Sop Pelayanan Klinis Bab Vii
-
Upload
candra-eriyanto -
Category
Documents
-
view
247 -
download
16
description
Transcript of Sop Pelayanan Klinis Bab Vii
UPTD PUSKESMAS KERENG BANGKIRAI/SOP/PELAYANAN KLINIS/TB-1/2
PENANGANAN TUBERKULOSIS PARUNO. DOKUMEN : 001/SOP-RPU/PKB/XII/2015NO. REVISI : 00TANGGAL TERBIT : 03 Desember 2015HALAMAN : 1/2
TTD KAPUSdr. ERNY SUSILAWATY
NIP : 19780409 200501 2 0161. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No. 004/2015 tentang Pelayanan Klinis 4. Referensi 1. Buku Pedoman Pengobatan di Puskesmas Tahun 2007
2. Buku Pedoman Penanggulangan Nasional Tuberkulosis Tahun 20085. Langkah-langkah 1. Penderita masuk ke ruang Poliklinik Umum bertemu dengan dokter
3. Dokter merujuk untuk memeriksa dahak ke pengelola TB
5. Mengisi buku daftar suspek FORM TB.06
7. Pengelola TB memberikan 2 POT Dahak
14. Apabila hasil BTA Positif pada penderita kambuh atau gagal atau putus berobat, di obati kategori II
6. Unit terkait 1. Ruang Poliklinik Umum2. Ruang Laboratorium3. Ruang Obat
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
UPTD PUSKESMAS KERENG BANGKIRAI
Tuberkulosis adalah suatu infeksi menular dan menahun dan bisa berakibat fatal, yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanggulangan penyakit Tuberkulosis Paru di UPTD Puskesmas Kereng Bangkirai
2. Dokter melakukan anamnesa penderita mengenai keluhannya, ada batuk/tidak, berapa lama batuk, jika batuk selama 3 minggu / lebih dan terus menerus serta dengan dahak yang banyak berwarna hijau bahkan kemerahan karena bercampur darah. Selain itu terdapat keluhan tambahan diantaranya : keringat malam hari dan tanpa aktifitas, demam, malaise, berat badan turun, nyeri dada dan sesak nafas
berdahak/tidak, dahak bercampur darah /tidak, sesak nafas/tidak, nyeri dada/tidak, kurang nafsu makan/tidak, berat badan menurun/tidak, riwayat kontak dengan penderita TBC, apakah pernah minum
6. Pengelola memberikan penjelasan tentang pentingnya pemeriksaan dahak dan batuk yang benar untuk mendapatkan dahak yang kental dan purulen
8. Pengelola menjelaskan fungsi POT 1, dan POT 2 POT 1 : Dahak yang dikeluarkan saat bangun tidur pagi, POT 2 : Saat mau mengantar ke Puskesmas. kemudian diserahkan ke petugas laboratorium
9. Petugas laboratorium memeriksa kekentalan, warna, dan volume dahak. Dahak yang baik adalah berwarna kuning kehijauan (mukopurulen), kental dengan volume 3-5 ml. Bila volume kurang, atau bukan dahak yang dikeluarkan, petugas meminta agar penderita mengulangi pengambilan dahaknya
10. Jika tidak ada dahak yang keluar, pot dahak dianggap sudah terpakai dan dimusnahkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kontaminasi kuman TBC
11. Memberikan label pada dinding pot dahak yang memuat : nomor identitas sediaan dahak sesuai dengan TB.06
12. Petugas laboratorium mengisi FORM TB.05 dan mengantar pot dahak ke Puskesmas PRM dan melakukan apusan dahak penderita yang sudah diberi label. Apusan dahak diperiksa oleh petugas laboratorium puskesmas PRM dan hasil didapatkan paling cepat 3 hari setelah pengantaran
13. Apabila hasil tes BTA menunjukkan hasil Positif (+), Positif 2 (++), Positif 3 (+++), maka berikan pengobatan sesuai kategori I
15. Apabila hasil tes BTA Negatif namun curiga TB beri antibiotik spectrum luas. Bila ada perbaikan BUKAN TBC. Bila tidak ada perbaikan foto Rongent Thorax
UPTD PUSKESMAS KERENG BANGKIRAI/SOP/PELAYANAN KLINIS/TB - 2/2
7. Diagram AlirSuspek TBC Paru
pemeriksaan dahak mikroskopis Pagi- Sewaktu (P-S)
Hasil BTA Positif
Hasil BTA Negatif
TB
Foto Rongent Thorax
Antibiotik non OAT
pemeriksaan dahak mikroskopis Pagi- Sewaktu (P-S)
Hasil BTA Positif
Hasil BTA Negatif
Bukan TB
Foto Rongent Thorax
tidak ada ada
Hasil BTA Negatif
UPTD PUSKESMAS KERENG BANGKIRAI/SOP/PELAYANAN KLINIS/TB - 2/2
DATANG
LOKET PENDAFTARAN
POLIKLINIK UMUM
APOTIK
RUJUK RS?
LAB
PULANG