Soal Imun Fix

17
Kelompok 1 (Toxoplasma) 1. Ibu hamil umur 14 minggu dianjurkan oleh dokter untuk melakukan pemeriksaan torch lalu 1 minggu kemudian di dapatkan hasil IgG (+), IgM (-) , Kata dokter tidak perlu panic ,mengapa demikian ?? (Ibu Nurul) Jawab : Hal ini benar adanya dikarenakan pola hasil pemeriksaan IgG (+) dan IgM(-) mengindikasikan adanya infeksi lama. hal ini tdk akan memberikan resiko infeksi congenital akan tetapi bila terjadi pada trimesrer pertama dan kedua umumnya mengidentifikasikan infeksi akut sebelum konsepsi (Antani Vina) 2. Bagaimana toxoplasma gondi dapat menyebabkan kemandulan? (Mery) Jawab: (anita) Toksoplasma memiliki struktur glycosylphosphatidylinositol (GPI) anchor, yang merupakan goloongan protein yang mengalami modifikasi pada gugus karbohidrat. Fungsi utama dari struktur ini yaituu melekatkan berbagai molekul ke permukaan sel, akan tetapi pada toksoplasma gondii identik dengan low molekuler weight antigen yang bersifat imunogenik. Sifat imunogenik muncul karena adanya gugus N- asetilgalaktosamin pada rantai samping struktur GPI. (Anita)

description

soal imun

Transcript of Soal Imun Fix

Kelompok 1 (Toxoplasma)1. Ibu hamil umur 14 minggu dianjurkan oleh dokter untuk melakukan pemeriksaan torch lalu 1 minggu kemudian di dapatkan hasil IgG (+), IgM (-) , Kata dokter tidak perlu panic ,mengapa demikian ?? (Ibu Nurul)Jawab : Hal ini benar adanya dikarenakan pola hasil pemeriksaan IgG (+) dan IgM(-) mengindikasikan adanya infeksi lama. hal ini tdk akan memberikan resiko infeksi congenital akan tetapi bila terjadi pada trimesrer pertama dan kedua umumnya mengidentifikasikan infeksi akut sebelum konsepsi (Antani Vina)2. Bagaimana toxoplasma gondi dapat menyebabkan kemandulan? (Mery)

Jawab: (anita)Toksoplasma memiliki struktur glycosylphosphatidylinositol (GPI) anchor, yang merupakan goloongan protein yang mengalami modifikasi pada gugus karbohidrat. Fungsi utama dari struktur ini yaituu melekatkan berbagai molekul ke permukaan sel, akan tetapi pada toksoplasma gondii identik dengan low molekuler weight antigen yang bersifat imunogenik. Sifat imunogenik muncul karena adanya gugus N-asetilgalaktosamin pada rantai samping struktur GPI. (Anita)3. Bagaimana Virus toxoplasma bisa menyerang manusia ? (Godang Roberto)

Jawab:Toxoplasma banyak terdapat pada hewan pembawanya yaitu kucing, dimana pada saat di tubuh kucing masih dalam fase tidak infektif. Saat toxoplasma keluar bersama feses kucing, toxoplasma menjadi fase yang infektif sehingga dapat menginfeksi manusia melalui feses tersebut, seperti feses kucing yang terinjak manusia, feses yang mongering akhirnya terbawa angin dan dapat menempel atau mengenai makanan baik makanan yang telah matang ataupun seperti sayur dan buah. Hal ini sering terjadi di pasar sehingga lebih banyak menginfeksi ibu-ibu yang tengah berada di pasar. (Anggi Hadi)

Kelompok 2 (rubella)1. Manifestasi klinis penyakit rubella pada orang dewasa dan bayi?(Rifka Annisa)Jawab:Manifestasi klinik pada orang dewasa1. Adenopati (khas) terutama nodus limfatikus belakang telinga, oksipital dan leher belakang 2. Sakit kepala 3. Sakit tenggorokan 4. Ruam ruam merah 5. Poliartralgia dan poliartritis Manifestasi klinik pada bayi1. Transien Intrauterine growth retardation (IUGR) Bayi biasanya menderita retardasi pertumbuhan intrauterine sehingga termasuk golongan bayi kecil untuk masa kehamilan 2. Purpura trombositopenia (25%) ditandai lesi merah keunguan 3. Anemia hemolitik 4. Ikterik 5. Pneumonia interstisial yang muncul usia 3-12 bulan dengan gejala batuk, takipnea, sindrom gawat nafas dan biasanya menyebabkan bayi meninggal dunia pada usia kurang dari 1 tahun 6. Kerusakan jantung 7. Kerusakan mata (50%) katarak Dijawab oleh Aswin Faisal

2. Bagaimana cara pengobatan rubella dan mengapa setiap pengambilan sampel untuk konfirmasi waktunya berbeda-beda?( Nuraini Safitri Ningrum) Jawab Cara Pengobatan rubellaUntuk penderita normal penyakit campak karena rubella nantinya akan sembuh sendiri karena berhubungan dengan sistem imunitas tubuh yaitu akan terbentuk antibodi terhadap virus rubella. Jadi, dengan dukungan peningkatan sistem penyakit campak akan sembuh dengan sendirinya. Sedangkan bagi janin yang terinfeksi rubella, belum diketahui. Jika bayi lahir maka akan beresiko mengalami kecacatan dan akan meninggal tidak lama setelah kelahiran.Lama waktu pengambilan sampelPengambilan sampel yang bertahap bertujuan untuk mengkonfirmasi adanya infeksi, hal tersebut dilakukan berdasarkan lama waktu inkubasi virus, yaiti dilakukan pemeriksaan sebanyak 3 kali bertahap. Dengan harapan untuk benar memastikan ada tidaknya infeksi akibat virus rubella.Dijawab oleh Dwi Wilujeng B

3. Mengapa disarankan pemeriksaan rubella bagi wanita pada masa subur?( Ramadhani Khusnul)JawabUntuk mencegah infeksi dan mempersiapkan imunitas pasien sebelum terjadi kehamilan sehingga mengurangi resiko janin cacat akibat infeksi rubellaDijawab oleh Ari Febrilla W4. Pada pemeriksaan PCR, mengapa sampel amnion diambil pada minggu ke-22? (Mifta Ananda Prabandari)Jawaban:Karena pada minggu ke 22 cairan amnion terbentuk dalam volume maksimal sehingga jika diambil sebagai sampel, tidak berdampak buruk pada janinDijawab oleh Dina Dwi Apriana

Kelompok 3 (Mikoplama)1. Baga nnimana cara membedakan infeksi M.pneumonia dan Klebsiella pneumonia? (RISA YUNIAR)

Jawab:M.pneumonia menyerang saluran pernafasan bagian atas, yang membedakan IgG dan IgM spesifik yang dihasilkan.

2. Adakah pemeriksaan yang menghasilkan +/- palsu? Kelebihan pencucian dengan menggunakan apa?

Jawab:Menurut kami penyebabterjadinya positif palsu dan negarif palsu berasal dari proses pemeriksaan itu sendiri,seperti pencucian darah yang tidak baik sehingga masih ada zat zat yang mengahambat terjadinya pelekatan antigen dan antibodi\Pencucian mengguanakan Nacl fisiologis (GODANG ROBERTO)

3. Kenapa harus menggunakan golongan darah O pada tes Cold Aglutination? (SANDI OKTAVIANUS)

Jawab:Karena golongan darah O memiliki antibodi A dan antibodi B (IRNAWATI)

4. Bagaimana cara penularan M.pneumonia?

Jawab:Secara langsung, yaitu melalu sekret oral dalam air liur yang terhirup.(EKI RAMADHANI)

5. M.pneumonia sensitive terhadap Penisilin, bagaimana dengan ampisilin? (BU DINI)Jawab :M.pneumoniae juga sensitive terhadap ampisilin, karena ampisilin merupakan turunan dari Penisilin. (HERLINA ISMAEL)

6. Apakah M.pneumoniae dapat menyerang otak ?

Jawab:Bisa namun kasusnya jarang yaitu bila menyerang saraf otak. M.pneumoniae spesifik meyerang saluran nafas.

Kelompok 4 (Hsv 1 )

1. Disebutkan bahwa penyakit HSV-1 ini masih belum dapat disembuhkan, tapi dapat diperpendek masa kambuhnya. Bisa lebih dijelaskan bagaimana hal tersebut dapat terjadi dan cara memperpendek masa kambuhnya bagaimana ? ( Dwi Wilujeng Budiarti)

Jawab: Memang penyakit HSV-1 ini masih belum dapat disembuhkan karena apabila tubuh sudah terinfeksi oleh virus ini maka virus ini akan selalu ada untuk seumur hidup, meskipun tidak aktif sama sekali, jadi walaupun ada atau tidak adanya gejala, virus akan tetap ada di dalam tubuh. Apabila sistem imun tubuh menurun virus tersebut mulai menggandakan diri dan menyebar, dalam hal ini kita dapat memperpendek masa kambuhnya atau mengobati gejala dan menanganinya dengan pemberian obat antiviral dalam bentuk pil yaitu Asiklovir, Famsiklovir, dan Valasiklovir. Semua obat ini dipakai melalui mulut, bekerja melawan virus HSV-1 dan menghambat kemampuannya untuk menggandakan diri dengan cara menghambat sintesis DNA virus.( (Mery Febriani Masrun)2. Seperti yang kita ketahui bahwa HSV-1/HSV-2 hampir mirip dengan virus varisela. Pertanyaannya, apakah perbedaan kedua virus ini hanya dilihat dari letal lesi (HSV-1 berada di mulut, Varisela di permukaan kulit) ? lalu apakah lesi yang ditimbulkan hampir sama atau bagaimana?(Risa Yuniar)

Jawab: Lesi yang dicetuskan atau ditimbulkan di kulit dan selaput mukosa oleh HSV-1 dan HSV-2 sama dan mirip dengan yang diakibatkan oleh virus varisela-zoster. Perubahan yang ditimbulkan oleh HSV mirip untuk infeksi primer dan rekuren tetapi bervariasi dalam derajatnya, memperlihatkan tingkat sitopatologi virus (jawetz, Ernest, Edisi 20). Jadi, secara lesi yang ditimbulkan itu tidak dapat dibeakan antara HSV dengan varisela zoster, tetapi dapat dibedakan dengan dilakukan pemeriksaan secara sitologik. Yaitu dilakukan pengambilan lesi (sel) dengan cara FNAB atau kerokan kemudian dibuat hapusanya pada slide, kemudian diwarnai dengan pewarnaan khusus (pewarnaan H&E). Lalu dilakukan pemeriksaan secara mikroskopis, menggunakan mikroskop pada perbesaran tertentu. Perbedaan gambaran sel pada mikroskop dapat dilihat pada gambar di bawah ini.( (Mifta Ananda Prabandari)

Gambar 2 sel varisela-zosterGambar 1 sel HSV

3. Herpes Simlex dibedakan menjadi 2, yaitu HSV-1 dan HSV-2, bisa lebih dijelaskan perbedaan HSV-1 dan HSV-2 karena seperti yang kita ketahui HSV-1 dapat juga menyebabkan herpes genital ? (Rika Ariesta)

Jawab; Untuk perbedaan HSV-1 dan HSV-2 memang sulit untuk dibedakan, perbedaan umum yang terlihat hanya terletak pada gejala klinisnya kalau HSV-1 biasanya menyerang bagian mulut sehingga sering disebut herpes oral sedangkan HSV-2 biasanya menyerang bagian genital sehingga sering disebut herpes genital. Namun, perbedaannya ini sering tidak konsisten karena HSV-1 bisa menyerang bagian genital begitu juga sebaliknya , hal itu bisa disebabkan adanya kontak antara oral dan genital. Bahkan genom-genomnyapun mirip dalam pengaturan dan tampilan substansi yang homolog. Namun, virus HSV-1 dan HSV-2 dapat dibedakan dengan analisa enzim restriksi DNA virus. Kedua virus bereaksi silang secara serologik, tetapi keunikan protein terlihat pada tiap tipe. Glikoprotein G adalah tipe-spesifik dan memudahkan perbedaan antigenik antara HSV-1 dan HSV-2. Jadi, Perbedaan HSV-1 dan HSV-2 dapat dilihat dengan melakukan pemeriksaan biokimiawi, biologik, dan epidemiologiknya. (Nuraini Safitri Ningrum)

4. Mengapa pada anak terjadi nyeri di bagian mulut sedangkan pada remaja nyeri pada bagian atas tenggorokan? Mengapa dapat terjadi perbedaan gejala klinis antara anak-anak dan remaja? (Dina Dwi Apriana)

Jawab : Virus HSV-1 pada kenyataannya bisa menimbulkan wujud klinis yang beragam. Dan biasanya pada anak terjadi nyeri di bagian mulut,sedangkan pada remaja myeri pada bagian atas tenggorokan. Hal ini,mungkin saja tidak berdasarkan atas apapun melainkan hanya ciri khas dari penyakit HSV-1 itu sendiri, namun mungkin saja perbedaan gejala ini bisa disebabkan karena pada anak-anak sistem imun belum terbentuk sempurna sehingga tidak terjadi nyeri pada bagian tenggorokan seperti yang kita ketahui bahwa salah satu sistem imun yaitu amandel pada tenggorokan yang merupakan organ pertahanan tubuh dan meningkatkan sistem imun, pada anak-anak belum sempurna sehingga tidak terjadi perlawanan antara sistem imun dan antigen menyebabkan tidak adanya nyeri. Dan pada remaja atau dewasa sudah terbentuk sistem imun yang sempurna dan sistem imun tersebut melakukan perlawanan sehingga menyebabkan nyeri pada tenggorokan. Dan pada anak kecil sering terjadi gejala atau lesi pada bibir (mulut) dapat terjadi karena kontaminasi yang terjadi antara bayi tersebut dengan ibu yang terinfeksi HSV. Dapat terjadi ketika ibu melahirkan bayi tersebut. (Nuraini Safitri Ningrum) dan (Mifta Ananda Prabandari)

Kelompok 5 (Hav dan Hbv)1. Apakah seseorang dapat terinfeksi HAV maupun HBV secara bersamaan ? (Nur Hikmah)Jawab :Apabila terinfeksi HAV sudah pasti bisa terinfeksi HBV secara bersamaan karena dari struktur virus HAV dan HBV sudah berbeda jadi tentu saja tidak menutup kemungkinan infeksi HAV dan HBV secara bersamaan terjadi. (Rahayu prasetyo)2. Apakah masa inkubasi mempengaruhi hasil pemeriksaan ? (Godang Roberto)Jawab : Tentu, karena dari masa inkubasi tersebut hasil pemeriksaan dapat terbaca.(Nurfalakh & khusnul)3. Apakah pada HAV bisa sembuh ? Apa bila seseorang yang pernah terkena HAV sudah sembuh bisa ter infeksi ulang ? (Mery Febriani) Jawab : HAV merupakan virus yang dapat meninfeksi apabila kurangnyasanitasi, prilaku buruk yang tidak biersih mengakibatkan seseorang dapat terinfeksi virus tersebut. Apabila seseorang terinfeksi lalu memperbaiki sanitasi, maka tentu seseorang ini bisa sembuh. Namun seseorang yang telah sembuh bisa terinfeksi lagi oleh HAV tapi terinfeksi ulang (reinfeksi) bukan kambuh.(Nurramlah dan Rahayu prasetyo ) Kelompok 6 (hsv 2)1. Apa yang dimaksud equivocal pada interpretasi hasil? (Anggi Hadi Saputra)

Jawab : equivocal adalah nilai yang terlalu tinggi untuk dikatakan negative, namun terlalu rendah untuk dikatakan positif ( Risa Yuniar)

2. Mengapa dalam metode kultur virus dapat menunjukkan hasil negatif palsu jika sel-sel yang diambil sampelnya sudah mulai sembuh? (Aswin Faisal)

Jawab : karena pada pasien yang sudah muai sembuh, virus muai meemah sehingga saat diakukan kutur, virus tersebut daya tumbuhnya kurang sehingga menimbukan hasil negative palsu (Rifka anisa)

3. bagaimana cara isolasi virus? Apakah sama dengan isolasi bakteri? Media apa yang digunakan? (Mifta Ananda Prabandari)

Jawab : untuk isolasi virus berbeda dengan isoasi bakteri karena virus hanya dapat di kultur pada media hidup, misalnya embrio ayam atau hewan-hewan lain. Untuk media yang digunakan, media MEM yang mengandung antobiotik untuk bunuh jamur dan bakteri. MEM terdiri dari serum,Nacl,asam amino,vitamin dan glukosa.(Rika Ariesta)

4. HSV II berapa lama masa inkubasinya sampai timbul gejala > Dan penyakit apa yang gejalanya sama seperti penyakit HSV II ?

Jawab: 3-9 hari masa inkubasinya. Dan penyakit Serviks yang sama seperti HSV II yaitu seperti nyeri saat buang air kecil, rasa terbakar,sakit dan kemerahan pada daerah genital.(Rescy mesac)

Kelompok 7 (Sitomegalo virus)1. Penanya : Nuraini Safitri NingrumDalam pemeriksaan PCR yang menggunakan sampel urin, adakah persiapan khusus untuk sampel urin tersebut ?Penjawab : Rizkyka Rumengan Tidak ada persiapan khusus untuk sampel, sampel urin yang digunakan adalah urin postparandial. Karena sitomegalovirus dapat menular melalui seluruh cairan tubuh seperti urine, darah, air liur dll.Cytomegalovirus dapat menyerang mata, ginjal, paru-paru, cytomegalovirus paling fatal menyerang organ ginjal karena dapat menyebabkan gagal ginjal, jika menyerang paru-paru virus ini dapat menyebabkan infeksi paru-paru dan juga dapat menjadi dorman sehingga pada saat virus ini reaktivasi kembali dapat mengakibatkan infeksi yang lebih parah dan laten.

2. Penanya : Anita Dwiyani PutriSampel yang digunakan untuk mendeteksi infeksi cytomegalovirus pada fetus, dan metode apa yang digunakan ? Penjawab : Rizqa Sukmawati PertiwiSampel yang digunakan adalah cairan dari tali pusar. Karena asupan nutrisi fetus didapatkan dari ibu melalui tali pusar dan air ketuban. Karena sitomegalovirus dapat menular melalui semua cairan tubuh sehingga pemeriksaan tali pusar perlu untuk deteksi awal apakah fetus sudah terinfeksi sitomegalovirus atau belum.Menggunakan PCR dan ELISA, PCR digunakan untuk mendeteksi DNA/RNA dari cytomegalovirus sedangkan ELISA digunakan untuk melihat antibody dan antigen yang terbentuk.3. Penanya : Nur HikmahDari seluruh pemeriksaan untuk cytomegalovirus, metode apa yang merupakan pemeriksaan paling baik ?Penjawab : Siti MuallifahKultur virus merupakan gold standard untuk infeksi CMV, namun metoda ini memerlukan waktu 7 10 hari.Sedangkan untuk pemeriksaan serologi yang terbaik adalah dengan ELISA

4. Bagaimana cara dan teknik pengambilan sampel cairan dari tali pusar ? (Nurul Anggreini)Jawaban :dengan fetoskopi, fetroskopi adalah teknik mendapatkan langsung dari darah atau kulit janin, melalui abdomen ibu dan uterus. Endoskopi dimasukkan ke lubang yang terbentuk dan ultrasonografi digunakan untuk menentukan tempat tusukan kanula dan trocar mengarahkan pada tempat yang diinginkan pada janin untuk pengambilan sampel sehingga di dapatkan biopsi kulit dan sampel darah dari tali pusar di bawah pengelihatan langsung.Penjawab : Rizkyka rumengan

Kelompok 8 (Uji Kulit)

1. dari semua tes uji kulit yang mana paling baik untuk anak dibawah 5 tahun,dan uji tes provokasi dan eliminasi makanan dan obat ? (ibu Nurul)Jawab : tes yang dapat dilakukan ada 2 tes yaitu tes tusuk (skin test) dan uji tes tes temple (patch test) tapi yang lebih baik dilakukan adalah tes kulit karna test memeriksa alergi terhadap alergen yang dihirup dan alergen makanan sedangkan tes tempel untuk alergi yang disebabkan kontak terhadap bahan kimia,cara menggunakan tes tusuk ini yaitu Untuk menjalani tes ini, usia anak minimal 3 tahun dan dalam keadaan sehat serta tidak baru meminum obat yang mengandung antihistamin (anti-alergi) dalam 37 hari (tergantung jenis obatnya),Tes dilakukan di kulit lengan bawah sisi dalam. Kulit diberi alat khusus disebut ekstrak alergen yang diletakkan di atas kulit dengan cara diteteskan. Ekstrak alergen berupa bahan-bahan alami, misalnya berbagai jenis makanan,Tidak menggunakan jarum suntik biasa tetapi menggunakan jarum khusus, sehingga tidak mengeluarkan darah atau luka,Hasil tes diketahui dalam 15 menit. Bila positif alergi terhadap alergen tertentu, akan timbul bentol merah yang gatal di kulit. Pada tes provokasi dan eliminasi makanan dan obat : apabila seorang anak memakan coklat diketahui alergi setelah melakukan tes uji kulit maka dilakukan eliminasi atau penghindaran) beberapa makanan penyebab alergi selama 23 minggu. Setelah itu, bila sudah tidak ada keluhan alergi, maka dilanjutkan dengan provokasi makanan yang dicurigai. Selanjutnya, dilakukan diet provokasi 1 bahan makanan dalam 1 minggu dan bila timbul gejala dicatat. Disebut sebagai penyebab alergi bila dalam 3 kali provokasi menimbulkan gejala. Tidak perlu takut anak akan kekurangan gizi, karena selain eliminasi diet ini bersifat sementara,.sedangkan pada oba t Dapat dilakukan pada anak usia berapa pun.Metode yang digunakan adalah DBPC (Double Blind Placebo Control) atau uji samar ganda. Caranya, pasien minum obat dengan dosis dinaikkan secara bertahap, lalu ditunggu reaksinya dengan interval 1530 menit.Dalam satu hari, hanya boleh satu macam obat yang dites. Bila perlu dilanjutkan dengan tes obat lain, jaraknya minimal satu minggu, bergantung dari jenis obatnya tersebut.2. saat kita mengkonsumsi mie instan yang menyebab kan alergi dan dikonsumsi secara terus menerus dapat membuat seorang menjadi kebal,mengapa? (Anggi)

Jawab :yang menyebabkan dari alergi itu bisa dari bumbu mie instan lalu di kosumsi secara terus menerus yang menyebabkan resisten karena sistem imun mengenal alergen yang masuk secara terus menerus. (wahyudi)3. uji apa yang tepat untuk mengetahui alergi terhadap obat! (Antani)

Jawab :menggunakan provokasi obat uji yng dapat dilakukan dengan uji tempel (patch) .(Yuli)