Society in Indonesia

5
Manusia selain sebagai makhluk individu juga disebut sebagai makhluk sosial. Ini berarti bahwa manusia merupakan individu yang pada dasarnya hidup dalam suatu koloni kehidupan bersama individu lainnya dan saling ketergantungan. Dalam perkembangannya, manusia tumbuh dan senantiasa melakukan penyesuain diri dengan individu-individu lainnya. Interaksi dan penyesuaian diri yang dilakukan semakin lama membuat suatu kebiasaan sehingga menciptakan suatu kebudayaan yang dianggap menjadi nilai dalam kehidupan. Kehidupan individu yang satu dengan individu lainnya menjadi suatu kelompok yang menciptakan kebudayaan ini yang disebut sebagai masyarakat. Berdasarkan peta konsep diatas, untuk memahami konsep masyarakat perlu diketahui terlebih dahulu bagaimana pembentukan masyarakat dan bentuk-bentuk masyarakat, 1. Pembentukan Masyarakat Pembahasan mengenai pembentukan masyarakat dibagi menjadi dua berdasarkan pendapat ahli dan berdasarkan teori. Menurut ahli, Plato dan Herbert Spencer menyatakan pendapatnya mengenai pembentukan masyarakat. Menurut Plato (dalam Gazalba, 1976:65-68) masyarakat terbentuk secara kodrati. Maksudnya, masyarakat tumbuh dan berkembang secara mandiri tanpa ada gangguan untuk bertanggung jawab terhadap individu-individu yang ada di dalamnya. Kehidupan individu ditentukan dari apa 2

description

summary about society in Indonesia

Transcript of Society in Indonesia

Manusia selain sebagai makhluk individu juga disebut sebagai makhluk sosial. Ini berarti bahwa manusia merupakan individu yang pada dasarnya hidup dalam suatu koloni kehidupan bersama individu lainnya dan saling ketergantungan. Dalam perkembangannya, manusia tumbuh dan senantiasa melakukan penyesuain diri dengan individu-individu lainnya. Interaksi dan penyesuaian diri yang dilakukan semakin lama membuat suatu kebiasaan sehingga menciptakan suatu kebudayaan yang dianggap menjadi nilai dalam kehidupan. Kehidupan individu yang satu dengan individu lainnya menjadi suatu kelompok yang menciptakan kebudayaan ini yang disebut sebagai masyarakat. Berdasarkan peta konsep diatas, untuk memahami konsep masyarakat perlu diketahui terlebih dahulu bagaimana pembentukan masyarakat dan bentuk-bentuk masyarakat,1. Pembentukan MasyarakatPembahasan mengenai pembentukan masyarakat dibagi menjadi dua berdasarkan pendapat ahli dan berdasarkan teori. Menurut ahli, Plato dan Herbert Spencer menyatakan pendapatnya mengenai pembentukan masyarakat. Menurut Plato (dalam Gazalba, 1976:65-68) masyarakat terbentuk secara kodrati. Maksudnya, masyarakat tumbuh dan berkembang secara mandiri tanpa ada gangguan untuk bertanggung jawab terhadap individu-individu yang ada di dalamnya. Kehidupan individu ditentukan dari apa yang menjadi pakem dalam masyarakat. Baik pola pikir maupun tingkah laku individu ditentukan oleh masyarakat. Pandangan ini lebih berorientasi kepada kepentingan masyarakat ketimbang individu.Menurut Herbert Spencer (dalam Poloma, 1979), masyarakat dianalogikan sebagai tubuh organisme dimana masyarakat merupakan tubuh, sedangkan manusia merupakan organ-organ bagian tubuh. Baik masyarakat maupun individu di dalamnya berkedudukan sama-sama penting. Misalnya, terdapat rasa sakit pada suatu organ tubuh maka tubuh pun juga terasa tidak enak. Begitu pula dengan masyarakat dan individu, apabila individu memiliki pola pikir dan tingkah laku yang buruk maka masyarakat pun dianggap tidak baik. Selain menurut ahli, pembentukan masyarakat juga berdasarkan teori. Teori pembentukan masyarakat pada umumnya terdapat tiga yaitu, teori Atomistic, teori Organisme, dan teori Integralistik. Teori Atomistic adalah teori yang menyatakan bahwa masyarakat dibentuk atas dasar kehendak bersama, untuk tujuan bersama para individu, dan kemudian menjadi warga masyarakat itu. Kemudian, teori Organisme adalah teori tentang masyarakat adalah lembaga di atas hak, kepentingan, keinginan, cita-cita dan kekuasaan individu. Selanjutnya, teori Integralistik adalah teori yang menyatakan bahwa meskipun masyarakat sebagai satu lembaga yang mencerminkan kebersamaan sebagai satu totalitas, namun tidak dapat diingkari realita manusia sebagai pribadi. Sebaliknya, manusia sebagai pribadi selalu ada dan hidup di dalam kebersamaan di dalam masyarakat.Pembentukan masyarakat memiliki pandangan-pandangan tertentu pula. Pandangan-pandangan tersebut terbagi menjadi individualisme dan kolektivisme. Singkatnya, pandangan individualisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa hubungan antar individu akan membentuk masyarakat, sedangkan pandangan kolektivisme mengatakan bahwa masyarakat akan menentukan kehidupan individu di dalamnya.

2. Bentuk MasyarakatSuku Korowai mempunyai populasi 3.000 orang dan merupakan salah satu suku paling aneh di dunia. Mereka tinggal di Papua New Guinea dan budaya mereka masih tetap terisolasi dari peradaban modern. Mereka memiliki banyak kebiasaan aneh dan beberapa dari mereka juga ada yang kanibal. Sumber kehidupan mereka adalah dengan berburu binatang di hutan (...) (indonesiaindonesia.com, 2011)Artikel di atas menggambarkan bentuk masyarakat berdasarkan matapencaharian dimana suku Korowai merupakan suatu masyarakat yang mata pencaharian utamanya adalah berburu.Bentuk masyarakat menurut Gerhard Lenski terbagi menjadi beberapa golongan yaitu, masyarakat berburu dan meramu, holtikultura, agraria, industri, dan pascaindustri. Selain Gerhard Lenski, Koentjaraningrat juga mengemukakan pendapatnya mengenai bentuk masyarakat bahwa masyarakat dibedakan berdasarkan matapencaharian dan lain sebagainya.

RefrensiAbizmal. 2010. Suku Korowai Papua Dan Rumah Pohon Mereka. http://indonesiaindonesia.com/f/88249-budaya-suku-korowai-papua-rumah-pohon/E. Singgih, Evita, dkk. 2011. Manusia sebagai Individu, Kelompok, dan Masyarakat. Depok: Universitas Indonesia

4