spektrometri visible

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, banyak digunakan alat kromatografi dalam aplikasi kehidupan sehari-hari. Spektrofotometri merupakan sustu metoda analisayang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detector fototube. Benda bercahaya seperti matahari atau bohlam listrik memancarkan spectrum yang lebar yang terdiri atas panjang gelombang. Panjang gelombang yang dikaitkan dengan cahaya tampak yaitu mampu mempengaruhi selaput pelangi mata manusia dan karenanya menimbulkan kesan subyektif akan ketampakkan (vision). Dalam analisis secara spektrofotometri terdapat tiga daerah panjang gelombang elektromagnetik yang digunakan yaitu daerah uv (200-380 nm), daerah vis (380-700nm), daerah inframerah (700-3000 nm). Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisisyang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya visible, uv dan inframerah, sedangkan materi dapat 1

description

makalah analisa fisikokimia

Transcript of spektrometri visible

Page 1: spektrometri visible

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan jaman, banyak digunakan alat kromatografi dalam

aplikasi kehidupan sehari-hari. Spektrofotometri merupakan sustu metoda analisayang

didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan

berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma

atau kisi difraksi dengan detector fototube. Benda bercahaya seperti matahari atau

bohlam listrik memancarkan spectrum yang lebar yang terdiri atas panjang gelombang.

Panjang gelombang yang dikaitkan dengan cahaya tampak yaitu mampu mempengaruhi

selaput pelangi mata manusia dan karenanya menimbulkan kesan subyektif akan

ketampakkan (vision). Dalam analisis secara spektrofotometri terdapat tiga daerah

panjang gelombang elektromagnetik yang digunakan yaitu daerah uv (200-380 nm),

daerah vis (380-700nm), daerah inframerah (700-3000 nm).

Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisisyang

digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif maupun

kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan

peralatan yang digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang

dimaksud dapat berupa cahaya visible, uv dan inframerah, sedangkan materi dapat

berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah electron yang ada pada

atom ataupun molekul bersangkutan.

Para kimiawan telah lama menggunakan bantuan warna sebagai bantuan dalam

mengenali zat kimia. Spektrofotometri dianggap sebagai suatu perluasan pemeriksaan

visual yang dengan studi lebih mendalam dari absorbansi energy radiasi oleh macam-

macam zat kimia memperkenankan dilakukannya pengukuran ciri-ciri serta

kuantitatifnya dengan ketelitian lebih besar

Ketiganya walaupun saling berkaitan dalam satu alat tetapi dalam bab ini akan

lebih di bahas tentang spektrofotometri vis yang berdasarkan panjang gelobangnya, yaitu

380-700 nm. Atau lebih jelasnya spektrofotometri vis ini dapat lebih jelas dilihat oleh

mata karena merupakan cahaya tampak.

1

Page 2: spektrometri visible

1.2 Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui deskripsi teoritis yang meliputi pengertian spektrofotometri,

pengertian spektrofotometri vis, macam-macam spektrofotometri, tipe sampel, dan

contoh difarmasi.

2. Untuk mengetahui prinsip kerja spektrofotometri vis.

3. Untuk mengetahui alat yang meliputi bagian alat dan fungsi dari spektrofotometri vis.

4. Untuk mengetahui cara kerja alat spektrofotometri vis.

5. Untuk memberikan contoh soal spektrofotometri vis.

6. Untuk memberikan study kasus dari jurnal.

1.3 Manfaat

Manfaat dari makalah ini adalah:

1. Untuk analisis kuantitatif molekul.

2. Untuk meninjau stiokiometri reaksi.

3. Untuk studi termodinamika dan kinetika reaksi.

4. Untuk analisis kualitatif gugus fungsional pada senyawa organic.

2

Page 3: spektrometri visible

BAB II

ISI

2.1 Deskripsi Teoritis

2.1.1 Pengertian Spektrofotometri

Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang

digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan

kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Peralatan

yang digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang

dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat

berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron valensi.

2.1.2 Pengertian Spektrofotometri Vis

Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energi adalah

cahaya tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetik yang

dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380

sampai 750 nm. Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh kita, entah itu putih,

merah, biru, hijau, apapun, selama ia dapat dilihat oleh mata, maka sinar tersebut

termasuk ke dalam sinar tampak (visible).

Sumber sinar tampak yang umumnya dipakai pada spektro visible adalah

lampu Tungsten. Tungsten yang dikenal juga dengan nama Wolfram merupakan

unsur kimia dengan simbol W dan no atom 74. Tungsten mempunyai titik didih yang

tertinggi (3422 ºC) dibanding logam lainnya.karena sifat inilah maka ia digunakan

sebagai sumber lampu.

2.1.3 Macam-macam Spektrofotometri

Pada umumnya terdapat dua tipe instrument spektrofotometer, yaitu single-

beam dan double-beam. Double beam dalam instrumentnya terbagi menjadi double

beam in time instrument, dan double beam in space instrument. Dari kedua tipe

instrument tersebut akan dijelaskan di bawah ini yaitu:

3

Page 4: spektrometri visible

a) Single-beam instrument (berkas tunggal)

Pada spektrofotometer ini hanya terdapat satu berkas sinar yang

dilewatkan melalui cuvet.Single-beam instrument dapat digunakan untuk

kuantitatif dengan mengukur absorbansi pada panjang gelombang tunggal.

Single-beam instrument mempunyai beberapa keuntungan yaitu

sederhana, harganya murah, dan mengurangi biaya yang ada merupakan

keuntungan yang nyata.Beberapa instrumen menghasilkan single-beam

instrument untuk pengukuran sinar ultra violet dan sinar tampak. Panjang

gelombang paling rendah adalah 190 sampai 210 nm dan paling tinggi adalah

800 sampai 1000 nm.

b) Double-beam instrument

Double-beam dibuat untuk digunakan pada panjang gelombang 190

sampai 750 nm.Double-beam instrument dimana mempunyai dua sinar yang

dibentuk oleh potongan cermin yang berbentuk V yang disebut pemecah sinar.

Sinar pertama melewati larutan blangko dan sinar kedua secara serentak

melewati sampel, mencocokkan foto detektor yang keluar menjelaskan

perbandingan yang ditetapkan secara elektronik dan ditunjukkan oleh alat

pembaca.

a. Double-beam in time instrument

4

Page 5: spektrometri visible

b. Double-beam in space instrument

2.1.4 Tipe Sampel

Sampel yang dapat dianalisa dengan metode ini hanya sample yang memiliki

warna. Hal ini menjadi kelemahan tersendiri dari metode spektrofotometri visible.

Oleh karena itu, untuk sample yang tidak memiliki warna harus terlebih dulu dibuat

berwarna dengan menggunakan reagent spesifik yang akan menghasilkan senyawa

berwarna. Reagent yang digunakan harus betul-betul spesifik hanya bereaksi dengan

analat yang akan dianalisa. Selain itu juga produk senyawa berwarna yang

dihasilkan harus benar-benar stabil.

2.1.5 Contoh Di Farmasi

Salah satu contohnya adalah pada analisa kadar protein terlarut (soluble

protein). Protein terlarut dalam larutan tidak memiliki warna. Oleh karena itu,

larutan ini harus dibuat berwarna agar dapat dianalisa. Reagent yang biasa

digunakan adalah reagent Folin. Saat protein terlarut direaksikan dengan Folin

dalam suasana sedikit basa, ikatan peptide pada protein akan membentuk senyawa

kompleks yang berwarna biru yang dapat dideteksi pada panjang gelombang sekitar

578 nm. Semakin tinggi intensitas warna biru menandakan banyaknya senyawa

kompleks yang terbentu yang berarti semakin besar konsentrasi protein terlarut

dalam sampel.

2.2 Prinsip Kerja

Cahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang bersifat

polikromatis di teruskan melalui lensa menuju ke monokromator pada spektrofotometer

dan filter cahaya pada fotometer. Monokromator kemudian akan mengubah cahaya

polikromatis menjadi cahaya monokromatis (tunggal). Berkas-berkas cahaya dengan

5

Page 6: spektrometri visible

panjang tertentu kemudian akan dilewatkan pada sampel yang mengandung suatu zat

dalam konsentrasi tertentu. Oleh karena itu, terdapat cahaya yang diserap (diabsorbsi)

dan ada pula yang dilewatkan.Cahaya yang dilewatkan ini kemudian di terima oleh

detector. Detector kemudian akan menghitung cahaya yang diterima dan mengetahui

cahaya yang diserap oleh sampel. Cahaya yang diserap sebanding dengan konsentrasi zat

yang terkandung dalam sampel sehingga akan diketahui konsentrasi zat dalam sampel

secara kuantitatif.

Hal – hal yang perlu diperhatikan:

1. Larutan yang dianalisis merupakan larutan berwarna

Apabila larutan yang akan dianalisis merupakan larutan yang tidak berwarna,

maka larutan tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi larutan yang berwarna.

Kecuali apabila diukur dengan menggunakan lampu UV.

2. Panjang gelombang maksimum

Panjang gelombang yang digunakan adalah panjang gelombang yang

mempunyai absorbansi maksimal.Hal ini dikarenakan pada panajgn gelombang

maksimal, kepekaannya juga maksimal karena pada panjang gelombang tersebut,

perubahan absorbansi untuk tiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar. Selain

itu disekitar panjang gelombang maksimal, akan terbentuk kurva absorbansi yang

datar sehingga hukum Lambert-Beer dapat terpenuhi. Dan apabila dilakukan

pengukuran ulang, tingkat kesalahannya akan kecil sekali.

3. Kalibrasi Panjang gelombang dan Absorban

Spektrofotometer digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang

dipancarkan dan cahaya yang diabsorbsi.Hal ini bergantung pada spektrum

elektromagnetik yang diabsorb oleh benda. Tiap media akan menyerap cahaya pada

panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawa yang terbentuk. Oleh karena itu

perlu dilakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban pada spektrofotometer

agar pengukuran yang di dapatkan lebih teliti.

2.3 Alat

Instrument yang digunakan untuk mempelajari serapan atau emisi radiasi

elektromagnetik sebagai fungsi dari panjang gelombang disebut spectrometer atau

spektrofotometer. Komponen-komponen pokok dari spektrofotometer meliputi:

1. Sumber tenaga radiasi yang stabil

2. Sistem yang terdiri atas lensa-lensa, cermin, celah-celah, dan lain-lain

6

Page 7: spektrometri visible

3. Monokromator untuk mengubah radiasi menjadi komponen-komponen panjang

gelombang tunggal

4. Tempat cuplikan yang transparan

5. Detector radiasi yang dihubungkan dengan sistem meter atau pencatat

Diagram sederhana dari spektrofotometer adalah sebagai berikut:

1. Sumber tenaga radiasi

Sumber tenaga radiasi terdiri dari benda yang tereksitasi hingga ke tingkat

tenaga yang tinggi oleh sumber bertegangan tinggi atau pemanasan

listrik.Benda/materi yang kembali ke tingkat tenaga yang lebih rendah atau tingkat

dasarnya, melepaskan foton dengan tenaga-tenaga yang karakteristiknya sesuai

dengan ∆E, yaitu perbedaan tenaga antara tingkat tereksitasi dan tingkat dasar rendah.

Sumber radiasi yang ideal untuk pengukuran serapan harus menghasilkan

spectrum kontinu dengan intensitas yang seragam pada keseluruhan kisaran panjang

gelombang yang sedang dipelajari.

Sumber radiasi vis. Sumber radiasi terlihat dan radiasi intramerah dekat yang

biasa digunakan adalah lampu filament tungsten.Filament dipanaskan oleh sumber

arus searah (d-c), atau oleh baterai.Filament tungsten menghasilkan radiasi kontinu

dalam daerah antara 350 dan 2500 nm.

7

Sumber tenaga radiasi

Monokromator

Sel penyerap Detektor Meter atau

pencatat

Page 8: spektrometri visible

2. Manokromator

Sumber radiasi yang umum digunakan menghasilkan radiasi kontinu dalam

kisaran panjang gelombang yang lebar.Dalam spectrometer, radiasi yang polikromatik

ini harus diubah menjadi radiasi monokromatik.Ada 2 jenis alat yang digunakan untuk

mengurai radiasi polikromatik menjadi monokromatik yaitu penyaring dan

monokromator. Penyaring dibuat dari benda khusus yang hanya meneruskan radiasi

pada panjang gelombang tertentu dan menyerap radiasi dari panjang gelombang yang

lain. Monokromator merupakan serangkaian alat optic yang menguraikan radiasi

polikromatik menjadi jalur-jalur yang efektif atau panjang gelombang-gelombang

tunggalnya dan memisahkan panjang gelombang-gelombang tersebut menjadi jalur-

jalur yang sempit.Bagian-bagian monokromator, yaitu :

a. Prisma

Prisma akan mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar mungkin supaya di

dapatkan resolusi yang baik dari radiasi polikromatis.

b. Grating (kisi difraksi)

Kisi difraksi memberi keuntungan lebih bagi proses spektroskopi. Dispersi sinar

akan disebarkan merata, dengan pendispersi yang sama, hasil dispersi akan lebih

baik. Selain itu kisi difraksi dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum.

Keuntungan menggunakan kisi difraksi :

1. Dispersi sinar merata

2. Dispersi lebih baik dengan ukuran pendispersi yang sama

3. Dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spectrum

8

Page 9: spektrometri visible

c. Celah optis

Celah ini digunakan untuk mengarahkan sinar monokromatis yang diharapkan

dari sumber radiasi. Apabila celah berada pada posisi yang tepat, maka radiasi

akan dirotasikan melalui prisma, sehingga diperoleh panjang gelombang yang

diharapkan.

d. Filter

Berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga cahaya yang diteruskan

merupakan cahaya berwarna yang sesuai dengan panjang gelombang yang dipilih.

3. Tempat cuplikan

Cuplikan yang akan dipelajari pada daerah vis/terlihat yang biasanya berupa gas

atau larutan di tempatkan dalam sel atau cuvet. Untuk daerah terlihat digunakan gelas

biasa atau quartz. Sel yang digunakan untuk cuplikan yang berupa gas mempunyai

panjang lintasan dari 0,1 hingga 100 nm, sedang sel untuk larutan yang mempunyai

panjang lintasan tertentu dari 1 hingga 10cm. Sebelum sel dipakai harus dibersihkan

dengan air, atau jika dikehendaki dapat dicuci dengan larutan detergen atau asam

nitrat panas.

9

Page 10: spektrometri visible

Kuvet harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Tidak berwarna sehingga dapat mentransmisikan semua cahaya.

2. Permukaannya secara optis harus benar-benar sejajar.

3. Harus tahan (tidak bereaksi) terhadap bahan-bahan kimia.

4. Tidak boleh rapuh.

5. Mempunyai bentuk (design) yang sederhana.

Pelarut.Pelarut yang digunakan dalam spektrofotometri harus melarutkan

cuplikan dan meneruskan radiasi dalam daerah panjang gelombang yang sedang

dipelajari. Beberapa pelarut yang biasa digunakan dalam daerah-daerah vis atau

terlihat seperti aseton, benzene, karbon tetraklorida, kloroform, dioksan,

diklorometan, etanol 95%, etil eter, methanol, air, dan sebagainya.

Pembuatan larutan. Larutan selalu dibuat dengan cermat: larutan standar dibuat

dalam labu ukur, konsentrasinya sekitar 0,1 %. Untuk pekerjaan yang memerlukan

ketelitian, semua gelas-gelas standar dan sebagainya harus mempunyai kualitas

analisis yang tinggi, dan jika pengenceran dilakukan harus dikerjakan dalam volume

yang dapat diukur dengan teliti, karena perbedaan volume yang sangat kecil akan

dapat menyebabkan kesalahan.

4. Detector

Setiap detector menyerap tenaga foton yang mengenainya dan mengubah tenaga

tersebut untuyk dapat diukur secara kuantitatif seperti sebagai arus listrik atau

perubahan-perubahan panas. Kebanyakan detector menghasilkan sinyal listrik yang

dapat mengaktifkan meter atau pencatat. Setiap pencatat harus menghasilkan sinyal

yang secara kuantitatif berkaitan dengan tenaga cahaya yang mengenainya.

Persyaratan-persyaratan penting untuk detector meliputi:

a. Sensitifitas tinggi hingga dapat mendeteksi tenaga cahaya yang mempunyai

tingkatan rendah sekalipun

b. Waktu respon yang pendek

c. Stabilitas yang panjang atau lama untuk menjamin respon secara kuantitatif

d. Sinyal elektronik yang mudah diperjelas

Detector yang digunakan dalam spektofotometer vis atau terlihat adalah detector

fotolistrik.

10

Page 11: spektrometri visible

Macam-macam detektor :

1. Detektor foto (Photo detector)

2. Photocell, misalnya CdS.

3. Phototube

4. Hantaran foto

5. Dioda foto

6. Detektor panas

(PHOTOVOLTAIC)

(PHOTOTUBE)

5. Pencatat

Pencatat merupakan suatu sistem baca yang menangkap besarnya isyarat listrik

yang berasal dari detektor.

2.4 Cara Kerja Alat

Cara kerja spektrofometer secara singkat adalah sebgai berikut: tempatkan larutan

pembanding, misalnya blangko dalam sel pertama sedangkan larutan yanakan dianalisis

pada sel kedua. Kemudian pilih fotosel yang cocok 200 nm-650 nm (650 nm-1100 nm)

agar daerah λ yang diperlukan dapat terliputi.Dengan ruang fotosel dalam keadaan

tertutup “nol” galvanometer dengan menggunakan tombol dark-current.Pilih h yang

diinginkan, buka fotosel dan lewatkan berkas cahaya pada blangko dan “nol”

galvanometer didapat dengan memutar tombol sensitivitas.Dengan menggunakan tombol

11

Page 12: spektrometri visible

transmitansi, kemudian atur besarnya pada 100%. Lewatkan berkas cahaya pada larutan

sampel yang akan dianalisis. Skala absorbansi menunjukkan absorbansi larutan sampel.

2.5 Contoh Soal

Larutan K2Cr2O7 1,0x10-3 M menunjukkan absorbansi 0,200 pada 450 nm dan 0,050

pada 530 nm. Larutan KMnO4 1,0x10ˉ4 M tidak menunjukkan absorbansi pada 450 nm,

sedangkan pada 530 nm absorbansinya 0,420. Hitunglah konsentrasi K2Cr2O7 dan KMnO4

yang ada dalam larutan yang menunjukkan absorbansi 0,370 dan 0,710 pada 450 dan 530

nm bila lebar sel yang digunakan adalah 10 mm.

Jawab:

Hitung absortivitas molar dari K2Cr2O7 dan KMnO4 pada 450 nm dan 530 nm. A =

abc, jika b = 1 maka A = ac sehingga a = ϵ

Untuk K2Cr2O7 pada 530 nm ϵ K2Cr2O7 = 0,05

0,001 = 50

Untuk K2Cr2O7 pada 450 nm ϵ K2Cr2O7 = 0,2

0,001 = 200

ϵ KMnO4 pada 450 nm = AKMnO 4c 450 nm

= 0

ϵ KMnO4 pada 530 nm = AKMnO 4c 450 nm

= 0,420

0,0001 = 4,2 x 102

Dengan menggunakan :

Λ λ2 = (a1 c1) λ1 + (a2 c2) λ1 jika λ1 = 450 nm (i)

Λ λ2 = (a1 c1) λ2 + (a2 c2) λ1 jika λ2 = 530 nm (ii)

Substitusi nilainya:

0,370 = 200 (c1) + 0 (c2)

0,710 = 50 (c1) + 4200 (c2)

Maka:

c1 = 1,9 x 10-3 M

c2 = 1,46 x 10-4 M

12

Page 13: spektrometri visible

2.6 Studi Kasus

Emas (III) bereaksi dengan Tizanidine di kisaran pH 1,0-5,0 membentuk solusi yang

kompleks berwarna kuning yang memiliki serapan maksimum pada 450 nm. Penelitian

dilakukan pada pH 3,0. Intensitas warna mencapai nilai maksimum setelah 30 menit pada

60o C. garis lurus hubungan antara absorbansi dan jumlah Tizanidine memenuhi

persamaan A = 0,0133 C - 0,0023. Plot linier menunjukkan bahwa Hukum Beer dalam

kisaran 5,0-70,0 µg/ml Tizanidine. Absorptivitas molar dan sensitivitas Sandell ini

masing-masing adalah 3,355 × 103 l mol-1 cm-1 dan 0.0757μg cm-2. Standar deviasi

metode untuk sepuluh penentuan 30 ug / ml Tizanidine adalah 0,002. Koefisien korelasi

() dari data percobaan plot kalibrasi adalah 0,9999. Dipengaruh oleh berbagai eksipien.

Komposisi kompleks 1: 1 [Au (III): Tizanidine]. Stabilitas konstan kompleks adalah 4.22

× 104. Perkembangan metode divalidasi sesuai dengan pedoman ICH yang akurat dan

tepat. Parameter validasi seperti, linearitas, akurasi, presisi, LOD, LOQ dan kekasaran.

Metode yang diusulkan adalah akurat, tepat, sangat sensitif dan selektif, untuk estimasi

Tizanidine dalam formulasi farmasi tanpa gangguan dari baik Aceclofenac atau

parasetamol. Oleh karena itu metode yang diusulkan berhasil diterapkan untuk penentuan

Tizanidine di formulasi farmasi.

13

Page 14: spektrometri visible

BAB III

PENUTUP

2.7 Kesimpulan

1. Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan

untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang

didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya.

2. Spektrofotometri vis merupakan spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh

mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380 sampai 750 nm. Sehingga

semua sinar yang dapat dilihat oleh kita, entah itu putih, merah, biru, hijau, apapun,

selama ia dapat dilihat oleh mata, maka sinar tersebut termasuk ke dalam sinar tampak

(visible).

3. Macam-macam spektrofotometri terdapat dua tipe instrument spektrofotometer, yaitu

single-beam dan double-beam. Double beam dalam instrumentnya terbagi menjadi

double beam in time instrument, dan double beam in space instrument.

4. Tipe sampel yang dapat dianalisa dengan metode ini hanya sample yang memiliki

warna.

5. Contohnya di farmasi adalah pada analisa kadar protein terlarut (soluble protein).

Protein terlarut dalam larutan tidak memiliki warna. Oleh karena itu, larutan ini harus

dibuat berwarna agar dapat dianalisa. Reagent yang biasa digunakan adalah reagent

Folin.

6. Prinsip kerjanya adalah cahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram

yang bersifat polikromatis di teruskan melalui lensa menuju ke monokromator pada

spektrofotometer dan filter cahaya pada fotometer. Monokromator kemudian akan

mengubah cahaya polikromatis menjadi cahaya monokromatis (tunggal). Berkas-

berkas cahaya dengan panjang tertentu kemudian akan dilewatkan pada sampel yang

mengandung suatu zat dalam konsentrasi tertentu.

7. Alat dan bagiannya adalah sumber tenaga radiasi yang stabil; sistem yang terdiri atas

lensa-lensa, cermin, celah-celah, dan lain-lain; monokromator untuk mengubah radiasi

menjadi komponen-komponen panjang gelombang tunggal; tempat cuplikan yang

transparan; dan detector radiasi yang dihubungkan dengan sistem meter atau pencatat.

14

Page 15: spektrometri visible

8. Cara kerja spektrofometer secara singkat adalah sebgai berikut: tempatkan larutan

pembanding, misalnya blangko dalam sel pertama sedangkan larutan yanakan

dianalisis pada sel kedua. Kemudian pilih fotosel yang cocok, pilih h yang diinginkan,

buka fotosel dan lewatkan berkas cahaya pada blangko dan “nol” galvanometer

didapat dengan memutar tombol sensitivitas. Dengan menggunakan tombol

transmitansi, kemudian atur besarnya pada 100%. Lewatkan berkas cahaya pada

larutan sampel yang akan dianalisis. Skala absorbansi menunjukkan absorbansi larutan

sampel.

2.8 Saran

Penulis berharap spektrofotometri vis yang telah disajikan dalam bab pembahasan

dapat dijadikan referensi ataupun tambahan wawasan bagi pembaca sehingga dapat

membedakannya dan dapat menerapkannya secara tepat.

15

Page 16: spektrometri visible

DAFTAR PUSTAKA

Khopar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta:Universitas Indonesia Press.

Sastrohamidjojo, Hardjono. 1991. Spektroskopi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press.

Day, R. Dan Underwood, A. 2002. Analisis Kimia Kuantitas Edisi Keenam.

Jakarta:Erlangga.

Pecsok and Shield. 1968. Modern Methods of Chemical Analysis. New York : John Wiley &

Sons.

Skoog, D. A. 1996. Fundamental of Analytical Chemistry.Seventh edition. USA: Saunders College

Publishing.

16