Solusi pemerintah

12
Solusi pemerintah : Kalau Indonesia, konon kabar, mengalami kelebihan dokter, maka negeri Jiran justru mengalami kekurangan dokter-dokter muda. Akhir tahun 2000 lalu, Malaysia telah meminta Indonesia dan negara ASEAN lainnya untuk mensuplai 2.900 dokter, 400 dokter diantaranya adalah dokter spesialis. Nantinya Pemerintah menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dibidang medis, antara Indonesia dan Malaysia, dokter dokter di Indonesia akan ditransfer ke malaysia. Saat ini, katanya, Depkes dan Kesos dan IDI tengah merampungkan cetak biru kontrak kerja para dokter tersebut, yang berisi peraturan yang melindungi para dokter tersebut saat bekerja dilua negeri. Misalnya mengenai upah dan jangka waktu kerja minimum. Apotik Permohonan izin apotik diajukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (semula Kepala Kantor Wilayah dengan tembusan kedapa Direktur Jenderal). Selanjutnya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat meminta bantuan Kepala Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan untuk melakukan pemeriksaan setempat terhadap kesiapan Apotik untuk melakukan kegiatan yang selanjutnya akan memberikan laporan apakah Apotik tersebut sudah memenuhi syarat atau belum. Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam pendirian apotek adalah: Lokasi dan Tempat, Jarak antara apotek tidak lagi dipersyaratkan, namun sebaiknya tetap mempertimbangkan segi penyebaran dan pemerataan pelayanan kesehatan, jumlah penduduk, dan kemampuan daya beli penduduk di sekitar lokasi apotek, kesehatan lingkungan, keamanan dan mudah dijangkau masyarakat dengan kendaraan. Bangunan dan Kelengkapan, Bangunan apotek harus mempunyai luas dan memenuhi persyaratan yang cukup, serta memenuhi persyaratan teknis sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi apotek serta memelihara mutu perbekalan kesehatan di bidang farmasi.

Transcript of Solusi pemerintah

Solusi pemerintah :Kalau Indonesia, konon kabar, mengalami kelebihan dokter, maka negeri Jiran justru mengalami kekurangan dokter-dokter muda. Akhir tahun 2000 lalu, Malaysia telah meminta Indonesia dan negara ASEAN lainnya untuk mensuplai 2.900 dokter, 400 dokter diantaranya adalah dokter spesialis.Nantinya Pemerintah menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dibidang medis, antara Indonesia dan Malaysia, dokter dokter di Indonesia akan ditransfer ke malaysia. Saat ini, katanya, Depkes dan Kesos dan IDI tengah merampungkan cetak biru kontrak kerja para dokter tersebut, yang berisi peraturan yang melindungi para dokter tersebut saat bekerja dilua negeri. Misalnya mengenai upah dan jangka waktu kerja minimum.ApotikPermohonan izin apotik diajukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (semula Kepala Kantor Wilayah dengan tembusan kedapa Direktur Jenderal). Selanjutnya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat meminta bantuan Kepala Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan untuk melakukan pemeriksaan setempat terhadap kesiapan Apotik untuk melakukan kegiatan yang selanjutnya akan memberikan laporan apakah Apotik tersebut sudah memenuhi syarat atau belum.Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam pendirian apotek adalah:

Lokasi dan Tempat, Jarak antara apotek tidak lagi dipersyaratkan, namun sebaiknya tetap mempertimbangkan segi penyebaran dan pemerataan pelayanan kesehatan, jumlah penduduk, dan kemampuan daya beli penduduk di sekitar lokasi apotek, kesehatan lingkungan, keamanan dan mudah dijangkau masyarakat dengan kendaraan. Bangunan dan Kelengkapan, Bangunan apotek harus mempunyai luas dan memenuhi persyaratan yang cukup, serta memenuhi persyaratan teknis sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi apotek serta memelihara mutu perbekalan kesehatan di bidang farmasi. Bangunan apotek sekurang-kurangnya terdiri dari : ruang tunggu, ruang administrasi dan ruang kerja apoteker, ruang penyimpanan obat, ruang peracikan dan penyerahan obat, tempat pencucian obat, kamar mandi dan toilet. Bangunan apotek juga harus dilengkapi dengan : Sumber air yang memenuhi syarat kesehatan, penerangan yang baik, Alat pemadam kebakaran yang befungsi baik, Ventilasi dan sistem sanitasi yang baik dan memenuhi syarat higienis, Papan nama yang memuat nama apotek, nama APA, nomor SIA, alamat apotek, nomor telepon apotek.

Perlengkapan Apotek, Apotek harus memiliki perlengkapan, antara lain:1. Alat pembuangan, pengolahan dan peracikan seperti timbangan, mortir, gelas ukur dll.2. Perlengkapan dan alat penyimpanan, dan perbekalan farmasi, seperti lemari obat dan lemari pendingin.3. Wadah pengemas dan pembungkus, etiket dan plastik pengemas.4. Tempat penyimpanan khusus narkotika, psikotropika dan bahan beracun.5. Buku standar Farmakope Indonesia, ISO, MIMS, DPHO, serta kumpulan peraturan per-UU yang berhubungan dengan apotek.6. Alat administrasi, seperti blanko pesanan obat, faktur, kwitansi, salinan resep dan lain-lain.

Prosedur perizinan apotekUntuk mendapatkan izin apotek, APA atau apoteker pengelola apotek yang bekerjasama dengan pemilik sarana harus siap dengan tempat, perlengkapan, termasuk sediaan farmasi dan perbekalan lainnya. Surat izin apotek (SIA) adalah surat yang diberikan Menteri Kesehatan RI kepada apoteker atau apoteker bekerjasama dengan pemilik sarana untuk membuka apotek di suatu tempat tertentu.Wewenang pemberian SIA dilimpahkan oleh Menteri Kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota wajib melaporkan pelaksanaan pemberian izin, pembekuan izin, pencairan izin, dan pencabutan izin apotek sekali setahun kepada Menteri Kesehatan dan tembusan disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi.Persyaratan mengenai Apotek juga tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek. Dalam peraturan ini disebutkan bahwa Apotek harus berlokasi pada daerah yang dengan mudah dikenali oleh masyarakat. Pada halaman terdapat papan petunjuk yang dengan jelas tertulis kata apotek. Apotek harus dapat dengan mudah diakses oleh anggota masyarakat. Pelayanan produk kefarmasian diberikan pada tempat yang terpisah dari aktivitas pelayanan dan penjualan produk lainnya, hal ini berguna untuk menunjukkan integritas dan kualitas produk serta mengurangi resiko kesalahan penyerahan. Masyarakat harus diberi akses secara langsung dan mudah oleh apoteker untuk memperoleh informasi dan konseling.Lingkungan apotek harus dijaga kebersihannya. Apotek harus bebas dari hewan pengerat , serangga/pest. Apotek memiliki suplai listrik yang konstan, terutama untuk lemari pendingin. Apotek harus memiliki :1. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien.2. Tempat untuk mendisplai informasi bagi pasien, termasuk penempatan brosur/materi informasi.3. Ruangan tertutup untuk konseling bagi pasien yang dilengkapi dengan meja dan kursi serta lemari untuk menyimpan catatan medikasi pasien4. Ruang racikan.5. Keranjang sampah yang tersedia untuk staf maupun pasien.Perabotan apotek harus tertata rapi, lengkap dengan rak-rak penyimpanan obat dan barang-barang lain yang tersusun dengan rapi, terlindung dari debu, kelembaban dan cahaya yang berlebihan serta diletakkan pada kondisi ruangan dengan temperatur yang telah ditetapkan.

KlinikPermenkes No.028 Tahun 2011UU PRAKTIK KEDOKTERAN 2004PERDA1. Klinik dibagi dua yaitu Pratama (Ralan / Ranap) dan Utama jadi sudah tidak ada lagi BP (Balai Pengobatan).2. Klinik Pratama HARUS dibawah tanggungjawab dokter/drg sedangkan klinik Utama harus dimiliki oleh dokter spesialis3. Menganjurkan memiliki laboratorium klinik sederhanaPerhatikan aspek Jumlah Ruangan Jumlah tenaga medis dan tenaga kesehatan Prasarana penunjang (listrik, IPAL dan air) Bagi Klinik Pratama Ranap minimal 5 kamar dan maksimal 10 kamar dan 1 ambulan.MENGELOLA KLINIK YANG BAIK :MEMPERHATIKAN TEKNOLOGI MUDAH -> MEMBERIKAN NILAI +, AKSES +CEPAT -> ORANG SAKIT SEHATAKURAT -> MENGURANGI KOMPLAIN, AMAN BAGI SEMUA

MEMPERHATIKAN MANUSIA= MANUSIA HAL UTAMA DALAM PELAYANAN KESEHATAN / JASACARI :1. PASSION =INGIN TERLIBAT,INGIN BELAJAR2. INTEGRITAS=DAPAT DIPERCAYA3. SKILLFULL= ATTITUDE,SKILL,KNOWLEDGE

MEMPERHATIKAN SISTEM1.SISTM MARKETING = MENAMBAH CASH IN2.SISTEM KONTROL = MENGURANGI CASH OUT

Studi kelayakanTujuan Studi Kelayakan Menghindari kerugian Memaksimalkan keuntungan Evaluasi aspek-aspek yang mempengaruhi Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kunci keberhasilan Mengidentifikasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan Mengetahui dampak-dampak yang akan terjadi Mengetahui biaya yang harus disediakanTUJUAN DILAKUKAN STUDI KELAYAKANPaling tidak ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau bisnis dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan (Kasmir dan Jakfar, 2003), yaitu:1. Menghindari Resiko KerugianUntuk mengatasi resiko kerugian di masa yang akan datang ada semacam kondisi kepastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan akan terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan.2. Memudahkan PerencanaanJika kita sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, maka akan mempermudah kita dala melakukan perencanaan dan hal-hal apa saja yang perlu direncanakan.3. Memudahkan Pelaksanaan PekerjaanDengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan pelaksanaan usaha. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki pedoman yang harus diikuti.4. Memudahkan PengawasanDengan telah dilaksanakannya suatu usaha sesuai dengan rencana yang sudah disusun, maka akan memudahkan kita untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha.5. Memudahkan PengendalianApabila dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka jika terjadi penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga dapat dilakukan pengendalian atas penyimpangan tersebutHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM STUDI KELAYAKAN1. Ruang lingkup kegiatan usaha2. Cara kegiatan usaha dilakukan3. Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan berhasilnya suatu Usaha4. Hasil kegiatan usaha tersebut, serta biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh hasil tersebut5. Akibat-akibat yang bermanfaat maupun yang tidak dari adanya usaha tersebutMANFAAT STUDI KELAYAKAN BISNISStudi Kelayakan Bisnis dibutuhkan oleh:1. Pihak InvestorSebelum menanamkan modalnya di perusahaan yang akan dijalankan investor akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat, karena investor memiliki kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh dan jaminan modal yang akan ditanamkan.2.Pihak KreditorSebelum memberikan kredit pihak bank perlu mengkaji studi kelayakan bisnis dan mempertimbangkan bonafiditas dan tersedianya agunan yang dimilliki.3.Pihak Manajemen PerusahaanSebagai leader manajemen perusahaan juga memerlukan studi kelayakan bisnis untuk mengetahui dana yang dibutuhkan, berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor dan kreditor.4.Pihak Pemerintah dan MasyarakatPerusahaan yang akan berdiri harus memperhatikan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah agar dapat diprioritaskan untuk dibantu oleh pemerintah.5. Bagi Tujuan Pembangunan EkonomiPenyusunan studi kelayakan bisnis perlu dianalisis manfaat yang akan didapat dan biaya yang ditimbulkan proyek terhadap perekonomian nasional, karena sedapat mungkin proyek dibuat demi tercapainya tujuan-tujuan nasional.Tahap tahap TAHAP PENEMUAN IDE ATAU PERUMUSAN GAGASAN Dirumuskan Diidentifikasi (analisa,formulasi & keputusan)Kemungkinan Peluang Bisnis Menguntungkan Dalam Jangka Panjang TAHAP FORMULASI TUJUAN Rumuskan VISI dan MISI bisnis Barang atau Jasa Sangat Diperlukan Pasar Masa Panjang Menciptakan Keuntungan Benar Bisa Terwujud atau tidak TAHAP ANALISIS Proses Sistematis Data, Olah , Analisa dan Menarik Kesimpulan Cakupan Analisa Aspek Pasar , Aspek Produksi , Aspek Manajemen , Aspek Finansial TAHAP KEPUTUSAN Apakah Bisnis setelah Dianalisa LAYAK dijalankan atau TIDAK LAYAK

Berikut Urutan studi Kelayakan :A. Pendahuluan1. Gambaran UmumBerisikan rencana pendirikan laboratorium klinik, kondisi wilayah, pelayanan kesehatan yang diberikan, akses RS dan puskesmas, kepadatan penduduk, mata pencaharian penduduk, luas kota dan tata letak laboratorium yang harus strategis persis ditengah kota. Perlu di catat : Nama laboratorium, jenis laboratorium, tingkat strata laboratorium, alamat, telpon/fax, Buka perkiraan launching (tgl, bln, thn), Status kepemilikan, Kepemilikan gedung, Ukuran/dimensi gedung, Perizinan dari dinkes, Jam kerja/buka praktek, pelayanan tambahan (antar jemput, cito).2. Latar Belakang Wira usahaBerisikan bagaimana kronologis rencana pendirian laboratorium ini, apakah modal bersama, modal satu orang, modal satu alumnus, modal organisasi atau lainnya. Mekanisme kerjasama dengan vendor dalam hal alat dan reagensia, apakah KerjaSama operasional (KSO) atau modal pribadi murni tanpa mengikat laboratorium dengan vendor.3. Penyusunan Studi Kelayakan UsahaInilah kunci yang memegang keberhasilan usaha laboratorium yang akan didirikan. Parameter kita mendirikan sebuah laboratorium adalah ditengah kota, ada dokter praktek yang cukup banyak, Tarif praktek dokter tinggi atau rendah, Jumlah disekeliling pelayanan kesehatan (RS, Puskesmas, Balai Pengobatan) lengkap dengan tipe nya dan ada tidaknya laboratorium klinik lain disana (ini merupakan pesaing yang patut diperhitungkan). Selain itu perlu dilihat juga perilaku konsumen. 1. Aspek kultural : kultur, subkultur dan kelas sosial. 2. Pribadi individu : Usia dan siklus hidup, Pekerjaan, gaya hidup, situasi ekonomi dan konsep hidup. 3. Psikologis : Motivasi, persepsi, pembelajaran dan kepercayaan. 4.Sosial : status dan keluarga.

B. Pemasaran1. Daerah Pemasaran (Place) : asumsi dengan semakin banyaknya penduduk, perkantoran, perusahaan dan pasar maka makin banyak orang butuh pelayanan kesehatan seperti laboratorium untuk check up.2. Sasaran Pasar (Target) : Sasaran pasar meliputi semua masyarakat disekitar laboratorium, pegawai kantor, pasien RS/Puskesmas, dokter praktek, balai pengobatan dan pasien sendiri (Atas permintaan sendiri/APS)3. Produk (Product) : Jenis produk yang kita jual berupa jasa pelayanan laboratorium, hal ini memang tidak terlihat secara langsung produk yang kita jual kepada pasien, tetapi hanya selembar kertas berisi hasil laboratorium.4. Harga Jual (Price) : Harga jual telah mengacu pada modal awal membeli suatu reagensia, alat, jasa pelayanan, BAKHP (syringe, tips, masker, sarung tangan karet, tissue, alkohol, kapas, dll), listrik dan fee pengirim. Semua dihitung dan satu paket tarif per parameter pemeriksaan laboratorium. Perlu ditekankan bahwa harga terjangkau dan pelayanan memuaskan akan menarik pelanggan untuk menggunakan jasa kita. Tarif yang dibuat harus memiliki elastisitas yang baik (turun/naik). Elastisitas tarif dapat dimainkan sesuai kondisi yang terjadi dilapangan.5. Volume Penjualan (Seller) : Perlu dilakukan target volume penjualan per bidang yang dapat dilayani (hematologi, kimia klinik, urinalisa, bakteriologi/parasitologi dan imunologi). Umumnya hematologi lebih besar jumlah pasiennya dan paling sedikit adalah serologi. Perlu dikategorikan parameter yang diperiksa dalam 4 kategori : Cash Cow adalah Test-test rutin, biaya murah, banyak diminati klinisi (hematologi), Star adalah Banyak diminta namun mahal (kimia klinik), Dog adalah Tes biaya mahal dan sedikit permintaan (Serologi) dan Tidak jelas status adalah tes yang jarang diminta, murah dan klasik (ZnTT, TTT).6. Promosi (Promotion)Memperkenal profil laboratorium melalui promosi ke tempat praktek, RS, Puskesmas, kantor, masyarakat melalui brosur, spanduk dan selebaran. Promosi bentuk lain melalui berbicara dengan dengan pasien, memperkenalkan parameter dengan tujuannya dan promosi discount tarif.7. Analisa PesaingPerlu dilakukan analisa pesaing dalam pelayanan laboratorium. RS : sejauh mana pelayanan yang diberikan, mutu yang diberikan, parameter yang diperiksa. Puskesmas : parameter apa saja yang bisa diperiksa. Laboratorium Swasta : pesaing yang handal, perlu di analisa apa saja dapat menjadi saingan, tarif, mutu, fee dokter, alat/reagensia dan letak gedung. Oleh sebab itu lakukan analisis SWOT.

C. Aspek Sumber Daya Manusia dan Yuridis1. Aspek Yuridis :Pedoman mendirikan laboratorium : UU Kesehatan, Peraturan Presiden, Kepmenkes, Peraturan Daerah tentang pelayanan kesehatan. Perlu adanya keputusan notaris atas akta laboratorium, SK berdirinya laboratorium, Status legalitas Ijazah Petugas, Persetujuan laboratorium, NPWP, IMB, Rekening telpon dan listrik.2. Struktur OrganisasiPerlu disusun struktur organisasi laboratorium klinik. Penanggung jawab, kepala laboratorium, penanggung jawab teknis, pelaksana analis kesehatan dan administrasi.3. Uraian TugasBerdasarkan struktur organisasi, dibuat uraian tugas masing-masing dan diperbolehkan merangkap uraian tugas.

D. Aspek Keuangan1. Ekonomi dan KeuanganMenyangkut biaya awal untuk investasi pendirian sebuah laboratorium klinik. Dengan modal yang besar dan kuat maka tertopang seluruh keuangan laboratorium, bila modal kecil mungkin akan terdapat suatu titik kritis keuangan menipis sebelum terjadi BEP. Dibuat inventarisasi barang dan reagensia, beserta tarif pemeriksaan.2. Modal (Investation)Modal awal yang dibutuhkan untuk investasi alat, reagensia, gedung dan tenaga.3. Biaya tetap Bulanan (Fixed Cost)Biaya yang dikeluarkan untuk menggulirkan usaha secara rutin tiap bulan dengan atau tanpa adanya penjualan. Biaya ini pasti keluar tiap bulan (gaji, listrik, PDAM, cicilan, bunga)4. Biaya VariabelBiaya yang dikeluarkan terkait biaya produksi suatu jasa laboratorium. Didalamnya termasuk : Reagensia, alat, bahan pendukung, jasa pelayanan)5. Titik Impas (BEP = Break Even Point)Kondisi dimana jumlah pendapatan sama dengan pengeluaran yang terjadi pada saat sudah berjalan pelayanan laboratorium klinik. Ada bulan tertentu dimana biaya tetap+variabel setara dengan pendapatan. Kondisi saat ini belum dapat untung, namun kegiatan produksi sudah bisa membiayai kegiatan. Setelah bulan selanjutnya maka diperolehlah laba bersih.6. Balik Modal (Pay Back Period)Ini kondisi yang diharapkan setelah lama berjalan sebuah laboratorium klinik. Kondisi dimana semua modal investasi awal sudah dapat ditutupi dengan hasil laba produksi. Untuk bulan selanjutnya didapatkan laba bersih terlepas dari modal awal.E. KesimpulanPerlu dilakukan langkah-langkah untuk mendapatkan kesuksesan dalam berwirausaha bidang laboratorium. Apabila telah dilakukan langkah-langkah diatas, maka laboratorium sudah mampu berjalan dengan baik dan akan mendapatkan laba bersih yang banyak serta tetap survive walaupun banyak kompetitor.