oleh Direksi sebelum lapisan berikutnyadihamparkan.

    Jika menurut Direksi permukaan terpadatkan dari lapisan material urugandianggap terlalu basah untuk pemadatan lapisan berikutnya, maka harusdibuang, dibiarkan kering dahulu atau dikasarkan dengan alat tertentuuntuk mengurangi kadar airnya hingga yang diperlukan dan kemudiandipadatkan kembali sesuai spesifikasi sebelum lapisan berikutnya digelar.

    Material homogen harus ditempatkan di urugan secara menerus, kuranglebih horizontal dengan ketebalan yang memungkinkan densitas yangdiperlukan tercapai di seluruh lapisan sesuai pasal di atas bila dipadatkandengan catatan ketebalan lapisan tidak boleh lebih dari 30 cm sebelumdipadatkan. Semua lapisan harus mempunyai kemiringan drainase kuranglebih 1:30 setelah pemadatan.

    Jika sheepfoot roller akan digunakan untuk pemadatan material uruganpada permukaan pondasi, termasuk grout cap atau permukaan betonpengisi, lapisan pertama diperbolehkan lebih tebal dari yang ditentukantapi tidak boleh lebih dari 50 cm sebelum pemadatan. Hal ini dimaksudkanuntuk menghindari kerusakan permukaan pondasi akibat aksi dari kakisheepfoot roller.

    Direksi memiliki hak untuk merubah ketebalan lapisan material urugansetiap saat, berdasarkan informasi yang didapat dari uji pengisian atau ujikontrol selama konstruksi; dan pada kejadian itu tidak boleh ada perubahanharga satuan pekerjaan yang telah ditentukan sebelumnya.

    10. Pengukuran dan Pembayaran

    a. Hargaharga satuan yang ditenderkan didalam rencana anggaran biaya untukberbagai pos pekerjaan tanah meliputi biaya pemakaian semua tenaga kerja,perlengkapan dan bahan-bahan yang digunakan di dalam menggali,menimbun, termasuk pelaksanaan semua kebutuhan pengeringan danpengadukan. Untuk pemadatan yang tepat bila dibutuhkan padapengangkutan semua material galian dari borrow area ketempat penimbunan

    untuk timbunan kembali.b. Pengukuran untuk pembayaran material timbunan adalah dalam meter kubik

    pada timbunan terpasang sesuai garis, ukuran dan level seperti ditunjukkandalam Gambar atau sesuai perubahan oleh Direksi tidak tergantung padatoleransi yang diijinkan pada konstruksi.

    c. Pembayaran material timbunan sesuai harga satuan per meter kubik yangdisetujui sebelumnya untuk item pekerjaan bersangkutan dalam DaftarKuantitas Pekerjaan.

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    33/70

    141

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    III. PEKERJAAN BETON

    1. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

    Semua "beton" yang akan digunakan pada bagian konstruksi harus sesuaispesifikasi dan yang diminta oleh Direksi. Beton harus terdiri dari bahan yangdisetujui oleh Direksi. Beton harus terdiri dari bahan yang telah ditentukan danharus secara proporsi sesuai dengan yang ditentukan menurut ketentuan-ketentuan dan kebutuhan seperti tersebut di atas. Konstruksi harus dilaksanakankecuali bila mana ada ketentuan-ketentuan yang tidak diperinci disini harus sesuaidengan Standard Beton Indonesia yaitu NI. 2 PBI 1971.

    2. BAHAN

    Seluruh material untuk beton, termasuk semen, pasir , agregat kasar dan air akandisesuaikan dengan Bagian I, yaitu bahan-bahan umum.

    3. MUTU BETON

    3.1. Mutu Beton

    Mutu beton harus disesuaikan dengan Standard Indonesia untuk beton NI. 2PBI 1971 seperti tabel berikut ini:

    Us Grade TbkTbm

    WithS = 46(Kg/cm2)

    Category of(Kg/cm2)

    Supervision Control

    AgregateStructure

    Crushing

    B - -Non

    StructuralVisual

    InspectionNo Test

    B1 - - StructuralStric

    InspectionNo Test

    K-125 125 200 Structural

    Detailed

    Examinationby Dation

    No Test

    K-175 175 250 StructuralDetailed

    Examinationby Dation

    Test Tobe Carried

    Out

    K-225 225 300 StructuralDetailed

    Examinationby Dation

    Test Tobe Carried

    Out

    Dimana T'bk adalah karakteristik "Crushing Strength" yang diperoleh daribeberapa percobaan sample crushing, dengan penyimpangan maksimum 5% di bawah yang disyaratkan.T'bm adalah nilai crusing stregthrata-rata.

    Jika tidak ditentukan lain, nilai crushing strength selalu diambil nilaicompresive strength dari kubus ukuran 15 (0.06) cm per sisi, diuji padaumur 28 hari.Formula untuk menghitung adalah :

    SbmTbkT 64.1''

    1

    )''( 2

    N

    bmTbTS

    Dimana:N = Jumlah sampleyang diuji (minimum 20 buah sample)T'b = Crushing Strengthuntuk tiap sample (kg/cm2)T'bm = Nilai Crushingrata-rataS = Standard Crushing Deviasi(kg/cm2)

  • 8/10/2019 14. Bab XII. Spesifikasi Teknik Dan Gambar

    34/70

    142

    Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

    Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

    Dinas Pengairan Tahun Anggaran 2013

    3.2. Kriteria

    Secara umum USBR dapat diterima dengan ketentuan bahwa strength 80%dari hasil test specemen harus lebih besar dari design strength. Designstrength klasifikasi seperti:ClassI = 160 kg/cm2dengan uji silinder 15 x 30 cm selama 28 hari;

    ClassII = 200 kg/cm2dengan uji silinder 15 x 30 cm selama 21 hari;ClassIII = 225 kg/cm2dengan uji silinder 15 x 30 cm selama 28 hari.

    4. CAMPURAN BETON

    a. Beton terdiri dari semen portland, pasir, agregat kasar, air seperti yang telahtercantum pada spesifikasi, semua dicampur secara baik dan membawakonsistensi yang layak.

    b. Untuk beton mutu grade "B" campuran biasanya untuk "Non-StructuralWork" digunakan dengan kondisi bahwa proporsi semen portland, pasir, danagregat tidak kurang dari 1:8. Jumlah semen untuk tiap-tiap m3beton harussedikitnya 225 kg.

    c. Untuk mutu beton B1 dan K-125, campuran