SOP Konversi BMN

download SOP Konversi BMN

of 416

Transcript of SOP Konversi BMN

TATACARA PROSEDUR KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA

DARI PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 97/PMK.06/2007 KE PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 29/PMK.06/2010

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA 2010

TATACARA PROSEDUR KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

DAFTAR ISIDAFTAR ISI ................................................................................................................. ABSTRAKSI.................................................................................................................. ISI BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ BAB II GAMBARAN UMUM KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA...................................................................................... BAB III PERUBAHAN/KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA..................................................................................................... BAB IV TINDAK LANJUT PERUBAHAN/KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA.................................................................. 20 LAMPIRAN FLOW DIAGRAM PROSES PERUBAHAN/KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA LEVEL 0 .................................................... 24 FLOW DIAGRAM PROSES PERUBAHAN/KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA LEVEL 1 .................................................... 25 FLOW DIAGRAM PROSES PERUBAHAN/KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA LEVEL 1.1 ................................................. 26 FLOW DIAGRAM PROSES PERUBAHAN/KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA LEVEL 1.2 ................................................. 27 FLOW DIAGRAM PROSES PERUBAHAN/KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA LEVEL 1.3 ................................................. 28 FORMAT KERTAS KERJA PERUBAHAN/KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA TINGKAT KUASA PENGGUNA BARANG ... 29 8 5 2 i 1

DAFTAR ISI

i

TATACARA PROSEDUR KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

CARA PENGISIAN FORMAT KERTAS KERJA PERUBAHAN/KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA TINGKAT KUASA PENGGUNA BARANG............................................................................... 33 FORMAT KERTAS KERJA PERUBAHAN/KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA TINGKAT SELAIN KUASA PENGGUNA BARANG............................................................................................................... 35 CARA PENGISIAN FORMAT KERTAS KERJA PERUBAHAN/KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA TINGKAT SELAIN KUASA PENGGUNA BARANG .................................................................. 38 FORMAT DAFTAR BMN HASIL PERUBAHAN/KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA YANG BERPINDAH AKUN PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA .................................................................... 40 CARA PENGISIAN FORMAT DAFTAR BMN HASIL PERUBAHAN/KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA YANG BERPINDAH AKUN PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA ........................... 42 FORMAT DAFTAR BMN HASIL PERUBAHAN/KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA YANG TIDAK TERMIGRASI PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA .................................................................... 44 CARA PENGISIAN FORMAT DAFTAR BMN HASIL PERUBAHAN/KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA YANG TIDAK TERMIGRASI PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA..................................... 45

-----

DAFTAR ISI

ii

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA DARI PMK NOMOR 97/PMK.06/2007 KE PMK NOMOR 29/PMK.06/2010

ABSTRAK Standar Operasional Prosedur (SOP) Konversi Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara (BMN) adalah pedoman atau acuan untuk melakukan Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN dari PMK Nomor 97/PMK.06/2007 ke PMK Nomor 29/PMK.06/2010 sesuai dengan level Organisasi Penatausahaan BMN yang bersangkutan. Tujuan SOP adalah menetapkan serangkaian hal mengenai apa yang harus dilakukan oleh Satuan Kerja (satker) di lingkungan Kementerian Negara/Lembaga (K/L) untuk melakukan Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN.

ABSTRAKSI

1

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sebagai pelaksanaan dari ketentuan Pasal 67 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008, dan untuk menjamin terlaksananya tertib administrasi dan tertib pengelolaan BMN, telah diterbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 97/PMK.06/2007 tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara. Dalam PMK Nomor 97/PMK.06/2007 diatur pemberian kode BMN sesuai dengan penggolongan dan kodefikasi masing-masing BMN. Namun demikian, seiring dengan perkembangan teknologi, jenis BMN terus berkembang. Selain itu, untuk kepentingan penyusunan Neraca yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, perlu dilakukan penyelarasan kodefikasi BMN dengan Bagan Akun Standar. Menindaklanjuti hal tersebut, maka dibuat suatu pedoman baru yang mengatur tentang penggolongan dan kodefikasi BMN sebagai pengganti PMK Nomor 97/PMK.06/2007 yaitu PMK Nomor 29/PMK.06/2010. Implementasi PMK Nomor 29/PMK.06/2010 berpengaruh terhadap perubahan database BMN dari tingkat Kuasa Pengguna Barang sampai dengan tingkat Pengguna Barang, yang selanjutnya juga berpengaruh terhadap database Pengelola Barang, untuk itu perlu dibuat suatu aplikasi yang menjembatani perubahan dari kodefikasi lama ke kodefikasi baru. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses konversi dan meminimalisir terjadinya kesalahan pada saat konversi database dari kodefikasi lama ke kodefikasi baru. I.2 Maksud dan Tujuan SOP Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN ini dimaksudkan sebagai pedoman atau acuan untuk melakukan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN dari PMK Nomor 97/PMK.06/2007 ke PMK Nomor 29/PMK.06/2010 sesuai dengan level Organisasi Penatausahaan BMN yang bersangkutan. Tujuan penyusunan SOP ini untuk memudahkan K/L dan Pengelola Barang dalam melakukan tata urutan proses konversi. I.3 Ruang Lingkup2

BAB I PENDAHULUAN

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

SOP Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN mengatur mengenai tata cara melakukan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN sesuai tahap dan level Organisasi Penatausahaan BMN. Tahap-tahap yang dimaksud di atas adalah sebagai berikut: 1. Tahap Pra Pelaksanaan Merupakan tahap awal/persiapan yang harus dilakukan oleh Unit Penatausahaan BMN sebelum proses pelaksanaan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN. 2. Tahap Pelaksanaan Merupakan tahap yang harus dilakukan oleh Unit Penatausahaan BMN pada saat proses pelaksanaan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN. 3. Tahap Pasca Pelaksanaan Merupakan tahap yang harus dilakukan oleh Unit Penatausahaan BMN setelah proses pelaksanaan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN. Adapun level Organisasi Penatausahaan BMN dimaksud di atas adalah sebagai berikut: 1. Level Kuasa Pengguna Barang (KPB) Merupakan unit yang melakukan penatausahaan BMN pada tingkat satker/Kuasa Pengguna Barang. 2. Level Pembantu Pengguna Barang Wilayah (PPB-W) Merupakan unit yang membantu melakukan penatausahakan BMN pada tingkat wilayah atau unit kerja lain yang ditetapkan sebagai Pembantu Pengguna Barang Wilayah oleh Pengguna Barang. 3. Level Pembantu Pengguna Barang Eselon I (PPB-E I) Merupakan unit yang membantu melakukan penatausahakan BMN pada tingkat Eselon I. 4. Level Pengguna Barang (PB) Merupakan unit yang membantu melakukan penatausahakan BMN pada tingkat Pengguna Barang. I.4 Sistematika Penyajian SOP Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN disusun secara sistematis dan terinci untuk memberikan kemudahan bagi para pelaksana penatausahaan BMN,

BAB I PENDAHULUAN

3

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

pengembang aplikasi terkait, dan pihak terkait lainnya untuk memahami proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN, dengan sistematika penyajian sebagai berikut: 1. BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, dan sistematika penyajian SOP. 2. BAB II GAMBARAN UMUM KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum perubahan dari PMK Nomor 97/PMK.06/2007 ke PMK Nomor 29/PMK.06/2010. 3. BAB III KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN Dalam bab ini diuraikan mengenai tata cara konversi penggolongan dan kodefikasi BMN. 4. BAB IV TINDAK LANJUT KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN Dalam bab ini diuraikan mengenai tindak lanjut dari proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN.

BAB I PENDAHULUAN

4

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

BAB II GAMBARAN UMUM KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN Penggolongan adalah kegiatan untuk menetapkan secara sistematis mengenai BMN ke dalam golongan, bidang, kelompok, sub kelompok, dan sub-sub kelompok. Kodefikasi adalah pemberian kode BMN sesuai dengan penggolongan masing-masing BMN. Kode BMN dimaksud terdiri dari 10 (sepuluh) angka/digit yang terbagi dalam lima kelompok kode dengan susunan sebagai berikut: X . X X . X X . X X . X X X

Satu angka/digit pertama Dua angka/digit kedua Dua angka/digit ketiga Dua angka/digit keempat Tiga angka/digit kelima

: menunjukkan kode Golongan Barang : menunjukkan kode Bidang Barang : menunjukkan kode Kelompok Barang : menunjukkan kode Sub Kelompok Barang : menunjukkan kode Sub-sub Kelompok Barang

Terdapat beberapa perubahan terkait penggolongan dan kodefikasi BMN dari PMK Nomor 97/PMK.06/2007 ke PMK Nomor 29/PMK.06/2010, antara lain: 1. Penambahan kode BMN baru Terdapat beberapa penambahan kode BMN baru yang merupakan usulan dari K/L. Usulan tersebut kemudian dikaji bersama antara Direktorat Jenderal Kekayan Negara (DJKN), Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb), dan K/L, sebelum kemudian ditetapkan. Diantara kode BMN baru pada PMK Nomor 29/PMK.06/2010, terdapat kode untuk Aset Tetap Renovasi. Adapun pencatatan Aset Tetap Renovasi tersebut dilakukan melalui transaksi dalam aplikasi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). Aset Tetap milik Pemerintah Pusat yang tercatat pada Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang sebagai Aset Tetap Renovasi, seyogyanya dilakukan serah terima dengan satker yang memiliki BMN tersebut paling lambat pada akhir tahun anggaran. Dalam hal ini, Aset Tetap Renovasi hanya merupakan akun perkiraan transisi. (Daftar Penambahan kode BMN terlampir)

BAB II GAMBARAN UMUM KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

5

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

2. Perubahan dari beberapa kode BMN menjadi satu kode BMN (many to one) Kode-kode BMN yang memiliki makna sama, ditetapkan menjadi satu kode BMN yang disepakati. Proses reklasifikasi kode BMN tersebut dilakukan melalui aplikasi Konversi BMN. 3. Perubahan dari satu kode BMN menjadi beberapa kode BMN (one to many) Dengan adanya penambahan kode baru, BMN yang dicatat dengan menggunakan kode tampungan sementara/sub-sub kelompok lainnya (999) harus direklasifikasi menjadi kode BMN baru yang sudah disediakan. Proses reklasifikasi kode BMN tersebut dilakukan dengan cara merekam transaksi reklasifikasi keluar dan masuk dalam aplikasi SIMAK-BMN secara manual. Proses ini dikecualikan untuk BMN yang belum ada kodenya pada peraturan yang baru, sehingga masih tetap dicatat dengan menggunakan kode tampungan sementara/sub-sub kelompok lainnya (999). 4. Perubahan kodefikasi BMN Untuk kepentingan penyusunan Laporan Posisi BMN di Neraca, perlu dilakukan penyesuaian kode BMN (khususnya golongan BMN) dengan Bagan Akun Standar (BAS). Hal ini yang menjadi dasar pemikiran perubahan kode BMN. Secara umum perubahan pada tingkat Golongan BMN digambarkan dengan ilustrasi sebagai berikut: URAIAN GOLONGAN BMN LAMA (PMK 97/PMK.06/2007) BARANG TIDAK BERGERAK BARANG BERGERAK HEWAN, IKAN, DAN TANAMAN PERSEDIAAN KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN ASET TAK BERWUJUD KODE GOLONGAN BMN 1 2 3 4 5 6 7 86

URAIAN GOLONGAN BMN BARU (PMK 29/PMK.06/2010) PERSEDIAAN TANAH PERALATAN DAN MESINGEDUNG DAN BANGUNAN

JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN ASET TETAP LAINNYA KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN ASET TAK BERWUJUD

(Daftar Perubahan kodefikasi BMN terlampir)BAB II GAMBARAN UMUM KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

5. Pergeseran Akun Neraca Terdapat beberapa perubahan kode BMN yang berakibat kepada pergeseran Akun Neraca, yaitu pergeseran dari Akun Peralatan dan Mesin ke Akun Persediaan, Akun Gedung dan Bangunan ke Akun Peralatan dan Mesin, dan Akun Aset Tetap Lainnya ke Akun Peralatan dan Mesin. (Daftar BMN yang bergeser Akun Neraca terlampir) Guna memudahkan pihak-pihak terkait untuk melakukan perubahan dalam rangka pengimplementasian peraturan baru tersebut, perlu dibuat suatu aplikasi yang mengakomodir perubahan-perubahan tersebut di atas, termasuk pengurutan kembali Nomor Urut Pendaftaran (NUP). Proses konversi kodefikasi BMN dilakukan oleh K/L setelah terlebih dahulu ada pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan.

BAB II GAMBARAN UMUM KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

7

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

BAB III KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN Sebagai upaya menciptakan keseragaman mengenai perlakuan terhadap proses konversi penggolongan dan kodefikasi Barang Milik Negara (BMN) pada seluruh satker di lingkungan K/L, diperlukan suatu prosedur kerja yang standar (Standar Operasional Prosedur/SOP). Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN dari PMK Nomor 97/PMK.06/2007 ke PMK Nomor 29/PMK.06/2010 sesuai dengan level Organisasi Penatausahaan BMN yang bersangkutan. SOP ini menjelaskan mengenai 3 (tiga) tahap konversi penggolongan dan kodefikasi BMN, yaitu Tahap Pra Pelaksanaan, Tahap Pelaksanaan, dan Tahap Pasca Pelaksanaan. Disamping menjelaskan tahap konversi penggolongan dan kodefikasi BMN, SOP ini juga menjelaskan mengenai level (unit) yang melaksanakan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN. Terdapat 4 (empat) level/unit yang melaksanakan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN, yaitu level Kuasa Pengguna Barang (KPB), level Pembantu Pengguna Barang Wilayah (PPB-W), level Pembantu Pengguna Barang Eselon I (PPB-E I), dan level Pengguna Barang (PB). Level selain Kuasa Pengguna Barang, hanya melakukan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN terhadap satker-satker yang sudah tidak aktif (pasif/mati) akan tetapi belum dilakukan proses pengelolaan BMN (alih status/transfer/hibah/penghapusan). Proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN dilakukan oleh Pembantu Pengguna Barang Eselon I hanya jika Pembantu Pengguna Barang Wilayah belum terbentuk/belum berjalan secara efektif, dan jika jenis kewenangan dari satker yang sudah mati tersebut adalah Kantor Pusat (KP). Pengguna Barang hanya melakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN terhadap satker yang merangkap Eselon I yang sudah tidak aktif (pasif/mati).

BAB III KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

8

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

KPB

PPB-W

PPB-E1

PB

Satker Mati?

TIDAK

Proses Konversi

YA

J.K. = KANTOR PUSAT?

YA

Proses Konversi

TIDAK

PPB-W AKTIF?

YA

Proses Konversi

TIDAK

PPB-E1 AKTIF?

YA

Proses Konversi

TIDAK

Proses Konversi

Ilustrasi di atas menggambarkan berbagai kemungkinan level/unit yang melakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi Barang Milik Negara.

BAB III KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

9

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

I. TAHAP PRA PELAKSANAAN Tahap Pra Pelaksanaan merupakan langkah-langkah awal yang harus disiapkan unit penatausahaan BMN sebelum dilakukan proses pelaksanaan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN. Terdapat 2 (dua) level/unit yang melakukan tahap Pra Pelaksanaan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN, yaitu: I.1 Level Kuasa Pengguna Barang Pada tahap ini, Kuasa Pengguna Barang harus melakukan instalasi aplikasi Konversi BMN, yang terdiri dari Aplikasi Konversi Persediaan dan Aplikasi Konversi SIMAK-BMN, sebagai alat bantu konversi data BMN dan mengisi beberapa bagian dari Kertas Kerja Konversi Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara Tingkat Kuasa Pengguna Barang (terlampir), yaitu: 1. Nilai Persediaan Nilai Persediaan menurut Aplikasi Persediaan seharusnya sama dengan Nilai Persediaan pada Aplikasi SIMAK-BMN pada Periode Semesteran/Tahunan. Apabila terdapat perbedaan diantara kedua Nilai Persediaan tersebut maka terlebih dahulu dilakukan penelusuran Nilai Persediaan yang benar, untuk kemudian dilakukan penyesuaian Nilai Persediaan pada Aplikasi Persediaan atau Nilai Persediaan pada Aplikasi SIMAK-BMN. 2. Nilai Saldo Awal BMN Nilai Saldo Awal BMN tersebut seharusnya sama dengan Laporan Barang Kuasa Pengguna (LBKP) periode pelaporan audited sebelum dilakukan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN. Apabila terdapat perbedaan diantara kedua Nilai Saldo Awal BMN tersebut, maka terlebih dahulu dilakukan penelusuran Nilai Saldo Awal BMN yang benar, untuk kemudian dilakukan penyesuaian. 3. Nilai Laporan Posisi BMN di Neraca (Neraca Barang) menurut Aplikasi SIMAK-BMN Nilai Laporan Posisi BMN di Neraca (Neraca Barang) seharusnya sama dengan Nilai Aset pada Neraca Keuangan posisi tanggal dilakukan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN. Apabila terdapat perbedaan diantara keduanya, terlebih dahulu dilakukan penelusuran, untuk kemudian dilakukan penyesuaian. Dalam hal perbedaan Nilai Neraca disebabkan oleh adanya jurnal aset, antara lain terkait Aset Tetap Renovasi dan Bantuan

BAB III KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

10

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS), maka harus diungkapkan pada kolom keterangan. 4. Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset Sebelum melakukan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN, terlebih dahulu dilakukan koreksi Inventarisasi dan Penilaian (IP) pada Aplikasi SIMAK-BMN, menurut Laporan Penilaian. Dalam hal koreksi IP nihil atau terdapat perbedaan antara koreksi IP pada Aplikasi SIMAK-BMN dengan Laporan Penilaiannya, maka perlu diungkapkan pada kolom keterangan. Pembahasan mengenai satker yang belum melakukan koreksi IP sampai dengan batas akhir Pelaporan Semester II Tahun Anggaran 2010, akan dibahas pada lebih lanjut pada BAB IV. Keseluruhan aktifitas di atas, dituangkan dalam suatu Kertas Kerja Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN Tingkat Kuasa Pengguna Barang, yang ditandatangani oleh penanggungjawab Kuasa Pengguna Barang (Kertas Kerja terlampir). I.2 Level Pembantu Pengguna Barang Wilayah/Pembantu Pengguna Barang Eselon I/ Pengguna Barang Pada tahap ini, Pembantu Pengguna Barang Wilayah/Pembantu Pengguna Barang Eselon I/Pengguna Barang harus melakukan instalasi Aplikasi Konversi SIMAK-BMN, sebagai alat bantu konversi data BMN dan mengisi beberapa bagian dari Kertas Kerja Konversi Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara Tingkat Pembantu Pengguna Barang Wilayah/Pembantu Pengguna Barang Eselon I/Pengguna Barang (terlampir), yaitu: 1. Nilai Saldo Awal BMN menurut Aplikasi SIMAK-BMN Nilai Saldo Awal BMN tersebut seharusnya sama dengan Laporan Barang Pembantu Pengguna Wilayah (LBPP-W)/Laporan Barang Pembantu Pengguna Eselon I (LBPP-EI) periode pelaporan audited sebelum dilakukan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN. Apabila terdapat perbedaan diantara kedua Nilai Saldo Awal BMN tersebut, maka terlebih dahulu dilakukan penelusuran Nilai Saldo Awal BMN yang benar, untuk kemudian dilakukan penyesuaian. 2. Nilai Laporan Posisi BMN di Neraca (Neraca Barang) menurut Aplikasi SIMAK-BMN Nilai Laporan Posisi BMN di Neraca (Neraca Barang) seharusnya sama dengan nilai aset pada Neraca Keuangan posisi tanggal dilakukan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN. Apabila terdapat perbedaan diantara keduanya, terlebih dahulu dilakukanBAB III KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

11

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

penelusuran, untuk kemudian dilakukan penyesuaian. Dalam hal perbedaan Nilai Neraca disebabkan oleh adanya jurnal aset, antara lain terkait Aset Tetap Renovasi dan Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS), maka harus diungkapkan pada kolom keterangan. 3. Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset Koreksi IP pada Aplikasi SIMAK-BMN seharusnya sama dengan Laporan Penilaian. Dalam hal koreksi IP nihil atau terdapat perbedaan antara koreksi IP pada Aplikasi SIMAK-BMN dengan Laporan Penilaiannya, maka perlu diungkapkan pada kolom keterangan. Pembahasan mengenai satker yang belum melakukan koreksi IP sampai dengan batas akhir Pelaporan Semester II Tahun Anggaran 2010, akan dibahas pada lebih lanjut pada BAB IV. Keseluruhan aktifitas di atas, dituangkan dalam suatu Kertas Kerja Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN Tingkat Pembantu Pengguna Barang Wilayah/Pembantu Pengguna Barang Eselon I/Pengguna Barang, yang ditandatangani oleh penanggungjawab Pembantu Pengguna Barang Wilayah/Pembantu Pengguna Barang Eselon I/Pengguna Barang (Kertas Kerja terlampir). II. TAHAP PELAKSANAAN Tahap pelaksanaan merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan Unit Penatausahaan BMN pada saat proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN dilakukan. Terdapat 2 (dua) level/unit yang melakukan tahap pelaksanaan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN, yaitu: II.1 Level Kuasa Pengguna Barang Pada tahap ini, Kuasa Pengguna Barang melakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN tingkat Kuasa Pengguna Barang. Beberapa hal yang dilakukan pada saat proses konversi tersebut digambarkan secara umum sebagai berikut: A. Proses konversi Aplikasi Persediaan 1. Konversi Tabel Referensi Merupakan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN pada tabel-tabel dari Aplikasi Persediaan yang memuat informasi sebagai berikut:BAB III KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

12

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

a. Kode sub-sub kelompok barang beserta uraiannya; b. Kode jenis barang beserta uraian dan satuannya; c. Kode UAPPB-W beserta uraiannya; d. Kode UAKPB beserta uraiannya. 2. Konversi Tabel Utama Merupakan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN pada tabel-tabel dari Aplikasi Persediaan yang memuat informasi sebagai berikut: a. Transaksi barang persedian masuk; b. Transaksi barang persediaan keluar; c. Transaksi opname fisik. B. Proses konversi Aplikasi SIMAK-BMN 1. Konversi Tabel Referensi Merupakan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN pada tabel-tabel dari Aplikasi SIMAK-BMN yang memuat informasi sebagai berikut: a. Kode sub-sub kelompok barang beserta uraian; b. Kode UAPPB-W beserta uraiannya; c. Kode UAKPB beserta uraiannya. 2. Konversi Tabel Utama Merupakan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN pada tabel-tabel dari Aplikasi SIMAK-BMN yang memuat informasi sebagai berikut: a. Transaksi BMN (termasuk BMN Bersejarah dan Barang Pihak Ketiga); b. Transaksi Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP); c. Transaksi barang persediaan. 3. Konversi Tabel Pendukung Merupakan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN pada tabel-tabel dari Aplikasi SIMAK-BMN yang memuat informasi tambahan suatu BMN, yaitu: a. Surat Perintah Membayar (SPM)/Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D); b. Daftar Barang Ruangan (DBR); c. Daftar Barang Lainnya (DBL); d. Kartu Identitas Barang (KIB).

BAB III KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

13

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

Selanjutnya Kuasa Pengguna Barang harus mengisi beberapa bagian dari Kertas Kerja Konversi Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara Tingkat Kuasa Pengguna Barang (terlampir), yaitu : 1. Nilai Persediaan setelah dilakukan Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN menurut Aplikasi Persediaan Nilai Persediaan tersebut seharusnya sama dengan Nilai Persediaan sebelum dilakukan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN pada Aplikasi Persediaan. Apabila terdapat perbedaan diantara kedua Nilai Persediaan tersebut, maka perlu diungkapkan pada kolom keterangan. 2. Nilai Saldo Awal BMN setelah dilakukan Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN menurut Aplikasi SIMAK-BMN Nilai Saldo Awal BMN tersebut seharusnya sama dengan Nilai Saldo Awal BMN sebelum dilakukan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN pada Aplikasi SIMAK-BMN. Apabila terdapat perbedaan diantara kedua Nilai Saldo Awal BMN tersebut, maka perlu diungkapkan pada kolom keterangan. 3. Nilai Laporan Posisi BMN di Neraca (Neraca Barang) setelah dilakukan Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN menurut Aplikasi SIMAK-BMN Nilai Laporan Posisi BMN di Neraca (Neraca Barang) seharusnya sama dengan nilai aset pada Neraca Keuangan setelah dilakukan pengiriman data BMN setelah konversi penggolongan dan kodefikasi BMN. Apabila terdapat perbedaan diantara keduanya, maka perlu diungkapkan pada kolom keterangan. 4. Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset setelah dilakukan Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN menurut Aplikasi SIMAK-BMN Nilai koreksi IP pada Aplikasi SIMAK-BMN setelah dilakukan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN seharusnya sama dengan Nilai koreksi IP pada Aplikasi SIMAKBMN sebelum dilakukan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN. Apabila terdapat perbedaan diantara keduanya, maka perlu diungkapkan pada kolom keterangan. Keseluruhan aktifitas di atas, dituangkan dalam suatu Kertas Kerja Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN Tingkat Kuasa Pengguna Barang, yang ditandatangani oleh penanggungjawab Kuasa Pengguna Barang (Terlampir).BAB III KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

14

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

II.2 Level Pembantu Pengguna Barang Wilayah/Pembantu Pengguna Barang Eselon I/ Pengguna Barang Pada tahap ini, Pembantu Pengguna Barang Wilayah/Pembantu Pengguna Barang Eselon I/Pengguna Barang melakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN tingkat Pembantu Pengguna Barang Wilayah/Pembantu Pengguna Barang Eselon I/Pengguna Barang. Beberapa hal yang dilakukan pada saat proses konversi tersebut digambarkan secara umum sebagai berikut: A. Proses konversi Aplikasi SIMAK-BMN 1. Konversi Tabel Referensi Merupakan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN pada tabel-tabel dari Aplikasi SIMAK-BMN yang memuat informasi sebagai berikut: a. Kode sub-sub kelompok barang beserta uraian; b. Kode UAPPB-W beserta uraiannya; c. Kode UAKPB beserta uraiannya. 2. Konversi Tabel Utama Merupakan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN pada tabel-tabel dari Aplikasi SIMAK-BMN yang memuat informasi sebagai berikut: a. Transaksi BMN (termasuk BMN Bersejarah dan Barang Pihak Ketiga); b. Transaksi KDP; c. Transaksi Barang Persediaan. 3. Konversi Tabel Pendukung Merupakan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN pada tabel-tabel dari Aplikasi SIMAK-BMN yang memuat informasi tambahan suatu BMN, yaitu: a. Surat Perintah Membayar (SPM)/Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D); b. Daftar Barang Ruangan (DBR); c. Daftar Barang Lainnya (DBL); d. Kartu Identitas Barang (KIB). Selanjutnya Pembantu Pengguna Barang Wilayah/Pembantu Pengguna Barang Eselon I/Pengguna Barang harus mengisi beberapa bagian dari Kertas Kerja Konversi Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara Tingkat Pembantu Pengguna Barang

BAB III KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

15

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

Wilayah/Pembantu Pengguna Barang Eselon I/Pengguna Barang (terlampir), yaitu : 1. Nilai Saldo Awal BMN setelah dilakukan Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN menurut Aplikasi SIMAK-BMN Nilai Saldo Awal BMN tersebut seharusnya sama dengan Nilai Saldo Awal BMN sebelum dilakukan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN pada Aplikasi SIMAKBMN. Apabila terdapat perbedaan diantara kedua Nilai Saldo Awal BMN tersebut, maka perlu diungkapkan pada kolom keterangan. 2. Nilai Aset pada Neraca Keuangan setelah dilakukan pengiriman data BMN setelah Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN menurut Aplikasi SAK Nilai Aset pada Neraca Keuangan seharusnya sama dengan Nilai Laporan Posisi BMN di Neraca (Neraca Barang) setelah dilakukan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN. Apabila terdapat perbedaan diantara keduanya, maka perlu diungkapkan pada kolom keterangan. 3. Nilai Laporan Posisi BMN di Neraca (Neraca Barang) setelah dilakukan Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN menurut Aplikasi SIMAK-BMN Nilai Laporan Posisi BMN di Neraca (Neraca Barang) seharusnya sama dengan nilai aset pada Neraca Keuangan setelah dilakukan pengiriman data BMN setelah konversi penggolongan dan kodefikasi BMN. Apabila terdapat perbedaan diantara keduanya, maka perlu diungkapkan pada kolom keterangan. 4. Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset (Revaluasi) setelah dilakukan Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN menurut Laporan Penilaian dan Aplikasi SIMAKBMN Nilai koreksi IP pada Aplikasi SIMAK-BMN setelah dilakukan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN seharusnya sama dengan Nilai koreksi IP pada Aplikasi SIMAKBMN sebelum dilakukan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN. Apabila terdapat perbedaan diantara keduanya, maka perlu diungkapkan pada kolom keterangan. Keseluruhan aktifitas di atas, dituangkan dalam suatu Kertas Kerja Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN Tingkat Pembantu Pengguna Barang Wilayah/Pembantu Pengguna Barang Eselon I/Pengguna Barang, yang ditandatangani oleh penanggungjawab

BAB III KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

16

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

Pembantu Pengguna Barang Wilayah/Pembantu Pengguna Barang Eselon I/Pengguna Barang (Terlampir). III. TAHAP PENYELESAIAN Tahap penyelesaian merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan Unit Penatausahaan BMN setelah proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN dilakukan. Terdapat 2 (dua) level/unit yang melakukan tahap penyelesaian konversi penggolongan dan kodefikasi BMN, yaitu: III.1 Level Kuasa Pengguna Barang Pada tahap ini, Kuasa Pengguna Barang melakukan tindak lanjut hasil konversi penggolongan dan kodefikasi BMN tingkat Kuasa Pengguna Barang. Disamping itu Kuasa Pengguna Barang harus mengisi beberapa bagian dari Kertas Kerja Konversi Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara Tingkat Kuasa Pengguna Barang (terlampir). Beberapa hal yang harus diperhatikan setelah selesai melakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN adalah sebagai berikut: 1. Proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN dapat mengakibatkan terjadinya pergeseran akun, baik internal Aset Tetap, maupun antara Aset Tetap dan Persediaan. Pergeseran akun-akun tersebut antara lain: a. Pergeseran dari akun Peralatan dan Mesin ke akun Persediaan; b. Pergeseran dari akun Gedung dan Bangunan ke akun Peralatan dan Mesin; c. Pergeseran dari akun Aset Tetap Lainnya ke akun Peralatan dan Mesin. Apabila terdapat BMN yang mengalami pergeseran akun, maka perlu diungkapkan pada Kertas Kerja Konversi Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara. Adapun rincian dari BMN yang bergeser akun tersebut dilampirkan dalam bentuk Daftar Barang Milik Negara Hasil Konversi Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara Yang Berpindah Akun. 2. Pada proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN, dimungkinkan terdapat BMN yang tidak terkonversi. Hal tersebut antara lain diakibatkan oleh: a. Kode BMN yang digunakan dalam melakukan penatausahaan BMN tidak sesuai dengan peraturan sebelumnya, yaitu PMK Nomor 97/PMK.06/2007;BAB III KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

17

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

b. Terdapat transaksi perubahan dan/atau penghapusan tetapi tidak memiliki transaksi perolehan. Apabila terdapat BMN yang tidak terkonversi, maka perlu diungkapkan pada Kertas Kerja Konversi Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara. Adapun rincian dari BMN yang bergeser akun tersebut dilampirkan dalam bentuk Daftar Barang Milik Negara Hasil Konversi Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara Yang Tidak Termigrasi. 3. Melakukan Pengecekkan Perubahan Kode BMN lama ke Kode BMN baru beserta NUP lama dan NUP baru. 4. Mencetak Laporan Posisi BMN di Neraca Hasil Migrasi, untuk selanjutnya dilampirkan bersama dengan Kertas Kerja Konversi Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara. III.2 Level Pembantu Pengguna Barang Wilayah/Pembantu Pengguna Barang Eselon I/ Pengguna Barang Pada tahap ini, Pembantu Pengguna Barang Wilayah/Pembantu Pengguna Barang Eselon I/Pengguna Barang melakukan tindak lanjut hasil konversi penggolongan dan kodefikasi BMN tingkat Pembantu Pengguna Barang Wilayah/Pembantu Pengguna Barang Eselon I/Pengguna Barang. Disamping itu Pembantu Pengguna Barang Wilayah/Pembantu Pengguna Barang Eselon I/Pengguna Barang harus mengisi beberapa bagian dari Kertas Kerja Konversi Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara Tingkat Pembantu Pengguna Barang Wilayah/Pembantu Pengguna Barang Eselon I/Pengguna Barang (terlampir). Beberapa hal yang harus diperhatikan setelah selesai melakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN adalah sebagai berikut: 1. Proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN dapat mengakibatkan terjadinya pergeseran akun, baik internal Aset Tetap, maupun antara Aset Tetap dan Persediaan. Pergeseran akun-akun tersebut antara lain: a. Pergeseran dari akun Peralatan dan Mesin ke akun Persediaan; b. Pergeseran dari akun Gedung dan Bangunan ke akun Peralatan dan Mesin; c. Pergeseran dari akun Aset Tetap Lainnya ke akun Peralatan dan Mesin. Apabila terdapat BMN yang mengalami pergeseran akun, maka perlu diungkapkan pada Kertas Kerja Konversi Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara. Adapun rincianBAB III KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

18

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

dari BMN yang bergeser akun tersebut dilampirkan dalam bentuk Daftar Barang Milik Negara Hasil Konversi Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara Yang Berpindah Akun. 2. Pada proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN, dimungkinkan terdapat BMN yang tidak terkonversi. Hal tersebut antara lain diakibatkan oleh: a. Kode BMN yang digunakan dalam melakukan penatausahaan BMN tidak sesuai dengan peraturan sebelumnya, yaitu PMK Nomor 97/PMK.06/2007; b. Terdapat transaksi perubahan dan/atau penghapusan tetapi tidak memiliki transaksi perolehan. Apabila terdapat BMN yang tidak terkonversi, maka perlu diungkapkan pada Kertas Kerja Konversi Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara. Adapun rincian dari BMN yang tidak termigrasi tersebut dilampirkan dalam bentuk Daftar Barang Milik Negara Hasil Konversi Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara Yang Tidak Termigrasi. 3. Melakukan Pengecekkan Perubahan Kode BMN lama ke Kode BMN baru beserta NUP lama dan NUP baru. 4. Mencetak Laporan Posisi BMN di Neraca Hasil Migrasi, untuk selanjutnya dilampirkan bersama dengan Kertas Kerja Konversi Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara.

BAB III KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

19

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

BAB IV TINDAK LANJUT KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

Pada kondisi tertentu konversi penggolongan dan kodefikasi Barang Milik Negara (BMN) berakibat pada pergeseran akun internal Aset Tetap, antara Aset Tetap dan Persediaan, serta BMN yang tidak terkonversi. Hal tersebut disamping harus diungkapkan pada Kertas Kerja Konversi Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara, juga memerlukan tindak lanjut satker, khususnya tindakan-tindakan yang memerlukan verifikasi dan penelusuran di lapangan. 1. Satker yang Sudah Tidak Aktif (Pasif/Mati) Apabila terdapat satker yang sudah tidak aktif (pasif/mati), maka BMN pada satker tersebut harus tetap dilakukan konversi penggolongan dan kodefikasi BMN. Proses konversi tersebut dilakukan oleh level selain KPB dengan menggunakan Menu Migrasi Sub Menu Migrasi UAPPB-W/UAPPB-E1/UAPB. 2. Pergeseran BMN dari Akun Peralatan dan Mesin ke Akun Persediaan (Intrakomptabel) Sebagai tindak lanjut BMN yang berpindah dari akun Aset Tetap (Intrakomptabel) ke akun Persediaan, satker perlu melakukan pencatatan secara manual pada Aplikasi Persediaan. BMN tersebut dibukukan pada Aplikasi Persediaan menggunakan menu Transaksi Sub Menu Konversi Hasil Migrasi dengan kode sub-sub kelompok BMN 1.01.02.04.999.999999 {Suku Cadang Alat Laboratorium Lainnya (Hasil Migrasi)} dan/atau 1.01.01.03.999.999999 {Bahan Peledak Lainnya (Hasil Migrasi)}. Nilai kuantitas barang diisi dengan angka 1 dengan nilai perolehan sesuai dengan akumulasi rupiah aset pada Daftar BMN Hasil Migrasi Yang Berpindah Akun Dari Aset Tetap Ke Aset Lancar (Persediaan) Intrakomptabel. Daftar tersebut dapat dicetak melalui menu Proses Migrasi sub menu Kirim BMN Pindah Akun pada Aplikasi SIMAK-BMN. Setelah dilakukan pencatatan, satker harus melakukan pengiriman ke Aplikasi SIMAKBMN dengan menekan tombol Kirim ke SIMAK BMN pada form yang sama. Selanjutnya pada saat proses opname fisik dilakukan pengecekan terhadap BMN yang berpindah dari akun Aset Tetap ke akun Persediaan. Lalu dilakukan koreksi pencatatan terhadap Persediaan tersebut melalui menu Transaksi Sub Menu Hasil Opname Fisik.BAB IV TINDAK LANJUT KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

20

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

Ilustrasi: Setelah dilakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN, terdapat informasi sebagai berikut: a. 1.01.02.04.999.999999 senilai Rp. 1.000.000 b. 1.01.01.03.999.999999 senilai Rp. 1.500.000 Setelah itu dilakukan pencatatan transaksi melalui menu Transaksi sub menu Konversi Hasil Migrasi pada Aplikasi Persediaan dengan kuantitas masing-masing sebesar 1. Lalu dilakukan pengiriman ke Aplikasi SIMAK-BMN melalui menu pengiriman pada form yang sama. Pada proses opname fisik di akhir periode pelaporan, ternyata diketahui bahwa kuantitas BMN tersebut masih sesuai dengan Daftar BMN Hasil Migrasi Yang Berpindah Akun Dari Aset Tetap Ke Aset Lancar (Persediaan), yaitu: a. 1.01.02.04.999.999999 sebanyak 2 buah senilai @Rp. 500.000 b. 1.01.01.03.999.999999 sebanyak 2 buah senilai @Rp. 750.000 Setelah itu dilakukan koreksi pencatatan BMN melalui menu Transaksi sub menu Hasil Opname Fisik. a. 1.01.02.04.999.999999 dicatat dengan kuantitas 0 b. 1.01.01.03.999.999999 dicatat dengan kuantitas 0 Kemudian dilakukan pencatatan berdasarkan Berita Acara Opname Fisik melalui menu Transaksi sub menu Hasil Opname Fisik. Kode Jenis Barang disesuaikan berdasarkan fisik BMN, sedangkan Nilai dan Kuantitas BMN disesuaikan dengan Berita Acara Opname Fisik. 3. Pergeseran BMN dari Akun Peralatan dan Mesin ke Akun Persediaan (Ekstrakomptabel) Sebagai tindak lanjut BMN yang berpindah dari akun Aset Tetap (Ekstrakomptabel) ke akun Persediaan, satker perlu melakukan pencatatan secara manual pada Aplikasi Persediaan. BMN tersebut dibukukan pada Aplikasi Persediaan menggunakan menu Transaksi Sub Menu Saldo Awal dengan kode sub-sub kelompok BMN yang sesuai dengan fisik BMN tersebut. Nilai kuantitas barang diisi sesuai dengan kuantitas BMN yang berpindah akun dengan nilai perolehan sesuai dengan Nilai BMN yang berpindah akun Daftar BMN Hasil Migrasi Yang Berpindah Akun Dari Aset Tetap Ke Aset Lancar (Persediaan) Ekstrakomptabel.BAB IV TINDAK LANJUT KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

21

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

Daftar tersebut dapat dicetak melalui menu Proses Migrasi sub menu Kirim BMN Pindah Akun pada Aplikasi SIMAK-BMN. Setelah dilakukan pencatatan, satker harus melakukan pengiriman ke Aplikasi SIMAKBMN melalui proses kirim reguler (semesteran). Selanjutnya pada saat proses opname fisik dilakukan pengecekan terhadap BMN yang berpindah dari akun Aset Tetap ke akun Persediaan. Lalu dilakukan koreksi pencatatan terhadap Persediaan tersebut melalui menu Transaksi Sub Menu Hasil Opname Fisik. Kemudian dilakukan pencatatan berdasarkan Berita Acara Opname Fisik melalui menu Transaksi sub menu Hasil Opname Fisik. Kode Jenis Barang disesuaikan berdasarkan fisik BMN, sedangkan Nilai dan Kuantitas BMN disesuaikan dengan Berita Acara Opname Fisik. 4. Pergeseran BMN Antar Akun Aset Tetap Sebagai tindak lanjut BMN yang bergeser Antar Akun Aset Tetap, proses reklasifikasi dilakukan secara otomatis pada saat dilakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN. Setelah itu dilakukan proses pengiriman data ke SAK melalui menu Proses Migrasi sub menu Kirim BMN Pindah Akun pada Aplikasi SIMAK-BMN. 5. BMN yang Tidak Terkonversi BMN yang tidak terkonversi menyebabkan nilai BMN sebelum dan setelah konversi tidak sama. Terhadap BMN yang tidak terkonversi, dilakukan penelusuran secara manual. Apabila BMN secara fisik ada, maka pencatatan BMN tersebut dilakukan melalui menu Transaksi BMN sub menu Saldo Awal BMN. Terkait nilai dan kuantitas, disesuaikan dengan Daftar BMN Yang Tidak Termigrasi pada menu Proses Migrasi sub menu Kirim BMN Tak Termigrasi pada Aplikasi SIMAK-BMN. Setelah itu dilakukan proses pengiriman data ke SAK melalui menu pengiriman dengan menekan tombol Kirim ke SAK pada form yang sama. 6. Koreksi Inventarisasi dan Penilaian oleh Tim Penertiban Aset Belum dibukukan Apabila sampai dengan batas akhir Pelaporan Semester II Tahun Anggaran 2010 belum dilakukan koreksi IP pada Aplikasi SIMAK-BMN, maka proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN tetap dijalankan. Adapun koreksi IP dilakukan pada periode berikutnya secara manual. Dikarenakan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN mengakibatkan perubahan kode BMN dan NUP, maka proses koreksi IP dilakukanBAB IV TINDAK LANJUT KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

22

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

dengan terlebih dahulu membandingkan kode BMN dan NUP pada Laporan Penilaian (lama) dengan kode BMN dan NUP baru pada Daftar BMN Hasil Migrasi. Daftar BMN Hasil Migrasi dapat dicetak pada Aplikasi SIMAK-BMN. Jenis transaksi yang digunakan untuk melakukan koreksi IP adalah Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset (205). 7. Koreksi Inventarisasi dan Penilaian pada Aplikasi SIMAK-BMN Berbeda dengan Laporan Penilaian Apabila terdapat perbedaan antara koreksi IP pada Aplikasi SIMAK-BMN dengan Laporan Penilaiannya, maka terlebih dahulu dilakukan penelusuran dengan cara melakukan koordinasi dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) setempat. 8. Kapitalisasi BMN yang Mengalami Pergeseran Akun Proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN tidak mengakibatkan perubahan kapitalisasi BMN. 9. Database dan Aplikasi SIMAK-BMN 2009 Setelah dilakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN, Database dan Aplikasi SIMAK-BMN 2009 tetap dipertahankan keberadaannya, baik berupa file back-up maupun berupa database (DBBMN).

BAB IV TINDAK LANJUT KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

23

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

FLOW DIAGRAM PROSES KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN LEVEL 0

FLOW DIAGRAM PROSES KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN LEVEL 0

24

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

FLOW DIAGRAM PROSES KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN LEVEL 1

FLOW DIAGRAM PROSES KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN LEVEL 1

25

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

FLOW DIAGRAM PROSES KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN LEVEL 1.1

FLOW DIAGRAM PROSES KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN LEVEL 1.1

26

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

FLOW DIAGRAM PROSES KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN LEVEL 1.2

1.1 PRA KONVERSI 1.2 KONVERSICEK NILAI PERSEDIAAN PADA APLIKASI PERSEDIAAN SEBELUM & SETELAH KONVERSI PROSES KONVERSI DATA PERSEDIAAN CEK NILAI SALDO AWAL BMN PADA APLIKASI SIMAK-BMN SEBELUM & SETELAH KONVERSI

PENGUNGKAPAN DALAM KERTAS KERJA

PENGUNGKAPAN DALAM KERTAS KERJA

PROSES KONVERSI DATA BMN

CEK NILAI BMN PADA APLIKASI SIMAK-BMN DAN APLIKASI SAK SEBELUM DAN SETELAH KONVERSI

PENGUNGKAPAN DALAM KERTAS KERJA

CEK NILAI KOREKSI IP PADA APLIKASI SIMAKBMN SEBELUM & SETELAH KONVERSI

PENGUNGKAPAN DALAM KERTAS KERJA

1.3 PASCA KONVERSI

FLOW DIAGRAM PROSES KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN LEVEL 1.2

27

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

FLOW DIAGRAM PROSES KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN LEVEL 1.3

1.2 KONVERSI

1.3

PASCA KONVERSI

ADA CEK BMN HASIL KONVERSI YANG BERPINDAH AKUN DAFTAR BMN HASIL KONVERSI YANG BERPINDAH AKUN

PENGUNGKAPAN DALAM KERTAS KERJA

TIDAK ADA

PENGIRIMAN DATA DARI APLIKASI SIMAK-BMN KE APLIKASI SAK ADA

PENGIRIMAN DATA DARI APLIKASI PERSEDIAAN KE APLIKASI SIMAK-BMN

CEK BMN HASIL KONVERSI YANG TIDAK TERKONVERSI

PENGUNGKAPAN DALAM KERTAS KERJA

DAFTAR BMN HASIL KONVERSI YANG TIDAK TERMIGRASI

PENGIRIMAN DATA DARI APLIKASI SIMAK-BMN KE APLIKASI SAK TIDAK ADA

CEK KODE BMN NUP BARU

LAPORAN POSISI BMN DI NERACA HASIL MIGRASI

PERSEDIAAN & SIMAK-BMN 2010

FLOW DIAGRAM PROSES KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN LEVEL 1.3

28

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

FORMAT KERTAS KERJA KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA TINGKAT KUASA PENGGUNA BARANG KOP SURAT

KERTAS KERJA KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA PADA .................... PER TANGGAL ....................I. DAFTAR ISIAN PERSEDIAANKode Perkiraan 115111 115112 115113 115114 115121 115122 115123 115124 115125 115126 115127 115131 115132 115191 115192 115199 Nilai Sebelum Konversi Uraian Akun Barang Konsumsi Amunisi Bahan untuk Pemeliharaan Suku Cadang Pita Cukai, Materai dan Leges Tanah Bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada Masyarakat Hewan dan Tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada Masyarakat Peralatan dan Mesin untuk dijual atau diserahkan kepada Masyarakat Jalan, Irigasi dan Jaringan untuk diserahkan kepada Masyarakat Aset Tetap Lainnya untuk diserahkan kepada Masyarakat Aset Lain-Lain untuk diserahkan kepada Masyarakat Bahan Baku Barang dalam Proses Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga - jaga Persediaan Barang Hasil Sitaan Persediaan Lainnya TOTAL Aplikasi Persediaan999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999

Nilai Setelah Konversi Selisih Aplikasi Persediaan999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999

Aplikasi SIMAK-BMN999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999

Aplikasi SIMAK-BMN999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999

Selisih999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999

999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999

999.999.999

999.999.999

999.999.999

999.999.999

999.999.999

999.999.999

999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999

999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999

999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999

999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999

999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999

999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999

(1)

(2)

(1)-(2)

(3)

(4)

(3)-(4)

KETERANGANA. TAHAP PRA PELAKSANAAN Terdapat selisih antara Nilai pada Aplikasi persediaan dan Aplikasi SIMAK-BMN, yaitu sebesar Rp. .......... (1) - (2) ........... Hal tersebut antara lain disebabkan oleh: 1. ................................. ................................. 2. ................................. ................................. B. TAHAP PASCA PELAKSANAAN Terdapat selisih antara Nilai pada Aplikasi persediaan dan Aplikasi SIMAK-BMN, yaitu sebesar Rp. .......... (3) - (4) ........... Hal tersebut antara lain disebabkan oleh: 1. ................................. ................................. 2. ................................. .................................FORMAT KERTAS KERJA KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA TINGKAT KUASA PENGGUNA BARANG

29

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

II. DAFTAR ISIAN SALDO AWAL BMNKode Perkiraan 1151 131111 131311 131511 131711 131712 131713 131921 132111 153111 153121 153131 153141 153191 154112 Persediaan Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan dan Jembatan Irigasi Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi Dalam pengerjaan Goodwill Hak Cipta Royalti Paten Aset Tak Berwujud Lainnya Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan TOTAL Uraian Akun Nilai Sebelum Konversi Aplikasi SIMAK-BMN999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999

LBKP999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999

Selisih999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999

Nilai Setelah Konversi999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999

(1)

(2)

(1)-(2)

(3)

KETERANGANA. TAHAP PRA PELAKSANAAN Terdapat selisih antara Nilai pada Laporan Barang Kuasa Pengguna (LBKP) dan Aplikasi SIMAKBMN, yaitu sebesar Rp. .......... (1) - (2) ........... Hal tersebut antara lain disebabkan oleh: 1. ................................. ................................. 2. ................................. ................................. B. TAHAP PASCA PELAKSANAAN Terdapat selisih antara Nilai Saldo Awal BMN Sebelum dan setelah dilakukan Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN pada aplikasi SIMAK-BMN, yaitu sebesar Rp. .......... (2) - (3) ........... Hal tersebut antara lain disebabkan oleh: 1. ................................. ................................. 2. ................................. .................................

III. DAFTAR ISIAN NILAI BMN PADA APLIKASI SAK DAN SIMAK-BMNKode Perkiraan 1151 131111 131311 131511 13171 131921 132111 1531 154112 Uraian Akun Persediaan Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi Dalam pengerjaan Aset Tak Berwujud Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan TOTAL Nilai Sebelum Konversi Aplikasi Aplikasi Selisih SAK SIMAK-BMN999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999

Aplikasi SAK

Nilai Setelah Konversi Aplikasi Selisih SIMAK-BMN999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999

999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999

(1)

(2)

(1)-(2)

(3)

(4)

(3)-(4)

FORMAT KERTAS KERJA KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA TINGKAT KUASA PENGGUNA BARANG

30

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

KETERANGANA. TAHAP PRA PELAKSANAAN Terdapat selisih antara Nilai BMN pada Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Aplikasi SIMAK-BMN, yaitu sebesar Rp. .......... (1) - (2) ........... Hal tersebut antara lain disebabkan oleh: 1. ................................. ................................. 2. ................................. ................................. B. TAHAP PASCA PELAKSANAAN Terdapat selisih antara Nilai pada Aplikasi SAK dan Aplikasi SIMAK-BMN, yaitu sebesar Rp. .......... (3) - (4) ........... Hal tersebut antara lain disebabkan oleh: 1. ................................. ................................. 2. ................................. ................................. Terdapat selisih antara Nilai BMN sebelum dan setelah dilakukan Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN pada aplikasi SIMAK-BMN, yaitu sebesar Rp. .......... (2) - (4) ........... Hal tersebut antara lain disebabkan oleh: 1. ................................. ................................. 2. ................................. .................................

IV.DAFTAR ISIAN KOREKSI IPSatker .......... .......... telah/belum melakukan koreksi IP. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh: 1. ................................. ................................. 2. ................................. ................................. A. TAHAP PRA PELAKSANAAN Terdapat selisih antara Nilai Koreksi IP pada Laporan Penilaian dan Aplikasi SIMAK-BMN, yaitu sebesar Rp. .................... Hal tersebut antara lain disebabkan oleh: 1. ................................. ................................. 2. ................................. ................................. B. TAHAP PASCA PELAKSANAAN Terdapat selisih antara Nilai koreksi IP sebelum dan setelah dilakukan Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN pada Aplikasi SIMAK-BMN, yaitu sebesar Rp. .................... Hal tersebut antara lain disebabkan oleh: 1. ................................. ................................. 2. ................................. .................................

FORMAT KERTAS KERJA KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA TINGKAT KUASA PENGGUNA BARANG

31

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

V. INFORMASI PENTING LAINNYATerdapat/tidak terdapat pergeseran Nilai Akun Neraca sebagai akibat dilakukannya Konversi

Penggolongan dan Kodefikasi BMN, yaitu:(Rincian terlampir);

1. Pergeseran dari Akun Peralatan dan Mesin ke Akun Persediaan sebesar Rp. .......... .......... 2. Pergeseran dari Akun Gedung dan Bangunan ke Akun Peralatan dan Mesin sebesar 3. Pergeseran dari Akun Aset Tetap Lainnya ke Akun Peralatan dan Mesin sebesar 4. Barang Milik Negara yang tidak termigrasi sebesar Rp. .......... .......... (Rincian terlampir)....................... ...................... ...................... ...................... NIP/NRP ............... .............. ...................... ...................... ...................... ...................... NIP/NRP ............... .............. Rp. .......... .......... (Rincian terlampir); Rp. .......... .......... (Rincian terlampir);

Mengetahui, Kepala Kantor ...................... ......................

..................... ...................... NIP/NRP ............... ..............

FORMAT KERTAS KERJA KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA TINGKAT KUASA PENGGUNA BARANG

32

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

CARA PENGISIAN FORMAT KERTAS KERJA KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN TINGKAT KUASA PENGGUNA BARANG 1. Diisi dengan nama unit organisasi/instansi (nama Satuan Kerja) 2. Diisi dengan tanggal pada saat dilakukannya proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN 3. Diisi dengan penyebab selisih antara Nilai pada Aplikasi persediaan dan Aplikasi SIMAKBMN pada saat pra pelaksanaan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN 4. Diisi dengan penyebab selisih antara Nilai pada Aplikasi persediaan dan Aplikasi SIMAKBMN pada saat pasca pelaksanaan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN 5. Diisi dengan penyebab selisih antara Nilai pada Laporan Barang Kuasa Pengguna (LBKP) dan Aplikasi SIMAK-BMN 6. Diisi dengan penyebab selisih antara Nilai Saldo Awal BMN Sebelum dan setelah dilakukan Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN pada aplikasi SIMAK-BMN 7. Diisi dengan penyebab selisih antara Nilai pada Aplikasi SAK dan Aplikasi SIMAK-BMN pada saat pra pelaksanaan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN 8. Diisi dengan penyebab selisih antara Nilai pada Aplikasi SAK dan Aplikasi SIMAK-BMN pada saat pasca pelaksanaan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN 9. Diisi dengan penyebab selisih antara Nilai BMN sebelum dan setelah dilakukan Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN pada aplikasi SIMAK-BMN 10. Diisi dengan penyebab belum dilakukannya koreksi IP pada Aplikasi SIMAK-BMN 11. Diisi dengan selisih antara Nilai Koreksi IP pada Laporan Penilaian dan Aplikasi SIMAK-BMN 12. Diisi dengan penyebab selisih antara Nilai Koreksi IP pada Laporan Penilaian dan Aplikasi SIMAK-BMN 13. Diisi dengan selisih antara Nilai koreksi IP sebelum dan setelah dilakukan Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN pada Aplikasi SIMAK-BMN 14. Diisi dengan penyebab selisih antara Nilai koreksi IP sebelum dan setelah dilakukan Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN pada Aplikasi SIMAK-BMN 15. Diisi dengan Nilai Akumulasi BMN yang mengalami Pergeseran dari Akun Peralatan dan Mesin ke Akun Persediaan 16. Diisi dengan Nilai Akumulasi BMN yang mengalami pergeseran dari Akun Gedung dan Bangunan ke Akun Peralatan dan MesinCARA PENGISIAN FORMAT KERTAS KERJA KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN TINGKAT KUASA PENGGUNA BARANG

33

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

17. Diisi dengan Nilai Akumulasi BMN yang mengalami pergeseran dari Akun Aset Tetap Lainnya ke Akun Peralatan dan Mesin 18. Diisi dengan Nilai Akumulasi BMN yang tidak termigrasi 19. Diisi dengan jabatan penanggungjawab unit akuntansi barang atau pejabat/staf yang ditunjuk/dikuasakan 20. Diisi dengan nama penanggungjawab unit akuntansi barang atau pejabat/staf yang ditunjuk/dikuasakan 21. Diisi dengan NIP/NRP penanggungjawab unit akuntansi barang atau pejabat/staf yang ditunjuk/dikuasakan 22. Diisi dengan jabatan penanggungjawab unit akuntansi keuangan atau pejabat/staf yang ditunjuk/dikuasakan 23. Diisi dengan nama penanggungjawab unit akuntansi keuangan atau pejabat/staf yang ditunjuk/dikuasakan 24. Diisi dengan NIP/NRP penanggungjawab unit akuntansi keuangan atau pejabat/staf yang ditunjuk/dikuasakan 25. Diisi dengan nama pimpinan unit organisasi/instansi 26. Diisi dengan NIP/NRP pimpinan unit organisasi/instansi

CARA PENGISIAN FORMAT KERTAS KERJA KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN TINGKAT KUASA PENGGUNA BARANG

34

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

FORMAT KERTAS KERJA KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA TINGKAT SELAIN KUASA PENGGUNA BARANG KOP SURAT

KERTAS KERJA KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA PADA .................... PER TANGGAL ....................I. DAFTAR ISIAN SALDO AWAL BMNKode Perkiraan 1151 131111 131311 131511 131711 131712 131713 131921 132111 153111 153121 153131 153141 153191 154112 Persediaan Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan dan Jembatan Irigasi Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi Dalam pengerjaan Goodwill Hak Cipta Royalti Paten Aset Tak Berwujud Lainnya Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan TOTAL Uraian Akun Nilai Sebelum Konversi Aplikasi SIMAK-BMN999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999

LBKP999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999

Selisih999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999

Nilai Setelah Konversi999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999

(1)

(2)

(1)-(2)

(3)

KETERANGANA. TAHAP PRA PELAKSANAAN Terdapat selisih antara Nilai pada Laporan Barang Kuasa Pengguna (LBKP) dan Aplikasi SIMAKBMN, yaitu sebesar Rp. .......... (1) - (2) ........... Hal tersebut antara lain disebabkan oleh: 1. ................................. ................................. 2. ................................. ................................. B. TAHAP PASCA PELAKSANAAN Terdapat selisih antara Nilai Saldo Awal BMN Sebelum dan setelah dilakukan Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN pada aplikasi SIMAK-BMN, yaitu sebesar Rp. .......... (2) (3) ........... Hal tersebut antara lain disebabkan oleh: 1. ................................. ................................. 2. ................................. .................................

II. DAFTAR ISIAN NILAI BMN PADA APLIKASI SAK DAN SIMAK-BMNKode Uraian Akun Nilai Sebelum Konversi Nilai Setelah Konversi

FORMAT KERTAS KERJA KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA TINGKAT SELAIN KUASA PENGGUNA BARANG

35

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMNPerkiraan 1151 131111 131311 131511 13171 131921 132111 1531 154112 Persediaan Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi Dalam pengerjaan Aset Tak Berwujud Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan TOTAL Aplikasi SAK999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999

Aplikasi SIMAK-BMN999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999

Selisih999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999

Aplikasi SAK999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999

Aplikasi SIMAK-BMN999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999

Selisih999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999

(1)

(2)

(1)-(2)

(3)

(4)

(3)-(4)

KETERANGANA. TAHAP PRA PELAKSANAAN Terdapat selisih antara Nilai BMN pada Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Aplikasi SIMAK-BMN, yaitu sebesar Rp. .......... (1) - (2) ........... Hal tersebut antara lain disebabkan oleh: 1. ................................. ................................. 2. ................................. ................................. B. TAHAP PASCA PELAKSANAAN Terdapat selisih antara Nilai pada Aplikasi SAK dan Aplikasi SIMAK-BMN, yaitu sebesar Rp. .......... (3) - (4) ........... Hal tersebut antara lain disebabkan oleh: 1. ................................. ................................. 2. ................................. ................................. Terdapat selisih antara Nilai BMN sebelum dan setelah dilakukan Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN pada aplikasi SIMAK-BMN, yaitu sebesar Rp. .......... (2) - (4) ........... Hal tersebut antara lain disebabkan oleh: 1. .................................< 7> ................................. 2. ................................. .................................

III. DAFTAR ISIAN KOREKSI IPSatker .......... .......... telah/belum melakukan koreksi IP. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh: 1. ................................. ................................. 2. ................................. ................................. A. TAHAP PRA PELAKSANAAN Terdapat selisih antara Nilai Koreksi IP pada Laporan Penilaian dan Aplikasi SIMAK-BMN, yaitu sebesar Rp. .................... Hal tersebut antara lain disebabkan oleh: 1. ................................. ................................. 1. ................................. ................................. B. TAHAP PASCA PELAKSANAAN Terdapat selisih antara Nilai koreksi IP sebelum dan setelah dilakukan Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN pada Aplikasi SIMAK-BMN, yaitu sebesar Rp. .................... Hal tersebut antara lain disebabkan oleh: 1. ................................. ................................. 2. ................................. .................................

IV.INFORMASI PENTING LAINNYAFORMAT KERTAS KERJA KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA TINGKAT SELAIN KUASA PENGGUNA BARANG

36

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN Terdapat/tidak terdapat pergeseran Nilai Akun Neraca sebagai akibat dilakukannya Konversi

Penggolongan dan Kodefikasi BMN, yaitu:(Rincian terlampir);

1. Pergeseran dari Akun Peralatan dan Mesin ke Akun Persediaan sebesar Rp. .......... .......... 2. Pergeseran dari Akun Gedung dan Bangunan ke Akun Peralatan dan Mesin sebesar 3. Pergeseran dari Akun Aset Tetap Lainnya ke Akun Peralatan dan Mesin sebesar 4. Barang Milik Negara yang tidak termigrasi sebesar Rp. .......... .......... (Rincian terlampir)....................... ...................... ...................... ...................... NIP/NRP ............... .............. ...................... ...................... ...................... ...................... NIP/NRP ............... .............. Rp. .......... .......... (Rincian terlampir); Rp. .......... .......... (Rincian terlampir);

Mengetahui, Kepala Kantor ...................... ......................

..................... ...................... NIP/NRP ............... ..............

FORMAT KERTAS KERJA KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA TINGKAT SELAIN KUASA PENGGUNA BARANG

37

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

CARA PENGISIAN FORMAT KERTAS KERJA KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN TINGKAT SELAIN KUASA PENGGUNA BARANG 1. Diisi dengan nama unit organisasi/instansi (nama Satuan Kerja) 2. Diisi dengan tanggal pada saat dilakukannya proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN 3. Diisi dengan penyebab selisih antara Nilai pada Laporan Barang Kuasa Pengguna (LBKP) dan Aplikasi SIMAK-BMN 4. Diisi dengan penyebab selisih antara Nilai Saldo Awal BMN Sebelum dan setelah dilakukan Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN pada aplikasi SIMAK-BMN 5. Diisi dengan penyebab selisih antara Nilai pada Aplikasi SAK dan Aplikasi SIMAK-BMN pada saat pra pelaksanaan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN 6. Diisi dengan penyebab selisih antara Nilai pada Aplikasi SAK dan Aplikasi SIMAK-BMN pada saat pasca pelaksanaan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN 7. Diisi dengan penyebab selisih antara Nilai BMN sebelum dan setelah dilakukan Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN pada aplikasi SIMAK-BMN 8. Diisi dengan penyebab belum dilakukannya koreksi IP pada Aplikasi SIMAK-BMN 9. Diisi dengan selisih antara Nilai Koreksi IP pada Laporan Penilaian dan Aplikasi SIMAK-BMN 10. Diisi dengan penyebab selisih antara Nilai Koreksi IP pada Laporan Penilaian dan Aplikasi SIMAK-BMN 11. Diisi dengan selisih antara Nilai koreksi IP sebelum dan setelah dilakukan Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN pada Aplikasi SIMAK-BMN 12. Diisi dengan penyebab selisih antara Nilai koreksi IP sebelum dan setelah dilakukan Konversi Penggolongan dan Kodefikasi BMN pada Aplikasi SIMAK-BMN 13. Diisi dengan Nilai Akumulasi BMN yang mengalami Pergeseran dari Akun Peralatan dan Mesin ke Akun Persediaan 14. Diisi dengan Nilai Akumulasi BMN yang mengalami pergeseran dari Akun Gedung dan Bangunan ke Akun Peralatan dan Mesin 15. Diisi dengan Nilai Akumulasi BMN yang mengalami pergeseran dari Akun Aset Tetap Lainnya ke Akun Peralatan dan Mesin 16. Diisi dengan Nilai Akumulasi BMN yang tidak termigrasi

CARA PENGISIAN FORMAT KERTAS KERJA KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN TINGKAT SELAIN KUASA PENGGUNA BARANG

38

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

17. Diisi dengan jabatan penanggungjawab unit akuntansi barang atau pejabat/staf yang ditunjuk/dikuasakan 18. Diisi dengan nama penanggungjawab unit akuntansi barang atau pejabat/staf yang ditunjuk/dikuasakan 19. Diisi dengan NIP/NRP penanggungjawab unit akuntansi barang atau pejabat/staf yang ditunjuk/dikuasakan 20. Diisi dengan jabatan penanggungjawab unit akuntansi keuangan atau pejabat/staf yang ditunjuk/dikuasakan 21. Diisi dengan nama penanggungjawab unit akuntansi keuangan atau pejabat/staf yang ditunjuk/dikuasakan 22. Diisi dengan NIP/NRP penanggungjawab unit akuntansi keuangan atau pejabat/staf yang ditunjuk/dikuasakan 23. Diisi dengan nama pimpinan unit organisasi/instansi 24. Diisi dengan NIP/NRP pimpinan unit organisasi/instansi

CARA PENGISIAN FORMAT KERTAS KERJA KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN TINGKAT SELAIN KUASA PENGGUNA BARANG

39

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

FORMAT DAFTAR BMN HASIL KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN YANG BERPINDAH AKUN PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

KOP SURAT

DAFTAR BARANG MILIK NEGARA HASIL KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA YANG BERPINDAH AKUN PADA .................... PER TANGGAL ....................I. AKUN PERALATAN DAN MESIN KE AKUN PERSEDIAANNo 1 2 3 4 5 6 7 Akun Lama Kode Barang Lama 131311 .................... Uraian Akun Lama Kode Barang Baru No. Aset Akun Baru Uraian BMN .................... .................... Uraian Akun Baru Nilai Aset .................... 999.999.999.999

Peralatan dan Mesin .................... ....................

JUMLAH .................... JUMLAH TOTAL

999.999.999.999 999.999.999.999

II. AKUN GEDUNG DAN BANGUNAN KE AKUN PERALATAN DAN MESINNo Akun Lama Kode Barang Lama 131511 1 2 3 4 5 6 7 .................... Uraian Akun Lama Kode Barang Baru Gedung dan Bangunan .................... .................. No. Aset Akun Baru Uraian BMN 131311 .................... Uraian Akun Baru Nilai Aset Peralatan dan Mesin 999.999.999.999

JUMLAH TOTAL

999.999.999.999

FORMAT DAFTAR BMN HASIL KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN YANG BERPINDAH AKUN PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

40

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

III. AKUN ASET TETAP LAINNYA KE AKUN PERALATAN DAN MESINNo Akun Lama Kode Barang Lama 131921 1 2 3 4 5 6 7 .................... Uraian Akun Lama Kode Barang Baru Aset Tetap Lainnya .................... .................. No. Aset Akun Baru Uraian BMN 131311 .................... Uraian Akun Baru Nilai Aset Peralatan dan Mesin 999.999.999.999

JUMLAH TOTAL

999.999.999.999

...................... ...................... ...................... ...................... NIP/NRP ............... ..............

...................... ...................... ...................... ...................... NIP/NRP ............... ..............

FORMAT DAFTAR BMN HASIL KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN YANG BERPINDAH AKUN PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

41

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

CARA PENGISIAN FORMAT DAFTAR BMN HASIL KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN YANG BERPINDAH AKUN PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 1. Diisi dengan nama unit organisasi/instansi (nama Satuan Kerja/Wilayah/Eselon I/ Kementerian Negara/Lembaga) 2. Diisi dengan tanggal pada saat dilakukannya proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN 3. Diisi dengan 6 digit kode akun dari BMN hasil konversi penggolongan dan kodefikasi BMN yang mengalami pergeseran ke akun persediaan (1151) 4. Diisi dengan uraian akun dari BMN hasil konversi penggolongan dan kodefikasi BMN yang mengalami pergeseran ke akun persediaan (1151) 5. Diisi dengan kode BMN lama (sebelum dilakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN) yang mengalami pergeseran ke akun persediaan (1151) 6. Diisi dengan kode BMN baru (setelah dilakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN) yang mengalami pergeseran ke akun persediaan (1151) 7. Diisi dengan NUP BMN lama (sebelum dilakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN) yang mengalami pergeseran ke akun persediaan (1151) 8. Diisi dengan uraian BMN baru (setelah dilakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN) yang mengalami pergeseran ke akun persediaan (1151) 9. Diisi dengan kode BMN lama (sebelum dilakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN) yang mengalami pergeseran akun dari gedung dan bangunan (131511) ke peralatan dan mesin (131311) 10. Diisi dengan kode BMN baru (setelah dilakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN) yang mengalami pergeseran akun dari gedung dan bangunan (131511) ke peralatan dan mesin (131311) 11. Diisi dengan NUP BMN baru (setelah dilakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN) yang mengalami pergeseran akun dari gedung dan bangunan (131511) ke peralatan dan mesin (131311) 12. Diisi dengan uraian BMN baru (setelah dilakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN) yang mengalami pergeseran akun dari gedung dan bangunan (131511) ke peralatan dan mesin (131311) 13. Diisi dengan kode BMN lama (sebelum dilakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN) yang mengalami pergeseran akun dari aset tetap lainnya (131921) ke peralatan dan mesin (131311)CARA PENGISIAN FORMAT DAFTAR BMN HASIL KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN YANG BERPINDAH AKUN PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

42

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

14. Diisi dengan kode BMN baru (setelah dilakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN) yang mengalami pergeseran akun dari aset tetap lainnya (131921) ke peralatan dan mesin (131311) 15. Diisi dengan NUP BMN baru (setelah dilakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN) yang mengalami pergeseran akun dari aset tetap lainnya (131921) ke peralatan dan mesin (131311) 16. Diisi dengan uraian BMN baru (setelah dilakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN) yang mengalami pergeseran akun dari aset tetap lainnya (131921) ke peralatan dan mesin (131311) 17. Diisi dengan jabatan penanggungjawab unit akuntansi barang atau pejabat/staf yang ditunjuk/dikuasakan 18. Diisi dengan nama penanggungjawab unit akuntansi barang atau pejabat/staf yang ditunjuk/dikuasakan 19. Diisi dengan NIP/NRP penanggungjawab unit akuntansi barang atau pejabat/staf yang ditunjuk/dikuasakan 20. Diisi dengan jabatan penanggungjawab unit akuntansi keuangan atau pejabat/staf yang ditunjuk/dikuasakan 21. Diisi dengan nama penanggungjawab unit akuntansi keuangan atau pejabat/staf yang ditunjuk/dikuasakan 22. Diisi dengan NIP/NRP penanggungjawab unit akuntansi keuangan atau pejabat/staf yang ditunjuk/dikuasakan

CARA PENGISIAN FORMAT DAFTAR BMN HASIL KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN YANG BERPINDAH AKUN PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

43

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

FORMAT DAFTAR BMN HASIL KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN YANG TIDAK TERMIGRASI PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

KOP SURAT

DAFTAR BARANG MILIK NEGARA HASIL KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK NEGARA YANG TIDAK TERMIGRASI PADA .................... PER TANGGAL ....................

No.

1 2 3 4 5 6 7

Akun Lama Kode Barang Lama ............ ............

Uraian Akun Lama Uraian BMN ............ ............ NUP ............ Nilai Aset999.999.999.999

Jenis Transasksi ............

Merk/Tipe ............

JUMLAH .......... .......... 999.999.999.999 JUMLAH TOTAL 999.999.999.999

...................... ...................... ...................... ...................... NIP/NRP ............... ..............

...................... ...................... ...................... ...................... NIP/NRP ............... ..............

FORMAT DAFTAR BMN HASIL KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN YANG TIDAK TERMIGRASI PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

44

SOP KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN

CARA PENGISIAN FORMAT DAFTAR BMN HASIL KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN YANG TIDAK TERMIGRASI PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 1. Diisi dengan nama unit organisasi/instansi (nama Satuan Kerja/Wilayah/Eselon I/ Kementerian Negara/Lembaga) 2. Diisi dengan tanggal pada saat dilakukannya proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN 3. Diisi dengan 6 digit kode akun BMN lama (sebelum dilakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN) yang tidak termigrasi 4. Diisi dengan uraian akun BMN lama (sebelum dilakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN) yang tidak termigrasi 5. Diisi dengan kode BMN lama (sebelum dilakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN) yang tidak termigrasi 6. Diisi dengan uraian BMN lama (sebelum dilakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN) yang tidak termigrasi 7. Diisi dengan NUP BMN lama (sebelum dilakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN) yang tidak termigrasi 8. Diisi dengan jenis transaksi BMN lama (sebelum dilakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN) yang tidak termigrasi 9. Diisi dengan Merk/Tipe BMN lama (sebelum dilakukan proses konversi penggolongan dan kodefikasi BMN) yang tidak termigrasi 10. Diisi dengan jabatan penanggungjawab unit akuntansi barang atau pejabat/staf yang ditunjuk/dikuasakan 11. Diisi dengan nama penanggungjawab unit akuntansi barang atau pejabat/staf yang ditunjuk/dikuasakan 12. Diisi dengan NIP/NRP penanggungjawab unit akuntansi barang atau pejabat/staf yang ditunjuk/dikuasakan 13. Diisi dengan jabatan penanggungjawab unit akuntansi keuangan atau pejabat/staf yang ditunjuk/dikuasakan 14. Diisi dengan nama penanggungjawab unit akuntansi keuangan atau pejabat/staf yang ditunjuk/dikuasakan 15. Diisi dengan NIP/NRP penanggungjawab unit akuntansi keuangan atau pejabat/staf yang ditunjuk/dikuasakanCARA PENGISIAN FORMAT DAFTAR BMN HASIL KONVERSI PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN YANG TIDAK TERMIGRASI PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

45

Kode Lama 1010101001 1010101002 1010101003 1010101004 1010101005 1010101006 1010101007 1010101008 1010101009 1010101010 1010101999 1010102001 1010102002 1010102003 1010102004 1010102005 1010102006 1010102007 1010102008 1010102009 1010102010 1010102011 1010102012 1010102013 1010102014 1010102999 1010103001 1010103002 1010103003 1010103004 1010103005 1010103006 1010103007 1010103008 1010103009 1010103010 1010103011 1010103012 1010103013 1010103014 1010103015 1010103016 1010103017 1010103018 1010103019 1010103020 1010103021 1010103022 1010103023 1010103999 1010104001 1010104002 1010104003 1010104004 1010104005

Kode Baru 2010101001 2010101002 2010101003 2010101004 2010101005 2010101006 2010101007 2010101008 2010101009 2010101010 2010101999 2010102001 2010102002 2010102003 2010102004 2010102005 2010102006 2010102007 2010102008 2010102009 2010102010 2010102011 2010102012 2010102013 2010102014 2010102999 2010103001 2010103002 2010103003 2010103004 2010103005 2010103006 2010103007 2010103008 2010103009 2010103010 2010103011 2010103012 2010103013 2010103014 2010103015 2010103016 2010103017 2010103018 2010103019 2010103020 2010103021 2010103022 2010103023 2010103999 2010104001 2010104002 2010104003 2010104004 2010104005

Satuan M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2

1010104006 1010104007 1010104008 1010104009 1010104010 1010104011 1010104012 1010104013 1010104014 1010104015 1010104016 1010104017 1010104018 1010104019 1010104020 1010104021 1010104022 1010104023 1010104024 1010104999 1010105001 1010105002 1010105999 1010106001 1010106002 1010106003 1010106004 1010106005 1010106006 1010106999 1010201001 1010201002 1010201003 1010201004 1010201005 1010201006 1010201007 1010201999 1010202001 1010202002 1010202003 1010202999 1010203001 1010203002 1010203003 1010203999 1010204001 1010204002 1010204003 1010204004 1010204005 1010204006 1010204007 1010204008 1010204009 1010204999

2010104006 2010104007 2010104008 2010104009 2010104010 2010104011 2010104012 2010104013 2010104014 2010104015 2010104016 2010104017 2010104018 2010104019 2010104020 2010104021 2010104022 2010104023 2010104024 2010104999 2010105001 2010105002 2010105999 2010106001 2010106002 2010106003 2010106004 2010106005 2010106006 2010106999 2010201001 2010201002 2010201003 2010201004 2010201005 2010201006 2010201007 2010201999 2010202001 2010202002 2010202003 2010202999 2010203001 2010203002 2010203003 2010203999 2010204001 2010204002 2010204003 2010204004 2010204005 2010204006 2010204007 2010204008 2010204009 2010204999

M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2

1010205001 1010205002 1010205003 1010205004 1010205999 1010206001 1010206002 1010206003 1010206999 1010301001 1010301002 1010301003 1010301004 1010301005 1010301006 1010301007 1010301008 1010301009 1010301010 1010301011 1010301012 1010301013 1010301014 1010301999 1010302001 1010302002 1010302003 1010302004 1010302005 1010302006 1010302999 1010303001 1010303002 1010303003 1010303004 1010303005 1010303006 1010303007 1010303008 1010303009 1010303999 1010304001 1010304002 1010304999 1010305001 1010305002 1010305999 1010306001 1010306002 1010306003 1010306004 1010306005 1010306006 1010306007 1010306999 1010307001

2010205001 2010205002 2010205003 2010205004 2010205999 2010206001 2010206002 2010206003 2010206999 2010301001 2010301002 2010301003 2010301004 2010301005 2010301006 2010301007 2010301008 2010301009 2010301010 2010301011 2010301012 2010301013 2010301014 2010301999 2010302001 2010302002 2010302003 2010302004 2010302005 2010302006 2010302999 2010303001 2010303002 2010303003 2010303004 2010303005 2010303006 2010303007 2010303008 2010303009 2010303999 2010304001 2010304002 2010304999 2010305001 2010305002 2010305999 2010306001 2010306002 2010306003 2010306004 2010306005 2010306006 2010306007 2010306999 2010307001

M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2

1010307002 1010307003 1010307004 1010307005 1010307006 1010307007 1010307008 1010307009 1010307999 1010308001 1010308002 1010308003 1010308004 1010308005 1010308006 1010308007 1010308008 1010308999 1010309001 1010309002 1010309003 1010309004 1010309005 1010309006 1010309007 1010309008 1010309999 1010310001 1010310002 1010310003 1010310004 1010310999 1010311001 1010311002 1010311003 1010311004 1010311005 1010311006 1010311999 1010312001 1010312002 1010312003 1010312004 1010312005 1010312006 1010312999 1010313001 1010313002 1010313099 1020101001 1020101002 1020101003 1020101999 1020102001 1020102002 1020102003

2010307002 2010307003 2010307004 2010307005 2010307006 2010307007 2010307008 2010307009 2010307999 2010308001 2010308002 2010308003 2010308004 2010308005 2010308006 2010308007 2010308008 2010308999 2010309001 2010309002 2010309003 2010309004 2010309005 2010309006 2010309007 2010309008 2010309999 2010310001 2010310002 2010310003 2010310004 2010310999 2010311001 2010311002 2010311003 2010311004 2010311005 2010311006 2010311999 2010312001 2010312002 2010312003 2010312004 2010312005 2010312006 2010312999 2010313001 2010313002 2010313999 5010101001 5010101002 5010101003 5010101999 5010102001 5010102002 5010102003

M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2

1020102004 1020102999 1020103001 1020103002 1020103003 1020103004 1020103999 1020104001 1020104002 1020104003 1020104999 1020105001 1020105999 1020106001 1020106999 1020107001 1020107002 1020107003 1020107999 1020108001 1020108002 1020108003 1020108004 1020108005 1020108999 1020109001 1020109002 1020109003 1020109004 1020109005 1020109006 1020109007 1020109008 1020109999 1020201001 1020201002 1020201003 1020202001 1020202002 1020202003 1020202004 1020202999 1020203001 1020203002 1020203003 1020203004 1020203999 1020204001 1020204002 1020204003 1020204999 1020205001 1020205999 1020206001 1020206999 1020207001

5010102004 5010102999 5010103001 5010103002 5010103003 5010103004 5010103999 5010104001 5010104002 5010104003 5010104999 5010105001 5010105999 5010106001 5010106999 5010107001 5010107002 5010107003 5010107999 5010108001 5010108002 5010108003 5010108004 5010108005 5010108999 5010109001 5010109002 5010109003 5010109004 5010109005 5010109006 5010109007 5010109008 5010109999 5010201001 5010201002 5010201003 5010202001 5010202002 5010202003 5010202004 5010202999 5010203001 5010203002 5010203003 5010203004 5010203999 5010204001 5010204002 5010204003 5010204999 5010205001 5010205999 5010206001 5010206999 5010207001

M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2

1020207002 1020207003 1020207999 1020208001 1020208002 1020208003 1020208999 1020209001 1020209002 1020209003 1020209004 1020209005 1020209006 1020209007 1020209999 1020210001 1020210002 1020210003 1020210004 1020210005 1020210999 1020211001 1020211002 1020211003 1020211004 1020211999 1020212001 1020212002 1020212999 1030101001 1030101002 1030101003 1030101004 1030101005 1030101999 1030102001 1030102002 1030102003 1030102004 1030102005 1030102006 1030102999 1030103001 1030103002 1030103003 1030103004 1030103005 1030103006 1030103007 1030103999 1030104001 1030104002 1030104003 1030104999 1030105001 1030105002

5010207002 5010207003 5010207999 5010208001 5010208002 5010208003 5010208999 5010209001 5010209002 5010209003 5010209004 5010209005 5010209006 5010209007 5010209999 5010210001 5010210002 5010210003 5010210004 5010210005 5010210999 5010211001 5010211002 5010211003 5010211004 5010211999 5010212001 5010212002 5010212999 5020101001 5020101002 5020101003 5020101004 5020101005 5020101999 5020102001 5020102002 5020102003 5020102004 5020102005 5020102006 5020102999 5020103001 5020103002 5020103003 5020103004 5020103005 5020103006 5020103007 5020103999 5020104001 5020104002 5020104003 5020104999 5020105001 5020105002

M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 M2 Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit

1030105999 1030106001 1030106002 1030106003 1030106004 1030106005 1030106006 1030106007 1030106008 1030106009 1030106010 1030106011 1030106012 1030106013 1030106014 1030106015 1030106016 1030106999 1030107001 1030107002 1030107003 1030107999 1030201001 1030201999 1030202001 1030202002 1030202999 1030203001 1030203002 1030203003 1030203004 1030203005 1030203006 1030203999 1030204001 1030204002 1030204003 1030204004 1030204999 1030205001 1030205002 1030205003 1030205999 1030206001 1030206002 1030206003 1030206004 1030206005 1030206999 1030207001 1030207002 1030207003 1030207999 1030301001 1030301999 1030302001

5020105999 5020106001 5020106002 5020106003 5020106004 5020106005 5020106006 5020106007 5020106008 5020106009 5020106010 5020106011 5020106012 5020106013 5020106014 5020106015 5020106016 5020106999 5020107001 5020107002 5020107003 5020107999 5020201001 5020201999 5020202001 5020202002 5020202999 5020203001 5020203002 5020203003 5020203004 5020203005 5020203006 5020203999 5020204001 5020204002 5020204003 5020204004 5020204999 5020205001 5020205002 5020205003 5020205999 5020206001 5020206002 5020206003 5020206004 5020206005 5020206999 5020207001 5020207002 5020207003 5020207999 5020301001 5020301999 5020302001

Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit

1030302999 1030303001 1030303002 1030303003 1030303004 1030303999 1030304001 1030304002 1030304003 1030304999 1030305001 1030305002 1030305999 1030306001 1030306002 1030306003 1030306004 1030306005 1030306006 1030306007 1030306008 1030306009 1030306010 1030306011 1030306999 1030307001 1030307002 1030307003 1030307999 1030401001 1030401002 1030401003 1030401999 1030402001 1030402002 1030402999 1030403001 1030403002 1030403999 1030404001 1030404002 1030404999 1030405001 1030405002 1030405003 1030405004 1030405005 1030405006 1030405007 1030405008 1030405009 1030405010 1030405011 1030405012 1030405999 1030406001

5020302999 5020303001