Soal Pretest digestive

3
Soal pretest-postest digest bedah type 1. kolik abdomen adalah gejala kelainan abdomen berupa nyeri yang hilang timbul B 2. kolik abdomen dapat timbul akibat sumbatan saluran pada organ berongga B 3. gejala kolik abdomen dapat ditemukan pada tumor hepar S 4. gangguan BAB dapat berupa menurun / meningkatnya kualitas dan kuantitas BAB B 5. gangguan BAB dapat berupa darah dan lendir B 6. nyeri abdomen merupakan satu-satunya gejala pada akut abdomen S 7. nyeri akibat proses keradangan pada apendisitis akut dirasakan terus menerus B 8. nyeri pada ileus obstruksi berupa nyeri yang terus menerus S 9. melena adalah berak warna hitam akibat bercampur dengan empedu S 10. untuk membedakan perdarahan dari perdarahan rektum dan perdarahan colon proximal pada hematochezia dilihat dari keluarnya darah tidak bercampur dengan feces S 11. perdarahan samar feces dilakukan tes benzidin B 12. evaluasi colok dubur termasuk nyeri saat mengejan S 13. colok dubur dilakukan pada posisi SIMS B 14. colok dubur dapat digunakan untuk menentukan stadium karsinoma rektum S 15. colok dubur dapat digunakan untuk memastikan adanya perforasi organ berongga S 16. manuver valsava hanya dilakukan pada pada hemoroid eksterna S 17. pemeriksaan tes fungsi hati meliputi antara lain HBsAg, TIBC, serum iron S

description

soal soal dan jawab soal digestiv

Transcript of Soal Pretest digestive

Soal pretest-postest digest bedah type

1. kolik abdomen adalah gejala kelainan abdomen berupa nyeri yang hilang timbul B2. kolik abdomen dapat timbul akibat sumbatan saluran pada organ berongga B3. gejala kolik abdomen dapat ditemukan pada tumor hepar S4. gangguan BAB dapat berupa menurun / meningkatnya kualitas dan kuantitas BAB B5. gangguan BAB dapat berupa darah dan lendir B6. nyeri abdomen merupakan satu-satunya gejala pada akut abdomen S7. nyeri akibat proses keradangan pada apendisitis akut dirasakan terus menerus B8. nyeri pada ileus obstruksi berupa nyeri yang terus menerus S9. melena adalah berak warna hitam akibat bercampur dengan empedu S10. untuk membedakan perdarahan dari perdarahan rektum dan perdarahan colon proximal pada hematochezia dilihat dari keluarnya darah tidak bercampur dengan feces S11. perdarahan samar feces dilakukan tes benzidin B12. evaluasi colok dubur termasuk nyeri saat mengejan S13. colok dubur dilakukan pada posisi SIMS B14. colok dubur dapat digunakan untuk menentukan stadium karsinoma rektum S15. colok dubur dapat digunakan untuk memastikan adanya perforasi organ berongga S 16. manuver valsava hanya dilakukan pada pada hemoroid eksterna S17. pemeriksaan tes fungsi hati meliputi antara lain HBsAg, TIBC, serum iron S18. untuk membedakan tumor dinding abdomen dan tumor interabdomen dengan meminta pasien terlentang S19. resusitasi pasien dengan abdomen akut meliputi oksigen B20. tes Ca 19-9 merupakan penanda tumor kolorektal B21. CEA meningkat pada karsinoma kolorektal B22. analisis feces diperlukan pada pasien dengan colelitiasis simptomatis S23. fecal occult blood test positif menunjukkan adanya fistula saluran cerna S24. pemeriksaan barium intake adalah pencritaan radiologis dengan barium peroral B25. pemeriksaan barium intake pada kelainan esofagus, gaster, dan duodenum B26. gambaran additional defect pada barium intake menunjukkan adanya divertikel saluran cerna atas B27. hemoroid interna terjadi karena pola hidup yang salah B28. bilirubin indirek > bilirubin direk disebabkan karena adanya obstruksi saluran empedu S29. manuver valsava dilakukan dengan posisi berdiri B30. nyeri pada peritonitis generalisata bersifat menetap B31. pemeriksaan transabdominal diperlukan pada trauma abdomen B32. tumor kistik pada pemeriksaan USG tampak lebih hiperdens dibanding tumor solid S33. gambaran batu pada pemeriksaan USG tampak lebih hiperdens dan ada gambaran .. shadow B34. foto polos abdomen yang dilakukan setelah pembersihan kolon bertujuan untuk melihat batu saluran kencing B35. udara bebas subdiafragma pada pemeriksaan foto polos abdomen disebabkan karena perforasi organ berongga B36. gambaran step ladder appearance pada foto LLD atau abdomen duduk disebabkan adanya cairan dalam lumen usus akibat sekuestrasi B37. herring bone appearance pada foto polos abdomen menunjukkan adanya ileus obstruktif B38. pemasangan pipa nasogastrik pada pasien ileus obstruktif ditujukan untuk dekompresi usus S39. pemasangan pipa nasogastrik pada pasien tidak sadar diposisikan head up B40. colok dubur merupakan salah satu diagnosis fisik 41. pemeriksaan barium enema adalah pencitraan radiologis yang secara teknis berbeda dengan colon in loop S42. canalis inguinalis terletak inferomedial dari ligamentum inguinalis S43. periapendikuler abses ditandai dengan massa kanan bawah disertai leukopeni dan demam S