Sop Teknik Relaksasi Otot Progresiv Jacobson New

download Sop Teknik Relaksasi Otot Progresiv Jacobson New

of 9

description

Teknik Relaksasi Jacobson

Transcript of Sop Teknik Relaksasi Otot Progresiv Jacobson New

SOP TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIV JACOBSONA. Definisi Teknik relaksasi otot progresif merupakan suatu terapi yang mengkombinasikan latihan nafas dala, dan serangkaian seri kontraksi dan relaksasi otot tertentu (Kustanti dan Widodo, 2008 dalam Setyohadi 2011).Teknik yang memusatkan perhatian pada suatu aktivitas otot dengan mengindentifikasi otot yang tegang kemudian menurunkan ketengangan dengan melakukan teknik relaksasi untuk mendapatkan perasaan relaks (Herodes, 2010 dalam Setyohadi 2011).

B. Tujuan Terapi Relaksasi Otot ProgresifMenurut Nisha Shinde (2013) keuntungan dari Terapi Relaksasi Otot Progresif Jacobson yaitu: 1) Sebagai pilihan non-farmakologis untuk kontrol langsung dari hipertensi, 2) Meningkatkan kepatuhan individu hipertensi untuk mengontrol hipertensinya, 3) Jika dipraktekkan rutin dalam kehidupan sehari-hari mengurangi kecemasan dan mengatasi masalah yang terkait dengan stres. 4) Meningkatkan rasa kebugaran, konsentrasi, mengatasi insomnia, kelelahan, spasme otot, membangun emosi positif dari emosi negatif (Herodes, (2010) dalam Setyohadi 2011.

C. Indikasi1) Lansia yang mengalami hipertensi2) Lansia yang sering mengalami stress3) Lansia yang mengalami kecemasan4) Lansia yang mengalami insomnia dan depresi

D. Kontraindikasi 1) Lansia yang mengalami keterbatasan gerak total (tidak bisa menggerkan badannya).

E. Hal hal yang perlu di Perhatikan1) Jangan terlalu menegangkan otot berlebihan karena dapat melukai diri sendiri 2) Untuk merilekskan otot-otot membutuhkan waktu sekitar 20-50 detik 3) Perhatikan Posisi tubuh, lebih nyaman dengan mata tertutup, jangan dengan berdiri 4) Menegangkan kelompok otot dua kali tegangan 5) Melakukan pada bagian kanan tubuh dua kali, kemudia bagian kiri dua kali6) Memeriksa apakah klien benar-benar rileks 7) Terus-menerus memberikan instruksi dan tidak terlalu cepat, dan tidak terlalu lambat \8) Memberikan instruksi tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.

F. Teknik Terapi Relaksasi Otot Progresif Jacobson1). Persiapan AlatPersiapan alat dan lingkungan: kursi/ kasur, bantal, jam dinding, serta lingkungan yang tenang dan sunyi2). Persiapan Pasiena. Jelaskan tujuan, manfaat, dan prosedur.b. Anjurkan agar minum air putih dan berkemih terlebih dahulu.c. Posisikan tubuh klien secara nyaman yaitu berbaring dengan mata tertutup menggunakan bantal dibawah kepala dan lutut atau duduk dikursi dengan kepala ditopang, hindari posisi berdiri.d. Lepaskan asesoris yang digunakan seperti kacamata, jam , dan sepatu,e. Longgarkan ikatan dasi, ikat pinggang atau hal lain yang sifanya mengikat ketat. 3). Prosedur Gerakan 1 : Di tujukan untuk melatih otot tangana. Lakukan pernafasan perut, lalu hembuskan perlahan. Saat Anda mengeluarkan napas, bayangkan bahwa ketegangan di seluruh tubuh Anda mulai mengalir pergi. b. Genggam tangan kiri sambil membuat suatu kepalan.c. Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan sensasi ketengagan yang terjadi.d. Pada saat kepalan dilepaskan, klien dipandu untuk merasakan relaks selama 10 detik.e. Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali sehingga klien dapat membedakan perbedaan antara ketengangan otot dan keadaan relaks yang dialami.f. Prosedur serupa juga dilatihakan pada tangan kanan.

Gerakan 2: ditujukan untuk melatih otot tangan bagian belakang yaitu dengan meluruskan lengan kemudian tumpukan pergelangan tangan kemudian tarik telapak tangan hingga menghadap ke depan.

Gerakan 3 : ditujukan untuk melatih otot biseps dan triseps (otot besar pada bagian atas pangkal lengan)a. Genggam kedua tangan sehingga menjadi kepalanb. Kemudian membawa kedua kepalan ke pundak sehingga otot biseps akan menjadi tegang. c. Kencangkan otot trisep Anda dengan memperpanjang lengan dan mengunci siku Anda. Tahan dan kemudian rileks.

Gerakan 4: Di tujukan untuk melatih otot bahu supaya mengendura. Mengangkat kedua bahu setinggi-tingginya seakan-akan bahu akan dibawa hingga menyentuh kedua telinga.b. Fokus perhatian gerakan ini adalah kontras ketegangan yang terjadi di bahu, punggung atas, dan leher.

Gerakan 5: di tujukan untuk melemaskan otot dahi a. Gerakan untuk dahi dengan cara mengerutkan dahi dan alis sampai otot-ototnya terasa dan kulitnya keriput.

Gerakan 6: di tujukan untuk melemaskan otot mataa. Tutup keras mata sehingga dapat dirasakan ketegangan di sekitar mata dan otot-otot yang mengendalikan gerakan mata.

Gerakan 7: ditujukan untuk mengendurkan ketegangan yang dialami oleh otot rahang. Katupkan rahang, diikuti dengan mengigit gigi sehingga terjadi ketengangan disekitar otot rahang.

Gerakan 8: ditujukan untuk mengendurkan otot-otot sekitar mulut. Bibir dimonyongkan sekuat-kuatnya sehingga akan dirasakan ketegangan di sekitar mulut.

Gerakan 9: ditujukan untuk merilekskan otot-otot leher bagian belakang. a. Gerakan diawali dengan otot leher bagian belakang bru kemudian otot leher bagian depan.b. Letakkan kepala sehingga dapat beristirahatc. Tekan kepala perlahan pada permukaan bantalan kursi sedemikian rupa sehingga dapat merasakan ketegangan di bagian belakang leher dan punggung atas.

Gerakan 10; ditujukan untuk melatih otot leher bagian depan.a. Membawa kepala ke muka,b. Kemudian klien diminta untuk membenamkan dagu ke dadanya, sehingga dapat merasakan ketegangan di daerah leher bagian muka.

Gerakan 11: ditujukan untuk melatih otot punggunga. Angkat tubuh dari sandaran kursi.b. Punggung dilengkungkan.c. Busungkan dada, tahan kondisi tegang selama 10 detik, kemudian relaks.d. Saat relaks, letakkan tubuh kembali ke kursi sambil membiarkan otot menjadi lemas.

Gerakan 12: ditujukan untuk melemaskan otot dadaa. Tarik nafas panjang untuk mengisi paru-paru dengan udara bersih sebanyak-banyaknya.b. Posisi ini ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan ketegangan di bagian dada kemudian diturunkan ke perut. c. Saat ketegangan dilepas, lakukan nafas normal dengan lega.d. Ulangi sekali lagi sehingga dapat dirasakan perbedaan antara kondisi tegang dan relaks.. Gerakan 13: ditujukan untuk melatih otot-otot perut. a. Tarik dengan kuat perut ke dalam, b. Tahan sampai perut menjadi kencang dan keras. Setelah 10 detik dilepaskan bebas, kemudian diulang kembali seperti gerakan awal untuk perut ini.

Gerakan 14-15: ditujukan untuk melatih otot-otot kaki seperti paha dan betis.a. Luruskan kedua belah telapak kaki sehingga otot paha terasa tegang.b. dilanjutkan dengan mngunci lutut sedemikian sehingga ketegangan pindah ke otot-otot betis c. tahan posisi tegang selama 10 detik lalu dilepasd. ulangi setiap gerakan masing-masing dua kali. G. Kriteria Evaluasia. TTV dalam batas normalb. Kebutuhan dasar klien terpenuhic. Klien tidak mengalami insomnia dan tidak stress.

DAFTAR PUSTAKANisha Shinde1, Shinde KJ, et.all. 2013. Immediate Effect of Jacobson's Progressive Muscular Relaxation in Hypertension. Indian Journal of Physiotherapy & Occupational Therapy. July-September 2013, Vol. 7, No. 3-235

Sapna S Gupta. 2014. Effect of Progressive Muscle Relaxation Combined with Deep Breathing Technique Immediately after Aerobic Exercises on Essential Hypertension. Indian Journal of Physiotherapy & Occupational Therapy. January-March 2014, Vol. 8, No. 1