Sop tht
description
Transcript of Sop tht
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MADIUNRS. TINGKAT IV MADIUNJl. Pahlawan IRIGASI SINUS MAKSILARIS
No. Dokumen
02/01/ No. Revisi
01Halaman
1/1
Prosedur TetapTanggal Terbit
Ditetapkan
Pgs. Kepala Rumah Sakit Tk. IV Madiundr. Inikke Kusumawaty, Sp.A.M.Si.MedMayor Ckm (K) NRP. 11020023810875
PengertianIalah tindakan untuk mengeluarkan sekret yang terkumpul dalam rongga sinus maksila
Tujuan Agar penderita sinusitis maksilaris menjadi lebih nyaman dan sembuh
Kebijakan Agar pelayanan di Departemen THT Rumkit Tk. IV Madiun menjadi lebih optimal
Prosedur 1. Penjelasan kepada pasien yang akan dilakukan irigasi
2. Lokal anestesi dengan spoortjes yang dibasahi lidokain
3. Troikar hidung ditusukkan di meatus inferior, diarahkan ke sudut luar mata. Kemudian sarung troikar ditinggalkan
4. Selanjutnya dilakukan irigasi sinus dengan larutan garam fisiologis atau larutan betadin diencerkan sampai bersih
5. sisa cairan di sinus dibersihkan dengan menghembuskan udara
6. Perdarahan yang ada dirawat, dapat dipasang tampon hidung
Unit terkait 1. Radiologi
2. Laboratorium
3. Peny. Dalam / Kardiologi
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MADIUNRS TK. IVMADIUN
Jl. Pahlawan No. 79Telp - Fax. (0351)
OPERASI POLIP EKSTRAKSI ( PE)
No. Dokumen
02/01/ No. Revisi
01Halaman
1/3
Prosedur TetapTanggal Terbit
Ditetapkan
Pgs. Kepala Rumah Sakit Tk. IV Madiun dr. Inikke Kusumawaty, Sp.A.M.Si.MedKapten Ckm (K) NRP. 11020023810875
PengertianIalah pengangkatan jaringan polip hidung dengan cara ekstraksi
Tujuan Agar kualitas hidup penderita polip hidung, lebih baik, lebih nyaman, dapat bernafas bebas lewat hidung
Kebijakan Agar penderita polip hidung di Rumkit Tk IV Madiun mendapatkan pelayanan yang optimal
Prosedur 1. Penjelasan kepada pasien tentang rencana operasi polip ekstraksi
2. MRS, puasa 6-8 jam sebelumnya, pasang infus
3. Anestesi :
a. Bius umum dengan menggunakan endotrakeal tube atau
b. Bius lokal dengan memasang spoortjes yang dibasahi Xylocain + Efedrin 2%
4. Jaringan polip di rongga hidung diekstraksi menggunakan senar polip atau tang polip, dilanjutkan memakai tang biopsi ( Blakeslay )
5. Konka media diinfraksi
6. Bila etmoidalis dipecahkan, dilakukan etmoidektomi
7. Bila ada sinusitis maksilaris, dilakukan irigasi sinus
8. Perdarahan dirawat dengan memasang tampon hidung 3-5 hari
Unit Terkait1. Radiologi
2. Laboratorium
3. Peny. Dalam / Kardiologi
4. Anestesi
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MADIUNRS TK. IV MADIUNJl. Pahlawan No. 79Telp - Fax. (0351) 325111
OPERASI ( ADENO ) TONSILEKTOMI
No. Dokumen
02/01/ No. Revisi
01Halaman
1/2
Prosedur TetapTanggal Terbit
Ditetapkan
Pgs. Kepala Rumah Sakit Tk. IV Madiun,dr. Inikke Kusumawaty, Sp.A.M.Si.MedKapten Ckm (K) NRP.11020023810875
PengertianIalah tindakan pengangkatan jaringan tonsil dengan / tanpa jaringan adenoid
Tujuan Agar kualitas hidup penderita yang selama ini terganggu oleh adenoid / tonsil yang sering sakit menjadi lebih baik
Kebijakan Agar pelayanan di Departemen THT Rumkit Tk. IV Madiun menjadi optimal
Prosedur 1. Penjelasan kepada pasien / keluarganya tentang rencana operasi2. MRS, puasa 6-8 jam sebelumnya pasien diinfus
3. Anestesi umum dengan mempergunakan endotrakeal tube
4. Pasang pembuka mulut
5. Bila ada adenoidnya, dilakukan adenoidektomi dengan acara menguret kemudian perdarahan diatasi dengan mnggunakan deppers
6. Tonsil diangkat dapat secara tumpul atau secara diseksi. Perdarahan dirawat dengan jahitan atau di kauter
Unit Terkait 1. Laboratorium
2. Radiologi
3. Anak / Peny. Dalam / Kardiologi
4. Anestesi
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MADIUN RS. TK IV MADIUNJl. Pahlawan No. 79Telp - Fax. (0351) 325111
OPERASI KILLIAN
No. Dokumen
No. Revisi
01Halaman
1/4
Prosedur TetapTanggal Terbit
Ditetapkan
Pgs. Kepala Rumah Sakit Tk. IV Madiun,dr. Inikke Kusumawaty, Sp.A.M.Si.MedKapten Ckm (K) NRP.11020023810875
PengertianIalah operasi untuk koreksi deviasi septum nasi yang menyebabkan obstruksi kavum nasi
Tujuan Agar penderita deviasi septum berat dapat bernafas lancar, serta terhindar dari komplikasi deviasi septum seperti sinusitis, faringitis, laringitis
Kebijakan Agar penderita deviasi septum mendapatkan pengobatan yang optimal
Prosedur 1. MRS, puasa 6-8 jam sebelumnya pasang infus2. Anestesi umum dengan menggunakan endotrakeal tube
3. Infiltrasi submukoperikondrium septum nasi kanan dan kiri dengan larutan adrenalin 1 : 200.000
4. Insisi vertikal pada mukoperikondrium sisi yang deviasi + 1 cm kaudal dari kolumella
5. Mukoperikondrium dilepaskan dari kartilago septum dengan menggunakan freer
6. Incisi kartilago septum sejajar insisi pertama
7. Mukoperikondrium sisi satunya dilepaskan dari kartilago septum
8. Kartilago septum yang deviasi diambil dengan pisau Ballenger bagian septum yang berasal dari tulang dipotong dengan pahat
9. Kartilago septum yang masih baik dikembalikan lagi
10. Mukoperikondrium kanan dan kiri ditautkan kembali
11. Rongga hidung kanan dan kiri dipasang tampon zalf
Unit Terkait 1. Radiologi2. Laboratorium
3. Peny. Dalam / Kardiologi
4. Anestesi
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MADIUNRS. TK. IV MADIUN
Jl. Pahlawan No. 79Telp - Fax. (0341) 325111
OPERASI CALD WELL LUC
No. Dokumen
No. Revisi
01Halaman
1/4
Prosedur TetapTanggal Terbit
Ditetapkan
Pgs. Kepala Rumah Sakit Tk. IV Madiun,
dr. Inikke Kusumawaty, Sp.A.M.Si.MedKapten Ckm (K) NRP.11020023810875
PengertianIalah operasi pengangkatan jaringan patologis dalam sinus maksilaris dengan membuat antrostomi pada dinding depan sinus maksilaris
Tujuan Agar terbentuk jaringan yang normal dalam sinus maksilaris, serta drainasenya menjadi lebih baik
Kebijakan Agar penderita sinusitis maksilaris yang tidak mungkin dengan pengobatan konservatif dapat sembuh optimal dengan dilakukan pembedahan.
Prosedur 1. MRS, puasa 6-8 jam sebelumnya, dipasang infusBila dipandang perlu siap darah untuk transfusi
2. Anestesi umum dengan mempergunakan endotrakheal tube
3. Infiltrasi daerah incisi dengan larutan adrenalin 1 : 200.000
4. Incisi pada daerah gingivobukal atas, diatas gigi 3-5 rahang atas
5. Flap dibuka ke atas, dicari fosa kanina
6. Fosa kanina dilubangi dengan tatah dengan diameter 1 cm
7. Jaringan patologis dalam sinus maksilaris dibersihkan sampai bersih. Bila curiga keganasan, dilakukan pemeriksaan PA
8. Dibuat fenster pada meatus inferior yang menghubungkan kavum nasi dengan rongga sinus
9. Rongga sinus dan kavum nasi dipasang tampon pita boorzalf
10. Luka incisi dijahit kembali.
Unit Terkait 1. Radiologi
2. Laboratorium
3. Peny. Dalam / Kardiologi
4. Anestesi
5. Lab. PA
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MADIUN RS. TK IV MADIUN
Jl. Pahlawan No. 79Telp - Fax. (0351) 325111
MIRINGOTOMI
No. Dokumen
No. Revisi
01Halaman
Prosedur TetapTanggal Terbit
Ditetapkan
Pgs. Kepala Rumah Sakit Tk. IV Madiun,
dr. Inikke Kusumawaty, Sp.A.M.Si.MedKapten Ckm (K) NRP.11020023810875
PengertianIalah tindakan melakukan incisi pada membran timpani yang bombans karena penumpukan cairan pada telinga tengah
Tujuan Mengeluarkan cairan pada telinga tengah karena proses infeksi sehingga tidak terjadi kecacatan dalam penyembuhan penyakit
Kebijakan Agar penderita otitis media akut dapat sembuh optimal tanpa mengalami kecacatan pada membran timpaninya
Prosedur Penjelasan kepada penderita / orang tua penderita tentang tujuan tindakan dan prosedur pelaksanaan
Desinfeksi saluran telinga dan membran timpani yang akan dilakukan tindakan dengan alkohol 70% dan betadin Dengan bantuan speculum telinga dilakukan incisi pada daerah membran timpani yang bombans atau pada daerah posteroinferor menggunakan pisau paracentesa
Penderita diminta untuk menutup hidung, mulut dan mengejan secara bersamaan. Tindakan ini akan menyebabkan cairan keluar dari luka incisi yang dibuat.
Pasang tampon pita steril
Pemberian antibiotika oral, analgesik dan dekongestan.
Unit Terkait -
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MADIUN RS. TK IV MADIUNJl. Pahlawan No. 79Telp - Fax. (0351) 325111
INCISI OTHEMATOMA
No. Dokumen
No. Revisi
01Halaman
Prosedur TetapTanggal Terbit
Ditetapkan
Pgs. Kepala Rumah Sakit Tk. IV Madiun,
dr. Inikke Kusumawaty, Sp.A.M.Si.MedKapten Ckm (K) NRP.11020023810875
PengertianIalah tindakan melakukan incisi pada daun telinga yang mengalami pembengkakan karena terjadinya transudasi antara kulit dan tulang rawan
Tujuan Agar cairan dapat keluar dan proses penyembuhan dapat maksimal tanpa menyebabkan kecacatan
Kebijakan Agar pelayanan di Departemen THT Rumkit Tk. IV Madiun menjadi optimal
Prosedur 1. Penjelasan kepada penderita tentang tujuan tindakan dan prosedur pelaksanaan
2. Desinfeksi daerah yang akan dilakukan incisi dengan alkohol 70% dan betadine
3. Dilakukan punksi aspirasi pada daerah yang bombans, bila keluar cairan serous dilakukan incisi pada lokasi punksi
4. Luka incisi dioles betadin, ditekan dengan deppers kecil, ditutup kassa steril tebal pada anterior dan posterior aurikula. Kemudian dilakukan bebat tekan.
5. Pemberian antibiotika , analgesic dan anti inflamasi oral
6. kontrol 5 hari untuk melepas bebat tekan
Unit Terkait -
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MADIUN RS. TK IV MADIUNJl. Pahlawan No. 79Telp - Fax. (0351) 325111
INCISI PERITONSILER ABCES
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Prosedur TetapTanggal Terbit
Ditetapkan
Pgs. Kepala Rumah Sakit Tk. IV Madiun,
dr. Inikke Kusumawaty, Sp.A.M.Si.MedKapten Ckm (K) NRP.11020023810875
PengertianIalah tindakan incisi pada peritonsil yang mengalami pembengkakan karena penumpukan pus akibat proses infeksi
Tujuan Untuk mengeluarkan pus/nanah dari ruang peritonsil sehingga penyembuhan dapat optimal dan tidak terjadi komplikasi
Kebijakan Agar pelayanan di Departemen THT Rumkit Tk. IV Madiun menjadi optimal
Prosedur 1. Penjelasan pada penderita tentang tujuan dilakukan tindakan dan prosedur tindakan tersebut
2. Dengan menggunakan spuit 10 cc dilakukan punksi aspirasi pada peritonsil yang bombans
3. Bila didapatkan pus/nanah dilakukan incisi pada daerah punksi. Kemudian luka incisi diperdalam menggunakan klem sampai pus keluar
4. Penderita diminta untuk berkumur dengan air matang
5. Pemberian antibiotika, analgesik dan anti inflamasi oral
6. Penderita dapat rawat jalan ataupun rawat inap
Unit Terkait -
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MADIUN RS. TK. IV MADIUNJl. Pahlawan No. 79Telp - Fax. (0351) 325111
INCISI ABCES SEPTUM NASI
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Prosedur TetapTanggal Terbit
Ditetapkan
Pgs. Kepala Rumah Sakit Tk. IV Madiun,
dr. Inikke Kusumawaty, Sp.A.M.Si.MedKapten Ckm (K) NRP.11020023810875
PengertianIalah tindakan incisi pada septum nasi yang mengalami penumpukan nanah karena proses infeksi
Tujuan Untuk mengeluarkan nanah agar penyembuhan optimal dan tidak terjadi komplikasi
Kebijakan Agar pelayanan di Departemen THT Rumkit Tk. IV Madiun menjadi optimal
Prosedur 1. Penjelasan pada penderita tentang tujuan dilakukan tindakan dan prosedur tindakan tersebut
2. Desinfeksi daerah yang akan dilakukan incisi dengan alkohol 70% dan betadine
3. Dilakukan punksi aspirasi pada septum nasi yang bombans. Bila keluar nanah dilakukan incise secara vertical tanpa melukai perikondrium
4. Bila nanah terdapat di kedua sisi septum nasi, incisi yang dilakukan tidak boleh sejajar dengan incisi kontralateral untuk menghindari perforasi septum
5. Pasang tampon handscoon pada luka incise kemudian tampon kavum nasi dengan spoortjes boorzalf
6. Pemberian antibiotika dan analgesik peroral
7. Kontrol 3 hari untuk evaluasi
Unit Terkait -
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MADIUN RS. TK IV MADIUNJl. Pahlawan No. 79Telp - Fax. (0351) 325111
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Prosedur TetapTanggal Terbit
Ditetapkan
Pgs. Kepala Rumah Sakit Tk. IV Madiun,
dr. Inikke Kusumawaty, Sp.A.M.Si.MedKapten Ckm (K) NRP.11020023810875
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait -
1