Sosiologi

23
Sosialisasi Definisi : Sebuah proses seumur hidup bagaimana seseorang individu mempelajari kebiasaan yang meliputi cara hidup, nilai, dan norma sosial dalam masyarakat agar dapat diterima masyarakat Menurut Para Ahli : Charlotte Buhler Proses yang membantu individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir dalam kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Soerjono Soekanto Proses mengomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru. Peter L. Berger Proses bagaimana seorang anak belajar menjadi anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat. Paul B. Horton Proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga membentuk kepribadiannya. David F. Aberle Pola mengenai aksi sosial/aspek tingkah laku yang menanamkan pada individu ketrampilan, motif, dan sikap yang perlu untuk menampilkan peranan yang sekarang / yang telah diantisipasikan sepanjang kehidupan manusia normal, sejauh peranan baru masih harus terus dipelajari. Koenjaraningrat Proses apabila individu sejak kanak-kanak hingga dewasa berkembang, berhubungan mengenal, dan menyesuaikan dengan individu lyang hidup dalam masyarakat di sekitarnya. Tujuan Sosialisasi : Memberikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk kehidupan dalam bermasyarakat Menambah kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien Membantu mengendalikan fungsi organik Sebagai dasar pengendalian sosial dalam masyarakat

Transcript of Sosiologi

Page 1: Sosiologi

Sosialisasi

Definisi :

Sebuah proses seumur hidup bagaimana seseorang individu mempelajari kebiasaan yang meliputi cara hidup, nilai, dan norma sosial dalam masyarakat agar dapat diterima masyarakat

Menurut Para Ahli :

Charlotte BuhlerProses yang membantu individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir dalam kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.

Soerjono SoekantoProses mengomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.

Peter L. BergerProses bagaimana seorang anak belajar menjadi anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.

Paul B. HortonProses dimana seseorang menghayati serta memahami norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga membentuk kepribadiannya.

David F. AberlePola mengenai aksi sosial/aspek tingkah laku yang menanamkan pada individu ketrampilan, motif, dan sikap yang perlu untuk menampilkan peranan yang sekarang / yang telah diantisipasikan sepanjang kehidupan manusia normal, sejauh peranan baru masih harus terus dipelajari.

KoenjaraningratProses apabila individu sejak kanak-kanak hingga dewasa berkembang, berhubungan mengenal, dan menyesuaikan dengan individu lyang hidup dalam masyarakat di sekitarnya.

Tujuan Sosialisasi :

Memberikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk kehidupan dalam bermasyarakat

Menambah kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien Membantu mengendalikan fungsi organik Sebagai dasar pengendalian sosial dalam masyarakat Membiasakan individu dengan nilai dan kepercayaan pokok yang ada dalam masyarakat Untuk mengetahui lingkungan alam sekitar Untuk mengetahui nilai dan norma yang berlaku Untuk mengetahui lingkungan sosial budaya

Tujuan Sosialisasi Menurut M.Z. Lawang :

Dengan memiliki nilai, norma, serta peran yang ada dalam masyarakat dapat menjadikan bekal individu untuk berinteraksi dimanapun ia berada

Sebagai proses pewarisan nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat

Page 2: Sosiologi

Macam Proses Sosialisasi :

Terjadi secara sengaja melalui pendidikan dan pengajaran Terjadi secara tidak sengaja melalui interaksi sosial

Tahap Sosialisasi

Persiapan (Preparatory) Meniru (Play) Siap Bertindak (Game) Penerimaan Norma Kolektif (Generalize)

Indikator Keberhasilan Sosialisasi

Memiliki banyak teman dan relasi usaha yang luas Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan fisik Terintegrasi secara kuat oleh masyarakat setempat Meningkatkan status sosial

Faktor yang Mempengaruhi Sosialisasi

Kematangan fisik, emosional, mental, dan sosial Lingkungan Keinginan yang kuat

Faktor yang Mempengaruhi Sosialisasi Menurut F.G. Robins

Sifat DasarSifat dari keseluruhan potensi yang diwariskan dari ayah dan ibunya

Lingkungan PranatalLingkungan dimana seseorang belum dilahirkan dan mendapatkan pengaruh dari ibunya

Perbedaan PeroranganBayi yang tumbuh dan berkembang sebagai individu yang unik berbeda dengan individu yang lain

LingkunganKondisi sekitar yang mempengaruhi sosialisasi. Dibagi menjadi :- Lingkungan Alami- Lingkungan Kebudayaan- Lingkungan Masyarakat

MotivasiKekuatan dari dalam diri individu yang menggerakkannya untuk berbuat sesuatu

Page 3: Sosiologi

Jenis Sosialisasi

Primer Sekunder

o Resosialisasi , pemberian identitas baru kepada seseorango Desosialisasi , pencabutan identitas lama seseorang

Represif, orang tua sebagai pusat perhatian, komunikasi non-verrbal Partisipatoris, anak sebagai pusat perhatian, komunikasi verbal

Tipe Sosialisasi

Formal Informal

Agen/Media Sosialisasi

Keluarga Teman sebaya Sekolah Lingkungan kerja Media masssa Masyarakat umum

Page 4: Sosiologi

Kepribadian

Pengertian :

KoentjaraningratSusunan dari unsur akal dan jiwa yang membentuk tingakh laku

Theodore M. NewcombOrganisasi dari sikap-sikap individu yang berbuat, mengetahui, dan merasakan secara khusus apabila ia berhubungan dengan orang lain atau ketika ia menghadapi suatu masalah

Roucek dan WarrenOrganisasi faktor biologi, psikologi, dan sosiologi yang mendasari perilaku seseorang

Sigmund FreudKepribadian terbentuk dari id, superego, dan ego9 Mekanisme pertahanan diri :o Repression, pengalaman menyakitkan akan ditekan ke alam ketidaksadarano Displacement, pihak ketiga sebagai sasaran karena ia tidak mampu melakukannya

kepada pihak keduao Projection, melemparkan kesalahan kepada orang laino Rationalization, mencari alasan yang masuk akalo Surpression, menekan dorongan yang dianggap melanggar norma ke alam

ketidaksadarano Sublimation, mencari tindakan yang lebih sesuai dengan norma yang berlakuo Compentation, menutupi kekurangan diri dengan berprestasi dalam bidang laino Regression, menutupi kelemahan dengan kembali ke taraf yang lebih rendah

Abin Syamsuddin Makmum

o Karaktero Temperameno Sikapo Stabilitaso Tanggungo Sosianilitas

Page 5: Sosiologi

Susunan Kepribadian

PengetahuanPemahaman dan pengalaman yang direkam oleh individu dan diungkapkan dalam bentuk perilaku

PerasaanKondisi dimana individu menghasilkan penilaian positif atau negatif terhadap sesuatu

Dorongan NaluriKemauan yang sudah merupakan naluri pada setiap manusiao Dorongan untuk mempertahankan hidupo Dorongan seksualo Dorongan untuk mencari makano Dorongan untuk bergaul dan berinteraksio Dorongan untuk meniru tingkah lakuo Dorongan untuk berbaktio Dorongan akan keindahan bentuk, warna, suara, dan gerak

Karakteristik Kepribadian

Menurut E.B. Hurlocko Mampu menilai diri secara realistiso Mampu menilai prestasi secara realistiso Mampu menilai situasi secara realistiso Berorientasi pada tujuano Memiliki filsafah hidupo Menerima tanggung jawabo Kemandiriano Dapat mengontrol emosi

Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian

Warisan biologis Lingkungan fisik Kebudayaan Pengalaman kelompok Pengalaman unik

Tipe Kepribadian

OtoriterTerbentuk karena individu berada dilingkungan yang selalu menempatkan dirinya pada posisi di atas (memimpin orang lain)

Marginal/perbatasanTerbentuk karena seorang anak telah memperoleh pendidikan agaman dan budi pekerti yang kuat, sehingga tipe ini sangat berpedoman pada norma yang berlaku

Page 6: Sosiologi

NormatifTerbentuk karena individu sering berpindah tempat tingal

Tipe Kepribadian Berdasarkan Aspek Biologis (Hipocrates)

Sanguin

Gembira. Kelemahan, cenderung impulsive (bertindak sesuai emosi/keinginannya).

Plegmatik

Tenang, dariluar cenderung tidak beremosi, tidak menampakan sedih/senang. Kelemahan, tidak ingin susah / suka mengambil jalan pintas termudah.

Melankolik

Terobsesi dengan karya yang bagus (kesempurna), mengerti estetika keindahan hidup. Kelemahan, mudah dikuasai perasaan dan sering murung.

Kolerik

Berorientaasi pada tugas dan pekerjaan, disiplin tinggi, setia, tanggung jawab. Kelemahan, kurang bisa merasakan perasaan orang lain (empati).

Tipologi Kepribadian

Realistik

Menyukai kegiatan fisik yang menuntut keterampilan, kekuatan, dan koordinasi.

Investigatif

Menyukai kegiatan yang mencakup pemikiran, pemahaman, dan pengorganisasian.

Sosial

Menyukai kegiatan yang membantu meringankan beban orang lain.

Konversional

Menyukai kegiatan yang diatur dengan peraturan yang jelas.

Enterfising

Mentukai kegiatan yang memiliki peluang untuk mempengaruhi orang lain.

Artistik

Menyukai kegiatan yang bersifat mendua, eksperesif, kreatif.

Page 7: Sosiologi
Page 8: Sosiologi

Kebudayaan

Pengertian :

Edward B. TaylorKeseluruhan yang kompleks yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat

M. Jacobs dan B. J. SternKeseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi, dan kesenian, serta benda yang semuanya merupakan warisan sosial

KoentjaraningratKeseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar

A. L. Kroeber dan Clyde CluckhonKeseluruhan pola tingkah laku, baik eksplisit maupun implisit, yang diperoleh dan diturunkan melalui simbol yang akhirnya mammpu membentuk sesuatu yang khas dari kelompok manusia termasuk perwujudan dalam benda materi

Dr. K. KupperSistem gagasan yang menjadi pedoman dann pengarah bagi yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok

William H. HavilandSeperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat diterima oelh semua masyarakat

Ki Hajar DewantaraHasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai

Bounded et.alSesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu

Selo Soemardjan dan Soelaiman SoemardiKebudayaan sebagai hasil semua karya, rasa, dan cipta manusia

Page 9: Sosiologi

Wujud Kebudayaan

GagasanBerupa ide, nilai, norma, peraturan, dsb. Bersifat abstrak, tidak dapat diraba, dan disentuh.

AktivitasBerupa tindakan berpola dalam masyarakat. Sering disebut sistem sosial. Bersifat konkret.

ArtefakBerupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat. Berupa benda yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan serta bersifat paling konkret. = > Secara garis besar wujud kebudayaan dibagi menjadi rohaniah dan jasmaniah

Unsur Kebudayaan

Bronislaw Malinowskio Organisasi kekuatan (politik)o Sistem norma sosialo Alat dan lembaga pendidikan

Meville J. Herskovitso Sistem ekonomio Keluargao Alat teknologio Kekuasaan politik

Koentjaraningrato Sistem pengetahuano Sitem religio Sistem mata pencahariano Sistem peralatan hidup dan teknologio Organisasi sosialo Kesenian o Bahasa

Clyde Clukhono Agamao Kekerabatano Pengetahuano Mata pencahariano Teknologi dan peralatano Bahasao Kesenian

Sifat Dan Hakikat Kebudayaan

Berwujud dan tersalurkan dari perikelakuan manusia Telah ada terlebih dahulu sebelum adanya suatu generasi tertentu Diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah laku Mencakup aturan yang berisikan kewajiban, tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan

yang dilarang dan yang diizinkan

Page 10: Sosiologi

Tipe Kebudayaan Yang Mempengaruhi Kepribadian

Kebudayaan khusus masyarakat desa dan kota Kebudayaan khusus berdasarkan faktor kedaerahan Kebudayaan khusus berdasarkan profesi Kebudayaan khusus berdasarkan agama Kebudayaan khusus berdasarkan kelas sosial

Page 11: Sosiologi

Perilaku Menyimpang

Pengertian :

Perilaku yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku.

James W. Van Der ZadenPerilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi

Robert M. Z. LawangSemua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam masyarakat dan menimbulkan usaha dari yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang tersebut

Paul B. HortonSetiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma kelompok atau masyarakat

Kartini KartonoTingkah laku yang menyimpang dari tendensi sentral atau ciri-ciri karakteristik rata-rata dari rakyat kebanyakan

Bruce J. CohenSetiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat

Ciri-Ciri Perilaku Menyimpang Penyimpangan harus dapat didefinisikan Penyimpangan bisa diterima bisa juga ditolak Penyimpangan relatif dan mutlak Penyimpangan terhadap budaya nyata atau budaya ideal Penyimpangan sosial bersifat adaptif (menyesuaikan) Terdapat norma penghindaran dalam penyimpangan

Sebab Perilaku Menyimpang

Faktor subjektif Intelejensi Jenis Kelamin Kedudukan dalam keluarga

Faktor objektif Ketidak sanggupan menyerap norma kebudayaan Proses belajar yang menyimpang Ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial Ikatan sosial berlainan Akibat proses sosialisasi nilai sub-kebudayaan menyimpang

Page 12: Sosiologi

Jenis Perilaku Menyimpang Berdasarkan kekerapannya

Primer Sekunder

Berdasarkan jumlah pelakunya Individu Kelompok Institusi

Sifat Perilaku Menyimpang

Positif Negatif

Teori Penyimpangan Sosial

Berdasarkan sudut pandang sosiologi Teori pergaulan berbeda

Menurut Edwin H. Sutherland, perilaku menyimpang terjadi karena seseorang mempelajari terlebih dahulu bagaimana caranya menjadi seorang yang menyimpang.

Teori labellingMenurut Edwin M. Lemert, perilaku menyimpang disebabkan oleh pemberian

julukan.

Teori tipologi adaptasiMenurut Robert K. Merton, penyimpangan dijelaskan melalui struktur sosial.

Pengasingan Diri Pemberontakan

Sikap menolak sarana dan tujuan yang disahkan oleh masyarakat oleh budaya masyarakat dan menggantikan dengan cara yang baru

RitualismeMenolak tujuan kebudayaan dengan berpegang teguh pada kaidah-kaidah yang berlaku

InovasiSikap menerima secara kritis yang sesuai dengan nilai budaya sambil menempuh cara baru yang tidak umum dilakukan

KonformitasMenerima kebudayaan dengan mengikuti tujuan dan cara yang ditentukan masyarakat

Berdasarkan sudut pandang psikologiPerilaku menyimpang terjadi apabila Id berlebihan dan tidak terkontrol serta muncul

Superego yang tidak aktif sementara Ego tidak berhasil memberikan pertimbangan.

Page 13: Sosiologi

Berdasarkan sudut pandang BiologiPenyimpangan sosial cenderung ditentukan tipe tubuh tertentu.

Endomorph (bundar, halus, dan gemuk) Mesomorph (berotot dan atletis)o Ectomorph (tipis dan kurus)

Berdasarkan sudut pandang kriminologi Teori Konflik

Menurut Teori Konflik, penyimpangan terjadi karena adanya konflik di dalam masyarakat. Konflik Budaya Konflik Kelas Sosial

Teori PengendalianTeori Pengendalian menekankan bahwa ada ikatan antara individu dengan

masyarakat luas. Kepercayaan

Semakin kecil norma, semakin besar penyimpangan Keterkaitan/Komitmen

Semakin kecil imbalan, semakin besar penyimpangan Ketanggapan

Semakin kecil ketanggapan terhadap orang lain, semakin besar penyimpangan Keterlibatan

Semakin kecil keterlibatan seseorang dalam masyarakat, semakin besar penyimpangan

Teori FungsiMenurut Emile Durkheim, kesadaran moral dari semua masyarakat terjadi karena

faktor keturunan, perbedaan lingkungan fisik dan sosial. Kejahatan ada karena ada orang berwatak jahat, menurutnya hal tersebut perlu ada agar moralitas dan hukum dapat berkembang normal.

Bentuk Perilaku Menyimpang

Minuman keras Penyalahgunaan narkotika Perkelahian antar pelajar Perilaku seks di luar nikah Penyimpangan seksual Berjudi

Page 14: Sosiologi

Dampak Penyimpangan Sosial

Bagi pelaku Memberi pengaruh psikologis atau tekanan mental/kejiwaan karena pengucilan Menghancurkan masa depan pelaku Menjauhkan pelaku dari Tuhan dan dekat dengan dosa Dapat mencelakakan diri sendiri

Bagi orang lain Mengganggu keamanan, ketertiban dan keharmonisan masyarakat Merusak tatanan nilai dan norma yang berlaku Menimbulkan beban psikologis, sosial, dan ekonomi keluarga pelaku Merusak unsur budaya dan unsur lain yang mengatur perilaku individu dalam

kehidupan bermasyarakat

Kontribusi Positif Perilaku Menyimpang Perilaku menyimpang memperkokoh nilai dan norma masyarakat Tanggapan terhadap perilaku menyimpang akan memperjelas batas moral Perilaku menyimpang mendorong terjadinya perubahan sosial

Page 15: Sosiologi

Sikap Antisosial

Pengertian Anti : menentang / memusuhi Sosial : berkenaan dengan masyarakat

Suatu sikap yang melawan kebiasaan masyarakat dan kepentingan umum Menurut Kathleen Stassen Berger, antisosial adalah sikap dan perilaku yang tidak

mempertimbangkan penilaian dan keberadaan orang lain ataupun masyarakat secara umum di sekitarnya.

Faktor Penyebab Sikap Antisosial Ketidakmampuan memahami secara penuh sistem norma dan norma yang berlaku Kegagalan dalam proses sosialisasi yang dialami oleh seseorang Kekecewaan terhadap sistem sosial yang terdapat dalam masyarakat Menempatkan kepentingan pribadi diatas kepentingan umum

Istilah Yang Berhubungan Dengan Sikap Antisosial Antikonformitas

Suatu pelanggaran terhadap nilai dan norma yang berlaku secara sengaja oleh individu / kelompok

Aksi AntisosialSuatu aksi yang mementingkan kepentingan pribadi diatas kepentingan umum

Antisosial GrudgeRasa dendam / sakit hati terhadap masyarakat maupun aturan sosial tertentu sehingga menimbulkan perilaku menyimpang

Tindakan Antisosial Dilakukan secara sengaja

Dilakukan secara sengaja oleh pelaku, tetapi tidak mempertimbangkan penilaian orang lain terhadap tindakannya tersebut

Dilakukan karena tidak peduliDilakukan karena ketidak pedulian pelaku terhadap masyarakat lain

Page 16: Sosiologi

Pengendalian Sosial

Pengertian :

Suatu mekanisme untuk mencegah penyimpangan sosial serta mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma yang berlaku

Peter L. BergerCara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang membangkang

J. S. RoucekIstilah kolektif yang mengacu pada proses terencana dimana individu dianjurkan, dibujuk atau pun dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup suatu kelompok

Bruce J. CohenCara atau metode yang digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat luas

Soerjono SoekantoSuatu proses, baik yang direncanakan atau tidak direncanakan yang bertujuan untuk mengajak, membimbing, atau memaksa warga masyarakat agar mematuhi nilai dan kaidah yang berlaku

Ciri-Ciri Pengendalian Sosial

Suatu cara atau metode terhadap masyarakat Dapat dilakukan oleh suatu kelompok terhadap kelompok lain atau kelompok terhadap

individu Bertujuan untuk mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan yang terus terjadi

di dalam masyarakat Dilakukan secara timbal balik meskipun terkadang tidak disadari oleh kedua belah pihak

Tujuan Pengendalian Sosial

Agar masyarakat mematuhi norma sosial yang berlaku (secara kesadaran / paksaan) Bagi pelaku penyimpangan, diusahakan agar kembali mematuhi norma yang berlaku Mewujudkan keserasian dan ketenteraman dalam masyarakat Mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan dalam masyarakat

Fungsi Pengendalian Sosial

Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap kebaikan norma Memberikan imbalam kepada warga yang menaati norma Mengembangkan rasa malu Mengembangkan rasa takut Menciptakan sistem hukum

Page 17: Sosiologi

Jenis Pengendalian Sosial

Berdasarkan Sifatnya Preventif

Usaha pencegahan terhadap terjadinya suatu penyimpangan Represif

Usaha pemulihan / pengembalian keadaan agar dapat berjalan seperti semula sebelum terjadinya suatu pelanggaran

Gabungan (Preventif dan Represif)Usaha yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan (preventif) sekaligus mengembalikan penyimpangan yang tidak sesuai dengan norma sosial (represif)

Berdasarkan Prosesnya Persuasif

Teknik pengendalian sosial yang dilakukan tanpa adanya suatu kekerasan Koersif

Pengendalian sosial yang dilakukan dengan menggunakan kekerasan Pervation

Penanaman norma secara rutin dan berulang dengan harapan norma tersebut akan membudaya pada individu

CompulsionMenciptakan suatu kondisi dimana seseorang akan teroaksa mematuhi norma dan mengubah perilakunya

Berdasarkan Cara yang Digunakan Sosialisasi

Dilakukan dengan tujuan agar anggota masyarakat bertingkah laku seperti yang diharapkan tanpa paksaan

Tekanan Sosial Pengendalian Sosial Kelompok Primer Pengendalian Sosial kelompok Sekunder

Kekuatan dan Kekuasaan

Lembaga Pengendalian Sosial Kepolisian Pengadilan Lembaga Adat Tokoh Masyarakat Sekolah Keluarga Tokoh Agama Mahasiswa

Page 18: Sosiologi

Cara Pengendalian Sosial Melalui Hukuman Fisik Melalui Lembaga Pendidikan Berdasarkan Ajaran Agama Secar Informal

Desas-desus/gosip Pengucilan Celaan Ejekan

Page 19: Sosiologi

Tambahan (berdasarkan buku catatan, sehingga ada kemungkinan terjadinya kesalahan saat mencatat teori dari guru)

Proses Sosialisasi Melalui

Conditioning, berdasarkan keadaan yang ditempati pada saat itu Communication, berdasarkan wawasan seseorang didaerah yang ditempati

Tri Pusat Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara

Pendidikan Keluarga Pendidikan Sekolah Pendidikan Masyarakat

Tipe Kepribadian Berdasarkan Fungsinya

Rasional, semua yang dilakukan berdasarkan logika Emosional, semua yang dilakukan berdasarkan perasaan Sensitif, semua yang dilakukan berdasarkan panca indera Intuitif, semua yang dilakukan berdasarkan firasat

Tipe Kepribadian Berdasarkan Reaksi Terhadap Lingkungan

Introvert, tipe yang tertutup Ekstrovert, tipe yang terbuka Ambivert, tipe yang seimbang

*Seorang yang tertutup memiliki teman yang sedikit, berlawanan dengan seorang yang terbuka*

Mekanisme Pengendalian Sosial

1. Diajak2. Dinasehati3. Ditekan/dipaksa

*Maka unsur pengendalian sosial adalah ajakan, nasehat, dan paksaan*Fraudulen merupakan bentuk pengendalian sosial dengan cara meminta pihak lain yang dianggap mampu mengatasi penyimpangan.

Unsur Kebudayaan => Kekerabatan (Menurut Clyde Cluckhon Seperti Di Atas)

Sistem Kekerabatan Parental Sistem Kekerabatan Unilateral Sistem Kekerabatan Altenerend