SOPPENG · Telaahan RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup ... Review Pencapaian Kinerja Pelayanan...
Transcript of SOPPENG · Telaahan RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup ... Review Pencapaian Kinerja Pelayanan...
SOPPENG
RENSTRA RENCANA STRATEGIS
ORGANISASI PERANGKAT DAERAH TAHUN 2016-2021
PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG
SEKRETARIAT DPRD
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, Atas Rahmat dan Karunia-Nya, Sekretariat
DPRD Kabupaten Soppeng telah menyelesaikan penyusunan Revisi Rencana Strategis (RENSTRA) Sekretariat
DPRD Kabupaten Soppeng 2016-2021.
Rencana Strategis (RENSTRA) Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng merupakan dokumen
perencanaan 5 (lima) tahunan yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsinya serta berpedoman pada RPJMD yang bersifat indikatif,
merupakan dokumen resmi yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi untuk rentang
waktu 5 (lima) tahunan serta sebagai acuan dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Tahunan.
Dengan adanya RENSTRA diharapkan setiap program dan kegiatan yang telah ditetapkan targetnya
dapat dijadikan acuan utama oleh seluruh jajaran Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng yang pada akhirnya
mampu mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan.
Watansoppeng, Januari 2017
SEKRETARIS DPRD
KABUPATEN SOPPENG,
Hj. ANDI DARMI, SE NIP. 19631225 199110 2 001
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……..........................……………………………………………………………………………. i
Daftar Isi ……..........................……………………………………………………………………………………. ii
Daftar Tabel ..........................……………………………………………………………………………………. iii
Bab I. Pendahuluan ……......................………………………………………………………………………. 1
1.1. Latar Belakang ……………………………………….................................………….. 1
1.2. Landasan Hukum ..........................................………………………………………….. 3
1.3. Maksud dan Tujuan ........................................………………………………………….. 4
1.4. Sistematika Penulisan ......................................………………………………………….. 4
Bab II. Gambaran Pelayanan Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng …………..………………….. 6
2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi ……………………………….....…….. 6
2.2. Sumber Daya Sekretariat DPRD Kab. Soppeng ………………………………….….... 12
2.3. Kinerja Pelayanan Sekretariat DPRD tahun 2010-2015 ……………………….……… 15
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Set.DPRD …………………… 20
Bab III. Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi ……………………………………….. 22
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi …………….. 22
3.2. Telaah.an Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ............. 24
3.3. Telaahan Renstra Sekretariat DPRD ...........................................………........ 27
3.4. Telaahan RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ……………….…………….. 29
3.5. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Soppeng ……………... 32
3.6. Penentuan isu-isu Strategis ………………………………………………………………. 44
Bab IV. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan ……………………………………….. 45
4.1. Visi dan Misi Sekretariat DPRD Kab. Soppeng ………………………..…………….. 45
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka menengah SKPD ……..……………………………... 47
4.3. Strategi dan Kebijakan Sekretariat DPRD ...........................................………........ 49
Bab V. Rencana Program dan kegiatan, Indikator Kinerja, kelompok Sasaran dan …………….. 51
Pendanaan Indikatif
5.1. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja dan sasaran …………….. 51
5.2. Pendanaan Indikatif …………………………………………………………………………. 58
Bab VI.Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD ……………………. 63
Bab VII. Penutup ...............................…………………………………………………………………….….. 67
7.1 Kaidah Pelaksanaan Umum ……………………………………………………………... 67
7.2 Faktor Kunci Keberhasilan …..…………………………………………………………….. 68
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kondisi Kepegawaian berdasarkan Jabatan Struktural …………………………………….. 13
Tabel 2.2. Kondisi Kepegawaian berdasarkan Rincian Eselon, Golongan dan Pendidikan ..……….. 13
Tabel 2.3. Kondisi Kepegawaian berdasarkan Diklat Formal dan Informal ………………………….. 14
Tabel 2.4. Review Pencapaian Kinerja Pelayanan Sekretariat DPRD Tahun 2011-2015 …....…….. 16
Tabel 2.5. Anggaran Belanja dan Realisasi Belanja Sekretariat DPRD Tahun 2011-2015 …..…….. 19
Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi …..……………….….. 23
Tabel 3.2. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Sekretariat DPRD Kab. Soppeng …….. 27
Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD Tahun 2016-2021 ………….. 48
Tabel 4.2. Keterkaitan Visi, Misi Tujuan dan Sasaran Sekretariat DPRD Tahun 2016-2021 ……….. 50
Tabel 5.1. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan
Indikatif Tahun 2016-2021 ………………………………..…………………………………. 59
Tabel 6.1. Target Capaian Kinerja Sekretariat DPRD Yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Tahun 2016-2021 …………………………………………………………………….. 64
Tabel 6.2. Target Capaian Kinerja Pelayanan Sekretariat DPRD Tahun 2016-2021 ……………….. 65
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010
Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, SKPD
diwajibkan segera menyusun Renstra SKPD sebagai dokumen perencanaan pembangunan selama
periode 5 (lima) tahunan yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan
kegiatan SKPD dengan mengacu terhadap tugas, fungsi SKPD serta berpedoman pada RPJMD yang
bersifat indikatif.
Rencana Strategis (RENSTRA) Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng merupakan dokumen
perencanaan 5 (lima) tahunan yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program
dan kegiatan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsinya serta berpedoman pada RPJMD yang
bersifat indikatif, merupakan dokumen resmi yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi untuk rentang waktu 5 (lima) tahunan serta sebagai acuan dan pedoman dalam penyusunan
Rencana Kerja (Renja) Tahunan.
Renstra SKPD Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021 disusun melalui
proses sebagai berikut :
a. Melakukan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan Renstra periode sebelumnya.
b. Merumuskan visi dan misi SKPD terhadap penjabaran visi, misi dan program Bupati terpilih.
c. Melakukan kajian strategis untuk menetapkan strategi dalam merumuskan tujuan dan kebijakan
dalam pencapaian visi dan misi SKPD, sesuai tugas dan fungsinya dengan mempertimbangkan
lingkungan eksternal dan internal.
d. Menyusun program sebagai penjabaran kebijakan dalam kelompok tujuan dalam bentuk
program-program sesuai kewenangan SKPD, Lintas SKPD dan program kewilayahan sebagai
pelaksanaan tugas dan fungsinya.
e. Menyusun rencana kegiatan yang merupakan penjabaran dari kewenangan loyalitas SKPD,
Lintas SKPD dan program kewilayahan yang dilengkapi indikasi pendanaan bersifat indikatif.
f. Menetapkan lokasi rancangan kegiatan dengan memperhatikan tata ruang.
Sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional ruang lingkup Perencanaan Pembangunan Nasional maka dokumen perencanaan terdiri atas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2014-2019, Rencana Strategis
Kementerian/Lembaga, dan Rencana Kerja Lembaga.
Sejalan dengan payung hukum perencanaan tingkat pusat maka dokumen Perencanaan
Daerah meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Penyusunan Renstra SKPD berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Pemerintah Daerah Kabupaten Soppeng. RPJMD dijabarkan ke dalam RKPD
Kabupaten Soppeng sebagai acuan penyusunan Rencana Kerja SKPD yang selanjutnya dijabarkan
ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan DPA SKPD. Adapun keterkaitan Rentra SKPD
dengan RPJMD, Renstra Kabupaten dan Renja SKPD dapat dijelaskan sebagai berikut :
Gambar 1.1
HUBUNGAN RENSTRA DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA
RPJMD KABUPATEN SOPPENG
TAHUN 201 6 - 2021
RAPBD KABUPATEN SOPPENG
R KPD KABUPATEN SOPPENG
RENSTRA
SEK. DPRD
RENJA
SEKRETARIAT DPRD
RKA SEKRETARIAT
DPRD
DPA SEKRETARIAT
DPRD
APBD KABUPATEN SOPPENG
1.2. Landasan Hukum
Landasan Hukum penyusunan Renstra Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng Tahun 2016 -
2021, adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4483);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 224) ;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 - 2019;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
8. Peraturan Menteri dalan Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Kabupaten Soppeng Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Soppeng
nomor 111 Tahun 2010);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Soppeng Tahun 2016–2021 (Lembaran Daerah
Kabupaten Soppeng Nomor 1 Tahun 2016).
11. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Soppeng (Lembaran Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2016
Nomor 5 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 99).
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan Renstra Sekretariat DPRD adalah sebagai berikut :
1. Maksud
Maksud dari penyusunan Rencana Strategis Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng Tahun 2016-
2021 adalah : Sebagai dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan yang merupakan landasan dan
pedoman penyelenggaraan pemerintahan pada Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng untuk
periode 2016-2021.
2. Tujuan
Sedangkan tujuan dari penyusunan Rencana Strategis ini adalah :
• Menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan Sekretariat DPRD Kabupaten
Soppeng dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya selama periode 2016-2021.
• Menetapkan program dan kegiatan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Sekretariat
DPRD Kabupaten Soppeng selama periode 2016 - 2021.
• Sebagai acuan dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Sekretariat DPRD
Kabupaten Soppeng;
• Mendukung program pembangunan daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Sekretariat
DPRD Kabupaten Soppeng.
• Sebagai bahan pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan Sekretariat DPRD
Kabupaten Soppeng baik lima tahunan maupun tahunan secara berkala dan berkelanjutan.
1.4. Sistimatika Penulisan
Sistimatika penulisan Rencana Strategis Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng Tahun 2016
- 2021 disusun sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN Berisi Latar Belakang adanya Renstra kemudian Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan
serta Sistematika Penulisan
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD Memuat Tugas, Fungsi dan Struktur Sekretariat DPRD, Sumberdaya Sekretariat DPRD,
Kinerja Pelayanan dan Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan.
BABIII. ISU-ISU STRATEGIS Memuat Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan, Telaahan
Visi, Misi dan Program Pemerintah Daerah, Telaahan Renstra Sekretariat DPRD dan
Penentuan Isu-isu Strategis.
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN Berisi Visi dan Misi Sekretariat DPRD, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Sekretariat
DPRD, Strategi dan Kebijakan Tahun 2016 - 2021.
BAB V. PROGRAM DAN KEGIATAN. Berisi tentang Rencana program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan Indikatif.
BAB VI. INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT DPRD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Berisi Indikator Kinerja Sekretariat DPRD yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang
BAB VII. PENUTUP.
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Gambaran Pelayanan SKPD dalam hal ini adalah Sekretariat DPRD dalam konteks
penyusunan Rencana Strategis diperlukan didalam menjabarkan tujuan, fungsi dan struktur organisasi yang
dalam hal ini adalah terkait dengan kelembagaan dari Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng, sumberdaya
yang dimiliki oleh Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng yang terkait dengan kondisi kepegawaian, serta
kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng, kinerja pelayanan
yang dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng yang tentunya terkait dengan tugas pokok
dan fungsi Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng, serta tantangan dan peluang didalam usaha untuk
mengembangkan pelayanan Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng.
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
18 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Soppeng. Dan kemudian
ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Nomor 43 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng. Sekretariat
DPRD adalah unsur pelayanan dan unsur administratif terhadap DPRD, dipimpin oleh Sekretaris
DPRD yang teknis operasionalnya berada dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD sedangkan
teknis administrasi berada dalam pembinaan Sekretaris Daerah, dengan susunan organisasi sebagai
berikut :
a. Sekretariat Dewan;
b. Bagian Umum;
1. Sub Bagian Kepegawaian, Tata Usaha dan Perlengkapan;
2. Sub Bagian Humas, Protokol dan Media Massa;
c. Bagian Persidangan dan Perundang-Undangan :
1. Sub Bagian Persidangan, Aspirasi, Risalah dan Arsip;
2. Sub Bagian Perundang-Undangan, Dokumentasi, Informasi Hukum dan Perpustakaan;
d. Bagian Keuangan:
1. Sub Bagian Perencanaan dan Anggaran;
2. Sub Bagian Perbendaharaan dan Verifikasi;
Secara lengkap dapat digambarkan melalui Bagan Struktur Organisasi Sekretariat DPRD
Kabupaten Soppeng, sebagai berikut :
STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN SOPPENG
SEKRETARIS DPRD
KELOMPOK JAFUNG
BAGIAN UMUM BAGIAN PERSIDANGAN DAN
PERUNDANG –UNDANGAN
BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN, TATA USAHA DAN PERLENGKAPAN
SUB BAGIAN PERSIDANGAN, ASPIRASI, RISALAH DAN ARSIP
SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN ANGGARAN
SUB BAGIAN HUMAS, PROTOKOL DAN MEDIA MASSA
SUB BAGIAN PERUNDANG-UNDANGAN,
DOKUMENTASI, INFORMASI HUKUM DAN PERPUSTAKAAN
SUB BAGIAN PERBENDAHARAAN DAN VERIFIKASI
Berdasarkan Peraturan Bupati Soppeng Nomor 43 Tahun 2016 tentang kedudukan,
susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng, diuraikan
sebagai berikut :
Tugas
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dipimpin oleh seorang Sekretaris mempunyai tugas
membantu bupati dalam menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan,
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah serta menyediakan
dan mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam
melaksanakan hak dan fungsinya sesuai dengan kebutuhan dan peraturan perundang-undangan
serta pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.
Fungsi
Dalam menyelenggarakan tugas Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Soppeng, Sekretaris DPRD mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan administrasi kesekretariatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
b. penyelenggaraan administrasi keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
c. fasilitasi penyelenggaraan rapat-rapat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
d. penyediaan dan pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah;
e. pembinaan, pengoordinasian, pengendalian dan pengawasan tugas kepala bagian;
f. pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan kewenangan dan bidang tugasnya
Rincian Tugas
a. Merencanakan dan program kerja, rencana anggaran Sekretariat DPRD, pimpinan dan
anggotan DPRD, serta menyusun Renstra Sekretariat DPRD sesuai dengan Visi Misi daerah;
b. Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD;
c. Menyelenggarakan rapat-rapat DPRD;
d. Menyelenggarakan administrasi keuangan, urusan rumah tangga, perjalanan, perlengkapan
serta ketatausahaan sekretariat dan anggota DPRD;
e. Menyediakan dan mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD;
f. Mengoreksi dan menganalisa serta memaraf konsep surat, rancangan dan/atau produk
hukum yang menjadi tugas dan tanggung jawab sekretariat DPRD;
g. Mengoordinasikan konsep perumusan kebijakan DPRD terkait dengan pembahasan
Peraturan Daerah, Naskah Akademik dan Draft Perda Inisiatif;
h. Melakukan pembinaan administrasi yang terdiri dari urusan tata usaha, umum dan
kepegawaian, keuangan, perbekalan DPRD dan pelaksanaan tugas sekretariat;
i. Memfasilitasi dan merespons pengajuan rancangan dan/atau produk hukum daerah atas
inisiatif DPRD, serta memberikan dukungan penyelenggaraan tugas fungsi DPRD bidang
legislasi, fungsi DPRD bidang pengawasan dan penganggaran;
j. Memberikan dukungan penyelenggaraan penyelenggaraan tugas dan fungsi DPRD dibidang
hukum dan persidangan;
k. Memverifikasi, mengevaluasi dan menganalisis produk penyusunan peraturan perundang-
undangan;
l. Melakukan koordinasi dengan unit kerja dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas DPRD
dan mengoordinasikan kegiatan penerangan, publikasi, pemberitaan kegiatan DPRD, risalah
rapat, kehumasan, keprotokoleran dan media massa;
m. Mengoordinasikan penyelenggaraan lembaga penyiaran publik lokal radio/televisi publik lokal
pemerintah kabupaten soppeng;
n. Melakukan monitoring dan evaluasi, pengendalian dan pelaporan pelaksanaan tugas lingkup
sekretariat DPRD;
o. Menilai prestasi kerja kepala bagian dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier
serata melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan baik lisan
maupun tertulis.
Bagian Umum ;
Bagian Umum dipimpin oleh seorang Kepala Bagian mempunyai tugas membantu sekretaris
DPRD dalam memimpin dan melaksanakan, menyiapkan bahan rangka perumusan
kebijakan, pengoordinasian pelaksanaan urusan umum yang meliputi urusan kepegawaian,
tata usaha dan perlengkapan, humas, protokol dan media massa, sesuai perundang-
undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas. Adapun rincian tugasnya
sebagai berikut :
a. Merencanakan operasionalisasi kegitan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas
yang merata;
c. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian, tata usaha dan
perlengkapan, humas, protokol dan media massa;
d. Menyelenggarakan dan mengendalikan urusan administrasi yang meliputi surat
menyurat, kearsipan serta dokumen-dokumen penting lingkup sekretariat DPRD;
e. Mempersiapkan bahan keperluan rumah tangga, pengadaan, pemeliharaan
barang/perlengkapan dan/atau sarana dan prasarana kebutuhan DPRD dan sekretariat
DPRD;
f. Menyiapkan bahan bimbingan, fasilitas, termasuk konsumsi yang diperlukan untuk rapat,
pertemuan atau penerimaan tamu;
g. Mengoordinasikan kegiatan publikasi, dan pemberitaan kegiatan DPRD;
h. Melakukan penyaringan informasi atau analisis pemberitaan kegiatan DPRD serta
pelaksanaan kegiatan keprotokoleran;
i. Menyiapkan bahan bimbingan dan pengembangan humas, pengkajian data dan
informasi;
j. Menyelenggarakan urusan rumah tangga, perjalanan dinas, pengelolaan dan
penggunaan kendaraan dinas, rumah dinas DPRD dan sekretariat DPRD;
k. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan
lingkup tugasnya;
l. Mengoordinasikan pengelolaan naskah dinas ;
m. Menilai prestasi kerja kepala sub bagian dalam rangka pembinaan dan pengembangan
karier;
n. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang
tugasnya dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;
o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan baik lisan maupun
tertulis.
Bagian Persidangan dan Perundang-undangan ;
Kepala Bagian Persidangan dan Perundang-undangan dipimpin oleh seorang kepala bagian
mempunyai tugas membantu Sekretaris DPRD dalam memimpin dan melaksanakan,
menyiapkan bahan dalam rangka perumusan kebijakan, pengoordinasian pelaksanaan
urusan persidangan dan perundang-undangan yang meliputi urusan persidangan, aspirasi,
risalah dan arsip, serta melakukan pengkajian peraturan perundang-undangan, dokumentasi,
informasi hukum dan perpustakaan, sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman
yang berlaku untuk kelancaran tugas. Adapun rincian tugasnya sebagai berikut :
a. Merencanakan operasionalisasi kegiatan tahunan bagian sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
b. Melaksanakan dan membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang
merata, serta membina pelaksanaan kegiatan bagian persidangan dan perundang-
undangan, serta mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk melaksanakan tugas
kepada bawahan dalam melaksanakan tugas;
c. Menginventarisir dan menghimpun kegiatan yang berkaitan dengan persidangan dan
perundang-undangan, penanganan aspirasi, risalah dan penataan arsip-arsip;
d. Melakukan koordinasi penyusunan rencana jadwal kegiatan DPRD dan serta
menetapkan dan menerapkan standar pelayanan dan standar operasional prosedur
pelaksanaan tugas;
e. Memfasilitasi penyusunan naskah akademik dan melakukan kajian perundang-undangan;
f. Memverifikasi, mengevaluasi dan menganalisis produk penyusunan peraturan
perundang-undangan dan menyiapkan draf rancangan perda inisiatif DPRD;
g. Mengoordinasikan pembahasan rancangan perda dan rapat lainnya;
h. Mengoordinasikan dan melaksanakan risalah rapat-rapat pembahasan perda dan rapat
lainnya serta menyusun risalah;
i. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pegawai yang diperbantukan pada
fraksi-fraksi;
j. Menyiapkan bahan dalam rangka pengolahan produk-produk hukum yang dibahas dalam
rapat DPRD;
k. Menyelenggarakan tertib adminitrasi dan membuat laporan hasil pelaksanaan tugas
bagian persidangan dan perundang-undangan;
l. Melakukan koordinasi persiapan dan invetarisasi bahan-bahan rapat yang
diselenggarakan oleh DPRD serta melaksanakan pembinaan dalam pembuatan risalah
rapat-rapat DPRD dan mendokumentasian hasil-hasil sidang/rapat;
m. Melaksanakan pengoordinasian Rancangan Peraturan Daerah yang akan diajukan oleh
DPRD;
n. Membina dan mengoordinasikan pelaksanaan penataan arsip-arsip yang terkait dengan
pelaksanaan tugas bagian persidangan dan perundang-undangan;
o. Menilai prestasi kerja kepala sub bagian dalam rangka pembinaan dan pengembangan
karier serta melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan baik
lisan maupun tertulis.
Bagian Keuangan;
Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian mempunyai tugas memimpin dan
melaksanakan, menyiapkan bahan dalam rangka perumusan kebijakan dan pelaksanaan
kegiatan urusan keuangan yang meliputi, penyusunan rencana anggaran DPRD dan
Sekretariat DPRD, verifikasi, perbendaharaan, penatausahaan keuangan serta
menyiapkan laporan pertanggungjawaban keuangan DPRD dan Sekretariat DPRD, sesuai
perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas. Adapun Rincian
Tugasnya sebagai berikut :
a. Merencanakan operasionalisasi kegiatan tahunan bagian sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
b. Merencanakan penyusunan RKA, DPA dan melakukan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran atas beban anggaran belanja serta melaksanakan anggaran sesuai dengan
kewenangan yang diberikan;
c. Menyiapkan bahan bimbingan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas sub bagian
perencanaan, anggaran dan verifikasi serta tugas sub bagian perbendaharaan;
d. Menyiapkan bahan penyelenggaraan pengelolaan keuangan DPRD dan sekretariat
DPRD dan pelaksanaan verifikasi dan pengesahan RKA/ DPA SKPD;
e. Melakukan verifikasi dalam rangka penelitian dan pertanggungjawaban biaya perjalanan
dinas bagi pimpinan, anggota DPRD dan pegawai di lingkungan Sekretariat DPRD;
f. Melakukan pemeriksaan dan penelitian bukti-bukti pembiayaan;
g. Melakukan koordinasi dan mempersiapkan bahan penyusunan rancangan Peraturan
Daerah dan peraturan Bupati menyangkut keuangan DPRD;
h. Melakukan pengawasan dan tertib administrasi keuangan dan membuat laporan
keuangan;
i. Melakukan pengawasan dan pengendalian aset sekretariat DPRD;
j. Menetapkan dan menerapkan standard pelayanan dan standar operasional prosedur
pelaksanaan tugas ;
k. Menyiapkan bahan dalam rangka pengendalian teknis penyusunan, pembukuan dan
pertanggungjawaban keuangan DPRD dan sekretariat DPRD;
l. Melakukan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pembahasan KUA PPAS;
m. Memfasilitasi dan mengoordinasikan pembahasan APBD/APBDP dan pembahasan
pertanggungjawaban keuangan;
n. Melakukan monitoring, evaluasi, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan
di bidang anggaran, perbendaharaan dan verifikasi;
o. Menilai prestasi kerja kepala sub bagian dalam rangka pembinaan dan pengembangan
karier, serta melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan baik
lisan maupun tertulis
2.2. Sumber Daya Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng
A. Kondisi Kepegawaian
Sumber Daya Manusia yang ada dalam penyelenggaraan tugas pokok, fungsi dan tata
kerja Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng didukung oleh 50 Aparatur Sipil Negara dan 153
Non PNS Lainnya, dibawah ini :
Tabel 2.1. Kondisi Kepegawaian berdasarkan Jabatan Struktural,
Jabatan Esselon Jumlah
1. Sekretaris Dewan
2. Kepala Bagian
3. Kepala Sub Bagian
4. Staf/Pelaksana
5. Non PNS Lainnya
II.b
III.a
IV.a
-
-
1 Orang
4 Orang
11 Orang
34 Orang
153 Orang
Jabatan Struktural
Eselon II : Tersedia 1 orang, terisi 1 orang (Pelaksana Tugas)
Eselon III : Tersedia 4 orang, terisi 4 orang
Eselon IV : Tersedia 11 orang, terisi 11 orang
Esselonering, golongan dan pengisian jabatan pada Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng dilihat
pada tabel dibawah.
Tabel 2.2. Kondisi Kepegawaian berdasarkan rincian eselon, golongan dan pendidikan
pejabat struktural
NO
URAIAN
ESELON
GOL-
PENDIDIKAN
1. Plt. Sekretaris Dewan II.a IV/b S.2. Administrasi
Negara
2. Kepala Bagian Umum III.a - -
3. Kepala Bagian Persidangan
dan Risalah
III.a IV/a S.1. Ekonomi
4. Kepala Bagian Keuangan III.a IV/a S.2. Administrasi
Pembangunan
5. Kepala Bagian Perundang-undangan
III.a IV/a S.1. Admnistrasi
Negara
6. Kasubag Tata Usaha dan
Kepegawaian
IV.a III/d S.1. Sospol
7. Kasubag Perlengkapan IV.a III/c S.1. Komputer
8. Kasubag Humas dan
Protokol
IV.a III/d S.2. Administrasi Negara
9. Kasubag Persidangan dan
penerima aspirasi
IV.a IV/a S.2. Manajemen
10. Kasubag Risalah IV.a III/d S.2. Manajamen
11. Kasubag Perpustakaan dan
arsip
IV.a III/c S.1. Sospol
12. Kasubag Anggaran dan
Verifikasi
IV.a III/c S.2. Pemerintahan
Daerah
13. Kasubag Perbendaharaan IV.a III/c S.1. Sastra
14. Kasubag Penyusunan dan
Pengkajian Produk-produk
Hukum
IV.a III/d S.1.Hukum
15. Kasubag Dokumentasi dan
Informasi Hukum
IV.a III/d S.1. Sospol
16. Kasubag Sosialisasi Produk-
produk Hukum
IV.a III/d S.1. Sospol
Tabel 2.3. Kondisi Kepegawaian berdasarkan Diklat Formal dan Informal
NO
URAIAN
JUMLAH
KET-
1. SPAMEN/DIKLATPIM II 1 Orang
2. SPADYA/DIKLATPIM III 4 Orang
3. SEPADA/DIKLATPIM IV 11 Orang
4. Manajemen Persidangan 2 Orang
5. Pengadaan Barang dan Jasa 11 Orang
6. Pelayanan Prima 1 Orang
7. Kursus Keuangan Daerah 1 Orang
8. Administrasi Kepegawaian 3 Orang
9. Administrasi Keuangan 5 Orang
10. Kehumasan dan Keprotokol 8 Orang
11. Administrasi Perkantoran 2 Orang
12. Diklat Standar Operasional
Prosedur
1 Orang
B. Kondisi Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sekretariat
DPRD Kabupaten Soppeng meliputi Tanah, Bangunan, Inventaris/Peralatan Kantor, Kendaraan
Dinas dan Perlengkapan lainnya :
a. Tanah; Tanah yang dimiliki sebanyak 6 bidang.
b. Gedung dan Bangunan; Bangunan yang dimiliki dibagi atas gedung Kantor, Gedung Rumah
Dinas, Pelataran/Halaman/Parkir dan Bangunan Pos Jaga dan bangunan lainnya sebanyak
24 unit.
c. Inventaris / Peralatan; Barang dan Peralatan kantor yang dimiliki sebanyak 1.423 unit.
d. Jalan, jaringan dan instalasi; Jaringan dan instalasi yang dimiliki sebanyak 7 Unit.
e. Aset tetap lainnya; Karya Seni /Grafika yang dimiliki sebanyak 5 unit
2.3. Kinerja Pelayanan Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng
Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng sebagai unsur pelayanan terhadap DPRD
melaksanakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas
dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli
yang diperlukan oleh Dewan perwakilan Rakyat daerah sesuai dengan kemampuan keuangan daerah,
sesuai dengan kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Disamping itu Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Soppeng mempunyai tugas
merencanakan dan melaksanakan, pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian kegiatan
penyelenggaraan sidang-sidang, peninjauan, pertemuan, penatausahaan, kerumahtanggaan,
penelaahan/persiapan bahan produk DPRD, pemberitaan kegiatan DPRD dan keuangan DPRD.
Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng sebagaimana tercantum dalam Peraturan Daerah
Nomor 5 Tahun 2016 merupakan instansi yang memberikan fasilitasi pada kegiatan DPRD dan
menunjang terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas DPRD. Kinerja yang dilaksanakan oleh
Sekretariat DPRD adalah melakukan pelayanan prima terhadap pelaksanaan Tugas, Fungsi dan
Wewenang DPRD.
Adapun capaian kinerja Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng terhadap renstra sebelumnya
dapat dilihat pada tabel T.C.IV.2 (table 2.1), yaitu Review Pencapaian Kinerja Pelayanan Sekretariat
DPRD Kabupaten Soppeng Tahun 2011-2015.
Tabel T.C.IV.2 (Tabel 2.4)
Review Pencapaian Kinerja Pelayanan Sekretariat DPRD Kab. Soppeng Tahun 2011-2015
No
Indikator Kinerja Sesuai
Tupoksi
(sesuai permendagri
54/2010)
Target SPM
Target IKK
Target Indikt
or lainny
a
Target Capaian Tahun ke - Realisasi Capaian Tahun ke - Rasio Capaian Tahun ke-
2011 201
2 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah Ranperda yang disetujui oleh DPRD
9
Perda
8 8 8 10 9 6 9 8 9 7 75.00
% 112.5
% 100% 90% 77,78 %
2 Jumlah perda Inisiatif DPRD
1
Perda
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 100% 100% 100% 100% 0,00%
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pencapaian pelayanan pada masing-masing
indikator kurun waktu tahun 2011 s.d. 2015 pada akhir periode RPJMD belum tercapai, hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor.
Indikator “Jumlah Rancangan Peraturan Daerah yang Disetujui oleh DPRD”
Rasio Capaian pada Tahun 2015 atau akhir periode RPJMD sebesar 77,78%, namun pada Tahun 2012
dan Tahun 2013 pernah mencapai 112,5% dan 100% dari target yang ditetapkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belum berhasilnya pelayanan ini, antara lain;
- Belum Optimalnya Koordinasi Internal dilingkungan Sekretariat DPRD dan Anggota DPRD Kabupaten
Soppeng dalam hal pelayanan terhadap fasilitasi pelaksanaan rapat-rapat Alat Kelengkapan Dewan
di DPRD.
- Belum Optimalnya Koordinasi Eksternal Sekretariat DPRD dengan Pemerintah daerah, tokoh
masyarakat, agama dan mitra kerja dalam hal pelayanan terhadap fasilitasi pelaksanaan Rapat-
rapat Kerja di DPRD.
- Masih rendahnya komitmen Pemerintah Daerah dalam hal ini pihak Eksekutif yang belum
memasukkan Rancangan Perda beserta Naskah Akademiknya sesuai Jadwal PROPPERDA yang
disusun.
Indikator “Jumlah Perda Inisiatif DPRD”
Rasio Capaian pada Tahun 2015 atau akhir periode RPJMD sebesar 0%, namun pada Tahun 2011,
2012, 2013 dan Tahun 2014 mencapai 100% dari target yang ditetapkan
Faktor-faktor yang mempengaruhi belum berhasilnya pelayanan ini, antara lain;
- Belum Optimalnya Koordinasi Internal antara Sekretariat DPRD dan Anggota DPRD Kabupaten
Soppeng dalam hal fasilitasi atau pelayanan terhadap terbentuknya Perda Inisiatif DPRD.
- Belum Optimalnya Koordinasi Eksternal Sekretariat DPRD dengan Tim Penyusun Naskah Akademik.
Jumlah Anggaran Belanja Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng pada tahun 2011-2015
sebesar Rp.77.626.894.482,- dialokasikan untuk belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung dengan
realisasi Anggaran sebesar Rp.72.871.507.559,- atau 93.87%. Anggaran dan realisasi pendanaan
pelayanan pada Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng dari Tahun 2011-2015 menunjukkan beberapa
perubahan fluktuatif terutama didalam realisasi keuangan. Fluktuasi target dan capaian realisasi
anggaran tersebut terjadi karena terjadi ketidakoptimalan didalam realisasi keuangan yang disebabkan
karena masih terdapatnya efisiensi anggaran akibat dari tidak terlakasananya sebagian sub kegiatan,
juga terdapat sisa lelang dari komponen pihak ke-3 sebagai akibat penawaran yang lebih rendah dari
pagu awal, serta penyesuaian dengan Standar Harga Barang dan Jasa maupun Analisis Standar
Belanja. Permasalahan-permasalahan tersebut tentunya perlu dilakukan telaah lebih lanjut didalam
mekanisme penganggaran untuk dapat disusun solusi optimasi pelaksanaan anggaran dan belanja.
Anggaran Belanja, Realisasi Belanja dan Capaian Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng
Tahun 2011-2015, secara garis besar dapat dijelaskan dalam tabel T.C.IV.3 (table 2.2), sebagai berikut
:
Tabel T.C.IV.3 (Tabel 2.5)
Anggaran Belanja dan Realisasi Belanja Sekretariat DPRD Kabupaten SoppengTahun 2011-2015
No Uraian
Anggaran Realisasi Capaian
Ket
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 SEKRETARIAT DPRD 11.953.410.516 15.048.405.651 13.841.078.070 17.613.331.919 19.170.668.326 11.698.986.812 14.845.990.001 13.544.307.359 15.982.266.346 16.799.957.041 97.87 % 98.65 % 97.86 % 90.74 % 87.63 %
Belanja Tidak Langsung 2.118.422.700 2.465.787.451 2.491.078.070 4.433.142.548 2.819.564.687 2.166.687.743 2.464.623.155 2.422.393.507 4.140.816.812 2.722.423.527 102.27% 99.95% 97.24% 93.40% 96.55%
Belanja Langsung 9.834.987.816 12.582.618.200 11.350.000.000 13.180.189.371 16.351.103.639 9.532.299.069 12.381.366.846 11.121.913.852 11.841.449.534 14.077.533.514 96.92 % 98.40% 97.99 % 89.84% 86.09%
Belanja Pegawai 1.083.300.000 1.137.300.000 972.900.000 1.528.200.000 360.985.000 848.350.000 1.111.002.500 960.649.900 1.485.686.000 353.768.000 78.31% 97.68% 98.74% 97.21 98.00%
Belanja Barang/Jasa 8.085.747.366 10.413.691.520 9.690.897.560 12.451.747.315 13.212.691.639 8.018.434.819 10.271.443.686 9.482.419.952 11.090.649.802 10.992.846.984 99.16% 98.63% 97.84% 89.06% 83.19%
Belanja Modal 665.940.450 1.031.626.680 686.202.440 900.052.685 2.777.427.000 665.514.250 998.920.680 678.844.000 827.339.585 2.730.918.500 99.93% 96.82% 98.92% 91.92% 98.32%
Berdasarkan tabel T.C.IV.3 (table 2.5) di atas dapat dijelaskan beberapa poin sebagai berikut :
Jumlah Anggaran Belanja Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng pada tahun 2011-2015
sebesar Rp.77.626.894.482,- dialokasikan untuk belanja Tidak Langsung dan Belanja
Langsung dengan realisasi Anggaran sebesar Rp.72.871.507.559,- atau 93.87%.
Anggaran Belanja Langsung terbagi atas Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa dan
Belanja Modal dengan Total Anggaran 2011-2015 sebesar Rp.63.298.899.026,- dengan
realisasi sebesar Rp.58.954.562.815,- atau 93.13%.
Penyerapan anggaran terbesar yaitu pada Tahun 2011 dan Tahun 2013, masing-masing
97,87% dan 97. 86%.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Sekretariat DPRD.
Beberapa hal yang menjadi Tantangan bagi Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng
dalam memberikan pelayanan atau menfasilitasi pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPRD adalah :
1. Tuntutan Pelaksanaan tugas yang cepat, tepat dan memuaskan dari segenap anggota DPRD
sesuai dengan kebutuhan tugas-tugas DPRD;
2. Keterbatasan Sumber Daya Manusia yang Profesional, Ketersediaan sarana dan prasarana
yang belum lengkap dan memadai;
3. Pelaksanaan Rencana Kerja DPRD dan Kegiatan-kegiatan DPRD yang bersifat Tentatif
4. Perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh pada Kode Etik dan tata tertib
DPRD;
5. Kebutuhan peningkatan peran dan koordinasi Internal dan Eksternal antar SKPD;
6. Peningkatan supremasi hukum.
Beberapa hal yang menjadi peluang bagi Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng
dalam memberikan pelayanan atau menfasilitasi pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPRD adalah :
1. Diterbitkannya Peraturan pemerintah Nomor 24 tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler
dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD sebagaimana telah diubah tiga kali terakhir
dengan Peraturaan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 merupakan bentuk penguatan
terhadap posisi DPRD sebagai Bagian dari Penyelenggara Pemerintahan dalam rangka
mendorong peningkatan kinerja DPRD dan menciptakan kondisi sosial Negara yang baik dan
seimbang.
2. Terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pengelompokan
Kemampuan Keuangan Daerah, Penganggaran dan Pertanggungjawaban Penggunaan BOP
Pimpinan DPRD;
3. Kerjasama dengan SKPD, Instansi terkait, Anggota Forkopimda untuk dialog atau dengar
pendapat dalam hal penerimaan Aspirasi dari masyarakat;
4. Komitmen Pemerintah Daerah untuk melaksanakan Jadwal Program Pembentukan
Peraturan Daerah (PROPPERDA) yang disusun oleh DPRD bersama Pemerintah Daerah;
5. Terbukanya kesempatan pengembangan dan peningkatan kualitas SDM melalui Bimbingan
Teknis dan Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan;
6. Peningkatan sarana dan prasarana yang menjadi penunjang pelaksanaan Tugas dan
Fungsi;
7. Perkembangan Teknologi
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD.
Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng sebagaimana tercantum dalam Peraturan Bupati
Nomor 43 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata
Kerja Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng merupakan instansi yang memberikan fasilitasi pada
kegiatan DPRD dan menunjang terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas DPRD. Tugas Pokok
dan Fungsi yang dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD adalah melakukan pelayanan terhadap
pelaksanaan kegiatan Tugas Pokok dan Fungsi DPRD.
Berdasarkan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Soppeng Nomor
1 Tahun 2014 tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, bahwa DPRD
Kabupaten Soppeng memiliki fungsi Legislasi, fungsi Anggaran dan fungsi Pengawasan.
Pada fungsi Legislasi, implementasi yang dilaksanakan diwujudkan dalam bentuk
penyusunan peraturan daerah bersama kepala daerah. Peraturan daerah yang akan disusun dapat
berupa usulan dari eksekutif dengan mengajukan draft rancangan peraturan daerah yang kemudian
dibahas oleh DPRD maupun usulan dari legislatif berupa rancangan peraturan daerah yang bersifat
inisiatif. Pada fungsi Anggaran, implementasi yang dilaksanakan diwujudkan dalam bentuk
Pembahasan dan Penetapan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Pokok dan
Anggaran Perubahan untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah. Pada fungsi Pengawasan,
implementasi yang dilaksanakan diwujudkan dalam bentuk Pengawasan terhadap pelaksanaan
program dan kegiatan-kegiatan pembangunan pemerintah Daerah yaitu berupa kegiatan
kunjungan kerja, hearing atau dengar pendapat dengan pemerintah, serta pelaksanaan Reses
untuk menyerap aspirasi secara langsung dari masyarakat.
Dalam pelaksanaan ketiga fungsi lembaga DPRD, tidak terlepas dari Fasilitasi
Pelayanan yang diberikan oleh Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng sebagaimana tercantum
dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja
Sekretariat DPRD.
Dalam memfasilitasi pelaksanaan tugas Pimpinan dan Anggota DPRD ditemui beberapa
faktor yang berpengaruh pada kinerja pelayanan sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng antara lain
sebagai berikut :
1. Bagian Umum pada Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng
- Belum adanya Sumber Daya Manusia yang profesional dibidang IT, Mesin dan
Kelistrikan
- Masih Kurangnya Sumber Daya Manusia yang profesional dibidang keprotokoleran
2. Bagian Persidangan dan perundang-undangan
- Kurangnya tenaga komputer dalam pengoperasionalan sistem Notulensi Rapat-rapat
- Kurangnya koordinasi dengan pihak pemerintah daerah
- Kurangnya Sumber Daya Manusia yang professional dibidang kearsipan dan
kepustakaan
3. Bagian Keuangan
Kurangnya pemahaman terahadap peraturan perundang-undangan dibidang
keuangan
Kurangnya Sumber Daya Manusia yang professional di bagian keuangan.
Berdasarkan factor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pelayanan Sekretariat DPRD diatas,
maka diidentifikasikan melalui tabel berikut ini :
Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat DPRD
Aspek Kajian
Capaian/Kond
isi Saat ini
Standar Yang
Digunakan
Faktor Yang Mempengaruhi Permasalahan
Pelayanan
SKPD
Internal (Kewenangan
SKPD)
Ekternal (Diluar
Kewenangan
SKPD) (1) (2) (3) (4) (5) (6)
Persentase
Penetapan
Ranperda menjadi Perda
oleh DPRD
7 Perda
(29.16%)
25 Perda (100%)
- Kurangnya Tenaga SDM yang Profesional.
- Kurangnya
pemahaman terhadap Peraturan perundang-undangan.
- Belum optimalnya Koordinasi dilingkungan sekretariat DPRD
- Kurangnya
komitmen SKPD
yang mengajukan Rencana Propperda
- Keterlambatan
Pemerintah Daerah
menyerahkan
Rancangan Peraturan Daerah
yang disertai
Naskah Akademik
dan Rancangan Perbupnya
Belum
optimalnya fasilitasi pelaksanaan
tugas dan
Fungsi
DPRD
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih.
Pada awal tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Soppeng memasuki babak baru
pembangunan daerah seiring terpilihnya kepala daerah baru. Dalam masa jabatannya pada 5
(lima) tahun mendatang kepala daerah terpilih atau Pemerintah Daerah Kabupaten Soppeng
mengusung Visi untuk menjadi pandangan bersama dalam pencapaian yang diinginkan hingga
akhir periode.
Visi pembangunan Pemerintah Kabupaten Soppeng untuk masa jabatan 2016-2021
yaitu : “Pemerintahan Yang Melayani dan Lebih Baik “.
Pada rumusan visi ini terkandung substansi “perwujudan visi” bahwa Kabupaten
Soppeng “pemerintahannya akan lebih melayani” dan “daerahnya akan lebih baik”. Terdapat dua
pokok visi pada rumusan visi ini yakni “pemerintahan yang melayani” dan “Kabupaten Soppeng
yang lebih baik”.
1. “Pemerintahan yang melayani” bermakna bahwa dalam lima tahun kedepan kehadiran
pemerintah akan semakin signifikan dalam melayani rakyatnya. Hakekat kehadiran
pemerintahan adalah untuk melayani rakyatnya. Pemerintah tidak hadir untuk dilayani tetapi
untuk melayani. Kondisi yang hendak dicapai dengan pokok visi ini adalah terjadinya
peningkatan kinerja pelayanan dalam pemenuhan kebutuhan petani dan kemajuan pertanian,
pendidikan yang unggul dan murah, pelayanan publik yang prima, pariwisata yang
berkembang, infrastruktur transportasi yang baik, tata kelola pemerintahan yang baik,
pelayanan kesehatan yang unggul dan murah, serta kehidupan beragama yang kondusif dan
tingginya partisipasi pemuda dan perempuan dalam pembangunan.
2. “Kabupaten Soppeng yang lebih baik” bermakna bahwa Kabupaten Soppeng akan
terakselerasi kemajuannya sehingga mencapai posisi sebagai daerah yang merupakan pilar
utama pembangunan Sulawesi Selatan. Sebagaimana Visi RPJMD Sulawesi Selatan 2013-
2018 salah satu pokok visinya adalah pilar utama pembangunan nasional dalam hal
ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan, maka Kabupaten Soppeng dalam lima tahun
kedepan akan menjadi pilar utama Sulawesi Selatan dalam mewujudkan ketahanan,
kemandirian dan kedaulatan pangan tersebut.
Dalam upaya mewujudkan visi tersebut maka misi yang akan ditempuh adalah sebagai berikut :
1. Memantapkan arah kebijakan pertanian yang melayani dan pro-petani
Fokus dari misi ini adalah upaya umum untuk meningkatkan pelayanan pada urusan pertanian
secara umum sehingga berlangsung kebijakan yang berpihak kepada petani. Misi ini terutama
memprioritaskan upaya memenuhi kebutuhan sarana produksi petani terutama pupuk, sarana
produksi untuk pembudidaya ikan terutama bibit ikan, keterpenuhan jaringan irigasi bagi
persawahan dan upaya penerapan sistem petik-olah-jual pada usaha tani yang berjalan.
2. Mewujudkan pendidikan unggul yang murah dan berkeadilan bagi semua warga
Fokus dari misi ini adalah upaya umum untuk meningkatkan kualitas pendidikan di satu sisi
serta dapat diakses dengan murah dan berkeadilan pada sisi lainnya. Misi ini terutama
memprioritaskan upaya umum untuk pendidikan gratis level sekolah dasar dan menengah
pertama serta bimbingan belajar gratis bagi siswa. Prioritas ini dijalankan secara terkait
dengan kewajiban dasar pemerintah kabupaten dalam urusan pendidikan.
3. Menjadikan Kabupaten Soppeng yang lebih baik dalam pelayanan publik
Fokus dari misi ini adalah upaya umum untuk menyelenggarakan pelayanan publik secara
lebih baik. Prioritas dalam misi adalah upaya dalam mengaplikasikan sistem administrasi satu
pintu berbasis teknologi informasi (information technology/IT), peningkatan pelayanan
administrasi kependudukan, perbaikan pelayanan dan pengadaan pemadam kebakaran
setiap kecamatan, keringanan biaya melahirkan dan santunan kematian (lahir gratis,
meninggal disantuni) dan meningkatkan kunjungan dan interaksi Bupati dengan warga (Bupati
menyapa).
4. Menata kepariwisataan dan sistem transportasi yang mulus dan nyaman
Fokus dari misi ini adalah upaya umum dalam memanfaatkan potensi wisata daerah dan
meningkatkan kapasitas infrastruktur transportasi daerah. Prioritas dalam misi ini adalah
optimalisasi promosi wisata, penemuan dan pengembangan obyek wisata baru,
pembangunan / perbaikan jalan 500 km dalam lima tahun dan membuka isolasi kampung
terpencil.
5. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih bebas korupsi
Fokus dari misi ini adalah upaya umum mewujudkan tata kelola pemerintahan baik melalui
reformasi birokrasi. Dalam misi ini prioritas diarahkan kepada keterlibatan perempuan hingga
30% dalam pemerintahan, menciptakan PNS yang kuat untuk pemerintahan yang bersih,
penerapan fakta integritas tidak korupsi bagi pejabat, pemberian tunjangan kesejahteraan
khusus untuk PNS dan pengadaan kendaraan operasional bagi kepala dusun.
6. Menjamin ketersediaan sistem pelayanan kesehatan unggul dan murah
Fokus dari misi ini adalah upaya umum dalam perbaikan pelayanan kesehatan. Prioritas
dalam misi ini adalah penyelenggaraan layanan dokter/bidan keluarga/pribadi untuk warga,
layanan kesehatan keliling yang gratis, pelayanan kesehatan gratis di puskesmas dan rumah
sakit, penyelenggaraan layanan puskesmas plus setaraf rumah sakit di ibu kota kecamatan
dan penghargaan dan insentif khusus bagi kader posyandu.
7……Mendorong peningkatan kehidupan beragama serta partisipasi pemuda dan
perempuan dalam pembangunan.
Fokus dari misi ini adalah upaya umum dalam perbaikan kehidupan beragama sebagai
landasan spiritual dalam kehidupan masyarakat serta peningkatan peran pemuda dan
perempuan dalam kemajuan daerah. Prioritas dalam misi ini adalah fasilitasi pelatihan di Balai
Latihan Kerja (BLK) untuk pemuda, fasilitasi peningkatan keterampilan untuk persiapan
pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI), peningkatan kapasitas kelembagaan perempuan,
meningkatkan prestasi bidang olah raga dan seni, pembangunan perumahan bagi imam
masjid dan insentif khusus untuk guru mengaji.
8. Menjadikan Kabupaten Soppeng sebagai pilar utama pembangunan Sulawesi Selatan.
Fokus dari misi ini adalah upaya umum dalam memaksimalkan seluruh potensi Kabupaten
Soppeng secara penuh untuk menjadikan daerah ini sebagai salah satu penopang utama
Provinsi Sulawesi Selatan. Potensi yang terdiri dari sumberdaya alam dan sumberdaya
manusia. Prioritas dari misi ini adalah pengelolaan potensi sumberdaya alam dan sumberdaya
manusia bagi perwujudan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pendapatan,
membuka lapangan kerja dan lapangan usaha, serta menanggulangi kemiskinan.
9. Menjadikan Kabupaten Soppeng sebagai daerah yang nyaman dan terdepan dalam
investasi.
Fokus dari misi ini adalah upaya menggairahkan roda perekonomian daerah. Akselerasi roda
perekonomian dimaksud berlangsung melalui investasi, baik investasi yang berkembang
secara autonomous dalam masyarakat melalui usaha kecil dan menengah, maupun investasi
yang berkembang secara induced dari luar masyarakat untuk usaha skala besar dan
korporasi. Perputaran roda ekonomi akan semakin kencang dengan semakin banyaknya
kegiatan investasi. Untuk itu, semua usaha akan diupayakan agar bisa menarik lebih banyak
investor masuk ke Soppeng.
Berikut dapat digambarkan mengenai faktor-faktor penghambat dan pendorong
permasalahan pelayanan Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng terhadap pencapaian Visi Misi
dan Program kerja kepala daerah dan Wakil kepala Daerah, dimana Sekretariat DPRD mengacu
pada Misi ketiga, yaitu Menjadikan Kabupaten Soppeng yang lebih baik dalam pelayanan public.
Tabel 3.2. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng
Terhadap Pencapaian Visi dan Misi, dan Program Kerja Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah.
PERMASALAHAN PELAYANAN SKPD
FAKTOR-FAKTOR
MISI DAN PROGRAM KDH
PENDORONG PENGHAMBAT
Misi 3:
Menjadikan Kabupaten Soppeng yang lebih baik dalam pelayanan public
Meningkatkan
Kapasitas Lembaga
DPRD Kabupaten
Soppeng sebagai Unsur
Penyelenggara
Pemerintah Daerah.
Masih Rendahnya
Persentase Penetapan
Rancangan Peraturan
Daerah menjadi Perda
oleh DPRD
1. Komitmen Kepala Daerah dalam mendukung pelaksanaan tugas
2. Tersedianya regulasi tentang kedudukan prokol dan keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD
3. Terbukanya kesempatan pengembangan dan peningkatan kualitas SDM melalui Bimbingan Teknis
dan Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan
1. Masih rendahnya komitmen beberapa SKPD terhadap pelaksanaan Jadwal Propperda DPRD.
2. Perubahan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah Pusat terkait penetapan Ranperda harus disertai Rancangan Peraturan Bupati.
3. Belum Optimalnya Pelayanan Aparatur dalam menfasilitasi pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPRD.
3.3. Telaahan Renstra Kementrian Dalam Negeri dan Renstra Sekretariat DPRD
Telaahan terhadap Sasaran Rencana Strategis Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia Tahun
2015 - 2020 sebagai berikut.
1. Sasaran Strategis yang ingin dicapai dalam “Kokohnya persatuan dan kesatuan serta karakter
bangsa melalui pengamalan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan kebhinekaan sebagai tatanan
dan perilaku hidup berbangsa dan bernegara” (T1), adalah:
a. Terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa;
b. Terpeliharanya stabilitas politik dalam negeri dalam rangka mewujudkan demokrasi yang
berkualitas.
2. Sasaran Strategis yang ingin dicapai dalam “Peningkatan kualitas penyelenggaraan urusan
dan tata kelola pemerintahan dan pembangunan di Daerah” (T2), adalah:
a. Meningkatnya kualitas pelaksanaan otonomi daerah untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah;
b. Meningkatnya kualitas pelayanan publik dalam penyelenggaraan pembangunan daerah;
c. Menguatnya peran Gubernur sebagai Wakil Pemerintah dalam pelaksanaan koordinasi
pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
3. Sasaran Strategis yang ingin dicapai dalam “Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan
pemerintah daerah” (T3) adalah meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah yang
partisipatif, transparan, efektif,efisien, akuntabel dan kompetitif.
4. Sasaran Strategis yang ingin dicapai dalam “Optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan desa
dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dan mendorong percepatan
pembangunan desa” (T4), adalah meningkatnya kualitas dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan desa dalam pelayanan masyarakat.
5. Sasaran Strategis yang ingin dicapai dalam “Peningkatan kualitaspelayanan administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil, dengan dukungan database yang akurat dan terpercaya”
(T5), adalah:
a. Meningkatnya kualitas database kependudukan nasional sebagai dasar penerbitan
dokumen kependudukan;
b. Meningkatnya pendayagunaan database kependudukan nasional bagi pelayanan publik
dan kepentingan pembangunan nasional.
6. Sasaran Strategis yang ingin dicapai dalam “Peningkatan tata kelola dan kualitas kelembagaan
pemerintahan dalam negeri” (T6), adalah:
a. Meningkatnya efektivitas dan produktivitas kerja Kementerian Dalam Negeri;
b. Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme aparatur bidang pemerintahan dalam
negeri;
c. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan Kementerian Dalam Negeri;
d. Meningkatnya kinerja dalam mendukung Reformasi Birokrasi.
Telaahan terhadap Sasaran Rencana Strategis Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng
Tahun 2016 - 2021 sebagai berikut.
o Sasaran Strategis yang ingin dicapai dalam “Meningkatkan Kinerja DPRD dalam melaksanakan
Tugas dan Fungsinya sebagai Lembaga Legislatif yang bermartabat, aspiratif, dan responsif”
(T1), adalah:
- Terwujudnya Kinerja Lembaga Legislatif yang Optimal;
Untuk meningkatkan peran Sekretariat DPRD agar lebih optimal dalam mewujudkan
Sasaran Rencana Strategis tersebut, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Meningkatkan persentase pelaksanaan fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi
pengawasan DPRD melalui fasilitasi pelaksanaan rapat-rapat, reses, kunjungan kerja, dan
bimbingan teknis serta sosialisasi peraturan perundang-undangan bagi Pimpinan dan
Anggota DPRD.
2. Meningkatkan persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran.
3. Meningkatkan persentase pemenuhan administrasi perkantoran
4. Meningkatkan persentase kepuasan terhadap pelanan SKPD
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk
ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup,
melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya. Penataan ruang diselenggarakan
berdasarkan azas keterpaduan, keserasian, keselarasan dan keseimbangan, berkelanjutan,
keberdayaan dan keberhasil-gunaan, keterbukaan, kebersamaan dan kemitraan, perlindungan
kepentingan umum, kepastian hukum dan keadilan, serta akuntabilitas.
Tujuan umum penataan ruang adalah untuk mewujudkan wilayah nasional yang aman,
nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.
Kesemuanya itu tercakup dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Untuk mencapai tujuan ruang tersebut, maka dalam penataan ruang harus tercipta keharmonisan
antara lingkungan alam dengan lingkungan buatan, keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya
alam dengan sumberdaya buatan dengan memperhatikan sumberdaya manusia, serta perlindungan
fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
Perencanaan tata ruang merupakan pedoman untuk mengarahkan dan mengendalikan
pemanfaatan ruang secara optimal dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat saat ini dan
generasi mendatang, baik pemanfaatan ruang yang dilakukan oleh pemerintah, pengusaha swasta
maupun masyarakat.
Salah satu kewenangan Pemerintah Kabupaten Soppeng adalah membuat Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Soppeng yang dapat dijadikan alat penyusunan program dan
pengendalian pemanfaatan ruang serta menjadi perangkat untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan berwawasan tata ruang. RTRW juga dapat menjadi pedoman bagi
perencanaan yang lebih rinci yakni penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan,
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perdesaan dan Rencana Detail Kawasan Strategis
Kabupaten.
Penyusunan RTRW Kabupaten Soppeng telah menjadi peraturan daerah yaitu Peraturan
daerah Nomor 8 tahun 2012 tentang Rencana Tata ruang wilayah Kabupaten Soppeng tahun 2012-
2032. Adapun rencana penggunaan ruang wilayah Kabupaten Soppeng secara ringkas diuraikan
sebagai berikut
1. Rencana struktur ruang wilayah daerah meliputi:
a. Pusat-pusat kegiatan; Terdiri dari:
o Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
o Pusat Kegiatan Lokal yang dipromosikan (PKLp)
o Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)
o Pusat Pelayanan Lokal (PPL)
b. Sistem jaringan prasarana utama. Sistem jaringan prasarana utama daerah terdiri atas
sistem jaringan transportasi darat (Sistem jaringan jalan dan Sistem jaringan transportasi
sungai, danau dan penyeberangan) dan danau,
c. Sistem jaringan prasarana lainnya, terdiri dari:
o Sistem jaringan energi;
o Sistem jaringan telekomunikasi;
o Sistem jaringan sumber daya air; dan
o Sistem prasarana pengelolaan lingkungan.
2. Rencana Pola Ruang Wilayah
Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Soppeng ditetapkan dengan tujuan
mengoptimalkan pemanfaatan ruang sesuai dengan peruntukannya sebagai kawasan lindung
dan kawasan budidaya berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Rencana
pola ruang wilayah meliputi rencana peruntukan kawasan lindung dan rencana peruntukan
kawasan budidaya.
a. Kawasan Lindung, terdiri dari:
o Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya
o Kawasan perlindungan setempat
o Kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam dan kawasan cagar budaya
o Kawasan rawan bencana alam, terdiri dariKawasan rawan banjir; dan Kawasan
rawan tanah longsor. Kawasan banjir ditetapkan di kawasan daerah aliran Sungai
Walanae yang meliputi sebagian wilayah Kecamatan Lilirilau, sebagian wilayah
Kecamatan Liliriaja, sebagian wilayah Kecamatan Donri-donri, sebagian wilayah
Kecamatan Marioriawa, sebagian wilayah Kecamatan Citta, dan sebagian wilayah
Kecamatan Ganra.
o Kawasan lindung geologi, terdiri atas kawasan cagar alam geologi berupa kawasan
keunikan batuan dan fosil dan kawasan keunikan bentang alam; dan kawasan yang
memberikan perlindungan terhadap air tanah berupa kawasan imbuhan air tanah
o Kawasan lindung lainnya. Kawasan lindung lainnya sebagaimana ditetapkan dalam
rangka melindungi kelestarian satwa dan ekosistemnya untuk menjamin
keberadaan, dan kelestarian satwa dengan tetap memelihara dan meningkatkan
kualitas lingkungannya.
b. Kawasan Budidaya. terdiri atas:
o Kawasan peruntukan hutan produksi
o Kawasan peruntukan hutan rakyat, dengan luas 2.352 (dua ribu tiga ratus lima puluh
dua) ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Marioriwawo, sebagian wilayah
Kecamatan Lalabata, sebagian wilayah Kecamatan Liliriaja, sebagian wilayah
Kecamatan Lilirilau, sebagian wilayah Kecamatan Donri-donri dan sebagian wilayah
Kecamatan Marioriawa
o Kawasan peruntukan pertanian
o Kawasan peruntukan perikanan
o Kawasan peruntukan pertambangan
o Kawasan peruntukan industri
o Kawasan peruntukan pariwisata
o Kawasan peruntukan permukiman
o kawasan peruntukan lainnya
Pengembangan wilayah Kabupaten Soppeng diarahkan dengan mengacu pada
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Soppeng untuk mewujudkan
Kabupaten Soppeng yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan serta berwawasan
lingkungan berbasiskan agropolitan dan pariwisata dengan memperhatikan integrasi dan
dinamisasi pertahanan dan keamanan negara menuju tercapainya masyarakat yang
maju, adil dan sejahtera
Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Soppeng bertujuan untuk
mengoptimalkan pemanfaatan ruang sesuai dengan peruntukannya sebagai kawasan
lindung dan kawasan budidaya berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan
Sehingga pada beberapa wilayah yang merupakan kawasan strategis di
Kabupaten Soppeng perlu mendapat perhatian khusus dalam pelaksanaan program
kegiatan utamanya yang sifatnya fisik dikarenakan sudah dapat dipastikan
mempengaruhi kualitas lingkungan hidup Olehnya itu Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Soppeng dan kajian lingkungan hidup strategis sebagai dokumen
perencanaan harus disinkronisasikan dengan RPJMD dan Renstra SKPD.
3.5. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Soppeng
Adapun rencana penggunaan ruang wilayah kabupaten soppeng secara ringkas diuraikan
pada bahasan berikut :
A. Rencana Struktur Ruang
Rencana struktur ruang wilayah daerah meliputi:
Pusat-pusat kegiatan; Terdiri dari:
o Pusat Kegiatan Lokal (PKL); yaitu Kawasan Perkotaan Watansoppeng yang meliputi
Kecamatan Lalabata
o Pusat Kegiatan Lokal yang dipromosikan (PKLp); yaitu Kawasan Perkotaan Takalala
di Kecamatan Marioriwawo dan Kawasan Perkotaan Batu-Batu di Kecamatan
Marioriawa
Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), terdiri dari:
1. Kawasan Perkotaan Cangadi di Kecamatan Liliriaja;
2. Kawasan Perkotaan Citta di Kecamatan Citta;
3. Kawasan Perkotaan Ganra di Kecamatan Ganra;
4. Kawasan Perkotaan Tajuncu di Kecamatan Donri-Donri; dan
5. Kawasan Perkotaan Cabenge di Kecamatan Lilirilau
Pusat Pelayanan Lokal (PPL), terdiri dari:.
1. Pusat permukiman perdesaan Rompegading dan pusat permukiman perdesaan Barang
Kecamatan Liliriaja;
2. Pusat Permukiman perdesaan Watu dan pusat permukiman perdesaan Goarie
Kecamatan Marioriawa;
3. Pusat Permukiman perdesaan Baringeng dan pusat perdesaan Tetewatu Kecamatan
Lilirilau;
4. Pusat Permukiman perdesaan Panincong Kecamatan Marioriawa;
5. Pusat Permukiman perdesaan Lalabata Riaja Kecamatan Donri-donri;
6. Pusat Permukiman perdesaan Belo Kecamatan Ganra; dan
7. Pusat Permukiman perdesaan Kampiri Kecamatan Citta.
Sistem jaringan prasarana utama. Sistem jaringan prasarana utama daerah terdiri atas
sistem jaringan transportasi darat (Sistem jaringan jalan dan Sistem jaringan transportasi
sungai, danau dan penyeberangan) dan danau, dengan rincian sebagai berikut:
o Jaringan jalan kolektor (K2) yang merupakan sistem jaringan jalan provinsi yang ada
di Kabupaten Soppeng, terdiri atas :
ruas jalan Batas Bone-Takalala sepanjang 11,08 (sebelas koma delapan)
Kilometer;
ruas jalan Takalala-Cabenge-Salaonro sepanjang 18,43 (delapan belas koma
empat puluh tiga) Kilometer;
ruas jalan Salaonro-Batas Wajo sepanjang 7,88 (tujuh koma delapan puluh
delapan) Kilometer;
ruas jalan Salaonro-Batas Bone sepanjang 10,60 (sepuluh koma enam puluh)
Kilometer;
ruas jalan Batas Barru-Takalala sepanjang 25,82 (dua puluh lima koma delapan
puluh dua) Kilometer;
ruas jalan Cabenge-Soppeng sepanjang 11,81 (sebelas koma delapan puluh
satu) Kilometer dan;
ruas jalan Soppeng-Batas Sidrap sepanjang 35,17 (tiga puluh lima koma tujuh
belas) Kilometer
sistem jaringan prasarana lainnya, terdiri dari:
sistem jaringan energi;
sistem jaringan telekomunikasi;
sistem jaringan sumber daya air; dan
sistem prasarana pengelolaan lingkungan.
Secara detail struktur ruang Kabupaten Soppeng dapat dilihat pada peta berikut:
Peta Struktur Ruang
B. Rencana Pola Ruang Wilayah
Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Soppeng ditetapkan dengan tujuan
mengoptimalkan pemanfaatan ruang sesuai dengan peruntukannya sebagai kawasan lindung
dan kawasan budidaya berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Rencana
pola ruang wilayah meliputi rencana peruntukan kawasan lindung dan rencana peruntukan
kawasan budidaya.
a. Kawasan Lindung, terdiri dari :
Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya, yaitu:
Kawasan hutan lindung, dengan luas 34.287 (tiga puluh empat ribu dua ratus
delapan puluh tujuh) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan
Marioriawa, sebagian wilayah Kecamatan Lalabata, sebagian wilayah
Kecamatan Liliriaja, sebagian wilayah Kecamatan Lilirilau, sebagian wilayah
Kecamatan Donri-donri, dan sebagian wilayah Kecamatan Citta;
Kawasan resapan air ditetapkan di: Kawasan sekitar Danau Tempe
Kecamatan Marioriawa dan di Kawasan sekitar rawa di sebagian wilayah
Kecamatan Ganra dan sebagian wilayah Kecamatan Lilirilau, kawasan sekitar
cekdam di sebagian wilayah Kecamatan Lilirilau, sebagian wilayah Kecamatan
Lalabata, sebagian wilayah Kecamatan Marioriawa, sebagian wilayah
Kecamatan Marioriwawo, dan sebagian wilayah Kecamatan Donri-donri; dan
kawasan sekitar waduk ompo di sebagian wilayah Kecamatan Lalabata
Kawasan perlindungan setempat, terdiir dari:
Kawasan sempadan sungai; Kawasan sempadan sungai sebagaimana
ditetapkan di Sungai Lawo, Sungai Walanae, Sungai Langkemme, dan Sungai
Lajaroko.
kawasan sekitar danau atau waduk, ditetapkan di Danau Tempe Kecamatan
Marioriawa, di kawasan waduk ompo Kecamatan Lalabata dan kawasan cek
dam Kecamatan Lilirilau, Kecamatan Liliriaja, Kecamatan Marioriawa,
Kecamatan Marioriwawo, dan Kecamatan Donri-donri
ruang terbuka hijau kawasan perkotaan, berupa Ruang Terbuka Hijau
Kawasan Perkotaan (RTHKP) yang ditetapkan menyebar dan seimbang
dengan memperhatikan fungsi ekologis, sosial budaya, estetika, dan ekonomi
dengan ketentuan RTH publik paling sedikit 20% (dua puluh persen) dan RTH
privat paling sedikit 10% (sepuluh persen) dari luas kawasan perkotaan yaitu
PKL, PKLp dan PPK di Kabupaten Soppeng; dan
kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam dan kawasan cagar budaya,
terdiri dari:
• Kawasan wisata alam. Merupakan Kawasan Taman Wisata Alam Lejja dengan
luasan 1.572 (seribu lima ratus tujuh puluh dua) hektar ditetapkan di sebagian
wilayah Kecamatan Marioriwawo
• Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan, yang terdiri dari: Bangunan dan
lingkungan arkeologi, Bangunan dan lingkungan peninggalan sejarah,
Kawasan rawan bencana alam, terdiri dariKawasan rawan banjir; dan Kawasan
rawan tanah longsor. Kawasan banjir ditetapkan di kawasan daerah aliran Sungai
Walanae yang meliputi sebagian wilayah Kecamatan Lilirilau, sebagian wilayah
Kecamatan Liliriaja, sebagian wilayah Kecamatan Donri-donri, sebagian wilayah
Kecamatan Marioriawa, sebagian wilayah Kecamatan Citta, dan sebagian wilayah
Kecamatan Ganra. Kawasan rawan tanah longsor sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf b, ditetapkan di sebagian wilayah Desa Gattareng Kecamatan
Marioriwawo, sebagian wilayah Desa Mattabulu Kecamatan Lalabata, dan sebagian
wilayah Desa Citta Kecamatan Citta; dan
kawasan lindung geologi, terdiri atas kawasan cagar alam geologi berupa kawasan
keunikan batuan dan fosil dan kawasan keunikan bentang alam; dan kawasan yang
memberikan perlindungan terhadap air tanah berupa kawasan imbuhan air tanah
Kawasan lindung lainnya. Kawasan lindung lainnya sebagaimana ditetapkan dalam
rangka melindungi kelestarian satwa dan ekosistemnya untuk menjamin
keberadaan, dan kelestarian satwa dengan tetap memelihara dan meningkatkan
kualitas lingkungannya. Kawasan lindung lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), merupakan kawasan perlindungan satwa kelelawar ditetapkan di sebagian
wilayah Kecamatan Lalabata.
b. Kawasan Budidaya. terdiri atas :
1. Kawasan peruntukan hutan produksi; terrdiri dari:
a. Kawasan hutan produksi dengan luas 539 (lima ratus tiga puluh sembilan) hektar
ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Lilirilau; dan
b. Kawasan hutan produksi terbatas dengan luas 10.876 (sepuluh ribu delapan ratus
tiga puluh enam) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kec. Donri-donri dengan
luas 4.200 (empat ribu dua ratus) hektar, sebagian wilayah Marioriwawo dengan
luas 417 (empar ratus tujuh belas) hektar, dan sebagian wilayah Kecamatan
Marioriawa dengan luas 6.268 hektar.
2. Kawasan peruntukan hutan rakyat, dengan luas 2.352 (dua ribu tiga ratus lima puluh
dua) ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Marioriwawo, sebagian wilayah
Kecamatan Lalabata, sebagian wilayah Kecamatan Liliriaja, sebagian wilayah
Kecamatan Lilirilau, sebagian wilayah Kecamatan Donri-donri dan sebagian wilayah
Kecamatan Marioriawa
3. Kawasan peruntukan pertanian, terdiri dari:”
• Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan; dengan luas 46.491 (empat
puluh enam ribu empat ratus sembilan puluh enam ribu) hektar ditetapkan di
sebagian wilayah Kecamatan Citta, sebagian wilayah Kecamatan Lalabata,
sebagian wilayah Kecamatan Marioriwawo, sebagian wilayah Kecamatan Ganra,
sebagian wilayah Kecamatan Liliriaja, sebagian wilayah Kecamatan Donri-donri,
sebagian wilayah Kecamatan Marioriawa, dan sebagian wilayah Kecamatan
Lilirilau
Kawasan peruntukan pertanian holtikultura; dengan luas 21.549 (dua puluh satu
ribu lima ratus empat puluh sembilan) hektar ditetapkan di sebagian wilayah
Kecamatan Citta, sebagian wilayah Kecamatan Lalabata, sebagian wilayah
Kecamatan Marioriwawo, sebagian wilayah Kecamatan Liliriaja, sebagian wilayah
Kecamatan Donri-donri, sebagian wilayah Kecamatan Marioriawa, dan sebagian
wilayah Kecamatan Lilirilau.
Kawasan peruntukan perkebunan; Dengan luas 1.615 (seribu enam ratus lima
belas) hektar terdiri atas:
1. Kawasan peruntukan perkebunan kakao dan kelapa ditetapkan di sebagian
wilayah Kecamatan Citta, sebagian wilayah Kecamatan Lalabata, sebagian
wilayah Kecamatan Marioriwawo, sebagian wilayah Kecamatan Ganra,
sebagian wilayah Kecamatan Liliriaja, sebagian wilayah Kecamatan Donri-
donri, sebagian wilayah Kecamatan Marioriawa, dan sebagian wilayah
Kecamatan Lilirilau;
2. Kawasan peruntukan perkebunan kopi ditetapkan di sebagian wilayah
Kecamatan Lalabata, sebagian wilayah Kecamatan Marioriwawo, sebagian
wilayah Kecamatan Ganra, sebagian wilayah Kecamatan Liliriaja, sebagian
wilayah Kecamatan Donridonri, sebagian wilayah Kecamatan Marioriawa, dan
sebagian wilayah Kecamatan Lilirilau;
3. Kawasan peruntukan perkebunan cengkeh ditetapkan di sebagian wilayah
Kecamatan Citta, sebagian wilayah Kecamatan Lalabata, dan sebagian
wilayah Kecamatan Marioriwawo;
4. Kawasan peruntukan perkebunan lada ditetapkan di sebagian wilayah
Kecamatan Citta, sebagian wilayah Kecamatan Lalabata, sebagian wilayah
Kecamatan Marioriwawo, sebagian wilayah Kecamatan Ganra, sebagian
wilayah Kecamatan Liliriaja, sebagian wilayah Kecamatan Donri-donri, dan
sebagian wilayah Kecamatan Lilirilau;
5. Kawasan peruntukan perkebunan aren ditetapkan di sebagian wilayah
Kecamatan Citta, sebagian wilayah Kecamatan Lalabata, sebagian wilayah
Kecamatan Marioriwawo, sebagian wilayah Kecamatan Liliriaja, sebagian
wilayah Kecamatan Donri-donri, sebagian wilayah Kecamatan Marioriawa, dan
sebagian wilayah Kecamatan Lilirilau;
6. Kawasan peruntukan perkebunan jambu mete ditetapkan di sebagian wilayah
Kecamatan Citta, sebagian wilayah Kecamatan Lalabata, sebagian wilayah
Kecamatan Marioriwawo, sebagian wilayah Kecamatan Liliriaja, sebagian
wilayah Kecamatan Donri-donri, sebagian wilayah Kecamatan Marioriawa, dan
sebagian wilayah Kecamatan Lilirilau;
7. Kawasan peruntukan perkebunan kemiri ditetapkan di sebagian wilayah
Kecamatan Citta, sebagian wilayah Kecamatan Lalabata, sebagian wilayah
Kecamatan Marioriwawo, sebagian wilayah Kecamatan Liliriaja, sebagian
wilayah Kecamatan Donri-donri, sebagian wilayah Kecamatan Marioriawa, dan
sebagian wilayah Kecamatan Lilirilau;
8. Kawasan peruntukan perkebunan tembakau ditetapkan di sebagian wilayah
Kecamatan Lalabata, sebagian wilayah Kecamatan Marioriwawo, sebagian
wilayah Kecamatan Ganra, sebagian wilayah Kecamatan Liliriaja, sebagian
wilayah Kecamatan Donri-donri, sebagian wilayah Kecamatan Marioriawa, dan
sebagian wilayah Kecamatan Lilirilau;
9. Kawasan peruntukan perkebunan kelapa sawit ditetapkan di sebagian wilayah
Kecamatan Donri-donri, dan sebagian wilayah Kecamatan Marioriawa;
10. Kawasan peruntukan perkebunan murbei ditetapkan di sebagian wilayah
Kecamatan Donri-donri, dan sebagian wilayah Kecamatan Marioriawa.
Kawasan peruntukan peternakan, terdiri dari:
a. Kawasan peruntukan pengembangan ternak besar dengan luasan 137
(seratus tiga puluh tujuh) hektar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan
Citta, sebagian wilayah Kecamatan Marioriwawo, dan sebagian wilayah
Kecamatan Liliriaja; dan
b. Kawasan peruntukan pengembangan ternak unggas ditetapkan di sebagian
wilayah sebagian wilayah Kecamatan Liliriaja, sebagian wilayah Kecamatan
Ganra, dan sebagian wilayah Kecamatan Lilirilau
Kawasan peruntukan perikanan, terdiri dari:
a. Kawasan peruntukan perikanan tangkap ditetapkan pada wilayah sungai yang
meliputi sebagian wilayah Kecamatan Liliriaja, sebagian wilayah Kecamatan
Lilirilau, sebagian wilayah Kecamatan Donri-donri, sebagian wilayah
Kecamatan Ganra, sebagian wilayah Kecamatan Citta, dan sebagian wilayah
Kecamatan Marioriawa.
b. Kawasan peruntukan budidaya perikanan merupakan Kawasan budidaya
perikanan air tawar ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Citta, sebagian
wilayah Kecamatan Lalabata, sebagian wilayah Kecamatan Marioriwawo,
ebagian wilayah Kecamatan Ganra, sebagian wilayah Kecamatan Liliriaja,
sebagian wilayah Kecamatan Donri-donri, sebagian wilayah Kecamatan
Marioriawa, dan sebagian wilayah Kecamatan Lilirilau;
c. Kawasan pengembangan balai benih ikan ditetapkan akan dikembangkan di
BBI Ompo Kecamatan Lalabata, BBI Lajoa Kecamatan Liliriaja, dan BBI Citta
Kecamatan Citta.
Kawasan peruntukan pertambangan; terdiri atas:
a. Kawasan peruntukan wilayah pertambangan mineral dan batubara;
b. Kawasan peruntukan wilayah pertambangan minyak dan gas bumi; dan
c. Kawasan peruntukan wilayah pertambangan panas bumi.
Kawasan peruntukan industri;
a. Kawasan peruntukan industri sedang terdiri atas: Kawasan peruntukan industri
penggilingan padi ditetapkan di sebagian wilayah, Kecamatan Citta, sebagian
wilayah Kecamatan Lalabata, sebagian wilayah Kecamatan, Marioriwawo,
sebagian wilayah Kecamatan Ganra, sebagian wilayah Kecamatan, Liliriaja,
sebagian wilayah Kec. Donri-donri, sebagian wilayah Kecamatan, Marioriawa,
dan sebagian wilayah Kecamatan Lilirilau; Kawasan peruntukan industri
pemintalan sutera alam ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Donri-
donri; Kawasan peruntukan industri pengolahan ikan ditetapkan di sebagian
wilayah Kec. Citta, sebagian wilayah Kecamatan Lalabata, sebagian wilayah
Kec. Marioriwawo, sebagian wilayah Kec. Ganra, sebagian wilayah Kecamatan
Liliriaja, sebagian wilayah Kec. Donri-donri, sebagian wilayah Kec. Marioriawa,
dan sebagian wilayah Kec. Lilirilau; dan; Kawasan peruntukan industri
pengolahan tembakau ditetapkan di sebagian wilayah Kec. Lilirilau.
b. Kawasan peruntukan industri rumah tangga merupakan kawasan aglomerasi
industri rumah tangga, terdiri atas:
1). Kawasan peruntukan industri pembuatan gula merah ditetapkan di
sebagian wilayah Kec. Citta, sebagian wilayah Kec. Lalabata, sebagian
wilayah Kec. Marioriwawo, sebagian wilayah Kec. Donri-donri, sebagian
wilayah Kec. Marioriawa, dan sebagian wilayah Kec. Lilirilau;
2). Kawasan peruntukan industri pertenunan sarung sutera ditetapkan di
sebagian wilayah Kec. Lalabata, sebagian wilayah Kec. Donri-donri,
sebagian wilayah Kec. Marioriawa, dan sebagian wilayah Kec. Lalabata.
Kawasan peruntukan pariwisata; terdiri dari:
a. Kawasan peruntukan pariwisata budaya terdiri atas :
• Villa Yuliana (Museum Latemammala), Kawasan Makam Kuno Jera
Lompoe, Kompleks Istana Datu Soppeng, Makam Syekh Abdul Majid
digelar Tuang Uddungeng, Makam Petta Bulu Matanre, Situs Megalitik
Lawo, Tinco, Sewo dan Umpungeng, Makam Petta Seppang, Kompleks
Makam Datu Soppeng, Gereja Khatolik Patung Bunda Maria, Rumah
Tradisional Batu Laiya, ompleks Makam Jera’Caddie, Menhir
Latemmamala (Lamumpatu’E), Situs Petta Banuang’E, Situs Petta Wanua,
Di Kecamatan Lalabata;
• Makam Petta Sering, Situs Tomanurung Sanyili, Makam Petta
Abbaraningge, Makam Petta Balubue, Bulu Bottingnge, Appejeng’E,
Makam Petta Addagang’E di Kecamatan Donri-Donri.
• Makam Datu Mario, Makam Petta Jangko, Kompleks Sao Mario, Situs
Tampaning, Makam Kuno Padali, Makam Petta Kajuara di Kecamatan
Marioriawa;
• Makam Kuno Datu Lompulle, Kompleks Makam Pakka Saloe, Makam
Petta Sara’e, Makam Sullewatang kebo dan Petta Karame, di Kecamatan
Ganra;
• Museum Calio, Situs Kecce, Marale, dan Situs Paroto, Kompleks Makam
Datu Salaonro, Makam Arung Baringeng, Makam Abbanuange, Situs
Megalitik Samoling, Situs Paleolitik Jampu di Kec. Lilirilau;
• Situs Talepu, Lonrong, Lenrang, Kompleks Makam Abbanuangnge,
Kompleks Makam Datu Pattojo, Benteng Pattojo, Saoraja Seng, Gua
Lakaroci di Kecamatan Liliriaja;
• Gua Codong, Situs Paleolitik Lakibong, Makam Datu Citta di Kec. Citta;
Makam Kalokoe Watu, Makan Lato Garimpang, Situs Goarie, Situs
Megalitik Madenra,
• Sumur Tua Tettikengrarae, Makam Arung Sekkang, Rumah Arrajang di
Kec. Marioriwawo
b. Kawasan peruntukan pariwisata alam terdiri atas:
• Kawasan TWA Lejja, dan kawasan TWA Danau Tempe di Kecamatan
Marioriawa;
• Kawasan TWA Citta dan kawasan Goa Coddong di Kecamatan Citta,
• Kawasan TWA Lereng Hijau Bulu Dua di Kec. Marioriwawo;
• Kawasan populasi kelelawar di pusat kota Watansoppeng Kecamatan
Lalabata; dan
• Kawasan Pesutraan Alam di Kec. Donri-Donri.
c. Kawasan peruntukan pariwisata buatan terdiri atas:
• Kawasan wisata Ompo di Kecamatan Lalabata; dan
• Kawasan wisata agro di Desa Mariolau dan Desa Gattareng di Kecamatan
Marioriwawo
Kawasan peruntukan permukiman, terdiri dari:
a. Kawasan peruntukan permukiman perkotaan ditetapkan di:
• Kawasan permukiman perkotaan Watansoppeng di Kecamatan Lalabata;
• Kawasan permukiman perkotaan Cabenge di Kecamatan Lilirilau;
• Kawasan permukiman perkotaan Takalala di Kecamatan Marioriwawo;
• Kawasan permukiman perkotaan Batu-Batu di Kecamatan Marioriawa
b. Kawasan peruntukan permukiman perdesaan ditetapkan di sebagian wilayah
Kecamatan Citta, sebagian wilayah Kec. Marioriwawo, sebagian wilayah
Kecamatan Ganra, sebagian wilayah Kecamatan Liliriaja, sebagian wilayah
Kecamatan Donri-donri, sebagian wilayah Kec. Marioriawa, dan sebagian
wilayah Kecamatan Lilirilau.
Kawasan peruntukan lainnya, terdiir dari:
a. Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan terdiri atas:
• Kantor Komando Distrik Militer 1423 Soppeng di Kecamatan Lalabata;
• Kantor Komando Rayon Militer di Kecamatan Liliriaja, Kecamatan Lilirilau,
Kecamatan Marioriawa, Kecamatan Citta, Kecamatan Donri-donri,
Kecamatan Ganra, Kec. Marioriwawo;
• Kantor Kepolisian Resort Soppeng di Kelurahan Lemba Kec. Lalabata; dan
Kantor Kepolisian Sektor di Kec. Liliriaja, Kec. Lilirilau, Kec. Marioriawa,
Kec. Citta, Kec. Donri-donri, Kec. Ganra, Kec. Marioriwawo.
b. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa merupakan kawasan peruntukan
perdagangan dan jasa skala regional dan skala kabupaten dan/atau
kecamatan;
• Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala regional ditetapkan di
kawasan perdagangan Watansoppeng Kec. Lalabata dan kawasan
perdagangan Cabenge Kec. Lilirilau;
• Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala kabupaten dan/atau
kecamatan ditetapkan di kawasan perdagangan Takkalala Kec.
Marioriwawo dan kawasan perdagangan Batu-Batu Kec. Marioriawa
Gambar Peta Rencana Pola Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Soppeng :
3.6. Penentuan Isu-isu Strategis.
Untuk mewujudkan pelayanan prima dalam menfasilitasi pelaksanaan tugas pokok,
fungsi dan wewenang DPRD Kabupaten Soppeng ditemukan beberapa hal yang menjadi isu
strategis, yaitu :
1. Belum Optimalnya Fasilitasi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPRD Kabupaten Soppeng
2. Masih Rendahnya Tingkat Pemenuhan Dukungan Penyelenggraan Perkantoran.
3. Masih Rendahnya Tingkat Kepuasan Pelayanan SKPD.
Berdasarkan tugas pokok, fungsi dan tata kerja Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng
serta sasaran jangka menengah yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) tahun
2016-2021, maka isu strategis Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng adalah : “Belum
Optimalnya Pelayanan Aparatur dalam menfasilitasi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPRD
Kabupaten Soppeng”.
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi Dan Misi Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng
A. Visi
Rencana Strategis SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan
kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD dengan
berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif.
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaaan yang diinginkan pada akhir periode
perencanaan. Visi Sekretariat DPRD merupakan gambaran tentang masa depan yang realistik
dan ingin diwujudkan oleh seluruh aparatur Sekretariat DPRD dalam kurun waktu 2016-2021,
yang berpedoman pada Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Soppeng, yaitu : “Pemerintahan
Yang Melayani dan Lebih Baik “. Pada rumusan visi ini terkandung substansi “perwujudan
visi” bahwa Kabupaten Soppeng “pemerintahannya akan lebih melayani” dan “daerahnya akan
lebih baik”.
“Pemerintahan Yang Melayani” bermakna bahwa dalam lima tahun kedepan
kehadiran pemerintah akan semakin signifikan dalam melayani rakyatnya. Kondisi yang hendak
dicapai dengan pokok visi ini adalah terjadinya peningkatan kinerja pelayanan dalam
pemenuhan kebutuhan petani dan kemajuan pertanian, pendidikan yang unggul dan murah,
pelayanan publik yang prima, pariwisata yang berkembang, infrastruktur transportasi yang baik,
tata kelola pemerintahan yang baik, pelayanan kesehatan yang unggul dan murah, serta
kehidupan beragama yang kondusif dan tingginya partisipasi pemuda dan perempuan dalam
pembangunan.
“Kabupaten Soppeng yang lebih baik” bermakna bahwa Kabupaten Soppeng akan
terakselerasi kemajuannya sehingga mencapai posisi sebagai daerah yang merupakan pilar
utama pembangunan Sulawesi Selatan. Sebagaimana Visi RPJMD Sulawesi Selatan 2013-
2018 salah satu pokok visinya adalah pilar utama pembangunan nasional dalam hal ketahanan,
kemandirian dan kedaulatan pangan.
Misi Pemerintah Kabupaten Soppeng adalah sebagai berikut :
1. Memantapkan arah kebijakan pertanian yang melayani dan pro- petani
2. Mewujudkan pendidikan unggul yang murah dan berkeadilan bagi semua warga.
3. Menjadikan Kabupaten Soppeng yang lebih baik dalam pelayanan public.
4. Menata kepariwisataan dan sistem transportasi yang mulus dan nyaman
5. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih bebas korupsi
6. Menjamin ketersediaan sistem pelayanan kesehatan unggul dan murah
7.…Mendorong peningkatan kehidupan beragama serta partisipasi pemuda dan perempuan
dalam pembangunan.
8. Menjadikan Kabupaten Soppeng sebagai pilar utama pembangunan Sulawesi Selatan.
9. Menjadikan Kabupaten Soppeng sebagai daerah yang nyaman dan terdepan dalam
investasi.
Berdasarkan Visi dan Misi Bupati tersebut, maka Sekretariat DPRD menetapkan
sebuah Visi dan Misi SKPD dengan mengacu pada Misi ke-tiga dari Misi Pemerintah
Kabupaten Soppeng, yaitu Menjadikan Kabupaten Soppeng yang lebih baik dalam
pelayanan publik. Dimana fokus dari misi ini adalah upaya umum untuk menyelenggarakan
pelayanan publik secara lebih baik.
Adapun visi Sekretariat DPRD yang ditetapkan adalah : “Terwujudnya Pelayanan
Prima Terhadap Fasilitasi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPRD ”
Visi tersebut secara eksplisit dapat dijelaskan bahwa sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng
akan :
1. Memberikan pelayanan yang prima, yaitu pelayanan yang didasarkan atas standarisasi
pelayanan minimal kepada DPRD Kabupaten Soppeng. Prinsip-prinsip Pelayanan yang
prima meliputi :
a. Tanggap, mencerminkan pelayanan yang bersifat 2 (dua) arah dengan tidak
bertumpu hanya terhadap sesuatu yang dibutuhkan langsung oleh anggota DPRD
atau Alat Kelengkapan DPRD, tetapi lebih kepada layanan yang berorientasi pada
sesuatu yang dapat menginisiasi DPRD dan dianggap perlu untuk diprioritaskan
DPRD.
b. Tepat, menggambarkan kesesuaian waktu dan kebenaran informasi atau aspirasi
yang disampaikan baik kedalam maupun keluar pada lembaga legislatif maupun
kepada pihak eksekutif dan masyarakat luas.
c. Proporsional, keseimbangan antara permintaan dengan pemberian layanan, serta
jenis layanan dengan fungsi-fungsi yang diselenggarakan DPRD.
2. Memberikan pelayanan yang berkualitas, yaitu pelayanan yang didasarkan pada
kebutuhan pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang DPRD Kabupaten Soppeng.
Terdapat 3 (tiga) fungsi dasar DPRD yaitu Anggaran, Legislasi dan Pengawasan, oleh
karena itu pelayanan harus dapat mengakomodir seluruh fungsi dasar DPRD sehingga
pelayanan yang diberikan mampu memberikan dampak secara signifikan terhadap
terpenuhinya amanat rakyat melalui pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD Kabupaten
Soppeng.
B. Misi Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi. Secara ringkas rumusan misi hendaknya mampu melingkupi semua pesan
yang terdapat dalam visi, memberikan petunjuk terhadap tujuan yang akan dicapai,
memberikan petunjuk kelompok sasaran mana yang akan dilayani oleh instansi tersebut.
Dalam rangka mewujudkan Visi, Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng menetapkan
Misi, yaitu :
Meningkatkan Kapasitas DPRD Kabupaten Soppeng sebagai Unsur
Penyelenggara Pemerintah Daerah.
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
A. Tujuan Tujuan merupakan target kualitatif organisasi, sehingga pencapaiannya dapat diukur
berdasarkan factor-faktor kunci keberhasilan organisasi. Tujuan sifatnya lebih konkrit dari pada
misi dan mengarah ke suatu titik terang pencapaian hasil, dengan adanya pernyataan tujuan
yang ditetapkan, maka akan jelas bagi organisasi arah yang akan dicapai dalam rangka
mendukung pelaksanaan pembangunan daerah. Oleh karena itu dalam upaya menjabarkan visi
dan misi organisasi Sekretariat DPRD menetapkan Tujuan dan Indikator Tujuan.
Tujuan, yaitu :
Meningkatkan Kinerja DPRD dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai Lembaga
legislatif yang bermartabat, aspiratif, dan responsif.
Indikator Tujuan, yaitu :
Persentase Penetapan Ranperda menjadi Perda oleh DPRD
B. Sasaran Sasaran adalah penjabaran dari tujuan yang diperoleh secara terukur dan nyata
akan dicapai dalam setiap tahun. Sasaran merupakan bagian internal dari perencanaan strategis
SKPD bersifat spesifik, dapat diukur ketercapaiannya dengan berorientasi pada hasil untuk akhir
periode, berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan oleh Sekretariat DPRD maka Sasaran yang
ingin dicapai sebagai berikut :
Terwujudnya Kinerja Lembaga Legislatif yang Optimal”.
Indikator Sasaran, adalah sebagai berikut :
Persentase Pelaksanaan Fungsi Legislasi, Fungsi Anggaran dan Fungsi Pengawasan
DPRD.
Keterkaitan antara Tujuan dan sasaran beserta indicator capainnya dapat dilihat pada table 4.1
di bawah ini :
Tabel 4.1. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN SKPD SEKRETARIAT DPRD
KABUPATEN SOPPENG TAHUN 2016-2021
TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN
SASARAN INDIKATOR
SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatkan Kinerja DPRD dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai Lembaga Legislatif yang bermartabat, aspiratif, dan responsif.
Persentase Penetapan Ranperda menjadi Perda oleh DPRD
Terwujudnya Kinerja Lembaga Legislatif yang Optimal
Persentase Pelaksanaan Fungsi Legislasi, Fungsi Anggaran dan Fungsi Pengawasan DPRD
100%
100%
100%
100%
100%
100%
%
4.3. Strategi dan Kebijakan Sekretariat DPRD
A. Strategi Sekretariat DPRD
Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi
dan misi. Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan maka diperlukan strategi sebagai
landasan tindak lanjut untuk merespon isu strategis sebagai suatu cara atau pola untuk
mewujudkan tujuan atas misi yang ditetapkan.
Penyusunan strategi dapat diidentifikasikan melalui analisa SWOT, baik dari
kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman/tantangan, antara lain :
a. Kekuatan
• Tersedianya jumlah SDM yang memadai.
• Tersedianya peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan.
b. Kelemahan.
• Sistem dan dan prosedur pelayanan belum optimal
• Kurangnya SDM yang profesional.
c. Peluang.
• Kedekatan dengan anggota legislatif.
• Adanya keterbukaan informasi publik.
d. Ancaman/Tantangan.
• Lemahnya koordinasi.
• Kurangnya pemahaman anggota terhadap peraturan perundang-undangan.
Strategi yang ditetapkan Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng, adalah :
1. Meningkatkan Koordinasi antar instansi terkait pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD
Kabupaten Soppeng.
2. Meningkatkan Pemahaman Anggota DPRD terhadap Peraturan Perundang-undangan.
3. Mengoptimalkan penggunaan system informasi dalam rangka dukungan pelaksanaan
administrasi umum kepegawaian.
4. Mengoptimalkan fungsi pengembangan pegawai guna memenuhi kebutuhan SDM yang
berkualitas melalui pendidikan dan pelatihan bagi para pegawai.
5. Meningkatkan penyelenggaraan layanan administrasi keuangan, pelaporan keuangan
dan pelaporan kinerja.
6. Mengoptimalkan pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran.
7. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana bagi pegawai.
B. Kebijakan Sekretariat DPRD.
Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Daerah untuk
mencapai tujuan. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
oleh Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk
dalam pengembangan pelaksanaan program dan kegiatan guna tercapainya kelancaran dan
keterpaduan dalam perwujudan sasaran , tujuan, visi, misi.
Berdasarkan strategi yang telah ditetapkan maka kebijakan yang akan diambil oleh
Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng berdasarkan Strategi di atas, adalah :
1. Strategi 1 ; Meningkatkan koordinasi antar instansi terkait pelaksanaan tugas dan fungsi
DPRD Kabupaten Soppeng.
Untuk mendukung capaian target strategi yang optimal, maka langkah kebijakan yang
akan dilakukan adalah dengan Meningkatkan Fasilitasi Pelaksanaan Rapat-rapat
Paripurna, Rapat Alat-alat Kelengkapan Dewan, Rapat Hearing/ Dialog dengan SKPD dan
Masyarakat serta Pelaksanaan Reses.
2. Strategis 2 : Meningkatkan Pemahaman Anggota DPRD terhadap Peraturan Perundang-
undangan.
Untuk mendukung capaian target strategi yang optimal, maka langkah kebijakan yang
akan dilakukan adalah dengan Meningkatkan Kualitas SDM Pimpinan dan anggota DPRD
melalui konsultasi, kunjungan kerja, bimtek, dan sosialisasi peraturan perundang-
undangan.
3. Strategi 3 : Mengoptimalkan penggunaan system informasi dalam rangka dukungan
pelaksanaan administrasi umum kepegawaian.
Untuk mendukung capaian target strategi yang optimal, maka langkah kebijakan yang
akan dilakukan adalah dengan peningkatan pelayanan kepegawaian.
4. Strategi 4 : Mengoptimalkan fungsi pengembangan pegawai guna memenuhi kebutuhan
SDM yang berkualitas melalui pendidikan dan pelatihan bagi para pegawai.
untuk mendukung capaian target strategi yang optimal, maka langkah kebijakan yang akan
dilakukan adalah dengan pelaksanaan pelatihan.
5. Strategi 5 : Meningkatkan penyelenggaraan layanan administrasi keuangan, pelaporan
keuangan dan pelaporan kinerja.
untuk mendukung capaian target strategi yang optimal, maka langkah kebijakan yang akan
dilakukan adalah peningkatan pengelolaan administrasi keuangan.
6. Strategi 6 : Mengoptimalkan pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran.
untuk mendukung capaian target strategi yang optimal, maka langkah kebijakan yang akan
dilakukan adalah pengadaan sarana dan prasaran sesuai kebutuhan.
7. Strategi 7 : Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana bagi pegawai.
untuk mendukung capaian target strategi yang optimal, maka langkah kebijakan yang akan
dilakukan adalah pemeliharaan sarana dan prasarana perkantoran dan inventarisasi
sarana dan prasarana.
Secara lebih rinci keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan
kebijakan Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.2. KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SEKRETARIAT DPRD
KABUPATEN SOPPENG TAHUN 2016-2021
VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Terwujudnya Pelayanan Prima terhadap Fasilitasi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPRD
Meningkatkan Kapasitas DPRD Kab. Soppeng sebagai Unsur Penyelenggara Pemerintah Daerah
Meningkatkan Kinerja DPRD dalam melaksanakan Tugas dan Fungsinya sebagai Lembaga Legislatif yang Bermartabat, Aspiratif dan Responsif. Meningkatkan kinerja aparatur
Terwujudnya Kinerja Lembaga Legislatif yang Optimal. Meningkatnya efektifitas dan efisiensi pengelolaan administrasi umum dan keuangan
Meningkatkan Koordinasi antar Instasi terkait Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPRD Kab. Soppeng. Meningkatkan
Pemahaman
anggota DPRD
terhadap
peraturan
perundang
undangan
Mengoptimalkan
penggunaan
system informasi
dalam rangka
dukungan
pelaksanaan
administrasi
umum
kepegawaian.
Mengoptimalkan
fungsi
Meningkatkan Fasilitasi Pelaksanaan Rapat-
Rapat Paripurna,
Rapat Alat
Kelengkapan Dewan,
Rapat Hearing/ Dialog
dengan SKPD dan
Masyarakat serta
Pelaksanaan Reses
Meningkatkan
Kualitas SDM
Pimpinan dan
anggota DPRD
melalui konsultasi,
kunjungan kerja,
bimtek, dan
sosialisasi peraturan
perundang-undangan.
Peningkatan
Pelayanan
Kepegawaian
Peningkatan
Pengelolaan
administrasi
keuangan
Meningkatnya Ketersediaan kualitas sarana dan prasarana kantor
pengembangan
pegawai guna
memenuhi
kebutuhan SDM
yang berkualitas
melalui
pendidikan dan
pelatihan bagi
para pegawai
Meningkatkan
Penyelenggaraan
layanan
administrasi
keuangan dan
pelaporan kinerja
Mengoptimalkan
pemenuhan
sarana dan
prasarana
perkantoran
Meningkatkan
kualitas sarana
dan prasarana
bagi pegawai.
Pelaksanaan
Pelatihan
Pengadaan sarana
perkantoran sesuai
kebutuhan
Pemeliharaan sarana
dan prasarana
perkantoran
Inventarisasi sarana
dan prasarana
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,
INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN
DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja dan Kelompok Sasaran
Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan serta upaya yang dilakukan untuk mengetahui capaian keberhasilan sasaran
dan tujuan. Sedangkan Program dimaksudkan sebagai kumpulan kegiatan yang sistematis dan
terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan SKPD guna mencapai sasaran tertentu.
Dengan adanya program dan kegiatan diharapkan pula dapat menyelesaikan permasalahan –
permasalahan yang dihadapi.
Program dan Kegiatan yang ada pada Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng yang
tertuang dalam Renstra Tahun 2016-2021, terdiri dari:
1. Program Pelayanan Perkantoran
Indikator Kinerja (Outcome) : Persentase Penyelesaian kegiatan Tepat Waktu.
Hasil : Meningkatnya Pelayanan Perkantoran
Kegiatan :
a) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Pembayaran Tagihan telpon, Air, Listrik dan TV
Hasil : Terpenuhinya Layanan Telepon, Air, Listrik dan TV
Kabel.
Kelompok Sasaran : DPRD, Sekretariat DPRD dan Rujab Pimpinan DPRD.
b) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Pengurusan STNK Kendaraan Dinas/
Operasional.
Hasil : Terpenuhinya Surat Kelengkapan Kendaraan Dinas
Kelompok Sasaran : Sekretariat DPRD.
c) Penyediaan Jasa Layanan Kebersihan Kantor
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Pembayaran Petugas Kebersihan Kantor dan
Rujab Pimpinan.
Hasil : Terpeliharanya kebersihan Kantor dan Rujab Pimpinan
Kelompok Sasaran : Sekretariat DPRD dan Rujab Pimpinan DPRD.
d) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Komponen Instalasi/Penerangan lampu kantor.
Hasil : Terpenuhinya penerangan Lampu kantor dan Rumah
jabatan
Kelompok Sasaran : Sekretariat DPRD dan Rujab Pimpinan DPRD.
e) Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Peralatan Rumah Tangga.
Hasil : Terpenuhinya Peralatan Rumah Tangga
Kelompok Sasaran : DPRD, Sekretariat DPRD.
f) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Terbitan Bahan Bacaan dan Peraturan
perundang-undangan.
Hasil : Terpenuhinya Kebutuhan Bahan Bacaan dan Peraturan
perundang-undangan.
Kelompok Sasaran : DPRD, Sekretariat DPRD.
g) Penyediaan Bahan Logistik Kantor.
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Pengisian Tabung Gas
Hasil : Terpenuhinya Kebutuhan Bahan Logistik kantor
Kelompok Sasaran : Sekretariat DPRD dan Rujab Pimpinan DPRD.
h) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi dalam dan luar Daerah
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi.
Hasil : Terlaksananya Koordinasi dan Konsultasi dalam dan
luar daerah.
Kelompok Sasaran : PNS dan Non PNS Sekretariat DPRD.
i) Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Paket Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Hasil : Terpenuhinya pelayanan administrasi perkantoran
Kelompok Sasaran : DPRD, Sekretariat DPRD dan Rujab Pimpinan DPRD.
j) Penyediaan Jasa Pemeliharaan Kesehatan DPRD
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Pelayanan Jasa Pemeliharaan Kesehatan
Anggota DPRD
Hasil : Terpenuhinya Kebutuhan Kesehatan Anggota DPRD
Kelompok Sasaran : Pimpinan, Anggota DPRD dan Keluarganya.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Indikator Kinerja (Outcome) : Persentase Pemenuhan Kebutuhan Sarana dan
Prasarana Aparatur.
Hasil : Meningkatnya Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :
a) Pembangunan Gedung Kantor
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Gedung Kantor yang diadakan.
Hasil : Tersedianya Gedung Kantor.
Kelompok Sasaran : DPRD dan Sekretariat DPRD.
b) Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Kendaraan Dinas yang diadakan.
Hasil : Tersedianya kendaraan Dinas.
Kelompok Sasaran : DPRD dan Sekretariat DPRD.
c) Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Jenis Perlengkapan Gedung Kantor yang
diadakan.
Hasil : Tersedianya kebutuhan perlengkapan gedung kantor
Kelompok Sasaran : Sekretariat DPRD.
d) Pengadaan Peralatan Rumah Jabatan/Dinas
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Peralatan Rumah Jabatan.
Hasil : Tersedianya peralatan Rumah Jabatan
Kelompok Sasaran : Rumah Jabatan Pimpinan DPRD.
e) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Jenis Peralatan Gedung Kantor yang diadakan.
Hasil : Terpenuhinya kebutuhan peralatan Gedung Kantor
Kelompok Sasaran : Sekretariat DPRD.
f) Pengadaan Mebeuler
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Jenis Mebeuler Kantor yang diadakan.
Hasil : Terpenuhinya kebutuhan Mebeuler Kantor.
Kelompok Sasaran : Sekretariat DPRD.
g) Pemeliharaan Rutin Berkala Rumah Jabatan/Dinas
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Bangunan Rumah Jabatan yang dipelihara.
Hasil : Tersedianya Bangunan yang layak fungsi
Kelompok Sasaran : Rumah Jabatan DPRD.
h) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Gedung Kantor yang dipelihara.
Hasil : Tersedianya Gedung Kantor yang Representatif
Kelompok Sasaran : Gedung Kantor DPRD.
i) Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Mobil Jabatan yang dipelihara.
Hasil : Tersedianya Mobil Jabatan yang layak fungsi
Kelompok Sasaran : Mobil Jabatan Pimpinan DPRD.
j) Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Kendaraan Dinas/OPS
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Kendaraan Dinas/operasional yang dipelihara.
Hasil : Tersedianya Kendaraan Dinas/Operasioanal yang layak
fungsi
Kelompok Sasaran : Kendaraan Dinas/Operasional Sekretariat DPRD.
k) Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Jenis Perlengkapan Gedung Kantor yang
dipelihara.
Hasil : Tersedianya perlengkapan gedung Kantor yang layak
fungsi
Kelompok Sasaran : Perlengkapan Gedung Kantor DPRD.
l) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Rumah Jabatan/Dinas
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Jenis Peralatan Rumah Jabatan/Dinas yang
dipelihara.
Hasil : Tersedianya Peralatan Rumah Jabatan yang layak
fungsi
Kelompok Sasaran : Peralatan Rumah Jabatan DPRD.
m) Rehabilitasi sedang/berat Rumah Jabatan
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Bangunan Rumah Jabatan yang direhab.
Hasil : Tersedianya Bangunan Rumah Jabatan yang Layak
Fungsi
Kelompok Sasaran : Rumah Jabatan DPRD.
n) Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Bangunan Gedung Kantor yang direhab.
Hasil : Tersedianya Bangunan Kantor yang Layak Fungsi
Kelompok Sasaran : Gedung DPRD.
o) Pemeliharaan Rutin/Berkala Aplikasi
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Aplikasi Komputer kantor yang dipelihara.
Hasil : Tersedianya Aplikasi Komputer Kantor yang Layak
Fungsi
Kelompok Sasaran : Aplikasi SIAKD dan SIMBADDA.
p) Pengadaan Mesin/Kartu Absensi.
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Mesin Absensi yang diadakan.
Hasil : Terpenuhinya Kebutuhan Mesin Absensi Pegawai
Kelompok Sasaran : Sekretariat DPRD.
3. Program Peningkatan Profesionalisme Aparatur
Indikator Kinerja (Outcome) : Persentase PNS Berkinerja Baik.
Hasil : Meningkatnya Kinerja PNS.
Kegiatan :
a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya.
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Pakaian Dinas DPRD dan Sekretariat DPRD.
Hasil : Meningkatnya Kinerja PNS dan Anggota DPRD
Kelompok Sasaran : Anggota DPRD dan Aparatur Sekretariat DPRD.
b) Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah PNS yang mengikuti Sosialisasi.
Hasil : Meningkatnya pengetahuan dan Keterampilan Aparatur
Kelompok Sasaran : Pegawai Sekretariat DPRD dan Tenaga Ahli.
c) Bimtek Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah PNS yang mengikuti Bimbingan teknis.
Hasil : Meningkatnya pengetahuan dan Keterampilan Aparatur
Kelompok Sasaran : Pegawai Sekretariat DPRD dan Tenaga Ahli.
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Indikator Kinerja (Outcome) : Persentase Penyusunan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan Tepat Waktu.
Hasil : Meningkatnya Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan.
Kegiatan :
a) Penyusunan Laporan capaian kinerja/ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Laporan Capaian Kinerja SKPD.
Hasil : Tersedianya Dokumen Laporan Capaian Kinerja SKPD
Kelompok Sasaran : Laporan Sekretariat DPRD.
b) Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Laporan Keuangan Semesteran.
Hasil : Tersedianya Dokumen Laporan Keuangan Semesteran
Kelompok Sasaran : Laporan Sekretariat DPRD.
c) Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Laporan Keuangan Akhir Tahun.
Hasil : Tersedianya Dokumen Laporan Keuangan Akhir Tahun
Kelompok Sasaran : Laporan Sekretariat DPRD.
6.…Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
Indikator Kinerja (Outcome) : - Jumlah Penetapan Ranperda menjadi Perda oleh
DPRD.
- Jumlah Pembahasan Ranperda RAPBD yang Tepat
Waktu.
- Persentase Kegiatan Pengawasan atas
Pelaksanaan Perda yang Terlaksana.
Hasil : Meningkatnya pelaksanaan Fungsi Legislasi, Fungsi
Anggaran dan Fungsi Pengawasan DPRD.
Kegiatan :
a) Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Perda atas Inisiatif DPRD.
Hasil : Tersusunnya Dokumen Laporan Keuangan Akhir Tahun
Kelompok Sasaran : Mobil Jabatan Pimpinan DPRD.
b) Hearing/Dialog dan Koordinasi dengan Pejabat Pemda dan Tokoh Masyarakat/Tokoh
Agama
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Hearing/Dengar Pendapat.
Hasil : Terlaksananya Rapat Hearing/Dialog
Kelompok Sasaran : Pejabat Pemda dan Tokoh Masyarakat/Tokoh Agama.
2. Rapat-rapat Alat Kelengkapan Dewan
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Rapat-rapat Alat Kelengkapan Dewan.
Hasil : Terlaksananya Rapat-rapat Alat Kelengkapan Dewan.
Kelompok Sasaran : Alat-alat Kelengkapan Dewan.
3. Rapat-rapat Paripurna
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Keputusan DPRD yang dihasilkan
Hasil : Terlaksananya Rapat-rapat Paripurna.
Kelompok Sasaran : DPRD dan Pemerintah Daerah.
4. Kegiatan Reses
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Pelaksanaan Reses
Hasil : Terakomodirnya Aspirasi Masyarakat.
Kelompok Sasaran : DPRD dan Masyarakat.
5. Kunjungan Kerja Pimpinan dan Anggota DPRD dalam Daerah
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Pelaksanaan Kunjungan Kerja dalam Daerah
Hasil : Terlaksananya Fungsi Pengawasan DPRD.
Kelompok Sasaran : DPRD, Pemda dan Masyarakat.
6. Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota DPRD
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Pelaksanaan Bimbingan Teknis dan Kunjungan
Kerja Luar Daerah.
Hasil : Terlaksananya Peningkatan Wawasan Anggota DPRD.
Kelompok Sasaran : Pimpinan dan Anggota DPRD.
7. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Pelaksanaan Sosialisasi.
Hasil : Terlaksananya Peningkatan Wawasan Anggota DPRD.
Kelompok Sasaran : Pimpinan dan Anggota DPRD.
8. Fasilitasi Kegiatan Kehumasan dan Keprotokoleran Pimpinan dan Anggota DPRD
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Fasilitasi Kehumasan dan Keprotokoleran
Hasil : Terlaksananya Kegiatan Kehumasan dan
Keprotokoleran DPRD
Kelompok Sasaran : Pimpinan dan Anggota DPRD.
9. Penyediaan Media Komunikasi dan Informasi Kegiatan DPRD.
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Publikasi dan Informasi kegiatan DPRD
Hasil : Tersedianya Layanan Internet dan Informasi Layanan
Publik.
Kelompok Sasaran : Pemerintah Daerah, DPRD, Sekretariat DPRD dan
Masyarakat.
5.2. Pendanaan Indikatif
Pagu Indikatif untuk melaksanakan Program dan Kegiatan Sekretariat DPRD Kabupaten
Soppeng Pada Tahun 2016-2021 berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Dana Indikatif untuk Program SKPD dan Program Urusan Wajib ditentukan oleh Tim Anggaran
Pemerintah Daerah Kabupaten Soppeng.
Dengan ditetapkannya program dan indikasi kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, maka diperlukan pendanaan indikatif dari setiap indikasi
kegiatan dengan tujuan sebagai indikator keberhasilan atau ukuran keberhasilan Sekretariat DPRD
Kabupaten Soppeng dalam melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan visi
yang telah ditetapkan secara garis besar dapat dijelaskan pada tabel 5.1 berikut :
No
Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator Sasaran
Tarpge
t Kode Rekening Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
CAPAIAN TARGET DAN REALISASI BELANJA Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra
SKPD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Target Rp.000 Target Rp.000 Target Rp.000 Target Rp.000 Target Rp.000 Target Rp.000 Target Rp.000
1 Meningkatkan Kinerja DPRD dlm melaksanakan Tugas dan fungsinya sebagai lembaga legislative yang bermartabat, aspiratif dan responsive
Persentase Penetapan Ranperda menjadi Perda oleh DPRD
Terwujud Kinerja Lembaga Legislatif yang Optimal DPRD
Persentase Terlaksananya Fungsi Legislasi, Fungsi Anggaran dan Fungsi Pengawasan DPRD
100%
Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
Jumlah Penetapan Ranperda menjadi Perda oleh DPRD
8
Perda
11,362,500
8
Perda
13,014,000
8
Perda
13,230,000
8 Perda
13,303,000
8 Perda
13,761,000
8 Perda
13,960,000
48 Perda
78,630.050
Jumlah Pembahasan Ranperda RAPBD yang Tepat Waktu
2
Perda
2 Perda
2
Perda 2 Perda 2 Perda 2 Perda 12 Perda
Persentase Kegiatan Pengawasan atas Pelaksanaan Perda yang Terlaksana
100 %
100 %
100
% 100 % 100 % 100 % 100 %
Pembahasan rancangan peraturan daerah
Jumlah Perda atas Inisiatif DPRD
1 Perda
600,000
1
Perda 650,000
1
Perda 700,000
1 Perda 750,000 1 Perda 800,000 1 Perda 850,000 6 Perda 4.350,000
Hearing/dialog dan koordinasi dengan pejabat pemda dan tokoh masyarakat /tokoh agama
Jumlah hearing/dengar pendapat
15
kali 27,500
15
kali 29,000
15
kali 30,000
15 Kali 33,000 15 kali 36,000 15 kali 40,000 90 kali 195,500
Rapat-rapat alat kelengkapan dewan
Jumlah rapat-rapat alat kelengkapan Dewan
140 kali 600,000
140
kali 650,000
140
kali 700,000
140 Kali 750,000 140 kali 800,000 140 kali 850,000 840 kali 4,350,000
Rapat-rapat paripurna Jumlah Keputusan DPRD yang dihasilkan
20
kep 300,000
20
kep 325,000
20
kep 325,000
20 Kep 325,000 20 kep 325,000 20 kep 325,000 120 kep 1,925,000
Reses
Jumlah pelaksanaan Reses
3
kali 950,000
3
kali 975,000
3 kali 1,000,000 3 Kali 1,025,000 3 kali 1,050,000 3 kali 1,075,000 18 kali 6,075,000
Kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam daerah
Jumlah pelaksanaan Kunjungan kerja Dlm daerah
10
kali 300,000
10
kali 325,000
10 kali 350,000 10 Kali 375,000 10 kali 400,000 10 kali 425,000 60 kali 2.175,000
Peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD
Jumlah pelaksanaan Bimtek & Kunker Luar daerah
18
kali 6,200,000
18
kali 6,400,000
18 kali 6,600,000 18 Kali 6,800,000 18 kali 7,000,000 18 kali 7,000,000 108 kali 40,000,000
Sosialisasi peraturan perundang-undangan
Jumlah Pelaksanaan Sosialisasi
6
kali 2,000,000
6
kali 2,200,000
6 kali 2,400,000 6 Kali 2,600,000 6 kali 2,800,000 6 kali 2,800,000 36 kali 14,800,000
Fasilitasi Kegiatan Kehumasan dan Keprotokoleran Pimpinan dan Anggota DPRD
Jumlah Fasilitasi kehumasan dan Keprotokoleran
12
kali 100,000
12
kali 110,000
12 kali 125,000 12 Kali 145,000 12 kali 160,000 12 kali 175,000 72 kali 815,000
Tabel 5.1. Rencana Program dan Kegiatan, Indicator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Infikatif Tahun 2016-2021
Penyediaan media Komunikasi dan Informasi kegiatan DPRD
Jumlah Publikasi dan informasi kegiatan DPRD
12
kali
285,000
12 kali 1.350,000
12
kali 1.000,000 12 Kali 500,000 12 kali 390,000 12 kali 420,000 72 kali 3,945,000
TOTAL BELANJA WAJIB
11.362.500 13.014.000 13.230.000 13.303.000 13.761.000 13.960.000 78.630.500
2
% Aparatur yang berkinerja sangat baik.
Meningkatnya efektifitas dan efisiensi pengelolaan administrasi umu dan keuangan.
Persenatse kepuasan pegawai terhadap pelayanan umu dan keuangan
100%
Program Pelayanan Perkantoran
Persentase Penyelesaian kegiatan Tepat Waktu
100 %
3,220,000
100 %
3,545,000
100
%
3,890,750 100 % 4,252,500 100 % 4,665,000 100 % 5,127,500 100 % 24,700,750
Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik
Jumlah Pembayaran Tagihan Telp, Air, Listrik dan TV Kabel
48 kali
450,000
48 kali
500,000
48
kali
550,000 48 kali 600,000 48 kali 650,000 48 kali 700,000 288 kali 3,450,000
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan Kendaraan Dinas/Operasional
Jumlah Pengurusan STNK kendaraan Dinas/Operasional 44 unit
75,000
48
unit
82,500
52 unit
90,750
55 unit 100,000 58 unit 110,000 58 unit 120,000 315 unit 578,250
Penyediaan layanan kebersihan kantor
Jumlah Petugas Kebersihan Kantor dan Rumah Jabatan DPRD
18
orang
160,000
18 orang
175,000
18
orang
200,000 18 orang 220,000 18 orang 240,000 18 orang 260,000 102 orang 1,255,000
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan gedung kantor
Jumlah Alat-alat Listrik Penerangan gedung Kantor
20
jenis
60,000
20 jenis
70,000
20
jenis
80,000 20 jenis 90,000 20 jenis 100,000 20 jenis 110,000 120 jenis 510,000
Penyediaan peralatan rumah tangga
Jumlah Peralatan Rumah Tangga
12 jns
50,000
15
jns
60,000
15 jns
70,000
15 jns 80,000 15 jns 90,000 75 jns 100,000 87 jns 450,000
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
Jumlah terbitan bahan Bacaan & peraturan perundangan
52
terbitan
500,000
52
terbitan
550,000
52
terbitan
600,000
52 terbitan 650,000 52 terbitan 700,000 52 terbitan 750,000 312 Terbit
an 3,750,000
Penyediaan logistik kantor
Terpenuhinya Kebutuhan Logistik Kantor
12
kali
25,000
12 kali
27,500
12
kali
30,000 12 kali 32,500 12 Kali 35,000 12 kali 37,500 72 kali 187,500
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan luar daerah
Jumlah Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi 50 kali
600,000
50
kali
650,000
50 kali
700,000
50 kali 750,000 50 Kali 850,000 50 kali 950,000 300 kali 4,200,000
Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran
Jumlah Paket Layanan Adm perkantoran
20
paket
1,200,000
20
paket
1,320,000
20
paket
1,450,000 20 paket 1,600,000 20 paket 1,750,000 20 paket 1,950,000 120 Paket 9,270,000
Penyediaan jasa Pemeliharaan kesehatan DPRD
Jum lah Pelayanan Jasa Kesehatan Anggota DPRD
120
org
100,000
120 org
110,000
120
org
120,000 120 org 130,000 120 Org 140,000 120 org 150,000 720 org 750,000
3
Meningkatkan kinerja aparatur
% aparatur yang berkinerja sangat baik
Meningkatnya ketersediann sarana dan prasarana aparatur
% sarana dan prasarana1 kantor dalam kondisi baik
100%
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Persentase Pemenuhan kebutuhan Sarana dan Prasarana Aparatur
100 %
3,385,000 100 % 2.846.600 100 % 6,480,000 100 % 2,260,000 100 % 2,280,000 100 % 2,300,000 100 % 19.551.600
Pembangunan gedung kantor
Jumlah Gedung kantor yg Representatif
- -
1 unit 2,500,000 - - - - - - 1 unit 2,500,000
Pengadaan kendaraan dinas/operasional
Jumlah Kendaraan Dinas yg diadakan
4
unit
1,050,000 - unit -
34
unit
1,740,000 - - - - - 38 unit 3,910,000
Meningkatkan kinerja aparatur
Pengadaan Perlengkapan gedung kantor
Jumlah Perlengkapan Gedung kantor yg diadakan
15
unit
100,000
15 unit
163,000
15
unit
140,000 15 unit 160,000 15 Unit 180,000 15 unit 200,000 90 unit 943,000
Pengadaan peralatan Rumah jabatan/dinas
Jumlah peralatan Rumah Dinas yang diadakan
80 unit
300,000
65 unit
335,600
20
unit
200,000 20 unit 200,000 20 Unit 200,000 20 unit 200,000 225 unit 1,435,000
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Jumlah Peralatan Gedung Kantor yg diadakan
25 unit
250,000
31 unit
270,500
25
unit
250,000 25 unit 250,000 25 Unit 250,000 25 unit 250,000 156 unit 1,520,500
Pengadaan Meubeleur kantor
Jumlah Mebeleur Kantor yang diadakan
44 unit
210,000
100 unit
57,500
10
unit
150,000 10 unit 150,000 10 Unit 150,000 10 unit 150,000 184 unit 867,500
Pemeliharaan rutin/berkala rumah jabatan/dinas
Jumlah Rumah Jabatan yang dipelihara
3
unit
75,000
3 unit
100,000
3
unit
100,000 3 unit 100,000 3 Unit 100,000 3 unit 100,000 18 Unit 575,000
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Jumlah Gedung Kantor yang dipelihara
1
unit
75,000
1 unit
75,000
1
unit
75,000 1 unit 75,000 1 Unit 75,000 1 unit 75,000 6 unit 450,000
Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan
Jumlah Mobil Jabatan yang dipelihara
3 unit
400,000
3 unit
400,000
3 unit
400,000 3 unit 400,000 3 Unit 400,000 3 unit 400,000 18 Unit 2,400,000
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
Jumlah kendaraan Dinas/operasional yang dipelihara 50 unit
600,000
50 unit
600,000 50 unit
600,000
50 unit 600,000 50 Unit 600,000 50 unit 600,000 300 Unit 3,600,000
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
Jumlah Jenis perlengkapan gedung kantor yang dipelihara
10
jenis
75,000
10 jenis
75,000
10
jenis
75,000 10 jenis 75,000 10 Jenis 75,000 10 jenis 75,000 60 Jenis 450,000
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan rumah jabatan/dinas
Jumlah jenis peralatan Rumah jabatan Dinas yg dipelihara
3
jenis
50,000
3 jenis
50,000
3
jenis
50,000 3 jenis 50,000 3 Jenis 50,000 3 jenis 50,000 18 Jenis 300,000
Rehabilitasi sedang/berat rumah jabatan
Jumlah Rehab Rumah Jabatan yg representative
6
pket
100,000
9 pket
620,000
6
pket
100,000 6 pket 100,000 6 Pket 100,000 6 pket 100,000 39 pket 1.120,000
Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
Jumlah Rehab Gedung kantor yg Representatif
2
pket
100,000
2 Pket
100,000
2
Pket
100,000 2 pket 100,000 2 Pket 100,000 2 pket 100,000 12 pket 600,000
Pemeliharaan Rutin/Berkala Aplikasi
Frekuensi pemeliiharaan Aplikasi
- -
2
kali
20,000
-
-
2 kali 20,000 - - - - 4 kali 40,000
4
Meningkatkan kinerja aparatur
% Aparatur yang berkinerja sangat baik
Meningkatnya efektifitas dan efisiensi pengelolaan administrasi umum dan keuangan
% persentase kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi umu dan keuangan
100%
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Persentase Penyusunan Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Tepat Waktu
100 %
150,000
100 %
160,000
100
%
180,750 100 % 197,325 100 % 215,000 100 % 232,500 100 % 1,135,575
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Jumlah Laporan Capaian Kinerja
9
Dok 75,000 yy9 Dok 77,500 9 Dok 90,750 9 Dok 99,825 9 Dok 110,000 9 Dok 120,000 54 Dok 573,075
Penyusunan pelaporan keuangan semesteran
Jumlah Laporan Keuangan Semesteran
2
Dok 25,000 2 Dok 27,500 2 Dok 30,000 2 Dok 32,500 2 Dok 35,000 2 Dok 37,500 12 Dok 187,500
Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
Jumlah Laporan Keuangan Akhir Tahun
1
Dok 50,000 1 Dok 55,000 1 Dok 60,000 1 Dok 65,000 1 Dok 70,000 1 Dok 75,000 6 Dok 375,000
5
Meningkatkan Kinerja Aparatur
%Aparatur yang berkinerja sangat baik
Meningkatnya efektifitas dan efisiensi pengelolaan dan administrasi umum dan keuangan
%Persentase kepuasan pegawai terhadap pelayanan adminstrasi umum dan keuangan
100%
Program Peningkatan Profesionalisme Aparatur
Persentase PNS Berkinerja Baik 100 %
1.400,000
100 %
1.600,000 100 %
1.700,000
100 % 1.850,000 100 % 1.960,000 100 % 2.120,000 100 % 10,630,000
Pengadaan Mesin/Kartu Absensi
Jumlah mesin Absensi -
-
1
unit
50,000
-
-
- - - - - 1 unit 50,000
Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
Jumlah Pakaian Dinas Angg DPRD dan aparatur 375 psg
400,000
375 psg
450,000
375 psg
500,000
375 Psg 550,000 375 psg 560,000 375 psg 620,000 2250 psg 3,080,000
Sosialisasi peraturan perundang-undangan
Jumlah Aparat yg mengikuti sosialisasi 50 org
500,000
50
org
550,000
50 org
600,000
50 Org 650,000 50 org 700,000 50 org 750,000 300 org 3,750,000
Bimbingan teknis peraturan perundang-undangan
Jumlah Aparat yg mengikuti Bimtek
50 org
500,000
50 org
550,000
50
org
600,000 50 Org 650,000 50 org 700,000 50 org 750,000 300 org 3,750,000
TOTAL BELANJA RUTIN
8.155.000
8.151.600
12.251.500
8.559.825
9.120.000
9.780.000
56.017.925
TOTAL PAGU INDIKATIF ========> T. 2016 19,517,500 T. 2017 21,165.600 T. 2018 25,481,500 T. 2019 21,862,825 T. 2020 22.881..000 T. 2021 23,740,000 Akhir
Periode 134.648.425
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD
Indikator Kinerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Soppeng Tahun
2016-2021 yang tertuang dalam Renstra Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Soppeng Tahun 2016-2021 dirancang untuk ikut memberi kontribusi terhadap pencapaian terwujudnya
visi, misi, tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Soppeng Tahun 2016 – 2021 yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD), Indikator tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Misi : Meningkatkan Kapasitas Lembaga DPRD Kab. Soppeng sebagai Unsur
Penyelenggara Pemerintah Daerah.
Tujuan : Meningkatkan kinerja DPRD dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
sebagai lembaga legislatif yang bermartabat, aspiratif dan responsif.
Indikator : Persentase penetapan ranperda menjadi perda oleh DPRD
Sasaran : Terwujudnya Kinerja Lembaga Legislatif yang Optimal
Indikator : Persentase Terlaksananya Fungsi Legislasi, Fungsi Anggaran dan
Fungsi Pengawasan DPRD
Indikator Kinerja SKPD yang mengacu kepada tujuan dan sasaran RPJMD, yaitu:
Indikator 1 : Jumlah Penetapan Ranperda menjadi Perda oleh DPRD
Indikator 2 : Jumlah Pembahasan Ranperda APBD yang Tepat waktu
Indikator 3 : Persentase Kegiatan pengawasan atas Pelaksanaan Perda yang
Terlaksana
Dokumen Renstra adalah dokumen rencana pembangunan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan. Penyusunan dokumen
Renstra Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah berpedoman kepada dokumen
RPJMD. Dengan demikian, maka substansi program dan kegiatan yang tertuang dalam
dokumen Renstra telah selaras dan serasi dengan substansi program yang ada pada
dokumen RPJMD, termasuk pagu pendanaan indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
kedepan. Dibawah ini disajikan target capaian kinerja yang ingin dihasilkan untuk waktu 5
(lima) tahun kedepan.
Tabel 6.1.
Target Capaian Kinerja Sekretariat DPRD
Yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Tahun 2016-2021
No Indikator
Kondisi Kinerja pada awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja pada akhir periode
RPJMD
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Jumlah Penetapan Ranperda Menjadi Perda oleh DPRD
39 8 8 8 8 8 40
2 Jumlah Pembahasan Ranperda RAPBD yang tepat Waktu
8 2 2 2 2 2 10
3
Persentase Kegiatan pengawasan atas Pelaksanaan Perda Yang terlaksana
100 100 100 100 100 100 100
Dari tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa target capaian kinerja Sekretariat DPRD
Kabupaten Soppeng dalam Tahun 2016-2021 yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
adalah sebagai berikut :
1. Jumlah penetapan Ranperda menjadi Perda oleh DPRD sebanyak 40 Perda.
2. Jumlah pembahasan Ranperda APBD yang tepat waktu sebanyak 10 Perda
3. Persentase kegiatan pengawasan atas Pelaksanaan perda yang terlaksana sebesar 100%.
Tabel 6.2.
Target Capaian Kinerja Pelayanan Sekretariat DPRD Tahun 2016-2021
TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN
TARGET KINERJA TUJUAN TAHUN KE-
INDIKATOR
SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN TAHUN KE-
INDIKATOR
KINERJA
DAERAH KO
ND
ISI
AW
AL
RP
JMD
TARGET KINERJA DAERAH TAHUN KE-
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
SASARAN
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
KO
ND
ISI
AK
HIR
Meningkatkan Kinerja DPRD dalam melaksanakan Tugas dan Fungsinya sebagai Lembaga Legislatif yang Bermartabat, Aspiratif dan Responsif.
Persentase Penetapan Ranperda menjadi Perda Oleh DPRD
32%
32%
32%
32%
32%
32%
Terlaksananya Tugas dan Fungsi DPRD Kabupaten Soppeng yang Optimal
Persentase Terlaksananya Fungsi Legislasi, Fungsi Anggaran dan Fungsi Pengawasan DPRD
100%
100 %
100%
100%
100%
100%
Jumlah Penetapan ranperda Menjadi Perda oleh DPRD
Jumlah Pembahasan ranperda RAPBD yang tepat Waktu
Persentase Kegiatan pengawasan atas pelaksanaan Perda
39 Perda 8 Perda 100%
8 Perda 2 Perda 100%
8 Perda 2 Perda 100%
8 Perda 2 Perda 100%
8 Perda 2 Perda 100%
8 Perda 2 Perda 100%
40 Perda 10 Perda 100%
Dari tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa target Indikator Kinerja Tujuan Sekretariat
DPRD Kabupaten Soppeng dalam Tahun 2016-2021 yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
Persentase penetapan Ranperda menjadi Perda oleh DPRD sebesar 32%.
Target Indikator Kinerja Sasaran Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng dalam Tahun
2016-2021 yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
Persentase terlaksananya Fungsi Legislasi, Fungsi Anggaran dan Fungsi Pengawasan DPRD
sebesar 100%.
Target Indikator Kinerja Sasaran Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng dalam Tahun
2016-2021 yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
Jumlah penetapan Ranperda menjadi Perda oleh DPRD sebanyak 40 Perda.
Jumlah pembahasan Ranperda APBD yang tepat waktu sebanyak 10 Perda
Persentase kegiatan pengawasan atas Pelaksanaan perda yang terlaksana sebesar 100%.
BAB VII
P E N U T U P
7.1 Kaidah Pelaksanaan Umum
Rencana Strategis (RENSTRA) Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng merupakan
dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi,
kebijakan, program dan kegiatan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsinya serta
berpedoman pada RPJMD yang bersifat indikatif, yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi untuk rentang waktu 5 (lima) tahunan serta sebagai acuan dan pedoman
dalam penyusuna Rencana Kerja (Renja) Tahunan.
Sehubungan dengan implementasi Renstra Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng
pada tahun 2016-2021, maka perlu untuk memperhatikan beberapa kaidah pelaksanaan
diantaranya sebagai berikut :
1. Sekretariat DPRD berkewajiban untuk mengupayakan pencapaian dan pelaksanaan visi,
misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang telah dirumuskan
dalam dokumen Renstra yang diselaraskan dengan dokumen RPJMD Kabupaten Soppeng.
2. Sekretariat DPRD berkewajiban menyusun Renja Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng
setiap tahun dengan berpedoman pada Dokumen Rentra Sekretariat DPRD dan RKPD
Kabupaten Soppeng.
3. Dalam rangka efektifitas pelaksanaan Renstra, Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng
berkewajiban melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
baik lima tahunan maupun secara berkala setiap tahunnya.
4. Meskipun pada prinsipnya dokumen Renstra ini adalah dokumen perencanaan 5 (lima)
tahunan, namun dikarenakan juga memuat program dan kegiatan masa transisi I (satu)
tahun, maka dalam pelaksanaannya berlaku selama 6 (enam) tahun.
7.2. Faktor Kunci Keberhasilan
Faktor kunci keberhasilan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi khususnya
terkait dengan visi, misi, kebijakan dan program yang telah ditetapkan oleh Sekretariat DPRD
Kabupaten Soppeng pada Renstra 2016-2021, antara lain sebagai berikut :
1. Meningkatkan disiplin dan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur
Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng.
2. Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran yang memadai.
3. Penyediaan dokumen perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi program
dan kegiatan dengan sistem dan prosedur yang memadai.
4. Meningkatkan kualitas staf pendamping pada Alat Kelengkapan Dewan dan pelaksanaan
rapat-rapat, Hearing/Dialog dengan Pemda dan masyarakat.
5. Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota DPRD melalui bintek dan kunker.
6. Dukungan ketersediaan anggaran yang memadai dalam pelaksanaan tugas, pokok dan
fungsi Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng
7. Pelayanan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Sekretariat DPRD Kabupaten
Soppeng secara tanggap, tepat dan professional.
Pada pelaksanaannya diharapkan dokumen perencanaan Strategis Sekretariat
DPRD Kabupaten Soppeng periode 2016-2021 dapat mendukung dan menjadi pedoman dalam
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng selama 5
(lima) tahun kedepan sehingga dapat tercapai visi yang telah ditetapkan.
Watansoppeng, Januari 2017
Sekretaris DPRD Kabupaten Soppeng,
Hj. ANDI DARMI, SE
NIP. 19631225 199110 2 001