SOP PELAYANAN PONED.doc

4
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAKSANAAN PONED S P O No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Matang Suri Heri Januardi, A.Md.Kep NIP:19760115 199503 1 001 Terbitan : No. Revisi : Tgl. Mulai Berlaku : Halaman : Pengertian Pedoman program PONED adalah acuan atau standar yang diperuntukan bagi Kementrian Kesehatan, dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, organisasi profesi dan seminat, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan masyarakat dalam mengelola penyelenggaraan puskesmas mampu PONED. Tujuan Tujuan Umum: Tersedianya pedoman penyelenggaraan puskesmas mampu PONED. Tujuan Khusus: 1. Diketahuinya langkah-langkah persiapan perencanaan dalam meningkatkan fungsi puskesmas menjadi puskesmas mampu PONED. 2. Diketahuinya fungsi puskesmas mampu PONED dalam upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan obstetri dan neonatal emergensi/komplikasi tingkat dasar. 3. Diketahuinya fungsi puskesmas mampu PONED sebagai pusat rujukan antara dari puskesmas di sekitarnya dalam bentuk satu kesatuan jejaring/sistem rujukan regional untuk kasus obstetri dan neonatal emergensi/komplikasi di tingkat kecamatan dan atau di kabupaten/kota. 4. Adanya acuan dalam membentuk satu sistem rujukan obstetri dan neonatal emergensi dasar akan mendukung berfungsinya rumah sakit PONED sebagai rujukan obstetri dan neonatal emergensi/komplikasi di wilayah

Transcript of SOP PELAYANAN PONED.doc

Page 1: SOP PELAYANAN PONED.doc

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAKSANAAN PONED

S

P

O

No. Kode : Ditetapkan Oleh

Kepala Puskesmas Matang Suri

Heri Januardi, A.Md.Kep

NIP:19760115 199503 1 001

Terbitan :

No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman :

Pengertian Pedoman program PONED adalah acuan atau standar yang

diperuntukan bagi Kementrian Kesehatan, dinas kesehatan provinsi

dan kabupaten/kota, organisasi profesi dan seminat, lembaga

swadaya masyarakat (LSM), dan masyarakat dalam mengelola

penyelenggaraan puskesmas mampu PONED.

Tujuan Tujuan Umum: Tersedianya pedoman penyelenggaraan puskesmas

mampu PONED.

Tujuan Khusus:

1. Diketahuinya langkah-langkah persiapan perencanaan

dalam meningkatkan fungsi puskesmas menjadi puskesmas

mampu PONED.

2. Diketahuinya fungsi puskesmas mampu PONED dalam

upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan obstetri dan

neonatal emergensi/komplikasi tingkat dasar.

3. Diketahuinya fungsi puskesmas mampu PONED sebagai

pusat rujukan antara dari puskesmas di sekitarnya dalam

bentuk satu kesatuan jejaring/sistem rujukan regional untuk

kasus obstetri dan neonatal emergensi/komplikasi di tingkat

kecamatan dan atau di kabupaten/kota.

4. Adanya acuan dalam membentuk satu sistem rujukan

obstetri dan neonatal emergensi dasar akan mendukung

berfungsinya rumah sakit PONED sebagai rujukan obstetri

dan neonatal emergensi/komplikasi di wilayah kabupaten

bersangkutan.

Kebijakan Landasan hukum yang terkait dengan pedoman program PONED

adalah:

1. UU No.29 tahun 2004 tentang Praktik kedokteran.

2. UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

3. UU No.40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial

Nasional (SJSN)

4. UU No.25 tahun 2009 tentang Layanan Publik.

5. UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

6. UU No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

7. UU No.24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial (BPJS)

Referensi Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor

HK.02.03/II/1911/2013 Tentang Pedoman Penyelenggaraan

Page 2: SOP PELAYANAN PONED.doc

Puskesmas mampu Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar

(PONED)

Referensi Tambahan (buku-buku) terkait penyelenggaraan PONED:

1. Keputusan Menteri Kesehatan R.I No.1428 tahun 2006

tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan

Puskesmas.

2. Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial,

Pedoman Teknis Pelayanan Kesehatan Dasar, Kementerian

Kesehatan bersama WHO, IDAI dan UNICEF, 2010.

3. Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri Neonatal

Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 jam di Rumah

Sakit, Kementerian Kesehatan R.I, 2012.

Penatalaksanaan 1. Langkah pertama: Dinas Kesehatan kabupaten/kota memilih

Puskesmas rawat inap yang ada di wilayahnya untuk

dikembangkan menjadi Puskesmas mampu PONED.

2. Langkah kedua: Memperhitungkan jumlah pasien yang

akan dilayani

3. Langkah ketiga: Mempersiapkan kebutuhan sumber daya

kesehatan yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan PONED

4. Langkah keempat: Mempersiapkan bangunan fasilitas

pelayanan rawat jalan dan rawat inap di Puskesmas mampu

PONED dan kelengkapan sarana dan prasarananya

5. Langkah kelima: Mempersiapkan peralatan untuk

penyelenggaraan PONED

6. Langkah keenam: Mempersiapkan obat dan bahan habis

pakai

7. Langkah ketujuh: Penataan Area Lingkungan

8. Langkah kedelapan: Mempersiapkan sarana pendukung

pelayanan PONED

9. Langkah kesembilan: Memfungsikan PONED di Puskesmas

dan upaya pemantapan selanjutnya

Hal-hal yang perlu diperhatikan -

Unit terkait 1. Puskesmas mmpu PONED dengan jejaring sistem

rujukannya

2. Puskesmas non PONED disekitarnya dengan jejaring

rujukannya

3. Rumah Sakit Rujukan Spesalistik Obstetri-Neonatal (RS

PONEK/ Rumah Sakit Sayang Ibu Bayi)

4. Pemerintahan Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota

5. Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota

6. Lintas Sektor terkait, tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota,

Kecamatan

7. Organisasi Profesi, LSM dan Masyarakat peduli, Media

Massa

Page 3: SOP PELAYANAN PONED.doc