Sop Perawatan Luka

13
PROTAP DAN SOP PERAWATAN LUKA TERMASUK PENJAHITAN LUKA DI UGD PUSKESMAS I. PENGERTIAN LUKA Luka adalah terputusnya kontinuitas dari suatu jaringan yang disebabkan oleh karena trauma. Klasifikasi luka : A. Menurut keadaan hubungan dengan dunia luar 1. Luka terbuka ( vulnus apertum) : luka dimana kulit mengalami kerusakan sehingga nampak jaringan di bawah kulit. 2. Luka tertutup ( vulnus vocclusum ) : luka dengan kerusakan jaringan di bawah kulit, sedang kan kulit tidak mengalami kerusakan. B. Menurut berat ringannya 1. Vulnus simplek : luka yang hanya mengenai jaringan kulit. 2. Vulnus komplikatus : luka yang mengakibatkan kerusakan selain jaringan kulit juga jaringan di bawahnya, misalnya jaringan syaraf , otot , pembuluh darah dsb. C. Menurut bactieriologinya 1. Luka steril : luka yang sengaja dibuat dan steril, misalnya luka operasi. 2. Luka bersih terkontaminasi : luka yang menembus saluran nafas atau saluran cerna 3. Luka kontaminasi : luka yang kemungkinan sudah kemasukan kuman tapi belum ada tanda- tanda infeksi, dihitung sampai batas waktu 6 - 8 jam setelah terjadinya luka. 4. Luka infeksi : luka yang sudah melebihi batas waktu 6 - 8 jam atau bila sudah ada tanda-tanda infeksi. II. TUJUAN

description

luka

Transcript of Sop Perawatan Luka

Page 1: Sop Perawatan Luka

PROTAP DAN SOP PERAWATAN LUKA TERMASUK PENJAHITAN LUKA DI UGD PUSKESMAS

I.         PENGERTIAN LUKA

Luka adalah terputusnya kontinuitas dari suatu jaringan yang disebabkan oleh karena trauma.

Klasifikasi luka      :

A. Menurut keadaan hubungan dengan dunia luar1.      Luka terbuka ( vulnus apertum)   

: luka dimana kulit mengalami kerusakan sehingga nampak jaringan di bawah kulit.2.      Luka tertutup ( vulnus vocclusum )

: luka dengan kerusakan jaringan di bawah kulit, sedang kan kulit tidak mengalami kerusakan.

B. Menurut berat ringannya1.      Vulnus simplek

 : luka yang hanya mengenai jaringan kulit.2.      Vulnus komplikatus

 : luka yang mengakibatkan kerusakan selain jaringan kulit juga jaringan di bawahnya, misalnya jaringan syaraf , otot , pembuluh darah dsb.

C. Menurut bactieriologinya1.      Luka steril

: luka yang sengaja dibuat dan steril, misalnya luka operasi.2.      Luka bersih terkontaminasi

: luka yang menembus saluran nafas atau saluran cerna3.      Luka kontaminasi

: luka yang kemungkinan sudah kemasukan kuman tapi belum ada tanda-tanda infeksi, dihitung sampai batas waktu 6 - 8 jam setelah terjadinya luka.

4.      Luka infeksi: luka yang sudah melebihi batas waktu 6 - 8 jam atau bila sudah ada tanda-tanda infeksi.

II.       TUJUAN

Meningkatkan kualitas pelayanan perawatan luka agar tidak terjadi infeksi lanjut.

III.     SASARAN

Semua pasien dengan luka.IV.   TENAGA:

1 orang Dokter Umum dan 1 orang Perawat.

V.     STANDART SARANA:

A.      SARANA NON MEDIS

Page 2: Sop Perawatan Luka

         Bed tindakan : 1 buah         Foot step : 1 buah         Meja instrumen  : 1 buah         Lemari alkes : 1 buah         Status pasien : 1 set         Lembar Informed Consent : 1 buah         Scort  : 2 buah         Tempat sampah tertutup non medis :1 buah         Lembar rujukan             : 1 buah         Alat tulis : 1 buah         Tempat cuci tangan dengan air mengalir : 1 buah         Sabun cair : 1 buah         Handuk kecil : 3 buah         Sikat tangan : 1 buah         Lembar resep dokter : 1 lembar         Tirai / sketsel : 2 buah         Selimut : 1 buah         Lampu tindakan : 1 buah         Buku register pasien rawat jalan : 1 buah

B.     SARANA MEDIS1.      Alkes yang tidak steril         Brancart : 1 buah         Cauter : 1 set         Tempat sampah tertutup medis : 1 buah         Sterilisator : 1 buah         Tensimeter : 1 buah         Stetoskop : 1 buah         Bengkok : 2 buah         Gunting ferband : 1 buah         Ferban Gulung         Baskom steril / cucing             Masker : 2 buah         Ferband : 5 buah ( uk. 5 cm & 10 cm )         Plester : 1  rol ( uk. 5 cm )         Betadine solution : 1 botol         H2O2 3 % : 1 botol         Cairan NaCl  : 500 ml         Termometer axilla : 1 buah dg tempatnya         Timer / Jam : 1 buah         Obat anesthesi,mis Lidokain : 5 ampul         Spuit 3 cc : 2 buah         Spuit 5 cc : 2 buah         Pisau cukur

2.      Alkes yang steril                Heacting set :

         Gunting lurus : 1 buah,                      Gunting bengkok lancip: 1 buah         Klem : pean 1 buah, kocker 1 buah

Page 3: Sop Perawatan Luka

         Pinset : anatomi 1 buah, cirrurghie 1 buah         Naild voeder : 1 buah         Jarum heacting , bulat 1 buah, segitiga 1 bh         Handscoen steril : 2 pasang         Benang jahit : catgut ( plain, chromic ) dan zeide         Duk lubang steril         Kassa 1 tromol ukuran sedang

VI.   PROTAP / URUTAN KEGIATAN PELAYANAN1.      Anamnesa2.      Pemeriksaan Fisik3.      Penentuan Diagnosa4.      Penatalaksanaan5.      Penyuluhan6.      Follow Up

VII.  CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

A.      ANAMNESA1.      Menerima dan menyapa pasien secara ramah...(Selamat pagi/siang/malam bapak/ibu, ada

yang bisa saya bantu).2.      Mempersilahkan pasien berbaring di bed tindakan dengan posisi luka di atas, agar mudah

untuk melakukan tindakan.3.      Menutup tirai/ memasang sketsel.4.      Menanyakan keluhan dan riwayat sakita.      Menanyakan keluhan pasien

Apa yang dirasakan sekarang ?b.      Menanyakan riwayat sakit1).    Bagaimana riwayat kejadiannya ?2).    Kapan kejadiannya ? (sudah berapa jam)3).    Sudah diobati apa lukanya? Sudah minum obat apa ?c.      Menanyakan riwayat penyakit dahulu ( yang berhubungan dengan luka, misalnya Diabetes

Melitus ).d.      Menanyakan apakah pernah diimunisasi TT atau ATS ?e.      Menanyakan riwayat alergi terhadap obat-obatan.f.        Mengambil ballpoint, mencatat hasil anamnesa pada status pasien.g.      Menjelaskan tindakan medis yang akan dilakukan : pemeriksaan luka, membersihkan luka dan

menjahit luka.h.      Meminta persetujuan pasien/keluarga untuk dilakukan tindakan medis, bila

setuju,pasien/keluarga menandatangani lembar informed consent yang telah disediakan.

B.     PEMERIKSAAN FISIK1.      Mencuci tangan sesuai SOP.2.      Memakai handscoen sesuai SOP.3.      Melakukan Pemeriksaan Vital Sign meliputi nadi, tensi, respirasi sesuai SOP.4.      Melakukan Inspeksi           : melihat keadaan luka dengan cara membuka pakaian yang

menutupi luka sehingga luka terlihat dengan jelas. Dan menentukan keadaan luka: bersih, kotor, perdarahan.

Page 4: Sop Perawatan Luka

5.      Melakukan Palpalsi dengan cara menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk membuka luka.dan mengukur panjang, lebar, kedalaman luka, ada  tidaknya  jaringan yang  terputus, adanya corpus atau benda asing, krepitasi.

6.      Melakukan palpasi kelenjar regional dengan cara meraba kelenjar yang terletak di lipatan paha bila luka pada kaki dan kelenjar axila bila luka pada daerah tangan, kelenjar bawah telinga dan sub mandibula bila luka sekitar leher.Tanyakan pada saat perabaan pasien apakah merasakan nyeri atau sakit

C.     MENENTUKAN DIAGNOSA1.      Luka kecil atau besar2.      Luka dalam atau dangkal3.      Luka kotor atau bersih4.      Ada pembengkaan sekitar luka atau tidak5.      Ada pembengkaan kelenjar regional atau tidak

D.     PENATALAKSANAAN

1.      Persiapan Pasiena.      Jika luka ringan, / ekskoriasi / lecet / bersih dan tidak perlu tindakan jahit,  luka cukup

dibersihkan dengan desinfektan kemudian ditutup dengan kassa steril dan dibalut dengan ferban.

      Pasien diberitahu bahwa luka akan diobati tanpa dilakukan penjahitan.

b.      Jika luka robek dan kotor, maka :Menjelaskan pada pasien :”Bu / Pak,lukanya perlu dibersihkan dan akan dilakukan tindakan lebih lanjut (heacting) untuk memperbaiki fungsi jaringan yang cedera tanpa timbul infeksi dan jaringan parut yang minimal.”

c.      Jika luka berat yaitu luka yang tergolong besar dan dalam dengan perdarahan banyak, prinsip penangananya adalah dengan :

1).          Mencegah dan mengatasi shock, menghentikan perdarahan, mencegah infeksi , mengurangi rasa sakit.

2).          Melakukan rujukan ke Rumah Sakit.

2.      Persiapan LingkunganA.      Suasana ruangan tenang, ventilasi cukup serta pencahayaan yang terang.B.     Menganjurkan pada keluarga pasien untuk keluar ruangan.C.     Pemasangan sketsel.

3.      Persiapan PetugasA.      Mencuci tangan sesuai SOP.B.     Memakai handschoen steril sesuai SOP.

4.      Penatalaksanaan Luka

Membersihkan luka dengan cara :a.      Memasang bengkok di bawah lokasi luka.b.      Irigasi dengan perlahan dengan cairan NaCL untuk membuang kotoran di permukaan,

kemudian luka dicuci pakai H2O2 terus dibilas NaCL dengan cara menyemprotkan cairan NaCl kedalam luka, jika luka tak berongga semprotkan cairan irigasi dan pertahankan ujung spuit

Page 5: Sop Perawatan Luka

sekitar 2,5 cm diatas luka, melakukan irigasi beberapa kali sampai cairan irigasitampak bening dan bersih.

c.      Membuang jaringan mati dan benda asing lainnya dengan cara menggunting jaringan yang rusak/mati tergantung pada factor bagaimana terjadinya cedera, umur luka dan adanya potensi infeksi.

d.      Klem dan ikat pembuluh darah yang mengalami perdarahan atau melakukan hemostasis dengan jahitan dengan cara mengambil klem steril dengan tangan kanan yang sudah memakai handscoen steril, menjepitkan klaim pada pembuluh darah yang terputus dan meminta tolong paramedis lain untuk membantu memegangi, kemudian mengikat pembuluh darah di bagian atas klaim dengan menggunakan kedua tangan dan mengikat dengan memakai benang serap (catgut). Pengikatan dilakukan dengan menggunakan simpul bedah (surgeon’s knot).

e.      Beri desinfektan daerah luka dengan cara :1).    Mencukur rambut di sekitar luka (apabila mengganggu penutupan luka yang dilakukan oleh

pendamping).2).    Membersihkan sekitar luka dengan cairan pembersih (betadin) dengan cara mengusap dari

sekitar pinggir luka ke arah luar, jangan sampai cairan pembersih masuk ke dalam luka.f.              Memasang duk di atas luka (caranya) dengan cara meletakkan duk di atas luka sehingga yang

tampak hanya luka dan daerah sekeliling luka sekitar 1 cm.g.            Mempersempit lapangan dengan meletakkan duk steril (duk lobang) di atas luka dengan cara

meletakkan duk di atas luka sehingga yang tampak hanya luka dan daerah sekeliling luka sekitar 1 cm.

h.            MELAKUKAN TES SENSITISASI TERHADAP LIDOCAIN  DENGAN CARA :i.               Bila hasil tes negatif dilakukan anastesi lokal dengan menyuntikkan lidokain pada sekitar

lukadengan cara menyuntikan lidokain (dosis maksimum dewasa : dengan epinefrin :7 mg/kgBB maksimum 500mg, tanpa epinefrin : 4,5 mg/kgBB maksimum 300 mg) dipinggir luka diarahkan ke samping kanan dan kiri luka sampai merata.

j.               Menunggu kurang lebih 5 menit.k.             Memastikan anestesi sudah bekerja, dengan cara menyentuh bagian yang dianestesi

kemudian menanyakan kepada pasien apakah masih merasakan sakit  atau tidak, tebal atau tidak.

l.               Menjahit luka disesuikan dengan kondisinya, waktu selama cedera  berlangsung, derajat kontaminasi dan vaskularisasi.: luka lebih dari 8 jam masuk kontaminasi maka jarak jahitan satu dan lainya 1 sampai 1,5 cm Bila kurang dari 8 jam jarak jahitan 0,5 cm.

1).    Memasukan benang cutgut ke dalam jarum jahit. Memotong benang disesuaikan dengan banyaknya jahitan yang akan dilakukan (satu jahitan = 5 cm benang).

2).    Lemak subkutan disatukan dengan lemak sub cutan yang terpisah dengan menggunakan pinset cirurgi .Sedikit jahitan untuk menutup ruang mati. Lihat SOP HECTING dilembar lampiran.

3).    Lapisan subkutikular kemudian ditutup. Lihat SOP HEACTING.4).    Epidermis ditutup, simpul jahitan ditempatkan di samping tepi luka dan tepi kulit diratakan /

dirapikan dengan hati-hati untuk meningkatkan penyembuhan optimal. Lihat SOP HEACTING.5).    Luka diolesi betadin satu arah mengambil kasa dengan pinset lalu membasahinya dengan

betadin, kemudian dioleskan  di atas luka.6).    Permukaan luka ditutup dengan kasa steril kemudian direkatkan dengan plestermengambil

kasa steril yang terlipat, kemudian diletakan di atas luka sampai menutup jahitan dan sekitarnya. Kemudian diplester.

m.          Mengangkat duk, mengambil bengkok kemudian membuang sampah medis ketempat sampah.n.            Setelah itu melepas handscoen (sesuai SOP Melepas Handscoen).o.            Mencatat hasil kegiatan pada status pasien.p.            Berikan profilaksis tetanus berdasarkan kondisi luka dan status imunisasi pasien dengan cara :

Page 6: Sop Perawatan Luka

1).          Memberitahu pasien bahwa pasien akan mendapat terapi ATS. “Pak/Bu , kita akan memberikan suntikan anti tetanus tapi sebelumnya akan ditest dahulu apakah tahan atau tidak, tindakan ini untuk mencegah penyakit tetanus.

2).          Mencuci tangan sesuai SOP.3).          Memakai handscoen sesuai SOP.4).          Membebaskan daerah yang akan dilakukan suntikan (sepertiga lengan atas bagian

dalam)  menyingsingkan  lengan baju ke atas sampai sendi bahu.5).          Pasang perlak di bawah daerah yang akan dilakukan injeksi intra cutan.6).          Ambil obat ATS dan ambil 0,1 cc diencerkan dengan aqua bidest menjadi 1cc lalu siapkan

pada bak steril.7).          Desinfeksi daerah yang akan dilakukan suntikan  dengan kapas alcohol mengambil kapas

dibasahi alkohol dan dioleskan memutar dari dalam keluar.8).          Menegangkan dengan tangan kiri menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk meregangkan

kulit sepertiga lengan atas sebagai daerah tempat penyuntikan.9).          Lakukan penusukan dengan jarum menghadap ke atas dengan sudut 15 - 20 derajat terhadap

permukaan kulit disuntikkan subcutan.10).      Semprotkan obat sebanyak 0,1 cc hingga terjadi gelembung dengan menekan pangkalspuit

pelan-pelan.11).      Tarik  spuit  dengan pelan-pelan.12).      Melingkari daerah sekitar gelembung dengan spidol dengan diameter 2,5 cm ambil spidol untuk

menandai daerah suntikan dengan diameter 2,5 cm.13).      Tunggu reaksi obat selama 10-15 menit.14).      Amati daerah lingkaran bila positif tandanya adanya kemerahan atau bengkak. Observasi

adanya reaksi alergi sistemik (misalnya : sulit bernafas, sulit bernafas, keringat dingin, pingsan, mual dan muntah).

15).      Kembalikan posisi klien  mengatur lengan baju pada posisi semula (diturunkan).16).      Buang peralatan yang tidak digunakan ditempat sampah medis dan mengambili barang-barang

yang sudah kotor atau tidak dipakai dan dimasukkan ketempat sampah medis.17).      Melepas handscoen (sesuai SOP).18).      Mencuci tangan (sesuai SOP).19).      Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan (sesuai SOP). Semua kegiatan yang telah

dilakukan dicatat di rekam medis pasien.

                    .5.      Pengobatan

Obat yang diberikan pada pasien :

a.      Suntikan ATS1).    ATS 1 X 100.000 unit untuk BB > 50 kg (test dulu) atau

ATS 1 X   60.000 unit untuk BB< 50 kg (test dulu)2).    Membaca hasil test :-          Bila hasil test negative (daerah yang dilingkari tidak merah dan tidak bengkak) berikan 50.000

unit IV dan 50.00 unit IM (BB>50Kg)-          Bila hasil test negative berikan 30.000 unit IV dan 30.000 unit IM (BB<50KG)3).    Bila hasil test positif (daerah yang dilingkarimerah dan bengkak) lakukan bedreskan dengan

cara sbb :         Ambil ATS 0,1 ml         Lengan setengah bagian voler direnggangkan,kemudian disuntikkan ATS subcutan,tunggu 30

menit.         Baca hasil test: bila ada indurasi maka test positif.

Page 7: Sop Perawatan Luka

         ATS 0,1 ml + 0,5 NaCl masuk secara SC perlahan-lahan         Setelah 30 menit,ATS 0,5 ml + 0,5 NaCl masuk secara SC perlahan-lahan         Setelah 30 menit,ATS dimasukkan semua secara IM perlahan-lahan

Jika telah mendapat imunisasi toxoid tetanus (TT) maka hanya diberikan dosis boster 0,5 ml secara IM.

b.      Antibiotika selama 3 hari         Ampisillin dosis : dewasa 250mg-500mg 3 X 1 Kap         Amoksillin anak-anak 20 mg/BBKg/haric.      Analgetik         Parasetamol atau Antalgin atau Asam Mefenamat         Dosis         :

Dewasa           : 250mg-500mg  3X 1 TabAnak-anak       : 3x¼ tab (Parasetamol 10 mg/Kg/hari)

E.     PENYULUHAN

1.            Memberitahu pasien agar lukanya jangan sampai terkena air. ( ” Maaf bapak / ibu luka dijaga jangan sampai kena air ” ).

2.            Memberitahu pasien untuk menghubungi petugas kesehatan/puskesmas bila ada nyeri tiba-tiba atau menetap, demam atau menggil, perdarahan, pembengkakan cepat, bau tidak sedap atau kemerahan. ( ” Pak / buk segera hubungi petugas kesehatan apabila terjadi perdarahan dan bengkak ” ).

3.            Memberitahu pasien untuk kontrol 3 hari lagi (” maaf Pak / Buk kalau kontrol luka akan diobati, dibersihkan dan akan diganti pembalutnya, jadi jangan lupa kontrol, biar cepat sembuh dan tidak terjadi infeksi! ”).

4.            Pak / Buk jangan lupa minum  obat sesuai dengan aturannya ya...

F.      FOLLOW UP

Mengontrol luka tiap 3 hari sekali, untuk luka infeksi setiap hari dengan cara :1. Melepas plester dengan mengolesi alkohol untuk mengurangi pelekatan. Plester ditarik pelan-pelan dengan menggunakan pinset, sambil mengolesi dengan alkohol.2. Membuka ferban dengan cara menggulung ujung ferban dengan pinset anatomi dan apabila terjadi pelekatan dibasahi dengan cairan isotonis. Ferban digulung  pelan-pelan dengan menggunakan pinset, sambil membasahi dengan NaCl.

3.      Mengevaluasi luka dengan melihat apakah luka mengering atau menunjukkan tanda – tanda infeksi, melihat adanya pus, bengkak, kemerahan.

4.      Membersihkan ulang dengan antiseptik setelah itu lakukan bebat ulang pada luka. Mengoleskan antiseptik satu arah dan diulangi beberapa kali sampai luka bersih, kemudian luka ditutup dengan kasa steril dan diplester.

5.      Memberitahu pasien kapan harus angkat jahitan.a.      Pada kepala, wajah : hari ke 4 - 5b.      Pada ekstremitas atas : hari ke 7c.      Pada ekstremitas bawah  : hari ke 10d.      Pada perut, punggung, dada : hari ke 106.      Membersihkan ulang dengan antiseptik setelah angkat jahitan dan lakukan bebat ulang pada

luka yang belum sembuh, membersihkan jahitan dengan mengoleskan antiseptik satu arah,

Page 8: Sop Perawatan Luka

menarik simpul benang agar terbebas dari kulit kemudian salah satu ujung dijepit dengan klaim dan ujung lainnya digunting dan ditarik sampai terlepas. Oleskan antiseptik dan tutup kembali.

Lampiran

SOP Cuci Tangan

1.      Mendekatkan bahan dan alat yang dibutuhkan seperti sabun serta handuk bersih dan kering.2.      Melepas semua perhiasan yang ada ditangan dan jari tangan meletakkanya di tempat yang

aman/ saku baju / celana.3.      Membuka kran air memakai tangan.4.      Menggosok tangan di bawah air mengalir.5.      Mengambil sabun cair dengan menekankan siku pada penutup sabun cair.6.      Menggosok tangan dengan sabun secara merata pada celah jari tangan.7.      Mengulangi kegiatan di atas secara berulang-ulang minimal 7 kali.8.      Menggosok juga pergelangan tangan dengan melingkarkan jari-jari satu tangan ke tangan

satunya.9.      Membersihkan kuku dan bawah kuku sampai bersih ( dapat digunakan sikat yang lembut dan

menyikat searah ke arah distal ).10.  Mencuci tangan dan dan telapak tangan dari arah jari-jari ke arah pergelangan hingga bersih.11.  Mengeringkan jari tangan dan pergelangan tangan dengan handuk bersih dan kering. Atau

biarkan mengering dengan sendirinya ( jika handuk tidak tersedia ).

SOP Pemakaian Handscoen

1.      Mengambil handscoen steril dengan menggunakan tangan dominan.2.      Menerima handscoen kiri dengan memegang bagian dalam dari handscoen yang terlipat dari

lipatannya.3.      Mengecek adanya kebocoran handscoen dengan cara membuka hanscoen. Jika terdapat

lubang atau terasa adanya udara keluar dari hanscoen (bocor) maka handscoen dibuang. Jika tidak ada kebocoran, letakkan handscoen kiri di tempat yang steril. Memegang handscoen dengan tangan kiri pada bagian dalam handscoen, masukkan jari-jari perlahan sampai semua jari pas pada bagiannya, lalu dengan tangan kiri tetap memegang bagian dalam handscoen ke dalam hingga handscoen terpakai dengan sempurna.

4.      Begitu juga sebaliknya pada saat memakai handscoen kiri.

Prosedur Pemakaian Handschoen Baru

1.      Cuci tangan sesuai prosedur.2.      Packing steril disobek pada pada bagian tepi yang diberi tanda sehingga lapiran kertas terbuka.3.      Menarik keluar bungkus dalam handschoen, meletakkan bungkus dalam dalam posisi terbuka

di atas meja datar.4.      Mengambil handschoen tangan kanan dengan menggunakan tangan kiri dengan memegang

bagian pergelangan handschoen yang terlipat keluar.

Page 9: Sop Perawatan Luka

5.      Memasukkan tangan kanan kedalam handschoen.6.      Mengambil handschoen tangan kiri dengan menggunakan 3 jari (telunjuk, tengah dan manis)

diselipkan di lipatan handschoen (hanya menyentuh sisi luar handschoen).7.      Memasukkan tangan kiri kedalam handschoen.8.      Merapikan posisi jari dan tangan didalam handschoen.9.      Selama prosedur, tangan yang belum terpasang handschooen hanya boleh menyentuh sisi

dalam handschoen. Tangan yang sudah memakai handschoen hanya boleh menyentuh sisi luar handschoen.

10.  Bila kidal, dapat dipasang handschoen tangan kiri lebih dahulu.

SOP Melepas Handscoen

1.      Tangan kanan menarik handscoen tangan kiri dari luar2.      Tangan kiri menarik handscoen tangan kanan dari bagian dalam3.      Handscoen dibuang ke tempat sampah medis.

SOP Heacting1.      Mengambil pemegang jarum beserta jarum dan benangnya dengan tangan kanan2.      Mengambil klaim chirugis dengan tangan kiri3.      Menjepit pinggir luka dengan klaim chirugis4.      Menusukkan jarum sekitar 0,5 cm dipinggir luka5.      Jarum dilepas dari nail pouder, ujung jarum dijepit nail pouder lalu ditarik sampai terlepas dari

kulit, lalu jarum diklaim lagi dengan nail pouder6.      Menjepit jaringan kulit disebelahnya dengan klaim chirugis dan jarum ditusukan dari dalam luka

kearah luar. ujung jarum dijepit nail pouder lalu ditarik sampai terlepas dari kulit7.      tarik ujung benang yang ada jarumnya dengan tangan kiri sampai ujung benang yang satunya

tersisa 3 cm dari permukaan kulit, kemudian pegang nald pouder dengan tangan kanan lalu benang yang panjang dililitkan pada ujung nald pouder sampai tiga kali.

8.      Jepit ujung benang yang satunya  (benang yang pendek) dengan nald pouder kemudian di tarik kearah yang berlawanan sampai jaringan kulit yang satu bertemu dengan jaringan kulit yang lain (tarikan tidak boleh terlalu kencang dan terlalu longgar)

9.      Ulangi cara tindakan tersebut sampai (3) tiga kali untuk menghindari simpul tersebut terlepas

TIM SOP DINKES KAB.MAGETANPembina   : Dr.dr. Adryansyah Arifin, MPH                     dr. Harry Susanto, MMPenyusun :  dr. Hendro Yuwono                    dr. Erlik Marnowati                     dr. Hari Widodo                     Suharno                    Siswanto                    Budi Permono Penyusun :  dr. Hari Sukamto                    Dwi Hunun Pratiwi, SKM