Soal Kuis Biofarmasetika Kelas b

7
SOAL KUIS BIOFARMASETIKA KELAS B ORAL 1. Jelaskan predisposisi sediaan kapsul JAWABAN : A. Pembukaan kapsul gelatin Begitu kapsul tiba dilambung maka gelatin mulai melarut, cangkang kapsul terinbihisi cairan, lalu rusak dan lepas menjadi dua bagian dalam waktu 3 – 5 menit. Faktor yang mempengaruhi pembukaan kapsul : - Ukuran kapsul - pH lambung - Suhu - Interaksi gelatin da nisi kapsul - Waktu dan Kondisi penyimpanan sediaan B. Pembasahan dan penyebaran serbuk Penyebaran serbuk merupakan kondisi yang diperlukan untuk mendapatkan pelarutan yang baik. Bahan penurun tegangan permukaan (surfaktan dapat memperbaiki proses pembasahan namun sifat fisiko kimia isi kapsul merupakan faktor utama. Sifat fisiko kimia isi kapsul tersebut adalah : - Ukuran partikel dan granulasi - Sifat kimia isi kapsul - Bahan tambahan - Bahan pengencer - Bahan pelincir - Teknologi pembuatan sediaan. 2. Jelaskan sediaan aksi terkendali berdasarkan Nelson dan gambarkan profilnya JAWABAN : 1. Sediaan dengan pelepasan atau aksi dipertahankan, merupakan bentuk sediaan yang mula-mula melepaskan zat aktif dalam jumlah cukup untuk mendapatkan ketersediaan hayati yang dikehendaki atau untuk

description

BIOFAR

Transcript of Soal Kuis Biofarmasetika Kelas b

SOAL KUIS BIOFARMASETIKA KELAS BORAL

1. Jelaskan predisposisi sediaan kapsul

JAWABAN :

A. Pembukaan kapsul gelatin

Begitu kapsul tiba dilambung maka gelatin mulai melarut, cangkang kapsul terinbihisi cairan, lalu rusak dan lepas menjadi dua bagian dalam waktu 3 5 menit.

Faktor yang mempengaruhi pembukaan kapsul :

Ukuran kapsul

pH lambung

Suhu

Interaksi gelatin da nisi kapsul

Waktu dan Kondisi penyimpanan sediaan

B. Pembasahan dan penyebaran serbuk

Penyebaran serbuk merupakan kondisi yang diperlukan untuk mendapatkan pelarutan yang baik. Bahan penurun tegangan permukaan (surfaktan dapat memperbaiki proses pembasahan namun sifat fisiko kimia isi kapsul merupakan faktor utama.

Sifat fisiko kimia isi kapsul tersebut adalah :

Ukuran partikel dan granulasi

Sifat kimia isi kapsul

Bahan tambahan

Bahan pengencer

Bahan pelincir

Teknologi pembuatan sediaan.

2. Jelaskan sediaan aksi terkendali berdasarkan Nelson dan gambarkan profilnya

JAWABAN :

1. Sediaan dengan pelepasan atau aksi dipertahankan, merupakan bentuk sediaan yang mula-mula melepaskan zat aktif dalam jumlah cukup untuk mendapatkan ketersediaan hayati yang dikehendaki atau untuk menimbulkan efek farmakologi secepatnya dan dapat menjaga aktivitasnya dalam waktu yang lebih lama dari bila obat diberikan dalam dosis tunggal.2. Sediaan dengan aksi diperpanjang, merupakan sediaan yang memberikan ketersediaan hayati berlebih (tidak berbahaya) dibandingkan jumlah yang diperlukan untuk mendapatkan aksi teraptik yang serupa pada pemberian dosis tunggal.

3. Sediaan dengan aksi berulang, merupakan sediaan seperti dosis tunggal dan melepaskan dosis-dosis tunggal berikutnya dalam waktu tertentu setelah pemberian obat.

Gambar Hal. 336 ( dibaliknyaProfil kadar dalam plasma dari sediaan dengan pelepasan terkendai:

I. Sediaan dosis tunggal normal

II. Sediaan retard

III. Sediaan dengan aksi dipertahankan

IV. Sediaan dengan aksi diperpanjang3. Jelaskan factor-factor yang mempengaruhi pelepasan difusi pada matriks hidrofil

JAWABAN :

Sifat bahan penyusun yang tidak larut

Perbandingan komponen penyusun

Sifat dan jumlah pelarut untuk granulasi Konsentrasi zat aktif

Granulometri

Kelarutan zat aktif

Sifat bahan tambahan

Ukuran granul

Parameter teknologi

Luas permukaan matriks

Bentuk matrik

4. Jelaskan evaluasi in vivo dan in vitro sediaan lepas lambat

JAWABAN :

1. Metoda in vitro yang dapat dikembangkan untuk mengevaluasi sediaan pelepasan lambat yaitu dengan uji laju disolusi. Persyaratan uji disolusi in vitro yaitu : Metoda yang reprodusibel.

Pemilihan medium yang tepat.

Hidrodinamika larutan yang terkontrol baik.

Pemilihan sink condition yang tepat. ada beberapa metoda yang sekarang terus dikembangkan, yaitu : metoda flow trough system dan metoda rotatingbottle.

2. Metode Invivo

Uji ini dilakukan bila keabsahan sediaan hanya dapat ditujukan secara in vivo dibandingkan uji in vivo yang lebih ditujukan untuk pengujian control keterulangan lot fabrikasi.SOAL KUIS BIOFARMASETIKA KELAS B

SUPPO

1. Sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi penyerapan obat suppo

JAWABAN :

a. Kedudukan supositoria setelah pemakaian

b. Aktu tingga supo didalam rectum

c. pH cairan rectum

2. Sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi kinetika sediaan suppo

JAWABAN :

a. Penghancuran sediaan

Proses penghancuran sediaan merupakan fungsi dari basisnya

b. Transfer zat aktif kedalam cairan rectum, diikuti difusi Sifat zat aktif dalam supo

Kelarutan zat aktif

Koefisien partisi zat aktif dalam fase lemak dan cairan rectum

Ukuran partikel zat aktif

3. Jelaskan sifat fisika-kimia zat aktif dalam pemilihan zat pembawa

JAWABAN :

1. Zat aktif larut air, lebih disukai menggunakan basis berlemak dengan suhu lebur lebih kecil dari suhu rectum

2. Zat aktif sukar larut, maka digunakan dalam partikel halus

3. Zat aktif dalam bentuk cairan, maka harus dipilih pembawa yang mempunyai suhu lebur lebih tinggi dari zat aktif

4. Zat aktif dapat bereaksi dengan bahan pembawa tertentu dan menghasilkan camuran eutektik dengan suhu lebur yang snagat rendah, maka diperlukan pembawa dengan konsistensi dan suhu lebur yang sesuai

5. Bila terdapat senyawa hidrofil maka dipilih pembawa yang dapat diemulsikan dengan cepat

6. Bila bobot jenis sangat tinggi maka sebaiknya dipilih bahan pembawa dengan laju pelarutan yang cepat

4. Apa yang dimaksud dengan waktu laten dan gambarkan profilnya

JAWABAN :Waktu Laten = Penundaan absorbsi pemotongan fase absorbsi dengan eliminasi

GAMBAR HAL. 4555. Jelaskan sifat stratum korneum yang dapat membuat zat aktif menjadi depo

JAWABAN :

Stratum korneum tersusun atas sel-sel mati yang sifatnya mudah mengelupas. Aksi penyempitan pembuluh darah yang disebabkan oleh pembalut membuktikan adanya " efek depo " 6. Jelaskan evaluasi in vitro sediaan topical

JAWABAN :

Uji in vitro dilakukan untuk menentukan pembawa yang paling sesuai untuk dapat melepaskan zat aktif ditempat pengolesan. 2 metode :

Difusi sederhana dalam air

Dialysis melalui membrane kolodion atau selofan

SOAL KUIS BIOFARMASETIKA KELAS B

AEROSOL1. Jelaskan pengaruh formulasi terhadap Bioavailabilitas aerosol

JAWABAN :

A. Pelarut

Pelarut yang sering digunakan :

Air suling steril didapar atau tidak

Larutan NaCl isotonic

Selain itu digunakan :

Air mineral yang mengandung Natrium

Beberapa minyak atsiri

Alcohol

Propilenglikol

Ditambahkan senyawa antioksidan dan antiseptik untuk meniadakan pertumbuhan mikroba

B. Aerosol tidak larut atau aerosol serbuk

Bahan obat padat atau sebuk yang diberikan dalam bentuk aerosol.

C. Bentuk Sediaan Bertekanan

Faktor yang mempengaruhi :

Jenis gas pendorong

Tetapan elektrik gas pendorong

Tekanan dan jumlah gas pendorong

Kekentalan sediaan

Tegangan permukaan

Surfaktan dalam campuran

2. Sebutkan persyaratan bahan aktif dalam sediaan aerosol

JAWABAN :

a. Penggunaan bentuk aerosol hanya menguntungkan bila konsentrasi zat aktif saat kontak lebih besar dari konsentrasi setelah pemberian leat jalur pemberian lainnyab. Zat aktif harus benar-benar bereaksi pada permukaan sluran nafas.

c. Zat aktif harus memenuhi syarat :

d. Pelarutan zat aktif dalam cairan pembawa harus setinggi mungin

e. Aktivitas terapetik harus tampak pada dosis kecil

3. Sebutkan evaluasi sediaan aerosol

JAWABAN :

Kesulitan :

Pemilihan subyek percobaan

Efek partikel aerosol

Pembuatan partikel yang homogeny diameternya

ADA 4 TAHAPAN :

Tahapan 1 ( Pemilihan bagian saluran napas. Tergantung : sifat pengobatan dari zat aktif dan diameter partikel aerosol

Tahan 2 ( Pemilihan alat untuk pembuatan sediaan aerosol

Tahapan 3 ( Penelitian invivo pada hewan

Tahapan 4 ( evaluasi pada subyek manusia